ASKEP PENGKAJIAN bayi

43
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Asfiksia + HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy) Disusun Oleh : NAMA : Ari Yesika NIM : PO.62.20.1.11.043 KELAS REGULER XIV-B KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA JURUSAN KEPERAWATAN 2013

description

fghhjhjjkjk

Transcript of ASKEP PENGKAJIAN bayi

Page 1: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Asfiksia + HIE

(Hypoxic Ischemic Encephalopathy)

Disusun Oleh :

NAMA : Ari Yesika

NIM : PO.62.20.1.11.043

KELAS REGULER XIV-B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

JURUSAN KEPERAWATAN2013

Page 2: ASKEP PENGKAJIAN bayi

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI

Pengkajian diambil : Tanggal 07 Mei 2013

Nama Mahasiswa : Ari Yesika Pukul : 14.00 WIB

I. IDENTITAS

A. KLIEN

Nama : By.Ny.Widia Astety

Tempat & Tanggal Lahir : Palangkaraya, 04 Mei 2013

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia

Agama : Kristen

Pendidikan : -

Alamat : Jl. G.Obos VIII

Diagnosa Medis : Hie + Asfiksia

No.MR : 12.36.96

B. PENANGGUNG JAWAB / ORANG TUA

Nama : Widia Astety

Umur : 49 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia

Agama : Kristen

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : -

Hubungan Keluarga : Ibu bayi

Alamat : Jl. G.Obos VIII

Page 3: ASKEP PENGKAJIAN bayi

II. RIWAYAT PERAWATAN (NURSING STORY)

A. Keluhan Utama

Klien lahir tidak langsung menangis, klien kejang ±4kali selama 1jam setelah

dilahirkan, klien mengalami sianosis (kebiruan).

B. Riwayat Penyakit

1. Riwayat penyakit sekarang (PQRST, upaya yang dilakukan dan terapi)

Pada tanggal 4 mei 2013 klien dilahirkan secara spontan dibantu oleh bidan

kampung riwayat pecah ketuban 2jam sebelum klien dlahirkan dipecahkan oleh

bidan kampung. Klien tidak langsung menangis, kejang ±4kali selama 1jam setelah

dilahirkan, klien mengalami sianosis (kebiruan).

Pada tanggal 5 mei 2013 klien dibawa ke rumah sakit diberikan oksigen via nasal

kanul 1liter/menit, infus D10% : Asering (5:1) 8tpm, dipasangkan OGT untuk diit

ASI atau SF dan sekarang dirawat di ruang Perinatologi.

2. Riwayat kehamilan dan kelahiran

a. Prenatal : Selama hamil ibu klien selalu memeriksakan kehamilannya kedokter,

imunisasi TT (+), selama hamil tidak pernah mengkonsumsi obat-

obatan. Ibu klien tidak mengalami penyakit kehamilan hipertensi (-),

DM (-).

b. Natal : Pada tanggal 4 mei 2013 umur kehamilan 38 minggu, klien lahir

spontan dibantu oleh bidan kampung riwayat pecah ketuban 2jam

sebelum klien dlahirkan dipecahkan oleh bidan kampung, air

ketuban warna kuning jernih, posisi kepala bayi duluan keluar.

c. Postnatal : Klien tidak langsung menangis, kejang ±4kali selama 1jam setelah

dilahirkan, klien mengalami sianosis (kebiruan). BB= 3,1 kg

PB= 49cm LK = 34cm LD 31cm.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Orang tua klien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Anak

pertama lahir spontan dengan BB = 2,9 kg (tahun 1994), anak kedua lahir spontan

dengan BB=2,7 Kg (tahun 1999). Ayah klien mengatakan memiliki riwayat

penyakit hepatitis tahun 1991 dan sekarang sudah sembuh.

Page 4: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Genogram Keluarga 3 (tiga) generasi

C. Riwayat Sosial

1. Pengasuh : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya, tetapi

yang lebih dominan mengasuh klien adalah

ibu klien.

2. Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan klien dengan anggota keluarga baik,

ditandai dengan anggota keluarga sering

berkunjung.

3. Lingkungan rumah : Rumah klien berjarak jauh dengan rumah

tetangga yang lainnya. Lingkungan rumah

klien cukup bersih dan jauh dari tempat

pembuangan sampah atau perternakan.

Lingkungan rumah klien masih asri banyak

pepohonan.

D. Kebutuhan Dasar

1. Alat makan yang digunakan : Klien terpasang OGT untuk memberikan diit ASI/SF

atau per pipet.

Pola makan / jam : ASI diberikan 2jam sekali. Diit ASI 12x 20cc

2. Pola tidur : Klien tidur sehari 12-14 jam

Kebiasaan sebelum tidur : Klien terbiasa minum ASI sebelum tidur.

Tidur siang : Klien tidur 3-4 jam

3. Mandi : Klien setiap pagi dimandikan, diseka menggunakan

kain dan sabun serta air hangat.

4. Eliminasi : Klien BAB 4-5 kali/hari. Klien BAK 5-6 kali/menit.

Page 5: ASKEP PENGKAJIAN bayi

E.Keadaan Kesehatan Saat ini

1. Diagnosa medis : L.Spt + Asfiksia Kejang +HIE

2. Status nutrisi : Keadaan tubuh klien masih lemah, klien jarang

menggerakan kaki, tanga dan jari-jarinya.

3. Status Cairan : Klien mendapatkan terapi intravena infus D10% :

Asering (5:1) turgor kulit baik.

4. Obat – Obatan : Cefotaxime 2x150 mg

Genta 2x7,5mg

Methyl 2x7,5mg

Micholin 2x50mg

Matutol 3x2,5mg

Piracetam 3x100mg

5. Tindakan Keperawatan : Terapi O2 via nasal kanul 1liter/menit

Pemasangan infus

Pemasangan OGT

6. Hasil Laboratorium : Hemaglobin 20,00 Normal : 12,00 – 16,00

Leukosit 14.200 Normal : 4.500 – 11.000

GDS 126

Golongan Darah “O”

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum: Klien tampak lemah dan pucat, pada klien diberikan terapi oksigen

via nasal kanul 1liter/menit, terpasang infus ditangan kanan infus

D10% : Asering (5:1) 8tpm, terpasangkan OGT.

B. Pemeriksaan Fisik :

1. Tanda-tanda vital : RR= 65 kali/menit

Nadi= kali/menit

2. Pengukuran antropometri: BB= 3,1 kg PB= 49cm LK = 34cm LD 31cm.

3. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)

a. Kepala : Masih terdapat caput, LK=34cm

b. Mata : Konjungtiva putih, kelopak mata tidak edema, ujung mata simetris

dengan ujung telinga

c. Hidung : Sekret (+)

d. Mulut : mukosa mulut kering , didalam mulut klien terpasang OGT, reflek

Page 6: ASKEP PENGKAJIAN bayi

mengisap kadang kuat kadang lemah

e. Telinga : ujung telinga simetris dengan ujung mata, tidak ada sedimen

f. Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran vena jugolaris dan kelenjar tiroid

g. Dada : Dada simetris, puting susu terlihat dan areola menonjol

h. Jantung : Bunyi jantung s1 dan s2 murni reguler, tidak ada mur-mur

i. Paru-paru : bising (-)

j. Perut : Tidak ada penonjolan abdomen

k. Punggung : Spina pipidas (-), Skeleosis (-), tidak ada lesi, lanugo (+)

i. Genetalia : Libia mayora menutupi libia minora, terdapat keputihan tidak

terdapat iritasi atau edema, klitoris sudah terlihat.

m. Ekstermitas : Ekstermitas atas kiri dan kanan lengkap dan simetris, polidaktili (-),

sindaktili (-), tidak ada fraktur dan edema, clubbing finger (-)

Ekstermitas bawah kiri dan kanan lengkap, dan simetris polidaktili

(-), sindaktili (-), tidak ada fraktur dan edema, clubbing finger (-)

terdapat sianosis dibagian paha, pada kaki sebelah kiri terdapat

bekas infus.

n.Kulit : Integritas kulit utuh, suhu hangat, lesi (-), perdarahan dan peradangan

(-), terdapat sianosis, warna kulit kekuningan (ikterus).

