Askep Ureter

download Askep Ureter

of 13

Transcript of Askep Ureter

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    1/13

    KONSEP KOLIK URETER

    1. DEFINISI

    Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil berfungsi mengalirkan urine

    dari pielum ginjal ke dalam bladder. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 20 cm.

    Dindingnya terdiri dari mukosa ynag dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot polos

    sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik mengeluarkan urine

    ke buli-buli Purnomo, 200!".

    #ika karena sumbatan pada aliran urine, maka akan terjadi kontraksi otot polos

    yang berlebihan yang bertujuan mendorong atau mengeluarkan sumbatan itu dari

    saluran kemih Purnomo, 200!". $atu yang terjebak di ureter menyebabkan keluhan

    nyeri luar biasa yang disebut nyeri kolik dan menyebar ke paha dan genetalia. Pasien

    merasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya

    mengandung darah akibat adanya abrasif batu. %eluhan ini yang disebut dengan kolik

    ureter &utta'in dan (ari, 20))".

     %olik ureter merupakan kondisi yang sering terjadi dalam keadaan emergency

    non trauma. (ebagian besar diakibatkan oleh obstruksi pada saluran pencernaan oleh

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    2/13

    kalkuli. *ntara +0 populasi akan menunjukkan adanya batu di saluran perkemihan

    &asarani dan Dinneen, 200".

    2. ETIOLOGI

    yeri pada kolik ureter sering digambarkan sebagai nyeri paling hebat yang

    pernah dialami pasien. %olik ureter terjadi karena obstruksi pada saluran urine oleh

    kalkuli/ peliureteric junction PU#", berdekatan dengan pelis yang pada tepi

    pembuluh darah iliaka dan penyempitan area dan esicoureteric junction 1U#".

    okasi dari nyeri dapat berhubungan namun tidak dapat menjadi prediksi akut posisi

    batu di saluran urine. #ika melalui esioreteric junction, gejala iritabilitas kandung

    kemih dapat terjadi &asarani dan Dinneen, 200".

    Penyebab sumbatan pada umumnya adalah batu, bekuan darah atau debris

    yang berasal dari ginjal yang turun ke ureter. *da beberapa faktor yang memungkinkan

    terbentuknya batu pada saluran kemih, yaitu sebagai berikut &utta'in dan (ari, 20))"3

    a. 4iperkalsiuria adalah kelainan metabolik paling umum. $eberapa kasusu

    hiperkalsiuria berhubungan dengan gangguan usus meningkatkan penyerapan

    kalsium dikaitkan dengan diet kalsium dan atau mekanisme penyerapan

    kalsium terlalu aktif", beberapa kelebihan terkait dengan resopsi kalsium dari

    tulang yaitu hiperparatiroidisme" dan beberapa berhubungan dengan

    ketidakmampuan dari tubulus ginjal untuk merebut kembali kalsium dalam filtrat

    glomerulus ginjal kebocoran hiperkalsiuria"b. Pelepasan *D4 yang menurun dan peningkatan konsentrasi, kelarutan dan p4

    urinec. amanya kristal terbentuk di dalam urine dan dipengaruhi mobilisasi rutind. 5angguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urinee. 6nfeksi saluran kemihf. %urangnya asupan air dan diet yang tinggi mengandung 7at penghasil batug. 6diopatik

    3. PATOFISIOLOGI$atu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot-otot pelikalises dan

    turun ke ureter menjadi batu ureter. 8enaga peristaltik ureter mencoba untuk

    mengeluarkan batu hingga turun ke kandung kemih. $atu yang ukurannya kecil 9

    +mm" pada umumnya dapat keluar spontan, sedangkan yang lebih besar menimbulkan

    obstruksi kronis berupa hidronefrosis dan hidroureter &utta'in dan (ari, 20))".$atu yang terletak pada ureter maupum sistem pelikalises mampu

    menimbulkan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    3/13

    kemih sebelah atas. :bstruksi ureter dapat menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis,

    batu di pielum dapat menimbulkan hidronefrosis dan batu di kaliks mayor dapat

    menimbulkan kaliektasis pada kaliks yang bersangkutan &utta'in dan (ari, 20))".

