APRESIASI NOVEL

15
APRESIASI NOVEL

description

APRESIASI NOVEL. Disusun Oleh :. Nama : Ani Minarti NIM : 0803227 No. Absen : 02 Kelas : 3 Bahasa. APRESIASI. NOVEL. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of APRESIASI NOVEL

Page 1: APRESIASI NOVEL

APRESIASINOVEL

Page 2: APRESIASI NOVEL

Disusun Oleh :

Nama : Ani MinartiNIM : 0803227No. Absen : 02

Kelas : 3 Bahasa

Page 3: APRESIASI NOVEL

APRESIASINOVEL

Page 4: APRESIASI NOVEL

Judul : Atheis Pengarang : Achdiat K. Mihardja Penerbit : PT. Percetakan dan Penerbitan Balai

Pustaka Tebal Buku : 250 Halaman Tema : “ Kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa” 

Page 5: APRESIASI NOVEL

Sinopsis :

Dalam novel ‘Atheis’ menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang

bernama Hasan yang lahir dari sebuah keluarga yang sangat taat kepada

agamanya yaitu Islam. Hasan adalah anak tunggal dari pensiunan manteri guru

yang tinggal di lereng gunung Telaga Bodas ditengah-tengah pegunungan

priangan yang indah bernama kampung panyeredan di wilayah Bandung yang

pada waktu itu masih dalam keadaan dijajah pemerintahan Jepang.

Kedua orang tua Hasan bangga melihat Hasan tumbuh dewasa dengan kadar

keimanan yang cukup tinggi. Kini Hasan harus terpisah dengan kedua orang

tuanya, karena pekerjaannya berada didaerah yang jauh dari desa tempat

kelahirannya dulu. Walaupun Hasan jauh dari kedua orang tuanya dan bekerja

pada orang-orang Jepang tetapi Hasan masih memegang teguh agamanya dan

masih menjadi pribadi dengan keimanan yang kuat.

Page 6: APRESIASI NOVEL

Suatu ketika,Hasan bertemu sahabat lamanya bernama Rusli. Dalam waktu yang

bersamaan,Rusli mengenalkan seorang perempuan bernama Kartini yang bersamanya

pada waktu itu kepada Hasan. Akhirnya, Hasan pun sering datang kerumah Rusli,

Kartini pun selalu ada disana. Hasan sangat senang bertemu dengan sahabat lamanya itu,

ditambah lagi dengan adanya Kartini yang menurut Hasan adalah sesosok perempuan

yang sangat mirip dengan Rukmini, kekasihnya dulu pada waktu dikampung.

Kedua sahabat Hasan beranggapan bahwa sebenarnya Tuhan itu tidak ada. Hal itulah

yang membuat Hasan berniat untuk mengIslamkan kedua temannya itu, tapi niat

baiknya itu semakin terkikis oleh kebaikan Rusli dan Kartini. Hasan sedikit melalaikan

niat awalnya itu karena sering berdiskusi tentang berbagai hal dengan Rusli ataupun

Kartini. Walaupun niat Hasan mulai luntur tapi dia masih taat pada ajaran Agamanya.

Perasaan lain pun datang kepada Hasan untuk Kartini,dia pun menerima perasaan

Hasan.

Page 7: APRESIASI NOVEL

Sejak saat itu mereka semakin dekat dan akrab,tapi sering pula Hasan berfikir, mengeluh, hatinya bimbang, terombang-ambing antara dua pilihan. Tetap berada di jalan yang telah diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil yaitu jalan agama atau memasuki dunia yang baru saja ia kenal dari sahabatnya Rusli dan Kartini namun telah menariknya dengan kuat menjadi seorang Atheis.Kehadiran Kartini memaksa Hasan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan pergaulan Kartini dan paham yang diyakininya. Hasan mengalami berbagai konflik yang menyebabkan pertentangan hebat didalam batinnya. Hingga akhirnya ia berani untuk melawan orang tuanya. Masalah meruncing ketika muncul Anwar,seorang seniman dan sekaligus teman Rusli, Anwar dikenalkan Rusli kepada Hasan dan Kartini ketika mereka berada disebuah Restoran. Sejak saat itu Hasan telah mengetahui bahwa Anwar menaruh hati kepada Kartini. Mengetahui keadaan seperti itu, akhirnya Hasan menikahi Kartini yang sudah menjadi cita-citanya dari sejak ia mengenalnya. Padahal orang tuanya menginginkan ia menikah dengan Fatimah.

