Apa Sih PPIC

59
Apa sih PPIC ? PPIC singkatan dari Production Planning & Inventory Control. PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas. PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum. Apa sih fungsi PPIC ? 1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing. 2. Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik. Syarat apa saja agar kerja PPIC bisa optimal? 1. Ada rencana Sales dari marketing Department 2. Ada formula standard dari semua produk 3. Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja 4. Ada standard yield dari semua produk 5. Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor. 6. Ada batasan minimum dan maksimum stock 7. Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting) Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut : 1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing 2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus

description

Apa sih PPIC ?PPIC singkatan dari Production Planning & Inventory Control.PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.Apa sih fungsi PPIC?1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.2. Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.Syarat apa saja agar kerja PPIC bisa optimal?1. Ada rencana Sales dari marketing Department2. Ada formula standard dari semua produk3. Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja4. Ada standard yield dari semua produk5. Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.6. Ada batasan minimum dan maksimum stock7. Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut :1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory5. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory6. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung7. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun8. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date9. Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.Jenis-jenis Pengawasan Produksi Untuk mengadakan proses produksi dengan baik, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan perlu melihat kesesuaian yang ada pada perusahaan tersebut. Karena jenis pengawasan atau pengendalian yang dilakukan tergantung dari jenis proses produksi yang digunakan. Ada dua jenis utama pengendalian produksi, yaitu: 1. Pengawasan Arus (Flow Control)Flow control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan. Pada pengawasan ini dibutuhkan suatu tingkat hasil (output) yang agak tetap atau konstan. Oleh karena itu flow control ini dijalankan pada produksi yang terus-menerus (continuous manufacturing), dimana bahan-bahan yang digunakan dalam proses mempunyai arus yang relatif tetap, da

Transcript of Apa Sih PPIC

Page 1: Apa Sih PPIC

Apa sih PPIC ?

PPIC singkatan dari Production Planning & Inventory Control.PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.

PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.

PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.

Apa sih fungsi PPIC ? 1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.2. Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Syarat apa saja agar kerja PPIC bisa optimal? 1. Ada rencana Sales dari marketing Department2. Ada formula standard dari semua produk3. Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja4. Ada standard yield dari semua produk5. Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.6. Ada batasan minimum dan maksimum stock7. Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)

Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut : 1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory5. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory6. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung7. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun8. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date

Page 2: Apa Sih PPIC

9. Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.

Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.

Jenis-jenis Pengawasan Produksi

Untuk mengadakan proses produksi dengan baik, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan perlu melihat kesesuaian yang ada pada perusahaan tersebut. Karena jenis pengawasan atau pengendalian yang dilakukan tergantung dari jenis proses produksi yang digunakan. Ada dua jenis utama pengendalian produksi, yaitu:

1.     Pengawasan Arus (Flow Control)Flow control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan. Pada pengawasan ini dibutuhkan suatu tingkat hasil (output) yang agak tetap atau konstan. Oleh karena itu flow control ini dijalankan pada produksi yang terus-menerus (continuous manufacturing), dimana bahan-bahan yang digunakan dalam proses mempunyai arus yang relatif tetap, dan jenis mesin

Page 3: Apa Sih PPIC

yang digunakan adalah mesin khusus (special purpose machine), serta hasil produksi mempunyai bentuk dan jenis yang sama dalam jangka waktu tertentu.

2.    Pengawasan Pengerjaan Pesanan (Order Control) Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan, sehingga produk yang dikerjakan itu dapat sesuai dengan keinginan konsumen baik mengenai bentuk,jenis dan kualitasnya. Pada pengawasan ini, tiap-tiap produk pesanan harus dipisahkan dari produk pesanan yang lain, dimana setiap pesanan memiliki nomor pesanan (order)-nya tersendiri. Oleh karena itu order control dijalankan pada produksi dengan proses yang terputus-putus (intermittent manufacturing) dimana jenis mesin yang digunakan adalah mesin serba guna (general purpose machine), barang yang diproduksi mempunyai jenis dan bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan pesanan.

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa pengawasan atau pengendalian terhadap pengerjaan atau pengelolaan yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya dalam membantu kelancaran proses produksi guna mencapai hasil yang optimal sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 

Adapun keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam melakukan pengawasan tersebut, menurut Assauri (2008: 207) adalah :

1. Dapat membantu tercapainya operasi produksi yang efisien dari suatu perusahaan. Pengawasan produksi ini melengkapi atau memberikan informasi/keterangan-keterangan atau data kepada manajemen yang diperlukan untuk merencanakan dan menjadwalkan pekerjaan dalam suatu perusahaan, sehingga pengeluaran yang minimum dan efisiensi yang optimum dapat dicapai, yang akhirnya akan mencapai keuntungan yang lebih besar.

2. Membantu merencanakan prosedur pengerjaan yang kacau dan sembarangan, sehingga dapat lebih sederhana. Hal ini tidak hanya menambah efisiensi, tetapi juga membuat pekerjaan-pekerjaan yang ada lebih mudah dikerjakan.

3. Menjaga agar supaya pekerjaan atau kerja yang dibutuhkan pada titik minimum, dengan demikian akan dapat dilakukan penghematan dalam penggunaan tenaga kerja dan bahan.

- See more at: http://aslilah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-pengawasan-produksi.html#sthash.eP6LZW7b.dpuf

PENGAWASAN PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUKSI

Arti dan Peranan Pengawasan Produksi

Setiap pimpinan perusahaan mengemban tanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan

tujuan perusahaan dimana ia bekerja sesuai dengan kedudukan, bidang, dan wewenang yang diperoleh.

Jadi dalam melaksanakannya seorang manajer harus dapat memahami manajemen dengan baik.

Page 4: Apa Sih PPIC

Sehubungan dengan itu penulis ingin memberikan definisi manajemen menurut Jamees A.F. Stoner dan

Charles Wenkel (1992 : 4) sebagai berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya

anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya

tujuan organisasi yan telah ditetapkan.

Adapun tujuan perusahaan secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berproduksi dengan sukses.

2. Berproduksi dengan ekonomis.

3. Berproduksi dengan dapat menyelesaikan pembuatan barang atau jasa tepat pada waktunya.

4. Berproduksi dengan harapan memperoleh keuntungan.

Salah satu proses operasional yang penting dalam aspek produksi untuk mencapai tujuan

perusahaan tersebut adalah dengan pengawasan produksi (production control). Pengawasan tidak

dapat diadakan tanpa adanya perencanaan, sebaliknya perencanaan dapat dilakukan tanpa

pengawasan. Hanya dalam hal yang disebut terakhir maka pelaksanaan rencana yang telah digariskan

tidak dapat dijamin. Pengawasan berusaha untuk memberikan agar pelaksanaan rencana itu sesuai

dengan apa yang telah ditentukan.

