aplikasi woc dalam studyk
-
Upload
rosalinie-kekek -
Category
Documents
-
view
38 -
download
11
Transcript of aplikasi woc dalam studyk
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum menetapkan perencananaan dalam suatu organisasi
memerlukan analisa situasi dan kondisi yang berguna untuk menetapkan
tujuan yang efektif dan efisien. Agar dapat memberi pelayanan dengan
baik maka harus dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur
menggunakan proses managemen yang secara baik.
Managemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain (Koontz & Weirich, 1992). Definisi lain oleh George
Terry, yang menyatakan bahwa managemen terdiri dari planning,
organizing, actuating, dan cotrolling (POAC).
Manajemen dengan segala permasalahannya sebenarnya sudah
lama dikenal orang, seusia peradaban manusia itu sendiri. Dari parpirus
mesir, catatan tiongkok kuno, tulisan-tulisan yunani dan romawi purba
dapat diketahui bagaimana pentingnya mengelola pemerintahan.definisi
sokrates mengenai manajement sebagai keterampilan mempunyai makna
sebagaimana kita kenal sekarang sebagai fungsi manager (prof. Drs.
Ouchjana Effendy, M.A. 1996).
Setiap kegiatan yang bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan ksehatan serta tempat yang di gunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan didalamnya dilengkapi dengan
sarana-sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan
upaya kesehatan dasar atau melakukan upaya kesehatan rujukan. Selain
itu, sarana kesehatan dapat juga di pergunakan untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan serta penelitian,pengembangan ilmu pengetahuan
dam tehnologi di bidang kesehatan.
Situasi dan kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah dapat
mengakibatkan atau mempengaruhi perusahaan, baik itu kesempatan yang
menguntungkan maupun ancaman atau resiko yang merugikan.Perusahaan
dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan mampu mengikuti serta
menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan suatu cara yang sistematis untuk menilai situasi dan kondisi di
sekitar perusahaan. Dari kebutuhan inilah lahir konsep analisis SWOT
yang memiliki peranan penting dalam menetapkan suatu strategi
perusahaan.
SWOT analysis merupakan cara yang sistematis didalam
melakukan analisis terhadap situasi dan kondisi berupa wujud ancaman
dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan
datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada.Menurut Wee Chow
Hou, Lee Khai Sheang dan Bambang W. Hidayat:“Inti dari analisis SWOT
adalah untuk menentukan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan
pesaingnya dan untuk mengidentifikasikan bidang-bidang dimana
perusahaan mungkin akan mengalami ancaman, demikian juga bidang
dimana perusahaan mempunyai keunggulan nyata.” (1992).
Dari SWOT analysis, perusahaan dapat menentukan strategi efektif
yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada
kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari
luar, serta memperbaiki kelemahan yang ada. SWOT analysis
melaksanakan analisis dan diagnosis keunggulan strategis untuk
mengidentifikasi dengan jelas kekuatan serta kelemahan perusahaan pada
waktu saat ini. Analisa SWOT juga mengkaji kelemahan di masa datang
yang paling mungkin terjadi.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)
atau di-Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-
Kesempatan-Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk
dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan
langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau
penerapan dan evaluasi. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa
yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera
dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal
maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi konsep analisa SWOT
2. Mengidentifikasi metode analisa SWOT dalam aplikasi contoh kasus
C. TUJUAN
Berdasarkan uraian rumusan masalah maka dapat dirumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi analisa SWOT
2. Mengetahui tujuan penerapan analisa SWOT
3. Mengetahui peranan analisa SWOT
4. Mengetahui model analisa SWOT
5. Mengetahui aplikasi analisa SWOT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi
yangbersifat deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini menempatkan situasi
dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik
oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan
sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng
bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Bisnis yang baik jika bisnis tersebut memiliki strategi yang baik pula
dalam menjalankan usahanya. Menurut Freddy Rangkuti (2014) Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)dan
ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Menurut Kotler (2009) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan
pemasaran eksternal dan internal. Menurut Gitosudarmo (2001) Kata SWOT
merupakan pendekatan dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats,
yang dapat diterjemahkan menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman. Terjemahan tersebut sering disingkat menjadi “KEKEPAN”.
