Askep strok

21
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strok merupakan salah satu penyebap kematian dan kecacatan neurologis yang utama diindonesia.serangan otak ini merupakan kegawat daruratan medis yang harus ditangani secara tepat dan cermat. Strok adalah sindrom yang awal timbulnya mendadak ,progresi cepat berupa devisit neurologis fokal dan ataw global,yang berlangsung 24 jam ataw lebih ataw langsung menimbulkan kematian, dan semata mata ditimbulkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumati.bila gangguan peredaran darahotak ini berlangsung sementara,beberapa detik hingga beberapa jam(kebanyakan 10-20 menit) tapi kurang dari 24 jam,disebut sebagai serangan serangan iskemia otak sepintas. B. Tujuan penulisan Adapun tujuan penulisan askep ini adalah adalah untuk memperoleh gambaran tentang pembahasan konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan dengan penyakit strok.

Transcript of Askep strok

Page 1: Askep strok

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strok merupakan salah satu penyebap kematian dan kecacatan neurologis yang utama

diindonesia.serangan otak ini merupakan kegawat daruratan medis yang harus ditangani secara

tepat dan cermat.

Strok adalah sindrom yang awal timbulnya mendadak ,progresi cepat berupa devisit

neurologis fokal dan ataw global,yang berlangsung 24 jam ataw lebih ataw langsung

menimbulkan kematian, dan semata –mata ditimbulkan oleh gangguan peredaran darah otak

non traumati.bila gangguan peredaran darahotak ini berlangsung sementara,beberapa detik

hingga beberapa jam(kebanyakan 10-20 menit) tapi kurang dari 24 jam,disebut sebagai serangan

serangan iskemia otak sepintas.

B. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan askep ini adalah adalah untuk memperoleh gambaran tentang

pembahasan konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan dengan penyakit strok.

Page 2: Askep strok

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Strok adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak ,progresi cepat berupa devisit

neurologis fokal ataw global,yang berlangsung 24 jam atau lebih ataw langsung menimbulkan

kematian.

2. Etiologi

Strok disebabkan oleh dua jenis gangguan vaskuler yaitu iskemia(pasokan darah kurang)

ataw hemiragi(bocornya darah dari pembuluh darah intracranial).

3. Jenis-jenis

a. Strok iskemik

Stok iskemik 80-85 adalah srok iskemik yang terjadi akibat sekitar obstruksi atau bekuan

disatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan

(thrombus) yang terbentuk didalam suatu pembuluh otak atau organ distal.

Terdapat empat tempat subtype dasar srtuk iskemik berdasarkan penyebabnya

yaitu;lakunar,thrombosis pembuluh darah besar dengan aliran darah pelan,embolik dan

kriptogenik.strok kriptogenik adalah strok iskemik akibat sumbatan mendadak pembuluh

intrakranium besar tetapi tanpa penyebab.

b. Strok hemaragik

Strok hemaragik yang berupa15%-20% dari semua strok,dapat terjadi apabila lesi vascular

intra serebrum mengalami rubtur sehingga terjadi pendarahan kedalam ruang sub oragnoid atau

langsung kedalam jaringan otak . Perdarahan dapat terjadi dibagian mana saja dari system

saraf.secara umum, perdarahan didalam tengkorak diklasifikasikan berdasarkan lokasi dalam

dengan jaringan otak dan meningen dan oleh tipe vaskuler yang ada. Tipe –tipe perdarahan yang

mendasari strok hemoragik adalah intraserebrum (parenkimatosa),intevertikel dan subaraknoid.

4. Patofisiologi

Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja didalam arteri-arteri yang

membentuk sirkulu willisi:arteri karotis internal dan system vertebrobasila atau semua cabang-

cabangnya .secara umum, apabila aliran darah kejaringan otak terputus selama 15-20 menit,

akan terjadi infark atau kematian jaringan.

Page 3: Askep strok

5. Tanda dan gejala

Gejala neurologis yang timbul pada berat ringanya gangguan pembuluh darah dan

lokasinya .

Manifestasi klinis strok yaitu:

Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemipirasis) yang timbul mendadak

- Gangguan sensibilitas pada satu atau anggota badan (gangguan himesensorik)

- Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi,stupor, atau koma)

- Kasi

- ah (bicara tidak lancer,atau kesulitan memahami ucapan ).

- Disatria (bicara telo atau cedel).

- Ataksia (trukal atau anggota badan ).

- Vertigo,mual dan muntah ,dan nyeri kepala.

6. Faktor resiko

- Yang tidak dapat diubah : usia ,jenis kelamin pria , ras ,riwayat kelurga , riwayat TIA atau

strok , penyakit jantung koroner , fibrilosi atrium , dan heterozigot atau hemozigot

hemostinaria .

