APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang...

12
APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA BUSANA ARTWEAR JURNAL TUGAS AKHIR Cynthia Zhafira Aulia Imas NIM 151188402 PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2019

Transcript of APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang...

Page 1: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER

PADA BUSANA ARTWEAR

JURNAL TUGAS AKHIR

Cynthia Zhafira Aulia Imas

NIM 151188402

PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2019

Page 2: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

ii

Page 3: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

3

APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA BUSANA

ARTWEAR

Oleh: Cynthia Zhafira Aulia Imas, NIM 1511884022, Program Studi S-1 Kriya

Seni, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta,

e-mail: [email protected]

Intisari

Fashion atau gaya berpakaian merupakan suatu fenomena yang tidak akan

pernah mati dan selalu dibutuhkan. Penulis memilih aplikasi tapestri dan batik

kontemporer sebagai bentuk aksen estetika pada artwear yang akan diwujudkan

sebagai sebuah karya seni fungsional. Tapestri dianggap menarik dan memberikan

kesan sederhana dan lugas namun menambah nilai estetika pada suatu karya.

Aplikasi tapestri dan batik kontemporer pada artwear merupakan hasil

eksperimental kombinasi dua bentuk karya seni yang berbeda. Karya inovasi ini

diciptakan dengan sentuhan budaya yang dikemas secara modern. Mengacu pada

judul penciptaan, maka penciptaan karya ini sangat erat hubungannya dengan

estetika dan ergonomi. Penulis menggunakan metode penciptaan oleh SP. Gustami,

tiga tahap-enam langkah (eksplorasi, perancangan, dan perwujudan) proses

penciptaan karya seni kriya. Teknik perwujudan yang diterapkan dalam pembuatan

karya tugas akhir ialah teknik menjahit, teknik tapestri, dan batik kontemporer yang

diaplikasikan pada busana artwear. Melalui proses penciptaan dan perwujudan,

terciptalah 8 karya busana artwear wanita dewasa dengan keindahan dari segi

proporsi dan keharmonisan sehingga menimbulkan kesatuan bentuk, kerumitan,

dan kesungguhan yang menghadirkan suasana dinamis.

Kata kunci: Tapestri, Batik Kontemporer, Busana Artwear

Fashion or style of dress is a phenomenon that will never perish and is always

needed. The author chooses the application of tapestry and contemporary batik as

forms of aesthetic accent on artwear which will be realized as a functional work of

art. Tapestry is considered appealing and gives a simple and straightforward

impression but adds aesthetic value to the work. Tapestry and contemporary batik

applications in artwear are the experimental results of a combination of two

different forms of arts. This innovation work was created with a touch of culture

that was packaged in a modern way. Referring to the title, the creation of this work

is closely related to aesthetics and ergonomics. The author uses the method of

creation by SP. Gustami, tiga tahap-enam langkah (exploration, design and

realization) as the process of creating art works. The embodiment techniques

applied in making the final project are sewing technique, tapestry technique, and

contemporary batik which are applied to the artwear fashion. Through the process

of creation and embodiment, 8 adult female artwear fashion works are created with

beauty in terms of proportion and harmony so as to create a unity of form,

complexity, and sincerity that presents a dynamic atmosphere.

Keyword: Tapestry, Contemporary Batik, Artwear Fashion

Page 4: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

4

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Fashion menjadi suatu fenomena yang tidak akan pernah mati dan

selalu dibutuhkan. Maka dari itu, inovasi akan terus dibutuhkan guna

terciptanya kreativitas baru. Pakaian tidak hanya mengenai pakaian yang

dikenakan, tetapi juga memiliki nilai estetika, peran dan makna sehingga

layak disebut sebagai karya seni. Perbedaan dan kebebasan dalam

berekspresi menyebabkan karya seni yang tercipta pada era ini hampir tidak

ada batasannya. Oleh karena itu, penulis memilih aplikasi tapestri

kontemporer sebagai bentuk aksen estetik pada artwear. Busana yang akan

diwujudkan mengarah pada desain modern sebagai sebuah karya seni

fungsional. Aplikasi tapestri dan batik kontemporer pada artwear

merupakan hasil eksperimental kombinasi dua bentuk karya seni yang

berbeda. Karya inovasi ini diciptakan dengan sentuhan budaya yang

dikemas secara modern sehingga menghasilkan karya yang berbeda dengan

karya yang telah tercipta sebelumnya.

