Askep Kebutuhan Oksigenasi

25
Askep Kebutuhan Oksigenasi Askep Kebutuhan Oksigenasi Ol/ Juliardinsyah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai organ sel tubuh. Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa S1 keperawatan, mampu mengingat kembali (review) mengenai konsep pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan praktek keperawatan yang bisa diimplementasikan pada klien yang mengalami gangguan oksigenasi 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami : Pengertian Oksigenasi Tujuan pemberian oksigenasi Anatomi sistem pernafasan Fisiologi sistem pernafasan Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen Perubahan Fungsi pernapasan BAB II KONSEP DASAR

description

kesehatan

Transcript of Askep Kebutuhan Oksigenasi

Askep Kebutuhan Oksigenasi

Askep Kebutuhan OksigenasiOl/ JuliardinsyahBAB IPENDAHULUANA.LATAR BELAKANGOksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai organ sel tubuh.Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi.B.TUJUAN1. Tujuan UmumTujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa S1 keperawatan, mampu mengingat kembali (review) mengenai konsep pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan praktek keperawatan yang bisa diimplementasikan pada klien yang mengalami gangguan oksigenasi2. Tujuan KhususTujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami :Pengertian OksigenasiTujuan pemberian oksigenasiAnatomi sistem pernafasanFisiologi sistem pernafasanFaktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigenPerubahan Fungsi pernapasanBAB IIKONSEP DASARA.PengertianOksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh.Otak masih mampu mentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi kerusakan sel otak secara permanen..Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal.Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.B.Tujuan pemberian oksigenasiProsedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir (suction)Tujuan :1.Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan2.Untuk menurunkan kerja paru-paru3.Untuk menurunkan kerja jantungPenyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.C.Anatomi Sistem Pernapasan1.Saluran Nafas Atasa.HidungTerdiri atas bagian eksternal dan internalBagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dankartilagoBagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septumRongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidungPermukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan siliaHidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paruHidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paruHidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghirup) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalandengan pertambahan usia.b.FaringFaring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laringFaring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestifc.LaringLaring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakeaLaring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:oEpiglotisAdalahdaun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelanoGlotisadalahostium antara pita suara dalam laringoKartilago tiroid:kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam's apple)oKartilago krikoid:satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)oKartilago aritenoid :digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroidoPita suara:ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasiLaring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batud.TrakeaoDisebut juga batang tenggorokoUjung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina2. Saluran Nafas Bawaha.BronkusoTerbagi menjadi bronkus kanan dan kirioDisebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)oBronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmentaloBronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan sarafb.BronkiolusoBronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolusoBronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napasc.Bronkiolus TerminalisoBronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)d.Bronkiolus respiratorioBronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratorioBronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gase.Duktus alveolar dan Sakus alveolaroBronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolaroDan kemudian menjadi alveolif.AlveolioMerupakan tempat pertukaran O2 dan CO2oTerdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2oTerdiri atas 3 tipe :1)Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli2)Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)3)Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanang.Paru-paruoMerupakan organ yang elastis berbentuk kerucutoTerletak dalam rongga dada atau toraksoKedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besaroSetiap paru mempunyai apeks dan basisoParu kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobarisoParu kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobusoLobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnyah.PleuraoMerupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastisoTerbagi mejadi 2 :1)Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada2)Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paruoDiantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paruoTekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paruD.Fisiologi Sistem PernapasanBernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :1.Ventilasiyaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :a.Tekanan udara atmosfirb.Jalan nafas yang bersihc.Pengembangan paru yang adekuat2.Difusiyaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :a.Luas permukaan parub.Tebal membran respirasic.Jumlah darahd.Keadaan/jumlah kapiler darae.Afinitasf.Waktu adanya udara di alveoli3.Transporyaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :a.Curah jantung (cardiac Output / CO)b.Jumlah sel darah merahc.Hematokrit darahd.Latihan (exercise)e.Keadaan pembuluh darahPenyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.Sistem RespirasiSistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompaventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen,dinding abdomen dan pusat pernapasan di otak.Bernafas adalah pergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan pengeluaran CO2 dari sel tubuh sampai ke luar tubuh. Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.Sistem kardiovaskulerKemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersikulasi secara sistemik berdampak pada kemampuan transport gas oksigen dan karbon dioksida.HematologiOksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksia dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb dengan O2dipengaruhi oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memengaruhi transport gas.E.Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen.1.Faktor Fisiologia.Menurunnya kapasitas pengingatan O2seperti pada anemia.b.Menurunnya konsentrasi O2yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas.c.Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport O2terganggu.d.Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dan lain-lain.e.Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyalit kronik seperti TBC paru.2.Faktor Perkembangana.Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.b.Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.c.Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan merokok.d.Dewasa muda dan pertengahan :dietyang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.e.Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.3.Faktor Perilakua.Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang,dietyang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.b.Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.c.Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer dan koroner.d.Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol, menyebabkan depresi pusat pernapasan.e.Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat4.Faktor Lingkungana.Tempat kerjab.Suhu lingkunganc.Ketinggian tempat dan permukaan laut.Perubahan-perubahan fungsi jantung yang memengaruhi kebutuhan oksigenasi :1.Gangguan kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).2.Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seoerti pada pasien dekom menimbulkan hipoksia jaringan.3.Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.4.Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.F.Perubahan Fungsi pernapasan1.HiperventilasiMerupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2dalam paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena :a.Kecemasanb.Infeksi/sepsisc.Keracunan obat-obatand.Ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolic.Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada (chest pain), menurunkan konsentrasi, disorientasi , tinnitus.2.HipoventilasiHivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O2tubuh atau untuk mengeluarkan CO2dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia, ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest.3.HipoksiaTidak adekuatnya pemenuhan O2seluler akibat dari defisiensi O2yang diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :a.Menurunnya hemoglobinb.Berkurangnya konsentrasi O2jika berada di puncak gunung.c.Ketidakmampuan jaringan mengikat O2seperti pada keracunan sianida.d.Menurunnya difusi O2dari alveoli ke dalam darah seperti pneumonia.e.Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok.f.Kerusakan/gangguan ventilasi.Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam, sianosis, sesak napas, dan clubbing.G.Gangguan OksigenasiPermasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun fisiologi dari organ-organ respirasi.Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh karena peradangan, obstruksi, trauma, kanker, degeneratif, dan lain-lain. Gangguan tersebu akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan menjadi tiga. Yaitu:a) Gangguan irama/frekuensi pernapasan1. Gangguan irama pernafasan antara lain :a.Pernafasan'cheyne-stokes'yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula dangkal, makin naik kemudian makin menurun dan berhenti. Lalu pernafasan dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini biasanya terjadi pada klien gagal jantung kongesti, peningkatan tekanan intrakranial, overdosis obat. Namun secara fisiologis, jenis pernafasan ini terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas permukaan laut dan pada bayi saat tidur.b.Pernafasan'biot'yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne-stokes, tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea, keadaan pernafasan ini kadang ditemukan pada penyakit radang selaput otak.c.Pernafasan'kussmaul'yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman meningkat sering melebihi 20 kali/menit. Jenis pernafasan ini dapat ditemukan pada klien dengan asidosis metabolik dan gagal ginjal.2.Gangguan frekuensi pernafasana.Takipnea/ hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlah nya meningkat diatas frekuensi pernafasan normal.b.Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan yang jumlahnya menurun dibawah frekuensi pernafasan normal.b) Insufisiensi pernafasanPenyebab insufisiensi pernafasan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:1. Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus2.Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru.3.Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari paru-parukejaringan.c) Hipoksia.Hipoksia adalah kekuranga oksigen dijaringan, istilah ini lebih tepat daripada anoksia. Sebab jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan. Hipoksia dapat dibagi kedalam kelompok yaitu :1. Hipoksemia2. Hipoksia hipokinetik (stagnant anoksia/anoksia bendunga)3. Overventilasi hipoksia4. Hipoksia histotoksikH.Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen

Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen ini, antara lain :1. Tidak Efektifnya Jalan NapasMasalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan napas yang tidak bersih, misalnya karna adanya sumbatan, penumpukan sekret, penyempitan jalan napas oleh karena spasme bronkus, dan lain lain.2. Tidak efektifnya Pola NapasTidak efektifnya pola napas ini merupakan suatu kondisi dimana pola napas, yaitu inspirasi dan ekspirasi, menunjukkan tidak normal. Penyebab biasanya karena kelemahan neuromuskular, adanya sumbatan ditrakeobronkhinal, kecemasan dan lain lain.3. Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membran alveoli, kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-lain4. Penurunan perfusi jaringanPenurunan perfusi jaringan adalah suatu keadaan dimana sel kekurangan suplai nutrisi dan oksigen. Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi hipovelemia, hipervolemia, retensi karbon diogsida.5. Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivirtasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi yang dihasilkan menurun, dan lain-lain6. Perubahan pola tidurGangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu. Kesulitan bernafas (sesak nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan dengan penyakit yang dideritanya7. Resiko terjadinya iskemik otakGangguan oksigenasi mengakibatkan suplai darah keotak berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh cardiac output yangmenurun, aliran darah keotak berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain. Akibatnya, otak kekurangan oksigen sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.I.Pemeriksaan Fungsi Paru Dengan Alat SpirometriRespirasi (Pernapasan atau ventilasi) sebagai suatu siklus inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi pernapasan orang dewasa normal berkisar 12 - 16 kali permenit yang mengangkut kurang lebih 5 liter udara masuk dan keluar paru. Volume yang lebih rendah dari kisaran normal seringkali menunjukkan malfungsi sistem paru. Volume dan kapasitas paru diukur dengan alat berupa spirometer atau spirometri, sedang hasil rekamannya disebut dengan spirogram.Udara yang keluar dan masuk saluran pernapasan saat inspirasi dan ekspirasi sebanyak 500 ml disebut dengan volume tidal, sedang volume tidal pada tiap orang sangat bervariasi tergantung pada saat pengukurannya. Rata-rata orang dewasa 70% (350 ml) dari volume tidal secara nyata dapat masuk sampai ke bronkiolus, duktus alveolus, kantong alveoli dan alveoli yang aktif dalam proses pertukaran gas. Sedang sisanya sebanyak 30% (150 ml) menetap di ruang rugi (anatomic dead space).

