Askep Adrs Lee

download Askep Adrs Lee

of 26

Transcript of Askep Adrs Lee

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    1/26

    ASKEP PADA KLIENDENGAN

    KEGAWATDARURATAN

    RESPIRASI

    RULLY HADI PRABOWO, SST

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    2/26

    RESPIRATORY EMERGENCY

    ACUTE RESPIRATORY DISTRESSSYNDROME

    Merupakan suatu bentuk edema pulmonalnoncardiogenik

    Suatu sindrom dimana membran kapiler

    mengalami penebalan dinding alveoli &menyebabkan cairan dan protein masukke dinding alveoli dan pada akhir menghasilkan collaps alveoli

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    3/26

    Kejadian pencetus dapat langsung

    berdampak ke paru-paru (aspirasi, inhalasiasap rokok) atau injury tdk langsung daripenyakit sistemik

    Atelektasis progresive meningkatkanedema intersisial dan alveolar danabnormal ventilasi-perfusi yang significant

    yang mengakibatkan hipoksemiaprogresive dan penurunan complienceparu yang berat

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    4/26

    Kondisi Pencetus ARDS Penyebab Infeksi : Pneunmonia bakteri,

    pneumonia viral, pneumonia tuberculosis

    ASpirasi : gastric, cairan hidrocarbon,ethilen glicol

    Shock : Sepsis, traumatik, hemorragik

    Trauma : emboli lemak secara umum,

    contusio paru, multiple fraktur mayor,injury kepala, luka bakar

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    5/26

    Gangguan metabolik : pancreatitis,

    ketoacidosis diabetikum, toxic ageninhalasi : oksigen, gas, rokok Gangguan hematologik : transfusi darah

    masssive, reaksi transfusi, post bypasscardiopulmonal, resusitasi

    Reaksi imunologik : alergi obat,anaphilaksis

    Faktor lainnuya : Radiasi Pneumonitis,emboli cairan amniotik, PTIK, overloadcairan, overdosis obat, eclampsia

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    6/26

    Faktor RisikoPneumonia

    Sepsis

    AspirasiInhalasi KimiaMultiple Trauma

    Ketergantungan alkohol

    Transfusi massive

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    7/26

    Tanda dan Gejala Dyspnea

    Tachypnea

    Tachycardia Cyanosis

    Hipoksemia refrakter

    Anxietas, restlessness, agitasi Penggunaan otot bantu asessori

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    8/26

    Patofisiologi1,. Destruksi Kapiler

    SepsisPancreatitisUremiaPneumoniaInhalasi Asap

    TraumaTenggelam

    Kerusakan kapiler

    Pergerakan Plasma

    dan sel darah merahke ruang interstinum

    Pertukaran gas (difusi O2dan CO 2) lambat

    Penumpukancairan padaruanginterstinum

    Alveolus

    Mengencerkan surfaktan dan

    meningkatkan teg.Permukaan

    Atelektasiskompresiygluas

    Penurunan

    Complience

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    9/26

    2. Destruksi Alveolus

    Kerusakanpada alveoli

    Luaspermukaanparuberkurang

    Kecepatanpertukarangasberkurang

    Hipoxia

    jaringanvaskuler dan

    paru

    Cedera dankematian selalveolus dan

    kapiler

    Reaksiperadangan :edema

    interstinum

    PembentukanMembran HialinFibrosis

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    10/26

    Komplikasi

    Kegagalan nafas dapat timbul seiring denganperkembangan penyakit dan individu haruslebih keras untuk mengatasi penurunankomplain paru ventilasi melambat asidosis respiartorik. Penurunan pH arteri kegagalan pernafasan dan mungkin kematian

    Pneumonia dapat timbul setelah ARDS

    Akibat hipoksia dapat terjadi gagal ginjal dan

    tukak saluran cerna karena stress (stressulcer)

    Koagulasi Intravascular Diseminata akibatbanyak jaringan kapiler yang rusak

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    11/26

    Penatalaksanaan

    Pengobatan ARDS yang pertama-tama adalah

    pencegahan, karena ARDS tidak pernah merupakanpenyakit primer tetapi timbul setelah penyakit lain yangparah.