IV. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN

A. Kemandirian dan bergaul : Semua ADL klien masih dibantu.

B. Motorik halus : klien mampu untuk mengikuti garis tengah bila

diberikan respon terhadapgerakan jari atau tangan.

C. Motorik kasar : Gerakan bayi masih belum seimbang pada tubuh dan

masih belum bisa mengangkat kepala.

D. Kognitif dan bahasa : Bayi mengungkapkan rasa lapar dan ketidaknyamanan

dengan menangis.

Page 7: ASKEP PENGKAJIAN bayi

V. RINGKASAN KEPERAWATAN

By. NY. Widia Astety, usia 3hari BB= 3,1 kg PB= 49cm LK = 34cm LD 31cm

dengan Asfiksia+HIE telah diberikan tindakan keperawatan dan kolaborasi pemberian

oksigen via nasal kanul 1liter/menit, infus D10% : Asering (5:1) 8tpm, dipasangkan OGT

untuk diit ASI atau SF. Diberikan obat-obatan Cefotaxime 2x150 mg, Genta 2x7,5mg,

Methyl 2x7,5mg, Micholin 2x50mg, Matutol 3x2,5mg, Piracetam 3x100mg. Dari hasil

penngkajian ditemukan lima masalah keperawatan yaitu :

Resiko infeksi b.d pertolongan persalinan oleh bidan kampung dan alat tidak steril

Pola napas tidak efektif b.d hivopentilasi

Risiko kurang nutrisi b.d reflek hisap lemah

Resiko terjadinya injuri internal b.d Fototerapi

Kurang pengetahuaan orang tua b.d pertolongan persalinan dan persalinan yang

aman

Mahasiswa

( Ari Yesika )

Page 8: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

ANALISA DATA

No

.

Data

(Subjektif dan Objektif)

Kemungkinan Penyebab Masalah

1. DS : Ibu klien mengatakan

partus ditolong oleh seorang

bidan kampung, ketuban

dipecahkanh oleh bidan

kampung,ketuban pecah ±

2jam sebelum partus.

DO :Cairan ketuban

berwarna kuning jernih, Bayi

lahir tidak langsung

menangis, biru (sianosis),

Leukosit 14.200 (N: 4.500 –

11.000)

Ketuban pecah dini,

pertolongan persalinan oleh

bidan kampung

alat tidak steril

Resiko terjadi infeksi

2. DS : -

DO : Pasien terpasang terapi

oksigen via nasal kanul

1liter/menit, Tampak lemah

dan pucat, Riwayat asfiksia,

bernafas menggunakan otot

bantu nafas, Dispnea,

RR=65x/menit

Persalinan lama

Lahir tidak segera

menangis

Hipoksia janin

Pola napas tidak efektif

3. DS : -

DO : Keadaan umum lemah,

refleks menghisap lemah,

terpasang OGT

Refleks menghisap lemah Resiko Kurang nutrisi

Page 9: ASKEP PENGKAJIAN bayi

4. DS : -

DO: Kulit klien berwarna

kuning (ikterus)

Ikterus

Fototerapi

Resiko terjadinya injuri

internal

5. DS : Ibu klien mengatakan

mendapatkan rekomendasi

bidan yang menolong dari

puskesmas, ibu klien tidak

mengetahui bahwa bidan

tersebut adalah bidan

kampung/dukun beranak.

pertolongan persalinan dan

persalinan yang aman

Kurang pengetahuaan

orang tua

Page 10: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No

.

Diagnosa Keperawatan

1.

2.

3.

4.

5.