- Yang dapat diubah : hipertensi , diabetes mellitus ,merokok , penyalah gunaan alkohol dan

obat , kontrasepsioral , hematokrit meningkat , bruit korotis asimtomatis , hiperurisemia

dan dislipedemia .

7. Pemeriksaan penunjang

- Hemoglobin , hematikrit , eritrosit , lekosit , hitung jenis trombosit , masa perdarahan dan

pembekuan.

Mengenai penatalaksanaan strok ,konsesus nasional pengelolaan strok di Indonesia,1999

mengemukakan hal berikut:

- Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat,bila perlu berikan oksigen 1-21

permenit -sampai ada hasil gas darah .

- Kandung kemih yang penuh dikosongkan,sebaiknya dengan kateterisasi intermiten.

- Penatalaksanaan tekanan darah dilakukan secara kusus .

- Hiperglikemia atau hipoglikemia harus dikoreksi.

- Suhu tubuh harus dipertahankan normal.

- Nutrisi peroral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi menelan baik ,dianjurkan

melalui pipa nasogastik.

- Keseimbangan cairan dan elektrolit di pertahankan cairan intravena,cairan kristoloid atau

koloid,hindari yang mengandung glukosa murni atau hipotorik.

Page 4: Askep strok

B.KONSEP ASKEP

1. Pengkajian

a. Aktifitas/istirahat

Gejala: - merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan.

- Kehilangan sensasi atau paralisis(hemiplagia).

- Merasa mudah lelah,susah untuk beristirahat(nyeri/kejang otot).

Tanda: - gangguan tonus otot(flaksid,spastis),paraltik(hemiplegia dan terjadi

Kelemahan umum.

- Gangguan penglihatahatan.

- Gangguan tingkat kesadaran.

b. Sirkulasi

Gejala: - adanya penyakit jantung(M.I,reumatik atau penyakit jantung

Vascular,GJK,endokardits bacterial,polistemia,riayat hipotensi postural.

Tanda : - hipertertensi arterial(dapat ditemukan/terjadi pada GSU) sehubungan dengan

adanya embolisme/malforasi vaskuler.

- Dissritmi,perubahan EGK

- Desiran pada kaarotis,flliemoralis,dan arteri iliaka atau aorta yang abnormal

c. Integritas ego

Gejala: - perasaan tidak berdaya ,perasaan putus asa.

Tanda: - emosi yang labil dan ketidak siapan oleh marah ,sedih dan gembira .

- kesulitan untuk mengekspresikan diri

d. Eliminasi

Gejala: - perubanan pola berkemih separti ikontinensia urin,anuria

- distensi abdomen (distensi kandung kemih berlebihan),bbising usus negative(ileus

paralitik).

Page 5: Askep strok

e. Makanan/cairan

Gejala: - nafsu makan hilang.

- mual, muntah sebelum fase akut,peningkatan TIK.

f. Neuro sensori

Gejala: - sinkope atau pusing.

- Gangguan rasa pengecapan dan penciuman.

Tanda: -status mental /tingkat kesadaran biasanya terjadi koma pada tahap awal hemoragis

dan afasia ,gangguan atau kehilangan fungsi bahasa mungkin afasia motorik

(kesulitan yang mengungkapkan kata-kata).

g. Nyeri/kenyamanan

Gejala: -sakit kepala dengan intesitas yang berbeda.

Tanda: -tingkah laku yang tidak stabil,gelisah,ketegangan pada otot/afasia.

h. Pernafasan

Gejala: - merokok, factor resiko.

Tanda: - ketidak mampuan menelan,batuk,hambatan jalan nafas.

- timbulnya permafasan sulit dan tidak teratur.

i. Keamanan

Tanda: - masalah bicara,ketidak mampuan untuk berkomunikasi.

j .Penyuluhan pembelajaran

Tanda:adanya riwayat hipertensi pada keluarga strok,pemakaian kontrasepsi oral ,kecanduan

alcohol.

2. Pengolahan data

Data subjektif

- Klien mengatakan merasa kesulitan untuk mekakukan aktifitas ,karena

kelemahan,kehilangan sensasi atau paralis.

- Klien mengatakan adanta penyakit jantung,polsitemia,riwayat hipertensi postural.

- Klien mengatakan perasaannya tidak berdaya,putus asa.

- Klien mengatakan nafsu makan hilang,mual ,muntah selama akut .

- Klien mengatakan pusing,sakit kepala akan sangat berat adanya,gangguan rasa pengecapan

dan penciuman.

- Klien mengatakan (factor resiko )merokok.

Page 6: Askep strok

- Klien mengatakan adanya riwayat hipertensi pada keluarga strok ,pemakaian kontrasepsi

oral.