Penulis tertarik menjadikan tapestri kontemporer sebagai sumber ide

penciptaan juga demi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

eksistensi seni tapestri. Penulis ingin lebih memperkenalkan seni tapestri

kepada masyarakat terutama kaum muda ke dalam bentuk lain dengan

menginovasikannya supaya seni tapestri tidak mengalami kelumpuhan.

Pemilihan tapestri sebagai bentuk aksen dianggap menarik karena tapestri

memberikan kesan sederhana dan lugas namun menambah nilai estetika

pada suatu karya. Tapestri pada artwear diharapkan dapat menonjolkan

nilai autentik dan memunculkan kesan kriya atau do it yourself karena

merupakan karya seni buatan tangan yang tidak diproduksi massal.

2. Rumusan Penciptaan

Bagaimana proses pembuatan dan wujud hasil karya aplikasi tapestri

motif garis pada busana artwear?

3. Metode Penciptaan

Tugas Akhir Karya Seni ini menggunakan metode penciptaan seni

kriya yang terdiri dari tiga tahapan yaitu; eksplorasi, perancangan, dan

perwujudan (Gustami, 2007: 329).

B. Hasil dan Pembahasan

1. Eksplorasi

Pada tahap eksplorasi, penulis mencari inspirasi dari sumber ide yang

berhubungan dengan pengamatan yang ada. Pengamatan tersebut

dilakukan untuk memperoleh pengetahuan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan sumber inspirasi penciptaan karya seni dan proses

penciptaan yang akan dijalani. Penulis melakukan pengamatan secara

visual tentang tapestri dan artwear untuk merangsang tumbuhnya

kreativitas dan imajinasi untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang kreatif,

personal dan original.

2. Perancangan

Pada tahap perancangan, penulis membuat rancangan sketsa tapestri

dan artwear. Pencarian bentuk dilakukan dengan membuat sket-sket,

kemudian dipilih beberapa sket yang baik sehingga dapat diwujudkan

Page 5: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

5

menjadi karya. Hal terpenting untuk mencapai karya seni ini adalah

bagaimana menghasilkan desain aplikasi tapestri dan batik kontemporer

pada artwear yang baik.

3. Perwujudan

Tahap perwujudan merupakan proses penciptaan karya dengan ide

atau gagasan yang sudah dianggap matang, sehingga proses selanjutnya

dapat dikerjakan dengan teknik yang dipilih. Dalam kegiatan perwujudan

penulis mengaplikasikan tapestri dengan bahan, teknik, bentuk, dekorasi,

dan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi

karya seni.

a. Bahan dan Alat Dasar Busana Artwear

Bahan yang digunakan adalah kain denim, kain primisima, kain

tule, dan kain organdi yang dilakukan dengan teknik jahit

b. Bahan dan Alat Batik Kontemporer

Bahan yang digunakan adalah kain primisima, malam/lilin,

pewarna napthol, yang dilakukan dengan teknik batik dan peralatan

batik.

c. Bahan dan Alat Tapestri

Bahan yang digunakan adalah benang akrilik, benang katun, dan

benang rajut yang dilakukan dengan teknik tapestri menggunakan alat

weaving lom kit.

4. Proses Berkarya

a. Proses Pembuatan Dasar Busana Artwear

Membuat dan memotong pola dengan menggunakan sistem praktis

ukuran M sesuai dengan desain busana. Menandai kampuh jahitan

dengan kapur jahit. Menjahit kain yang telah dipotong dan ditandai,

dengan mesin jahit. Finishing dengan merapikan jahitan dan benang.

b. Proses Pembuatan Batik Kontemporer

Mbatik, menempelkan malam/lilin pada kain menggunakan kuas

guna menutup kain yang dibiarkan putih. Medel, mencelup kain yang

telah dibatik ke pewarna AS Biru BB. Nembok, menempelkan

malam/lilin pada kain menggunakan kuas guna menutup bagian yang

dibiarkan berwarna biru muda. Medel, mencelup kain yang telah dibatik

ke pewarna AS Biru B. Nglorod, menghilangkan malam/lilin dengan

air mendidih dengan soda abu kemudian dijemur dengan diangin-

anginkan.

c. Proses Pembuatan Tapestri

Pasang benang lungsin (menggunakan benang katun praktis) pada

alat tenun. Menenun dengan benang pakan sesuai desain yang telah

dibuat. Finishing, melapis tenunan dengan kain viselin, melepas

tenunan dari alat tenun dan merapikan hasil tenunan.