Resiko infeksi b.d pertolongan persalinan oleh bidan kampung dan alat tidak steril

Pola napas tidak efektif b.d hivopentilasi

Risiko kurang nutrisi b.d reflek hisap lemah

Resiko terjadinya injuri internal b.d Fototerapi

Kurang pengetahuaan orang tua b.d pertolongan persalinan dan persalinan yang aman

Page 11: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

RENCANA KEPERAWATAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

1. Selasa, 07 Mei

2013

I Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24

jam, tidak terjadi komplikasi

(infeksi).

Kriteria Hasil :

- Tidak ada tanda-tanda

infeksi.

- Tidak ada gangguan

fungsi tubuh.

1. Lakukan teknik aseptik dan

antiseptik dalam

memberikan asuhan

keperawatan

2. Cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan

tindakan.

3. Pakai baju khusus/ short

waktu masuk ruang isolasi

(kamar bayi)

4. Lakukan perawatan tali

pusat dengan triple dye 2

kali sehari.

5. Jaga kebersihan (badan,

1. Pada bayi baru lahir daya

tahan tubuhnya kurang /

rendah

2. Mencegah penyebaran

infeksi nosokomial

3. Mencegah masuknya

bakteri dari baju petugas

ke bayi

4. Mencegah terjadinya

infeksi dan memper-cepat

pengeringan tali pusat

karena mengan-dung anti

biotik, anti jamur,

desinfektan

5. Mengurangi media untuk

Page 12: ASKEP PENGKAJIAN bayi

pakaian) dan lingkungan

bayi.

6. Observasi tanda-tanda

infeksi dan gejala kardinal

7. Hindarkan bayi kontak

dengan sakit.

8. Kolaborasi dengan team

medis untuk pemberian

antibiotik.

9. Siapkan pemeriksaan

laboratorat sesuai advis

dokter yaitu pemeriksaan

DL, CRP

pertumbuhan kuman.

6. Deteksi dini adanya

kelainan

7. Mencegah terjadinya

penularan infeksi

8. Mencegah infeksi dari

pneumonia

9. Sebagai pemeriksaan

penunjang.

Inisial Klien : By.Ny.W

Page 13: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No. MR : 12.36.96

RENCANA KEPERAWATAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

2. Selasa,

07 Mei 2013

II Setelah diberikan tindakan

keperawatan 2x24jam

diharapkan pola nafas efektif

dengan kriteria hasil :

Pernafasan 30-60 kali/menit

Pengembangan dada simetris

Tidak ada suara nafas

tambahan

Mandiri :

1. Kaji frekuensi pernafasan

dan pola pernafasan.

2. Hisap jalan nafas sesuai

kebutuhan.

3. Tinjau ulang riwayat ibu

terhadap obat-obatan.

4. Posisiskan bayi pada

abdomen atau posisi

terlentang dengan kepala

lebih tinggi dan hangat.

5. Pertahankan suhu tubuh

optimal.

6. Berikan rangsang taktil

1. Membantu dalam

membedakan periode

perputaran pernafasan

normal.

2. Menghilangkan mukus yang

menyumbat jalan nafas.

3. Magnesium dan narkotik

menekan pusat pernafasan

dan aktivitas SSP.

4. Posisi memudahkan

pernafasan dan aktivitas SPP

5. Peningkatkan atau penurunan

suhu dapat menimbulkan

apnea

6. Merangsang SSP untuk

Page 14: ASKEP PENGKAJIAN bayi

yang segera bila terjadi

dipnea.

Kolaborasi:

1. Pantau pemeriksaan

laboratorium (mis. GDA,

glukosa, elektrorit,kultur

dan kadar obat sesuai

indikasi).

2. Berikan oksigen sesuai

Indikasi.

3. Berikan obat sesuai

Indikasi.

meningkatkan gerakan tubuh

dan kembalinya pernafasan

spontan.

Kolaborasi:

1. Hipoksia, asidosis metabolik,

hiperkapnia, hipoglikemia

dan sepsis dapat

memperbesar serangan

apneik.

2. Perbaikan kadar O2 dan CO2

dapat meningkatkan fungsi

pernafasan.