    4. MANIFESTASI KLINIS

    %olik ureter berasal dari ginjal namun menghasilkan nyeri pada lokasi ureter.

    yeri pada kolik ureter berjalan secara intensif dan pasien kemungkinan akan

    mengalami rasa nyeri sehingga mengubah posisi ke fetal &asarani dan Dinneen,

    200". $atu kecil yang turun ke pertengahan ureter padaumumnya menyebabkan

    penjalaran nyeri ke pinggang sebelah lateral dan seluruh perut. #ika batu turun

    mendekati bladder biasanya disertai dengan keluhan lain berupa sering kencing dan

    urgensi Purnomo, 200!".

    yeri kolik terjadi akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan

    peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah atau benda asing. yeri ini dirasakan

    sangat sakit, hilang-timbul sesuai dengan gerakan peristaltik ureter. Pertama-tama

    dirasakan di daerah sudut kosto-ertebra kemudian menjalar ke dinding depan

    abdomen, ke regio inguinal hingga ke daerah kemaluan Purnomo, 200!".

    $ila nyeri mendadak menjadi akut, disertai keluhan nyeri di seluruh area

    kostoertebral dan keluhan gastrointestinal seperti mual dan muntah. Diare dan

    ketidaknyamanan abdominal dapat terjadi. 5ejala gastrointestinal dapat menyebabkan

    refleks retrointestinal dan proksimitas anatomik ureter ke lambung, pankreas dan usus

    besar &utta'in dan (ari, 20))".

    ;espon dari nyeri biasanya didapatkan keluhan gastrointestinal meliputi

    keluhan anoreksia, mual dan muntah yang memberikan manifestasi penurunan asupan

    nutrisi. %emudian pada kondisi psikososial secara umum akan didapatkan adanya

    kecemasan dan perlunya memberikan informasi tentang keperluan interensi

    selanjutnya dan informatif tentang praoperatif &utta'in dan (ari, 20))".

    5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. Pemeriksaa Fisik F!k"sPada pemeriksaan fisik diadaptkan adanya perubuhan 881 sekunder 

    dari nyeri kolik. Pasien terlihat sangat kesakitan, keringat dingin, nyeri ketuk

    pada daerah kosto ertebra dan pada beberapa kasusu bisa teraba ureter pada

    sisi sakit akibat hidronefrosis. Pada pola eliminasi urine terjadi perubahan

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    4/13

    akibat adanya hematuria, retensi urine dan sering miksi. *danya nyeri kolik

    menyebabkan pasien mual dan muntah.#. Pemeriksaa se$ime "rie

    (edimen urine dapat menunjukkan adanya leukosituria, hematuria dan

    dijumpainya kristal-kristal pembentuk batu%. Pemeriksaa F"&si Ure'er 

    Digunakan untuk memonitor fungsi ureter tentang adanya penurunan

    fungsi,$. Pemeriksaa e(ek'r!(i'

    &emungkinkan menunjukkan adanya pertumbuhan dan kuman

    pemecah ureae. Pemeriksaa )!'! *!(!s a#$!me+ PI,+ "r!&ram $a USG "'"k mei(ai

    *!sisi+ #esar $a #e'"k #a'" *a$a sa("ra kemi-.

    . PENATALAKSANAAN

    a. &edikamentosa(erangan kolik ureter harus segera diatasi dengan medikamentosa dan

    terapi lainnya. :bat-obatan yang sering dipakai untuk mengatasi serangan kolik

    ureter adalah antispasmodik, aminofilin, anti inflamasi non steroid, meperin atau

    morfin Purnono, 200!".b. D# (tent

      #ika pasien mengalami episode kolik yang sulit ditangani maka

    ditawarkan untuk pemasangan kateter ureter double # D# stent". D# stent

    adalah suatu kateter yang ditinggalkan mulai dari pelis renalis, ureter hingga

    bladder Purnono, 200!".

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    5/13

    D# stent adalah tabung halus yang dimasukkan melalui operasi

    pembedahan. 8abung ini memiliki lengkungan pada kedua ujungnya yang

    didesain untuk mencegah stent berpindah ke bawah menuju bladder atau ke

    atas menuju ginjal. $eberapa stent memiliki benang yang menghubungkanhingga ke uretra. (tent diletakkan di ureter yang menghubungkan ginjal dengan

    bladder,(tent ditempatkan dalam ureter untuk mencegah atau mengurangi

    hambatan dalam ureter. (tent mendorong ureter untuk melakukan dilatasi yang

    dapat mempermudah batu melewati ureter. %etika pasien miksi menjelang

    akhir, akan terasa kekakuan pada punggung. #ika seseorang terlalu kurus atau

    memiliki otot punggung yang lebar, stent dapat mendorong saraf di belakang

    abdomen yang menghasilkan sensai terbakar pada daerah punggung atau

    paha atas.&inum banyak air agar menjaga warna urine tetap normal dan tidak

    terjadi perdarahan.

    c. DiuresisPasien yang menunjukkan gejala-gejala gangguan sistem saluran cerna

    mual-muntah" sebaiknya masuk rawat inap rumah sakit untuk hidrasi pasien

    tetap terjaga. Diuresis pasien harus diperbanyak karena peningkatan diuresis

    dapat mengurangi frekuensi serangan kolik Purnono, 200!".

