ARLING (2)

download ARLING (2)

of 16

Transcript of ARLING (2)

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    1/16

    Karakteristik Lahan Rawa Pasang Surut

    Dalam pertemuan Nasional Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut danLebak tahun 1992 di Cisarua, Bogor istilah lahan rawa dibedakan menadi dua, !aitu rawapasang surut "tidal   swamps# dan rawa lebak atau rawa  pedalaman "nontidal swamps#$

    %eputusan &enteri Pekeraan 'mum No$ ()*PR+*199 men!atakan rawa dibagi dalam tigakategori, !aitu "1- rawa pasang surut, "2# rawa pantai, dan "# rawa pedalaman atau rawalebak$ Lahan rawa pasang surut umumn!a mempun!ai topogra.i datar dan pengaruh luapanpasang surut air laut !ang lebih atau sama kuat dengan luapan air Rawa, !ang bersi.at tetapmenurut peredaran bulan "Noor, 2--/#$ 0enangan di lahan rawa pasang surut han!a 12meter dan berlangsung ) am, !aitu saat teradi pasang besar "pasang purnama#, keualidaerah pinggir Rawa "radius (-1-- km dari pinggir Rawa#$ Pada kawasan rawa pasangsurut, luapan pasang teradi seara berkala akibat pengaruh da!a tarik antara bendabendalangit3 bulan, matahari dan bumi$ Dengan demikian, turun naikn!a muka air*air tanah padarawa pasang surut sudah tentu dengan siklus !ang tetap$

    Berdasarkan historisn!a, pengaruh pasang surut diperluas sampai ke pedalamandengan ara menggali saluransaluran, dengan harapan air Rawa bisa keluar masuk rawa

    melalui saluran tersebut$ %eberadaan saluransaluran ini, selain menambah subur daerahpedalaman, uga menambah area resapan air akibat pasang naik$

    &anaemen air merupakan .aktor penting dalam pembangunan di daerah rawa"Chandrawidaa, 2--#$ Dikenal dua tingkatan manaemen air, !aitu 4

    1$ &anaemen air makro, ber.ungsi menghubungkan tata air didalam kawasan dengan tataair disekitarn!a

    2$ &anaemen air mikro, ber.ungsi

    menghubungkan tata air di lahan perumahan dengan s!stem aringan salurann!a$

    Berdasarkan manaemen air ini , maka dapat disimpulkan bahwa untuk daerah rawapasang surut pengaliran air !ang paling penting$

    Pola dan Tapak Permukiman di Palembang

    Pola permukiman merupakan lingkup pen!ebaran daerah tempat tinggal pendudukmenurut keadaan geogra.i ".isik# tertentu$ 'ntuk pertumbuhan kota Palembang, permukimanpenduduk pada awaln!a terkonsentrasi pada tepian Rawa, terutama daerah aliran RawaBarito dan anak Rawan!a$ Di wila!ah tersebut ban!ak terdapat kantong permukiman sampaiberdirin!a pusat keraaan "Saleh, 19513 6tmoo, 2--2#$ Permukiman penduduk memanangdi tepian Rawa membentuk pola linier dengan aliran Rawa sebagai poros$ Rumahrumahdibangun menghadap Rawa, dan di depan rumah biasan!a terdapat dermaga !ang dipakaiuntuk tempat men!andarkan atau mengikat alat transportasi berupa perahu "Daud, 199/#$Pola permukiman seperti ini sangat memperhatikan keseimbangan ekosistem, karena masihmempertimbangkan Rawa sebagai potensi alam$ +etapi pada

    perkembangan permukiman berikutn!a, ban!ak rumah tumbuh di bantaran Rawa denganorientasi ke alan dan membelakangi Rawa sebagai akibat dari semakin berkembangn!a alan ra!a sebagai transportasi darat$

     6rsitektur rumah tradisional !ang berlokasi di tepian Rawa menggunakan konstruksirumah panggung dari bahan ka!u ulin dan panangan ka!u galam "7u8airin, 2--)#$ +radisiini berlanut sampai ke daerah daratan !ang berair dan berawa men!esuaikan dengankondisi geomor.ologis kota Palembang$ Sehingga di bagian bawah bangunan masihterdapat ruangruang untuk area resapan dan penampungan air$ Pondasi pada rumahtradisional merupakan wuud .isik kebuda!aan mas!arakat !ang hidup di lingkungan lahan"rawa# !ang men!esuaikan dengan tapak permukimann!a$ 7al ini merupakan keari.an lokaluntuk mengatasi permasalahan setempat "&uhammad, 2--/#$