Data subjektif :

- Gangguan tonus otot ,paralitik dan terjadi kelemahan umum ,gangguan penglihatan dan

tingkat kesadaran

- Hipertensi arterial( dapat dimukan/terjadi pada CSu)’distermia dan perubahan EKG.

- Kesulitan untuk mengekspresikan diri .

- Kesulitan menelan.

- Status mental/tingkat kesadaran biasa nya terjadi koma pada tahap awal hemarogis dan

afasia: gangguan atau kehilangan fungsi bahasa mungkin afasia motorik(kesulitan dalam

mengungkapkan kata-kata).

- Tingkah laku yang stabil,gelisah,ketegangan pada otot atau fasia.

- Ketidak mampuan menelan,batuk,hambatan jalan nafas.

- Matorik sensorik : masalah dengan penglihatan.

- Masalah bicara,ketidak mampuan untuk berkomunikasi.

Page 7: Askep strok

3. Analisa data

Problem Etiologi Symtom

Gangguan mobilisasi

Gangguan aliran darah keotak ↓

Gangguan neuromuskuler ↓

Kelemahan otot secara progresif ↓

Ketidak mampuan untuk berdiri sendiri

Kelemahan otot ↓

Mobilisasi terganggu

DO: - gangguan tonus otot paralitik dan

- Terjadi kelemahan umum.

- Motorik,sensorik masalah dengan penglihatan.

DS: - klien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktifitas karena kelemahan.

Devisit perawatan diri

Gangguan aliran darah diotak

↓ Gangguan neuromuskuler

↓ Kelemahan otak secara progresif

↓ Self care defisit

DO: kesulitan untuk mengekspresikan

Diri. DS: klien mengatakan kesulitan

untuk Karena kelemahan Untuk Melakukan aktifitas.

Cemas Hemiparesis sinitra ↓

Perubahan status kesehatan ↓

Kurangnya informasi tentang penyakitnya

↓ Klien mengalami stresor

cemas

DO: - tingkah laku tidak stabil. - Gelisah atau cemas. - Kesulitan untuk

mengekspresikan diri. DS: - sklien menbatakan perasaan Tidak berdaya .

- Klien mengatakan putus asa.

Page 8: Askep strok

4. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan mobilisasi badan ,gangguan aliran darah keotak ditandai dengan :

DO: - Gangguan tonus paralitik dan terjadi kelemahan umum .

- Gangguan tingkat kesadaran

DS: - klien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktifitas karena kelemahan

b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan otot secara progresif ditandai

dengan :

DO: - Tingkah laku yang tidak stabil

- Gelisah

- Kesulitan untuk mengekspresikan diri.

DS: - klien mengatakan perasaan tidak berdaya .

- Klien mengatakan putus asa.

Page 9: Askep strok

5 . Rencana tindakan

NO DX Tujuan Intervensi Rasional

1

Tupan:setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 hari gangguan mobilisasi klien dapat teratasi . Tupen:setelah diberikan asuhan keperawatan selama ± 2 hari mobilisasi klien dapat teratasi dengan criteria: -Gangguan tonus berkurang -kesadaran membaik

1.Monitor kekuatan otot Klien. 2.lakukan latihan rentang Gerak aktif dan pasif

padekstremitas yang terganggu. 3 .Bantu klien dengan Keseimbangan duduk. 4. lakukan masase pada

area yang terganggu 5. ubah posisi setiap 2 jam 6.konsultasikan dengan ahli

terapi / kosteoterapi untuk latihan dengan ambulasi pasien.

7. berikan relaksasi otot anti spanodik sesuai indikasi dari dokter.

1.Untuk mengetahui tingkat

kekuatan motorik untuk mementukan intervensi selanjutnya.

2.Meminimalkan altrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu dan mencegah terjadinya kontraktur dan menurunkan resiko terjadi orteoporosis.

3.Membantu dan melatih kembali fungsi saraf dan meningkatkan respon motorik.

4.Stimulasi sirkulasi membantu

mencegah kerusakan kulit dan berkembang menjadi dekubitus.

5.Menurunkan resiko terjadinya

dispemia . 6.Untuk mengetahui respon

pasien terhadap latihan yang diberikan

7.Untuk mempercepat proses

penyembuhan.

Page 10: Askep strok

2 Tupan :setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 hari masalah degicit perawatan deficit dapat teratasi Tupen : setelah diberikan assuhan 2 masalah deficit perawatan diri dapat teratasi dengan criteria : -Tingkat kesadaran

membaik - gangguan tonus

otot berkurang - tidak terjadi

kelemahan

1. pantau kemampuan klien dalam merawat diri

2. pertahankan dukungan sikap yang tegas memberi waktu yang cukup bagi klien untuk mengerjakan tugasnya.