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    6/13

    ASKEP KOLIK URETER

    1. PENGKAJIAN ANAMNESIS FOKUS

    %eluhan yang didapat dari pasien bergantung pada posisi atau letak batu,

    besar batu dan penyulit yang telah terjadi. %eluhan utama yang lasim didapatkan

    adalah nyeri pada pinggang. Pengkajian nyeri dapat menggunakan pendekatan

    P

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    7/13

    ;egion, ;adiation,

    ;elief 

    $atu ureter menyebabkan keluhan nyeri luar biasa dan menyebar 

    ke paha hingga genetalia. Urine biasanya mengandung darah

    akibat abrasif batu.

    (eerity scale" of Pain

    Pasien bisa ditanya dengan rentang 0-= dan menilai seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan0 > tidak ada nyeri)> nyeri ringan2 > nyeri sedang !- nyeri berat= > nyeri berat sekali?tak tertahankan

    8ime (ifat mula timbulnya, mentukan gejala timbul mendadak,

    perlahan-lahan atau seketika itu juga. &enentukan gejala timbul

    terus-menerus atau hilang timbul intermitten". &enanyakan

    lamana timbul, tindakan yang dilakukan pasien ketika gejala danawal timbul gejala

    Pengkajian riwayat penggunaan obat sebelumnya khususnya pasien yang

    menderita peradangan sendi akan menggunakan :*6( dan pasca interensi

    kemoterapi. ;iwayat penurunan imunitas seperti kanker, luka bakar, sepsis, trauma,

    pembedahan dan gagal ginjal dapat menjadi faktor gejala nyeri.Pengkajian anamnesis lainnya yang perlu ditanyakan perawat meliputi3

    a. *pakah pasien mengeluh tidak nafsu makan, mual dan muntah@b. $agaimana keluhan terjadi@ Pada waktu kapan saja@(etelah atau sebelum

    makan atau setelah mencerna obat tertentu@c. $agaimana cara pasien menurunkan keluhan@d. *pa ada keluhan yang berhubungan dengan perubahan posisi, beraktiitas,

    ansietas, stress, makan dan minum baik@e. $agaimana keluhan bisa berkurang@f. *pakah ada riwayat keluarga dengan gejala atau penyakit saluran perkemihan@g. $agaimana riwayat diet yang baru dimakan selama 2 jam@

    2.PO/ON MASALA/

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    8/13

    u m b a t

    n

    a l u r a nr e t e r

    b a t u

    r e t e r )

    u m b a t

    n

    a l u r a nr e t e r

    b a t u

    r e t e r )

    R

    e

    sp

    o

    n

    o

    b

    str

    u

    k

    s

    R

    e

    sp

    o

    n

    o

    b

    str

    u

    k

    s

    3. PRIORITAS PEREN0ANAAN INTER,ENSI DIAGNOSA ANG MEMUNGKINKAN

    Diagnosa )3yeri kolik berhubungan dengan aktiitas peristaltik otot polos ureter dari adanya batu

    ureter 

    8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam nyeri berkurang atau pasien mampu beradaptasi

    dengan nyeri

    %riteria 4asil3- (ecara subyektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi- Dapat mengidentifikasi aktiitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri- Bkspresi pasien rileks

    6nterensi ;asional

    %aji nyeri meliputi lokasi, karakteristik,

    serangan, durasi, kualitas, frekuensi.

    &engidentifikasi faktor presipitasi dan

    faktor pereda nyeri

    Catat penyebab yang memungkinkan

    menimbulkan nyeri insisi jaringan

    yeri akut biasanya terjadi jika mengalami

    trauma, luka, ataupun proses

    pembedahan.

    &onitor tanda-tanda ital selama nyeri. 8ekanan darah, pernafasan, dan nadi

    biasanya berubah

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    9/13

    :bserasi isyarat nonerbal adanya

    ketidaknyaman terutama yang tidak dapat

    diungkapkan.

