Artikel Pembangkit Listrik Tenaga Uap
-
Upload
siska-monalisa -
Category
Documents
-
view
55 -
download
4
Transcript of Artikel Pembangkit Listrik Tenaga Uap
ARTIKEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
(PLTG)
Oleh:
Gloria N Samosir (111331043)
Nelisa Triyono (111331050)
Kelas:
3 Tc B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik
yang menggunakan gas alam untuk menggerakkan turbin gas yang dikopel langsung dengan
generator, sehingga generator tersebut dapat menghasilkan energi listrik. Turbin gas
dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
1. Turbin Gas (Gas Turbine)
Berfungsi untuk mengubah energi gerak gas menjadi energi putar
Gambar 1. Turbin Gas
2. Kompresor (Compressor)
Berfungsi untuk meningkatkan temperatur dan tekanan udara. Mula-mula
udara dari atmosfir ditekan didalam kompresor hingga temperature dan tekanannya
naik dan proses ini biasa disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang
dihasilkan ini digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk
mendinginkan bagian-bagian turbin gas.
3. Ruang Bakar (Combustor)
Berfungsi untuk membakar bahan bakar dengan menghembuskan udara yang
telah dinaikkan temperatur dan tekanannya di kompresor.
Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan bercampur
dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan spark plug
akan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas (energi panas)
dengan temperature dan tekanan yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah
kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak
dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami
penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.
Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk
memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Siklus Kerja Turbin Gas
Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :
Turbin gas siklus terbuka (open cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup
tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang
atau dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada gambar dibawah.
Gambar 2. Siklus Open Cycle
Turbin gas siklus tertutup (closed cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup
tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini
dialirkan ke kedalam penukar panas (heat rejected) untuk didinginkan dengan
menggunakan media pendingin air atau udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan
lagi kedalam sisi masuk (suction) kompresor untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan
seperti pada gambar dibawah.
Gambar 3. Siklus Closed Cycle
Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regenerator.
Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih
cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue
gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator
dimana didalamnya gas bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor
sebelum digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion
chamber), seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Gambar 4. Siklus Open Cycle dengan regenerator
Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator dan
reheater.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2 (dua)
bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan kompresor
tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi.
Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula
udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara
tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga
menghasilkan temperature dan kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan
menggunakan media pendingin air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut
dialirkan kedalam kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan
temperature yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.
Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam regenerator
untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk
memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas
bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah.
Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama
(primary combustion chamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari proses
ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil
ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas) dialirkan
kedalam ruang bakar kedua (secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga
dengan reheater chamber yang selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara
pembakaran didalamnya yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk
memutar turbin tekanan rendah, siklus tersebut diatas seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah.
Gambar 5. Siklus Open Cycle dengan intercooler, regenerator dan reheater.
Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan untuk
menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi yang
diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu
(auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik,
seperti :
1. Sistem pelumas (lube oil system).
2. Sistem bahan bakar (fuel system).
3. Sistem pendingin (cooler system).
4. Sistem udara kontrol (air control system).
5. Sistem hidrolik (hydraulic system).
6. Sistem udara tekan (air pressure system).
7. Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
Peralatan Pendukung Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Air Intake
Berfungsi mensuplai udara bersih kedalam kompresor.
Blow Off Valve
Befungsi mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke dalam compressor utama
atau membuang sebagian udara dari tingkat tertentu untuk menghindari terjadinya
stall (tekanan udara yang besar dan tiba-tiba terhadap sudu kompresor yang
menyebabkan patahnya sudu kompresor).
VIGV (Variable Inlet Guide Fan)
Berfungsi untuk mengatur jumlah volume udara yng akan dikompresikan sesuai
kebutuhan.
Ignitor
Berfungsi penyalaan awal atau start up. Campuran bahan bakar dengan udara dapat
menyala oleh percikan bunga api dari ignitor yang terpasang.
Lube oil system
Berfungsi memberikan pelumasan dan juga sebagai pendingin bearing seperti turbin,
kompresor, generator
Hydraulic Rotor Barring
Rotor barring beroperasi pada saat unit stand by dan unit shutdown (selesai operasi).
Exhaust Fan Oil Vapour
Berfungsi utama untuk membuang gas-gas yang tidak terpakai yang terbawa oleh
minyak pelumas setelah melumasi bearing-bearing turbin, kompresor, dan generator.
Power Oil System
Berfungsi mensuplai minyak pelumas ke hydraulic piston, control-control valve, dan
protecting dan safety system.
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pada awalnya, udara dimasukkan ke dalam kompresor untuk ditekan hingga
temperatur dan tekanannya naik. Proses ini disebut dengan proses kompresi. Udara yang
dihasilkan dari kompresor akan digunakan sebagai udara pembakaran dan juga untuk
mendinginkan bagian - bagian turbin gas.
Setelah dikompresi, udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam ruang bakar,
udara bertekanan 13 kg/cm2 ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila
digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langung di campur dengan udara untuk
dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan
kabut terlebih dahulu kemudian baru dicampur dengan udara untuk dibakar. Teknik
mencampur bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar sangat mempengaruhi efisiensi
pembakaran.
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhu tinggi sampai
kira-kira 1.300o C dengan tekanan 13 kg/cm2. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan
menuju turbin untuk disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga energi gas ini
dikonversikan menjadi energi mekanik dalam turbin penggerak generator (dan kompresor
udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.
Gambar 2. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Kelebihan PLTG:
1. Siklus kerja pembangkit lebih sederhana
2. Area pembangkitan relative tidak terlalu luas, sehingga PLTG dapat dipasang di
pusat kota / industri
3. Peralatan control dan alat bantu sangat minim dan singkat
4. Waktu pemanasan dari kondisi dingin sampai beban penuh sangat singkat
Kekurangan PLTG:
1. Biaya pemeliharaan PLTG sangat besar. Hal ini dikarenakan pembangkit bekerja pada
suhu dan tekanan tinggi, komponen-komponen dari PLTG yang disebut hot parts
menjadi cepat rusak sehingga memerlukan perhatian yang serius.
2. Operasi turbin gas yang menggunakan gas hasil pembakaran dengan suhu sekitar
1.300o C memberi resiko korosi suhu tinggi, yaitu bereaksinya dengan logam kalium,
vanadium, dan natrium yang terkandung dalam bahan bakar dengan bagian-bagian
turbin seperti sudu dan saluran gas panas (hot gas path).