ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI...

46
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN PASAMAN, SUMATERA BARAT BENNY OKSATRIANDHI 3609.100.064 DOSEN PEMBIMBING DR. IR. EKO BUDI SANTOSO, LIC. RER. REG.

Transcript of ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI...

Page 1: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

ARAHAN PENGEMBANGAN

KAWASAN AGROPOLITAN DI

KABUPATEN PASAMAN,

SUMATERA BARAT

BENNY OKSATRIANDHI

3609.100.064

DOSEN PEMBIMBING

DR. IR. EKO BUDI SANTOSO, LIC. RER. REG.

Page 2: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

BAB I PENDAHULUAN

Page 3: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Rumusan Masalah

•Kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, namun dikarenakan belum tercapainya integrasi yang optimal antara kegiatan on farm dan off farm perlu dilakukan kajian untuk dapat meningkatkan produksi yang menunjang pendapatan dan nilai lebih (add value) dari produk yang dihasilkan. •Hal ini disebabkan karena masih rendahnya informasi serta pengetahuan akan teknologi

yang dimiliki untuk mengelola dan mengatur sistem agropolitan yang seharusnya.

Pertanyaan penelitian : Bagaimana upaya pengembangan kawasan agropolitan yang sesuai di Kabupaten Pasaman?

Tujuan dan Sasaran Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan arahan pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Adapun sasaran untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : • Mengidentifikasi komoditas unggulan pertanian di Kawasan Agropolitan Kabupaten

Pasaman. • Mengidentifikasi komoditas unggulan terpilih dengan analisa korelasi antara komoditas

unggulan dengan sektor perdagangan. • Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan sektoral pengembangan

Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pasaman. • Merumuskan arahan pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pasaman.

Page 4: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Penelitian yang dilakukan pada batasan kecamatan yang berada pada kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman dengan pengidentifikasian komoditas unggulan serta yang memiliki korelasi dengan sektor perdagangan. Selain itu, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan sektoral pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasaman. Dengan demikian maka dapat dirumuskan arahan pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

• Teori komoditas unggulan • Teori korelasi sektoral • Dan konsep agropolitan (karakteristik kawasan agropolitan, tujuan agropolitan,

karakteristik pengembangan kawasan agropolitan, serta faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan agropolitan)

Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang Lingkup Substansi

Page 5: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Wilayah Studi

Page 6: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Kerangka Berpikir

Page 7: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 8: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN KONSEP

AGROPOLITAN

Konsep Agropolitan Konsep Pengembangan Wilayah Komoditas Unggulan

Herina (2001), Winoto (1999)

Karakteristik Kawasan

Agropolitan

Suyitman (2010), Nugroho (2006),

Soenarno (2003),

Rustiadi dan Pranoto (2007),

Departemen Pertanian (2012)

Departemen Pertanian (2002),

Djakapermana (2003), Rustiadi

dan Pranoto (2007), Arifin (2010),

Rustiadi (2007), Friedman dan

Douglass (1975), Porter (1998)

Badan Litbang Pertanian

(2003), Bachrein (2003),

Hendayana (2003)

Page 9: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Sumber : Penulis, 2013

SINTESA TINJAUAN PUSTAKA

No Sintesa Teori Indikator Variabel Sub-variabel

1 Komoditas unggulan pertanian Komoditas pertanian Nilai hasil produksi komoditas pertanian

-

2 Menganalisa keterkaitan kegiatan on

farm dengan off farm di kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman.

Komoditas pertanian Nilai hasil produksi komoditas pertanian

-

Sektor perdagangan Nilai pendapatan daerah yeng berasal daeri subsektor perdagangan

-

3

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan agropolitan

Keterkaitan lokasi sentra produksi (on-farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off-farm)

Hasil produksi pertanian -

Jarak antara inti kawasan agropolitan dengan kawasan hinterland

-

Keterkaitan kegiatan pertanian dengan kegiatan agribisnis

Pusat pasar -

Karakteristik penduduk Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

-

Aksesibilitas Kondisi jalan - Kelas jalan -

Sarana dan prasarana Jumlah pasar regional -

Terminal - Listrik - Jaringan irigasi -

Kelembagaan Ketersediaan lembaga pertanian

-

Daya dukung fisik lingkungan Jenis tanah - Morfologi lahan

Page 10: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Page 11: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Variabel dan Def.Operasional

No Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional

1 Mengidentifikasi komoditas unggulan di Kabupaten Pasaman

Komoditas pertanian Nilai hasil produksi komoditas pertanian

Gabungan dari nilai SLQ dan DLQ yang mempunyai nilai >1 merupakan komoditas unggulan

2 Mengidentifikasi komoditas unggulan terpilih dengan analisa korelasi antara komoditas unggulan dengan sektor perdagangan

Komoditas pertanian dan sektor perdagangan

1. Nilai hasil produksi komoditas pertanian

2. Nilai pendapatan dari sektor perdagangan tanaman pangan dan perkebunan

Keterkaitan dengan melihat korelasi antara dua variabel tersebut dan seberapa besar pengaruh satu variabel ke variabel lainnya.

