“PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN,...

121
“PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DAN ISLAMIC GOVERNANCE SCORE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTINGSKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: ANDI NURAENI NIM. 11140820000029 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Transcript of “PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN,...

  • i

    “PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR

    PERUSAHAAN, DAN ISLAMIC GOVERNANCE SCORE TERHADAP

    PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING”

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

    Disusun oleh:

    ANDI NURAENI

    NIM. 11140820000029

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1440 H/2018 M

    tel:11140820000029

  • ii

    PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR

    PERUSAHAAN, DAN ISLAMIC GOVERNANCE SCORE TERHADAP

    PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    Andi Nuraeni

    NIM. 111408200000029

    Dibawah Bimbingan

    Pembimbing

    Dr. Rini, M.Si.,Ak,CA

    NIP. 19760315200501 2 002

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1440 H/ 2018 M

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini Kamis, 12 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

    mahasiswa:

    1. Nama : Andi Nuraeni

    2. NIM : 11140820000029

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi :Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan,

    Umur perusahaan dan Islamic Governance Score

    terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting.

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

    melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 12 Juli 2018

    1. Dr. Rini, M.Si.,Ak,CA ( )

    NIP. 19760315200501 2 002 Penguji I

    2. Reskino,SE.,Ak.,Msi.,CA ( )

    NIP.19740928200801 2 004 Penguji II

  • iv

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari ini Selasa, 2 Oktober 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

    mahasiswa:

    1. Nama : Andi Nuraeni

    2. Nim : 11140820000029

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi :Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan,

    Umur perusahaan, dan Islamic Governance Score

    terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Skripsi ini diterima

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 2 Oktober 2018

    1. Yessi Fitri, SE.,M.Si, Ak ( )

    NIP. 19700924 200604 2 002 Ketua Penguji

    2. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc ( )

    NIDN. 2004068701 Penguji Ahli

    3. Dr. Rini, M.Si.,Ak,CA ( )

    NIP. 19760315200501 2 002 Pembimbing

  • v

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Andi Nuraeni

    No. Induk Mahasiswa : 111408200000029

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Jurusan : Akuntansi

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

    dan mempertanggung jawabkan.

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

    atau tanpa izin pemilik karya.

    4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggung

    jawabkan atas karya ini.

    Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

    melalui pembukan yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

    ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

    untuk dikenai sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Demikian pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya.

  • vi

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. IDENTITAS HIDUP

    1. Nama : Andi Nuraeni

    2. Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang,13 Maret 1996

    3.

    4. Jenis Kelamin : Perempuan

    5. Alamat : Jl. Abdullah Dg. Sirua No.229

    RT.008 RW.002 Kec.Panakukkang

    Kel. Karampuang, Kota Makassar

    6. Agama : Islam

    7. Telepon : 081285174898

    8. Email :[email protected]

    II. PENDIDIKAN

    1. SDN Panaikang II Makassar Tahun 2002-2008

    2. Mts Radhiatul Adawiyah Makassar Tahun 2008-2011

    3. MAN 2 Model Makassar Tahun 2011-2014

    4. S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Tahun 2014-2018

    Ekonomi dan bisnis UIN

    Syarif Hidayatullah

    III. LATAR BELAKANG KELUARGA

    1. Ayah : Andi Muis

    2. Ibu : Andi Hamsinah

    3. Alamat : Jl. Abdullah Dg. Sirua No.229

    RT.008 RW.002 Kec.Panakukkang

    Kel. Karampuang, Kota Makassar

    4. Anak ke dari : Tujuh dari Tujuh bersaudara

  • vii

    IV. PENGALAMAN ORGANISASI

    1. Anggota Pramuka SDN Panaikang II Makassar Periode 2006-2008

    2. Anggota OSIS MAN 2 Model Makassar Periode 2011-2012

    3. Anggota Paskibra MAN 2 Model Makassar Periode 2011-2014

    4. Anggota Bidang Kemahasiswaan HMJ Akuntansi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta Periode 2014-2015.

    5. Sekretaris Koordinator Bidang Data dan Informasi HMJ Akuntansi

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2015-2016.

  • viii

    THE EFFECT OF FINANCIAL PERFORMANCE, COMPANY’S SIZE,

    COMPANY’S AGE AND ISLAMIC GOVERNANCE SCORE TO THE

    DISCLOSURE OF ISLAMIC SOCIAL REPORTING

    ABSTRACT

    This research study about the influence of financial performance company’s size,

    company’s age and Islamic Governance Score to the disclosure of Islamic Social

    Reporting (ISR) in Indonesia’s and Malaysia Syariah Bank. The population in this

    study are Indonesia’s and Malaysia’s Syariah Bank in 2013-2017.

    The samples selected was 20 syariah banks using purposive sampling method.

    Data analysis technique used in this research is multiple linear regression

    analysis with of SPSS software version 21.

    The result of this study indicate company’size, company’s age and the Islamic

    Governance Score are significantly influence of the disclosure of Islamic Social

    Reporting (ISR), while liquidity does not influence the disclosure of Islamic Social

    Reporting (ISR).

    Keywords: Liquidity, Company’s Size, Company’s Age and Islamic Governance

    Score, Islamic Social Reporting.

  • ix

    PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR

    PERUSAHAAN DAN ISLAMIC GOVERNANCE SCORE TERHADAP

    PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan, ukuran

    perusahaan, umur perusahaan dan Islamic Governance Score terhadap

    pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Perbankan Syariah di

    Indonesia dan Malaysia. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah

    di Indonesia dan Malaysia dari tahun 2013-2017.

    Total sampel yang diuji sebanyak 20 bank umum syariah yang dipilih dengan

    metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan metode regresi

    berganda dengan software SPSS versi 21.

    Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran perusahaan, umur perusahaan dan

    Islamic Governance Score berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

    Islamic Social Reporting sedangkan untuk likuiditas tidak berpengaruh terhadap

    pengungkapan Islamic Social Reprorting.

    Kata Kunci: Islamic Social Reporting, Likuiditas, Ukuran Perusahaan,

    Umur Perusahaan, Islamic Governance Score.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis mendapat

    bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

    “Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Umur perusahaan dan

    Islamic Governance Score Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting.

    Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

    sebagai uswatun hasanah yang telah menuntun umatnya dari kegelapan menuju

    terang benderang.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

    guna meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

    sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

    skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan

    ucapan terima kasih kepada:

    1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Andi Muis dan Ibunda Andi

    Hamsinah yang dengan sepenuh hati memberikan dukungan, perhatian,

    cinta, bimbingan, motivasi, nasihat dan doa yang tak pernah usai kepada

    penulis.

    2. Kakak-kakak tersayang kak Isna, kak Erna, kak Irvan, kak Irham, kak

    Irma, dan kak Ikbal yang telah memotivasi, mendoakan, dan selalu

    memberikan perhatian.

    3. Bapak Dr. M. Arief Mufrani, Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekertaris Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    6. Ibu Atiqah selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan

    arahan dan bimbingan kepada penulis pada masa perkuliahan.

  • xi

    7. Ibu Dr. Rini, M.Si.,Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

    meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

    sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

    8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

    bantuan kepada penulis.

    9. Sahabat seperjuangan dari awal semester hingga sekarang Dwi, Dio, Pepi,

    Bambang, Cika, Ratu, Otoy, Widya yang saling membantu dan

    mendukung dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Terima kasih telah

    menjadi sepenggal bagian dari kehidupan penulis sehingga mewarnai masa

    perkuliahan penulis.

    10. Untuk sahabat-sahabatku Dhila, Windi, Iis, Budi, Fachrul, Aulia dan Tita

    yang selalu memberikan semangat yang tiada henti.

    11. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2014.

    12. Teman-teman HMJ Akuntansi periode 2015-2016.

    13. Teman-teman KKN CHANDRAKARYA 064.

    14. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam proses pengolahan data

    hingga penyusunan skripsi Agung, Trysutriani, Fadillah, Najah, Dinda,

    Kak Mur dan semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Terima

    kasih atas segala doa dan dukungannya.

    Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan,

    baik dari segi bahasa, pengolahan maupun penyusunan. Untuk itu penulis sangat

    mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun.

    Demikianlah, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi

    sumbangan pemikiran bagi yang membacanya.