3. beri personal hygiene 4. umpan balik yang positif 5. beri kesempatan kepada klien

untuk melalui kemandirian

1. membantu dalam mengatisipasi / merencanakan pemenuhan kebutuhan secara indifidual

2. klien akan memerlukan empati tapi perlu untuk mengetahui pemberian tindakan keperawatan yang membantu klien.

3. untuk meningkatkan kenyamanan 4. meningkatkan perasan makna diri

bagi klien dan meningkatkan kemandirian.

5. dapat berespon dengan baik jika

daerah yang sakit tidak terganggu dan memerlukan dorongan jika aktif menyatukan kembali sebagian tubuh.

3 Tupan : setelah diberikan tindakan selama + 3 hari rasa cemas teratasi Tupan : setelah dilakukan tindakan selama 1 hari rasa cemas teratasi dengan criteria :

- Tingkah laku menjadi stabil

- Tidak gelisah

- Dapat mengepresikan diri dengan baik

1. Kaji tingkat kecemasan klien dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasanya

2. Beri penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan proses pengobatan

3. Beri penjelasan pada klien tentang hal-hal yang dapat memburuk keadaan / kondisi penyakit klien

1. Untuk mengetahui tingkat peneriman klien , informasi penyakitnya.

2. Agar klien dapat mengerti tentang penyakit dan proses pengobatanya

3. Agar klien mengerti tentang hal- hal yang memperburuk kondisi penyakitnya.

Page 11: Askep strok

DAFTAR PUSTAKA

Arief , et al. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3jilid 2, Penerbit Buku Media

Aescilipius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta: 2000.

Marilynn E D. 1990. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.

Page 12: Askep strok

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Strok adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak , progresi cepat berubah

deficit neuroglis fokal atau global , yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau langsung

menimbulkan kematian.

Strok disebabkan oleh 2 jenis gangguan vaskuler yaitu iskemia ( pasokan darah kurang

) atau hemiragi 9 bocornya darah dari pembuluh darah intracranial

Jenis – jenis strok

Strok iskemik

Strok iskemik 80-85 % strok adalah strok iskemik , yang terjadi akibat sekitar obstruksi

atau bekuan disuatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.Obstruksi dapat

disebabkan oleh bekuan ( thrombus) yang terbentuk dalam suatu pembuluh otak atau organ

distal.

Strok hemaragik

Strok hemaragik yang merupakan 15% sampai 20% dari semua strok, dapat terjadi

apabila lesi vaskuler intraserebrum mengalami rupture sehingga terjadi perdarahan kedalam

ruang sub oraknoid atau langsung kedalam jaringan otak.

B. SARAN

Mungkin dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan karena

kurangnya referensi yang kami dapatkan , jadi kritik dan saran yang sifatnya membangun

khususnya dari dosen pembimbing maupun dari rekan – rekan pembaca sangat kami

harapkan untuk kesempurnaan makalah kami kedepanya.

Page 13: Askep strok

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT atas segala rahmat dsan karunianya keoada kami

untuk menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya . terimakasih pula pada orang-

orang yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini . makalah ini terbentuk atas

dasar kepedulian kami dalam ilmu keperawatan khususnya KMB I. Dalam makalah ini

membahas Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system persyarafan ( STROK).

Akhir kata , tak ada gading yang tak retak . demikian pula makalah ini yang masih jauh

dari kesempurnaan oleh karena itu , kritik dan saran sangatlah kami butuhkan demi

perbaikan makalah ini.

Page 14: Askep strok

DOSEN : LA RANGKI S.Kep. Ns

TUGAS : KMB I

ASKEP PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT STROK

OLEH :

KELOMPOK 13

LISNAWATI

NUR NANINGSING

WD. NURAIHI

AHMAD PUTRA HADI

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

2011/2012

Page 15: Askep strok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………

B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………

C. Metode Penulisan………………………………………………………………………..

D. Ruang Lingkup……………………………………………………………………………

BAB II : PEMBAHASAN

A. Konsep Penyakit………………………………………………………………………….

1. Pengertian…………………………………………………………………………….

2. Etiologi…………………………………………………………………………………

3. Patofisiologi…………………………………………………………………………..

4. Tanda dan Gejala……………………………………………………………………

5. Komplikasi…………………………………………………………………………….

6. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………………

7. Penatalaksanaan Medik…………………………………………………………….

B. Konsep Askep

1. Pengkajian…………………………………………………………………………....

2. Diagnosa Keperawatan……………………………………………………………..

3. Perencanaan…………………………………………………………………………

4. Implementasi dan Evaluasi…………………………………………………………

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………

B. Penutup………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..

Page 16: Askep strok
Page 17: Askep strok
Page 18: Askep strok
Page 19: Askep strok
Page 20: Askep strok
Page 21: Askep strok