annual report pt kiec 2013

160
Laporan Tahunan 2013 Annual Report rise

Transcript of annual report pt kiec 2013

Page 1: annual report pt kiec 2013

a

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

rise

Page 2: annual report pt kiec 2013

b

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 3: annual report pt kiec 2013

1

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Indepen

dent AudItor’s report 7171

L

Apor

An A

udIt

or In

depe

nde

n

02 VIsI, MIsI dAn

tAtA nILAI

04 sekILAs pt krAkAtAu IndustrIAL estAte CILegon

06 perIstIwA pentIng

11 penghArgAAn

12 IkhtIsAr BIsnIs

14 IkhtIsAr keuAngAn dAn operAsI

15 InforMAsI peMegAng sAhAM

16 sAMButAn koMIsArIs utAMA22 profIL dewAn koMIsArIs

26 LAporAn dIrektur utAMA

30 profIL dIreksI

32 struktur orgAnIsAsI

35 uLAsAn dAn AnALIsIs MAnAjeMen

41 tAtA keLoLA perusAhAAn

47 MAnAje

Men rIsIko

51 k

onse

p su

MBe

r dA

yA M

Anus

IA

59

tAng

gung

jAw

AB s

osIA

L pe

rusA

hAAn

67

AnAk

per

usAh

AAn

dAn

dAt

A pe

rusA

hAA

n

VIsI

on, M

IssI

on A

nd

VALu

es

02oV

erVI

ew o

f pt

krA

kAtA

u In

dust

rIAL

est

Ate

CILe

gon

04

MIL

esto

nes

06

AwAr

ds 1

1BusIn

ess oVerVIew

12

fInAnCIAL And operAtIonAL hIghLIghts 14

shArehoLders InforMAtIon 15

MessAge froM CoMMIssIoner 16

BoArd of CoMMIssIoners 22

dIreCtor’s report 26

BoArd of dIreCtors 30orgAnIzAtIon’s struCture 32

MAnAgeMent reVIew And AnALysIs 35

CorporAte goVernAnCe 41

rIsk MAnAgeMent 47

the huMAn resourCes ConCept 51

CorporAte soCIAL responsIBILIty 59

suBsIdIArIes And CoM

pAny dAtA 67

ContentsDaftar isi

Page 4: annual report pt kiec 2013

2

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

VisionLeading national property player

Misito provide industrial, commercial, residential property and related infrastructures which provide solutions to investors, customers and stakeholders

Visi pemain properti nasional yang terkemuka

MisiMenyediakan properti Industri, komersial, hunian dan Infrastruktur terkait yang memberikan solusi bagi Investor, pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya

Visi, Misi dan Tata Nilai

Page 5: annual report pt kiec 2013

3

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

ProfesionalBerusaha mencapai hasil yang terbaik, senantiasa melihat jauh ke depan dan selalu mengembangkan diri

Aksiorientasi pada tindakan nyata

SinergiBekerjasama dan Saling Menghargai, Saling Memberikan Manfaat

TerbukaMembuka Diri Terhadap perubahan

InovasiSelalu Mengembangkan Sistem, produk dan Layanan, Berpikir Kreatif

IntegritasBekerja sebagai Ibadah, Jujur, Bersih dan Bertanggung Jawab

Fokus Pada Pelangganpelanggan sebagai fokus utama, memberikan nilai tambah kepada pelanggan, melayani dengan hati dan tulus

ProfessionalTry to get the best resultalways look at future and promote self improvement

Actionreal action orientation

SynergyCollaborate and respect, benefit to each other

Transparencyopen mind for change

InnovationDevelop system, products and service creative thinking

IntegrityWork is worship, honesty, clean and responsibility

Focus to customersCustomers are the main focus, giving value added andsincerely serving customers

Vision, Mission and Values

Page 6: annual report pt kiec 2013

4

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Sekilas PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

pT Krakatau Industrial estate Cilegon (pT KIeC) mengawali perjalanannya pada tahun 1982, merupakan salah satu anak perusahaan pT Krakatau Steel (persero), Tbk. yang bergerak di bidang properti Industri. Keberadaan pT KIeC berlandaskan pada akta notaris Soedarno Sh. nomor 17, tanggal 16 Juni 1982. akta pendirian dan anggaran dasar perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman republik Indonesia no. C2-229 hT 01.01 tanggal 14 Juli 1982 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita negara rI no. 81 Tanggal 11 oktober 1983. anggaran dasar perusahaan sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman republik Indonesia SK no. C2-13699. hT.01.04-Th. 98 tanggal 14 September 1998 telah diumumkan dalam Tambahan Berita negara rI no. 98 tanggal 8 Desember 1998.

pada masa berdirinya pT KIeC diberi hak kelola tanah industri seluas 550 ha oleh pT KS. Dalam perkembangannya, pT KIeC menjelma menjadi anak perusahaan pT KS yang dapat diandalkan dengan menyumbangkan laba terbesar selama 3 tahun berturut-turut dimulai dari kinerja tahun 2010 s/d tahun 2012.

Page 7: annual report pt kiec 2013

5

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC) started its journey in 1982, as a subsidiary of PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. which operates in industrial properties. PT KIEC was established under the deed of Public Notary th Soedarno SH. Number 17, on June 16 , 1982. The company’s deed of establishment and articles of association have obtained approvals from the Minister of Justice of Republic of Indonesia No. th C2-229 HT 01.01 on July 14 , 1982 and have been announced in the Additional State Gazette of Republic of Indonesia No. 81 On October 11, 1983. The company’s articles of association in accordance with the deed of amendment of company’s articles of association has obtained an approval from the Minister of Justice of Republic of Indonesia SK No. C2-13699. HT.01.04-TH. 98 on th September 14, 1998 and has been announced in the Additional State Gazette of Republic of Indonesia No. 98 on Desember 8, 1998.

Since its establishment, PT KIEC was given by PT KS the management right to develop the 550 HA industrial Properties. During the development, PT KIEC has succeeded in becoming the reliable subsidiary - by becoming the most profitable for 3 years in the row from 2010 to 2012. This had shown that PT KIEC has success

overview of pt krakatau Industrial estate Cilegon

hal ini membuktikan bahwa pT KIeC telah berhasil mengembangkan misi-misinya yang terbagi sebagai berikut:

1. Properti IndustriLahan industri seluas ± 700 ha, Bangunan Siap pakai seluas ± 13.000m2, perkantoran seluas ± 14.000m2, dan pergudangan seluas ± 47.000m2.2. Properti Komersil hotel kapasitas 168 kamar, homestay kapasitas 18 kamar, Lapangan golf 18 hole seluas ± 45 ha dan Driving range seluas 2 ha, dan Sarana olah raga yaitu Kolam renang dan Water park seluas ± 2 ha, Lapangan Futsal sebanyak 3 unit, Lapangan Badminton sebanyak 4 unit, Billiard dan arena air Softgun.3. Properti Perumahan Kawasan perumahan yang terdiri dari perumahan pejaten Mas estate seluas ± 15 ha, dan perumahan Bhumi rakata asri seluas ± 21,7 ha.

Bercita-cita menjadi “pemain properti nasional Yang Terkemuka” dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada pemangku kepantingan, pT KIeC senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya berusaha menjadi pemimpin dalam penyediaan properti industri. Saat ini, fokus bisnis pT KIeC dikonsentrasikan pada penyediaan lahan industri, pengembangan produk terkait, dan fasilitas pendukung lainnya sehingga perusahaan bisa menjadi solusi utama bagi para investor.

in developing its missions as follows:

1. Industrial Properties± 700 ha of Industrial Land, Standard Factory Building ± 13,000 m2, Office Complex of ± 14,000 m2, and warehousing of ± 47,000 m2.2. Commercial PropertiesHotel with capacity of 168 rooms, Homestay with capacity of 18 rooms, 18 hole golf course with area of ± 45 ha and a Driving Range with area of 2 ha, and sports facilities including Swimming Pool and Water Park with area of ± 2 ha, 3 Futsal Fields, 4 Badminton Fields, Billiard and Air Softgun Arena. 3. Residential PropertiesResidential areas that consisted of Pejaten Mas Real Estate with area of ± 15 ha and Bhumi Rakata Asri with area of ± 21.7 ha.

Aiming to become “Leading National Property Player” with the intention to give the best to the shareholder, PT KIEC consistently always emphasis and focus to become the leader in the Industrial properties provider. PT KIEC currently concentrates on related Industrial properties provider development, and their other supporting facilities so that the Company can be the mayor solution for investor.

Page 8: annual report pt kiec 2013

6

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Peristiwa Penting

PORTOFOLIO & JVC

2013penandatanganan JVC dengan Golden Lime public Co.

Ltd untuk Lime Calcination plant

JVC Signing with Golden Lime Public Co. Ltd. for Lime Calcination Plant

2012• penjualan lahan terbesar sepanjang sejarah

berdirinya KIeC yaitu seluas 59,4 ha• penandatanganan JVa antara pT KIeC, posco

Chemtech Company Ltd, dan Dong Suh Chemical Ind Co.Ltd

• Largest land sale throughout the history of KIEC, total area of 59.4 acres

• Signing of Joint Venture Agreement between PT KIEC, Posco Chemtech Company Ltd., and Dong Suh Chemical Indo. Ltd.

2011penandatanganan JVC dengan pT Krakatau

posco Chemtech Calcination

JVC Signing with PT Krakatau Posco Chemtech Calcination

2010Konversi kepemilikan saham pada pT Krakatau information technology sebesar 11.72% sesuai surat no.07/ps-kiec/kpts/2009 tanggal 1 September 2009

Conversion of shares ownership in PT Krakatau information technology by 11.72% in accordance with document No.07 / ps-KIEC / kpts / 2009 dated 1 September 2009

2009persetujuan penempatan investasi saham pada pT Krakatau Information Technology

sebesar 9.37% sesuai surat no. 07/pS-KIeC/KpTS/2009 tanggal 1 September 2009

Agreement towards the placement of equity investment in PT Krakatau Information Technology at 9.37% in accordance with

document No. 07/PS-KIEC/KPTS-/2009 dated 1 September 2009

2008• penjualan penyertaan saham pT KpDS kepada DpKS

sebesar 5% sehingga presentase kepemilikan KIeC menjadi 25%

• perjanjian peningkatan saham pT Krakatau Medika menjadi 23,05% berdasarkan rupSLB pT Krakatau Medika tanggal 11 Desember 2008 yg dinyatakan dalam akta notaries no. 7 tgl 9 Januari 2009 dari Indrajati Tandjung. Sh

• Sales of shares of PT KPDS to DPKS for 5% resulting in KIEC ownership of 25%.

• Agreement on increased ownership of PT Krakatau Medika to 23.05% based on PT Krakatau Medika EGM dated 11 December 2008 which was stated in the notary deed No. 7 dated 9 January 2009 from Indrajati Tanjung. SH

Page 9: annual report pt kiec 2013

7

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Milestones

BUSINESS DEVELOPMENT

2013• pendirian pabrik pengolahan coal tar

• peresmian Krakatau Travel• peresmian kolam arus KCC

• Construction of coal tar processing plant • Inauguration of Krakatau Travel

• KCC tide pool officially opened

2012• Grand launching hotel lima lantai dan

rebranding menjadi the royale Krakatau• pendirian pabrik pT Krakatau posco

Chemtech Calcinations• ekspansi lahan kawasan industry III

• Grand launching and rebranding of The Royale Krakatau, a 5-storey hotel

• Construction of PT Krakatau Posco Chemtech Calcinations plant began

• Expansion of Industrial Area III

2011• peresmian Krakatau town house

• pembangunan dua unit gudang di area CM 1

• Krakatau town house launched• Construction of two warehouse units

in area CM 12010• peletakan batu pertama hotel lima lantai

permata Krakatau oleh Direktur utama pT KIeC• peresmian gedung olahraga Krakatau oleh

Komisaris utama pT Krakatau Steel

• Laying of the first stone of 5-storey hotel, Permata Krakatau, by PT KIEC President Director

• Inauguration of Krakatau Sports Centre by PT Krakatau Steel President Commissioner

Page 10: annual report pt kiec 2013

8

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Peristiwa Penting

OTOMATIZATION WORK SYSTEM

2013•Kick off SISLoG (Sistem Informasi Logistik)

• Kick off SMS Gateway KIeC

• SISLOG (Sistem Informasi Logistik-Logistics Information System) kick off• KIEC SMS Gateway kick off

2012Kick off Web Knowledege Management KIeC (KoMIC)

KIEC Web Knowledge Management (KOMIC) kick off

2011• penandatanganan kick of managed

services dengan pT Krakatau Information Technology

• Kick off hCIS (human Capital Information System)

• Kick off signing for managed services with PT Krakatau Information

Technology • HCIS (Human Capital Information

System) kick off

2010penyusunan Master plan IT untuk bisinis pT KIeC

IT Master Plan preparation for PT KIEC business

Page 11: annual report pt kiec 2013

9

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Milestones

AChIEVEMENT

2013• penghargaan Good performance Company dalam

ajang Indonesian Quality award• penghargaan Trusted Company dalam ajang

Corporate Governance perception Index• penghargaan Gold & Silver dalam ajang Temu Karya

Mutu produktivitas nasional dan International Quality productivity Community

• Awarded Good Performance Company in the Indonesian Quality Award Event

• Awarded Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index event

• Awarded Gold & Silver in the National Productivity for Work Quality Meeting and International Quality

Productivity Community event

2012• penghargaan Best of the best go green se-provinsi

Banten untuk hotel the royale Krakatau• penghargaan Good performance Company dalam

ajang Indonesian Quality award• penghargaan Trusted Company dalam ajang

Corporate Governance perception Index• penghargaan perusahaan dengan kinerja terbaik se

anak perusahaan Krakatau Steel Group• penghargaan Gold & Silver dalam ajang Temu Karya

Mutu produktivitas nasional dan International Quality productivity Community

• Hotel Royale Krakatau awarded as Best of the best go green for overall Banten province

• Awarded good performance Company in the Indonesian Company Quality Award event

• Awarded a trusted company in the Corporate Governance Perception Index event

• Awarded best performance company over all of Krakatau Steel Group subsidiary Companies

• Awarded Gold & Silver in the National Productivity for Work Quality Meeting and International Quality Productivity Community event

2011• penghargaan Good performance Company dalam

ajang Indonesian Quality award•penghargaan Trusted Company dalam ajang

Corporate Governance perception Index• penghargaan perusahaan dengan kinerja terbaik se-

anak perusahaan Krakatau Steel Group

• Awarded Good Performance Company in the Indonesian Company Quality Award Event

• Awarded a Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index event

• Awarded best performance company over all of Krakatau Steel Group subsidiary Companies

2010• penghargaan early Improvement dalam ajang

Indonesian Quality award• penghargaan Trusted Company dalam ajang

Corporate Governance perception Index

• Awarded as Early Improvement Company in the Indonesian Quality Award event

• Awarded Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index event

2009penghargaan Gold achievement award untuk

kategori perusahaan menegah dalam ajang Indonesian Quality award

Awarded Gold Achievement for medium company category in the Indonesian Quality Award event

Page 12: annual report pt kiec 2013

10

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 13: annual report pt kiec 2013

11

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 14: annual report pt kiec 2013

12

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Ikhtisar Bisnis

Kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2013 cukup baik meskipun tantangan yang dihadapi bisa dibilang tidak mudah. pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,7%. Memang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 6,23%. namun, angka tersebut merupakan sebuah prestasi mengingat meningkatnya tekanan pada neraca pembayaran Indonesia (npI) yang disertai dengan melemahnya nilai tukar rupiah.

Sementara itu, inflasi berada pada angka 8,38%, lebih besar dibanding tahun 2012 sebesar 4,30%. Kondisi ini tak lepas dari berbagai tekanan yang dihadapi pasar. Dimulai dari guncangan ekonomi di pasar keuangan global. Diikuti dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat sejalan dengan sentimen negatif rencana pengurangan stimulus moneter atau tappering off di aS.

Sementara kondisi ekonomi global yang menurun akhirnya mengakibatkan terjadinya guncangan kedua, yakni tekanan terhadap npI. hal ini menyebabkan defisit transaksi berjalan mencapai 3,5% dari produk Domestik Bruto (pDB), lebih tinggi dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8%.

Langkah kebijakan makro yang disusun dan diterapkan oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap ketahanan perekonomian Indonesia dari berbagai tantangan eksternal yang terus brubah. Salah satu kebijakan yang dianggap berhasil adalah pengurangan belanja subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga pemerintah mempunyai dana guna mengantisipasi berbagai risiko fiskal jangka pendek.

Indonesian macroeconomic conditions in 2013 is quite good despite the challenges faced arguably not easy. Economic growth stood at 5.7%. It is lower than the previous year which reached 6.23%. However, the figure is an achievement given the increasing pressure on Indonesia’s balance of payments (BOP) is accompanied by a weakening of the rupiah exchange rate.

Meanwhile, inflation stood at 8.38%, higher than in 2012 at 4.30%. This condition could not be separated from the pressures faced by the market. Starting from the economic shocks in the global financial markets. Followed by the increase in global financial market uncertainty along with negative sentiment reduction plan or tappering off monetary stimulus in the United States.

While the downward global economic conditions lead to second shocks - the pressure on the NPI. This causes the 3.5% current account deficit of Gross Domestic Product (GDP), higher than the deficit in 2012 of 2.8%.

Macro policy measures developed and implemented by the government affect the resilience of the Indonesian economy towards external challenges that changed continuously. One of the policies that are considered successful is reducing subsidies of fuel (BBM) so that the government has the funds to anticipate short-term fiscal risks.

Page 15: annual report pt kiec 2013

13

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Business overview

Selain itu, berbagai upaya pemerintah untuk menggerakkan iklim investasi dengan berbagai macam skema insentif fiskal dan penambahan infrastruktur, telah menciptakan kebutuhan akan adanya lahan industri yang lebih besar lagi. hal ini tentu saja berpengaruh positif terhadap KIeC, sehingga di tahun 2013 berhasil mencapai total pendapatan 22% di atas anggaran dengan kontribusi terbesal berasal dari kawasan industri.

Secara keseluruhan kinerja KIeC cukup baik di tengah kondisi makro ekonomi yang kurang begitu menguntungkan di tahun 2013 ini. Total aset tercatat sebesar rp 1,187,231 milyar mengalami peningkatan dibanding tahun lalu sebesar rp 1,103,373 milyar. Sementara total ekuitas juga mengalami peningkatan menjadi rp 978,557 milyar dari sebelumnya rp 907,229 milyar.

pendapatan operasional terbesar diperoleh dari properti industri sebesar 234,70 milyar. Sedangkan terbesar kedua diperoleh dari properti komersial yakni rp 84,31 milyar, meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sebesar rp 60,45 milyar. Sedangkan yang ketiga properti perumahan sebesar rp 17,99 milyar naik dibanding tahun lalu yang berjumlah rp 12,72 milyar.

In addition, various government efforts to drive investment with a wide range of fiscal incentives scheme and additional infrastructure, has created a need for greater industrial land. This, of course, has a positive effect on KIEC, that in 2013 it reached total revenue of 22% over budget with the biggest contribution comes from the industrial area.

KIEC Overall performance is quite good amidst the less favorable macro-economic conditions in 2013. Total assets amounted to Rp 1,187,231 billion is an increase compared to last year’s Rp 1,103,373 billion. Meanwhile the total equity also increased to Rp 978,557 billion from Rp 907,229 billion.

The biggest operating income is mainly from industrial property at 234,70 billion. Meanwhile, the second biggest comes from commercial property at Rp 84,31 billion, an increase compared to last year which was only Rp 60,45 billion. While the third comes from residential property amounted to Rp 17,99 billion, higher than last year of Rp 12,72 billion.

Penjualan Tahun 2013 (Rp miliar)Sales in 2013 (rp billion)

234,70

84,31

17,99

Properti Industri Industrial property

Properti Komersial Commercial property

Properti Perumahan residential property

Page 16: annual report pt kiec 2013

14

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Ikhtisar Keuangan dan Operasi financial and operational highlights

KeteranganLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah)penjualan Tanah dan pendapatan Jasa

Beban pokok penjualan Tanah dan pendapatan JasaLaba BrutoLaba operasiLaba Komprehensif Tahun Berjalan

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi(dalam jutaan Rupiah)aset LancarLiabilitas Jangka pendekLiabilitas Jangka panjangTotal asetTotal ekuitas

Rasio Keuangan KonsolidasiLaba operasi terhadap pendapatanLaba operasi terhadap Total ekuitasLaba operasi terhadap Total asetLaba Komprehensif Tahun Berjalan terhadap Total ekuitasLaba Komprehensif Tahun Berjalan terhadap Total asetrasio LancarLiabilitas terhadap Total ekuitasLiabilitas terhadap Total aset

Description

Consolidated Statements of Income(in millions of Rupiah)

Sales of Land and Service Revenues

Cost of Sales of Land and Service Revenues

Gross Profit

Operating Profit

Comprehensive Income for The Year

Consolidated Balance Sheets(in millions of Rupiah)

Current Assets

Current Liabilities

Non Current Liabilities

Total Assets

Total Equity

Consolidated Finacial RatioOperating Profit to Revenues

Operating Profit to Total Equity

Operating Profit to Total Assets

Comprehensive Income for The Year to Total Equity

Comprehensive Income for The Year to Total Assets

Currrent Ratio

Liabilities to Total Equity

Liabilities to Total Assets

numerical notations in all tables and graphs are in Indonesia

2012

726.574

152.427

574.147

509.299

501.109

738.930

117.805

78.340

1.103.373

907.229

70,10%

56,14%

46,16%

55,24%

45,42%

627,25%

21,62%

17,78%

2011

273.314

100.974

172.340

109.530

117.858

330.041

105.107

55.676

614.047

453.264

40,07%

24,16%

17,84%

26,00%

19,19%

311,70%

35,47%

26,18%

2010

210.829

92.261

118.568

65.547

72.044

217.486

69.796

30.477

453.679

353.406

31,09%

18,55%

14,45%

20,39%

15,88%

311,60%

28,37%

22,10%

2009

139.170

68.563

70.607

27.969

31.488

142.481

38.515

15.436

338.605

284.655

20,10%

9,83%

8,26%

11,06%

9,30%

369,94%

18,95%

15,93%

2013

337,001

142,915

194,086

119,628

218,242

730,545

117,768

90,905

1,187,231

978,557

35.50%

12.22%

10.08%

22.30%

18.38%

620.32%

21.32%

17.58%

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia

Page 17: annual report pt kiec 2013

15

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Informasi Pemegang Saham shareholders Information

PT Krakatau Engineering(1.000 lembar saham shares)

0,005%PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk(20.694.000 lembar saham shares)

99,995%

15

Page 18: annual report pt kiec 2013

16

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Sambutan Komisaris Utama

Dengan adanya investasi yang besar dikawasan industri Cilegon dan upaya pemerintah menarik investor, membuat bisnis kawasan industri khususnya di area Cilegon dan supporting industri lainnya juga telah berkembang selama periode tahun 2013

Dewan Komisaris, kiri ke kanan left to right:Embay Mulya Syarief, Komisaris CommissionerHikmatullah A. Syam’un, Komisaris CommissionerIrvan K Hakim, Komisaris Utama president CommissionerEdward Pinem, Komisaris CommissionerM.M. Azhar Lubis, Komisaris Commissioner

>

16

Page 19: annual report pt kiec 2013

17

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Message from Commissioner

With the substantial investment in Cilegon industrial areas and government’s efforts to attract investors, thus over the year 2013

creating an expansion in the business of industrial areas especially in the Cilegon area as well as other supporting industries

17

Page 20: annual report pt kiec 2013

18

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Sambutan Komisaris Utama

pemegang Saham yang kami hormati,

Tahun 2013 telah dilalui dengan pencapaian usaha yang baik oleh perseroan. Stabilitas perekonomian nasional pada 2013 berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang juga relatif stabil. upaya pemerintah dalam menarik investasi dengan berbagai macam skema insentif fiskal dan penambahan infrastruktur, telah menciptakan kebutuhan lahan industri yang lebih besar lagi. Berdiri dan beroperasinya pT Krakatau posco sebagai perusahaan patungan antara pT Krakatau Steel (persero), Tbk dan poSCo pada sektor industri besi baja di kawasan Industri Cilegon, telah membuat tumbuhnya industri turunan dan penunjang yang jumlahnya tidak sedikit serta berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan hotel, golf, sarana olah raga dan fasilitas rekreasi.

Dengan adanya investasi yang besar dikawasan industri Cilegon dan upaya pemerintah menarik investor, membuat bisnis kawasan industri khususnya di area Cilegon dan supporting industri lainnya juga telah berkembang selama periode tahun 2013. akan tetapi hal ini berdampak pada semakin terbatasnya ketersediaan lahan rakyat yang terletak strategis yang dapat digunakan untuk menyiapkan kebutuhan lahan industri, sehingga terjadi kecenderungan harga lahan yang semakin meningkat dan berakibat pada melonjaknya biaya pembebasan lahan dan penyediaan infrastrukturnya.

Terbatasnya persediaan lahan siap bangun pada Kawasan Industri I dan II yang dimiliki oleh perseroan, terjadinya kecenderungan harga lahan yang semakin meningkat dan berakibat pada melonjaknya biaya pembebasan lahan dan penyediaan infrastrukturnya serta telah mulai beroperasinya pT Krakatau posco dan industri penunjangnya membuat penjualan lahan yang dilakukan oleh perseroan menurun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012, padahal kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh penjualan lahan. hal ini terlihat dari volume penjualan lahan sepanjang tahun 2013 yang hanya mencapai 15,81 ha dibanding dengan pencapaian tahun 2012 yaitu sejumlah 59,37 ha dengan total nilai pendapatan sebesar rp. 190,55 miliar jauh menurun dibanding tahun 2012 sejumlah rp 615,89 miliar sehingga menurunkan besaran laba dibandingkan tahun 2012. Meskipun penjualan jasa lainnya sepanjang tahun 2013 meningkat bila dibandingkan tahun 2012, diantaranya meliputi perhotelan sebesar rp 56,73 miliar dibandingkan rp. 38,54 miliar (2012), pendapatan sewa pergudangan sebesar rp. 20,18 miliar dibanding tahun 2012 sebesar rp. 16,94 miliar, pendapatan sarana olahraga sebesar rp 17,66 miliar, penjualan rumah sebesar rp 17,99 miliar serta pengelolaan kawasan sebesar rp 15,91 miliar, namun belum dapat mendongkrak perolehan laba dibandingkan tahun 2012.

Dear Shareholders,

2013 has passed with great achievements and efforts by the Company. Stability of the national economy in 2013 affected the relatively stable economic growth. Government efforts to attract investment with a wide range of fiscal incentives scheme along with the addition of infrastructure, has created a need for greater industrial land. The creation and operation of PT Krakatau Posco as a joint venture between PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and POSCO in the steel industry sector in Cilegon Industrial area has supported the growth of subsidiaries industry at large and has impacted the increasing demand for hotels, golf, sports and recreational facilities.

With the substantial investment in Cilegon industrial areas and government’s efforts to attract investors, thus over the year 2013 creating an expansion in the business of industrial areas especially in the Cilegon area as well as other supporting industries. This results in the increasingly limited availability of people’s lands which can be used for the industry, therefore resulting in a trend of increasing land prices that lead to the skyrocketing costs of land acquisition and infrastructure provision.

Page 21: annual report pt kiec 2013

19

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Message from Commissioner

Secara ringkas perseroan berhasil meningkatkan posisi neraca per 31 Desember 2013 yang ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva sebesar rp 1,19 triliun, ekuitas yang mencapai rp. 978,55 miliar, namun laba bersih menurun menjadi sebesar rp. 218,24 miliar dengan posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 sebesar rp. 76,48 miliar, serta menghasilkan kondisi kesehatan/kinerja perusahaan sesuai dengan SK Direksi pT. Krakatau Steel (persero) no. 08/C/Du-KS/Kpts/2003 adalah dalam Sehat ”aa” dengan nilai bobot 87,00.

pencapaian sebagaimana tersebut diatas menunjukkan bahwa hampir semua Key performance Indicators (KpI) Manajemen tahun 2013 tercapai, meskipun masih terdapat beberapa KpI penting yang masih belum terealisasi/dibawah target yang ditetapkan seperti jumlah pembebasan lahan di kawasan industri tahap III yang hanya terealisir seluas 38,42 ha dari target seluas 45 ha. Selain itu juga harus diakui bahwa dalam operasional korporasi, keuntungan terbesar sejauh ini selalu ditunjang dari kegiatan penjualan lahan industri, sehingga kedepan perlu diprogramkan untuk memperbesar porsi laba dan recuring income dari kegiatan investasi pada area non lahan, seperti penyediaan kawasan pergudangan, peningkatan jumlah kamar hotel, penyediaan fasilitas kawasan industri dan sport center, pengembangan kawasan perumahan serta optimalisasi pendapatan dari anak perusahaan serta perusahaan patungan. untuk itu perlu pula dilakukan langkah-langkah restrukturisasi, reorientasi dan reorganisasi terhadap investasi yang sudah dilakukan di sektor properti dan perumahan yang saat ini dikelola oleh pT rakata realtindo (dahulu pT Laksana Maju Jaya) sehingga dapat menjadi unit yang menunjang pertumbuhan perseroan secara berarti di masa yang akan datang.

The limited supply of land ready to build in Industrial Area I and II owned by the Company, the trend of increasing land prices and result in skyrocketing costs of land acquisition and provision of infrastructure, along with the operation of PT Krakatau Posco and supporting industries has led to the decrease of land sales made by the Company compared to the year 2012, when more than ever the company’s performance is strongly influenced by the land sales. This can be seen from land sales volume during the year 2013, which only reached 15.81 hectares compared to achievement in 2012 for a total of 59.37 hectares with a total revenue of Rp. 190.55 billion, far lower than in 2012 which amounted to Rp 615.89 billion, thus reducing the amount of profits compared to that of 2012. While sales of other services throughout the year 2013 increased compared to the year 2012, of which include that of hospitality of Rp 56.73 billion from Rp. 38.54 billion (2012), warehousing rental income Rp. 20.18 billion compared to the year 2012 of Rp. 16.94 billion, sports facilities revenue amounting to Rp 17.66 billion, home sales of Rp 17.99 billion as well as area management fee of Rp 15.91 billion, but these have not been able to boost profits when compared to 2012.

In summary the Company managed to improve the balance sheet as of December 31, 2013, which shows the amount of assets and liabilities of Rp 1.19 trillion, equity Rp. 978.55 billion, but net profit decreased to Rp. 218.24 billion with cash and cash equivalents at the end of 2013 amounting to Rp. 76.48 billion, and generated ‘AA’ healthy conditions / performance of the company with a weight value of 87.00 in accordance with the Decree of the Board of Directors of PT. Krakatau Steel (Persero) No. 08/C/DU-KS/Kpts/2003.

Achievements as mentioned above show that almost all of 2013 Management Key Performance Indicators (KPI) were realized, although there are still some important KPIs that were not realized / below the set target such as the amount of land area acquisition in the industrial area phase III where only 38.42 ha was realized from its original target of 45 ha. It also must be recognized that the operations of the corporation, its biggest advantage by far has always been supported by industrial land sales activities, so that in the future there is need to specifically plan to increase the share of profits and recurring income from investment activities in non-land areas, such as the provision of warehouse area, increasing number of hotel rooms, provision of facilities and sports center industrial estate, real estate development and optimization of revenue from its subsidiaries and joint ventures. It is necessary also to take measures in restructuring, reorientation and reorganization of the investments made in the property and housing sector which is currently managed by PT Rakata Realtindo (formerly PT Laksana Maju Jaya) so it can be a unit that supports the Company’s growth significantly in the future.

Page 22: annual report pt kiec 2013

20

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Gedung Manajemen Krakatau SteelKrakatau Steel Building ManagementJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950 - Indonesia

Mengingat saat ini masih akan banyak investasi yang masuk kedalam Kawasan Industri perseroan terutama industri turunan untuk mensupport proyek pabrik baja pT Krakatau posco dan perusahaan patungan pT Krakatau Steel (persero), Tbk dengan nippon Steel dan osaka Steel, maka sangat penting agar pengadaan lahan baru dalam luasan yang mencapai skala keekonomian di kawasan Industri III dapat segera diselesaikan serta dikerjakan kegiatan pematangannya pada tahun 2014 untuk masuk kedalam inventory lahan siap jual. Selain itu, perlu juga dijajaki secara aktif usaha patungan yang ada kaitan untuk mendukung beroperasinya investasi baru tersebut.

Sesuai dengan visi perseroan untuk menjadi perusahaan yang ditata kelola dengan baik, maka peran Dewan Komisaris menjadi semakin penting dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi perseroan. untuk mencapai hal tersebut dan memastikan kecukupan dan efektivitas mekanisme kontrol risiko baik secara internal maupun eksternal, Dewan Komisaris akan terus menerus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang strategis, terutama yang terkait dengan investasi perseroan, dengan meningkatkan fungsi dan peran Komite audit.

Sambutan Komisaris Utama>

Page 23: annual report pt kiec 2013

21

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

atas semua pencapaian yang telah diperoleh selama kurun waktu tahun 2013, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Manajemen, Direksi dan Karyawan perseroan. Dengan kinerja ini, diharapkan untuk tahun 2014 dan seterusnya perseroan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya melalui berbagai terobosan usaha dan perbaikan proses bisnis guna menyongsong tantangan yang lebih berat dimasa mendatang.

Seeing that currently there will still be a lot of investments coming into the Industrial Estate Company primarily subsidiaries industry that support the projects of PT Krakatau Posco steel plant and a joint venture company PT Krakatau Steel (Persero) Tbk with Nippon Steel and Osaka Steel, it is very important that the new land acquisition area will be within the economies of scale of Industrial Area III and that it can be resolved as well as prepared through all necessary activities to be undertaken in 2014 so as to turn it into a land inventory that is ready for sale. In addition, there should also be actions taken that actively explores current joint ventures with a view to support the operations of the said new investment.

