Appendix

23
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Universitas Sumatera Utara

description

jangan jangan wow jangan

Transcript of Appendix

  • Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun

    a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    Universitas Sumatera Utara

  • b) Daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun bangunbangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    a) Simplisia daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    Universitas Sumatera Utara

  • b) Serbuk Simplisia daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

    Lampiran 4 Gambaran Mikroskopik simplisia daun bangun-bangun

    Keterangan:

    a. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma b. Rambut penutup multiselluler c. Rambut kelenjar bentuk glandular d. Pembuluh kayu berbentuk spiral e. Epidermis berbentuk persegi panjang

    a

    b

    c

    d

    e

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 5. Bagan skrining fitokimia

    Dicuci

    Ditiriskan

    Dikeringkan

    Dihaluskan

    Daun bangun-bangun

    S i m p l i s i a

    Serbuk Simplisia

    Skrining Fitokimia

    Karakterisasi Serbuk Simplisia

    Pembuatan Ekstrak

    - Alkaloida - Flavonoida - Saponin - Tanin - Glikosida - Antrakuinon - Steroida/Triterpenoida

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 6. Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak

    Ditambahkan etanol 96%, biarkan selama 5 hari Disaring

    Direndam kembali dengan etanol 96%

    Direndam kembali dengan etanol 96%

    Dipekatkan dengan rotary evaporator

    700 g serbuk Simplisia daun Bangun-bangun

    Maserat I Ampas

    Maserat II Ampas

    Maserat III Ampas

    Ekstrak kental etanol (55,16 g)

    Karakterisasi Ekstrak Skrining Ekstrak Uji Antikarsinogenesis

    kadar abu total kadar abu tidak larut dalam asam

    Senyawa golongan: Alkaloid Glikosida Flavonoid Steroid

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 7. Bagan Kerja Uji Antikarsinogenesis

    DDi

    Ditimbang dan dilakukan penandaan pada masing-masing mencit Dibagi ke dalam 5 kelompok

    Dihitung volume benzopiren yang akan diberikan. Diinduksi selama 14 hari secara sub kutan di daerah sekitar mamae mencit Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi pada daerah mammae mencit setiap hari

    Diberikan suspensi ekstrak etanol daun bangun-bangun selama 14 hari dosis 250 mg/Kg bb, 500 mg/Kg bb, 750 mg/Kg bb secara per oral

    21 Ekor Mencit Betina

    Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

    Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

    Dibunuh dengan cara cervical dislocation Diambil tumor disekitar payudara

    Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi pada daerah mammae setiap hari

    Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi pada daerah mammae setiap hari

    Hasil

    Hasil

    Hasil

    Diberikan suspensi CMC 1 % selama 14 hari secara per oral Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi pada daerah mammae setiap hari

    Dilakukan pewarnaan jaringan dengan H&E

    Hasil

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 8. Bagan Kerja Penyiapan Suspensi Ekstrak Etanol daun bangun-

    bangun (SEDBB)

    a) SEDBB dosis 250mg/Kg bb

    Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air Ditambahkan 625 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml Ditambah air suling sampai batas tanda

    b) SEDBB dosis 500 mg/Kg bb

    Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air Ditambahkan 1250 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun Dituang ke dalam labu tentukur 25ml Ditambah air suling sampai batas tanda

    250 mg CMC

    Ekstrak Etanol daun bangun bangun dosis

    250 mg/kg bb

    250 mg CMC

    Ekstrak Etanol daun bangun bangun dosis

    500 mg/kg bb

    Universitas Sumatera Utara

  • c) EDBB dosis 750 mg/Kg bb

    Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air Ditambahkan 1875 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml Ditambah air suling sampai batas tanda

    250 mg CMC

    Ekstrak Etanol daun bangun bangun dosis

    500 mg/kg bb

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 9. Bagan Kerja Penyiapan Larutan benzo()piren

    Dilarutkan dalam 100 ml minyak zaitun Diaduk hingga seluruh benzo()piren

    larut

    100 mg benzo()piren

    Larutan benzo()piren

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 10. Bagan Kerja Penyiapan Larutan Penyangga Formalin 10%

    Dilarutkan dalam air suling Ditambahkan 6,5g Na2HPO4 Diaduk hingga larut Ditambahkan 100ml Formalin 37% Ditambahkan air suling hingga mencapai 1000 ml

    4 g NaH2PO4

    Larutan Penyangga Formalin 10%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 11. Perhitungan hasil penetapan kadar air

    Kadar air =

    1. Sampel 1

    Berat sampel = 5,011 g

    Volume air = 0,4 ml

    Kadar air =

    = 7,98 %

    2. Sampel 2

    Berat sampel = 5,081 g

    Volume air = 0,4 ml

    Kadar air =

    = 7,87 %

    3. Sampel 3

    Berat sampel = 5,009 g

    Volume air = 0,4 ml

    Kadar air =

    = 7,98%

    Kadar air rata rata =

    = 7,94%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 12. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam air