Dimuka telah dinyatakan bahwa pengawasan tidak dapat dipisahkan dari rencana atau tujuan

tertentu, maka dalam pengawasan perlu diketahui :

1. Tujuan yang telah ditetapkan.

2. Cara menilai atau mengukur aktivitas yang dijalankan.

3. Cara membandingkan aktivitas dengan pedoman yang telah ditentukan.

Page 5: Apa Sih PPIC

4. Cara untuk mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi agar tujuan

yang telah ditentukan dapat dicapai.

Dalam suatu kegitan produksi di suatu perusahaan mungkin saja terjadi penyimpangan atau kesalahan dari apa yang diharapkan atau direncanakan sebelummnya. Dengan adanya pengawasan produksi maka dapat dicari sebab-sebab timbulnya penyimpangan, berapa besar penyimpangan dan kesalahan tersebut dan kemungkinan-kemungkinan untuk memperkecil dan menghindari serta mencari kemungkinan tentang dasar-dasar perbaikan atas penyimpangan-penyimpangan tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan pengawasan menurut George R. Terry (1980 : 23) adalah

mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan , menentukan sebab-sebab penyimpangan dan

mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.

Definisi lain mengenai pengawasan antara lain menurut Sofjan Assauri (1980 ;120), pengawasan

adalah

kegiatan pemeriksaan dan pengendalian atau memastikan apakah kegiatan produksi dapat mencapai

hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Pengawasan produksi merupakan kegiatan yang terdiri dari sekumpulan prosedur yang dengan baik digariskan bertujuan mengkoordinasikan semua unsur-unsur dalam proses produksi, manusia, mesin, alat-alat (tools) dan material kedalam arus yang lancar untuk dapat menghasilkan outpit (product) dengan kemungkinan sedikit sedikit sekli interruption, dalam waktu yang secepat mungkin dan dengan pengorbanan biaya yang sekecil-kecilnya.

Sedangkan menurut Harsono (1984 ; 87) dinyatakan bahwa :

pengawasan produksi tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengawasi produk yang jadi, tetapi pengawasan dimulai sejak dari persediaan bahan mentah sampai barang jadi.

Pengawasan produksi dapat dikatakan menyerupai tata kerja otak manusia mengawasi tata

persyaratan di dalam tubuh. Demikian pula pengawasan produksi yang mengatur kegiatan

manufacturing sehingga schedule yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efisien.

Menurut Cloude S. George (1991 ; 263) pengawasan produksi adalah mempercepat dan

mengawasi pekerjaan melalui suatu pabrik, hingga pekerjaan bergerak dari satu departemen ke

departemen lain secara sistematis tanpa adanya kelambatan dengan kemacetan-kemacetan yang

minimum.

Page 6: Apa Sih PPIC

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengawasan produksi merupakan suatu kegiatan

pengawasan yang dimulai sejak penyediaan bahan mentah sampai barang jadi bertujuan

mengkoordinasikan semua unsur-unsur dalam proses produksi

untuk dapat menghasilkan produk dalam waktu yang tepat dan ongkos yag minimum.

Perusahaan yang melaksanakan fungsi pengawasan produksi ini akan memperoleh beberapa

keuntungan antara lain :

1. Dapat membantu tercapainya operasi produksi yang efisien.

2. Membantu merencanakan prosedur pengerjaan yang kacau dan sembarangan menjadi lebih sederhana.

3. Tercapainya kegiatan yang dibutuhkan pada titik yang minimum, sehingga dapat dilakukan

penghematan dalam penggunaan tenaga kerja dan bahan.

Jadi pengawasan produksi membantu pelaksanaan operasi produksi agar lebih efisien dan lancar dengan

biaya yang minimal pada tingkat hsil tertentu.

Untuk menjaga ketepatan waktu penyerahan dan kegiatan operasi yang ekonomis, maka banyak

manajer mengadakan suatu pengawasan produksi dan memberinya tanggung jawab untuk mengetahui

keadaan seluruh pesanan dalam pabrik dan mengkoordinasi sluruh aspek-aspek pengerjaannya dari saat

diterimanya pesanan itu sampai siap untuk diserahkan pada langganan.

Secara umum tujuan dari pengawasan produksi adalah :

1. Acceptance good, yang berarti bahwa pengawasan produksi menghendaki agar pabrik dapat

memproduksi barang yang diterima oleh konsumen, baik kualitas maupun kuantitas, yang berarti selera

konsumen akan terpenuhi.

Page 7: Apa Sih PPIC

2. On time, artinya pengawasan produksi menghendaki agar pelaksanaan ktivitas produksinya dapat

dilakukan tepat pada waktunya. Secara praktis pelaksanaan aktivitas produksi yang tepat ini akan

memberikan jaminan adanya penyerahan produk pada konsumen dengan tepat.

3. Economically, yaitu pembuatan barang oleh perusahaan harus ekonomis, ini berarti akan menimbulkan

konsekuensi bagi perusahaan agar dapat mengalokasikan biaya-biaya produksinya secara seimbang dan

efisien.

Dalam pengawasan produksi empat fungsi utama yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Routing

Yaitu fungsi yang menentukan dan mengatur urutan-urutan operasi yang akan dilalui, dimulai dari bahan

hingga barang itu selesai dikerjakan menjadi barang jadi. Routing ini merupakan dasar dari fungsi

scheduling dan dispatching.

2. Schedule

Merupakan usaha menentukan urut-urutan operasi yan akan dilalui, sehingga dapat dilakukan

pengalokasian bahan baku, bahan pembantu serta fasilitas lainnya dan kapan pekerjaan-pekerjaan itu

harus selesai.

3. Dispatching

Yaitu pemberian perintah-perintah kepada para pekerja yang telah ditentukan untuk mengerjakan

aktivitas tertentu. Perintah-perintah ini berasal dari order set yang telah disusun sebelumnya.

Page 8: Apa Sih PPIC

4. Follow-up

Follow-up merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua aspek yang mempengaruhi

kelancaran kegiatan produksi.

Jenis-Jenis Pengawasan Produksi

Kita mengenal beberapa jenis pengawasan yang mempunyai perbedaan-perbedaan nyata. Menurut

Sofjan Assauri (1980 ; 156) jenis-jenis pengawasan tersebut antara lain :

1. Pengawasan Pesanan (Order Control)

Pengawasan pesanan biasanya digunakan dalam proses produksi terputus-putus (intermittent procces).

Tujuan utama pengawasan pesanan adalah mengerjakan dan menyelesaikan suatu pesanan tertentu.

