Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

24
Askep pada Ibu Hamil dengan Penyakit Anemia KELOMPOK 2

Transcript of Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Page 1: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Askep pada Ibu Hamil dengan Penyakit Anemia

KELOMPOK 2

Page 2: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Pengertian

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).

Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).

Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).

Page 3: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Lanjutan.....Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada

pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan, dan

kembali menjelang aterm. Kadar hemoglobin pada

sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan

besi adalah 11g/dl atau lebih

Tahun 1990 Centers for Disease Control (CDC)

mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin

kurang dari 11 g/dl atau kadar hematokritnya turun

sampai di bawah 37% pada trimester pertama, dan

kurang dari 10,5 g/dl atau kadar hematokritnya

turun sampai di bawah 35% pada trimester kedua,

dan kurang dari 10 gr/dl atau kadar hematokritnya

turun sampai di bawah 35% pada trimester ketiga

(Suheimi, 2007)

Page 4: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Klasifikasi AnemiaAnemia Normositik Normokrom

Anemia Makrositik normokrom

Anemia Mikrositik Hipokrom

Page 5: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Patofisiologi Perubahan hematologi sehubungan dengan

kehamilan karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara.

Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

Page 6: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Lanjutane.... Nilai ambang batas yang digunakan untuk

menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam tiga kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11,28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7,63 mg/dl dan tertinggi 14,00 mg/dl (Arisman, 2004). Hasil pemeriksaan hemoglobin dengan sachli digolongkan menjadi:

Hb 11 gr% : Tidak anemia Hb 9-10 gr% : Anemia ringan Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang Hb < 7 gr% : Anemia berat

Page 7: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:

Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

Kurangnya zat besi dalam makanan.

Kebutuhan zat besi meningkat. Gangguan pencernaan dan

absorbsi

Page 8: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Gejala Klinis

penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang

dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng),

pica, perkembangan kognitif yang abnormal pada

anak. abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, berkurangnya keasaman lambung.

Page 9: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Dampak anemia pada kehamilan

terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur),

gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis),

gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah),

dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi,

BBLR, kematian perinatal

Page 10: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Pemeriksaan Penunjang untuk menegakkan diagnosis anemia

Jumlah darah lengkap (JDL) Jumlah eritrosit Jumlah retikulosit Pewarna sel darah merah LED Masa hidup sel darah merah Tes kerapuhan eritrosit SDP Jumlah trombosit Hemoglobin elektroforesis

Page 11: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Lanjute……… Bilirubin serum (tak terkonjugasi) Folat serum dan vitamin B12 Besi serum TBC serum Feritin serum Masa perdarahan LDH serum Tes schilling Guaiak Analisa gaster Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi Pemeriksaan andoskopik dan radiografik

Page 12: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Pengkajian meliputi : Aktivitas / istirahat Sirkulasi

Integritas ego Eleminasi Makanan/cairan Neurosensori Nyeri/kenyamanan Pernapasan Keamanan Seksualitas

Page 13: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia

Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.

Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.

Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.

Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.

Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.

Page 14: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

INTERVENSI KEPERAWATAN

Page 15: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan).

Tujuan : Infeksi tidak terjadi.Kriteria hasil :a) mengidentifikasi

perilaku untuk mencegah / menurunkan risiko infeksi.

b) meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau eritema, dan demam.

1) Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien.

2) Pertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur/perawatan luka.

3) Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat..

4) Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang sering, latihan batuk dan napas dalam.

5) Tingkatkan masukkan cairan adekuat.

6) Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan.

7) Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam.

8) Amati eritema/cairan luka.

Mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial. Catatan : pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko akibat flora normal kulit.Menurunkan risiko kolonisasi/infeksi bakteri.Menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan infeksi.Meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.Membantu dalam pengenceran sekret pernapasan untuk mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh misalnya pernapasan dan ginjal.Membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi. Perlindungan isolasi dibutuhkan pada anemia aplastik, bila respons imun sangat terganggu.Adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/pengobatan.

Page 16: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan (absorpsi) nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria hasil :a) menunujukkan

peningkatan (mempertahankan) berat badan dengan nilai laboratorium normal.

b) tidak mengalami tanda malnutrisi.

c) Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.

.

9. Berikan antiseptik topikal, antibiotik sistemik

1) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.

2) Observasi dan catat masukkan makanan pasien.

3) Timbang berat badan setiap hari.

4) Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.

5) Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan gejala lain yang berhubungan

6) Berikan dan bantu hygiene mulut yang baik, sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.

Mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi lokal.

Mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.

mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan

Mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.Menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukan dan mencegah distensi gaster

Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ

Meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.

Page 17: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.