    &embantu dalam mengenali terjadinya

    nyeri, isyarat yang tidak kongruen dengan

    laporan klien secara erbal

    mengindikasikan perlu ealusi lebih lanjut.&elakukan manajemen nyeri

    keperawatan3a. &endorong pasien beristirahat

    b. &anajemen lingkungan yang

    tenang

    c. &emberikan kompres hangat pada

    pinggang

    d. &elakukan teknik stimulasi per

    kutaneus

    e. &elakukan masase sekitar nyeri

    f. &engajarkan teknik relaksasi

    pernapasan dalamg. &engajarkan teknik distraksi pada

    saat nyeri

    h. &eningkatkan pengetahuan

    tentang sebab nyeri dan

    a. 6stirahat dengan menggunakan

    relaksasi dapat menurunkan

    kebutuhan :2 jaringan perifer

    sehingga akan meningkatkan

    suplai darah ke jaringanb. ingkungan yang tenang akan

    menurunkan stimulus nyerieskternal

    c. 1asodilatasi dapat menurunkan

    spasme otot dan kontraksi otot

    pinggang sehingga menurunkan

    stimulus nyerid. (alah satu teknik ditraksi untuk

    menstimulasi pengeluaran

    endorfin-ekenfalin yang berguna

    sebagai analgetik internal untuk

    memblok nyerie. &eningkatkan kelancaran suplai

    darah untuk menurunkan iskemiaf. &eningkatkan suplai 02 sehingga

    menurunkan nyeri sekunder g. Ditraksi pengalihan perhatian

    dapat menurunkan stimulus

    interna dengan mekanisme

    produksi endorfin dan ekenfalin

    yang memblok nyeri untuk tidak

    dikirimkan ke korteks serebral dan

    menurunkan persepsi nyerih. Pengetahuan akan membantu

    mengurangi nyerinya dan

    membantu mengembangkan

    kepatuhan pasien kepada rencana

    terapeutik

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    10/13

    menghubungkan lama nyeri akan

    berlangsung

    %olaborasi dokter pemberian analgesik *nalgesik memblok lintasan nyeri

    sehingga nyeri akan berkurang

    Diagnosa 235angguan eliminasi urine berhubungan dengan iritasi saluran kemih

    8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam pola eliminasi dapat optimal sesuai kondisi klien

    %riteria 4asil3- rekuensi miksi dalam batas +-E kali?2= jam- Pasien mampu minum 2.000 cc?2= jam dan kooperatif untuk menghindari cairan yang

    mengiritasi kandung kemih

    6nterensi ;asional

    &engkaji pola kemih dan mencatatproduksi urine tiap F jam

    &engetahui pengaruh kolik ureter denganfrekuensi miksi

    &enganjurkan pasien minum 2.000

    cc?hari

    &embantu mempertahankan fungsi ginjal,

    mencegah hidronefrosis dengan

    pemberian cairan peroral untuk

    mendukung aliran urine dan mendorong

    batu ke bawah

    &endorong pasien menghindari minum

    kopi, teh, alkohol dan kola

    &enurunkan iritasi dari minuman yang

    dapat mengiritasi saluran perkemihan

    %olaboasi pemberian mediakmentosa 8erapi medikamentosa ditujukan pada

    batu yang ukurannya kurang dari + mm

    karena diharapkan batu dapat keluar

    secara spontan. Pemberian diuretikum

    bertujuan mengurangi nyeri dan

    memperlancar aliran urine dan minum

    banyak mendorong batu keluar dari

    saluran kemih

    Pembedahan pemasangan D# stent Pemasangan D# stent dapat membantu

    dilatasi saluran ureter dan meminimalkan

    gerakan peristaltik ureter yang dapat

    menyebabkan nyeri. 8ujuan utamanya

    adalah untuk membantu batu ureter

    keluar dari saluran kemih

    8indakan B(G BAtracorporeal

    (hockwae othotripsy"

    &embantu memecah batu ureter

    proksimal tanpa tindakan inasif dan

    tanpa pembiusan. $atu dipecah menjadi

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    11/13

    fragile kecil dan mudah dikeluarkan dari

    saluran kemih

    Diagnosa !3 *nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

    8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam ansietaspada pasien dapat dikurangi

    %riteria 4asil3- Pasien menyatakan kecemasan berkurang- Pasien menyatakan dapat mengidentifikasi penyebab atau faktor yang

    mempengaruhi kecemasan- Gajah pasien rileks- Pasien kooperatif terhadap tindakan

    6nterensi ;asional&embantu pasien mengekspresikan

    perasaan takut

    Cemas bekelanjutan memberikan dampak

    gangguan sirkulais darah

    &emberikan dukungan prabedah 4ubungan emosional yang baik antara

    perawat dan pasien akan mempengaruhi

    penerimaan pasien dengan pembedahan.