    Jakarta, 27 September 2018

    Andi Nuraeni

  • xii

    DAFTAR ISI

    COVER ......................................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................... v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi

    ABSTRACT .................................................................................................... viii

    ABSTRAK .................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................. x

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang .................................................................................. 1

    B. Perumusan Masalah .......................................................................... 8

    C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

    A. Tinjauan Literatur ............................................................................. 11

    1. Teori Stakeholder ........................................................................ 11

    2. Teori Legitimasi .......................................................................... 12

    3. Corporate Social Responsibility ................................................. 14

  • xiii

    4. Islamic Social Reporting ............................................................. 18

    5. Kinerja Keuangan ....................................................................... 25

    6. Ukuran Perusahaan ..................................................................... 27

    7. Umur Perusahaan ........................................................................ 27

    8. Islamic Governance Score .......................................................... 28

    9. Bank Umum Syariah (BUS) ....................................................... 29

    B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 30

    C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 38

    D. Pengembangan Hipotesis .................................................................. 39

    1. Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan ISR ...................... 39

    2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan ISR ....... 40

    3. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Pengungkapan ISR ......... 41

    4. Pengaruh Islamic Governance Score terhadap

    Pengungkapan ISR ...................................................................... 42

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 44

    A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 44

    B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 44

    C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 45

    D. Metode Analisis Data ..................................................................... 45

    1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 45

    2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 46

    3. Uji Hipotesis ............................................................................... 48

    E. Operasional Variabel......................................................................... 50

  • xiv

    1. Variabel Independen ................................................................... 50

    2. Variabel Dependen ...................................................................... 53

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 55

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 55

    B. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 57

    C. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 59

    D. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 63

    E. Pembahasan ...................................................................................... 68

    1. Likuiditas terhadap Pengungkapan

    Islamic Social Reporting ............................................................ 68

    2. Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan

    Islamic Social Reporting ........................................................... 69

    3. Umur perusahaan terhadap Pengungkapan

    Islamic Social Reporting ............................................................ 70

    4. Islamic governance score terhadap Pengungkapan

    Islamic Social Reporting ........................................................... 71

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 74

    A. Simpulan ........................................................................................... 74

    B. Implikasi ........................................................................................... 75

    C. Keterbatsan ....................................................................................... 75

    D. Saran ................................................................................................. 76

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77

    LAMPIRAN .................................................................................................. 80

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .................................................. 30

    Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel .............................................................. 54

    Tabel 4.1 Kriteria Penentuan Sampel ........................................................... 55

    Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ................................................................. 56

    Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................... 57

    Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov .................................................... 60

    Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 61

    Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 62

    Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 62

    Tabel 4.8 Hasil Analisis Durbin Watson ...................................................... 63

    Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ........................................... 64

    Tabel 4.10 Uji Signifikan Simultan (Uji F) .................................................. 65

    Tabel 4.11 Uji Signifikan Parsial (Uji t ........................................................ 66

    Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis ...................................... 73

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ...................................................... 38

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel ......................................................... 81

    Lampiran 2 Tabel Islamic Social Reporting (Isr) ......................................... 82

    Lampiran 3 Indeks Islamic Social Reporting Indonesia Dan Malaysia ........ 84

    Lampiran 4 Data Variabel Islamic Governance Score ................................. 90

    Lampiran 5 Tabel Rasio Variabel Penelitian ................................................ 99

    Lampiran 6 Hasil Output SPSS ..................................................................... 102

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Corporate Social Responsibility (CSR) telah banyak dilakukan di

    negara berkembang maupun di negara maju. Corporate Social

    Responsibility ini berawal dari banyaknya kritikan yang disampaikan oleh

    masyarakat, pemerintah dan organisasi non pemerintah seperti Lembaga

    Swadaya Masyarakat mengenai dampak sosial dan lingkungan yang

    timbul dari aktivitas operasional perusahaan. Corporate Social

    Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep dimana tanggung jawab

    suatu perusahaan terhadap lingkungan sekitar guna untuk pembangunan

    berkelanjutan dan juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

    (Lestari, 2016).

    Kegiatan CSR pada awalnya merupakan kegiatan sukarela dan

    bukan paksaan tetapi, kini kegiatan CSR merupakan salah satu kewajiban

    yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sebagai wujud tanggung jawab

    dan sikap kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

    Pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai kewajiban praktik CSR

    yaitu dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman

    Modal yang menyatakan bahwa setiap penanaman modal memiliki

    kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, apabila tidak

    melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenai sanksi. Kemudian Undang-

    Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pada pasal

  • 2

    66 menyebutkan bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa

    informasi, salah satunya adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab

    sosial dan lingkungan.

    Riset Centre for Governance, Institutions and Organizations

    National University of Singapore memaparkan rendahnya pemahaman

    perusahaan terhadap praktik CSR, menyebabkan rendahnya kualitas

    pengoperasian. Riset tersebut melakukan studi terhadap 100 perusahaan di

    empat negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

    Direktur CGIO mengatakan empat negara tersebut memiliki tingkat

    pelaporan CSR yang tinggi, namun tidak otomatis membuat kualitas

    praktiknya baik. Berbagai perusahaan di keempat negara tersebut

    memberikan perhatiannya terhadap pentingnya pelaporan CSR. Namun,

    jika dilihat dari kualitasnya, praktik CSR jauh lebih baik

    diimplementasikan perusahaan-perusahaan Singapura dan Thailand di

    bandingkan Indonesia dan Malaysia (CNN, 21 Juli 2016).

    Gagasan utama dalam isu CSR adalah menjadikan perusahaan

    dihadapkan bukan hanya pada konsep single-bottom-line (SBL) dalam

    bentuk nilai perusahaan atau catatan keuangan perusahaan, melainkan juga

    pada konsep tripple-bottom-line (TBL) yang meliputi aspek keuangan

    perusahaan, kehidupan sosial dan lingkungan hidup. Sofyani (2012)

    mengemukakan bahwa ada beberapa ahli yang mengatakan ada empat

    model atau pola penerapan CSR yang biasanya diterapkan oleh perusahaan

    di Indonesia yaitu keterlibatan langsung, melalui yayasan atau organisasi

  • 3

    sosial perusahaan, bermitra dengan pihak lain dan bergabung dalam suatu

    konsorsium.

    Secara konvensional pengungkapan tanggung jawab sosial bagi

    para pengguna laporan perusahaan termasuk investor adalah suatu hal

    yang bisa menjadi pertimbangan untuk membuat keputusan berinvestasi,

    karena dari pengungkapan tersebut para pengguna laporan perusahaan

    dapat mengetahui tindakan apa yang dilakukan perusahaan untuk

    meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar

    (Widiawati dan Raharja, 2012). Namun, untuk investor muslim dan para

    pengguna laporan perusahaan muslim lainnya juga menginginkan

    pengungkapan sosial secara syariah, karena pengungkapan yang mereka

    inginkan tidak hanya menjelaskan mengenai tindakan apa saja yang

    dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan

    lingkungan sekitar tetapi juga pengungkapan mengenai apakah operasional

    perusahaan tetap sesuai dengan syariat islam atau tidak. Di Indonesia

    kesadaran mengenai CSR ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan

    yang mengungkapkan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan

    tahunan maupun press release lainnya (Fitria dan Hartanti, 2010).

    Konsep CSR sebenarnya sudah ada dalam ajaran agama Islam

    yaitu kesempurnaan iman seseorang muslim tidak hanya dicapai dengan

    hubungan vertikal kepada Allah SWT (Hablumminallah), tetapi juga harus

    sejalan dengan hubungan yang baik kepada sesama muslim

    (Hablumminannas) (Sofyani, 2012). Siwar dan Hossain (2009)

  • 4

    menyatakan bahwa nilai-nilai Islam yang dibawah oleh Nabi Muhammad

    SAW dapat digunakan sebagai landasan tanggung jawab sosial perusahaan

    sama seperti halnya pada perusahaan konvensional. Dalam penelitiannya

    menyimpulkan bahwa nilai-nilai islam memiliki hubungan yang relevan

    dan memiliki kontribusi terhadap konsep CSR yang berkembang hingga

    saat ini.

    Salah satu lembaga keuangan yang menjalankan usahanya dengan

    menggunakan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam adalah bank syariah.

    Pelaksanaan CSR pada perbankan syariah bukan hanya sekedar

    menjalankan peraturan undang-undang atau hanya untuk mengejar

    keuntungan secara maksimal. Muhammad (2005) mengemukakan secara

    umum fungsi bank syariah yaitu manajer investasi, investor, penyedia jasa

    keuangan, lalu lintas pembayaran serta pengembang dana sosial. Tiga

    fungsi pertama merupakan fungsi bisnis sedangkan fungsi keempat

    merupakan fungsi sosial.

    Pelaksanaan fungsi sosial bank syariah dipertegas dalam Undang-

    Undang Nomor 21 tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah, bab II pasal 4

    ayat 2 menyatakan bahwa: Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dapat

    menjelaskan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu

    menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana

    sosial lainnya dan menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat.