Dalam metode atau pendekatan ini kita harus memikirkan tentang kekuatan
apa saja yang kita miliki, kelemahan apa saja yang melekat pada diri atau
perusahaan kita kemudian kita juga harus melihat kesempatan atau
opportunity yang terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus mampu untuk
mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT) yang
menghadang didepan kita.
Dari uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa Analisa SWOT
dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang
ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
B. Tujuan Analisa SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting seperti
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.Tujuan pengujian ini adalah untuk
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan
membangun peluang.Meskipun punya berbagai keterbatasan analisis SWOT
merupakan peralatan yang bermanfaat untuk mengalisis situasi keadaan secara
keseluruhan.Dengan analisis SWOT diharapkan perusahaan mampu
menyeimbangkan anatara kondisi internal yang direpresentasikan oleh kekuatan dan
kelemahan dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada
dengan teliti. (Usman Efendi, 2014).
a) Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa
depan dengan melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa
lampau, ditopang sumber daya dan kemampuan yang miliki saat ini
yang akan diproyeksikan kemasa depan.
b) Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam
membuat rencana jangka panjang.
c) Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai
kecendrungan menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana
untuk perbaikan.
d) Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor
Internal (S da W)
C. Peranan SWOT dalam Manajemen Perusahaan
Analisis SWOT dapat digunakan apabila telah secara jelas ditentukan dalam
bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan
serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam
menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Peranan dari analisis SWOT adalah
merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini
atau kedepan terhadap kualitas internal maupun eksternal.(Freddy Rangkuti, 2009).
D. Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT
Menurut (Irham Fahmi, 2013) untuk menganalisis secara lebih dalam
tentangSWOT, maka perlu dilihat faktor eksternaldan internal sebagai bagian
penting dalamanalisis SWOT, yaitu:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities dan
Threats (Odan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang
terjadi di luarperusahaan yang mempengaruhi dalampembuatan keputusan
perusahaan.
Faktorini mencakup lingkungan industri danlingkungan bisnis makro,
ekonomi,politik, hukum, teknologi, kependudukan,dan sosial budaya.
b. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strenghts dan
Weaknesses(S dan W).Dimana faktor ini menyangkutdengan kondisi yang
terjadi dalamperusahaan, juga turutmempengaruhi terbentuknya
pembuatankeputusan (decision making) perusahaan.
Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional :
pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan
pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan (Corporate
Culture).
E. Model Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.Faktor internal
dimasukan kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi internal atau IFAS
(Internal Strategic Factor Analisis Summary).Faktor eksternal dimasukkan
kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi eksternal EFAS (Eksternal
Strategic Factor Analisis Summary).Setelah matrik faktor strategi internal dan
eksternal selesai disusun, kemudian hasilnya dimasukkan dalam model
kuantitatif, yaitu matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif
perusahaan.(Freddy Rangkuti, 2009)
F. Matrik SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT.Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.Matrik ini dapat menghasilkan
4 kemungkinan alternatif strategis.
Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:
1. Buat daftar peluang eksternal utama perusahaan
2. Buat daftar ancaman eksternal utama perusahaan
3. Buat daftar kekuatan internal utama perusahaan
4. Buat daftar kelemahan internal utama perusahaan
5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya
pada sel Strategi SO
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat
hasilnya pada sel Strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya
pada sel Strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasilnya pada sel Strategi WT.
GAMBAR DIAGRAM MATRIK SWOT
IFAS
EFAS
STRENGHT (S)
Tentukan 5- 10 faktor-
faktor kekuatan internal.
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5- 10
kelemahan internal.
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal.
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
THREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal.
