Askeb Anak Pkl Febris
-
Upload
angga-lisdiyanto -
Category
Documents
-
view
134 -
download
9
Transcript of Askeb Anak Pkl Febris
ASUHAN KEBIDANAN
PADA An "A" USIA 7 TAHUN DENGAN FEBRIS
DI DESA JEJEL KEC. NGIMBANG
KAB. LAMONGAN
Dosen Pembimbing :
1. SUMIASIH, S. ST, S. Psi
2. KHUSNUL NIKMAH, S. ST
Di Susun Oleh :
DIAH FATMAWATI
NIM : 121110005
PROGRAM STUDI D – III KEBIDANAN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN AJARAN 2013 – 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan
Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Komunitas Pada An. ”A” Usia 7 tahun dengan FEBRIS”.
Asuhan Kebidanan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan di Desa
Jejel Kec. Ngimbang Kab. Lamongan yang dilakukan Mahasiswa Program Studi DIII
Kebidanan Universitas Islam Lamongan.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak Ja’in selaku Kepala Desa Jejel Kec.Ngimbang, Kab.Lamongan.
2. Ibu Aminatul Khutobah, S.ST selaku Bidan Desa Jejel Kec.Ngimbang, Kab.Lamongan.
3. Ibu Eka Sarofah Ningsih, S.ST, M.Mkes selaku Kepala Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Islam Lamongan
4. Ibu Sumiasih, S.ST S.Psi selaku Dosen pembimbing PKL Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Islam Lamongan.
5. Ibu Ida Susila, S.ST selaku Dosen wali semester V (Lima) Program Studi DIII
Kebidanan Universitas Islam Lamongan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari berBagai pihak sangat penulis harapkan guna parbaikan dan kekurangan yang ada.
Semoga maKalah ini bermanfaat bagi para pembaca emumnya dan bagi penulis
khususnya.
Lalgngan, Agustus 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAJ
LATAR BELAKANG
Febpis (Demam) adalah meningkatnya temperatur tubuh secara abnoRmal,
manusia a`alah makhluk yang dapat mmpertahankan suhu tubuh walaupun suhu
disekitarnya berubah, artinya suhu tubuh relativetetap 37 ºC, pengaturan suhu tubuh ada
di susunan raraf pusat yaitu "sel – poi.t" hipotalamus, dimana terjadinya keseimbafgan
antar! pembentukan dan pengeluaran panas.
Pada mekaniSme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia
bermanfaat sebagai proses imun. PAda proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang
akan mdngaktifkan sel T. suhu tinggi ( demAm ) juga b%rfungsi
meningkatkankeaatifan ( kerja ) sel T dan B terhadap Organisme pathogEn. Namun
konsekuejsi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demaM
(peningkatan suhe). Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulk!n
kknsekuensa barupa gangguan keseimbangan cairan tubth( peningkatan mdtabolisme,
juga peningkatan kadar sisa letabolisme, SeLain itu, pada keadaan tertentu demam
dapat mengaktifkan jejang.
1.1. TUJUAN
1.2.1. Tujuaf Umum
Selama Praktek Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mengalbil
pengalaman yang Berhabga dAri kegiatan tersebut. Dengan melakukan Asuhan
Kebidanan kepada kl)ej sesuai dengan teori yang ada dan kenyataan sehingga
dAlam pdmbuatan makalah @suh`n Kebidanan dapaT berlangsung dengan
bAik.
1.2.2. Tu*uan Khusus
1) Melakukan pengkajian data yang di dapat dari data sunjektif dan objekpif
2) Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3) Mengantisi`asi masalah yang $apat terjada dan cara penanganannya
4) Ide
tifikasi kebuduhan dan tindakan segera.5) Melakukan IntervefsI
6) Melakukan Imp,ementasi.
7) Mengdvaluasi
1.2. RUANG LINGKUP
Dalam Asuhan Kebidanan Komunitas hni membahas teftang Asu`af KebIdanan
dengan Febris.
1.3. PELAKSALAAN
Pengumpulan data di laksanakan di Ds. Hejel Dsn. Jejel Kec. NgImbang Kab.