In accordance with the Company’s vision to be a company that is well-governed, the role of the Board of Commissioners is becoming increasingly important in the implementation of the principles of good corporate governance through the function of monitoring and providing advice to the Board of Directors of the Company. To achieve this and ensure the adequacy and effectiveness of risk control mechanisms both internally and externally, the Board will continue to monitor and evaluate the implementation of strategic policies, especially those related to the Company’s investment, by improving the function and role of the Audit Committee.

For all the achievements that have been obtained during the period of 2013, the Board of Commissioners would like to thank the Management, Directors and Employees of the Company. With this performance, it is expected that for 2014 and beyond The Company will continue to improve its performance through a variety of business breakthroughs and improvements of business processes in order to meet more challenges in the future.

Message from Commissioner

Irvan K. HakimKomisaris utama

President Commissioner

Page 24: annual report pt kiec 2013

22

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Profil Dewan Komisaris

Irvan K. Hakim

Lahir di Surabaya, 28 Mei 1964. Menjabat sebagai Direktur utama pT Krakatau Steel (persero) Tbk. sejak Juni 2012. Bergabung dengan perseroan sejak mendapatkan gelar Sarjana Teknik Metalurgi dari universitas Indonesia – Jakarta, MBa dari Maastricht School of Management – Belanda, dan CIM dari royale academy university of London – Inggris. Memulai karir profesionalnya sebagai Siswa Madya pada 1988, beliau pernah menduduki jabatan seperti Manager Divisi riset pasar (1997-1998), Manager Divisi penjualan Domestik II (1998-2000), General Manager pemasaran (2000-2001), General Manager perencanaan produksi (2001-2003), Kepala proyek pengembangan untuk proyek TSFrM (Thin Slab Flat rolling Mill) (2003), Staf ahli (2003-2004), dan asisten Direktur utama untuk perusahaan (2004-2005). Ketua Tim pengembangan Industri Besi Baja Kalimantan Selatan (2005-2007), Direktur pemasaran (2007-2012). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Co-Chairman of IISIa (Indonesian Iron and Steel asociation).

Born in Surabaya, May 28, 1964. holding the president Director position of pT Krakatau Steel (pesero) since June 2012. he joined the business after obtained the metalurgy bachelor degree from university of Indonesia, Jakarta. he also held MBa from Maastricht School of Management from netherland and CIM from royale academy university of London – england. Started professional career as a Student associate in 1988, holding the Manager position of Market research Division (1997-1998), Domestic Sales Division Manager II (1998-2000), Marketing General Manager (2000-2001), production planning General Manager (2001-2003), project TSFrM (Thin Slab Flat rolling Mill) Development head (2003), expert staff (2003-204), and assistant to Company president Director (2004-2005). South Kalimantan Steel Industry Development Chairman (2005-2007), Marketing Director (2007-2012). Currently he also holding the Co-Chairman position of IISIa (Indonesian Iron and Steel association).

Edward R. Pinem

Lahir di Juhar Sumatera utara, 18 Mei 1953.Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993. Memulai karir di pT Krakatau Steel sebagai enjiner teknik produksi pada tahun 1982, hingga tahun 2004 beliau telah menempati berbagai posisi di jajaran manajemen marketing dan Information Technology. Sejak tahun 2004, beliau menempati jajaran Direksi pT Krakatau Information Technology sebagai Direktur Komersial (2004-2007) dan Direktur utama (2007-2009). Sejak 2009 hingga sekarang beliau menempati anggota Komisaris pT Krakatau Industrial estate Cilegon, selain sebagai executive Director IISIa sejak 2010 hingga sekarang. Born in Juhar north Sumatera, May 18, 1953. he obtained a Management Magister from Bandung Institute of Technology in 1993. he initiated his career at pT Krakatau Steel as an production engineer in 1982 and up to 2004 he held some management position at marketing and information technology. Since 2004, he held top management position at pT Krakatau Information Technology as Commercial Director (2004-2007) and president Director (2007-2009). afterward he has been assigned as member of Board of Commissioner pT Krakatau Industrial estate Cilegon since 2009, beside being an executive Director IISIa since 2010.

Page 25: annual report pt kiec 2013

23

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Board of Commissioners

H. Embay Mulya Syarif

Lahir di pandeglang Banten, 4 Maret 1952. Saat ini menjabat Komisaris pT Krakatau Industrial estate Cilegon dan Komisaris pT Buana Centra Swakarsa. pengalaman berkarir sebagai Direksi di pT Sinar Ciomas (1974 – 1978), Direktur utama pT Berkah Saputra (1978 – 1992), Direktur utama Bank Syariah Baitul Muawanah (1994 – 1999), Direktur utama pT Buana Centra Swakarsa (2000 – 2009), Komisaris utama Bank Syariah Berkah ramadhan (2000 – 2011), Komisaris pT Walie Jasa pratama (2003 – 2010), Komisaris pT albantani Cipta niaga (2009 – 2011), Komisaris Taman Graha asri (2009 – 2011), Komisaris utama Bank Syariah Baitul Muawanah (1999 – 2012). pernah menjabat sebagai Ketua MuI propinsi Banten Bidang ekonomi, Ketua Dewan pendidikan dan Ketua Kadin Kabupaten Serang serta mendapatkan beberapa penghargaan yaitu upakarti pengabdian dari presiden rI, Satya Lencana LVrI, dan Bintang Legiun Veteran rI.

Born in pandeglang, Banten, March 04, 1952. Currently holding pT Krakatau Industrial estate Cilegon and pT Buana Centra Swakarsa Commisioner. held professional carreer as Director at pT Sinar Ciomas (1974-1978), president Director at pT Berkah Saputra (1978-1992), president Director at Bank Syariah Baitul Muawanah (1994-1999), president Director at pT Buana Centra Swakarsa (2000-2009), president Commissioner at Bank Syariah Berkah ramadhan (2000-2011), Commissioner at pT Walie Jasa pratama (2003-2010), Commissioner at pT albantani Cipta niaga (2009-2011), Commissioner at Taman Graha asri (2009-2011), president Commissioner at Bank Syariah Baitul Muawanah(1999-2012). held the position of MuI economic board Chairman from Banten province, Chairman of education and Indonesian Trade association from Serang District. he also bear several awards like.

Hikmatullah A. Syam’un

Lahir di Serang, 1 Maret 1952.Beliau meraih gelar master dari IpB bidang Ilmu penyuluhan pembangunan tahun 1996. Beliau memulai karir sebagai Dosen agama di universitas Tirtayasa tahun 1984. Berbagai jabatan telah beliau pegang sebagai berikut: Kepala BKKBn Kabupaten Ciamis (1999-2002), Kepala Bidang pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Badan Diklat propinsi Banten (2002-2005), Kepala Biro Kesra pemerintah propinsi Banten (2005-2006), Kepala Badan Kesbang dan Linmas propinsi Banten (2005-2006), Ketua pelaksana harian Komunitas Intelijen Banten (2005-2006), Sekretaris Badan narkotika Banten (2005-2006), Sekretaris Satkorlak penanggulangan Banten (2005-2006), dan Staf ahli Gubernur Banten Bidang hukum dan ham tahun 2008, dan komisaris pT KIeC (2008-sekarang). Born in Serang March 1, 1952. he holds a master’s degree from IpB majoring Science outreach Development in 1996. he started his career as a lecturer of religion at the Tirtayasa university in 1984. he has held various positions as follows: head of BKKBn Ciamis regency (1999-2002), head of education and Training Leadership agency in Banten province (2002-2005), head of public Welfare Bureau of Banten province (2005-2006), head of Kesbang and Linmas Banten province (2005-2006), Daily executive Chairman of the Intelligence Community of Banten (2005-2006), Banten narcotics Board Secretary (2005-2006), Banten Satkorlak response Secretary (2005-2006), Senior advisor Governor of Banten in Legal affairs and human rights 2008 and the Commissioner of pT KIeC (2008-present).

Page 26: annual report pt kiec 2013

24

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

M.M. Azhar Lubis

Lahir di Mandailing natal Sumatera utara, 15 September 1958. Menjabat sebagai Deputi Bidang pengendalian pelaksanaan penanaman Modal (IV/e) Badan Koordinasi penanaman Modal (BKpM). Bergabung dengan perseroan sejak mendapatkan gelar Sarjana agronomi dari Institit pertanian Bogor, Master of arts in agricultural economics, university of Wisconsin-Madison, uSa. Memulai karir profesionalnya pada 1 Januari 1982, beliau pernah menduduki jabatan seperti pembantu asisten Menteri negara penggerak Dana Investasi urusan Dana pasar Modal, Dana pensiun dan asuransi (1994 – 1998), Kepala Biro pengembangan Investasi BKpM (1998 – 1999), Direktur hubungan Internasional Kementrian negara Investasi BKpM (1999 – 2000), Direktur Industri Logam dan Barang Modal Kementrian negara/Badan penanaman Modal dan pembinaan Badan usaha Milik negara (2000 – 2002), Direktur Sektor Tersier BKpM (2002), Kepala Biro perencanaan dan Informasi BKpM (2002 – 2005), Kepala pusat penelitian dan pelatihan BKpM (2005 – 2006), Direktur Kerjasama Dunia usaha BKpM (2006 – 2007), Direktur Kerjasama Bilateral dan Multilateral BKpM (2007), Deputi Bidang pengembangan Iklim penanaman Modal BKpM (2008 – 2010), Deputi Bidang pengendalian pelaksanaan penanaman Modal BKpM (2010 – sekarang), Komisaris pT Krakatau Information Technology (2012), Komisaris pT Krakatau Industrial estate Cilegon (2012 – sekarang).

Born in Mandailing natal, north Sumatera, September 1958. held position as executive Deputy for Capital Investment Control Board (IV/e) at Capital Investment Board agency (BKpM). Started with the Company since having the agronomy Bachelor degree from IpB-Bogor, Master of arts in agricultural economics – university of Wisconsin, uSa. Started professional carreer in January 1, 1982, he had several post like assistant to the Minister of Investment Board funding unit in stock exchange, pension fund and insurance (1994-1998), head of Investment Development Bureau BKpM (1998-1999), Director for International relation at the Minister of Investment Board BKpM (1999-2000), Director for metal industry and investment goods State Minister/Investment Board and State owned Company Development (2000-2002), Tersier Sector Director BKpM (2002), head of Central planning and Information BKpM (2002-2005), head of Central research and Training BKpM (2005-2006), Director for Small Business Cooperation BKpM (2006-2007), Director for Bilateral and Multilateral Cooperation BKpM (2007), Deputy for Capital Investment Climate Development BKpM(2008-2010), Deputy for Capital Investment Implementation control BKpM (2010-Current), pT Krakatau Information Technology Commissioner (2012), pT Krakatau Industrial estate Cilegon (2012-current).

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners

Page 27: annual report pt kiec 2013

25

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 28: annual report pt kiec 2013

26

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Laporan Direktur Utama

Di samping pertumbuhan laba yang sangat signifikan, di tahun 2013 PT KIEC juga mencatat beberapa prestasi menggembirakan

Direksi, kiri ke kanan left to right:Tonno Sapoetro Direktur Pengembangan Usaha Director of Business DevelopmentSaiful Rohman Direktur Operasional dan Komersial Director of operations and CommercialIwandono Direktur Utama president DirectorDibyo Sumantri Direktur SDM dan Keuangan Director of hr and Finance

>

26

Page 29: annual report pt kiec 2013

27

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

director’s report

In terms of management, pT KIeC also managed to maintain the achievements

27

Page 30: annual report pt kiec 2013

28

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Laporan Direktur Utama

para pemangku Kepentingan yang terhormat,

Sepanjang tahun 2013 pT KIeC berhasil mencatatkan total pendapatan 22% diatas anggaran, dengan kontribusi terbesar berasal dari kawasan industri. penjualan lahan mencapai 15,8 hektar dari 14 hektar yang dianggarkan. penjualan lahan masih didominasi oleh penjualan lahan di kawasan industri I. pendapatan dari unit bisnis hotel, perkantoran & pergudangan, Sarana olahraga, dan pengelolaan perkantoran di Jakarta, mencapai 24%, 11%, 12%, dan 4% diatas anggaran, sementara perumahan mencatat pendapatan 8% dibawah anggaran. Laba komprehensif tahun berjalan mencapai rp 218 milyar.

pencapaian tersebut dicapai ditengah kondisi perekonomian yang masih belum menentu. Kondisi perekonomian masih dibayangi krisis hutang eropa dan pelambatan ekonomi yang terjadi di Cina. rencana bank sentral amerika untuk mengurangi stimulus Quantitative easing III menyebabkan aliran dana keluar dari Indonesia. Indonesia juga mengalami defisit anggaran yang semakin lebar, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar amerika, dan inflasi yang cukup tinggi. Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk menaikan BI rate menjadi 7,5% sejak Mei 2013.

Keterbatasan lahan menjadi isu utama dalam bisnis kawasan industri, untuk mengatasi hal tersebut pT KIeC terus berupaya menambah ketersediaan lahannya. pembebasan lahan kawasan III dilakukan sepanjang tahun 2013. Diharapkan pembebasan tahap I selesai pada tahun 2014.

pT KIeC juga melakukan pengembangan unit usaha yang dapat memberikan pendapatan berulang (recurring income). pT KIeC membangun wahana kolam arus di kolam renang Krakatau dan pembangunan area komersial di Kawasan Industri I. peningkatan kapasitas gudang juga terus dilakukan. Selain itu pT KIeC memasuki bisnis baru di pengolahan bahan kimia dasar organik turunan dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara melalui pembentukan pT Krakatau pos-chem Dong-suh Chemical (pT KpDC), bekerjasama dengan posco Chemtech dan Dong-suh Chemical. Semua itu dilakukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi yang berkelanjutan.

Keberlangsungan organisasi hanya akan menjadi impian tanpa tata kelola yang baik. Tahun 2013 merupakan tahun ketiga keikutsertaan pT KIeC dalam The Indonesia Corporate Governance award. ajang ini merupakan ajang penghargaan bagi perusahaan yang didasarkan pada Corporate Governance perception Index (CGpI) yang berupaya mengukur seberapa jauh suatu perusahaan menerapkan tata kelola yang baik (good corporate governance). pT KIeC berhasil mendapatkan predikat trusted company dalam ajang ini.

pT KIeC juga berupaya untuk terus meningkatkan kinerja ekselen melalui keikutsertaan dalam penganugerahan Indonesia Quality award yang berdasarkan pada Malcolm Balrdrige Criteria for performance Management. Sejak keikutsertaan pertama kalinya pada tahun 2007, pT KIeC berhasil untuk terus meningkatkan nilai yang diperolehnya. Saat ini pT KIeC mendapatkan band good performance.

Dear Stakeholders,

Throughout the year 2013, PT KIEC successfully recorded total revenues 22% above budget, with the largest contribution coming from the industrial area. Sales reached 15.8 acres of land of 14 acres budgeted. Land sales are still dominated by the sale of land in the industrial area of the business unit I. Revenues from Hotel, Office & Warehousing, Sports Facilities, and Management Office in Jakarta reached 24%, 11%, 12%, and 4% above budget, while housing recorded income of 8% under budget. Total comprehensive income for the year reached Rp 218 billion.

This was accomplished whilst economic environment remains uncertain. Economic conditions are still overshadowed by the European debt crisis and economic slowdown that occurred in China. America’s central bank plans to reduce Quantitative Easing III stimulus causing capital outflows from Indonesia. Indonesia also experienced a widening budget deficit, weakening of the Rupiah against the Dollar, and inflation that is quite high. Bank Indonesia adopted a policy to raise the BI Rate to 7.5% since May 2013.

Limited land became a major issue in the industrial area business and to overcome this PT KIEC continues to increase the availability of land. Land acquisition is done throughout the region III in 2013. It is expected that the release of the first phase be completed in 2014.

Page 31: annual report pt kiec 2013

29

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

director ‘s report

pT KIeC menyadari bahwa keberlangsungan organisasi tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Sebagai pengelola kawasan industri, pT KIeC berupaya untuk mengelola kawasan dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang handal. hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi ISo 14001:2004 pada tanggal 31 Januari 2013. pT KIeC akan selalu berupaya mencapai visi yang telah ditetapkan. Berupaya untuk terus tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Memperkuat bisnis inti di unit usaha kawasan industri dengan terus berinovasi mencari ceruk pasar yang akan menghasilkan reccuring income. Semoga dengan tata kelola yang semakin baik, pengelolaan resiko yang semakin cermat, dan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, pT KIeC akan segera menjadi pemain properti nasional yang terkemuka.

Terima kasih kepada para pemangku Kepentingan atas dukungan dan kerja sama yang diberikan sepanjang tahun 2013. Semoga apa yang kita cita citakan bersama akan dapat terwujud.

PT KIEC is also developing business units that can provide recurring income. PT KIEC builds rides such as tides pool Krakatau and starts construction of commercial areas in Industrial Area I. Increased warehouse capacity is also being conducted. In addition, PT KIEC is venturing into new business of processing organic basic chemicals derived from petroleum, natural gas, and coal through the establishment of PT Krakatau Pos-chem Dong-suh Chemical (PT KPDC), in cooperation with Posco Chemtech Chemical and Dong-suh. All this is done to ensure the ongoing sustainability of the organization.

Sustainability of the organization will only be a dream without good governance. 2013 marks the third year of PT KIEC’s participation in the Indonesian Corporate Governance Award. This is an awards event for companies based on the Corporate Governance Perception Index (CGPI) that seeks to measure how far a company implements good corporate governance. PT KIEC successfully achieved the trusted company in this event.

PT KIEC also seeks to continuously improve its excellent performance through participating in the Indonesia Quality Award based on the Malcolm Balrdrige Criteria for Performance Management. Since its first participation in 2007, PT KIEC managed to continue to improve the assessment obtained. Currently PT KIEC acquires good performance band.

PT KIEC realizes that the existence of the organization cannot be separated from its environment. As manager of the industrial area, PT KIEC seeks to manage the area by implementing a reliable environmental management system. This is shown by obtaining ISO 14001: 2004 on January 31, 2013. PT KIEC will always seek to achieve its vision. Attempts are made to continue to grow and evolve on an ongoing basis, by strengthening its core business in the industrial area through innovations that look for niche markets which will generate recurring income. Hopefully with better governance, improved risk management, and harmonious relationship with stakeholders, PT KIEC will soon become a leading national property player.

My appreciation to all Stakeholders for the support and cooperation given during the year 2013, I hope that our shared goals will be materialized.

IwandonoDirektur utama

President Director

Page 32: annual report pt kiec 2013

30

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Profil Direksi

Iwandono

Lahir di Mojokerto, 24 april 1954. Beliau meraih gelar Magister Management dari Institut Teknologi Bandung tahun 1995. Memulai karir di pT Krakatau Steel sebagai kepala mekanik di bar and section mill tahun 1984. Sejak tahun 1998 beliau dipercaya menjadi Direksi diberbagai anak perusahaan pT Krakatau Steel yaitu Direktur operasi dan pemasaran pT KIT (1998-2001), Direktur utama pT KIT (2001-2004), Direktur utama pT BBI (2004-2006), Direktur SDM dan Keuangan pT KBS (2007-2008), dan Direktur utama pT KIeC (2008-sekarang). Born in Mojokerto, 24 April 1954. He received his Masters in Management from Institut Teknologi Bandung in 1995. Began his career in PT Krakatau Steel as Chief Mechanic in the Bar and Section Mill in 1984. Since 1998 has been appointed as member of Board of Directors in various subsidiaries of PT Krakatau Steel, such as Director of Operations and Marketing PT KIT (1998-2001), President Director of PT KIT (2001-2004), President Director of PT BBI (2004-2006), Director of Human Resources and Finance PT KBS (2007-2008) and President Director of PT KIEC (2008-present).

Dibyo Sumantri

Lahir di purworejo, 18 Mei 1954. Beliau meraih gelar Sarjana dari universitas Gadjah Mada Jurusan psikologi pada tahun 1983. Memulai karir sebagai siswa madya pada tahun 1984, beliau telah mendedikasikan diri lebih dari 20 tahun di pT Krakatau Steel dan dipercaya menjadi Direktur SDM dan Keuangan pT KIeC (2007-sekarang). Selain bekerja, beliau menulis berbagai artikel majalah dan surat kabar serta menulis beberapa buku diantaranya Corporate Governance & etika Korporasi yang diterbitkan oleh Balai pustaka pada tahun 1999.

Born in Purworedjo, May 18, 1954. He holds a Bachelor’s degree from Gadjah Mada University Department of Psychology in 1983. Started his career as a student associate in 1984, he has dedicated more than 20 years in PT Krakatau Steel and assigned to be the Director of Human Resources and Finance PT KIEC (2007-present). In his spare time he has written numerous articles that were published in magazines and newspapers as well as writing several books including Corporate Governance and Corporate Ethics, published by Balai Pustaka in 1999.

Page 33: annual report pt kiec 2013

31

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tonno Sapoetro

Lahir di Bandung, 14 Mei 1959Beliau meraih gelar master di universitas Wollonggong Bidang Teknik Metalurgi pada tahun 1993. Beliau memulai karir sebagai siswa madya di pT Krakatau Steel pada tahun 1986 dan telah mendedikasikan diri lebih dari 20 tahun di pT Krakatau Steel. Sebelum menjabat Direktur pengembangan usaha pT KIeC (2008-sekarang), beliau menjabat sebagai General Manager umum dan Keamanan pT Krakatau Steel (2007-2008).

Born in Bandung, May 14, 1959. He achieved his master’s degree in Metallurgical Engineering from Wollonggong University in 1993. He started his career as a student associate in PT Krakatau Steel in 1986 and has worked for PT Krakatau Steel for more than 20 years. Before becoming Director of Business Development of PT KIEC (2008-present), he served as General Manager for General Afairs and Security PT Krakatau Steel (2007-2008).

Board of directors

Saiful Rohman

Lahir di Malang, 4 Juli 1955. Beliau meraih gelar sarjana teknik di universitas Brawijaya Malang pada tahun 1982. Beliau memulai karir sebagai siswa madya di pT Krakatau Steel pada tahun 1983. Sebelum menjadi Direktur operasi dan Komersial di pT KIeC (2009-sekarang), beliau menjabat sebagai General Manager Sumber Daya Manusia pT Krakatau Steel (2008-2009) dan General Manager perencanaan dan pengembangan usaha pT Krakatau Steel (2004-2008).

Born in Malang, July 4, 1955. He received his engineering degree from Universitas Brawijaya in 1982. He started his career as a student associate in PT Krakatau Steel in 1983. Before becoming Director of Operations and Commercial at PT KIEC (2009-present), he served as General Manager for Human Resources in PT Krakatau Steel (2008-2009) and General Manager of Business Planning and Development, PT Krakatau Steel (2004-2008).

Page 34: annual report pt kiec 2013

32

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Struktur Organisasi

DEPUTy DepuTI

ASISTEn DEPUTy DepuTY aSSISTanT

DIVISI PEngEMBAngAn BISnIS

DAn MAnAjEMEn RESIKO BuSIneSS DeVeLopMenT anD rISK ManaGeMenT

DIVISIon

DIVISI PEREnCAnAAn TEHnIK TeChnICaL pLannInG

DIVISIon

DIVISI SISTEM & PERFORMAnCE

MAnAgEMEnT SYSTeM & perForManCe

ManaGeMenT DIVISIon

DIVISI PEMASARAn MarKeTInG

DIVISIon

DEPUTy DepuTI

ASISTEn DEPUTy DepuTY aSSISTanT

DIVISI LAnD DEVELOPMEnT LanD DeVeLopMenT

DIVISIon

DIVISI LAnD OPERATIOnAL operaTIonaL LanD

DIVISIon

DIVISI PERKAnTORAn

DAn PERgUDAngAn oFFICe anD WarehouSe

DIVISIon

DIVISI SPORT CEnTRE SporT CenTre

DIVISIon

SUB DIREKTORAT LAnD MAnAgEMEnT

SuB DIreCToraTeLanD ManaGeMenT

SUB DIREKTORAT PEngEMBAngAn DAn

PEREnCAnAAn SuB DIreCToraTe

DeVeLopMenT anD pLannInG

DIREKTORAT PEngEMBAngAn USAHADIreCToraTe BuSIneSS DeVeLopMenT

DIREKTORAT OPERASI & KOMERSIALDIreCToraTe CoMMerCIaL operaTIonS

SATUAn PEngAwASAn InTERnInTernaL ConTroL unIT

DIREKTORAT UTAMApresIdent dIreCtorAte

Page 35: annual report pt kiec 2013

33

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

organization’s structure

gRUP PEngAwASAn PEMBAngUnAn DeVeLopMenT

SuperVISIon Group

UnIT OTOnOM KRAKATAU STEEL

BUILDIng MAnAgEMEnT KraKaTau STeeL

BuILDInG ManaGeMenT auTonoMY unIT

UnIT OTOnOM THE ROyALE

KRAKATAU HOTEL The roYaLe KraKaTau hoTeL auTonoMY unIT

DEPUTy DepuTI

ASISTEn DEPUTy DepuTY aSSISTanT

DIVISI SUMBER DAyA MAnUSIA

huMan reSourCeS DIVISIon

DIVISI LOgISTIK LoGISTIC DIVISIon

DIVISI PERBEnDAHARAAn

TreaSurYDIVISIon

DIVISI AKUTAnSI

aCCounTInGDIVISIon

SUB DIREKTORAT KEUAngAn

SuB DIreCToraTe FInanCe

DIREKTORAT SDM & KEUAngAnDIreCToraTe hr & FInanCe

DIVISI KEAMAnAn DAn K3LHSaFeTY & ohSe DIVISIon

DIVISI HUKUM DAn PERIjInAnLeGaL DIVISIon

DIVISI CORPORATE COMMUnICATIOnCorporaTe CoMMunICaTIon DIVISIon

CORPORATE SECRETARySeKreTarIS peruSahaan

DEPUTIDepuTY

Page 36: annual report pt kiec 2013

34

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Berusaha mencapai hasil yang terbaik, senantiasa melihat jauh ke depan dan selalu mengembangkan diri

Try to get the best result, always look at future and develop self improvement

Profesionalp r o f e s s I o n A L

Page 37: annual report pt kiec 2013

35

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Secara umum kondisi keuangan perusahaan pada tahun 2013 menunjukkan keadaan yang sehat terlihat dari tingkat kesehatan perusahaan “aa” yang pengukurannya berdasarkan SK Direksi pT Krakatau Steel no. 08/C/Du-KS/Kpts/2003. perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan Bersih secara signifikan untuk unit bisnis perkantoran dan pergudangan, hotel, sportcentre, dan perumahan dengan rata-rata 35,8%.

1. Laba Bersihperusahaan berhasil mencetak Laba Komprehensif tahun 2013 sebesar rp 218,24 miliar pada tahun 2013 dan pada tahun 2012 sebesar rp 501,87 miliar. Laba Komprehensif tersebut naik secara signifikan dibanding dengan anggaran tahun 2013 sebesar 209,5% dan mengalami penurunan sebesar 56,4% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Kenaikan terhadap anggaran tersebut disebabkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan operasi dan melakukan optimalisasi terdapat biaya variabel sehingga meningkatkan Laba operasi sebesar 47,2% dan Laba Sebelum pajak sebesar 184,8%.

a. Pendapatan Operasi perusahaan mencatat terjadinya

penurunan pendapatan operasi tahun 2013 sebesar 53,6% terhadap pendapatan operasi tahun sebelumnya dari rp 726,57 miliar menjadi rp 337,00 miliar. penurunan ini terjadi terutama dari penurunan penjualan pada sektor properti industri sebesar 64,1%, sektor properti residensial sebesar 41,4%, dan sektor properti komersial sebesar 39,5%.

Ulasan dan Analisis Manajemen Management review and Analysis

The 2013 Company Financial condition in general shows a healthy “AA” level according to the measurement set by the PT Krakatau Steel Board of Director’s decree No. 08//C/DU-KS/Kpts/2003. Significantly Company has increased significantly by 35.8 % net income in average for Office and Warehouse, Hotel, Sport Center and Residential 1. Net IncomeIn 2013 Company has a comprehensive profit of Rp. 218,24 billion and Rp. 501,87 billion in 2012. This comprehensive profit has significantly increased 209.5 % compared to the 2013 budget and 56.4% lower than 2012 actual. The increase against the budget was a result of the successful Company efforts to increase the operational profit and variable cost optimalization that led to 47.2 % operational profit and 184.8 % profit before tax.

a. Operating Income The Company recorded a decrease in

operating income in 2013 amounting to 53.6% against the previous year Operating income of Rp 726,57 billion to Rp 337,00 billion. This decrease occurred primarily from a decrease in sales in the industrial property sector of 64.1%, residential property sector of 41.4%, and the commercial property sector of 39.5%.

Perusahaan berhasil meningkatkan Pendapatan Bersih secara signifikan untuk unit bisnis perkantoran dan pergudangan, hotel, sportcentre, dan perumahan dengan rata-rata 35,8%.

Significantly Company has increased significantly by 35.8 % net income in average for office and Warehouse, hotel, Sport Center and residential.

Page 38: annual report pt kiec 2013

36

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

b. Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto Total Beban pokok penjualan perusahaan turun sebesar 6,2% atau menjadi rp 142,92 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar rp 152,45 miliar. penurunan beban pokok penjualan ini dipicu penurunan Beban Variabel sebesar 16,0% sementara Beban Tetap Langsung mengalami kenaikan sebesar 36,0%. penurunan Beban Variabel utamanya disebabkan penurunan harga perolehan lahan sebesar 61,4% dikarenakan turunnya penjualan lahan industri sebesar 43,56 hektare dibanding tahun 2012, sementara beban variable selain harga peolehan lahan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 22,0%. Kenaikan secara keseluruhan Beban Tetap Langsung utamanya disebabkan adanya kenaikan Beban penyusutan sebesar 71,7% yang diakibatkan adanya reklasifikasi atas persediaan SFB, reklasifikasi biaya perawatan gudang, dan reklasifikasi deffered charges hotel. Kondisi tersebut menyebabkan turunnya Laba Bruto perusahaan sebesar 66,2% dari rp 574,15 miliar menjadi rp 194,09 miliar.

c. Beban Usaha dan Laba Operasi Total Beban usaha perusahaan

meningkat sebesar 14,8% atau menjadi sebesar rp 74,46 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar rp 64,85 miliar. Secara keselurah kenaikan Beban usaha tersebut dipicu kenaikan Beban administrasi dan umum sebesar 14,0% dan Kenaikan Beban pemasaran sebesar 23,3%. Kenaikan Beban administrasi dan umum utamanya disebabkan adanya kenaikan Beban Tenaga Kerja sebesar 6,9% dan kenaikan Beban r & D, Konsultan, pelatihan dan Seminar sebesar 65,4%. Kondisi tersebut menyebabkan turunnya Laba operasi perusahaan sebesar 76,5% dari rp 509,30 miliar menjadi rp 119,63 miliar.

2. AsetTotal aset perusahaan pada tahun 2013 sebesar rp 1,19 triliun dibanding dengan total aset perusahaan pada tahun 2012 sebesar rp 1,10 triliun. perusahaan mencatat kenaikan aset sebesar 7,6% utamanya disebabkan kenaikan piutang usaha sebesar 43,4% utamanya dari piutang penjualan tanah, dan kenaikan aset tetap bersih sebesar 14,5%.

3. Liabilitas dan EkuitasTotal Liabilitas perusahaan meningkat sebesar 6,4% bila dibanding dengan Total Liabilitas pada tahun 2012. Kenaikan Total Liabilitas utamanya dipengaruhi adanya kenaikan Liabilitas Beban pembangunan sebesar 14,7%, dan adanya kenaikan pinjaman Bank sebesar 40,9%. Sementara Total ekuitas perusahaan mengalami peningkatan sebesar 7,9% dari tahun sebelumnya sebesar rp 1,10 triliun menjadi rp 1,19 triliun. 4. Arus Kasperusahaan membukukan saldo Kas dan Setara Kas akhir tahun 2013 sebesar rp 76,49 miliar atau turun sebesar 54,7% bila dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar rp 168,72 miliar.

a. Aktivitas Operasi perusahaan membukukan defisit

arus Kas Bersih dari aktivitas operasi sebesar rp 177,66 miliar atau turun sebesar 115,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar rp 154,10 miliar. Defisit arus Kas Bersih tersebut utamanya disebabkan selisih pengeluaran yang lebih besar dengan penerimaannya masing-masing sebesar 1,2% dan 36,8%. penurunan pengeluaran utamanya disebabkan adanya penurunan pembayaran pajak sebesar rp 38,11 miliar atau sebesar 40,2%, sementara penurunan penerimaan utamanya disebabkan adanya penurunan penerimaan dari pelanggan sebesar rp 179,89 miliar atau turun sebesar 39,0% dibanding Tahun 2012.

b. Cost of Sales and Gross Profit Total Cost of Sales of the Company

decreased by 6.2% to Rp 142.92 billion from the previous year of Rp 152.45 billion. The decrease in cost of sales triggered a decline of 16.0% Variable expenses while Direct Fixed Charges increased by 36.0%. Decrease in variable expenses primarily due to a decrease in the price of land acquisition by 61.4% due to lower sales of industrial land at 43.56 hectares compared to 2012, while the burden of variables other than acquisition average land price increased by 22.0%. The increase in overall Direct Fixed Charges primarily due to an increase of 71.7% Depreciation resulting from the reclassification on SFB inventory, reclassification warehouse maintenance costs, and reclassification of hotels deferred charges. These conditions cause a decline in Company gross profit for 66.2% from Rp 574.15 billion to Rp 194.09 billion.

c. Operating Expenses and Operating Income

Company’s Total Operating Expenses increased by 14.8% to Rp 74.46 billion from the previous year which amounted to Rp 64.85 billion. Overall increase was triggered by the increase in Operating Expenses General and Administrative expenses amounted to 14.0% and increase in marketing expenses of 23.3%. The increase in General and Administrative expenses primarily due to increased burden of Labor by 6.9% and increase in R & D expenses, Consultants, Training and Seminars at 65.4%. These conditions cause a decline in the Company Operating Profit amounting to 76.5% from Rp 509.30 billion to Rp 119.63 billion.

