Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
738 -
download
250
Transcript of Annual report Nippon Indosari Corpindo 2011
EXCELLING TO NEW HEIGHTS
Annual Report 2011
ABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
VISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE
COMPANY MILESTONES
AWARDS & ACHIEVEMENTS
VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERS REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO
FINANCIAL HIGHLIGHTS
FINANCIAL PERFORMANCE
SHARE PRICE INFORMATION
THE COMPOSITION OF STOCKHOLDERS
CORPORATE DATA
THE BOARD OF COMMISSIONERS & THE BOARD OF DIRECTORS
ORGANIZATION STRUCTURE
THE BOARD OF COMMISSIONERS
THE BOARD OF DIRECTORS
MANAGEMENT STRUCTURE
AUDIT COMMITTEE PROFILE
CORPORATE SECRETARY
LOCATION OF MAJOR FACILITIES & PRODUCTION FACILITIES
PROFESSIONAL FIRMS & BANKS
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
PROFIT AND LOSS
ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
OVERVIEW OF 2011
MARKETING
DISTRIBUTION
CORPORATE GOVERNANCE
THE DUTIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
& THE BOARD OF DIRECTORS
AUDIT COMMITTEE’S REPORT
INTERNAL AUDIT
RISK MANAGEMENT
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
HUMAN RESOURCES
ACKNOWLEDGEMENT
SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
VISI, MISI & JAMINAN MUTU
SEJARAH PERSEROAN
PENGHARGAAN & PRESTASI
ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEO
IKHTISAR KEUANGAN
KINERJA KEUANGAN
INFORMASI HARGA SAHAM
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
DATA PERSEROAN
DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSI
STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
STRUKTUR MANAJEMEN
PROFIL KOMITE AUDIT
SEKRETARIS PERSEROAN
LOKASI FASILITAS UTAMA & FASILITAS PRODUKSI
LEMBAGA PROFESIONAL & BANK
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
LABA RUGI
ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
GAMBARAN UMUM 2011
PEMASARAN
DISTRIBUSI
TATA KELOLA PERSEROAN
TUGAS DEWAN KOMISARIS
& DEWAN DIREKSI
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT INTERNAL
MANAJEMEN RISIKO
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERNYATAAN
DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS
- 2 -
- 4 -
- 5 -
- 6 -
- 8 -
- 10 -
- 13 -
- 14 -
- 16 -
- 17 -
- 19 -
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
- 27 -
- 29 -
- 33 -
- 37 -
- 41 -
- 43 -
- 44 -
- 45 -
- 46 -
- 53 -
- 55 -
- 58 -
VISI, MISI & JAMINAN MUTUVISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE
VISI Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia
dengan menghasilkan dan mendistribusikan
produk-produk berkualitas tinggi dengan harga
terjangkau bagi rakyat Indonesia.
MISI Membantu meningkatkan kualitas hidup
bangsa Indonesia dengan memproduksi dan
mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal dan aman bagi pelanggan.
VISION
To be the largest bread manufacturing company in
Indonesia producing and distributing high quality
products at affordable prices for the people of
Indonesia.
MISSION
Enabling Indonesians to enjoy a quality of life with
the production and distribution of foodstuffs that
are truly high quality, healthy, halal and safe for
customers.
SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBKABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
2 Laporan Tahunan 2011
JAMINAN MUTUDalam menjalankan visi dan misi, Perseroan telah
menentukan Jaminan Mutu sebagai berikut :
1. Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu
tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi
melalui penerapan GMP (Good Manufacturing
Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating
Procedure), HACCP (Hazard Analysis and Critical
Control Point), dan SJH (Sistem Jaminan Halal),
sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan
atas produk-produk perseroan.
2. Menggalang partisipasi aktif dan positif
seluruh karyawan dalam rangka memelihara,
mengembangkan, dan meningkatkan mutu kerja
secara berkelanjutan.
QUALITY ASSURANCETo fulfill its vision and mission, the Company adopts and
is committed to the following :
1. Consistently produce high quality, healthy, halal, and
safe product for consumption through implementation
of GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP
(Hazard Analysis and Critical Control Point), and SJH
(Sistem Jaminan Halal), in order to provide customer
satisfaction of the company's products.
2. To promote active and positive participation from
all employees in order to maintain, develop and
consistently improve the quality of work.
3Annual Report 2011
SEJARAH PERSEROANCOMPANY MILESTONES
1995Berdiri sebagai Perseroan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation.
Incorporated as a Foreign Investment Company with the name PT. Nippon Indosari Corporation.
1997Beroperasi secara komersial dengan satu pabrik di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat dengan dua lini mesin dan memproduksi roti dengan merek : Sari Roti.
Commercially operated with two lines of production in a factory in Block W, Jababeka Industrial Estate, Cikarang, West Java and produced bread with the brand : Sari Roti.
2001Meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Blok W sebesar 100% dengan menambah dua lini mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.
Increased the production capacity in Block W factory by 100% by adding two lines of production for white bread and sweet bread types.
2005Perseroan membuka pabrik kedua di Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur, dengan memasang dua lini mesin, guna melakukan penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Bali.
The Company opened the second factory in Pasuruan Industrial Estate, East Java by installing two lines of production, in order to penetrate the market in East Java and Bali.
2008Perseroan membuka pabrik ketiga dengan dua lini mesin di Blok U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, guna memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
The Company opened the third factory with two lines of production in Block U, Jababeka Industrial Estate, Cikarang, West Java, in order to meet increasing market demand.
2010Penawaran Umum Saham Perdana dilakukan pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia.
The Initial Public Offering took place on June 28, 2010 in the Indonesia Stock Exchange.
2011Perseroan membuka tambahan tiga pabrik di Semarang-Jawa Tengah, Medan-Sumatera Utara dan Cibitung-Jawa Barat.
The Company opened three additional factories in Semarang-Central Java, Medan-North Sumatera and Cibitung-West Java.
4 Laporan Tahunan 2011
PENGHARGAAN & PRESTASIAWARDS & ACHIEVEMENTS
Sari Roti berhasil meraih Top Brand 2011 dan Top
Brand For Kids 2011, setelah dua tahun berturut-
turut di tahun 2009 dan 2010 mendapatkan
penghargaan yang sama untuk kategori roti tawar.
Perseroan berhasil meraih penghargaan Rekor Bisnis
(ReBi) pada tahun 2011 sebagai
Perseroaan dengan kapasitas
produksi roti terbesar di Indonesia.
Perseroan berhasil meraih
penghargaan "Best Under A Billion"
dari Majalah Forbes Asia. Perseroan
terpilih dari 15.000 perusahaan
publik di Asia dan merupakan satu
dari tiga perusahaan yang berasal
dari Indonesia yang masuk dalam
jajaran tersebut. Perseroaan harus
memenuhi beberapa kriteria:
memiliki pendapatan tahunan antara US$ 5 juta
hingga US$ 1 miliar dan sebagai perusahaan publik
minimal satu tahun. Perseroan kemudian dinilai untuk
pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan dan ROI
(Return on Investment) selama 1-3 tahun sebelumnya.
Sari Roti won the Top Brand 2011 and the Top
Brand For Kids 2011, after two consecutive years in
2009 and 2010 obtained the same award for white
bread category.
The Company was recognized by the Rekor Bisnis
(Rebi) award in 2011 as a company
with the largest bread production
capacity in Indonesia.
The Company won the "Best
Under A Billion" award
by Forbes Asia magazine.
The Company was selected out of
15,000 public companies in Asia
and as one of three Indonesian
companies who won this award.
The Company must meet several
criteria: annual revenues between
USD 5 million up to USD 1 billion and as a public
company for at least one year.
Companies are then screened for earnings growth,
sales growth and ROI (Return on Investment) over
the past 1-3 years.
5Annual Report 2011
Cake Line
Roti Sandwich Roti BurgerPlain Roll
ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS
Chiffon Cup Cake
White Bread Line
6 Laporan Tahunan 2011
Roti Sobek
Roti Isi
Roti Krim
Sweet Bread Line
7Annual Report 2011
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMAMESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dengan berbesar hati, saya melaporkan berbagai
kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang telah
dilalui oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. selama
tahun 2011. Pada tahun ini, manajemen PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. telah berhasil meningkatkan usaha
dan kinerja Perseroan menjadi lebih baik. Manajemen
telah berhasil melaksanakan beberapa inisiatif untuk
meningkatkan performa keuangan dan operasional
Perseroan.
Laba usaha Perseroan selama tahun 2011 adalah
sebesar Rp153 miliar atau meningkat sebesar 13% dari
Rp136 miliar pada tahun 2010 karena meningkatnya nilai
penjualan Perseroan. Laba Neto Perseroan selama tahun
2011 adalah sebesar Rp116 miliar atau naik 16% dari
sebelumnya Rp.100 miliar pada tahun 2010.
Dear Shareholders,
I am heartened to report on the progress achieved
and challenges that PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
overcame during 2011. In 2011, the management of PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. succeeded in improving
the Company's business and performance. Management
has successfully implemented several initiatives to
improve both financial and operational performance of
the Company.
The Company's operating income in 2011was IDR153
billion, representing an increase of 13% from IDR136
billion recorded in 2010 owing to the increased value of
the Company’s sales. Net Income rose to IDR116 billion
in 2011, up 16% from IDR100 billion in 2010.
8 Laporan Tahunan 2011
Prospek perekonomian Indonesia akan tetap baik
terutama didorong oleh konsumsi masyarakat dan
meningkatnya investasi di dalam negeri. PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. akan terus mengalami
pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya daya beli
masyarakat terutama pengeluaran belanja makanan
kemas.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan
terima kasih kepada para pemegang saham, pelanggan,
pemasok dan seluruh mitra kerja atas dukungan dan
kerjasamanya sehingga Perseroan dapat menutup tahun
2011 dengan hasil yang menggembirakan. Saya juga
menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi,
manajemen dan seluruh jajaran karyawan atas dedikasi
yang telah dilakukan.
Kami percaya dengan didukung oleh manajemen,
pemegang saham dan konsumen yang setia, kami akan
dapat meningkatkan kinerja ditahun 2012.
Jakarta, Maret | March 2012
Benny Setiawan Santoso
President Commissioner
Indonesia's economic prospects will remain strong
largely driven by private consumptionand increased
investment in thecountry. PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. willcontinue to experience growth in tandem with
increasing consumer purchasing power, especially
spending on packaged foods.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like
to thank our shareholders,customers, suppliers and all
partners for their support and cooperation in enabling
the Company to achieve encouraging results in 2011.
I also express our appreciation to the Board of Directors,
management and all employees for their dedication.
We believe the Company will further improve performance
in 2012 with the support from management, shareholders
and our loyal customers.
9Annual Report 2011
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEOREPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO
Para Pemegang Saham yang terhormat,
PENCAPAIAN KINERJA YANG LEBIH BAIK DI TAHUN 2011Tahun 2011 merupakan tahun yang sangat berkesan bagi PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Perseroan mendapatkan penghargaan “The Best Under A Billion” dari Forbes Asia. Kami membuka pabrik-pabrik baru di Semarang, Medan dan Cibitung. Pabrik baru kami di Cibitung dengan kapasitas ganda memulai dry run di bulan Desember. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan produk-produk kami, kami akan membangun lebih banyak pabrik dengan kapasitas ganda di masa yang akan datang.
Varian-varian baru diluncurkan, seperti roti isi sapi panggang, roti isi ayam rasa teriyaki dan roti sandwich isi selai kacang dan coklat (roti sandwich cepat habis terjual di hampir setiap lokasi distribusi). Kami terus mengembangkan Departemen Riset dan Pengembangan untuk dapat memperkenalkan lebih banyak varian produk baru untuk menyesuaikan dengan tren gaya hidup konsumen yang cepat berubah.
Dear Shareholders,
EXCELLING TO NEW HEIGHTS IN 2011
2011 was a very good year for PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. The company also won “The Best Under A Billion” award by Forbes Asia. We opened our new plants in Semarang, Medan and Cibitung. Our double capacity plant in Cibitung commenced dry run in December. Due to the high demand of our products, we will be building more double capacity plants in the future.
New products were launched, such as Beef Barbeque Bun, Chicken Teriyaki Bun, Peanut butter and Chocolate sandwiches (the sandwiches are quickly sold out at almost every location that we distribute to). We continue to expand our Research & Development Department to introduce more new products to adapt to the rapidly changing lifestyle of our consumers.
10 Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2010, kami berhasil meningkatkan arus kas operasi sehingga kami dapat membagikan dividen sebesar Rp24,9 miliar atau Rp24,64 per saham kepada para pemegang saham, hal ini mencerminkan dividend payout ratio sebesar 25%.
SEKILAS KINERJA 2011Penjualan Neto +33%Laba sebelum pajak penghasilan +15%Laba per saham +7,7%Pertumbuhan Total Aset +34%
Dengan komposisi 65% dari populasi Indonesia berumur di bawah 35 tahun, demografis Indonesia akan sangat menarik bagi industri manufaktur roti berskala besar untuk dua belas tahun mendatang bahkan lebih. Gaya hidup dari generasi muda ini akan menciptakan permintaan yang tinggi bagi produk-produk kami. Kami merencanakan untuk membangun lima pabrik tambahan pada tahun 2012, tiga diantaranya merupakan perluasan dari pabrik yang telah ada (Pasuruan, Semarang dan Medan) dan dua pabrik merupakan pengembangan di kota-kota baru yaitu Palembang dan Makassar.