3 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan sektoral pengembangan kawasan aagropolitan di Kabupaten Pasaman

Keterkaitan lokasi sentra produksi (on-farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off-farm)

Hasil produksi Hasil produksi komoditas pertanian (ton)

Jarak antara lokasi on farm dengan off farm

Satuan kilometer jarak antara lokasi kegiatan budidaya pertanian dan pengolahan serta pemasaran hasil produksi pertanian

Karekteristik penduduk Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian sebagai petani

Aksesibilitas Kondisi jalan Kondisi permukaan jalan Sarana dan prasarana Jumlah pasar regional Jumlah unit pasar skala regional

Fasilitas keuangan Satuan unit lembaga permodalan dan keuangan

Sarana Produksi Pertanian Satuan unit sarana produksi pertanian

Kelembagaan Jumlah unit lembaga pertanian Jumlah unit lembaga pertanian yang menunjang informasi, pengetahuan, teknologi serta keuangan atau finansial bagi kegiatan pertanian

Daya dukung fisik lingkungan

Jenis tanah Dukungan fisik lingkungan lahan pertanian dengan jenis tanah

Morfologi lahan Tingkat kelerengan lahan

Page 12: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Sasaran 1

Output :

Mengetahui

komoditas

unggulan di

kawasan

agropolitan Kab.

Pasaman

Analisa LQ + DLQ

Statistika Deskriptif

Sasaran 2

Output :

Mengetahui

komoditas unggulan

terpilih yang

memiliki keterkaitan

sektoral yang

signifikan dengan

sektor perdagangan

Analisa Jalur +

Statistika

Deskriptif

Sasaran 3

Output :

Mengetahui faktor-

faktor yang

mempengaruhi

perkembangan

kawasan

agropolitan

Sasaran 4

Output :

Arahan

pengembangan

kawasan agropolitan

di Kabupaten

Pasaman

Analisa Delphi

Tahapan Penelitian

Pengumpulan

Data Sekunder

Analisa Delphi

Pengumpulan Data

Sekunder dan

Primer

Pengumpulan

Data Sekunder

Pengumpulan

Data Sekunder

Page 13: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Kerangka Penelitian

Page 14: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 15: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

GAMBARAN UMUM KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PASAMAN

Pada kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman yang mencakupi 9 kecamatan dengan 1

kecamatan inti yakni Kecamatan Rao dan 8 hinterland nya antara lain Kecamatan Rao Selatan,

Padang Gelugur, Duo Koto, Panti, Lubuk Sikaping, Tigo Nagari, Simpang Alahan Mati dan Bonjol.

Kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman berbatasan dengan:

•Sebelah Utara : Kecamatan Rao Utara, Kecamatan Mapat Tunggul

•Sebelah Timur : Kecamatan Mapat Tunggul Selatan

•Sebelah Barat : Kabupaten Pasaman Barat

•Sebelah Selatan : Kabupaten Agam

Tabel Wilayah Kawasan Agropolitan Kabupaten Pasaman

Sumber : Kabupaten Pasaman Dalam Angka 2011

Berdasarkan data yang tersedia, dari

394.763 Ha luas lahan di Kabupaten

Pasaman sekitar 48,24 persen

diantaranya adalah kawasan hutan,

19,07 persen atau 75.274 Ha adalah

padang rumput, 6,72 persen atau

26.531,32 Ha adalah sawah, 10,50

persen atau 41.445,94 Ha adalah

lahan perkebunan dan ladang.

Sedangkan untuk kawasan industri

relatif sedikit sekali yakni 0,01 persen

dari total luas wilayah Kabupaten

Pasaman.

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2)

1 Tigo Nagari 352.92

2 Bonjol 194.32

3 Simpang Alahan Mati 69.56

4 Lubuk Sikaping 346.50

5 Dua Koto 360.63

6 Panti 212.95

7 Padang Gelugur 159.95

8 Rao 236.18

9 Rao Selatan 338.98

Jumlah 2 271.99

Page 16: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Karakteristik Penggunaan Lahan

Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Tahun 2010-2030

No Penggunaan Lahan Luas Lahan

(Ha) %

1 Perkampungan 7.207,79 1,83

2 Kawasan Industri 30,70 0,01

3 Sawah 26.531,32 6,72

4 Tegalan/Ladang 8.211,00 2,08

5 Perkebunan 33.235,00 8,41

6 Perairan 5.893,00 1,49

5 Hutan 190.427,00 48,24

6 Padang Rumput 75.274,00 19,07

7 Tanah Belukar/Rusak 45.306,00 11,47

8 Lain-lain 1.752,00 0,68

Jumlah 394.763,00 100,00

Perkampu

ngan

2%

Kawasan

Industri

0%

Sawah

7%

Tegalan/La

dang

2%

Perkebun

an

8%

Perairan

2%

Hutan

48%

Padang

Rumput

19%

Tanah

Belukar/R

usak

12%

Lain-lain

0%

Luas Lahan (Ha)

Page 17: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Peta Jaringan Jalan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pasaman

Page 18: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Gambaran Kegiatan Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan

Komoditi Tahun

2008 2009 2010

Padi Luas Panen (Ha) 41.665 44.676 43.439

Produksi (Ton ) 216.139 229.187 180.924

Produktivitas (Ton/Ha) 5,18 5,12 4,16

Jagung

Luas Panen (Ha) 809 1.581 2.159

Produksi (Ton ) 3.267 6.412 8.742

Produktivitas (Ton/Ha) 4,03 4,05 4,04

Kedelai Luas Panen (Ha) 169 461 185

Produksi (Ton ) 198 511 205

Produktivitas (Ton/Ha) 1,17 1,10 1,10

Kacang Tanah

Luas Panen (Ha) 485 484 521

Produksi (Ton ) 583 567 614

Produktivitas (Ton/Ha) 1,20 1,17 1,17

Kacang Hijau

Luas Panen (Ha) 79 143 69

Produksi (Ton ) 84 156 72

Produktivitas (Ton/Ha) 1,06 1,09 1,04

Ubi Kayu

Luas Panen (Ha) 158 222 185

Produksi (Ton ) 1.890 2.263 2.131

Produktivitas (Ton/Ha) 11,96 10,19 11,51

Ubi Jalar

Luas Panen (Ha) 79 115 71

Produksi (Ton ) 649 903 553

Produktivitas (Ton/Ha) 8,21 7,85 7,78

Sumber : Pasaman Dalam Angka 2011

Komoditi Tahun

2008 2009 2010

Kelapa

Luas Panen (Ha) 2.161,00 2.182,55 2.213,05

Produksi (Ton ) 8.373,25 8.273,95 8.264,00

Produktivitas (Ton/Ha) 3,87 3,79 3,73

Karet Luas Panen (Ha) 23.256,00 25.019,80 25.652,80

Produksi (Ton ) 14.287,22 21.950,97 23.586,23

Produktivitas (Ton/Ha) 0,61 0,87 0,91

Kopi Luas Panen (Ha) 3.056,00 2.859,00 2.509,00

Produksi (Ton ) 1.121,80 826,80 740,15

Produktivitas (Ton/Ha) 0,36 0,28 0,29

Kulit Manis

Luas Panen (Ha) 503,00 430,00 150,50

Produksi (Ton ) 458,03 210,25 73,45

Produktivitas (Ton/Ha) 0,91 0,48 0,48

Cokelat Luas Panen (Ha) 13.201,00 14.596,50 15.691,00

Produksi (Ton ) 12.609,98 14.330,46 14.409,38

Produktivitas (Ton/Ha) 0,95 0,98 0,91

Nilam

Luas Panen (Ha) 309,50 230,13 162,13

Produksi (Ton ) 5,45 19,44 10,20

Produktivitas (Ton/Ha) 0,01 0,08 0,06

Gerdamunggu

Luas Panen (Ha) 82,00 80,00 47,50

Produksi (Ton ) 40,35 29,50 27,70

Produktivitas (Ton/Ha) 0,49 0,36 0,58

Kelapa Sawit Luas Panen (Ha) 2.075,00 2.924,54 3.197,50

Produksi (Ton ) 19.167,24 19.423,80 18.822,33

Produktivitas (Ton/Ha) 9,23 6.64 5,88

Pinang

Luas Panen (Ha) 1.439,00 1.530,00 1.545,00

Produksi (Ton ) 668,07 720,72 767,55

Produktivitas (Ton/Ha) 0,46 0,47 0,49

Sumber : Pasaman Dalam Angka 2009-2011

Page 19: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Analisa dan Pembahasan a. Identifikasi Komoditas Unggulan

Akan diketahui kecamatan-

kecamatan yang mempunyai

Komoditas Unggulan

Analisa LQ Analisa DLQ

SLQ dan DLQ yang mempunyai nilai >1

pada hitungannya tiap komoditas di

masing-masing kecamatan

Komoditas Unggulan

Page 20: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Hasil Analisa LQ Tigo