5. Hasil Karya

Secara unity (kesatuan) dari semua visual bentuk dan warna, kesatuan

busana dapat dilihat dari penyusunan ataupun penempatan pada bidang

tertentu. Penempatan tapestri dan batik kontemporer diposisikan sebagai

interest, dalam posisi yang seimbang dan harmonis pada busana. Kesatuan

wujud visual tapestri tersebut juga diperoleh dari penerapan warna. Secara

complexity (kerumitan), karya yang bersangkutan tidak sederhana sekali.

Page 6: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

6

Karya ini mengandung unsur yang berlawanan dan perbedaan-perbedaan

yang halus pada tapestri dan batik kontemporer yang memiliki kerumitan

unsur-unsur tersendiri. Kerumitan terdapat dalam bentuk busana, motif

batik kontemporer, dan jalinan benang pada tapestri. Secara intensity

(kesungguhan), karya busana mempunyai suatu kualitas tertentu yang

menonjol sehingga bukan sekedar sesuatu yang kosong. Perpaduan antara

tapestri dan batik kontemporer menjadi suatu kesungguhan dalam karya

busana artwear.

a. Karya 1

Gb.1. Peachy Weavy, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Bentuk dasar busana ini adalah dolman dress, berbahan dasar kain

denim warna blue black. Busana ini menggunakan sabrina neckline.

Lengan pada busana ini berbentuk asymmetrical sleeves, dimana

bentuk lengan kanan dan kiri berbeda. Lengan kiri pun menggunakan

bahan kain batik kontemporer dengan bentuk elbow cape sleeve.

Bagian belakang busana menggunakan invisible zipper. Pada bagian

bawah busana terdapat kain batik kontemporer motif lengkung dengan

nuansa biru dan layered skirt dari kain tule putih. Tapestri pada busana

ini bermotif garis lengkung dan lurus. Terdapat nuansa ungu, merah

muda, dan putih pada tapestri, pernak-pernik, dan headpiece yang

terbuat dari rangkaian pom-pom.

b. Karya 2

Gb.2. I Weave You, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Page 7: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

7

Bentuk dasar busana ini adalah princesse dress, berbahan dasar

kain denim warna blue black. Busana ini menggunakan asymmetrical

neckline, terdapat sudut segitiga pada garis leher. Lengan pada busana

ini berbentuk layered cap circular sleeve, menggunakan bahan kain

tule putih. Pada bagian dada terdapat waist dart dan kain batik

kontemporer motif lengkung dengan nuansa biru. Bagian belakang

busana menggunakan invisible zipper. Busana menggunakan

asymmetrical skirt, terdapat perbedaan panjang pada bagian bawah

busana. Tapestri pada busana ini bermotif garis lengkung. Terdapat

nuansa biru muda, abu-abu, kuning mustard, dan putih pada tapestri.

Terdapat juga pernak-pernik dan anting yang terbuat dari rangkaian

pom-pom.

c. Karya 3

Gb.3. Beweaves Me, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Bentuk dasar busana ini adalah charleston dress, berbahan dasar

kain denim warna blue black. Busana ini menggunakan V neckline

dengan asymmetrical notched collar. Terdapat perbedaan ukuran pada

kerah kanan dengan kerah kiri. Busana ini armscye no sleeve dan

bagian depan busana menggunakan ritsleting dan kancing. Pada bagian

kiri busana terdapat kain batik kontemporer motif lengkung dengan

nuansa biru dan pernak-pernik dari plywood berbentuk boho berbahan

benang katun dan pom-pom. Bagian bawah busana ini adalah layered

asymmetrical skirt berbahan kain tule putih. Tapestri pada busana ini

bermotif garis lengkung dan lurus. Terdapat nuansa cokelat tua, kuning

muda, dan putih.

d. Kriya 4

Bentuk dasar busana ini adalah overlay pantsuit, berbahan dasar

kain denim warna blue black. Busana ini menggunakan V neckline

dengan asymmetrical collar. Terdapat perbedaan pada bagian kiri kerah

menggunakan kain batik kontemporer motif lengkung dengan nuansa

biru. Busana ini menggunakan elbow length roll up sleeve, pada bagian

yang digulung menggunakan batik kontemporer. Bagian depan busana

berbentuk asymmetrical crotch – rule of tumb dan terdapat pernak-

pernik dari pom-pom. Bagian bawah busana ini adalah flare trousers

dihiasi dengan layered kain tule putih. Tapestri pada busana ini

Page 8: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

8

bermotif garis dan lurus dengan nuansa cokelat tua, maroon, merah

muda, dan putih.