Ulasan dan Analisis Manajemen

Page 39: annual report pt kiec 2013

37

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

b. Aktivitas Investasi pengeluaran Kas untuk aktivitas

Investasi mengalami surplus sebesar rp 96,26 miliar dibanding tahun sebelumnya yang defisit sebesar rp 30,77 miliar. kenaikan sebesar 312,8% tersebut disebabkan adanya penerimaan terhadap penempatan dana notional pooling sebesar rp 96,77 miliar atau naik sebesar 612,6%.

c. Aktivitas Pendanaan pengeluaran kas untuk aktivitas

pendanaan mengalami defisit sebesar rp 96,49 miliar merupakan selisih antara penerimaan sebesar rp 7,61 miliar dan pengeluaran sebesar rp. 104,09 miliar. Selisih lebih besar pengeluaran kas tersebut utamanya disebabkan adanya pengeluaran untuk deviden kas pemegang saham sebesar rp 146,91 miliar dibanding Tahun 2012 yang sebesar rp 47,14 miliar atau naik sebesar 211,6%.

5. Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa dan jarang TerjadiDi sepanjang tahun 2013 tidak ada informasi keuangan atau kejadian yang luar bisa dan jarang terjadi pada perusahaan.

6. Kebijakan DevidenSelama 5 (tahun) terakhir, kebijakan dividen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

2. AssetsCompany’s total assets in 2013 amounted to Rp 1.19 trillion, compared with the Company’s total assets in 2012 which was at Rp 1.10 trillion. The Company recorded an increase in Assets of 7.6% primarily due to an increase in Accounts Receivable by 43.4% for the most part from the sale of land, and the increase in net fixed assets of 14.5%.

3. Liabilities and Equity Company’s Total Liabilities increased by 6.4% compared to Total Liabilities in 2012. The increase in Total Liabilities was mainly influenced by the increase in development expenses that amounted to 14.7%, and an increase in bank loans amounted to 40.9%. While the Company’s Total Equity increased by 7.9% from the previous year’s Rp 1.10 trillion to Rp 1.19 trillion. 4. Cash flowThe Company recorded a balance of Cash and Cash Equivalents at the end of 2013 amounted to USD 76.49 billion, down by 54.7% when compared with the previous year’s of Rp 168.72 billion.

a. Operating Activities The company posted a deficit Net

Cash Flow from Operating Activities of Rp 177.66 billion, down by 115.3% compared to the previous year’s of Rp 154.10 billion. Net Cash Flow deficit is primarily due to the larger difference in spending with revenues amounting to 1.2% and 36.8%. The decline in spending is due primarily to a decrease in tax payments of Rp 38.11 billion or 40.2%, while the decrease in revenues primarily due to a decrease in revenue from customers amounting to Rp 179.89 billion, down by 39.0% in 2012.

b. Investing Activities Investing Activities Cash Expenditure

surplus of USD 96.26 billion compared to the previous year deficit of Rp 30.77 billion, an increase of 312.8% is due to the acceptance of the placement of notional pooling funds of Rp 96.77 billion, an increase of 612.6%.

c. Funding Activities There is a deficit for Cash expenditure

on funding activities for Rp. 96,49 Billion which made up the difference between receivables of Rp. 7,61 Billion and expenditures of Rp. 109,09 Billion. This difference mainly was the result of shareholder’s cash dividends for Rp. 146,91 billion , an increase of 211,6% or Rp. 47,14 Billion from 2012

5. Unusual and Rarely Happens Financial Information Throughout the year 2013 no unusual and rarely financial information or events happens in the Company.

6. Dividend Policy During last 5 (years), dividend policy can be seen in the following table:

Management review and Analysis

Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009 description

Deviden Dibagikan (rp Juta)

146.914 47.144 18.000 - 15.001 Dividends Distributed (Rp Million)

Deviden payout ratio 67% 9% 15% - 48% Dividend Payout Ratio

Page 40: annual report pt kiec 2013

38

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Ulasan dan Analisis Manajemen

7. Transaksi yang Mengandung Benturan KepentinganGuna mencegah terjadinya benturan kepentingan, perusahaan memiliki kebijakan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala mengisi dan menandatangani Daftar Khusus Kepemilikan Saham baik dalam perusahaan maupun perusahaan lain (jika ada) yang dikelola oleh Divisi hukum dan administrasi perusahaan dan hubungan bisnis atas nama Komisaris dan Direktur dan keluarga yang bersangkutan dengan perusahaan. 8. Perundang-undangan yang Berpengaruh SignifikanSepanjang tahun 2013 tidak ada peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

9. Kebijakan Akuntansiperusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi sebagai berikut:a. pSaK no. 1 (2013), “penyajian Laporan

Keuangan” yang diadopsi dari IaS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.

b. pSaK no. 15 (2013), “Investasi pada entitas asosiasi dan Ventura Bersama” yang diadopsi dari IaS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015.

c. pSaK no. 24 (2013), “Imbalan Kerja” yang diadopsi dari IaS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.

d. pSaK no. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi” yang diadopsi dari IFrS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015.

e. pSaK no. 66, “pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFrS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015.

f. pSaK no. 67, “pengungkapan Kepentingan dalam entitas Lain” yang diadopsi dari IFrS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.

g. pSaK no. 27, “pengalihan aset dari pelanggan” yang diadopsi dari IFrIC 18, berlaku efektif 1 Januari 2014.

h. ISaK no. 28, “pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen ekuitas” yang diadopsi dari IFrIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.

i. ISaK no. 29, “Biaya pengupasan Lapisan Tanah tahap produksi pada pertambangan Terbuka” yang diadopsi dari IFrIC 20, berlaku efektif 1 Januari 2014.

j. ppSaK no.12, pencabutan pSaK 33 “aktivitas pengupasan Lapisan Tanah dan pengelolaan Lingkungan hidup pada pertambangan umum” efektif tanggal 1 Januari 2014.

7. Conflict of Interest Transactions In order to prevent conflicts of interest, the Company has a policy that all members of the Board of Commissioners and Board of Directors on a regular basis have to complete and sign both the Special Register about Shareholding in the Company or another company (if any), this is administered by the Division of Law and Administration of the Company and business relationships on behalf of the Commissioner and Director and families concerned with the Company. 8. Significant Influential Legislation Throughout the year 2013 there was no legislation that significantly influences the company. 9. Accounting Policies The Company has adopted the following accounting policies:a. PSAK No. 1 (2013), “Presentation of

Financial Statements” adopted from IAS 1, effective January 1, 2015.

b. PSAK No. 15 (2013), “Investments in Associates and Joint Ventures” adopted from IAS 28, effective January 1, 2015.

c. PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits” which was adopted from IAS 19, effective January 1, 2015.

Page 41: annual report pt kiec 2013

39

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Management review and Analysis

d. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015.

e. PSAK No. 66, “Joint Arrangements”, which was adopted from IFRS 11, effective January 1, 2015.

f. PSAK No. 67, “Disclosure of Interests in Other Entities” is adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015.

g. PSAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers” adopted from IFRIC 18, effective January 1, 2014

h. ISAK No. 28, “Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments” is adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014

i. ISAK No. 29, “Stripping Costs in the Production phase of Open Mines “ from the adopted IFRIC 20, effective January 1, 2014

j. PPSAK No.12, revocation of SFAS 33 “Stripping Activity and Environmental Management in the Public Mining” effective date of January 1, 2014.

Page 42: annual report pt kiec 2013

40

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Orientasi pada tindakan nyata

real action orientation

AksiA C t I o n

Page 43: annual report pt kiec 2013

41

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tata Kelola Perusahaan Corporate governance

Sesuai dengan pasal 2 ayat 1 peraturan Mentri BuMn no. per-01 /MBu/2011, yang mewajibkan setiap BuMn untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan, maka pT. KIeC sebagai salah satu anak perusahaan BuMn, selalu berupaya mengoptimalkan penerapan GCG di setiap tingkatan dan jenjang organisasi secara berkesinambungan dan berusaha untuk tetap melaksanakan budaya yang menjunjung tinggi nilai nilai perusahaan Fokus pasti2 yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.prinsip GCG pT. KIeC, merupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalaam sistem pengelolaan perusahaan yang sehat. prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:

TransparansiKewajiban perusahaan untuk memberikan informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu kepada stakeholder, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan perusahaan, wujud dari pelaksanaan prinsip transparansi, antara lain :a. penyusunan Tujuan, Sasaran usaha,

Strategi perusahaan, Visi, Misi, rJpp dan rKap

b. Laporan keuangan mulai dari periode bulanan, triwulan dan tahunan, Lap. audited dari Kap, Laporan Manajemen rupS perusahaan

c. Laporan-laporan lain yang wajib dipublikasikan, annual report perusahaan, dll

In accordance with Article 2 paragraph 1 of the State-owned Enterprise (BUMN) Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011, which requires each state enterprise to implement GCG consistently and continuously, PT. KIEC as one of state-owned enterprise subsidiaries, is always working towards optimizing good corporate governance implementation at all organization levels on an ongoing basis and striving to continue to implement a culture that honour the company Fokus Pasti2 values which are in line with the principles of good corporate governance. PT. KIEC GCG principles form the rules, norms or guidelines which are necessary in carrying a healthy corporate enterprise management system. The principles are as follows:

TransparencyIt is the company’s obligation to provide adequate, accurate information and in a timely manner to stakeholders, so that all parties concerned with the company may be aware of the risks that may occur within a transaction with the company, the implementation of these transparency principles are, among other things: a. Formulation of Objectives, Business

Targets, Corporate Strategy, Vision, Mission, RJPP dan RKAP

b. Financial statements over the periods monthly, quarterly and yearly, Audited Report from Registered Accountants Office, Company Stakeholders General Meeting Management Report.

c. Other reports as required to be published, Company Annual Report, etc.

Kewajiban perusahaan untuk memberikan informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu kepada stakeholder, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan perusahaan.

In order to achieve transparency, the Company is obligated to provide enough information, accurate, and timely to the Stakeholders. one positive impact of the transparency principle is that parties involved in the transaction with the Company will be well informed on the risk.

Page 44: annual report pt kiec 2013

42

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tata Kelola Perusahaan

Akuntabilitasperusahaan menjalankan prinsip akuntabilitas dengan menyadari sepenuhnya hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab setiap organ perusahaan berdasarkan system internal checks dan balance yang mencakup praktek-praktek audit yang sehat, termasuk pembatasan kekuasaan antara Direksi yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasional sehari-hari dan Komisaris yang mewakili pemegang Saham. hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan prinsip akuntabilitas, meliputi:a. penetapan rincian tugas, tanggung

jawab, dan wewenang masing-masing organ perusahaan yang selaras dengan visi, misi, nilai dan strategi perusahaan. adanya pengukuran performance yang jelas untuk masing-masing individu dengan melalui Indikator Kinerja utama 2013 dan Sasaran Kinerja Karyawan (SKK)

b. Memastikan dengan adanya sistem pengendalian internal yang efektif, melalui konsistensi pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Satuan pengawasan Internal, sehingga pengelolaan perusahaan berjalan sesuai dengan sisdur dan peraturan yang berlaku.

c. adanya penerapan sistem penghargaan dan sanksi bagi setiap karyawan yang terimplementasi dalam human Capital Information System (hCIS)

AccountabilityThe company applies the principle of accountability and is fully aware of the rights, obligations, authorities and responsibilities of each organ of the company based on internal system of checks and balances that include healthy auditing practices, including the limitation of power between the Board of Directors who are responsible for the day-to-day operational activities and the board of Commissioners who represent the Shareholders. Matters of concern in the implementation of the accountability principle include:a. Determination of the details of the

duties, responsibilities, and authorities of each organ that is consistent with the Company’s vision, mission, values and strategy of the company. The existence of a clear measurement of performance for each individual by means of Key Performance Indicators 2013 and Employee Performance Targets (SKK)

b. Ensuring the existence of an effective internal control system, through the consistent implementation of audits conducted by the Internal Audit Unit, so that company management is run in accordance with the sisdur (procedure system) and applicable regulations.

c. The practice of reward and punishment system for each employee as implemented in the Human Capital Information System (HCIS)

Page 45: annual report pt kiec 2013

43

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Corporate governance

d. pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab setiap organ perusahaan berpegang teguh pada pedoman GCG pT. KIeC, etika Bisnis dan etika Kerja, Code of conduct top Management

ResponsibilitasDalam menjalankan perusahaan, setiap organ perusahaan selalu mengikuti peraturan perundang-udangan yang berlaku, hal ini merupakan perwujudan dari penerapan prinsip responsibilitas. hal pokok dalam pelaksanaan prinsip tersebut, meliputi;a. perusahaan harus memperhatikan

dan peka terhadap situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat sekitar maupun masyarakat luas, juga memperhatikan pemenuhan kewajiban sosial perusahaan sebagai bagian dari dari masyarakat. hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan program CSr secara konsisten.

b. perusahaan harus mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan lingkungan hidup, perlindungan konsumen, ketenagakerjaan, perpajakan, dan lain-lain. untuk menunjang hal tersebut perusahaaan telah menerapkan Sistem manajemen mutu ISo 9001 dan Lingkungan ISo 14001.

IndependensiSetiap organ perusahaan selalu bersikap profesional dalam aktifitas pengelolaan perusahaan, sehingga setiap keputusan diambil tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun. hal yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan prinsip independensi, adalah;a. Masing-masing organ perusahaan

harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif.

d. Execution of tasks and responsibilities of each organ of the company adhere to the PT. KIEC corporate governance guidelines, Business Ethics and Work Ethics, top Management Code of Conduct

ResponsibilitiesIn running the company, every Company Organ always follows the laws that apply, this is a manifestation of the application of responsibility principles. The primary issue in the implementation of these principles, include;a. Company must pay attention and

be sensitive to the situation and the growing conditions in the surrounding community and society, and to also pay attention to the fulfillment of the company social obligations as part of the community. This is evidenced by the consistent implementation of CSR programs.

b. Company must comply with the laws and regulations in force, including provisions relating to the environment, consumer protection, employment, taxation, and others. To support these matters Company has implemented Quality management system ISO 9001 and ISO 14001 Environment.

IndependenceEach organ of the company must always be professional in company management activities, so that any decision can be made without conflict of interest and influence / pressure from any party. Matters of concern in the implementation of the independence principle is;a. Each organ of the company should

avoid from being dominated by any party, is not affected by any particular interest, is free of conflict of interest from any influence or pressure, so that decisions can be objectively made.

Page 46: annual report pt kiec 2013

44

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tata Kelola Perusahaan

b. Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraaturan perundang-undangan yang berlaku, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengann yang lainnya

Kewajaranprinsip keadilan dan kesetaraan dijadikan sebagai salah satu alat oleh perusahaan dalam pemenuhan hak-hak stakeholders. hal pokok dalam penerapan prinsip kewajaran, meliputi;a. Kejelasan hak-hak pemegang saham,

sistem hukum dan penegakan peraturan

b. peraturan mengenai perikatan niaga (contracts) atau perlindungan bagi konsumen harus disediakan dan ditegakkan secara efektif sehingga setiap hubungan perikatan (contractual relationship) dapat dilaksanakan secara efektif

c. penegakan hukum yang terkait dengan masalah pencegahan dan pemberantasan praktek korupsi dan penyuapan harus dapat dilaksanakan agar menjamin perusahaan beroperasi dalam keadaan bebas dari praktek korupsi dan penyimpangan

d. Kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional ganpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik

Salah satu bentuk komitmen pT. KIeC dalam pelaksanaan GCG adalah dengan melaksanakan program “KIeC Bersih” yang merupakan tindak lanjut dari Surat edaran Menteri BuMn no. Se-05/MBu/2013 Tentang roadmap Menuju BuMn Bersih dan Surat Kementerian BuMn no. S-528/MBu.S/2013 Tentang BuMn Bersih. Dengan adanya program ini, maka setiap organ di pT. KIeC dituntut untuk selalu menolak segala bentuk Suap, Korupsi dan Gratifikasi.untuk mendukung program tersebut, pT. KIeC telah membangun sistem pelaporan, yang akan memberi jalan bagi setiap stakeholder untuk menginformasikan setiap penyimpangan yang dilakukan oleh organ di pT. KIeC. Informasi tersebut dapat disampaikan antara lain melalui media:a. email: [email protected]. Website: http//www.kiec.co.idc. Telepon, SMS, dll

Dalam usaha membangun lingkungan yang taat hukum dan perilaku etis, pT. KIeC telah menyusun beberapa panduan antara lain, pedoman GCG, etika Bisnis dan etika Kerja, dll,. pelaksanaannya dipantau dan setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi dalam bentuk:a. Memberikan teguran secara lisan,b. Memberikan teguran dan peringatan

secara tertulis, danc. Memberikan sanksi administrasi dan

hukum.

b. Each organ of the Company shall carry out the functions and duties in accordance with the statutes and regulations of applicable legislation, does not dominate each other and or shifting responsibilities between one another

FairnessThe principle of fairness and equality as one of the tools used by the Company in fulfilling the rights of stakeholders. The primary issue in the application of the principles of fairness, include;a. Clear rights of the shareholders, legal

system and law enforcementb. Regulations regarding commercial

engagement (contracts) or for consumer protection should be provided and effectively enforced so that each contractual relationship can be effectively implemented

c. Law enforcement issues related to the prevention and eradication of corruption and bribery practices should be implemented to ensure the company is operating in a state that is free from corruption and irregularities

d. Equal opportunity in recruitment, career and perform their duties in a professional manner regardless of ethinicity, religion, race, class, gender and physical condition

Page 47: annual report pt kiec 2013

45

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Corporate governance

untuk mengukur dan mengetahui tingkat implementasi GCG, maka sejak tahun 2011, pT. KIeC selalu mengikuti program pemeringkatan Corporate Governance perception Index yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), hasil pemeringkatan tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut:

no. Tahun Tema nilai RatingYear Theme Grade

1 2011 GCG dalam perspektif etika 73,28 Terpercaya Trustworthy

GCG in Ethics Perspective

2 2012 GCG dalam perspektif risiko 75,57 Terpercaya Trustworthy

GCG in Risk Perspective

3 2013 GCG dalam perspektif pengetahuan 77,69 Terpercaya Trustworthy

GCG in Knowledge Perspective

pT. KIeC menyakini bahwa, pelaksanaan GCG secara konsisten akan memperkuat posisinya dalam menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mengelola sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan shareholders maupun stakeholders, sehingga membuat pT. KIeC dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan untuk menjadi pemain properti nasional terkemuka.

One form of PT. KIEC commitment in GCG implementation is by way of carrying out the “Clean KIEC” program which is a follow up to the Circular Letter of Minister of State-owned Enterprise (BUMN) No. SE-05 / MBU / 2013 About Roadmap towards Clean State-owned Enterprise (SOE) and SOE Ministry letter No. S-528 / MBU.S / 2013 About Clean SOE. With this program, every organ within the PT. KIEC is required to always reject any form of Bribery, Corruption and Gratuities. To support the program, PT. KIEC has built a reporting system, which will make way for each stakeholder to inform any irregularities committed by the organs in the PT. KIEC.Such information may be communicated through the following media:a. Email: [email protected]. Website: http//www.kiec.co.idc. Telephone, Text Message, etc

In an effort to build a law-abiding environment and ethical behavior, PT. KIEC has compiled some guidelines, among others, GCG Guidelines, Business Ethics and Work Ethics etc ,. Implementation is monitored and any violations will be penalized in the form of:a. Verbal reprimand,b. Written reprimand and warning, andc. Administrative and legal sanctions

Since 2010, PT KIEC has developed an To measure and determine the level of GCG implementation, since 2011 PT. KIEC has always been following the Corporate Governance Perception Index program conducted by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), the rating results are shown in the following table::

PT. KIEC believes that, consistently implementing GCG will strengthen its position in the face of business competition, improve effectiveness and efficiency in managing resources and maximize the value of the company, which in turn increase the confidence of shareholders and stakeholders, thus supporting PT. KIEC to keep operating and growing in a sustainable manner in order to become a leading national property.

Page 48: annual report pt kiec 2013

46

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Bekerjasama dan Saling Menghargai, Saling Memberikan Manfaat

Collaborate and respect, benefit to each other

Sinergis y n e r g y

Page 49: annual report pt kiec 2013

47

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Manajemen Resiko risk Management

Dalam perkembangannya penerapan manajeman risiko di pT.Krakatau Industrial estate Cilegon terus menuntut adanya perubahan seiring dengan peningkatan kapabilitas perusahaan yang tentu saja dalam pencapaian visi misi perusahaan terdapat risiko sekaligus peluang yang semakin berkembang. Kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuan dan misinya dapat mengakibatkan distrust (ketidakpercayaan) dari stakeholder dan juga pelanggan terhadap perusahaan, yang dalam kondisi terburuk dapat mengakibatkan terhentinya bisnis perusahaan.

Sampai saat ini Manajemen risiko menjadi kebutuhan yang strategis dalam menentukan perbaikan kinerja dari perusahaan. Dengan Sumber daya yang terbatas, penerapan manajemen risiko membantu mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

penerapan Manajamen risiko perusahaan dilakukan secara terintegrasi dan kontinyu sesuai dengan prinsip-prinsip GCG (Good Coorporate Governance). Dalam penerapannya manajemen risiko dibedakan menjadi dua yaitu erM (enterprise risk Management), dan prM (project risk Management). proses erM mencakup seluruh bisnis proses yang ada di perusahaan dari lingkup korporate/perusahaan maupun lingkup unit kerja yang ada. pengidentifikasiannya dilakukan dengan berpedoman pada tujuan dan sasaran kerja/program dari perusahaan maupun setiap unit kerja. Sedangkan prM diimplementasikan untuk proyek-proyek investasi dan terintegrasi menjadi bagian dari Studi Kelayakan proyek.

In the development of the risk management application, PT.Krakatau Industrial Estate Cilegon continues to demand changes in line with the increased capability of the company which in achieving the Company vision and mission, the risks along the opportunities are growing. The failure of the company to achieve its mission and objectives can result in the distrust of the stakeholders as well as customers of the company, which in the worst case can lead to the cessation of the company’s business.

Until now, Risk Management is a strategic need towards determining the performance improvement of the company. With limited resources, risk management application help optimize existing resources so that corporate objectives can be achieved.

Implementation of Company Risk Management is integrated and continuously in accordance with the principles of GCG (Good Corporate Governance). In practice, risk management can be divided into two, the ERM Process (Enterprise Risk Management), and PRM (Project Risk Management). ERM process covers all business processes within corporate / company or the scope of work units. Identification is guided by the company work/program goals or objectives of the company or each work unit. While PRM is implemented towards investment projects and is integrated as part of the Project Feasibility Study.

Penerapan Manajamen Risiko perusahaan dilakukan secara terintegrasi dan kontinyu sesuai dengan prinsip-prinsip GCG (Good Coorporate Governance)

Implementation of Company risk Management is integrated and continuously in accordance with the principles of GCG (Good Corporate Governance)

Page 50: annual report pt kiec 2013

48

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Implementasi manajemen risiko dilakukan secara terus menerus, dengan melalui beberapa tahapan proses sebagai berikut :1. Melakukan identifikasi risiko pada setiap

kegiatan bisnis pT.KIeC2. Melakukan analisa terhadap risiko

yang timbul melalui proses pengukuran dampak dan peluang terjadinya, serta evaluasi (assessment) risiko secara komprehensif.

3. Membuat rencana penerapan pengendalian atas risiko.

4. Melakukan pemantauan aktivitas pengendalian risiko secara berkelanjutan dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan pengelolaan manajemen risiko yang efektif, efisien serta konsisten.

5. Melakukan proses komunikasi dan pelaporan atas setiap proses pengelolaan risiko di setiap unit kerja dan di tingkat perusahaan.

Budaya sadar risiko harus dibangun untuk memastikan bahwa setiap fungsi bisnis di pT.KIeC menerapkan manajemen risiko secara efektif, efisien dan konsisten. untuk itu selain penangung jawab struktural setingkat Dinas, pada setiap unit kerja/bisnis ditetapkan seorang penanggung jawab risiko (risk agent) yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi.

Sampai dengan tahun 2013, telah teridentifikasi 266 jenis risiko yang tersebar pada 16 unit kerja di lingkungan pT KIeC. pada lingkup korporate ada beberapa risiko yang memerlukan perhatian khusus dan pelaksanaan mitigasi yang efektif, antara lain :1. Kelangsungan bisnis jangka panjang

(khusus lahan) masih merupakan risiko yang memiliki tingkat risiko ekstrim, hal ini disebabkan karena persedian lahan yang semakin sedikit dan juga kelangsungan bisnis perusahaan masih sangat tergantung oleh penjualan lahan. Tindakan mitigasi untuk risiko ini antara lain melakukan pembebasan lahan untuk Kawasan Industri-3; Menyelesaikan permasalahan legal lahan-lahan imbreng; Memaksimalkan penyewaan lahan; Dan mengembangkan bisnis non lahan.

2. pencapaian capital expenditures (khususnya investasi) tidak sesuai target, termasuk salah satu risiko ekstrim dan memerlukan perhatian khusus dari manajemen. Sumber risiko ini antara lain disebabkan kebutuhan dana yang cukup besar, perubahan kebijakan pemegang Saham dan pelaksanaan realisasi investasi yang tidak tepat waktu. Langkah mitigasi yang disiapkan untuk mengantisipasi risiko ini adalah dengan mengupayakan sumber dana pinjaman, menyiapkan studi kelayakan investasi yang detil dan akurat untuk meyakinkan pemegang saham, serta membuat perencanaan yang detil dan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan realisasi investasi.

3. Customer Satisfaction Index tidak tercapai. risiko ini termasuk dalam level risiko tinggi dimana sumber risikonya antara lain : Kondisi sarana & prasarana yang tidak sesuai standar (jalan, saluran, dll); Kualitas lingkungan (belum adanya zoning, belum adanya IpaL terpadu, tingginya aktifitas pembangunan dalam kawasan, pencemaran, dll); penanganan komplain tidak segera. Langkah mitigasi yang dilakukan antara lain : perbaikan kerusakan sarana & prasarana secepatnya; perawatan sarana & prasarana secara periodik; pemanfaatan kontrak jangka panjang untuk program perawatan sarana & prasarana; Mengupayakan zoning bagi investor baru; pembangunan IpaL pada kawasan industri yang baru; Sosialisasi kepedulian lingkungan; Melakukan upaya-upaya pencegahan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan baik; Mengevaluasi dan menetapkan prosedur penanganan komplain yang lebih efektif.

Manajemen Resiko

Risk management implementation is conducted continuously, through several stages of the process as follows:1. Identifying the risk for each business

activity of PT.KIEC2. Conducting analysis of the risks

that arise through the process of measuring the impact and opportunities for, and comprehensive risk evaluation (assessment).

3. Constructing risk control implementation plan.

4. Monitoring risk control activities on an ongoing basis and continuously in order to create an effective, efficient and consistent risk management.

5. Performing communication and reporting process of any risk management process in each work unit and at the enterprise level.

Risk awareness culture must be built to ensure that every business function in PT.KIEC implements risk management effectively, efficiently and consistently. Therefore apart from the person in charge in the Department structural level, on each work /business unit there must be a person in charge of risk (Risk Agent) appointed based on the Board of Directors Decree.

Until 2013, 266 types of risks were identified that are spread in 16 work units within PT KIEC. In Corporate scope there are some risks that require special attention and implementation of effective mitigation, among others:1. Long-term business viability

(especially land) still has an extreme degree of risk, due to a shortage supply of land and also the continuity of the company’s business is still heavily dependent on land sales. Actions for risk mitigation include land acquisition for the Industrial Zone-3; Resolving legal issues for imbreng lands; Maximizing land leasing; And developing non-land business.

Page 51: annual report pt kiec 2013

49

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

risk Management

4. Komplain masyarakat dan lingkungan sekitar tinggi. Sumber risiko ini antara lain ketidakpuasan masyarakat dan lingkungan terhadap umpan balik keberadaan kawasan industri di wilayahnya. Mitigasi yang dilakukan terhadap risiko ini adalah dengan menyusun program Corporate Social responsibility yang mencakup berbagai aspek sosial pada lingkungan di wilayah sekitar kawasan industri.

pengelolaan risiko dilakukan secara berkala baik untuk memantau pelaksanaan rencana mitigasi dari risiko yang telah teridentifikasi, sekaligus mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko-risiko baru yang berpeluang terjadi. pengelolaan risiko yang baik diharapkan dapat mengawal pelaksanaan proses secara optimal yang pada akhirnya turut memberikan kontribusi bagi keberlangsungan perusahaan.

2. Achievement of capital expenditures (especially investment) is not on target, making it one of the extreme risks and requires special attention from management. Source of this risk, among others, due to the need for substantial funds, Shareholders policy changes and untimely investment realization. Mitigation measures prepared in anticipation of this risk is to seek fund loan sources, preparing a detailed and accurate investment feasibility study to convince shareholders, as well as making detailed planning and strict control over the implementation of the investment realization.

3. Customer Satisfaction Index is not reached. This is categorised as high level risk that includes: facilities & infrastructure conditions that are not standards-compliant (roads, drains, etc.); Environmental quality (absence of zoning, lack of integrated IPAL, high construction activity in the region, pollution, etc.); Complaints which are not dealt with immediately. Mitigation measures undertaken include: Repair damaged facilities and infrastructure as soon as possible; facilities & infrastructure periodically maintenance; Utilization of long-term contracts for facilities and infrastructure maintenance programs; zoning creation for new investors; IPAL construction in the new industrial area; Socialization of environmental concern; Prevention efforts, good environment management and monitoring ; Evaluate and establish procedures to handle complaints more effectively.

4. High level of Complaints from society and the surrounding. Sources of risk include public discontent and feedback regarding the existence of industrial zones in the region. Mitigation committed against this risk is to develop Corporate Social Responsibility program that covers various aspects of the social environment within the vicinity around the industrial area.

Risk management is done on a regular basis to monitor the implementation of a risk mitigation plan that has been identified, as well as identifying possible new risks that are likely to occur. Good risk management is expected to oversee optimal implementation of the processes that ultimately contributes towards the survival of the company.

Page 52: annual report pt kiec 2013

50

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Membuka Diri Terhadap Perubahan

open mind for change

Terbukat r A n s p A r e n C y

Page 53: annual report pt kiec 2013

51

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Konsep Sumber Daya Manusia human resources Concept

Tantangan bisnis global yang semakin kompetitif dan berfokus pada pencapaian keunggulan kompetitif (competitive advantage) memberikan stimulasi pada manajemen pT KIeC untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan karyawan dengan human capital management approach. pendekatan tersebut menjadikan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan (modal insani). pengembangan modal insani di pT KIeC senantiasa diselaraskan dengan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan. proses tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya human capital capabilities (kapabilitas modal insani) yang tentunya dapat menjamin terkontrolnya kinerja dan tercapainya key performance drivers: produktivitas, kualitas, inovasi, dan pelanggan. Keseluruhan proses tersebut diharapkan dapat berdampak positif pada business result (revenue growth, return on invested capital, total return to shareholder, dan capital efficiency).

Challenges of an increasingly competitive global business that focuses on achieving competitive advantage provide stimulation for PT KIEC management to encourage the growth and development of employees with Human capital management approach. Such an approach makes human resources as a corporate asset (human capital). The development of human capital in PT KIEC is always aligned with the strategy to achieve the vision and mission of the company. The process is expected to help the realization of human capital capabilities which can certainly guarantee controlled performance and the achievement of key performance drivers: productivity, quality, innovation, and customer. The whole process is expected to have a positive impact on the business result (revenue growth, return on invested capital, total return to shareholders, and capital efficiency).

workforce Planning

Recruiting workplace Design

Employee Relation

Competency Mgt Reward

Recognition

Career & Succession Plan (Personnel Development) Learning Mgt/

Knowledge Mgt

PerformanceApraisal

Infrastructure

Strategy

Culture/Change Mgt

Operational Excellence> Speed> efektifitas> Efisiensi

Alignment

PEngUKURAn

Pengembangan modal insani di PT KIEC senantiasa diselaraskan dengan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan

pT KIeC is always aligned with the strategy to achieve the vision and mission of the company

Page 54: annual report pt kiec 2013

52

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Strategi-strategi yang disusun tidak lepas dari tujuan untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai asset/ modal insani yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. pT KIeC senantiasa memastikan bahwa implementasi strategi telah diselaraskan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan sehingga tercapai keefektivan dan kepuasan pelanggan, mengingat pT KIeC menjadikan pelanggan sebagai fokus utamanya.