Nagari Bonjol

Simpang

Alahan Mati

Lubuk

Sikaping Dua Koto Panti

Padang

Gelugur Rao Rao Selatan

Padi sawah 1.9 1.6 0.9 0.9 1.4 1.8 2.3 2.0 2.1

Padi Ladang 1.2 0.0 0.2 0.1 0.4 0.8 0.0 0.0 1.2

Jagung 2.6 0.9 0.6 0.6 0.5 1.9 0.4 1.6 7.0

Ubi Kayu 1.5 3.2 2.2 2.5 0.2 2.0 0.3 0.6 1.3

Ubi Jalar 3.2 3.9 2.5 1.2 0.0 3.3 0.4 0.2 0.6

Kacang Tanah 1.1 3.8 1.6 2.5 0.8 1.0 0.0 2.1 1.9

Kacang Kedelai 3.2 2.0 1.4 0.3 0.2 4.8 0.0 0.2 3.8

Kacang Hijau 3.2 0.9 0.0 0.7 0.0 3.3 0.6 0.5 2.8

Pisang 1.0 2.2 4.1 2.6 2.1 0.3 0.1 1.0 0.2

Nanas 12.5 0.7 0.8 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 0.0

Jeruk 0.0 0.0 0.0 3.2 6.0 3.4 0.1 0.1 0.0

Salak 0.0 0.0 0.0 7.0 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0

Pepaya 0.3 1.0 0.6 5.4 0.0 1.7 0.6 0.8 0.0

Alpokat 0.0 0.0 0.0 5.8 0.0 1.5 1.0 0.4 0.3

Mangga 0.6 7.2 12.8 0.0 0.0 1.0 0.3 1.7 0.1

Rambutan 0.0 45.7 0.0 0.9 0.0 0.2 3.9 7.2 0.0

Duku/Langsat 0.0 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.0 0.0

Durian 0.0 0.0 1.3 6.4 0.0 0.2 0.4 0.2 0.2

Jambu Biji 0.0 4.8 1.9 1.7 0.0 4.2 1.2 2.8 0.0

Semangka 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 16.4 0.6 0.0 0.9

Cabe 15.3 5.7 9.5 37.7 6.0 20.4 2.4 1.9 4.4

Ketimun 0.0 1.7 0.0 3.1 0.0 2.3 0.9 1.8 0.8

Terung 0.0 1.1 2.2 3.2 0.4 1.7 0.2 2.1 0.2

Kacang Panjang 2.8 0.0 0.0 2.3 0.5 1.9 0.4 0.8 0.8

Bayam 0.0 2.6 7.8 2.4 0.0 3.9 0.0 0.2 0.0

Buncis 0.0 0.0 0.0 4.0 0.9 7.3 0.3 0.0 0.0

Kangkung 0.0 3.3 5.6 2.6 0.0 4.4 0.0 0.0 0.0

Page 21: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Tigo Nagari

Bonjol Simpang Alahan Mati

Lubuk Sikaping

Dua Koto Panti Padang Gelugur

Rao Rao Selatan

Kelapa 3.8 0.6 0.6 2.5 9.5 10.4 0.5 4.5 10.5

Karet 0.2 1.7 2.5 2.2 1.6 2.0 4.6 2.1 3.8

Kopi 0.3 0.2 0.1 6.5 3.3 6.5 10.0 5.1 7.8

Kulit Manis 1.2 2.7 4.0 10.3 1.0 2.5 3.8 0.5 1.2

Cokelat 1.7 5.2 4.4 4.0 3.9 3.5 1.6 3.9 1.9

Nilam 28.1 5.2 0.0 0.7 1.0 5.4 0.0 0.2 0.0

Gerdamunggu 2.6 9.1 5.4 2.3 3.2 5.2 0.0 1.0 0.0

Kelapa Sawit 37.0 0.4 0.3 0.7 2.4 0.7 0.3 1.5 0.0

Enau 0.0 0.0 0.0 0.9 0.0 56.1 0.0 4.8 9.0

Pinang 1.2 1.2 1.2 3.1 5.7 7.9 10.9 2.4 4.1

Kemiri 0.0 0.0 4.8 0.0 2.3 0.0 1.8 4.6 6.5

Tembakau 0.0 0.0 0.0 27.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Lanjutan…

Page 22: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Hasil Analisa DLQ No. Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Tigo Nagari 0.24 1.41 0.0 0.0 5.18 0.01 0.01 0.02 1.28 0.05 0.00 0.0 0.0 0.24 0.02 0.03 0.18 0.0 0.0

2 Bonjol 0.15 0.0 0.01 1.06 4.40 0.67 0.17 0.01 0.03 0.0 0.0 0.0 0.02 0.15 0.38 0.0 0.63 0.92 0.0

3 Simpang Alahan Mati 2.64 2.25 0.0 0.45 6.95 0.55 0.02 2.36 1.17 0.0 0.0 0.0 0.0 2.64 0.0 0.43 9.80 0.0 0.0

4 Lubuk Sikaping 0.18 0.79 0.08 5.46 2.53 3.39 0.07 0.0 0.06 0.0 0.03 0.06 0.19 0.18 0.01 0.08 0.80 0.22 0.0

5 Dua Koto 0.04 0.13 0.0 0.0 0.0 0.04 0.0 0.0 0.03 0.0 0.07 0.06 0.0 0.04 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

6 Panti 0.17 0.06 0.01 0.04 0.06 0.42 0.0 0.05 2.66 0.0 0.09 0.0 0.12 0.17 0.18 0.06 0.16 0.04 0.02

7 Padang Gelugur 0.20 0.0 0.51 1.96 0.0 0.0 0.05 0.04 0.02 0.0 0.0 0.0 0.05 0.20 0.17 0.10 1.25 0.0 0.0

8 Rao 0.23 0.0 0.12 0.27 3.04 1.86 0.07 0.01 0.06 0.0 0.0 0.0 0.0 0.23 0.01 0.0 0.04 0.0 0.02

9 Rao Utara 0.22 9.98 0.01 0.0 0.0 6.27 6.51 2.18 4.89 0.0 0.0 0.0 0.0 0.22 0.0 0.0 8.81 0.0 0.0

10 Rao Selatan 0.18 0.07 0.18 0.0 3.27 8.66 0.12 0.10 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.18 0.06 0.02 0.0 0.0 0.0