Lamongan yang di laksAnakan pada tancGal 19 Agustus 2013 – 09 S%ptember 2013.
BAB 2
TINJAUAN PUSDAKA
2.1 DEFINISI Febris (Demam) adalah mefingkatnya temperatur pubuh secara
abn/rmah.
(Asuhan Keperawatan anak, 2006:)
1. Febris adadah suhu tub5h yang debih tinggi daripada normal.
(Kamus Kedokdeban,:)
2. FEbri3 adalah suatu keadaaN saat suHu badan melebihi 370C y`ng disebabk`n ol%h
peniakit atau peradangan. Anak yang memiliki suhu tingei karena suhu tinggi
berkEpanjangan dapat menyeba"jan sawan. Febr)s yanf melebihi 3 hari mungkin
merupakan malaria atau penyakit yaNg disebabkan gleh n9amuk lainnya.
(www.Gokfle Febris,Com)
3. Demam adalah keaDaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal.
Disamping itu terdapat beberap! istilah lain yang sering diguna+an, yaitu: pireksia
atau febris. Apabila suhu tubuh mencapaI sekitar 4°C.
(www.google Febras.com)
2.2 ETIOLOGI
Demam dapat disebabaan gajgguan otak Atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan
terhad!p pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut phrogej. Zat
pirogen hni dapat berupa protein, pecahan protEin, dan zat lain, terutAma toksin
polisakarida, yang dilepaq oleh bakteri toksik atat pirogen yang dihasilkan dari
degenerasi jarIngan pu"uh dapat eenyebabkan demam selama keadaan sakit. Adapun
penyebab yang tersering dari febris pada anak – anak adalah
1. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
2. Otitis media
3. inusipis
4. BronkhiOlitis
5. Pneumonia
6. PharingitIs
7. Abses gigi
8. Gigi vastnmatitis
9. Gastroenteritis
10. Pyelonefritis
11. Maningitis
12. Bakterimia
13. Re!ksi immu.e
14. Neoplasma
15. Osteo myelitis
2.3 PATOFISIOLOGI
1. Manusia adalah makhluk yang dapat mmpertahankan suhu tubuh walaupun suhu
disekitarnya berubah, artinya suhu tubuh relative tetap 37 ºC, pengaturan suhu tubuh
ada di susunan saraf pusat yaitu "sel – point" hipotalamus, dimana terjadinya
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas.
2. Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Pada
mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit darah,
makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke
dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen.
Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan demam dengan cara
meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 – 10 menit. Interleukin-1 juga
menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang
mirip dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk membangkitkan
reaksi demam.
3. Ditempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang,
sebaliknya ditempat panas pengeluaran panas akan ditingkatkan. Demam terjadi
sebagai respon tubuh terhadap peningkatan sel – point tetapi ada peninggian suhu
tubuh karena pembentukan panas berlebihan.
4. Exofagus dan pirogen (bakteri, virus, komplek antigen antibody) akan menstimulasi
sel host inflamasi (magrofag sel DMN) yang memproduksi endogenus pyrogen (EPS)
interleukin I sebagai protot typical EB EPS menyebabkan endothelium hypothalamus
meningkatkan prostaglandin anterior dengan memproduksi peningkatan sel – point
mekanisme tubuh secara fisiologis mengalami (vasokonstriksi) perifer menggigil dan
perilaku ingin berpakaian tebal atau memakai selimut dan minum air hangat.
2.4 TANDA DAN GEJALA
1. Demam
2. Temperatur 38,4 ºC – 40 ºC
3. Menggigil
4. Berkeringat
5. Gelisah atau lathergy
6. Tidak ada nafsu makan
7. Nadi dan pernafasan cepat
8. Petechie
2.5 KOMPLIKASI
1. Kejang
2. Resiko persistens bakteremia
3. Resiko meningitis
4. Resiko kearah keseriusan penxakit
2.6 DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan fisik
2. Laboratorium (pemeriksaan darah rutin, kultur urine, kultur darah)
3. Lumbal fUngsi
2.7 PENATALAKSANAAN
2.8 Bila anak mdngalami demam( maka hal y`ng dapat dilakukan adalah sebagai berikut 8
1. Kenakan pakaian yang tipis pada anak, dan han9a gun`kan seprai atau selimut tipis
pada tempat tidur. Pakaian dan sedimut yang beblapis-lapir hanya akan menyebabkan
panas terperangkap sert` dapat manyebabkan suhu badan faik.
2. Bari anak baniakminum. Anak-anak menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu
menderita panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah
dehidrasi.
3. Beri anak banyak istirahat, agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal
mungkin.
4. kompres di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher belakang.
5. Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen
Adapun obat – obatan yang lain adalah :
1. Antipiretik
2. Antibiotik intra vena sesuai program
3. Hindri kompres alcohol dan air es
4. Hindari penggunaan aspirin karena potensial Reve's syndrome
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA An "A" USIA 7 TAHUN DENGAN FEBRIS
DI DS. JEJEL DSN. JEJEL KEC. NGIMBANG KAB. LAMONGAN
3.1. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 23 Agustus 2013 Jam : 19.00 WIB Di : Desa Jejel
A. Data Subyektif
1) Identitas
Nama Anak
Tanggal Lahir
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
: An "A"
: 13 – 06 – 2007
: 7 th
: Laki – laki
: Dsn. Jejel Ds. Jejel Kec. Ngimbang
Kab. Lamongan
Nama Ibu
Umur
Agama
Pendidikan
Suku/Bangsa
Pekerjaan
Alamat
: Ny "F"
: 29 th
: Islam
: SMA
: Jawa/indonesia
: Tani
: Dsn. Jejel Ds. Jejel
Kec. Ngimbang
Kab. Lamongan
Nama Ayah
Umur
Agama
Pendidikan
Suku/Bangsa
Pekerjaan
Alamat
: Tn "S"
: 30 th
: Islam
: SMA
: Jawa/IND
: Tani
: Dsn. Jejel
Ds. Jejel
Kec. Ngimbang
Kab. Lamongan
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya batuk dan panas sudah 2 hari yang lalu, anak susah
tidur dan nafsu makannya menurun.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan bahwa saat putranya demam, ibu langsung membawa putranya
ke bidan dimana kondisi putranya saat itu lemah.
4) Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu mengatakan bahwa anaknya pernah sakit demam, batuk dan flu biasa dan
tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular (Hepatitis, HIV), penyakit menurun (DM, Hypertensi), penyakit
menahun (Asma, jantung).
6) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
1. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan bahwa pada saat hamil, beliau tidak pernah menderita
penyakit DM, Asma, Hypertensi dll. Saat hamil, ibu dalan kondisi yang
sehat dan rutin periksa kehamilannya 1 bulan sekali dan mendapatkan
imunisasi TT 2 kali.
2. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan putranya dengan usia kehamilan 9 bulan di BPS
bidan Siti mujazanah Amd.keb , ibu dan bayi dalam keadaan sehat dengan
berat badan bayi 3300 gr.
3. Riwayat Postnatal
Ibu mengatakan saat masa nifas, kondisinya beserta bayinya dalam keadaan
yang baik. ASI saja diberikan sampai pada umur 3 bulan kemudian setelah
itu diberikan ASI disertai dengan makanan pendamping dan imunisasi
lengkap di ikuti di posyandu.
7) Pola Kebiasaan Sehari – Hari
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Makan 3x/hr dengan porsi sedang (nasi, lauk, sayur,
buah) dan minum 2-3 gelas air putih sehari serta
minum susu jika anak menginginkan.
Selama sakit : Makan 2x/hr setengah porsi (nasi, lauk, sayur, buah)
dan minum 2 gelas air putih sehari serta minum susu
jika anak menginginkan.
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAK 4-5x/hr warna kuning jernih, bau khas.
BAB 1x/hr konsistensi lembek.
Selama sakit : BAK 6-7x/hr warna kuning jernih, bau khas.
BAB 3-4x/hr konsistensi lembek.
3. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Sehari-hari anak bermain dengan keluarga dan
temannya.
Selama sakit : Anak sering menangis dan rewel serta minta
digendong ibunya.
4. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Mandi 2x/hr, keramas 2 hari sekali, ganti baju dan
pakaian dalam tiap selesai mandi.
Selama sakit : Mandi diseka ibunya dengan air hangat 2x/hr, ganti
baju 2x/hr.
5. Pola Istirahat
Sebelum sakit : Tidur siang ±2 jam/hr dari jam 13.00 sampai jam
15.00 WIB dan tidur malam ±8 jam/hr dari jam 21.00
sampai jam 05.00 WIB.
Selama sakit : Dari jam 13.00 sampai jam 15.00 WIB dan tidur
malam ±8 jam/hr dari jam 21.00 sampai jam 05.00
WIB.
8) Data Psikososial
Ibu mengatakan hubungan anak dengan ayah, ibu dan anggota keluarga yang
lain baik.
9) Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan dalam hal makanan
ataupun minuman.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
1) Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Postur Tubuh : Tegap (agak lemas)
Cara Berjalan Normal : Normal
Raut wajah : Sedih
2) Tanda-tanda Vital
Suhu : 38,5oC
Nadi : 130 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
3) Antropometri
TB : 75 cm
BB sebelum sakit : 22 kg
BB selama sakit : 20 kg
LILA : 12 cm
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
1) Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
:
:
:
:
Rambut hitam, lebat dan tidak rontok, kulit kepala bersih,
tidak berketombe, agak rontok.
Simetris, bersih, warna kulit kemerahan.
Simetris antara kanan – kiri, konjungtiva merah muda,
seclera putih.
Simetris, bersih, tidak ada secret yang keluar.
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Abdoment
Genetalia
Anus
Ekstremitas
:
:
:
:
:
:
:
:
Simetris, bersih, bibir agak kering, tidak ada gigi berlubang,
tidak terjadi epulis, tidak ada stomatitis.
Simetris antara kanan – kiri, bersih, tidak ada cairan
serumen.
Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid maupun vena
jugularis.
Simetris, bersih, tidak terdapat tarikan interkosta.
Bersih, tidak ada asites, bentuk perut agak buncit.
Bersih
Bersih, tidak terdapat haemoroid maupun varises.
Tangan :
simetris Simetris antara kanan-kiri, bersih, pergerakan aktif (bebas).
Kaki :
simetris antara kanan-kiri, bersih , pergerakan aktif (bebas).
2) Palpasi
Leher : Tidak terjadi pembesaran kelenjar thyroid maupun vena
jugularis
Ketiak : Tidak terdapat pembesaran kelenjar lymfe
Abdomen : Tidak terdapat nyeri tekan, kandung kemih kosong (tidak ada
tahanan kandung kemih)
Ekstremitas : Tangan : Tidak oedem
Kaki : Tidak oedem
3) Auskultasi
Dada : Tidak ada bunyi ronchi, wheezing maupun stridor, irama
jantung regular.
Abdomen : Terdapat bunyi bising usus
4) Perkusi
Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
4. Kesimpulan
An "A" usia 7 tahun dengan Febris selama 2 hari.
3.2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx : An "A" dengan Febris
Ds : Ibu mengatkan anaknya batuk dan panas sudah 2 hari yang lalu, anak
susah tidur dan nafsu makannya menurun.
DO : 1. Keadaan Umum : Lemah
2. Tanda-tanda Vital
Suhu : 38,5 oC
Nadi : 130x/menit
Respirasi : 24x/menit
3. Antropometri
TB : 75 cm
BB Sebelum sakit : 25 kg
BB Selama Sakit : 23 kg
LILA : 12 cm
Masalah : 1. Gangguan Nutrisi
2. Gangguan Istirahat
Kebutuhan : Memberikan HE pada ibu mengenai :
1. Pola nutrisi
2. Pola Istirahat
Dimana hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi anak yang tidak baik
(demam dan batuk)
3.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
3.5. INTERVENSI
Tanggal : 23 Agustus 2013 Jam : 19.10 WIB
Dx : An "A" dengan Febris.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 30 menit diharapkan ibu
dapat mengerti dan memahami dan juga dapat menjelaskan apa yang telah
disampaikan oleh petugas kesehatan serta keadaan umum anak baik dan
tidak terjadi komplikasi.
