Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

download Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

of 22

Transcript of Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    1/22

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    2/22

    Penulisan makalah ini adalah ) "ahasiswa dapat memberikan Asuhan

    Keperawatan jiwa dengan gangguan persepsi sensori ) halusinasi.

    Tujuan khusus :

    &. 0ntuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada klien selama

    memberikan asuhan keperawatan gangguan persepsi sensori) halusinasi

    dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

    1. "enggambarkan hasil pengkajian keperawatan

    2. "endiskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul.

    3. "endiskripsikan inter/ensi yang dilakukan

    BAB II

    KONEP DAA!

    2.1 Pengert"an

    a Persepsi

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    3/22

    Beberapa pengertian persepsi menurut para ahli )

    &. Persepsi adalah proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu

    disadari dan dimengerti penginderaan4sensasi ) proses penerimaan

    rangsang. % Harber, udith, &'5 (.1. Persepsi mengacu pada identifikasi dan interpretasi awal dari suatu

    stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui pancaindra.

    %*tuart, 1665(. adi, gangguan persepsi adalah ketidakmampuan

    manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber

    internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan

    stimulus eksternal dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai

    kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang

    merupakan respon dari luar dirinya.

    "anusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara

    fantasi dan kenyataaan. "ereka dalam menggunakan proses pikir yang

    logis, membedakan dengan pengalaman dan dapat mem/alidasikan

    serta menge/aluasinya secara akurat. ika ego diliputi rasa kecemasan

    yang berat maka kemampuan untuk menilai realitas dapat terganggu.

    Persepsi mengacu pada respon reseptor sensoris terhadap stimulus

    eksternal. "isalnya sensoris terhadap rangsang, pengenalan dan

    pengertian akan perasaan seperti ) ucapan orang, objek atau pemikiran.

    Persepsi melibatkan kognitif dan pengertian emosional akan objek yang

    dirasakan.

    !angguan persepsi dapat terjadi pada proses sensoris dari pendengaran,

    penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan. !angguan ini dapat

    bersifat ringan, berat, sementara atau lama % Harber, udith, &'5 (.

    b Halusinasi

    Perubahan persepsi sensori adalah suatu keadaan dimana seseorang

    mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang mendekat

    % yang diprakarsai secara internal atau eksternal ( disertai dengan suatu

    pengurangan berlebih-lebihan, distorsi atau kelainan berespon terhadap

    setiap stimulus % $owsend, &'' (.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    4/22

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    5/22

    Halusinasi juga dapat dialami sebagai efek samping dari berbagai pengobatan

    yang meliputi anti depresi, anti kolinergik, anti inflamasi dan antibiotik,

    sedangkan obat-obatan halusinogenik dapat membuat terjadinya halusinasi

    sama seperti pemberian obat diatas. Halusinasi dapat juga terjadi pada saat

    keadaan indi/idu normal yaitu pada indi/idu yang mengalami isolasi,

    perubahan sensorik seperti kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya

    permasalahan pada pembicaraan.

    Penyebab halusinasi secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor

    yang mempengaruhinya seperti faktor biologis, psikologis, sosial budaya dan

    stressor pencetusnya adalah stress lingkungan, biologis, pemicu masalah

    sumber-sumber koping dan mekanisme koping.2.$ Pat#%"s"#l#g" Halus"nas"

    *tuart dan *undeen %&''(, mengemukakan dua teori tentang halusinasi, yaitu

    a. $eori biokimia

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    6/22

    . "enarik diri dan menghindar dari orang lain.

    :. $idak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nya

    5. $erjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

    . Perhatian dengan lingkungan kurang

    '. *ulit berhubungan dengan orang lain.&6. =kspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah.

    &&. $idak mampu mengikuti perintah perawat.

    &1. $ampak tremor dan berkeringat.

    &2. Perilaku panik agitasi atau katakon

    &3. $idak dapat mengurus diri sendiri.