Gb.4. Unbeweaveable, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

e. Karya 5

Gb.5. Aweavesome, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Bentuk dasar busana ini adalah skirtsuit, berbahan dasar kain denim

warna blue black. Busana ini menggunakan straight across neckline

batik kontemporer pada garis leher. Lengan pada busana ini berbentuk

elbow cape sleeve. Bagian belakang busana menggunakan ritsleting.

Busana menggunakan asymmetrical tube wrap skirt, kombinasi dari

kain batik kontemporer motif lengkung dengan nuansa biru dan kain

tule putih. Terdapat juga kancing dan pernak-pernik yang terbuat dari

rangkaian pom-pom. Pada bagian dada terdapat tapestri model circular

dengan nuansa cokelat tua, cokelat muda, maroon, kuning mustard, dan

putih.

f. Karya 6

Bentuk dasar busana ini adalah trapezze dress, berbahan dasar kain

denim warna blue black. Busana ini menggunakan high neckline dan

turtle neck collar. Lengan pada busana ini berbentuk asymmetrical

elbow length cape dan butterfly sleeve. Batik kontemporer membentuk

Page 9: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

9

sidetie scarves. Bagian belakang busana menggunakan invisible zipper.

Busana menggunakan layered asymmetrical skirt dengan finishing

teknik wolsum. Terdapat juga headpiece dari rangkaian pom-pom. Pada

bagian dada terdapat tapestri lengkung dengan nuansa hitam, abu-abu,

putih, dan pernak-pernik dari plywood berbentuk boho berbahan

benang katun dan pom-pom.

Gb.6. Weavelous, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

g. Karya 7

Gb.7. Weavetacular, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Bentuk dasar busana ini adalah princesse dress, berbahan dasar

kain denim warna blue black. Busana ini menggunakan square neckline

dan waist dart. Lengan pada busana ini berbentuk layered cap circular

sleeve, menggunakan bahan kain tule putih. Bagian belakang busana

menggunakan invisible zipper. Busana menggunakan wrap

asymmetrical skirt, kombinasi dari kain batik kontemporer dan kain

tule putih. Tapestri pada busana ini bermotif garis lengkung dengan

nuansa cokelat tua, cokelat muda, dan putih. Terdapat juga pernak-

pernik yang terbuat dari rangkaian pom-pom, dan headpiece dari

tapestri pada plywood.

Page 10: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

10

h. Karya 8

Gb.8. Weavesthetic, 2019

Busana Artwear (sumber: Annisa Asyabilla)

Bentuk dasar busana ini adalah jumpsuit, berbahan dasar kain

denim warna blue black. Busana ini menggunakan v neckline dengan

asymmetrical notched collar. Terdapat perbedaan pada bagian kiri

terdapat kerah dan bagian kanan menggunakan selempang sebagai alas

tapestri. Bagian dada kiri menggunakan kain batik kontemporer motif

lengkung dengan nuansa biru. Busana ini merupakan armscye no sleeve

atau tanpa lengan. Bagian depan busana menggunakan invisible zipper

dan kancing. Bagian bawah busana ini berbentuk wide leg trouser

kombinasi dari kain organdi biru muda dan kain batik kontemporer.

Tapestri pada busana ini bermotif garis dan lurus dengan nuansa cokelat

tua, cokelat muda, dan putih.

