Askep bayi billirubin
-
Upload
andersontp -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Askep bayi billirubin
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 1/44
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Indikator derajat kesehatan
masyarakat komponen kesehatan,diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Indonesia masih menuai presentasi di ASEA
(Asso!iation o" South East Asia ations) Angka kematian bayi di negara#negara
ASEA seperti Singapura $%&''' per kelahiran hidup, alaysia ,%&''' per
kelahiran hidup, *hailand &+%&''' per kelahiran hidup, ietnam &-%&''' per
kelahiran hidup, dan Philipina /%&''' per kelahiran hidup. Sedangkan angka
kematian bayi di Indonesia !ukup tinggi yakni /,0%''' per kelahiran hidup.
*ingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator di suatu egara.
Angka kematian aternal dan eonatal masih tinggi, salah satu "aktor penting
dalam upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatanmaternal dan neonatal yang berkualitas kepada masyarakat yang belum terlaksana.
enurut Pola penyakit penyebab kematian bayi menunjukkan bah1a proporsi
penyebab kematian neonatal kelompok umur '#+ hari tertinggi adalah premature
dan Berat Badan 2ahir 3endah % BB23 ($4), kemudian as"iksia lahir ($$,/4).
Penyakit penyebab kematian neonatal kelompok umur -#- hari tertinggi adalah
in"eksi sebesar +,&4 (termasuk tetanus 0,4, sepsis, pneumonia, diare),
kemudian "eeding problem (&5,$4).
Berdasarkan data dari *he 6i"ty Si7th Session o" 3egional 8ommittee,
9:; (9orld :ealth ;rgani<ation), pada tahun ''$, kematian bayi terjadi pada
usia neonatus dengan penyebab in"eksi $$4, as"iksia% trauma -4, BB23 54,
kelainan ba1aan &'4, dan lain#lain 4. Salah satu penyebab mortalitas pada bayi
baru lahir adalah ense"alopati biliaris (lebih dikenal sebagai kernikterus).
Ense"alopati biliaris merupakan komplikasi ikterus neonatorum yang paling berat.
Selain memiliki angka mortalitas yang tinggi, juga dapat menyebabkan gejala sisa
1
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 2/44
berupa !erebral palsy, tuli nada tinggi, paralysis dan displasia dental yang sangat
mempengaruhi kualitas hidup. Ikterus adalah suatu keadaan kulit dan membran
mulkosa yang 1arnanya menjadi kuning akibat peningkatan jumlah pigmen
empedu di dalam darah dan jaringan tubuh. :iperbiliirubin adalah suatu keadaan
dimana kadar bilirubiin men!apai suatu nilai yang mempunyai potensi
menimbulkan kern#ikterus, jika tidak ditanggulangi dengan baik.
Sebagian besar hiperbilirubin ini proses terjadinya mempunyai dasar yang
patologik. Angka kejadian bayi hiperbilirubin berbeda di satu tempat ke tempat
lainnya. :al ini disebabkan oleh perbedaan dalam "aktor penyebab seperti umur
kehamilan, berat badan lahir, jenis persalinan dan penatalaksanaan. Ikterus terjadi
apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah pada sebagian neonates, ikterus
akan di temukan pada minggu pertama dalam kehidupannya. =i kemukakan
bah1a angka kejadian ikterus terdapat pada /' 4 bayi !ukup bulan dan -' 4
pada bayi kurang bulan. Ikterus ini pada sebagian lagi mungkin bersi"at patologik
yang dapat menimbulkan gangguan menetap atau menyebabkan kematian,
karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian terutama
bilaikterus di temukan dalam 5 jam pertama kehidupan bayi. Proses hemolisis
darah, in"eksi berat, ikterus yang berlangsung lebih dari satu minggu serta
bilirubin direk lebih dari& mg%dl juga keadaan yang menunjukan kemungkinan
adanya ikterus patologik. =alam keadaan tersebut penatalaksanaan harus di
lakukan sebaik#baiknya agar akibat buruk ikterus dapat di hindarkan.
1.2. RUMUSAN MASALAHa. Apa pengertian dari hiperbilirubin >
b. Apa penyebab timbulnya hiperbilirubin pada anak >!. Bagaimana proses terjadinya hiperbilirubin pada anak >
d. Bagaimana tanda dan gejala yang timbul dari hiperbilirubin pada anak >
e. Apa saja pemeriksaan diagnosti! untuk mengetahui kadar bilirubin >
". Bagaimana penatalaksanaan hiperbilirubin pada anak >
g. Bagaimana asuhan kepera1atan yang harus di lakukan pada pasien anak yang
terkena hiperbilirubin >
1.3. TUJUANa. ahasis1a mengetahui pengertian dari hiperbilirubin
b. ahasis1a mengetahui penyebab timbulnya hiperbilirubin pada anak
!. ahasis1a mengetahui proses terjadinya hiperbilirubin pada anak
2
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 3/44
d. ahasis1a mengetahui tanda dan gejala yang timbul dari hiperbilirubin pada
anak
e. ahasis1a mengetahui pemeriksaan diagnosti! untuk mengetahui kadar
bilirubin
". ahasis1a mengetahui penatalaksanaan hiperbilirubin pada anak
g. ahasis1a mengetahui asuhan kepera1atan yang harus di lakukan pada
pasien anak yang terkena hiperbilirubin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KONSEP HIPERBILIRUBINEMIA
1. Pengertian
3
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 4/44
:iperbilirubinemia adalah akumulasi berlebihan dari bilirubin di dalam
darah. (9ong, ''$ ? 5$)
Peningkatan kadar bilirubin serum dihubungkan dengan hemolisis sel
darah merah dari bilirubin yang tidak terkonjugasi dari usus ke!il, yang ditandai
dengan joundice pada kulit , sklera mukosa, dan urine. (itayani, '& ? &0&)
:iperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang
kadar nilainya lebih dari normal. (Suriadi dan 3ita, ''& ? &5$)
enurut Klous dan 6anara"t (&00-) bilirubin dibedakan menjadi dua jenis
yaitu?
&. Bilirubin tidak terkonjugasi atau bilirubin indirek (bilirubin bebas) yaitu
bilirubin tidak larut dalam air, berikatan dengan albumin untuk transport
dan komponen bebas larut dalam lemak serta bersi"at toksik untuk otak
karena bisa mele1ati sa1ar darah otak.
. Bilirubin terkonjugasi atau bilirubin direk (bilirubin terikat) yaitu bilirubin
larut dalam air dan tidak toksik untuk otak.
Perbandingan jenis#jenis utama hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
(9ong, ''$ ? 5$) ?
Ikterik
i!i"#"gi!
Ikterik
$er%&$&ngan
'engan
(en)&!&i ASI
Ikterik ASIPen)akit
%e("#itik
Pen)e$a
$
6ungsi
hepatik
imatur
ditambah
peningkatan
beban
bilirubin
dari
asukan susu
yang buruk
berhubungan
dengan
sedikitnya
kalori yang
dikonsumsi
oleh bayi
6aktor#"aktor
yang mungkin
terdapat
dalam ASI
yang
meme!ahkan
bilirubin
menjadi
Ketidak!o!okan
antigen darah
menyebabkan
hemolisis
sejumlah besar
S=
:ati tidak
mampu
4
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 5/44
hemolisis
S=
sebelum ASI
terbentuk
bentuk lemak
yang dapat
larut, yang
direabsorpsi
dari usus
=e"ekasi
kurang sering
mengkonjugasi
dan
mengekskresikan
kelebihan
bilirubin dari
hemolisis
A*itan Setelah 5
jam (bayi
prematur,
lebih lama)
:ari kedua#
ketiga
:ari keempat#
kelima
Selama 5 jam
pertama
P&n+ak + jam :ari kedua#
ketiga
:ari
kesepuluh#
kelimabelas
Ber@ariasi
D&ra!i enurun
pada hari ke
lima sampai
ke tujuh
=apat tetap
ikterik selama
beberapa
minggu
Tera,i 6ototerapi
bila kadar
bilirubin
meningkat
terlalu !epat
Sering
menyusu ASI
Suplemen
kalori
6ototerapi
untuk bilirubin
&-#' mg%dl
Penghentian
ASI
sementara
sampai 5 jam
untuk
menentukan
penyebab bila
kadar
bilirubin
menurun, ASI
dapat
diminum lagi
=apat
meliputi
Pas!a natal#
"ototerapi, bila
hebat, trans"usi
tukar
Pra natal#
trans"usi (janin)
Pen!egahan
sensitisasi
(ketidak!o!okan
3h) dari ibu 3h
negati" dengan
3hoA
5
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 6/44
"ototerapi di
rumah dengan
pemberian
ASI tanpa
gangguan
2. Anat"(i -i!i"#"gi
:ati, yang merupakan organ terbesar tubuh dapat dianggap sebagai sebuah
pabrik kimia yang membuat, menyimpan, mengubah, dan mengekskresikan
sejumlah besar substansi yang terlibat dalam metabolisme. 2okasi hati sangat
penting dalam pelaksanaan "ungsi ini karena hati menerima darah yang kaya
nutrien langsung dari traktus gastrointestinal kemudian hati akan menyimpan
atau mentrans"ormasikan semua nutrien ini menjadi <at#<at kimia yang digunakan
di bagian lain dalam tubuh untuk keperluan metabolik. :ati merupakan organ
yang penting khususnya dalam pengaturan metabolisme glukosa dan protein. :ati
membuat dan mengeksresikan empedu yang memegang peranan utama dalam
proses pen!ernaan serta penyerapan lemak dalam traktus gastrointestinal. ;rgan
ini mengeluarkan limbah produk dari dalam aliran darah dan mengeksresikannya
ke dalam empedu. Empedu yang dihasilkan oleh hati akan disimpan untuk
sementara 1aktu dalam kandung empedu (@esika @elea) sampai kemudian
dibutuhkan untuk proses pen!ernaan pada saat ini, kandung empedu akan
mengosongkan isinya dan empedu memasuki intestinum (usus). (Brunner
Suddart, ''& ? &&').
