ANTIFERTIL LINAA
-
Upload
marlina-lina -
Category
Documents
-
view
155 -
download
1
Transcript of ANTIFERTIL LINAA
![Page 1: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/1.jpg)
ANTI FERTILITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah diperhatikan dengan jelas bahwa selama dekade terakhir
ini perurunan dosis kandungan kontrasepsi oral sangat menurunkan efek-
efek samping baik efek samping ringan maupun efek samping yang berat,
sehingga memberikan metode kontrasepsi yang aman dan nyaman bagi
para ibu muda. Penggunaan kontrasepsi oral sekarang dihubungkan
dengan banyak keuntungan yang tidak ada hubungannya dengan
kontrasepsi.
Keuntungan-keuntungan ini termasuk berkurangnya resiko
terjadinya kista ovarium, dan kanker payudara jinak. Insiden terjadinya
kehamilan etropik lebih rendah. Defisiensi zat besi dan artritis reumatoid
menjadi kurang umum, dan gejala-gejala pramenstruasi, dismenorea,
endometriosis, jerawat, dan hirsutisme dapat membaik dengan pemakaian
kontrasepsi oral ini.
Adapun kerugian dari kontrasepsi oral adalah efektivitasnya
rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti meningkatnya kemungkinan hamil dan sering terjadinya haid
reguler.
Pada saat ini, selain tersedia sediaan hormon alami, terdapat
banyak hormon sintetik dengan sifat farmakokinetik yang lebih
menguntungkan. Sediaan hormon sintetik sangat penting dalam
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 2: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/2.jpg)
ANTI FERTILITAS
penanggulangan masalah kependudukan, yakni sebagai kontrasepsi,
terutama di negara yang berpenduduk padat misalnya indonesia.
Sebaliknya penemuan senyawa yang berefek antiestrogen sangat
berguna dalam penanggulangan infertilitas.
Pada percobaan ini, dilakukan uji antifertilitas terhadap hewan
coba mencit (Mus musculus) dengan membandingkan antara obat
antifertilisasi oral yaitu Microgynon dan Planotab dengan kontrol Na CMC.
B. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan antifertilitas ini adalah untuk mengetehui
dan mempelajari tentang obat – obat antifertilitas.
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini untuk melihat efek dari obat – obat
antifertilitas yang digunakan dalam masyarakat yang diuji cobakan pada
hewan coba mencit (Mus Musculus).
D. Prinsip Praktikum
Pada praktikum antifertilitas untuk konterespsi wanita, digunakan
obat Planotab® sebagai obat kontrasepsi wanita atau obat pencegah
kahamilan. Dimana disediakan 2 ekor mencit betina dan 1 ekor mencit
jantan kemudian mencit betina diberikan obat Planotab® , Mycrogynon®
dan control Na CMC selama 7 hari dan hari ke-8 mencit betina akan
dibedah kemudian diamati apakah terdapat janin pada mencit yang diberi
obat yang berbeda-beda.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 3: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/3.jpg)
ANTI FERTILITAS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder
untuk membentuk sel diploid – zigot, yang mengandung kromosom
paternal dna maternal (Sherwood, 2002).
Proses terjadinya fertilisasi pada saat berlangsungnya senggama
sekitar 250 – 400 juta sperma disemprotkan kedalam rongga vagina saat
laki-laki mengejakulasi sperma masuk kedalam vagina dengan bantuan
kontraksi muskular dari tuba uterin ke uterus kemudian masuk kedalam
tuba falopi dimana terjadi pertemuan antara sel ovum dan sel sperma ini
akan berkapasitasi guna menyeimbangkan jumlahnya dengan kondisi
lingkungan didalam sistem reproduksi wanita kemudian sperma ini akan
mengeluarkan enzim hidrolitik sehingga kehilangan flageliukm (ekor)
kemudian akan terjadi pertemuan antara ovum dan sperma yang berakhir
dengan replikasi dan pembentukan gamet (Sloane, 2004 ).
Dalam dinding uterus relatif tebal dan disusun oleh 3 lapisan.
Bergantung pada bagian uterus, terdapat lapisan serosa luar ( jaringan
ikat dan mesotel) atau adventisia (jaringan ikat). Lapis uterus lainnya ialah
miometrium, yaitu lapisan otot polos yang tebal, dan endometrium atau
mukosa uterus. Ovarium merupakan badan berbrntuk buah kenari
dengan panjang lebih kurang 3 cm, lebar 1,5 cm dan tebal 1 cm. ia terdiri
dari bagian medulla, mengandung jalin vaskuler di dalam jaringan ikat
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 4: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/4.jpg)
ANTI FERTILITAS
selular longga ; dan bagian korteks, tempat terutama dijumpai folikel
ovarium, yang mengandung oosit. Tidak ada batas jelas antara korteks
dan medulla (Junqueira,1998).