Volume total udara yang ditukarkan dalam satu menit disebut dengan minute volume of respiration (MVR) atau juga biasa disebut menit vantilasi. MVR ini didapatkan dari hasil kali antara volume tidal dan frekuensi pernapasan normal permenit. Rata-rata MVR dari 500 ml volume tidal sebanyak 12 kali pernapasan permenit adalah 6000 ml/menit.Volume pernapasan yang melebihi volume tidal 500 ml dapat diperoleh dengan mengambil nafas lebih dalam lagi. Penambahan udara ini biasa disebut volume cadangan inspirasi (Inspiratory reserve volume) sebesar 3100 ml dari volume tidal sebelumnya, sehingga volume tidal totalnya sebesar 3600 ml.

Meskipun paru dalam keadaan kosong setelah fase ekspirasi maksimal, akan tetapi sesungguhnya paru-paru masih memiliki udara sisa yang disebut dengan volume residu yang mempertahankan paru-paru dari keadaan kollaps, besarnya volume residu sekitar 1200 ml.Berikut cara pemeriksaan vital paru dengan alat spirometri :1.Siapkan alat spirometri

2.Nyalakan alat terlebih dahulu dengan memencet tombol ON. Masukkan data seperti umur, seks, TB, BB

3.Kemudian masukkan mouthpiece yang ada dalam alat spirometri kedalam mulutnya dan tutuplah hidung dengan penjepit hidung.

4.Untuk mengatur pernapasan, bernapaslah terlebih dahulu dengan tenang sebelum melakukan pemeriksaan.

5.Tekan tombol start jika sudah siap untuk memulai pengukuran.

6.Mulai dengan pernapasan tenang sampai timbul perintah dari alat untuk ekspirasi maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar maka akan keluar data dan kurva pada layar monitor spirometri.

7.Kemudian ulangi pengukuran dengan melanjutkan inspirasi dalam dan ekspirasi maksimal.

8.Setelah selesai lepaskan mouthpiece, periksa data dan kurva kemudian dilanjutkan dengan mencetak hasil rekaman (tekan tombol print pada alat spirometri)

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian KeperawatanSecara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :1.Biodata pasien (umur,sex, pekerjaan, pendidikan)Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.2.Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)3.Riwayat perkembangana.Neonatus : 30 - 60 x/mntb.Bayi : 44 x/mntc.Anak : 20 - 25 x/mntd.Dewasa : 15 - 20 x/mnte.Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun4.Riwayat kesehatan keluargaDalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit yang sama.5.Riwayat sosialPerlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.6.Riwayat psikologisDisini perawat perlu mengetahui tentang :a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnyab. Pengaruh sakit terhadap cara hidupc. Perasaan klien terhadap sakit dan therapid. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi7.Riwayat spiritual8.Pemeriksaan fisika.Hidung dan sinusInspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilarisb.FaringInspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkakc.TrakheaPalpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.e. ThoraksInspeksi :Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanyamenjadi elevasi ke atas.Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1:1).Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah(1 : 2)Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya :a.Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan.b.Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.Kelainan tulang belakang diantaranya :a.Kiposis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang.b.Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung.c.Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.