11 Mapat Tunggul 5.85 0.10 6.92 5.69 0.0 5.94 0.0 0.0 0.10 0.0 0.0 0.0 0.0 5.85 0.61 0.0 0.07 0.0 0.0

12 Mapat Tunggul Selatan 0.51 0.68 1.72 0.0 0.0 0.61 0.0 0.0 0.0 0.03 0.01 0.0 0.0 0.51 0.0 0.01 0.0 0.0 0.0

No. Kecamatan 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

1 Tigo Nagari 1.25 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.22 7.26 1.33 0.0 3.07 9.06 1.76 1.48 0.0 9.77 0.0 0.0

2 Bonjol 1.83 0.02 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.07 0.64 9.52 1.14 2.02 1.53 1.86 2.06 0.0 1.47 0.0 0.0

3 Simpang Alahan Mati 8.99 0.0 0.38 0.0 2.29 0.0 0.75 0.02 4.22 1.24 0.0 0.18 0.47 0.70 1.74 0.0 0.05 0.34 0.0

4 Lubuk Sikaping 3.84 1.15 2.94 1.10 0.03 1.07 0.98 0.00 0.53 0.34 0.79 1.03 0.31 5.84 1.72 0.72 1.52 1.00 0.0

5 Dua Koto 1.46 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 9.40 0.30 2.51 0.69 4.41 0.02 0.0 7.92 0.55 1.19 1.11 0.38

6 Panti 1.62 1.77 0.02 2.16 0.06 0.04 0.04 0.13 0.60 0.38 0.0 9.39 0.01 0.07 6.28 0.98 0.36 0.57 0.0

7 Padang Gelugur 3.32 0.78 0.0 0.42 2.70 0.0 0.0 0.07 1.13 0.47 0.0 0.0 0.0 0.0 5.24 0.0 5.73 0.04 0.0

8 Rao 3.18 0.08 0.0 0.54 0.22 0.0 0.07 1.07 1.39 1.36 0.0 2.15 3.27 6.04 3.14 3.99 2.51 2.35 0.0

9 Rao Utara 2.05 0.0 8.35 2.16 2.81 0.0 0.87 0.01 0.44 0.70 0.0 2.59 0.17 0.0 0.0 0.46 0.40 3.69 0.0

10 Rao Selatan 0.28 0.92 0.0 0.47 0.06 0.64 0.0 0.03 0.04 0.06 0.0 6.57 0.02 1.62 1.67 0.05 0.0 0.15 0.0

11 Mapat Tunggul 0.0 1.73 0.0 0.11 0.0 0.0 0.0 0.0 0.12 0.54 0.12 0.18 0.0 0.0 8.53 0.0 0.95 0.11 0.0

12 Mapat Tunggul Selatan 0.07 0.15 0.05 0.18 0.0 0.0 0.0 0.01 0.13 0.0 0.0 0.24 0.01 0.0 0.0 0.05 0.87 0.0 0.0

Keterangan :

1.Padi Sawah 5. Ubi Jalar 9. Pisang 13. Pepaya 17. Durian 2.Padi Ladang 6. Kacang Tanah 10. Nanas 14. Mangga 18. Jambu Biji

3.Jagung 7. Kacang Kedelai 11. Jeruk 15. Rambutan 19. Semangka

4.Ubi Kayu 8. Kacang Hijau 12. Salak 16. Duku/Langsat

20.Cabe 24. Bayam 28. Karet 32. Nilam 36. Pinang

21.Ketimun 25. Buncis 29. Kopi 33. Gerdamunggu 37. Kemiri

22.Terung 26. Kangkung 30. Kulit Manis 34. Kelapa Sawit 38. Tembakau

23.Kacang Panjang 27. Kelapa 31. Cokelat 35. Enau

Page 23: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

KRITERIA SLQ > 1 SLQ < 1

DLQ > 1 Komoditas Unggulan Komoditas Andalan

DLQ < 1 Komoditas Prospektif Komoditas Tertinggal

Hubungan antara SLQ dengan DLQ pada sektor terunggul Kab. Pasaman, dapat ditunjukkan dengan matriks seperti berikut:

Page 24: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Berikut merupakan hasil kesimpulan analisis SLQ dan DLQ yang mempunyai nilai >1 pada hitungannya di masing-masing kecamatan sebagai komoditas unggulan adalah : 1. Kecamatan Tigo Nagari : komoditas basis di kecamatan ini adalah padi ladang, ubi

jalar, pisang, cabe, cokelat, nilam, gerdamunggu, kelapa sawit, pinang. 2. Kecamatan Bonjol : komoditas basis di kecamatan ini adalah ubi kayu, ubi jalar, cabe,

kulit manis, cokelat, nilam, gerdamunggu dan pinang. 3. Kecamatan Simpang Alahan Mati : komoditas basis di kecamatan ini adalah ubi jalar,

mangga, cabe, bayam, karet. 4. Kecamatan Lubuk Sikaping : komoditas basis di kecamatan ini adalah ubi kayu, ubi

jalar, kacang tanah, cabe, ketimun, terung, kacang panjang, buncis, cokelat, gerdamunggu, pinang.

5. Kecamatan Dua Koto : komoditas basis di kecamatan ini adalah cabe, kelapa, kopi, cokelat, nilam, kelapa sawit, pinang, dan kemiri.