    Bank syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

    pesat. Perkembangan yang terus meningkat ini disertai persaingan yang

  • 5

    cukup ketat mengharuskan bank syariah untuk terus memperbaiki

    kinerjanya. Bank syariah harus dapat mewujudkan kepercayaan dari para

    stakeholders, karena hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi

    perkembangan bank itu sendiri (Fitria dan Hartanti, 2010). Pandangan

    stakeholders terhadap bank syariah tentunya berbeda dengan bank

    konvensional. Hal tersebut karena bank syariah dikembangkan sebagai

    lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya dengan

    menerapkan prinsip-prinsip syariah.

    Salah satu upaya bank syariah untuk meningkatkan kepercayaan

    stakeholdernya adalah dengan menginformasikan aspek sosialnya melalui

    laporan tanggung jawab sosial. Masyarakat memiliki hak untuk

    mengetahui informasi mengenai kegiatan operasional perbankan termasuk

    dari aspek sosialnya.

    Sejauh ini pengungkapan CSR pada perbankan syariah mengacu

    pada Global Reporting Initiative indeks. Jika melihat pedoman GRI yang

    bersifat konvensional, maka kurang tepat bila digunakan sebagai tolak

    ukur pengungkapan CSR pada perbankan syariah. Pelaporan tanggung

    jawab sosial perusahaan pada sistem konvensional hanya berfokus pada

    aspek material dan moral. Sehingga, perlu adanya kerangka khusus untuk

    pelaporan pertanggungjawaban sosial yang sesuai dengan prinsip-prinsip

    syariah.

    Islamic Social Reporting (ISR) adalah perluasan dari sistem

    pelaporan keuangan yang merefleksikan pemikiran baru dan lebih luas

  • 6

    dari masyarakat sehubungan dengan peran komunitas bisnis dalam

    perekonomian (Haniffa, 2002). Islamic Social Reporting merupakan

    kerangka khusus untuk pelaporan pertanggung jawaban sosial yang sesuai

    dengan prinsip syariah, dengan menjadikan aspek spiritual sebagai fokus

    utama dalam pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan karena para

    pembuat keputusan muslim memiliki ekspektasi agar perusahaan

    mengungkapkan informasi secara sukarela guna membantu perusahaan

    Islam dalam pemenuhan kewajiban terhadap Allah SWT dan masyarakat.

    Indeks Islamic Social Reporting (ISR) berisi kompilasi item-item

    standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing

    Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian

    dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR

    yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Othman dan Thani,

    2010).

    Islamic Social Reporting (ISR) pertama kali dikemukakan oleh

    Haniffa (2002) kemudian dikembangkan oleh Othman, Thani dan Ghani,

    2009) dengan menambahkan item-item yang relevan berkaitan dengan

    Islamic Social Reporting. Islamic Social Reporting terdiri dari enam tema

    pengungkapan, yaitu keuangan dan investasi, produk atau jasa, karyawan,

    masyarakat, lingkungan dan tata kelola perusahaan (Lestari, 2016).

    Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Othman

    et.al (2009) Penelitian ini mengindikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

    Islamic Social Reporting pada top perusahaan syariah yang terdaftar dalam

  • 7

    bursa efek Malaysia. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa ukuran

    perusahaan, profitabilitas, dan ukuran dewan direksi muslim secara

    signifikan mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR, sedangkan tipe

    industri tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR.

    Farook dan Lanies (2005) mengindentifikasi faktor-faktor yang

    dapat mempengaruhi pelaporan tanggung jawab sosial pada bank syariah.

    Faktor-faktor tersebut yaitu keadaan sosial dan tekanan politik suatu

    negara, populasi penduduk muslim, Islamic governance score dan struktur

    kepemilikan dengan variabel kontrol ukuran perusahaan. Hasil dari

    penelitian ini menunjukkan bahwa keadaan sosial dan tekanan politik

    suatu negara, jumlah populasi muslim, Islamic governance score dan

    struktur kepemilikan menunjukkan hasil yang signifikan dalam

    mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan ukuran

    perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan pelaporan keuangan

    secara signifikan.

    Lestari (2016) mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

    pengungkapan tanggung jawab sosial pada perbankan syariah Indonesia.

    Faktor-faktor yang di uji tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran

    perusahaan, dan umur perusahaan terhadap pengungkapan Islamic Social

    Reporting. Hasilnya menunjukkan bahwa umur perusahaan memiliki

    pengaruh terhadap pengungkapan Islaimc Social Reporting. Sedangkan

    profitabilitas, likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan tidak

    berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

  • 8

    Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan

    hipotesis penelitian sebelumnya dengan menggunakan Islamic Social

    Reporting (ISR) sebagai indeks pengungkapan tanggung jawab sosial pada

    Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia. Oleh karena itu penulis

    mengambil judul “ PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN

    PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN DAN ISLAMIC

    GOVERNANCE SCORE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC

    SOCIAL REPORTING”

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan pokok yang

    dirumuskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

    1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social

    Reporting?

    2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

    Islamic Social Reporting?

    3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic

    Social Reporting?

    4. Apakah Islamic Governance Score berpengaruh terhadap

    pengungkapan Islamic Social Reporting?

  • 9

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

    dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan

    Islamic Social Repoting.

    2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap Islamic

    Social Reporting.

    3. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap Islamic Social

    Reporting.

    4. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Governance Score terhadap

    Islamic Social Reporting.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak

    yang membutuhkan informasi ini :

    1. Manfaat Teoritis

    a) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat

    sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding

    untuk menambah ilmu pengetahuan.

    b) Penulis berikutnya, sebagai bahan referensi penelitian

    selanjutnya bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan

    penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

    c) Penulis, sebagai sarana memperluas serta menambah wawasan

    mengenai tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, umur

  • 10

    perusahaan, Islamic Governance Score, dan Islamic Social

    Reporting sehingga dapat bermanfaat bagi penulis di masa

    yang akan datang.

    2. Manfaat Praktis

    a) Bagi Perbankan Syariah

    Membantu memberikan saran dan masukan bagi kinerja

    manajer dalam melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dan

    juga mengevaluasi kinerja tanggung jawab sosial bank melalui

    pengungkapan yang dilakukan.

    b) Bagi Investor

    Membantu untuk mengetahui competitive advantage suatu

    perusahaan perbankan syariah dengan melihat kinerja keuangan

    maupun non-keuangan.

  • 11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Literatur

    1. Teori Stakeholder

    Stakeholder adalah suatu masyarakat, kelompok, komunitas atau

    individu manusia yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap

    suatu organisasi atau kelompok. Menurut Freeman dan Mcvea (2001)

    dalam Kurniawansyah (2014) mendefinisikan stakeholder sebagai

    setiap kelompok atau individu yang dipengaruhi atau dapat

    mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

    Teori stakeholder merupakan teori yang menyatakan bahwa

    perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan

    sendiri, namun harus memberikan manfaat kepada seluruh

    stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,

    pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain) (Ghazali dan Chairiri,

    2007).

    Menurut Thomas dan Andrew dalam Hadi (2011), Teori

    stakeholder memiliki beberapa asumsi sebagai berikut:

    a) Perusahaan memiliki hubungan dengan banyak kelompok

    stakeholders yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan

    perusahaan.

    b) Teori ini ditekankan pada sifat alami hubungan dalam proses dan

    keluaran bagi perusahaan dan stakeholdernya.

  • 12

    c) Kepentingan seluruh legitimasi stakeholders memiliki nilai secara

    hakiki dan tidak membentuk kepentingan yang didominasi satu

    sama lain.

    d) Teori ini memfokuskan pada pengambilan keputusan manajerial.

    Dapat disimpulkan bahwa dalam suatu aktivitas perusahaan

    dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dan dari dalam, yang dapat

    disebut dengan stakeholders. Kelangsungan hidup perusahaan

    bergantung pada dukungan stakeholders. Pengungkapan sosial

    dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan

    stakeholdernya (Ghazali et.al, 2007). Jika pengungkapan CSR

    dilakukan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi

    para stakeholder serta mendapatkan dukungan dari para stakeholder

    demi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Semakin baik

    pengungkapan CSR dilakukan oleh perusahaan maka stakeholder akan

    semakin memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala

    aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai

    laba yang diharapkan perusahaan.

    2. Teori Legitimasi

    Teori legitimasi (Legitimacy theory) berfokus pada interaksi antara

    perusahaan dengan masyarakat. Teori ini menyatakan bahwa

    organisasi adalah bagian dari masyarakat sehingga harus

    memperhatikan norma-norma sosial masyarakat karena kesesuaian

    dengan norma sosial dapat membuat perusahaan semakin legitimate.

  • 13

    Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari

    teori legitimasi adalah kontrak sosial antara perusahaan dengan

    masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber

    ekonomi.

    Gray et.al. (1996) dalam Hadi (2011) berpendapat bahwa

    legitimasi merupakan:

    “ ....a systems-oriented view of organisation and society ...permits

    us to focus on the role of information and disclosure in the

    relationship between organisations, the state, indivisuals and group”.

    Definisi tersebut mengatakan bahwa legitimasi merupakan sistem

    pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada keberpihakan terhadap

    masyarakat (society), pemerintah, individu dan kelompok masyarakat.

    Untuk itu sebagai suatu sistem yang mengutamakan keberpihakan atau

    kepentingan masyarakat. Operasi perusahaan harus sesuai dengan

    harapan dari masyarakat.

    Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan

    bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat.

    Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk

    menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka

    diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat

    tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga

    dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong

  • 14

    atau membantu investor dalam melakukan pengambilan keputusan

    investasi.

    Teori legimimasi juga berhubungan dengan kepatuhan bank

    syariah terhadap prinsip-prinsip Islam. Bentuk kepatuhan ini salah

    satunya diimplementasikan dengan melakukan pengungkapan CSR

    (Taufik, Widianti dan Rafiqoh, 2015).

    3. Corporate Social Responsibility

    Bertens (2004) mengungkapkan tanggung jawab

    (Responsibility) berarti suatu keharusan seseorang sebagai makhluk

    rasional dan bebas untuk tidak mengelak serta memberikan

    penjelasan mengenai perbuatannya, secara retrospektif dan prospektif.

    Sementara itu, Kast (2003) mendefinisikan tanggung jawab sosial

    (Social Responsibility) sebagai bentuk keterlibatan dari organisasi

    dalam upaya mengatasi kelaparan dan kemiskinan,

    mengurangi pengangguran, tunjangan untuk pendidikan dan kesenian.

    Hal ini didasari pemikiran bahwa semua organisasi adalah sistem yang

    bergantung pada lingkungannya dan karena ketergantungan itulah

    maka suatu organisasi perlu memperhatikan pandangan dan harapan

    masyarakat.

    Rahman (2009) dalam The World Business Council for

    Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai suatu

    komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi

    berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga

  • 15

    karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (lokal) dan masyarakat

    secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

    Hadi (2011) menguraikan prinsip-prinsip tanggung jawab

    sosial diantaranya, yaitu:

    a) Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam

    melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan

    keberlanjutan sumber daya di masa depan, keberlanjutan juga

    memberi arahan bagaimana penggunaan sumber daya sekarang

    tetap memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan

    generasi masa depan. Dengan demikian, sustainability berputar

    pada keberpihakan dan upaya bagaimana society

    memanfaatkan sumber daya agar tetap memperhatikan generasi

    masa datang.

    b) Accountability, adalah upaya perusahaan terbuka dan

    bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan.

    Akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas perusahaan

    mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep

    ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan

    terhadap pihak internal dan eksternal.

    c) Transparancy, merupakan prinsip yang penting bagi pihak

    eksternal. Transparansi berperan mengurangi asimetri

    informasi, kesalahpahaman khususnya informasi dan

    pertanggung jawaban berbagai dampak dari lingkungan.

  • 16

    Konsep CSR dapat dilihat dari dua sudut pandang yang

    berbeda. Pertama menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah

    mencari laba, sehingga CSR merupakan sebuah strategi dalam operasi

    bisnis. sedangkan yang kedua menyatakan bahwa tujuan dari

    perusahaan adalah mensejahterakan orang, menjamin keberlanjutan

    hidup tempat ditinggali dan mencari laba (profit). Dimana gagasan

    tersebut menjadikan perusahaan tidak lagi hanya dihadapkan pada

    tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, namun juga

    memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Tanggung jawab

    perusahaan harus berpijak pada triple bottom line yaitu selain aspek

    finansial juga aspek sosial dan lingkungan.

    Corporate Social Responsibility dalam perseptif islam berarti

    kedudukan, ketaatan, kepatuhan, dan penyerahan diri kepada Allah

    SWT. Ajaran islam menurut wibisono (2007) terdiri dari tiga aspek

    utama:

    a) Akidah

    Akidah adalah pokok-pokok keimanan dan kepercayaan

    yang harus diyakini kebenarannya oleh manusia. Akidah

    Islam terpenting terangkum dalam rukun Iman yaitu Iman

    kepada Allah SWT, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada

    Kitab-KitabNya, Iman kepada Rasul-RasulNya dan Iman

    kepada hari akhir. Akhlak bersifat tetap tidak berubah

    berdasarkan waktu dan tempat.

  • 17

    b) Syariah

    Syariah adalah peraturan dan hukuman dari Allah SWT

    yang berisikan perintah dan larangan (hukum trakhlifi) yang

    dibebankan kepada manusia. Syariah mengalami

    perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan peradaban

    manusia. Syariah secara umum terbagi menjadi dua, yaitu

    Ibadah dan Muamalah. Ibadah terkait antara hubungan antar

    Allah SWT dengan manusia, sedangkan muamalah terkait

    perintah dan larangan yang menyangkut hubungan horizontal

    antara manusia dengan manusia, manusia dengan hewan dan

    tumbuhan, manusia dengan lingkungan, termasuk didalamnya

    masalah ekonomi, sosial, budaya dan politik.

    c) Akhlak

    Akhlak adalah norma etika Islam yang menyangkut

    perilaku dan sikap manusia terhadap Allah, Nabi, manusia,

    hewan, tumbuhan dan lingkungan. Akhlak Islam terangkum

    dalam konsep ihsan. Dengan ihsan, setiap manusia akan

    terdorong untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi

    perilaku buruk.

    Berbeda halnya dalam CSR secara konvensional, dalam

    penerapan CSR yang berdasarkan prinsip syariah, maka CSR harus

    terlepas dari unsur riba. Bank syariah merupakan lembaga yang harus

    menjalankan prinsip CSR dalam roda bisnisnya. Bank syariah sebagai

  • 18

    lembaga keuangan syariah tidak boleh diarahkan untuk menghasilkan

    laba yang maksimum (Shalul 2001).

    4. Islamic Social Reporting

    Islam adalah agama yang secara lengkap mengatur seluruh aspek

    kehidupan manusia di muka bumi. Siwar dan Hossain (2009)

    menyatakan bahwa landasan dasar dari agama Islam adalah aqidah

    (belief and faith), ibadah (worship), dan akhlak (morality and ethics).

    Selain itu, ada prinsip lain yang sangat mendasar bagi setiap muslim

    yakni tauhid (mengesakan Allah SWT) dalam beribadah dan tidak

    menyekutukannya yang sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-

    Quran surat Ali Imran ayat 64 mengenai orang yang berhak

    menyandang gelar seorang Muslim:

    Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita)

    menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami

    dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali kepada Allah dan

    kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa

    kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika

    mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah

    bahwa kami adalah orang Muslim.”

    Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai sebaik-baiknya

    makhluk di muka bumi. Sebagai makhluk yang paling sempurna yang

    Allah SWT ciptakan sudah sepatutnya manusia selalu menjalani segala

  • 19

    perintah dan menjauhi larangan-Nya dimana yang berhubungan

    dengan hal ini adalah merusak lingkungan

    Islamic Social Reporting adalah perluasan dari sistem

    pelaporan keuangan yang merefleksikan pemikiran baru dan lebih luas

    dari masyarakat sehubungan dengan peran komunitas bisnis dalam

    perekonomian (Haniffa, 2002). Islamic Social Reporting lebih

    menekanan terhadap keadilan sosial dalam pelaporannya selain

    pelaporan terhadap lingkungan, kepentingan minoritas dan karyawan.

    Hal ini menyangkut masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan

    masyarakat dalam praktik perdagangan yang tidak merata seperti

    pendistribusian pendapatan (zakat).

    Faktor penting yang menjadi dasar syariah dalam pembentukan

    Islamic Social Reporting (ISR) adalah Tauhid (Tuhan Yang Esa) dan

    tidak menyekutukan-Nya, menyerahkan segala urusan kepada Allah

    SWT dan tunduk terhadap segala perintah-Nya, meyakini bahwa

    kepunyaan Allah-lah Kerajaan langit dan bumi (Qur’an 57:5), dan

    kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan (Qur’an 2:28). Hal

    tersebut mengarahkan pandangan seorang Muslim untuk mau

    menerima segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh Syariat Islam

    berdasarkan dua sumber utama yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Syariah

    menjadi dasar dalam setiap aspek kehidupan seorang muslim dan

    sangat berpengaruh dalam kemakmuran seluruh umat (masyarakat).