Seluruh pekerjaan terdiri dari kumpulan pekerjaan, merupakan suatu pesanan. Pesanan ini dapat dari

pembeli atau bagian yang mengurus persediaan.

Jadi yang dimaksud dengan order kontrol yaitu pengawasan produksi yang dilakukan terhadap produk

yang dikerjakan sehingga produk tersebut sesuai dengan keinginan pemesan, baik mengenai bentuk,

jenis dan kualitasnya

2. Pengawasan Arus (Flow Control)

Pengawasan arus yaitu pengawasan produksi yang dilaukan terhadap arus kerja, sehingga dapat

menjamin kelancaran proses pengerjaan.

Jenis pengawasan ini digunakan dalam produksi yang terus menerus dalam pabrik. Tujuan utama

pengawasan ini adalah mengusahakan agar tercapai tingkat hasil yang konstan setiap jamnya.

Setelah diketahui pada hakekatnya jenis produksi yang ada dibagi dalam dua kelompok besar

yaitu jenis produksi persediaan dan jenis produksi pesanan maka jika dihubungkan dengan fungsi-fungsi

perencanaan dan pemgawasan produksi dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

Page 9: Apa Sih PPIC

1. Bahwa fungsi perencanaan merupakan prioritas utama yang perlu dilaksanakan dalam jenis produksi

untuk persediaan, disusul dengan fungsi follow-up, sedangkan fungsi-fungsi routing, schedule, dan

dispatching secara otomatis akan mengikuti karena jalannya produksi sudah tertentu, hal-hal yang perlu

dikerjakan secara implisit sudah tersirat dalam proses sehingga tak perlu di skedul dan dikeluarkan

perintah-perintah lagi.

2. Fungsi routing, terutama identifikasi kegiatan, waktu kegiatan, serta urut-urutan kegiatan, persiapan

bahan, alat dan personalia merupakan fungsi prima yang perlu ditanggulanggi segera setelah pesanan

diterima, disusul dengan kecepatan dan ketepatan membuat skedu-skedul, pemberian perintah-

perintah, tergantung pada jenis-jenis pekerjaan serta follow-up. Adapun fungsi perencanan percuma

saja dilakukan selama pesanan-pesanan tak dapat diperkirakan terlebih dahulu datangnya baik jumlah,

jenis dan waktunya.

Penentuan Standarisasi Produk

Untuk menentukan jumlah produksi yang akan dilaksanakan, maka salah satu faktor yang perlu

diperhatikan adalah production standard, yaitu suatu ukuran yang menjadi patokan atau pegangan

dalam melaksanakan kegiatan produksi.

Secara umum type standard menurut Agus ahyari (1981 : 221-222) akan dapat menjadi dua

bagian :

1. Technical Standard

Merupakan standar yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan misalnya standar bahan

baku, standar tenaga kerja dan sebagainya.

2. Managerial Standard

Page 10: Apa Sih PPIC

Merupakan standar yang berhubungan dengan proses administrasi perusahaan, seperti kebijaksanaan

perusahaan, prosedur personalia, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

Dalam manajemen produksi yang akan dibicarakan lebih mendetail adalah technical standard, karena

type standart ini merupakan type standar yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan.

Dalam penyusunan standard produksi terdapat berbagai macam standard yang digunakan

perusahaan. Masing-masing jenis standard tersebut berbeda-beda kegunaannya secara langsung,

namun semuanya kan saling berhubungan. Penggunaan suatu jenis standard produksi akan mempunyai

kaitan dengan jenis standard produksi lainnya. Disamping itu masing-masing jenis standard produksi ini

akan saling melengkapi, sehingga penggunaan salah satu jenis standar saja tanpa memperhatikan yang

lain akan mengurangi manfaat dari penggunaan standar itu sendiri. Jenis-jenis standar produksi tersebut

adalah :

1. Standar bahan baku

2. Standar tenaga kerja

3. Standar peralatan produksi

4. Standar bentuk, warna dan ukuran

5. Standar kualitas

Untuk melaksanakan kelima hal tersebut diatas maka diperlikan suatu peramalan produksi (production forecasting). Ramalam produksi ini dibuat dengan alasan adanya pandapatan yang rendah, adanya kemungkinan subsidi, persediaan

barang yang berlimpah atau kemungkinan “under production”. Semuanya perlu dihindari.. Pada

hakekatnya tujuan production forecasting adalah :

1. Sebagai dasar pembuatan anggaran.

2. Meminimumkan fasilitas pabrik sebaik-baiknya untuk memproduksi jenis produk dalam jumlah yang optimal.

3. Meminimumkan persediaan barang jadi.

4. Meminimumkan investasi modal pada peralatan-peralatan.

Page 11: Apa Sih PPIC

5. Menstabilkan kesempatan kerja sehingga tidak terdapat pertentangan antara manajemen dengan karyawan.

Oleh karena itu banyak faktor yang perklu diperhatikan dalam usaha mengadakan production forecasting dan planing ini, menurut Harsono (1977 ; 2) yaitu :

1. Faktor extern, terdiri dari :

a. Keadaan dunia usaha pada umumnya.

b. Keadaan khusus misalnya fluktuasi sekuler pengaruh pertambahan penduduk, kenaikan/penurunan taraf hidup, fluktuasi musiman, siklus random, persaingan, produk yang dijual (barang mentah atau kosumsi), saluran distribusu, peraturan pemerintah dan lain-lain.

2. Faktor intern, terdir dari :

a. Fasilitas produksi.

b. Lama waktu melakukan kegiatan.

c. Lama waktu yang dapat ditoleransi bila ada hambatan.

Teknik Pengawasan Kualitas Secara Statistik

Dalam dunia industri, kualitas atau mutu barang yang dihasilkan merupakan faktor yang sangat penting. Barang yang dihasilkan antara lain ditentukan kualitasnya ditentukan pada pengukuran ataupun penilaiian karakteristik-kateristuk tertentu. Hasil pengukuran yang dipakai untuk penentuan kualitas barang nilainya berubah-ubah dari produk yang satu keproduk yang lainnya meskipun kondisi proses produksi dapat diusahakan bersama. Dengan demikian timbulah variasi kualitas.

Ditinjau dari statistik, ada dua macam variasi kualitas yang dikenal, yaitu :

1. Bersifat probabilistik, yaitu variasi yang terjadi secara kebetulan dan tak dapat dielakan. Dalam variasi kualitas ini dapat dikatakan bahwa proses berjalan dalam kontrol.

2. Bersifat eratik, yaitu variasi yang terjadi tidak menentu karena timbulnya penyebab tak wajar. Variasi ini menunjukkan bahwa proses berjalan diluar kontrol, maka harus ditemukan penyebabnya, proses dihentikan dan diperbaiki supaya terjadi proses dalam kontrol.