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari
ancaman.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan
pembuatan peta.Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak
boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh
jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan
telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan
selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.
a) Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.Misalnya bila
kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka
keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,
yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada
analisis kesempatan.
b) Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan
karena kelemahan perusahaan.Misalnya jaringan distribusi ke pasar
tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan.Salah satu strategi yang
dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang
mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi
lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan
kesempatan.
c) Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk
mengatasinya.Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki
perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman
tersebut.Misalnya ancaman perang harga.
d) Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan
intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari
situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah
“mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang
mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan
satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu
saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi,
anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan
bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan
mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.
G. DIAGRAM ANALISIS SWOT
3.Mendukung strategi 1.Mendukung strategi ` turnaround agresif
4.Mendukung stategi 2.Mendukung strategi defensif diversifikasi
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan.Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.Strategi
yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak
menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu
meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang
lebih baik (turn around).
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.Fokus strategi
yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih
besar (defensive).
BAB III
CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN
Dalam hal ini kami mengambil contoh kasus sebuah Rumah Sakit BUMN yaitu
Rumah Sakit Umum Kaliwates (RSUK) Jember. Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember
semula adalah Balai Kesehatan dan Rumah Bersalin yang didirikan oleh Perusahaan
Perkebunan Milik Negara (BUMN) PT. Perkebunan Nusantara XXVI (Persero) Jember
pada tanggal 27 Nopember 1967.Rumah Sakit Umum Kaliwates di bawah pengelolaan
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Propinsi
Tingkat I Jawa Timur No. 1884/1154/1993, tanggal 31 Desember 1993, ditetapkan di
Surabaya. Kemudian dikokohkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. YM.02.04.3.5.2547 tanggal 2 Juni 1999, tentang "Pemberian Ijin Tetap
kepada PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) untuk menyelenggarakan Rumah Sakit
Umum dengan nama Rumah Sakit Umum Kaliwates (RSU Kaliwates) yang
berkedudukan di jalan Diah Pitaloka no.4A Jember, Jawa Timur.
Sesuai tuntutan Undang-Undang yang mengharuskan Rumah Sakit berbadan
hukum sendiri maka sejak tanggal 1 Februari 2012, RSU Kaliwates yang semula di
bawah naungan Direksi PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) berubah status
kepemilikan PT. Rolas Nusantara Medika menjadi salah satu anak perusahaan PTPN XII,
tertuang dalam Akta Notaris Habib Adjie, SH., M.Hum No.02 tahun 2012.
Dalam melakukan analisis SWOT sebuah perusahaan lebih difokuskan
pada variabel-variabel atau faktor-faktor yang penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan perusahaan (strategic factors).
Sehingga setelah menganalisa situasi dan kondisi RSU Kaliwates kami
menyimpulkan bahwa SWOT untuk RSUKsecara garis besar sebagai berikut :
Tabel 1
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Keuangan
Aset
SDM
Captive Market
SIM
Pengalaman Bisnis
Image Perusahaan
Budaya Perusahaan
Manajemen Pemasaran
Perencanaan dan Pengembangan
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS)
Regulasi JKN/BPJS
Tersedianya calon mitra
Pengembangan Usaha
Pangsa pasar baru
Tersedianya SDM
Bertumbuhnya pesaing
Harga obat dan alkes meningkat
Tuntutan masyarakat/mitra/LSM
Perkembangan tehnologi
PENJELASAN TABEL ANALISIS SWOT RSU KALIWATES :
1. KEKUATAN /STRENGHTS
Keuangan menjadi faktor kekuatan karena RSUK sudah berdiri dan
beroperasional lebih dari 25 tahun dimana laba bersih tiap tahun selalu
meningkat dan modal tetap didapatkan dari induk perusahaan yaitu PT
Perkebunan Nusantara XII melalui PT rolas Nusantara Medika sebagai
pengelola.