    2./ Klas"%"kas" Halus"nas"

    Halusinasi dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam % *tuart dan ;araia, 166&,

    hal 36' (

    &. Halusinasi pendengaran ) mendengar suara-suara atau bisikan palingsering suara orang. *uara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai

    kata-kata yang jelas berbicara tentang klien. Pikiran yang terdengar

    dimana klien mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk

    melakukan sesuatu yang kadang-kadang dapat membahayakan.

    1. Halusinasi penglihatan ) stimulus /isual dalam bentuk kelihatan cahaya,

    bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau

    menakutkan seperti melihat monster.

    2. Halusinasi penciuman ) membaui bau-bauan tertentu umumnya bau-bauan

    yang tidak menyenangkan.

    3. Halusinasi pengecapan ) "erasakan sesuatu yang tidak nyata seperti rasa

    darah, urine, feses.

    . Halusinasi perabaan ) mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa

    stimulus yang jelas.

    :. Halusinasi 7enesthetic ) merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di

    /ena atau arteri, pencernaan makanan.

    5. Halusinasi Kinesthetic ) merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa

    bergerak.

    2. (an"%estas" Kl"n"s

    $ahapan halusinasi terdiri dari empat fase % *tuart dan ;araia, 166& hal 313 ( )

    &. ase I) Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian,

    rasa bersalah dan takut dan mencoba untuk berfokus pada pikiran yang

    menyenangkan untuk meredakan ansietas. #i sini klien tersenyum atau

    tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan

    mata yang cepat, diam dan asyik sendiri.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    7/22

    1. ase II) Pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. Klien mulai

    lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya

    dengan sumber yang dipersepsikan. #isini terjadi peningkatan tanda-tanda

    sistem saraf otonom akibat ansietas seperti peningkatan denyut jantung,

    pernapasan dan tekanan darah, asyik dengan pengalaman sensori dan

    kehilangan kemampuan untuk membedakan halusinasi dengan realita.

    2. ase III ) Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi

    dan menyerah pada halusinasi tersebut. #isini klien sukar berhubungan

    dengan orang lain, berkeringat, tremor, tidak mampu mematuhi perintah.

    3. ase I3) Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti

    perintah halusinasi. #isini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri,

    tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks, tidak mampu

    berespon lebih dari & % satu ( orang.

    2.4 !entang res5#n halus"nas".

    Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif indi/idu yang berada

    dalam rentang respon neurobiologi. >ni merupakan respon persepsi paling

    maladaptif. ika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu

    mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi

    yang diterima melalui panca indera, maka klien dengan halusinasi

    mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus

    itu tidak ada.

    Berikut ini, rentang respon neurobiologis dimana halusinasi merupakan salah

    satu respon maladaptif dari persepsi.

    solasi sosial.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    8/22

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    9/22

    takikardi, sindroma pada mulut, kemerahan pada mukosa, /esikel lidah

    kotor, gigi tanggal, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, ejakulasi

    tertahan. 7P@ juga menyebabkan efek samping ekstra piramidal yang

    meliputi parkinsonisme, distonia, diskinesia. !angguan hormonal dapat

    terjadi yaitu menstruasi tidak teratur, ginekomastia, penurunan libido,

    peningkatan nafsu makan, berat badan meningkat, edema glikosuria,

    hiperglikemia atau hipoglikemia.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    10/22

    $HP adalah obat yang sering dipakai sebagai penyerta pemberian obat anti

    psikotik jenis fenotia+in dan butirofenon karena khasiatnya merelaksasi

    otot polos dan spasmodik.

    =fek samping ) =fek samping yang umum terjadi ) mulut kering, pusing,

    pandangan kabur, midriasis, fotofobia, mual, ner/ous, konstipasi,

    mengantuk, retensi urine. Pada **P dapat terjadi ) bingung, agitasi,

    delirium, manifestasi psikotik, euforia, reaksi hipersensitif ) glaukoma

    parotitis.

