ASKEP Fraktur Femur Ppt

21
L/O/G/O ASKEP PRE-OP FRAKTUR FEMUR

Transcript of ASKEP Fraktur Femur Ppt

L/O/G/O

ASKEP PRE-OP FRAKTUR FEMUR

ASKEP PRE-OP FRAKTUR FEMUR

PENGERTIAN FRAKTUR

1. Fraktur adalah Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. (Sjamsuhidajat R., 1997)

2. Fraktur adalah Patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.(Price and Wilson, 2006).

3. Fraktur adalah Terputusnya kontinuitas tulang dan tulang rawan (Mansjoer,dkk, 2000)

PENYEBAB PATAH TULANG

1. Fraktur terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar daripada daya tahan tulang, seperti benturan dan cedera.

2. Fraktur terjadi karena tulang yang sakit, ini dinamakan fraktur patologi yaitu kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis.

JENIS - JENIS FRAKTUR

• Fraktur komplit• Fraktur Tidak

komplit (inkomplit)• Fraktur tertutup

(fraktur simple)• Fraktur terbuka

(fraktur komplikata / kompleks) : dibagi menjadi 3 derajat • Derajat I• Derajat II • Derajat III

• Sesuai pergerseran anatomisnya fraktur dibedakan menjadi tulang bergeser / tidak bergeser. Jenis khusus fraktur dibagi menjadi 11:

1. Greensick 7. Kompresi

2. Transversal 8. Patologik

3. Oblik 9. Avulsi4. Spiral 10. Epfiseal

5. Kominutif 11. Impaksi

6. Depresi

DEFINISI FRAKTUR FEMUR

Fraktur femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian), kelelahan otot, kondisi -kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis.

Ada 2 tipe dari fraktur femur, yaitu :1. Fraktur Intrakapsuler; femur yang

terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan kapsula.

2. Fraktur Ekstrakapsuler.

ETIOLOGI

Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Cedera traumatic;• Cedera langsung, berarti pukulan

langsung pada tulang sehingga tulang patah secara spontan

• Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari benturan, misalnya jatuh dengan tangan menjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.

• Fraktur yang disebabkan kontraksi keras dari otot yang kuat.

Lanjutan . . .

2. Fraktur patologik Dalam hal ini kerusakan tulang akibat

proses penyakit, diman dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur, dapat juga terjadi pada keadaan :• Tumor tulang (jinak atau ganas)• Infeksi seperti osteomielitis• Rakhitis, suatu penyakti tulang yang

disebabkan oleh devisiensi vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain.

3. Secara spontan, disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas di kemiliteran.

PATOFISIOLOGI

Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995). Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. ini merupakan dasar penyembuhan tulang (Black, J.M, et al, 1993).

MANIFESTASI KLINIK

Daerah paha yang patah tulangnya sangat membengkak, ditemukan tanda functio laesa, nyeri tekan dan nyeri gerak. Tampak adanya deformitas angulasi ke lateral atau angulasi ke anterior. Ditemukan adanya perpendekan tungkai bawah. Pada fraktur 1/3 tengah femur, saat pemeriksaan harus diperhatikan pula kemungkinan adanya dislokasi sendi panggul dan robeknya ligamentum didaerah lutut. Selain itu periksa juga nervus siatika dan arteri dorsalis pedis

KOMPLIKASI

Komplikasi dini dari fraktur femur ini dapat terjadi syok dan emboli lemak. Sedangkan komplikasi lambat yang dapat terjadi delayed union, non-union, malunion, kekakuan sendi lutut, infeksi dan gangguan saraf perifer akibat traksi yang berlebihan.

PENATALAKSANAAN

1. Reduksi fraktur, berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis• Reduksi tertutup • Traksi• Reduksi terbuka

Lanjutan . . .

2. Imobilisasi fraktur, mempertahankan reduksi sampai terjadi penyembuhan. Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai trejadi penyatuan. Metode fiksasi eksterna meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin, dan teknik gips atau fiksator eksterna. Sedangkan fiksasi interna dapat digunakan implant logam yang dapat berperan sebagai bidai interna untuk mengimobilisasi fraktur.

3. Rehabilitasi, mempertahankan dan mengembalikan fungsi setelah dilakukan reduksi dan imobilisasi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• X.Ray• Bone scans, Tomogram, atau MRI

Scans• Arteriogram : dilakukan bila ada

kerusakan vaskuler.• CCT kalau banyak kerusakan otot.

PROSES KEPERAWATAN PREOPERATIF BEDAH FRAKTUR FEMUR

•  PERSIAPAN PASIEN PREOPERATIF• Persiapan pembedahan dapat dibagi

menjadi dua bagian yang meliputi persiapan psikologis baik pasien maupun keluarga dan persiapan fisiologis (pasien).

Persiapan psikologi

• Penyuluhan merupakan fungsi penting dari perawat pada fase pra bedah dan dapat mengurangi cemas pasien. Beberapa penyuluhan meliputi :

• Penjelasan tentang peristiwa• Informasi yang dapat membantu pasien

dan keluarganya sebelum operasi : • Pemeriksaan-pemeriksaan sebelum

operasi ( alasan persiapan )

Lanjutan....

• Hal-hal yang rutin sebelum operasi• Alat-alat khusus yang diperlukan• Pengiriman keruang bedah• Ruang pemulihan• Kemungkinan pengobatan-pengobatan

setelah operasi:• Perlu peningkatan mobilitas sedini

mungkin• Perlu kebebasan saluran nafas

Lanjutan....

• Antisipasi pengobatan• Bernafas dalam dan latihan batuk• Latihan kaki• Mobilitas• Membantu kenyamanan

Persiapan fisiologis

• Diet : 8 jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum, operasi pasien tidak diperbolehkan minum, ( puasa ) pada operasi dengan anastesi umum.

• Pada pasien dengan anastesi local atau spinal makanan ringan diperbolehkan.

• Persiapan perut : Pemberian leuknol atau lavement sebelum operasi dilakukan pada bedah saluran pencernaan atau pelvis daerah periferal.

Lanjutan....

• Persiapan kulit : Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi. Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2 .

• Hasil pemeriksaan : Meliputi hasil laboratorium, foto rontgen, ECG, USG dll.

• Persetujuan operasi atau informed consent

ASUHAN KEPERAWATANPRE-OP FRAKTUR FEMUR

TERIMA KASIH