Aset menjadi faktor kekuatan karena dibangun diatas tanah
seluas ....yang menjadi hak milik PTPN XII dengan penambahan
investasi peralatan dan penunjang tiap tahunnya.
SDM atau karyawan menjadi faktor kekuatan karena rata – rata
perawat dan dokter memiliki usia diatas 30 tahun yang merupakan usia
produktif dan memiliki pengalaman bekerja yang cukup.
Captive Market (ketersediaan pasar) menjadi kekuatan dikarenakan
RSUK berada dilingkungan pemukiman padat penduduk dan memiliki
capted market atau pasien tetap dalam hal ini seluruh karyawan
dilingkungan PTPerkebunan Nusantara XII.
SIM (sistem Informasi Manajemen) menjadi kekuatan karena RSUK
sudah memiliki SIM RS yang terintegrasi di semua unit layanan
sehingga mudah dalam pengkordinasian dan pengawasan.
Pengalaman bisnis menjadi kekuatan karena RSUK telah
beroperasional lebih dari 25 tahun sehingga berpengalaman lama di
bisnis perumahsakitan.
2. KELEMAHAN/WEAKNESS
Image perusahaan dimana RSUK sebagai rumah sakit perkebunan
dianggap rumah sakit yang mahal oleh masyarakat
Budaya perusahaan menjadi kelemahan karena masih mengadopsi
budaya perkebunan dimana yang senior lebih berkuasa dan yang
menjabat adalah yang golongannya tinggi sehingga lebih berkuasa.
Manajemen pemasaran yang belum profesional, aktivitas pemasaran
yang belum terjadwal pasti dan sistem yang belum terkordinasi dengan
baik sehingga membuat RSUK kurang dikenal dan terkesan hanya
menunggu pasien datang.
Perencanaan dan pengembangan menjadi faktor kelemahan dikarenakan
belum memiliki sistem yang perencanaan SDM dan pengembangan
yang terarah.
3. PELUANG/OPPORTUNITY
Regulasi JKN dianggap peluang karena peraturan pemerintah tentang
kewajiban menjadi peserta BPJS Kesehatan dan tentang total coverage
2019 bagi seluruh masyarakat indonesia membuat RSUK harus bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan dan menangkap banyaknya masyarakat
yang sakit dan menjadi peserta BPJS kesehatan dan BPJS ketenaga
kerjaan.
Tersedianya calon mitra dan tersedianya SDM bagi RSUK adalah
adanya FK Kedokteran Unej yang setiap tahunnya meluluskan para
dokter baru dan banyak menyekolahkan dosennya ke spesialis sehingga
bisa menjadi mitra sebagai dokter perusahaan dan berpraktek di RSUK.
Tersedianya pangsa pasar baru adalah banyak bermunculan perusahaan
– perusahaan baru di jember yang bisa ditangkap untuk menjadi
rekanan RSUK, misal garuda indonesia yang baru ada di jember.
4. ANCAMAN / THREATS
Tumbuhnya pesaing dianggap menjadi ancaman karena bisa
mengurangi potensi market dan pasien tertentu. Salah satunya adalah
dibangunnya Siloam Hospital yang akan beroprasional di 2016 ini.
Harga obat dan alkes yang setiap saat meningkat membuat RSUK harus
pandai mengatur biaya operasional karena tidak mungkin tarif layanan
di naikkan setiap saat karena berhubungan dengan customer dan image
perusahaan di faktor kelemahan
Tuntutan masyarakat/LSM yang sekarang ini sedang marak,sehingga
membuat RSUK benar – benar harus waspada dan bekerja sesuai SOP.
