Askep Hernia Nusa Indah
-
Upload
arie-azzam-alzamilie -
Category
Documents
-
view
942 -
download
7
Transcript of Askep Hernia Nusa Indah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S. DENGAN HERNIA
DI RUANG NUSA INDAH RS. ULIN BANJARMASIN
A. Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Tn.S
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Paring Guling Kab. Tapin
No. RMK : 88.86.37
Tgl.Mrs : 08 juli 2010
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis lateralis
b) Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. J
Umur : 38 Tahun
Alamat : Tampunang
Hubungan dengan
Klein : Saudara
2. Riwayat Penyakit
a) Keluhan utama
Klien mengatakan merasa nyeri pada selangkang kri, dan nyerinya bersifat
terus menerus.
b) Riwayat penyakit sekarang
Sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 08 juli 2010 klien mengatakan
merasa nyeri pada selangkangan kiri, dan tampak berjalan pada
selangkangan kiri, kemudian karena klien merasa khawatir dengan
keadaannya pada saat itu lalu klien mencoba berobat kampung dengan
cara diurut, kemudian karena penyakit klien belum sembuh juga lalu
keluarga klien membawa klien ke rumah sakit terdekat yaitu RS.Rantau,
kemudian setelah sampai dirumah sakit rantau klien dirujuk untuk ke RS.
Ulin Banjarmasin klien dirujuk untuk rawat inap diruangan nusa indah
(Bedah umum)
c) Riwat Penyakit dahulu
Klien mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit,
dan klien juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit berisiko
sebelumnya seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, TB paru, dll.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan bahwa didalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit seperti yang dideritanya sekarang, dan tidak ada juga menderita
penyakit seperti DM. Hipertensi hepatitis, TB paru, dll.
3. Penyakit Fisik
a) Keadaan umum
Tingkat kesadaran klien compos mentis, dengan nilai GCS (4,5,6)
Keterangan : 4 (respon membuka mata spontan)
5 (respon verbal dan sesuai)
6 ( Respon motorik mengikuti perintah)
Ttv klien : TD = no/90 mmhg R = 24x/m
N = 80 x / m T = 36,4 c◦
b) Kulit
Keadaan kulit tampak bersih, warna kulit klien sawo matang, tidak ada
lesi atau edema, tekstur kulit agak kering, torgor kulit klien baik, dapat
kembali kurang dari 2 detik, tidak terdapat benjolan dikulit terkecuali
didaerah abdomen kuadran kiri bawah atau didaerah lipatan paha, bentuk
kuku normal, CRT cepat kembali lebih dari 2 detik, kulit teraba hangat
dengan suhu 36,40C
c) Kepala dan leher
Struktur kepala simetris, tidak ada lesi ataupun trauma dikepala klien, dan
dapat menggerakan kepalanya dengan bebas.
Struktur leher simetris, tidak ada pembesaran tyroid serta tidak ada
kesulitan dalam dalam menelan, mengunyah makanan, dan tidak ada
keterbatasan gerak pada fungsi pergerakan leher.
d) Mata dan Penglihatan
Pergerakan bola mata kanan dan kiri klien baik, klien dapat menggerakan
bola matanya kesegala arah, konjungtiva klien tidak anemis didukung
dengan hasil lab. HBG.
Fungsi penglihatan klien baik, klien dapat melihat papan nama dari
mahasiswa dengan jarak ± 2 meter, klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan seperti kaca mata atau lensa mata.
e) Penciuman dan hidung
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan antara bau kapas
alkohol dan bau kapas tidak berakohol.
Struktur hidung klien simetris, kebersihan hidung terjaga, tidak ada
perdarahan, peradangan ataupun nyeri pada hidung klien.
f) Pendengaran dan Telinga
Fungsi pendengaran klien baik, klien dapat mendengarkan serta menjawab
pertanyaan perawat dengan baik, klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
Struktur telinga klien tampak simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
sekret/cairan dan penyumbatan dari telinga klien, dan tidak ada
perdarahan/ inflamasi pada telinga klien.
g) Mulut dan gigi
Kebersihan mulut cukup bersih, mukosa bibir klien cukup lembab (tidak
kering). Fungsi mengunyah dan menelan cukup baik, tidak ada inflamasi
atau nyeri pada mulut
Kebersihan gigi cukup bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, klien tidak
menggunakan gigi palsu.
h) Dada, pernafasan, dan sirkulasi
Struktur dan bentuk dada simetris, gerakan rongga dada simestris, tidak
ada kelainan pada dada klien.