  • 20

    Penelitian ini menggunakan indeks Islamic Social Reporting

    (ISR) yang digunakan oleh Othman dan Ghani (2009) dengan

    beberapa penyesuaian. Berikut tema pengungkapan dalam Islamic

    Social Reporting yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

    a. Pendanaan dan Investasi

    1) Riba (Interest-Free)

    Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti

    tambahan (Al-Ziyadah), meningkat (Al-Irtifa),

    berkembang (An-Nuwuw) dan membesar (Al’uluw).

    Masalah riba yaitu adanya penambahan yang diambil

    tanpa adanya suatu penyeimbang atau pengganti yang

    dibenarkan syariah. Hal yang dimaksud transaksi

    pengganti dan penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau

    komersil yang melegitimasi adanya penambahan secara

    adil seperti jual beli, sewa atau bagi hasil proyek

    dimana dalam transaksi tersebut ada faktor

    penyeimbang berupa ikhtisar/usaha, risiko dan biaya.

    Salah satu bentuk riba di dunia perbankan adalah

    pendapatan dan beban bunga.

    2) Gharar (Ketidakpastian)

    Gharar terjadi ketika terdapat informasi yang tidak

    jelas antara kedua belah pihak yang bertransaksi dalam

    hal kuantitas, kualitas, harga, waktu penyerahan dan

  • 21

    akad. Salah satu bentuk gharar adalah transaksi lease

    dan purchase (sewa-beli) karena adanya ketidakpastian

    dalam akad yang diikrarkan antara kedua pihak.

    3) Zakat

    Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat

    muslim untuk mengeluarkan atas harta benda yang

    dimiliki ketika telah mencapai nisab. Zakat tentunya

    tidak sama dengan donasi, sumbangan dan sedekah.

    Zakat memiliki aturan yang jelas mengenai harta yang

    harus dizakatkan, batasan harta yang terkena zakat, cara

    perhitungannya dan siapa saja yang wajib menerima

    harta zakat.

    Dalam perbankan syariah wajib untuk melaporkan

    sumber dan penggunaan dana zakat selama periode

    dalam laporan keuangan. Bahkan dalam PSAK 101

    dinyatakan jika bank syariah belum melakukan fungsi

    zakat secara penuh bank syariah tetap harus menyajikan

    laporan zakat.

    4) Kebijakan Atas Keterlambatan Pembayaran Piutang

    Dan Penghapusan Piutang Tak Tertagih

    Penangguhan atau pengahapusan piutang harus

    dilakukan dengan adanya penyelidikan terlebih dahulu

    kepada pihak debitur terkait pembayaran piutang.

  • 22

    Terkait dengan kebijakan dan keterlambatan

    pembayaran piutang dan kebangkrutan klien atas

    keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan

    klien untuk meminimalisir resiko pembiayaan. Bank

    Indonesia mengharuskan bank mencadangkan

    penghapusan bagi aktiva-aktiva produktif yang

    mungkin bermasalah, biasa nya disebut dengan

    Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).

    b. Produk dan pelayanan

    Dalam tema ini, aspek yang perlu diungkapkan yaitu

    mengenai status kehalalan produk, kualitas dan keamanan

    suatu produk, dan keluhan konsumen. Pentingnya status

    kehalalan suatu produk merupakan suatu kewajiban yang

    harus diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan

    tahunannya kepada seluruh konsumen muslim. Status

    kehalalan produk diketahui setelah mendapatkan sertifikat

    kehalalan produk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Setelah produk dinyatakan halal, hal lain yang juga penting

    untuk perusahaan adalah mengenai kualitas dan keamanan

    produk. Produk yang berkualitas dan aman akan

    meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen

    terhadap suatu perusahaan.

  • 23

    Item pengungkapan selanjutnya adalah mengenai

    keluhan konsumen atau pelayanan pelanggan. Suatu

    perusahaan tidak hanya berfokus pada suatu produk yang

    dihasilkan melainkan memberikan pelayanan kepada

    konsumen yang memuaskan dengan menyediakan pusat

    layanan keluhan konsumen setelah proses jual beli.

    c. Tenaga kerja

    Hanifa (2002) dan Othman et.al. (2010) mengemukakan

    bahwa masyarakat ingin mengetahui apakah karyawan-

    karyawan perusahaan telah diperlakukan secara adil dan

    wajar melalui informasi-informasi yang diungkapkan

    seperti gaji atau upah, karakteristik pekerjaan, hari kerja,

    hari libur, jaminan kesehatan dan kesejahteraan, kebijakan

    terkait waktu dan tempat ibadah, pendidikan dan pelatihan,

    kesetaraan hak dan lingkungan kerja.

    d. Masyarakat

    Beberapa item pengungkapan yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah sedekah/donasi, wakaf, qard, dana

    sukarela dari karyawan, pemberian beasiswa,

    pemberdayaan kerja bagi siswa yang lulus sekolah atau

    kuliah berupa magang atau praktik kerja lapangan,

    pengembangan dalam kepemudaan, peningkatan kualitas

    hidup masyarakat kelas bawah, kepedulian terhadap anak-

  • 24

    anak, kegiatan amal sosial lainnya dan dukungan terhadap

    kegiatan-kegiatan kesehatan, olahraga, hiburan, budaya,

    pendidikan, dan agama. Haniffa (2002) mengungkapkan

    bahwa konsep dasar yang mendasari tema ini adalah

    ummah, amanah, dan adil yang menekankan pada

    pentingnya saling berbagi dan meringankan beban

    masyarakat.

    e. Lingkungan

    konsep yang mendasari tema lingkungan dalam

    penelitian ini menekankan pada prinsip keseimbangan,

    kesederhanaan dan tanggung jawab dalam menjaga

    lingkungan. Perusahaan tidak seharusnya terlibat dalam

    setiap jenis kegiatan yang mungkin dapat merusak

    lingkungan. Oleh karena itu informasi-informasi yang

    berhubungan dengan penggunaan sumber daya dan

    program-program yang digunakan untuk melindungi

    lingkungan harus diungkapkan dalam laporan tahunan

    perusahaan (Othman et.al., 2010). Perbankan mungkin

    tidak menyebabkan kerugian langsung bagi lingkungan,

    tetapi bank syariah diharapkan tidak memberikan biaya

    kegiatan yang mengarah pada perusakan lingkungan karena

    kegiatan tersebut akan merugikan masyarakat. Selain itu

    bank syariah dapat memberikan sumbangan untuk

  • 25

    membantu melestarikan lingkungan sehingga diharapkan

    bagi bank-bank syariah untuk melaporkan sifat dan jumlah

    setiap sumbangan yang dikeluarkan dan mengungkapkan

    apakah bank telah membiayai kegiatan-kegiatan yang dapat

    menyebabkan kerusakan lingkungan.

    f. Tata Kelola Perusahaan

    Tata kelola perusahaan tidak bisa dipisahkan guna

    memastikan pengawasan pada aspek syariah. Informasi

    yang diungkapkan dalam tema tata kelola perusahaan

    adalah status kepatuhan terhadap syariah, rincian nama dan

    profil direksi, DPS dan komisaris, laporan kinerja

    komisaris, DPS dan direksi, kebijakan remunerasi

    komisaris, DPS dan direksi, struktur kepemilikan saham,

    kebijakan anti korupsi dan kebijakan anti pencucian uang

    (Othman et.al., 2009).

    5. Kinerja Keuangan

    Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian

    pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran,

    misi, visi, dan tujuan perusahaan (Rachmansyah, Muhammad, dan

    Idayati, 2017). Sedangkan kinerja keuangan merupakan salah satu

    faktor yang menunjukkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi

    dalam rangka mencapai tujuannya (Pertiwi dan Pratama, 2012).

  • 26

    Pentingnya kinerja keuangan dalam perusahaan maka

    diperlukan adanya penilaian terhadap kinerja keuangan tersebut,

    mengingat kinerja keuangan dapat berubah-ubah bisa mengalami

    kenaikan maupun penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu

    caranya adalah mengukur kinerja keuangan setiap periode tertentu

    dengan menganalisa laporan keuangan menggunakan rasio–rasio

    keuangan.