    Pada permukiman modern, praktek pembangunan dengan mengurug rawa

    merupakan trend$ 6kibat dari perilaku membangun ini, maka rawa !ang ber.ungsi sebagaiarea resapan dan penampungan air semakin men!empit$ Resiko banir pada permukiman

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    2/16

    modern lebih besar dibandingkan dengan permukiman tradisional "+har8ians!ah, 2--2#$

    Metode Penelitian

    &etode penelitian !ang digunakan adalah penelitian historis !ang menekankan pada

    pena.siran geala pada masa lampau guna memahami kondisi sekarang dan penelitiandeskripti. !ang menekankan pada gealageala !ang sedang beralan pada saat penelitiandilakukan$ Dengan metode penelitian ini diharapkan dapat membuat konsep pengolahantapak permukiman di lahan rawa, Palembang$ +eknik pengumpulan data dilakukan denganobserasi dan surei langsung ke lokasi pengamatan dan wawanara$ Data !ang didapatdianalisa seara kualitati.$$ Pengungkapan pengolahan tapak permukiman dilakukan searagra.is dan dipaparkan seara deskripti.$HASIL DAN PM!AHASAN

    Perkembangan Tapak Permukiman

    Lahan rawa di Palembang termasuk rawa pasang surut$ Rawa menadi wadah aliranair agar pada saat pasang naik, air tidak masuk ke daratan$ %analkanal "Rawa buatan#

    !ang menghubungkan dua buah Rawa utama dibuat untuk mempermudah danmempersingkat transportasi air pada waktu dulu uga digunakan untuk mengairi areapertanian$ Sehingga di Palembang ban!ak terdapat Rawa untuk antisipasi banir pada saatpasang tinggi dan saat huan lebat$

    Berdasarkan historis, permukiman ban!ak tumbuh di tepi Rawa karena kemudahanakses transportasi air$ Pada perkembangan selanutn!a, permukiman lebih mengarah kedaratan karena dibentukn!a alanalan darat$ +ransportasi air mulai ditinggalkan,sedangkantransportasi darat semakin berkembang$ %ondisi tapak uga mengalami perubahan$ Padamulan!a ban!ak lahan rawa !ang berhubungan dengan saluran air, tetapi sekarang ini lahanrawa mulai berkurang karena bertambah luasn!a area permukiman$ 7al ini dapatmengurangi area resapan air dan air tidak dapat mengalir dengan leluasa$

    'ntuk perkembangan selanutn!a, permukiman tumbuh di sepanang alur darat ini

    baik .ormal maupun in.ormal$ Permukiman in.ormal biasan!a tumbuh di sepanang Rawa,sedangkan permukiman .ormal tumbuh di area pedalaman "lebih auh dari Rawa#$ 'ntukpermukiman !ang posisin!a dekat dengan Rawa, pada saat pasang naik mudah digenangiair tetapi epat uga surutn!a karena air epat mengalir$ Berbeda dengan permukiman !ang auh dari Rawa, pada saat pasang naik air menggenangi daratan lebih lama karena air sulituntuk keluar karena tidak ada area pengaliran$

    Perkembangan tapak permukiman dibedakan menadi dua kawasan, !aitu "a# tapakpermukiman !ang berada di tepian "dekat# Rawa dan "b# tapak permukiman pedalaman"auh dari Rawa#$

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    3/16

    a "Tapak Permukiman Rawa

    Terletak di Poligon, Palembang

    Perkembangan tapak permukiman tepian Rawa terdiri dari beberapa tahapan, !aitu4

    1$ Berdasarkan historis, permukiman tumbuh di sepanang tepian Rawa dengan orientasi keRawa$ Setiap rumah memiliki dermaga sebagai tempat menambatkan perahu, sebagaiwadah

    :batang; untuk kegiatan seharihari seperti mandi, ui dan mengambil air untukkeperluan di rumah$