Pada uterus manusia mengandung reseptor α dan β2. Kenyataan
bahwa reseptor β memediasi relaksasi berguna secara klinis dalam
kehamilan. Bagian dasar kandung kemih, otot lingkar uretra, dan prostate
mengandung reseptor α yang memedikasi kontraski lain, oleh karena itu,
menyebabkan kontinensia urine. Subtype reseptor α1 yang spesifik,
terlibat dalam memediasi konstriksi dari bagian dasar kandung kemih dan
prostate masih belum jelas, tetapi reseptor α1A mungkin memainkan peran
penting. Reseptor β2 dinding kandung kemih memediasi relaksasi.
Ejakulasi bergantung pada pengaktifan reseptor α normal (dan
kemungkinan reseptor purinergik) pada duktus deferens, vesika seminalis,
dan prostate. “Detumescene” dari jaringan erektil yang biasanya
mengiringi ejakulasi juga disebabkan oleh norepinephrine (dean
kemungkinan neuropeptida Y) yang dirilis pada saraf simpatis (de Groat),
1990), pengaktifan alfa tampaknya mempunyai efek “ detumescen ” yang
sama didalam jaringan erektil pada hewan betina (Katzung, 2001).
Progesteron, bersama estrogen, penting sekali bagi pemasakan
folikel dan pelepasan telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari setelah
kadar LH mencapai puncaknya. Sisa folikel berkembang lagi menjadi
badan kuning (corpus luteum), yang segera mulai membentuk
progesterone. Kedua hormon wanita juga memegang peranan penting
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 5: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/5.jpg)
ANTI FERTILITAS
pada pembuahan dan transport telur melalui tuba – telur ke rahim dan
pada penyarangannya dalam endometrium (implantasi, nidatio) (Tjay,
2002).
Siklus haid (menstruasi) berhubungan dengan siklus ovarium dan
siklus endometrium. Siklus ovarium terdiri dari 3 fase yaitu fase folikular
yang mencakup periode pertumbuhan folikular, fase ovulasi yang
merupakan titik kulminasi dalam ovulasi,dan fase luteal yaitu periode
aktivitas korpus luteum. Sedangkan untuk siklus endometrium terdiri dari
3 fase yaitu (Sherwood, 2002) :
1. Fase Menstruasi
Lepasnya lapisan fungsional endometrium, sekresi FSH meningkat
dan beberapa folikel ovarium mulai tumbuh, terjadi pada hari 1 – 6 hari.
2. Fase Folikular (poliferasi)
FSH merangsang pertumbuhan folikel ovarium sehingga
endometrium yang berfoliferasi dari lapisan basal kembali menjadi tebal
dan tervaskularisasi dengan baik, mensekresi banyak estrogen oleh sel
folikel dan berakhir dengan ovulasi, peningkatan LH menyebabkan
folikel.ruptur, terjadi pada hari k-5 sampai hari k-14.
3. Fase Luteal/Sekretori
Folikel yang ruptur menjadi korpus luteum, mulai mensekresi
progesteron untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah pada
lapisan fungsional endometrium, jika tidak terjadi fertilisasi.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 6: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/6.jpg)
ANTI FERTILITAS
Di bawah pengaruh FSH dari hipofisis,ovarium mulai membentuk
hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam organ reproduksi
primer dan sekunder wanita. Dimana fungsi esterogen yaitu
pertumbuhan dan perkembangan organ wanita ( Uterus, Serviks, Vagina,
Tuba falopi), Perkembangan tanda-tanda seksual sekunder pubertas,
mempengaruhi siklus haid, membuat kelenjar vagina dan serviks menjadi
lebih cair dan berjumlah banyak Sedangkan fungsi progestin yaitu untuk
mempersiapkan saluran genital wanita terhadap penerimaan dan
pematangan ovum yang telah dibuahi dan mempertahankan kehamilan
(Tjay, 2002).
Pada estrogen dibentuk dari androstenedion maupun
testosterone yang mempunyai 4 cincin siklik dengan 19 atom C Terjadi
hidrolisasi atom C19, kemudian gugus hidroksimetil yang terbentuk akan
terlepas dari inti, dan terjadi aromatisasi cincin A untuk membentuk gugus
hidroksi fenolik pada atom C3. pada beberapa keadaan patologik
misalnya sindrom Stein- Leventahl dengan ovarium polisiklik, terjadi
hambatan sintesis estrogen sehingga prekursornya yang berefek
androgenic meningkat dan menyebabkan virilisasi . Estrogen endogen
pada manusia terdiri dari estradiol, estriol dan estron. Sekersi estradiol
paling banyak dan potensi estrogeniknya juga paling kuat. Oksidasi
estradiol menjadi estron dan hidrasi estron menjadi estriol terutama terjadi
di hepar, ketiga jenis estrogen tersebut desekresikan melalui urin dalam
bentuk konjugasi dengan asam sulfat atau glukuronat. Sumber estrogen
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 7: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/7.jpg)
ANTI FERTILITAS
lain ialah hewan genus Eguus, misalnya kuda. Estrogen yang berasal dari
kuda disebut ekuilin dan ekuilenin. Kuda hamil dapat memproduksi
estrogen kira – kira 100 mg per hari . Pada wanita, estrogen secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan alat kelamin
primer yaitu vagina, serviks, uterus dan tuba fallopi. Akibat pengaruh
estrogen secret kelenjar vagina dan serviks menjadi lebih cair dan
jumlahnya lebih banyak, dan kelenjar serta pembuluh darah endometrium
mengalami proliferasi. (Ganiswarna,1995).
