Aplikasi IT pada SCADA

6
APLIKASI SCADA SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK Bernad Sihotang (111.04.1019) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak: Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga sistem ketenagaan energi listrik. Teknologi informasi mencakup segala- sesuatu yang berhubungan dengan mekanisme, pemanfaatan infrastruktur perangkat, pengolahan termasuk didalamnya adalah modifikasi informasi. Keandalan dalam sistem tenaga listrik dapat dilihat dalam hal informasi yang dibutuhkan. Dalam sistem tenaga listrik, teknologi informasi dalam sistem tenaga listrik harus mempunyai tingkat keakuratan data yang tinggi supaya sesuai yang diharapkan untuk mensuplai energy listrik tersebut. Keandalan suatu sistem dapat dilihat dari sejauh mana suplai tenaga listrik bisa mensuplai secara kontinyu dalam satu tahun ke konsumen. Salah satu persyaratan keandalan sistem penyaluran tenaga listrik yang harus dipenuhi untuk pelayanan kepada konsumen adalah kualitas tegangan yang baik dan stabil. Kata kunci: keandalam sistem, teknologi informasi tenaga listrik. I. PENDAHULUAN Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik, seorang dispatcher membutuhkan alat untuk mempermudah

Transcript of Aplikasi IT pada SCADA

Page 1: Aplikasi IT pada SCADA

APLIKASI SCADA SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK

Bernad Sihotang (111.04.1019)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta

Email: [email protected]

Abstrak: Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga sistem

ketenagaan energi listrik. Teknologi informasi mencakup segala-sesuatu yang

berhubungan dengan mekanisme, pemanfaatan infrastruktur perangkat,

pengolahan termasuk didalamnya adalah modifikasi informasi. Keandalan dalam

sistem tenaga listrik dapat dilihat dalam hal informasi yang dibutuhkan. Dalam

sistem tenaga listrik, teknologi informasi dalam sistem tenaga listrik harus

mempunyai tingkat keakuratan data yang tinggi supaya sesuai yang diharapkan

untuk mensuplai energy listrik tersebut. Keandalan suatu sistem dapat dilihat

dari sejauh mana suplai tenaga listrik bisa mensuplai secara kontinyu dalam satu

tahun ke konsumen. Salah satu persyaratan keandalan sistem penyaluran tenaga

listrik yang harus dipenuhi untuk pelayanan kepada konsumen adalah kualitas

tegangan yang baik dan stabil.

Kata kunci: keandalam sistem, teknologi informasi tenaga listrik.

I. PENDAHULUAN

Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik, seorang dispatcher membutuhkan

alat untuk mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan dimaksud

diatas, Dispatcher akan dibantu dengan sistem SCADA (Supervisory Control and

Data Acquisition) yang berada di Control Center. Master Station mempunyai

fungsi melaksanakan telekontrol (telemetering, telesignal, dan remote control)

terhadap remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu:

Master Station, Link Komunikasi Data, dan Remote Station. Remote Station

Page 2: Aplikasi IT pada SCADA

adalah stasiun yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station,

yang terdiri dari gateway, IED, local HMI, RTU dan meter energi.

Blok diagram sistem SCADA dapat dilihat pada gambar:

II. DEFINISI DAN FUNGSI BAGIAN UTAMA SCADA

A. Server SCADA

Server SCADA berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan semua data

informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk dikirimkan kepada

server yang lain sesuai dengan kebutuhan.

B. Server Sub Sistem Komunikasi

Server Sub Sistem Komunikasi adalah server yang berfungsi sebagai kontrol

komunikasi ke RTU/remote station dengan mode polling serta sinkronisasi yang

ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

C. Server Historikal

Server Historikal berfungsi sebagai penyimpan semua data dan

informasi baik yangdinamis maupun statis serta semua perubahan informasi

yang didapat dari server SCADA maupun server EMS/DMS.

Page 3: Aplikasi IT pada SCADA

D. Server EMS (Energy Management System)

Berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA, server historikal, dan

data snapshot dari sub sistem komunikasi dikombinasikan dengan logikal data

yang ada diserver EMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik secara real

time maupun study.

E. Server DTS (Dispatcher Training Simulator)

Server DTS, berfungsi untuk menjalankan aplikasi training baik

berupa simulasi maupun modelling sesuai dengan kebutuhan dispatcher.

III. PEMELIHARAAN PADA SISTEM SCADA

Pemeliharaan adalah suatu pengawasan atau kegiatan yang dilakukan

terhadap peralatan agar dapat memenuhi standar kinerja. Tujuan dari

pemeliharaan ini adalah untuk menjamin kontinuitas operasional dan dan kinerja

Master Station, antara lain:

a. Meningkatkan reliability, availability dan efisiensi;

b. Mempertahankan lifetime peralatan;

c. Mengidentifikasi masalah dan mencegah masalah yang lebih besar.

Pengoperasian dan pemeliharaan Master Station harus mengacu kepada

dokumen - dokumen terkait misalnya manual book. Yang harus diperhatikan

dalam pengoperasian dan pemeliharaan Master Station adalah sebagai berikut:

a. Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian;

b. Hak akses yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi master station;

c. Kelengkapan dokumen wiring instalasi;

d. Ijin kerja pemeliharaan;

e. Kelengkapan peralatan kerja;

Peralatan yang digunakan untuk pengujian master station yaitu:

a. Tools kit dan Tools proprietary;

b. AVO meter;

c. Alarm generator;

d. LAN tester;

Page 4: Aplikasi IT pada SCADA

e. Firewall tester;

f. Earth resistance tester;

g. Stopwatch;

h. Laptop;

IV. JENIS PEMELIHARAAN PADA SCADA

Pemeliharaan dapat dibagi menjadi tiga jenis pemeliharaan, yaitu:

a. Pemeliharaan preventive

Pemeliharaan preventive dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada: Instruction Manual dari Pabrik, Standard yang ada (IEC, IEEE, dll) dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance).

b. Pemeliharaan predictive

Pemeliharaan predictive dilaksanakan dengan mengacu pada kondisi-kondisi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah parameter- parameter teknis dari peralatan yang tidak terpenuhi. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance).

c. Pemeliharaan corrective

Pemeliharaan corrective dilaksanakan setelah terjadi kerusakan atau pemeliharaan yang sifatnya darurat.

d. In Service Inspection

In Service inspection adalah kegiatan pemeliharaan dalam bentuk

inspeksi yang dilakukan pada saat Master Station dalam kondisi beroperasi (in

service). Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir

standar (checklist).

e. In Service Function Check

Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (1 bulan sekali) maupun saat

investigasi ketidaknormalan.

Page 5: Aplikasi IT pada SCADA

Tabel  InService Function Check Master Station