Artikel Jambu[1]

15
PENGARUH PEMBERIAN BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH Zahra Fithratul Tharfi 10060314157 Alamat Koresponden E-mail: [email protected] ABSTRAK Latarbelakang: Diabetes melitus adalah penyakit yang sering didengar masyarakat. Namun saking seringnya, banyak yang mengabaikan penyakit ini. Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Besaran angka tersebut, menempatkan Indonesia dalam posisi kelima dunia. Meningkatnya penderita diabetes melitus disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian buah jambu biji terhadap penurunan kadar glukosa dalam darah. Metode: Metode yang digunakan adalah membaca artikel-artikel di internet mengenai pengaruh buah jambu biji untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah. Hasil: Kadar glukosa dalam darah mengalami penurunan walaupun tidak secara signifikan. Simpulan: Buah semangka dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah penderita diabetes mellitus. Kata Kunci : Buah jambu biji, kadar glukosa dalam darah, diabetes mellitus. 1

description

kesehatan

Transcript of Artikel Jambu[1]

Page 1: Artikel Jambu[1]

PENGARUH PEMBERIAN BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

Zahra Fithratul Tharfi10060314157

Alamat KorespondenE-mail: [email protected]

ABSTRAKLatarbelakang: Diabetes melitus adalah penyakit yang sering didengar masyarakat. Namun saking seringnya, banyak yang mengabaikan penyakit ini. Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Besaran angka tersebut, menempatkan Indonesia dalam posisi kelima dunia. Meningkatnya penderita diabetes melitus disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian buah jambu biji terhadap penurunan kadar glukosa dalam darah. Metode: Metode yang digunakan adalah membaca artikel-artikel di internet mengenai pengaruh buah jambu biji untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah. Hasil: Kadar glukosa dalam darah mengalami penurunan walaupun tidak secara signifikan. Simpulan: Buah semangka dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah penderita diabetes mellitus.

Kata Kunci : Buah jambu biji, kadar glukosa dalam darah, diabetes mellitus.

ABSTRACTBackground: Diabetes mellitus is a disease that is often heard the community. But so often, many are ignoring this disease. In just one year, the number of diabetics in Indonesia rose to 500 thousand people. It is estimated that in 2035 later, there are about 14.1 million people in Indonesia who have diabetes. The magnitude of these figures, put Indonesia in the fifth position. Increased diabetes mellitus is caused by an increase in obesity, lack of physical activity, less fibrous foods, smoking, and high fat. Objective: To investigate the effect of guava fruit to the decrease in blood glucose levels. Methods: The method used is to read articles on the internet about the effect of guava fruit to reduce levels of glucose in the blood. Results: Levels of blood glucose decreased, although not significantly. Conclusion: Guava juice can reduce blood glucose levels in people with diabetes mellitus.

Keywords: Guava fruit, blood glucose levels, diabetes mellitus.

1

Page 2: Artikel Jambu[1]

PENDAHULUANDiabetes melitus kini menjadi

ancaman yang serius bagi manusia dan telah menjadi penyebab kematian urutan ketujuh di dunia. Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan biasanya tidak disadari oleh si penderita. Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes.

Diabetes militus sering juga disebut dengan the great imitator, yaitu penyakit yang dapat menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan. Penyakit ini timbul secara perlahan-lahan , sehingga seseorang tidak menyadari adanya berbagai perubahan dalam dirinya. Dan juga timbulnya penyakit ini dikarenakan pankreas tidak mampu membuat hormon insulin yang dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi gula dalam darah. Pada penderita Diabetes militus, sel-sel tidak dapat menyerap glukosa dengan normal sehingga menumpuk terlalu banyak dalam darah. Secara medis Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi abnormalitas metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi insulin, baik defisiensi absolut maupun relatif. Hal tersebut terjadi jika sel beta pada pulau Langerhans pankreas mengalami kerusakan, sehingga jumlah insulin yang disekresikan berkurang. Hal tersebut menyebabkan timbulnya hiperglikemia, yaitu konsentrasi glukosa darah yang melebihi kisaran normal.

