Askep Kel Gisi Buruk

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Menurut Goldenberg dan Goldenberg (2000), seorang ahli terapi keluarga, menekankan bahwa keluarga yang berfungsi dengan baik mendorong individu yang ada di dalam keluarga untuk meraih potensi dirinya. Keluarga yang sehat memberikan kebebasan yang dibutuhkan anggota keluarga untuk mengeksplorasi dan menjadikan jati diri, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan dan keamanan yang mereka butuhkan untuk meraih potensi dirinya (Friedman, 2010). Menurut UU No 10 Th 1992 dan GBHN 1993, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Haryanto,2006). Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan dan penyembuhan terhadap anggota keluarga yang sakit, sehingga setiap anggota keluarga perlu mampu mengenal masalah kesehatan yang ada di keluarganya, keluarga harus mampu memutuskan tindakan yang tepat saat anggota keluarga sakit, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan (Friedman, 2010). Keluarga mempunyai peranan penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan nkeluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik, perawat kesehatan harus tetap memberikan dukungan positif dan berupaya menjadi narasumber

description

askep keuarga dengan gizi buruk

Transcript of Askep Kel Gisi Buruk

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Menurut Goldenberg dan Goldenberg (2000), seorang ahli terapi keluarga, menekankan bahwa keluarga yang berfungsi dengan baik mendorong individu yang ada di dalam keluarga untuk meraih potensi dirinya. Keluarga yang sehat memberikan kebebasan yang dibutuhkan anggota keluarga untuk mengeksplorasi dan menjadikan jati diri, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan dan keamanan yang mereka butuhkan untuk meraih potensi dirinya (Friedman, 2010).Menurut UU No 10 Th 1992 dan GBHN 1993, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Haryanto,2006).Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan dan penyembuhan terhadap anggota keluarga yang sakit, sehingga setiap anggota keluarga perlu mampu mengenal masalah kesehatan yang ada di keluarganya, keluarga harus mampu memutuskan tindakan yang tepat saat anggota keluarga sakit, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan (Friedman, 2010).Keluarga mempunyai peranan penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan nkeluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik, perawat kesehatan harus tetap memberikan dukungan positif dan berupaya menjadi narasumber dan fasilitator sebaik mumgkin bagi keluarga. Survey Gallop dan Gallop pada tahun 1985 memastikan bahwa saat berhubungan denga masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan bantuan lebih banyak dari keluarga mereka daripada sumber lainnya, bahkan dokter yang menangani mereka sekalipun ( Setyowati & Murwani, 2008).Untuk mencapai Indonesia sehat 2010 tantangan yang di hadapi bangsa Indonesia cukup berat.Dalam keadaan gizi masyarakat meskipun terdapatkemajuan tetepi empat masalah gizi utama yang sejak lama ada sampai saat ini masih merupakan agaenda yang belum terselesaikan,keadaan gizi masyarakat merupakan basis dan persyaratan bagi pencapaian derajatkesehatan masyarakat yang optimal.(Depkes RI 2005).Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita,survey social ekonomi nasional (SUSENAS) menunjukkan meskipun selama 10 tahun terjadi penurunan gizi kurang dari 37,5% tahun 1989 menjadi 24,6% tahun 1999,namun terjadi prevalensi gizi buruk dari 6,3% tahun 1989 menjadi 8,1% tahun 1999.Pada tahun 2000,perkembangan keadaan gizi cukup 3menggimbarakan,gizi kurang menurun menjadi 24,6% begitu pula dengan gizi buruk menjadi 7,5%.(Depkes RI 2003).Dari wilayah puskesmas tawangsari terdapat 15 penyakit terbanyak antara lain Dengue Hemoragic Fever, hipertensi, Tubercolosis, diare, asma, Diabetes Militus, febris, stroke, campak, polio, dan gizi buruk.Gizi buruk merupakan peringkat ke 11 dengan presenrasi 10%.B. Identifikasi MasalahDari latar belakang di atas yang telah di uraikan dapat di rumuskan permasalahan dalam asuhan keperawatan keluarga dengan Gizi Buruk, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi Buruk Keluarga Tn.S, Terutama Pada An.N di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.C. rumusan masalah 1. bagaimana pengkajian asuhan keperawatan keluarga ??2. bagaimana mendiagnosa asuhan keperawatan keluarga ??3.

D. TujuanAdapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi Buruk Keluarga Tn.S, Terutama Pada An.N di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut :1. Tujuan umumTujuan umum penulisan karya tulis ilmiah yaitu memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah gizi buruk keluarga Tn.S, Terutama pada An.N di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, dengan proses pendekatan keperawatan.2. Tujuan khususTujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah yaitu :a. Melaksanakan pengkajian pada keluarga Tn.S dengan gizi buruk terutama pada An.N di rumah keluarga Tn.S di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga Tn.S dengan gizi buruk terutama pada An.N di rumah keluarga Tn.S di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.c. Menyusun rencana keperawatan keluarga pada Tn.S dengan Gizi Buruk terutama pada An.N di rumah keluarga Tn.S , di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.d. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga pada Tn.S terutama pada An.N dengan gizi buruk di rumah keluarga Tn.S , di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.e. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada Tn.S dengan gizi buruk terutama pada An.N di rumah keluarga Tn.S , di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. N DENGAN GIZI BURUKA. PENGKAJIANHari / Tanggal : Kamis, 11 Mei 2006 Waktu : 10.00 WIBMetode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisika.1 Data Keluarga Identitas Keluarga 1. Nama KK : Tn. N2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Umur : 33 Tahun4. Pendidikan : SLTP5. Pekerjaan : Buruh6. Alamat :Maguwoharjo, Depok, Sleman7. Susunan Anggota Keluarga:No.NamaHubunganJKUmurPendidikanAgamaKet.

1.Ny NIbuP58 thSLTPIslam

2.An. AAnak KandungL9 thSDIslam

3.An. DAnak KandungP5 th-Islam

4An. RAnak KandungL3 th-Islam

5Tn AKeponakanL20 thSLTPIslam

6Nn. TKeponakanP25 thSMEAIslam

Genogram

1. Type Keluarga: Keluarga Eksteded 2. Suku / Kebangsaan: Jawa3. Agama: Islam4. Kegiatan Organisasi:Keluarga Tn. N termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Tn. N ikut dalam kegiatan pengajian, arisan dll Begitu pula dengan Ny. N aktif dalam kegiatan kemasyarakat.