Tahun 2013, menjadi bukti bahwa pT KIeC fokus untuk mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan. Dengan memadukan dan mensinergikan infrastruktur, strategi, dan budaya, pT KIeC memperkuat proses implementasi human capital processes. Infrastruktur meliputi proses administrasi, pencatatan, reporting, master data, infrastruktur teknologi informasi, serta sistem dan prosedur. Strategi, diperkuat dengan menciptakan keunggulan kompetitif pada modal insani dan kapabilitas organisasi. Indikator terciptanya strategi yang kompetitif berbasis pendekatan human capital antara lain kepemimpinan yang ekselen, organisasi dan operasinya yang efektif, budaya untuk membangun tenaga kerja yang berkomitmen dan berkinerja tinggi, eksekusi fokus pada pencapaian hasil bisnis, serta optimalisasi aset. Budaya, sebagai nilai yang diyakini dan diinternalisasikan pada seluruh karyawan agar mereka memiliki fokus pada pelanggan, professional, aksi, sinergi, terbuka, inovasi, dan integritas.

pT KIeC melakukan aksi nyata dengan menyelaraskan program kerja Divisi SDM & umum melalui implementasi human capital process sebagai berikut:1. Competency Management pT KIeC telah memiliki Katalog

Kompetensi yang menjadi acuan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja karyawan. Katalog Kompetensi ini senantiasa dianalisis dan dievaluasi agar selaras dengan strategi dan pengembangan bisnis perusahaan.

pengelolaan kompetensi karyawan mendeskripsikan sikap, perilaku, pengetahuan, kemampuan, motif, serta beragam karakteristik personal lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan; yang akan menentukan seberapa baik atau buruk hasil pekerjaan itu.

2. workforce Planning perencanaan tenaga kerja yang

telah dilakukan pT KIeC telah meliputi pengendalian tenaga kerja, melakukan pemetaan kebutuhan dan prediksi tenaga kerja, memonitor dan mengevaluasi tenaga kerja kontrak/ outsourcing, serta senantiasa melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi agar lebih adaptif dan fleksibel seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan.

Konsep Sumber Daya Manusia

Strategies made cannot be separated from the goal to make the human resources as assets / human capital that can provide added value to the company. PT KIEC always ensures that the implementation of the strategy has been aligned with the vision, mission, and objectives of the company in order to achieve effectiveness and customer satisfaction, given that customers are PT KIEC’s main focus.

The year 2013 has witnessed that PT KIEC focuses to optimize the development of human resources as an asset of the company. By combining and synergizing infrastructure, strategy, and culture, PT KIEC strengthens the implementation process of human capital processes. Infrastructure includes the administration, recording, reporting, master data, information technology infrastructure, as well as systems and procedures. Strategy, is reinforced by creating a competitive advantage in both human capital and organizational capability. Indicators of the creation of a competitive strategy based approach to human capital are excellent leadership, effective organization and operation, build a workforce that is committed and high performance, focused on achieving business results, as well as asset optimization. Culture, as believed and internalized values to all employees so that they have a customer focus, professional, action, synergy, open, innovation, and integrity.

PT KIEC takes real action to align work programs through the Division of Human Resources & General Services through implementing human capital process as follows:1. Competency management PT KIEC already has a competency

catalog as reference in developing strategies to improve the knowledge, skills, and attitudes of employees. Competence catalog is always analyzed and evaluated in order to align with corporate strategy and business development.

Page 55: annual report pt kiec 2013

53

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

human resources Concept

Management of employee competencies describe the attitudes, behaviors, knowledge, abilities, motives, and a variety of other personal characteristics needed to complete a job; that will determine how good or bad the job results are.

2. workforce planning PT. KIEC Workforce planning has

covered labor control, labor mapping and needs forecast, labor contract /outsourcing monitor and evaluation, and continues to evaluate the organizational structure to be more adaptive and flexible such that it is in line with the company’s business development.

3. Recruiting pT KIeC telah mengoptimalkan

program rekrtumen melalui penyusunan strategi rekrutmen yang konstruktif. Langkah tersebut didukung dengan upaya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mencapai unsur objektivitas, keakuratan dalam menjaring kandidat-kandidat potensial baik internal maupun eksternal, dan mampu memenuhi harapan perusahaan. upaya ini diperkuat dengan program management trainee untuk menciptakan para talent yang menjadi katalisator kemajuan perusahaan.

4. workplace Design Desain tempat kerja menjadi salah

satu faktor yang berkontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi. Karyawan pT KIeC telah berusaha untuk mendesain tempat kerja yang ergonomis sehingga menciptakan keamanan dan kenyamanan kerja.

5. Employee Relation Dalam rangka memahami kebutuhan

pengembangan karyawan, pT KIeC rutin menyelenggarakan employee opinion survey secara online. Dari hasil survey tersebut dapat diketahui aspek-aspek kepuasan kerja (job satisfaction) dan keterikatan karyawan (employee engagement) yang menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti dan ditingkatkan. Serangkaian upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan sekaligus keterikatan karyawan pada perusahaan telah diperkuat melalui kualitas hubungan industrial dan kekaryawanan. Selain itu, pelayanan terhadap karyawan internal meliputi optimalisasi administrasi dan keakuratan informasi kekaryawan, pemberian benefit, dan fungsi pelayanan lainnya. proses pelayanan tersebut juga senantiasa terukur sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan pada indikator kinerja utama Divisi SDM.

3. recruiting PT KIEC has optimized programs

through constructive strategic recruitment. The move is supported by efforts to cooperate with third parties to achieve the elements of objectivity, accuracy in capturing the potential candidates both internally and externally, and able to meet the company’s expectations. These efforts are reinforced by the management trainee program to create talents who are to be the catalyst for Company’s progress.

4. workplace design Workplace design becomes one of

the factors that contribute to the effectiveness and efficiency of the organization. PT KIEC employees have attempted to design an ergonomic workplace that creates job security and comfort.

5. employee relation & hr services In order to understand the needs

for employees development, PT KIEC routinely conducts employee opinion surveys online. The result shows that aspects of job satisfaction and employee engagement is a priority for follow-up and improvement. A series of efforts to improve the job satisfaction as well as engagement in the company has been strengthened through the quality of industrial relations and employees.

In addition, service available includes the optimization of internal employees and the employee information administration accuracy, benefits administration, and other service functions. The service process is also always measured in accordance with the targets that have been set on the HR Division key performance indicators.

Page 56: annual report pt kiec 2013

54

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

6. Reward and Recognition pT KIeC yang menjadikan

karyawannya sebagai aset memandang pentingnya memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang telah berkontribusi pada perusahaan. pemberian bonus dan insentif, penghargaan karya bakti dan purnabakti merupakan program yang selalu dijalankan secara konsisten untuk menghargai karyawan. Selaras dengan program penghargaan tersebut, pT KIeC juga memberikan pengakuan dan penghargaan yang spesifik untuk karyawan yang berprestasi dengan penganugerahan predikat “Karyawan Teladan”. Berlaku untuk satu karyawan pada setiap level jabatan dan diakui dengan penghargaan baik finansial maupun non-finansial. program ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus menjadi talent retain untuk karyawan yang potensial.

7. Performance Appraisal Sistem penilaian kinerja di pT

KIeC telah menekankan strategi deployment target perusahaan ke target unit kerja dan masing-masing karyawan. Begitu juga dengan sistem kinerja di Divisi SDM & umum yang diselaraskan dengan strategi perusahaan. Berbasis pendekatan Kriteria perusahaan Kinerja unggul (KpKu), sistem deployment dan penilaian kinerja dilakukan dengan mengacu pada aspek efektivitas produk dan proses, fokus pelanggan, fokus tenaga kerja, kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial, serta keuangan dan pasar. Dengan mengacu pada aspek tersebut, kinerja perusahaan dan karyawan menjadi lebih terarah dan tercapai efektivitas serta efisiensi yang telah ditargetkan.

8. Learning Management pT KIeC senantiasa berupaya

menjadi learning organization yang memfasilitasi dan mendukung proses pembelajaran karyawan. upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan dilakukan secara konsisten mulai dari analisis kebutuhan pelatihan, penyusunan program pelatihan tahunan, realisasi program, hingga evaluasinya. evaluasi pelatihan dijalankan secara konsisten untuk mengetahui efektivitas penerapan hasil pelatihan pada pekerjaan. upaya tersebut juga didukung dengan adanya sharing knowledge secara terprogram dalam knowledge management. Sistem berbasis teknologi informasi bertajuk KM KIeC (KoMIC) telah diimplementasikan sebagai media bagi karyawan untuk melakukan sharing setiap waktu. Selain itu, peningkatan pengetahuan dan wawasan karyawan juga didukung dengan adanya perpustakaan dan e-learning. Semua strategi ini bertujuan untuk menghemat waktu dan biaya yang digunakan untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan karyawan, meningkatkan asset pengetahuan dan keterampilan yang menjadi salah satu sumber pengembangan karyawan, serta mempermudah adaptasi dalam menghadapi perubahan bisnis dan strategi perusahaan. Implementasi KoMIC ini juga terbukti dapat mendorong terciptanya inovasi/improvement yang membantu peningkatan produktivitas karyawan. untuk meningkatkan partisipasi karyawan dalam menggunakan KoMIC, setiap aktivitas karyawan akan dihargai dengan kredit poin yang pada periode tertentu dapat ditukarkan dengan penghargaan finansial maupun non finansial.

Konsep Sumber Daya Manusia

6. reward and recognition PT KIEC views its employees as assets

thus recognizes the importance of providing rewards and recognition to employees who have contributed to the company. Bonuses and incentives, awards and appreciation for loyalty and retirement programs have always been consistently executed to reward employees. In harmony with the awards program, PT KIEC also gives specific recognition and rewards for employees who excel by awarding “Model Employee”. This applies to the employees at every level position and recognized with both financial and non-financial prize. The program aims to increase motivation and serves as talent retain for potential employee.

7. performance appraisal Performance appraisal system in PT

KIEC has emphasized the deployment strategy from the company target to the unit and each employee target. So is the system’s performance in the Division of Human Resources & General Services are aligned with Corporate strategy. Based on the Company Superior Performance Criteria (KPKU), system deployment and performance evaluation are done by referring to aspects of product and process effectiveness, customer focus, workforce focus, leadership, governance and social responsibility, as well as finance and markets. With reference to these aspects, the performance of the company and the employees become more focused where effectiveness and efficiency targeted are achieved.

Page 57: annual report pt kiec 2013

55

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

9. Career and Succession Plan Berkembangnya karir menjadi

harapan bagi karyawan yang telah bekerja di pT KIeC. Dua aspek yang menjadi dasar penting bagi pengembangan karir karyawan di perusahaan yakni kebutuhan perusahaan (top down) dan karyawan itu sendiri (bottom up). oleh karena itu, Divisi SDM & umum pT KIeC menerapkan jalur karir (career path) berupa pengelompokan jabatan sesuai dengan kemiripan kompetensi yang dipersyaratkannya yakni plan, services, finance, and business untuk mengembangkan karir karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dari sisi karyawan, perusahaan juga memetakan kebutuhan karirnya melalui asesmen karir dengan alat ukur yang valid dan reliabel. asesmen karir tersebut diperkuat dengan adanya profile matching yang mencocokkan antara profil kompetensi individu dengan profil jabatan.

Lebih jauh, asesmen karyawan baik asesmen potensi dasar maupun manajerial juga dilakukan untuk menyusun program pengembangan yang tepat sasaran. pengembangan karir untuk para kandidat potensial (talent) juga diarahkan agar para talent siap menjadi pemimpin pT KIeC di masa depan. hasil pemetaan kompetensi dan asesmen tersebut kemudian diintegrasikan dalam program talent management yang memetakan karyawan sesuai dengan kompetensi dan performa kerjanya sehingga karyawan mendapatkan treatment yang tepat.

human resources Concept

8. Learning Management PT KIEC strives to be a learning

organization that facilitates and supports the learning process of employees. Efforts to improve the competencies of employees through training is done consistently ranging from the analysis of training needs, preparation of annual training programs, the realization of the program, up to evaluation. Training Evaluation is consistently run to determine the effectiveness of the training as shown by the results on the job. This effort is also supported by the sharing of knowledge in a specially programmed knowledge management. Information technology-based system called KM KIEC (KOMIC) has been implemented as a medium for employees to share every time.

In addition, increased knowledge and insights of employees is also supported by the library and e-learning. All these strategies aim to save time and costs used to develop the knowledge and skills of employees, improve asset knowledge and skills to be one source of employee development, and facilitate adaptation in the face of changing business and corporate strategy. Implementation of this KOMIC has also shown to encourage the creation of innovation / improvement that help increase employee productivity. To increase the participation of employees in the use of KOMIC, every activity of the employees will be rewarded with credit points which can be redeemed on certain period for financial and non-financial rewards.

9. Career and succession plan Career development is the goal for

employees who have worked at PT KIEC. Two important aspects that form the basis for career development of employees are companies needs (top down) and the employees needs (bottom-up). Therefore, PT KIEC’s Division of Human Resources & General Services implement career paths and grouping according to similarity of position competencies such as the plan, services, finance, and business to develop the careers of employees in accordance with company requirements. In terms of employees, Company also charted employees career through a valid and reliable career assessment tool. Career assessment is reinforced by the profile matching; it matches between an individual’s competency profile with profile positions.

Furthermore, assessment of potential employees both basic and managerial assessment was also carried out to develop targeted development programs. Career development for the potential candidates (talent) is also directed such that the talent is ready to become the leader of the PT KIEC in the future. Competency mapping and assessment results are then integrated in the talent management program that maps the employee in accordance with the competence and performance of work so that employees gets the suitable treatment.

Page 58: annual report pt kiec 2013

56

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Human Capital Management Programs approach on human capital cannot be optimized without the use of information technology system. PT KIEC has optimized the use of the system of human resource management applications based on information technology, the Human Capital Information System (HCIS). This system is one part of the Human Resource Infrastructure simplifying database management and employee information as well as employee development strategies. The system covers modules such as organization management, recruitment, administration of human capital, human capital development, travel management, time management, benefits administration, payroll, and system administration. Through these modules, the performance of the Division of Human Resources & General Services as a Company’s strategic partner is controlled and optimized.

program-program pengembangan modal insani berbasis pendekatan human Capital Management yang di atas tentunya tidak dapat dioptimalkan tanpa adanya sistem teknologi informasi. pT KIeC telah mengoptimalkan penggunaan sistem aplikasi pengelolaan sumber daya manusia berbasis teknologi informasi, yaitu human Capital Information System (hCIS). Sistem ini merupakan salah satu bagian dari human resource Infrastructure yang memudahkan proses pengelolaan database dan informasi karyawan serta strategi pengembangan karyawan. Dalam sistem ini tercakup modul antara lain organization management , recruitment, human capital administration, human capital development, travel management, time management, benefit administration, payroll, dan system administration. Melalui modul tersebut, kinerja Divisi SDM & umum sebagai strategic partner perusahaan lebih terkontrol dan optimal.

Konsep Sumber Daya Manusia human resources Concept

Page 59: annual report pt kiec 2013

57

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 60: annual report pt kiec 2013

58

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Selalu Mengembangkan Sistem, Produk dan Layanan, Berpikir Kreatif

Work is worship, honesty, clean and responsibility

InovasiI n n o V A t I o n

Page 61: annual report pt kiec 2013

59

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social responsibility

Keberlanjutan merupakan elemen penting dalam realisasi program CSr, karena aspek keberlanjutan merupakan konsep yang merangkai program community development, dalam konteks pembangunan berkelanjutan, terdapat prasyarat-prasyarat, diantaranya good governance, masyarakat sipil yang sehat, lingkungan yang tidak rusak karena kegiatan-kegiatan ekonomi. Selain itu suasana damai dan adil juga merupakan faktor terciptanya keberlanjutan suatu program.

Kerangka kerja dan mekanisme pengelolaan program yang tidak berbasis pada kepentingan masyarakat menyebabkan program yang diciptakan juga tidak mewakili kebutuhan masyarakat, program bersifat elitis dan ditujukan untuk kepentingan perusahaanan serta beberapa kelompok kepentingan. hal ini menimbulkan kecemburuan dan keengganan masyarakat untuk berpartisipasi. Lebih daripada itu, program CSr menimbulkan penolakan-penolakan terhadap program.

permasalahan utama yang menyebabkan hal ini adalah bahwa program CSr tidak berbasis pada masyarakat, motif perusahaan merealisasi program yang tidak dilandasi pada keinginan melayani masyarakat dan manajemen yang tidak transaparan mengakibatkan realisasi program bersifat eksklusif. hal ini tidak merangsang munculnya partisipasi.

KPT. KIEC berkomitmen menjadikan Corporate Social Responsibilty (CSR) dan Community Development (CD) sebagai bagian integral dari proses menjalankan bisnisnya

KIeC is committed to making Corporate Social responsibility (CSr) and Community Development (CD) an integral part of the process in running the business

Sustainability is an important element in the realization of CSR programs, as aspects of the sustainability concept covers community development, in the context of development sustainability, there are prerequisites, amongst them are good governance, a healthy civil society, economic activities that do not harm the environment. In addition, an atmosphere of peace and justice are also factors that help create the sustainability of a program. Framework and program management mechanisms that are not based on public interest will only create programs that do not represent the needs of the community, programs which are elitist and aimed only for the benefit of the Company as well as some interest groups . This in turn creates jealousy and public reluctance to participate. Moreover, CSR programs may raise objections from the public. The main problem that causes this, is that CSR programs are not based on community, company’s motive to realize its programs are not based on the desire to serve the public and non-transparent management may cause people to believe that it is an exclusive program. This particular matter does not trigger participation.

Page 62: annual report pt kiec 2013

60

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

untuk itu komitmen KIeC terhadap pengembangan masyarakat dan wilayah tentu tak diragukan lagi sebab pT. KIeC berkomitmen menjadikan Corporate Social responsibilty (CSr) dan Community Development (CD) sebagai bagian integral dari proses menjalankan bisnisnya, CSr dapat diartikan sebagai integrasi operasi bisnis dan nilai-nilai, bahkan CSr dan CD bukan hanya bersifat pemanis belaka ataupun hanya terkait dengan masalah kepedulian atau etika, tetapi menyangkut sesuatu yang yang lebih besar yakni kewajiban atau tanggung jawab. sehingga prestasi perusahaan dalam CD & CSr akan disoroti masyarakat sekitar bahkan secara nasional, akan kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

pada saat ini makin meluas tumbuhnya kesadaran bahwa sukses yang diraih dalam bisnis dan financial sangat berkaitan dengan kinerja sosial dari suatu perusahaan, meskipun belum menjadi suatu aliran utama pemikiran, mayoritas perusahaan memberikan perhatian yang cukup dalam pada apa yang disebut sebagai Corporate Social responsibility (CSr) atau tanggung jawab sosial perusahaan. kepada siapakah perusahaan perusahaan harus bertanggung jawab secara sosial ? paling tidak ada empat pihak yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu karyawannya sendiri, masyarakat sekitar lokasi perusahaan, pemerintah pusat dan daerah serta lingkungan fisik di lokasi kegiatan perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

For that KIEC’s commitment to community and area development is beyond any doubt for PT. KIEC is committed to making Corporate Social Responsibility (CSR) and Community Development (CD) an integral part of the process in running the business, CSR can be interpreted as the integration of business operations and values, in addition to that CSR and CD are not just mere matters related to ethics and concern but much greater than that; it is an obligation or responsibility. So much so that all the company’s achievements in CD & CSR which contribute towards local community development and empowerment are out there in the public eye, locally and nationally.

Currently, there is a growing awareness that success achieved in business and financial can be strongly associated with the company’s social work, although it has not become a main stream of thought, the majority of companies pay enough attention to what is referred to as Corporate Social Responsibility (CSR). Whom should corporate companies be socially responsible to? There are at least four parties that must be considered by the company namely their own employees, community around the location of the company, central and local governments as well as the physical environment within the company’s vicinity.

Page 63: annual report pt kiec 2013

61

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Terhadap masyarakat atau komunitas disekitar perusahaan, tanggung jawab dapat dibuktikan melalui pelaksanaan program-program Community Sosial responsibility (CSr) yang sustainable dan dapat memicu tumbuhnya kemandirian masyarakat. CSr merupakan bagian penting, karena tanpa dukungan yang kuat dari masyarakat disekitar lokasi perusahaan, operasional tidak akan berjalan dengan lancar, intervensi, gangguan, provokasi, blokade dan mungkin demontrasi akan selalu mewarnai kegiatan operasional perusahaan. program kemasyarakatan adalah sesuatu dimana perusahaan dapat menunjukan kepada masyarakat bagaimana seriusnya komitmen perusahaan untuk melaksanakan program CSr, apalagi saat ini CSr telah menjadi salah satu Competitive advantage bagi perusahaan yang melaksanakannya.

CSr juga dapat berperan sebagai collaboration tools untuk menjembatani kepentingan perusahaan dengan keinginan masyarakat setempat. CSr harus dapat mengelola resiko yang terjadi serta menangkap peluang-peluang yang terbuka bagi perusahaan, tidak tepatnya pengelolaan program CSr dapat mengakibatkan resiko bagi operasional bisnis perusahaan, seperti munculnya gugatan dari masyarakat terhadap legalitas ijin beroperasi, hancurnya citra perusahaan, timbulnya pergolakan sosial, dan penurunan moral serta produktivitas karyawan.

human resources Concept

To the community or the community around the company, the responsibility can be realized through implementation of sustainable Community Social Responsibility (CSR) programs that may trigger the growth of community independence. CSR plays an important part, for without strong support from local community around the company’s premises matters such as intervention, interference, provocation, blockades and demonstrations will probably always be present affecting company’s operations.Community program is an area where company can show its serious commitment in running CSR programs, especially at this time where CSR has become one of the Competitive Advantages for companies that implement them. CSR can also serve as collaboration tool to bridge the interests of the company with local preferences. CSR must be able to manage the risks that occur as well as capture the opportunities presented to the company, CSR program mismanagement may result in a risk to the company’s business operations, such as the emergence of a lawsuit from community about the legality of operation license, the destruction of the image of the company, the emergence of social upheaval, and a decrease in employee morale and productivity.

Page 64: annual report pt kiec 2013

62

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Demikian pula halnya dengan keberadaan pT. KIeC sebagai pengelola kawasan industri diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan masyarakat, Beberapa kegiatan CSr yang telah dilaksanakan oleh pT. KIeC di tahun 2012 antara lain sebagai berikut : Pengembangan Kualitas SDM Masyarakat Sekitar perusahaan sangat peduli dalam pengembangan kualitas SDM masyarakat sekitar, hal ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan, untuk membantu meningkatkan kualitas SDM masyarakat disekitar perusahaan, seperti penyaluran program bea siswa untuk siswa/i SD dan SMp/Tsanawiyah dalam bentuk biaya peralatan sekolah, hal ini telah rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

untuk membantu meningkatkan kualitas SDM masyarakat disekitar perusahaan, pT. KIeC melalui Baitul amanah KIeC menyalurkan program bea siswa untuk siswa/i SD dan SMp/Tsanawiyah dalam bentuk biaya peralatan sekolah, hal ini telah rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Selain itu juga perusahaan juga menyalurkan donasi dalam bentuk bantuan sarana pendidikan/sekolah, perpustakaan sekolah, sponshorsip kegiatan sekolah/perguruan tinggi pengembangan dan sponsor kegiatan seni budaya lokal ( silat tradisional, hadrah, nasyid, qasidah dll ).

Similarly, the presence of PT. KIEC as industrial area operator is expected to provide a positive contribution to people’s lives, A number of CSR activities that have been carried out by PT. KIEC in 2012 are :

Development of Human Resources Quality within Surrounding Community The company is very concerned in the quality development of human resources within surrounding community which is manifested in various activities, to help improve the quality of human resources around the company, such as yearly scholarship programs for elementary and junior high / Tsanawiyah students in the form of school equipment costs.

To help improve the quality of human resources community around the company, through Baitul Amanah, PT. KIEC distributes yearly scholarship programs for elementary and junior high / Tsanawiyah students in the form of school equipment costs.

In addition, the company also distributes donations in the form of educational/school facilities, school library, sponsorship towards school activities / college development and sponsorship of local cultural events (traditional martial arts, tambourine, nasyid, qasidah etc.).

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

<Beberapa siswa/i yang memperoleh bantuan beasiswa berfoto bersama orang tua dari siswa/i dan pengurus baitul mal

Some of the students who obtain scholarships pose with parents and Baitul mal representatives

Page 65: annual report pt kiec 2013

63

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Peningkatan KesehatanMendapatkan pelayanan kesehatan yang layak adalah salah satu kebutuhan utama dan hak azasi bagi setiap manusia, pT. KIeC menyadari arti penting kesehatan bagi masyarakat sekitar, pemberian bantuan kesehatan adalah bentuk kepedulian kami terhadap sesama.

human resources Concept

Bantuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat meliputi

berbagai kegiatan antara lain: pelayanan kesehatan keliling

(Yankesling), pengobatan gratis, khitanan massal, pemberian

makanan tambahan, donor darah

assistance towards the improvement of public health includes a variety

of activities such as : Mobile health service (Yankesling), free medical

treatment, mass circumcision, supplementary feeding, blood donor.

>

Pengembangan Sarana/Prasarana Umum Salah satu cara untuk meningkatkan hubungan dengan komunitas sekitar terus dilakukan oleh perusahaan, kegiatan-keigatan untuk mendukung tujuan ini meliputi pembangunan dan renovasi fisik madrasah dan pondok pesantren, pembangunan jembatan gantung, bantuan pembangunan panti asuhan, pembangunan posyandu, dan jamban keluarga.

Bantuan Korban Bencana Alam/Tanggap Darurat Bencana Kegiatan bantuan untuk korban bencana telah disalurkan kepada para korban bencana di Binuang.

Health Improvementaccess to adequate health care is one of the main needs and rights for every human being, pT. KIeC is aware of the importance of health for surrounding communities, providing health assistance is one of our social responsibilities towards others.

Public Infrastructure / Facilities Development Company continues to improve the relationship with surrounding community, one way is by arranging activities that support the construction and physical renovation of madrasah and pesantren, suspension bridge construction, orphanages construction aid, building integrated health center (posyandu) and family latrines.

Natural Disaster Relief emergency Disaster response Disaster relief activities include distributing to disaster victims in Binuang.

Page 66: annual report pt kiec 2013

64

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengembangan Sarana Ibadah pT. KIeC berkontribusi dalam pembangunan moral dan karakter masyarakat melalui kegiatan pemberian bantuan pembangunan dan renovasi sarana ibadah. Selain itu ada pula kegiatan Tarawih Berkunjung (Tarjung) dan Jumat Keliling (Jumling), serta pemberian bantuan perlengkapan sarana ibadah.

Worship Facilities DevelopmentPT. KIEC contributes towards building moral and character development of the community through assistance in construction and renovation of worship places. There are also Tarawih Visits (Tarjung) and Friday Tour (Jumling) activities, as well as provision of worship supplies.

Bantuan Hari Raya Selain itu program rutin CSr pT. KIeC yang dilaksanakan setiap tahunnya adalah pemberian bantuan beras sebanyak 8.5 ton dan penyerahan hewan qurban berupa kerbau kepada masyarakat 17 desa di sekitar perusahaan menjelang Idul Fitri dan Idul adha. penyerahan dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan aparat kel, hal ini dimaksudkan untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu dengan berbagi terhadap sesama.

Penyerahan Hewan qurban menjelang Hari Raya Idul adha bagi masyarakat 17 Kel di sekitar perusahaan

handover of sacrificial animals before Idul Qurban for communities in 17 districts around the Company.

>

Penyerahan Bingkisan Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat 17 Kel di sekitar perusahaan

>

Pelestarian Alam pT. KIeC tetap konsisten dalam perannya menjaga kelestarian alam dan meminimalisasi pemanasan global. beberapa kegiatan yang dilakukan pT. KIeC adalah melaksanakan kegiatan penghijauan berupa menanam pohon produktif dan nonproduktif diwilayah Cilegon dan wilayah Banten lainnya, serta pemberian bibit pohon kepada masyarakat.

Religious Holidays AidIn addition, another annual CSR activity by PT. KIEC is donating 8.5 tons of rice and provision of water buffaloes to be sacrificed during Eid al-Fitr and Eid al-Adha to communities within 17 districts around the Company.

Delivery and distribution to the public is carried out coordinating with local district officers, to help share and ease the burden of the poor.

Lebaran hampers distributed during eid al-Fitr for communities in 17 districts around the Company

Nature ConservationPT. KIEC remaines consistent in its role of preserving nature and minimizing global warming. Some of the activities carried out by PT. KIEC includes planting productive and nonproductive trees within the Cilegon and other Banten areas, as well as provision of tree seedlings to the public.

Kegiatan CSR/PKBL yang telah disampaikan di atas akan terus dilakukan dan ditingkatkan sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan lainnya.

all these CSr/pKBL activities will continue to carry on and improve as a realization of Company awareness of its surrounding communities and other stakeholders.

>

Page 67: annual report pt kiec 2013

65

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

human resources Concept

Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Kebijakan KIeC dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah dengan menerapkan dan memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, serta melakukan perbaikan berkelanjutan.

Dalam pengelolaan kawasan industri, KIeC menyadari dampak produksi para investor terhadap lingkungan, karena itu KIeC telah melakukan berbagai kebijakan pengelolaan limbah, emisi dan sumber daya untuk menekan serendah mungkin dampak negatif terhadap lingkungan. KIeC juga menciptakan kawasan industri yang sehat dan aman dengan mengupayakan metode pencegahan terhadap gannguan lingkungan. KIeC menyadari pelaksanaan keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan membutuhkan pemahaman dan sosialisasi yang terus-menerus kepada seluruh investor. program K3 meliputi pelayanan kesehatan kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program asuransi Jamsostek, program identifikasi dan penilaian risiko, dan program pengukuran/pemantauan lingkungan kerja. program pencegahan kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah: 1. pengawasan terhadap tindakan dan kondisi

tidak aman 2. pengadaan alat pelindung Diri (apD) 3. Investigasi kecelakaan/kebakaran 4. pembuatan dan perawatan rambu-rambu

di kawasan industri 5. pemeriksaan peralatan pemadam

kebakaran (apar, hydrant) 6. Melakukan simulasi tanggap darurat untuk mewujudkan kebijakan tersebut, perseroan sudah memasukkan semuanya ke dalam sistem prosedur operasi (Sop), dan Indikator Kinerja utama masing-masing unit Kerja yang kesemuanya itu terkoordinasi ke dalam sistem manajemen lingkungan ISo 14001 yang telah diterapkan di pT KIeC sejak tahun 2012. Komitmen perseroan dalam pengelolaan lingkungan telah memberikan dampak terhadap kinerja perusahaan dengan diraihnya penghargaan sertifikat ISo 14001 pada tahun 2012 dan Best of The Best Go Green hotel Se-prov. Banten yang di diraih oleh The royale Krakatau hotel.

Occupational Safety, Health & EnvironmentKIEC’s policy in ensuring the safety and occupational health (K3) for all employees, as well as environmental protection is to adopt and comply with the going regulations and legislations, and to carry out continuous improvements.

In the management of industrial estates, KIEC is aware of its investors’ production impact on the environment , hence KIEC has applied various policies on waste management, emissions and power resource , to reduce the negative impact as low as possible on the environment.KIEC also creates a healthy and safe industrial area by applying prevention methods on environment disturbance. KIEC realizes that the implementation of safety, occupational health and environmental protection requires an understanding and constant socialization to all investors.

K3 program includes occupational health services, medical cost management programs, Social Security insurance program, identification and risk assessment program, and work environment measurement /monitoring program.

Accident prevention programs implemented are:1. Monitoring of unsafe acts and conditions 2. Procurement of Personal Protective

Equipment (APD) 3. Investigation of accidents / fires 4.

Creation and maintenance of signs in industrial areas

5. Examination of firefighting equipment (extinguishers, Hydrant)

6. Emergency response simulation

To realize this policy, the Company has put everything into the system operating procedures (SOPs), and Key Performance Indicators of each Work Unit which are both incorporated into the ISO 14001 environmental management system that has been implemented in PT KIEC since the year 2012.

Company’s commitment in environmental management has an impact on performance which resulted in achieving ISO 14001 certification in 2012 and Best of the Best Go Green Hotel in Banten through The Royale Krakatau Hotel.

Page 68: annual report pt kiec 2013

66

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Bekerja sebagai Ibadah, jujur, Bersih dan Bertanggung jawab

Develop system, products and service creative thinking

IntegritasI n t e g r I t y

Page 69: annual report pt kiec 2013

67

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan subsidiaries and Company data

nama PerusahaanCompany name

Bidang Usaha Business Range

Tahun Berdiriyear of Establishment

Kepemilikan SahamShare Ownership

PT Laksana Maju Jaya Properti Hunian dan PerumahanResidential property housing business

26 Juni 1979 99,99%

PT Krakatau Prima Dharma Sentana Industri Pengecoran Alumunium LogamAluminum Metal Casting Industry

23 Maret 1977 25,00%

PT Krakatau Medika Pelayanan KesehatanHealth care

28 Februari 1996 23,05%

PT Krakatau Posco Chemtech Calcination Industri KapurLime Industry

18 Januari 2012 20,00%

PT Kerismas Witikco Makmur Industri SengZinc Industry

28 November 1977 19,54%

PT Krakatau Information Technology Teknologi InformasiInformation Technology

04 Juni 1993 11,72%

Anak Perusahaan

PT LAKSANA MAJU JAYADidirikan pada tanggal 26 Juni 1979, perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh pT Krakatau Industrial estate Cilegon sejak tahun 2000 ini bergerak dalam bidang usaha properti hunian perumahan. Saat ini perusahaan mempunyai kapasitas 567 unit yang terbagi dalam wilayah Cilegon dengan luas area perumahan 21,7 hektar dan wilayah Serang dengan luas area perumahan sebesar 13,4 hektar.

pada akhir tahun buku 2012, perusahaan memiliki total aset sebesar rp 18,51 miliar dengan pendapatan sebesar rp 12,72 Milliar dan membukukan laba bersih sebesar rp 1,20 miliar.

Subsidiaries

PT LAKSAnA MAjU jAyAFounded on June 26, 1979, its shares are 100% owned by PT Krakatau Industrial Estate Cilegon and since 2000 has been engaged in the residential property housing business. Currently has 567 units, divided into Cilegon housing area of 21.7 ha and Serang residential area of 13.4 ha.