    Apabila ARDS timbul :

    1. Diuresis mengurangi beban cairan dan obatperansang kontraksi jantung dan volume sekuncupcairan di paru berkurang

    2. Terapi O2 dan ventilasi mekanis sering diberikan

    3. Kadang digunakan obat anti inflamasimenurunkan efek merusak peradangan efektifitasnya masih dipertanyakan

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    12/26

    Intervensi Teraupetik

    Monitor dan pelihara airway,breathing dan circulatory status

    Pasien membutuhkan intubasiendotracheal tube dan unit perawatankritis

    Berikan ventilasi mekanik dengan dan

    positif end expiratyory pressure(PEEP)

    Berikan dan pelihara vaskularisasi

    Waspada pemberian hidrasi.

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    13/26

    Pemeriksaan Diagnostik Analisa Gas Darah arteri melihat penurunan

    konsentrasi O2 arteri. Terapi O2 karena difusigas terbatas. Hipoksemia menjadi lebih beratPaO2 < 50 mm.

    Sinar X dada tdk terlihat pada tahap awal atau

    dapat sedikit normal, infiltrasi jaringan parutlokasi terpusat pada regioperihialin paru. Padatahap lanjut intersisial bilateral difus dan alveolarinfiltrat semua paru terlibat. Ukuran jantung

    normal berbeda

    edema dan paru kardiogenik Tes Fungsi Paru : komplain paru dan volume

    paru menurun. Khususnya Kapasitas residufungsional

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    14/26

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    15/26

    Pengkajian

    Pada awal penderita biasanya diikuti denganperiode laten bila fungsi paru tampak normal(contoh 12-24 jam setelah trauma/shock atau5-10 hari setelah timbul sepsis ) tetapi secara

    bertahap memburuk dengan tahap gagalnafas. Pemeriksaan fisik bermacam-macamtergantung pada tahap mana doagnosisdibuat. Tanda dini sering dilewatkan karena

    banyak pemeriksaan tdk normal tidak terbuktisampai tahap lanjut

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    16/26

    Airway (jalan nafas)

    Adanya sumbatan jalan nafas oleh penumpukan secret , terdengar

    suara gurgling.

    Pada kasus inhalasi gas/asap dapat terjadi edema laring sehinggaterdengar suara stridor

    PernafasanAdanya aspirasi, tenggelam, inhalasi gas,asap, infeksi difus paru

    Timbul tiba-tiba, atau bertahap, kesulitan bernafas, lapar udaraPernafasan : cepat, mendekur, dangkalPeningkatan kerja nafas : penggunaan otot assesori, mis. Retraksiintercostal atau sub sternal, pelebaran nasal, memerlukan O2konsentrasi tinggi

    Bunyi nafas : pada awal : krekels, ronchi, dan dapat terjadi bunyinafas bronchialPerkusi dada : bunyi pekak diatas area konsolidasiEkspansi dada menurun atau tdk samaPeningkatan fremitus : getar vibrasi pada dinding dada

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    17/26

    Sirkulasi

    Riwayat bedah jantung, bypass jtg, fenomena

    embolik (darah, arteri dan lemak).

    Tanda : TD (normal/meningkat thp awal,

    hipotensi pd thp lanjut atau dpt faktor pencetus

    spt eklampsia, tachicardia, bunyi jantungnormal, disritmia, tetapi EKG sering normal, kulit

    dan membran mukosa : pucat, dingin, cyanosis

    biasanya tahap lanjut

    Disability

    Terjadi penurunan status mental

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    18/26

    DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Tidak Efektif Bersihan Jalan Nafas bd kehilangan fx

    silia, peningkatan jumlah dan viscositas sekret paru,meningkat tahanan jalan nafas ( edema intersisial)

    Intervensi

    a. catat adanya perubahan upaya dan pola nafas

    b. Obs. Penurunan ekspansi dada dan adanyaeningkatan fremitus

    c. Catat karakteristik bunyi nafas tiap 2-4 jam danbila perlu

    d. Pertahankan posisi tepat pada trakeostomi dan

    selang endotrakeale. Hisap trakeostomi /selang endotrakeal , rongga

    mulut /nasal dengan teknik steril. Catat jumlah,warna dan konsistensi sekret

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    19/26

    Drainage postural dan perkusi dada/vibrasi bila tepatuntuk mengeluarkan sekret

    Posisi untuk mempermudah pertukaran gas baik tiap 2jam

    Monitor tanda distress pernafasan

    Pertahankan tekanan manset adekuat /teknik

    kebocoran minimal untuk menghindari aspirasi sekresidan nekrosis jaringan

    Tinggikan kepala tempat tidur selama memberi makanlewat selang

    Berikan O2 lembab, cairan IV, kelembaban ruangan

    Berikan terapi aerosol, nebuliser

    Berikan bronchodilator

    Awasi efek samping obat

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    20/26

    2. Gangguan Pertukaran Gas bd Akumulasi protein dan cairandalam cairan intersisial area alveoli, hipoventilasi alveoli dan