Untuk dapat melakukan hal-hal tersebut diatas, maka perlu diadakan pengontrolan kualitas. Tehnik pengawasan kualitas secara statistik dikelompokkan dalam :

1. Metode Control Chart

a. Untuk mengukur rata-rata

b. Untuk mengukur variable

Page 12: Apa Sih PPIC

c. Untuk mengukur attribute

2. Metode Acceptance Sampling

a. Kurva Operating Characteristic (OC)

b. Average Outgoing Quality Level (AOQL)

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini dalah metode control chart untuk mengukur attribute, dengan penggolongan dilakukan atas dua kategori atau mungkin lebih, diperlukan diagram kontrol tersendiri jika ingin melakukan pengontrolan kualitas terhadap produk tersebut. Dalam hal ini penulis menggolongkan produk yang dihasilkan kedalam salah satu kategori dari dua kategori, yaitu rusak atau baik. Menurut Sudjana (1996 ; 432-433) ini berarti berhadapan dengan populasi vans berdistribusi binom.

Jika proporsi rusak dari distribusi binom besarnya diketahui dan sama dengan p, maka diagram kontrol dengan dua simpangan baku untuk proporsi p dapat dibentuk oleh garis-garis :

Sentral = p

UCL = p + 2 √ p q

n

LCL = p + 2√ p q

n

            Dengan n = ukuran tiap sample yang telah diambil, p = rata-rata untuk proporsi barang rusak dalam tiap sample, q = 1 – p Hal-hal yang mempengaruhi tingkat pengawasa mutu yang dilakukan tergantung pada faktor-

faktor berikut ini :

Page 13: Apa Sih PPIC

1. Kemampuan proses

Batas-batas yang ingin kita capai haruslah disesuaikan dengan kemampuan proses yang ada. Tidak akan

ada gunanya kita mengawasi suatu proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan proses yang

ada.

2. Spesifikasi yang berlaku

Spesifikasi dari hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari segi kemampuan

proses tadi dan keinginan atatu kebutuhan konsumen. Dalam hal ini harus dapat dipastikan dulu apakah

spesifikasi yang ditentukan tersebut dapat berlaku dari kedua sisi yang dapat disebutkan, sebelim

pengawasan mutu pada proses dapat dimulai.

3. Apkiran/Scrap yang dapat diterima

Tujuan mengawasi suatu proses adalah untuk mengurangi bahan-bahan dibawah standar, bahan-bahan

yang terbuang atau bahan-bahan apkiran menjadi seminimal mungkin. Tingkat pengawasan yang

dilakukan tergantung banyaknya bahan-bahan yang berada dibawah standar atau apkiran (scrap) yang

dapat diterima. Banyaknya produk yang rusak yang dapat diterima harus ditentukan dan disetujiu

sebelumnya.

4. Ekonomisnya kegiatan produksi

Ekonomis atau efisiennya suatu kegiatan produksi tergantung pada seluruh proses-proses yang ada

didalamnya. Suatu barang yang sama dapat dihasilkan dengan biaya-biaya produksi yang berbeda, dan

dengan jumlah barang-barang apkiran yang berbeda. Tidaklah selalu ekonomis untuk memilih proses

dengan

Page 14: Apa Sih PPIC

jumlahbarang apkiran yang sedikit, karena biaya untuk pengerjaan (processing cost ) lebih lanjut

mungkin akan lebih mahal.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Dalam menjalankan proses produksi setiap perusahaan akan selalu dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik yang itu berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan mutu

produksi. Oleh karena itu diperlukan perhatian dan pertimbangan yang cukup terhadap faktor-faktor

produksi yang merupakan pembentuk mutu. Faktor-faktor tersebut menurut Eiji Ogawa (1984 : 234-238)

adalah :

1. Manusia (Man)

Keberadaan manusia sebagai faktor yang sangat penting karena manusia adalah pelaksana dari semua

faktor produksi yang ada. Sukses tidaknya pengawasan mutu tergantung pada manusia yang terlibat

dalam kegiatan produksi, sehingga pemebrian motivasi yang baik dan benar akan meningkatkan proses

produksi yang dijalankan oleh para karyawan.

2. Mesin dan peralatan (Machines)

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada dasarnya adalah untuk membantu

meringankan tugas manusia dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga dapat menghemat baik waktu,

tenaga maupun biaya tetapi produk yang dihasilkan bermutu baik karena mesin dan peralatannya sudah

distandarisasi. Dengan demikian baik buruknya mesin dan peralatan yang digunakan akan

mempengaruhi efisiensi produksi perusahaan.

3. Manajemen (Management)

Page 15: Apa Sih PPIC

Manajemen merupakan salah satu faktor yang penting karena dalam manjemen itulah manusia atau

tenaga kerja direncanakan, diarahkan dan dikendalikan ke arah penciptaan suatu produk yang sesuai

dengan standar kualitas. Keadaan ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan serta

meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan.

4. Uang (Money)

Tinggi rendahnya biaya pengawasan mutu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya biya yang dikeluarkan

dalam proses produksi pada umumnya dan pengawasan mutu pada khususnya.

5. Metode (Method)

Suatu perusahaan harus mampu memanfaatkan secara efektif dan efisien terhadap tenaga kerja, mesin

dan biaya dalam rangka memproduksi barang yang sesuai dengan keiginan dan selera konsumen. Untuk

itu pihak manajemen akan selalu mengubah metode kerja, sehingga tercapai efesiensi produksi.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeperti yang telah dibahas di bagian awal, setiap perusahaan baru selalu dihadapkan

dengan masalah memilih lokasi yang tepat. Masalahnya berkisar antara pertimbangan faktor ekonomis dan teknis. Demikian pula manajemen harus menetapkan perencanaan yang matang, mesin yang akan dipakai, bentuk kontruksi bangunan kemungkinan perluasan, alat perlengkapan, bagaimana, dan dimana membeli material, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti ini dibahas dalam manajemen produksi. Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi?

Manajemen produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal pengunaan sumber daya (factor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa.

Jadi untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan berbagai lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku, daerah konsumen, mengatur penempatan mesin, merencanakan proses produksi, menjaga kecepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.

Page 16: Apa Sih PPIC

Dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional merupakan proses kegiatan manajemen dalam bidang produksi yang bertujuan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan perlengapannya agar kegiatan-kegiatan produksi dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.