Ek!kre!i Bi#ir&$in
Bilirubin adalah pigmen yang berasal dari peme!ahan hemoglobin oleh
sel#sel pada sistem retikuloendotelial yang men!akup sel#sel Kup""er dari hati.
:epatosit mengeluarkan bilirubin dari dalam darah dan melalui reaksi kimia
mengubahnya le1at konjugasi menjadi asam glukuronat yang membuat bilirubin
6
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 7/44
lebih dapat larut di dalam larutan yang en!er. Bilirubin terkonjugasi disekresikan
oleh hepatosit ke dalam kanalikulus empedu di dekatnya dan akhirnya diba1a
dalam empedu ke duodenum.(Brunner C Suddart, ''& ? &&).
=alam usus halus, bilirubin dikon@ersikan menjadi urobilinogen yang
sebagian akan diekskresikan ke dalam "eses dan sebagian lagi diabsorpsi le1at
mukosa intestinal ke dalam darah portal. Sebagian besar dari urobilinogen yang
diserap kembali ini dikeluarkan oleh hepatosit dan disekresikan sekali lagi ke
dalam empedu (sirkulasi enterohepatik). Sebagian urobilinogen memasuki
sirkulasi sistemik dan dieksresikan oleh ginjal ke dalam urin. Eliminasi bilirubin
dalam empedu menggambarkan jalur utama ekskresi bagi senya1a ini.(Brunner C
Suddart, ''& ? &&).
Konsentrasi bilirubin dalam darah dapat meningkat jika terdapat penyakit
hati, bila aliran empedu terhalang (yaitu, oleh batu empedu dalam saluran
empedu) atau bila terjadi penghan!uran sel#sel darah merah yang berlebihan. Pada
obstruksi saluran empedu, bilirubin tidak memasuki intestinum dan sebagai
akibatnya, urobilinogen tidak terdapat dalam urin. (Brunner C Suddart, ''& ?
&&).
Meta$"#i!(e Bi#ir&$in
Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi bilirubin (merubah bilirubin
yang larut dalam lemak menjadi bilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam
hati. 6rekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan
kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan albumin (albumin binding site). Pada
bayi yang normal dan sehat serta !ukup bulan, hatinya sudah matang dan
menghasilkan en<im glukoronil trans"erase yang memadai sehingga serum
bilirubin tidak men!apai tingkat patologis.
Dntuk mendapat pengertian yang !ukup mengenai masalah ikterus pada
neonatus, perlu diketahui sedikit tentang metabolisme bilirubin pada neonatus.
Bilirubin merupakan produk yang bersi"at toksik dan harus dikeluarkan oleh
tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degredasi hemoglobin darah
7
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 8/44
dan sebagian lagi dari hem bebas atau eritropoesis yang tidak e"ekti".
Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan
bili@erdin serta beberapa <at lain.
Bili@erdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau
bilirubin I al"a. Fat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam lemak, karenanya
mempunyai si"at lipo"ilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui membran
biologik seperti plasenta dan sa1ar darah otak. Bilirubin bebas tersebut kemudian
bersenya1a dengan albumin dan diba1a ke hepar.
=i dalam hepar terjadi mekanisme ambilan, sehingga bilirubin terikat oleh
reseptor membran sel hati dan masuk ke dalam sel hati. Segera setelah ada dalam
sel hati, terjadi persenya1aan dengan ligandin (protein#G) protein F dan glutation
hati lain yang memba1anya ke retikulum endoplasma hati, tempat terjadinya
proses konjugasi.
Prosedur ini timbul berkat adanya en<im glukotonil trans"erase yang
kemudian menghasilkan bentuk bilirubin indirek. Henis bilirubin ini dapat larut
dalam air dan pada kadar tertentu dapat diekskresikan melalui ginjal. Sebagian
besar bilirubin yang terkonjugasi ini dikeskresi melalui duktus hepatikus ke dalam
saluran pen!ernaan dan selanjutnya menjadi urobilinogen dan keluar dengan tinja
sebagai sterkobilin. =alam usus sebagian diabsorbsi kembali oleh mukosa usus
dan terbentuklah proses absorbsi enterohepatik.
Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek
pada hari#hari pertama kehidupan. :al ini terjadi karena terdapatnya proses
"isiologik tertentu pada neonatus. Proses tersebut antara lain karena tingginya
kadar eritrosit neonatus, masa hidup eritrosit yang lebih pendek (-'#0' hari) dan
belum matangnya "ungsi hepar. Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke
#$ dan men!apai pun!aknya pada hari ke #+, kemudian akan menurun kembali
pada hari ke &'#&5 kadar bilirubin pun biasanya tidak melebihi &' mg%dl pada
bayi !ukup bulan dan kurang dari & mg%dl pada bayi kurang bulan.
Pada keadaan ini peninggian bilirubin masih dianggap normal dan
karenanya disebut ikterus "isiologik. asalah akan timbul apabila produksi
bilirubin ini terlalu berlebihan atau konjugasi hati menurun sehingga kumulasi di
8
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 9/44
dalam darah. Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan sel tubuh tertentu, misal kerusakan sel otak yang akan mengakibatkan
gejala sisa dihari kemudian.
Diagra( Meta$"#i!(e Bi#ir&$in
9
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 10/44
Eritrosit
Hemoglobin
GlobinHem
Besi/FE Bilirubin Indirek
tid!k l!rut d!l!m !ir" #er$!di %!d! &im%'!( )!kro*!g
Bilirubin berik!t!n deng!n !lbumin
)el!lui '!ti
Bilirubin berik!t!n deng!n Glukoron!t/gul! residu bilirubin direk l!rut d!l!m !ir"
#er$!di d!l!m %l!sm! d!r!'
H!ti
+!ndung em%edu ke duodenum
Bilirubin direk diekskresi mel!lui urine d!n *eses
Bilirubin direk diekskresi ke k!ndung em%edu
)el!ui ,uktus Billi!ris
3. Eti"#"gi
Etiologi pada bayi dengan hiperbilirubinemia diantaranya ?
1-
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 11/44
&. Produksi bilirubin berlebihan, yang dapat terjadi karena polycethemia,
issoimun, hemolytic disease, kelainan struktur dan en<im sel darah merah,
kera!unan obat (hemolisis kimia ? salisilat, kortikosteroid, klorampenikol),
hemolisis ekstra@askuler, cephalhematoma, ecchymosis.
. angguan "ungsi hati obstruksi empedu%atresia biliari, in"eksi, masalah
metabolik hypothyroidisme, jaundice ASI.
$. angguan pengambilan dan pengangkutan bilirubin dalam hepatosit.
5. agalnya proses konjugasi dalam mikrosom hepar.
. angguan dalam ekskresi.
/. Peningkatan reabsorpsi pada saluran !erna (siklus enterohepatik).
(itayani, '& ? &0&) dan (Suriadi dan 3ita, ''& ? &55)
. Manie!ta!i K#inik
ani"estasi klinik yang sering dijumpai pada bayi dengan
hiperbilirubinemia diantaranya ?
&. Ikterus pada kulit dan konjungti@a, mukosa, dan alat#alat tubuh lainnya.
Bila ditekan akan timbul kuning.
. Bilirubin direk ditandai dengan kulit kuning kehijauan dan keruh pada
ikterus berat.
$. Bilirubin indirek ditandai dengan kulit kuning terang pada ikterus berat.
5. Bayi menjadi lesu.
. Bayi menjadi malas minum.
/. *anda#tanda klinis ikterus jarang mun!ul.
+. 2etargi.
-. *onus otot meningkat.
0. 2eher kaku.
&'. ;pistotonus.
&&. untah, anore7ia, "atigue, 1arna urine gelap, 1arna tinja pu!at.
(itayani, '& ? &0)
/. Pat"i!i"#"gi
Peningkatan kadar Bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan.
Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban
Bilirubin pada sel :epar yang berlebihan. :al ini dapat ditemukan bila terdapat
peningkatan penghan!uran Eritrosit, Polisitemia.
11
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 12/44
angguan peme!ahan Bilirubin plasma juga dapat menimbulkan
peningkatan kadar Bilirubin tubuh. :al ini dapat terjadi apabila kadar protein G
dan F berkurang, atau pada bayi :ipoksia, Asidosis. Keadaan lain yang
memperlihatkan peningkatan kadar Bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan
konjugasi :epar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya
sumbatan saluran empedu.
Pada derajat tertentu Bilirubin ini akan bersi"at toksik dan merusak
jaringan tubuh. *oksisitas terutama ditemukan pada Bilirubin Indirek yang bersi"at
sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. si"at ini memungkinkan
terjadinya e"ek patologis pada sel otak apabila Bilirubin tadi dapat menembus
sa1ar darah otak. Kelainan yang terjadi pada otak disebut Kernikterus. Pada
umumnya dianggap bah1a kelainan pada sara" pusat tersebut mungkin akan
timbul apabila kadar Bilirubin Indirek lebih dari ' mg%dl.
udah tidaknya kadar Bilirubin mele1ati sa1ar darah otak ternyata tidak
hanya tergantung pada keadaan neonatus. Bilirubin Indirek akan mudah melalui
sa1ar darah otak apabila bayi terdapat keadaan Berat Badan 2ahir 3endah ,
:ipoksia, dan :ipoglikemia ( A:, arkum,&00&).
Pat%*a)
12
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 13/44
0. K#a!iika!i
Penggolongan :iperbilirubinemia berdasarkan saat terjadi Ikterus?
13
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 14/44
&. Ikterus yang timbul pada 5 jam pertama.
Penyebab Ikterus terjadi pada 5 jam pertama menurut besarnya
kemungkinan dapat disusun sebagai berikut?
# Inkomptabilitas darah 3h, AB; atau golongan lain.
# In"eksi Intra Dterin (irus, *oksoplasma, Siphilis dan kadang#
kadang Bakteri)
# Kadang#kadang oleh =e"isiensi En<im /P=.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan?
# Kadar Bilirubin Serum berkala.
# =arah tepi lengkap.# olongan darah ibu dan bayi.
# *est 8oombs.
# Pemeriksaan skrining de"isiensi /P=, biakan darah atau
biopsi :epar bila perlu.
. Ikterus yang timbul 5 # + jam sesudah lahir.
# Biasanya Ikterus "isiologis, timbul pada hari ke atau ke $,
tampak jelas pada hari ke #/ dan menghilang pada hari ke &'.
# Bayi tampak biasa, minum baik, berat badan naik biasa
# Kadar bilirubin serum pada bayi !ukup bulan tidak lebih dari
& mg 4, pada BB23 &' mg 4, dan akan hilang pada hari ke
&5.
# Penyebab ikterus "isiologis diantaranya karena kekurangan
protein G dan F, en<im lukoronyl trans"erase yang belum
!ukup jumlahnya.
# asih ada kemungkinan inkompatibilitas darah AB; atau 3h,
atau golongan lain. :al ini diduga kalau kenaikan kadar
Bilirubin !epat misalnya melebihi mg4 per 5 jam.# =e"isiensi En<im /P= atau En<im Eritrosit lain juga masih
mungkin.
# Polisetimia.
# :emolisis perdarahan tertutup (pendarahan subaponeurosis,
pendarahan :epar, sub kapsula dll).
Bila keadaan bayi baik dan peningkatannya !epat maka
pemeriksaan yang perlu dilakukan?
14
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 15/44
# Pemeriksaan darah tepi.
# Pemeriksaan darah Bilirubin berkala.
# Pemeriksaan skrining En<im /P=.# Pemeriksaan lain bila perlu.
$. Ikterus yang timbul sesudah + jam pertama sampai akhir minggu
pertama.
# Sepsis.
# =ehidrasi dan Asidosis.
# =e"isiensi En<im /P=.
# Pengaruh obat#obat.
# Sindroma 8riggler#ajjar, Sindroma ilbert.
5. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya?
# Karena ikterus obstrukti".
# :ipotiroidisme
# Breast milk Haundi!e.
# In"eksi.
# :epatitis eonatal.
# alaktosemia.
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan?
# Pemeriksaan Bilirubin berkala.
# Pemeriksaan darah tepi.
# Skrining En<im /P=.
# Biakan darah, biopsi :epar bila ada indikasi.
Berikut adalah beberapa keadaan yang menimbulkan ikterus patologis ?
&. penyakit hemolitik, isoantibodi karena ketidak!o!okan golongan darah ibu
dan anak seperti 3hesus antagonis, AB;, dsb.
. kelainan dalam se darah merah seperti pada de"isiensi #/#P=$. hemolisis, hematoma, polisitemia, perdarahan karena trauma lahir
5. in"eksi ? septisemia, meningitis, in"eksi saluran kemih, penyakit karena
toksoplasmosis, si"ilis, rubela, hepatitis
. kelainan metabolik, hipoglikemia, galaktosemia
/. obatan yang menggantikan ikatan bilirubin dengan albumin seperti ?
sul"onamid, salisilat, sodium ben<oat, gentamisin.
+. Pirau enteropatik yang meninggi, obstruksi usus letak tinggi, penyakit
hirs!hsprung, stenosis pilorik, mekonium ileus, dsb.
. Pe(erik!aan Pen&nang
15
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 16/44
Pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya ?
&. *es 8oomb pada tali pusat bayi baru lahir. :asil positi" tes 8oomb indirek
menandakan adanya antibodi 3h#positi", anti#A, atau anti#B dalam darah
ibu. :asil positi" dari tes 8oomb direk menandakan adanya sentisasi (3h#
positi", anti#A, anti#B) sel darah merah dari neonatus.
. olongan darah bayi dan ibu ? mengidenti"ikasi inkompatibilitas AB;.
$. Bilirubin total ? kadar direk (terkonjugasi) bermakna jika melebihi &,'#&,
mg%dl, yang mungkin dihubungkan dengan sepsis. Kadar indirek (tidak
terkonjugasi) tidak boleh melebihi peningkatan mg%dl dalam 5 jam,
atau tidak boleh lebih dari ' mg%dl pada bayi !ukup bulan atau & mg%dl
pada bayi praterm (tergantung pada berat badan).
5. Protein serum total ? kadar kurang dari $,' g%dl menandakan penurunan
kapasitas ikatan, terutama pada bayi praterm.
. :itung darah lengkap? :emoglobin (:b) mungkin rendah (kurang dari &5
g%dl) karena hemolisis. :ematokrit (:t) mungkin meningkat (lebih besar
dari / 4) pada polisitemia, penurunan (kurang dari 5 4) dengan
hemolisis dan anemia berlebihan.
/. lukosa ? kadar =e7trosti7 mungkin kurang dari 5 4 glukosa darah
lengkap kurang dari $' mg%dl, atau tes glukosa serum kurang dari 5'
mg%dl bila bayi baru lahir hipoglikemi dan mulai menggunakan simpanan
lemak dan melepaskan asam lemak.
+. =aya ikat karbon dioksida. Penurunan kadar menunjukkan hemolisis.
-. eter ikterik transkutan ? mengidenti"ikasi bayi yang memerlukan
penentuan bilirubin seru.
0. Humlah retikulosit ? peningkatan retikulosit menandakan peningkatan
produksi S= dalam respons terhadap hemolisis yang berkenaan dengan
penyakit 3h.
&'. Smear darah peri"er ? dapat menunjukkan S= abnormal atau imatur,
eritroblastosis pada penyakit 3h, atau s"erositis pada inkompabilitas AB;.
&&. *es Betke#Kleihauer? e@aluasi smear darah maternal terhadap eritrosit
janin.
. K"(,#ika!i
Komplikasi yang biasa terjadi adalah sebagai berikut ?
16
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 17/44
&. Ikterik ASI.
. Kernik ikterus (bilirubin ense"alitis).
enghilangkan bilirubin yang terkontaminasi, menggantikan "aktor
koagulasi pada kernik ikterus, menghilangkan antibodi (3h, AB;), dan
hemolisis yang menghasilkan sel darah merah, serta tersensititasi dari sel
darah merah dilakukan dengan !ara berikut ini.
a. enghilangkan bahan yang kurang dalam proses metabolisme
bilirubin (misalnya menambahkan glukosa pada keadaan
hipoglikemia) atau menambahkan bahan untuk memperbaiki
transportasi bilirubin (misalnya albumin). Penambahan albumin
dilakukan 1alaupun tidak terdapat hipoalbuminemia, tetapi perlu
diingat adanya <at#<at yang merupakan kompetitor albumin yang juga
dapat mengikat bilirubin (misalnya sul"onamid atau obat#obatan
lainnya).