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    4/16

    #ambar $" Perkembangan tapak permukiman di Lingkungan Rawa

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    5/16

    #ambar %" Tangga sebagai Akses menu&u daerah rawa

    No 0ambar %eterangan Sumber  

    1$ Data pribadi,2( September 

    2-1>

    2$ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    $ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    )$   Data pribadi,

    2( September 2-1>

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    6/16

    >$ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    6. Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    #ambar '" Rumah di rawa #ambar (" Akses rumah di area  )ang semakin bantaran rawa )ang

    mempersempit menggunakan titian ka)u ulin

    b" Tapak Permukiman Normal

    No 0ambar %eterangan Sumber  

    1$ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    2$ Data pribadi,2( September 

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    7/16

    2-1>

    $ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    )$   Data pribadi,2( September 

    2-1>

    >$ Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    6. Data pribadi,

    2( September 

    2-1>

    Perkembangan permukiman di kota Palembang tidak han!a ditepian Rawa, tapiberkembang ke area pedalaman !ang auh dari Rawa$ Permukiman di area pedalaman inilebih didominasi oleh perumahan .ormal !ang dibangun oleh deeloper$?Polapermukimann!a dapat dilihat pada gambar > berikut 4

    saat pembangunan rumah tidak ada lagi s!stem urug dan keruk, sehingga tidak ada arearesapan air$ Pada salah satu sisi atau kedua sisi alan uga tidak terdapat saluran air,kalaupun ada biasan!a dengan lebar minimal "l @ 2- m, t @ - m#, akibatn!a permukimanakan banir saat pasang tinggi dan perlu waktu !ang lama untuk surut kembali$ %ondisi inimenunukkan pengolahan tapak permukiman !ang tidak memperhatikan kondisi lahan rawa$

    #ambar *" Pola Permukiman area daratan

    Pada gambar > terlihat bahwa seluruh halaman diurug$ Saluran !ang mengalirkan air berupa goronggorong atau saluran terbuka dari area panggung rumah menuu keluar tidakada, sehingga air terkungkung di bawah lantai rumah$ 6pabila teradi pasang tinggi, makabiasan!a lantai bangunan !ang berada paling bawah "area dapur*serie# akan tergenangair$ Pada

    Rumah modern !ang dibangun sekarang ini uga tidak memperhatikan kondisi tapaklahan rawa$ Pada bagian bawah bangunan "masih menggunakan struktur panggung#

    seluruhn!a ditutup dengan ka!u ulin agar nanti pada saat mengurug halaman, tanah urugtidak masuk ke bagian bawah bangunan "gambar (#$

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    8/16

    #ambar +" !agian bawah #ambar ," Lahan )ang diurug

    bangunan seluruhn)a ditutup seluruhn)a untuk mempermudah

    dengan ka)u ulin peker&aan konstruksi

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    9/16

    #ambar -" !agian bawah bangunan dibiarkan terbuka untukpengaliran air 

    7al ini menghambat pengaliran air saat pasang dan surut$ Bahkan ada

    beberapa lahan !ang di urugseluruhn!a sebelum dilakukanpembangunan untukmempermudah pekeraankonstruksi "gambar /#$ Berbedadengan rumah tradisional !angmenggunakan struktur panggung,tapi masih memberikan keleluasaanair untuk mengalir di bagian bawahbangunann!a "gambar 5#$

    'ntuk permukiman !angposisin!a dekat dengan Rawa,

    pada saat pasang naik mudahdigenangi air tetapi epat ugasurutn!a karena air epat mengalir$Berbeda dengan permukiman !ang auh dari Rawa, pada saat pasangnaik air menggenangi daratan lebihlama karena air sulit untuk keluar karena tidak ada area pengaliran$

    Konsep Pengolahan TapakPermukiman

    &anaemen air merupakan hal!ang paling utama dalampengolahan tapak permukiman dilahan rawa pasang surut$Berdasarkan historis dan kondisimor.ologin!a, kota Palembangban!ak memiliki RawaRawa alamimaupun buatan untukmengantisipasi pasang surut danin.iltrasi air laut ke daratan$ 7al inidapat diadikan dasar utama dalampengolahan tapak di lahan rawa

    pasang surut !aitu memudahkandan memberikan ruang untuk aliranair$

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    10/16

     6da tiga hal !ang dapatdilakukan sebagai konseppengolahan tapak permukiman,!aitu 4