    2.+ Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara )

    &. "enciptakan lingkungan yang terapeutik.

    0ntuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien

    akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan secara

    indi/idual dan usahakan agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di

    sentuh atau di pegang. Pasien jangan di isolasi baik secara fisik atau

    emosional. *etiap perawat masuk ke kamar atau mendekati pasien,

    bicaralah dengan pasien. Begitu juga bila akan meninggalkannya

    hendaknya pasien di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di

    lakukan. #i ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat

    merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan

    realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan

    permainan.

    1. "elaksanakan program terapi dokter

    *ering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan dengan

    rangsangan halusinasi yang di terimanya. Pendekatan sebaiknya secara

    persuatif tapi instruktif. Perawat harus mengamati agar obat yang di

    berikan betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan.2. "enggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang

    ada. *etelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat dapat

    menggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi

    serta membantu mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga

    dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat

    dengan pasien.

    3. "emberi akti/itas pada pasien

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    11/22

    Pasien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya

    berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat

    membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk

    hubungan dengan orang lain. Pasien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan

    memilih kegiatan yang sesuai.

    . "elibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan

    Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data pasien

    agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses

    keperawatan, misalnya dari percakapan dengan pasien di ketahui bila

    sedang sendirian ia sering mendengar laki-laki yang mengejek. $api bila

    ada orang lain di dekatnya suara-suara itu tidak terdengar jelas. Perawatmenyarankan agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam

    permainan atau akti/itas yang ada. Percakapan ini hendaknya di

    beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan

    pasien sendirian dan saran yang di berikan tidak bertentangan.

    BAB III

    AUHAN KEPE!A>ATAN

    $.1 Pengkaj"an"enurut *tuart % 1665 (, berbagai aspek pengkajian sesuai dengan pedoman

    pengkajian umum, pada formulir pengkajian proses keperawatan. Pengkajian

    meliputi beberapa faktor antara lain )

    &. 9aktor predisposisi

    "eliputi faktor perkembangan, sosio kultural, psikologi, genetik dan

    biokimia. ika tugas perkembangan terhambat dan hubungan interpersonal

    terganggu, maka indi/idu akan mengalami stres dan kecemasan. Berbagai

    faktor di masyarakat dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    12/22

    kesepian yang mengakibatkan kurangnya rangsangan dari eksternal. *tres

    yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan sistem neurotransmiter.

    Hubungan interpersonal tidak harmonis. Peran ganda bertentangan sering

    mengakibatkan kecemasan dan stres.

    1. 9aktor presipitasi

    Berbagai stressor dapat mengakibatkan timbulnya halusinasi, hubungan

    interpersonal masalah psikososial dapat meningkatkan kecemasan dan

    stres sebagai pencetus terjadinya halusinasi.

    2. Perilaku

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    13/22

    1. Perubahan persepsi sensorik ) halusinasi berhubungan dengan menarik

    diri.

    2. >solasi sosial ) menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

    3. #efisit perawatan diri ) "andi 4 kebersihan diri berhubungan dengan

    ketidak mampuan dalam merawat diri.

    . Perubahan proses pikir ) 8aham somatis berhubungan dengan harga diri

    rendah kronis

    $.& Inter@ens"

    &.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    14/22

    2. #engarkan ungkapan klien dengan empati

    3. Adakan kontak secara singkat tetapi sering secara bertahap %waktu

    disesuaikan dengan kondisi klien(

    . bser/asi tingkah laku ) /erbal dan non /erbal yang berhubungan

    dengan halusinasi

    :. elaskan pada klien tanda-tanda halusinasi dengan menggambarkan

    tingkah laku halusinasi

    5. >dentifikasi bersama klien situasi yang menimbulkan dan tidak

    menimbulkan halusinasi, isi, waktu, frekuensi

    . Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat alami

    halusinasi.