5. Keadaan EkonomiKeluarga Tn. N termasuk keluarga sejahtera III karena keluarga sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.6. Aktivitas Rekreasi KeluargaKeluarga jarang mengikuti kegiatan rekreasi keluar rumah, Ny. N Beralasan karena ekonomi mereka paspasan, sedangkan rekreasi di dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama.2.1.3 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap Perkembangan Keluarga : Keluarga dengan anak sekolah2. Riwayat Keluarga IntiAn. RAn. R sudah menderita BGM sejak kecil hingga berumur 3 tahun dan An. R sering sakit-sakitan. Dalam penimbangan diketauui bahwa nilai Z-score BB/U untuk an. R adalah 3,2 ini termasuk dalam kategori BB di bawah garis normal. An. R sewaktu lahir cukup bulan. Waktu kecil An. R tidak diberi imunisasi lengkap hanya sewaktu lahir. Ny. N, mengatakan bahwa Ny memang tidak mengimunisasi karena waktu itu keadaannya repot. Dari kecil dan mulai bayi, anak R sering sakit-sakitan (batuk, pilek). Dalam beberapa hari ini pipinya bengkak seperti sakit gigi, namun ternyata terdapat benjolan di langit-langit mulutnya. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan :KU : Baik Compos mentisTanda-tanda vital : Suhu badan 38o C, RR 24x /menit, Nadi 80x/menitKepala : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterikWajah : terlihat bengkak pada sebelah pipi kiriHidung : normal, lubang nares simetrisTelinga : bersih tidak ada kelainanMulut : pada langitlangit mulut terdapat benjolanLeher : tidak ada peningkatan JVPThorax : simetris, pernafasan vesikulerAbdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)Ektremitas : kedua ekstremitas tidak ada kelainanTB : 78 cmBB : 10 KgLLA : 13 cmLK : 46 cmLD : 46 cmAn. DAn. D jarang sekali sakit, namun saat di timbang berat badannya kuang dari normal yang seharusnya 19,2 hanya 12 kg. Dalam perhitungan status gizi an. D termasuk dalam status gizi kurang dengan nilai Z-skore BB/U adalah -3,3.Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan :KU : Baik Compos mentisTanda-tanda vital : Suhu badan 37,5o C, RR 16x /menit, Nadi 76x/menitKepala : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterikWajah : terlihat bengkak pada sebelah pipi kiri karena sakit gigi.Hidung : normal, lubang nares simetrisTelinga : bersih tidak ada kelainanMulut : dalam batas normal, gigi terdapat caries.Leher : tidak ada peningkatan JVPThorax : simetris, pernafasan vesikulerAbdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)Ektremitas : kedua ekstremitas tidak ada kelainanTB : 88 cmBB : 12 KgLLA : 14 cmLK : 47 cmLD : 47 cm2.1.4 Pola Kesehatan Keluarga 1. Kebersihan DiriKebiasaan personal hygiene keluarga untuk mandi biasanya 2-3 x sehari dengan sabun dan gosok gigi. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.2. Penyakit Yang Pernah Diderita Riwayat Penyakit DahuluNy N mengatakan bahwa An. R memang dari kecil sering sakit-sakitan dan sudah menderita kurang berat badannya sejak kecil. Riwayat Penyakit KeturunanSaat di konformasi untuk riwayat penyakit jantung di derita oleh ayah dari suami serta untuk diabetes mellitus, ginjal, tidak di temukan ada penyakit keturunan. Riwayat Penyakit KronisAn. A menderita BGM (Bawah Garis Merah) sejak bayi kecil dan an. D juga dengan status gizi kurang.3. Pola NutrisiKebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga tidak sama. Tn. N makan 3 kali sehari dan minum yang tidak tentu tergantung dari aktivitas yang di lakukan oleh Tn. N biasanya 5-10 gelas perhari. Untuk Ny.N juga tidak pasti kadang lebih 3 kali karena harus menghabiskan makanan anaknya dan untuk minum juga tidak tentu antara 5-8 gelas sehari. Untuk anak-anak juga tidak pasti mereka akan makan jika lapar namun biasanya mereka minimal makan 3 kali sehari dan untuk si bungsu (An R) jarang sekali makan pada waktu sakit, namun jika sehat terkadang 4-5 kali sehari dengan di dukung lauk yang di sukai. Kebiasaan minum anak-anak tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya banyak minumnya bisa lebih dari 6 gelas sehari biasanya berupa air putih, air teh dan susu.4. Pola IstirahatSebisa mungkin Keluarga Tn. N ini tidur siang. Untuk Tn. N tidak tidak siang karena harus bekerja. Untuk anak dan istri biasanya mereka tidur siang antar pukul 13.00 15.00 WIB. Untuk tidur malam biasanya anak-anak mulai tidur pukul 21.00 WIB. Ny.N tidur pada pukul 22.00 05.00 WIB sedangkan untuk Tn. N tidur pada pukul 23.00 05.00 WIB, begitu pula An. A dan An. D tidur sebelum pukul 21.00 dan bangun pada pukul 05.30.5. Pola EliminasiTn. N biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang di minum kalau minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. BAB 1 x/hari dan untuk BAK 2-3 kali sehari. Untuk anak-anak tidak pasti An. E BAB 1 kali sehari, BAK 2-3 kali/hari. An D BAB 2 kali/hari, BAK 3-4 kali sehari. An. R masih toilet traning BABnya tidak pasti kadang 3 hari sekali, untuk BAK 3-5 kali/hari.6. Pola AktivitasKegiatan yang biasa Tn. N lakukan adalah bekerja sebagai buruh. sedangkan Ny. N bisanya bekerja sebagai buruh pada malam hari dan siangnya mengurus anak-anaknya. Untuk anak pertamanya sudah sekolah di SD untuk anak ke 2 di TK dan anak 3 masih dalam pengawasan karena masih balita.7. Kesehatan ReproduksiTn. N mempunyai 3 orang anak yang masih duduk di sekolah dasar. Tn. N sudah tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena jika sudah pulang kerja capek dan juga karena beliau beranggapan sudah tua.8. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan KeluargaKeluarga Tn. N jarang sekali dan hampir tidak pernah berobat ke puskesmas terdekat, mereka biasanya ke dokter terdekat karena mereka Ny,. N merasa repot tidak ada waktu untuk ke puskesmas selain itu kendaraan juga tidak ada. Karena anak-anaknya masih kecil, Ny. N memanfaatkan posyandu untuk memeriksakan anaknya setiap bulan. a.2 Pengkajian Lingkungan1.) Kharakteristik RumahRumah Tn. N merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 60 m2. Termasuk rumah permanen, berdinding tembok lantainya dari semen. Mempunyai 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah sudah mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak sedikit kotor