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat
sementara ataupun menetap, kontrasepsi dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat, secara mekanis menggunakan obat/alat atau dengan
operasi (Mansjoer, 2001).
Pembagian kontrasepsi (Sloane, 2004) :
a. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi oral (pil penegendali kelahiran) adalah gabungan
síntesis estrogen dan progesteron sintesis yang dikonsumsi
perempuan selama 21 hari siklus menstruasi.
Pil pengendali kelahiran menghalangi ovulasi, mungkin dengan
menekan LH
Efek sekunder pil adalah perubahan transpor tubal dan perubahan
endometrial yang menghalangi implantasi. Pil berdosis rendah
bekerja melalui efek sekunder ini tanpa harus menghalangi
ovulasi.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 8: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/8.jpg)
ANTI FERTILITAS
Norplant® adalah implant progesteron sintesis subdermal yang
memberikan kontrasepsi selama lima tahun
Depoprovera® adalah kontrasepsi yang dapat diinjeksikan. Injeksi
tunggal progesteron sintesis 150 mg memberikan kontrasepsi
selama tiga bulan. Norplant dan depoprovena mengakibatkan efek
samping seperti perdarahan iregular, berat badan turun, sakit
kepala atau mual.
b. Intrauterin device (IUD) dimasukkan ke dalam rongga uterus.
Mekanisme jelasnya dalam mencegah kehamilan tidak diketahui.
Alat ini dipercaya mampu mengganggu implantasi ovum yang telah
dibuahi dengan cara mengubah lingkungan uterus.
c. Sterilisasi bedah pada perempuan adalah legasi tubal-pemotongan,
kauterisasi, atau pengikatan tuba uterin. Pada laki – laki,
prosedurnya disebut vasektomi-pemotongan, kauterisasi atau
pengikatan duktus vas deferen.
d. Kontrasepsi barier menghalangi sperma manyatu dengan oosit.
Bareier fisik secara mekanis mengobstruksi aliran sperma
malalui serviks. Satu alat ini harus dipakai bersamaan dengan
spermisida.
Kondom melapisi penis saat ereski untuk menangkap semen
yang terejakulasi dan mencegahnya memasuki vagina. Kondom
juga dfapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 9: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/9.jpg)
ANTI FERTILITAS
e. Metode irama kontrasepsi didasarkan pada ketiadaan sementara
senggama selama masa subur siklus menstruasi. Jika metode irama
dikombinasikan dengan metode pengenalan ovulasi, seperti
perubahan suhu tubuh atau mukus serviks, maka teknik ini disebut
keluarga berencana alami atau metode sympto-thermal.
f. Interupsi Koitus adalah penarikan penis dari vagina sebelum
ejakulasi. Untuk sebagian besar pasangan, metode ini kurang efektif
dibandingkan metode lain.
g. Cara lain untuk mengendalikan fertilitas adalah melalui uji klinis. Uji
klinis meliputi kontrasepsi hormonal untuk pria, cincin intravagina
pelepas hormon, dan metode imunologis seperti vaksin antifertilitas.
Dalam Kontrasepsi oral atau pil anti hamil mencegah ovulasi
dengan menekan seksresi gonodrotropin. Pil – pil ini yang mengandung
steroid sintetik mirip estrogen dan mirip progesterone, diminum selama 3
minggu, baik dalam kombinasi atau berurutan, dan kemudian dihentikan
selama 1 minggu. Steroid – steroid ini, seperti steroid alamiah yang
dihasilkan selama siklus ovarium, menghambat sekresi GnRH dan dengan
demikian, FSH serta LH. Akibatnya, pematangan folikel dan ovulasi tidak
terjadi sehingga tidak mungin terjadi konsepsi. Endometrium berespons
terhadap steroid eksogen tersebut dengan menebal dan mengembangkan
kapasitas sekretoriknya, seperti responnya terhadap hormone alamiah.
Apabila steroid sintetik dihentikan setelah 3 minggu, lapisan endometrium
akan terlepas dan terjadi haid, seperti yang terjadi dalam keadaan normal
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 10: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/10.jpg)
ANTI FERTILITAS
saat korpus luteum mengalami degenerasi. Selain menghambat ovulasi ,
kontrasepsi oral juga mencegah kehamilan dengan meningkatkan
kekentalan mucus serviks, sehingga penetrasi sperma menjadi lebih sulit,
dan dengan menurunkan kontraksi otot – otot disaluran reproduksi wanita,
sehingga transportasi sperma ke oviduktus berkurang . Kontrasepsi oral
hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Obat – obat ini diketahui
dapat meningkatkan risiko pembekuan intravaskuler, terutama pada
wanita jangan merokok (Sherwood, 2001).