    %eterbukaan mengenai tindakan bedah,

    anestesi dan perubahan pascaoperatif

    akan menghilangkan banyak ketakutantak berdasar. %ecemasan klien yang

    dimintai pendapat sebelum operasi akan

    berkurang saat tiba di kamar operasi

    dibandingkan mereka yang hanya diberi

    pramedikasi dengan fenobartial

    &enghindari konfrontasi %onfrontasi dapat meningaktkan rasa

    marah, menurunkan kerjasama dan

    memperlambat penyembuhan

    Dengarkan keluhan klien dengan penuh

    perhatian.

    &enciptakan hubungan terapeutik klien

    :bserasi perilaku klien yang

    mengindikasikan kecemasan.

    Perilaku klien dapat menjadi tanda leel

    kecemasan ringan, sedang ,berat, panik"

    Dukung penggunaan mekanisme koping

    yang tepat.

    &ekanisme koping yang tepat dapat

    menurunkan kecemasan dan manajemen

    masalah

    6nstruksikan klien untuk menggunakan

    teknik relaksasi eA3 relaksasi progresif"

    &embantu dalam menurunkan leel

    kecemasan dengan meningktkan leel

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    12/13

    endorpin untuk meningkatkan keadaan

    yang lebih baik

    Diagnosa !3;esiko tinggi infeksi berhubungan dengan post pembedahan

    8ujuan3 Dalam waktu )2 A 2= jam tidak terjadi infeksi dan terjadi perbaikan pada

    integritas jraingan lunak

    %riteria 4asil3- 8idak menunjukan tanda-tanda infeksi dan peradangan area luka pembedahan- 881 batas normal

    6nterensi ;asional

    %aji jenis pembedahan, hari pembedahan

    dan adanya order khusus perawatan luka

    &engidentifikasi kemajuan atau

    penyimpangan dari tujuan yang

    diharapkanakukan mobilisasi miring kiri dan kanan

    tiap 2 jam

    &encegah penekanan setempat yang

    berlanjut pada nekrosis jaringan lunak

    &elakukan perawatan luka3a. &elakukan perawatan luka steril

    dan diulangi setiap hari

    b. &embersihkan luka dengan cairan

    antiseptik dengan cara swabing

    dari arah dalam ke luar c. &embersihkan sisa dengan (

    dengan swabing arah dalam

    keluar d. &enutup luka dengan kassa steril

    dan tutup dengan plester menutupi

    seluruh kassa

    a. Perawatan luka sebaiknya

    dilakukan setiap hari untuk

    mencegah adanya kontaminasib. Pembersihan debris dan kuman

    sekitar luka mengotimalkan

    pencegahan kontaminasic. ( dapat berfungsi sebagai

    pembersihan luka

    d. Penutupan area menyeluruh dapat

    menghindari kontaminasi dari

    benda dan udara skeitar luka

    &onitor adanya tanda infeksi sekitar luka

    kemerahan, bengkak, panas lokal dan

    nyeri"

    6nfeksi luka operasi memberikan

    manifestasi adanya peradangan disekitar

    luka

    Baluasi kondisi luka setelah perawatan

    luka

    Peran utama perawat dalam

    pemeliharaan perawatan luka sebelum

    luka dibuka

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 Askep Ureter

    13/13

    &asarani, & dan Dinneen, &. 200. Ureteric colic3 new trends in diagnosis and

    treatment.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdf .

    Diakses tanggal ) *pril 20)!. #am )F.)0 G6$&etro Urology. 200E. Double # (tent 6nstructions. http://www.metro!rolog".com/wp

    content/!ploads/pdf/Proced!res/#o!ble$20%$20&tent 

    $20'nstr!ctions.pdf . Diakses tanggal ) *pril 20)!. #am )F.)! G6$.&utta'in, *rif dan (ari, %umala. 20))) *s!han +eperawatan ,angg!an &istem

    Per-emihan. #akarta3 (alemba &edikaPurnomo, $asuki. 200!. #asar#asar rologi . #akarta3 (agung (eto

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdf