ARS3066 Laporan Pendahulan Studio Arsitektur VI
-
Upload
billy-gerrardus-santo -
Category
Documents
-
view
279 -
download
12
description
Transcript of ARS3066 Laporan Pendahulan Studio Arsitektur VI
DESKRIPSI PROYEK STUDI PRESEDEN SITE
DESIGN GUIDELINES
PERDA
Definisi & Kriteria Mixed Use 110113764
Definisi & Persyaratan StasiunKereta ApiDefinisi & Persyaratan Hotel Transit Bintang 3 PlusPrediksi Kapasitas Proyek 110113881
Macam KegiatanStandard KebutuhanFasilitas PendukungStasiun Tugu sebagai BangunanCagar Budaya 110113764
1 Inna Garuda HotelAll Season/Ibis Hotel 110113877
Miura Hotel 110114111
Tugu Railway StationLempuyangan Railway Station 100113633
Malmo Central Railway Station 110114111
2833
2
8
20
24252627
38
4445
48
Data Makro 100113652
Data MikroSkoring Tapak Site 1Skoring Tapak Site 2Hasil Skoring Tapak 110113930
54
64707172
Rencana Tata KotaPeraturan BangunanPengamanan Bahaya Kebakaran 100113652
737475
Deskripsi ProyekPreseden & KomparasiSite & Peraturan Bangunan
768285
#6TUGU
Railway Station & Hotel Transit. 110113930 110113881 110113764 100113633 110113877 110114111 100113652
DESKRIPSI PROYEK.Definisi & Kriteria Mixed Use
Definisi & Persyaratan Stasiun Kereta ApiDefinisi & Persyaratan Hotel Bintang 3
Prediksi Kapasitas ProyekMacam Kegiatan
Standard KebutuhanFasilitas Pendukung
Stasiun Tugu sebagai Cagar Budaya
#6TUGU
Railway Station & Hotel Transit.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 1
DESKRIPSI PROYEKStasiun Kereta Api & Hotel Transit
DEFINISI MIXED-USE Menurut R. Michael Hampton dalam “One Dozen Apartments & Tonhouse: A Cost Analysis” (1997), Mixed Use adalah penggabungan dua massa atau lebih ke dalam suatu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain. Memadukan 2 atau lebih fungsi yang berbeda seperti bekerja, tinggal, belanja, dan bermain dengan jarak yang berdekatan (walking distance) bertujuan untuk mengurangi ruang-ruang yang kurang berfungsi, menjadikan penggunaan lahan lebih efektif dan efisien, membuat pelayanan kebutuhan lebih mudah, dan lingkungan menjadi lebih nyaman untuk dihuni. (Surprenant, 2006)
Karakteristik kawasan/bangunan mixed-use adalah: (Schwanke et al, 2003; 4)
1. Terdapat 2 atau lebih bangunan yang berbeda fungsi dalam satu kawasan.
2. Terjadi pengintegrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya.
3. Terdapat hubungan interkoneksi yang relatif dekat antar bangunan satu dengan yang lainnya.
4. Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.
DE
SK
RIP
SI
ECONOMIC.
MIXED-USEsynergistic strategy.
Suprenant menyebutkan bahwa penggabungan fungsi yang berbeda dapat menghasilkan sinergi atau tingkat kekuatan yang berbeda. Kekuatan sinergi antara satu fungsi dengan fungsi yang lainnya dalam kawasan mixed-use dapat ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Berdasarkan data dari kedua tabel tersebut dapat menunjukkan bahwa proyek pembangunan Hotel sebagai fungsi sinergis dari Stasiun Kereta Api memiliki tingkat ekonomi dan keterkaitan yang sangat baik.
AMENITIES
Railway Station Transit Hotel
Mixed Use.
DESKRIPSI PROYEK
STASIUN KERETA API
Prasarana ke re ta ap i sebaga i tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.Pengelompokan makro STASIUN KERETA API
Stasiun Kereta ApiStasiun Operasi
Stasiun Penumpang
Stasiun Barang
Definisi dasar STASIUN KERETA API
Stasiun PenumpangStasiun kereta api dengan fungsi sebagai tempat keperluan keberangkatan dan kedatangan penumpang
Stasiun Barang Stasiun kereta api dengan fungsi sebagai tempat keperluan bongkar muat barang Stasiun Barang
Stasiun kereta api dengan fungsi sebagai tempat pendukung atau sebagi penunjang dalam pengioperasian kereta api
Bangunan stasiun kereta api : bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi pendukung dan peron
Gedung stasiun kereta api : gedung untuk operasional kereta api yang terdiri dari gedung untuk kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang dan gedung untuk kegiatan pelayanan jasa khusus.
Gedung stasiun untuk kegiatan pokok kereta api : gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan pokok stasiun
Gedung stasiun untuk kegiatan penunjang kereta api : gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan usaha penunjang di stasiun
Gedung stasiun untuk kegiatan jasa pelayanan khusus kereta api : gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun
Instalasi Pendukung : instalasi yang mendukung kegiatan operasional kereta api
Peron : bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang berfungsi sebagai sarana untuk naik dan turun penumpang
Stasiun Kereta Api
EmplasemenStasiun
BangunanStasiun
Jalan RelFasilitas pengoperasiankereta apiDrainase
GedungInstalasi PendukungPeron
Konsep Dasar Pembagian Stasiun Kereta Api
Kualitas Bangunan Stasiun Kereta ApiDesign Guidlines
UsabilityOperability
Quality
Value
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 2
DE
SK
RIP
SI
Gedung Stasiun Kereta Api
Fungsi gedung stasiun kereta api adalah bagian dari stasiun kereta api untuk melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa.
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
Persyaratan Penempatan Gedung Stasiun Kereta Api
Pembangunan stasiun kereta api lokasinya sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta a p i , m e n u n j a n g o p e r a s i o n a l s i s te m perkeretaapian,tidak mengganggu lingkungan, memiliki tingkat keselamatan dan keamanan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Persyaratan Teknis Gedung Stasiun Kereta Api
Menjamin konstruksi, material, desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keselamatan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal dalam kurun waktu sesuai umur teknis bangunan.
Klasifikasi Gedung Stasiun Kereta ApiGedung stasiun kereta api terbagi menjadi 3 kelompok bangunan utama :
a. Gedung untuk kegiatan pokokb. Gedung untuk kegiatan penunjangc. Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus
Jenis klasifikasi Gedung Stasiun Kereta ApiGedung untuk kegiatan pokok
1. hall2. perkantoran kegiatan stasiun3. loket karcis4. ruang tunggu5. ruang informasi6. ruang fasilitas umum7. ruang fasilitas keselamatan8. ruang fasilitas keamanan 9. ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia10. ruang fasilitas kesehatan
1. pertokoan2. restoran3. perkantoran3. perparkiran4. perhotelan5. ruang lain yang mendukung
Gedung untuk kegiatan penunjang
Gedung untuk kegiatan penunjang
1. ruang tunggu penumpang2. bongkar muat barang3. pergudangan4. parkir kendaraan5. penitipan barang6. ruang ATM7. ruang yang mendukung langsung dan tidak langsung terhadap stasiun kereta api.
Persyaratan Penempatan Gedung
Gedung untuk kegiatan pokok Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan
kereta api M e n u n j a n g o p e r a s i o n a l s i s t e m
perkeretaapian Tata letak ruang sesuai dengan alur proses
kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api ser ta tidak mengganggu pengaturan perjalan kereta api
Tidak menggangu lingkungan Terjamin keselamatan dan keamanan operasi
kereta api
Gedung untuk kegiatan Penunjang Lokasi sesuai dengan pola operasi stasiun kereta
api Tata letak ruang tidak menggangu alur proses
kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api dan pengaturan perjalanan kereta api
Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka pelayanan pengguna jasa stasiun
Terjamin keamanan dan keselamatan operasi kereta api
Persyaratan Bangunan
Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka pelayanan pengguna jasa stasiun
Terjamin keamanan dan keselamatan operasi kereta api
Konstruksi material, desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keamanan serta keselarasan sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal
Memenuhi keselamatan dan keamanan gedung daribahaya banjir, petir, kelistrikan, dan kekuatan konstruksi
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 3
DE
SK
RIP
SI
Instalasi pendukung sesuai dengan pereaturan perundag-uandangan elektrikal dan mekanikal
Luas Bangunan ditetapkan untuk :
Gedung penunang satasiun disesuaikan dengan kebutuhan
Menjamin bangunan dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak dan pengoperasian
Komponen gedung meliputi : Gedung/ruangan, media informasi, fasilitas umum, fasilitas keselamatan, fasilitas keamanan, penyandang cacat dan lansia, serta kesehatan
Persyaratan Operasi Stasiun Kereta ApiGedung untuk kegiatan pokok
Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur proses kedatangan dan keberangkatan kereta api dan tidak mengganggu perjalanan kereta api
Menjamin bangunan stasiun berfungsi secara optimal dari segi tata letak dan operasi
Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam operasional kereta
Gedung penunjang kegiatan pokok
Tidak menggangu pergerakan kereta api Tidak mengganggu pergerakan
penumpang/barang Menjaga ketertiban dan keamanan Menjaga kebersihan lingkungan Tidak mengganggu bangunan dan
lingkungan sekitar stasiun serta disesuaikan dengan daya tampung dan kebtuhan
Persyaratan Teknis Instalasi Pendukung Stasiun Kereta ApiInstalasi ListrikFungsi
Peralatan, komponen dan instalasi listrik yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi tenaga listrik dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api
Jaringan penyedia listrik umum Sumber tenaga listrik sendiri
Jenis
Persyaratan Penempatan
Ditempatkan di area di luar/dan di dalam gedung stasiun yang memenuhi standar persyaratan umum instalasi listrik
Persyaratan TeknisKomponen terdiri atas : catu daya utama
Catu daya cadangan Panel listrik Peralatan listrik lainnya
Persyaratan Operasi
Stasiun dan komponen l istr ik yang dioperasikan harus aman dan tidak membahayakan operasi stasiun dan pengguna jasa
Suplai listrik mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi kereta api
Instalasi AirFungsi
Peralatan, komponen dan instalasi air yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi air dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api
Jenisa. instalasi air bersih Jaringan penyediaan air umum Olahanb. instalasi air kotor atau limbah
Persyaratan Penempatan
Ditempatkan di area strategis dan terjangkau dan memenuhi persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak menggangu pergerakan penumpang dan operasional kereta api
Persyaratan Teknis
a. Instalasi air bersih Sistem air bersih dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih, kualitas air bersih , sistem distribusi dan penampungannya
Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai kententuan di bidang gedung dan bangunan
b. Instalasi air kotor Sistem pembuangan air limbah dan/atau air
kotor dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya
Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai dengan ketentuan di bidang linkungan hidup
Persyaratan Pemasangan
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 4
DE
SK
RIP
SI
Pemadam Kebakaran
Fungsi
Sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau kebakaran di gedung stasiun kereta api
Hydran dengan selang /dan tabung Sprinkle
Jenis
Persyaratan Penempatan
Ditempatkan di area yang strategis dan mudah terjangkau jika terjadi kebakaran dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu pergerakan penumpang operasional kereta api
Persyaratan Penempatan
a. Komponen instalasi kebarakaran meliputi : Tabung pemadam kebakaran Selang tabung Fasilitas pemadam kebakaran lainnya
b. Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan SNI yang berlaku di bidang pemadam kebakaran.
Persyaratan teknis peron
Fungsi
Sebagai tempat yang digunakan untuk aktivitas nai turun penumpang kereta api
Peron tinggi Peron sedang Peron rendah
Jenis
Persyaratan Operasia. Hanya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang dari kereta api b. Dilengkapi dengan garis batas aman peron Peron rendah, minimal 350mm dari sisi, tepi luar
ke as peron Peron sedang, minimal 600mm dari sisi, tepi luar
ke as peron Peron tinggi, minimal 750mm dari sisi, tepi luar
ke as peron
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 5
DE
SK
RIP
SI
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 6
DE
SK
RIP
SI
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun TUGU Railway Station & Transit Hotel 7
DE
SK
RIP
SI
Hotel sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu Housteisyang memiliki arti memberi tempat perlindungan padapengunjung yang memberikan upah atau hadiah kepadapemiliknya.
Pengertian Hotel menurut SK Menparpostel Nomor. KM 34/ HK103/ MPPT 1987 yang menerangkan tentang peraturan usahadan pengelolaan Hotel, menyatakan bahwa Hotel merupakanusaha komersial yang menyediakan tempat untuk menginap,makan dan pelayanan lain untuk umum yang dikelola secarakomersial serta memenuhi persyaratan yang ditetaokan dalamkeputusan pemerintah.
Menurut Grolier Electronis Publishing. Inc (1995), Hotel adalahusaha komersial yang menyediakan tempat untuk menginap,makan dan pelayanan lain untuk umum.
PENGERTIAN HOTEL
TUGU Railway Station & Transit Hotel 8
DE
SK
RIP
SI
Fungsi utama Hotel adalah sebagai tempat untukmemenuhi kebutuhan para wisatawan yang sedangberkunjung didaerah tersebut. Hotel merupakan sebuahwadah akomodasi komersial, tidak hanya berfungsisebagai tempat menginap, beristirahat, makan danminum. Hotel juga berfungsi sebagai tempatmelangsungkan sebuah pernikahan, tempat pertemuanatau konfrensi, dan tempat pameran.
FUNGSI HOTEL
Tipe / Jenis Hotel
A. Pengelompokan Hotel berdasarkan jumlah kamar (Ukuran Hotel).
1.Small Hotel, merupakan Hotel kecil dengan kamar dibawah 25 kamar.2.Medium Hotel, Hotel dengan ukuran sedang, Hotel jenis ini memiliki 2
kategori yaitu :a)Average Hotel, dengan kamar berjumlah 26-299 Kamar.b)Above Average Hotel, dengan kamar berjumlah 300-600 Kamar.
3.Large Hotel, Hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dan memilik kamar sejumlah 600 kamar.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 9
DE
SK
RIP
SI
B. Pengelompokan berdasarkan Tujuan Pemakaian.
1.Business Hotel, Hotel yang banyak digunakan oleh para usahawan. Dan memilik fasilitas yang lengkap untuk para businessman.
2.Recreational Hotel, Hotel yang dibuat dengan tujuan untuk orang-orang yang akan santai atau berekreasi.
C. Pengelompokan Hotel berdasarkan faktor lamanya tamu tinggal atau menginap.
1.Transit Hotel, Hotel yang dihuni oleh tamu dengan durasi menginap yang singkat, yaitu rata-rata 1 malam.
2.Semi-residential Hotel, tamu yang menginap lebih dari satu malam, namun jangka waktu menginap tetap pendek.
3.Residential Hotel, tamu yaang menginap dalam waktu yang cukup lama.
D. Pengelompokan Hotel berdasarkan kriteria jenis tamu.
1.Family Hotel, tamu yang menginap bersama keluarganya.2.Business Hotel, tamu yang menginap adalah para usahawan.3.Tourist Hotel, tamu yang menginap kebanyakan para wisatawan, baik
domestik maupun luar negeri.4.Cure Hotel, tamu yang menginap adalah tamu yang sedang berada dalam
proses pengobatan dan penyembuhan dalam suatu penyakit.
TUGU Railway Station & Transit Hotel
DE
SK
RIP
SI
10
E. Pengelompokan jenis Hotel berdasarkan faktor lokasi.
1.City Hotel, Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian tamunya menginap untuk tujuan berbisnis.
2.Resort Hotel, Hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamu yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha (Berwisata/ berlibur). Beberapa macam resort Hotel berdasarkan lokasi, antara lain :
a.Mountain Hotelb.Beach Hotelc. Lake Hoteld.Hill Hotele. Forest Hotel
3.Suburb Hotel, hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit yaitu pertemuan antara kota madya.
4.Urban Hotel, Hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar, atau hotel yang terletak di daerah perkotaan baru yang tadinya hanya berupa desa.
5.Airport Hotel, merupakan Hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area bandara atau disekitar bandara.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 11
DE
SK
RIP
SI
Klasifikasi Hotel Berbintang
TUGU Railway Station & Transit Hotel 12
DE
SK
RIP
SI
Peberbedaan Hotel Bintang dengan kelas bintang 1 samapai 5 berdasarkan fasilitas dan mutu pelayanan
TUGU Railway Station & Transit Hotel 13
DE
SK
RIP
SI
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
1. Lokasi dan Lingkungan.Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/ kendaraan roda empat pribadi yang
langsung menuju hotel. Hotel harus terhindar dari pencemaran yang diakibatkan oleh gangguan dari luar yang berasal :
a. Suara bisingb. Bau tidak enakc. Debud. Asape. Serangga dan binatang pengerat
2. TamanDengan kriteria :
a. Terletak didalam atau diluar bangunanb. Taman terpelihara, bersih, dan rapic. Taman yang memiliki kolam hias dan harus berisi ikan
3. Tempat parkirTersedia tempat parkir kendaraan tamu hotel :
a. Kapasitas satu tempat parkir untuk 6 kamar hotelb. Rambu-rambu lalu lintas/ satu arah in-outc. Pos jaga/ ruang tunggu dengan ruang dudukd. Tidak becek/ tersedia saluran air
TUGU Railway Station & Transit Hotel 14
DE
SK
RIP
SI
4. Olahraga dan rekreasi1. Hotel memiliki sarana kolam renang untuk orang dewasa dan anak-anak.2. Hotel menyediakan dua sarana olahraga dan rekreasi lainnya yang merupakan pilihan dari :
a. Fitness centerb. Saunac. Squashd. Game roome. Bowlingf. Tennis
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
5. BangunanBangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku :i. Keadaan bangunan bersih dan terawat dengan baik (tidak berbau, berlumut, sarang laba-laba,
dan lain sebagainya)ii. Pengaruh ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan arus tamu,
karyawan dan barang/ produk hoteliii. Unsur dekorasi indonesia harus tercermin dalam ruang lobby, restoran, kamar tidur, dan tampak
muka hoteliv. Peralatan-peralatan teknis bangunan terdiri dari :
a. Peralatan mekanis/ lift elevatorb. Utilitas : air, listrik, komunikasi, pencegahan bahaya kebakaran, keamanan (ruang jaga
minimal satu buah yang terletak di depan), dan pembuangan limbah.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 15
DE
SK
RIP
SI
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
6. Ruang makana. Jumlah temat duduk sebanding dengan luas restoran dengan ketentuan 1,5m2 per tempat
dudukb. Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari tinggi kamar tamu (2,6m)c. Letak restoran berhubungan dengan dapur (induk/ tambahan) dilengkapi dengan pintu
untuk masuk dan keluar yang berbeda/ dipisahkan (satu arah)
7. Kamar tamua. Jumlah kamar minimal: kamar Standar 30 buah termasuk kamar suite. Semua kamar
dilengkapi kamar mandi dalamb. Luas minimal: kamar standar 24 m2, kamar suite 48m2c. Tinggi kamar minimal 2,6md. Interior kamar mencerminkan suasana indonesia
8. Bara. Hotel menyediakan satubarb. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1m2 tempat dudukc. Lebar ruang kerja bar tender minimal 1m
9. Function Rooma. Hotel menyediakan function room minimal satu buah dengan pintu masuk terpisah dan
lobby dengan kapasitas minimal dua kali setengan jumlah kamarb. Function room yang terletak pada satu lantai dengan lobby harus dilengkapi dengan toilet
umum yang terpisah untuk pria dan wanitac. Tersedia pre-function room
TUGU Railway Station & Transit Hotel 16
DE
SK
RIP
SI
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
10. Dapuri. Hotel minimal menyediakan satu dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40% dari luas restoranii. Ruang dapur terdiri dari :
a. Ruang persiapan dan ruang pengolahanb. Ruang penyimpanan bahan makananc. Ruang administrasi/ chafd. Ruang pencucian dan penyimpanan perlengkapane. Ruang tempat dan penyimpanan bahan bakar/ gas dapur
iii. Tersedia ruangan khusus untuk room service yang letaknya berdekatan dengan dapur induk servis bar, akses ke kamar mandi (service elevator tempat menyimpan alat dan penyajian makanan)
11.Area PublikLobby
Hotel harus mempunyai lobby dengan luas minimal 30m2Lounge
Hotel menyediakan lounge yang dilengkapi dengan meja dan kursiTelepon Umum
Hotel menyediakan telepon umum di lobbyToilet umum
Hotel menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan wanitaKoridor
a. Lebar koridor minimal 1,6mb. Tersedia stop kontak untuk setiap 12 mc. Tata udara diatur AC atau ventilasi alamid. Tingkat kebisingan 40 db
TUGU Railway Station & Transit Hotel 17
DE
SK
RIP
SI
Ruang yang disewakanHotel menyedakan ruang yang disewakan untuk keperluan lain di luar kegiatan utama hotel yang
sesuai dengan definisi hotel minimal 1 ruangana. Drug storeb. Bank/ money changerc. Travel agentd. Airline agente. Souvenir shopf. Perkantoran g. Butik dan salon kecantikan
PoliklinikTersedia ruang poliklinik yang memenuhi persyaratan depkes
12. Area Administrasi1. Front office
a. Tempat penerimaan tamu dan tempat informasib. Tempat kasir dan ruang penitipan barangc. Tempat penitipan barang tamud. Ruang pimpinan front officee. Ruang operator telepon
2. Kantor pengelolaan hotela. Tersedia kantor pimpinanb. GM offce c. F&B officed. Accounting officee. Personal office
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
TUGU Railway Station & Transit Hotel 18
DE
SK
RIP
SI
Persyaratan Fisik Hotel Bintang 3
13. Area pelayanan usaha1. Uniform RoomTersedia uniform room yang diletakkan untuk penyimpanan pakaian seragam2. Ruang Linen
a. Tersedia ruang linen dengan luas minimal 30m2b. Tersedia rak/ almari tempat penyimpanan linen
3. Ruang jahit – menjahit4 Room boy stationTersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 buah untuk setiap 15 kamar. Bagi hotel yang bertingkat tiap lantai minimal tersedia 1 room boy station.5. Area lost and found Luas minimal 10m2 dilengkapi rak, almari terkunci.6. Ruang BinatuRuang binatu (laundry) mempuyai luas minimum 40m2
14. Ruang operasional1. Gudang
a. Tersedia gudang barang makanan dan minumanb. Tersedia gudang untuk engineering
2. Ruang penerima bahana. Tersedia ruang penerima bahan/ barang keperluan hotelb. Kantor penerima barang
3. Ruang karyawana. Ruang loker dan kamar mandi/ WC yang terpisah untuk pria dan wanitab. Ruang makan karyawan yang letaknya berdekatan dengan dapur karyawanc. Ruang ibadah.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 19
DE
SK
RIP
SI
PREDIKSI KAPASITAS HOTEL BINTANG 3+ DAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA
Tabel data penumpang stasiun kereta api (2008-2011)Periode 1 2 3 4
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah 5,293,428 3,041,233 3,319,151 3,051,414
Tabel data hotel di kota Yogyakarta (2009-2011)
Periode 1 2 3
Tahun 2009 2010 2011
Jumlah 22 26 31
Tabel data kamar hotel di kota Yogyakarta (2009-2011)
Periode 1 2 3
Tahun 2009 2010 2011
Jumlah 2,160 2,411 2,979
Tabel penumpang stasiun kereta api digunakan sebagai acuan untuk menghitung nilai prediksi pengguna stasiun kereta api sehingga dapat diketahui “apakah kapasitas stasiun kereta api d a p a t m e n a m p u n g j u m l a h p r e d i k s i penumpang” dan “sebagai penentuan untuk mendapatkan jumlah kamar pada hotel transit”
Indikator penjelasan penggunan tabel data
Tabel data hotel digunakan sebagai pembanding kebutuhan penumpang akan hunian menginap sementara atau lama.
Tabel data tempat tiudr hotel di kota Yogyakarta (2009-2011)
Periode 1 2 3
Tahun 2009 2010 2011
Jumlah 3,393 3,847 4,891
Perhitungan matematis data
Perhitungan data menggunakan pedoman perhitungan prediksi dengan metode Regresi Linear dengan menggunakan media Microsoft Excel.
Dasar perhitungan metode regresi linear Y = a + bx
Formula excel untuk perhitungan yang digunakan:
nilai a dihitung dengan formula := intercept (nilai y, nilai x)
nilai b dihitung dengan formula := slope (nilai y, nilai x)
Hasil perhitungan
Periode 1 2 3 4
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah 5,293,428 3,041,233 3,319,151 3,051,414
Penumpang kereta api
Hasil perhitungan jumlah prediksi penumpang untuk 15 tahun mendatang adalah -4.383.849 disebabkan data 4 tahun yang didapat menunjukan penurunan jumlah penumpang.
Solusi selisih peningkatan penumpang diambil dengan nilai (+) yakni selisih antara tahun 2010 ke 2009 yakni 277.918
Kesimpulan jumlah penumpang dengan prediksi 15 tahun kedepan berjumlah 4.168.770
Periode 1 2 3
Tahun 2009 2010 2011
Jum lah 22 26 31
Hotel di kota Yogyakarta
Hasil perhitungan nilai a menghasilkan nilai 17 dan nilai b adalah 5, dan formula yang terdefinisi adalah Y = 17+5x
Kesimpulan jumlah hotel di kota Yogyakarta dengan prediksi 15 tahun kedepan berjumlah 94 hotel
Kamar hotel di kota YogyakartaPe riode 1 2 3
Tahun 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1
Jum lah 2 2 2 6 3 1
Hasil perhitungan nilai a menghasilkan nilai 1698 dan nilai b adalah 410, dan formula yang terdefinisi adalah Y = 1.698+410xKesimpulan jumlah hotel di kota Yogyakarta dengan prediksi 15 tahun kedepan berjumlah 8.659 kamar hotel
Kamar hotel di kota Yogyakarta
Periode 1 2 3
Tahun 2009 2010 2011
Jumlah 3,393 3,847 4,891
Hasil perhitungan nilai a menghasilkan nilai 2.546 dan nilai b adalah 749, dan formula yang terdefinisi adalah Y = 2.546+749x
Kesimpulan jumlah hotel di kota Yogyakarta dengan prediksi 15 tahun kedepan berjumlah 15.279 tempat tidur hotel (asumsi 1 tempat tidur 2 orang) 30.557
Kesimpulan Prediksi Keseluruhan
Prediksi 15 tahun mendatang :( Kota Yogyakarta ) Penumpang Stasiun : 4.168.770 Hotel : 94 Kamar hotel : 8.659 Tempat tidur : 15.279
TUGU Railway Station & Transit Hotel 20
DE
SK
RIP
SI
Perhitungan Kapasitas Kamar Hotel
Data :Prediksi 15 tahun mendatang :( Kota Yogyakarta ) Penumpang Stasiun : 4.168.770 orang Hotel : 94 Kamar hotel : 8.659 Tempat tidur : 15.279
Prediksi jumlah kamar hotel bintang 3 diambil dari data jumlah penumpang stasiun kereta api tugu dengan asumsi pembagian sebagai berikut:
Asumsi penumpang yang berangkat dan datang adalah 50% keberangkatan dan 50% kedatangan
Dari jumlah 50% kedatangan, diambil asumsi bahwa 50% akan menginap di hotel dan sisanya 50% adalah tidak menginap dan merupakan orang Jogja yang mempunyai rumah di Jogja
Dari jumlah 50% penumpang yang menginap di kota Yogyakarta, diambil asumsi bahwa penumpang kereta api yang menginap dan memilih hotel bintang adalah 50%
Hasil perhitungan dengan indikator asumsi
Jumlah Penumpang Kereta Api : 4.168.770
ŐÑǾ İ MOÞŌ per Hari
Keberangkatan 50% 2,084,385 5,711
Kedatangan 50% 2,084,385 5,711
1. Asumsi keberangkatan dan kedatangan penumpang kereta api
2. Asumsi penumpang yang menginap dan penumpang yang mempunyai tempat tinggal di Yogyakarta
ŐÑǾ İ MOÞŌ per Hari
Rumah 50% 1,042,193 2,855
Menginap 50% 1,042,193 2,855
3. Asumsi penumpang yang menginap yang memilih hotel bintang dan hotel melati
ŐÑǾ İ MOÞŌ per Hari
hotel Bintang 50% 521,096 1,428
hotel melati 50% 521,096 1,428
Dari perhitungan di atas diambil 20% penumpang yang akan menginap di hotel bintang 3 Stasiun Tugu.
Penumpang yang menginap di hotel stasiun tugu : 20% x 1.428 = 286 orang/hari
Perhitungan kebutuhan kamar hotel bintang
ÐÆĎDE
3,745
4,914
Jumah kamar prediksi
Kamar tahun 2013
Selisih
1. Tabel kebutuhan kamar di Kota Yogyakarta ( prediksi 15 tahun)
2. Tabel kebutuhan tempat tidur di Kota Yogyakarta ( prediksi 15 tahun)
:Jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk 15 tahun ke depan
ĖŒÞÖŒÒ 20%
Jumlah Menginap 286 Orang
Kebutuhan Kamar 143 Kamar
Presentase dari potensi 0.03 %
Luas Total kamar 3,426 m2
Luas Site 5700 m2
KDB 70%
Luas Lantai Dasar 3,990 m2
Luas Site - KDB 1,710 m2
KLB 4.2
Luas Bangunan 23,940 m2
LB - LLD 19,950 m2
(LB - LLD) - LTK 16,524 m2
Luas Bersih selain kamar 16,524 m2
Net ( 63%) 16,279 m2
Tabel Rekapitulasi Akhir Perhitungan Kapasitas Hotel Bintang 3+ Stasiun Tugu ( per-hari)
Keterangan :LB : Luas BangunanLLD : Luas Lantai DasarLTK : Luas Total Kamar ( menggunakan standar per kamar 24 m2)
ĈDÆČĐE
6,291
8,988
Jumlah tempat tidur tahun 2013
Selisih
Tempat Tidur prediksi
TUGU Railway Station & Transit Hotel 21
DE
SK
RIP
SI
PREDIKSI KAPASITAS HOTEL BINTANG 3+ DAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA
Perencanaan Revitalisai dan Konservasi Staiun Kereta Api Tugu Yogyakarta
Stasiun Kereta Api
GedungPokok
Peron
Perencanaan revitalisasi dan konservasi Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakar ta, berdasarkan kategori konservasi dan kapasitas pergerakan penumpang dan kereta di stasiun.
Dengan menggunakan indikator kapasitas pergerakan penumpang dan kereta di stasiun maka akan di dapatkan penyelesaian permasalahan:
“Apakah Stasiun Tugu dapat menampung jumlah penumpang untuk 15 tahun mendatang ?”
”Apakah Stasiun Tugu memerlukan revitalisasi Gedung Pokok dan Kapasitas Peron dengan adanya pertumbuhan pengguna stasiun?”
Dalam penentuan indikator revitaslisai Stasiun Tu g u Yo g y a k a r t a d i l a ku k a n d e n g a n menggunakan data sebagai berikut: Data penumpang stasiun tugu baik
kedatangan maupun keberangkatan Data pergerakan kereta api di stasiun Tugu
Yogyakarta Jumlah penumpang dari setiap gerbong
kereta api yang berhenti di Stasiun Tugu
Untuk penentuan indikator konservasi Stasiun Tugu menggunkan Pedoman Teknis Konservasi Bangunan Kolonial yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Data kapasitas dan tipe kereta api
Data dikutip dari produsen produksi kereta api PT INKA
KERETA REL DIESEL ELECTRIC (KRDE)
Tahun pembuatan 2007 Konfigurasi : TeC - M - T - T - TC Kapasistas TeC = 20 seat Kapasistas M = 64 seat Kapasistas T = 64 seat Kapasistas TeC = 20 seat Kapasistas TC = 54 seat
KERETA DIESEL INDONESIA (KRD-I)
Tahun pembuatan 2007 Konfigurasi : MeC - T - T - MeC Kapasistas MeC= 224 penumpang Kapasistas T = 284 penumpang
Tabel penumpang kereta api stasiun tugu
Periode 1 2 3 4
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah 5,293,428 3,041,233 3,319,151 3,051,414
Jumlah penumpang dengan prediksi 15 tahun kedepan berjumlah 4.168.770
Tabel pergerakan kereta api stasiun tugu
Perhitungan kapasitas gedung pokok dan peronSumber : Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor : PM 29 tahun 2011 Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun
Bedasarkan tabel jumlah penumpang dan pergerakan kereta api, maka kapasitas gedung pokok dan peron dapat diketahu dengan menggunakan rumus :
Perhitungan kapasitas gedung pokok
Perhitungan kapasitas peron
Ĩ ÑǾÒŎŇÑ 1 2 3
Tahun 2010 2011 2012
Kedatangan 44 42 47
Keberangkatan 42 40 50
(data pergerakan per hari)
Tabel pergerakan kereta api digunakan untuk melihat jeda pergerakan penumpang kedatangan dan keberangkatan pada jam sibuk serta unutk melihat berapa jumlah kereta yang parkir di stasiun dengan waktu yang lama.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 22
DE
SK
RIP
SI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 23
DE
SK
RIP
SI
Kondisi Stasiun Kereta Api Tugu : SEKARANG
Jumlah Rel : 6 buahJumlah peron : 12 buahGedung Pokok : 1Gedung Penunjang : 1Instalasi pendukung : 1
Ukuran peron
Peron tipe 1 : 50,25 x 2.50Peron tipe 2 : 34.25 x 2.50Peron tipe 3 : 48.30 x 2.50Peron tipe 4 : 8.30 x 2.50
Jumlah peronPeron tipe 1 : 4 buahPeron tipe 2 : 4 buahPeron tipe 3 : 2 buahPeron tipe 4 : 2 buah
Luas total peron Stasiun Tugu
Luas : 1.128 m2
Perhitungan luas peron
Untuk menghitung luas peron menggunakan variabel sebai berikut : lebar peron jumlah rata penumpang load factor ( 80% ) panjang peron sesuai dengan panjang kereta
yang beroperasi
Perhitungan luas gedung pokok
Dalam perhitungan luas bangunan gedung pokok stasiun untuk mengetahui kapasitas ruang tunggu penumpang sekarang dan prediksi 15 tahun kepdepan
Kondisi ruang tunggu stasiun stasiun tugu saat ini: luas area gedung pokok stasiun laintai 1 :
117,55 x 24,00 = 2.821,20 m2 luas area ruang tunggu penumpang = luas
gedung pokok - luas total kerja kereta api luas area kerja kereta api : 1.021,43 m2 luas area tunggu penumpang : 2.250,33 m2
Dengan luas ruang tunggu 2.250,33 m2, penumpang yang dapat terlayani sebesar 3.515 penumpang /hari dan 1.282.975 penumpang /tahun
Penumpang kereta api
Periode 1 2 3 4
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah 5,293,428 3,041,233 3,319,151 3,051,414
Dari data tabel penumpang diatas diketahui bahwa penumpang pada tahun 2011 sebesar 3.051.414, maka penumpang yang tidak terlayani dengan baik sebesar 1.768.439
Dengan prediksi jumlah penumpang kereta api stasiun tugu untuk 15 tahun kedepan dengan jumlah penumpang sebesar 4.168.770 agar dapat terlayani dengan baik maka Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta harus medapatkan revitalisasi ruang tunggu
Data ukuran panjang rangkaian kereta api
Jenis dan ukuran panjang kereta yang masuk di Stasiun Tugu Yogyakarta : Kereta Ekonomi AC (K3 AC) : 20,92 m Kereta eksekutif (K1 - ARGO) : 20.92 m Kereta Rel Diesel Electric ( KRDE) : 20,70 m Kereta Diesel Indonesia (KRD-I) : 20.7 m
DE
SK
RIP
SI
MACAM & SUB KEGIATANStasiun Kereta Api & Hotel Transit
STASIUN KERETA API
Kegiatan utama pengguna adalah berangkat menggunakan kereta api. Susunan zona atau ruang perlu diperhatikan untuk mencapai pergerakan yang efisien dan mengantisipasi pengunjung yang asing terhadap peng-gunaan kereta api. Berikut adalah susunan zona yang merangkai kegiatan di dalamnya:
1. Access and Interchange Zone Sebagai gerbang dan transisi antara stasiun
dengan lingkungan sekitar. Terintegrasi dengan fasilitas pendukung seperti moda transportasi penghubung.
2. Facilities Zone Sebagai zona vital dalam stasiun. Terdapat
informasi pariwisata dan keberangkatan, retail, food and beverage, yang ditata berdasarkan kelompok fungsinya. Adanya koneksi visual dengan Platform Zone akan memudahkan pengunjung memperkirakan waktu keberang-katannya.
3. Platform Zone Akses antara Facilities Zone dengan Platform Zone
biasanya dipisahkan dengan area pengecekan tiket. Alur keluar-masuk pengguna harus aman dan nyaman.
HOTEL TRANSIT
Sama seperti hotel pada umumnya, hotel transit memiliki pembagian ruang kegiatan berdasarkan interaksi terhadap pengunjung. Front of the House sebagai tempat dimana fasilitas dapat berjalan dan terlihat secara lang-sung oleh pengunjung, sedangkan Back of the House adalah tempat yang berfungsi untuk menunjang kegiatan pada Front of the House.
ZONASIrailway station
Lobby
Front Office
Restaurant
Shop
Lavatory
Hall
Meeting Room
Guest Room
Back Office
Mechanical & Electrical
Maintenance Space
Room Services
Kitchen
FOH BOH
ZONASIhotel
DE
SK
RIP
SI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 24
STANDARD KEBUTUHANStasiun Kereta Api & Hotel Transit
KEBUTUHAN PENGGUNA
Pengguna stasiun kereta api berasal dari berbagai kalangan dan berbagai tujuan. Setiap segmen memiliki penekanan terhadap kebutuhannya dalam menggunakan stasiun. Hotel Transit Bintang 3 plus yang diintegrasikan dalam kawasan stasiun tugu ditujukan terutama untuk mewadahi tiap segmen yang menggunakan stasiun. Sehingga kebutuhannya terhadap hotel akan sinergis dengan kebutuhannya terhadap stasiun.
Berikut adalah daftar pengguna dan kebutuhannya menurut Mike Goggin, Director, Stations & Customer Service Network Rail yang telah dikombinasikan dengan kebutuhannya terhadap hotel:
1. CommutersSangat familiar dengan stasiun. Transportasi dengan operasional yang cepat dan efisien menjadi kebutuhan yang utama. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan waktu perjalanan.Hotel digunakan untuk transit menunggu waktu keberangkatan. Jarak dan kualitas walking distance perlu dirancang dengan efektif untuk memenuhi kebutuhan operasional yang cepat dan efisien.
2. Business Travellers (Wisatawan Bisnis)Memerlukan fasilitas first-class dan tingkat kenyamanan yang tinggi. Kebutuhan utamanya adalah ruang tunggu yang nyaman, akses yang aman dan nyaman sampai area parkir dan drop off point. Selain untuk transit, hotel juga digunakan untuk menunjang kegiatan bisnis. Sehingga diperlu-kan fasilitas-fasilitas yang mampu mendukung fungsi Business Hotel, seperti Conference Hall.
3. Wisatawan Rekreasi dan TurisKurang akrab dengan stasiun, biasanya tidak memiliki keterbatasan waktu tertentu. Keunikan kebudayaan merupakan salah satu latar belakang utama untuk menggunakan stasiun. Kebutuhannya adalah mendapatkan suasana “selamat datang” dengan akses yang jelas dan mudah dipahami.Mereka akan cenderung mencari hotel dengan karakter otentik yang kuat.
4. Pengunjung Stasiun & HotelMengunjungi stasiun atau hotel tidak untuk menggunakan kereta api atau menyewa kamar namun sekedar berkunjung untuk menikmati fasilitas lain di dalamnya. Biasanya tujuannya adalah untuk bertemu dengan teman dan keluarga atau sekedar nongkrong. Kebutuhan utamanya adalah fasilitas pendukung yang lengkap dan bersih, serta adanya area publik yang menarik.
5. Manager Stasiun dan Hotel Merupakan pelaku komersial, pendapatan optimal dan biaya operasional yang kecil dengan tetap mengutamakan kepuasan dan kenyamanan pada setiap pengguna merupakan tujuan utamanya. Kebutuhan utamanya adalah kualitas back of house yang baik pada stasiun maupun hotel untuk menciptakan kenyamanan pengunjung yang maksimal.
6. Commercial and Retail OperatorsMenginginkan jumlah pengunjung yang banyak, memaksimalkan pendapatan dengan daya tinggal yang cukup lama. Kebutuhan utamanya adalah kualitas mixed-use dengan stasiun yang baik, terkait ukuran, letak, dan fungsi.
PENGGUNA STANDARD KEBUTUHANelements.
DE
SK
RIP
SI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 25
FASILITAS PENDUKUNGStasiun Kereta Api & Hotel Transit
Pada bagian sebelumnya telah dibahas kebutuhan-kebutuhan pada tiap segmen, melihat adanya keberagaman tersebut perlu adanya fasilitas pendukung untuk mencapai kenyamanan yang optimal pada setiap segmennya. Fasilitas tersebut antara lain:
1. Moda Transportasi PenghubungKeterbatasan kereta api untuk menjangkau daerah-daerah di luar stasiun merupakan alasan dibutuhkannya adanya moda transportasi penghubung bagi pengunjung untuk meneruskan perjalanan sampai ke tujuannya secara cepat dan nyaman.
Dekat: Becak dan AndongMenengah: Taksi dan OjekJauh: Travel
2. RetailFasilitas retail yang perlu untuk diintegrasikan antara lain:
Café & Restoran: sebagai atraksi publik untuk berinteraksi atau sekedar makan dan minum.Toko oleh-oleh: cinderamata sebagai benda yang mencitrakan karakter kota dapat memperkuat fungsi stasiun sebagai gerbang atau landmark kota.Minimarket: sebagai respon terhadap kebutuhan pengunjung yang dapat berubah tak terduga.
3. Fasilitas Business Hotel Untuk merespon segmen pasar Business Travel-
lers, diperlukan fasilitas yang mampu mendukung fungsi transit pada hotel. Fasilitas yang akan ditambahkan adalah Conference Room. eksisting sisi selatan stasiun tugu.
kios-kios penunjang stasiun
becak. andong. ojek.
café & restoran. kios retail.
minimarket. souvenir shop.conference room.
DE
SK
RIP
SI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 26
“Memotong” sumbu imajiner antara Kraton dengan Tugu Pal Putih (pada waktu itu disebut Tugu Golong Gilig) dilakukan oleh Pemerintah Belanda dengan membangun rel kereta api yang memecah jalur jalan.
DESKRIPSI PROYEKStasiun Kereta Api & Hotel Transit
STASIUN TUGU SEBAGAI CAGAR BUDAYA
Stasiun Kereta Api yang telah terbangun sejak tahun 1887 ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat mendasar terhadap tata kawasan kota Yogyakarta. Keberadaannya mampu menjadi gerbang dan landmark pusat kota Yogyakarta. Perancangan bangunan baru yang memiliki overlapping fungsi dengan bangunan cagar budaya ini sepatutnya memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian atau konservasi cagar budaya.
Berikut adalah poin-poin terkait pelestarian cagar budaya dikutip dari Peraturan Gubernur DIY Nomor 62 tahun 2013 tentang Pelestarian Cagar Budaya:
1. Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan, berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan, yang memiliki nilai penting bagi sejarah.
2. Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembang-kan, dan memanfaatkannya.
Pelestarian Cagar Budaya tidak berorientasi pada pelindungannya saja, melainkan juga dapat dikembang-kan dan dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat umum.
Keselarasan merupakan prinsip pokok yang harus dipegang arsitektur dalam upayanya melestarikan bangunan cagar budaya demi mempertahankan atau memperkuat karakter yang sudah ada, keselarasan dapat dilihat dari 4 sisi sebagai berikut:
1. Selaras SosokMenyerap gaya arsitektur dari suatu masa tertentu, dari bentuk lestari asli, diaplikasikan pada penampilan bangunan secara garis besar tanpa detail kedalaman yang rinci.
2. Selaras ParsialSebagian komponen diadopsi dari komponen bangunan dari suatu gaya arsitektur yang dapat divariasikan dalam bentuk selaras kombinasi atau selaras modifikasi.
3. Selaras KombinasiMemadukan 2 atau lebih gaya arsitektur dari era yang berbeda.
4. Selaras Modifikasi Menyerap gaya arsitektur dari era tertentu yang
dikembangkan dengan menambahkan elemen arsitektur baru secara kreatif.
Stasiun Tugu mulai dioperasikan untuk transit penumpang pada 1 Februari 1905. Dalam mewadahi transportasi jarak jauh, Stasiun ini banyak mengalami per-kembangan baik secara fungsi maupun fisik bangunan.
CAGAR BUDAYAconservation.
1887 1930
2014STASIUN TUGU
gagasan.
Berdasarkan data BCB PM.07/PW.007/MKP/ 2007 ditetapkan bahwa Stasiun Tugu merupakan Bangunan Cagar Budaya kelas B dan termasuk golongan III, berikut adalah peraturan-peraturan yang terkait:
1. Mempertahankan tampak muka arsitektur dan atau bentuk atap bangunan sesuai kondisi yang diketahui.2. Detail ornamen dan bahan bangunan disesuai- kan dengan gaya arsitektur bangunan di sekitar- nya dalam keserasian lingkungan.3. Perubahan tata ruang tanpa mengubah bentuk dan konstruksi bangunan guna menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini.4. Bangunan tambahan dalam persil dibangun terpisah dengan Bangunan Cagar Budaya dengan pola selaras parsial.
Tugu Pal Putih
Stasiun Tugu
Keraton
TUGU Railway Station & Transit Hotel 27
DE
SK
RIP
SI
PRESEDEN & KOMPARASI.Inna Garuda Hotel
All Season/Ibis HotelMiura Hotel
Malmo Central Railway StationTugu Railway Station
Lempuyangan Railway Station
#6TUGU
Railway Station & Hotel Transit.
STUDI PRESEDEN
Telah berdiri sejak tahun 1908. Hotel ini pertama dibangun untuk para kolonial Belanda dan dengan berjalannya waktu telah direnovasi beberapa kali. Kini, hotel ini tetap memiliki nuansa Indonesia yang menarik banyak tamu. Harga kamar hotet ini sangat terjangkau dan terdapat beragam pilihan tipe akomodasi , mulai dari kamar biasa hingga suite. Lokasinya yang dekat dengan berbagai sarana transportasi serta pusat-pusat wisata menjadikan hotel ini tempat yang tepat untuk bermalam di kawasan.
Lokasi : Jl. Malioboro 60, Yogyakarta, Indonesia 55213Phone : (0274) 566353Jumlah kamar : 223 kamar (superior &deluxe)Kategori : Medium Hotel - Average Recreational Hotel Residential Hotel Resort Hotel & City HotelJumlah fasilitas : 3 restoran & 17 ruangJumlah lantai : 7 lantaiRating : ****
HOTEL INNA GARUDA
Sumber referensi: www.agoda.comwww. innagroups.com
www.yogyes.com
eksterior entrance
single bed room double bed roomswimming pool meeting room
restaurantrestaurant
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
28
HOTEL INNA GARUDA
FOH (Front of the House)
BOH (Back of the House)
KETERANGAN ZONING
DENAH LANTAI DASAR
DENAH LANTAI 1DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3,4,5,6(TIPIKAL)
DENAH ROOFTOP
ATAP
Guest Registration,Lobby, Restaurant Facilities, Shop, Rooms, Lavatory, Balcony, Guest Room, Stairs, Lift, Corridors
Housekeeping Departement, Food and beverage service, Loading Dock, Office, Lavatory for workers, Mechanical and maintenance Space.
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
29
HOTEL INNA GARUDA
KETERANGAN ZONING
DENAH LANTAI DASAR
DENAH LANTAI 1DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3,4,5,6(TIPIKAL)
DENAH ROOFTOP
PRIVAThanya dapat diakses oleh pengelola
SEMI PRIVATdapat diakses oleh penyewa hotel
PUBLIKdapat diakses oleh umum.
ATAP
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
30
HOTEL INNA GARUDA
KETERANGAN ZONING
DENAH LANTAI DASAR
DENAH LANTAI 1DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3,4,5,6(TIPIKAL)
DENAH ROOFTOP
jalur sirkulasi pengunjung
jalur sirkulasi penghuni hoteljalur sirkulasi penghuni hotel
area pengelola / workers area
koridor menuju kamar selebar 2m, akses mudah menuju ke area FOH.
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
31
STUDI BENTUKPROGRAM RUANG
HOTEL INNA GARUDA
Hotel Inna Garuda pada dasarnya menggunakan bentuk geometri dasar yaitu persegi. Pada denah, bentuk dasar persegi panjang berjumlah 2 yang diinterlock sebagai connecting. Connecting pada denah berupa sistem transportasi vertikal yang menerus dari lantai dasar- lantai 7.Fasad bangunan terbentuk dari persegi pula, dengan lantai tipikal disertai bukaan persegi mengarah ke luar bangunan guna view, lighting, dan pengudaraan. Penyelesaian atap menggunakan kombinasi atap tradisional berupa limasan dengan atap modern (dak beton dan roof garden) lantai teratas. Pendopo digunakan sebagai area drop off pengunjung yang akan masuk ke dalam hotel.
LAN
TAI D
AS
AR Offices, Mechanical
and maintenance Space.
office,Mechanical and maintenance Space, room services.
FOH BOH
Front office ,Lobby, Restaurant , Shop, Guest Lavatory, Stairs, Lift, Corridor
mechanicaland maintenance room,Kitchen, Cashier.
mechanicaland maintenance room
Guest Room, Guest Lavatory, Stairs, Lift, Corridor
LATN
AI 1
FOH
LATN
AI 3
-6
Office, mechanicaland maintenance room
Guest Rooms,Guest Lavatory, Stairs, Lift, Corridor
LATN
AI 2
LATN
AI 2
LATN
AI 7
interlocking space main
mainentrance
Hall, meeting room
Restaurant, Lavatory, Stairs
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
32
ALL SEASON HOTEL
Ibis Styles Yogyakarta Hotel terletak di kawasan Pathuk Yogyakarta. Dengan lokasinya yang strategis, hotel ini menawarkan akses mudah ke destinasi harus-lihat kota. Para tamu dapat menikmati layanan kamar, tur, layanan kamar 24 jam, wi-fi di tempat-tempat umum, ruang merokok.
Lokasi : Jl Dagen No 109, Pathuk, Yogyakarta, Indonesia 55271Phone : 001803442562Jumlah kamar : 112 kamar (superior double &twin)Jumlah Lantai : 7 lantaiRating : ***Kategori : Medium Hotel - Average Recreational Hotel Residential Hotel Resort Hotel & City Hotel
Sumber referensi:http://ibisstyleshotel.ibis.com/http://www.asiarooms.com/http://www.asiawebdirect.com/
Facilities 24-hour room servicebarelevatorfacilities for disabled guestslaundry servicemeeting facilitiespoolside barrestaurantroom servicesafety deposit boxessmoking areatoursWi-Fi in public areas Internet in Rooms Free WiFi access
Eksterior Resepsionis Restoran
Eksterior Kolam Renang
Kolam Renang
Rg. meeting
Rg. meeting
Ruang makan luarLobby
Twin Bed Room
Double Bed Room
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
33
ALL SEASON HOTEL
FOH (Front of the House)
BOH (Back of the House)
Atap
KETERANGAN ZONING
Guest Registration,Lobby, Restaurant Facilities, Shop, Rooms, Guest Lavatory, Balcony, Guest Room, Stairs, Lift, Corridors, parking area
Housekeeping Departement, Food and beverage service, Loading Dock/storage, Office, Mechanical and maintenance Space, Lavatory for workers.
DENAH LANTAI BASEMENT
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3-5
DENAH LANTAI 6
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
34
ALL SEASON HOTEL
KETERANGAN ZONING
PRIVAThanya dapat diakses oleh pengelola
SEMI PRIVATdapat diakses oleh penyewa hotel
PUBLIKdapat diakses oleh umum.
ATAP
DENAH LANTAI 3-5
DENAH LANTAI 6
DENAH LANTAI BASEMENT
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
35
ALL SEASON HOTEL
KETERANGAN
jalur sirkulasi pengunjung
jalur sirkulasi penghuni hotel
jalur sirkulasi kendaraan
DENAH LANTAI BASEMENT
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3-5
DENAH LANTAI 6
lebar koridor untuk sirkulasi menuju kamarselebar 1.5m.
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
36
STUDI BENTUK
PROGRAM RUANG
ALL SEASON HOTEL
All Seasons Hotel pada dasarnya menggunakan bentuk geometri dasar yaitu persegi untuk setiap elemen-elemen bangunan. Termasuk pada bagian bangunan utama, penyelesaian bukaan pada tiap lantai kamar, penyelesaian ornamen fasad, bentuk ruang. Peletakan bukaan pada lantai tipikal terletak pada susunan yang rapi memudahkan sistem utilitas.
All Seasons Hotel pada dasarnya menggunakan bentuk geometri dasar yaitu persegi untuk setiap elemen-elemen bangunan. Termasuk pada bagian bangunan utama, penyelesaian bukaan pada tiap lantai kamar, penyelesaian ornamen fasad, bentuk ruang. Peletakan bukaan pada lantai tipikal terletak pada susunan yang rapi memudahkan sistem utilitas.
parking area
BA
SE
ME
NT Housekeeping
Departement, Loading Dock/storage, Office, Mechanical and maintenance Space, Lavatory for workers.
Kitchen, Control office,luggage room
FOH BOH
Front office ,Lobby, Restaurant , Shop, Guest Lavatory, Stairs, Lift, Corridor
mechanicaland maintenance room
mechanicaland maintenance room
Guest Room, Guest Lavatory, Stairs, Lift, Corridor
LATN
AI 1
FOH
LATN
AI 3
-6
mechanicaland maintenance room
Guest Lavatory, Stairs, Lift, Meeting rooms, Mushola, Corridor
LATN
AI 2
LATN
AI 2
LATN
AI 7
TUGU Railway Station & Transit Hotel
PRESEDEN
37
STUDI�PRESEDEN
MIURA HOTEL Architects: Labor 13Location: Celadna, Czech Republic
Modern Art & Panorama
Bentuk bangunan yang memanjang dengan posisi bukaan pada sisi panjang bangunan merupakan eksploitasi panoramic view yang berada di sisi utara dan selatan bangunan.
Miura Hotel merupakan sebuah hotel dengan gaya arsitektur modern-kontemporer, yang tidak hanya mengandalkan arsitektur tapi juga seni grafis, sculptures dan panoramic view. Fungsi utama hotel sebagai penginapan (bed) dilengkapi oleh fungsi pendukung (board) antara lain restoran, golf course, ruang konferensi dan spa.
SITE PLAN
Mengacu pada Time Saver Standards: Building Types, konsep terpenting dalam tipologi bangunan hotel adalah duality of hotel (p.305) yang menyatakan bangunan hotel secara fungsional dibagi menjadi 2 area: front-of-the-house (FOH) dan back-of-the-house (BOH). FOH merupakan “greeting areas” dimana customer dapat mengakses dan menggunakan area tersebut. Area ini antara lain reception area dan public rooms. BOH merupakan bagian belakang, yang tidak diperkenankan terlihat oleh customer. BOH mengakomodasi berjalannya seluruh fungsi pelayanan hotel untuk memberikan kenyamanan bagi customer. Area BOH misalnya food preparation area, guest services, services area, dll.
stu
di
pre
sed
en
STUDI BENTUK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 38
STUDI�PRESEDEN
Orientasi bangunan memanjang dari timur ke barat, selain memperkecil luasan permukaan yang berinteraksi langsung dengan matahari, bentuk bangunan yang memanjang juga mengakomodasi view from site ke arah timur dan selatan berupa panoramic view pegunungan Beskydy dan lapangan golf di bagian selatan site.
SITE PLAN west mass middle mass east mass
1st Floor
2nd Floor
3rd Floor
Proporsi bangunan mengadopsi bentuk bangunan modern yang tidak kaku dan tidak simetris. Proporsi bangunan ditentukan secara fungsional dan gaya artistik perancang bangunan, tidak bergantung pada aturan-aturan atau modul tertentu.
Penampilan bangunan menunjukkan bangunan yang artistik dan modern, mengambil bentuk geometris bujur sangkar yang ditransformasi.
Bangunan terletak di sebuah lahan berkontur datar yang diapit bukit-bukit dari pegunungan Beskydy dan lapangan golf di bagian utara dan selatan. Didukung oleh view ke arah tersebut, massa bangunan dirancang memanjang secara linear dari arah timur(entrance) ke barat. Massa bangunan dibagi menjadi 3 bagian utama: timur, tengah dan barat. Bagian timur digunakan sebagai zona privat-customer (diangkat 1 level lebih tinggi), bagian tengah sebagai zona publik & semi publik, kemudian bagian barat sebagai zona privat-pegawai hotel (lantai dasar) dan privat-customer (lantai atas).
massing orientation proporsi & penampilan
stu
di
pre
sed
en
STUDI BENTUK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 39
STUDI�PRESEDEN
WEST-PARTMIDDLE -PARTEAST-PART
zoning & macam ruang
Program ruang membagi bangunan menjadi 3 bagian: bagian barat, tengah dan timur.
Pada lantai 1, bagian timur merupakan zona semi publik, berupa ruang simpan peralatan olah raga (golf) dan jalur sirkulasi ke ruang kamar di lantai 2. Bagian tengah digunakan sebagai entrance dan reception area. Bagian timur dan tengah berfungsi sebagai front-of-the-house (FOH). Bagian barat bangunan berfungsi sebagai back-of-the-house (BOH) berupa fasilitas dapur, fasilitas pegawai hotel, kantor, dan ruang kargo.
Pada lantai 2, bagian timur dan barat digunakan sebagai ruang kamar dan bagian tengah sebagai restoran (FOH). Bagian barat dibagi menjadi 2, bagian kiri sebagai dapur (BOH) dan bagian kanan sebagai area kamar.
Penataan ruang pada lantai 3 tipikal dengan lantai 2, dimana ruang dapur berganti menjadi ruang HVAC.
Lantai 4 hanya terdapat pada bagian
back of the house front of the house
1st Level
2nd Level
3rd Level
4th Level
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
TUGU Railway Station & Transit Hotel 40
STUDI�PRESEDEN
zoning & macam ruang
Pada lantai basement, ruangan sebelah barat digunakan untuk fasilitas-fasilitas penunjang seperti massage room, locker room, whirlpool, sauna, herbal bath, steam bath yang ditunjang ruang mesin di lantai yang sama. Posisi back of the house yang tersebar kemungkinan akan memaksa adanya interaksi visual maupun akses customer dengan staf.
Potongan menunjukkan adanya pembagian FOH dan BOH yang jela, meunjukkan pembedaan akses masuk customer dan staff.
Basement Level
WEST-PARTMIDDLE -PART
Section
WEST-PARTMIDDLE -PARTEAST-PART
staffcustomer
Lantai 2: 16 room 2 junior suite room Lantai 3: 14 room 1 disabled room 1 junior suite room 1 MIURA suite roomLantai 4: 7 room
kapasitas
43 kamar
Parking Capacity: 44
ACCEPTED
SITE PLAN
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
TUGU Railway Station & Transit Hotel 41
STUDI�PRESEDEN
Garis sirkulasi menunjukkan perbedaan jalur transportasi BOH dan FOH dimana bagian BOH tidak boleh terlihat langsung oleh customer.
Garis sirkulasi (customer) dan (staff) juga menunjukkan perbedaan pembagian area ruang privat-semi publik.
staff’s BOH transportation
-customer’s transportation
pedestrian
-parking area
golf area
back of the house
front of
the house
SITE PLAN
N
sirkulasi
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
TUGU Railway Station & Transit Hotel 42
BASEMENT FLOOR PLAN
3RD FLOOR PLAN
4TH FLOOR PLAN
STUDI�PRESEDEN
Sistem transportasi vertikal menggunakan sistem tangga, ramp dan elevator. Elevator menggunakan sistem motor di bawah lift.
Penggunaan ramp memudahkan sirkulasi difabel, juga menghubungkan ruang-ruang secara halus disertai dengan jendela kaca yang memberikan panoramic view sebagai visual experience.
Sistem struktur menggunakan struktur rangka kolom-balok.
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
analisis utilitas dan struktur
TUGU Railway Station & Transit Hotel 43
STUDI�PRESEDEN
STASIUN TUGUStasiun Yogyakarta
Stasiun Yogyakarta (kode: YK, +113 m dpl) juga dikenal sebagai Stasiun Tugu terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6.
Stasiun ini beserta rel KA yang membujur dari barat ke timur merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Jetis dan Gedongtengen. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis. Pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Stasiun Tugu Yogyakarta adalah stasiun kereta api terbesar di di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah dinonaktifkan. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan berakhir di Parakan. Bekas jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta Jalur ini juga bercabang di Secang menuju Museum Kereta Api Ambarawa melalui Tuntang hingga berakhir di Kedungjati. Jalur yang kedua, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya.
stu
di
pre
sed
en
DESKRIPSI
SEJARAH Stasiun Tugu mulai melayani kebutuhan transportasi sejak 2 Mei 1887, sekitar 15 tahun setelah Stasiun Lempuyangan. Awalnya, stasiun ini hanya digunakan untuk transit kereta pengangkut hasil bumi dari daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Namun sejak 1 Febnruari 1905, stasiun ini mulai digunakan untuk transit kereta penumpang. Jalur luar kota pertama dibangun tahun 1899, menghubungkan yogyakarta dan Surakarta.
Karena dibangun pada masa kolonial Belanda, maka arsitektur bangunannya pun sangat kental dengan nuansa Eropa. Begitu turun dari kereta, anda akan langsung mengenalinya dari pintu-pintu besar berwarna coklat serta langit-langit yang tinggi dimantapkan dengan warna dinding yang putih. Anda juga bisa menikmati pesona bangunan stasiun yang hingga sekarang masih dipertahankan keasliannya dari depan. Bangunan tampak megah dengan pintu besar dan dua atap yang memayungi jalur kereta. Stasiun Tugu merupakan salah satu stasiun besar yang masih mempertahankan fungsinya sebagai tempat perawatan kereta, berbeda dengan stasiun besar umumnya yang kini hanya sebagai tempat transit.
TUGU Railway Station & Transit Hotel 44
STUDI�PRESEDEN
STASIUN LEMPUYANGANStasiun Yogyakarta
Stasiun Lempuyangan (kode: LPN, +114 m dpl) adalah stasiun kereta api yang terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta.Layanan reservasi dibuka dari jam 7:30 sampai jam 19:30. Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan. Berbeda dengan stasiun kereta api lain di Jawa yang umumnya baru melayani pemberhentian rangkaian ekonomi setelah kebijakan pemisahan pelayanan stasiun untuk penumpang KA ekonomi dan non-ekonomi, stasiun ini sudah sejak lama dijadikan tempat pelayanan KA ekonomi yang diberangkatkan dari Yogyakarta. Dulu, ketika semua KA ekonomi lain masih diberangkatkan dari Stasiun Yogyakarta, stasiun ini sudah menjadi titik keberangkatan KA Empu Jaya jurusan Jakarta Pasar Senen (sekarang berganti nama menjadi KA Progo) dan KA Argopuro jurusan Banyuwangi Baru (sekarang menjadi KA Sri Tanjung) dan KA Gajah Wong jurusan Jakarta Pasar Senen.
stu
di
pre
sed
en
DESKRIPSI
SEJARAH
Stasiun Lempuyangan diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh pemerintah Hindia Belanda. Peresmian Stasiun itu menjadi awal hadirnya Kereta Api pertama di wilayah Yogyakarta. Ketika itu Stasiun Lempuyangan hanya melayani rute Yogyakarta-Semarang. Sekitar 15 tahun kemudian barulah hadir Stasiun TuguSebelum pemerintah Hindia Belanda meresmikan dan menyetujui Undang-Undang pembangunan jalan KA di pulau Jawa, sebuah perusahaan KA swasta asal Belanda bernama 'NV Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij' atau NISM telah membangun rel sepanjang 26 kilometer dengan rute Kemijen, Semarang-Tanggung, dan Grobogan. Setelah bisnisnya merugi NISM kemudian meminta pemerintah Hindia Belanda melanjutkan pembangunan rel sepanjang 166 km menuju Yogyakarta. Sehingga pada masa itu, Stasiun Lempuyangan tercatat sebagai salah satu stasiun yang menjadi bagian dari sejarah terbentuknya jaringan rel kereta api di Pulau Jawa.
Di dekat stasiun ini terdapat rel yang menuju Balai Yasa Pengok, yaitu dipo atau bengkel KA yang terbesar di Pulau Jawa. Rel antara Stasiun Lempuyangan dan Balai Yasa Pengok adalah jalur yang cukup unik, karena menembus perumahan penduduk dan berbaur dengan gang-gang di
TUGU Railway Station & Transit Hotel 45
STUDI�PRESEDEN
stu
di
pre
sed
en
Fungsi
KRITERIA STASIUN TUGU STASIUN LEMPUYANGAN
Menjadi tempat berangkat dan berhentinya Kereta Api ( Transit )
Menjadi tempat berangkat dan berhentinya Kereta Api ( Transit )
Fungsi Pendukung Dipo / Tempat Perawatan Kereta -
Macam Kelas Kereta Melayani 5 kelas Kereta ApiEksekutif, Eksekutif Bisnis, Bisnis, Ekonomi AC, dan Komuter.
Melayani 2 kelas Kereta Api Ekonomi AC dan Komuter
Pelaku Pekerja, Direktur, Koordinator, Keuangan, Administasi, Recepsionis, Staff, ME, Pengunjung, Security, Petugas parkir
Pekerja, Direktur, Koordinator, Keuangan, Administasi, Recepsionis, Staff, ME, Pengunjung, Security,Petugas parkir
Studi Bentuk Menggunakan pola centering atau diapit 2 rel kereta api.
Menggunakan pola linear.
Struktur Struktur kolom baja ringan tanpa fasade.
Fasilitas Penunjang Pos Jaga, Pusat Informasi, Area Parkir, Ruang tunggu, Ruang Pengelola, Mushola, Lavatory, ATM, Ruang Kesehatan, Ruang Janitor
Struktur kolom baja ringan tanpa fasade.
Pos Jaga, Pusat Informasi, Area Parkir, Ruang tunggu, Ruang Pengelola, Mushola, Lavatory, ATM, Ruang Kesehatan, Ruang Janitor
Pemilihan Site Kawasan Penyangga alam dan budaya Kawasan lindung
Sirkulasi Terdapat 2 akses masuk ke area stasiun Tugu. Terdapat 2 akses masuk ke area stasiun Lempuyangan
Centre Area Ruang Tunggu / Peron Ruang Tunggu / Peron
Zoning Aktifitas Jual Beli diJadikan satu dengan area tunggu dan aktifitas Pengelola terpisahkan dengan ruang yang ada.
Aktifitas Jual Beli diJadikan satu dengan area tunggu dan aktifitas Pengelola terpisahkan dengan ruang yang ada.
Akses Pemadam Kebakaran Diberikan sirkulasi pemadam dan hidran didalam area Stasiun Tugu
Diberikan sirkulasi pemadam dan hidran didalam area Stasiun Lempuyangan
TUGU Railway Station & Transit Hotel 46
STUDI�PRESEDEN
stu
di
pre
sed
en
KSBWKSB
KASUB.URUSAN OPERASI PELAYANAN STASIUN
KASUB. KASUB.PERBENDAHARAAN TATA USAHA
PPKA
PEGAWAI PERON
JURU RUMAH SINYAL
PELAYAN RANGKAIAN LANGSIR
PENJAGA PINTUPERLINTASAN
KONDEKTUR
PENJAGA WESEL
JURU LANGSIR
KOOR. PENJUALAN & PENYIMPANAN KARCIS
OPERATORKOMPUTER KARCIS
OPERATOR KOMPUTERDOKUMEN DASAR
PETUGASINFORMASI
PEKARYASTASIUN (CS)
PORTIR
PENGELOLAGUDANG HANTARAN
PETUGASLOKET
PEMEGANGBUKU KAS
STAFAKUNTANSI
KASIR
ADM UMUM DANKERUMAH TANGGA
ADMKEPEGAWAIAN
ADMKEUANGAN
narasumber: http://elib.unikom.ac.id/
PEMIMPIN PERJALANANKERETA API
PETUGASMATERIIL
MANDOR
KASUB.
KEPALAPOLSUSKA
POLSUSKA
TUGU Railway Station & Transit Hotel 47
STUDI�PRESEDEN
MALMO CENTRAL STATION Architects: Metro ArkitekterLocation: Malmo Central Station, Sweden
Project Area: 10,000 sqmProject Year 2011
DESKRIPSI FUNGSIRevitalisasi & Modernisasi
Malmo Central Station merupakan sebuah stasiun kereta di Swedia. Stasiun ini telah dibuka sejak tahun 1858, sebagai stasiun pertama yang dibangun di kotanya. Sejak pertama kali dibangun, stasiun ini telah mengalami banyak perubahan dalam pengembangan, dan modernisasi bangunan. Pada akhir tahun 2010, city tunnel mulai dibuka dan bangunan selesai direnovasi pada tahun 2011 dengan penambahan Glass Hall sebagai area untuk fasilitas city tunnel tersebut. City tunnel tersebut menghubungkan Malmo ke Oresund Bridge dan Copenhagen.
Mengacu pada Guide to Station Planning and Design oleh Network Rail, secara spasial area fungsi dibagi menjadi 3: 1. Access and Interchange Zone Adalah zona yang berperan sebagai
batas antara stasiun dan lingkungan sekitarnya.
2. Facilities Zone Adalah area fasilitas-fasilitas yang
dapat di akses oleh pengunjung stasiun seperti ruang tunggu, toilet, penitipan barang, lost and found, retail, food and beverage, dll.
3.Platform Zone Adalah area peron, yang biasanya
dibatasi dengan area pengecekan tiket, baik dengan inspeksi manual ataupun gerbang tiket otomatis. Area ini biasanya berbatasan dengan facilities zone dengan akses visual agar dapat memudahkan calon penumpang mempersiapkan diri sebelum ke peron.
Ketiga zona tersebut merupakan kebutuhan ruang mendasar yang tidak bisa dihilangkan dari fungsi bangunan dengan tipologi stasiun. Namun stasiun juga memiliki front-of-the-house (FOB) dan back-of-the-house (BOH), yang berarti adanya area-area yang dibatasi hanya untuk staf stasiun saja demi tercapainya kenyamanan bagi pengguna stasiun secara keseluruhan.
Lain sisi lain jaman: Malmo Central Station
1. Entrance Stasiun sisi utara (Glass Hall)
2. Entrance Stasiun sisi selatan A
3. Entrance Stasiun sisi selatan B
1.
3.
2.
stu
di
pre
sed
en
TUGU Railway Station & Transit Hotel 48
STUDI�PRESEDEN
New Building / ExtensionsExsiting StationSurrounding BuildingsThe City Tunnel
Massa bangunan baru diintegrasikan dengan massa bangunan lama dengan alasan
revitalisasi Central Station sebagai heritage building. Penambahan massa Glass Hall pada stasiun memberikan akses masuk baru dari city tunnel ke dalam stasiun. Selain itu penambahan Glass Hall juga memberikan core baru pada bangunan stasiun, karena di dalam area ini terdapat Access and Interchange Zone dan Facilities Zone.
Gedung parkir juga ditambahkan di sisi timur laut bangunan, dengan pencapaian lewat city tunnel yang terhubung dengan Glass Hall.
Bentuk bangunan yang memanjang utara-selatan merupakan penyesuaian terhadap bentuk kanal yang berada di selatan dan barat bangunan. Glass Hall juga menjadi bagian utama FOH, yang berinteraksi langsung dengan penumpang, calon penumpang stasiun, dan tamu stasiun. Dengan membawa peran penting ini Glass Hall memanjang dari utara ke selatan, diapit peron dan zona servis di sebelah barat Glass Hall.
massing
Orientasi bangunan memanjang dari utara ke selatan (Glass Hall dan bangunan eksisting). Orientasi bangunan ini dipengaruhi rel kereta yang sudah dibangun sejak tahun.
Gedung parkir juga ditambahkan dengan bentuk memanjang timur-barat, mengakomodasi sisa lahan yang berada di timur laut stasiun.
orientation
stu
di
pre
sed
en
STUDI BENTUK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 49
STUDI�PRESEDEN
Pembagian functional area dibagi menjadi
3, mengacu pada Guide to Station Planning and Design oleh Network Rail yaitu access and interchange zone, facilities zone, dan platform zone.
Pada zona access and interchange, terdapat area penerimaan, yang lebih diutamakan sebagai sirkulasi publik. Pada Glass Hall, area secara efektif difungsikan sebagai entrance dan jalur menuju city tunnel. Zona ini termasuk FOH karena dapat diakses publik secara umum.
Pada zona facilities zone, terdapat fasilitas wc, commercial booth, info, juga terdapat area servis dan office. Commercial booth ditata secara linear sepanjang lorong-lorong yang menghadap ke rel kereta. Area komersial dan fasilitas-fasilitas ini masuk dalam FOH sementara servis dan office masuk ke dalam BOH.
Pada zona platform zone, pengguna yang masuk sudah dibatasi dengan pemeriksaan tiket. Posisi platform zone bersebelahan dengan facilities zone, karena harus memudahkan akses visual dari area tunggu di luar peron. Pada zona ini hanya terdapat area efektif penumpang yang akan menaiki kereta. Karena zona ini tidak dapat diakses dengan bebas, di zona ini terdapat pula ruang staf dan ruang informasi. Area tunggu kereta masuk ke dalam FOH, sedangkan area staf masuk ke dalam back of the house.
spatial zone
ground floor plan
access&interchange
facilitiesplatform
1
2
3
5
46
7
8
9
10
11
1. Entrance (Glass Hall) Access to City Tunnel2. Peron3. Entrance4. Commercial Booth5. Commercial Booth Info & Service6. Commercial Booth7. Commercial Booth8. In-platform Service9. Service & Office10. Green Hall Entrance11. Service & Office
FOH & BOH
front of the house
back of the house
ground floor plan
zoning & macam ruang
stu
di
pre
sed
en
STUDI BENTUK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 50
penampilan
STUDI�PRESEDEN
Bangunan baru dirancang untuk mengakomodasi city tunnel dan memperbaharui bagian dalam bangunan stasiun pada facilities zone. Revitalisasi bangunan dilakukan dengan menabrakkan material modern (kaca, rangka baja, kabel baja) dengan material eksisting seperti bata yang telah ada sejak stasiun dibuka pada tahun 1858.
SECTION
SECTION
EXISTING MATERIAL
NEW MATERIAL
stu
di
pre
sed
en
STUDI BENTUK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 51
sirkulasi
STUDI�PRESEDEN
Penataan massa bangunan memperlihatkan secara jelas adanya pembedaan jalur akses bus, mobil, dan pedestrian.
Sirkulasi mobil juga terjadi di dalam gedung parkir bertingkat yang berada di timur laut site.
Pada daerah tikungan, area pedestrian secara efektif di desain mengatisipasi kepadatan pergerakan di daerah tersebut. Optimalisasi area pedestrian yang cukup luas juga didukung dengan keberadaan massa baru yaitu Glass Hall.
LEGEND
pedestriancar & bikesbuses
New Building / Extensions
Exsiting Station
Surrounding Buildings
The City Tunnel
SITE PLAN
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
TUGU Railway Station & Transit Hotel 52
sirkulasi
STUDI�PRESEDEN
Simulasi sirkulasi menunjukkan kesamaan jalur antara pengguna fasilitas dan penyedia fasilitas (staf, operator) sehingga jalur sirkulasinya saling bertemu.
Adanya penggunaan sirkulasi yang bersamaan ini tidak sesuai dengan konsep FOH dan BOH yang membedakan jalur antara customer dan staff.
LEGEND
commutersbusiness travelerstouristsstation visitors
station managertrain operatortransport authoritylocal authoritiescommercial & retail operator
GROUND FLOOR PLAN
stu
di
pre
sed
en
STUDI PROGRAM RUANG
TUGU Railway Station & Transit Hotel 53
SITE & PERATURAN.Data MakroData Mikro
Skoring TapakUkuran Tapak
#6TUGU
Railway Station & Hotel Transit.
DATA�SITE�MAKRO
DIY terbagi menjadi 14 Kecamatan, Yaitu:1. Danukusuman 2. Gedongtengen3. Gondokusuman 4. Gondomanan5. Jetis 6. Kotagede7. Kraton 8. Mantrijeron9. Mergangsan 10. Ngampilan11. Pakualaman 12. Tegalrejo13. Umbulharjo 14. Wirobrajan
Lokasi site berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7ᵒ33’ - 8ᵒ12’ Lintang Selatan dan 110ᵒ00’ - 110ᵒ50’ Bujur Timur , yang memilik luas ± 3.185,80 km². Dan memiliki jumlah penduduk sekitar 3.514.762 jiwa, dengan presentase jumlah penduduk laki-laki 49,43% dan presentase jumlah penduduk perempuan 50,57%. Serta tercatat memiliki kepadatan penduduk 1.103 jiwa per Km².
LOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 54
SITE
DATA�SITE�MAKRO �
Lokasi alternatif site pertama berada di daerah Stasiun TUGU Yogyakarta.. Lokasi alternatif site pertama ini merupakan Area Parkir para penumpang dan masyarakat umum, serta merupakan area putar balik kereta. SITE tersebut memiliki luasan yaitu 5000m².
ATLERNATIF STE 1
A
B
C
D
Ket : Alternatif Site 1
A Stasiun Tugu
B Permukiman Warga
C Permukiman Warga
D Hotel Tugu
ALTERNATIF SITE 1
TUGU Railway Station & Transit Hotel 55
SITE
DATA�SITE�MAKRO � FOTO SEKITAR ALTERNATIF SITE 1
TUGU Railway Station & Transit Hotel 56
SITE
DATA�SITE�MAKRO
LUAS SITE : 5057m²
BATASAN ALTERNATIF SITE 1
TUGU Railway Station & Transit Hotel 57
SITE
DATA�SITE�MAKRO �
Lokasi alternatif site kedua berada di depan Stasiun TUGU Yogyakarta (Pintu masuk). Lokasi alternatif site kedua ini merupakan Area Parkir kendaraan roda dua dan roda empat, serta merupakan pertokoan, bahkan terdapat agen pengiriman barang. SITE tersebut
ATLERNATIF STE 2 ALTERNATIF SITE 2
AB
CD
Ket : Alternatif Site 1
A Stasiun Tugu
B Kawasan Stasiun Tugu
C Permukiman Warga
D Permukiman Warga
TUGU Railway Station & Transit Hotel 58
SITE
DATA�SITE�MAKRO � FOTO SEKITAR ALTERNATIF SITE 2
TUGU Railway Station & Transit Hotel 59
SITE
DATA�SITE�MAKRO �
LUAS SITE : 5785m² = 5700m²
BATASAN ALTERNATIF SITE 2
TUGU Railway Station & Transit Hotel 60
SITE
DATA�SITE�MAKRO
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Suhu udara rata-rata di
Yogyakarta menunjuk angka 27,21ᵒC lebih tinggi dibandingkan suhu rata-rata pada tahun 2011 .
Dengan suhu minimum 21ᵒC dan suhu
maksimum 38,42ᵒC. Sedangkan Curah hujan berkisar perbulan antara 38 mm – 409 mm dengan hari hujan per bulan antara 0 kali – 28 kali. Sedangkan kelembaban udara tercatat antara 53,42 % - 98,33 %, dan tekanan udara antara 1009,58 mb – 1.018,25 mb dengan arah angin antara 60 derajat – 240 derajat terbanyak berhembus dari arah selatan dengan kecepatan antara 0,0 knot – 26.00 knot.
�IKLIM KOTA YOGYAKARTA
TABEL RATA-RATA KECEPATAN ANGIN, ARAH ANGIN, CURAH HUJAN, DAN HARI HUJAN
TUGU Railway Station & Transit Hotel 61
SITE
DATA�SITE�MAKRO �
IKLIM KOTA YOGYAKARTATABEL KELEMBABAN DAN TEKANAN UDARA PER BULAN PROV. DIY TABEL ARAH ANGIN DAN KECEPATAN ANGIN
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas I Yogyakarta
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas I Yogyakarta
TUGU Railway Station & Transit Hotel 62
SITE
DATA�SITE�MAKRO �
IKLIM KOTA YOGYAKARTA
TABEL SUHU UDARA, JUMLAH HUJAN DAN HUJAN PER BULAN DI PROV. DIY TABEL RATA-RATA CURAH HUJAN PER BULAN MENURUT KAB. / KOTA DI DIY
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas I Yogyakarta
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas I Yogyakarta
TUGU Railway Station & Transit Hotel 63
SITE
SITE�T4�E�DEO
LOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 64
SITE
SITE�E�T4�DEOLOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 65
SITE
SITE�E�T4�DEOLOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 66
SITE
SITE�E�T4�DEOLOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 67
SITE
SITE�E�T4�DEOLOKASI
TUGU Railway Station & Transit Hotel 68
SITE
TUGU Railway Station & Transit Hotel 69
SITE
SKORING�TAPAK � BATASAN ALTERNATIF SITE 2
TUGU Railway Station & Transit Hotel 70
SITE
BATASAN ALTERNATIF SITE 2
TUGU Railway Station & Transit Hotel 71
SITE
SKORING�TAPAK � BATASAN ALTERNATIF SITE 2SKORING TAPAK
TUGU Railway Station & Transit Hotel 72
SITE
PERATURAN BANGUNAN
TUGU Railway Station & Transit Hotel 73
PERATU
RAN
�
KDB : 70 %KLB : 4,2KDH : 10 %TINGGI BANGUNAN : 24 mSEPADAN BANGUNAN : 4 mSEPADAN BALCON : Segaris Dengan Batas site
Intensitas Pemanfaatan Ruang Agak Tinggi
PERATURAN BANGUNAN
TUGU Railway Station & Transit Hotel 74
PERATU
RAN
�PERATURAN BANGUNAN
TUGU Railway Station & Transit Hotel 75
PERATU
RAN
DESIGN GUIDELINES.Deskripsi Proyek
Preseden & KomparasiSite & Peraturan
#6TUGU
Railway Station & Hotel Transit.
1. Moda Transportasi Penghubung
Jarak Dekat : Becak dan Andong. Jarak Menengah : Ojek, Taksi, dan Bus. Jarak Jauh : Agen Travel.
2. RetailCafé & Restaurant, Toko Oleh-oleh, dan Minimarket.
3. Fasilitas Business Hotel Conference Room
DESIGN GUIDELINESDeskripsi Proyek.
Stasiun Kereta Api adalah bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi pendukung, dan peron.
Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat untuk menginap, makan, dan pelayanan lain untuk umum dengan sasaran utamanya tamu yang tinggal hanya singgah, yaitu kurang dari 24 jam - 3 hari.
Railway Station + Hotel merupakan proyek Mixed Use yang mengintegrasikan Hotel (sarana menginap) ke dalam kawasan stasiun dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait. Bertujuan untuk menjadikan pengguna-an lahan lebih efektif dan efisien terutama untuk peme-nuhan kebutuhan transit pengunjung.
Karakteristik kawasan/bangunan mixed-use:
1. Dua atau lebih fungsi bangunan yang berbeda.2. Terjadi integrasi fisik dan fungsional.3. Terdapat hubungan interkoneksi yang relatif dekat
(walking distance)
Menjadikan kawasan Tugu sebagai kawasan stasiun kereta api modern berorientasi transit dengan tetap mempertahankan atau memperkuat karakter ka-wasan sebagai gerbang kota.
Proyek yang terbangun dalam kawasan Stasiun Tugu ini harus memperhatikan kaidah-kaidah konservasi bangunan cagar budaya karena Stasiun Tugu merupakan kawasan cagar budaya. Pelestarian atau konservasi adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengem-bangkan, dan memanfaatkannya.
CAGAR BUDAYA STANDARD KEBUTUHAN
DEFINISI PROYEK
TUJUAN PROYEK
DEFINISI STASIUN KERETA API
DEFINISI HOTEL TRANSIT
MACAM KEGIATAN
FASILITAS PENDUKUNG
stasiun kereta api
hotel
FRONTOF THEHOUSE
BACKOF THEHOUSE
Lobby
Front Office
Restaurant
Shop
Lavatory
Hall
Meeting Room
Guest Room
Back Office
Mechanical & Electrical
Maintenance Space
Room Services
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 76
Jenis klasifikasi Gedung Stasiun Kereta Api
Gedung untuk kegiatan pokok
1. hall2. perkantoran kegiatan stasiun3. loket karcis4. ruang tunggu5. ruang informasi6. ruang fasilitas umum7. ruang fasilitas keselamatan8. ruang fasilitas keamanan 9. ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia10. ruang fasilitas kesehatan
Gedung untuk kegiatan penunjang
1. pertokoan2. restoran3. perkantoran3. perparkiran4. perhotelan5. ruang lain yang mendukung
Gedung untuk kegiatan penunjang
1. ruang tunggu penumpang2. bongkar muat barang3. pergudangan4. parkir kendaraan5. penitipan barang6. ruang ATM7. ruang yang mendukung langsung dan tidak langsung terhadap stasiun kereta api.