    Hasil pengukuran kinerja keuangan dapat dijadikan dasar bagi

    manajemen atau pengelola perusahaan untuk perbaikan kinerja pada

    periode berikutnya dan dijadikan landasan pemberian reward dan

    punishment terhadap manajer dan karyawan (Pertiwi et.al., 2012).

    Selain itu hasil pengukuran kinerja keuangan juga bermanfaat bagi

    investor maupun calon investor sebagai dasar keputusan investasi,

    dimana mereka akan melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan

    return atas investasi yang akan ditanamkan (Heder dan Priyadi, 2017).

    Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin tinggi pula

    return yang akan di dapatkan oleh investor.

    Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan elemen

    keuangan maupun non keuangan. Menurut Harahap (2010) ada

    beberapa jenis rasio keuangan yang digunakan dalam menilai kinerja

    keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

    profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio

  • 27

    penilaian pasar dan rasio produktivitas. Dalam penelitian ini untuk

    mengukur kinerja keuangan, peneliti menggunakan rasio likuiditas.

    Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi

    kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas menunjukkan bahwa

    semakin tinggi rasio lancar, maka akan semakin besar kemampuan

    perusahaan untuk membayar tagihannya (Lestari, 2016). Sehingga

    akan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab

    sosial.

    6. Ukuran Perusahaan

    Semakin besar ukuran perusahaan, biasanya informasi yang

    tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan

    dengan investasi dalam perusahaan tersebut semakin banyak (Siregar

    dan Utama, 2005).

    Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan beberapa

    cara, antara lain jumlah karyawan, nilai total aset, dan volume

    penjualan. Semakin besar nilai total penjualan, total aset, dan volume

    penjualan maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Dalam

    penelitian ini ukuran perusahaan menggunakan total aset sebagai

    pengukurannya.

    7. Umur Perusahaan

    Perusahaan yang memiliki umur lebih muda diprediksi akan

    melakukan penyebaran informasi yang lebih banyak dibandingkan

    perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua. Umur perusahaan

  • 28

    dilihat dari berapa lama perusahaan tersebut listing atau terbit (Lestari,

    2016). Dengan mengetahui umur perusahaan, maka akan diketahui

    pula sejauh mana perusahaan tersebut survive.

    Perusahaan dengan umur yang lama akan memberikan pengalaman

    yang banyak dalam mengelola usaha tersebut sehingga mampu

    menghadapi berbagai kondisi yang ada dan mampu menjaga kestabilan

    profit yang diperoleh. Dalam penelitian ini pengukuran umur

    perusahaan dapat dilihat dari tahun berdiri.

    8. Islamic Governance Score

    Menurut peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009, Dewan

    Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan

    nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar

    sesuai dengan prinsip syariah. Jumlah anggota dewan pengawas

    syariah menurut ketentuan GCG yang ditetapkan dalam Undang-

    Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu

    sekurang-kurangnya sebanyak dua orang. Perbedaan mendasar antara

    bank konvensional dan syariah ialah adanya dewan pengawas syariah

    (Taufik, Widianti dan Rafiqoh, 2015).

    Islamic Governance Score diukur dengan jumlah dewan

    pengawas syariah, latar belakang pendidikan, serta reputasi dari dewan

    pengawas syariah yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan

    (Farook dan Lanies, 2011).

  • 29

    9. Bank Umum Syariah

    Pengertian bank secara khusus dijelaskan dalam UU Nomor 21

    Tahun 2008 pasal 1 ayat 7 yang menyatakan bank syariah adalah bank

    yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

    Bank umum syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

    mengandalkan pada bunga. Bank umum syariah juga dapat diartikan

    sebagai lembaga keuangan atau perbankan yang operasioanal dan

    produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis. Bank

    umum syariah dalam aktivitasnya baik sebagai penghimpun dana

    maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan

    mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi

    hasil (Presetyoningrum dan Toyyib, 2016),

    Tujuan dari bank umum syariah adalah menunjang pelaksanaan

    pembangunan nasional, seperti melakukan fungsi untuk mendukung

    sektor ril melalui pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah dan fungsi

    intermediasi yang mendukung pelaksanaan pembangunan nasional

    dalam rangka pemerataan kesejahteraan rakyat. Prinsip dasar dari bank

    umum syariah dalam menjalankan sistem operasionalnya dengan

    mengutamakan keadilan yang ditujukan untuk semua pihak, baik pihak

    kreditur maupun pihak debitur.

  • 30

    B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini mengenai Likuiditas (X1),

    Ukuran Perusahaan (X2), Umur Perusahaan (X3), dan Islamic Governance Score (X4) pada Islamic Social Reporting (Y).

    Tabel 2.1

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    1 Rohana Othman, Azlan Md

    Thani, dan Erlane K Ghani

    Determinants of Islamic

    Social Reporting Among Top

    Shariah Approved

    Campanies In Bursa

    Malaysia

    Research Journal of

    Internasional Studies, Issue

    12 Universitas MARA,

    Malaysia 2009.

    Jenis Penelitian: Kuantitatif

    Sumber Data: Annual Report

    Sampel: 56 Perusahaan

    Syariah yang terdaftar

    di Bursa Efek

    Malaysia

    Tahun Data: 2004-2006

    ● ● Penelitian ini mengindikasi faktor-faktor

    yang mempengaruhi Islamic Social

    Reporting pada top perusahaan syariah yang

    terdaftar dalam bursa efek Malaysia. Alat

    analisis yang digunakan yaitu analisis regresi

    berganda.

    Hasil penelitiannya yaitu ukuran perusahaan,

    profitabilitas, komposisi dewan pengurus

    berpengaruh signifikan terhadap

    pengungkapan ISR. Sedangkan tipe industri

    tidak perpengaruh terhadap pengungkapan

    ISR.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 31

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    2 Santi Lestari

    Pengaruh Tingkat

    Profitabilitas, Likuiditas,

    Leverage, Ukuran

    Perusahaan, Dan Umur

    Perusahaan Terhadap

    Pengungkapan Islamic

    Social Reporting

    E-Journal Universitas

    Negeri Surabaya, 2016

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    Perusahaan Perbankan

    Syariah Indonesia

    yang terdaftar dalam

    BUS.

    Tahun Data

    2010-2014

    ● ● ● ● Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Umur

    perusahaan memiliki pengaruh terhadap

    pengungkapan Islaimc Social Reporting.

    Sedangkan profitabilitas, likuiditas, leverage,

    dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

    terhadap pengungkapan Islamic Social

    Reporting.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 32

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    3 Septi Widiawati, Surya

    Raharja

    Analisis Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Islamic

    Social Reporting.

    Perusahaan-Perusahaan

    Yang Terdapat Pada Daftar

    Efek Syariah

    Diponegoro Journal Of

    Accounting. Volume 1,

    Nomor 2 Tahun 2012.

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    Perusahaan Syariah

    yang Listed di Bursa

    Efek Syariah

    Indonesia

    Tahun Data:

    2009-2011

    ● ● Penelitian ini mengindikasi faktor-faktor yang

    memperngaruhi Islamic Social Reporting pada

    perusahaan-perusahaan syariah yang terdaftar

    dalam bursa efek Indonesia. Alat analisis yang

    digunakan yaitu analisis regresi berganda..

    Hasil penelitiannya ukuran perusahaan,

    profitabilitas, tipe industri, jenis bank

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Islamic Social Reporting.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 33

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    4 Tria Karina Putri, Etna Nur

    Afri Yuyetta.

    Faktor-Faktor Yang

    Memperngaruhi Islamic

    Social Reporting

    Diponegoro Journal Of

    Accounting. Volume 3,

    Nomor 2 Tahun 2014.

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    142 sampel

    Perusahaan Syariah

    yang Listed di Bursa

    Efek Syariah

    Indonesia

    Tahun Data:

    2011-2012

    ● ● Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    mendapatkan bukti empiris tentang faktor

    yang mempengaruhi Islamic Social Reporting

    dalam laporan tahunan perusahaan. Teknik

    analisis yang digunakan yaitu metode regresi

    berganda dan uji asumsi klasik.

    Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran

    industry, jenis perusahaan dan efek syariah

    berpengaruh positif signifikan terhadap

    Islamic social reporting. Sedangkan

    profitabilitas tidak berpengaruh signifikan

    terhadap Islamic Social Reporting.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 34

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    5 Rita Rosiana, Bustanul

    Arifin, Muhamad Hamdani

    Pengaruh Ukuran

    Perusahaan, Profitabilitas,

    Leverage, dan Islamic

    Governance Score terhadap

    Pengungkapan Islamic

    Social Reporting.