Kualitas nafas saat inspirasi dan ekspirasi simetris, bunyi nafas vasikuler,
frekuensi nafas klien 24x/m, klien tidak menggunakan alat bantu
pernafasan seperti oksigen.
i) Abdomen
Struktur abdomen semetris dan tampak datar, abdomen terlihat cukup
bersih, tidak terdapat nyeri tekan, pembesaran hati, dan limpa saat
dipalpasi, saat diauskultasi bising usus terdengar 12 x/m, dan saat
diperkusi terdapat bunyi tympani. Namun pada bagian abdomen kuadran
bawah terdapat benjolan dan terasa nyeri. Klien tampak meringis dan
tampak memegang perutnya.
j) Ekstremitas atas dan bawah
Struktur ekstrimitas atas dan bawah simetris, tidak ada keterbatasan gerak
pada ekstremitas atas dan bawah, klien mampu melawan gravitasi penuh,
klien terpasang infus disebelah kiri, infus yang terpasang pada klien
adalah DS 20 tetes/menit, skala kekuatan otot klien :
5555 5555
5555 5555
k) Genitalia dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, dan klien sudah berkeluarga dan
mempunyai anak klien mengatakan tidak ada nyeri pada saat BAK, namun
bentuk genitalia klien kurang simetris karena terdapat benjolan dibagian
sekrotum dan timbul
Keterangan : 5 (mampu melawan gravitasi penuh)
4. Pengkajian kebutuhan biopsikososial spritual
a) aktivitas, istirahat dan tidur
Dirumah : Klien adalah seorang petani klien melakukan tidur
siang apabila ada waktu luang, klien tidur malam ± 7-8 jam, klien
tidak mengalami gangguan pola tidur pada saat dirumah.
Dirs : Klien mengatakan selama di RS klien lebih sering
tidur siang, klien mengatakan tidur siangnya selama ±2-3 jam dan
tidur malam selama ± 7-8 jam. Dan dalam beraktifitas klien terkadang
dibantu oleh keluarga, dengan skala aktivitas 0 – 4 : 2 (memerlukan
bantuan dan pengawasan orang lain)
b) Nutrisi
Dirumah : klien mengatakan selama dirumah klien makan teratur
3 x sehari dengan porsi satu piring, tidak ada pantangan makanan,
klien juga juga mengkonsumsi air minum setiap harinya.
Di RS. : klien mengatakan bahwa selama di Rs, pada hari
pertama klien masih makan seperti biasa dirumah 3 x sehari, dan hari
kedua klien juga makan 3 x sehari juga, pada hari ketiga klien
berpuasa untuk persiapan operasi, kemudian setelah operasi. Pada hari
pertama klien belum makan dan minum, pada hari kedua post op. klien
sudah mulai minum, dan pada hari selanjutnya klien sudah bisa makan
dan minum.
c) Eliminasi
Dirumah : Klien mengatakan bahwa selama dirumah BAB nya 1
x sehari, dan BAKnya tidak menentu, klien tidak ada mengalami
kesulitan BAB dan BAK, dan pada saat BAB dan BAK klien tidak
dibantui oelh keluarganya.
Di RS : Klien mengatakan selama di RS. Pada hari pertama
BAB dan BAK klien masih seperti biasa, setelah post op. pada hari
kamis pertama klien tidak ada BAB, klien masih terpasang kateter
(DC), pada hari ke 2 klien masih belum BAB, dan pada hari
selanjutnya klien mulai ada BAB, dan kateter klien masih
terpasang.
d) Personal Hygiene
Dirumah : klien mengatakan selama dirumah klien mandi teratur
2 x sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan potong kuku biar panjang.