Tahun 2011 kembali merupakan tahun dengan pencapaian yang luar biasa dan momentum tersebut akan terus berlanjut di tahun 2012. Kami berterima kasih kepada manajemen dan seluruh karyawan Perseroan karena kesetiaan, kerja keras dan dedikasinya telah menyukseskan Perseroan. Kami menghargai para pemegang saham dan direksi yang terus menunjukkan kepercayaan dan dukungannya kepada Perseroan.
Tahun 2012 akan membawa kami kepada tingkat pencapaian yang lebih luar biasa lagi dalam hal pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, imbal hasil keuangan serta sistem manajemen dan operasional, seiring dengan pertumbuhan nilai investasi bagi seluruh pemegang saham kami.
Jakarta, Maret 2012 | March 2012
Wendy YapPresident Director & Chief Executive Officer
In 2010, we generated increased cash flow from our operations, hence were able to distribute dividends of IDR 24.9 Billion or IDR 24.64 per share to our shareholders, representing a 25% dividend payout ratio.
2011 FINANCIAL SNAPSHOTNet Sales + 33 %Income Before Income Tax + 15 %Earnings Per Share + 7.7 %Total Asset Growth + 34 %
With 65% of Indonesia's population under 35 years old, the demographics of Indonesia will be very attractive for the mass market bread industry for the next 12 years or more . The lifestyle of this younger generation will sustain the high demand for our products. We plan to build five additional plants in 2012, three on existing locations (Pasuruan, Semarang and Medan) and two in new cities, namely, Palembang and Makassar.
2011 has been another year of excellent performance and the momentum will continue into 2012. We thank our management and employees whose loyalty, hard work and dedication have made this company a big success. We are grateful to our shareholders and directors for their continued trust and support for the company.
2012 will bring us to a higher level of excellence in terms of long term sustainable growth, financial returns, management and operational systems as we grow the investment value for all our shareholders.
11Annual Report 2011
12 Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan Rupiahkecuali dinyatakan lain
2011 2010 2009 2008 2007 In million Rupiah
unless otherwise stated
Penjualan Neto 813.342 612.192 485.920 383.553 250.513 Net Sales
Laba Bruto 379.404 289.025 222.099 161.193 104.853 Gross Profit
Laba Usaha** 153.227 135.658 91.519 65.032 32.770 Income from Operations**
Laba Neto 115.933 99.775 57.115 42.412 17.778 Net Income
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (juta)
1.012 1.012 861 861 173 Shares Outstanding Issued and Fully Paid (million)
Laba Usaha Per Saham (Rp)*
151 145 106 76 189 Income from Operations Per Share (Rp)*
Laba Neto Per Saham (Rp)* 115 106 66 49 102 Earnings Per Share (Rp)*
Aset Lancar 190.231 212.987 137.585 104.200 43.023 Current Assets
Liabilitas Jangka Pendek 148.209 92.639 95.448 91.439 36.700 Current Liabilities
Modal Kerja Bersih 42.022 120.348 42.137 12.761 6.323 Net Working Capital
Total Aset 759.137 568.265 346.978 308.613 169.468 Total Assets
Pengeluaran Barang Modal 224.224 162.580 19.870 88.740 19.812 Capital Expenditures
Total Ekuitas 546.441 455.452 167.840 130.725 88.313 Total Equity
Total Liabilitas 212.696 112.813 179.138 177.888 81.154 Total Liabilities
Pinjaman Bank 33.072 - 93.750 90.052 40.000 Bank Loan
Imbal Hasil atas Aset (%)/Laba Neto
15.27% 17.56% 16.46% 13.74% 10.49% Return on Assets (%)/ Net Income
Imbal Hasil atas Aset (%)/Laba Usaha
20.18% 23.87% 26.38% 21.07% 19.34% Return on Assets (%)/Income from Operations
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 21.22% 21.91% 34.03% 32.44% 20.13% Return on Equity (%)
Rasio Lancar 1.3 2.3 1.4 1.1 1.2 Current Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Aset
0.3 0.2 0.5 0.6 0.5 Liabilities to Assets Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
0.4 0.2 1.1 1.4 0.9 Liabilities to Equity Ratio
* Dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang saham ** Disajikan kembali sesuai dengan klasifikasi 2011
* Calculated based on Weighted average number of shares **Represented accordance 2011 classification
13Annual Report 2011
KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE
Penjualan Neto (Jutaan Rupiah)Net Sales (Million Rupiah)
Total Aset (Jutaan Rupiah)Total Assets (Million Rupiah)
169,468
308,613 346,978
568,265
759,137
2007 2008 2009 2010 2011
250,513
383,553485,920
612,192
813,342
2007 2008 2009 2010 2011
14 Laporan Tahunan 2011
Laba Neto & Laba Usaha (Jutaan Rupiah)Net Income & Income from Operations (Million Rupiah)
Laba NetoNet Income
Laba UsahaIncome From Operations
Total Ekuitas (Jutaan Rupiah)Total Equity (Million Rupiah)
546,441
455,452
167,840130,725
88,313
17,77832,770
42,412
65,03257,115
99,77591,519
135,658
115,933
153,227
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
15Annual Report 2011
Per 31 Desember 2011 sejumlah 1.012.360.000
saham Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per
lembar saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia,
dengan jumlah pemegang saham 501. Volume
saham yang diperdagangkan di pasar regular
selama tahun 2011 berjumlah 117.136.000
dengan harga per lembar saham berkisar antara
Rp1.950 hingga Rp3.875 dan ditutup pada Rp3.325.
As of December 31, 2011 the Company’s 1,012,360,000
shares with a par value of IDR100 per share listed on the
Indonesia Stock Exchange, had a total of 501 registered
shareholders. Share volume traded on the stock market
in 2011 amounted to 117.136.000 shares with price per
share ranging from IDR1,950 to IDR3,875 and a closing
price at IDR3,325.
INFORMASI HARGA SAHAMSHARE PRICE INFORMATION
TriwulanQuarter
HARGA (Rupiah)PRICE (Rupiah)
TahunYear
Tertinggi High
Terendah Low
PenutupanClosing
Volume
2010
III 3.150 1.390 2.800 285.894.000
IV 3.375 2.150 2.650 62.111.500
Selama Tahun Laporan During the year
3.375
1.390
2.650
348.005.500
2011I
2.900
1.950
2.825
40.084.500
II 3.000 2.675 2.825 27.344.000
III 3.875 2.625 3.000 33.799.000
IV 3.800 2.850 3.325 15.908.500
Selama Tahun Laporan During the year
3.875 1.950 3.325 117.136.000
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)
Vo
lum
e
Shar
e P
rice
16 Laporan Tahunan 2011
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Saham Perseroan didaftarkan dan ditawarkan kepada
publik pada tanggal 28 Juni 2010 yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI sebanyak
151.854.000 (seratus lima puluh satu juta delapan ratus
lima puluh empat ribu lembar), dengan harga perdana
sebesar Rp1.275 (seribu dua ratus tujuh puluh lima) per
lembar saham. Nilai Penawaran Umum Perdana adalah
sebesar Rp193.613.850.000 (seratus sembilan puluh
tiga miliar enam ratus tiga belas juta delapan ratus lima
puluh ribu).
Realisasi dana hasil penawaran umum tahun 2010 telah
digunakan untuk pembukaan pabrik Semarang dan
pabrik Medan, serta sebagian digunakan untuk pelunasan
hutang Bank Central Asia.
Use of Funds from Initial Public Offering
The Company shares were registered and offered
to the public on June 28, 2010 and listed on the
Indonesia Stock Exchange with the code as ROTI for
total 151,854,000 (one hundred fifty one million eight
hundred fifty four thousand) shares, with the initial price
of IDR1,275 (one thousand two hundred and seventy-
five) per share. The Initial Public Offering (IPO) value
was IDR193,613,850,000 (one hundred ninety-three
billion six hundred and thirteen million eight hundred fifty
thousand).
Proceeds from the IPO in 2010 were used for the opening
of factories in Semarang-Central Java and Medan-North
Sumatera and for debt repayment to Bank Central Asia.
Kebijakan Dividen
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tanggal 23 Maret 2011, Perseroan
telah membagikan dividen tunai sebesar 25% dari
Laba Neto tahun 2010 pada bulan Mei 2011 sebesar
Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per lembar saham.
Dividend Policy
In accordance with the Annual General Meeting of
Shareholders on March 23, 2011, the Company paid
a cash dividend of 25% of 2010 net income on May
2011, amounting to IDR 24,943,781,094 or IDR24,64
per share.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 31 DESEMBER 2011The Composition of Stockholders December 31, 2011
Bonlight Investments LimitedRp 34.420.240.000
Treasure East Investments LimitedRp 34.420.240.000
Shikishima Baking Co., LtdRp 8.605.060.000
Sojitz CorporationRp 4.302.530.000
Masyarakat Umum | PublicRp 19.487.930.000
Jumlah | TotalRp 101.236.000.000
Jumlah Saham | Number of Shares1.012.360.000
34%344.202.400
19.25%194.879.300
4.25%43.025.300
34%344.202.400
8.50%86.050.600
17Annual Report 2011
Sari Roti memperkenalkan Roti Sandwich pada tahun 2011
18 Laporan Tahunan 2011
Sari Roti introduced Roti Sandwich in 2011
DATA PERSEROANCORPORATE DATA
Dewan Komisaris & Dewan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan
pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris | The Board of Commissioners
Nama | Name Jabatan | Position
Benny Setiawan Santoso Presiden Komisaris | President Commissioner
Tan Hang Huat Komisaris | Commissioner
Seah Kheng Hong Conrad Komisaris Independen | Independent Commissioner
Dewan Direksi | The Board of Directors
Nama | Name Jabatan | Position
Wendy Sui Cheng Yap Presiden Direktur & CEO | President Director & CEO
Indrayana Direktur | Director
Kaneyoshi Morita Direktur | Director
Takao Okabe Direktur | Director
Yenni Husodo Direktur | Director
Chin Yuen Loke Direktur Tidak Terafiliasi | Non-Affiliated Director
The Board of Commissioners & The Board of Directors
The Board of Commissioners and the Board of Directors
of the Company in 2011 as follows:
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Presiden Direktur & CEOPresident Director & CEO
Direktur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director
Direktur KepatuhanCompliance Director
Sekretaris PerseroanCorporate Secretary
Sumber Daya ManusiaHuman
Resources
Keuangan& Akuntansi
Finance & Accounting
Teknologi Informasi
Information Technology
PemasaranMarketing
ProduksiProduction
Pengembangan & Kualitas Produk
Product Development & Quality Assurance
PembelianPurchasing
Direktur KeuanganFinance Director
Direktur Pengembangan Produk & Teknologi
Product Development & Technology Director
Direktur PembelianPurchasing Director
Audit InternalInternal Audit
STRUKTUR ORGANISASI | ORGANIZATION STRUCTURE
19Annual Report 2011
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula sebagai Executive Director PT. Salim Group, Director PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Non-Executive Director First Pacific Co., Ltd., Director/Advisory Board Phillipines Long Distance Telephone Company dan Komisaris PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Lulus dari Business Studies di Ngee Ann College,
Singapore.
Tan Hang HuatKomisaris / Commissioner
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula
sebagai Komisaris PT. Ria Bintan, Komisaris
PT. Agro Green Asia dan Presiden Komisaris
PT. Panduharapan Nusa. Meraih gelar
Bachelor of Commerce dari University of
Newcastle, Australia.
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite
Audit PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula
sebagai Managing Director Ennea Resources
Pte, Ltd. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Merchant Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President Bankers
Trust Company Singapore, Vice President
Prudential Bache Securities Ltd Singapore,
dan General Manager Pynacle Pte. Ltd.
Meraih gelar Bachelor of Science dari
University of Singapore.
Indonesian Citizen. Serves as President Commissioner of PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. He also serves as Executive Director PT. Salim Group, Director PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Non-Executive Director First Pacific Co., Ltd., Director/Advisory Board Phillipines Long Distance Telephone Company and Commissioner PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Graduated from Business Studies at
Ngee Ann College, Singapore.
Singapore Citizen. Serves as Commissioner
of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since
2010. He also serves as Commissioner of
PT. Ria Bintan, Commissioner of PT. Agro
Green Asia and President Commissioner
of PT. Panduharapan Nusa. Graduated with
Bachelor of Commerce degree from the
University of Newcastle, Australia.
Singapore Citizen. Serves as Independent
Commissioner and Chairman Audit
Committee of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. He also serves as
Managing Director of Ennea Resources Pte,
Ltd. Previously served at Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President of Bankers
Trust Company Singapore, Vice President at
Prudential Bache Securities, Ltd Singapore
and General Manager at Pynacle Pte. Ltd.
Graduated with Bachelor of Science degree
from the University of Singapore.
DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS
Benny Setiawan SantosoPresiden Komisaris / President Commissioner
Seah Kheng Hong ConradKomisaris Independen / Independent Commissioner
20 Laporan Tahunan 2011
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur & CEO PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak 1998. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT. Suryamas Dutamakmur Tbk., Presiden Direktur PT. Wendy Citrarasa, Alternate Director Kerry Trading Hong Kong, Presiden Wemith Corporation California, Amerika Serikat dan Presiden Prima Development Company, Amerika Serikat. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne, Australia.
IndrayanaDirektur / Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak 2010. Saat ini menjabat pula sebagai Business Development Grup Salim. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Marketing Director PT. Samsung Electronic Indonesia, Regional Director Electrolux-Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip Electronics Indonesia, Executive Director PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales Marketing Manager PT. Tootal Thread Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo Scan Pacific, dan dibagian produksi di Verkade Biskuit PT. Makindo Perdana. Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor dan Master of Business Administration dari Central Institute of Management Jakarta.
Kaneyoshi MoritaDirektur / Director
Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Managing Director, Managing Director, Director, General Manager, dan Manager Shikishima Baking Co., Ltd., serta staff The Fuji Bank Ltd. Lulus dari Departemen Ekonomi, College of Economics, Aoyama Gakuin University.
Indonesian Citizen. Serves as President Director & CEO of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 1998. Served as Director PT Suryamas Dutamakmur Tbk., President Director of PT. Wendy Citrarasa, Alternate Director Kerry Trading Hong Kong, President Wemith Corporation California, United State of America and President of Prima Development Company, United State of America. Graduated with Bachelor of Commerce degree from the University of Melbourne, Australia.
Indonesian Citizen. Serves as Compliance Director of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. Serves as Business Development in Salim Group. Served as Marketing Director PT. Samsung Electronic Indonesia, Regional Director Electrolux-Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip Electronics Indonesia, Executive Director PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales Marketing Manager PT. Tootal Thread Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo Scan Pacific, and in production of Verkade Biskuit PT. Makindo Perdana. Graduated with Bachelor in Food Technology and Nutrition from Bogor Agricultural University and a Master of Business Administration from Central Institute of Management, Jakarta.
Japanese Citizen. Serves as Product Development and Technology Director of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010. Served as Senior Managing Director, Managing Director, Director, General Manager, and Manager Shikishima Baking Co., Ltd., and staff at The Fuji Bank Ltd. Graduated from the Department of Economics, College of Economics, Aoyama Gakuin University.
DEWAN DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
Wendy Sui Cheng YapPresiden Direktur & CEO / President Director & CEO
21Annual Report 2011
Takao OkabeDirektur / Director
Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai
Direktur Pembelian PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai
General Manager PT Sojitz Indonesia, dan
bekerja di Nissho Iwai Corporation. Lulus
dari Spanish Department Faculty of Foreign
Studies, University of Kobe City.
Yenni Husodo Direktur / Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur Keuangan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya
menduduki berbagai jabatan dalam berbagai
Perseroan. Meraih gelar sarjana ekonomi
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Direktur Tidak Terafiliasi PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Jabatan
senior sebelumnya termasuk Presiden
Canexcel International Pte. Ltd., Direktur
Credit Suisse Private Banking, Senior
Manager Standard Chartered Bank. Meraih
gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi
dari University of Western Ontario.
Japanese Citizen. Serves as Purchasing
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Served as General
Manager of PT Sojitz Indonesia, Nissho Iwai
Corporation. Graduated from the Spanish
Department Faculty of Foreign Studies,
University of Kobe City.
Indonesian Citizen. Serves as Finance
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Previously held various
positions in several companies. Graduated
with Bachelor of Economics, University of
Indonesia.
Singapore Citizen. Serves as Non-Affiliated
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Previous senior positions
include President of Canexcel International
Pte. Ltd., Director of Credit Suisse Private
Banking, Senior Manager of Standard
Chartered Bank. Graduated with Bachelor
of Arts in Economics from the University of
Western Ontario.
DEWAN DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
Chin Yuen LokeDirektur Tidak Terafiliasi / Non-Affiliated Director
22 Laporan Tahunan 2011
STRUKTUR MANAJEMENMANAGEMENT STRUCTURE
OPERASIONALOPERATIONS
OPERASIONAL OPERATIONS
Yusuf Hady
KEUANGAN FINANCE
Arlina Sofia
PENGEMBANGAN BISNIS BUSINESS DEVELOPMENT
Jong Kim Kiam
PABRIK FACTORY
Marlan Rustiady
PENJUALAN DAN PEMASARAN SALES AND MARKETING
Freddy Henokh
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Damayanti Anita Dewi
PEMBELIAN PURCHASING
Hendrika Visudhi
FUNGSI KORPORASICORPORATE SERVICES
HUBUNGAN INVESTOR INVESTOR RELATIONS
HUBUNGAN MASYARAKAT PUBLIC RELATIONS
Chin Yuen Loke
Yusuf Hady
SEKRETARIS PERSEROANCORPORATE SECRETARY
Arlina Sofia
HUKUMLEGAL
Sri Mulyana
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RESEARCH AND DEVELOPMENT
Arief Ahmad Risandi
23Annual Report 2011
Seah Kheng Hong ConradKetua Komite Audit / Chairman Audit Committee
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.
Saat ini menjabat pula sebagai Managing Director
Ennea Resources Pte, Ltd. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Merchant Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President Bankers Trust
Company Singapore, Vice President Prudential
Bache Securities Ltd Singapore, dan General
Manager Pynacle Pte. Ltd. Meraih gelar Bachelor of
Science dari University of Singapore.
Denny Anggota / Member
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai anggota
Komite Audit Perseroan sejak 2010. Sebagai
Akuntan Register Negara, bersertifikat Akuntan
Publik dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Institut Bisnis Indonesia, dengan pengalaman pada
kantor akuntan publik selama tujuh tahun.
Antonius Bayu Purnama IrawanAnggota / Member
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010.
Sebagai Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Universitas Atmajaya, dengan pengalaman sebagai
internal audit pada perseroan publik selama
delapan tahun.
Singapore Citizen. Serves as Independent
Commissioner and Chairman Audit Committee of
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010.
He also serves as Managing Director of Ennea
Resources Pte, Ltd. Previously served at Cargill
Commodity Trading Singapore, Vice President of
Bankers Trust Company Singapore, Vice President
at Prudential Bache Securities, Ltd Singapore and
General Manager at Pynacle Pte. Ltd. Graduated
with Bachelor of Science degree from the University
of Singapore.
Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee
member since 2010. State Registered Accountant,
Certified Public Accountant and Bachelor of
Economics major in accounting from Institut Bisnis
Indonesia, with seven years experience in public
accountant firms.
Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee
member since 2010. Bachelor of Economics
majoring in Accounting from Atmajaya University,
with eight years experience as internal audit in
public companies.
PROFIL KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE PROFILE
24 Laporan Tahunan 2011
Sekretaris Perseroan bertugas sebagai penghubung
antara Perseroan dengan institusi pasar modal,
pemegang saham dan masyarakat. Sekretaris
Perseroan juga bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar
modal, memberikan saran kepada Direksi tentang
perubahan peraturan serta mengatur pertemuan
Direksi.
ARLINA SOFIA
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Sekretaris Perseroan sejak tahun 2010.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Finance
Accounting Manager sejak tahun 1996 dan posisi
manajerial pada bidang pengawasan keuangan di
beberapa Perseroan, yaitu PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk., PT. Sanmaru Food Mfg dan PT. Surya
Pangan Indonusa.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi
dari Universitas Darma Agung, Medan.
The Corporate Secretary is the liaison officer between
the Company and the capital market, shareholders
and the public. The Corporate Secretary is also
responsible for compliance with capital market rules
and regulations, advising the Board of Directors on
any regulatory changes as well as administering the
meeting of the Board of Directors.
Indonesian Citizen. Serves as Corporate Secretary
since 2010. As a Finance Accounting Manager
since 1996. Held managerial positions in financial
supervision in PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.,
PT. Sanmaru Food Mfg and PT. Surya Pangan
Indonusa.
Graduated with Bachelor of Economics majoring in
Accounting from the University of Darma Agung,
Medan.
SEKRETARIS PERSEROANCORPORATE SECRETARY
25Annual Report 2011
KANTOR PUSAT HEAD OFFICE
Kawasan Industri Jababeka Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41
Cikarang, Bekasi 17530 – Jawa Barat Tel : (021) 8935088, Fax : (021) 8935286, 8935473
Website : www.sariroti.com
Cikarang :Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41 Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat
Tel : (021) 8935088 Fax : (021) 8935286, 8935473
Kawasan Industri Jababeka Jl. Jababeka XVII B, Blok U No.33
Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa BaratTel : (021) 89840448
Cibitung :Kawasan Industri MM 2100
Jl. Selayar blok A9Cibitung, Bekasi 17520 - Jawa Barat
Tel : (021) 89983876, 89844953Fax : (021) 89844955
Pasuruan :Kawasan Industri PIER Jl. Rembang Industri Raya No.28 Pasuruan 67152 - Jawa TimurTel : (0343) 740388Fax : (0343) 740387
Semarang :Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya III No.1 Semarang 50153 - Jawa TengahTel : (024) 8660545Fax : (024) 8660874
Medan :Kawasan Industri Medan Star Jl. Pelita Raya I No. 8 -10Lubuk Pakam KM 19.5 - Sumatera UtaraTel : (061) 7945828, 7945829Fax : (061) 7945830
CikarangCibitung
Semarang
Medan
Pasuruan
LOKASI FASILITAS UTAMA & FASILITAS PRODUKSILOCATION OF MAJOR FACILITIES & PRODUCTION FACILITIES
PABRIKFACTORIES
26 Laporan Tahunan 2011
Lembaga Profesional & BankProfessional Firms & Banks
KONSULTAN HUKUM
LAW FIRM
Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata
Gedung Ratu Prabu 1 Lantai1
Jl. TB. Simatupang Kav.20
Jakarta 12560
NOTARIS
NOTARY
FX Budi Santoso Isbandi, S.H.
Jl. Tanah Abang II No.5
Jakarta 10160
BANK
BANK
Bank Central Asia, Tbk
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Bank Negara Indonesia, Tbk
Bank Permata, Tbk
Bank Resona Perdania
AKUNTAN PUBLIK
PUBLIC ACCOUNTANTS
Purwantono, Suherman & Surja
(Anggota Ernst & Young Global)
Gedung Bursa Efek Indonesia
Menara II, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
BIRO ADMINISTRASI EFEK
SHARE REGISTRAR
PT. Raya Saham Registra
Plaza Sentral, Lantai 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
27Annual Report 2011
"Sari Roti adalah makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati di mana saja serta kapan saja"
"Sari Roti is a practical and healthy food that can be enjoyed anywhere and anytime"
28 Laporan Tahunan 201128 Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2011 Perseroan kembali mengalami
peningkatan kinerja keuangan; hal ini tercermin dari
pencapaian Laba Neto yang konsisten meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan
berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja
keuangan selama lima tahun berturut-turut.
LABA RUGI Profit and Loss
In 2011, the Company saw an increase in financial
performance again; this is evidenced by the increase
in Net Income compared to the previous year. The
Company succeeded in maintaining growth in the
financial performance for five consecutive years.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Penjualan Neto dan Laba untuk periode yang berakhir pada 2011 dan 2010
Net Sales & Profit for period ended in 2011 and 2010
Penjualan Neto Net Sales
813
2011 2010
379
153 116
612
289
136 100
Laba NetoNet Income
Laba BrutoGross Profit
Laba UsahaIncome from Operations
dala
m m
iliar
Rup
iah
in b
illio
n R
upia
h
29Annual Report 2011
Penjualan NetoPenjualan Neto Perseroan selama tahun 2011 sebesar
Rp813 miliar, meningkat 33% dari sebelumnya Rp612
miliar pada tahun 2010.
Berdasarkan kategori produk, roti manis memberikan
kontribusi terbesar atas penjualan Perseroan. Total
kontribusi roti manis dan roti tawar terhadap total
penjualan pada tahun 2011 adalah 56% dan 44%,
dibandingkan tahun 2010 adalah 58% dan 41%.
Net SalesThe Company’s Net Sales in 2011 expanded to IDR813
billion, up by 33% from IDR612 billion in 2010.
By product categories, sweet bread accounted for the
largest contribution to the Company’s sales. The total
contribution of sweet bread and white bread to total sales
in 2011 was 56% and 44%, while in 2010 was 58% and
41% respectivety.
Penjualan Neto per Kategori ProdukNet Sales by Product Category
2011
500
300
400
200
100
2010
455
3
357
249
6
355
Roti ManisSweet Bread
LainnyaOthers
Roti TawarWhite Bread
dala
m m
iliar
Rup
iah
in b
illio
n R
upia
h
30 Laporan Tahunan 2011
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2011
adalah sebesar Rp434 miliar, meningkat 34% dari
sebelumnya Rp323 miliar pada tahun 2010.
Dari jumlah beban pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan sebesar
Rp334 miliar atau 77%.
The Company’s Cost of Goods Sold in 2011 was IDR434
billion, up 34% from IDR323 billion in 2010.
The largest component of the total Cost of Goods Sold
was raw materials and packaging costs which was
IDR334 billion or 77%.