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat
sementara ataupun menetap, kontrasepsi dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat, secara mekanis menggunakan obat/alat atau dengan
operasi , pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan
kontrasepsi, yaitu : (Mansjoer, 2001)
1. Menunda kehamilan, pasangan dengan istri berusia di bawah 20
tahun dianjurkan menunda kehamilannya.
2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan), masa saat istri
berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak
dengan jarak kelahiran 3-4 tahun
3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi), saat usia istri diatas 30
tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2
anak.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 11: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/11.jpg)
ANTI FERTILITAS
Jenis jenis kontrasepsi : (Mansjoer, 2001)
a. Kontrasepsi hormonal
b. Kontrasepsi barier
c. Kontrasepsi alamiah
Estrogen bekerja terhadap mukosa rahim (endometrium) dengan
mendorongnya untuk berkembang dan menebal. Proses proliferasi ini
berlangsung pada 2 minggu pertama dari siklus haid dan berfungsi
menampung telur yang sudah dibuahi (Tjay, 2002).
Progesteron, bersama estrogen, penting sekali bagi pemasakan
folikel dan pelepasan telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari setelah
kadar LH mencapai puncaknya. Sisa folikel berkembang lagi menjadi
badan kuning (corpus luteum), yang segera mulai membentuk (Tjay,
2002).
Progesteron, suatu progestin alami, dihasilkan sebagai respons
terhadap hormon luteinisasi (LH) oleh perempuan (disekresi oleh korpus
luteum, terutama selama pertengahan kedua siklus haid dan oleh
plasenta) dan oleh laki-laki (disekresikan oleh testis). Juga disintesis oleh
korteks adrenal pada kelamin. Pada perempuan, progesteron
menyebabkan perkembangan sekresi endometrium yang dapat
menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Kadar tinggi
progesteron yang dilepaskan selama pertengahan kedua siklus haid (fase
luteal) menghambat produksi gonadotropin, dan karena itu lebih lanjut
ovulasi. Jika terjadi konsepsi, progesteron terus disekresikan, untuk
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 12: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/12.jpg)
ANTI FERTILITAS
memelihara endometrium dalam keadaan yang cocok untuk kelanjutan
kehamilan dan mengurangi kontraksi uterus. Jika tidak terjadi konsepsi
pelepasan progesteron dari korpus luteum berhenti mendadak. Penurunan
ini merangsang mulainya haid (Mycek , 2001).
Golongan utama kontrasepsi oral : (Mycek, 2006)
a. Pil kombinasi, produk yang mengandung kombinasi estrogen dan
progestin merupakan tipe kontrasepsi oral yang paling umum, komponen
estrogen menekan ovulasi sedangkan progestin mencegah implantasi
pada endometrium dan menyebabkan mukus serviks tidak dapat
dipenetrasi oleh sperma.
b. Pil progestin, produk yang hanya mengandung progestin biasanya
noretindron atau norgestrel diberikan setiap hari pada suatu waktu
kontinu.
c. Implan progestin, kapsul subdermal yang mengandung levonorgestrel
menawarkan kontrasepsi jangka panjang, enam kapsul, masing masing
sebesar korek api ditempatkan subkutan pada lengan atas.
d. Kontrasepsi pasca-senggama, kontrasepsi menggunakan estrogen dosis
tinggi diberikan dalam waktu 72 jam pasca senggama dan dilanjutkan dua
kali sehariselama 5 hari.
Untuk Regimen dosis yaitu pil yang berisi steroid diminum selama
21 hari dari siklus 28 hari. Plaset atau pil besi diminum pada 7 hari
selebihnya untuk mempertahankan pemeberian dosissatu pil per hari
selama 7 hari pil nonsteroid, pasien mengalami pendarahan putus obat.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 13: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/13.jpg)
ANTI FERTILITAS
Kombinasi estrogen / progestin (PIL) ; kontrasepsi oral yang berisi
estrogen dan progestin merupakan bentuk kontrasepsi yang paling
banyak digunakan. Obat ini lebih efektif dalam mencegah kehamilan
disbanding tiap bentuk kontrasepsi lain dan lebih nyaman dibanding
banyak bentuk lain (Olson, 2002).
B. Uraian Bahan
1. Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua destillata
Sinonim : Air suling, aquadest
RM/BM : H2O / 18,02
Rumus bangun : H – O – H
Pemerian :Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertrutup baik.