    Kadar sari larut dalam air = x x 100%

    1. Kadar sari larut dalam air I

    Berat cawan = 47,684 g

    Berat cawan + berat sari = 47,976 g

    Berat sampel = 5,001 g

    Berat sari = 0,292 g

    Kadar sari larut dalam air = x x 100%

    = 29,19%

    2. Kadar sari larut dalam air II

    Berat cawan = 43,201 g

    Berat cawan + berat sari = 43,498 g

    Berat sampel = 5,012 g

    Berat sari = 0,297 g

    Kadar sari larut dalam air = x x 100%

    = 29,61 %

    3. Kadar sari larut dalam air III

    Berat cawan = 46,523 g

    Berat cawan + berat sari = 46,819 g

    Berat sampel = 5,013 g

    Berat sari = 0,296 g

    Kadar sari larut dalam air = x x 100%

    Universitas Sumatera Utara

  • = 29,52%

    Kadar sari larut dalam air rata rata =

    = 29,44%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 13. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam etanol

    1. Kadar

    sari larut dalam etanol I

    Berat Cawan = 47,764 g

    Berat Cawan + Berat Sari = 47,846 g

    Berat Sampel = 5,017 g

    Berat sari = 0,082 g

    Kadar sari larut dalam etanol 100%

    = 8,17%

    2. Kadar sari larut dalam etanol II

    Berat Cawan = 43,250 g

    Berat Cawan + Berat Sari = 43,331 g

    Berat Sampel = 5,031 g

    Berat sari = 0,081 g

    Kadar sari larut dalam etanol 100%

    = 8,05 %

    3. Kadar sari larut dalam etanol III

    Berat Cawan = 45,149 g

    Berat Cawan + Berat Sari = 45,232 g

    Berat Sampel = 5,022 g

    Berat sari = 0.082 g

    Kadar sari larut dalam etanol 100%

    = 8,16%

    Kadar sari larut dalam etanol rata-rata

    = 8,12%

    Kadar sari larut dalam etanol 100%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 14. Perhitungan hasil penetapan kadar abu total

    1. Sampel I

    Berat simplisia = 2,0010 g

    Berat abu = 0,0180 g

    Kadar abu total 100%

    = 0,89%

    2. Sampel II

    Berat simplisia = 2,0013 g

    Berat abu = 0,0179 g

    Kadar abu total 100%

    = 0,89%

    3. Sampel III

    Berat simplisia = 2,0011 g

    Berat abu = 0,0168 g

    Kadar abu total 100%

    = 0,84%

    Kadar abu total rata-rata

    = 0,87%

    Kadar abu total 100%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 15. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam

    1. Sampel I

    Berat simplisia = 2,0010 g

    Berat abu = 0,0300 g

    Kadar abu tidak larut asam 100%

    = 1,49%

    2. Sampel II

    Berat simplisia = 2,0013 g

    Berat abu = 0,0088 g

    Kadar abu tidak larut asam 100%

    = 0,44%

    3. Sampel III

    Berat simplisia = 2,0011 g

    Berat abu = 0,0090 g

    Kadar abu tidak larut asam 100%

    = 0,45%

    Kadar abu tidak larut asam rata-rata

    = 0,44%

    Kadar abu tidak larut dalam asam 100%

    Universitas Sumatera Utara

  • Lampiran 16. Contoh Perhitungan dosis suspensi ekstrak etanol daun bangun-bangun

    a) Dosis 250 mg/kg bb

    250 mg x 20 = 5000 mg = 5 g

    Larutan 1% BB = 0,2ml

    Konsentrasi ekstrak = 5 g/0,2 ml = 25 g/ml

    = 25000 mg/100 ml

    = 6250 mg/25 ml

    = 6,25 g/25 ml

    b) Dosis 500 mg/kg bb

    500 mg x 20 = 10.000 mg = 10 g

    Larutan 1% BB = 0,2ml

    Konsentrasi ekstrak = 10 mg/0,2 ml = 50 g/ml

    = 50000 mg/100 ml

    =12500 mg/25 ml

    = 12,5 g/25 ml

    c) Dosis750 mg/kg bb

    750 mg x 20 = 15.000 mg = 15 g

    Larutan 1% BB = 0,2ml

    Konsentrasi ekstrak = 5 mg/0,2 ml = 75 g/ml

    = 75000 mg/100 ml

    =18750 mg/25 ml=18,75 g/25 ml

    Universitas Sumatera Utara

  • Report

    ,00 ,005 5

    ,000 ,0003,40 2,00

    5 5,548 1,2252,40 ,40

    5 5,548 ,5482,80 ,20

    5 5,447 ,4472,60 ,40

    5 5,548 ,5482,24 ,60

    25 251,268 ,957

    MeanNStd. DeviationMeanNStd. DeviationMeanNStd. DeviationMeanNStd. DeviationMeanNStd. DeviationMeanNStd. Deviation