3. Mengatasi infeksi pernafasan

dan memperbaiki asidosis

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

Page 15: ASKEP PENGKAJIAN bayi

RENCANA KEPERAWATAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

3. Selasa, 07 Mei

2013

III Setelah diberikan tindakan

keperawatan 2x24jam

diharapkan nutrisi klien

terpenuhi dengan kriteria hasil:

Refleks hisap kuat

Pemasukan nutrisi adekuat

BB meningkat

Retensi (-)

1. Tentukan usia genetasi bayi.

Perhatikan Status nutrisi

prenatal.

2. Pantau kekuatan refleks hisap

serta refleks menelan.

3. Kaji kongesti nasal,

tersumbat atau bersin pada

bayi.

4. Anjurkan ibu memberi dan

pertahankan ASI.

5. Beri ASI sering, sedikit atau

perlahan.

6. Posisikan bayi miring kanan

setelah makan.

7. Pantau masukan dan haluaran

1. Kelahiran BBLR dapat

diakibatkan dari pengunaan

obat-obatan atau heroin.

2. Hiperaktivitas SSP dapat

mempengaruhi perilaku makan

dan masukan nutrien oral

secara negatif.

3. Membersihkan pasase

pernapasan dari mukus

berlebih.

4. Bayi yang hiperaktif atau

tersedasi sulit untuk diberi

makan dan disusui.

5. Menurunkan risiko distensi

abdomen.

6. Memudahkan pengosongan

lambung dan meningkatkan

absorbsi.

7. Mengidentifikasi

Page 16: ASKEP PENGKAJIAN bayi

bayi, termasuk frekuensi dan

konsistensi defekasi.

8. Timbang berat badan bayi

sesuai indikasi.

Kolaborasi :

1. Pantau pemeriksaan

laboratorium, sesuai

indikasi.

(Hb, leukosit, slukosa serum)

2. Berikan makan dengan

selang sesuai indikasi.

ketidakseimbanagan masukan

dan haluaran nutrisi bayi.

8. Penurunan berat badan

menandakan bahwa masukan

kalori tidak adekuat.

Kolaborasi :

1. Mengidentifikasi adanya

penyakit atau infeksi.

2. Menghemat energi dan

menurunkan resiko regurtasi

dan aspirasi.

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

RENCANA KEPERAWATAN

Page 17: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

4. Rabu, 08 Mei

2013

IV Setelah diberikan tindakan

keperawatan 2x24jam

diharapkan kecemasan orang

tua menurun atau hilang

dengan kriteria hasil :

Orang tua klien paham akan

penyakit anaknya

Orang tua klien tidak

bertanya-tanya lagi tentang

penyakit anaknya

1. Berikan informasi tentang

tipe-tipe ikterik dan faktor-

faktor patofisiologis.

2. Tinjau ulang maksud dari

mengkaji bayi terhadap

peningkatan kadar bilirubin.

3. Diskusikan penatalaksanaan

dirumah dari ikterik.

4. Berikan informasi tentang

mempertahankan ASI.

5. Diskusikan kebutuhan

terhadap imun globin Rh

(Rh-Ig) dalam 72 jam setelah

kelahiran untuk Rh-negatif

dengan bayi/jam Rh positif

1. Memperbaiki kesalahan

konsep, meningkatkan

pemahaman, menurunkan

rasa takut.

2. Memungkinkan orang tua

mengenali tanda peningkatan

kadar bilirubin dan evaluasi

medis tepat waktu.

3. Pemahaman orang tua

membantu mengembangkan

kerja sama bila bayi

dipulangkan.

4. Membantu ibu

mempertahankan pemahaman

pentingnya terapi.

5. Rh-Ig dapat menurunkan

insiden isomunitas maternal

pada ibu.

Page 18: ASKEP PENGKAJIAN bayi

dan yang belum disensitasi.

6. Kaji situasi keluarga dan

sistem pendukung.

7. Berikan rujukan yang tepat

untuk progam fototerapi

dirumah.

8. Buat pengaturan yang tepat

untuk tes tindak lanjut dari

bilirubin serum pada fasilitas

laboratorium.