Denah Rumah

Keterangan :: Pintu : Kamar tidur: Ruang Tamu : Dapur: Halaman : Jalan Raya: Jalan Kampung : Halaman belakang: sumur : Rumah saudara; Kamar mandi1.1 Pembuangan Air KotorAda septic tank dan pembuangan air limbah rumah tangga dengan kontruksi semi permanen yang terletak di belakang rumah. Saluran limbah menggunakan saluran limbah terbuka.1.2 Pembuangan SampahPembuangan sampah keluarga biasanya di letakkan ke dalam plastik kresek dan tidak di bedakan antara sampah terurai dan tidak terurai kemudian di buang ke lubanng sampah yang terletak di belakang rumah.1.3 SanitasiLingkungan rumah Tn. N tampak sedikit kotor dan berdebu, tidak memiliki pekarangan, rumah karena sudah berbatasan denngan jalan kampung.1.3 Jamban KeluargaMempunyai jamban keluarga yang digunakan untuk ke tiga rumah dengan bentuk leher angsa dan terletak di luar rumah.1.4 Sumber Air MinumKeluarga memanfaatkan air sumur yang terletak di luar rumah dengan jarak antara sumur dengan jamban kurang dari 10 meter. Ini di sebabkan karena tidak ada pekarangan atau halaman lagi yang bias di manfaatkan.2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RWTetangga Tn. N termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan tinggi dan selalu siap membantu keluarga Tn. N.3.) Mobilitas Geografi KeluargaKeluarga Tn. N sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.4.) Sistem Pendukung KeluargaKeluarga selalu mendapat dukungan oranng tuanya dan saudara-saudaranya, namun dari keluarga belum mendapatkan dukungan karena anak-anaknya masih kecil. Bila ada masalah kesehatan keluarga Tn. N selalu selalu di bawa ke dokter langganan merekaa. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat puskesmas : kurang lebih 3 km puskesmas pembantu : kurang lebih 5 km rumah sakit : kurang lebih 10 km posyandu : kurang lebih 200 mb. Fasilitas Sosial masjid/mushola : kurang lebih 200 m pasar : kurang lebih 1 kmD. Struktur Keluarga Cara Berkomunikasi Anggota KeluargaDalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Tn. N merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama, Struktur Kekuatan KeluargaStruktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat merubah perilaku keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi. Dalam pengambilan keputusan dimusyawarahkan. Sebagai pengambil keputusan setelah sependapat adalah Tn. N sebagai kepala keluarga. Struktur PeranPeran Tn. N sebagai suami dan tulang punggung keluarga. Ny N sebagai istri dan sebagai ibu dari anak-anaknya dan apabila malam menjelang membantu suami mencukupi kebutuhan sehari-hari denngan menjadi buruh cuci di perumahan.. Nilai dan Norma KeluargaDalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga. Untuk masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan semua anggota keluarga. Sistem nilai yang dianut keluarga dipengaruh status sosial, agama.E. Fungsi Keluarga Fungsi AfektifHubungan dalam keluarga Tn. N terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah. Fungsi Perawatan Keluarga1. Kemampuan Keluarga Mengenal MasalahKeluarga sudah tahu bahwa anak R berada pada kondisi kurang berat badannya, keluarga mengetahui dari posyandu dan waktu kecil tidak lengkap imunisasinya. Keluarga mengetahui ketidaklengkapan imnunisasi, namun waktu itu dalam kondisi repot sehabis pindahan dan mengurus anaknya yang nomer 2 sehingga tidak ada waktu ke fasilitas kesehatan sehingga anaknya tidak mendapatkan imunisasi.2. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusanMasalah yang terjadi pada keluarga ini sebenarnya sudah tahu, namun untuk mengambil keputusan yang belum optimal. Dibuktikan dengan tidak lengkapnnya imunisasi anak.3. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang SakitKeluarga belum maksimal merawat anggota yang sakit. Ini di buktikan bahwa an. R masih berada di bawah garis merah pada KMSnya. Dengan usia 3,5 tahun anak mempunyai berat badan 9 kg. Sewaktu pengkajian pertama di dapatkan data bahwa An. R menderita panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah 1 mingu belum sembuh. Waktu minggu ke dua nak eduanya sakit gigi dan hanya di kasih ponstan.4. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan RumahPemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan, meskipun menyadari namun belum di laksanakan secara maksimal. Rumah masih tampak berdebu, apabila hujan air masuk karena struktur rumah tidak tertutup semua. Depan rumah sudah jalan raya sehingga banyak sekali denu-debu yang berterbanngan. Halaman rumah tidak bias di manfaatkan hanya pot-pot kecil sebagi penambah indahny pemandangan.5. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas KesehatanFasilitas yang di gunakan keluarga Tn. N adalah ke dokter terdekat dan menfaatkan kartu jamsostek serta ke posyandu. Fungsi ReproduksiTn. N mempunyai 3 orang anak, salah satunya masih dalam usia sekolah dan anak kedua sekolah di TK serta anak ketiga masih balita Fungsi SosialisasiInteraksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling tolong menolong bila ada masalah.