3)Pola napasoeupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya,otachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mntoapnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.4)Kaji volume pernapasanohiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjangohipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.5)Kaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.6)Kaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler,-cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea.-kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.7)Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yangdan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri8)Perlu juga dikaji bunyi napasostertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atasostidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasiowheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul,orales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasioronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.9)Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalamiobatuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi,onon produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresiohemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah10)Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadiotakhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukahobradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.Juga perlu dikaji tekanan darahohipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggiohipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.11)Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakahoanoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurangohipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurangohipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau eksternalocianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hboclubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.Palpasi :Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besar.B.Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :1.Bersihan jalan nafas tidak efektif2.Pola napas tidak efektif3.Gangguan pertukaran gas4.Penurunan kardiak output5.Rasa berduka6.Koping tidak efektif7.Perubahan rasa nyaman8.Potensial/resiko infeksi9.Interaksi sosial terganggu10.Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien1.Bersihan jalan napas tidak efektifYaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.Tanda-tandanya :Bunyi napas yang abnormalBatuk produktif atau non produktifCianosisDispneaPerubahan kecepatan dan kedalaman pernapasanKemungkinan faktor penyebab :Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksiKecelakaan atau trauma (trakheostomi)Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dadaObat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasanHilangnya kesadaran akibat anasthesiHidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoranImmobilisasiPenyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi2.Pola napas tidak efektifYaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuatTanda-tandanya :DispneaPeningkatan kecepatan pernapasanNapas dangkal atau lambatRetraksi dadaPembesaran jari (clubbing finger)Pernapasan melalui mulutPenambahan diameter antero-posteriorCianosis, flail chest, ortopneaVomitusEkspansi paru tidak simetrisKemungkinan faktor penyebab :Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeriGangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesiGangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paruCPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoliHipoventilasi akibat kecemasan yang tinggiObstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedemaPenimbunan CO2 akibat penyakit paru3.Gangguan pertukaran gasYaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis respiratori.Tanda-tandanya :Dispnea,Abnormal gas darah arteriHipoksiaGelisahTakikardiaSianosisHipoksemiaTingkat kedalaman irama pernafasan abnormalKemungkinan penyebab :Penumpukan cairan dalam paruGangguan pasokan oksigenObstruksi saluran pernapasanBronkhospasmeEdema paruPembedahan paruC.Rencana Keperawatan1.Bersihan jalan napas tidak efektifInter vensi:a.Auskultasi dada bagian anteriordan posteriorRasional : untuk mengetahui adanyapenurunan atau tidaknya ventilasi danbunyi tambahan.b.Lakukan pengisapanjalan napasbila diperlukanRasional : Merangsang terjadinya batuk atau pembersihan jalan napas secara mekanik pada pasien yang tak mampubatuk secara efektif dan penurunan kesadaranc.Pertahankan kaedekuatan hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi.Rasional : memobilisasi keluarnya sputumd.Instruksikanuntukbatuk efektif&teknis napas dalam untukmemudahkan keluarnya sekresi.Rasional : memudahkan ekspansi maksimal paru ataujalan napas lebih kecil danmembantu silia untukmempermudah jalan napase.Kolaborasi dengan berikan obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran,bronkodilator, analgesikRasional : Untuk menurunkan spasmebronkus dengan mobilisasi sekret.f.Kolaborasi dengan berikan obat sesuai indikasi :mukolitik, ekspektoran,bronkodilator.Rasional : untuk menurunkan spasmebronkus dengan mobilisasi sekretg.Kolaborasi dengan bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain mis : spiromerti iasentif,perkusi, drainase postural.Rasional : memudahkan pengenceran danpembuangansecret.2.Pola napas tidak efektifa.Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi semi fowlerRasional : Merangsang fungsi pernapasanatauekspansi parub.Bantu klien untuk melakukan batuk efektif & napas dalamRasional : Meningkatkan gerakan sekret ke jalan napas, sehinggamudah untukdikeluarkanc.Berikan tambahan oksigen masker/ oksigen nasal sesuai indikasiRasional : Meningkatkan pengiriman oksigen ke paru untuk kebutuhan sirkulasi.d.Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian ekspektoranRasional : Membantu mengencerkansecret, sehingga mudah untuk dikeluarkan3.Gangguan pertukaran gasa.Berikan O2 sesuai indikasiRasional :Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar dan dapat memperbaiki hipoksemia jaringanb.Pantau GDA PasienRasional :Nilai GDA yang normal menandakan pertukaran gas semakin membaikc.Pantau pernapasanRasional : Untuk evaluasi distress pernapasanBeberapa Metode pemenuhan kebutuhan oksigen