Beban Pokok PenjualanCost of Goods Sold
Bahan BakuRaw Materials
2011 2010
Upah LangsungDirect Labor
DepresiasiDepreciation
UtilitasUtilities
Lain-lainOthers
450
350
400
300
250
150
200
Total 434
38 (9%)
19 (4%)
24 (6%)19 (4%)
334 (77%)
30 (9%)
13 (4%)15 (5%)17 (5%)
248 (77%)
dala
m m
iliar
Rup
iah
in b
illio
n R
upia
h
Total 323
31Annual Report 2011
Beban Penjualan dan Beban Umum & AdministrasiBeban Penjualan dan Beban Administrasi pada periode
2011 masing-masing sebesar Rp183 miliar dan Rp50
miliar atau 23% dan 6% terhadap Penjualan Neto. Hal ini
cukup konsisten jika dibanding dengan Beban Penjualan
dan Beban Umum & Administrasi pada periode 2010
yang masing-masing sebesar 22% dan 5% terhadap
Penjualan Neto.
Selling Expenses andGeneral & Administrative ExpensesSelling Expenses and General & Administrative Expenses
in 2011 amounted to IDR183 billion and Rp50 billion
or 23% and 6% respectively of Net Sales. This is fairly
consistent if compared with the Selling Expenses and
General & Administrative Expenses in 2010 of 22% and
5% of Net Sales.
Beban PenjualanSelling Expenses
Beban Umum & AdministrasiGeneral & Administrative Expenses
50 (6%)
29 (5%)
Total163
134 (22%)
Total233
2011 2010
250
170
130
90
50
210
dala
m m
iliar
Rup
iah
in b
illio
n R
upia
h
Beban Penjualan dan Beban Umum & AdministrasiSelling Expenses and General & Administrative Expenses
Laba Usaha dan Laba NetoLaba usaha tahun 2011 sebesar Rp153 miliar atau
meningkat 13% dari Rp136 miliar pada tahun 2010. Laba
Neto tahun 2011 sebesar Rp116 miliar atau meningkat
16% dari Rp100 miliar pada tahun 2010.
Income from Operations and Net IncomeIncome from Operations in 2011 was IDR153 billion up
13% compared to IDR136 billion in 2010. Net Income in
2011 was IDR116 billion up 16% versus IDR100 billion
in 2010.
183 (23%)
32 Laporan Tahunan 2011
ASETTotal aset pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp759
miliar, meningkat sebesar 34% dari Rp568 miliar di tahun
2010, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap.
Aset Lancar dan Tidak Lancar pada tahun 2011 masing-
masing sebesar 25% dan 75% dibandingkan dengan
37% dan 63% pada tahun 2010. Kenaikan Aset Tidak
Lancar pada tahun 2011 disebabkan oleh pembangunan
pabrik baru di Semarang, Medan & Cibitung sesuai
dengan rencana ekspansi Perseroan.
LIABILITASTotal Liabilitas tahun 2011 berjumlah Rp213 miliar,
meningkat sebesar 89% dari Rp113 miliar di tahun
2010. Hal ini terkait dengan penambahan hutang bank
sejumlah Rp33 miliar dan hutang lain-lain sejumlah Rp66
miliar terkait dengan pengadaan pabrik baru.
Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada
tahun 2011 masing-masing sebesar 70% dan 30%
dibandingkan dengan 82% dan 18% pada tahun 2010.
Kenaikan Liabilitas Jangka Panjang pada tahun 2011
disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan dengan
menggunakan pinjaman bank.
ASSETSTotal Assets in 2011 was IDR759 billion, up 34%
compared to IDR568 billion in 2010 due to increase in
Fixed Assets.
The Current and Non-Current Assets in 2011 were 25%
and 75%, respectively compared to 37% and 63% in
2010. The Non-Current Assets increase in 2011 was
due to the addition of new factories in Semarang, Medan
& Cibitung in accordance with the Company’s expansion
plan.
LIABILITIESTotal Liabilities in 2011 was IDR213 billion, up 89%
from IDR113 billion in 2010. This increase was due to
the addition of bank loans amounting to IDR33 billion
and other payables amounting to IDR66 billion related to
establishment of new factories.
The Current and Non-Current Liabilities in 2011 were
70% and 30%, respectively compared with 82% and
18% in 2010. The increase in Non-Current Liabilities in
2011 was due to the usage of bank loans to fund the
Company’s expansion.
Aset, Liabilitas dan EkuitasAssets, Liabilities and Equity
800759
2011 2010
546 568455
113
213
600
400
200
AsetAssets
LiabilitasLiabillities
EkuitasEquity
dala
m m
iliar
Rup
iah
in b
illio
n R
upia
h
ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
33Annual Report 2011
EKUITASTotal ekuitas pada tahun 2011 meningkat 20% menjadi
Rp546 miliar dari Rp455 miliar di tahun 2010.
KOLEKTIBILITASTingkat koleksi piutang pada tahun 2011 rata-rata 46
hari; hal ini konsisten dengan tahun 2010.
SOLVABILITAS Rasio hutang terhadap ekuitas meningkat dari 0.2 kali
pada tahun 2010 menjadi 0.4 kali pada tahun 2011.
Peningkatan ini karena hutang bank dan hutang lain-lain.
KOMITMEN MATERIAL Perseroan memiliki komitmen pembelian mesin produksi
baru sesuai dengan rencana ekspansi. Komitmen ini
dalam mata uang Yen dan sumber pendanaan yang
digunakan berasal dari pinjaman bank.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah
tanggal laporan akuntan independen
Tidak terdapat informasi dan atau fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan independen.
Transaksi benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
A. Tahun 2011, Perseroan tidak memiliki transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
B. Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi
dengan pihak-pihak berelasi meliputi penjualan
barang dagang, pembelian bahan baku dan
pembayaran royalti. Transaksi dengan pihak-
pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang disepakati kedua belah pihak.
RENCANA EKSPANSIRencana ekspansi Perseroan berupa perluasan wilayah
operasi dan peningkatan kapasitas produksi pada pabrik
yang telah ada. Tujuan rencana ini adalah sebagai tindak
lanjut atas pemenuhan permintaan pasar yang semakin
meningkat atas produk Perseroan. Ekspansi ini akan
didanai melalui pinjaman bank dan hasil kas neto dari
aktivitas operasi.
EQUITYTotal Equity in 2011 increased 20% to IDR546 billion
from IDR455 billion in 2010.
COLLECTABILITYThe receivable’s average collection days in 2011 was 46
days; this is consistent compared to 2010.
SOLVENCYThe debt to equity ratio increased from 0.2 times in 2010
to 0.4 times in 2011. The increase was due to bank loan
and other payables.
MATERIAL COMMITMENTThe Company committed to purchase new production
machineries in order to meet its expansion plan. This
commitment is in Japanese Yen and funded by bank loan.
Information and material fact occurred after the date
of independent accountant’s report
There was no information and or material fact occurred
after the date of independent accountant’s report.
Conflict of interest transaction and transaction with related parties
A. In 2011, the Company did not have any conflict of
interest transactions.
B . In the business activities, the Company entered
into certain transactions with related parties. These
included the sale of merchandise inventory, the
purchase of raw material and the payment of royalty.
Transactions with related parties were conducted
under the terms and conditions agreed between the
parties.
EXPANSION PLANThe Company’s expansion plan pertained to expansion
of operating area and production capacity increment in
existing plants. The objective of this plan is to complement
the growing market demand for the Company’s products.
The expansion will be funded from bank loans and net
cash provided by operating activities.
34 Laporan Tahunan 2011
Update of Accounting Standards and Other Regulations
The following summarizes the revised and new Accounting Standards which are relevant to the Company but not yet effective as of December 31, 2011(effective for financial statements starting on or after January 1, 2012):
PSAK No.10 (Revised 2010) : The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates
PSAK No.16 (2011) : Property, Plant, and
Equipment
PSAK No.24 (Revised 2010) : Employee Benefits
PSAK No.26 (2011) : Borrowing Costs
PSAK No.30 (2011) : Leases
PSAK No.46 (Revised 2010) : Accounting for Income
Taxes
PSAK No.50 (Revised 2010) : Financial Instruments:
Presentation
PSAK No.55 (2011) : Financial Instruments:
Recognition and
Measurement
PSAK No.56 (Revised 2011) : Earnings per Share
PSAK No.60 : Financial Instruments:
Disclosures
ISAK No.15 : PSAK No. 24-The Limit
on a Defined Benefit
Asset, Minimum
Funding Requirements
and their Interaction
ISAK No.20 : Income Taxes - Changes
in the Tax Status of an
Entity or its Shareholders
The Company is currently evaluating and has not
determined the effects of these revised and new
Standards and Interpretations on the financial statements.
Pemutakhiran Standar Akuntansi dan Ketentuan lainnya
Berikut ini ikhtisar revisi Standar Akuntansi yang relevan bagi Perseroan tetapi belum efektif diberlakukan pada tanggal 31 Desember 2011 (efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012):
PSAK No.10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing
PSAK No.16 (2011) : Aset Tetap
PSAK No.24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
PSAK No.26 (2011) : Biaya Pinjaman
PSAK No.30 (2011) : Sewa
PSAK No.46 (Revisi 2010) : Akuntansi Pajak Penghasilan
PSAK No.50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan:
Penyajian
PSAK No.55 (2011) : Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran
PSAK No.56 (Revisi 2011) : Laba per Saham
PSAK No.60 : Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
ISAK No.15 : PSAK No. 24-Batas Aset
Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya
ISAK No.20 : Pajak Penghasilan -
Perubahan Dalam Status
Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham
Perseroan sedang mengevaluasi dan belum menentukan
dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan
yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
35Annual Report 2011
36 Laporan Tahunan 2011
GAMBARAN UMUM 2011OVERVIEW OF 2011
PEMASARAN
Tahun 2011, konsep pemasaran Perseroan tetap
mempertahankan target pasar yang ditujukan kepada
keluarga di Indonesia. Hal ini terlihat dari tema iklan
Perseroan pada tahun 2011 bahwa "Sari Roti adalah
makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati
di mana saja serta kapan saja". Mulai dari pagi hari
sebagai sarapan pagi, dalam perjalanan ke kantor,
maupun pada saat waktu-waktu santai produk Perseroan
dapat dinikmati oleh konsumennya. Demikian pula
anak-anak keluarga Indonesia dapat menikmati produk
Perseroan untuk bekal ke sekolah.
Posisi produk Perseroan di pasar selama tahun 2011 masih
tetap sebagai produk roti yang berkualitas, empuk, lezat
dan bergizi. Untuk melaksanakan konsep pemasaran diatas,
Perseroan secara efisien dan efeketif menayangkan iklan-
iklan produk Perseroaan di Televisi, media cetak, Radio dan
media luar ruang. Media luar ruang merupakan salah satu
sarana media yang pertama kali digunakan oleh Perseroan.
Selain itu, Perseroan secara agresif melakukan kegiatan
promosi-promosi seperti sponsorship pada acara
olahraga (jalan sehat, sepeda/fun bike, futsal) dan
seminar-seminar. Perseroan juga membuka kios-kios
Sari Roti di lokasi wisata, antara lain di Snowbay Taman
Mini dan Taman Buah Mekar Sari. Dengan adanya kios
ini, diharapkan masyarakat semakin mudah menemui
produk Sari Roti di tempat tempat wisata.
MARKETING
The Company’s target market continues to be
focused on the family in 2011. The Company’s advertising
theme in 2011 centered on “Sari Roti a practical and
healthy food that can be enjoyed anywhere and
anytime”. Beginning at breakfast, on the way work
and throughout the day the Company's products can
be enjoyed by all consumers. Children also enjoy the
Sari Roti products when they consumer them for lunch
in schools.
The Company's product quality, namely, soft, tasty
and nutritious continous to be maintained in 2011. To
implement this marketing concept the Company used
advertisements on television, print media, radio and
outdoor media. Outdoor media is one of the media tools
that was used by the Company.
In addition, the Company is aggressively pursuing
activities such as sponsorship promotions at sporting
events (healthy walk, bike / fun bike, futsal) and seminars.
The Company also opened Sari Roti stalls at tourist sites,
among others, in Snowbay Taman Mini and Fruit Garden
Blooms Sari. This will greatly increase both the visibility
and accessibility of Sari Roti products in tourist venues.
37Annual Report 2011
Bekerjasama dengan para retailer seperti hypermarket,
supermarket dan toko kelontong. Perseroan secara
konsisten melakukan kegiatan "Oles-Oles" untuk
meningkatkan penjualan produk roti tawar. "Oles-Oles"
adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh Perseroan
dengan memberikan secara cuma-cuma olesan selai
untuk konsumennya pada saat membeli roti tawar.
Kegiatan promosi yang tetap memberikan dampak
yang tinggi untuk pemasaran produk Perseroan adalah
kunjungan pabrik. Perseoran memiliki sebuah auditorium
dengan kapasitas 80 orang di Pabrik Perseroan Jababeka
Blok U yang dapat menerima konsumen Perseroan
setiap hari kerja. Kegiatan kunjungan pabrik juga terus
dikembangkan di lokasi-lokasi pabrik Perseroan lainnya
dengan menggunakan ruangan meeting Perseroan. 80
persen tamu-tamu yang mengunjungi pabrik Perseroan
adalah anak-anak mulai dari umur 4 tahun. Mereka
adalah konsumen masa sekarang dan masa depan untuk
produk Perseroan.