1.2 IdentifikasiMasalah

Untuk memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca tentang manajemen operasional,

maka dapat disimpulkan beberapa pokok antaralain :

         Pengertian produksi dan produktifitas         Layout manajemen opersional         Risetindurstri         Macam-macam proses produksi         Pengawasan produksi         Pelaksanaan pengawasan

1.3 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka pembahasan dalam makalah ini akan di

fokuskan pada masalah-masalah sebagai berikut.1.      Apakah pengertian produksi dan produktivitas?2.      Kenapa lay out sangat dibutuhkan dalam perusahaan?3.      Bagaimana teknik pengawasan dalam menjalankan produksi?4.      Bagaimana cara melaksanakan pengawasan produksi tersebut?

1.4 TujuanBerdasarkan rumusan masalah di atas maka pembahasan pada makalah ini bertujuan

untuk:1.      Mengetahui apakah yang dimaksud produksi atau produktifitas2.      Untuk mengetahui pentingnya lay out dalam perusahaan3.      Untuk mengetahui teknik pengawasan dalam menjalankan produksi4.      untuk mengetahui pelaksanaan terhadap pengawasan produksi

Page 17: Apa Sih PPIC

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi Dan Produktivitas Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai beikut :Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau pun jasa.Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan didalam produksi.

Istilah produksi ini sering dikaitkan dengan istilah produktivitas. Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yaang aktif. Kebanyakan, definisi produktivitas yang dipakai adalah hasil riil perjam kerja. Jadi, sangat berkaitan dengan tingkat pekerjaan di pabrik. Dalam istilah ini produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektivitas pengunaan sumber-

Page 18: Apa Sih PPIC

sumber produktif yang sangat penting. Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

Poduktivitas adalah sebuah konsep yang mengambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

2.2 Lay OutLay out adalah proses penataan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara efisien dengan tujuan untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.

2.2.1 Layout Diperlukan dalam Perusahaan karena :1. Adanya perubahan desain produk2. Adanya produk baru3. Adanya perubahan volume permintaan4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan5. Fasilitas Produksi yang ketinggalan jaman6. Penghematan biaya7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar

2.2.2 Kriteria Penyusunan Layout :1. Jarak angkut yang minimum2. Penggunaan ruang yang efektif3. Keselamatan barang-barang yang diangkut4. Fleksibel5. Kemungkinan ekspansi masa depan6. Biaya diusahakan serendah mungkin7. Aliran material yang baik

2.2.3        Langkah-Langkah Perencanaan Layout :1.      Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut.2.      Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.3.      Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok

daripada layout.

2.2.4        Klasifikasi Perencanaan Layout1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru

Page 19: Apa Sih PPIC

3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi4. Pembangunan pabrik baru

2.2.5        Macam - Macam Layout1. Produk layout

Adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.

2. Proses layoutAdalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.

3. Fixed position (layout kelompok)Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.

4. Material handlingAdalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala

bentuk.

2.3 Riset IndustriUsaha riset industri sama usianya dengan usaha produksi itu sendiri, tetapi kurang

mendapat perhatian dibandingkan dengan usaha penjualan dan permodalan, sampai akhir-akhir ini baru sangat menarik kaum industriawan. Riset industri dimulai dalam bentuk kecil pada pertukaran abad 20, dalam beberapa laboratorium. Pada mulanya riset digunakan untuk memecahkan masalah khusus, kemudian diarahkan untuk mengembangkan proses produksi. Dan kemudian bertambuh dengan pesatnya dan makin lama makin meningkat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kepentingan riset industri. Di negara maju rata-rata smua industri membelanjakanhampir 3% dari jumlah penghasilan merekauntuk keperluan risetdan pengembangan. Industri pesawat terbang membelanjakan 9% dari penjualanya untuk riset dan perusahaan elektrik 6%.

2.4 Macam-macam ProduksiProses produksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1.      Proses produksi yang kontinyu (continuous process of production)2.      Proses produksi tidak kontinyu (intermitten process of production)

Perusahaan yang dimana proses produksinya kontinyu adalah perusahaan yang memproduksikan barang yang sama terus-menerus, jadi apa yang di produksi kan atau dikerjakan pada hari ini, itu pula yang akan diproduksikan besok dan lusa, seperti perusahaan yangprodiuksinya massa misalnya, pabrik mobil dan sepeda motor.

Page 20: Apa Sih PPIC

Perusahan yang produksinya tidak kontinyu adalah perusahaan memproduksikan barang-barang yang dipesan oleh orang, disebut juga produksi potongan. Contohnya yaitu, pabrik mesin umum, jadi misalnya pabrik gula yang dipesan Indonesia dari luar negeri berbeda dangan pabrik gula yang di pesan oleh pabrik guladari negeri yang beriklim dingin.

2.4.2 Macam - Macam Wujud Proses Produksi :1.      Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.2.      Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.3.      Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi

produk akhir.4.      Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.5.      Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa penyiapan data

informasi yang diperlukan.

2.5 Pengawasan ProduksiTujuan pengawasa proses produksi ialah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku

sampai ke barang , sehingga dapat diselesaikan dalam tempo sesingkat munkin. Ini membutuhkan koordinasi dari berbagai faktor yang masuk ke proses produksi, material, mesin, tenaga kerja, dan metode.

Ada 4 macam dalam pengawasan produksi :

a)      PlanningProses produksi akan berjalan lancar jika direncanakan dengan matang terlebih dahulu. Pekerjaan planning tidak hanya meletakkan prosedur dan tujuan proses, tetapi lebih Seperti, tipe dan jumlah material yang diperlukan harus ditetapkan sebelumnya oleh bagian produksi.

b)      RoutingPengawasan atas pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika pekerjaan produk menggunakan mesin dan mesin-mesin itu digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan bagaimana pentingnya routing ditetapkan. Dia harus menentukan rute, untuk masing-masing pekerjaan, dan hubunganya dengan pekerjaan lainya.Routing yang harus ditempuh dalam perusahaan oleh bahan atau barang diproduksi harus rasional dan efisien, dan tidak usah selalu merupakan jalan lurus, asal saja terus.

c)      SchedulingTujuan scheduling adalah menjaga kelancaran pekerjaan, menghindarkan konflik dan kelalaian dalam menggunakan mesin, dan membuat tabel waktu kapan bahan mentah diperlukan, kapan hasil jadi harus siap. Dengan begitu waktu pekerjaaan dapat diawasi seminimsl mungkin dan setepat mungkin.Tugas sceduling ini dimaksudkan agar jangan ada kekurangan waktu, atau pekerjaan yang terlambat. Ada beberapa konsep scheduling yaitu :

1)      Master scheduling, yaitu penetapan waktu untuk seluruh proses produksi.2)      Operation scheduling, yaitu penetapan waktu untuk sebagian proses produksi, dan3)      Detail operation scheduling, yaitu bagian dari sebagian proses produksi.