Meskipun kenyataanya, tetap saja RS dan tenaga kesehatan dituntut
meskipun sudah bekerja sesuai SOP terhadap resiko – resiko tindakan
medis.
tehnologi yang terus menerus berkembang menjadi ancaman, karena
berkaitan dengan keuangan dan tuntutan kebutuhan. Contoh : RSUK
sudah memiliki lampu operasi OK tahun 2010 seharga Rp 100 juta
ternyata sekarang dituntut bahwa lampu OK harus yang LED karena
lebih stabil dan tidak panas, sehingga ketika akan membeli di tahun
2016 seharga Rp 350 juta harus dipikirkan keuangannya, penyusutan
investasi yang lama bagaimana, lampu yang lama akan dikemanakan
dll.
Dalam melakukan Analisis SWOT, setiap faktor atau variabel selanjutnya
dilakukan penilaian atau perhitungan kuantitatif dengan memberikan bobot
dan nilai. Pembobotan dan penilaian dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pembobotan dilakukan berdasarkan pertimbangan pengaruh faktor atau
variabel tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan dalam hal ini
RSUK dibandingkan dengan faktor-faktor atau variabel-variabel lainnya
dalam kelompoknya (ada 2 kelompok, yaitu Faktor Internal yang terdiri
atas Kekuatan dan Kelemahan, serta Faktor Eksternal yang terdiri atas
Peluang dan Ancaman). Dengan demikian faktor yang paling berpengaruh
akan mempunyai bobot yang paling besar, sedang yang paling tidak
berpengaruh akan mempunyai bobot paling kecil. Total bobot untuk setiap
kelompok (baik faktor internal maupun faktor eksternal) mempunyai total
bobot 100%.
b. Penilaian (rating) untuk setiap faktor atau variabel dilakukan
menggunakan nilai 1 sampai dengan 5 dengan mempertimbangkan posisi
relatif (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama;
sehingga nilai 5 menunjukkan terbesar sedang 1 terkecil dibanding dengan
perusahaan sejenis.
c. Skor (scoring) diperoleh dari perkalian antara Bobot dengan Nilai,
sehingga akan didapatkan jumlah dari Skor Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman. Dengan mengurangi Skor Kekuatan dengan Skor
Kelemahan akan didapatkan Skor IFE (Internal Factors Evaluation),
demikian juga dengan mengurangi Skor Peluang dengan Skor Ancaman
akan didapatkan Skor EFE (External Factors Evaluation).
d. Berdasarkan Skor IFE dan EFE dapatlah digambarkan Diagram Delphi
Perhitungan kuantitatif Analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2
NO ANALISIS SWOT BOBOT (%) NILAI N X B
PELUANG
1 Regulasi JKN/BPJS 13 3,14 0,40
2 Tersedianya calon mitra 13 3,57 0,46
3 Pengembangan Usaha 12 3,71 0,44
4 Pangsa pasar baru 12 4,00 0,48
5 Tersedianya SDM 11 3,43 0,39
Jumlah 2,17
ANCAMAN
1 Bertumbuhnya pesaing 12 3,71 0,46
2 Harga obat dan alkes meningkat 8 2,43 0,20
3 Tuntutan masyarakat/mitra/LSM 8 2,29 0,19
4 Perkembangan tehnologi 10 3,00 0,31
Jumlah 100,00% 1,16
EFE 1,00
KEKUATAN
1 Keuangan 11 3,00 0,34
2 Aset 11 3,57 0,40
3 SDM 11 3,57 0,41
4 Captive Market 11 4,00 0,42
5 SIM 10 2,86 0,28
6 Pengalaman Bisnis 8 2,57 0,22
Jumlah 2,07
KELEMAHAN
1 Image Perusahaan 8 3,14 0,25
2 Budaya Perusahaan 11 3,14 0,35
3 Manajemen Pemasaran 9 3,43 0,31
4 Perencanaan dan Pengembangan 9 2,71 0,24
Jumlah 1,15
IFE 100% 0,92
Keterangan:
B : Jumlah Bobot = 1 (100%)N : Nilai, 1 – 5, dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai Kekuatan/Peluang Kelemahan/Ancaman
5 Besar sekali Besar sekali
4 Besar Besar
3 Sedang Sedang
2 Kurang Kecil
1 Kurang sekali Kecil sekali
Kekuatan (bertanda +) dan Kelemahan (-) pada sumbu X;
Peluang (bertanda +) dan Ancaman (-) pada sumbu Y
Faktor – faktor strategik eksternal yang merupakan peluang yaitu yang
memiliki skor tinggi adalah pangsa pasar baru, tersedianya calon mitra dan
pengembangan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa masih terbuka peluang
yang besar bagi perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan calon mitra,
membuka pasar baru dan mengembangkan usaha.
