Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

19
Antihistaminika, Sera dan Vaksin- Vaksin serta Vitamin-vitamin Oleh: Arif Dermawan 4301409072 Kimia Farmasi

Transcript of Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Page 1: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Antihistaminika, Sera dan Vaksin-

Vaksin serta Vitamin-vitamin

Oleh:

Arif Dermawan 4301409072

Kimia Farmasi

Page 2: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Histamin

Histamine adalah suatu asam amino yang dibentuk di dalam usus

oleh bakteri dengan bantuan enzim histidin-dekarboksilase.

Histamin memiliki khasiat antara lain dapat menyebabkan

vasodiatasi yang kuat dari kapiler-kapiler, serenak dengan

penciutan vena-vena dan arteri sehingga tekanan darah perifer

menurun. Histamin juga dapat mempertinggi sekresi dari

kelenjar-kelenjar seperti klenjar ludah, asam dan getah

lambung, air mata dan adrenalin.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 3: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Alergi

Ketika suatu protein tertentu dimasukan ke dalam aliran darah,

maka zat asing ini akan mengakibatkan terbentuknya protein

spesifik yang disebut sebagai antibodi.

Kemudian apabila antibody ini bertemu dengan protein yang

sama yaitu antigen, maka histamine yang inaktif dalam sel-sel

tubuh manusia akan diaktifkan (dibebaskan), sehingga kadar

histamin dalam darah akan meningkat dan hal ini biasa kita kenal

sebagai alergi.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 4: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Obat-obat anti alergi

Untuk mengobati alergi yang disebabkan oleh histamin

digunakan enzim histaminase yag terdapat di jaringan paru-

paru, selaput lender usus dan terutama di dalam plasenta. Setelah

itu, mulai digunakan obat-obat simpatomimetik yang khasiatnya

merupakan antagonis dari histamine. Hingga akhirnya ditemukan

suatu obat anti-histamin.

Penggunaan

Anti-hitamin dapat diberikan secara oral maupun parenteral

dengan resorpsi yang baik. Pada pemberian secara oral, efek akan

tampak setelah 15-30 menit.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 5: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Sifat dan mekanisme kerja anti-histamin

Anti-histamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau

menghindarkan efek alergi karena kadar histamin yang berlebih

di dalam tubuh.

Dosis

Pada umumnya anti-histamin diberikan peroral 3-4 kali sehari 1

satuan dosis.

Efek samping

Karena anti-histamin memiliki khasiat menekan pada susunan

saraf pusat, maka efek sampingnya adalah menenangkan dan

menidurkan.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 6: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Sera dan Vaksin-Vaksin

Bila tubuh kemasukan mikroba, maka tubuh akan melawannya

dengan membentuk zat yang disebut antibodi.

Kekebalan yang ada dalam diri manusua dapat digolongkan

menjadi dua jenis yaitu kekebalan aktiif dan kekebalan pasif.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 7: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Kekebalan aktif

Diperoleh sebagai akibat dari infeksi dengan kuman pathogen.

Antibodi yang dibentuk oleh tubuh sendiri pada imunisasi aktif

diekskresinya lebih lambat daripada yang diberikan dari luar.

Imunisasi aktif umumnya dilakukan untuk pencegahan terhadap

suatu penyakit infeksi.

Kekebalan pasif

Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi pasif ini berlangsung

relatif singkat. Pada keadaan-keadaan yang akut, misalnya bila

infeksi sudah terjadi maka imunisasi aktif tidak dapat digunakan

secara efektif.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 8: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Efek samping dan kontra-indikasi

Efek sampiing terutama terdiri dari kepekaan berlebih, dapat

menyebabkan reaksi-reaksi alergi sebagai “serum sickness”

(demam, nyeri atau shock-anafilaktik).

Kontra-indikasi terhadap penggunaan vaksin-vaksin adalah

selama pengobatan dengan hormon-hormon kelamin, kortison

dan vitamin D, karena senyawa-senyawa ini menghambat

pembentukan antibodi.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 9: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Penggolongan

Zat-zat yang digunakan untuk imunisasi aktif

Toksoid-toksoid: difteri dan tetanus.

Vaksin-vaksin:

cacar, koera, pertussis, pes, TBC, rabies, influenza dan tifus.

Zat-zat yang digunakan untuk imunisasi pasif

Antioksida-antioksidan: difteri, tetanus dan anti-venin

Sera: gama-globulin, rabies dan pertussis

Zat-zat pembantu diagnostik, pada reaksi-reaksi

Mantoux, Schick dan Pirquet.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 10: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Vitamin-vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik yang dalam jumlah kecil

dibutuhkan oleh tubuh kita. Kebanyakan vitamin diperoleh dari

luar, hanya vitamin K saja yang bisa disintesis dalam tubuh.