Page 21: Apa Sih PPIC

Kimball memberikan definisi tentang scheduling yaitu, penetapan waktu untuk masing-masing kegiatan proses produksi dan juga penetapan waktuuntuk seluruh kegiatan proses produksi.

d)      DispatchingDalam hal ini dibuatkan perintah kerja untuk masing-masing pekerjaan dan ini penting agar planning dapat dilaksanakan , Routing dapat diatur, dan scheduling dapat dijaga.

2.6 Pelaksanaan Pengawasan Pelaksanaan pengawasan dapat di lakukan dengan berbagai tekhnik yaitu :

1.      Papan rencana dan diagram kemajuan Jika dalam perusahaan ada beberapa pekerjaan dilakukan dengan menggunakan

berbagai tipe mesin, manajemen dapat melaksanakan pengawasan dengan menggunakan papan rencana. Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing mesin.

Diagram kemajuan(progress chart), dibuat dalam bentuk grafik balok diletakkan di dinding, yang menunjukkan tanggal masing-masing pekerjaan dimulai, jumlah yang sudah diproduksi dan tanggal harus selesai.

2.      Studi gerakTujuan studi gerak ialah mengatasi atau mengurangi pemborosan gerak yang tidak perli,

dan mencari gerakan yang paling efektif, selain itu mempelajari ritme gerakan , koordinasi dan sekuensial atau tingkat kesukaran.

3.      StandarTidak ada pekerjaan pengawasan dapat berfungsi secara baik, jika tidak ada standar.

Harus ada standar pelaksanaan kerja, standar mutu, dan standar kondisi kerja.Standar kerja yang baik harus mencakup, cahaya, penerangan, pengawasan suara hiruk pikuk, tempat kerja yang rapi dan bersih, dan bebas dari ganngguan.

4.      Studi waktuStudi ini biasanya bergabung dengan studi gerak. Setelah pekerjaan di rinci, waktu yang

digunakan untuk masing-masing gerak diukur dengan stopwatch.5.      Inspeksi

Fungsi penting dari inspeksi adalah mengawasi pekerjaan agar berjalan sesuai dengan standart. Perencanaan yang dibuat secara baik, dan schedule yang sudah disusun tidak akan ada artinya jika produksi yang dihasilkan tidak memenuhi syarat kualitas.

Senin, 20 Desember 2010

Perencanaan Dan Pengawasan Produksi Perencanaan dan pengawasan produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut dan mengawasi kegiatan

Page 22: Apa Sih PPIC

pelaksanaan dari proses dan hasil produkai agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang di harapkan dapat tercapai.

Tujuan perencanaan dan pengawasan produksi :

1. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat menggunakan barang modalnya seoptimal mungkin

2. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat berproduksi pada tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi

3. Mengusahakan agar supaya perusahaan pabrik dapat mengusai pasar atau bagian pasar yang luas. Hal ini memungkinkan apabila perusahaan pabrik dapat : a) Berproduksi dengan biaya yang rendah , b) Menjual produksi dalam jumlah yang banyak.

4. Mengusahakan agar kesempatan kerja yang ada pada perusahaan pabrik menjadi rata dalam waktu tertentu

5. Memperoleh keuntungan yang cukup besar bagi pengembangan dan kemajuan perusahaan pabrik.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produksi :

1. Proses produksi yang terdiri dari proses produksi terputur-putur (intermittent process manufacturing) atau proses produksi yang terus menrus (continous process).

2. Jenis dan mutu barang yang diproduksi

3. barang yang diproduksi apakah merupakan barang baru ataukah barang lama.

Pengawasan Produksi

Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas pengerjaan/pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Fungsi kegiatan pengawasan produksi

1. Routing adalah fungsi menetukan dan mengatur urutan kegiatan pengerjaan yang logis, sistematis dan ekonomis melalui urutan-urutan mana bahan-bahan dipersiapkan untuk diproses menjadi barang jadi.

2. Schedulling, menyangkut penetapan kapan suatu operasi atau kegiatan harus dimulai agar penyelesaian pembuatan produk dapat dipenuhi . Schedulling merupakan penentuan dan pengaturan muatan pekerjaan ( work load ) pada masing-masing pusat pekerjaan (work centre) sehingga dapat ditentukan berapa lama waktu yang diperlukan pada setiap operasi tanpa adanya penundaan atau

Page 23: Apa Sih PPIC

keterlambatan waktu (time delay). dalam penentuan waktu operasi kita kenal dua catra penetapan waktu setiap oerasi yaitu :

a. Forward scheduling, skedul-skedul ini disusun berdasarkan tanggal permulaan operasi yang diketahui dan kemudian bergerak ke muka dari operasi pertama sampai operasi terakhir untuk menetukan tanggal penyelesaian.

b. Backward scheduling, proses scheduling dimulai dengan tanggal penyelasian yang ditentukan dan bekerja untuk menentukan tanggal mulai setiap operasi yang diperlukan. Proses ini menghasilkan tanggal yang ditetapkan dalam penyampaian order kepada pabrik untuk setiap komponen dan merupakan batas waktu setiap order.

3. Dispatching, berarti pengeluaran perintah-perintah pengerjaan (work order) secara nyata kepada karyawan. Pemberian perintah pengerjaan merupakan realisasi produksi untuk menghasilkan suatu produk. secara normal dispatching menimbulkan beberapa masalah jika terjadi beban kerja pusat-pusat kerja melebihi kapasitasnya, sehingga perlu dikembangkan system perioritas order untuk memilih order-order pengerjaan pada proses berikutnya. dalam membuat perintah pengerjaan perlu dilengkapi dengan surat tugas, daftar kebutuhan barang-barang dan meneliti ketersedianya bahan-bahan sebelum perintah dibuat.

4. Follow up, merupakan kegiatan pengawasan produksi untuk memonitor dan mengecek secara terus menerus proses pengerjaan order-order produksi maupun pembelian komponen-komponen dari pihak luar perusahaan , apakah berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam skedul produksi induk.

Jenis-jenis pengawasan produksi

Tipe proses produksi berbeda akan memerlukan tipe pengawasan produksi yang berbeda pula. Secara ringkas pengawasan produksi dapat dikelompokkan sebagi berikut :

1. Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan, sehingga produk yang dikerjakan itu sesuai dengan keinginan si pemesan baik mengenai bentuk, jenis dan kualitasnya.

2. Flow Control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan .

3. Load control , pengawasan terhadap pengaturan pembebanan mesin-mesin yang digunakan untuk pengerjaan beberapa produk-produk berbagai ukuran dan variasi ( contoh percetakan, penerbitan dan sebagaianya).

4. Block control, pengawasan ini mengelompokkan order-order menurut model, ukuran, dan style tertentu dan kemudian menggabungkannya menjadi secar block. Suatu block adalah sejumlah produk

Page 24: Apa Sih PPIC

yang dapat diproduksikan pabrik dalam periode tertentu missal satu hari ( contoh kegiatan produksi pakaian jadi).