Sedangkan faktor – faktor yang merupakan ancaman yaitu yang mempunyai
skor tinggi adalah bertumbuhnya pesaing dan perkembangan teknologi. Hal
ini menunjukkan bahwa yang menjadi ancaman besar bagi perusahaan adalah
pesatnya pertumbuhan pesaing dan perubahan teknologi.
Faktor – faktor strategik internal yang merupakan kekuatan yaitu yang
memiliki skor tinggi adalah captive market, ketersediaan SDM dan aset yang
dimiliki.Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan utama perusahaan adalah
ketersediaan pasar (captive market), dan sumber daya internal berupa aset dan
SDM.
Sedangkan faktor – faktor yang merupakan kelemahan adalah budaya
perusahaan dan manajemen pemasaran.Hal ini menunjukkan bahwa
kelemahan utama perusahaan adalah budaya perusahaan yang masih berbau
BUMN dan manajemen pemasaran yang masih bersifat pasif atau menunggu
pasien datang.
PENENTUAN POSISI PERUSAHAAN
Hasil analisis SWOT di muka yang menghasilkan Skor IFE dan EFE (Tabel
3.3), selanjutnya dituangkan dalam Diagram Delphi merupakan peta posisi
perusahaan; dimana perusahaan berada pada kuadran I atau posisi Growth
(Bertumbuh) yang menggambarkan bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan
lebih besar dibandingkan dengan kelemahannya dan peluang perusahaan lebih
besar dibanding ancamannya, seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Tabel 4. Skor IFE dan EFE
REKAP SWOT NILAI
EFE (External Factors Evaluation) 0,92
IFE (Internal Factors Evaluation) 1,00
Posisi Growth
Gambar1. Diagram Delphi
BAB IV
RENCANA STRATEGI
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka RSUK menentukan
strategi yang dibutuhkan untuk mencapai visi.
Penentuan strategi ditempuh dengan memformulasikan strategi berdasar
matrik SWOT berikut.
Gambar 2 IFE
EFE
Strengths (S) Weaknesses (W)
Opportunities (O) Strategi SO
Menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk
meraih peluang yang ada
Strategi WO
Menentukan strategi untuk meraih peluang dengan
mengatasi kelemahan yang dimiliki
Threats (T) Strategi ST
Menentukan strategi dengan menggunakan kekuatan untuk
mengatasai ancaman yang dihadapi
Strategi WT
Menentukan strategi untung meminimalisir kelemahan dan mengatasi ancaman yang ada
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa MatriksSWOT sebagai berikut,
a. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi ini memanfaatkan seluruh kekuatan internal perusahaan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar perusahaan
(Maxi – Maxi).
Beberapa contoh strateginya adalah :
1. Optimalisasi aset, optimalisasi SDM
2. Internalisasi/sense of belonging/budaya kerja
3. Berinvestasi dengan sharing modal pada mitra
4. Pengembangan SIM
5. Meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi dan perusahaan
6. Pengembangan dan penambahan usaha baru (membangun jejaring
KLINIK SATELIT)
b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada (Mini – Maxi). Salah satu contoh
programnya adalah :
1. Mengembangkan Kerjasama BPJS dan calon mitra strategis
2. Internalisasi perusahaan
3. Inovasi pemasaran
4. Menyusun dan melaksanakan business plan (managemen, SDM,
Pemasaran, Keuangan
c. Strategi ST (Strengths-Threats)
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
menghindari atau mengatasi dampak dari ancaman-ancaman eksternal
(Maxi – Mini).