Penambahan albumin juga dapat mempermudah proses ekstrasi
bilirubin jaringan ke dalam plasma. :al ini mengakibatkan kadar
bilirubin plasma meningkat, ini tidak berbahaya karena bilirubin
tersebut berada dalam ikatan dengan albumin. Albumin diberikan
dalam dosis yang tidak melebihi & gram%kgBB sebelum maupun
sesudah tindakan trans"usi untuk mengganti darah.
b. engurangi peredaran enterohepatik dengan pemberian makanan oral
dini.
!. 6ototerapi
Ikterus klinis dan hiperbilirubinemia indirek berkurang pada
perpanjangan !ahaya yang berintensitas tinggi pada spektrum yang
dapat dilihat. Bilirubin menyerap !ahaya se!ara maksimal pada kisaran biru (dari 5'#5+' mm). 8ahaya putih yang berspektrum luasan
ber1arna biru (super). Spektrum sempit khusus dan hijau e"ekti"
menurunkan kadar bilirubin dapat memengaruhi "oto reaksi bilirubin
yang terikat oleh albumin. Bilirubin dalam kulit menyerap energi
!ahaya yang dengan "oto isomerisasi mengubah bilirubin (#5 sampai
dengan #&) tak terkonjugasi alamiah yang bersi"at toksik menjadi
isometer kon"igurasi terkonjugasi, yaitu bilirubin (#5 sampai #&e).
17
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 18/44
6oto terapi mengubah bilirubin alamiah melalui suatu reaksi yang
menetap pada ismer bilirubin struktural yang diekskresi oleh ginjal
pada keadaan yang tidak terkonjugasi.
Indikasi tran"usi untuk mengganti darah bayi dapat dilakukan pada
keadaan berikut ini ?
&. :idrops.
. Adanya ri1ayat penyakit berat.
$. Adanya ri1ayat sensitisasi.
*ujuan dilakukannya trans"usi adalah sebagai berikut ?
&. engoreksi anemia.. enghentikan hemolisis.
$. en!egah peningkatan bilirubin.
((itayani, '& ? &0$)
4. Penata#ak!anaan
a. emper!epat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian "enobarbital.
Pengobatan dengan !ara ini tidak begitu e"ekti" dan membutuhkan 1aktu
5- jam baru terjadi penurunan bilirubin yangberarti. ungkin lebih
berman"aat bila diberikan pada ibu kira#kira hari sebelum melahirkan.
$. emberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi.
8ontohnya ? pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas.
Albumin dapat diganti dengan plasma dosis & ' ml%kgbb. Pemebrian
glukosa perlu untuk kojugasi hepar sebagai sumber energi.
+. elakukan dekompensasi bilirubin dengan "ototerapi
*erapi sinar diberikan jika kadar bilirubin darah indirek lebih dari &' mg
4. *erapisinar menimbulkan dekomposisi bilirubin dari suatu senya1a tetrapirol
yang sulitlarut dalam air menjadi senya1a dipirol yang mudah larut dalam air dan
dikeluarkan melalui urin, tinja, sehingga kadr bilirubin menurun. Selain itu pada
terapi sinar ditemukan pula peninggian konsentrasi bilirubin indirek dalam !airan
empedu duodenum dan menyebabkan bertambahnya pengeluaran !airan empedu
kedalam usus sehingga peristaltik usus meningkat dan bilirubin akan keluar
bersama "eses.
18
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 19/44
Pelaksanaan *erapi Sinar ?
&. Baringkan bayi telanjang, hanya genitalia yang ditutup (maksmal '' jam)
agar sinar dapat merata ke seluruh tubuh.
. Kedua mata ditutup dengan penutup yang tidak tembus !ahaya. =apat
dengan kain kasa yang dilipat lipat dan dibalut. Sebelumnya katupkan
dahulu kelopak matanya. (untuk men!egah kerusakan retina)
$. Posisi bayi sebaiknya diubah ubah, telentang, tengkurap, setiap / jam bila
mungkin, agar sinar merata.
5. Pertahankan suhu bayi agar selalu $/,#$+ 8, dan obser@asi suhu tiap 5# /
jam sekali. Hika terjadi kenaikan suhu matikan sebentar lampunya dan bayi
diberikan banyak minum. Setelah & jam kontrol kembali suhunya. Hika
tetap hubungi dokter.
. Perhatikan asupan !airan agar tidak terjadi dehidrasi dan meningkatkan
suhu tubuh bayi.
/. Pada 1aktu memberi bayi minum, dikeluarkan, dipangku, penutup mata
dibuka. Perhatikan apakah terjadi iritasi atau tidak.
+. Kadar bilirubin diperiksa setiap - jam setelah pemberian terapi 5 jam
-. Bila kadar bilirubin telah turun menjadi +, mg 4 atau kurang, terapi
dihentikan 1alaupun belum &'' jam.
0. Hika setelah terapi selama &'' jam bilirubin tetap tinggi % kadar bilirubin
dalam serum terus naik, !oba lihat kembali apakah lampu belum melebihi
'' jam digunakan. Selanjutnya hubungi dokter. ungkin perlu trans"usi
tukar.
&'. Pada kasus ikterus karena hemolisis, kadar :b diperiksa tiap hari.
Komplikasi terapi sinar ?
&. *erjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu dan mengakibatkan
peningkatan insesible 1ater loss.
19
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 20/44
. 6rekuensi de"ekasi meningkat sebagai akibat meningkatnya bilirubin
indirek dalam !airan empedu dan meningkatkan peristaltik usus.
$. *imbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar (berupa
kulit kemerahan) tetapi akan hilang jika terapi selesai.
5. angguan retina jika mata tidak ditutup.
. Kenaikan suhu akibat sinar lampu. Hika hal ini terjadi sebagian sinar lampu
dimatikan terapi diteruskan. Hika suhu naik terus lampu semua dimatikan
sementara, bayi dikompres dingin, dan berikan ektra minum.
/. Komplikasi pada gonad yang menurut dugaan dapat menimbulkan
kelainan ( kemandulan ) tetaapi belum ada bukti.
+. *rans"usi tukar.
Indikasi untuk melakukan trans"usi tukar adalah ?
&. kadar bilirubin indirek lebih dari ' mg 4
. kenaikan kadar bilirubin indirek !epat, yaitu ',$ & mg 4 % jam
$. anemia berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung
5. bayi dengan kadar hemoglobin tali pusat kurang &5 mg 4 dan uji !oombJs
positi".
*ujuan trans"usi tukar adalah mengganti eritrosit yang dapat menjadi
hemolisis, membuang natibodi yang menyebabkan hemolisis, menurunkan kadar
bilirubin indirek, dan memperbaiki anemia.
2.2. ASUHAN KEPERA5ATAN PADA KLIEN DENGAN
HIPERBILIRUBINEMIA
1. Pengkaian
a. Akti6ita!7i!tira%at
2etargi, malas.
$. Sirk&#a!i
# ungkin pu!at, menandakan anemia.
8 Bertempat tinggal di atas ketinggian ''' "t.
+. E#i(ina!i
2-
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 21/44
# Bising usus hipoakti".
# Pasase mekonium mungkin lambat.
# 6eses mungkin lunak%!oklat kehijauan selama pengeluaran bilirubin.# Drin gelap pekat hitam ke!oklatan (sindrom bayi bron<e)
'. Makanan7+airan
# 3i1ayat pelambatan%makan oral buruk, lebih mungkin disusui
daripada menyusu botol.
# Palpasi abdomen dapat menunjukkan pembesaran limpa, hepar.
e. Ne&r"!en!"ri
# Se"alhematoma besar mungkin terlihat pada satu atau kedua tulang
parietal yang berhubungan dengan trauma kelahiran%kelahiran
ekstraksi @akum.# Edema umum, hepatosplenomegali, atau hidrops "etalis mungkin ada
dengan inkompatibilitas 3h berat.
# Kehilangan re"leks oro mungkin terlihat.
# ;pistotonus dengan kekakuan lengkung punggung, "ontanel menonjol,
menangis lirih, akti@itas kejang (tahap krisis).
. Perna,a!an
# 3i1ayat as"iksia.
# Krekels, mukus ber!ak merah muda (edema pleural, hemoragi
pulmonal).
g. Kea(anan
# 3i1ayat positi" in"eksi%sepsis neonatus.
# =apat mengalami ekimosis berlebihan, petekie, perdarahan
intrakranial.
# =apat tampak ikterik pada a1alnya pada 1ajah dan berlanjut pada
bagian distal tubuh kulit hitam ke!oklatan (sindrom bayi bron<e)
sebagai e"ek samping "ototerapi.
%. Sek!&a#ita!
# ungkin praterm, bayi ke!il untuk usia gestasi (SA), bayi dengan
retardasi pertumbuhan intrauterus (ID3), atau bayi besar usia gestasi
(2A), seperti bayi dengan ibu diabetes.