    kelompokkontrol

    benzopirene

    ekstrak 250

    ekstrak 500

    ekstrak 750

    Total

    jumlah nodulsebelum

    pemberianekstrak

    jumlah nodulsetelah

    pemberianekstrak

    Lampiran 19. Hasil analisa mean jumlah nodul dengan SPSS 17

    Universitas Sumatera Utara

  • Paired Samples Test

    1,400 1,673 ,748 -,678 3,478 1,871 4 ,135JumlahNodulSebelum -JumlahNodulSesudahPair1

    MeanStd.

    DeviationStd. Error

    Mean Lower Upper

    95% ConfidenceInterval of the

    Difference

    Paired Differences

    t df Sig. (2-tai led)

    Paired Samples Test

    2,000 ,707 ,316 1,122 2,878 6,325 4 ,003JumlahNodulSebelum -JumlahNodulSesudahPair1

    MeanStd.

    DeviationStd. Error

    Mean Lower Upper

    95% ConfidenceInterval of the

    Difference

    Paired Differences

    t df Sig. (2-tai led)

    Paired Samples Test

    2,600 ,548 ,245 1,920 3,280 10,614 4 ,000JumlahNodulSebelum -JumlahNodulSesudahPair1

    MeanStd.

    DeviationStd. Error

    Mean Lower Upper

    95% ConfidenceInterval of the

    Difference

    Paired Differences

    t df Sig. (2-tai led)

    Paired Samples Test

    2,200 ,837 ,374 1,161 3,239 5,880 4 ,004JumlahNodulSebelum -JumlahNodulSesudahPair1

    MeanStd.

    DeviationStd. Error

    Mean Lower Upper

    95% ConfidenceInterval of the

    Difference

    Paired Differences

    t df Sig. (2-tai led)

    Lampiran 20. Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul dengan SPSS 17

    Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok kontrol negatif

    Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok ekstrak 250 mg/kg BB

    Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok ekstrak 500 mg/kg BB

    Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok ekstrak 750 mg/kg BB

    Universitas Sumatera Utara

  • Multiple Comparisons

    Dependent Variable: jumlah nodul setelah pemberian ekstrakTukey HSD

    -2,000* ,429 ,001 -3,28 -,72-,400 ,429 ,881 -1,68 ,88-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08-,400 ,429 ,881 -1,68 ,882,000* ,429 ,001 ,72 3,281,600* ,429 ,010 ,32 2,881,800* ,429 ,004 ,52 3,081,600* ,429 ,010 ,32 2,88

    ,400 ,429 ,881 -,88 1,68-1,600* ,429 ,010 -2,88 -,32

    ,200 ,429 ,990 -1,08 1,48,000 ,429 1,000 -1,28 1,28,200 ,429 ,990 -1,08 1,48

    -1,800* ,429 ,004 -3,08 -,52-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08,400 ,429 ,881 -,88 1,68

    -1,600* ,429 ,010 -2,88 -,32,000 ,429 1,000 -1,28 1,28,200 ,429 ,990 -1,08 1,48

    (J) kelompokbenzopireneekstrak 250ekstrak 500ekstrak 750kontrolekstrak 250ekstrak 500ekstrak 750kontrolbenzopireneekstrak 500ekstrak 750kontrolbenzopireneekstrak 250ekstrak 750kontrolbenzopireneekstrak 250ekstrak 500

    (I) kelompokkontrol

    benzopirene

    ekstrak 250

    ekstrak 500

    ekstrak 750

    MeanDifference

    (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

    The mean difference is significant at the .05 level.*.

    Descriptives

    jumlah nodul setelah pemberian ekstrak

    5 ,00 ,000 ,000 ,00 ,00 0 05 2,00 1,225 ,548 ,48 3,52 0 35 ,40 ,548 ,245 -,28 1,08 0 15 ,20 ,447 ,200 -,36 ,76 0 15 ,40 ,548 ,245 -,28 1,08 0 1

    25 ,60 ,957 ,191 ,20 1,00 0 3

    kontrolbenzopireneekstrak 250ekstrak 500ekstrak 750Total

    N MeanStd.

    Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

    95% Confidence Interval forMean

    Minimum Maximum

    Lampiran 21. Hasil uji one way ANOVA jumlah nodul dengan SPSS 17

    a) Tabel deskriptif uji one way ANOVA jumlah nodul setelah pemberian ekstrak

    b) Tabel uji one way ANOVA jumlah nodul setelah pemberian ekstrak dan dilanjutkan dengan uji Tukey

    Universitas Sumatera Utara

  • Universitas Sumatera Utara