Kegunaan : Sebagai pencuci alat
2. Na CMC (Dirjen POM, 1979 : 401)
Nama resmi : NATII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
Nama lain : Natrium karboksil metil selulosa
Pemerian :Serbuk atau butiran putih atau kering gading tidak
berbau atau hampir tidak berbau hidrofobik
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 14: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/14.jpg)
ANTI FERTILITAS
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk seperti
koloidal, tidak larut dalam etanol 95% p dalam eter p
dan dalam organik lain.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapaT
Kegunaan : Sebagai kontrol
3. Etinil ekstradiol (FI Edisi III, hal 67)
Nama Resmi : AETHINYLOESESTRADIOLUM
Rumus Kimia : C20H24O2
Berat Molekul : 296,41
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai putih gading, tidak
berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol
(95%) P, dalam kloroform P, dalam Eter P, dalam
minyak nabati dan dalam alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah bukan logam, tertutup rapat,
terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Estrogenum.
4. Levonorgestrel (FI Edisi III, hal 494)
Nama Resmi : LEVONORGESTRELUM
Nama Lain : Levonorgestrel
Rumus Kimia : C21H20O2
Berat Molekul : 312,45
Pemerian : Serbuk putih atau praktis putih, tidak berbau.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 15: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/15.jpg)
ANTI FERTILITAS
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, larut dalam kloroform,
sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.
C. Uraian Obat
Tiap tablet Planatob® mengandung :1. Etinil Estradiol
Golongan Kontraseptik (ISO INDONESIA, 2008).
Indikasi Kontrasepsi, monopause, osteoporosis,
vaginitis senilis atau atrofi, karsinoma prostat
dan mammae (Theodorus, 1993)
Efek Samping Mual, muntah, pusing, anoreksia, sakit kepala,
edema, kulit kemerahan, nyeri payudara. rasa
logam dimulut, hipoglikemia (theodorus,
1993)
Farmakodinamik Memacu sintesis mRNA dan beberapa
protein spesifik lain sehingga terjadi
perangsangan sintesis DNA atau dengan
menghambat pelepasan hormon FSH, RH, LH
dari hipotalamus dan hipofise, serta efek
sitotoksik sel tumor akibat penempatan reseptor
hormon (Theodorus, 1993)
Farmakokinetik Etinil estradiol tidak mengalami first pass effect
sebagaimana halnya estradiol, oleh sebab itu
dapat diberikan per oral.Setelah pemberian per
oral, etinilestradiol akan diabsorpsi dengan
cepat dan sempurna. Eliminasi etinilestradiol
dari plasma berlangsung lebih lambat
dibandingkan estradiol. Pada pemberian per
oral, puncak konsentrasi pertama terjadi
setelah 2-3 jam, dan puncak konsentrasi kedua
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 16: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/16.jpg)
ANTI FERTILITAS
terjadi 12 jam setelah pemberian. Puncak
kedua ini diinterpretasikan sebagai bukti
adanya sirkulasi enterohepatik yang ekstensif
dari etinilestradiol. Metabolisme etinil estradiol
terutama berlangsung di hati, dalam bentuk
hidroksilasi aromatik, sama seperti estradiol
alami. Sebagian etinilestradiol yang diberikan
per oral akan diekskresikan melalui urin dalam
bentuk glukuronida, namun recovery urin jauh
lebih rendah dibandingkan dengan estradiol.
Sebagian besar etinilestradiol akan
dimetabolisme pada inti steroidnya, dan
metabolit tersebut sebagian besar akan
diekskresikan melalui empedu,kemudian
dikeluarkan bersama feses. (Index Informasi
Obat).
Kontraindikasi Penderita denga kelainan kardiovaskuler
seperti tromboemboli, tromboflebitis, hipertensi
berat, apoleksia serebri, gangguan hati,
anemia hemolitik kronik, perdarahan vagina
yang tidak diketahui penyebabnya
(Theodorus,1993)
Interaksi obat Rifampisin. Griseofulvin, barbiturat, antikonvulsi
menurunkan aktivitasnya. Menurunkan aktivitas
antikoagulan, meningkatkan toksisitas teofilin
dan siklosporin, vitamin C meningkatkan
aktivitasnya.
Dosis Pada defisiensi oral 10-30 mcg selama 2
minggu per siklus haid, prevensi osteoporosis
15 mcg sehari p.c. secara siklis, selalu bersama
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 17: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/17.jpg)
ANTI FERTILITAS
progestagen. Sebagai morning- after- pill 1 dd 1
mg p.c. selama 5 hari, dimulai dalam 12 jam
(maksimum 72 jam ) setelah senggama, tetapi
MAP yang paling efektif adalah pil KB 2 x 2
dengan jarak waktu 12 jam (Tjay, 2002).
2. Levonorgestrel
Golongan Kontraseptik (ISO INDONESIA, 2008)
Indikasi Kontrasepsi oral kista ovarium, osteoporosis,
kehamilan ektopik, fibroadenoma, fibrosistik
mammae, karsinoma endometrium dan ovarium
(Theodorus, 1993)
Efek Samping Mual, perdarahan antar siklus haid, sakit
kepala, perubahan berat badan, edema,
amenore(theodorus, 1993)
Farmakodinamik Menyebabkan perubahan mukus serviks
sehingga mengganggu proses fertilisasi,
menghambat pelepasan FSH yang
menstimulasi ovarium(Theodorus,1993).