Di RS : klien mengatakan bahwa di RS klien mandi 2 x sehari,
gosok gigi 2 x sehari dan memotong kuku bila sudah dirasa
panjang, klien mengatakan setelah post op klien hanya diseka oleh
keluarganya, selama di RS. Klien tetap menggosok giginya dan
tidak pernah keramas.
e) Psikososial
Psikologis : klien mengatakan bahwa klien merasa cemas dengan
penyakit yang dideritanya, klien juga mengatakan tidak tahu
penyebab penyakitnya klien tampak terlihat enggan dan takut,
klien tampak bingung.
Sosial : klien dapat beradaptasi dengan baik dilingkunngan
rumah sakit, dan klien dapat diajak kerjasama dalam proses
pelaksanaan perawatan dan pengobatan
f) Spritual
Klien beragama islam, dan klien hanya dapat berdoa kepada Allah S.W.T
untuk kesembuhannya, dan keluarga klien juga turut mendoakan klien
untuk kesembuhannya didalam sholat.
g) Seksual
Klien sudah menikah dan mempunyai anak, dan pada sistem reproduksi
klien berjenis klamin laki-laki.
5. Data penunjang
a) Laboratorium
Pemeriksaaan HasilNilai
rujukanSatuan Metode
Hematologi
Hemaglobin 12,9 * 14,0-18,0 g/dl
Lekosit 10,100 4,00–10,500 /ui
Eritosit 4,22* 4,50-6.00 Juta/ul
Hemaklosit 35* 40-50 Vol%
Trombosit 201.00 150.000-
450.000
/ul
RDW 11,1* 11,5-14,7 %
MCH
Pemeriksaaan HasilNilai
rujukanSatuan Metode
I mm-seralogi
HBS Ag
Celisa
Negative Negative m/mi elisa
b) Medikasi
Infs M : D5
Inj. Ceftriaxone 2x1 : antibiotik
Inj. Ramitisin 2x1 : antusida (obat mual)
Inj. Condensetron 2x1 : antasida
Inj. ketorolak 3x1 : analgesik
Inj. Antarain : Analgetik (obat anti nyeri)
6. Data Fokus
a) Data Subjektif (DS)
- Klien mengatakan merasa nyeri pada selangkangan kiri
- Klien mengatakan nyerinya bersifat terus –menerus
- Klien mengatakan nyerinya diarea Post op. hari ke -5
- Klien mengatakan merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya
- Klien mengatakan tidak tahu penyebab penyakit yang dideritanya
- Klien mengatakan hanya seorang petani
b) Dat Objektif (DO)
Insfeksi
- Tampak terdapat benjolan didaerah lipatan paha
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegang perutnya
- Klien tampak enggan dan takut
- Klien tampak bingung
Palpasi
- Kulit terasa hangat dengan suhu 36,4◦c
- Denyut nadi klien 80x/m
Perlensi
- Terdapat bunyi tympanic
Anslimitasi
- Bising usus terdengar 12x/m
7. Analisa Data
No Hari/tanggal Data penunjang Problem Etiologi
1. Senin/ 12
Juli 2010
Ds (data subjektif) :
P : Klien mengatakan
merasa nyeri pada
selangkangan kiri
Q : nyerinya seperti diiris-
iris
R : klien mengatakan
nyerinya didaerahpost op
pada bagian abdomen
kuadran kiri bawah
S : sekala nyeri 0-5 : 3
(nyeri berat)
T : klien mengatakan
nyerinya bersifat terus
menerus.
Do (Data Objektif) :
- Tampak terdapat
benjolan didaerah
lipatan paha
- Klien tampak memegang
perutnya
- Klien tampak meringis
kesakitan
- TTV klien :
Nyeri akut Agen cedera
(biologi,
psikologi,
kimia, fisik)
2.
3.
TD : 120/90 mmhg R :
24x/m
N : 80x/m T : 36,4c◦
DS (Data Subjektif)
- Klien mengatakan
merasa cemas dengan
penyakit yang
dideritanya
- Klien mengatakan
nyerinya didaerah post
op
Do (data objektif)
- Klien tampak terlihat
enggan dan takut
- Klien tampak terlihat
menggunakan DC
(kateter)
- Klien tampak terpasang
infus D5
Ds (data Subjektif) :
- Klien mengatakan tidak
tahu penyebab penyakit
yang dideritanya.