    1$ %onstruksi bangunan panggungPondasi pada rumahtradisional

    merupakan wuud .isik kebuda!aanmas!arakat !ang hidup dilingkungan lahan "rawa#$ 7al inimerupakan keari.an lokal untukmengatasi permasalahan setempat$'ntuk menahan beratn!a bebanbangunan dan men!alurkan ga!aberat ke bumi, digunakan s!stempondasi batang "log#$ Sistempondasi ini menggunakan batang

    ka!u %apur Naga !ang diletakkansebagai bantalan$ Si.at balok ka!u!ang mampu

    :mengapungkan; bangunanmenadikann!a sangat .ungsional$Sedangkan kekuatan dan keawetanka!u seara alamiah terbentuk dariproses alami pengawetan denganmembenamkan ka!u kelumpur*rawa "gambar 9#$ 'ntukstruktur !ang lebih ringan,menggunakan konstruksi kaapuri,

    !akni dengan ka!u galam !angdisusun melintang disepanangbentang bangunan$ Prinsipn!asama dengan s!stem pondasibatang ka!u kapur naga "gambar 1-#$ %arena perkembanganteknologi struktur sekarang ini dansulitn!a untuk mendapatkan batang"log# serta ka!u galam !angberdiameter lebih dari 1> m, makastruktur panggung menggunakanpanangan ka!u galam "gambar 11#

    $

    1-1

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    11/16

    #ambar ." Kontruksi pondasi #ambar $/" Kontruksi pondasi #ambar $$" Kontruksibatang ka)u 0log1 kapur naga ka2apuri ka)u galam pondasi pan2angan

    Sumber 3 Muhammad4 %//, ka)u galam

    2$ +erdapat area resapan air dan aliran air !ang menerus

    Berdasarkan historisn!a, aliran air berupa RawaRawa ataupun kanalkanal keilmasuk sampai ke pedalaman untuk mengantisipasi pasang surut dan memberipengairan area pertanian$ Seharusn!a sebuah kawasan permukiman harus memiliki

    saluransaluran air "berupa Rawa buatan# !ang saling berhubungan menuu Rawautama, sehingga air mempun!ai wadah untuk mengalir pada saat pasang tinggi$Ban!akn!a RawaRawa dan adan!a kesinambungan antara Rawa !ang satu denganRawa !ang lainn!a dapat menaga kota Palembang !ang berada 1( m di bawahpermukaan air laut dari baha!a banir$

     6dan!a resapan air dan aliran air !ang menerus merupakan hal !ang pentingpada lahan rawa pasang surut$ 'ntuk tapak

    permukiman dapat dilakukan pada komplek perumahan dan pada satu kapling rumahtinggal$ Pada komplek perumahan, saluran air "kanal# primer dengan lebar minimal )(meter dapat dibuat di bagian depan dan belakang tapak permukiman !ang berhunganlangsung dengan Rawa atau kanal utama !ang ada di kawasan tersebut$

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    12/16

    #ambar $'" La)out dan perspekti5 bangunan pada satu ka6ling lahan rawa tanpa mengurugSumber 3 Tugas SPA % Angga Isnare7a H$!$/./%%

    'ntuk konsep aliran air !ang menerus pada satu kaplinganlahan rumah tinggal adalah dengan menggunakan konstruksibangunan panggung dan lahan tidak di urug "gambar 1#$Seandain!a ada bagian !ang diurug untuk halaman dan taman,maka menggunakan sistem urug dan keruk, sehingga masih adalahan sebagai area resapan air dan tetap ada aliran air !angmenerus ke saluran tertier !ang berada di bagian depan tapak$

    $ Sistem urug dan keruk

    Berdasarkan historisn!a, pada saat membangun rumahorang dulu mengeruk tanah seluas rumah !ang akan dibangunsebelum memasang pondasi$ %erukan ini ber.ungsi untukmengurangi tanah berlumpur dan memudahkan panangan galammengenai tanah keras pada saat dipanangkan$ 7asil kerukanditimbun ke depan rumah sebagai halaman$ Sistem urug dan kerukmerupakan manaemen air !ang sudah dilakukan seak dulu$Sebagian lahan di keruk untuk mengurug bagian lahan !ang lain$7asil kerukan biasan!a ber.ungsi sebagai kanal atau kolam,sedangkan hasil urugan ber.ungsi sebagai alan maupun halaman"gambar 1)#$