Kamis, 02 Juni 2011

Metode Peramalan (Forecasting Method) Posted by Kaboel on 14.57

Metode sistem peramalan yang sering digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Makrdakis, 1999)

A. Metode Deret Waktu (Time series Method)

Metode peramalan ini menggunakan deret waktu (time series) sebagai dasar peramalan.perlukan data aktual lalu yang akan diramalkan untuk mengetahui pola data yang diperlukan untuk menentukan metode peramalan yang sesuai. Beberapa metode dalam time series yaitu sebagai berikut:

1. ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) pada dasarnya menggunakan fungsi eret waktu, metode ini memerlukan pendekatan model identification serta penaksiran awal dari paramaternya. Sebagai contoh: peramalan nilai tukar mata uang asing, pergerakan nilai IHSG.

Page 25: Apa Sih PPIC

2. Kalman Filter banyak digunakan pada bidang rekayasa sistem untuk memisahkan sinyal dari noise yang masuk ke sistem. Metoda ini menggunakan pendekatan model state space dengan asumsi white noise memiliki distribusi Gaussian.

3. Bayesian merupakan metode yang menggunakan state space berdasarkan model dinamis linear (dynamical linear model). Sebagai contoh: menentukan diagnosa suatu penyakit berdasarkan data-data gejala (hipertensi atau sakit jantung), mengenali warna berdasarkan fitur indeks warna RGB, mendeteksi warna kulit (skin detection) berdasarkan fitur warna chrominant.

4. Metode smoothing dipakai untuk mengurangi ketidakteraturan data yang bersifat musiman dengan cara membuat keseimbangan rata-rata dari data masa lampau.

5. Regresi menggunakan dummy variabel dalam formulasi matematisnya. Sebagai contoh: kemampuan dalam meramal sales suatu produk berdasarkan harganya.

B. Metode Kausal

Metode ini menggunakan pendekatan sebab-akibat, dan bertujuan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas (independen) yang penting beserta pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas yang akan diramalkan. Pada metode kausal terdapat tiga kelompok metode yang sering dipakai :

1. Metoda regresi dan korelasi memakai teknik kuadrat terkecil (least square). Metoda ini sering digunakan untuk prediksi jangka pendek. Contohnya: meramalkan hubungan jumlah kredit yang diberikan dengan giro, deposito dan tabungan masyarakat.

2. Metoda ekonometri berdasarkan pada persamaan regresi yang didekati secara simultan. Metoda ini sering digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya: meramalkan besarnya indikator moneter buat beberapa tahun ke depan, hal ini sering dilakukan pihak BI tiap tahunnya.

3. Metoda input output biasa digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional jangka panjang. Contohnya: meramalkan pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan domestik bruto (PDB) untuk beberapa periode tahun ke depan 5-10 tahun mendatang. Tahapan perancangan peramalan : Secara ringkas terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam perancangan suatu metoda peramalan, yaitu :

Page 26: Apa Sih PPIC

1. Melakukan analisa pada data masa lampau. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola dari data bersangkutan.

2. Memilih metoda yang akan digunakan. Terdapat bermacam-macam metoda yang tersedia dengan keperluannya. Metoda yang berlainan akan menghasilkan system prediksi yang berbeda pula untuk data yang sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa metoda yang berhasil adalah metoda yang menghasilkan penyimpangan (error) sekecil-kecilnya antara hasil prediksi dengan kenyataan yang terjadi.

3. Proses transformasi dari data masa lampau dengan menggunakan metoda yang dipilih. Kalau diperlukan, diadakan perubahan sesuai kebutuhannya. Menurut John E. Hanke dan Arthur G. Reitch (1995), metode peramalan dapat dibagi menjadi dua yakni :

a. Metode peramalan kualitatif atau subyektif Yaitu suatu :

“qualitative forecasting techniques relied on human judgments and intuition more than manipulation of past historical data,” atau metode yang hanya didasarkan kepada penilaian dan intuisi, bukan kepada pengolahan data historis.

b. Metode Peramalan Kuantitatif

Sedangkan peramalan kuantitatif diterangkan sebagai : “quantitative techniques that need no input of judgments; they are mechanical procedures that produce quantitative result and some quantitative procedures require a much more sophisticated manipulation of data than do other, of course”. Sedangkan DeLurgio (1998) mengilustrasikan jenis-jenis metode peramalan sepertipada Gambar berikut:

Page 28: Apa Sih PPIC

08 December 2011

PERAMALAN (FORECASTING) STATISTIKA DAN CONTOH KASUS

Peramalan

Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang

dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan bahwa

peramalan merupakan kegiatan untuk mengetahui nilai variabel yang dijelaskan (variabel dependen)

pada masa akan datang dengan mempelajari variabel independen pada masa lalu, yaitu dengan

menganalisis pola data dan melakukan ekstrapolasi bagi nilai-nilai masa datang.

Metode peramalan kuantitatif dijelaskan Supranto (2000) terdiri dari metode pertimbangan, metode

regresi, metode kecendrungan (trend method), metode input output, dan metode ekonometrika.

Metode kecendrungan (trend method) menggunakan suatu fungsi seperti metode regresi dengan

variable X menunjukkan waktu. Tepat tidaknya peramalan ditentukan oleh kriteria yaitu berkaitan

dengan goodness of fit yang menunjukkan bagaimana model peramalan dapat menghasilkan peramalan

yang baik. Selain itu ada tiga kriteria yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu:

1) Pola data;

2) Faktor biaya peramalan; dan

3) Faktor kemudahan.

Penentuan ketepatan peramalan pada umumnya berdasarkan beberapa metode, yaitu nilai Sidik Ragam

(F-Test), Koefisien determinasi, Kuadrat Tengah Galat (Mean Square Error (MSE), dan Persentase Galat

(Percentage Error (PE)).

Deret Waktu

Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu periode waktu

tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus

mempunyai periode waktu yang berurutan. Misalnya data penjualan suatu perusahaan antara tahun

Page 29: Apa Sih PPIC

2006-2011, maka datanya adalah penjualan tahun tahun 2006, tahun 2007, tahun 2008, tahun 2009,

tahun 2010, dan tahun 2011.

Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang

waktu secara berurutan. Periode waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan, minggu, hari atau

jam. Runtut waktu dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu.

Analisis deret waktu (time series analysis) dipakai untuk meramalkan kejadian di masa yang akan dating

berdasarkan urutan waktu sebelumnya. Ada beberapa teknik untuk meramalkan kejadian di masa yang

akan datang berdasarkan karakteristik data, misalnya teknik smoothing, teknik siklus, dan teknik

musiman.