Tahun 2011, Sari Roti secara sungguh-sungguh
melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan
jaringan sosial media seperti Facebook dan Twitter.
Website dan mobile website Sari Roti yang informatif
untuk memudahkan konsumen untuk melihat aktivitas
promosi, pesanan untuk membeli produk Perseroan,
mendaftar untuk kunjungan ke pabrik (factory visit)
dan juga digunakan untuk mengajukan menjadi mitra
Perseroan seperti menjadi agen atau distributor.
Sari Roti pun melakukan kegiatan promosi bersama
Perseroan lain untuk meningkatkan penjualan bersama.
Co-operate with retailers such as hypermarkets,
supermarkets and grocery stores, the Company
conducted "Oles-Oles" to increase sales of with bread
products. "Oles-Oles" is a form of promotion in which
the Company provides complimentary spread of jam for
consumers who have bought white bread.
Factory visits by various groups throughout the year
continue to provide strong marketing impact for the
Company. The Company has an auditorium with a
seating capacity of 80 people in Block U, Industrial
Estate Jababeka, Cikarang, West Java, which is used to
brief visitors when they visit the factory during the week.
Factory visits continue to be promoted other locations
where group visitors receive information about our
bread making process. 80% of visitors to the factory are
children starting from 4 years of age. These children will
hopefully transition to be long term customers of the
Company when they grow up.
In 2011, Sari Roti strengthened it reach and connection
with its customers through social networking media
like Facebook and Twitter. Sari Roti’s website and its
mobile website platform enable customers to view the
promotional activities, place orders to purchase the
Company’s products, sign up for a factory visit, and also
enable people interested to apply to be partners of the
Company as an agent or distributor.
Sari Roti also collaborates with other companies via joint
promotion activities to increase sales.
38 Laporan Tahunan 2011
Perseroan selalu memilih bekerja sama dengan Perseroan
lain, yang produknya telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia.
Pada kegiatan pengembangan produk selama tahun
2011, Perseroan telah memproduksi enam varian baru
yaitu Sari Roti Tawar Pandan, Isi Chicken Teriyaki, Isi
Beef Barbeque, Sandwich Coklat dan Sandwich Peanut
serta Chiffon Strawberry Cup Cake. Produk-produk baru
tersebut disambut dengan baik oleh konsumennya.
Dalam rangka menyambut 15 Tahun Sari Roti di Indonesia,
Perseroan melakukan program promosi kepada
konsumennya berupa Undian Berhadiah Umroh untuk 15
pasang suami istri. Program promosi ini berlangsung dari
Bulan Juli 2011 sampai dengan September 2011 untuk
setiap pembelian beberapa produk Perseroan. Penarikan
dan pengumuman pemenang Undian Berhadiah Umroh
ini telah dilakukan di bulan Oktober 2011.
Menjelang akhir tahun 2011, kembali Perseroan
melakukan program promosi kepada konsumennya yang
berupa Undian Berhadiah Akhir Tahun 100 Gadget.
Undian ini dilaksanakan dari bulan awal Nopember 2011
dan ditutup pada tanggal 31 Desember 2011.
Respon konsumen Perseroan atas kedua program
promosi ini sangat baik. Kegiatan ini meningkatkan
penjualan di tahun 2011 dan tentunya meningkatkan
Brand Awareness produk Perseroan.
The Company always choose to work with companies
whose product brands are well recognized by
Indonesians.
For product development activities in 2011, the
Company produced six new variants namely Pandan Sari
Roti, Chicken Teriyaki Bun, Beef Barbeque Bun, Sandwich
and Sandwich Peanut Chocolate and Strawberry Chiffon.
These new products were well received by consumers.
To celebrate the 15th anniversary of Sari Roti in Indonesia
the Company donated 30 return airline tickets to Mecca
for 15 couples to visit Mecca for their pilgrimage to the
holy land. This promotional program took place from
July to September 2011 and. participants only need to
purchase one of Sari Roti products and submit the entry
for the lucky draw. Announcement of the lucky draw
winners was made in October 2011.
The final customer promotion program was the Gadget
Gifts lucky draw. This program from started in November
and closed on December 31, 2011.
All promotion programs in 2011 were well received
by customers as they enhanced the brand of Sari Roti.
This is evidenced by increased sales of the Company’s
products in 2011.
39Annual Report 2011
Berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan,
secara berkesinambungan dan konsisten terbukti
berhasil meningkatkan Brand Awareness Sari Roti. Sari
Roti berhasil memperoleh TOP OF MIND tertinggi untuk
kategori Roti Tawar, yaitu hingga 60,3% (Pesaing kedua
terdekat hanya memperoleh nilai 3.6%.) (survey sebuah
konsultan pemasaran (The Frontier Consulting Group)
yang diekspos dalam sebuah majalah pemasaran di
bulan Agustus 2011).
Perseroan yakin dengan konsep pemasaran dan
kegiatan pemasaran sendiri, Brand Awareness Sari Roti
dapat semakin meningkat di Indonesia. Pada akhirnya
Perseroan mampu meningkatkan penjualan dan dapat
memuaskan bagi pemegang saham Perseroan.
Another example of the Company’s achievement in
advancing its Brand Awareness in Indonesia is winning
the TOP BRAND award where Sari Roti scored 60.3%
in the white bread category (the second closest rival
scored just 3.6%) This survey was conducted by
an independent marketing consultant (The Frontier
Consulting Group) and published in August 2011).
Overall, the Company believes that its marketing and
promotional activities and programs have resulted in
increasing its brand positioning in Indonesia and sales of
its products nationwide in 2011.
40 Laporan Tahunan 2011
DISTRIBUSIProses pendistribusian produk Perseroan berlangsung
selama 24 jam.
Perseroan masih mempertahankan saluran distribusi
produk Perseroan dalam tiga kelompok besar yaitu :
Pasar Modern, yaitu minimarket, supermarket dan
hypermarket;
Pasar Tradisional, yaitu pedagang roti keliling dari
rumah ke rumah, serta toko-toko kelontong (toko
P&D);
Institusi, yaitu sebagai bahan baku untuk produk
makanan lainnya.
DISTRIBUTIONSari Roti products are distributed throughout 24 hours to
supply consumers with fresh breads daily.
The Company distributes its products through three main
channels:
Modern channel , such as minimarkets, supermarket
and hypermarkets;
Traditional channel, such as door to door bread
sellers and sundries stores (P&D stores);
To Institutions as raw materials for other food
products.
41Annual Report 2011
Sari Roti mulai memperkenalkan Savory Products pada tahun 2011
Sari Roti Introduced Savory Products in 2011
42 Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERSEROANCORPORATE GOVERNANCE
TUGAS DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSIThe Duties of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengawasi
dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi dalam
mengelola Perseroan dan menjalankan usaha sesuai
dengan Visi dan Misi. Dewan Komisaris mengawasi
Dewan Direksi agar selalu menerapkan nilai-nilai Tata
Kelola Perseroan yang baik.
Dewan Direksi mempunyai tugas utama yaitu mengelola
Perseroan sejalan dengan Visi dan Misi agar dapat
mencapai target yang telah ditentukan, sehingga
dapat meningkatkan nilai Perseroan. Dewan Direksi
bertanggung jawab terhadap penerapan nilai-nilai
Tata Kelola Perseroan yang baik dari setiap kebijakan
yang diambil Perseroan. Selain itu, Dewan Direksi
juga mempunyai kewajiban untuk memberikan semua
keterangan yang berhubungan dengan Perseroan
kepada Dewan Komisaris.
Frekuensi Pertemuan
Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Dalam sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi telah mengadakan rapat masing-masing
sebanyak dua kali, dengan 100% kehadiran.
Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang
saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) pada tanggal 23 Maret 2011.
Remunerasi
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Komisaris
dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris. Remunerasi tahun 2011 adalah sebesar
Rp7.890.308.581.
The Board of Commissioners has the duty of supervising
and advising the Board of Directors in managing the
Company and its business activities in accordance with
its vision and mission. The Board of Commissioners
supervises the Board of Directors to adhere to the
principles of Good Corporate Governance.
The Board of Directors’ main duty is to manage the
Company in line with its vision and mission to achieve the
established targets in order to increase the Company's
value. The Board of Directors is responsible to implement
Good Corporate Governance principles in every
Company policy. In addition, the Board of Directors is
also responsible to provide the Board of Commissioners
with all information related to the Company.
Meeting Frequency
The Board of Commissioners and the Board of
Directors Meeting
In 2011, the Board of Commissioners and the Board
of Directors held two meetings each, with 100%
attendance.
General Meeting of Shareholders
The Company held the Shareholders' Annual General
Meeting (AGM) on March 23, 2011.
Remuneration
Remuneration amount given to Commissioners
and Directors in 2011 approved by the Board of
Commisioners. Total Remuneration in 2011 was
IDR7,890,308,581.
43Annual Report 2011
LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE’S REPORT
Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi
Komite Audit
Komite audit Perseroan terbentuk sejak tanggal
11 November 2010 dan dipimpin oleh Komisaris
Independen. Tiap-tiap anggota Komite Audit merupakan
pihak independen dengan keahlian yang memadai untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut :
Ketua | Chairman Seah Kheng Hong Conrad
Anggota | Members Denny
Antonius Bayu Purnama Irawan
Tugas dan Tanggung JawabKomite audit bertugas dan bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat profesional yang independen
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi dan
mengindentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris yang antara lain meliputi :
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti
laporan keuangan, proyeksi keuangan dan informasi
keuangan lainnya;
Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan-peraturan dibidang Pasar Modal
dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan;
Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh
Internal Audit Perseroan;
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang ada pada operasi Perseroan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh Dewan Direksi;
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perseroan; dan
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan lainnya.
Structure, Composition, Expertise and Independency
of the Audit Committee
The Company’s Audit Committee was established
on November 11, 2010 and led by an Independent
Commissioner. Every Audit Committee member
represents an independent party who possessed
adequate expertise to carry out the duties and
responsibilities of the Audit Committee.
The Structure of Audit Committee as of December 31,
2011 is as follows :
Duties and ResponbilitiesThe Audit Committee’s duties and responsibilities are to
provide independent professional opinion to the Board of
Commissioners or for any reports or matters submitted
by the Board of Directors and to identify on matters that
require the attention of the Board of Commissioners,
including :
Conducts a review of financial information which
will be issued by the Company such as financial
statements, financial projections and other financial
information;
Conducts a review of Company's compliance to
the related regulations on Capital Market and other
regulations related to the Company's activities;
Conducts a review of the Company’s Internal Audit’s
inspection;
Reports to the Board of Commissioners regarding
various risks that exist within the Company’s operation
and implementation of risk management by the Board
of Directors;
Conducts a review and report to the Board of
Commissioners regarding complaints to the
Company; and
Maintains confidentiality of the documents, data and
other Company’s information.
44 Laporan Tahunan 2011
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit
melakukan rapat dengan pihak management untuk
mengkomunikasikan hal-hal penting yang perlu
diperhatikan. Rapat Komite Audit telah dilakukan dan
dihadiri oleh Finance Director, General Manager Finance
Accounting, Manager Finance Accounting dan Sekretaris
Perusahaan. Komite Audit dibantu oleh Audit Internal dan
Audit eksternal dalam pelaksanaan tugasnya.
Frekuensi Pertemuan
Rapat Komite Audit
Dalam sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah
mengadakan rapat sebanyak dua kali, dengan 100%
kehadiran.
AUDIT INTERNALDewan Direksi bertanggung jawab dalam merancang
sistem internal audit untuk proses pelaporan internal,
mencakup seluruh prosedur standar Perseroan dan
jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Dewan Direksi
dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi
Independen yang melapor langsung kepada Presiden
Direktur & CEO dan kepada Dewan Komisaris melalui
Komite Audit.
Misi Internal Audit adalah mendukung Dewan Direksi
dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal
terhadap seluruh kegiatan operasional Perseroan
berdasarkan tingkat risiko untuk mendukung tercapainya
tujuan Perseroan.
Perseroan membentuk Unit Audit Internal yang
dipimpin oleh Manajer Audit Internal. Unit Audit Internal
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur
& CEO dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit.
Unit Audit Internal memiliki Piagam Internal Audit yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan kerja. Manager
Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
Direktur & CEO atas persetujuan Dewan Komisaris.
Pengendalian Intern Perseroan melakukan usaha yang berkesinambungan
dalam memperkuat Pengendalian Intern sebagai bagian
dari usaha untuk mencapai Tata Kelola Perseroan yang
baik. Perseroan telah mensosialisasikan program "Kode
Etik Perilaku dan Bisnis" kepada seluruh karyawan.
In performing the duties, the Audit Committee conducts
several meetings with the management to communicate
important matters that need attention. Audit Committee
meetings have been conducted and attended by
the Finance Director, General Manager of Finance
Accounting, Finance Accounting Manager and Corporate
Secretary. The Audit Committee is assisted by the Internal
Audit and External Audit in the execution of its duty.