1.Pemberian oksigenPemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberian oksigen tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

Persiapan Alat dan Bahan :1.Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier2.Nasal kateter, kanula, atau masker3.Vaselin,/lubrikan atau pelumas ( jelly)

Prosedur Kerja :1.Cuci tangan2.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan3.Cek flowmeter dan humidifier4.Hidupkan tabung oksigen5.Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien.6.Berikan oksigen melalui kanula atau masker.7.Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga, setelah itu berikan lubrikan dan masukkan.8.Catat pemberian dan lakukan observasi.9.Cuci tangan

2.Fisioterapi dadaFisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindak keperawatan yang terdiri atas perkusi, vibrasi dan postural drainage.

a.PerkusiDisebut juga clapping adalah pukualn kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk.Tujuannya, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkhus.

Prosedur:1.Tutup area yang akan dilakkan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan.2.Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi3.Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit4.Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cedera seperti : mammae, sternum dan ginjal.

b.VibrasiGetaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien.Tujuannya, vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi,

Prosedur:1.Letakkan telapak tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan di drainage. Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara yang lain: tangan bisa diletakkan secara bersebelahan.2.Anjurkan klien menarik napas dalam melalui hidung dan menghembuskan napas secara lambat lewat mulut atau pursed lips.3.Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan hampir semua tumit tangan. Getarkan (kejutkan) tangan keaarh bawah. Hentikan getaran jika klien melakukan inspirasi.4.Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke dalam tempat sputum.

c.Postural drainageMerupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik utnuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lendir klien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan postural drainage yaitu:a.Batuk 2 atau 3 kali berurutan setelah setiap kali berganti posisib.Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter.c.Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum melakukan postural drainaged.Lakukan latihan napas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.

Peralatan:a.Bantalb.Papan pengatur posisic.Tisu wajahd.Segelas aire.Sputum pol

Prosedur:1.cuci tangan2.pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua area paru, data klinis dan chest X-ray.3.Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat.4.Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit.5.Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi dada diatas area yang di drainage6.Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Bila tidak bisa batuk, lakukan suction. Tampung sputum di sputum spot.7.Minta klien istirahat sebentar bila perlu8.Anjurkan klien istirahat sebentar bila perlu.9.Anjurkan klien minum sedikit air.10.Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat telah ter drainage11.Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.12.Cuci tangan13.Dokumentasikan

3.Napas dalam dan batuk efektif

a.Napas dalamYaitu bentuk latihan napas yang terdiri dari atas pernapasan abdominal (diafragma) dan purse lips breathing.

Prosedur:1.Atur posisi yang nyaman2.Fleksikan lutut klien untuk merelaksasikan otot abdomen3.Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga4.Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung samapi 3 selama inspirasi5.Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup (purse lips braething) secara perlahan-lahan

b.Batuk efektifYaitu latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.Prosedur:1.Tarik napas dalam lewat hidung dan tahan napas untuk beberapa detik2.Batukkan 2 kali. Pada saat batuk tekan dada dengan bantal. Tampung sekret pada sputum pot.3.Hindari penggunaan waktu yang lama selama batuk karena dapat menyebabkan fatigue dan hipoksia.

4.Suctioning (pengisapan lendir)Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan untuk membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Persiapan Alat dan Bahan :1.Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan2.Kateter pengisap lendir3.Pinset steril4.Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan desinfektan5.Kasa steril6.Kertas tisu

Prosedur Kerja :1.Cuci tangan2.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.3.Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah perawat4.Gunakan sarung tangan5.Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap6.Hidupkan mesin penghisap7.Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter pengisap ke dalam kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa.8.Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap9.Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik10.Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%11.Lakukan hingga lendir bersih12.Catat respon yang terjadi13.Cuci tangan

BAB IVPENUTUPA.KesimpulanOksigen (O2)adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.Oksigenasiadalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.