Berdasarkan kelarutannya vitamin dibedakan menjadi dua bagian

yaitu vitamin yang larut dalam air yakni vitamin B kompleks

dan vitamin C. Selanjutnya adalah vitamin-viamin yang larut

dalam lemak yakni vitamin A, D, E dan K.

Gejala-gejala awal pada avitaminosis seringkali tidak

sepesifik, terutama pada beberapa kasus tentang avitaminosis

yang melibatkan vitamin B kompleks yang menyangkut beberapa

vitamin sekaligus.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 11: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Penggolongan

Tiamin (vit. B1)

Penting untuk oksidasi karbohidrat dalam tubuh. Vitamin ini

terkandung dalam beras, hati, ginjal, sayuran hijau dan kacang

tanah. Kebutuhan akan vitamin ini tergantung pada kecepatan

metabolism masing-masing tbuh individu.

Gejala-gejala defisiensi yang pertama muncul adalah

neurasthenia dan paresthenia, dan gejala selanjutnya sering

disebut sebagai beri-beri.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 12: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Riboflavin (vit. B2)

Kebutuhan tubuh akan vitamin iniadalah sebagai berikut bayi 0.6

mg, anak-anak 0.9-2.5 mg.

Akibat defisiensi vitamin ini dapat dibagi dalam dua golongan

yaitu kelainan-kelainan pada mata dan radang pada selaput

lender bibir dan sudut-sudut mulut.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 13: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Nikitinamida

Di dalam tubuh asam nikotinat bekerja dalam bentuk

amidanya, nikotin-amida, yang berkhasiat sama dengan asamnya.

Kekurangan nikotinamida dalam makanan sehari-hari

mengakibatkan penyakit pelagra.

Piridoksin (vit. B6)

Kebutuhan tubuh akan piridoksin berkisar antara 2 mg/hari.

Defisiensinya adalah berpengaruh pada kuit. Kulit bisa

mengalami peradangan serta berpengaruh juga pada susunan

saraf pusat dan dalam prose pembentukan sel-sel darah merah.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 14: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Asam folat

Kebutuhan tubuh akan asam folat berkisar antara 50 mg/hari.

Defisiensi yang terjadi adalah anemia.

Asam pantotenat (vit. B3)

Kebutuhan untuk tubuh akan vitamin B3 adalah 5 mg/hari, dan

gejala-gejala defisiensinya berupa dermatitis dan hilanhnya

warna rambut.

Sianokobalamin (vit. B12)

Vitamin ini adalah suatu faktor esensial dalam proses

pembentukan sel-seldarah merah. Absorbsinya dalam lambung

tergantung ada tidaknya zat dalam getah lambung yang disebut

intrinsic factor.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 15: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Asam askorbat (vit. C)

Dalam beberapa keadaan, kebutuhan akan vitamin Cmeningkat,

misalnya pada penderita tuberkulosa, gondok atau radang

lambung. Berdasarkan khasiatnya nitamin ini diberikan pula pada

dosis tinggi pada penyakit-penyakit infeksi.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 16: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Retinol (vit. A)

Seringkali vitamin ini disebut sebagai “vitamin pertumbuhan”

karena defisiensinya dapat menghambat pertumbuhan tikus-tikus

yang digunakan untuk penelitian.

Penggunaan vitamin ini secara berlebih dapat mengakibatkan

suatu komplikasi gejala-gejala keracunan. Gejala awalnya adalah

perubahan pada tulang-tulang , bengkak-bengkak di bawah kulit

dan gatal-gatal.

Kalsiferol (vit. D)

Vitamin ini mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dari darah

dengan mempertinggi resorpsi ion-ion ini dari saluran usus dan

resorpsi ion-ion fosfat di tubuli ginjal.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 17: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

α-tokoferol (vit. E)

Vitamin yang mudah teroksidasi ini, terdiri dari persenyawan α-

tokoferol, β-tokoferol, γ-tokoferol dan δ-tokoferol. Fungsi dari

vitamin ini sendiri adalah sebagai anti-oksidan dan sebagai

kofaktor dalam beberapa system enzim.

Defisiensinya dapat mengakibatkan kemandulan. Gejala defiensi

yang lain adalah gangguan pada otot.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 18: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin

Kimia Farmasi

Vitamin K

Vitamin K adalah gugus prostetik dari enzim-enzim hati yang

mensintesis salah satu unsur pembekuan darah, yaitu

prothrombin. Gejala defisiensinya pendarahan di bawah kulit, di

saluran lambung-usus dan kandungan.

Antihistaminika

Sera dan Vaksin-

Vaksin

Vitamin-vitamin

Page 19: Antihistaminika, sera dan vaksin vaksin serta vitamin-vitamin