    Esensi. Jurnal Bisnis dan

    Manajemen. Vol.5 No.1

    Tahun 2015. Universitas

    Sultan Ageng Tirtayasa

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    10 Bank Syariah

    Indonesia

    Tahun Data:

    2010-2012

    ● ● ● Keterbatasan pengungkapan tanggug jawab

    sosial konvensional mendorong penelitian

    ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

    yang memengaruhi pengungkapan Islamic

    Social Reporting.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

    perusahaan memiliki pengaruh signifikan

    terhadap pengungkapan ISR. Sedangkan

    profitabilitas, leverage, Islamic Governance

    Score tidak memiliki pengaruh terhadap

    Islamic Social Reporting.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 35

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    6 Nailil Faricha

    Analisis Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Islamic

    Social Reporting Pada

    Perusahaan Pertambangan

    Yang Terdaftar Dalam

    Indeks Saham Syariah

    Indonesia

    E-Journal Universitas

    Negeri Surabaya, 2015

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    7 Perusahan yang

    bergerak di bidang

    pertambangan

    terdaftar di ISSI

    Tahun Data:

    2011-2014

    ● ● ● Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    profitabilitas dan umur perusahaan tidak

    berpengaruh signifikan terhadap

    pengungkapan Islamic Social Reporting.

    Sedangkan Komisaris Independen dan

    ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

    pengungkapan Islamic Social Reporting.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 36

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    7 Sayd Farook, M. Kabir

    Hassan dan Roman Lanis

    Determinants Of Corporate

    Social Responsibility

    Disclosure: The Case Of

    Islamic Banks

    Jurnal Of Islamic

    Accounting And Business

    Research, Vol 2 No. 2, 2011

    Jenis Penelitian:

    Kualitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    47 Bank Syariah di

    14 Negara

    Tahun Data:

    2005

    ● ● Corporate Governance adalah dua faktor yang

    coba diangkat dalam penelitian ini. Faktor

    kondisi sosial politik dilihat dari proporsi

    masyarakat muslim, sedangkan faktor

    Corporate Governance terdiri dari Islamic

    Governance dan Struktur kepemilikan saham

    Investment Account Holders Right.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

    pengaruh yang cukup besar dari faktor-faktor

    kondisi sosial politik dan Corporate

    Governance terhadap tingkat pengungkapan

    CSR.

    Bersambung ke halaman berikutnya

  • 37

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    NO. Peneliti/Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y HASIL

    8 Doni Kurniawansyah

    Analisis Hubungan

    Financial Performance Dan

    Corporate Social

    Responsibility (Studi Empiris

    Pada Perusahaan

    Perbankan Yang Terdaftar

    Di Bursa Efek Indonesia)

    Diponegoro Journal Of

    Accounting. 2014.

    Jenis Penelitian:

    Kuantitatif

    Sumber Data:

    Annual Report

    Sampel:

    Perusahaan Perbankan

    yang terdaftar di BEI.

    Tahun Data:

    2009-2011

    ● ● Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    hubungan Financial Performance (CAR,

    NPL, ROA, LDR) dan CSR Perbankan.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    NPL berpengaruh negatif signifikan dan

    LDR berpengaruh positif signifikan terhadap

    pengungkapan CSR. Sedangkan variabel

    CAR dan ROA tidak berpengaruh terhadap

    pengungkapan CSR.

  • 38

    C. Kerangka Pemikiran

    Model kerangka pemikiran pada penelitian ini digambarkan pada

    gambar 2.1 sebagai berikut:

    Gambar 2.1

    Skema Kerangka Pemikiran

    Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Islamic

    Governance Score Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting

    Purposive Sampling

    Likuiditas (X1)

    Ukuran

    Perusahaan (X2)

    Umur

    Perusahaan (X3)

    Islamic Social

    Reporting (Y)

    Islamic

    Governance

    Score (X4)

    Basis Teori: Teori Stakeholder dan Teori Legitimasi

    Model

    ISR= α0 +𝜷𝟏𝐂𝐑 + 𝜷𝟐𝐒𝐈𝐙𝐄 + 𝜷𝟑𝐔𝐌𝐔𝐑 + 𝜷𝟒𝐈𝐆𝐒 + ε

    𝜷 𝐂𝐑 𝜷 𝐒𝐈𝐙𝐄 𝜷 𝐔𝐌𝐔𝐑Metode Analisis: Regresi linear berganda

    Hasil pengujian dan Pembahasan

    Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

  • 39

    D. Pengembangan Hipotesi

    1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting

    Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi

    kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas menunjukkan bahwa

    semakin tinggi rasio lancar, maka akan semakin besar kemampuan

    perusahaan untuk membayar tagihannya (Lestari ,2016). Sehingga

    akan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab

    sosial.

    Perusahaan yang secara keuangan kuat akan cenderung untuk

    mengungkapkan lebih banyak informasi karena ingin menunjukkan

    kepada pihak ekstern bahwa. Penelitian terkait dengan likuiditas dan

    Islamic Social Reporting pernah dilakukan oleh Lestari (2016) yaitu

    likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Islamic

    Social Reporting. Sementara penelitian Kurniawansyah (2014)

    menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap

    pengungkapan CSR. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H1: Likuiditas Berpengaruh Terhadap Pengungkapan Islamic

    Social Reporting (ISR)

  • 40

    2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social

    Reporting

    Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi

    yang tersedia untuk investor dalam mengambil keputusan sehubung

    dengan investasi dalam perusahaan. Perusahaan yang lebih besar

    melakukan aktivitas yang lebih banyak, menyebabkan dampak yang

    lebih besar bagi lingkungan, memiliki lebih banyak pemegang saham

    yang mungkin berkepentingan dengan program sosial perusahaan dan

    laporan keuangan menyediakan alat yang efisien dalam

    mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan. Semakin besar

    perusahaan semakin banyak modal yang ditanamkan sehingga sumber

    daya yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan

    yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaannya.

    Susmantoro (2008) dalam Lestari (2016) menyatakan bahwa total

    aset yang dimiliki perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap

    tingkat disclosure. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur

    melalui total aset perusahaan .

    Penelitian terkait dengan ukuran perusahaan dan Islamic Social

    Reporting juga pernah dilakukan oleh Othman et.al (2009), Widiawati

    et,al (2012), dan Putri dan Yuyetta (2014) yaitu ukuran perusahaan

    secara positif signifikan memengaruhi tingkat Islamic Social

    Reporting. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penelitian ini menduga

    bahwa perusahaan yang lebih besar akan cenderung melakukan

  • 41

    pengungkapan Islamic Social Reporting secara lebih luas. Sehingga

    hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H2: Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Pengungkapan

    Islamic Social Reporting (ISR)

    3. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social

    Reporting

    Perusahaan yang memiliki umur yang lebih muda, diprediksi akan

    melakukan penyebaran informasi yang lebih banyak dibandingkan

    perusahan yang memiliki umur yang lebih tua. Umur perusahaan

    dilihat dari berapa lama perusahaan tersebut listing atau terbit

    (Lestari,2016). Dengan mengetahui umur perusahaan, maka akan

    diketahui pula sejauh mana perusahaan tersebut survive. Perusahaan

    dengan umur yang lama akan memberikan pengalaman yang banyak

    dalam mengelola usaha tersebut sehingga mampu menghadapi

    berbagai kondisi yang ada dan mampu menjaga kestabilan profit yang

    diperoleh. Pada penelitian ini umur perusahaan diuji dengan seberapa

    mampu perusahaan dalam menghadapi peluang bisnisnya. Sehingga

    hipotesis pada penelitian ini adalah:

    H3: Umur Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap

    Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).

  • 42

    4. Pengaruh Islamic Governance Score Terhadap Pengungkapan Islamic

    Social Reporting

    Perbedaan mendasar antara lembaga keuangan konvensional dan

    lembaga keuangan syariah ialah adanya Dewan Pengawas Syariah.

    Dewan Pengawas Syariah adalah suatu badan yang bertugas

    mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah Nasional di

    lembaga keuangan syariah. DPS diangkat dan diberhentikan di

    lembaga keuangan syariah melalui RUPS setelah mendapat

    rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional.

    Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga

    keuangan syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah

    yang telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional. Adanya dewan

    pengawas syariah ini merupakan upaya untuk meningkatkan tata kelola

    perusahaan pada lembaga keuangan syariah.

    Fungsi utama Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai penasehat

    dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit usaha syariah dan

    pimpinan kantor cabang syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan

    aspek syariah dan sebagai mediator antara lembaga keuangan syariah

    dengan Dewan Syariah Nasional dalam mengkomunikasikan usul dan

    saran pengembangan produk dan jasa dari lembaga keuangan syariah

    yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syariah Nasional.