Fungsi EkonomiTn. N sudah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak-anaknya.. Untuk Ny. N juga bekerja di malam hari sebagi buruh cuci. Untuk masalah ekonomi mereka berangapan sudah cukup hidup seperti ini walaupun pas-pasan namun jika di turuti masih kurang.F. Stres dan Koping Keluarga Strategi KopingKeluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan lebih santai. Status EmosiTn. N termasuk orang yang tidak mudah untuk stress begitu juga Ny. N.G. Persepsi Keluarga Terhadap MasalahKeluarga mengganggap apa yang terjadi pada An. R adalah biasa namun segera mendapatkan penanganan. Keluarga akan mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan atau mereka akan mencari dokter terdekat atau langganan untuk berobat.Keluarga ini juga membeli obat di warung dan juga menggunakan jamu tradisional.1. II. ANALISA DATANo.DataMasalahPenyebabTipology

1.DS o Ny. N mengatakan bahwa An. R sewaktu sakit sulit makannya. o Ny. N mengatakan bahwa saat ini an. R sedang sakit panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah berlangsung 1 minggu. o Ny. N tidak membawa ke puskesmas namun ke dokter terdekat dan di kasih bodrekxin. o Ny. N tidak tahu penyebab sakit anaknya. o Ny. N mengatakan bahwa pipi an. R kemaren bengkak sehingga di salonpas.DO o Rewel o Suhu badan 38O C o Terdapat bengkak berwarna merah pada langit-langit mulut Pada pipi tertempel salonpasManajemen terapeutik keluarga tidak efektif Ketidakmampuan mengenal masalah Ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit. Actual

2. DS: Ny. N mengatakan BB anaknya 9,5 kg. Ny. N mengatakan An. R sejak kecil sudah sakit-sakitan dan badannya selalu kecil Ny. N sudah berusaha dengan datang ke posyandu setiap bulannya untuk mengontrol anaknya. Ny. N tidak nanpu membawa beobat ke bidan karena tersangkut masalah biaya Ny. N mengatakan bahwa An. D tidak pernah sakit, jika sakit hanya di kerok dan di beri obat dari warung. Ny. N setelah tidak terdaftar dalam posyandu jarang dan hampir tidak pernah menimbang an. D lagi Ny. N tidak tahu BB an. DDO:Anak R BB 10kg LLA 13 cm LK 46 cm LD 46 cm Berada pad BGM di KMSAnak D BB 12 Kg LLA 14 cm LK 47 cm LD 47 cm Z-score BB/U di bawah garis normal: -3,3Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan o Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah o Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitActual

3.DS Ny. N menngatakan masih menyusui an. R karena masih iba terhadap anaknya. Ny. N mengatakan ankanya sekarang berumur 3 tahun 5 bulan. Ny. N akan menyapihnya apabila anaknya sudah sehat. Ny. N belum melakukan upaya untuk menyapih anaknya. Ny. N mengatakan bahwa anaknya juga minum susu dan juga air putih.DO An. R masih menyusu ASIManajemen terapeutik keluarga tidak efektif o Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusanActual

4 Ny. N mengatakan An. R Imunisasinya tidak lengkap cuma sewaktu lahir saja yang di karenakan kerepotan Ny. N dan jauhnya fasilitas kesehatan selain itu juga karena tidak ada yang mengantar karena kendaraan yang tidak ada. Ny. N sekarang mnyesal tidak mengimunisasi An. R sewaktu kecil Ny. N berusaha mengimunisasi sesudah anak R besar.Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga. o Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah o Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan o Ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatanActual

5 Ny. Mengatakan bahwa An. D sakit gigi sampai bengkak pipinya. Ny. N sudah membelikan obat ponstan untuk anaknya Ny. N tidak memeriksakan ke pelayanan kesehatan karena di anggap wajar dan nantinya sembuh sendiri Ny. N mengatakan bahwa sudah membersihkan gigi anaknya dengan di sikat.DO Bengakak pada pipi An D Gigi berlubangNyeri akut o Ketidakmampuan mengenal masalah o Ketidakmampuan mengambil keputusan o Ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatanActual

III. SKALA PRIORITAS MASALAHDiagnosa I Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalahKetidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

NoKriteriaHitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah : actual3/3 X 11Ny. N mengatakan bahwa saat ini anak. R sedang sakit panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah berlangsung 1 minggu suhu badan anak R 38o.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: Sebagian X 21Tehnologi kesehatan yang berkembang pesat, sumber daya dan dana yang terbatas, pemahaman keluarga tentang penyakit terbatas , waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta ketidakmauan keluarga dalam hal transportasi