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelompok sekelompok

kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Gangguan metabolism secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Faktor pencetus penyakit diabetes mellitus, antara lain faktor keturunan, obesitas (kegemukan), mengkonsumsi makanan instan, terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, merokok dan stress, kerusakan pada sel pancreas, dan kelainan hormonal

Menurut Nurrahmani (dalam Maharani, 2012) penanganan kuratif penyakit diabetes mellitus terlebih dahulu dilakukan secara non farmakologis yaitu dengan diet dan olahraga untuk mencapai target glukosa darah yang diinginkan. Bila kedua cara non farmakologi belum mampu mencapai target glukosa darah yang diinginkan maka tindakan kuratif diabetes mellitus dapat dibantu dengan pengobatan farmakologi. Namun pengkonsumsian obat-obat antidiabetes dalam jangka panjang beresiko buruk terhadap kesehatan dan resiko resisten sehingga pemberian obat semakin lama semaki tinggi serta obat hipoglikemik yang berasal dari bahan sintetis memilki efek samping diantaranya gangguan saluran cerna dan hipoglikemia berlebih yang mendorong pembebasan hormon kortisol, katekolamin dan hormon pertumbuhan serta timbulnya kerusakan pembuluh darah.

Semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes tersebut menyebabkan meningkatnya penggunaan obat antidiabetes. Saat ini obat antidiabetes dari bahan alam telah banyak dikembangkan kearah fitomarmaka. Penanganan non farmakologi diabetes mellitus dapat

2

Page 3: Artikel Jambu[1]

menggunakan tanaman herbal. Beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku obat diabetes mellitus diantaranya adalah belimbing, brotowali, jagung, jambu biji, jinten hitam, alpokat, apel dan lain sebagainya..Buah jambu ( Psidium guajava ) merupakan buah tropis yang lezat dan menyehatkan. Buah yang satu ini pun harganya cukup terjangkau dan bisa dikembangbiakkan sendiri di halaman rumah. Jambu biji merupakan tanaman dari genus psidium dan terbagi atas banyak spesies. Tanaman ini berasal dari negara Meksiko dan Amerika Tengah, beberapa tempat di Kepulauan Karibia serta Afrika Utara. Namun kini tanaman jambu biji telah dibudidayakan diberbagai tempat di dunia, khususnya di daerah tropis dan subtropis. Buah jambu biji menyandang gelar “superfruit”. Oleh karena banyaknya kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Buah jambu adalah tumbuhan yang mudah tumbuh dimana saja dan tanpa mengenal musim selalu dapat tumbuh dan berbuah lebat. Beberapa khasiat jambu biji yang terkenal bagi kesehatan adalah mengontrol tekanan darah karena kandungan kalium di dalamnya yang sangat tinggi. Jambu biji juga kaya akan vitamin C yang meningkatkan sistem imun. Namun yang paling penting, jambu biji dikenal sebagai buah sahabat penderita diabetes. Jambu biji merupakan jenis buah yang mengandung vitamin C yang tinggi dan cukup mengandung vitamin A dibanding dengan buah-buahan lainnya seperti jeruk. Apabila bijinya ikut dimakan, maka termasuk pula kandungan asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 dan juga serat makanan dalam jumlah yang tinggi. Akan tetapi kandungan vitamin C ini

sangat tergantung pada spesies jambu biji. Sebagai contohnya spesies jambu biji psidium littorale var cattleianum hanya mengandung 30-40 mg vitamin C per 100 pergram buah atau hanya sepersepuluh dari kandungan spesies jambu biji lainnya.

Jambu biji mengandung baik karotenoid dan polifenol, yakni kelompok antioksidan utama. Karotenoid dan polifenol dapat menjadikan buah jambu biji memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.Oleh karena pigmen tanaman ini terdapat pada warna buah. Maka buah jambu biji yang berwarna merah atau kekuningan memiliki manfaat lebih sebagai sumber antioksidan dibandingkan dengan buah yang berwarna kehijauan.

Selain buahnya yang mengandung nilai gizi yang tinggi daunnya juga mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Daun jambu biji juga memiliki manfaat yang tidak kalah besarnya. Ekstrak daun dan batang jambu biji memiliki khasiat terhadap kanker, infeksi bakteri, inflamasi, dan nyeri. Minyak atsiri daun jambu biji memiliki khasiat antikanker. Dalam pengobatan tradisional, daun jambu biji digunakan untuk mengobati diare, serta diabetes.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba untuk menganalisa apa pengaruh mengkonsumsi buah jambu biji terhadap penurunan kadar glukosa dalam darah dan kandungan apa yang terdapat dalam buah jambu biji.

METODEPenulis memperoleh data melalui pendekatan rasional yaitu dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan tema yang dibuat ini, selain itu dengan mecari-

3

Page 4: Artikel Jambu[1]

cari artikel dan informasi lainnya dari internet dan juga sember-sumber lainnya dan melihat penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang terdahulu.

HASILDari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Maharani (2013).Tabel 1. kadar glukosa darah sebelum dan sesudah diberikan buah jambu biji.

DISKUSIHasil penelitian terhadap

penderita diabetes mellitus sebelum diberikan terapi buah jambu biji (Psidium guajava) kadar glukosa darah sebelum adalah sebsar 232.07 mg/dl. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penderita mengalami hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan kondisi kadar glukosa dalam darah diatas normal, yaitu untuk glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl, glukosa plasma puasa > 140mg/dl, dan glukosa plasma PP > 200mg/dl.

Sesuai dengan teori menurut Nurrahmani(2012) dan Wijoyo (2010) (dalam Maharani, 2013) mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah diantaranya kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin karena jumlah atau aktivitas reseptor insulin berkurang pada sel, pola makan yang berlebihan menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat karena keterbatasan sel β pancreas untuk mensekresi insulin, obesitas

mengakibatkan lemak yang berlebihan hal ini akan menyebabkan resistensi terhadap insulin, faktor genetik dapat menyebabakan diabetes mellitus karena diwarisinya gen penyebab diabetes mellitus, bahan-bahan kimia dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan radang pankreas sehingga pankreas tidak berfungsi secara optimal. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kadar glukosa darah adalah stress. Stres menyebabkan tubuh menghasilkan hormonhormon racun, kondisi stress yang terusmenerus akan menyebabkan terjadi kandungan racun yang melimpah di dalam tubuh. Inilah yang kemudian mengacaukan seluruh metabolisme tubuh. Sensitivitas insulin pun terganggu dan menyebabkan terjadinya diabetes mellitus. Selanjutnya karena pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya hiperglikemia dan tidak diimbangi oleh sekresi insulin oleh sel β pankreas dalam jumlah memadai menyebabkan kadar glukosa dalam darah semakin meningkat dan menyebabkan diabetes mellitus. Penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi makanan manis dan minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes mellitus melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang terdapat dalam makanan atau minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum atau makan lebih banyak.

Jambu biji merupakan tanaman buah yang tumbuh dengan baik dan

4

Perlakuan Kadar Glukosa

Sebelum 232.07

Sesudah 192.21

Page 5: Artikel Jambu[1]

banyak dijumpai didaerah tropis seperti Indonesia. Buah jambu biji dapat dijumpai hamper diseluruh daerah di Indonesia dengan nama umum jambu biji, jambu batu atau jambu klutuk. Namun demikian masih dijumpai nama lain jambu biji tergantung varietasnya. Jambu biji adalah tumbuhan yang termasuk famili Myrtaceae dan genus Psidium. Pohonnya adalah tipe yang selalu hijau (evergreen) setinggi 6 sampai 25 kaki dengan cabang yang lebar dan ranting yang berbulu halus . Batang pohonnya kurus, halus, dan kulit kayunya bercorak seperti tambalan-tambalan (Gutierrez et al., 2008).

Mekanisme buah jambu biji dalam menurunkan tekanan darah beragam karena jambu biji mengandung berbagai macam senyawa kimia (fitokimia) yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Fitokimia tersebut adalah alanine, α-humulene, asam α-linoleat, α-selinene, araban, arabinose, arginine, ascorbigen, asam askorbat, asam aspartate, benzaldehyd, benzene, β-bisabolene, β-karoten, βcaryophyllene, β-copaene, β-farnesene, β-humulene, β-ionone, β-pinene, βselinene, butanal, cinnamylacetate, citral, asam sitrat, tembaga, D-galaktosa, asam D-galacturonic, δ-cadinene, asam ellagic, fruktosa, asam gallic, asam glutamate, glisisn, histidine, leusin, isoleusin, asam L-malat, asam laktat, leucocyanidine, limonene, asam linoleat, lysine, magnesium, manganese, mecocyanin, methylcinnamate, methylsopropylketone, mufa, asam myristat, asam oleat, asam oxalate, asam palmitat, asam palmitoleat, asam pantotenat, pectin, phenylalamine, fosfor, phytin-phosphorus, proline, pufa rhamnosa,

riboflavin, serine, SFA, asam stearate, sulfur, thiamin, threonine, tryptophan, turosine, valine, xylose, zinc, pectin dan tannin. Berdasarkan hasil penelitian, jambu biji merah juga mengandung berbagai zat gizi, kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram jambu biji masak segar adalah 0,9 g protein; 0,3 g lemak; 12,2 g karbohidrat; 14 mg kalsium; 28 mg fosfor; 1,1mg besi; 25 SI vitamin A; 0,02 mg vitamin B1; vitamin C 87 mg dan air 86 g dengan total kalori sebanyak 49 kalori(Parimin,S.P, 2008). Buah jambu biji dapat dikonsumsi dalam keadaan segar. Selain itu, buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah, nectar, buahvita, jeli, selai, kembang gula, dan dodol, dan dapat juga digunakan sebagai obat yaitu dengan merebus buah jambu biji dan menggunakan air rebusan tersebut untuk obat antidiabetes. Dosis yang biasa digunakan sehari-hari adalah 300ml/hari untuk konsumsi jus jambu biji.

Kandungan yang paling berfungsi dalam penurunan kadar kolesterol pada penderita diabetes adalah pektin. Pektin adalah suatu karbohidrat polymer yang terdiri atas parsial methoxylated polygalacturonic-acids. Berwarna putih kekuningan, hampir tidak berbau dengan suatu mucilagenous, diperoleh dari kulit pohon jeruk/buah bagian dalamnya atau dari buah apel pomace.Satu gram pektin dapat larut dalam 20 ml air dalam suatu solusi merekat.

Secara empiris buah jambu biji merupakan tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus. Dari penelitian sebelumnya ynag dilakukan oleh Yusof (2004) menyebutkan perasan buah jambu biji 0,517 g/hari akan menurunkan kadar

5

Page 6: Artikel Jambu[1]

glukosa darah mulai minggu ketiga pada tikus yang diinduksi aloksan. Berdasarkan studi literatur dari tanaman obat disebutkan bahwa infusa dan dekokta dari buah jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci, pemberian ekstrak air buah jambu biji mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci yang sebanding dengan glibenklamid dosis 0,235 mg/kgBB Ekstrak etanol 70% buah jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci jantan yang sebanding dengan akarbose dosis 2,33 mg/kgBB. Dengan mengkonsumsi jus jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi Sebagai kelanjutan dari penelitian tersebut, pada penelitian ini buah jambu biji diuji efek hipoglikemiknya dengan penyari yang berbeda yaitu menggunakan etil asetat yang bersifat semi polar yang diharapkan dapat menyari senyawa guava polifenol yang diduga berpotensi dapat menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan kimia buah jambu biji adalah flavonoid, saponin, minyak atsiri. Guava polifenol merupakan salah satu dari senyawa flavonoid. Flavonoid juga mempunyai tipe yang beragam dan terdapat dalam bentuk bebas (aglikon) maupun terikat sebagai glikosida (Harbone, 1987). Aglikon polimetoksi bersifat non polar, aglikon polihidroksi bersifat semi polar, sedangkan glikosida flavonoid bersifat polar, etil asetat merupakan pelarut yang bersifat non polar sampai semi polar kemungkinan flavonoid polimetoksi dan polihidroksi juga terkandung dalam buah jambu biji dapat tersari dalam ekstrak etil asetat buah jambu biji sehingga dimungkinkan dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci jantan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Indrianita (2013), hasil kombinasi jus buah jambu biji (Psidium guajava) dan perasan daun murbei (Morus indica Auct) karena baik pada buah jambu biji dan daun murbei sama-sama terdapat senyawa flavonoid. Dimana senyawa flavonoid memliki aktivitas menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Flavonoid juga merupakan antioksidan yang membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu pada buah jambu biji terdapat senyawa pektin yang mana merupakan serat yang larut air yang dapat menjaga kadar glukosa darah normal dan memperbaiki toleransi glukosa. Senyawa ini dapat menyelimuti molekul karbohidrat sehingga akan menghambat absorbsi dari karbohidrat tersebut dan dilepaskan secara perlahan-lahan. Sedangkan pada daun murbei selain terdapa senyawa flavonoid, daun murbei juga mengandung senyawa 1-deoxynojirimycin (DNJ) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat absorpsi karbohidrat dan menurunkan kadar glukosa darah postprandial (setelah makan).

Menurut Waid (2011) (dalam Maharani, 2013) Penurunan ini disebabkan karena kandungan yang terdapat di dalam daun jambu biji yaitu tanin dan kalsium. Tanin adalah zat pahit polifenol yang sangat baik dan cepat mengikat protein. Daun jambu biji (Psidium guajava) adalah herbal yang bermanfaat sebagai penormal fungsi kelenjar pankreas dengan efek farmakologis memperlancar sistem sirkulasi darah dalam membantu menormalkan fungsi pankreas dalam mengatasi

6

Page 7: Artikel Jambu[1]

diabetes mellitus. Selain itu, dalam daun jambu biji mengandung senyawa tanin yang berfungsi sebagai penghambat αglukosidase yang bermanfaat untuk menunda absorpsi glukosa setelah makan sehingga menghambat kondisi hiperglikemia postprandial. Kalsium pada daun jambu biji mampu menaikkan produksi sel-sel β pankreas untuk menghasilkan insulin. Kalsium bereaksi dengan menstimulus pembebasan insulin dari sel beta pada pulau langerhans pankreas13).

Kunci utama dalam melindungi diri dari diabetes tentu tidak hanya dari makanan. Untuk mencegah kenaikan gula darah, American Diabete Association menganjurkan olahraga teratur, menambah asupan serat dari buah-buahan dan sayuran, mengurangi kelebihan berat badan, membatasi asupan lemak jenuh,menghindari lemak trans, serta menjauhi rokok dan alkohol. Tidur cukup (sekitar 7 jam sehari) dengan kualitas tidur yang baik sangat penting. Karena jika kualitas tidur buruk hormon kortisol akan meningkat dan akan memengaruhi produksi insulin. Kontrol ke dokter tentu penting terutama bila usia sudah 45 tahun dan kelebihan berat badan. Bagi yang lebih muda dan kelebihan berat pun dianjurkan rutin melakukan cek gula darah terlebih lagi jika jarang melakukan olahraga dan memilki riwayat diabetes dalam keluarga. Dengan selalu memantau kadar gula darah kondisi pradiabetes pun akan diketahui. Bila segera dilakukan penanganan yang tepat,pradiabetes bisa diatasi dan gula darah dikembalikan ke kadar normal sehingga tidak berlanjut menjadi diabetes. Banyak pengalaman menunjukkan ketidaktahuan atau sikap meremehkan terhadap seluk