# *rauma kelahiran dapat terjadi berkenaan dengan stres dingin, as"iksia,
hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipoproteinemia.
# *erjadi lebih sering pada pria daripada bayi 1anita.
2. Diagn"!i! Ke,era*atan
21
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 22/44
&. 8edera, risiko tinggi terhadap keterlibatan sistem sara" pusat berhubungan
dengan prematuritas, penyakit hemolitik, as"iksia, asidosis,
hipoproteinemia, dan hipoglikemia.
. 8edera, risiko tinggi terhadap e"ek samping tindakan "ototerapi
berhubungan dengansi"at "isik dari inter@ensi terapeutik dan e"ek
mekanisme regulasi tubuh.
$. 8edera, risiko tinggi terhadap komplikasi dari trans"usi tukar berhubungan
dengan prosedur in@asi", pro"il darah abnormal, ketidakseimbangan kimia.
5. Kurang pengetahuan kebutuhan belajarL, mengenai kondisi, prognosis,
dan kebutuhan tindakan berhubungan dengan kurang pemajanan,
kesalahan interpretasi, tidak mengenal sumber in"ormasi dibuktikan
dengan pernyataan masalah%kesalahan konsep, meminta in"ormasi,
ketidaktepatan mengikuti instruksi.
3. Inter6en!i
&. 8edera, risiko tinggi terhadap keterlibatan sistem sara" pusat berhubungan
dengan prematuritas, penyakit hemolitik, as"iksia, asidosis,
hipoproteinemia, dan hipoglikemia.
Kriteria hasil ?
# enunjukan kadar bilirubin indirek di ba1ah & mg%dl pada bayi
!ukup bulan pada usia $ hari.
# 3esolusi ikterik pada akhir minggu pertama kehidupan
# Bebas dari keterlibatan SSP
TINDAKAN 7 INTER9ENSI RASIONAL
22
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 23/44
Man'iri
Perhatikan kelompok dan golongan
darah ibu % bayi
*injau !atatan intrapartum terhadap
"aktor risiko yang khusus, seperti
berat badan lahir rendah (BB23) atau
ID3, prematuritas, proses metaboli!
abnormal, !edera @as!ular, sirkulasi
abnormal, sepsis, atau polisitemia.
Perhatikan penggunaan ekstrator
@akum untuk kelahiran. Kaji bayi
terhadap adanya se"alohematoma dan
ekimosis atau petekie yang
berlebihan.
*injau ulang kondisi bayi pada
kelahiran, perhatikan kebutuhan
terhadap resusitasi atau petunjuk
adanya ekimosis atau petekie yang
Inkompatibilitas AB; mempengaruhi
'4 dari semua kehamilan dan paling
umum terjadi pada ibu dengan golongan
darah ;, yang antibodinya anti A dan
anti B mele1ati sirkulasi janin,
menyebabkan aglutinasi dan hemolisis
S=. Serupa dengan itu, bila ibu 3h
negati@e sebelumnya telah disensitisasi
oleh antigen 3h positi", antibody ibu
mele1ati plasenta dan bergabung pada
S= janin, menyebabkan hemolisis
lambat atau segera.
Kondisi klinis tertentu dapat
menyebabkan pembalikan barier darah
otak, memungkinkan ikatan bilirubin
terpisah pada tingkat membran sel atau
dalam sel itu sendiri, meningkatkan
risiko terhadap keterlibatan SSP.
3esorpsi darah yang terjebak pada
jaringan kulit kepala janin dan
hemolisis yang berlebihan dapat
meningkatkan jumlah bilirubin yang
dilepaskan dan menyebabkan ikterik.
As"iksia dan asidosis menurunkan
a"initas bilirubin terhadap albumin.
23
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 24/44
berlebihan, stress dingin, as"iksia, atau
asidosis.
Pertahankan bayi tetap hangat dan
kering pantau kulit dan suhu inti
dengan sering.
ulai pemberian makan oral a1al
dalam 5 sampai / jam setelah
kelahiran, khususnya bila bayi diberi
ASI. Kaji bayi terhadap tanda tanda
hipoglikemia. =apatkan kadar
=e7trosti7, sesuai indikasi.
E@aluasi tingkat nutrisi ibu dan
prenatal perhatikan kemungkinan
hipoproteinemia neonates, khususnya
pada bayi praterm.
;bser@asi bayi dalam sinar alamiah,
perhatikan s!lera dan mukosa oral,
Stress dingin berpotensi melepaskan
asam lemak, yang bersaing pada sisi
ikatan pada albumin, sehingga
meningkatkan kadar bilirubin yang
bersirkulasi dengan bebas (tidak
berikatan).
Keberadaan "lora usus yang sesuai
untuk pengurangan bilirubin terhadap
urobilinogen turunkan sirkulasi
enterohepatik bilirubin (melintasi hepar
dengan duktus @enosus menetap) dan
menurunkan resorpsi bilirubin dari usus
dengan meningkatkan pasase
mekonium. :ipoglikemia memerlukan
penggunaan simpanan lemak untuk
asam lemak pelepas energy, yang
bersaing dengan bilirubin untuk bagian
ikatan pada albumin.
:ipoproteinemia pada bayi baru lahir
dapat mengakibatkan ikterik. Satu gram
albumin memba1a &/ mg bilirubin
tidak terikat (indirek), yang dapat
mele1ati barier darah otak.
endeteksi bukti % derajat ikterik.
Penampilan klinis dari ikterik jelas pada
24
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 25/44
kulit menguning segera setelah
pemutihan, dan bagian tubuh tertentu
terlibat. Kaji mukosa oral, bagian
posterior dari palatum keras, dan
kantung konjungti@a pada bayi baru
lahir yang berkulit gelap.
Perhatikan usia bayi pada a1itan
ikterik bedakan tipe ikterik (mis,
"isiologis, akibat ASI, atau patologis)
kadar bilirubin lebih besar dari + -
mg%dl pada bayi !ukup bulan. Perkiraan
derajat ikterik adalah sebagai berikut,
dengan ikterik yang dimulai dari kepala
ke jari kaki, 5 - mg%dl batang tubuh
& mg%dl lipat paha, - &/ mg%dl
lengan % kaki, && &- mg%dl dan tangan
% kaki, & ' mg%dl. Pigmen dasar
kuning mungkin normal pada bayi
berkulit gelap.
Ikterik "isiologis biasanya tampak
antara hari pertama dan kedua dari
kehidupan, seperti kelebihan S= yang
diperlukan untuk mempertahankan
oksigenisasi adekuat pada janin tidak
lagi diperlukan oleh bayi baru lahir dan
dihemolisis, sehingga melepaskan
bilirubin, produk peme!ahan akhir dari
heme. Ikterik karena ASI biasanya
tampak antara hari keempat dan keenam
kehidupan, mempengaruhi hanya &4 #
4 bayi menyusu. ASI dari banyak
1anita dianggap mengandung en<im
(pregnanidiol) yang menghambat
glukoronil trans"erase 0en<im hepar
yang berkonjugasi dengan bilirubin),
atau mengandung beberapa kali
konsentrasi ASI normal dari asam
lemak bebas tertentu, yang juga
dianggap menghambat konjugasi
25
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 26/44
unakan meter ikterik transkutaneus
Kaji bayi terhadap kemajuan tanda
tanda dan perubahan perilaku *ahap
I meliputi neurodepresan (mis, letargi,
hipotonia, atau penurunan % tadak
adanya re"le7). *ahap II meliputi
neurohipere"leksia (mis, kedutan,
ka!au mental, opistotonus, atau
demam). *ahap III ditandai dengan
adanya mani"estasi klinis. *ahap I
meliputi gejala sisa seperti palsi
serebral atau retardasi mental.
E@aluasi bayi terhadap pu!at, edema
atau hepatomegali.
bilirubin. Ikterik patologis tampak
dalam 5 jam pertama kehidupan dan
lebih mungkin menimbulkan
perkembangan kernikterus %
ense"alopati bilirubin.
emberikan skrining nonin@asi@e
terhadap ikterik, menghitung 1arna
kulit dalam hubungannya dengan
bilirubin serum total.
Bilirubin tidak terkonjugasi yang
berlebihan (dihubungkan dengan ikterik
patologis) mempunyai a"initas terhadap
jaringan ekstra@askular, meliputi
ganglia basal jaringan otak. Perubahan
perilaku berhubungan dengan
kernikterus biasanya terjadi antara hari
ke $ dan ke &' kehidupan dan jarang
terjadi sebelum $/ jam kehidupan.
*anda tanda ini mungkin berhubungan
dengan hidrops "etalis, inkompatibilitas
3h, dan pada hemolisis uterus S=
janin.
26
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 27/44
K"#a$"ra!i
Pantau pemeriksaan laboratorium,
sesuai indikasi.
Bilirubin direk dan indirek.
*es 8oombs darah tali pusat
direk % indirek.