    '. >dentifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan bila sedang

    mengalami halusinasi.&6. #iskusikan cara-cara memutuskan halusinasi

    &&. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan cara memutuskan

    halusinasi yang sesuai dengan klien

    &1. Anjurkan klien untuk mengikuti terapi akti/itas kelompok

    &2. Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga ketika mengalami

    halusinasi

    &3. ;akukan kunjungan rumah ) #iskusikan dengan keluarga tentang )

    a. Halusinasi klien

    b. 7ara memutuskan kelompok

    c. 7ara merawat anggota keluarga halusinasi

    d. 7ara memodifikasi lingkungan untuk menurunkan kejadian halusinasi

    e. 7ara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan pada saat

    mengalami halusinasi

    &. #iskusikan dengan klien tentang manfaat obat untuk mengontrol

    halusinasi

    &:. Bantu klien menggunakan obat secara benar

    1. Perubahan persepsi sensorik ) halusinasi berhubungan dengan menarik diriTujuan Umum : Klien mampu mengontrol halusinasinya.

    Tujuan Khusus :

    &. Klien mampu membina hubungan saling percaya.

    1. Klien mampu mengenal prilaku menarik dirinya, misalnya

    menyebutkan perilaku menarik diri

    2. Klien mampu mengadakan hubungan4sosialisasi dengan orang lain )

    perawat atau klien lain secara bertahap.

    3. Klien dapat menggunakan keluarga dalam mengembangkan

    kemampuan berhubungan dengan orang lain.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    15/22

    Kr"ter"a E@aluas" :

    &. Klien dapat dan mau berjabat tangan. #engan perawat mau

    menyebutkan nama, mau memanggil nama perawat dan mau duduk

    bersama.

    1. Klien dapat menyebutkan penyebab klien menarik diri.

    2. Klien mau berhubungan dengan orang lain.

    3. *etelah dilakukan kunjungan rumah klien dapat berhubungan secara

    bertahap dengan keluarga.

    Inter@ens" :

    &. Bina hubungan saling percaya

    a. Buat kontrak dengan klien

    b. ;akukan perkenalan

    c. Panggil nama kesukaan

    d. Ajak klien bercakap-cakap dengan ramah1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandatandanya

    serta beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaan penyebab

    klien tidak mau bergaul4menarik diri

    2. elaskan pada klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta

    yang mungkin jadi penyebab.

    3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan

    . #iskusikan tentang keuntungan dari berhubungan.

    :. Perlahan-lahan serta klien dalam kegiatan ruangan dengan melalui

    tahap-tahap yang ditentukan

    5. Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai

    . Anjurkan klien menge/aluasi secara mandiri manfaat dari

    '. #iskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien mengisi waktunya

    &6. "oti/asi klien dalam mengikuti akti/itas ruangan.

    &&. Beri pujian atas keikutsertaan dalam kegiatan ruangan.

    &1. ;akukan kungjungan rumah, bina hubungan saling percaya dengan

    keluarga.

    &2. #iskusikan dengan keluarga tentang perilaku menarik diri, penyebab

    dan cara keluarga menghadapi.&3. #orong anggota keluarga untuk berkomunikasi.

    &. Anjurkan anggota keluarga secara rutin menengok klien minimal sekali

    seminggu

    2. >solasi sosial ) menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

    Tujuan Umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara

    bertahap

    Tujuan Khusus :

    Kl"en a5at :

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    16/22

    &. "engidentifikasi kemampuan yang dimiliki

    1. "enilai kemampuan diri yang dapat dipergunakan

    2. Klien mampu menge/aluasi diri

    3. Klien mampu membuat perencanaan yang realistik untuk dirinya

    . Klien mampu bertanggung jawab dalam tindakan

    Kr"ter"a E@aluas" :

    &. Klien dapat menyebut minimal 1 aspek positip dari segi fisik.

    1. Klien dapat menyebutkan koping yang dapat digunakan.

    2. Klien dapat menyebutkan efektifitas koping yang dipergunakan.

    3. Klien mampu memulai menge/aluasi diri.

    . Klien mampu membuat perencanaan yang realistik sesuai dengan

    kemampuan yang ada pada dirinya.