At end of 2012 fiscal year the company’s total assets is worth Rp 18.51 Billion with revenue amounting to Rp 12.72 Billion and booked net profit of Rp 1.20 Billion.

Page 70: annual report pt kiec 2013

68

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Perusahaan Patungan

PT KRAKATAU PRIMA DhARMA SENTANAperusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Dana pensiun Krakatau Steel sebesar 40%, pT primkokas sebesar 35%, dan pT Krakatau Industrial estate Cilegon sebesar 25% ini didirikan pada tanggal 23 Maret 1977 dan bergerak dalam bidang Industri pengecoran alumunium Logam. pada Tahun 2012, perusahaan membukukan total aset sebesar rp 3,30 miliar.

PT KRAKATAU MEDIKADidirikan pada tanggal 28 pebruari 1996, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pT Krakatau Steel Group dengan komposisi pT Krakatau Steel sebesar 28,17%, pT Krakatau Industrial estate Cilegon sebesar 23,05%, pT Krakatau Tirta Industri sebesar 19,72%, pT Krakatau Bandar Samudera sebesar 16,65%, dan sisanya dimiliki oleh pT Krakatau Daya Listrik, pT Latinusa, pT Krakatau Wajatama, pT Krakatau engineering and Construction, dan pT KhI pipe Industries. perusahaan ini bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dan saat ini perusahaan memiliki kapasitas sebanyak 232 tempat tidur. pada akhir tahun buku 2012, perusahaan memiliki total aset sebesar rp 130,14 miliar dengan pendapatan sebesar rp 250,70 miliar dan membukukan laba bersih sebesar rp 8,06 Milliar

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Joint Ventures

PT KRAKATAU PRIMA DHARMA SEnTAnA40% of its shares are owned by Krakatau Steel Pension Fund, 35% owned by PT Primkokas, and 25% by PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, the company was established on March 23, 1977 and Aluminum Metal Casting Industry is its business.In the year 2012, the company had total assets of USD 3.30 billion.

PT KRAKATAU MEDIKAFounded on 28 February 1996, the company is owned by PT Krakatau Steel Group whereby PT Krakatau Steel owns 28.17%, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon 23.05%, PT Krakatau Tirta Industri 19.72%, PT Krakatau Bandar Samudera 16.65%, and the rest is owned by PT Krakatau Daya Listrik, PT Latinusa, PT Krakatau Wajatama, PT Krakatau Engineering and Construction, and PT KHI Pipe Industries. The company is engaged in the field of health care and we currently have a capacity of 232 beds. At end of 2012 fiscal year the Company had total assets of Rp 130.14 billion from Rp 250.70 billion in revenues and a net profit of Rp 8.06 Billion.

Page 71: annual report pt kiec 2013

69

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

PT KRAKATAU POSCO ChEMTECh CALCINATIONperusahaan yang sahamnya dimiliki oleh posco Chemtech 80%, dan pT Krakatau Industrial estate 20% ini didirikan pada tanggal 17 Januari 2012 dan bergerak dalam bidang produksi burnt lime dan burnt dolomite. perusahaan saat ini masih dalam tahap pengembangan/pembangunan pabrik dan rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2013. pada tahun 2012, perusahaan membukukan total aset sebesar rp 208,98 miliar.

PT KERISMAS WITIKCO MAKMURperusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki oleh pT Sentralindo Bumi persada sebesar 62,03%, dan sisanya dimiliki oleh pT Krakatau Industrial estate Cilegon sebesar 19,54%, pT Krakatau Steel sebesar 9,77%, pT Bhakti asset Manajemen sebesar 6,35%, dan pT Kerismas Sukses sebesar 2,31% bergerak dalam bidang usaha industri seng dengan kapasitas produksi berupa baja lapis seng polos 98.820 ton, baja lapis seng warna 48.000 ton, dan drum baja 1,5 juta ton. perusahaan mencatat penjualan sebesar rp 1,84 triliun dengan membukukan laba bersih sebesar rp 53,16 miliar. Sampai dengan Desember 2012, perusahaan membukukan total aset sebesar rp 930,84 miliar.

PT KRAKATAU INFORMATION TEChNOLOGYperusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi ini didirikan pada tanggal 4 Juni 1993 dengan kepemilikan saham dimiliki oleh pT Krakatau Steel, pT Krakatau Industrial estate Cilegon, dan pT Krakatau engineering.

subsidiaries and Company data

PT KRAKATAU POSCO CHEMTECH CALCInATIOnCompany is 80% owned by Posco Chemtech and 20% by PT Krakatau Industrial Estate, was established in January 17, 2012 and is engaged in the production of burnt lime and burnt dolomite. The Company is currently still under development / construction and scheduled to begin operation in 2013. In 2012, the company had total assets of Rp 208.98 billion.

PT KERISMAS wITIKCO MAKMURMajority owned by PT Bumi Persada Sentralindo by 62.03%, and the rest is owned by PT Krakatau Industrial Estate Cilegon by 19.54%, PT Krakatau Steel 9.77%, PT Bhakti Asset Management 6.35%, and PT Kerismas Success 2.31%. The company’s line business is in the zinc industry with capacity of 98,820 tonnes of a zinc coated plain steel production, color coated steel zinc 48,000 tons, and 1.5 million tons of steel drums.The Company recorded sales of Rp 1.84 trillion with a net profit of Rp 53.16 billion. As of December 2012, the Company had total assets of Rp 930.84 billion.

PT KRAKATAU InFORMATIOn TECHnOLOgyThis information technology company was established on June 4, 1993 with shares owned by PT Krakatau Steel, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, and PT Krakatau Engineering.

>Lorem ipsum dolor sitamet. Lorem ipsum dolor sitamet

Page 72: annual report pt kiec 2013

70

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 73: annual report pt kiec 2013

71

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

dan Entitas Anakand Subsidiary

Laporan Keuangan Konsolidasianbeserta Laporan Auditor IndependenTanggal 31 Desember 2013 dan 2012dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut

Consolidated Financial Statements with Independent Auditors’ ReportAs of December 31, 2013 and 2012and january 1, 2012/December 31, 2011and for the years then ended

71

Page 74: annual report pt kiec 2013

72

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

This page has been intentionally left blankhalaman ini sengaja dikosongkan

Page 75: annual report pt kiec 2013
Page 76: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

Daftar Isi Halaman/

Page

Table of Contents Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian……………………………..………

1-2 Consolidated Statements of Financial …………………………………..……....Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Konsolidasian……………………………..………

3 Consolidated Statements of Comprehensive …………………………………..……....Income

Laporan Perubahan Ekuitas

Konsolidasian……………………………………..

4 Consolidated Statements of Changes

..…………..……………………………In Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………. 5 ……………Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan

Konsolidasian……………………………………..

6-79

Notes to the Consolidated Financial .………………………………………Statements

***************************

Page 77: annual report pt kiec 2013
Page 78: annual report pt kiec 2013
Page 79: annual report pt kiec 2013
Page 80: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

1

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2013 Notes 2012

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 76.487.742 2c,2d,2e,2p 168.721.299 Cash and banks 4,26,27,29 Investasi jangka pendek 1.500.000 2p,27 1.500.000 Short-term investments Piutang usaha, setelah dikurangi 2p,3,6,27 Trade receivables, net of allowance for cadangan kerugian penurunan nilai impairment losses of Rp1,947,722 sebesar Rp1.947.722 pada tanggal as of December 31, 2013 31 Desember 2013 dan Rp1.608.862 and Rp1,608,862 as of pada tanggal 31 Desember 2012 December 31, 2012 Pihak ketiga 40.525.196 32.609.180 Third parties Pihak berelasi 551.082.020 2c,26 379.915.106 Related parties Piutang lain-lain, setelah dikurangi 2p,7,27 Other receivables, net of allowance for cadangan kerugian penurunan nilai impairment losses of Rp9,490 sebesar Rp9.490 pada tanggal as of December 31, 2013 31 Desember 2013 dan Rp11.375 and Rp11,375 as of pada tanggal 31 Desember 2012 December 31, 2012 Pihak ketiga 8.289.743 4.910.934 Third parties Pihak berelasi 45.211.027 2c,26 144.504.399 Related parties Persediaan 284.722 2g,8 276.878 Inventories Pajak dibayar di muka - 2o,10a 1.684.836 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar di muka 7.164.856 2f 4.807.796 Advances and prepaid expenses

Total Aset Lancar 730.545.306 738.930.428 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset real estat 170.487.141 2g,9 123.277.610 Real estate assets Penyertaan saham 105.674.159 2h,2q,11,27 82.424.157 Investments in shares of stock Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar Rp78.465.265 depreciation of Rp78,465,265 pada tanggal 31 Desember 2013 as of December 31, 2013 and dan Rp61.998.642 pada tanggal Rp61,998,642 as of 31 Desember 2012 171.695.099 2j,3,12 149.916.129 December 31, 2012 Piutang jangka panjang 3.906.954 2c,2p,26,27 5.174.411 Long-term receivables Aset pajak tangguhan, neto 1.582.569 2o,10e 1.136.514 Deferred tax assets, net Pinjaman karyawan 1.985.648 2p,27 1.587.718 Loans to employees Uang jaminan dan aset lainnya 483.212 2p,27 523.516 Refundable deposits and other assets Aset tak berwujud 870.556 2k 402.927 Intangible assets

Total Aset Tidak Lancar 456.685.338 364.442.982 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 1.187.230.644 1.103.373.410 TOTAL ASSETS

Page 81: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole.

2

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 and 2012

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2p,13,27 Trade payables Pihak ketiga 8.137.017 9.081.531 Third parties Pihak berelasi 747.279 2c,26 1.688.624 Related parties Utang lain-lain 2p,14,27 Other payables Pihak ketiga 6.886.607 3.677.442 Third parties Pihak berelasi 689.110 2c,26 455.415 Related parties Utang pajak 41.280.507 2o,3,10b 37.997.587 Taxes payable Beban akrual 2p,16,27 Accrued expenses Pihak ketiga 3.378.559 2.579.809 Third parties Pihak berelasi 2.706.510 2c,26 7.195.025 Related parties Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 20.252.872 2m,19a,27 18.499.074 Short-term employee benefits liability Liabilitas jangka panjang dan lainnya yang jatuh tempo dalam waktu Current maturities of long-term satu tahun: liabilities and others: Pendapatan diterima di muka 22.183.049 2p,15 29.295.576 Unearned revenue Uang jaminan pelanggan 2p,17,27 Customers guarantee deposits Pihak ketiga 3.807.977 2.585.836 Third parties Pihak berelasi 81.198 2c,26 27.594 Related parties Pinjaman bank jangka panjang 7.617.760 2p,18,27 4.721.469 Long-term bank loans

Total Liabilitas Jangka Pendek 117.768.445 117.804.982 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang dan lainnya, setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term liabilities and others, tempo dalam waktu satu tahun: net of current maturities: Pendapatan diterima di muka 6.516.783 2p,15 7.871.569 Unearned revenue Uang jaminan pelanggan 2p,17,27 Customers guarantee deposits Pihak ketiga 517.847 709.075 Third parties Pihak berelasi 203.442 2c,26 47.466 Related parties Pinjaman bank jangka panjang 21.241.732 2p,18,27 15.075.381 Long-term bank loans Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 10.270.206 2m,3,19b 9.158.997 Long-term employee benefits liability Liabilitas diestimasi atas pembangunan Estimated liabilities for development of prasarana dan fasilitas umum 52.155.030 2g,20 45.477.379 infrastructure and public facilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 90.905.040 78.339.867 Total Non-Current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 208.673.485 196.144.849 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Nilai nominal Rp1.000 (angka Par value of Rp1,000 (full amount) penuh) per saham per share Modal dasar - 80.000.000 saham Authorized capital - 80,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid capital - penuh - 20.695.000 saham 20.695.000 21 20.695.000 20,695,000 shares Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 301.656.342 301.556.342 Appropriated Tidak dicadangkan 656.205.817 584.977.219 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 978.557.159 907.228.561 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.187.230.644 1.103.373.410 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 82: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole.

3

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2013 and 2012

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

PENJUALAN TANAH DAN SALES OF LAND AND PENDAPATAN JASA 337.001.108 2c,2n,23,26 726.574.328 SERVICE REVENUES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES OF LAND TANAH DAN PENDAPATAN JASA 142.915.370 2c,2n,24,26 152.426.983 AND SERVICE REVENUES

LABA BRUTO 194.085.738 574.147.345 GROSS PROFIT Beban usaha (74.457.460) 2j,2m,2o,25 (64.848.239) Operating expenses Pendapatan atas pembatalan Gain on cancellation of advances uang muka penjualan tanah - 7.323.100 received for sales of land Laba selisih kurs, neto 99.572.408 2d 3.685.720 Gain on foreign exchange, net Pendapatan lain-lain 945.782 2j,16 5.607.477 Other income Beban lain-lain (3.020.501) 2o,10 (1.598.002) Other expenses

LABA OPERASI 217.125.967 524.317.401 OPERATING PROFIT

Pendapatan keuangan 22.642.298 16.695.214 Finance income Pendapatan dividen 1.563.277 2i,11 6.838.462 Dividend income Bagian laba (rugi) dari entitas Share in profit (loss) of associated asosiasi (2.219.051) 2i,11 490.290 entities Beban keuangan (2.704.686) (1.118.054) Finance expense

LABA SEBELUM MANFAAT PROFIT BEFORE TAX (BEBAN) PAJAK 236.407.805 547.223.313 BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2o,10c TAX BENEFIT (EXPENSE) Pajak kini (18.611.662) (44.445.816) Current tax Pajak tangguhan, neto 446.055 (1.668.877) Deferred tax, net

Beban Pajak, Neto (18.165.607) (46.114.693) Tax Expense, Net

LABA TAHUN BERJALAN 218.242.198 501.108.620 PROFIT FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 218.242.198 501.108.620 FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG PROFIT FOR THE YEAR DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 218.242.198 501.108.620 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali - - Non-controling interests

TOTAL 218.242.198 501.108.620 TOTAL

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO OWNERS KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK OF THE PARENT ENTITY (dalam Rupiah penuh) 10.546 2q 24.214 (in full Rupiah amount)

Page 83: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

4

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Modal Saham Kepentingan Ditempatkan dan Saldo Laba/Retained Earnings Nonpengendali/ Disetor Penuh/ Non- Catatan/ Issued and Fully Dicadangkan/ Tidak dicadangkan/ Total/ Controlling Total Ekuitas / Notes Paid Share Capital Appropriated Unappropriated Total Interest Total Equity

Saldo tanggal 31 Desember 2011 20.695.000 301.456.342 131.112.599 453.263.941 - 453.263.941 Balance as of December 31, 2011

Total laba komprehensif Total comprehensive income tahun 2012 - - 501.108.620 501.108.620 - 501.108.620 for the year 2012 Dividen tunai 22 - - (47.144.000) (47.144.000) - (47.144.000 ) Cash dividends Penyisihan untuk cadangan wajib 22 - 100.000 (100.000) - - - Appropriation for statutory reserve

Saldo tanggal 31 Desember 2012 20.695.000 301.556.342 584.977.219 907.228.561 - 907.228.561 Balance as of December 31, 2012

Total laba komprehensif Total comprehensive income tahun 2013 - - 218.242.198 218.242.198 - 218.242.198 for the year 2013 Dividen tunai 22 - - (146.913.600) (146.913.600) - (146.913.600 ) Cash dividends Penyisihan untuk cadangan wajib 22 - 100.000 (100.000) - - - Appropriation for staturory reserve

Saldo tanggal 31 Desember 2013 20.695.000 301.656.342 656.205.817 978.557.159 - 978.557.159 Balance as of December 31, 2013

Page 84: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole.

5

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 288.404.819 418.450.134 Receipts from customers Penerimaan dari penghasilan bunga 13.291.534 12.857.265 Receipts from interest income Pembayaran beban bunga (2.706.975) (1.698.505) Payments for interest Pembayaran pajak (8.379.799) (3.266.945) Payments for taxes Pembayaran kepada karyawan (91.680.909) (83.913.587) Payments to employees Pembayaran untuk beban usaha Payments for operating expenses dan lainnya (111.816.224) (75.181.343) and others Pembayaran kepada pemasok (113.377.740) (114.848.180) Payments to suppliers

Kas neto yang (digunakan untuk) Net cash (used in) provided by diperoleh dari aktivitas operasi (26.265.294) 152.398.839 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan cash pooling 112.564.583 15.795.604 Receipts of cash pooling Penerimaan dividen kas 1.328.815 11 5.812.692 Receipts of cash dividends Penarikan deposito berjangka - 5 6.510 Withdrawal of time deposits Pembelian aset tetap (22.935.416) (27.685.997) Purchase of fixed assets Additional investments in Penambahan penyertaan saham (25.469.054) 11 (24.694.445) shares of stock

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by (used in) investasi 65.488.928 (30.765.636) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman bank Proceeds from long-term jangka panjang 12.819.192 18 4.773.297 bank loans Pembayaran pinjaman bank Payments of long-terms jangka panjang (3.756.550) 18 - bank loans Pembayaran dividen kas (146.913.600) 22 (47.144.000) Payments of cash dividends

Kas neto yang digunakan Net cash used in financing untuk aktivitas pendanaan (137.850.958) (42.370.703) activities

(PENURUNAN) KENAIKAN NETO NET (DECREASE) INCREASE IN KAS DAN BANK (98.627.324) 79.262.500 CASH AND BANKS Dampak perubahan kurs 6.393.767 1.675.132 Effect of exchange rate changes KAS DAN BANK PADA CASH AND BANKS AWAL TAHUN 168.721.299 87.783.667 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH AND BANKS AKHIR TAHUN 76.487.742 4 168.721.299 AT END OF YEAR

Page 85: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 16 Juni 1982 dari Soedarno, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-229.HT.01.01/1982 tanggal 14 Juli 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 11 Oktober 1983.

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 17 dated June 16, 1982 of Soedarno, S.H., notary public in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-229.HT.01. 01/1982 dated July 14, 1982 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated October 11, 1983.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 49 tanggal 14 November 2012 dari Riyad, S.H., tentang perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan. Akta perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan No. AHU-AH.01.10-11187 tanggal 27 Maret 2013.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 49 dated November 14, 2012 of Riyad, S.H., concerning the change of the Company’s Boards of Commissioners. The amendment deed was reported to and accepted by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Acknowledgement Letter No.AHU-AH.01.10-11187 dated March 27, 2013.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang penjualan dan pengelolaan tanah kawasan industri.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activityis mainly engaged in the sale and development of industrial estate.

Pada saat ini Perusahaan menjalankan kegiatan usaha penjualan dan pengelolaan tanah kawasan industri (Kawasan Industri Krakatau), perhotelan (Hotel The Royale Krakatau), sarana olahraga (Padang Golf The Royale Krakatau, Kolam Renang Krakatau dan Krakatau Jungle Park), persewaan gudang dan perkantoran (Wisma Krakatau dan Wisma Permata) dan pengelolaan gedung (Gedung Krakatau Steel).

Currently, the Company is engaged in the sale and development of industrial estate (Krakatau Industrial Estate), hotel (The Royale Krakatau Hotel), sport facilities (The Royale Krakatau Golf Course, Krakatau Swimming Pool and Krakatau Jungle Park), rental of warehouse and office buildings (Krakatau Building and Permata Building) and building management (Krakatau Steel Building).

Lahan kawasan industri yang dimiliki Perusahaan seluas 550 hektar (“Ha”) (tidak diaudit) yang merupakan pengalihan hak dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“PT KS”), pemegang saham, ditambah dengan pembelian lahan seluas 162,29 Ha (tidak diaudit) sampai dengan tahun 2013.

Total area of industrial estate owned by the Company covers 550 hectares (“Ha”) (unaudited) which were acquired through transfer of title from PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“PT KS”), the shareholder, and plus direct acquisition of 162.29 Ha (unaudited) Ha up to 2013.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982.

The Company started its commercial operations in 1982.

Page 86: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan(lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Kantor pusat Perusahaan berada di Wisma Krakatau, Jl. KH. Yasin Beji No. 6, Cilegon - Banten dan mempunyai kantor pemasaran di Wisma Krakatau Steel, JI. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta.

The Company’s head office is located at Krakatau Building, JI. KH. Yasin Beji No. 6, Cilegon - Banten and has a marketing office located at Krakatau Steel Building, JI. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta.

Entitas induk langsung Perusahaan adalah PT KS, suatu entitas yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas.

The immediate parent of the Company is PT KS, an entity owned by the Government of the Republic of Indonesia as the majority shareholder.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. Boards of Commissioners, Directors, and

Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Irvan Kamal Hakim President Commissioner Komisaris M.M Azhar Lubis Commissioner Komisaris Hikmatullah Syam’un Commissioner Komisaris Edward R. Pinem Commissioner Komisaris H. Embay Mulya Syarif Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Iwandono President Director Direktur Saiful Rohman Director Direktur Dibyo Sumantri Director Direktur Tonno Sapoetro Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Ketua Hikmatullah Syam’un Chairman Anggota Muhammad Syafik Member

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) memiliki masing-masing sebanyak 213 dan 225 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012, the Company and Subsidiary (collectively referred to as the “Group”) have 213 and 225 permanent employees (unaudited), respectively.

Page 87: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi c. The Subsidiaryand Associates Structure

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persentase kepemilikan Perusahaan dan total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the percentage of ownership of the Company and total assets of the Subsidiary are as follows:

Kedudukan dan Tahun Usaha Entitas Anak Komersial Dimulai/ Persentase Kepemilikan/ Total Aset Sebelum Eliminasi/ dan Kegiatan Usaha/ Domicile and Year Percentage of Ownership Total Assets Before Elimination Subsidiary and of Commercial Business Activities Operations Started 2013 2012 2013 2012

PT Laksana Maju Jaya (“PT LMJ”) Real estat/Real estate Cilegon, 2001 99,99 99,99 26.185.561 18.512.779

PT LMJ bergerak dalam bidang usaha real estat yang meliputi perumahan Pejaten Mas Estat di Serang dan proyek Bhumi Rakata Asri di Cilegon

PT LMJ is engaged in the business of real estate which includes housing of Pejaten Mas Estate in Serang and Bhumi Rakata Asri in Cilegon.

Informasi mengenai Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Information about the Associates owned by the Group as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

Kedudukan dan Persentase Tahun Usaha Kepemilikan/ Komersial Dimulai/ Percentage of Domicile and Year Ownership Entitas Asosiasi/ of Commercial

Associates Operations Started Kegiatan Usaha/Business Activities 2013 2012

PT Krakatau Pos-Chem Dongsuh -*) Industri penyulingan limbah batu bara/ 30,00 - Chemical (“PT KPDC”) Distilled coal tar industry PT Krakatau Prima Dharma Sentana Cilegon, 1987 Manufaktur alumunium/Aluminium production 25,00 25,00 (“PT KPDS”) PT Krakatau Medika Cilegon, 1996 Jasa pelayanan kesehatan/Medical services 23,05 23,05 (“PT KM”) provider

PT Krakatau Posco Chemtech Cilegon, 2013 Industri burn lime dan burn dolomite/ 20,00 20,00 Calcination (“PT KPCC”) Burn lime and burnt dolomite industry

*) Belum beroperasi komersial/Not yet started commercial operation

d. Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian d. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 April 2014.

The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on April 21, 2014.

Page 88: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”).

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.

Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Kelompok Usaha.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Company and the Group.

Setiap entitas di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang fungsional Entitas Anak adalah Rupiah.

Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency. The functional currency of the Subsidiary is Rupiah.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Kelompok Usaha seperti disebutkan pada Catatan 1.c (secara langsung maupun tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group as described in Note 1.c in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements for like transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Page 89: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiary are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiary, more than half of the voting power of an entity.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak

suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

a. power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan

keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

b. power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti

sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

c. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d. kekuasaan untuk memberikan suara

mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

d. power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions between the Company and Subsidiary have been eliminated.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

• menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• derecognizes the carrying amount of any NCI;

• derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any;

Page 90: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba atau rugi; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laba atau rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• recognizes the fair value of the consideration received;

• recognizes the fair value of any investment retained;

• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

• reclassifies the parent’s share of

components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laba atau rugi dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in profit or loss and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.

c. Transaksi dengan pihak berelasi c. Transaction with related parties

Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010).

The Group has transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010).

Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.

Significant transactions and balances of the Group with the Government of the Republic of Indonesia and Government-related entities are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements. The Group elected to disclose the transactions with Government-related entities, using the exemption from general related party disclosure requirements.

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.

Page 91: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing d. Foreign currency transaction and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang fungsional dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to functional currency using the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia and any resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.

Nilai tukar (dalam angka penuh) yang digunakan adalah sebagai berikut:

The rates of exchange (in full amount) used were as follows:

2013 2012

Dolar Amerika Serikat (US$) 1/Rupiah 12.189 9.670 United States Dollar (US$) 1/Rupiah

e. Kas dan bank e. Cash and banks

Kas dan bank terdiri dari saldo kas dan bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and banks consist of cash on hand and in banks that not pledged as collateral and not restricted for use.

f. Biaya dibayar di muka f. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan hotel, yang terdiri dari makanan,

minuman serta keperluan hotel lainnya, dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.

Hotel inventories, which consist of food, beverages and other hotel supplies, are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan makanan, minuman dan

keperluan hotel lainnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

The cost of food, beverages and hotel supplies is determined using the weighted-average method.

Cadangan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasiI penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.

Page 92: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset real estat h. Real estate assets

Aset real estat, yang terdiri dari persediaan

tanah yang tersedia untuk dijual, tanah untuk pengembangan, dan bangunan rumah, dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.

Real estate assets, which consist of inventories of land available for sale, land for development and buildings under construction, are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan tanah yang siap dijual

ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan disesuaikan dengan biaya pengembangan dan pematangan tanah yang dibebankan secara proporsional untuk masing-masing klasifikasi tanah.

The cost of land ready for sale is determined based on the weighted-average method and adjusted by land development costs charged proportionally to each classification of land.

Biaya perolehan bangunan yang sedang

dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan, biaya konstruksi dan biaya pinjaman, dan dipindahkan ke tanah dan bangunan siap dijual pada saat selesai dibangun dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

The cost of buildings under construction consists of the cost of developed land, construction costs and borrowing costs, and is transferred to land and buildings that are ready for sale when the construction of buildings is completed using the specific identification method.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah

yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

The cost of land development, including land used for road and public utilities or other area unavailable for sale, is allocated to the project based on area available for sale.

i. Penyertaan saham i. Investments in shares of stock

Penyertaan saham pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).

Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011).

Penyertaan Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, penyertaan pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pasca perolehan dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut.

The Group’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the investment in the associate is carried in the consolidated statements of financial position at cost and adjusted thereafter for the post acquisition changes in the Group’s share of net assets of the associate.

Page 93: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penyertaan saham (lanjutan) i. Investments in shares of stock (continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.

Kontribusi aset non-moneter kepada entitas

asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi ini dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.

The contribution of a non-monetary asset to an associate in exchange for an equity interest in the associate are accounted as transaction between the Group and the associate and therefore unrealized gains and losses resulting from such transactions are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun

atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.

Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.

Page 94: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap j. Fixed assets

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Umur manfaat (Tahun)/ Useful lives/(Years)

Prasarana tanah 20 Land improvement Bangunan 8-20 Buildings Mesin dan peralatan 5 Machinery and equipment Alat pengangkutan 5 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 5 Office and housing equipment Peralatan hotel dan olahraga 5 Hotel and sport equipment

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan

dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam

bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

The legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in as profit or loss the year the asset is derecognized.

Page 95: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

k. Aset tak berwujud k. Intangible assets

Aset tidak berwujud merupakan akumulasi biaya atas pengembangan Sistem Informasi Manajemen, yang diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 3 tahun.

Intangible asset represents accumulated cost for development of Management Information System, which are amortized using the straight-line method over 3 years.

l. Penurunan nilai aset non-keuangan l. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai asset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistsent with the functions of the impaired assets.

m. Imbalan kerja m. Employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha meliputi:

Long-term employee benefits of the Group comprise of:

Dana pensiun Pension plan

Kelompok Usaha memiliki program pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap Kelompok Usaha yang memenuhi syarat. luran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Kelompok Usaha. Kontribusi terutang untuk program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

The Group has a defined contribution pension plan covering all of its eligible permanent employees. The pension plan is funded through contribution from the employees and the Group. Contributions payable for defined contribution pension plan are charged to current year operations.

Page 96: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Imbalan kerja (lanjutan) m. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The cost of providing employee benefits under the Collective Labor Agreement is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

Kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada tahun-tahun lalu, yang berdampak terhadap tahun berjalan akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan pasca-kerja diperlakukan sebagai biaya jasa lalu dan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

The increase in the present value of the defined benefit obligation for employee service in prior years, resulting in the current year from the introduction of, or changes to, post-employment benefits is treated as past service cost and recognized as expense using straight-line method over the average period until the benefits become vested.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun yang meliputi cuti berimbalan jangka panjang dan imbalan jangka panjang lain yang tidak didanai. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010).

The Company also provides long-term employee benefits other than pension which include long-term compensation leave and other long-term employee benefits which are unfunded. These long-term employee benefits are calculated using the Projected Unit Credit method inaccordance with PSAK No. 24 (Revised 2010).

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition

Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko

dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (“full accrual method”) apabila seluruh kriteria berikut telah terpenuhi:

Revenues from sales of houses, shop houses and other buildings of the same type including the land are recognized using the full accrual method, if all of the following criteria are satisfied:

• Proses penjualan telah selesai • The sale process is completed • Harga jual akan tertagih • The selling price is collectible • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi

terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang, dan

• The seller’s receivables is not subject to subordination to other loans received by the buyer in the future, and

Page 97: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) n. Revenue and expense recognition

(continued)

• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

• The seller has transferred the risks and benefits of ownership of the building unit to the buyer through a transaction which in substance is a sale, and the seller no longer has any obligations or significant involvement in the building unit.

Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa

bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

Revenues from sales of land without building thereon are recognized using the full accrual method at the signing of sale and purchase agreement if all of the following criteria are met:

• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah

mencapal 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli

• Total payment by the buyer is at least 20% of the agreed sale price and that amount cannot be re-claimed by the buyer

• Harga jual akan tertagih • The selling price is collectible • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi

terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang

• The seller’s receivable is not subject to subordination to other loans received by the buyer in the future

• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, dan

• The land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the land sold, such as an obligation to improve the land, or to construct facilities as agreed or is the obligation of the seller, and

• Hanya kavling tanah saja yang dijual tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah tersebut.

• Only the land is sold and the seller is not obligated to be involved in the construction of the building on the land.

Apabila kriteria pengakuan pendapatan

dengan menggunakan metode akrual penuh tidak terpenuhi, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit (“deposit method”) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. Jumlah pembayaran yang telah diterima dari pembeli diakui sebagai uang muka dan disajikan dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

If the criteria of revenue recognition using the full accrual method are not met, the sale recognition is deferred and the transaction is recognized using the deposit method until all the criteria for using the full accrual method are satisfied. All payments received from buyer are recognized as advances received and presented in the account “Unearned Revenue” in the consolidated statements of financial position.

Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir,

fasilitas pergudangan dan standard factory building (“SFB”), hotel dan sarana olahraga, serta jasa lingkungan, diakui pada saat jasa telah diberikan.

Revenues from room rental, parking facilities, warehouse and standard factory building (“SFB”) facilities, hotel and sport facilities, and environmental services are recognized when the services have been rendered.

Page 98: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) n. Revenue and expense recognition

(continued)

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

The cost of land sold is determined based on the acquisition cost of land and other disbursement relating to the land development.

o. Pajak penghasilan o. Income tax

Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kelompok Usaha juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.

Underpayment/overpayment of income taxes are presented as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statement of comprehensive income. The Group also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expenses - Current”.

Pajak penghasilan tidak final Non-final income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba

kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui

menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated tax losses can be utilized.

Pajak tangguhan dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada setiap tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at each reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan

secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position.

Page 99: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

Pajak penghasilan final Final income tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 71/2008 tanggal 4 November 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Januari 2009.

Based on Government Regulation No. 71/2008 dated November 4, 2008, income derived from sale or transfer of land and building for developer is subject to final tax. This regulation is effective on January 1, 2009.

Beban pajak kini sehubungan dengan

penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.

Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas

yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.

p. Aset dan liabilitas keuangan p. Financial assets and liabilities

Aset keuangan Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Page 100: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang

mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or Subsidiary commit to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas

dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang jangka panjang, pinjaman karyawan, uang jaminan dan penyertaan saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.

The Group’s financial assets include cash and banks, short term investments, trade and other receivables, long-term receivables, loans to employees, refundable deposits and unquoted investments in shares of stock.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan

tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the Effective Interest Rate method (“EIR”) and gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kelompok Usaha memiliki kas dan bank,

investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang jangka panjang, pinjaman karyawan dan uang jaminan dalam kategori ini.

The Group has cash and banks, short-term investments, trade receivables, other receivables, long-term receivable, loans to employees and refundable deposits in this category.

Page 101: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual

[Available-For-Sale (“AFS”)] • Available-For-Sale (“AFS”) financial assets

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan

non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai penyertaan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in the preceding category. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Kelompok Usaha memiliki penyertaan

saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Penyertaan ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

The Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. These investments are carried at cost.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i. the contractual rights to receive cash flows

from the asset have expired; or

ii. Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 102: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)

Derecognition of financial assets (continued)

Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Jika Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangannya diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk

pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimum pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that Group could be required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset

keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, is recognized in proft or loss.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok

Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 103: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi

pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi ● Financial assets carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak

terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

Page 104: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi (lanjutan) ● Financial assets carried at amortized cost

(continued)

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang berlaku.

The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui

penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi

kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

Page 105: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual

[Available-For-Sale (“AFS”)] • Available-For-Sale (“AFS”) financial assets

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.