6. Kecamatan Panti : komoditas basis di kecamatan ini adalah cabe, ketimun, kacang panjang, cokelat.

7. Kecamatan Padang Gelugur : komoditas basis di kecamatan ini adalah cabe, karet, pinang.

8. Kecamatan Rao : komoditas basis di kecamatan ini adalah kacang tanah, cabe, kelapa, karet, kopi, cokelat, gerdamunggu, kelapa sawit, enau, pinang, dan kemiri.

9. Kecamatan Rao Selatan : komoditas basis di kecamatan ini adalah kacang tanah, cokelat.

Page 25: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Peta Persebaran Komoditas Unggulan

di Kawasan Agropolitan Kab. Pasaman

Page 26: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Menggunakan Model Analisis Jalur Pola interaksi ekonomi di wilayah Kabupaten Pasaman akan diketahui dengan melihat hasil analisis jalur. Dalam penelitian ini, akan mengetahui pola keterkaitan antara produksi pertanian dan pemasaran. Analisa dilakukan menjadi 2 model karena pada komoditas pertanian dan sektor perdagangan saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga harus dilihat dari 2 arah tersebut.

b. Identifikasi komoditas unggulan terpilih dengan analisa korelasi antara

komoditas unggulan dengan sektor perdagangan.

Nilai produksi masing-masing komoditas

unggulan pada tanaman pangan

Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran

Nilai produksi masing-masing komoditas unggulan pada tanaman perkebunan

Page 27: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Berdasarkan tabel composite reliability hasil nilai dari D.G rho

semua variabel laten memiliki nilai reliabilitas yang dapat

diandalkan karena nilai composite relianility-nya diatas 0,70. Yang

berarti data yang digunakan dapat dipercaya (sesui kondisi eksisting) dan tidak dimanipulasi. Setelah proses pengujian

kelayakan data selesai maka proses selanjutnya adalah proses

evaluasi terhadap model struktural. Output dari evaluasi model ini

adalah mengetahui pengaruh hubungan antar variabel dengan

melakukan interpretasi pada tabel inner model (dimension 1) hasil

dari path analisis.

Page 28: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Komoditas Cabe Terhadap Sektor Perdagangan

Komoditas Karet Terhadap Sektor Perdagangan

Page 29: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Sektor Perdagangan terhadap 2 Komoditas Unggulan Terpilih

Page 30: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Sesuai dengan hasil pengujian model, didapat hasil bahwa tidak semua komoditas memiliki hubungan keterkaitan dengan sektor perdagangan. Hanya terdapat 4 (empat) komoditas yang memiliki hubungan korelasi (saling mempengaruhi) yaitu : komoditas cabe, komoditas karet, komoditas cokelat, dan komoditas kelapa sawit.

Hasil Perhitungan Analisa Jalur

Page 31: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

c. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan

Agropolitan Kabupaten Pasaman Menggunakan Analisa Delphi

Tingkat Kepentingan Stakeholders

Pengaruh Aktivitas Stakeholders

0 1 2 3 4 5

0

1

2

3

1) Dinas Kehutanan

2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

3) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Akademisi (Ahli Pertanian)

4

Lembaga-lembaga Terkait Kegiatan PertanianPertanian

5

Dinas Perindagkop & UKM

1) Bappeda Kabupaten Pasaman

2) Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

3) Dinas PU, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasaman

4) Petani

Identifikasi Stakeholders Menurut Kepentingan dan Pengaruh

Page 32: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

No Faktor Variabel Anggota

1 Faktor keterkaitann lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm)

1. Hasil produksi pertanian

2. Jarak antara inti kawasan agropolitan dengan kawasan hinterland

2 Faktor karakteristik penduduk 1. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

3 Faktor aksesibilitas 1. Kondisi jalan

4 Faktor sarana dan prasarana 1. Jumlah pasar regional 2. Fasilitas keuangan

3. Sarana produksi pertanian 5 Faktor kelembagaan 1. Ketersediaan lembaga pertanian

6 Faktor daya dukung fisik lingkungan 1. Jenis tanah

Tabel Organisasi Variabel dalam faktor

Page 33: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Keterangan: B : Berpengaruh TB : Tidak Berpengaruh R1 : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah R2 : Dinas Pertanian R3 : Dinas Pekerjaan Umum R4 : Dinas Perindagkop & UKM R5 : Petani R6 : Lembaga Pertanian

Hasil Wawancara Delphi Tahap I (Tahap Eksplorasi)

No Faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan agropolitan

Pasaman

Responden

R1 R2 R3 R4 R5 R6

1 Faktor jarak lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm)

B TB B B TB B

2 Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan

B B B B B B

3 Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan B TB B B TB TB

4 Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan B B B B B B

5 Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan B TB B TB B B

6 Faktor daya dukung lingkungan terhadap pengembangan kawasan agropolitan

TB B TB TB TB B

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 34: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Hasil Wawancara Delphi Tahap II (Tahap Iterasi 1)

Keterangan: S : Setuju

TS : Tidak Setuju R1 : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah R2 : Dinas Pertanian R3 : Dinas Pekerjaan Umum R4 : Dinas Perindagkop dan UKM R5 : Petani R6 : Lembaga Pertanian

No Faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan agropolitan

Pasaman

Responden

R1 R2 R3 R4 R5 R6

1 Faktor jarak lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm)

S S S S S S

2 Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan

S S S S S S

3 Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan S S S S S S

4 Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan S S S S S S

5 Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan S S S S S S

6 Faktor daya dukung lingkungan terhadap pengembangan kawasan agropolitan

TS TS TS TS TS TS

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 35: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Hasil Analisa Delphi Terhadap Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pasaman

Berdasarkan hasil analisis Delphi maka faktor-faktor yang mempengaruh keterkaitan sektoral terhadap pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasaman adalah sebagai berikut : • Faktor jarak lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off

farm)

• Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan • Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan • Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan • Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan

Page 36: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

d. Rumusan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten

Pasaman

Arahan keterkaitan sektoral pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman dirumuskan dengan menyimpulkan benang merah dari masing-masing hasil sasaran sebelumnya. Tahapan selanjutnya rumusan arahan akan diujikan kepada stakeholder kunci untuk mendapatkan konsesus arahan dengan menerapkan analisa delphi.

Hasil analisa delphi tahap I dapat dilihat pada tabel berikut :

No

Faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas terpilih di

kawasan agropolitan Pasaman

Komoditas Responden

R1 R2 R3 R4 R5 R6

1

Faktor jarak lokasi sentra produksi (on

farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off

farm)

Cabe B B B B B B

Karet B B B B B B

2 Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan

Cabe TB B TB TB TB B

Karet B B TB B TB B

3 Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan

Cabe B TB B B TB B

Karet B TB B TB TB B

4 Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan

Cabe B B B B B B

Karet B B B B B B

5 Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan

Cabe TB TB TB TB TB TB

Karet B B B B B B

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Hasil Wawancara Delphi Tahap I Faktor Kunci Pengembangan Komoditas Terpilih Yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kab. Pasaman

Page 37: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

No

Faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas

terpilih di kawasan agropolitan Pasaman

Komoditas Responden

R1 R2 R3 R4 R5 R6

1

Faktor jarak lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm)

Cabe S S S S S S

Karet S S S S S S

2

Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan

Cabe TS TS TS TS TS TS

Karet S S S S S S

3

Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan

Cabe S S S S S S

Karet TS TS TS TS TS TS

4 Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan

Cabe S S S S S S

Karet S S S S S S

5

Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan

Cabe TS TS TS TS TS TS

Karet S S S S S S

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Hasil analisa delphi tahap I I dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 38: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Komoditas

Wilayah Kawasan Agropolitan Faktor Yang Mempengaruhi

Pengembangan Kawasan Agropolitan

Arahan Penghasil Komoditas Kondisi Eksisting

Cabe Rao Daerah penghasil komoditas cabe berada tersebar di beberapa kecamatan, hal ini lah yang menyebabkan kegiatan agribisnis prduksi cabe di kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman kurang berkembang dan juga disebabkan kondisi jalan ladang yang belum baik. Hal tersebut terjadi karena proses distribusi yang terjadi tidak merata ke seluruh wilayah. Sebab, berkembangnya suatu kawasan agropolitan dilatarbelakangi oleh integritas pada tiap-tiap wilayah.

1. Faktor jarak lokasi sentra produksi (on

farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm)

2. Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan

3. Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan

Menciptakan sitem agribisnis yang terpadu agar proses pendistribusian dari lokasi on fam ke lokasi pemasaran off farm tidak terlalu jauh dengan cara membagi wilayah pusat distribusi dan mudah mencapai pemasaran ke wilayah sekitar, yakni wilayah utara dikumpulkan di Panti dan selatan Lubuk Sikaping. Hal itu dikarenakan Panti dan Lubuk Sikaping sama mempunyai pasar regional yang besar di kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman.

Perbaikan kondisi jalan dari ladang ke tempat pengepul dan pengepul ke pusat-pusat ditribusi.

Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana guna meningkatkan kualitas hasil produksi.

Duo Koto

Padang Gelugur Panti Lubuk Sikaping

Tigo Nagari Simpang Alahan Mati Bonjol

Adapun arahan pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman secara detai ldapat dilihat pada tabel berikut :

Page 39: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Karet Rao Dengan potensi produksi komoditas karet di kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman kurang memiliki mutu dan kualitas yang bagus dikarenakan sarana produksi yang belum sepenuhnya memenuhi. Serta belum terdapatnya industri pengolahan karet yang dapat memberikan nilai lebih pada produk tersebut.

1. Faktor jarak lokasi sentra produksi (on

farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off

farm)

2. Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan

3. Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan

4. Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan

Pengadaan industri pengolahan karet di kawasan agropolitan Kabupaten pasaman di Kecamatan Rao sebagai pusat agropolitan, agar terjadi kedekatan lokasi antara on farm dan off farm skarena berdekatan dengan perkebunan karet yang dominan berada di Rao. Hal itu juga akan mengurangi biaya distribusi yang tinggi karena selalu dipasarkan di Sumatera Utara atau Padang, karena selama ini produk yang didistribusikan hanya hasil mentah dan tindak memiliki nilai tambah.