Beberapa rencana strateginya adalah dengan :
1. Pengembangan SDM, layanan, sistem informasi manajeman
2. Manajemen Keuangan yg efektif dan efisien
3. Manajemen obat
4. Opimalisasi peluang kerjasama pengadaan peralatan canggih
5. Penguasaan teknologi
6. Pemenuhan aspek legal dan bina lingkungan
7. Inovasi Layanan/pemasaran
d. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
(Mini – Mini)
Beberapa rencana Strategi WT (Weaknesses-Threats) antara lain:
1. Inovasi/kreatifitas meminimalkan biaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
2. Sosialisasi Budaya Perusahaan
3. Intensifikasi pemasaran
4. Mengelola komplain dan aspek legalnya
5. Perencanaan teknologi tepat sasaran
Rangkaian strategi tersebut dapat dilihat pada Matrik SWOT berikut:
IFE
EFE
Strengths (S) Weaknesses (W)
Opportunities (O)
Strategi SO (Maxi – Maxi)
1. Optimalisasi aset, optimalisasi SDM
2. Internalisasi/sense of belonging/budaya kerja
3. Berinvestasi dgn sharing modal dgn mitra
4. Pengembangan SIM
Strategi WO (Mini – Maxi)
1. Mengembangkan Kerjasama BPJS dan calon mitra strategis
2. Internalisasi perusahaan3. Inovasi pemasaran4. Menyusun dan Melaksanakan
bisnis plan (managemen, SDM, Pemasaran, Keuangan)
5. Meningkatkan Jaring kerjasama dengan institusi, perusahaan
6. Pengembangan dan penambahan usaha baru (membangun jejaring KLINIK SATELIT)
Threats (T) Strategi ST (Maxi – Mini)
1. Pengembangan SDM, layanan, sistem informasi manajeman
2. Manajemen Keuangan yg efektik dan efisien
3. Manajemen obat4. Opimalisasi peluang kerjasama
pengadaan peralatan canggih5. benguasaan teknologi6. Pemenuhan aspek legal dan Bina
lingkungan7. Inovasi Layanan/pemasaran
Strategi WT (Mini – Mini)
1. Inovasi/kreatifitas meminimalkan biaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
2. Sosialisasi Budaya Perusahaan3. Intensifikasi pemasaran4. Mengelola komplain dan aspek
legalnya5. Perencanaan teknologi tepat
sasaran
BAB IV
KESIMPULAN
1. Perusahaan yang dalam hal ini adalah Rumah Sakit Umum Kaliwates
berada pada posisi di kuadran I (Growth),yaitu posisi pertumbuhan
perusahaan. Untuk itu dibutuhkan strategi jitu agar perusahaan tidak
kehilangan momen tumbuh dan berkembang, secara generik posisi ini
memberi kesempatan perusahaan untuk berkembang dengan berupaya
meningkatkan kekuatan internal dan mengeliminasi kelemahannya.
Perusahaan juga harus memanfaatkan peluang yang ada saat ini,
khususnya yang dapat menekan ancaman pada kinerja dan pertumbuhan
perusahaan. Peluang yang perlu segera diraih adalah bersinergi dengan
calon mitra untuk pengembangan usahasecara mandiri dan menghadapi
persaingan bisnis rumah sakit yang semakin kompetitif.
2. Sebagaimana diketahui bahwa dari matriks SWOT yang ada bisa dilihat
bahwa strategi yang tepat dalam mewujudkan visi perusahaan adalah cost
leadership dan differensiasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, F. 2014. SWOT Balanced Scorecard, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nuryadi, Herawati, Y.T. dan Sandra, C. 2013. Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi Program Kesehatan di Masyarakat. Jember: UPT Penerbitan
UNEJ.
Ridhotulah,S., dan Jauhar, M. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prestasi
Pustaka