Meeting Frequency
Audit Committee Meeting
In 2011, the Audit Committee held two meetings with
100% attendance.
INTERNAL AUDIT The Board of Directors is responsible for designing an
internal audit system for the process of internal report,
covering all of the Company’s standard operation
procedures and the reporting protocol. In the
implementation, the Board of Directors is assisted by the
Internal Audit Division which represents independent
function and directly reports to the President Director
& CEO and to the Board of Commissioners through the
Audit Committee.
The Internal Audit mission is to support the Board of the
Directors in performing the activities of internal monitoring
to all of the Company’s operation activities, based on
the risk level in order to support the achievement of the
Company’s objectives.
The Company established the Internal Audit Unit, led by
Internal Audit Manager. The Internal Audit Unit reports
directly to the President Director & CEO and coordinates
with the Audit Committee. The Internal Audit Unit adheres
to the Internal Audit Charter which serves as guidance
of work. The Internal Audit Manager is appointed and
dismissed by the President Director & CEO with the
approval of the Board of Commissioners.
Internal Control The Company made ongoing efforts to strengthen
internal controls in order to achieve good corporate
governance. The Company has "Code of Ethics and
Business Conduct" that has been disseminated to all
employees. The entire message has been communicated
45Annual Report 2011
Seluruh pesan dan amanat manajemen dikomunikasikan
dengan baik sehingga praktek operasi bisnis sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Prosedur atau
standar kerja didokumentasikan dengan baik dalam media
yang dapat dengan mudah diakses oleh para karyawan,
proses pengawasan atas pelaksanaan operasional
Perseroan dilakukan oleh tiap-tiap departemen dan diawasi
pelaksanaannya oleh Audit Internal dan Komite Audit.
MANAJEMEN RISIKOKegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko dilakukan
oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang
tepat dalam pengambilan keputusan.
Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha
Perseroan juga tidak lepas dari tantangan dan risiko
secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan
dapat mempengaruhi usaha Perseroan sebagai berikut:
RISIKO USAHARisiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional.
Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan baik pada saat sebelum diolah (bahan baku), dalam proses produksi dan pada saat didistribusikan.
Perseroan menghadapi risiko tercemarnya produk baik
sebelum diolah (bahan baku), dan dalam proses produksi
maupun pada saat di distribusikan ke konsumen.
Kontaminasi produk akan mengakibatkan hilangnya
kepercayaan pelanggan terhadap Perseroan dan akhirnya
dapat menyebabkan penurunan pendapatan Perseroan.
Umur Produk yang relatif singkatProduk perseroan mempunyai umur produk yang sangat
singkat. Hal ini menghadapi risiko terjadinya kerusakan
produk perseroan sebelum tanggal kadarluarsanya
dan risiko terjadinya pengembalian produk kadarluarsa
yang tinggi. Untuk menanggulangi risiko-risiko tersebut,
Perseroan melakukan cara pembuatan produk yang baik
yang sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Practice)
dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
serta estimasi penjualan yang tepat oleh Perseroan.
so that the practice of business operations is in
accordance with the values adopted by the Company.
Procedures or work standards are well documented and
can be easily accessed by employees, the supervision
over the implementation of operations performed by
each department and its implementation monitored by
the Internal Audit and Audit Committee.
RISK MANAGEMENTThe Company's business activities are influenced by
various factors that pose a risk. Risk analysis is performed
by the Board of Directors in order to set proper policy in
every decision made.
Like all commercial operations, the Company's business
is also not free of challenges and risks at the macro
and micro levels. Risks that may affect the company's
business are as follows:
BUSINESS RISKRisks associated with operational activities
Contamination of products produced by the Company whether before processing (raw materials), in the production and distribution processes.
The Company encounters the risk of product
contamination whether before processing (raw
materials), in the production and the distribution
process. Contamination of the product will result in the
loss of consumers confidence in the Company and may
eventually cause a decrease in the Company's revenue.
Short shelf life of the productsThe Company's products have a very short shelf
life. This may result in high spoilage of the product
as well as the risk of returned products. In order to
mitigate these risks the Company employs GMP (Good
Manufacturing Practice) and SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedure) in its manufacturing process and
sales forecasting to ensure appropriate production
volume is manufactured.
46 Laporan Tahunan 2011
Ketersediaan gandum sebagai bahan baku tepung teriguPerseroan menggunakan bahan
baku tepung terigu yang diolah
dari gandum impor. Kenaikan
harga tepung terigu secara
signifikan akan berdampak pada
menurunnya tingkat profitabilitas
Perseroan. Untuk menanggulangi
risiko tersebut maka Perseroan
melakukan efisiensi internal
sebelum memutuskan untuk
menyesuaikan kenaikan harga produk jadi.
Ketersediaan pasokan energiSaat ini energi utama yang digunakan oleh Perseroan adalah
gas alam dan listrik. Ketersediaan energi yang terhambat
akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi Perseroan
tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengurangi risiko
tersebut maka dalam jangka pendek Perseroan akan
mengusahakan pasokan produk dari pabrik lain yang
terdekat. Dalam jangka panjang Perseroan akan mencari
pengganti sumber energi lainnya.
Risiko pemogokan tenaga kerja
Manajemen Perseroan memiliki hubungan baik dengan serikat
pekerja, namun tidak ada jaminan kepastian bahwa tidak
akan ada pemogokan tenaga kerja. Untuk mengurangi risiko
tersebut maka Perseroan senantiasa mematuhi peraturan
Ketenagakerjaan dan terus meningkatkan kesejahteraan para
pekerja melalui kerja sama yang baik dengan serikat pekerja
yang terbentuk di Perseroan sejak tahun 2006.
Risiko ketersediaan suku cadang Perseroan menggunakan mesin-mesin yang diproduksi
oleh penyedia mesin tertentu yang memiliki teknologi.
Risiko yang dihadapi Perseroan adalah ketidak tersediaan
suku cadang akibat dari mesin yang ada di Perseroan
telah tidak diproduksi lagi oleh penyedia mesin. Untuk
menghadapi risiko tersebut Perseroan berupaya untuk
mencari dari vendor lain dan mempersiapkan untuk
mengganti dengan mesin yang lebih baru. Dalam jangka
panjang Perseroan juga terus berupaya untuk mencari
mesin-mesin yang bisa diproduksi secara lokal.
Availability of wheat as raw material of flour
The Company uses processed
flour from imported wheat.
An increase in flour prices will
significantly decrease the level of
profitability of the Company. To
manage this risk, the Company
conducts internal efficiency
evaluation before deciding to
adjust prices of finished products.
Availability of Energy SupplyCurrently the primary energy used by the Company
is natural gas and electricity. Any disruption of
energy supplies will adversely impact the Company’s
manufacturing process. To manage this risk in the short
term, the Company will endeavor to supply the products
from other nearby factories. In the longer term the
Company will seek alternative sources of energy.
Risk of Labors StrikesThe Company’s management has good labour relations
with its unions, however there is no certainty that there
will be no labor strikes. To reduce this risk the Company
complies with labor regulations and continues to improve
the welfare of workers through good cooperation with its
labour unions that were formed since 2006.
Risk relating to availability of spare partsThe Company uses production machines which are
dependent on the technology of the vendor. The lack of
machine spare parts or the discontinuation of machine
model poses risks to the Company. To deal with this risk
the Company seeks alternative vendors with adequate
supplies of parts and machinery. In the long term the
Company is also looking to source machines that could
be produced locally.
47Annual Report 2011
48 Laporan Tahunan 2011
Risiko yang berhubungan dengan kondisi pasar dan penjualan
Fluktuasi mata uang asing
Perseroan membeli beberapa bahan baku utama yang
dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing baik langsung
maupun tidak langsung antara lain tepung terigu, gula
dan ragi. Selain itu, suku cadang mesin-mesin dan bahan
kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar
Rupiah terhadap valuta asing. Sementara pendapatan
Perseroan dihasilkan dalam mata uang Rupiah.
Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang
terjadi secara signifikan dapat memberikan dampak
kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai
bahan kemasan atau beberapa jenis suku cadang
mesin-mesin produksi. Hal tersebut tidak selalu dapat
disertai dengan kenaikan harga jual produk Perseroan
dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai
penjualan dan tingkat profitabilitas.
Persaingan Usaha Semakin menariknya industri roti di Indonesia, sangat
besar kemungkinan akan ada Perseroan baru yang
memproduksi produk sejenis dengan Perseroan. Hal ini
bisa menjadi pesaing bagi Perseroan.
Selain itu, semakin berkembangnya toko-toko modern
di Indonesia, yang melakukan proses produksi roti untuk
dijual sendiri, maka Perseroan harus menghadapi risiko
pesaingan usaha dengan pelanggannya sendiri. Untuk
mengatasi kedua risiko ini, Perseroan terus melakukan
inovasi-inovasi produk, menjual dengan harga yang
bersaing, dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
dan konsumennya. Demikian pula kemampuan penetrasi
produk Perseroan di tingkat peritel juga terus ditingkatkan,
yaitu dengan kekuatan manajemen distribusi yang dimiliki
oleh Perseroan.
Risiko yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan lingkungan sosial
Kenaikan upah minimum regional/ propinsi yang melebihi
tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya produksi
Perseroan. Konstribusi biaya karyawan produksi terhadap
biaya produksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 adalah sekitar 5%. Hal ini disebabkan
karena Perseroan mengandalkan tenaga kerja dalam
Risks relating to market conditions and sales
Foreign Currency Fluctuation
The Company purchases several key raw materials that
are affected by fluctuations in foreign currencies either
directly or indirectly including flour, sugar and yeast. In
addition, spare part machines and packaging materials
are also influenced by the movement of the Rupiah
against foreign currencies while the Company’s revenues
are denominated in Rupiah.
Indonesian Rupiah exchange rate fluctuations can
significantly impact some raw material prices, various
types of packaging materials or production machinery
spare parts. Such risks may not be easily pass on by
increasing the average selling price of its products
resulting in lower profitability.
Business CompetitionThe lucrative bread business in Indonesia is likely to see
new competitors entering the industry to vie for a slice of
the business.
Additionally, competition may come in the form of breads
sold using private label in retail stores. To address this
risk, the company strives to enhance its products
through innovation, maintaining competitive prices, and
increasing customer satisfaction levels. Similarly, through
effective distribution management, the Company has
made significant inroads in expanding its retail network
throughout Indonesia.
Risks associated with government policy and social environment
An increase in the regional/provincial minimum wage,
which is higher than the inflation rate, will affect the
Company’s production costs. The contribution of direct
labor to production costs for the year ending December
31, 2011, was approximately 5% as the Company relies
on labor in its production process. The Company has
49Annual Report 2011
proses produksi. Selama ini, Perseroan berusaha untuk
mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi
dengan meningkatkan harga jual produk Perseroan.
Namun, apabila upah minimum regional/ propinsi
meningkat tajam dan tidak terkendali dengan baik maka
biaya produksi akan meningkat cukup signifikan. Maka
untuk menghadapi risiko ini Perseroan terus melakukan
kegiatan operasionalnya secara efisien dan mengurangi
waste atau tidak memenuhi standar.
Kestabilan kondisi ekonomi, politik dan sosialKondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia turut
mempengaruhi jalannya kegiatan usaha Perseroan.
Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial
Indonesia dapat menyebabkan kerusuhan oleh buruh
ataupun massa yang berada diluar kendali Perseroan.
Selain itu, hal tersebut dapat berdampak pula pada
daya beli konsumen Perseroan yang selanjutnya dapat
menyebabkan penjualan Perseroan menurun. Apabila
terjadi kerusuhan ataupun huru hara yang disebabkan
ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik, dan sosial
Indonesia, maka Perseroan dapat mengalami dampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil
operasi dan prospek usahanya.
Isu bahan pengawet dan kehalalanMengingat produk Perseroan adalah makanan yang
memiliki umur lebih dari satu hari, Perseroan menghadapi
risiko adanya isu yang berkembang di tengah masyarakat
sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan
yang dapat membuat produk Perseroan bertahan untuk
beberapa hari. Isu tersebut dapat memberikan gambaran
yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta
proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh
Perseroan. Selain itu, dapat berkembang pula isu
mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan
Perseroan. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah
masyarakat maka terdapat kemungkinan permintaan
pasar atas produk-produk Perseroan menjadi berkurang
dan mengakibatkan turunnya penjualan Perseroan.
tried to pass on the increase in the regional/provincial
minimum wage to the Company’s selling price.
However, if the regional minimum wage increases
significantly and is not properly managed, the Company’s
production costs will also increase significantly. To offset
such risk, the Company regularly conducts operational
activities to optimize efficiencies and reduce the
production's spoilage.
The stability of the economic, political and socialEconomic, political and social conditions in Indonesia also
influence the course of the Company's business activities.
Instability of economic, political and social conditions
could lead to riots by workers or the masses which are
beyond the control of the Company. In addition, it could
impact the purchasing power of consumers and result in
a weaker sales forecast of the Company. In the event of
impairment or civil riots affecting the economy, political
and social milieu in Indonesia, the Company could
experience a negative impact on business operations,
financial performance, operating results and business
prospects.