3.Potensial masalah untuk dicegah: tinggi3/3 X 11Masalah ini belum lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati sendiri anggota yang sakit dengan memeriksakan diri ke dokter terdekat

4.Menonjolnya masalah: masalah perlu segera ditangani2/2 X 11Keluarga merasa masalah harus segera ditangani agar An. R cepat sembuh

Jumlah4

Diagnosa 2:o Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

NoKriteriaHitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah : resiko2/3 X 12/3Ny N mengatakanbawa anaknya dari kecil nerat badannya kurang ( dalam usia 3 tahun BBnya 9,5 Kg). dan anak D dengan BB 12 kg.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: Sebagian X 21Sumber daya keluarga segian ada, fasilitas kesehatan dekat, dana keluarga kurang, waktu dan tenaga hampir tidak ada, ketidakmampuan dalam transportasi

3.Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi3/3 X 11Masalah ini sudah lama, memanfaatkan fasilitas kesehatan (posyandu), berusaha memenuhi kecukupan gizi keluarga.

4.Menonjolnya masalah: masalah perlu segera ditangani2/2 X 11Keluarga menginkan agar An. R segera normal badannya.

Jumlah3 2/3

Diagnosa 3: o Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

NoKriteriaHitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah : resiko2/3 X 12/3Ny. N mengatakan An. R masih menyusu ASI walupun umurnya sudah 3 thaun 5 bulan dan belum di sapih.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah2/2 X 22Waktu dan tenaga ada,

3.Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi3/3 X 11Masalah ini sudah lama, memanfaatkan fasilitas kesehatan (posyandu), sumber daya tenaga dan waktu ada.

4.Menonjolnya masalah: ada masalah tidak segera ditangani1/2 X 11/2Keluarga menginginkan agar segera tidak menyusui lagi An. R namun masih iba melihatr kondisi an. R sehinga masih di susui.

Jumlah4 1/6

Diagnosa 4Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

NoKriteriaHitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah : Actual3/3 X 11An. D sedang sakit gigi dan pipinya bengkak.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: Sebagian X 21Tehnologi kesehatan yang berkembang pesat, sumber daya dan dana yang terbatas, pemahaman keluarga tentang penyakit terbatas , waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta ketidakmauan keluarga dalam hal transportasi

3.Potensial masalah untuk dicegah: tinggi3/3 X 11Masalah ini belum lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati sendiri anggota yang sakit dengan memeriksakan diri ke dokter terdekat

4.Menonjolnya masalah: masalah perlu segera ditangani2/2 X 11Keluarga merasa masalah harus segera ditangani agar An. D cepat sembuh

Jumlah4

Diagnosa 5Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatan

NoKriteriaHitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah : actual33 X 11An. R hanya di imunisasi saat lahir saja.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: tidak dapat0/2 X 20sumber daya dan dana yang terbatas, waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta ketidakmauan keluarga dalam hal transportasi, Anak sudah berusia 3 tahaun.

3.Potensial masalah untuk dicegah: rendah1/3 X 11/3Masalah sudah lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati anggota keluarga, ana rusah berumur 3 tahun.

4.Menonjolnya masalah: ada masalah tidak segera di tangani1/2 X 11/2Keluarga sudah mencari jalan keluar agar anaknya di imunisasi dengan usianya yang lebih dari 3 tahun ini.

1 5/6

Diagnosa prioritas:1. Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan2. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit3. Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan4. Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit5. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatanNo. dxTupanTupenKriteria hasilStandart evaluasiIntervensi

1Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan keluarga dapat mengambil keputusan untu menyapih balitanyaSetelah dilakukan 5 X kunjungan keluarga dapat :1. Memahami tentang ASI2. Memahami waktu pemberian ASi yang tepat Menyapih balitanyaVerbal psikomotorKeluarga dapat: memahami tentang ASI memahami tetang waktu pemberian ASI mampu menyapih balitanyaKeluarg amampu mengambil keputusan untuk menyapih balitanya.Jelaskan dan diskusikan tentang hipertensi : - ASI- Waktu pemberian ASIMotivasi keluarga untuk menyapih Balitanya.

2Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan keluarga dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan tidak terjadi komplikasiSetelah dilakukan 5 X kunjungan keluarga dapat : 1. Mengenal masalah kesehatan yang terjadi2. Memahami tentang penyakit demam dan cara penangannan anak demamStatus verbal psikomotorKeluarga memahami tentang : Pengertian demam Tanda dan gejala Factor yang mempengaruhi Cara pencegahanKeluarga dapat mengenali masalah yang terjadiKeluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.Jelaskan dan diskusikan tentang demam : Pengertian Tanda dan gejala Factor yang mempengaruhi Cara pencegahanLakukan pemeriksaan TTVJelaskan dan demontrasikan penanganan demamMotivasi kelaurga untuk membawa ke pelayanan kesehatan apabila tidak sembuh.

3Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan nyeri hilangSetelah dilakukan 2 x kunjungan keluarga dapat mengenal tentang caries, tanda dan gejala serta penangan dari caries. keluarga dapat mengenal masalah,Keluarga mampu mengambil keputusan.Keluarga mampu menggunkan fasilitas kesehatan.Verbal PsikomotorKeluarga memahami tentang caries: Pengertian Tanda dan gejala Cara pencegahan Penanganankeluarga dapat mengenal masalahKeluarga mampu mengambil keputusanKeluarga mampu menggunkan fasilitas kesehatanJelakan dan diskusikan tentang caries Pengertian Tanda dan gejala Cara pencegahan penatalaksanaanLakukan pemeriksaan gigiMotivasi keluarga untuk membawa ke fasilitas kesehatan

4Setelah dilakukan perawatan selam 1 bulan, BB anak bertambahSetelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan:a. Pengertianb. Tahap perkembannganc. Pertumbuhan dan perkemabnag yang normalSetelah dilakukan kunjungan sebanyak 5 kali keluarga memahami tentang gizi:1. Pengertian2. Gizi seimbang3. AKG4. Masalah giziVerbal Psikomotorkeluarga mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan:1. Pengertia2. Tahap perkembanngan3. Pertumbuhan dan perkemabang yang normalkeluarga memahami tentang gizi:1. Pengertian2. Gizi seimbang3. AKG4. Masalah giziJelaskan dan diskusikan mengeani pertumbuhan dan perkembangan:1. Pengertian2. tahap perkembanngan3. pertumbuhan dan perkemabang yang normalJelaskan diskusikan mengenai gizi:1. Pengertian2. Gizi seimbang3. AKG4. Masalah giziUkur BB, TB, LK, LD, LLA

5Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan, Ibu mengertia akan pentingnya imunisasiSetelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga mengetahui tentang Imunisasi:1. Pengertian2. Tujuan imuniaasi3. Macam-macam imunisasi dan manfaatnya

Verbal PsikomotorKeluarga mengetahui tentang Imunisasi1. Pengertian2. Tujuan imuniaasiMacam-macam imunisasi dan manfaatnyaJelaskan dan diskusikan mengenai imunisasi: 1. Pengertian2. Tujuan imuniaasi3. Macam-macam imunisasi dan manfaatnya

V. IMPLEMENTASI 1. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

Hari/tglIMPLEMENTASIEVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006w Kunjungan pertama dan perkenalanw pengkajianS

O

APNy. N mengtakan senang sekali kami datang.Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.Masalah belum ditemukanLakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006 Pengkajian tahap dua Menganjurka untuk periksa ke pelayanan kesehatan Mengukur suhu badan Mengajarkan cara mengkompres3S

O

APNy. T mengatkan nanti akan membawa ke dokter.Ny. T mengatakana akan menkompres anaknyaMengonpres, langit-langit mulut tersapat benjolan.Masalah teratasi sebagiaLanjutkan intervensi

Selasa 15 Mei 2006 Memberikan susu Mengkaji gizi kelurga Terapi bermain untuk anak agar mau makan dengan bonekadan trukS

O

APNy. T mengatakan nakanya susah makanAnak mau makan, bermain Cuma sebentar, banyak di gensongan, rewelMasalah teratasi sebagianLanjutkan intervensi

Rabu24 Mei 2006 Terapi bermain boneka dan truk EvaluasiS

O

APAn. R mengatkan ambil boneknya di buat lucuTertawa, mendekat, meberikan bonekanyaMasalah teratasipertahankan

2. Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

Hari/tglIMPLEMENTASIEVALUASI

Rabu,24 Mei 2006 Mengkaji nyeri An. D Menganjurkan untuk sikat gigi Menganjurkan kepada ortu untuk memeriksakan diri Mengkaji penannganan nyri dengan sakit gigiS

O

APAn. D mengatkan sakit giginya, dan mengatakan sudah gosok gigi dan di beri obat belum di bawa ke pelayanan kesehatanTerdapat koyo di pipinya, pipi bengkak, raut denngan wajah nyeri skala 3Masalah belum teratasiLanjutkan Intervenis

Kamis25 Mei 2006 Penyuluhan tentang karies gigiS

OAPNy. N mengatakan paham tentang karies gigiMenganggukMasalah teratsi sebagianPertahankan