Persyaratan Penempatan Gedung
Gedung untuk kegiatan pokok
Gedung untuk kegiatan Penunjang
Lokasi sesuai dengan pola operasi stasiun kereta api
Tata letak ruang tidak menggangu alur proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api dan pengaturan perjalanan kereta api
Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka pelayanan pengguna jasa stasiun
Terjamin keamanan dan keselamatan operasi kereta api
Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api
M e n u n j a n g o p e r a s i o n a l s i s t e m perkeretaapian
Tata letak ruang sesuai dengan alur proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api ser ta tidak mengganggu pengaturan perjalan kereta api
Tidak menggangu lingkungan Terjamin keselamatan dan keamanan operasi
kereta api
Persyaratan Bangunan
Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka pelayanan pengguna jasa stasiun
Terjamin keamanan dan keselamatan operasi kereta api
Konstruksi material, desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keamanan serta keselarasan sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal
Memenuhi keselamatan dan keamanan gedung daribahaya banjir, petir, kelistrikan, dan kekuatan konstruksi
Persyaratan Operasi Stasiun Kereta ApiGedung untuk kegiatan pokok
Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur proses kedatangan dan keberangkatan kereta api dan tidak mengganggu perjalanan kereta api
Menjamin bangunan stasiun berfungsi secara optimal dari segi tata letak dan operasi
Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam operasional kereta
Gedung penunjang kegiatan pokok Tidak menggangu pergerakan kereta api Tidak mengganggu pergerakan
penumpang/barang Menjaga ketertiban dan keamanan Menjaga kebersihan lingkungan Tidak mengganggu bangunan dan
lingkungan sekitar stasiun serta disesuaikan dengan daya tampung dan kebtuhan
Instalasi pendukung sesuai dengan pereaturan perundag-uandangan elektrikal dan mekanikal
Luas Bangunan ditetapkan untuk :
Gedung penunang satasiun disesuaikan dengan kebutuhan
Menjamin bangunan dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak dan pengoperasian
Komponen gedung meliputi : Gedung/ruangan, media informasi, fasilitas umum, fasilitas keselamatan, fasilitas keamanan, penyandang cacat dan lansia, serta kesehatan
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 77
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 78
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 79
Asumsi 20%
Jumlah Menginap 286 Orang
Kebutuhan Kamar 143 Kamar
Presentase dari potensi 0.03 %
Luas Total kamar 3,426 m2
Luas Site 5700 m2
KDB 70%
Luas Lantai Dasar 3,990 m2
Luas Site - KDB 1,710 m2
KLB 4.2
Luas Bangunan 23,940 m2
LB - LLD 19,950 m2
(LB - LLD) - LTK 16,524 m2
Luas Bersih selain kamar 16,524 m2
Net ( 63%) 16,279 m2
Tabel Rekapitulasi Akhir Perhitungan Kapasitas Hotel Bintang (3+) Stasiun Tugu ( per-hari)
Perhitungan luas gedung pokok
Dalam perhitungan luas bangunan gedung pokok stasiun untuk mengetahui kapasitas ruang tunggu penumpang sekarang dan prediksi 15 tahun kepdepan
Kondisi ruang tunggu stasiun stasiun tugu saat ini: luas area gedung pokok stasiun laintai 1 :
117,55 x 24,00 = 2.821,20 m2 luas area ruang tunggu penumpang = luas
gedung pokok - luas total kerja kereta api luas area kerja kereta api : 1.021,43 m2 luas area tunggu penumpang : 2.250,33 m2
Dengan luas ruang tunggu 2.250,33 m2, penumpang yang dapat terlayani sebesar 3.515 penumpang /hari dan 1.282.975 penumpang /tahun
Penumpang kereta api
Periode 1 2 3 4
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah 5,293,428 3,041,233 3,319,151 3,051,414
Dari data tabel penumpang diatas diketahui bahwa penumpang pada tahun 2011 sebesar 3.051.414, maka penumpang yang tidak terlayani dengan baik sebesar 1.768.439
Dengan prediksi jumlah penumpang kereta api stasiun tugu untuk 15 tahun kedepan dengan jumlah penumpang sebesar 4.168.770 agar dapat terlayani dengan baik maka Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta harus medapatkan revitalisasi ruang tunggu Dengan prediksi jumlah penumpang kereta api stasiun tugu untuk 15 tahun kedepan dengan jumlah penumpang sebesar 4.168.770 agar dapat terlayani dengan baik maka Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta harus medapatkan revitalisasi ruang tunggu
Persyaratan Hotel Bintang 3
M e n u r u t K e p M e n P e r h u b u n g a n No.PM.10/PW.301/Pdb–77 penentuan bintang hotel ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut : Jumlah Kamar yang dimiliki hotel Bentuk bangunan hotel Perlengkapan atau fasilitas hotel Mutu Pelayanan hotel
Kriteria Hotel Bintang 3 :
UMUM : Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada
lobby, restoran, kamar tidur, dan function room
Bedroom: Terdapat minimum 30kamar standar dengan
luas 24 m2/ kamar Terdapat minimim 2 kamar suite dengan luas
48 m2/ kamar Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai
Dining Room: Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka
harus dilengkapi dengan kamar mandi/WC sendiri.
Bar: Apabila berupa ruang tertutup maka harus
dilengkapi AC dengan suhu 24°C Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m
Ruang fungsional : Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang
terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
Terdapat pre function room
Lobby : Mempunyai luasan minimum 30 m2 Dilengkapi dengan lounge Toilet umum minimum 1 buah dengan
perlengkapan Lebar koridor minimum 1,6 m
Drug store : Minimum terdapat drugstore, bank, money
changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon
Tersedia poliklinik ( pilihan) Tersedia paramedis ( pilihan)
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 80
Sarana rekreasi dan olah raga: Minimum 1 buah dengan pilihan tenis,
bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak
Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak
Utilitas penunjang: Terdapat transportasi vertikal mekanis Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/
orang/ hari Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin Tersedia PABX Dilengkapi sentral video/TV, radio, paging,
cardcall
Hal yang harus diperhatikan tentang hotel transit
Sistem pelayanan dan operasionalnya dilakukan dengan cara cepat dan mudah
Penataan dan pengaturan pola ruang secara efektif dan efisien, sehingga menghasilkan bangunan yang fungsional
Mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk memberikan ketenangan bagi para tamu untuk beristirahat
Memberikan jaminan terhadap faktor keamanan, privat, nyaman dan bersih, sebagaimana layaknya standar sebuah hotel yang bagus dan layak untuk ditempati oleh para tamu
Tersedianya fasilitas bagi pengunjung dalam mendapatkan sarana transportasi yang akan mereka gunakan untuk melanjutkan perjalanan, dalam hal ini bisa diwujudkan dengan keberadaan travel agent yang mempersiapkan segala keperluan untuk mengantar para tamu ke tempat tujuannya
Menyediakan sarana bagi tamu yang ingin melakukan kegiatan tour/sightseeing/jalan-jalan.
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 81
Area Hotel dibedakan menjadi:
Front of the House area merupakan area di mana
pengunjung dapat mengakses dan menggunakan
area tersebut. Di dalam FOH terdapat zona public,
semi public dan privat.
Back of the house area adalah area yang
mengakomodasi berjalannya seluruh pelayanan
untuk mencapai kenyamanan pengunjung. Dalam
BOH terdapat zona privat.
HUBUNGAN FOH-BOHFood & Beverages Area (FOH) berhubungan
langsung dengan hubungan Kitchen Area (BOH),
langsung ini mengakibatkan posisi kedua area
yang selalu bersebelahan.
Area Front Office/resepsionis (FOH) berhubungan
langsung dengan , sehingga Back Office (BOH)
posisinya bersebelahan.
ZONING
Pada lantai bawah yang dominan adalah zona
public dan semi public, sedangkan semakin ke
atas berupa zona privat.
Semakin tinggi level bangunan, area BOH semakin
sedikit (digunakan untuk ruang kamar).
zona publik
lobby
restoran
ruang komersial lain (toko-toko)
front office
area parkir pengunjung
semipublik
restoran khusus penginap / bar
meeting room
Privat
kamar
area pengelola (BOH)
VEHICLE CIRCULATIONArea parkir dibagi menjadi area parkir pengunjung,
area, dan area loading dock.
Area drop off harus disediakan dapat dilalui bis
dan mobil.
Area parkir bis tidak harus disediakan.
Jumlah area parkir memadahi jumlah penginap.
LOBBYmenjadi area komunal pengunjung dan penginap
hotel. tersedia area yang luas dengan minimal
kapasitas standar orang berdiri. Area ini menjadi
area peralihan zona publik dengan semi publik.
CIRCULATIONKoridor menghubungkan area kamar-kamar, lebar
harus mencukupi sirkulasi minimal 2 orang dewasa
berjalan, serta dapat dilewati peralatan house
keeping. Koridor dilengkap dengan hydran.
Sistem transportasi vertikal/ruang servis/core,
tangga&lift yang terletak berdekatan untuk
kemudahan akses dan evakuasi.
KAMARfasilitas dalam kamar dan luasan berpengaruh pada
harga kamar. Kamar dengan minimal sedikitnya 2
macam model kamar, dibersihkan secara rutin oleh
housekeeper pada jam-jam tertentu. Masing-masing
kamar biasanya diberi pengamanan sistem
kebakaran (sprinkler).
mail and keys
guest registration
advance reservation
administrative area
restaurant facilities
guest rooms
laundry facilities
housekeeping department
food&beverage service
mechanical spaces
FOH
BOH
guest bathrooms
guest room closets
guest floor service space
banqueting facilities
guest floor corridors
lobby
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 82
DESIGN GUIDELINESStudi Komparasi Hotel.
Area hotel dibagi menjadi FOH dan BOH.
Front of the House area merupakan area di
mana pengunjung dapat mengakses dan
menggunakan area tersebut. Di dalam FOH
terdapat zona public, semi public dan privat.
Sub-area FOH:
guest registration
advance reservation
mail and keys
cashier
administrative area
restaurant facilities
lobbies
elevators
guest floor corridors
guest rooms
guest bathrooms
guest room closets
guest floor service space
banqueting facilities
Back of the house area adalah area yang
mengakomodasi berjalannya seluruh pelayanan
untuk mencapai kenyamanan pengunjung.
Dalam BOH terdapat zona privat.
Sub-area BOH:
laundry facilities
housekeeping department
food and beverage service
mechanical spaces.
Beberapa area FOH berbatasan langsung
dengan BOH karena kebutuhan ruang yang
mengharuskan interaksi langsung. Misalnya:
Area Food & Beverages Area (FOH) dengan
Kitchen Area (BOH)
Area Front Office/resepsionis (FOH) dengan
Back Office (BOH)
Zoning ada lantai bawah didominasi zona publik
dan semi publik, sedangkan semakin ke atas
semakin didominasi zona privat.
Semakin tinggi level bangunan, area BOH
semakin sedikit (digunakan untuk ruang kamar).
Area parkir dibagi menjadi area parkir
pengunjung, area parkir staf, area loading dock,
dan area parkir bis (optional).
Area drop off harus disediakan dapat dilalui bis
dan mobil.
Lebar koridor harus mencukupi sirkulasi
minimal 2 orang dewasa berjalan, serta dapat
dilewati peralatan house keeping (160cm).
Core biasanya digunakan sebagai sistem
transportasi vertikal seperti tangga dan lift, atau
bisa juga sebagai ruang servis.
Fasilitas dan luasan kamar berpengaruh pada
harga kamar. Kamar juga akan dibersihkan
pada jam-jam tertentu secara rutin oleh
housekeeping.
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 83
DESIGN GUIDELINESStudi Preseden.
KOMPARASI
Area stasiun dibagi menjadi Access & Interchange Zone, Facilities Zone, dan Platform Zone.
Area Interchange Zone berupa ruangan entrance / main hall / lobby,
Area Facilities Zone berupa ruang-ruang sebagai berikut:-Ticketing-Commercial booth-Info-Tourist Information Center-ATMs-Toilets-Waiting Areas-Travel Services-Healthcare-Praying Room-Administration Office-Locker Room-Station Manager Office-Transport Authority/Agency Office
Area Platform Zone berupa ruang-ruang sebagai berikut:-Peron--Train Operators Office
Area stasiun juga memiliki area FOH dan BOH.
Zona Access and Interchange harus dapat menghubungkan stasiun ke external desinations, termasuk pula pengembangan perkantoran dan tempat tinggal, moda transportasi dari fasilitas stasiun ke luar stasiun.
Fungsi penunjang seperti adanya DIPO atau bengkel perawatan kereta api sangat mendukung proses kegiatan dalam stasiun kereta api.
Stasiun Tugu dan Lempuyangan tidak membatasi zona fasilitas dan zona platform/peron sehingga pengantar dan pengunjung hanya bisa masuk sampai batas loket tiket untuk membatasi jumlah orang yang masuk.
Akses masuk ke stasiun yang lebih dari satu rawan menghasilkan sirkulasi silang.
Adanya moda (transportasi penghubung) mutlak harus disediakan untuk kemudahan pengguna stasiun.
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 84
DESIGN GUIDELINESStudi Preseden.
DESIGN GUIDELINESTapak dan Peraturan Daerah.
LOKASI TAPAK
Setelah melakukan Skoring Tapak, tapak yang akan dipergunakan sebagai lahan untuk membangun Stasiun Kereta Api dan Hotel berada pada SITE 2. Site 2 ini berada di sebelah selatan dari Stasiun Kereta Api Yog-yakarta/Stasiun Tugu.
Memiliki luasan 5700m Dengan batasan meliputi: - Utara : Stasiun Tugu - Selatan : Jalan Pasar Kembang - Timur : Warung - Barat : Jalan Pasar Kembang
Skoring Tapak.
Ukuran Tapak. PERATURAN DAERAH
Berdasarkan data BCB PM.07/PW.007/MKP/ 2007 ditetapkan bahwa Stasiun Tugu merupakan Bangunan Cagar Budaya kelas B dan termasuk golongan III, berikut adalah peraturan-peraturan yang terkait:
1. Mempertahankan tampak muka arsitektur dan atau bentuk atap bangunan sesuai kondisi yang diketahui.2. Detail ornamen dan bahan bangunan disesuai- kan dengan gaya arsitektur bangunan di sekitar- nya dalam keserasian lingkungan.3. Perubahan tata ruang tanpa mengubah bentuk dan konstruksi bangunan guna menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini.4. Bangunan tambahan dalam persil dibangun terpisah dengan Bangunan Cagar Budaya dengan pola selaras parsial.
KDB : 70 % 5700 x 0,7 : 3990 m
KLB : 4,2 5700 x 4,2 : 23940 m
KDH : 10 % 5700 x 0,1 : 570 m
Tinggi Bangunan : 24 mSepadan Bangunan : 4 m
1887 1930 2014
GU
IDE
LIN
ES
TUGU Railway Station & Transit Hotel 85