- Klien mengatakan hanya
seorang petani
Do (Data objektif) :
- Klien tampak bingung.
Ansietas
(unas)
Kurang
pengetahuan
(spesifik)
Krisistiuasiom
maturati
Misinpretasi
informasi
Prioritas Masalah Keperawatan :
1. Nyeri akut b/d Agen Cedera (Biologi, Psikologi, kimia, fisik)
2. Ansietas (cemas) b/d krisis situasional / maturasi
3. Kurang pengetahuan (spesifik) b/d misinpretasi informasi
8. Intervensi
NoDiagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b/d agen cedera
(biologi, psikologi, kimia,
fisik)
Ds (data subjektif) :
P : klien mengatakan merasa
nyeri pada selangkangan kiri
Q : nyerinya seperti diiris-
iris
R : klien mengatakan
nyerinya di daerah post op
pada bagian abdomen
kuadran kiri bawah
S : skala nyeri D-s : 3 (nyeri
berat)
T : klien mengatakan
nyerinya bersifat terus
menerus
Do (data objektif) :
- Tampak terdapat
benjolan di daerah
Nyeri klien
teratasi dalam 3
hari perawatan
dengan kriteria
evaluasi :
- Klien tidak
mengeluh
nyeri pada
selangkanga
n kiri
- Klien
mengatakan
nyerinya
tidak ada
- Klien tidak
mengeluh
nyeri
didaerah
post op
- Skala nyeri
1.
nyeri klien
2.
sesuai
keinginan
klien
3.
semua
kebutuhan
klien yang
mudah
dijangkau
4.
klien untuk
melakukan
ralaksasi.
5.
beri obat
vital getik
dengan
1. Membantu
menentukan
intervensi
selanjutnya
2. Menungkinkan
untuk spasme
otot akan
penekanan
pada bagian
tertentu.
3. Meminimalkan
resiko
peregangan
saat meraih
4. Membantu
menurunkan
ketegangan otot
(meningkatkan
proses
penyembuhan
lipatan paha
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak memegang
perutnya
TTV : TD = no/90 r =
24x/m
N : 80 x/m T : 36,4◦c
0-5 : 0
- Klien
mengatakan
nyeri yang
dirasakan
tidak
bersifat
terus
menerus
- Tampak
tidak
terdapat
benjolan
didaerah
lipatan
paha.
- Klien tidak
tamapak
meringis
kesakitan
- Klien tidak
tampak
memegang
perutnya
- Ttv normal
-
profesi
keshatan
lainnya
6.
rasa nyeri.
5. Menurunkan
rasa nyeri
6. Mengetahui
keadaan umum
klien dalam
batas normal
2. Ansietas (cemas) b/d
krisissituasional/ maturasi.
Ds : klien mengatakan
merasa cemas dengan
penyakit yang dideritanya
- Klien mengatakan
nyerinya didaerah post
op.
Do : klien tampak terlihat
menggunakan DC (kateter)
- Klien tampak terpasang
infus DS.
Kecemasan klien
teratasi dalam 3
hari perawatan
dengan kriteria
evaluasi :
- Klien tidak
merasa cemas
- Klien tidak
mengeluh
Nyeri
didaerah post
op
- Klien tidak
tampak
terlihat
enggan dan
takut
- Klien tidak
terlihat
menggunakan
DC (kateter)
- Klien tidak
tampak
terpasang
infus
1.
kecemasan
klien.
2.
klien untuk
melakukan
teknik
relaksasi
3.
dalam
pemberian
obat untuk
menurunka
n
kecemasan
4.
klien
1. Menentukan
invertensi
selanjutnya.
2. Membantu
klien untuk
menurunkan
kecemasan
3. Dengan
pengobatan
kecemasan
klien akan lebih
cepat
menurun/berku
rang
4. Mengetahui
keadaan umum
klien dalam
batas normal
3. Kurang pengetahuan
(spesifik) b/d
misinterpretasi
informasi
Ds : klien
mengatakan tidak
tahu penyebab
penyakit yang
dideritanya.