Farmakokinetik Levonorgestrel langsung masuk ke dalam
cairan interstitial jika diberikan melalui implant
subdermal. Levonorgestrel diabsorpsi dengan
cepat dan sempurna setelah pemberian per
oral (ketersediaan hayati hampir 100%) dan
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 18: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/18.jpg)
ANTI FERTILITAS
tidak mengalami first pass metabolisme (Index
informasi obat).
Kontraindikasi Penyakit kardiovaskular seperti tromboflebitis,
gangguan fungsi hati, anemia hemolitik,
perdarahan genitalis yang tidak diketahui
dengan jelas penyebabnya, riwayat kanker
payudara/genital keluarga, depresi,
varises,hiperlipidemia, penyakit Hodgkin,
payah jantung (Theodorus,1993)
Dosis Pil pertama diminum pada hari ke-5 siklus haid
(Theodorus,1993
D. Uraian Tanaman
1) Klasifikasi Tanaman
Terong (plantamor.com)
Kingdom :Plantae(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 19: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/19.jpg)
ANTI FERTILITAS
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
2) Morfologi Tanaman
Tanaman terong ( Solanum melongena L.) termasuk dalam
family Solanaceae yang menghasilkan biji (spermatophyta), dan biji
yang dihasilkan berkeping dua. Tanaman ini tumbuh tegak hingga
mencapai ketinggian tertentu, selanjutnya membentuk percabangan
yang disebut batang sekunder. Laju pertumbuhan rata-rata tinggi
tanaman terung hybrid somatic pada awal pertanaman lebih lambat
sampai sekitar lima minggu setelah tanam, kemudian meningkat
setelah minggu ketujuh sampai minggu kesembilan. Terong memiliki
sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana
bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-
rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong
akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini
kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar. (Rochmah,
2001).
3) Kandungan Kimia dan Kegunaan
Buah terong mempunyai komposisi gizi yang baik yakni
mengandung 1,5% protein, 0,2 gr lemak, 5,5 gr hidrat arang, 15 gr
kalsium, 37 mg fosfor, 0,4 mg besi, Vit A 30 SI, Vit B1 0,04 mg dan
Vit C 5 mg. Dengan komposisi seperti itu terong sangat cocok
dikonsumsi untuk perbaikan gizi (doctortani.com).
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 20: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/20.jpg)
ANTI FERTILITAS
E. Uraian Hewan Coba
a) Klasifikasi
Mencit (Maskoeri, 1987)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Species : Mus musculus
b) Karakteristik
Mencit (Mis musculus) (Maskoeri, 1987)
Mencit adalah hewan pengerat yang dapat berkembang biak,
mudah dipelihara dalam jumlah banyak.
Dapat hidup dalam berbagai iklim baik di dalam kandang maupun
secara bebas sebagai hewan liar, oleh karena itu mencit banyak
digunakan di laboratorium.
Mudah ditangani, memiliki sifat fotofobik (takut pada cahaya)
maka cenderung berkumpul sesamanya. Mereka lebih efektif
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 21: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/21.jpg)
ANTI FERTILITAS
pada malam hari daripada siang hari karena kehadiran manusia
mengganggu dari aktifits mencit.
Mencit mencapai umur 2 - 3 tahun, dan jika sedang menyusui
akan mempertahankan sarangnya
Lama kehamilan 19 - 21 hari (4 - 12 ekor sekali lahir)
Mulai dikawinkan : jantan 50 hari dan betina 50 – 60 hari
c) Sifat fisiologisnya (Malole,1989) :
Walaupun ukuran tubuh relatif kecil namun denyut jantungnya
400/menit
Konsumsi oksigennya 1,7 ml/gr/hari
Luas permukaan tubuh 200 gram 36 cm2
Kecepatan respirasi/menit 136 – 216
Volume darah (% BB) : 7,5
Suhu tubuh (oC) 27,9 – 38,2
Tekanan darah 47/106
Volume tidal 0,15 ml
F. Prosedur Kerja (Anonim,2013)
Hewan uji dikelompokan menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 1 mencit jantan dan 2 mencit betina. Tiap hewan diberikan perlakuan
sediaan dengan volume pemberian sebanyak 1 ml/30 gram BB.
a. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol yang diberikan suspensi Na
CMC 1% selama 7 hari berturut-turut. Lalu digabung bersama
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 22: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/22.jpg)
ANTI FERTILITAS
mencit jantan agar terjadi perkawinan sampai hati ke-7. Setelah itu
mencit betina dipelihara sampai hari ke-21 setelah perkawinan.
b. Kelompok II, III dan IV sebagai kelompok perlakuan. Mencit betina
diberikan sediaan obat selama 7 hari berturut-turut. Lalu digabung
bersama mencit jantan agar terjadi perkawinan sampai hati ke-7.