If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next year.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan dalam klasifikasi pinjaman dan utang. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, and financial liabilities at amortized cost. As at reporting date, the Group only have financial liabilities classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at intial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi

utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, uang jaminan pelanggan dan pinjaman bank jangka panjang.

The Group’s financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, customers guarantee deposits and long-term bank loan.

Page 106: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANS PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung

pada klasifikasinya sebagai berikut: The measurement of financial liabilities

depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

• Financial liabilities at amortized cost

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan

utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada setiap tanggal pelaporan, beban bunga akrual dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. At the reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.

Kelompok Usaha memiliki utang usaha,

utang lain-lain, beban akrual, uang jaminan pelanggan dan pinjaman bank dalam kategori ini.

The Group’s has trade payables, other payables, accrued expenses, customers guarantee deposits and long-term loan in this category.

Penghentian pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya

pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau daluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada

ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Page 107: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) p. Financial assets and liabilities (continued)

Biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan

menggunakan metode SBE dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SBE.

Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.

Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts of financial assets and liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang dijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting date. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2011), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

q. Laba per saham dasar q. Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebesar 20.695.000 saham masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

Basic earnings per share amounts are calculated by dividing the profit for the year year attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year, which amounted to 20,695,000 shares each in 2013 and 2012, respectively.

Laba bersih per saham dilusian memiliki

jumlah yang sama dengan laba bersih per saham dasar dikarenakan tidak adanya efek yang berpotensi dilutif.

Diluted earnings per share has the same amount with basic earnings per share since there is no potential dilutive effects.

Page 108: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Informasi segmen r. Segment information

Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha

dibagi menjadi empat segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 31, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group are organised into four operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the Company’s management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 31, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.

Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segments are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

s. Standar Akuntansi yang telah diterbitkan

namun belum berlaku efektif s. Accounting Standards that have been

published but not yet effective

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:

The following are several published accounting standards by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2013 financial statements are as follows:

• PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan

Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

• PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

• PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015.

This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

• PSAK No. 4 (2013): Separate Financial

Statements, adopted from IAS 4, effective January 1, 2015.

This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.

Page 109: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Penerapan standar akuntansi revisi lain

(lanjutan) s. Adoption of other revised accounting

standards (continued)

• PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

• PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28, effective January 1, 2015.

This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

• PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang

diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.

• PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015.

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.

• PSAK No. 65: Laporan Keuangan

Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

• PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015.

This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

• PSAK No. 66: Pengaturan bersama, yang

diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

• PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

• PSAK No. 66: Joint Arrangements, adopted from IFRS 11, effective January 1, 2015.

This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.

• PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other

Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015.

This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

Page 110: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Penerapan standar akuntansi revisi lain

(lanjutan) s. Adoption of other revised accounting

standards (continued)

• PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

• PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015.

This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

• ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari

Pelanggan, yang diadopsi dari IFRIC 18, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers, adopted from IFRIC 18, effective January 1, 2014.

• ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas

Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• ISAK No. 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014.

• ISAK No. 29: Biaya Pengupasan Lapisan

Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, yang diadopsi dari IFRIC 20, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• ISAK No. 29: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining, adopted from IFRIC 20, effective January 1, 2014.

• PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK 33

Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• PPSAK No. 12: Revocation of PSAK 33 Stripping Activity and Environmental Management at General Mining, effective January 1, 2014

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its consolidated financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future years.

Page 111: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Kelompok Usaha beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari.

The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan terpenuhinya definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.p.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.p.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha

Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects tocollect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.

Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadagan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp593.554.938 (2012: Rp414.133.148). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.

The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2013 was Rp593,554,938 (2012: Rp414,133,148). Further details are disclosed in Note 6.

Page 112: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

33

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif

Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables-Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

Cadangan Penurunan Nilai Untuk Aset Real Estat Allowance for Decline In Value on Real Estate

Assets Aset real estat dinyatakan pada nilai terendah antara

harga perolehan dan nilai realisasi bersih (NRV). NRV untuk bangunan pabrik dan perumahan ditelaah dengan mengacu pada kondisi dan harga pasar yang tersedia pada tanggal pelaporan. NRV untuk aset real estat tanah untuk pengembangan ditelaah dengan mengacu pada harga pasar pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan biaya untuk penyelesaian dan estimasi nilai waktu (time value of money) sampai dengan tanggal penyelesaian, jika ada.

Real estate assets are stated at the lower of cost and net realizable value (NRV). NRV for factory buildings and houses are assessed with reference to market conditions and prices existing at the reporting date. NRV in respect of real estate assets land for development is assessed with reference to market prices at the reporting date for similar completed property, less estimated costs to complete construction and less an estimate of the time value of money to the date of completion, if any.

Page 113: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

34

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Cadangan Penurunan Nilai untuk Aset Real Estat

(lanjutan) Allowance for Decline In Value of Real Estate

Assets (continued)

Tanah mengacu pada harga pasar di daerah sekitar tanah lokasi yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset real estat.

Land is referred to market prices surrounding the area of the said parcels of land located. As of December 31, 2013 and 2012, the management of the Group believes that no decline in value is required for the real estate assets.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat

ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimum setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.

The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year-end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat

ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp171.695.099 (2012: Rp149.916.129). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

The Group estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2013 was Rp171,695,099 (2012: Rp149,916,129). Further details are disclosed in Note 12.

Page 114: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

35

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employees’ Benefits Beban imbalan kerja karyawan dan nilai kini

kewajiban imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan, tingkat mortalitas, tingkat pengunduran diri karyawan dan tingkat kecacatan. Karena kerumitan penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi-asumsi tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir tahun pelaporan.

The cost of providing employee benefits and the present value of the employee benefit liabilities are determined using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions, which includes the determination of the discount rate, future salary increases, mortality rates, employee turn-over rate and disability rate. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and its long term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at financial year-end.

Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai,

manajemen memperhitungkan tingkat bunga (pada akhir tahun pelaporan) dari obligasi pemerintah dalam Rupiah. Kelompok Usaha menggunakan tingkat diskonto tunggal yang mencerminkan rata-rata perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa depan didasarkan pada rencana kerja jangka panjang Kelompok Usaha yang juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan dalam suatu negara.

In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields (at year end) on Indonesian Rupiah government bonds. The Group uses a single discount rate that reflects the estimated average timing of benefit payments and the currency in which the benefits are to be paid. The mortality rate is based on publicly available mortality tables. Future salary increases is based on the Group long-term business plan which is also influenced by expected future inflation rates for the country.

Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.270.206 (2012: Rp9.158.997).

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2013 was Rp10,270,206 (2012: Rp9,158,997).

Penjelasan lebih rinci mengenai asumsi-asumsi

yang digunakan diungkapkan pada Catatan 19. Further details about the assumptions used are

given in Note 19.

Page 115: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

36

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Uncertain Tax Exposure Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.

Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat bersih utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.752.670 (2012: Rp5.021.427). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2013 was Rp1,752,670 (2012: Rp5,021,427). Further details are disclosed in Note 10.

Liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana

dan fasilitas umum Estimated liabilities for development of infrastructure

and public facilities Dalam menentukan beban pokok penjualan aset

real estat pada saat Kelompok Usaha belum menyelesaikan semua pembangunan prasarana dan fasilitas umum yang diharuskan, Kelompok Usaha harus mengestimasi biaya untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Dalam membuat estimasi tersebut, Kelompok Usaha harus menggunakan berbagai asumsi seperti biaya dan jenis bahan yang digunakan, tingkat inflasi, dan lamanya waktu penyelesaian prasarana tersebut.

In determining the costs of sales of real estate assets wherein the Group has not yet finished constructing all the required infrastructure and public utilities, the Group has to estimate the costs to complete such construction. In making such estimation, the Group has to use various assumptions such as costs and types of materials used, inflation rate and length of time to complete the facilities.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi tersebut. Jumlah liabilitas estimasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp52.155.030 (2012: Rp45.477.379).

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect such estimated liabilities. The carrying amount of the estimated liabilities as of December 31, 2013 amounted to Rp52,155,030 (2012: Rp45,477,379).

Page 116: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

37

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS

2013 2012

Kas 174.757 113.470 Cash on hand Kas di bank 76.312.985 168.607.829 Cash in banks

Total 76.487.742 168.721.299 Total

Rincian kas di bank berdasarkan jenis mata uang: Details of cash in banks based on currency:

2013 2012

Rekening Rupiah: Rupiah accounts: Pihak ketiga Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.094.454 1.371.265 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Muamalat 122.176 4.647 PT Bank Muamalat PT Bank Central Asia Tbk 86.632 79.593 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 20.980 21.334 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 17.103 17.150 PT Bank Bukopin Tbk

Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25.732.756 10.056.092 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10.911.107 5.054.814 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.440.871 155.391 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah 271.616 - PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Negara Indonesia Syariah 178.247 84.702 PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 109.551 49.291 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 20.183 469.932 (Persero) Tbk Rekening Dolar Amerika Serikat: US Dollar accounts: Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2013: US$2.896.653, (2013: US$2,896,653, 2012: US$15.640.498) 35.307.309 151.243.618 2012: US$15,640,498)

Total kas di bank 76.312.985 168.607.829 Total cash in banks

5. INVESTASI JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENTS Akun ini merupakan deposito berjangka dengan

jangka waktu lebih dari tiga bulan pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan. Saldo penempatan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

This account represents time deposits with maturity periods of more than three months at the time of placement and not pledged as collateral. The balance of time deposits are as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.500.000 1.500.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Total 1.500.000 1.500.000 Total Tingkat bunga per tahun 6,25% 6,25% Interest rates per annum

Page 117: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

38

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2013 2012

Pihak ketiga Third parties PT Iefa Indonesia 13.911.592 - PT Iefa Indonesia PT Gunanusa Utama 4.932.124 9.416 PT Gunanusa Utama PT Artas Energi Petrogas 3.043.137 3.110.787 PT Artas Energi Petrogas PT Central Berkat Indonesia 2.176.030 - PT Central Berkat Indonesia PT Daewoo Logistics Asia 77.004 8.130.033 PT Daewoo Logistics Asia PT Commonwealth Steel 22.807 1.346.858 PT Commonwealth Steel PT Kostec Prima Baja - 7.017.080 PT Kostec Prima Baja Lain-lain (di bawah Rp1.000.000) 17.946.873 14.231.070 Others (less than Rp1,000,000)

Sub-total 42.109.567 33.845.244 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai (1.584.371) (1.236.064) Allowance for impairment losses

Pihak ketiga, neto 40.525.196 32.609.180 Third parties, net

Pihak berelasi (Catatan 26) 550.439.479 380.037.366 Related parties (Note 26) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 26) 1.005.892 250.538 Government-related parties (Note 26)

Sub -total 551.445.371 380.287.904 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai (363.351) (372.798) Allowance for impairment losses

Pihak berelasi, neto 551.082.020 379.915.106 Related parties, net

Neto 591.607.216 412.524.286 Net

Analisa umur piutang usaha dari pihak ketiga

adalah sebagai berikut: Analysis of aging schedules of receivables from

third parties is as follows:

2013 2012

Lancar - belum jatuh tempo 27.304.405 25.921.388 Current - not yet due Lewat jatuh tempo Past due 1 - 30 hari 3.603.287 3.181.800 1 - 30 days 31 - 60 hari 2.350.329 953.779 31 - 60 days 61 - 90 hari 1.841.728 1.185.311 61 - 90 days 91 - 360 hari 3.722.634 1.077.394 91 - 360 days 361 - 720 hari 1.975.316 596.213 361 - 720 days Lebih dari 720 hari 1.311.868 929.359 Over 720 days

Total 42.109.567 33.845.244 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (1.584.371) (1.236.064) Allowance for impairment losses

Neto 40.525.196 32.609.180 Net

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Movements in the allowance for impairment losses of receivable from third parties are as follows:

2013 2012

Saldo awal tahun 1.236.064 1.192.008 Balance at beginning of year Penambahan cadangan 406.629 117.764 Additional provision Penghapusan cadangan (58.322) (73.708) Allowance written-off

Saldo akhir tahun 1.584.371 1.236.064 Balance at end of year

Page 118: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

39

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisa umur piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Analysis of aging schedules of receivables from related parties is as follows:

2013 2012

Lancar - belum jatuh tempo 59.334.146 375.401.185 Current - not yet due Lewat jatuh tempo Past due 1- 30 hari 479.602.961 1.291.223 1 - 30 days 31 - 60 hari 324.125 43.507 31 - 60 days 61 - 90 hari 178.008 178.965 61 - 90 days 91 - 360 hari 11.364.338 2.365.027 91 - 360 days 361 - 720 hari 91.287 332.110 361 - 720 days Lebih dari 720 hari 550.506 675.887 Over 720 days

Total 551.445.371 380.287.904 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (363.351) (372.798) Allowance for impairment losses

Neto 551.082.020 379.915.106 Net

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Movements in the allowance for impairment losses of receivable from related parties are as follows:

2013 2012

Saldo awal tahun 372.798 372.798 Balance at beginning of year Penambahan cadangan 4.046 - Additional provision Penghapusan cadangan (13.493) - Allowance written-off

Saldo akhir tahun 363.351 372.798 Balance at end of year

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

The management of the Groups believes that the allowance for impairment losses on receivables is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible trade receivables.

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on currencies are as follows:

2013 2012

Dolar AS US Dollar (US$39.393 pada tahun 2013, (US$39,393 in 2013,

US$38.578 pada tahun 2012 480.159.281 373.047.930 US$38,578 in 2012) Rupiah 111.447.935 39.476.356 Rupiah

Total 591.607.216 412.524.286 Total

Page 119: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

40

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

2013 2012

Pihak ketiga 8.299.233 4.917.440 Third parties Cadangan kerugian penurunan nilai (9.490) (6.506) Allowance for impairment losses

Pihak ketiga, neto 8.289.743 4.910.934 Third parties, net

Pihak berelasi (Catatan 26) 45.195.869 144.494.110 Related parties (Note 26) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 26) 15.158 15.158 Government-related party (Note 26)

Sub-total 45.211.027 144.509.268 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai - (4.869) Allowance for impairment losses

Pihak berelasi, neto 45.211.027 144.504.399 Related parties, net

Piutang lain-lain, neto 53.500.770 149.415.333 Other receivables, net

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa

cadangan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

The management of the Groups believes that the allowance for impairment losses on receivables is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible other receivables.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

persediaan hotel masing-masing sebesar Rp284.722 dan Rp276.878.

As of December 31, 2013 and 2012, inventories of hotel amounting to Rp284,722 and Rp276,878, respectively.

Manajemen Kelompok Usaha tidak menetapkan

cadangan atas persediaan usang karena berkeyakinan tidak ada indikasi persediaan usang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The management of the Groups did not provide any allowance for decline in value of inventory and obsolescence as believes that no indication for decline in value of inventory and obsolescence as of December 31, 2013 and 2012.

Persediaan tidak diasuransikan karena manajemen

berpendapat risiko kerugian atas persediaan sangat rendah.

The inventories are not covered by insurance since the management believes that the risk of loss is very low.

9. ASET REAL ESTAT 9. REAL ESTATE ASSETS

2013 2012

Tanah untuk pengembangan 154.179.295 107.243.396 Land for development Tanah kawasan industri 10.554.499 9.064.546 Land of industrial estate Tanah dan bangunan rumah 5.753.347 5.639.633 Land and houses Bangunan pabrik - 1.330.035 Factory buildings

Total 170.487.141 123.277.610 Total Penyisihan penurunan nilai aset - - Allowance for decline in value of assets

Neto 170.487.141 123.277.610 Net

Page 120: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

41

9. ASET REAL ESTAT (lanjutan) 9. REAL ESTATE ASSETS (continued) Rincian tanah untuk pengembangan yang dimiliki

Perusahaan berdasarkan lokasi adalah sebagai berikut:

Details land for development owned by the Company based on locations are as follows:

2013 2012

M2 M2 (Tidak (Tidak diaudit/ diaudit/ Unaudited) Rp Unaudited) Rp

Kawasan Industri III Kosambi Ronyok 742.735 96.861.789 370.361 48.132.843 Industrial Area III Kosambi Ronyok Kawasan Industri II Ciwandan 301.240 32.487.046 335.385 33.882.115 Industrial Area II Ciwandan Kawasan Ciwedus 147.688 18.177.905 162.860 19.622.698 Ciwedus area Kawasan Serdang 28.680 5.181.045 27.501 4.134.230 Serdang area Kawasan Anyer 9.769 1.471.510 9.769 1.471.510 Anyer area

Total 1.230.112 154.179.295 905.876 107.243.396 Total

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013,

Perusahaan telah melakukan pembebasan lahan seluas 74,27 Ha (tidak diaudit) di Kosambi Ronyok Serang, dengan total pembayaran adalah sebesar Rp96.861.789.

Up to December 31, 2013, the Company has acquired 74.27 Ha (unaudited) land at Kosambi Ronyok Serang, for total payments amounting to Rp96,861,789.

Sertifikat atas seluruh tanah untuk pengembangan

tersebut masih dalam proses pengalihan menjadi nama Perusahaan.

The land certificates for all land under development are in the process of being transferred to the Company’s name.

Tanah kawasan industri dan bangunan rumah yang

dimiliki Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing seluas 35,60 Ha dan 48,39 Ha (tidak diaudit).

Total area of land industrial estate and houses owned by the Group as of December 31, 2013 and 2012 amounted to 35.60 Ha and 48.39 Ha (unaudited), respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan potensial atas nilai aset real estat, oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.

As of December 31, 2013 and 2012, management believes that there is no potential decline in the value of real estate assets, and thus, no provision for impairment in asset value is necessary.

10. PERPAJAKAN 10. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2013 2012

Perusahaan The Company Pajak Pertambahan Nilai - 1.684.836 Value-Added Tax

Total - 1.684.836 Total

Page 121: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

42

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2013 2012

Perusahaan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 2.321.196 2.126.551 Article 21 Pasal 23 29.893.251 26.845.684 Article 23 Pasal 29 1.752.670 5.021.427 Article 29 Pajak hotel dan restoran (PB 1) 3.039.730 2.424.685 Hotel and restautrant tax (PB 1) Pajak Bumi dan Bangunan - 57.829 Land and building tax Pajak Pertambahan Nilai 2.562.481 - Value-Added Tax

Sub-total 39.569.328 36.476.176 Sub-total

Entitas Anak The Subsidiary Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 47.002 7.943 Article 21 Pasal 23 37.768 4.537 Article 23 Pasal 25 235.128 252.022 Article 25 Pajak Pertambahan Nilai 1.089.026 957.874 Value-Added Tax Pajak BPHTB 302.255 299.035 Transfer of title of land and building

Sub-total 1.711.179 1.521.411 Sub-total

Total 41.280.507 37.997.587 Total

c. Manfaat (beban) pajak c. Tax benefit (expense)

2013 2012

Beban pajak kini: Current tax expense: Perusahaan The Company Final (11.803.743) (35.057.534) Final Non-final (5.908.520) (8.755.734) Non-final Entitas Anak (Final) (899.399) (632.548) The Subsidiary (Final)

Sub-total (18.611.662) (44.445.816) Sub-total

Manfaat (beban) pajak tangguhan: Deferred tax benefit (expense): Perusahaan 446.055 (1.668.877) The Company

Beban pajak, neto (18.165.607) (46.114.693) Tax expense, net

Page 122: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

43

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

d. Pajak kini d. Current tax

Estimasi laba kena pajak, beban pajak kini dan utang pajak penghasilan non-final Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company’s estimated non-final taxable income, current tax expense and income tax payable are as follows:

2013 2012

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Profit before tax benefit (expense) sesuai dengan laporan laba rugi per consolidated statements of komprehensif konsolidasian 236.407.805 547.223.313 comprehensive income Laba sebelum beban pajak Entitas Anak (899.399) (632.548) Profit before tax expense of the Subsidiary

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Profit before tax benefit (expense) of Perusahaan 235.508.406 546.590.765 the Company

Pendapatan yang dikenakan pajak final (216.602.387) (639.184.783) Revenues subject to final tax

Beban usaha atas pendapatan Expenses relating to revenues yang dikenakan pajak final 21.838.727 134.228.325 subject to final tax

Sub-total 40.744.746 41.634.307 Sub-total

Beda temporer Temporary differences Beban imbalan kerja, neto 453.012 1.224.571 Employee benefits expense, net Penyusutan aset tetap (222.613) 860.056 Depreciation of fixed assets Kerugian penurunan nilai Impairment losses on piutang, neto (43.676) (22.727) receivables, net Bonus dan tantiem 1.258.307 3.695.267 Bonus and tantiem

Sub-total 1.445.030 5.757.167 Sub-total

Beda tetap Permanent differences Beban yang tidak dapat dikurangkan 5.885.406 5.894.727 Non-deductible expenses Pendapatan yang telah dikenakan Income already subject to final pajak penghasilan final (24.441.102) (18.263.267) income tax

Sub-total (18.555.696) (12.368.540) Sub-total

Estimasi laba kena pajak 23.634.080 35.022.934 Estimated taxable income

Beban pajak kini 5.908.520 8.755.734 Current tax expense

Pajak penghasilan dibayar di muka Prepayment of income taxes Pajak penghasilan pasal 23 (527.316) (1.663.750) Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 25 (3.628.534) (2.070.557) Income tax article 25

Sub-total (4.155.850) (3.734.307) Sub-total

Estimasi utang pajak penghasilan 1.752.670 5.021.427 Estimated income tax payable

Perhitungan beban pajak kini dan utang pajak penghasilan badan tahun 2013 dan 2012 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada Kantor Pelayanan Pajak.

The calculations of current tax expense and corporate income tax payable for 2013 and 2012 conform with the amounts that will be and had been reported by the Company to the Tax Office in its Annual Tax Return (“SPT”).

Page 123: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

44

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued)

Sesuai peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menyampaikan, dan melaporkan sendiri SPTnya. Aparat perpajakan dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak penghasilan.

Under Indonesian tax laws, the Company computes, submits and reports its SPT on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend the tax payable within 5 years from the date when the tax was payable.

e. Pajak tangguhan e. Deferred tax

Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan

adalah sebagai berikut: The details of deferred tax benefit (expense)

are as follows:

2013 2012

Pengaruh pajak atas beda temporer The effect of temporary differences pada tarif pajak yang berlaku: at the prevailing tax rates: Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang 10.919 (5.682) on receivables Penyusutan 636.460 (1.045.521) Depreciation Imbalan kerja 113.253 306.143 Employee benefits

Bonus dan tantiem (314.577) (923.817) Bonus and tantiem

Manfaat (beban) pajak tangguhan, neto 446.055 (1.668.877) Deferred tax benefit (expense), net

Pengaruh pajak atas beda temporer antara

pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The tax effects on temporary differences between accounting and tax reporting are as follows:

2013 2012

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Cadangan kerugian Allowance for impairment losses penurunan nilai piutang 222.104 211.185 on receivables Liabilitas imbalan kerja 1.146.474 1.033.221 Employee benefits liability Beban akrual - Bonus dan Accrued expenses - Bonus dan tantiem 2.052.433 2.367.010 and tantiem

Sub-total 3.421.011 3.611.416 Sub-total

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability Aset tetap (1.838.442) (2.474.902) Fixed assets

Aset pajak tangguhan, neto 1.582.569 1.136.514 Deferred tax assets, net

Seluruh aktivitas Entitas Anak merupakan

kegiatan usaha yang dikenakan pajak final. All activites of the Subsidiary represent

activities that are subject to final tax.

Page 124: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

45

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

Aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, cadangan kerugian penurunan nilai piutang, provisi untuk bonus dan tantiem dan imbalan kerja karyawan.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities arose from the difference in the methods or basis used for accounting and tax reporting purposes, which mainly consists of depreciation on fixed assets, allowance for impairment losses on receivables, provisions for bonus and tantiem and employee benefits.

Perbedaan pada dasar pencatatan aset tetap

adalah karena adanya perbedaan taksiran masa manfaat aset dan metode penyusutan yang digunakan untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Perbedaan pada dasar pencatatan cadangan kerugian penurunan nilai piutang dan provisi untuk bonus dan tantiem dan imbalan kerja karyawan karena adanya perbedaan waktu pengakuan untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak.

The difference in the basis of recording of fixed assets is due to the differences in the estimated useful lives of the assets and depreciation method used for accounting and tax reporting purposes. The difference in the basis of recording of allowance for impairment losses on receivables and provisions for bonus and tantiem and employee benefits is due to the difference in timing of recognition of expenses for accounting and tax reporting purposes.

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat

bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasi. The management of the Group believes that

the deferred tax assets are recoverable.

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum manfaat (beban) pajak dan beban pajak neto seperti yang dilaporkan dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting profit before tax benefit (expense) and the net tax expense as reported in profit or loss is as follows:

2013 2012

Laba sebelum manfaat (beban) Profit before tax benefit (expense) pajak Perusahaan 235.508.405 546.590.765 of the Company Beban pajak dengan menggunakan Tax expense computed using tarif pajak yang berlaku (58.877.101) (136.647.691) the prevailing tax rates Laba neto dari kegiatan usaha Net profit from business operations yang dikenakan pajak final 48.775.712 123.130.945 subject to final tax Pengaruh pajak atas beda tetap 4.638.924 3.092.135 Tax effect of permanent differences

Beban pajak Perusahaan Tax expense of the Company Non-final (5.462.465) (10.424.611) Non-final Final (11.803.743) (35.057.534) Final

Sub-total (17.266.208) (45.482.145) Sub-total Beban pajak Entitas Anak (899.399) (632.548) Tax expense of the Subsidiary

Beban pajak, neto (18.165.607) (46.114.693) Tax expense, net

Page 125: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

46

11. PENYERTAAN SAHAM 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Penyertaan saham pada tanggal 31 Desember

2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Investments in shares of stock as of December 31,

2013 and 2012 are as follows:

2013 ______________________________________________________________________________________ ______________ Nilai tercatat Nilai tercatat 1 Januari 31 Desember Persentase 2013/ Bagian laba 2013/ kepemilikan/ Carrying value (rugi)/ Carrying value Percentage of January 1, Penambahan/ Share in December 31, ownership 2013 Additions profit (loss) 2013

Metode ekuitas/Equity method PT Krakatau Pos-Chem Dong-Suh Chemical 30,00% - 25.469.054 (2.566.317) 22.902.737 PT Krakatau Prima Dharma Sentana 25,00% 162.180 - (144.437) 17.743 PT Krakatau Medika 23,05% 17.965.813 - 3.463.015 21.428.828 PT Krakatau Posco Chemtech Calcination 20,00% 38.445.161 - (2.971.313) 35.473.848

Total metode ekuitas/Total equity method 56.573.154 25.469.054 (2.219.052) 79.823.156

Metode biaya perolehan/Cost method PT Kerismas Witicko Makmur 19,54% 22.100.000 - - 22.100.000 PT Krakatau Information Technology 11,72% 3.750.000 - - 3.750.000 PT Krakatau Engineering <1% 1.000 - - 1.000 PT Krakatau Tirta Industri <1% 1 - - 1 PT Krakatau Bandar Samudera <1% 1 - - 1 PT Krakatau Daya Listrik <1% 1 - - 1

Total metode biaya perolehan/Total cost method 25.851.003 - - 25.851.003

Total/Total 82.424.157 25.469.054 (2.219.052) 105.674.159

2012 ______________________________________________________________________________________ ______________ Nilai tercatat Nilai tercatat 1 Januari 31 Desember Persentase 2012/ Bagian laba 2012/ kepemilikan/ Carrying value (rugi)/ Carrying value Percentage of January 1, Penambahan/ Share in December 31, ownership 2012 Additions profit (loss) 2012

Metode ekuitas/Equity method PT Krakatau Prima Dharma Sentana 25,00% 308.009 - (145.829) 162.180 PT Krakatau Medika 23,05% 16.131.290 - 1.834.523 17.965.813 PT Krakatau Posco Chemtech Calcination 20,00% 14.949.120 24.694.445 (1.198.404) 38.445.161

Total metode ekuitas/Total equity method 31.388.419 24.694.445 490.290 56.573.154

Metode biaya perolehan/Cost method PT Kerismas Witicko Makmur 19,54% 22.100.000 - - 22.100.000 PT Krakatau Information Technology 11,72% 3.750.000 - - 3.750.000 PT Krakatau Engineering <1% 1.000 - - 1.000 PT Krakatau Tirta Industri <1% 1 - - 1 PT Krakatau Bandar Samudera <1% 1 - - 1 PT Krakatau Daya Listrik <1% 1 - - 1

Total metode biaya perolehan/Total cost method 25.851.003 - - 25.851.003

Total/Total 57.239.422 24.694.445 490.290 82.424.157

Page 126: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

47

11. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

Tabel berikut menyajikan informasi keuangan atas penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi.

The following table illustrates summarized financial information of the Company’s investments in associates.

2013

Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/ Bagian atas laporan posisi keuangan Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ revenues Share of the Associates’ statement of financial position and profit (loss)

Aset Liabilitas Liabilitas Pendapatan Aset lancar/ tidak lancar/ jangka pendek/ jangka panjang/ neto/ Current Non-current Current Non-current Ekuitas/ Net Laba (rugi)/ assets assets liabilities liabilities Equity revenues Profit (loss)

PT Krakatau Pos-Chem Dong-Suh Chemical 17.792.910 33.013.986 9.035.587 18.868.572 22.902.737 - (2.566.317) PT Krakatau Prima Dharma Sentana 352.163 152.578 359.098 127.900 17.743 1.275.566 (144.437) PT Krakatau Medika 21.842.399 13.162.203 10.150.299 3.425.475 21.428.828 62.950.995 3.463.015 PT Krakatau Posco Chemtech Calcination 16.334.745 107.606.713 16.695.911 71.771.699 35.473.848 112.938.835 (2.971.313)

Total/Total 56.322.217 153.935.480 36.240.895 94.193.646 79.823.156 177.165.396 (2.219.052)

2012

Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/ Bagian atas laporan posisi keuangan Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ revenues Share of the Associates’ statement of financial position and profit (loss)

Aset Liabilitas Liabilitas Pendapatan Aset lancar/ tidak lancar/ jangka pendek/ jangka panjang/ neto/ Current Non-current Current Non-current Ekuitas/ Net Laba (rugi)/ assets assets liabilities liabilities Equity revenues Profit (loss)

PT Krakatau Prima Dharma 312.510 178.541 201.073 127.798 162.180 1.340.152 (145.829) Sentana PT Krakatau Medika 20.710.034 9.253.711 8.941.936 3.055.996 17.965.813 57.753.287 1.834.523 PT Krakatau Posco Chemtech Calcination 42.645.118 440.975 4.640.932 - 38.445.161 - (1.198.404)

Total/Total 63.667.662 9.873.227 13.783.941 3.183.794 56.573.154 59.093.439 490.290

PT Krakatau Posco Chemtech Calcination PT Krakatau Posco Chemtech Calcination Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan dan

Posco Chemtech (“PC”) mendirikan PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk Perusahaan dan 80% untuk PC. Perusahaan memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPCC sampai dengan 45%.

On November 10, 2011, the Company and Posco Chemtech (“PC”) established PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) with the percentage of ownership of 20% for the Company and 80% for PC. The Company has the right to increase its ownership interest in PT KPCC up to 45%.

PT KPCC akan membangun dan mengoperasikan

pabrik kapur (“Proyek”) yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 620.500 ton (tidak diaudit) per tahun. Pada pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi proyek sebesar 328.500 ton (tidak diaudit). Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan setoran modal kas sebesar US$2.723.000 (setara dengan Rp24.694.445).

PT KPCC will construct and operate a lime calcining plant (“the Project”) located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The Project will be constructed in two phases with production capacity of 620,500 metric tons (unaudited) per year. In the first phase, production capacity of the Project is 328,500 metric tons (unaudited). In 2012, the Company has paid capital contribution amounting to US$2,723,000 (equivalent with Rp24,694,445).

Page 127: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

48

11. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

PT Krakatau Pos-Chem Dong-Suh Chemical PT Krakatau Pos-Chem Dong-Suh Chemical Pada tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan,

Posco Chemtech (PC) dan Dong-Suh Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) mendirikan PT KPDC dengan persentase kepemilikan adalah 45% untuk PC, 30% untuk Perusahaan dan 25% untuk DSC. Perusahaan memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPDC sampai 45%.

On February 22, 2013, the Company, Posco Chemtech (PC) and Dong-Suh Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) established PT KPDC with the percentage of ownership of 45% for PC, 30% for the Company and 25% for DSC. The Company has the right to increase its ownership interest in PT KPDC up to 45%.

PT KPDC akan membangun dan mengoperasikan

pabrik penyulingan limbah batu bara (Distilled Coal Tar) dengan kapasitas produksi sebesar 55.000 ton (tidak diaudit) per tahun dan diharapkan akan selesai pada bulan Maret 2014. Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan setoran modal kas pada PT KPDC sebesar US$2.615.000 (setara dengan Rp25.195.525)

PT KPDC will construct and operate the Distilled Coal Tar plant with a production capacity of 55,000 tons (unaudited) per year which is expected to be completed in March 2014. In 2013, the Company has paid capital contribution in cash to PT KPDC amounting to US$2,615,000 (equivalent with Rp25,195,525).

PT Kerismas Witicko Makmur PT Kerismas Witicko Makmur Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan PT Kerismas Witicko Makmur, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kas masing-masing sebesar Rp8.000.000 dan Rp35.000.000 pada tahun 2013 dan 2012. Perusahaan memperoleh bagian atas dividen masing-masing sebesar Rp1.563.277 dan Rp6.838.462 pada tahun 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai pendapatan lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of PT Kerismas Witicko Makmur, the shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp8,000,000 and Rp35,000,000 in 2013 and 2012, respectively. The Company received its share of the dividends amounting to Rp1,563,277 and Rp6,838,462 in 2013 and 2012, respectively,which were presented as other income in the consolidated statements of comprehensive income.