Bilirubin tampak dalam dua bentuk
bilirubin direk, yang dikonjugasi oleh
en<im hepar glukoronil trans"erase, dan
bilirubin indirek, yang dikonjugasi dan
tampak dalam darah atau terikat pada
albumin. Bayi potensial terhadap
kernikterus diprediksi paling baik
melalui peningkatan bilirubin indirek.
Peningkatan kadar bilirubin indirek &-
' mg%dl pada bayi !ukup bulan, atau
lebih besar dari &$ & mg%dl pada bayi
praterm atau bayi sakit, adalah
bermakna (8atatan? Bayi stress atau
praterm rentan pada deposisi pigmen
empedu dalam jaringan otak pada kadar
sangat rendah daripada bayi !ukup
bulan yang tidak mengalami stress).
:asil positi" dari tes 8oombs indirek
menandakan adanya antibodi (3h#
positi" atau anti#A atau anti#B) pada
adarah ibu dan bayi baru lahir hasil
positi" tes 8oombs indirek menandakan
adanya sensitisasi (3h#positi", anti#A
atau anti#B) S= pada neonatus.
27
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 28/44
Kekuatan kombinasi
karbondioksida (8;)
Humlah retikulosit dan smear
peri"er
:b % :t
Protein serum total
Penurunan konsisten dengan hemolisis.
:emolisis berlebihan menyebabkan
jumlah retikulosit meningkat. Smear
mengidenti"ikasi S= abnormal atau
imatur.
Peningkatan kadar :b%:t (:b lebih
besar daripada g%dl :t lebih besar
dari /4) menandakan polisitemia,
kemungkinan disebabkan oleh
pelambatan pengkleman tali pusat,
trans"use maternal ibu, trans"use
kembaran kembaran, ibu diabetes,
atau stress intrauterus kronis dan
hipoksia, seperti terlihat pada bayi B23
atau bayi dengan penurunan sirkulasi
pada senta. :emolisis kelebihan S=
menyebabkan peningkatan kadar
bilirubin dengan & g :b menghasilkan
$ mg bilirubin. Kadar :b rendah (&5
mg%dl) mungkin dihubungkan dengan
hidrops "etalis atau dengan
inkompatibilitas 3h yang terjadi dalam
uterus serta menyebabkan hemolisis,
edema, dan pu!at.
Kadar rendah protein serum (kurang
dari $,' g%dl) menandakan penurunan
kapasitas ikatan terhadap bilirubin.
28
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 29/44
:itung kapasitas ikatan plasma
bilirubin albumin
ulai "ototerapi per protokol, dengan
menggunakan bola lampu "luoresen
yang di tempatkan di atas bayi atau
bile blanket (ke!uali untuk bayi baru
lahir dengan penyakit 3h). (3ujuk
pada =K? !edera, risiko tinggi
terhadap e"ek samping tindakan
"ototerapi !edera, resiko tinggi
terhadap komplikasi tran"usi tukar).
:entikan menyusui ASI selama 5#5-
jam, sesuai indikasi. Bantu ibu sesuai
kebutuhan dengan pemompa payudara
dan memulai lagi menyusui.
embantu dalam menentukan risiko
kernikterus dan kebutuhan tindakan.
Bila nilai bilirubin total dibagi dengan
kadar protein total serum kurang dari
$,+ bahaya kernikterus sangat rendah.
amun, risiko !edera tergantung pada
derajat prematuritas, adanya hipoksia
atau asidosis, dan aturan obat (mis.
Sul"onamide, kloram"enikol).
enyebabkan "oto#oksidasi bilirubin
pada jaringan subkutan, sehingga
meningkatkan kemampuan larut air
bilirubin, yang memungkinkan ekskresi
!epat dari bilirubin dalam "eses dan
urine. Ke!epatan hemolisis dalam
penyakit 3h biasanya melebihi
ke!epatan reduksi bilirubin yag
berhubungan dengan "ototerapi,
sehingga tran"usi satu#satunya tindakan
yang tepat
Pendapat ber@ariasi apakah
menghentikan menyususi ASI perlu bila
terjadi ikterus. amun, men!erna
"ormula meningkatkan motilitas
gastrointestinal dan ekskresi "eses dan
pigmen empedu, dan kadar bilirubin
serum mulai turun dalam 5- jam setelah
penghentian menyusui.
29
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 30/44
Berikan agens induksi en<im
("enobarbital, etanol) bila di butuhkan.
Bantu dengan persiapan dan
pemberian tan"usi tukar. unakan
golongan darah yang sama dengan
bayi, tetapi darah 3h negati@e atau
golongan ; negati@e, bila hasil tes
8oombs direk pada serum tali pusat
lebih besar dari $, mg%dl pada
minggu pertama kehidupan, kadar
bilirubin serum yang tidak
terkonjugasi lebih besar dari ' mg%dl
pada 5- jam pertama kehidupan, atau
:b lebih rendah dari & g%dl pada
kelahiran bayi dengan hidrops "etalis.
(rujuk pada =K? !edera, resiko tinggi
terhadap komplikasi tran"usi tukar).
erangsang en<im hepatik untuk
meningkatkan bersihan bilirubin
*ran"usi tukar perlu dalam kasus
anemia hemolitik berat, yang biasanya
berkenaan dengan inkompatibilitas 3h,
untuk menghilangkan S= tersentisasi
yang akan segera melisis untuk
menghilangkan bilirubin serum untuk
memberikan albumin bebas#bilirubin
untuk meningkatkan bagian ikatan
untuk bilirubin dan untuk mengatasi
anemia dengan memberikan S= yang
tidak rentan terhadap antibodi ibu.
. 8edera, risiko tinggi terhadap e"ek samping tindakan "ototerapi
berhubungan dengansi"at "isik dari inter@ensi terapeutik dan e"ek
mekanisme regulasi tubuh.
Kriteria hasil ?
BB2 akan ?
# mempertahankan suhu tubuh dan keseimbangan !airan dalam batas
normal.
# Bebas dari !edera kulit% jaringan.
# endemonstrasika pola interaksi yang di harapkan.
# enunjukan penurunan kadar bilirubin serum.
3-
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 31/44
TINDAKAN7INTER9ENSI RASIONAL
Perhatikan adanya% perkembangan bilier
atau obstruksi usus.
Dkur kuantitas "otoenergi bola lampu
"luoresen (sinar putih atau biru) dengan
menggunakan "otometer.
=okumentasikan tipe lampu "luoresen,
jumlah jam total sejak bola lampu di
tempatkan, dan pengukuran jarak antara
permukaan lampu dan bayi.
6ototerapi dikontraindikasikan pada
kondisi ini karena "otoisomer bilirubin
yang di produksi dalam kulit dan
jaringan subkutan dengan pemajanan
dalam terapi sinar tidak dapat siap
diekskresikan.
Intensitas sinar menembus permukaan
kulit dari spe!trum biru (sinar biru)
menentukan seberapa dekat bayi di
tempatkan terhadap sinar. Sinar biru
dan biru khusus di pertimbangkan lebih
e"ekti" dari pada sinar putih dalam
meningkatkan peme!ahan bilirubin,
tetapi hal ini membuat kesulitan dalam
menge@aluasi bayi baru lahir terhadap
sianosis.
Emisi sinar dapat bekurang dengan
jalannya 1aktu. Bayi harus di
tempatkan kira#kira &-#' in!i dari
sumber lampu untuk keuntungan
maksimal. (!atatan? penggunaan
selimut "iberoptik yang di sambungkan
ke illuminator sumber sinarL
memungkinkan bayi MterbungkusN
dalam sinar terpeutik tanpa resiko pada
kornea. Selain itu, bayi dapat di
gendong dan di beri makan tanpa
perhentian terapi).
31
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 32/44
Berikan tameng untuk menutup mata
inspeksi mata setiap jam bila tameng
di lepaskan untuk pemberian makan.
Sering pantau posisi tameng.
*utup testis dan penis bayi pria
Pasang lapisan Ple7igas diantara bayi
dan sinar
Pantau kulit neonatus dan suhu inti
setiap jam atau lebih sering sampai
stabil (misal, suhu aksila 0+,-O6, suhu
rektal 0-,0O6). Aur suhu
inkubator%isolette dengan tepat.
Dbah posisi bayi setiap jam.
Pantau masukan dan haluaran !airan
en!egah kemungkinan kerusakan
retina dan konjungti@a dari sinar
intensitas tinggi. Pemasangan yang
tidak tepat atau pergeseran tameng
dapat menyebabkan iritasi, abrasi
kornea, dan konjungti@itis, dan
penurunan perna"asan oleh obstruksi
pasase nasal.
en!egah kemungkinan kerusakan
pada testis dari panas.
enyaring radiasi sinar ultra@iolet
(panjang gelombang lebih sedikit dari
$-' nm) dan melindungi bayi bila bola
lampu pe!ah.
6luktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi
sebagai respons terhadap pemajanan
sinar, radiasi, dan kon@eksi.
emungkinkan pemajanan seimbang
dari permukaan kulit terhadap sinar
"luoresen, men!egah pemajanan
berlebihan dari bagian tubuh indi@idu,
dan membatasi area tertekan.
Peningkatan kehilangan air melalui
32
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 33/44
timbang berat badan bayi dua kali
sehari. Perhatikan tanda#tanda dehidrasi
(misal, penurunan haluaran urin,
"ontanel tertekan, kulit hangat atau
kering dengan turgor buruk, dan mata
!ekung). *ingkatkan masukan !airan
per oral sedikitnya 4.
Perhatikan 1arna dan "rekuensi de"ekasi
dan urin.
=engan hati#hati !u!i area perianal
setelah setiap de"ekasi inspeksi kulit
terhadap kemungkinan iritasi atau
kerusakan.
Ba1a bayi pada orang tua untuk
pemberian makan. Anjurkan
menggosok, menimang, kontak mata,
dan bi!ara pada bayi selama pemberian
makan. Anjurkan orangtua untuk
berinteraksi dengan bayi dalam ruang
pera1atan diantara pemberian makan.
Perhatikan perubahan perilaku atau
tanda#tanda penyimpangan kondisi
(mis, letargi, hipotonia, hipertonisitas,
"eses dan e@aporasi dapat
menyebabkan dehidrasi. (8atatan? bayi
dapat tidur lebih lama dalam
hubungannya dengan "ototerapi,
meningkatkan risikko dehidrasi bila
jad1al pemberian makan yang sering
tidak dipertahankan).
=e"ekasi en!er, sering dan kehijauan
serta urin kehijauan menandakan
kee"ekti"an "ototerapi dengan
peme!ahan dan ekskresi bilirubin.
embantu men!egah iritasi dan
ekskoriasi dari de"ekasi yang sering
atau en!er.
embantu mengembangkan proses
kedekatan, yang mungkin lambat
karena perpisahan yang diperlukan
untuk "ototerapi. Stimulasi @isual,
taktil, dan auditorius membantu bayi
mengatasi penyimpangan sensori.
6ototerapi intermiten tidak se!ara
negati" mempengaruhi proses "oto#
oksidan.
Perubahan ini dapat bermakna deposisi
pigmen empedu pada basal ganglia dan
terjadinya kernikterus.
33
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 34/44
atau tanda#tanda eksrapiramidal).
E@aluasi penampilan kulit dan urin,
perhatikan 1arna hitam ke!oklatan.
K"#a$"ra!i
Pantau pemeriksaan labotarium sesuai
indikasi?
Kadar bilirubin setiap & jam
Kadar :b
*rombosit dan sel darah putih
(S=P)
E"ek samping tidak umum dari
"ototerapi meliputi perubahan pigmen
menyolok (sindrom bayi bron<e), yang
dapat terjadi bila kadar bilirubin
terkonjugasi meningkat. Perubahan
dalam 1arna kulit dapat berakhir
selama #5 bulan, tetapi tidak
berkenaan dengan gejala sisa
berbahaya.
Penurunan pada kadar bilirubin
menandakan kee"ekti"an "ototerapi
peningkatan yang kontinu menandakan
hemolisis yang kontinu dan dapat
menandakan kebutuhan terhadap
trans"usi tukar. (8atatan? Sampel darah
yang diambil untuk penentuan bilirubin
harus dilindungi dari sinar untuk
men!egah "oto#oksidan lanjut
:emolisis lanjut dimani"estasikan oleh
penurunan kontinu pada kadar :b.
*rombositopenia selama "ototerapi
telah dilaporkan pada beberapa bayi.
Penurunan S=P menunjukkan
34
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 35/44
kemungkinan e"ek pada lim"osit
peri"er.
$. 8edera, risiko tinggi terhadap komplikasi dari trans"usi tukar berhubungan
dengan prosedur in@asi", pro"il darah abnormal, ketidakseimbangan kimia.
Kriteria hasil ?
Bayi baru lahir akan?
# enyelesaikan trans"usi tukar tanpa komplikasi.
# enunjukan penurunan kadar bilirubin serum.
TINDAKAN7INTER9ENSI RASIONAL
Man'iri
Perhatikan kondisi tali pusat bayi
sebelum trans"usi bila @ena umbilikal
digunakan. Bila tali pusat kering,
berikan pen!u!ian saline selama $'#/'
menit sebelum prosedur.
Pertahankan puasa selama 5 jam
sebelum prosedur, atau aspirat isi
lambung.
Hamin ketersediaan alat resusitati".
Pertahankan suhu tubuh sebelum,
selama, dan setelah prosedur.
*empatkan bayi diba1ah penyebar
hangat deengan ser@omekanisme.
:angatkan darah sebelum pengi"usan
dengan menepatkan didalam inkubator,
Pen!u!ian mungkin perlu untuk
melunakkan tali pusat dan @ena
umbilikus sebelum trans"usi untuk
akses I.. dan memudahkan pasase
kateter umbilikal.
enurunkan risiko kemungkinan
regurgitasi dan aspirasi selama
prosedur.
Dntuk memberikan dukungan segera
bila perlu.
embantu men!egah hipotermia dan
@asospasme, menurunkan risiko "ibrilasi
@entrikel, dan menurunkan @iskositas
darah.
35
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 36/44
hangatkan baskom birisi air, atau
penghangat darah.
Pastikan golongan darah serta "aktor 3h
bayi dan ibu. Perhatikan golongan
darah dan "aktor 3h darah untuk
ditukar. (=arah tukar akan sama
golongannya dengan darah bayi, tetapi
darah 3h#negati" atau golongan ;#
negati" yang telah di!o!okan silang
dengan darah ibu sebelumnya).
Hamin kesegaran darah (tidak lebih dari
hari usianya). =arah yang diberi
heparin lebih disukai.
Pantau tekanan @ena, nadi, 1arna dan
"rekuensi pernapasan%kemudahan
sebelum, selama trans"usi. 2akukan
penghisapan bila diperlukan.
=engan hati#hati dokumentasikan
kejadian selama trans"usi, pen!atatan
jumlah daraah yang diambil dan
diinjeksikan (biasanya +#' ml
*rans"usi tukar paling sering
dihubungkan dengan masalah
inkompatibilitas 3h. =engan
menggunakan darah 3h' (=)#positi"
akan hanya meningkatkan hemolisis
dan kadar bilirubin, karena antibodi
pada sirkulasi bayi akan merusak S=
yang baru.
=arah yang lama lebih mungkin
mengalami hemolisis, karenanya
meningkatkan kadar bilirubin. =arah
yang diberi heparin selalu baru, tetapi
harus dibuang bila tidak digunakan
dalam 5 jam.
embuat nilai data dasar,
mengidenti"ikasi potensial kondisi tidak
stabil (mis apnea atau disritmia atau
henti jantung), dan mempertahankan
jalan napas. (8atatan ? Bradikardia
dapat terjadi bila kalsium diinjeksikan
terlalu !epat).
embantu men!egah kesalahan dalam
penggantian !airan. Humlah darah yang
ditukar kira#kira &+' ml%kg berat badan.
olume ganda trans"usi menjamin
36
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 37/44
sekaligus).
Pantau tanda#tanda ketidakseimbangan
elektrolit (mis gugup, akti@itas kejang,
dan apnea hiperre"leksia bradikardia
atau diare).
Kaji bayi terhadap perdarahan
berlebihan dari lokasi I.. setelah
trans"usi.
K"#a$"ra!i
Pantau pemeriksaan laboratorium
sesuai indikasi?
Kadar :b atau :t sebelum dan
setelah trans"usi.
Kadar bilirubin serum segera
setelah prosedur, kemudian setiap
5 sampai - jam.
bah1a antara +4 dan 0'4 sirkulasi
S= digantikan.
:ipokalsemia dan hiperkalemia dapat
terjadi selama dan setelah trans"usi
tukar.
Pengin"usan darah yang diberi
heparin(atau darah sitrat tanpa
penggantian kalsium) mengubah
koagulasi selama 5 sampai / jam
setelah trans"usi tukar dan dapat
mengakibatkan perdarahan.
Bila :t kurang dari 5'4 sebelum
trans"usi, pertukaran sebagian dengan
S= kemasan dapat mendahului
pertukaran penuh. Penurunan kadar
setelah trans"usi menandakan kebutuhan
terhadap trans"usi kedua.
Kadar bilirubin dapat menurun sampai
setengah segera setelah prosedur, tetapi
dapat meningkat dengan !epat
setelahnya, memerlukan pengulangan
trans"usi.
37
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 38/44
Protein serum total.
Kalsium dan kalium serum.
lukosa
Kadar p: serum
Berikan albumin sebelum trans"usi bila
diindikasikan.
engalihkan kadar dengan $,+
menetukan derajat peningkatan bilirubin
yang memerlukan trans"usi tukar
=arah donor mengandung sitrat sebagai
anti koagulan yang mengikat kalsium,
sehinnga menurunkan kadar kalsium
serum. Selainitu, bila darah lebih dari
hari, destruksi S= melepaskan
kalium, men!iptakan resiko
hiperkalemia dan henti jantung.