Pengadaan sarana dan prasarana produksi untuk meningkatkan pengembangan produksi komoditas karet, seperti toko/kios saprotan (sarana produksi pertanian), pusat pembibitan, lembaga bantuan permodalan, terminal pengumpul hasil produksi. Suplai energi lisrik dan air bersih serta pengadaan jalan poros kebun karet.

Dengan terciptanya industri pengolahan komoditas karet akan mengurangi tingkat penangguran yang ada di kawasan agropolitan kabupaten Pasaman, karena angkatan kerja di Kabupaten Pasaman cukup tinggi.

Peningkatan jumlah lembaga-lembaga khusus menangani produksi perkebunan karet akan sangat membantu petani untuk menetahui informasi dan menunjanng peningkatan mutu dan kualitas produksi.

Padang Gelugur Simpang Alahan Mati

Lanjutan tabel arahan pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman :

Page 40: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Skema Penerapan Integrasi Antar Wilayah Supply Komoditas Cabe

Kecamatan Panti dan Lubuk Sikaping sebagai pusat pemasaran dan pengumpul hasil produksi untuk ekspor luar kota. Kecamatan Panti yang mempunyai salah satu pasar yang besar di Kabupaten Pasaman mampu melayani hasil produksi dari Rao, Duo Koto dan Padang Gelugur. Kecamatan Lubuk Sikaping yang juga mempunyai salah satu pasar yang besar di Kabupaten Pasaman mampu melayani hasil produksi dari Tigo Nagari, simpang Alahan Mati dan Bonjol.

Page 41: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Skema Penerapan Integrasi Antar Wilayah Supply Komoditas Karet

Kecamatan Rao sebagai pusat Agropolitan dan pusat pengembangan komoditas karet berfungsi sebagai pusat pemasaran dan pengumpul hasil produksi untuk ekspor luar kota. Jalur ekspor karet yang biasanya dilaksanakan dari Rao yakni dengan tujuan Kota Padang dalam Provinsi dan Sumatera Utara Ekspor Luar Provinsi.

Kecamatan Simpang Alahan Mati yang juga sebagai pengahasil komoditi karet mengalami kendala jarak yang jauh dengan Kecamatan Rao, sehingga biaya distribusi menjadi tinggi. Namun jalur Rao tersebut merupakan satu-satunya jaringan ekspor karet Kabupaten Pasaman.

Page 42: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

BAB V Kesimpulan dan

Saran

Page 43: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman memiliki potensi pertanian yang baik, namun hal tersebut belum seimbang karena tidak terlihatnya keterkaitan kegiatan on farm dan off farm

di kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman. Oleh karena itu,di butuhkan strategi khusus untuk mengembangkan potensi yang ada dengan tujuan dapt meningktkan pendapatan daerah dan kesejahteraan petani khususnya. Adapun langkah-langkah yang di tempuh sebagai berikut : 1. Penentuan komoditas unggulan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman didapat dari

matriks analisis SLQ dan DLQ yang mempunyai nilai >1, hasilnya antara lain adalah : padi ladang, ubi jalar, pisang, cabe, cokelat, nilam, gerdamunggu, kelapa sawit, pinang, ubi kayu, kulit manis, karet, kacang tanah, kopi.

2. Namun tidak semua komoditas unggulan memiliki kontribusi signifikan dengan sektor perdagangan. Oleh karena itu komoditas tersebut di uji lagi dengan pengujian model pada analisis jalur guna menentukan komoditas unggulan terpilih yang memiliki korelasi terhadap sektor perdagangan dengan hasil 2 (dua) komoditas yaitu : komoditas cabe, dan komoditas karet.

3. Untuk merumuskan arahan diperlukan faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan sektoral penegembangan agropolitan Kabupaten Pasaman dengan analisa delphi, hasilnya terdapat 5 (lima) faktor yang mempengaruhi, antara lain : •Faktor jarak lokasi sentra produksi (on farm) dengan lokasi sentra kegiatan (off farm) •Faktor karakteristik penduduk terhadap pengembangan kawasan agropolitan •Faktor aksesibilitas terhadap pengembangan kawasan agropolitan •Faktor ketersediaan sarana dan prasarana kawasan agropolitan •Faktor ketersediaan kelembagaan pertanian pada kawasan agropolitan

a. Kesimpulan

Page 44: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

4. Arahan pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman dilakukan dengan analisa Delphi dengan input sasaran 2 dan 3. Arahan pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman dilakukan dengan strategi mengembangkan dua komoditas unggulan terpilih yakni cabe dan karet, antara lain :

Lanjutan…

Komoditas Karet Komoditas Cabe

Page 45: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

• Kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman perlu perhatian khusus dari pemerintah agar semua kegiatan dan sitem terpadu tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi daerah.

• Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana agropolitan untuk menunjang peningkatan produksi.

• Pengoptimalan kegiatan off farm untuk meningkatkan nilai dari produk pertanian di Kawasan agropolitan Kabupaten Pasaman.

b. Saran

Page 46: ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33939-3609100064-Presentation.pdfVariabel dan Def.Operasional . No Sasaran. Indikator. Variabel. Definisi