Aplikasi Klinis Amilase 2

6
A. Aplikasi Klinis 1. Parotitis Gambar 4. Parotitis Peradangan kelenjar parotis (Parotitis) akibat gondongan atau penyebab lain dapat menyebabkan pelepasan amylase ke dalam sirkulasi. Baru-baru ini ditemukan bahwa amylase liur meningkat dalam serum setelah pajanan ke radiasi pengion dosis tinggi (misal : kecelakaan reactor nuklir, ablasi sumsum tulang sebelum transplantasi). Pada kasus kasus peningkatan amylase serum tanpa jelas ada pancreatitis atau parotitis, Pengukuran lipase serum dapat membantu dalam diagnosis karena lipase juga dibebaskan dari pancreas, tetapi tidak dari organ lain yang mengeluarkan amylase. (Sacher : 2004)

description

apklinnn

Transcript of Aplikasi Klinis Amilase 2

A. Aplikasi Klinis1. Parotitis Gambar 4. ParotitisPeradangan kelenjar parotis (Parotitis) akibat gondongan atau penyebab lain dapat menyebabkan pelepasan amylase ke dalam sirkulasi. Baru-baru ini ditemukan bahwa amylase liur meningkat dalam serum setelah pajanan ke radiasi pengion dosis tinggi (misal : kecelakaan reactor nuklir, ablasi sumsum tulang sebelum transplantasi). Pada kasus kasus peningkatan amylase serum tanpa jelas ada pancreatitis atau parotitis, Pengukuran lipase serum dapat membantu dalam diagnosis karena lipase juga dibebaskan dari pancreas, tetapi tidak dari organ lain yang mengeluarkan amylase. (Sacher : 2004)

2. Parotitis PascabedahParotitis pascabedah ditemukan terutama pada penderita yang menggunakan pipa trakea atau pipa lambung lebih dari satu hari dan yang pantang makan. Penderita demikian tidak menggunakan otot pengunyak dan kelenjar liurnya sehingga mudah terjadi infeksi menaik melalui duktus parotideus. Karena pemasangan berbagai pipa itu diperlukan, hygiene mulut harus dipertahankan sebaik mungkin. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemberian permen karet sejauh penderita dapat mengunyah. Parotitis pascabedah merupakan radang piogenik. Penderita mengeluh nyeri sekali karena fasia parotis bersifat kaku sehingga tekanan di dalamnya meninggi. Pada permulaan tidak terdapat fluktuasi walaupun pus sudah ada. Antibiotic yang tepat dan insisi untuk mengeluarkan nanah merupakan tindakan yang dianjurkan. (De Jong: 2004)Gambar 5. Post Parotidectomy

3. CA Parotis

Gambar 6. CA Parotis

CA parotis terbagi menjadi dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Kebanyakan tumor parotis (90%) bersifat jinak. Penderita laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan. Dapat mengenai semua umur, paling sering usia dewasa muda dan tua.CA Parotis jinak paling sering di kelenjar parotis adalah pleomorphic adenoma. Hal ini karena terdiri dari berbagai macam jaringan (pleomorphic), ada jaringan lemak, miksoid, mucin, dan tulang rawan. Struktur terbanyak yang terlihat dibawah mikroskop adalah bentuk kelenjar yang hiperplastis (adenoma). Sehingga disebut pleomorphic adenoma.Kebanyakan CA ini bersifat unilateral, pada keadaan yang jarang dapat dijumpai penderita dengan CA bilateral. CA jinak ini biasanya tumbuh perlahan-lahan, dalam 2 tahun akan berukuran 2-4 centimeter, tidak nyeri dan tidak ada keluhan lain, kecuali benjolan yang berada didepan telinga. (Christiane:2000)Jalan tatalaksana dari CA Parotis adalah dengan cara pembedahan. Operasi CA Parotis diperlukan banyak pertimbangan dikarenakan banyak percabangan nervus fascial. Bila kurang berhati-hati dapat mengakibatkan sebagian musculus wajah menjadi lumpuh karena putusnya cabang persarafan.( Haruo:2000)

DAFTAR PUSTAKASacher, Ronald A. Richard, McPherson A. 2004. Enzim Lain yang Bermanfaat dalam Diagnosis Klinis. Dalam Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 11. Jakarta : EGCDe Jong, Wim. R Sjamsuhidajat. 2004. Metode yang Digunakan di Lapangan Bedah. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGCChristiane J. Bruns, 2000. Carcinoma Parotid. Dalam Clinical Cancer Research Vol. 6, University of Texas M. D. Anderson Cancer Center, Houston : New York Haruo Takemura, Arlene. Hughes, Ole ThastrupSg, JamesW . Putney, 2000. Activation of Calcium Entry by the Tumor Promoter Thapsigargin in Parotid Acinar Cells. Dalam The Journal of Biology Chemistry. Vol. 264, No. 21, :USA