Tujuan : Dapat meningkatkan/ mempertahankan ambulasi (aktivitas)

Kriteria hasil :a. melaporkan peningkatan toleransi

aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)

b. menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.

7) Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.

8) Kolaborasikan dan pantau hasil pemeriksaan laboraturium

9) Kolaborasikan dan berikan obat sesuai indikasi.

1. Kaji kemampuan ADL pasien.

2. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.

3. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

4. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.

Membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.Meningkatakan efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan..

Kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.

Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.Menunjukkan perubahan neurologi karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.

Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.

meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

Page 18: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/ nutrient ke sel.

Tujuan : Peningkatan perfusi jaringan

Kriteria hasil :Menunjukkan perfusi adekuat(misalnya tanda vital stabil).

5. meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meningkatkan harga diri dan rasa terkontrol.

1. Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku.

2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.

3. Awasi upaya pernapasan, auskultasi bunyi napas

4. Selidiki keluhan nyeri dada/palpitasi.

Meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meningkatkan harga diri dan rasa terkontrol.

memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensimeningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan: kontraindikasi bila ada hipotensi.dispnea, gemericik Menununjukkan gangguan jajntung karena regangan jantung lama/peningkatan kompensasi curah jantung. Iskemia seluler Mempengaruhi jaringan miokardial/ potensial risiko infark

Page 19: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.

Tujuan : Dapat mempertahankan integritas kulit

Kriteria hasil :Mengidentifikasi faktor resiko/perilaku individu untuk mencegah cidera dermal.

5. Hindari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan termometer.

6. Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi.

7. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

8. Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor, gangguan warna, hangat local, eritema, ekskoriasi.

9. Reposisi secara periodik dan pijat permukaan tulang apabila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur

meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan.

Meningkatkan harga diri dan rasa terkontrol.termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen.

mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapimemaksimalkan transport oksigen ke jaringan

Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.Meningkatkan sirkulasi kesemua kulit, membatasi iskemia jaringan/mempengaruhi hipoksia seluler.

Page 20: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

6. Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.

Tujuan : Membuat kembali pola normal dari fungsi usus

Kriteria hasil : Kriteria hasil: Menunjukkan perubahan perilaku (pola hidup) yang diperlukan sebagai penyebab, faktor pemberat.

4. Anjurkan pemukaan kulit kering dan bersih. Batasi penggunaan sabun.

5. Bantu untuk latihan rentang gerak

6. Gunakan alat pelindung, misalnya kulit domba, keranjang, kasur tekanan udara/air. Pelindung tumit/siku dan bantal sesuai indikasi (kolaborasi)

1. Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.

Area lembab, terkontaminasi, memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan organisme patogenik. Sabun dapat mengeringkan kulit secara berlebihan.Meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah stasis.Menghindari kerusakan kulit dengan mencegah (menurunkan) tekanan terhadap permukaan kulit.

Membantu mengidentifikasi penyebab /factor pemberat dan intervensi yang tepat.

Page 21: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

2. Auskultasi bunyi usus.3. Awasi intake dan output

(makanan dan cairan).4. Dorong masukkan cairan

2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung.

5. Hindari makanan yang membentuk gas.

6. Kaji kondisi kulit perianal dengan sering, catat perubahan kondisi kulit atau mulai kerusakan. Lakukan perawatan perianal setiap defekasi bila terjadi diare.

7. Kolaborasi ahli gizi untuk diet siembang dengan tinggi serat dan bulk.

8. Berikan pelembek feses, stimulant ringan, laksatif pembentuk bulk atau enema sesuai indikasi. Pantau dan kolaborasikan keefektifan.

2.Bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi.3.Dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet.4.Membantu dalam memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi. Akan membantu memperthankan status hidrasi pada diare.5.Menurunkan distress gastric dan distensi abdomen.6. Mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan7.Serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi.8.Mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi

Page 22: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

7. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan (mengingat); salah interpretasi informasi; tidak mengenal sumber informasi.

Tujuan : Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostik, dan rencana pengobatan.

Kriteria hasil :a. Pasien menyatakan

pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit.

b. Mengidentifikasi factor penyebab.c. Melakukan tindakan yang

perlu/perubahan pola hidup.

9. Berikan obat antidiare, misalnya Defenoxilat Hidroklorida dengan atropine (Lomotil) dan obat mengabsorpsi air, misalnya Metamucil. (kolaborasi).

1. Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.

2. Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik.

3. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.

4. Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

Menurunkan motilitas usus bila diare terjadi.

memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.Ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan beban jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas.

Dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.

Page 23: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasional

5. Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya

6. Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan

Diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan

mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan..

Page 24: Askep Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Anemia

TERIMA KASIH