Preservatives and halal issuesGiven the Company's products are foods that have a
lifespan of more than one day, the Company faces the
risk of developing issues in the community with respect
to the use of preservatives to lengthen the shelf life of
the Company’s products. Such issues would not have a
positive impact on the Company’s production process.
Furthermore, issues may arise regarding the halal status
of the Company’s products. If these issues surface in the
community, they would adversely affect the sales of the
company’s products.
50 Laporan Tahunan 2011
Bencana alam Pabrik-pabrik Perseroan berada di wilayah Indonesia dan
pendistribusian produk-produk Perseroan juga ditujukan
ke pasar Indonesia. Indonesia merupakan negara yang
rentan terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa
bumi, gunung berapi, banjir dan lain-lain. Apabila terjadi
bencana alam di Indonesia, maka proses produksi
Perseroan dapat terganggu. Selain itu, dapat menganggu
pengiriman bahan baku oleh supplier dan pendisribusian
produk-produk yang dihasilkan Perseroan ke tempat
peritel atau ke stock point. Perseroan menghadapi risiko
lamanya proses transportasi tersebut apabila terjadi
bencana alam. Hambatan dalam pendistribusian produk
akan mengakibatkan umur produk menjadi pendek dan
harus segera dapat terjual dan dikonsumsi.
Natural DisasterThe Company’s factories are located in various parts of
Indonesia forming a wide distribution network. Indonesia
is a country that is susceptible to natural disasters such as
earthquake, volcano eruption, floods and others. Should
there be a natural disaster in Indonesia, the Company’s
production process could be disrupted. Also, there
could be disruptions in the delivery of raw materials
by suppliers and in the distribution of the Company’s
products to retailers or to stock points. Damage to
highways and roads caused by natural disasters could
adversely impact distribution of the Company’s products
resulting in a shorter shelf life where the products will
have to be immediately sold and consumed.
51Annual Report 2011
52 Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Santunan dan Buka Puasa Bersama
Perseroan aktif dalam memberikan santunan ke beberapa
yayasan atau panti asuhan seperti mengadakan berbuka
puasa bersama dengan anak yatim piatu.
Bantuan Sosial
Secara konsisten, Perseroan mendukung berbagai
program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah
bencana alam maupun bantuan sosial bagi masyarakat
yang kurang mampu. Perseroan juga memberikan
bantuan pembagian komputer untuk sekolah-sekolah
disekitar lingkungan Perseroan, yayasan dan panti
asuhan.
Donation and Breaking-of-Fast Ceremonies
The Company has an active outreach program providing
benefit to some foundations such as the breaking-of-fast
ceremony during Ramadhan with orphans.
Social Assistance
The Company continues to support a variety of assistance
programs to people affected by natural disasters as
well as social assistance for the poor. The Company
also provides support for the computer department of
schools, foundations and orphanages situated near its
factories.
53Annual Report 2011
Program Mudik Bersama Untuk Para Tukang Roti Keliling
Sejak beberapa tahun lalu Perseroan. menyelenggarakan
program mudik bersama untuk penjaja Sari Roti keliling.
Dengan menyediakan Bus gratis menjelang hari raya
Idul Fitri Perseroan memberikan kemudahan transfortasi
bagi yang ingin berlebaran bersama sanak keluarga di
kampung halaman.
Anti Narkoba
Perseroan ikut serta dalam
program penyuluhan Anti
Narkoba untuk mensukseskan
salah satu program pemerintah.
'Back to Village' Programs for Hawkers
For the past several years The Company has provided
the 'Back to Village' program for their neighbourhood
bread vendors. By providing free Bus services on the eve
of the Hari Raya Idul Fitri Holiday, the Company enables
those who wish to return to their hometown to be with
family and relatives.
Anti-Drug
The Company also
participated in the Anti-
Drug counseling program
along the guidelines of the
government program.
54 Laporan Tahunan 2011
OverviewGood management of Human Resources (HR) following
best practices is the key to the success of the Company.
The Company has a total of 490 permanent employees
as of December 31, 2011.
The Company emphasizes continuous training for its
employees through personal development, business
perspectives and management, as well as technical
knowledge programs, which are integral to its operations.
The following are some of the internal and external
training programs that the Company provides for its
employees :
GMP (Good Manufacturing Practice) and SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure)
Work Safety
WIT (Work Instruction Training)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
Training
Familiarization policy and SOP (Standard Operating
Procedure) of LPPOM MUI
Tax Training
Leadership
2011 Review
Training and GatheringThe Company’s sales force received effective regular
training, to upgrade their skills and improve professional
competencies, disciplines and moral values.
Gambaran UmumManajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan
sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah satu
kunci dalam keberhasilan Perseroan. Total karyawan
pada 31 Desember 2011 adalah 490 karyawan tetap.
Perseroan menekankan pentingnya program pelatihan
yang berkesinambungan, baik dalam hal pengembangan
diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan
teknis. Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan
kepada karyawan baik berupa pelatihan didalam maupun
di luar Perseroan adalah :
GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure)
Keselamatan Kerja (K3)
WIT (Work Instruction Training)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
Training
Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating
Procedure) dari LPPOM MUI
Pelatihan Pajak
Kepemimpinan
Ulasan Kinerja 2011
Pelatihan dan Gathering Salesman sebagai ujung tombak bagi Departemen Sales
mendapatkan pelatihan berkala, baik secara kemampuan
individu, kedisplinan maupun nilai-nilai moral.
SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
55Annual Report 2011
Kegiatan OlahragaSelain menyediakan pelatihan yang sifatnya meningkatkan
kemampuan yang berhubungan dengan bidang kerjanya,
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia juga
memberikan kegiatan yang sifatnya olahraga seperti
olahraga bulu tangkis, futsal, sepak bola dan senam
aerobic bagi karyawan wanita.
Kode Etik Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini merupakan penegasan
dan bukti komitmen dari Manajemen Perseroan terhadap
para pemegang saham mengenai bagaimana pola
perilaku bisnis yang ditetapkan oleh perseroan yang
merupakan standar operasional bagi seluruh karyawan
Perseroan.
Sekaligus Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini disusun
sebagai upaya efektif Perseroan untuk mendidik dan
melatih Karyawan guna mencegah dan mendeteksi
secara dini pelanggaran hukum.
Didalam Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini diatur perihal
“Bagaimana Kita Berbisnis”, “Perilaku di Tempat Kerja” dan
“Konflik Kepentingan” yang diharapkan dapat mencakup
seluruh aspek-aspek etika bisnis yang menjadi pedoman
moral dan etika bagi seluruh karyawan.
Bagaimana Kita BerbisnisPerseroan dalam menjalankan bisnis selalu berpedoman
pada kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati
hukum. Perseroan menuntut seluruh karyawan untuk
bersikap anti korupsi, yaitu tidak menerima hadiah
atau pembayaran yang merupakan atau dapat diartikan
sebagai suap.
Perseroan berkomitmen untuk berhubungan secara
adil baik dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan
karyawannya. Seluruh karyawan harus patuh pada
kebijakan Perseroan mengenai prosedur pembelian.
Perilaku di Tempat KerjaPerseroan memiliki komitmen pada keanekaragaman
dalam lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling
percaya dan saling menghormati, dan semua itu harus
tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari oleh
seluruh karyawan Perseroan. Karyawan dituntut untuk
memiliki standar moral dan integritas yang tinggi,
Lingkungan kerja bebas dari obat-obatan terlarang.
Keselamatan, kesehatan dan keamanan senantiasa
menjadi perhatian utama Perseroan.
Sports activitiesIn addition to providing training that increases employees’
skills upgrading, the department of Human Resource
also organizes sports activities, such as badminton,
futsal, soccer for male staff and aerobic exercise classes
for female employees.
Code of ConductThe Code of Ethics and Business Conduct is an
affirmation and evidence of the Company’s commitment
on acceptable professional business behaviors pursuant
to the operational standards for all employees of the
Company.
The Code of Ethics and Business Conduct was developed
by the Company to educate and train employees to
prevent and detect violations of lawful conduct at an
early stage.
The Code of Ethics and Business Conduct comprise
"How We Conduct Business", "Behavior in the Workplace"
and "Conflict of Interest" which is expected to cover all
aspects of business ethics governing moral and ethical
guidelines for all employees.
How We Conduct BusinessThe Company espouses behavior based on honesty,
integrity, openness and respect for all employees. All
employees are to comply with the anti-corruption act,
including not receive gifts, favors or payments that are or
could be construed as a bribe.
The Company is committed to deal fairly with customers,
vendors, competitors, and employees. All employees must
adhere to Company policy regarding the procurement
procedures.
Behavior in the WorkplaceThe Company is committed to diversity in the work
place characterized by mutual trust and respect, and
this is reflected in the attitudes and daily behavior by
all employees. Employees are also required to have
moral standards and integrity and maintain a drug free
environment. Health and safety are of utmost importance
to the Company.
56 Laporan Tahunan 2011
Konflik KepentinganKaryawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya harus menghindari tindakan-tindakan yang
dapat menyebabkan timbulnya konflik kepentingan antara
perseroan dan pribadi. Seluruh karyawan Perseroan tidak
dibenarkan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau
orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.
KepatuhanKepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan
unsur utama dalam keberhasilan pelaksanaan Kode Etik
ini. Direksi bertanggung jawab agar prinsip-prinsip ini
dikomunikasikan, dipahami dan dipatuhi oleh seluruh
karyawan Seluruh manajemen senior bertanggung jawab
atas penerapan prinsip-prinsip, bilamana perlu melalui
pengarahan yang lebih terinci.
Conflict of InterestEmployees in carrying out their duties and responsibilities
should avoid actions that may cause conflict of interest
between the company and the individual. All employees
are not justified in seeking advantage for himself or
others through abuse of their position.
ComplianceAdherence to these principles is an essential element in
the successful implementation of this code. The Board of
Directors is responsible for ensuring that these principles
are communicated, understood and observed by all
employees while senior management is responsible for
the implementation of the principles, if necessary through
more detailed guidance.
57Annual Report 2011
DEWAN KOMISARIS The Board Of Commissioners
Benny Setiawan Santoso Tan Hang Huat Seah Kheng Hong Conrad Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
DEWAN DIREKSIThe Board of Directors
Wendy Sui Cheng Yap Indrayana Kaneyoshi Morita Presiden Direktur & CEO Direktur Direktur President Director & CEO Director Director
Takao Okabe Yenni Husodo Chin Yuen Loke Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Director Director Non-Affiliated Director
PERNYATAANACKNOWLEDGEMENT
Dewan Komisaris dan Direksi yang bertanda tangan
dibawah ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi dan seluruh informasi yang dilaporkan
dalam Laporan Tahunan 2011.
The Board of Commissioners and Board of Directors
declare they are fully responsible for the accuracy and all
information recorded in this Annual Report 2011.