    kehilangan surfaktan menyebabkan kollap alveoli

    Intervensi

    a. Kaji status pernafasan tiap 2-4 jam , catat peningkatan

    frekuensi, upaya pernafasan atau perubahan polanafas

    b. Kaji bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan :krekels, mengi

    c. Kaji adanya sianosisd. Kaji kesimetrian dada

    e. Kaji tanda distress pernafasan : HR meningkat,agitasi, berkeringat, sianosis

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    21/26

    Obs. Haluaran dan masukan , efek diuretik, danpemberian cairan

    Kaji irama dan disritmia dengan EKG

    Berikan periode istirahat dan lingkungan tenang

    Penggunaan nafas bibir bila indikasi

    Berikan O2 lembab Bantu dengan atau Pertahankan ventilasi mekanik

    Lakukan foto dada serial

    Awasi serial analisa gas darah / oksimetri nadi

    Berikan obat sesuai indikasi : steroid, antibiotik,bronchodilator, ekspektoran

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    22/26

    3. Gg. Perfusi Jaringanbdpenurunan aliran darah balikvena dan penurunan curah jantung, edema karena kelebihan

    cairan, hipotensi karena shock dan kebocoran

    ventilasi/perfusi meyebabkan hipoksemia

    Kaji status mental

    Berikan pasien membuat bbrp keputusan perawatan

    Kaji penurunan perfusi jaringan kulit

    Kaji status hemodinamik : CVP

    Kaji irama EKG

    Kaji sistem GI : bunyi usus, mual, muntah, nyeri tekan

    Kaji status nutrisi

    Kaji nadi dorsalis pedis, tibia postrior, radialis : kualitas setiap4 jam

    Evaluasi CRT

    Monitor timbulnya tanda distress pernafasan

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    23/26

    4. Perubahan:Kelebihan /Kekurangan Volume Cairan bdedema pulmonal, penurunan aliran darah balik vena/ Curahjantung

    Timbang pasien setiap hariAwasi tanda vital : TD, HR, nadi Catat masukan dan haluaran total tiap jam Kaji tanda dan gejala penurunan CO, nadi meningkat,

    penurunan tekanan darah , penurunan PCO2 Kaji tanda kelebihan cairan : edema, peningkatan BB,

    ronchi, distress pernafasan, peningkatan CVP Monitor hemodinamik dan curah jantung Berikan dan monitor cairan IV dan terapi elektrolit

    sesuai indikasi Laporkan haluaran urine tiap jam (< 30 ml/jam ).

    Segera lapor dokter Evaluasi BUN dan kreatinin serum sesuai indikasi

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    24/26

    5. Pola Nafas tidak efektif bd pertukaran gas tdk adekuat,peningkatan sekret, penurunan kemampuan untuk

    oksigenisasi dengan adekuat, takut dan kelelahan,

    Monitor timbulnya / berlanjutnya tanda distresspernafasan

    Beri posisi untuk memudahkan pernafasan Kaji laporan hasil radiologi Monitor AGD serial Pemberian O2 sesuai indikasi Gunakan alat oksimetri untuk evaluasi saturasi O2

    selama aktifitas Ubah posisi, batuk efektif, nafas dalam tiap 2 jam Berikan analgetik sesuai indikasi Berikan sedasi sesuai indikasi

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    25/26

    6. Kecemasan bd penyakit kritis, takut kematian,perubahan peran, dan kecacatan permanen

    Komunikasi efektif dengan pemasanganventilator

    Berikan lingkungan yang tenang

    mendukung diskusi terbuka Libatkan keluarga

    Sediakan waktu untuk ekspresi feeling

    Komunikasi perawat

    pasienValidasi pengetahuan dasar dan keluarga

    Libatkan sumber religius yang tepat

  • 8/13/2019 Askep Adrs Lee

    26/26

    Keberhasilan adalah tetesan dari kerja keras,penderitaan, pengorbanan dan kecemasan., Dan kegagalan

    adalah tetesan dari kemalasan, perasaan minder,tidak ada gairah /semangat(Aidhal Qarni)