Trend

Trend adalah pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang kadang-kadang dapat

digambarkan dengan garis lurus atau kurva mulus. Deret waktu untuk bisnis dan ekonomi, yang terbaik

adalah untuk melihat trend (atau trend-siklus) sebagai perubahan dengan halus dari waktu ke waktu.

Pada kenyataannya, anggapan bahwa trend dapat diwakili oleh beberapa fungsi sederhana seperti garis

lurus sepanjang periode untuk time series yang diamati jarang ditemukan. Seringkali fungsi tersebut

mudah dicocokkan dengan kurva trend pada suatu kurun waktu karena dua alasan, yaitu fungsi tersebut

menyediakan beberapa indikasi arah umum dari seri yang diamati, dan dapat dihilangkan dari seri

aslinya untuk mendapatkan gambar musiman lebih jelas.

Ada tiga trend yang diigunakan untuk meramalkan pergerakan keadaan pada masa yang akan datang,

yaitu:

1. Trend Linier

Sering kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati garis luruus. Deret waktu seperti

inilah yang termasuk dalam trend linier. Persamaan trend linier adalah sebagai berikut:

Page 30: Apa Sih PPIC

Dengan nilai a dan b diperoleh dari formula:

Dimana Yt menunjukan nilai taksiran Y pada nilai t tertentu. Sedangkan a adalah nilai intercept dari Y,

artinya nilai Yt akkan sama dengan a jika nilai t = 0. Kemudian b adalah nilai slope, artinya besar kenaikan

nilai Yt pada setiap nilai t. Dan nilai t sendiri adalah nilai tertentu yang menunjukan periode waktu.

Trend Linier Positif

Page 32: Apa Sih PPIC

2. Trend Kuadratik

Jika trend linier merupakan deret waktu yang berupa garis lurus, maka trend kuadratik merupakan deret

waktu dengan data berupa garis parabola.

Trend Kuadratik

Page 34: Apa Sih PPIC

Untuk mengukur sebuah deret waktu yang mengalami kenaikan atau penurunan yang cepat maka

digunakan metode trend eksponensial. Dalam metode ini digunakan persamaan:

Tetapi dalam melakukan perhitungannya, persamaan di atas dapat diubah ke dalam bentuk semi log,

sehingga memudahkan untuk mencari nilai a dan b.

Trend Eksponensial

Page 35: Apa Sih PPIC

4. Memilih Trend Terbaik

Untuk membuat suatu keputusan yang akan dilakukan di masa yang akan datang berdasarkkan deret

waktu diperlukan suatu metode peramalan yang paling baik sehingga memiliki nilai kesalahan yang

cenderung kecil. Terdapat beberapa cara untuk menentukan metode peramalan mana yang akan dipilih

sebagai metode peramalan yang paling baik, diantaranya Mean Square Error (MSE).

Untuk mencari MSE digunakan rumus sebagai berikut:

Page 36: Apa Sih PPIC

Dimana nilai e adalah selisih antara nilai Y dengan peramalan (Yt). Model yang memiliki MSE paling kecil

adalah model persamaan yang paling baik.

CONTOH KASUS

.............Penjualan Produk X pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Waktu

Bulan Penjualan

1 Januari 1143

2 Februari 1037

3 Maret 857

4 April 757

5 Mei 948

6 Juni 660

7 Juli 683

8 Agustus 809

9 September 1078

10 Oktober 696

11 November 777

12 Desember 672

Jumlah 10117

Tentukan peramalan penjualan pada bulan ke-18 dan bulan ke-25!

Page 37: Apa Sih PPIC

Penyelesaian

Dari tabel di atas akan dibuat deskripsi data ke dalam bentuk poligon agar dapat memudahkan

menganalisis data. Berikut ini adalah poligon data dari data hasil penjualan produk X pada tahun 2010:

A. Tabulasi Data:

Page 38: Apa Sih PPIC

B. Menentukan Model Persamaan Matematika:

1) Trend Linier

Dari tabel tabulasi data di atas, maka diperoleh:

Setelah itu masukan nilai a dan b ke dalam persamaan Yt = a + bt , sehingga menjadi sebuah persamaan

trend linier Yt = 843,08+ 13.t.

Page 41: Apa Sih PPIC

Setelah itu nilai a, b dan c dimasukan ke dalam persamaan Yt = a + bt + ct2 , sehingga menjadi sebuah

persamaan trend kuadratik Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2.

3) Trend Eksponensial

Page 43: Apa Sih PPIC

Setelah itu nilai a dan b dari hasil perhitungan di atas dimasukan ke dalam persamaan Yt = a.bt ,

sehingga menjadi sebuah persamaan trend eksponensial Yt = 828,58 + 0,99t.

C. Ketepatan Model Peramalan

1) Trend Linier

Yt = 843,08+ 13.t

2) Trend Kuadratik

Page 45: Apa Sih PPIC

Pembahasan

Data pengamatan runtun waktu untuk perubahan hasil penjualan produk X di tahun 2010 setiap

bulannya, dapat diketahui bahwa perubahan nilai runtut waktu pengamatan dari bulan ke bulan

jumlahnya cukup bervariasi berupa peningkatan dan penurunan.

Jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 1143. Penurunan penjualan tertinggi

terjadi pada bulan Juni sebanyak 660. Keterangan tersebut memperlihatkan perubahan nilai runtun

waktu pengamatan yang fluktuatif.

Sebelum dilakukan perhitungan, akan dihitung Mean Square Error (MSE) terlebih dahulu. Hal ini

dilakukkan untuk mencari trend mana yang paling tepat dan memiliki kesalahan terkecil untuk dijadikan

acuan peramalan. Berikut ini adalah perhitungan MSE dari trend linier, trend kuadratik, dan trend

eksponensial:

1) MSE Trend Linier

Page 47: Apa Sih PPIC

Dari perhitungan MSE di atas, bahwa nilai MSE dari trend kuadratik merupakan yang terkecil. Jadi dapat

diketahui bahwa trend kuadratik pada peramalan ini memiliki kecendrungan kesalahan yang paling

rendah dibanding dengan trend linier dan trend eksponensial.

Page 48: Apa Sih PPIC

Berikut ini adalah poligon dari permalan penjualan produk X.

Dari perhitungan menggunakan trend kuadratik di atas, maka dapat diramalkan penjualan produk X

pada bulan ke-18 adalah sebanyak 1074, dan untuk bulan ke-25 sebanyak 1816. Dapat dilihat pada kurva

di atas, pada bulan ke-12 sampai dengan bulan ke-25 terlihat bahwa jumlah penjualan produk X dari

bulan ke bulan mengalami peningkatan.