9. Diskusikan kemungkinan

efek-efek jangka panjang dari

hiperbilirubinemia.

6. Fototerapi dirumah dianjurkan

hanya untuk bayi cukup bulan

setelah 48jam pertama.

7. Kurang ketersediaan sistem

pendukung dan pendidikan

memerlukan perawatan.

8. Tindakan dihentikan bila

kadar bilirubin <14mg/dl.

9. Kerusakan neurologis

dihubungkan dengan

kemikterus meliputi

kematian, palsi sereberal,

retardasi mental, kesulitan

sensori

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

RENCANA KEPERAWATAN

Page 19: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

5. Selasa, 07 Mei

2013

V Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam,

Ibu mengungkapkan paham

tentang persalinan yang aman.

Kriteria Hasil :

Mengidentifikasi sumber-

sumber yang tepat untuk

mendapatkan informasi.

1. Beritahu untuk melanjutkan

progam belajar untuk

kehamilan selanjutnya.

2. Berikan informasi tentang

proses persalinan yang aman.

3. Anjurkan untuk konsultasi

dengan dokter spesialis

kandungan.

1. Menyiapkan dan mengingatkan

pasangan tentang persiapan

kehamilan selanjutnya.

2. Meyiapkan pasangan agar dapat

memilih tempat pelayanan

untuk bersalin, serta

menghindari dari malpraktik.

3. Mendapatkan informasi yang

lebih luas.

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Page 20: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

1. Selasa, 07 Mei

2013

I 1. Melakukan perawatan tali pusat

dengan triple dye 2 kali sehari.

2. menjaga kebersihan (badan,

pakaian) dan lingkungan bayi.

3. Mengobservasi tanda-tanda infeksi

dan gejala kardinal

4. Hindarkan bayi kontak dengan

sakit.

5. Kolaborasi dengan team medis

untuk pemberian antibiotik.

1. Tali pusat masih di perban dan belum

kering.

2. Bayi dimandikan tiap pagi, baju bayi selalu

dianti dengan baju yang bersih bila kotor.

3. Tidak ada tanda-tanda infeksi.

4. Bayi diisolasi di ruang infeksi. Pengunjung

dibatasi.

5. Obat diberikan sesuai indikasil

Cefotaxime 2 x 250 mg

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Page 21: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

2. Selasa, 07 Mei

2013

II 1. Mengkaji frekuensi pernafasan dan

pola pernafasan.

2. Meninjau ulang riwayat ibu

terhadap obat-obatan.

3. Memposisiskan bayi pada abdomen

atau posisi terlentang dengan

kepala lebih tinggi dan hangat.

4. Mempertahankan suhu tubuh

optimal.

5. Memberikan oksigen sesuai

Indikasi.

6. Memberikan obat sesuai

Indikasi.

1. Nafas klien cepat dan dangkal RR=65

kali/menit.

2. Ibu klien mengatakan tidak mengkonsumsi

obat-obatan selama kehamilan.

3. Posisi telah diberikan klien tampak tenang,

diberikan tindakan pembedongan.

4. S= 37,1C

5. Diberikan terapi O2 via nasal kanul

1liter/menit.

6. Terapi obat diberikan :

Manitol 3x5cc

Piracetam 3x100gr

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Page 22: ASKEP PENGKAJIAN bayi

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

3. Selasa, 07 Mei

2013

III 1. Tentukan usia genetasi bayi.

Perhatikan Status nutrisi prenatal.

2. Pantau kekuatan refleks hisap serta

refleks menelan.

3. Kaji kongesti nasal, tersumbat atau

bersin pada bayi.

4. Anjurkan ibu memberi dan

pertahankan ASI.

5. Beri ASI sering, sedikit atau

perlahan.

6. Pantau masukan dan haluaran bayi,

termasuk frekuensi dan konsistensi

defekasi.

7. Pantau pemeriksaan

laboratorium, sesuai

indikasi.