- Klien mengatakan
hanya seorang
petani
Do : - klien tampak
bingung
Kurang
pengetahuan klien
teratasi dalam 3
hari perawatan
dengan kriteria
evaluasi :
- Klien tahu
penyebab
penyakit yang
dideritanya
- Klien tidak
tampak
bingung
1.
mengenai
proses
penyakit klien
(pengertian,
etiologi, tanda
dan gejala)
transmisi dan
efek (jangka
panjang dari
penyakitnya).
2.
pengetahuan
klien
sebelumnya
3.
belajar yang
diharapkan
4.
strategi
belajar
1. Pengetahuan
dasar yang
memadai
memungkinkan
klien untuk
membuat pilihan
yang tepat, dapat
meningkatkan
kerja sama klien
mengenai
program
pengobatan dan
mendapatkan
penyuluhan yang
optimal
2. Menentukan
intervensi
selanjutnya.
3. Partisifasi dalam
perencanaan
meningkatkan
antusias.
4. Penggunaan cara
yang berbeda
tentang
meningkatkan
informasi
9. Implementasi
NoHari /
tanggalNo . dx Implementasi Evaluasi tindakan Paraf
1. Senin/
12 juli
2010
1 1. Mengkaji status nyeri
klien.
2. Mengatur posisi klien
sesuai keinginan
klien.
3. Meletakan semua
kebutuhan klien yang
mudah dijangkau.
4. Instruksikan klien
untuk melalukan
teknik relaksasi (nafas
dalam)
5. Berkolaborasi dalam
pemberian obat-obat
analgetik yang S.O.D
(ceftriaxone)
6. Mengkaji TTV Klien
1. Klien
mengatakan
nyerinya akibat
post op.
2. Klien melakukan
posisi supinasi
(terlentang).
3. Klien dapat
dengan mudah
mengambil
barang-barang
keperluannya.
4. Klien mengerti
teknik ralaksasi
dan klien
melakukan nafas
dalam untuk
mengurangi rasa
nyerinya.
5. Klien tidak
mengeluh apapun
setelah diberikan
obat injeksi
antobiotik
(ceftriaxone)
6. Td : 120/90 R :
24 x/m N : 80
x /m T : 36,4◦C
1. Menjelaskan
mengenai proses
penyakit klien
(pengertian, etiologi,
tanda dan gejala)
transmisi dan efek
samping jangka
panajang, serta cara
penanganan
penyakitnya.
2. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien
setelah diberikan
penkes oleh perawat
1. Klien
mendengarkan
dengan baik apa
yang dijelaskan
oleh perawat.
2. Klien
mengatakan
mengerti dan
paham mengenai
penyakitnya dan
cara penanganan
yang tepat
terhadap
penyakitnya.
2. Selasa/
13 juli
2010
I 1. Mengkaji status nyeri
klien
2. Mengatur posisi klien
sesuai keinginannya
3. Mengkaji TTV klien
4. Berkolaborasi dalam
pemberian obat yang
S.O.D (keterolak)
1. Klien
mengatakan
nyerinya didaerah
post op.
2. Klien melakukan
posisi semi
fowler
3. Td : 110/90 R :
20x/m
N : 80x/m r : 36◦
c
4. Klien tidak
mengeluh apapun
setelah diberikan
obat S.O.D img.
Ketorolak
II 1. Mengkaji tingkat
kecemasan klien.
2. Berkolaborasi dalam
pemberian obat-
obatan S.O.D
(intorolak)
3. Mengkaji TTV klien
1. Klien tidak
tampak enggan
dan takut.
2. Klien tidak
mengeluh setelah
diberikan inj.
Ketorolak.
3. Td : 110/90
N : 80 x/m
R : 20 x/m
R : 36◦c
III 2. mengkaji tingkat
pengetahuan klien
2. klien mengatakan
mengerti dan faham
mengenai
penyakitnya dan cara
mengatasinya
3. Rabu/
14 juli
2010
I 1. Mengkaji status nyeri
klien
2. Mengkaji TTV klien
1. Klein
mengatakan tidak
ada nyeri diarea
post op.