    Tugas dan fungsi Dewan Pengawas Syariah dapat dibagi dengan

    para anggota, sehinga memungkinkan anggota-anggota tertentu fokus

  • 43

    pada pelaporan perusahaan. Dewan pengawas syariah dalam jumlah

    yang cukup banyak dengan berbagai macam perspektif dan

    pengamatan mengakibatkan adanya review pada laporan keuangan

    perusahaan lebih baik terutama dalam hal tata kelolah perusahaan dan

    pelaporan sosial perusahaan (Abdullah, 2011).

    Dewan pengawas syariah yang menjabat pada beberapa lembaga

    keuangan syariah dapat meningkatkan pengungkapan informasi karena

    dapat melakukan perbandingan pada beberapa pelaporan sehingga

    dapat mengetahui manakah pelaporan yang baik (Abdullah, 2011).

    Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H4: Islamic Governance Score Berpengaruh Positif Terhadap

    Pengungkapan Islamic Social Reporting.

  • 44

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kausal dimana peneliti ingin

    mengetahui pengaruh dari satu atau lebih faktor-faktor dalam

    menyebabkan suatu masalah. Penelitian ini menggunakan metode

    kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecil suatu

    pengaruh atau hubungan antara variabel yang dinyatakan dalam angka-

    angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor

    pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan

    kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis sesuai dengan

    variabel-variabel penelitian. Selain itu penelitian ini juga menggunakan

    pengujian hipotesis.

    Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memperoleh bukti empiris

    pengaruh empat variabel independen yaitu tingkat likuiditas, ukuran

    perusahaan, umur perusahaan, dan Islamic governance score terhadap

    variabel dependen yaitu pengungkapan Islamic Social Reporting pada

    Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2013-2017.

    B. Metode Penentuan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank umum syariah

    yang ada di Indonesia dan Malaysia. Penetuan sampel dari populasi pada

    penelitian ini diperoleh dengan purposive sampling.

  • 45

    Adapun kriteria Bank Umum Syariah yang dijadikan sampel

    adalah sebagai berikut:

    1. Bank Umum Syariah yang mempublikasi laporan tahunannya

    pada website masing-masing bank syariah,

    2. Bank Umum Syariah yang menyajikan data laporan

    tahunannya untuk periode 2013-2017,

    3. Bank Umum Syariah yang menyajikan Laporan Tanggung

    Jawab Sosial pada laporan tahunannya.

    C. Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

    yaitu data yang sudah diterbitkan dalam bentuk laporan tahunan (annual

    report) perusahaan yang diperoleh dari situs resmi masing-masing bank

    umum syariah yang ada di Indonesia dan Malaysia.

    D. Metode Analisis Data

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS (Statistical

    Package for Social Science) versi 21. Namun sebelum melakukan analisis

    linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif dan uji

    asumsi klasik.

    1. Analisis Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-

    variabel yang ada di dalam penelitian ini. Pengukuran yang digunakan

    mencakup nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar

  • 46

    deviasi yang disajikan dalam tabel numerik yang dihasilkan dari

    pengelolaan data dengan menggunakan program SPSS.

    2. Uji Asumsi Klasik

    Pengujian yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis adalah

    pengujian asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk

    memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan

    penaksiran koefisien regresinya bersifat efisien (Ghozali, 2016).

    Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji

    multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

    b. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

    normal atau tidak (Ghozali, 2016). Data penelitian yang baik

    adalah data yang memiliki distribusi nilai residual normal atau

    mendekati normal.

    Data dikatakan terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat

    melalui tabel hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov

    Smirnov, pengujian ini dilakukan dengan melihat perbandingan

    probabilitas (p-Value) yang diperoleh dengan tingkat signifikan

    sebesar 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual data

    menyebar normal, dan jika nilai sig lebih kecil dari 5% atau 0,05

    maka dapat disimpulkan bahwa residual data tidak menyebar

    normal.

  • 47

    c. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk menguji apakah

    model regresi menentukan adanya korelasi antar variabel

    independen yang satu dengan yang lainnya. Model regresi yang

    baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen

    (Ghozali, 2016). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat

    dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan

    perhitungan nilai Tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF).

    Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2016) sebagai berikut:

    1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nila VIF < 10, maka dapat

    disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel

    independen dalam model regresi.

    2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat

    disimpulkan ada multikolinearitas antar variabel independen

    dalam model regresi.

    d. Uji Heteroskedastisitas

    Heteroskedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama

    untuk variabel independen yang berada. Uji heteroskedastisitas

    bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

    ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan lain tetap,

    maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

  • 48

    heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat

    heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

    Penelitian ini menggunakan Uji Park untuk mengetahui ada

    tidaknya gejala heteroskedasitas. Uji Park dengan melihat nilai

    signifikan semua variabel lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan

    telah bebas dari masalah heteroskedastisitas.

    e. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi dilakukan dengan menguji apakah dalam

    model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu

    pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1. Pada

    penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji

    Durbin-Watson.

    3. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan dengan tiga tahap yaitu Uji Koefisien

    Determinasi (R²), Uji Statistik F dan Uji Statistik t.

    a. Uji Koefisien Determinasi (R²)

    Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur proporsi

    variasi dalam variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh regresi.

    Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1, bila R² = 0

    berarti tidak ada hubungan yang sempurna atau menunjukkan

    kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variabel-

    variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan apabila R² = 1 maka

  • 49

    variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

    yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

    b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

    Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

    variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

    pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali,

    2016). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat

    signifikan 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikan lebih besar dari α

    maka hasilnya ditolak, yang berarti secara simultan variabel

    independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai

    signifikansi lebih kecil dari α maka variabel independen

    tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    variabel dependen.

    c. Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)

    Uji nilai-t bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen di dalam penelitian.

    Selain itu untuk menguji pengaruh tersebut, uji nilai-t juga

    digunakan untuk menunjukkan arah pengaruh masing-masing

    variabel yang dilihat dari tanda koefisien regresi masing-

    masing variabel independen. Kriteria untuk uji statistik t

    dengan melihat probability value (sig)-t maka:

  • 50

    1) Jika p value < 0,05 maka Ha diterima, artinya

    bahwa variabel independen secara parsial

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    2) Jika p value > 0,05 Ha ditolak, artinya variabel

    independen secara parsial tidak berpengaruh

    signifikan terhadap variabel dependen.

    Model penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    ISR= α0 + + + + + ε

    Keterangan:

    ISR : Tingkat Islamic Social Reporting

    α : konstant

    β : koefisien regresi

    ε : error

    CR : Current Ratio perusahaan

    SIZE : Ukuran Perusahaan (Total Aset)

    UMUR : Umur Perusahaan

    IGS : Islamic Governance Score

    E. Operasional Variabel

    Ada dua macam variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

    1. Variabel Independen

    Variabel independen yaitu variabel yang menjadi sebab

    terjadinya atau terpengaruhinya variabel terikat. Dalam penelitian

  • 51

    ini ada empat variabel independen yang digunakan dalam

    penelitian ini, yaitu:

    a) Likuiditas

    Nilai likuiditas bank dalam penelitian ini diukur dengan

    menggunakan Financing to Deposit Ratio (FDR). Dalam

    kamus bahasa Indonesia FDR adalah rasio pembiayaan

    terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. FDR dapat

    menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan

    DPK.

    Bank Indonesia menetapkan batas aman untuk rasio FDR

    bank syariah 80%-110%. Jika rasio mendekati 110% berarti

    hampir semua DPK bank syariah disalurkan menjadi

    pembiayaan dan terserap ke sektor rill. Jika diatas 110% hal ini

    bank syariah belum bisa menghimpun dana DPK yang cukup

    untuk menyalurkan pembiayaan. Rumusan yang dapat

    digunakan untuk mencari Financing to Deposit Ratio adalah

    sebagai berikut:

    b) Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan total

    aset bank yang digunakan oleh laporan posisi keuangan pada

    FDR= 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐤

    𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐚𝐧𝐚 𝐏𝐢𝐡𝐚𝐤 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚×100%

  • 52

    akhir periode dalam laporan tahunan bank. Rumusan

    perhitungan ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:

    c) Umur Perusahaan

    Umur perusahaan dapat digunakan untuk menunjukkan

    kemampuan perusahaan dalam menghadapi pesaingan

    bisnis.Umur perusahaan dapat dihitung dari sejak berdirinya

    perusahaan tersebut sampai akhir tahun annual report.

    d) Islamic Governance Score

    Islamic Go