Jumat26 Mei2006 EvaluasiS

OAPNy. N mengatakan akan merawat naknya dan akan membawanya kle pelayanan kesehatan nanti jika naknya sakit kembaliTersenyumMasalah teratasiPertahankan

3. Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Hari/tglIMPLEMENTASIEVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006w Kunjungan pertama dan perkenalanw pengkajianS

O

APNy. N mengtakan senang sekali kami datang.Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.Masalah belum ditemukanLakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006 Pengkajian tahap kedua Menayakan menu keluarga khusunya untuk anak-anak Menganjurkan untuk menganti menu makanan dan mempercantik makanan Berdiskusi bersama mengenai menu makanan dan jadwal pemberian makanS

OAPNy. N mengatakan akan membuat jadwal makan untuk nak-anaknya naumn semua tergantung cengan ekonomiMembuat daftar menuMasalah teratasipertahankan

Rabu24 Mei 2006 Penyuluhan tentang gizi seimbang dan juga mengenai tumbuh kembangan balita umur 3-4 tahunS

O

APNy. T mengatakan anaknya memang mem[unyai gizi kurang dan tumbuh kembang yang sedikit terlambatMnganguguk

Masalah teratsiPetahankan

Kamis25 Mei 2006 Mengukur BB, TB,LK,LDSO

APBerapa Mbak?An/ DTB : 88 cmBB : 12 KgLLA : 14 cmLK : 47 cmLD : 47 cm

An. R

o BB 10kg o LLA 13 cm o LK 46 cm o LD 46 cm o Berada pad BGM di KMSMasalah teratsiBeri penyuluhan gisi dan terapi bermain

Sabtu!0 Juni2006 EvaluasiKeluarga Tn S mengalami musibah gempa, rumahnya rubuh sehingga evaluasi tidak dapat di lakukan secara optimal. Anak Tn. S yaitu An. D mengalami penambahan berat padan 1 kg sehingga menjadi 1 kg sedangkan anR mengalami penambahan 2 kg. walaupun dalam nilai baku Who mereka masih mengalami status gizi kurang naumn setidakanya mereka mengalami penambahan berat badan. Ini juga di pengaruhi oleh keluarga dimana pemberian asupan makanan.

4. Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

Hari/tglIMPLEMENTASIEVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006w Kunjungan pertama dan perkenalanw pengkajianS

O

APNy. N mengtakan senang sekali kami ating.Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.Masalah belum ditemukanLakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006 Mengkaji umur dan pemberian ASIS

OAPNy. N mengatakan bahwa A. R masih menyusu dan belum di sapihNy. N masih merasa iba kalua menyapihnya sekarang dengan kondisi anak tidak sehatAn. R menyusuMasalah belum teratsiBeri penyuluhan menganai ASI

Selasa 15 Mei 2006 Penyuluhan mengarnai ASIS

OAPNy. N mengatakan bahwa di atahu namun melum mampu untuk mengambil keputuasan, namun akan berusah untuk mengambil keputusan itu.MengangukMasalah teratasi sebagianPertahankan dan beri dukungan

Kamis25 Mei 2006 EvaluasiAnak masih mengenen (menyusu)). Ibu belum mampu untuk mengambil keputusan. Ibu akan menyapihnya apabila nak sudah benar-benar sehat.

5. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatan

Hari/tglIMPLEMENTASIEVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006w Kunjungan pertama dan perkenalanw pengkajianS

O

APNy. N mengtakan senang sekali kami ating.Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.Masalah belum ditemukanLakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006 Mengkaji imunisasi anak Menganjurkan untuk menjaga dengan makan bergizi dan juga di jagakesehatannyaS

OAPNy. N mengatakan dulu tidak mengimunisasi An. R Karen repot sehabis pindahan dannjuga karena jauh dari fasilitas kesehatan.Ny N sudah berusaha untuk mengimunisasi dengan usia anak 3 tahuan naum yang ada di bisan swasta.Raut penyesalanMasalah teratasi sebagianPenyuluhan imunisasi

26 Mei 2006 Penyuluhan imunisasiS

OAPNy. N mengatakan paham akan imuniasi namun hanya karena kerepotan dan jaunya fasilitas kesetahn yang menjadi kendalaMenggangguk, memperhatikan.Masalah teratsiPerthanakan, beri dukungan

10 Juni 2006 EvaluasiKeluarga tn. S akan menjaga kesehatan An. R dan mencaru perilaku sehat untuk anaknya meski dengan tidak imunisasi mereka akanan menjaga buah hati mereka dengan baik