2. Td : 120/80
N : 82 x/m
R : 22x/m
T : 36,2◦c
II 1. Mengkaji tingkat
kecemasan klien
2. Mengkaji TTV
klien
1. Klien
mengatakan tidak
enggan dan takut
lagi
2. Td : 120/80
N : 82 x/m
R : 22x/m
T : 36,2◦c
III 2. mengkaji tingkat
pengetahuan
penyebab klien
2. klien mengatakan
faham dan mengerti
mengenai penyakit
dan cara
mengatasinya.
10. Evaluasi
No Hari / TglNo. Dx
Evaluasi Akhir Paraf
1 Senin
12 Juli 2010
I S : - Klien mengatakan merasa nyeri
pada selangkangan kiri
- Klien mengatakan nyerinya bersifat
terus-menerus
- Klien mengatakan nyerinya di
daerah post op
O : - Tampak terdapat benjolan di daerah
lipatan paha
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegang perutnya
- TTV : TD = 120 / 90 R = 24 x/m
N = 80 x / m T = 36,40C
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji status nyeri klien
2. Atur posisi klien sesuai keinginannya
3. Letakkan semua kebutuhan klien dalam
area yang mudah dijangkau
4. Instruksikan klien untuk melakukan
teknik relaksasi
5. Berkaloborasi dalam pemberian obat-
obatan
6. Mengkaji TTV klien
II S : - Klien mengatakan merasa cemas
dengan penyakit yang diderita
- Klien mengatakan nyerinya
didaerah post op
O : - Klien tampak terlihat enggan dan
takut
- Klien tampak terlihat menggunakan
Dc (kateter)
- Klien tampak terpasang infus DS
A : Masalah cemas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Instruksikan klien melakukan teknik
relaksasi
3. Berkolaborasi dalam pemberian obat-
obatan
4. Kaji TTV
III S : - Klien mengatakan tidak tahu
penyebab penyakit yang
dideritanya
O : - Klien tampak bingung
A : Masalah kurang pengetahuan belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan mengenai proses penyakit
klien
2. Kaji tingkat pengetahuan klien
2. Selasa13 Juli 2010
I S : - Klien mengatakan merasa nyeri
pada selangkangan kiri
- Klien mengatakan nyerinya bersifat
terus-menerus
- Klien mengatakan nyerinya di
daerah post op
O : - Tampak terdapat benjolan di daerah
lipatan paha
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegang perutnya
- TTV : TD = 110 / 90 R = 20 x/m
N = 80 x / m T = 360C
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji status nyeri klien
2. Mengatur posisi klien sesuai
keinginannya
3. Kaji TTV klien
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat-
obatan
II S : - Klien mengatakan merasa cemas
dengan penyakit yang diderita
- Klien menyatakan nyerinya di
daerah post op
O : - Klien tampak terlihat enggan dan
takut
- Klien tampak terlihat menggunakan
Dc (kateter)
- Klien tampak terpasang infus DS
A : Masalah cemas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tingkat kecemasan
3. Berkolaborasi dalam pemberian obat-
obatan
4. Mengkaji TTV klien
III S : - Klien mengatakan tidak tahu
penyebab penyakit yang
dideritanya
- Klien mengatakan hanya seorang
petani
O : - Klien tampak bingung
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien
3 Rabu I S : - Klien mengatakan merasa nyeri
14 Juli 2010 pada selangkangan kiri
- Klien mengatakan nyerinya bersifat
terus-menerus
- Klien mengatakan nyerinya di
daerah post op
O : - Tampak terdapat benjolan di daerah
lipatan paha
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegang perutnya
- TTV : TD = 110 / 80 R = 22 x/m
N = 82 x / m T = 36,20C
A : Masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dihentikan Pasien pulang
II S : - Klien mengatakan merasa cemas
dengan penyakit yang diderita
- Klien mengatakan nyerinya di
daerah post op
O : - Klien tampak terlihat enggan dan
takut
- Klien tampak terlihat menggunakan
Dc (kateter)
- Klien tampak terpasang infus DS
A : Masalah cemas teratasi
P : Intervensi dihentikan px pulang
III S : - Klien mengatakan tidak tahu
penyebab penyakit yang
dideritanya
- Klien mengatakan hanya seorang
petani
O : - Klien tampak bingung
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien pulang