(Hb, leukosit, slukosa serum)

8. Berikan makan dengan selang

sesuai indikasi.

1. Usia genetasi 38 minggu = 9 bulan 2

minggu.

2. Refleks hisap dan refleks menelan masih

lemah, terpasang OGT.

3. Terdapat sekret pada hidung bayi.

4. Ibu bayi mengerti dan selalu menyediakan

stok ASI.

5. ASI diberikan 2jam sekali dengan diit ASI

12 x 20cc via OGT.

6. Klien minum ASI 2 jam sekali dengan diit

ASI 12 x 20cc. Defekasi klien 4-5 kali

warna hitam kental.

7. Hemaglobin 20,00 Normal : 12,00 – 16,00

Leukosit 14.200 Normal : 4.500 – 11.000

GDS 126

8. Diit ASI diberikan 2jam sekali dengan

ketentuan 12 x 20cc via OGT.

Page 23: ASKEP PENGKAJIAN bayi
Page 24: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

4. Selasa, 07 Mei

2013

V 1. Memberitahu untuk melanjutkan

progam belajar untuk kehamilan

selanjutnya.

2. Memberikan informasi tentang

proses persalinan yang aman.

3. Menganjurkan untuk konsultasi

dengan dokter spesialis kandungan

1. Orangtua klien mengungkapkan sedikit lebih

mengerti.

2. Orang tua klien paham akan proses

persalinan yang aman.

3. Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat

untuk mendapatkan informasi

Page 25: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa

keperawatan

Pelaksanaan Tindakan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

5. Rabu, 08 Mei

2013

IV 1. Memberikan informasi tentang

tipe-tipe ikterik dan faktor-faktor

patofisiologis.

2. Mendiskusikan penatalaksanaan

dirumah dari ikterik.

3. Memberikan informasi tentang

mempertahankan ASI.

4. Mengkaji situasi keluarga dan

sistem pendukung.

1. Penkes telah diberikan, orang tua klien

mengerti tetapi klien masih tampak cemas.

2. Menjelaskan pelaksanaan terapi seperti

menjemur anak, orang tua klien mengerti.

3. Orang tua klien paham atas kebutuhan ASI

dan manfaat ASI bagi anaknya.

4. Orang tua klien dan saudara klien sangat

mendukung kesembuhan klien.

Page 26: ASKEP PENGKAJIAN bayi

Inisial Klien : By.Ny.W

No. MR : 12.36.96

CATATAN PERKEMBANGAN

No

.

Hari/Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi Tindakan / Respon Klien Paraf

1. Rabu, 08 Mei 2013 I S =

O = klien masih tampak lemah, tidak ada tanda-tanda infeksi,

tali pusat masih basah.

A = Masalah teratasi

P = Hentikan Intervensi

II S = -

O = Klien masih tampak lemah, Infus (-), Stopper (+), Terapi

O2 via nasal kanul (-) RR= 35 kali/menit N=94 kali/menit.

Pernafasan teratur, irama teratur.

A = Masalah teratasi

P = Hentikan Intervensi

III S = -

O = Klien masih tampak lemah, OGT (+), refleks mengisap dan

Menelan masih lemah

Page 27: ASKEP PENGKAJIAN bayi

A = Masalah belum teratasi

P = Lanjutkan Intervensi

V S = Orangtua mengunggapkan sudah mengerti dan paham

dengan informasi yang diberikan.

O = Orangtua tampak tenang, tidak cemas, dan akan waspada

memilih bidan persalinan.

A = Masalah teratasi

P = Hentikan Intervensi

2. Kamis, 09 Mei 2013 III S = -

O = OGT (-), refleks mengisap dan menelan kuat

A = Masalah teratasi

P = Hentikan Intervensi

IV S = -

O = Tidak terdapat warna kekuningan dikulit, tidak ada

penyimpangan perilaku, klien tampak tenang, defekasi

hitam kehijauan dan encer selama foto terapi 8 kali BAB

A = Masalah teratasi

P = Hentikan Intervensi

Page 28: ASKEP PENGKAJIAN bayi