Page 8: APRESIASI NOVEL

Rumah tangga yang semula diselimuti kabahagiaan harus berakhir dengan perceraian, Hasan pun menceraikan Kartini karena dia beranggapan bahwa Kartini telah berselingkuh dengan Anwar karena Kartini selalu pergi dengan Anwar ketika meninggalkan rumah. Begitulah pemikiran Hasan yang pada saat itu keadaannya yang sedang sakit TBC, dia sangat sedih dan menyesal karena dia sudah melukai hati kedua orang tuannya dengan menjadi Atheis dan menikahi Kartini. Akhirnya Ayah Hasan harus meninggal dunia dengan membawa penyesalan yang mendalam karena perbuatan anaknya. Hasan sangat menyesal dengan apa yang telah dipilih dalam hidupnya. Dengan penyakit TBC yang dideritanya ditambah dengan penyesalan yang sangat dalam maka Hasan pun semakin lemah dan harapannya telah kosong. Hidupnya berakhir oleh peluru tentara Jepang yang ditujukkan kepadanya ketika dia berjalan sempoyongan di jalan yang pada waktu itu sedang mambabi buta di jalanan sekitar perumahannya karena mendengar kabar mengenai Kartini dan Anear yang pernah berada dalam satu kamar hotel. Hasan pun tersungkur bermandikan darah dan meninggal dengan mengucapkan kata takbir.

Page 9: APRESIASI NOVEL

Alur : Campuran , yakni dalam novel ini menceritakan kehidupan dirinya sendiri pada jaman sekarang kemudian mundur dengan

menceritakan kehidupan pada masa lalu. Hingga akhirnya menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya sekarang.

Tokoh :

a. Aku j. Fatimah

b. Hasan k. Rukmini

c. Kartini l. Minah

d. Rusli m. Bung parta

e. Anwar n. Pak Artasan

f. Raden Wiradikarta o. Pak Ahim

g. Ibu Hasan

i. Kiyai. Mahmud

Page 10: APRESIASI NOVEL

Watak Tokoh :1. Aku

baik hati, pandai memahami

perasaan orang lain, ramah dan

pandai mengarang

2. Hasan

rendah hati, tidak punya

pendirian, penuh kecurigaan,

memaksakan kehendak, mudah

dipengaruhi orang lain, ringan

tangan, cepat marah dan

pencemburu

3. Kartini

memiliki pola fakir modern,

bersahabat, pandai memikat

hati pria, mudah tersinggung

serta tidak tegas dalam

mengambil keputusan.

4. Rusli

tidak percaya akan adanya

Tuhan, pandai berkomunikasi

dan mempengaruhi orang lain,

baik hati serta menghormati

persahabatan.

Page 11: APRESIASI NOVEL

5. Anwar

tidak percaya Tuhan, periang,

pemberani, rendah hati, namun

tidak menghormati wanita

6. R. Wiradikarta

teguh pendirian terhadap

agama yang dianutnya serta

menjungjung tinggi adat.

7. Ibu Hasan

taat kepada agama yang

dianutnya serta penyayang

kepada anaknya.

8. Kiyai Mahmudsangat taat dan patuh terhadap agamanya sehingga menjadi panutan atau guru bagi orang-orang.

9. Fatimahpemalu, taat kepada agamanya serta hormat kepada orang tua.

10. Minahpenurut kepada majikannya.

11. Bung Partapandai bercerita dan bersemangat tinggi dalam berjuang membela Negara.

12. Pak Artasantaat kepada adat yang berlaku di daerahnya.

Page 12: APRESIASI NOVEL

Setting :– Lereng Gunung Telaga Bodas bernama Kampung Panyeredan,

Bandung.

– Rumah Rusli ( Kebon Manggu 11 )

– Rumah Hasan ( Sasak Gantung 18 )

– Rumah Kartni ( Lengkong Besar 27 )

– Kerata Api

– Restoran

– Bioskop

– Wilayah Bandung

Page 13: APRESIASI NOVEL

Sudut Pandang :

Novel “Atheis” ini menggunakan sudut pandang orang pertama, yakni

pengarang terlibat dalam cerita. Dalam hal ini pengenalan tokoh utama

diperkenalkan oleh tokoh Aku ( Pengarang ).

 

Gaya Penulisan :

Masih tercampur oleh bahasa asing ( Jepang – Belanda ).

 

Page 14: APRESIASI NOVEL

Amanat :

Sebagai umat beragama janganlah mudah terpengaruh oleh pandangan

orang lain yang belum sepenuhnya kita pahami, tetapi berpegang

teguhlah pada iman dan ajaran yang kita anut.

 

Komentar :

Novel atheis ini sangat menarik. Terlebih bentuk novel ini

menggunakan tekhnik berlapis, yakni pengenalan tokohnya dilakukan

lewat tokoh lain. Namun pada novel ini terdapapat beberapa kalimat

dalam bahasa asing ( Jepang-Belanda ) yang sulit dimengerti.

Page 15: APRESIASI NOVEL

SELESAI