    :. Klien bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan sesuai

    dengan rencana.

    Inter@ens" :

    1. #orong klien untuk menyebutkan aspek positip yang ada pada dirinya

    dari segi fisik.

    2. #iskusikan dengan klien tentang harapan-harapannya.

    $. #iskusikan dengan klien keterampilannya yang menonjol selama di

    rumah dan di rumah sakit.

    &. Berikan pujian./. >dentifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh klien.

    . #iskusikan koping yang biasa digunakan oleh klien.

    4. #iskusikan strategi koping yang efektif bagi klien.

    +. Bersama klien identifikasi stressor dan bagaimana penialian klien

    terhadap stressor.

    *. elaskan bahwa keyakinan klien terhadap stressor mempengaruhi

    pikiran dan perilakunya.

    1. Bersama klien identifikasi keyakinan ilustrasikan tujuan yang tidak

    realistik11. Bersama klien identifikasi kekuatan dan sumber koping yang dimiliki

    12. $unjukkan konsep sukses dan gagal dengan persepsi yang cocok.

    1$. #iskusikan koping adaptif dan maladaptif.

    1&. #iskusikan kerugian dan akibat respon koping yang maladaptif.

    1/. Bantu klien untuk mengerti bahwa hanya klien yang dapat merubah

    dirinya bukan orang lain.

    1. #orong klien untuk merumuskan perencanaan4tujuannya sendiri %bukan

    perawat(.

    14. #iskusikan konsekuensi dan realitas dari perencanaan4tujuannya.

    1+. Bantu klien untuk menetpkan secara jelas perubahan yang diharapkan

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    17/22

    1*. #orong klien untuk memulai pengalaman baru untuk berkembang

    sesuai potensi yang ada pada dirinya.

    2. Beri kesempatan kepada klien untuk sukses.

    21. Bantu klien mendapatkan bantuan yang diperlukan.

    22. ;ibatkan klien dalam kegiatan kelompok.

    2$. $ingkatkan perbedaan diri pada klien didalam keluarga sebagai indi/idu

    yang unik.

    2&. Beri waktu yang cukup untuk proses berubah.

    2/. Beri dukungan dan reinforcement positip untuk membantu

    mempertahankan kemajuan yang sudah dimiliki klien

    3. #efisit perawatan diri ) "andi 4 kebersihan diri berhubungan dengan

    ketidak mampuan dalam merawat diri.

    Tujuan Umum : Klien mampu melaksanakan perawatan diri dengan baik

    sehingga penampilan diri adekuat.

    Tujuan Khusus :

    Kl"en mam5u :

    1. "enjelaskan arti, tujuan, tanda-tanda kebersihan diri

    2. "engidentifikasi kebersihan dirinya

    $. "enjelasakan cara-cara membersihkan dirinya

    &. "elakukan perawatan diri dengan bantuan perawat

    /. "elakukan perawatan diri secara mandiri

    . "emberdayakan sistem pendukung untuk meningkatkan perawatan diri.

    Kr"ter"a E@aluas" :

    Kl"en mam5u :

    &. "enyebutkan arti kebersihan diri.

    1. "enyebutkan tujuan kebersihan diri % untuk memelihara kesehatan

    tubuh dan badan terasa segar4nyaman (.

    2. "enyebutkan tanda-tanda kebersihan diri ) kulit tidak ada daki dantidak berbau, rambut tidak ada ketombe, kutu, tidak ada bau dan tersisir

    rapi, kuku pendek dan bersih, mulut4gigi tidak bau, genitalia tidak gatal

    dan mata tidak ada kotoran.

    3. "enilai keadaan kebersihan dirinya.

    . "enyebutkan cara-cara membersihkan diri dari rambut sampai kaki.

    :. "endemonstrasikan cara membersihkan diri secara benar dengan

    bantuan perawat.