    INDIKATOR LINGKUNGAN RAWA LINGKUNGAN

    TIMBUNAN

    LINGKUN

     NORMAL

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    13/16

    KONTUR

    TANAH

    BANGUNAN

    SISTEM

    TRANSPORTAS

    Dapat dilalui oje 

    !"epeda

    !"epeda #oto$ 

    !#o%il

    !a&'uta& u#u#

    !t$u 

    AREA HI(AU !A$ea li&'u&'a&

    )"eda&'*

    !pe$a$a&'a& $u#a+

    )"ediit*

    KONDISI

    (ALAN

    !ti#%u&a&

    !a"palPETA

    KSIMP8LAN

    Berdasarkan tinauan historis dan kondisi eksisting, makakonsep pengolahan tapak permukiman di Palembang adalah denganmemperhatikan manaemen air pada rawa pasang surut$ 6ir harusseepatn!a mengalir agar tidak tergenang$ 7al ini dilakukan untukmengantisipasi in.iltrasi air laut ke daratan saat pasang tinggi dan

    banir pada saat huan lebat$ 6dapun ara !ang dapat dilakukanadalah41$ %onstruksi bangunan panggung

    2$ 6dan!a aliran air !ang menerus "lanar# dan area resapan air 

    $ &engurug satu bagian lahan dengan ara mengeruk bagianlahan !ang lain dalam

    satu kapling lahan atau kawasan, sehingga wadah air "resapanair# pada saat air pasang masih tersedia

    )$ &emperhatikan keberadaan RawaRawa "kanal# !ang berada disekitar permukiman untuk mempermudah aliran air$

    >$ &engurangi urugan tanah dari tempat lain

    1-)

    LINGKUNGAN TIMBUNAN

    Kawasan poligon dahulunya merupakan kawasan

    rawa yang telah ditimbun dan dijadikan sebagai

    wilayah perumahan masyarakat.wilayah ini memiliki

     jenis tanah keras.Untuk mengakses ke tapak tidak sulit

    dapat dilalui dengan kendaraan umum, ataupunkendaraan pribadi.

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    14/16

    Wilayah ini memiliki berbagai macam fasilitas

    disekitarnya seperti ruko, sekolah, wisata kuliner,

    masjid, pangkalan ojek, mini market, bank, dan

    lapangan olahraga. juga memiliki infrastruktur yang

    cukup lengkap seperti P!", listrik, jaringan telefon,lampu jalan, jalan aspal.

    No 0ambar %eterangan Su

    1$ Kola# $ete&"i

    ,u&'"i - pe&a#pu&'a& ai$  

    Data

    2( Se

    2

    2$ Seola+ I"la# A!a+$a+

    ,u&'"i - te#pat pe&didia&

    Po&da"i - #e&e$u"

    Ta&a+ - Ti#%u&a&

    Data

    2( Se

    2

    $ Gedu&' Se$%a'u&a,u&'"i - A/a$a $e"#i

    Po&da"i - Me&e$u"

    Ta&a+ - Ti#%u&a&

    Data2( Se

    2

    )$  (ala& li&'u&'a&

    ,u&'"i - A"e" jala&

    Po&da"i -Me&e$u"

    Ko&"t$u"i - Beto&

    Ta&a+ - Ti#%u&a&

    Data

    2( Se

    2

    >$ ,a"ilita" u#u#

    (e&i" - Li"t$i0 la#pu0

    telepo&0 da& PDAM0

    Po&da"i - Ti#%u&a& "ete#pat

    Ta&a+ - Ti#%u&a&

    Data

    2( Se

    2

    6. Te#pat "a#pa+

    ,u&'"i - pe&'u#pula& "a#pa+

    Rute -

    Ru#a+ 1a$'a ! te#pat 2 pe&'u#pula&

    "a#pa+ 2 TPA #u"i 3

    Data p

    2( Se

    2-1>

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    15/16

  • 8/18/2019 ARLING (2)

    16/16