Kadar gukosa rendah mungkin
dihubungkan dengan glikolisis
anaerobik kontinu dalam S= donor.
*indakan segera perlu untuk men!egah
e"ek buruk%kerusakan SSP.
p: serum dari darah donor se!ara khas
/,- atau kurrang. Asidosis dapat terjadi
bila darah segar tidak digunakan dan
hepar bayi tidak dapat
memetabolismesitrat yang digunakan
sebagai antikogulan, atau bila darah
donor melanjutkan glikolisis anaerobik,
daengan produksi asam metabolit.
eskipun masih kontro@ersial,
pemberian albumin dapat meningkatkan
ketrsediaan albumin untuk berikatan
denngan bilirubin, karenanya
38
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 39/44
Berikan obat#obatan, sesuai indikasi?
Kalsium glukonat 4.
atrium bikarbonat.
Protamin sul"at.
menurunkan kadar bilirubin serum
sirkulasi yang bebas. Albumin sintesis
tidak dianggap meningkatkan
ketersediaan bagian ikatan.
=ari sampai 5 ml kalsium glukonat
dapat diberikan setelah setiap &'' ml
pengi"usan darah untuk memperbaiki
hipokalsemia dan meminimalkan
kemungkinan iritabilitas jantung.
(!atatan? beberapa kontro@ersi ada
dalam hal tujuan dan kee"ekti"an praktik
ini.)
emperbaiki asidosis.
engimbangi e"ek#e"ek antikoagulan
dari darah yang di beri heparin.
5. Kurang pengetahuan kebutuhan belajarL, mengenai kondisi, prognosis,
dan kebutuhan tindakan berhubungan dengan kurang pemajanan,
kesalahan interpretasi, tidak mengenal sumber in"ormasi dibuktikan
dengan pernyataan masalah%kesalahan konsep, meminta in"ormasi,
ketidaktepatan mengikuti instruksi.
Kriteria hasil?
# engungkapkan pemahaman tentang penyebab, tindakan, dan
kemungkinan hasil hiperbilirubinemia.
# endemonstrasikan pera1atan bayi yang tepat.
TINDAKAN7INTER9ENSI RASIONAL
Man'iri :
39
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 40/44
Berikan in"ormasi tentang tipe#tipe
ikterik dan "aktor#"aktor pato"isiologis
dan implikasi masa datang dari
hiperbilirubinemia. Anjurkan untuk
mengajukan pertanyaan tegaskan atau
perjelas in"ormasi sesuai kebutuhan.
*injau ulang maksud dari mengkaji
bayi terhadap peningkatan kadar
bilirubin (mis, mengobser@asi
pemu!atan kulit di atas tonjolan tulang
atau perubahan perilaku), khususnya
bila bayi dipulangkan dini. Berikan
nomor telepon darurat 5 jam dan
nama orang yang akan dihubungi
kepada orang tua, dan tekankan
pentingnya melaporkan peningkatan
ikterik.
=iskusikan penatalaksanaan di rumah
dari ikterik "isiologis ringan atau
sedang, termasuk peningkatan
pemberian makan, pemajanan
langsung pada sinar matahari, dan
program tindak lanjut tes serum.
Berikan in"ormasi tentang
mempertahankan suplai ASI melalui
penggunaan pompa payudara dan
emperbaiki kesalahan konsep,
meningkatkan pemahaman, dan
menurunkan rasa takut dan perasaan
barsalah. Ikterik neonatus mungkin
"isiologis, akibat ASI, atau patologis,
dan protokol pera1atan tergantung
pada penyebabnyadan "aktor pemberat
emungkinkan orangtua mengenali
tanda#tanda peningkatan kadar
bilirubin dan men!ari e@aluasi medis
tepat 1aktu.
Pemahaman orangtua membantu
mengembangkan kerja sama mereka
bila bayi dipulangkan. In"ormasi
membantu orangtua melaksanakan
penatalaksanaan dengan aman dan
tepat dan mengenali pentingnya semua
aspek program penatalaksanaan.
embantu ibu untuk mempertahankan
pemahaman pentingnya terapi.
empertahankan supaya orangtua
tetap mendapatkan in"ormasi tentang
4-
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 41/44
tentang kembali menyusui ASI bila
ikterik memerlukan pemutusan
menyusui.
=iskusikan kebutuhan terhadap imun
globulin 3h (3h#Ig) dalam + jam
setelah kelahiran untuk ibu yang 3h#
negati" dengan bayi%janin 3h#positi"
dan yang belum disensitisasi.
Kaji situasi keluarga dan sisitem
pendukung. Berikan orang tua
penjelasan tertulis yang tepat tentang
"ototerapi di rumah, da"tarkan teknik
dan potensial masalah.
Berikan rujukan yang tepat untuk
program "ototerapi di rumah bila
perlu.
Buat pengaturan yang tepat untuk tes
tindak lanjut dari bilirubin serum pada
"asilitas laboratorium.
keadaan bayi. eningkatkan
keputusan berdasarkan in"ormasi.
Pada klien 3:'#negati" tanpa antibodi
3h, yang telah memberikan kelahiran
pada bayi 3h' (=u)#positi". 3:#Ig
dapat menurunkan insiden
isoimunisasi maternal pada ibu
nonsensitisasi dan dapat membantu
men!egah eritoblastosis "etalispada
kehamilan selanjutnya.
6ototerapi di rumah dianjurkan hanya
untuk bayi !ukup bulan setelah 5- jam
pertama kehidupan, di mana kadar
bilirubin serum antara &5 dan &- mg%dl
tanpa peningkatan konsentrasi
bilirubin reaksi langsung.
Kurang ketersediaan sistem
pendukung dan pendidikan
memerlukan penggunaan pera1at
berkunjung untuk memantau program
"oto terapi di rumah.
*indakan dihentikan bila konsentrasi
bilirubin serum turun di ba1ah &5
mg%dl, tetapi kadar serum harus di
periksa ulang dalam  jam untuk
mendeteksi kemungkinan
hiperbilirubinemia berbalik.
41
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 42/44
=iskusikan kemungkinan e"ek#e"ek
jangka panjang dari
hiperbilirubinnemia dan kebutuhan
terhadap pengkajian lanjut dan
inter@ensi dini.
Kerusakan neurologis dihubungkan
dengan kernikterus meliputi kematian,
palsi serebral, reterdasi mental,
kesulitan sensori, pelambatan bi!ara,
koordinasi buruk, kesulitan, kesulitan
pembelajaran, dan hipoplasia email
atau 1arna gigi hijau kekuningan.
. I(,#e(enta!i
Implementasi yang dilakukan berdasarkan inter@ensi kepera1atan yang
telah disusun.
/. E6a#&a!i
a. 8edera terhadap keterlibatan sistem sara" pusat tidak terjadi.
b. 8edera terhadap e"ek samping tindakan "ototerapi dapat di!egah.
!. 8edera terhadap komplikasi dari trans"usi tukar tidak terjadi.
d. Pengetahuan klien bertambah.
42
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 43/44
BAB III
PENUTUP
3.1. Ke!i(,&#an
:iperbillirubin adalah suatu keadaan dimana kadar billirubin
men!apai nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kernikterus, kalau
tidak ditanggulangi dengan baik. :iperbillirubin terjadi disebabkan oleh
peningkatan billirubin, gangguan "ungsi hati dan komplikasi pada as"iksia,
hipoglikemia, hipotermia. ejala yang menonjol pada hiperbillirubin
adalah ikterik.
Komplikasi yang terjadi pada hiperbillirubin adalah billirubin
ensepalopati dan kernikterus. Pemeriksaan diagnostik pada hiperbillirubin
adalah laboratorium, DS, 3adio Isotop S!an, dan penatalaksanaannya
adalah "ototerapi, pemberian "enobarbital, antibiotik dan trans"usi tukar
3.2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka disarankan
&. engetahui karakteristik anak merupakan langkah yang e"ekti"
dalam rangka memberikan asuhan kepera1atan pada anak,
yaitu a. Proses "isiologis
b. =aya pikir yang berbeda
!. Struktur "isik yang berbeda dengan orang de1asa
43
8/16/2019 Askep bayi billirubin
http://slidepdf.com/reader/full/askep-bayi-billirubin 44/44
DA-TAR PUSTAKA
:idayah, Alimun A. ''. Pengantar Ilmu Kepera1atan Anak I. Hakarta. Salemba
edika9ilkinson, Hudith.. ''+. Buku Saku =iagnosa Kepera1atan dengan Inter@ensi
I8 dan Kriteria :asil ;8. Alih Bahasa, 9idya1ati. Edisi +. E8.
Hakarta.
=iagnose anda (I8 dan ;8) ''+#''-