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS 2013

Penambahan Pengurangan Saldo awal/ (Reklasifikasi)/ (Reklasifikasi)/ Saldo akhir/ Beginning Additions Deductions Ending balances (Reclassification) (Reclassification) balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 9.726.719 1.532.639 - 11.259.358 Land Prasarana tanah 20.637.169 434.766 - 21.071.935 Land improvement Bangunan 142.014.425 7.193.208 (8.526.750) 157.734.383 Buildings Mesin dan peralatan 1.842.463 - - 1.842.463 Machinery and equipment Alat pengangkutan 1.741.158 - - 1.741.158 Transportation equipment Peralatan kantor dan rumah 6.105.685 822.596 - 6.928.281 Office and housing furniture Peralatan hotel dan olah raga 21.197.852 4.121.976 - 25.319.828 Hotel and sport equipment Aset dalam penyelesaian 8.649.300 24.140.408 8.526.750 24.262.958 Construction in progress

Total biaya perolehan 211.914.771 38.245.593 - 250.160.364 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 10.089.054 4.091.492 - 14.180.546 Land improvement Bangunan 29.436.161 9.066.867 - 38.503.028 Buildings Mesin dan peralatan 1.555.878 96.586 - 1.652.464 Machinery and equipment Alat pengangkutan 1.733.391 6.327 - 1.739.718 Transportation equipment Peralatan kantor dan rumah 5.267.955 450.789 - 5.718.744 Office and housing furniture Peralatan hotel dan olah raga 13.916.203 2.754.562 - 16.670.765 Hotel and sport equipment

Total akumulasi penyusutan 61.998.642 16.466.623 - 78.465.265 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat, neto 149.916.129 171.695.099 Carrying amount, net

Page 128: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

49

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued) 2012

Penambahan Pengurangan Saldo awal/ (Reklasifikasi)/ (Reklasifikasi)/ Saldo akhir/ Beginning Additions Deductions Ending balances (Reclassification) (Reclassification) balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 9.726.719 - - 9.726.719 Land Prasarana tanah 17.005.340 1.683.779 (1.948.050) 20.637.169 Land improvement Bangunan 74.588.368 14.466.067 (52.959.990) 142.014.425 Buildings Mesin dan peralatan 1.842.463 - - 1.842.463 Machinery and equipment Alat pengangkutan 1.741.158 - - 1.741.158 Transportation equipment Peralatan kantor dan rumah 5.576.293 473.692 (55.700) 6.105.685 Office and housing furniture Peralatan hotel dan olah raga 16.674.100 4.073.332 (450.420) 21.197.852 Hotel and sport equipment Aset dalam penyelesaian 55.414.160 8.649.300 55.414.160 8.649.300 Construction in progress

Total biaya perolehan 182.568.601 29.346.170 - 211.914.771 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 7.545.884 2.543.170 - 10.089.054 Land improvement Bangunan 22.776.360 6.659.801 - 29.436.161 Buildings Mesin dan peralatan 1.441.852 114.026 - 1.555.878 Machinery and equipment Alat pengangkutan 1.551.419 181.972 - 1.733.391 Transportation equipment Peralatan kantor dan rumah 4.846.578 421.377 - 5.267.955 Office and housing furniture Peralatan hotel dan olah raga 11.900.493 2.015.710 - 13.916.203 Hotel and sport equipment

Total akumulasi penyusutan 50.062.586 11.936.056 - 61.998.642 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat, neto 132.506.015 149.916.129 Carrying amount, net

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated as follows:

2013 2012

Beban pokok penjualan tanah dan Cost of sales of land and service pendapatan jasa 15.989.647 11.427.121 revenues Beban usaha 476.976 508.935 Operating expenses

Total 16.466.623 11.936.056 Total

Tanah seluas 754.269 m2 (tidak diaudit) yang berlokasi di Cilegon diperoleh dari PT KS dan masih dalam proses pengalihan hak menjadi nama Perusahaan. Masa hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tahun yang berbeda mulai tahun 2026 sampai 2028. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.

The land with an area of 754,269 m2 (unaudited) located in Cilegon was acquired from PT KS and the titles of landrights are in the process of transfer to the Company’s name. The landrights will expire in various years, ranging from 2026 to 2028. The management is of the opinion that the landrights are extendable.

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 termasuk pembangunan jalan dan kawasan industri sebesar Rp21.892.958, dengan persentase penyelesaian ditinjau dari aspek keuangan sebesar 61% dan diharapkan selesai pada bulan Juni 2013.

Construction in progress as of December 31, 2013 included the construction of industrial estate road amounting to Rp21,892,958, with the percentage of completion in financial tems is 61% and is expected to complete in June 2013.

Page 129: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

50

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued) Hotel Tower 5 lantai dan tanah seluas 6,4 Ha (tidak

diaudit) dengan nilai pengikatan sebesar Rp40.931.250 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan18).

The 5 stories Hotel Tower and land covering an area of 6.4 Ha land (unaudited) with a committed value of Rp40,931,250 are pledged as collateral to the bank loans obtained from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note18).

Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, telah

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis yang tergabung dalam polis Grup Krakatau Steel dengan pertanggungan maksimal sebesar US$500.000.000 per kejadian. Terhadap risiko kerusakan mesin dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$20.000.000 per kejadian dan terhadap risiko kerugian aset disekitarnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$2.500.000 per kejadian. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

The Company’s fixed assets, except land, are insured against risk of fire and other risks under blanket policies of Krakatau Steel Group with sums insured of US$500,000,000 per incident. For machinery breakdown risk with a maximum sum insured of US$20,000,000 per incident and for the surrounding asset loss risk with a maximum sum insured of US$2,500,000 per incident. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok

Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Based on the assessment of the management of the Group, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

2013 2012

Pihak ketiga Third parties Liya Rachliya 825.300 - Liya Rachliya PT Semiter 549.533 1.093.005 PT Semiter ProAsia Broker Insurance 533.090 533.090 ProAsia Broker Insurance CV Bina Muda Jaya 401.282 510.208 CV Bina Muda Jaya CV Tunas Putra Wulandira 123.956 554.160 CV Tunas Putra Wulandira PT Indonesia Pos Chemtech - 941.257 PT Indonesia Pos Chemtech PT Idee Murni Pratama - 701.006 PT Idee Murni Pratama Lain-lain (di bawah Rp500.000) 5.703.856 4.748.805 Others (less than Rp500,000)

Sub-total 8.137.017 9.081.531 Sub-total Pihak berelasi (Catatan 26) 747.279 1.688.624 Related parties (Note 26)

Total 8.884.296 10.770.155 Total

Page 130: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

51

13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)

Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: Analysis of aging schedules of trade payables is as follows:

2013 2012

Belum jatuh tempo 8.351.206 10.213.563 Not yet due Lewat jatuh tempo Past due 1- 30 hari - - 1 - 30 days 31 - 60 hari - 14.082 31 - 60 days 91 - 360 hari - - 91 - 360 days 361 - 720 hari 533.090 542.510 361 - 720 days

Total 8.884.296 10.770.155 Total

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES 2013 2012

Pihak ketiga: Third parties: Utang retensi 5.786.026 2.793.303 Retention payable Lain-lain 1.100.581 884.139 Others

Sub-total 6.886.607 3.677.442 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 26) 689.110 455.415 Related parties (Note 26)

Total 7.575.717 4.132.857 Total

15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 15. UNEARNED REVENUE

Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas penjualan tanah kawasan industri, sewa tanah, gudang dan bangunan dan lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

This account represents advances received from customers for sale of land of industrial estate, rental of land, warehouse and buildings and others with details as follows:

2013 2012

Sewa gudang 16.798.144 18.858.205 Warehouse rental Penjualan perumahan 4.501.529 1.916.992 Sales of real estate Sewa tanah 3.997.546 4.867.898 Land rental Penjualan tanah 1.189.965 7.891.410 Sales of land Keanggotaan golf 1.262.463 1.158.888 Golf membership Sewa Wisma Permata 462.828 1.737.595 Wisma Permata rental Sewa Wisma Krakatau Steel 460.936 622.597 Wisma Krakatau Steel rental Sewa Wisma Krakatau 26.421 113.560 Wisma Krakatau rental

Total 28.699.832 37.167.145 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (22.183.049) (29.295.576) Less current maturities

Bagian jangka panjang 6.516.783 7.871.569 Long-term portion

Page 131: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

52

16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES 2013 2012

Beban operasional 2.320.488 1.581.415 Operational expenses Beban jasa 1.058.071 998.394 Services

Sub-total 3.378.559 2.579.809 Sub-total Pihak berelasi (Catatan 26) 2.706.510 7.195.025 Related parties (Note 26)

Total 6.085.069 9.774.834 Total

17. UANG JAMINAN PELANGGAN 17. CUSTOMERS GUARANTEE DEPOSITS Akun ini merupakan uang jaminan atas sewa

tanah, gudang dan bangunan dan lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

This account is a deposit payables for rental of land,building and warehouse and others with the details as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties PT Dresser Rand 1.776.600 1.776.600 PT Dresser Rand PT Jawamanis Rafinasi 618.072 - PT Jawamanis Rafinasi PT Golden Grand Mill 229.632 229.632 PT Golden Grand Mill PT Fadh Karya Utama 150.000 150.000 PT Fadh Karya Utama Lain-lain (di bawah Rp150.000) 1.551.520 1.138.679 Others (less than Rp150,000)

Sub-total 4.325.824 3.294.911 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 26) 244.972 35.392 Related parties (Note 26) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 26) 39.668 39.668 Government-related party (Note 26)

Sub-total 284.640 75.060 Sub-total

Total 4.610.464 3.369.971 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (3.889.175) (2.613.430) Less current maturities

Bagian jangka panjang 721.289 756.541 Long-term portion

18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS

2013 2012

Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related entities PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 28.859.492 19.796.850 (Persero) Tbk

Total 28.859.492 19.796.850 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (7.617.760) (4.721.469) Less current maturities

Bagian jangka panjang 21.241.732 15.075.381 Long-term portion

Page 132: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

53

18. PINJAMAN BANK (lanjutan) 18. BANK LOAN (continued)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp32.745.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan Hotel Tower 5 lantai di Cilegon dengan jangka waktu pinjaman adalah 72 bulan. Pinjaman ini dibayar dalam 48 kali angsuran bulanan dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Mei 2017.

The Company obtained an investment credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) with a maximum amount of Rp32,745,000. This loan facility is used to finance the construction of 5 stories Hotel Tower in Cilegon with credit terms of 72 months. This loan is repayable in 48 monthly installments starting from June 2013 and ended on May 2017.

Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar

10% pada tahun 2013 dan 9,5% pada tahun 2012 dan dijamin dengan aset dalam penyelesaian Hotel Tower 5 lantai dan tanah seluas 6,4 Ha dengan nilai pengikatan sebesar Rp40.931.250 (Catatan 12). Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp28.859.492 dan Rp19.796.850 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

This loan bears annual interest at 10% in 2013 and 9.5% in 2012 and secured by the construction in progress of 5 stories Hotel Tower and land covering an area of 6.4 Ha land with a committed value of Rp40,931,250 (Note 12). The outstanding payables related to this facility amounted to Rp28,859,492 and Rp19,796,850 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.

Total angsuran yang dibayar pada tahun 2013 adalah

sebesar Rp3.756.550. Total repayments made in 2013 amounting to

Rp3,756,550. Perjanjian pinjaman tersebut mencakup

pembatasan-pembatasan tertentu dimana Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari BNI, tidak diperbolehkan melakukan merger, membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit dengan tetap berpedoman pada Anggaran Dasar dan wajib melakukan pemberitahuan kepada BNI setelah melakukan, antara lain, memindahtangankan dan atau menyewakan, mengubah bentuk dan status hukum, mengubah anggaran dasar, membayar utang kepada pemegang saham, menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan kegiatan usaha dan mengubah susunan pengurus direksi dan komisaris.

The credit agreements include certain restrictions and covenants whereby the Company, without prior written consent from BNI, is not permitted to, conduct a merger, dissolve and declare bankruptcy, while guided under the Company’s Articles of Association and required to notify BNI after doing, such as, transfer and or lease, change the legal form or status, change the Articles of Association, make repayment to shareholders, obtain loans from other parties, except trade transactions in the ordinary course of business and change boards of directors and commissioners.

Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio

lancar lebih dari 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas kurang dari 2,5 kali dan rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya lebih dari 100%.

The Company is also required to maintain current ratio of more than 1 times, debt to equity ratio of less than 2.5 times and debt service coverage ratio of more than 100%.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah

memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of December 31, 2013, the Company has complied with all financial ratios required to be maintained under the loan agreement.

Page 133: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

54

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Kelompok Usaha menyediakan imbalan kerja jangka

pendek, pensiun dan kesejahteraan karyawan Iainnya untuk seluruh karyawan tetap yang masih aktif sebagai berikut:

The Group provides short-term employee benefits, retirement and other employees’ benefits to its active as follows:

a. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek a. Short-term employee benefits liability

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

sebagian besar terdiri dari akrual atas gaji, bonus dan tantiem. Saldo liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp20.252.872 dan Rp18.499.074.

Short-term employee benefits liability mainly consists of accrued salaries, bonus and tantiem. The balance of short-term employee benefits liabilities as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp20,252,872 and Rp18,499,074, respectively.

b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang b. Long-term employees’ benefits liability

2013 2012

Perusahaan: The Company: Imbalan jangka panjang menurut Long-term benefits in accordance with Perjanjian Kerja Bersama the Collective Labor Agreement Uang penghargaan masa kerja 7.918.503 6.536.567 Termination benefits Tunjangan cuti besar 1.160.716 937.115 Long leave benefits Tunjangan kesetiaan 1.126.346 1.638.384 Service award benefits

Sub-total 10.205.565 9.112.066 Sub-total Entitas Anak 64.641 46.931 The Subsidiary

Total 10.270.206 9.158.997 Total

Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama

Long-term Benefits In Accordance with the Collective Labor Agreement

Unsur beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 10 Januari 2014 untuk tahun 2013 dan 10 Maret 2013 untuk tahun 2012, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” adalah sebagai berikut:

The components of employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the employee benefits liability recognized in the consolidated Statements of Financial Position based on computation made by PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), an independent actuary, in its reports dated January 10, 2014 for 2013 and March 10, 2013 for 2012, using the “Projected Unit Credit” method are as follows:

Beban imbalan kerja Employee benefits expense 2013 2012

Biaya jasa kini 1.470.963 1.756.131 Current service cost Biaya bunga 1.345.485 1.032.551 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu 178.717 178.717 Amortization of past service cost Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui (406.090) 559.414 Recognized actuarial loss (gain)

Total 2.589.075 3.526.813 Total

Page 134: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

55

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja

Bersama (lanjutan) Long-term Benefits In Accordance with

theCollective Labor Agreement (continued)

Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liability

2013 2012

Nilai kini liabilitas imbalan kerja 14.414.351 15.355.806 Present value of benefits obligation Biaya jasa lalu yang belum diakui (1.496.090) (1.674.807) Unrecognized past service cost Kerugian aktuarial yang belum diakui (2.648.055) (4.522.002) Unrecognized actuarial loss

Liabilitas yang diakui 10.270.206 9.158.997 Recognized liability

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai

berikut: Movements in the employee benefits liability are as

follows: 2013 2012

Saldo pada awal tahun 9.158.997 7.105.136 Balance at beginning of year Beban imbalan kerja 2.589.075 3.526.813 Employee benefits expense Pembayaran tahun berjalan (1.477.866) (1.472.952) Payments during the year

Saldo pada akhir tahun 10.270.206 9.158.997 Balance at end of year

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam

menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Tingkat diskonto 8,8% 5,7% Discount rate Kenaikan gaji tahunan 8% 8% Annual salary increase Tabel mortalitas TMI III-2011*) TMI III-2011*) Mortality table Umur pension normal 56 tahun/56 years 56 tahun/56 years Normal retirement age Tingkat cacat 10% dari tingkat 10% dari tingkat Disability rate mortalitas/10% from mortalitas/10% from mortality rate mortality rate *) Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table

Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Kelompok Usaha menyediakan program pensiun

iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 5% dan 10% dari penghasilan dasar pensiun.

The Group provides a defined contribution pension plan for all of its eligible permanent employees. The fund is contributed by both employees and the Company with contributions of 5% and 10% of basic pension income, respectively.

Page 135: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

56

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Program Pensiun Iuran Pasti (lanjutan) Defined Contribution Pension Plan (continued) Aset program pensiun tersebut dikelola oleh Dana

Pensiun Mitra Krakatau (“DPMK”) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI (“DPLK BNI”). DPMK didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.054/KM.17/1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 11 April 1995. Beban pensiun yang dibebankan melalui DPMK untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.598.228 dan Rp1.372.814.

The pension plan assets are managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau (“DPMK”) and Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI (“DPLK BNI”). The establishment of DPMK was approved by the Minister of Finance in its Decision Letter No. Kep.054/KM.17/1995 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 11, 1995. Pension expense charged through DPMK for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp1,598,228 and Rp1,372,814, respectively.

DPLK BNI didirikan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan No. Kep.301/KM.17/1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret 1994. Beban pensiun yang dibebankan melalui DPLK BNI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp86.236 dan Rp83.154.

The establishment of DPLK BNI was approved by the Minister of Finance in its Decision Letter No. Kep.301/KM.17/1993 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 18 dated March 4, 1994. Pension expense charged through DPLK BNI for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp86,236 and Rp83,154, respectively.

Program Pensiun Manfaat Pasti Defined Benefit Pension Plan

Kelompok Usaha melanjutkan program pensiun

manfaat pasti untuk eks karyawan PT KS, sebagaimana yang dulu diberikan oleh PT KS sebelum karyawan tersebut dialih-statuskan menjadi karyawan Perusahaan. Dimana, karyawan dan Perusahaan membayar iuran masing-masing sebesar 5% dan 16,4% dari penghasilan dasar pensiun kepada Dana Pensiun Krakatau Steel (“DPKS”), pihak berelasi.

The Group continues providing defined benefit pension plan for former employees of PT KS, as provided by PT KS before such employees being transferred as the Company’s employees. Whereby, the employees and the Company made contributions of 5% and 16.4% of basic pension income, respectively, to Dana Pensiun Krakatau Steel (“DPKS”), related party.

DPKS didirikan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan No. KEP-121/KM.17/1998 tanggal 16 Maret 1998. Beban pensiun yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp232.165 dan Rp262.203.

The establishment of DPKS was approved by the Minister of Finance in its Decision Letter No. KEP-121/KM.17/1998 dated March 16, 1998. Pension expense charged for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp232,165 and Rp262,203, respectively.

Berdasarkan perhitungan aktuaris independen,

selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasti dengan nilai wajar aset dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menunjukan surplus.

Based on independent actuary computation, the difference between the present value of defined benefits obligation and the fair value of pension plan assets as of December 31, 2013 and 2012, respectively resulting in a surplus.

Karena surplus pendanaan tersebut tidak

menimbulkan manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang, maka pengakuan surplus tersebut mengakibatkan diakuinya keuntungan pada tahun berjalan yang semata-mata berasal dari kerugian aktuarial. Karenanya, surplus tersebut tidak diakui sebagai aset Perusahaan..

Since the surplus will not result in economic benefits available in the form of refunds from the plan or reduction in future contributions to the plan, therefore recognition of such surplus will result in a gain being recognized solely as a result of an unrecognized actuarial loss in the current year. Therefore, the surplus is not recognized as an asset of the Company.

Page 136: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

57

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) Defined Benefit Pension Plan (continued)

Manajemen berpendapat bahwa program pensiun yang ada dan imbalan pasca-kerja yang diberikan Perusahaan adalah cukup untuk menutupi imbalan yang diwajibkan oleh Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan.

The management is of the opinion the existing retirement plan and the post-employment benefits provided by the Company are adequate to cover the benefits required under the Labor Law No. 13 Year 2003.

Analisa Sensitivitas untuk Risiko Tingkat Diskonto Sensitivity Analysis for Discount Rate Risk

Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 poin dengan semua variabel konstan, maka liabilitas kesejahteraan karyawan lebih rendah sebesar Rp952.513, sedangkan jika tingkat diskonto menurun 1 poin, maka liabilitas lebih tinggi sebesar Rp1.071.313.

As of December 31, 2013, if the discount rate is higher 1 point with all other variables held constant, the employee benefits liability would have been decreased by Rp952,513, while if the discount rate is lower 1 point, the liability would have been increased by Rp1,071,313.

Jumlah untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Amounts for the current and previous four years are as follows:

Imbalan pasca kerja/Post-retairement benefits

2013 2012 2011 2010 2009

Liabilitas imbalan pasti 14.414.351 15.355.806 18.209.434 11.277.563 6.695.972 Defined benefit obligation Experience adjustment Penyesuaian liabilitas program 2.648.055 4.522.002 9.250.774 2.302.904 (245.404) obligation

Penyesuaian liabilitas program merupakan

keuntungan dan kerugian aktuaria yang dihasilkan dari perbedaan antara nilai kewajiban imbalan pasti yang dihitung dengan realisasinya.

Experience adjustment on retirement benefits obligation represents the actuarial gains and losses resulting from the differences between realized and calculated values for the defined benefitts obligations.

20. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS UMUM

20. ESTIMATED LIABILITIES FOR DEVELOPMENT OF INFRASTRUCTURE AND PUBLIC FACILITIES

Liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana

dan fasilitas umum pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp52.155.030 dan Rp45.477.379, merupakan taksiran biaya prasarana dan fasilitas umum kawasan industri yang akan dibangun.

Estimated liabilities for development of infrastructure and public facilities as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp52,155,030 and Rp45,477,379, respectively, represent estimated cost of infrastuctures and public facilities of industrial area to be developed.

21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL Berdasarkan Akta Notaris No. 34 tanggal 23 Juli

1998 dari Rahmah Arie Soetardjo, S.H., modal dasar Perusahaan sebesar Rp80.000.000 yang terbagi atas 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) per saham. Sejumlah 20.695.000 saham telah ditempatkan dan disetor penuh.

Based on the Notarial Deed No. 34 dated July 23, 1998 of Rahmah Arie Soetardjo, S.H., the Company’s authorized capital amounted to Rp80,000,000, divided into 80,000,000 shares with a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share. Shares totaling 20,695,000 were issued and fully paid up.

Page 137: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

58

21. MODAL SAHAM (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL (continued)

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares kepemilikan/ issued and fully Percentage Jumlah/ Pemegang saham paid of ownership Amount Shareholders

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 20.694.000 99,99% 20.694.000 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Engineering 1.000 0,01% 1.000 PT Krakatau Engineering

Total 20.695.000 100,00% 20.695.000 Total

22. PENCADANGAN SALDO LABA DAN

PEMBAGIAN LABA 22. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS

AND DISTRIBUTIONS OF PROFIT Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan

Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 1 Juli 2013, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2012, antara lain sebagai berikut:

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) dated July 1, 2013, the shareholders ratified the following decisions related to the year 2012, among others:

a. Pencadangan saldo laba untuk cadangan

wajib sebesar Rp100.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp146.913.600.

a. Appropriation of retained earnings for statutory reserve amounting to Rp100,000.

b. Distribution of cash dividends amounting to Rp146,913,600.

Berdasarkan RUPS tanggal 25 Juni 2012,

pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2011, antara lain sebagai berikut:

Based on AGMS dated June 25, 2012, the shareholders ratified the following decisions related to the year 2011, among others:

a. Pencadangan saldo laba untuk cadangan

wajib sebesar Rp100.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp47.144.000.

a. Appropriation of retained earnings for statutory reserve amounting to Rp100,000.

b. Distribution of cash dividends amounting to Rp47,144,000.

23. PENJUALAN TANAH DAN PENDAPATAN JASA 23. SALES OF LAND AND SERVICE REVENUES

2013 2012

Penjualan tanah dan bangunan 190.551.248 615.894.031 Sales of land and building Pendapatan hotel 56.730.019 38.536.733 Hotel revenues Pendapatan sewa 37.129.824 34.465.067 Rental service revenues Penjualan rumah 17.987.987 12.716.976 Sales od houses Pendapatan sarana olahraga 17.662.978 12.507.212 Sports facility revenues Pengelolaan kawasan 15.906.866 11.408.346 Enviromental fees Lain-lain 1.032.186 1.045.963 Others

Total 337.001.108 726.574.328 Total

Page 138: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

59

23. PENJUALAN TANAH DAN PENDAPATAN JASA (lanjutan)

23. SALES OF LAND AND SERVICE REVENUES (continued)

Rincian pelanggan dengan jumlah pendapatan

kumulatif melebihi 10% dari pendapatan neto konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of customers with cumulative revenues of more than 10% of the consolidated net revenues are as follows:

2013 2012

PT Wijaya Karya Krakatau Beton 42.000.000 - PT Wijaya Karya Krakatau Beton PT Krakatau Samator 39.656.375 - PT Krakatau Samator PT CT Advance Technology 36.253.200 - PT CT Advance Technology PT Krakatau Osaka Steel - 238.111.023 PT Krakatau Osaka Steel PT Krakatau Nippon Steel Sumikin - 225.064.437 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin

Total 117.909.575 463.175.460 Total

Persentase terhadap pendapatan bersih Percentage to consolidated konsolidasian net revenues

PT Wijaya Karya Krakatau Beton 12,46% - PT Wijaya Karya Krakatau Beton PT Krakatau Samator 11,77% - PT Krakatau Samator PT CT Advance Technology 10,76% - PT CT Advance Technology PT Krakatau Osaka Steel - 32,77% PT Krakatau Osaka Steel PT Krakatau Nippon Steel Sumikin - 30,98% PT Krakatau Nippon Steel Sumikin

Total 34,99% 63,75% Total

Kelompok Usaha melakukan transaksi penjualan

dengan pihak berelasi dan entitas yang berelasi dengan Pemerintah dengan total masing-masing sebesar 32,73% dan 67,68% dari total pendapatan neto konsolidasian di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Group entered into sales transactions with related parties and Government-related entities totaling 32.73% and 67.68% of the consolidated net revenues above for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.

24. BEBAN POKOK PENJUALAN TANAH DAN

PENDAPATAN JASA 24. COST OF SALES OF LAND AND SERVICE

REVENUES

2013 2012

Gaji dan tunjangan kesejahteraan 45.195.825 45.155.032 Salary and employee welfare Beban pokok penjualan tanah dan bangunan 22.312.149 56.682.165 Cost of sales of land and building Reparasi dan perawatan 21.894.425 9.721.110 Repairs andmaintenance Penyusutan 15.989.647 11.427.121 Depreciation Listrik, air dan telepon 10.990.129 8.571.139 Electricity, water and telephone Beban pokok penjualan rumah 10.866.254 8.223.768 Cost of sales of houses Beban makanan dan minuman 5.452.441 4.398.607 Cost of food and beverages

5

Asuransi, pajak dan sewa 1.547.655 1.145.313 Insurance, tax and rent Lain-lain 8.666.845 7.102.728 Others

Total 142.915.370 152.426.983 Total

Tidak ada transaksi pembelian kepada satu pelanggan yang jumlah pembelian kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

There were no purchases made to any single customer with a cumulative amount exceeding 10% of the consolidated net revenues for the years ended December 31, 2013 and 2012.

Page 139: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

60

24. BEBAN POKOK PENJUALAN TANAH DAN PENDAPATAN JASA (lanjutan)

24. COST OF SALES OF LAND AND SERVICE REVENUES (continued)

Kelompok Usaha melakukan transaksi pembelian

dengan pihak berelasi dan entitas yang berelasi dengan Pemerintah dengan total masing-masing sebesar 26,39% dan 28,29% dari total pembelian neto konsolidasian di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Group entered into purchase transactions with related parties and Government-related entities totaling 26.39% and 28.29% of the consolidated net purchases above for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.

25. BEBAN USAHA 25. OPERATING EXPENSES

2013 2012

Gaji dan tunjangan kesejahteraan 43.573.611 40.634.108 Salaries and employee welfare Promosi dan pemasaran 7.002.965 5.673.788 Promotion and marketing Pelatihan dan konsultasi 6.806.555 4.114.881 Training and consultation Alat kantor dan cetakan 5.744.296 5.224.736 Stationery and office supplies Sewa, asuransi dan pajak 4.189.186 3.802.675 Rent, insurance and taxes Perjalanan dinas dan kendaraan 2.600.693 1.712.772 Traveling and transportation Pajak bumi dan bangunan 1.767.961 1.638.411 Property tax Listrik dan air 1.011.031 772.714 Electricity and water Perawatan 888.886 528.623 Maintenance Penyusutan 476.976 508.935 Depreciation Lain-lain 395.300 236.596 Others

Total 74.457.460 64.848.239 Total

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI 26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha

melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Entitas yang bersangkutan diakui sebagai pihak berelasi dari Kelompok Usaha berkaitan dengan persamaan kepemilikan dan manajemen. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

In the normal course of business, the Group entered into trade and financial transactions with related parties. The concerned entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership and management. Sales or purchase price among related parties is made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang

signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows:

Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Jenis transaksi utama/ Related parties Nature of relationship Nature of primary transactions

PT Bank Tabungan Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro/ (Persero) Tbk Pusat Republik Indonesia/ Placement of current accounts PT Bank Syariah Mandiri Controlled by the Central PT Bank Rakyat Indonesia Government of the Republic

(Persero) Tbk of Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh oleh Pemerintah Penempatan giro dan pelanggan/ Pusat Republik Indonesia/ Placement of current accounts, placement Controlled by the Central of deposits and customer Government of the Republic of Indonesia

Page 140: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

61

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Jenis transaksi utama/ Related parties Nature of relationship Nature of primary transactions

PT Bank Negara Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan giro, dan fasilitas kredit (Persero) Tbk Pusat Republik Indonesia/ investasi/ Controlled by the Central Placement of current accounts,placement Government of the Republic of deposits and investment credit facility of Indonesia PT Barata Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pelanggan/ PT Indonesia Power Pusat Republik Indonesia/ Customer PT Perusahaan Gas Negara Controlled by the Central

(Persero) Tbk Government of the PT Rekayasa Industri Republic of Indonesia PT Timah (Persero) Tbk

PT Perusahaan Listrik Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Pemasok listrik/ (Persero) Pusat Republik Indonesia/ Electricity supplier Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pelanggan dan pemasok/ Pusat Republik Indonesia/ Customer and supplier Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Entitas Induk/ Pelanggan dan sewa rumah dinas/ (“PT KS”) Parent Company Customer and rental house PT KHI Pipe Industries Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan/ PT Krakatau Wajatama Controlled by PT KS Customer PT Krakatau Bandar Samudra PT Krakatau Daya Listrik Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan pemasok utama listrik/ Controlled by PT KS Customer and main supplier for electricity

PT Krakatau Tirta Industri Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan pemasok utama air/ Controlled by PT KS Customer and main supplier for water PT Krakatau Medika Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan pelayanan jasa Controlled by PT KS kesehatan/ Customer and provider for healthcare Services PT Krakatau Engineering Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan penyedia jasa konstruksi/ Controlled by PT KS Customer and provider for construction Services PT Krakatau Information Technology Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan penyedia jasa sistem Controlled by PT KS informasi/ Customer and provider for information system services PT Krakatau National Resources Dikendalikan oleh PT KS/ Pelanggan dan sewa kantor/ Controlled by PT KS Customer and office rent

Yayasan Dana Pesiun Krakatau Steel Dikendalikan oleh PT KS/ Pengelola dana pensiun/ (“DPKS”) Controlled by PT KS Management of pension fund Yayasan Dana Pesiun Mitra Krakatau (“DPMK”) PT Krakatau Osaka Steel Entitas asosiasi PT KS/ Penjualan tanah/ PT Krakatau Nippon Steel Sumikin Associated company PT KS Sales of land PT Krakatau Samator PT Wijaya Karya Krakatau Beton

Page 141: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

62

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Jenis transaksi utama/ Related parties Nature of relationship Nature of primary transactions

PT Pelat Timah Nusantara Tbk Entitas asosiasi PT KS/ Pelanggan/ PT Krakatau Posco Associated company PT KS Customer PT Purna Sentana Baja Dikendalikan oleh DPKS/ Pelanggan dan sewa kendaraan/ Controlled by DPKS Customer and rental cars Yayasan Badan Pengelola Yayasan perawatan kesehatan/ Pengelola dana perawatan kesehatan/ Kesejahteraan Krakatau Steel Healthcare benefits foundation Management of healthcare benefits fund Koperasi Sejahtera Bersama Koperasi karyawan Perusahaan/ Penyedia tenaga kerja dan alat kantor/ The Company’s employee Provider for labor force

Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada karyawannya untuk pengadaan rumah dan kendaraan yang diperhitungkan dengan gaji karyawan.

The Company provided non-interest bearing loan facilities to its employees for housing and vehicles which are settled through salary deductions.

Program pensiun Perusahaan dikelola oleh Dana

Pensiun Krakatau Steel dan Dana Pensiun Mitra Krakatau.

The Company’s pension plans are managed by Dana Pensiun Krakatau Steel and Dana Pensiun Mitra Krakatau.