beluk diabetes seringkali harus dibayar mahal oleh penyandang diabetes, karena munculya komplikasi. Semakin dini mengetahui cara mengendalikan diabetes maka akan semakin bermanfaat bagi diabetesi. Olahraga teratur akan memperlancar peredaran darah,membakar kelebihan lemak, menurunkan berat badan berlebih, mengendalikan kadar gula darah, serta memperbaiki sistim imun. Cukup melakukan olahraga ringan seperti jalan pagi,agar fungsi hormon insulin (pengatur kadar gula darah) menjadi optimal. Penderita diabetes dianjurkan memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah,agar gula dan lemak tidak menumpuk dalam darah. Jam makan perlu di atur tepat waktu agar ritme kadar gula darah senantiasa berimbang. Bagi diabetes kadar gula darah tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan lain-lain. Gula darah yang terlalu rendah lebih berbahaya lagi karena bisa menyebabkan hilangnya kesadaran secara mendadak bahkan kematian. Untuk menghindari semua itu,lakukan monitor gula darah secara teratur14).

KESIMPULAN Dalam penelitian Maharani

(2013), gambaran kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes mellitus tipe II sebelum diberikan terapi jambu biji kadar glukosa darah puasa sebesar 232,07 mg/dl. Gambaran kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes mellitus tipe II setelah diberikan terapi jambu biji kadar glukosa darah puasa setelah diberika

7

Page 8: Artikel Jambu[1]

terapi daun jambu biji sebesar 192,21 mg/. Ada perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah diberikan terapi jambu. Buah jambu biji terdapat senyawa flavonoid. Dimana senyawa flavonoid memliki aktivitas menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Flavonoid juga merupakan antioksidan yang membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu pada buah jambu biji terdapat senyawa pektin yang mana merupakan serat yang larut air yang dapat menjaga kadar glukosa darah normal dan memperbaiki toleransi glukosa. Senyawa ini dapat menyelimuti molekul karbohidrat sehingga akan menghambat absorbsi dari karbohidrat tersebut dan dilepaskan secara perlahan-lahan.

SARAN Bagi penderita diabetes mellitus

jambu biji dapat dikonsumsi untuk menurunkan kadar glukosa darah pada kondisi hiperglikemia.

Bagi institusi pendidikan diharapkan pada keperawatan keluarga dalam keperawatan komunitas sebagai salah satu terapi komplementer (jambu biji) untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus.

Peneliti Selanjutnya, penelitian lebih lanjut tentang pengaruh jambu biji (Psidium guajava) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II

dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap faktor-faktor yang menentukan dan membantu pengendalian glukosa darah puasa diantaranya adalah faktor diet, stress, aktivitas, dan dilakukannya pemeriksaan kadar insulin dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Mencegah Diabetes

Mellitus. Dari : http://obat-alami.com/informasi-penyakit-diabetes-tipe-2.html. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 20.00.

Aprilia. 2013. Efek Buah Jambu Dengan Perasan Daun Murbei. Dari : repository.ubaya.ac.id. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 21.00.

Candra, Asep. 2008. Kasus Diabetes Terus Meningkat. Dari : http://entertainment.kompas.com/read/2008/11/19/14085625/Kasus.Diabetes.Terus.Meningkat. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 20.00.

Iksan. 2013 Manfaat Buah Jambu Bagi Kesehatan. Dari : http://fungsi.info/manfaat-buah-jambu-biji-bagi-kesehatan/. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 21.00.

Indriani. 2013. Efek Jambu Biji Untuk Diabetes. Dari http://etd.eprints.ums.ac.id/2301

8

Page 9: Artikel Jambu[1]

/1/K100040138.pdf. Diakses pada tanggal 2 Januari pada pukul 21.30.

Lestari. 2011. Manfaat Buah Jambu Biji Terhadap Penderita Diabetes Mellitus. Dari : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32451/4/Chapter%20II. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 21.00.

Maharani. 2013. Pengaruh Pemberian Daun Buah Jambu Biji Terhadap Penderita Diabetes Mellitus. Dari : jurnal.unimus.ac.id/index.php. Diakses pada tanggal 2 Januari 2015 pada pukul 20.00.

Smeltzer, C. Suzzane. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

9