Kriteria : 1. Ibu dapat mengerti dan memahami apa yang telah dijelaskan oleh petugas
kesehatan
1) Ibu dapat menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan oleh petugas
kesehatan.
2) K/U anak baik
Suhu :37,5 C
RR :15-30 x/m
N : 100 x/m
3) Tidak terjadi komplikasi.
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi anak saat ini.
R/ Dengan menjelaskan kondisi anak saat ini kepada ibu dan keluarga maka ibu dan
keluarga mengetahui baik dan buruknya kondisi anak saat ini.
2. Jelaskan pada ibu dan keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi
R/ Dengan dijelaskannya pada ibu dan keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi
maka diharapkan kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi
3. Anjurkan pada ibu dan keluarga untuk mengompres anak dengan air biasa.
R/ Dengan dianjurkannya pada ibu dan keluarga untuk mengompres anak dengan air
biasa diharapkan suhu tubuh menurun.
4. Beri terapi obat
R/ memperbaiki kondisi anak secara adekuat
5. Anjurkan ibu untuk control ulang jika kondisi anak masih lemah ataupun lebih buruk.
R/ Dengan dianjurkannya ibu untuk melakukan control ulang ke bidan maka
diharapkan kondisi anak dapat membaik.
6. Lakukan pendokumentasian pada buku KMS anak
R/ bukti setelah melakukan tindakan.
3.6. IMPLEMENTASI
Tanggal : 23 Agustus 2013 Jam : 19.10 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi anak saat ini
dimana kondisi anak masih lemah dikarenakan anak demam.
2. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak dengan cara memberikan makan dan minum sedikit –
sedikit tapi sering.
3. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk memberikan kompres
dengan air hangat pada kening atau salah sati dari ketiak atau pada
salah satu dari lipatan paha.
4. Memberikan terapi obat
Paracetamol 3 x 250 mg
5. Mengajurkan ibu untuk control ulang jika dalam 3 hari ini kondisi
anak masih lemah ataupun belum membaik, dikarenakan dapat terjadi
beberapa macam komplikasi, diantaranya adalah :
1)kemungkinan DHF (DBD)
2) Faringitis (Radang pada saluran pernafasan)
3)InfluensaDll
6. Lakukan pendokumentasian pada buku KMS anak sebagai bukti
setelah melakukan tindakan.
3.7. EVALUASI
Tanggal : 23 Agustus 2013 Jam : 19.25 WIB
Dx : Anak "A" dengan Febris
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dan memahami dengan apa yang telah
dijelaskan oleh petugas kesehatan serta ibu mampu mengulang penjelasan
dari petugas.
O : Ibu mampu mengulang penyuluhan tentang bagaimana cara mengompres
anak serta cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak.
A : An "A" usia 7 tahun dengan Febris selama 2 hari,masalah belum teratasi.
P : Anjurkan ibu untuk control ulang jika dalam 3 hari ini kondisi anak masih
lemah ataupun belum membaik.
BAB 4
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada seorang An "A" dengan Febris, yang
meliputi : data subyektif dan data obyektif serta pemeriksaan fisik secara umum dan
khusus. Sehingga kita bisa melakukan perencanaan tindakan serta melakukan tindakan
kepada pasien secara tepat dan benar.
4.2. KRITIK DAN SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga saya pribadi meminta saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan Asuhan Kebidanan yang saya buat pada kesempatan yang lain.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya sebagai
mahasiswa dan bagi para pembaca pada umumnya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternala dan
Neontal : YBP – SP.
2. Manuaba, Ida Bagus GDE. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
3. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal : YBP – SP.
4. www.googgle febris.com
LEMAR PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan ini di buat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan di Desa Jejel Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2013 sampai 09 september 2013.
Mahasiswa Praktek,
RIFATUN NADHIROH NIM.121110022
MengetahuiBidan Desa
AMINATUL KHUTOBAH, S. ST
Dosen Pembimbing
SUMIASIH , S. ST , S.Psi
Kepala Program StudiD III Kebidanan
Hj. EKA SAROFAH NINGSIH, S. ST M. MKes