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak

berelasi adalah sebagai berikut: Significant transactions with related parties are as

follows: 2013 2012

Penjualan tanah dan Sales of land and pendapatan jasa services revenues Pihak berelasi Related parties PT Wijaya Karya Krakatau Beton 42.000.000 - PT Wijaya Karya Krakatau Beton PT Krakatau Samator 39.656.375 - PT Krakatau Samator PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 16.003.829 16.372.551 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudera 6.702.917 7.423.144 PT Krakatau Bandar Samudera PT KHI Pipe Industries 693.921 600.351 PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Engineering 484.677 1.262.461 PT Krakatau Engineering PT Krakatau Daya Listrik 446.274 470.285 PT Krakatau Daya Listrik PT Pelat Timah Nusantara Tbk 419.768 437.073 PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Krakatau Information Technology 190.952 187.995 PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Tirta Industri 159.086 389.501 PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Osaka Steel - 238.111.023 PT Krakatau Osaka Steel PT Krakatau Nippon Steel Sumikin - 225.064.437 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin Lain-lain 341.909 255.248 Others

Sub-total 107.099.708 490.574.069 Sub-total

Page 142: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

63

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

2013 2012

Entitas berelasi dengan pemerintah Goverment-related entities PT Rekayasa Industri 2.014.079 - PT Rekayasa Industri PT Timah (Persero) Tbk 398.121 353.166 PT Timah (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 206.098 247.283 (Persero) Tbk PT Indonesia Power 79.388 201.088 PT Indonesia Power PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 76.248 69.546 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 32.220 25.200 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Lain-lain 393.193 269.932 Others

Sub-total 3.199.347 1.166.215 Sub-total

Total 110.299.055 491.740.284 Total Persentase terhadap total penjualan Percentage to total consolidated tanah dan pendapatan jasa 32,73% 67,68% sales of land and service revenues

2013 2012 Pembelian barang dan jasa Purchases of goods and services Pihak berelasi Related parties Koperasi Sejahtera Bersama 21.160.715 19.302.759 Koperasi Sejahtera Bersama PT Krakatau Daya Listrik 9.002.865 6.540.965 PT Krakatau Daya Listrik PT Purna Sentana Baja 1.714.430 1.988.575 PT Purna Sentana Baja PT Krakatau Tirta Industri 1.545.523 1.672.689 PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Information Technology 1.278.573 1.243.212 PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Medika 599.925 717.934 PT Krakatau Medika PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 439.716 460.935 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudra 10.000 - PT Krakatau Bandar Samudra PT Krakatau Engineering - 9.382.005 PT Krakatau Engineering

Sub-total 35.751.747 41.309.074 Sub-total

Entitas berelasi dengan pemerintah Goverment-related entities PT Perusahaan Listrik Negara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 1.613.921 1.482.185 (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 239.434 318.586 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Lain-lain 117.305 6.523 Other

Sub-total 1.970.660 1.807.294 Sub-total

Total 37.722.407 43.116.368 Total Persentase terhadap total beban Percentage to total consolidated pokok penjualan tanah dan cost of sales of land and pendapatan jasa 26,39% 28,29% service revenues

Page 143: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

64

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: Significant balances with related parties are as

follows: Kas dan bank (Catatan 4) Cash on hand and in banks (Note 4) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kas dan bank yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 6,23% dan 15,15% dari total aset konsolidasian.

As of December 31, 2013 and 2012, the balances of cash and banks placed in Government-related entities amounted to 6.23% and 15.15%, respectively, from the total consolidated assets.

Piutang usaha (Catatan 6) Trade receivables (Note 6) 2013 2012

Pihak berelasi Related parties PT Krakatau Osaka Steel 246.840.455 191.777.916 PT Krakatau Osaka Steel PT Krakatau Nippon Steel Sumikin 233.318.826 181.270.014 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin PT Wijaya Karya Krakatau Beton 33.600.000 - PT Wijaya Karya Krakatau Beton PT Krakatau Samator 32.282.492 - PT Krakatau Samator PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 3.042.903 5.498.886 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudera 389.696 826.323 PT Krakatau Bandar Samudera PT KHI Pipe Industries 319.484 62.837 PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Posco 303.979 213.611 PT Krakatau Posco PT Krakatau Information Technology 22.519 20.015 PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Engineering 3.925 173.738 PT Krakatau Engineering Lain-lain 315.200 194.026 Others

Sub-total 550.439.479 380.037.366 Sub-total

Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related parties PT Rekayasa Industri 752.994 - PT Rekayasa Industri PT Timah Industri 77.069 31.014 PT Timah Industri PT Barata Indonesia (Persero) 69.301 82.250 PT Barata Indonesia (Persero)

Lain-lain 106.528 137.274 Others

Sub-total 1.005.892 250.538 Sub-total

Total 551.445.371 380.287.904 Total

Persentase terhadap total Percentage to total aset konsolidasian 46,45% 34,47% consolidated assets

Page 144: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

65

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Piutang lain-lain (Catatan 7) Other receivables (Note 7)

2013 2012

Pihak berelasi Related parties PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 44.657.915 144.288.787 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudra 33.779 26.330 PT Krakatau Bandar Samudra PT Krakatau Engineering 4.600 8.500 PT Krakatau Engineering Lain-lain 499.575 170.493 Others

Sub-total 45.195.869 144.494.110 Sub-total

Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related parties PT Timah (Persero) Tbk 15.158 15.158 PT Timah (Persero) Tbk

Total 45.211.027 144.509.268 Total

Persentase terhadap total Percentage to total aset konsolidasian 3,81% 13,10% consolidated assets

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Perusahaan melakukan penempatan deposito on call sebesar Rp32.000.000 dan Rp143.000.000 pada rekening cash pooling PT KS.

As of December 31, 2013 and 2012, the Company made placement of deposits on call amounting Rp32.000.000 and Rp143.000.000 in cash pooling account of PT KS.

Piutang jangka panjang Long-term receivables

Piutang jangka panjang merupakan piutang atas renovasi Gedung Krakatau Steel masing-masing sebesar Rp3.906.954 dan Rp5.174.411 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 30.k).

Long-term receivable is receivable on renovation of Krakatau Steel Building of Rp3,906,954 and Rp5,174,411 as of December 31, 2013 and December 31, 2012, respectively (Note 30.k).

Utang usaha (Catatan 13) Trade payable (Note 13) 2013 2012

Pihak berelasi Related parties Koperasi Sejahtera Bersama 139.731 1.340.858 Koperasi Sejahtera Bersama PT Purna Sentana Baja 12.744 181.759 PT Purna Sentana Baja PT Krakatau Medika 9.106 - PT Krakatau Media PT Krakatau Information PT Krakatau Information Technology - 97.200 Technology PT Krakatau Steel (Persero) Tbk - 2.500 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Engineering - - PT Krakatau Engineering Lain-lain 585.698 66.307 Others

Total 747.279 1.688.624 Total

Persentase terhadap total Percentage to total liabilitas konsolidasian 0,36% 0,86% consolidated liabilities

Page 145: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

66

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Utang lain-lain (Catatan 14) Other payable (Note 14)

2013 2012

Pihak berelasi Related parties PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 412.655 447.016 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Information PT Krakatau Information Technology 265.618 - Technology Lain-lain 10.837 8.399 Others

Total 689.110 455.415 Total

Persentase terhadap total Percentage to total liabilitas konsolidasian 0,33% 0,23% consolidated liabilities

Beban Akrual (Catatan 16) Accrued expenses (Note 16) 2013 2012 Pihak berelasi Related parties PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 1.206.724 107.113 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Daya Listrik 698.830 917.617 PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Information PT Krakatau Information Technology 490.000 534.254 Technology PT Krakatau Medika 150.633 249.636 PT Krakatau Medika

PT Krakatau Tirta Industri 139.234 192.606 PT Krakatau Tirta Industri Koperasi Sejahtera Bersama 21.089 51.612 Koperasi Sejahtera Bersama PT Krakatau Engineering - 4.968.214 PT Krakatau Engineering PT Purna Sentana Baja - 169.015 PT Purna Sentana Baja

Lain-lain - 4.958 Others

Total 2.706.510 7.195.025 Total

Persentase terhadap total Percentage to total liabilitas konsolidasian 1,30% 3,67% consolidated liabilities

Uang jaminan pelanggan (Catatan 17) Customers guarantee deposits (Note 17)

2013 2012

Pihak berelasi Related parties PT Meratus Jaya Iron Steel 91.436 - PT Meratus Jaya Iron Steel PT Krakatau National Resources 51.911 27.594 PT Krakatau National Resources PT Krakatau Bandar Samudera 51.060 - PT Krakatau Bandar Samudera Lain-lain 50.565 7.798 Others

Sub-total 244.972 35.392 Sub-total

Page 146: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

67

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Uang jaminan pelanggan (Catatan 17) (lanjutan) Customers guarantee deposits (Note 17)

(continued) 2013 2012

Entitas berelasi dengan pemerintah Government-related parties PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 21.608 21.608 (Persero) Tbk PT Rekayasa Industri 14.796 14.796 PT Rekayasa Industri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.264 3.264 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sub-total 39.668 39.668 Sub-total

Total 284.640 75.060 Total

Persentase terhadap total Percentage to total liabilitas konsolidasian 0,14% 0,04% consolidated liabilities

Pinjaman bank jangka panjang (Catatan 18) Long-term bank loans (Note 18)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman bank jangka panjang yang diperoleh dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 13,83% dan 10,09% dari total liabilitas konsolidasian.

As of December 31, 2013 and 2012, the balances of long-term bank loans obtained from Government-related entities amounted to 13.83% and 10.09%, respectively, from the total consolidated liabilities

Kompensasi dan imbalan lain The compensation and other benefits

Manajemen kunci terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Kompensasi kepada Direksi dan honorarium untuk Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Key management consists of Boards of Commissioners and Directors. The compensation to Directors and honorarium for Commissioners of the Company for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Imbalan jangka pendek 4.000.000 4.993.506 Short-term employee benefits

Total 4.000.000 4.993.506 Total

27. INSTRUMEN KEUANGAN 27. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Group that are carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012:

Page 147: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

68

27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2013 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan bank 76.487.742 76.487.742 Cash and banks Investasi jangka pendek 1.500.000 1.500.000 Short-term investment Piutang usaha 591.607.216 591.607.216 Trade receivables Piutang lain-lain 53.500.770 53.500.770 Other receivables Piutang jangka panjang 3.906.954 3.906.954 Long-term receivable Pinjaman karyawan 1.985.648 1.985.648 Loan to employees Uang jaminan 256.086 256.086 Refundable deposits Aset keuangan - tersedia untuk dijual Financial assets - Available-For-Sale Penyertaan saham 25.851.003 25.851.003 Investments in shares of stock Total 755.095.419 755.095.419 Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost Utang usaha 8.884.296 8.884.296 Trade payables Utang lain-lain 7.575.717 7.575.717 Other payable Beban akrual 6.085.069 6.085.069 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang dan lainnya yang jatuh tempo dalam Current maturities of long-term waktu satu tahun: liabilities and others: Uang jaminan pelanggan 3.889.175 3.889.175 Customers guarantee deposits Pinjaman bank jangka panjang 7.617.760 7.617.760 Long-term bank loan

Liabilitas jangka panjang dan lainnya, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Long-term liabilities and others, satu tahun: net off current maturities: Uang Jaminan pelanggan 721.289 721.289 Customers guarantee deposits Pinjaman bank jangka panjang 21.241.732 21.241.732 Long-term bank loan Total 56.015.038 56.015.038 Total

2012 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan bank 168.721.299 168.721.299 Cash and banks Investasi jangka pendek 1.500.000 1.500.000 Short-term investment Piutang usaha 412.524.286 412.524.286 Trade receivables Piutang lain-lain 149.415.333 149.415.333 Other receivables Piutang jangka panjang 5.174.411 5.174.411 Long-term receivable Pinjaman karyawan 1.587.718 1.587.718 Loan to employees Uang jaminan 256.087 256.087 Refundable deposits Aset keuangan - tersedia untuk dijual Financial assets - Available-For-Sale Penyertaan saham 25.851.003 25.851.003 Investments in shares of stock Total 765.030.137 765.030.137 Total

Page 148: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

69

27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2012 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost Utang usaha 10.770.155 10.770.155 Trade payables Utang lain-lain 4.132.857 4.132.857 Other payable Beban akrual 9.774.834 9.774.834 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang dan lainnya yang jatuh tempo dalam Current maturities of long-term waktu satu tahun: liabilities and others: Uang Jaminan pelanggan 2.613.430 2.613.430 Customers guarantee deposits Pinjaman bank jangka panjang 4.721.469 4.721.469 Long-term bank loan

Liabilitas jangka panjang dan lainnya, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Long-term liabilities and others, satu tahun: net off current maturities: Uang jaminan pelanggan 756.541 756.541 Customers guarantee deposits Pinjaman bank jangka panjang 15.075.381 15.075.381 Long-term bank loan Total 47.844.667 47.844.667 Total

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:

1. Kas dan bank, investasi jangka pendek,

piutang usaha dan piutang lain-lain. 1. Cash and banks, short-term investment, trade

receivables and other receivables.

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.

All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.

2. Pinjaman karyawan dan uang jaminan. 2. Loan to employees and refundable deposits.

Aset keuangan jangka panjang yang tidak dikenakan bunga disajikan pada nilai kini dari estimasi penerimaan kas di masa mendatang oleh Perusahaan dengan menggunakan bunga pasar yang tersedia untuk instrumen yang kurang lebih sejenis.

Long-term financial assets which bear no interest are presented at the net present value of the estimated future cash receipts to be received by the Company using market interest rate available for debt with approximately similar characteristic.

3. Penyertaan saham. 3. Investments in shares of stock.

Penyertaan saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Investments in unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20%, are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.

Page 149: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

70

27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

4. Utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual. 4. Trade payables, other payables and accrued expenses.

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.

All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.

5. Pinjaman bank, termasuk bagian jatuh tempo

dalam waktu satu tahun. 5. Bank loan, including their current maturities.

Liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.

The above financial liabilities are loans with floating and fixed interest rates which are adjusted with the movements of market interest rates, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.

6. Uang jaminan pelanggan. 6. Customer guarantee deposits.

Nilai wajar atas uang jaminan pelanggan tidak dapat diestimasi dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti.

The fair value estimates can not be made for customer guarantee deposits as it is not practicable to determine the fair value with sufficient reliability since these balances have no fixed terms of repayment.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang disajikan pada nilai wajar sehingga dengan demikian tidak mengungkapkan hierarki nilai wajar.

As of December 31, 2013 and 2012, the Company does not have financial instrument which is stated at fair value therefore did not present fair value hierarchy disclosure.

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha

meliputi Utang usaha dan lain-lain serta beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah mengumpulkan dana untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan bank, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group consist of trade and other payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also have various financial assets such as trade receivables and cash and banks, which arise directly from their operations.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak

melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The Group’s policy is not to hedge their financial instruments.

Page 150: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

71

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan

Kelompok Usaha adalah risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan transaksi secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.

Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6 dan 7. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 6 and 7. There is no concentration of credit risk.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan bank, eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki risiko kredit terpusat dari penempatan kas dan bank di mana pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar 82% ditempatkan pada satu bank. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki resiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4 dan 5.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and banks, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has concentration of credit risk from the placement of cash and banks which 82% of the balance as of December 31, 2013 is placed at one bank.The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings. The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 4 and 5.

Page 151: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

72

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus

kas b. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman bank jangka panjang. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap yang dapat ditinjau kembali.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group are exposed to the risk of changes in market interest rates relates primarily to their long-term bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the loans of the Company that bears fixed rates subject to review by the lender.

Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dan menentukan apakah pembiayaan baru menggunakan suku bunga tetap atau mengambang.

The Group policies relating to interest rate risk are to evaluates the fixed to floating ratio and to determine whether new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.

Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat

suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, rugi sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi/rendah sebesar Rp143.169, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.

As of December 31, 2013, had the interest rate of the loans been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, loss before tax expense for the year then ended would have been Rp143,169 higher/lower, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai pengeluaran modal terkait dengan program perluasan bisnis real estat. Bisnis utama Kelompok Usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas lahan kawasan dan untuk mendanai operasional. Kelompok Usaha berharap untuk menambah pengeluaran modal terutama berfokus pada akuisisi dan ekspansi lahan kawasan industri untuk meningkatkan marjin laba.

The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance capital expenditures related to the expansion of the real estate business. The Group’s main business requires substantial capital to debelop and expand industrial estate and to fund operations. The Group isexpect to incur additional capital expenditures primarily focusing on acquisition and expansion of industrial estate to increase profit margin.

Page 152: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

73

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Sumber utama likuditas Kelompok Usaha adalah kas dan bank yang didapatkan dari kegiatan usaha dan fasilitas kredit. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal.

The Group Principal sources of liquidity are cash and banks generated from its operations and its credit lines. In managing of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and banks deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market issues.

Tabel di bawah ini merupakan profil liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments:

Dibawah Lebih dari Nilai wajar

1 tahun/ 5 tahun/ 31 Des. 2013/ Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Over Jumlah/ Fair value 1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total Dec. 31, 2013

Liabilitas jangka pendek Current liablities Utang usaha 8.351.206 - 533.090 - 8.884.296 8.884.296 Trade payables Utang lain-lain 7.575.717 - - - 7.575.717 7.575.717 Other payables Beban Akrual 6.085.069 - - - 6.085.069 6.085.069 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang Non-current liablities Customers guarantee Uang jaminan pelanggan 2.433.282 150.415 135.423 1.891.344 4.610.464 4.610.464 deposits

Pinjaman bank Bank loan Pokok Pinjaman 7.617.760 8.618.970 12.622.762 - 28.859.492 28.859.492 Principal Future imputed Beban bunga masa depan 2.596.486 1.756.031 966.515 - 5.319.032 5.319.032 interest charges

Total 34.659.520 10.525.416 14.257.790 1.891.344 61.334.070 61.334.070 Total

PENGELOLAAN PERMODALAN CAPITAL MANAGEMENT Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholders’ value.

Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan sampai dengan minimal 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Berdasarkan RUPST tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan telah menyediakan cadangan wajib sebesar Rp100.000, namun jumlah tersebut belum mencapai 20% dari modal saham yang diterbitkan dan dibayar penuh.

The Company is required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches minimum 20% of the issued and fully paid share capital. Based on AGMS dated June 25, 2012, the Company has provided appropriation fo mandatory reserves amounting to Rp100,000, but the amount is still below 20% of issued and fully paid share capital.

Page 153: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

74

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

PENGELOLAAN PERMODALAN (lanjutan) CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Perusahaan adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,5 pada tanggal 31 Desember 2013.

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio. The Company’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 2.5 as of December 31, 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2013, akun-akun

Perusahaan yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013, the Company’s debt-to-equity ratio accounts are as follows:

2013 2012 Total liabilitas 208.673.485 196.144.849 Total liabilities Total ekuitas 978.557.159 907.228.561 Total equity Rasio utang terhadap ekuitas 0,21 0,22 Debt-to-equity ratio

29. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

29. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2013, aset moneter

dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: As of December 31, 2013, monetary assets

denominated in foreign currencies are as follows:

Setara dengan Mata uang asing/ Rupiah/ Foreign Equivalent in currency Rupiah Aset Assets Kas dan bank US$2,896,653 35.307.303 Cash and banks Piutang usaha, neto US$39,392,836 480.159.278 Trade receivables, net

Total aset 515.466.581 Total assets

Pada tanggal 21 April 2014, kurs tengah yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp11.430 (angka penuh) untuk US$1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2013, maka aset bersih akan menurun sebesar Rp32.097.722.

On April 21, 2014, the rate of exchange published by Bank Indonesia was Rp11,430 (full amount) to US$1. If such exchange rate had been used as of December 31, 2013, the net assets will decrease by Rp32,097,722.

30. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan dan PT Wijaya Karya Krakatau Beton mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 30.000 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp46.200.000. Pembayaran uang muka sebesar Rp12.600.000 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

a. On December 24, 2012, the Company and PT Wijaya Karya Krakatau Beton entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 30,000 m2 (unaudited) with sales value of Rp46,200,000. The advance payment amounting to Rp12,600,000 or 20% of the sales value was received by the Company.

Page 154: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

75

30. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

b. Pada tanggal 6 September 2013, Perusahaan

memperoleh fasilitas Standy by Letter of Credit dari Bank BNI yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT KPDC dengan jumlah maksimum sebesar US$3.922.500. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, fasilitas kredit ini belum digunakan.

b. On September 6, 2013, the Company obtained Standby Letter of Credit facility from Bank BNI which use as guarantee for PT KPDC liabilities with a maximum amount of US$3,922,500. This credit facility will expire on October 1, 2014. As of December 31, 2013, the credit facility has not yet been used.

c. Pada tanggal 27 Juni 2013, Perusahaan dan

PT Krakatau Samator mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 28.841 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp43.622.012. Pembayaran uang muka sebesar Rp11.896.912 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

c. On June 27, 2013, the Company and PT Krakatau Samator entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 28,841 m2 (unaudited) with sales value of Rp43,622,012. The advance payment amounting to Rp11,896,912 or 20% of the sales value was received by the Company.

d. Pada tanggal 27 Desember 2012, Perusahaan

dan PT Krakatau Osaka Steel mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 215.568 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp238.111.024. Pembayaran uang muka sebesar Rp71.433.307 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

d. On December 27, 2012, the Company and PT Krakatau Osaka Steel entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 215,568 m2 (unaudited) with sales value of Rp238,111,024. The advance payment amounting to Rp71,433,307 or 20% of the sales value was received by the Company.

e. Pada tanggal 27 Desember 2012, Perusahaan

dan PT Krakatau Nippon Steel Sumikin mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 184.504 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp225.064.437. Pembayaran uang muka sebesar Rp67.519.331 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

e. On December 27, 2012, the Company and PT Krakatau Nippon Steel Sumikin entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 184,504 m2 (unaudited) with sales value of Rp225,064,437. The advance payment amounting to Rp67,519,331 or 20% of the sales value was received by the Company.

f. Pada tanggal 7 Juni 2012, Perusahaan dan

PT Commowealth Steel Indonesia mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 31.691 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp29.630.879. Pembayaran uang muka sebesar Rp8.081.149 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

f. On June 7, 2012, the Company and PT Commowealth Steel Indonesia entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 31,691 m2 (unaudited) with sales value of Rp29,630,879. The advance payment amounting to Rp8,081,149 or 20% of the sales value was received by the Company.

Page 155: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

76

30. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

g. Pada tanggal 6 Maret 2012, Perusahaan dan

PT Jeil JTI mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 34.067 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp26.588.564. Pembayaran uang muka sebesar Rp4.834.284 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

g. On March 6, 2012, the Company and PT Jeil JTI entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 34,067 m2 (unaudited) with sales value of Rp26,588,564. The advance payment amounting to Rp4,834,284 or 20% of the sales value was received by the Company.

h. Pada tanggal 17 Januari 2012, Perusahaan

dan PT Daewoo Logistics Indonesia mengadakan perjanjian penjualan lahan kawasan industri seluas 42.969 m2 (tidak diaudit) dengan nilai penjualan sebesar Rp33.536.385. Pembayaran uang muka sebesar Rp6.127.060 atau 20% dari nilai penjualan telah diterima Perusahaan.

h. On January 17, 2012, the Company and PT Daewoo Logistics Indonesia entered into sales agreement of industrial estate covering an area of 42,969 m2 (unaudited) with sales value of Rp33,536,385. The advance payment amounting to Rp6,127,060 or 20% of the sales value was received by the Company.

i. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan dan

PT KS menandatangani kontrak Build, Transfer and Operate (“BTO”) untuk merenovasi Wisma Krakatau Steel dengan nilai kontrak sebesar Rp16.549.500 (termasuk PPN 10%). Pekerjaan tersebut telah diselesaikan dan diserahkan kepada PT KS pada bulan Oktober 2007. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan juga berhak atas pendapatan sewa gedung Wisma Krakatau Steel melalui pola bagi hasil, 90% untuk Perusahaan dan 10% untuk PT KS. Jangka waktu perjanjian selama 9 tahun 1 bulan.

i. On June 30, 2006, the Company and PT KS signed a contract agreement of Build, Transfer and Operate (“BTO”) for renovation of Wisma Krakatau Steel for a contract value of Rp16,549,500 (including 10% VAT). The renovation had been completed and transferred back to PT KS in October 2007. Based on the agreement, the Company also entitled to rental revenue of Wisma Krakatau Steel through a revenue sharing arrangement, 90% to the Company and 10% to PT KS. The terms of the agreement is 9 years and 1 month.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo piutang pada PT KS sebesar Rp3.906.954 dan Rp5.174.411 disajikan dalam akun “Piutang jangka panjang pada pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2013 and 2012, the balance of receivables from PT KS of Rp3,906,954 and Rp5,174,411 are presented in the account “Long-term receivable from related parties” in the consolidated statements of financial position.

j. Pada tanggal 2 Juni 2003, Perusahaan dan

PT KS menandatangani perjanjian kerjasama dimana Perusahaan diberi hak untuk mengelola gedung Wisma Krakatau Steel, Jakarta termasuk organisasi kepegawaian, sistem dan prosedur kerja di Wisma Krakatau Steel. Berdasarkan perjanjian perubahan tanggal 24 September 2012, atas pengelolaan tersebut Perusahaan memperoleh imbalan jasa sebesar Rp48,5 per m2 per bulan yang dihitung berdasarkan luas ruangan yang ditempati. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan bulan Februari 2020.

j. On June 2, 2003, the Company and PT KS signed a contract agreement whereby the Company is granted the rights to operate the building management of Krakatau Steel Building, Jakarta, including the human resources organization, the work systems and procedures of Krakatau Steel Building. Based on the addendum agreeement dated September 24, 2012, for this building management, the Company earns fee of Rp48.5 per m2 per month which is calculated on the basis of space occupation. The agreement is valid until February 2020.

Page 156: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

77

30. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

k. Pada tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan

dan Golden Lime Public Company Limited (“GLPCL”) mendirikan PT Krakatau Golden Lime (“PT KGL”) dengan persentase kepemilikan adalah 90% untuk Perusahaan dan 10% untuk GLPCL.

k. On December 20, 2013, the Company and Golden Lime Public Company Limited (“GLPCL”) established PT Krakatau Golden Lime (“PT KGL”) with the percentage of ownership of 90% for the Company and 10% for GLPCL.

PT KGL akan membangun dan mengoperasikan pabrik kapur bakar dengan kapasitas produksi sebesar 148.500 ton (tidak diaudit) per tahun. Pembangunan pabrik diharapkan akan selesai pada bulan April 2015. Sampai dengan tanggal 21 April 2014 Perusahaan belum melakukan setoran modal kepada PT KGL.

PT KGL will construct and operate the burnt lime plant with a production capacity of approximately 148,500 tons (unaudited) per year. The construction of the plant is expected to be completed in April 2015. Up to April 21, 2014, the Company has not yet paid its capital contribution to PT KGL.

31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION Untuk kepentingan manajemen, Kelompok Usaha

digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki empat segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Group are organized into business units based on their products and services and have four reportable operating segments as follows:

1. Segmen Kawasan Industri 1. Industrial Estate Segment

Segmen Kawasan Industri menyediakan jasa penjualan dan pengembangan lahan industri beserta infrastrukturnya di kawasan industri.

Industrial Estate segment provides the sale and development of industrial estate along with the infrastucture.

2. Segmen Hotel dan Golf 2. Hotels and Golf Segment

Segmen Hotel dan Golf menyediakan jasa perhotelan dan sarana olahraga.

Hotels and Golf segment provides hotels and sport facilities services.

3. Segmen KSBM 3. KSBM Segment

Segmen KSBM menyediakan jasa pengelolaan gedung milik PT KS.

KSBM segment provides building management services which owned by PT KS.

4. Segmen Perumahan 4. Residential Property Segment

Segmen Perumahan menyediakan jasa penjualan perumahan dan hunian.

Residential Property segment provides housing and residential services.

Manajemen memantau hasil operasi dari unit

usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian.

Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements.

Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan

dan laba, dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha:

The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Group’s operating segments:

Page 157: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

78

31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)

2013

Kawasan Industri/ Perumahan/ Industrial Hotel dan Golf/ Residential Eliminasi/ Jumlah/ Estate Hotels and Golf KSBM Property Elimination Total

Penjualatan tanah dan Sales of land and pendapatan jasa 237.340.288 74.392.996 9.919.244 17.987.987 (2.639.407) 337.001.108 service revenues Beban pokok penjualan tanah Cost of sales of land dan pendapatan jasa 77.936.493 50.675.616 4.299.738 12.642.930 (2.639.407) 142.915.370 and service revenues

Laba bruto 159.403.795 23.717.380 5.619.506 5.345.057 - 194.085.738 Gross profit Beban usaha (60.149.942) (8.029.505) (4.241.631) (2.036.382) - (74.457.460) Operating expenses Laba selisih kurs, neto 99.572.408 - - - - 99.572.408 Gain on foreign exchange, net Pendapatan lain-lain 752.671 110.329 4.649 78.133 - 945.782 Others income Beban lain-lain (2.332.840) (623.009) (13.355) (51.297) - (3.020.501) Other expenses

Laba operasi 197.246.092 15.175.195 1.369.169 3.335.511 - 217.125.967 Operating profit

Pendapatan keuangan 19.856.851 2.315.592 436.346 33.509 - 22.642.298 Finance income Pendapatan dividen 1.563.277 - - - - 1.563.277 Dividend income Bagian laba (rugi) dari entitas Share in profit (loss) of assosiated asosiasi 250.569 - - - (2.469.620) (2.219.051) entities Beban keuangan (2.704.686) - - - - (2.704.686) Finance expense

Laba sebelum manfaat Profit before tax benefit (beban) pajak 216.212.103 17.490.787 1.805.515 3.369.020 (2.469.620) 236.407.805 (expense)

Manfaat (beban) pajak Tax benefit (expense) Pajak kini (18.611.662) Current tax Pajak tangguhan, neto 446.055 Deferred tax, net

Beban pajak, neto (18.165.607) Tax expense, net

Laba tahun berjalan 218.242.198 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income

Total laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 218.242.198 for the year

Laba tahun berjalan yang dapat Profi for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 218.242.198 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali - Non-controling interests

Total 218.242.198 Total

Aset segmen 1.010.772.730 151.675.101 15.098.746 26.185.560 (16.501.493) 1.187.230.644 Segment assets Liabilitas segmen 158.146.558 39.598.953 1.243.906 14.927.587 (5.243.519) 208.673.485 Segment liabilities INFORMASI SEGMEN OTHER SEGMENT LAINNYA INFORMATION Pengeluaran modal 36.300.816 1.909.791 7.451 27.535 - 38.245.593 Capital expenditures Penyusutan 9.438.166 6.985.988 13.174 29.295 - 16.466.623 Depreciation

Page 158: annual report pt kiec 2013

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Tahun

yang Berakhir padaTanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and 2012 and for the Years Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

79

31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)

2012

Kawasan Industri/ Perumahan/ Industrial Hotel dan Golf/ Residential Eliminasi/ Jumlah/ Estate Hotels and Golf KSBM Property Elimination Total

Penjualatan tanah dan Sales of land and pendapatan jasa 655.082.517 51.043.944 9.409.231 12.716.976 (1.678.340) 726.574.328 service revenues Beban pokok penjualan tanah Cost of sales of land dan pendapatan jasa 101.668.102 39.272.083 3.494.253 9.670.885 (1.678.340) 152.426.983 ans service revenues

Laba bruto 553.414.415 11.771.861 5.914.978 3.046.091 - 574.147.345 Gross profit Beban usaha (53.366.825) (5.806.330) (4.434.459) (1.240.625) - (64.848.239) Operating expenses Pendapatan atas pembatalan uang muka penjualan Gain on cancelation of advances tanah 7.323.100 - - - - 7.323.100 received for sales of land Laba selisih kurs, neto 3.685.720 - - - - 3.685.720 Gain on foreign exchange, net Pendapatan lain-lain 5.438.484 87.284 8.967 72.742 - 5.607.477 Others income Beban lain-lain (1.472.354) (44.273) (5.964) (75.411) - (1.598.002) Other expenses

Laba operasi 515.022.540 6.008.542 1.483.522 1.802.797 - 524.317.401 Operating profit

Pendapatan keuangan 15.030.660 1.256.815 383.157 24.582 - 16.695.214 Finance income Pendapatan dividen 6.838.462 - - - - 6.838.462 Dividend income Bagian laba (rugi) dari entitas Share in profit (loss) of assosiated asosiasi 1.685.120 - - - (1.194.830) 490.290 entities Beban keuangan (1.118.054) - - - - (1.118.054) Finance expense

Laba sebelum manfaat Profit before tax benefit (beban) pajak 537.458.728 7.265.357 1.866.679 1.827.379 (1.194.830) 547.223.313 (expense)

Manfaat (beban) pajak Tax benefit (expense) Pajak kini (44.445.816) Current tax Pajak tangguhan, neto (1.668.877) Deferred tax, net

Beban pajak, neto (46.114.693) Tax expense, net

Laba tahun berjalan 501.108.620 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income

Total laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 501.108.620 for the year

Laba tahun berjalan yang dapat Profi for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 501.108.620 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali - Non-controling interests

Total 501.108.620 Total

Aset segmen 953.103.017 131.419.777 12.467.772 18.512.779 (12.129.935) 1.103.373.410 Segment assets Liabilitas segmen 173.533.762 14.809.562 1.418.680 9.724.425 (3.341.580) 196.144.849 Segment liabilities INFORMASI SEGMEN OTHER SEGMENT LAINNYA INFORMATION Pengeluaran modal 17.586.940 11.915.000 20.530 20.700 - 29.543.170 Capital expenditures Penyusutan 5.443.448 6.446.700 9.955 35.953 - 11.936.056 Depreciation

Page 159: annual report pt kiec 2013

73

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

Page 160: annual report pt kiec 2013

74

Laporan Tahunan 2013 annuaL reporT

PT KRAKATAU INDISTRIAL ESTATE CILEGON

wisma KrakatauHead OfficeJl. Kh Yasin Beji no. 6Cilegon, Banten, 42435, IndonesiaTel +62.254 393.232, 393.234Fax +62.254 380.630, 392.440

Kantor PemasaranMarketing OfficeKrakatau Steel Building Lt. 8Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54Jakarta, 12950, IndonesiaTel +62.21 520.0733, 520.0820Fax +62.21 520.0814e.mail [email protected]

www.kiec.co.id