C. Kesimpulan

Terinspirasi dari Altuzarra Fall koleksi Joseph Altuzarra dan Suno Pre-

fall milik Chez Suno, penulis ingin mewujudkan eksperimental modifikasi dua

bentuk karya seni yang berbeda. Karya inovasi ini diciptakan dengan sentuhan

budaya yang dikemas secara modern sehingga menghasilkan karya yang

berbeda dengan karya yang telah tercipta sebelumnya. Metode pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan estetika dan ergonomi, sedangkan metode

penciptaan yang digunakan ialah metode penciptaan seni kriya tiga tahap-enam

langkah. Dilakukan penjelajahan untuk menggali sumber ide, pengumpulan

data dan referensi, pengolahan dan analisa data. Tahap perancangan dijadikan

acuan dalam proses perwujudan karya. Adapun kegiatan perancangan dimulai

dengan memvisualisasikan hasil dari penjelajahan atau analisa data kedalam

berbagai alternatif sketsa untuk kemudian ditentukan sketsa terpilih sebagai

acuan. Tahap perwujudan mewujudkan rancangan terpilih menjadi model

prototipe sampai ditemukan kesempurnaan karya sesuai dengan desain. Penulis

menggabungkan kain denim, kain organdi, kain tule, kain primisima, benang

katun, dan benang akrilik menjadi sebuah kesatuan busana artwear. Teknik

yang digunakan pada karya ini adalah teknik menjahit, membatik, dan tenun

tapestri. Melalui proses penciptaan dan perwujudan, terciptalah 8 karya busana

artwear wanita dewasa. Kalkulasi biaya pun dilakukan pada setiap karya yang

dibuat dengan bentuk tabel dan total keseluruhan biaya.

Page 11: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

11

DAFTAR PUSTAKA

A.A.M. Djelantik, 2006. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: PT. Kiblat Buku

Utama.

A.M, Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Jilid 1.

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Arnheim, Rudolf. 1974. Art and Visual Perception: A Psychology of the Creative

Eye. Berkerley: University of California Press.

Candace, Crockett, dan Johnson Mark, 1997. The Fabric of Life: 150 Years of

Northern California Fiber Art History. San Francisco State University:

College of Creative Art.

Dharsono, Sony Kartika. 2007. Estetika. Jakarta: Rekayasa Sains.

Dwigantara, Agditya. 2011. “Kajian Karya Tapestri Biranul Anas Zaman”. Skripsi

Gelar Sarjana. Universitas Sebelas Maret.

Gustami, Sp. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan

Karya, Yogyakarta: Prasistwa.

Kartika, Dharsono Sony dan Nanang Ganda Perwira. 2004. Pengantar Estetika,

Bandung: Rekayasa Sains.

Moeliono, Anton M. (ed.), 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Poespo, Goet. 2000, Teknik Menggambar Mode Busana, Yogyakarta: Kanisius.

Sedjati, Djanjang Purwo. 2004. Ditulis oleh Adi, Zefanya W Ian Satu. 2018.

"Parang Barong sebagai Ide Penciptaan Busana Artwear". Skripsi Gelar

Sarjana. Institut Seni Indonesia.

Szkutnicka, Basia. 2010. Technical Drawing for Fashion. London: Laurence King

Publishing Ltd.

Tarwaka, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.

Sakata: UNIBA Press.

Page 12: APLIKASI TAPESTRI DAN BATIK KONTEMPORER PADA ...digilib.isi.ac.id/6031/4/JURNAL.pdfdan warna yang tepat untuk diterapkan pada pada artwear sehingga menjadi karya seni. a. Bahan dan

12

Webtografi

www.jogja.tribunnews.com/2015/10/26/kdw-lestarikan-seni-tapestri (diakses

penulis pada tanggal 12 Februari 2018, jam 19.54 WIB)

www.livingloving.net/2017/creative/hobby-and-craft/weaving-101-tehnik-dasar/

(diakses penulis pada tanggal 12 Februari 2018, jam 18.55 WIB).

www.thread.zalora.co.id/prediksi-tren-spring-summer-2019-womens-edition-

(diakses penulis pada tanggal 5 Februari 2019, jam 20.05 WIB).

www.vogue.com/fashion-shows/fall-2014-ready-to-wear/altuzarra (diakses

penulis pada tanggal 12 Desember 2018, jam 12.03 WIB).

www.vogue.com/fashion-shows/pre-fall-2015/suno (diakses penulis pada tanggal

12 Desember 2018, jam 12.35 WIB).

www.wikipedia.org/wiki/Tapestry (diakses penulis pada tanggal 12 Februari 2018,

jam 19.00 WIB).