    5. "elakukan perawatan diri secara mandiri dengan benar dan tersusun

    jadwal kegiatan untuk kebersihan diri.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    18/22

    . Keluarga mampu menyebutkan cara meningkatkan kebersihan diri klien

    dan keluarga dapat membantu4terlibat aktif dalam memelihara

    kebersihan diri.

    Inter@ens" :

    &. #orong klien untuk menyebutkan arti, tujuan dan tanda-tanda

    kebersihan diri

    1. #iskusikan tentang arti, tujuan, tanda-tanda kebersihan diri.

    2. #engarkan keluahan klien dengan penuh perhatian dan empati.

    3. Berikan pujian apabila klien menyebutkan secara benar.

    . Bantu klien menilai kebersihan dirinya.

    :. Berikan pujian atas kemampuan klien menilai dirinya.

    5. #orong klien menyebutkan alat-alat dan cara membersihkan diri.

    . #iskusikan tentang alat-alat dan cara membersihkan diri.'. "enjelasakan cara-cara membersihkan diri

    &6. "elakukan perawatan diri dengan bantuan perawat.

    &&. #emonstrasikan pada klien cara-cara membersihkan diri.

    &1. Bimbing klien mendemonstrasikan kembali cara-cara

    membersihkandiri.

    &2. #orong klien membersihkan diri sendiri dengan bantuan.

    &3. "elakukan perawatan diri secara mandiri.

    &. Berikan kesempatan klien untuk membersihkan diri sendiri secara

    bertahap sesuai dengan kemampuan.

    &:. #orong klien mengungkapkan manfaat yang dirasakan setelah

    membersihkan diri

    &5. Beri penguatan positif atas perawatan klien

    &. Bimbing klien membuat jadwal kegiatan untuk membersihkan diri

    &'. Bimbing klien membersihkan diri sesuai jadwal secara mandiri

    16. "onitor kemampuan klien membersihkan diri sesuai jadwal

    1&. #iskusikan dengan keluarga tentang ketidakmampuan klien dalam

    merawat diri.

    11. #iskusikan cara membantu klien membersihkan diri.

    12. ;ibatkan keluarga dalam perawatan kebersihan diri klien.

    a. "enyediakan alat-alat.b. "embantu klien membersihkan diri.

    c. "emonitor pelaksanaan jadwal

    13. Beri pujian

    . Perubahan proses pikir ) 8aham somatis berhubungan dengan harga diri

    rendah kronis

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    19/22

    Tujuan Umum : Klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa

    merasa rendah diri.

    Tujuan Khusus :

    &. Klien dapat memperluas kesadaran diri.

    1. Klien dapat menyelidiki dirinya.

    2. Klien dapat menge/aluasi dirinya.

    3. Klien dapat membuat rencana yang realistis.

    . Klien mendapat dukungan keluarga yang meningkatkan harga dirinya.

    Kr"ter"a E@aluas" :

    &. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang ada pada dirinya setelah &

    kali pertemuan.

    1. Klien dapat menyebutkan kelemahan yang dimiliki dan tidak menjadi

    halangan untuk mencapai keberhasilan.

    2. Klien dapat menyebutkan cita-cita dan harapan yang sesuai dengan

    kemampuannya setelah & kali pertemuan.

    3. Klien dapat menyebutkan keberhasilan yang pernah dialami setelah &

    kali pertemuan.

    . Klien dapat menyebutkan kegagalan yang pernah dialami setelah 3 kali

    pertemuan.

    :. Klien dapat menyebutkan tujuan yang ingin dicapai setelah & kali

    pertemuan.

    5. Klien dapat membuat keputusan dan mencapai tujuan setelah & kali

    pertemuan.

    . Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda harga diri rendah )

    a. "engatakan diri tidak berharga.

    b. $idak berguna dan tidak mampu.

    c. Pesimis.

    d. "enarik diri dari realita

    '. Keluarga dapat berespon dan memperlakukan klien dengan harga diri

    rendah secara tepat setelah 1 kali pertemuan.