Setelah itu mencit betina dipisah dari mencit jantan. Mencit betina
dipelihara sampai hari ke-21 setelah perkawinan.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 23: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/23.jpg)
ANTI FERTILITAS
BAB III
METODE KERJA
A. Alat yang digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah
aluminium foil, batang pengaduk, gelas kimia, gelas ukur , gunting
bedah, jarum pentul, kanula, kandang hewan, kapas, kertas
timbang, papan bedah, pinset, pisau bedah, spoit 1ml, sendok
tanduk, timbangan analitik.
B. Bahan Yang Digunakan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air suling, Na CMC,
Mycrogynon®, Planatob®, dan suspensi terong
C. Cara Kerja
a. Pemilihan Dan Pemeliharaan Hewan Coba
Dipilih hewan coba yang sehat (tidak catat dan sakit)
Hewan ditimbang berat badannya
Dihitung dosis dan volume pemberian
Dilakukan praperlakuan selama 7 hari dengan memberikan
obat kontrasepsi :
- Mencit betina : Planotab® , Mycrogynon® dan Na CMC
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 24: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/24.jpg)
ANTI FERTILITAS
- Mencit jantan : suspensi terong
b. Penyiapan Bahan
Na CMC 1%
Ditimbang Na CMC sebanyak 10 gram
Dilarutkan dalam 100 ml air suling, dipanaskan hingga 700C
Dimasukkan Na CMC sedikit demi sedikit sambil di aduk dengan
menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi.
Larutan Na CMC di masukkan dalam wadah dan di simpan dalam
lemari es.
Mycrogynon®
Ditimbang mycrogynon® 1,804
Dilarutkan dalam Na CMC 10 ml sampai homogen.
Dimasukkan dalam vial 10 ml dan disimpan dalam kulkas.
Planotab®
Ditimbang Planotab® 1,165
Dilarutkan dalam Na CMC 10 ml sampai homogen.
Dimasukkan dalam vial 10 ml dan disimpan dalam kulkas.
Suspensi terong
Disiapkan terong
Dipotong kecil seperti dadu
Ditimbang 1 gram
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 25: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/25.jpg)
ANTI FERTILITAS
Dilarutkan dengan aquadest 100 ml
Dipanaskan dalam penangas air pada suhu 90° C selama 15 menit.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
A. Data Pengamatan
a. Kontasepsi Wanita
Hewan coba
BB (gram)
Vp (ml) Planotab® Microgynon® Kontrol(Na CMC)
1. 21 0,7 +
2. 20 0,67 +
3. 22 0,73 +
4. 10 0,6 +
Keterangan :
+ = tumbuh janin pada mencit
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 26: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/26.jpg)
ANTI FERTILITAS
B. PEMBAHASAN
Fertilisasi atau pembuahan adalah proses bertemunya kedua sel
gamet (jantan dan betina) atau lebih tepatnya peleburan dua sel gamet
dapat berupa nucleus atau sel bernukeleus untuk kemudian membentuk
zigot. Pada dasarnya melibatkan plasmogami( pengabungan sitoplasma)
dan kariogami ( penyatuan bahan nucleus). Setelah terjadi pembuahan
zigot tumbuh berkembang menjadi embrio.
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di
tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua,
empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut
morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang
berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian
disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan
dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di
dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin.
Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi
(perlekatan dengan dinding uterus). Pada percobaan ini dilakukan
percobaan Fertilitas, dimana fertilisasi adalah terjadinya pembuahan
sedangkan antifertilitas adalah mencegah terjadinya pembuahan. Obat
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 27: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/27.jpg)
ANTI FERTILITAS
antifertilitas merupakan suatu obat yang digunakan untuk menghambat
terjadinya ovulasi atau kehamilan.
Kontrasepsi ialah pencegahan konsepsi atau pencegahan
kehamilan. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat
dilakukan, antara lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau
intravaginal; penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat
kontrasepsi dalam rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau
dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian
banyak cara tersebut, penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan
AKDR, merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah
lama dikenal dan efektifitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi.
Hewan coba yang digunakan dalam percobaan ini adalah
mencit (Mus musculus), dengan alasan mencit adalah hewan pengerat
yang dapat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak,
dapat hidup dalam berbagai iklim baik di dalam kandang maupun secara
bebas sebagai hewan liar, oleh karena itu mencit banyak digunakan di
laboratorium, mudah ditangani, memiliki sifat fotofobik (takut pada cahaya)
maka cenderung berkumpul sesamanya, mereka lebih efektif pada
malam hari daripada siang hari karena kehadiran manusia mengganggu
dari aktivitas mencit.
Obat – obat yang kita gunakan dalam percobaan kali ini adalah
Planatob®, Mycrogynon® , suspensi terong, dan Na CMC (sebagai
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 28: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/28.jpg)
ANTI FERTILITAS
control). Dalam tiap tablet Planatob® dan Mycrogynon® mengandung
etinil estradiol dan levonogestrel.