    Inter@ens" :

    &. #iskusikai dengan klien kelebihan yang dimiliknya.

    1. #iskusikan kelemahan yang dimilik klien.

    2. Beritahu klien bahwa manusia tidak ada yang sempurna, semua

    memiliki kelebihan dan kekurangan.

    3. Beritahu klien bahwa kekurangan bisa ditutup dengan kelebihan yang

    dimiliki.

    . Anjurkan klien untuk lebih meningkatkan kelebihan yang dimiliki.

    :. Beritahukan klien bahwa ada hikmah dibalik kekurangan yang dimiliki.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    20/22

    5. #iskusikan dengan klien ideal dirinya ) Apa harapan selama di kutsertakan klien dalam kegiatan akti/itas kelompok.

    1&. Beri reinforcement.

    11. #iskusikan dengan keluarga tanda-tanda harga dirirendah.

    12. Anjurkan setiap anggota keluarga untuk mengenal dan menghargai

    kemampuan tiap anggota keluarga.

    13. #iskusikan dengan keluarga cara berespons terhadap klien dengan

    harga diri rendah seperti menghargai klien, tidak mengejek, tidak

    menjauhi.

    1. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan kesempatan berhasil pada

    klien.1:. Anjurkan keluarga untuk menerima klien apa adanya.

    15. Anjurkan keluarga untuk melibatkan klien dalam setiap pertemuan

    keluarga.

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    21/22

    BAB I3

    KEI(PULAN

    &.1 Kes"m5ulan

    Berdasarkan uraian diatas mengenai halusinasi dan pelaksanaan asuhan

    keperawatan terhadap pasien, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

    sebagai berikut )

    1. *aat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasiditemukan adanya perilaku menarik diri sehingga perlu dilakukan

    pendekatan secara terus menerus, membina hubungan saling percaya yang

    dapat menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan

    keperawatan yang diberikan.

    2. #alam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien khususnya dengan

    halusinasi, pasien sangat membutuhkan kehadiran keluarga sebagai system

    pendukung yang mengerti keadaaan dan permasalahan dirinya. #isamping

    itu perawat 4 petugas kesehatan juga membutuhkan kehadiran keluarga

    dalam memberikan data yang diperlukan dan membina kerjasama dalam

    member perawatan pada pasien. #alam hal ini penulis dapat

    menyimpulkan bahwa peran serta keluarga merupakan faktor penting

    dalam proses penyembuhan klien.

    &.2 aran

    1. #alam memberikan asuhan keperawatan hendaknya perawat mengikuti

    langkah-langkah proses keperawatan dan melaksanakannya secara

    sistematis dan tertulis agar tindakan berhasil dengan optimal.

    2. #alam menangani kasus halusinasi hendaknya perawat melakukan

    pendekatan secara bertahap dan terus menerus untuk membina hubungan

  • 7/25/2019 Askep Jiwa Persepsi Sensori Halusinasi

    22/22

    saling percaya antara perawat klien sehingga tercipta suasana terapeutik

    dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan.

    $. Bagi keluarga klien hendaknya sering mengunjungi klien dirumah sakit,

    sehingga keluarga dapat mengetahui perkembangan kondisi klien dan

    dapat membantu perawat bekerja sama dalam pemberian asuhan

    keperawatan bagi klien.

    DATA! PUTAKA

    #irectorat Kesehatan iwa, #it. en Can. Kes. #ep. Kes . Keperawatan Jiwa.

    Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa, akarta, 1666

    Keliat Budi, Anna, Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan

    Jiwa, =!7,akarta, &''

    Keliat Budi Anna, dkk,Proses Keperawatan Jiwa, =!7, akarta, &'5

    "aramis, 8.9,Ilmu Kedokteran Jiwa, =rlangga 0ni/ersitas Press, *urabaya, &''6