Etinil estradiol disini merupakan derivate sintetik dari estrogen
yang memiliki fungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan organ
wanita, perkembangan tanda – tanda seksual sekunder pubertas,
mempengaruhi siklus haid dan membuat kelenjar vagina dan serviks
menjadi lebih cair dan berjumlah banyak. Etinil estradiol bekerja dengan
jalan menekan ovulasi melalui penghambatan umpan balik pada
hipotalamus-hipofisis-ovarium, yaitu menekan FSH dan menghambat
perjalanan ovum implantasi.
Levonorgestrel merupakan derivate progestin yang memiliki fungsi
untuk mempersiapkan saluran genital wanita terhadap penerimaan dan
pematangan ovum yang telah dibuahi dan mempertahankan kehamilan.
Levonorgestrel bekerja dengan menekan LH dan membuat lender serviks
lebih kental sehingga membuat endometrium tidak baik untuk implantasi.
Na CMC digunakan sebagai pengontrol untuk membandingkan
efek dari pemberian obat kontrasepsi terhadap mencit, sehingga dapat
diketahui obat yang diberikan dapat berefek atau tidak terhadap mencit.
Dari hasil percobaan diperoleh hasil pada kontrasepsi wanita, 2
mecit betina yang telah dikandangi dengan 1 mencit jantan (kandang 1)
dimana mencit betina diberi control Na CMC dengan volume pemberian
0,6 ml, dua mencit betina di kandang 2 diberi obat Planotab® dengan
volume pemberian 0,7 ml, mencit di kandang ketiga diberi obat
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 29: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/29.jpg)
ANTI FERTILITAS
Mycrogynon®, dan kandang keempat diberi suspense terong. Setelah
dibedah, terdapat janin atau terjadi proses fertilisasi. Daapat disimpulkan
bahwa hasilnya tidaak sesuai dengan literatur untuk pemberian obat
Planotab® dan Mycrogynon®. Hal ini terjadi sebab pada pemberian obat
mungkin terjadi kesalahan, seperti kesalahan pemberian obat pada hewan
coba.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 30: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/30.jpg)
ANTI FERTILITAS
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh hasil pada kontrasepsi wanita,
mencit betina kandang I dengan berat badan 21 gram diberi obat
Planotab® dengan volume pemberian 0,7 ml, kandang II dengan berat
badan 20 gram diberi obat Mycrogynon® dengan volume pemberian 0,67
ml, kangang III diberi suspense terong, dan kandan IV diberi control Na
CMC. Setelah dibedah, terdapat janin atau terjadi proses fertilisasi pada
semua mencit betina.
B. Saran
Sebaiknya alat-alat pemberian secara oral (spoit kanula) untuk
hewan uji (Mus musculus) disiapkan oleh laboratorium.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 31: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/31.jpg)
ANTI FERTILITAS
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Penuntun Praktikum Farmakolsogi dan Toksikologi III. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depertemen Kesehatan : Jakarta.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depertemen Kesehatan :Jakarta.
Ganiswarna. 1995. Farmakologi dan Terapi. Fakultas kedokteran UI : Jakarta.
Junqueira, Carlos.,1998, Histologi Dasar, Buku Kedokteran, ECG : Jakarta.
Katzung.2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika, Bagian Farmakologi Kedokteran, Universitas Indonesia : Jakarta.
Malole.1998. Penggunaan Hewan–Hewan Percobaan di Laboratorium. IPB : Bogor.
Manjoer. 2001. Kapita Selekta kedokteran edisi ketiga jilid pertama. Media
Mycek., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar, Widya medika : Jakarta.
Olson. 2004, Belajar Mudah Farmakologi, Penerbit Buku Kedokteran,ECG: Jakarta
Price. 1995. Patofisiologi Buku 1. Buku Kedokteran ECG : Jakarta.
Rochmah, S. 2001. Karakterisasi Morfologi dan Produksi Tanaman hibrida Somatik dan Hasil Fusi Terung dengan Kerabat Liarnya. IPB Bogor : Bogor.
Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Buku Kedokteran : Jakarta.
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
![Page 32: ANTIFERTIL LINAA](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081419/55cf9db6550346d033aed774/html5/thumbnails/32.jpg)
ANTI FERTILITAS
Sloane, Ethel . 2004. Anatomi Dan Fisiologi untuk Pemula. EGC: Jakarta.
Theodorus. 1993. Peresepan obat buku kedokteran, EGC: Palembang.
Tjay. 2002. Obat – Obat Penting. Elex Media Komputindo: JakartaLAMPIRAN
SKEMA KERJA
ANTI FERTILITAS
MARLINA SUKMAWATI,S.Farm150 2011 0303
Microgynon®Tablet
Planotab®Tablet Na- CMC
Selama 7 hari , sambil dicampur dengan mencit jantan
Dibedah dan Dilihat adanya pertumbuhan janin atau tidak
Hewan CobaMencit betina