PT. Nipon Indosari Corpindo Tbk Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A, Blok W 40-41 Cikarang, Bekasi 17530, IndonesiaTel. :(021) 893 5088 (Hunting), Fax : (021) 893 5286, 893 5473
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011 and 2010
YE
Purwantono, Suherman & Surja
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar Isi
Halaman/Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ……….…………..…………… 1 - 2 ………………………….Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif ……….……….…….. 3 …………………..Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………….………..……....... 4 …...…………...……….Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas ……….………..………………… ……. 5 ………………………………...Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan ……….……….…....… 6 - 55 ..…….……….............Notes to the Financial Statements
***************************
YE
YE
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)
Catatan/ 2011 Notes 2010
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 48.397.360.886 2b,2j,4,25 120.721.694.375 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2j,5,25 Trade receivables Pihak ketiga 101.501.209.883 73.792.955.578 Third parties Pihak berelasi 1.886.686.454 2k,22 1.848.684.827 Related party Piutang lain-lain 262.603.539 2j,25 - Other receivables Persediaan 16.305.869.407 2c,6 9.602.287.926 Inventories Biaya dibayar di muka 2.891.390.294 2d 335.481.876 Prepaid expenses Pajak pertambahan nilai 12.602.143.685 2.230.542.789 Value added taxes Uang muka 6.383.688.610 4.455.099.046 Advances
TOTAL ASET LANCAR 190.230.952.758 212.986.746.417 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - net of sebesar Rp108.964.880.313 accumulated depreciation pada tahun 2011 of Rp108,964,880,313 in dan Rp86.240.313.042 2011 and Rp86,240,313,042 pada tahun 2010 546.098.568.681 2e,2f,7 345.865.687.828 in 2010 Deposito jaminan 8.774.420.148 2j,23c,23e,25 6.410.058.069 Guarantee deposits Aset tidak lancar lainnya 14.032.976.913 2j,8,25 3.002.849.512 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT LANCAR 568.905.965.742 355.278.595.409 ASSETS
TOTAL ASET 759.136.918.500 568.265.341.826 TOTAL ASSETS
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued) December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah) Catatan/ 2011 Notes 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2j,9,25 Trade payables Pihak ketiga 47.816.645.361 19.449.334.803 Third parties Pihak berelasi 17.736.833.011 2k,22 7.897.018.340 Related parties Utang lain-lain 65.876.802.143 2j,10,25 36.795.135.334 Other payables Utang pajak 6.454.184.728 2h,11a 15.604.637.383 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 10.324.652.712 2j,12,25 12.892.996.146 Accrued expenses
TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 148.209.117.955 92.639.122.006 LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES Jaminan pelanggan 8.819.229.298 2j,23c,25 6.107.613.361 Customers’ deposits Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 2j,13,25 - Long-term bank loan Liabilitas pajak tangguhan - neto 10.989.153.322 2h,11f 7.948.815.578 Deferred tax liability - net Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 2i,14 6.117.360.043 Liability for employee benefits
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 64.486.617.759 20.173.788.982 LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 212.695.735.714 112.812.910.988 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp100 par value Rp100 per saham per share Modal dasar - Authorized - 3,440,000,000 3.440.000.000 saham shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 1.012.360.000 saham 101.236.000.000 15 101.236.000.000 1,012,360,000 shares Tambahan modal disetor - neto 173.001.428.035 16 173.001.428.035 Additional paid-in capital - net Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings - penggunaannya 272.203.754.751 181.215.002.803 unappropriated
TOTAL EKUITAS 546.441.182.786 455.452.430.838 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 759.136.918.500 568.265.341.826 EQUITY
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)
Catatan/ 2011 Notes 2010
PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT
Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense
LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)
Catatan/ 2011 Notes 2010
PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT
Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense
LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN
EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)
Modal saham ditempatkan Saldo laba
dan disetor Tambahan (Belum ditentukan penuh/ modal disetor - penggunaannya)/ Total
Issued and neto/ Retained ekuitas/ Catatan/ fully paid Additional paid- earnings Total Notes capital stock in capital - net (Unappropriated) equity
Saldo, 31 Desember 2009 86.050.600.000 349.534.267 81.439.878.428 167.840.012.695 Balance, December 31, 2009 Penambahan modal saham Additional capital stock from melalui penawaran initial public offering umum perdana (IPO) 15,16 15.185.400.000 178.428.450.000 - 193.613.850.000 (IPO) Biaya penerbitan saham 16 - (5.776.556.232) - (5.776.556.232) Stock issuance cost Laba neto tahun berjalan - - 99.775.124.375 99.775.124.375 Net income for the year
Saldo, 31 Desember 2010 101.236.000.000 173.001.428.035 181.215.002.803 455.452.430.838 Balance, December 31, 2010 Laba neto tahun berjalan - - 115.932.533.042 115.932.533.042 Net income for the year Dividen 15 - - (24.943.781.094) (24.943.781.094) Dividend
Saldo, 31 Desember 2011 101.236.000.000 173.001.428.035 272.203.754.751 546.441.182.786 Balance, December 31, 2011
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
5
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah)
Catatan/ 2011 Notes 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 796.101.771.127 596.590.101.410 Collections from customers Penerimaan dari pendapatan Cash received from interest bunga 1.721.179.555 4.079.913.333 income Pembayaran untuk beban Payments for operational operasional (260.960.498.446) (113.583.928.948) expenses Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and dan kontraktor (280.982.126.088) (321.095.749.582) contractors Pembayaran untuk gaji dan Payments of salaries and kesejahteraan karyawan (54.487.230.120) (33.458.264.517) employee benefits Pembayaran pajak (45.458.674.270) (31.063.427.202) Payments of taxes Pembayaran royalti (7.503.211.021) (6.090.820.998) Payments of royalty Pembayaran beban bunga (869.362.972) (5.071.844.926) Payments of interest expense
Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 147.561.847.765 90.305.978.570 operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari penjualan Proceeds from sale of aset tetap 20.882.409 7 1.345.273.228 fixed assets Perolehan aset tetap (217.674.494.859) 7 (135.388.412.922) Acquisitions of fixed assets Pembayaran uang muka pembelian Payments of advances for aset tetap (10.265.534.203) 8 - purchase of fixed assets Penebusan deposito berjangka Redemption of yang dibatasi penggunaannya - 13.018.150.400 restricted time deposits
Kas neto digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (227.919.146.653) (121.024.989.294) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman bank Proceeds of long-term
jangka panjang 33.039.417.684 - bank loans Pembayaran deviden (24.943.781.094) 15 - Dividend Payment Perolehan dari penawaran saham perdana setelah Proceeds from initial public dikurangi biaya penerbitan offering, net of stock saham - 15,16 187.837.293.768 issuance cost Pembayaran pinjaman bank Payments of long-term jangka panjang - (93.750.000.000) bank loans
Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 8.095.636.590 94.087.293.768 financing activities
NET EFFECT OF CHANGES PENGARUH NETO IN EXCHANGE RATES PERUBAHAN KURS PADA ON CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS (62.671.191) (591.886.281) EQUIVALENTS
NET INCREASE KENAIKAN (PENURUNAN) NETO (DECREASE) IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS (72.324.333.489) 62.776.396.763 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 120.721.694.375 4 57.945.297.612 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 48.397.360.886 4 120.721.694.375 AT END OF YEAR
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Nippon Indosari Corpindo (“Perusahaan”) didirikan dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967, yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No. 11 dari Benny Kristianto, S.H. tanggal 8 Maret 1995. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Mei 1995 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9729 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1995.
PT Nippon Indosari Corpindo (the “Company”) was established within the framework of the Foreign Investment Law No. 1 of 1967, as amended by Law No. 11 of 1970, based on notarial deed No. 11 dated March 8, 1995 of Benny Kristianto, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 dated May 18, 1995 and was published in Supplement No. 9729 of State Gazette No. 94 dated November 24, 1995.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta notaris No. 115 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., tanggal 30 Juni 2010 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Perubahan ini telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-18117 tanggal 19 Juli 2010.
The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under deed No. 115 dated June 30, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in the issued and fully paid capital stock in relation to the initial public offering of its shares. The amendment has been recorded in the database of the Administration System of the Law and Human Rights Department based on letter No. AHU-AH.01.10-18117 dated July 19, 2010.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup usaha utama Perusahaan bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti. Kantor pusat dan salah satu pabrik Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Jababeka Cikarang blok U dan W - Bekasi dan pabrik lainnya berlokasi di Pasuruan - Jawa Timur, Semarang - Jawa Tengah dan Medan - Sumatera Utara. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1996.
As stated in Article 3 of the Company’s articles of association, its main business is the manufacture, sale and distribution of bread. The Company’s head office and one of its production plants are located at Kawasan Industri Jababeka Cikarang blocks U and W - Bekasi and its other production plants are located in Pasuruan - East Java, Semarang - Central Java and Medan - North Sumatra. The Company started its commercial operations in 1996.
Laporan keuangan ini diotorisasi untuk terbit
oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 12 Maret 2012.
The accompanying financial statements were authorized for issue by the Company’s Board of Directors on March 12, 2012.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
b. Company’s Public Offering
Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated June 18, 2010 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), the Company’s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On June 28, 2010, the Company listed all of its shares on the Indonesia Stock Exchange.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Benny Setiawan Santoso President Commissioner Komisaris Tan Hang Huat Commissioner Komisaris (Independen) Seah Kheng Hong Conrad Commissioner (Independent)
Direksi Board of Directors Presiden Direktur Wendy Sui Cheng Yap President Director Direktur Indrayana Director Direktur Kaneyoshi Morita Director Direktur Takao Okabe Director Direktur Yenni Husodo Director Direktur (Tidak Terafiliasi) Chin Yuen Loke Director (Not Affiliated)
Susunan Komite Audit pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Ketua Seah Kheng Hong Conrad Chairman Anggota Denny Member Anggota A. Bayu Purnama Irawan Member
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp7.890.308.581 dan Rp4.198.516.353 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Total salaries and other compensation benefits paid to the Company’s Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp7,890,308,581 and Rp4,198,516,353 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki 490 dan 426 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Company had 490 and 426 permanent employees, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial
Statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (‘’DSAK’’) serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, Perusahaan menerapkan Pernyataan-pernyataan Standar Akuntasi Keuangan tertentu yang telah direvisi dan diterbitkan, berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK") of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, the Company recognizes certain Statements of Financial Accounting Standards, which are amended and published, applied effective since January 1, 2011, either prospectively or retrospectively.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
(lanjutan) a. Basis of Preparation of the Financial
Statements (continued)
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (‘’PSAK’’) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements of the Company have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi akun, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan penting, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation of accounts, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, consistency and introduces new disclosures such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related disclosures in the Company’s financial statements.
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas, menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows", which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the Company’s financial statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian rupiah, which is also the functional currency of the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Setara Kas b. Cash Equivalents
Deposito berjangka dengan masa jatuh tempo
tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atau yang tidak dibatasi penggunaannya sehingga dapat segera dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui dengan risiko perubahan nilai yang tidak signifikan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral or restricted as to use, and, therefore, readily convertible to known amount of cash and subject to insignificant risk of changes in value are classified as “Cash Equivalents”.
Uang jaminan yang diterima dari distributor
dan agen yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan pada deposito berjangka disajikan sebagai “Deposito Jaminan” pada bagian "Aset Tidak Lancar”.
Guarantees received from distributors and agents which are restricted and placed in time deposits are classified as “Guarantee Deposits” and presented under “Non-current Assets”.
c. Persediaan c. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.
Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
d. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama
masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
d. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
e. Aset Tetap e. Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap total biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. The cost of fixed assets includes: (a) purchase price, (b) any costs directly attributable to bringing the asset to its present location and condition, and (c) the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located (if any). Each part of an item of fixed assets with a cost that is significant in relation to the total cost of the item is depreciated separately.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan jika perlu disesuaikan secara prospektif.
At each financial year end, the residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)
Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang
signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai buku (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.
When significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.
Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia
untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation commences once the fixed assets are available for their intended use and is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan pengembangan 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 25 Machinery and equipment Alat pengangkutan 5 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 2-5 Furniture, fixtures and office equipment
Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2011, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis mesin dan peralatan dari 15 tahun menjadi 25 tahun dan perabot dan peralatan kantor dari 5 tahun menjadi 2 sampai dengan 5 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan kapasitas, kondisi fisik dan semakin banyaknya variasi aset tetap yang dimiliki Perusahaan.
Based on the Company’s management review and assessment, starting January 1, 2011, the Company changed the estimated useful lives of its machinery and equipment from 15 years to become 25 years and furniture, fixtures and office equipment from 5 years to become 2 to 5 years. The change in the estimated useful lives was made after considering the capacity, physical condition and the increase in variation of the Company’s fixed assets.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang
“Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat biaya perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi selama periode berlakunya hak atas tanah tersebut.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, the Company recognizes the acquisition cost of land separately from the legal expenditures incurred to acquire the landrights and the expenditures for the subsequent extension thereof. These expenditures are deferred and presented as part of “Other Non-current Assets” in the statement of financial position and are amortized over the period the landrights are valid.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)
Aset dalam penyelesaian mencerminkan
akumulasi biaya material dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pembangunan aset. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan. Berdasarkan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan biaya pinjaman lainnya yang timbul untuk mendanai pembangunan atau pemasangan aset tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan telah selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut telah siap untuk digunakan.
Assets under construction represent the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction is completed and the constructed assets are ready for their intended use. In accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, interest charges and other costs incurred to finance the construction or installation of fixed assets are capitalized. Capitalization of borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the asset constructed or installed is ready for its intended use.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dikreditkan atau dibebankan ke operasi berjalan pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is credited or charged to operations in the period the asset is derecognized.
f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan f. Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company has prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the Company’s financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas).
The Company assesses at each end of reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount shall be estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Company determines the recoverable amount of the Cash Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the assets CGU).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan) f. Impairment of Non-financial Assets
(continued)
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan) f. Impairment of Non-financial Assets
(continued)
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
g. Pengakuan Pendapatan dan Beban g. Revenue and Expense Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of this revised accounting standard on the Company’s financial statements.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat seluruh risiko dan manfaat yang signifikan atas barang telah dipindahkan kepada pembeli, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai persyaratan penjualan. Jika ada persyaratan di atas yang belum terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pembeli dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai semua syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, usually on delivery of goods in accordance with the terms of the sales. If any of the above conditions is not met, the payments received from the buyer are recorded as customer’s deposits until all of the criteria for revenue recognition are met.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
h. Pajak Penghasilan h. Income Tax
Beban pajak penghasilan periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan tujuan perpajakan setiap akhir periode pelaporan. Manfaat pajak pada masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Current income tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each end of reporting period. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Pajak Penghasilan (lanjutan) h. Income Tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan/banding, pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Amendment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
i. Imbalan Kerja Karyawan i. Employee Benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” dalam mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penyisihan biaya imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.
The Company recognizes its liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.
Penyisihan biaya jasa kini dibebankan
langsung pada operasi periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Provisions for current service costs are charged directly to operations of the current period. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan j. Financial Instruments
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55).
The Company applies PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55)
i. Aset keuangan i. Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each end of reporting period.
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value. In the case of investments not recognized at fair value through profit or loss, the fair value is added with directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Perusahaan mencakup
kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito jaminan dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan dan pinjaman karyawan).
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, guarantee deposits and other non-current assets (security deposits and employee loans).
Perusahaan menetapkan bahwa semua
aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has determined that all of those financial assets are categorized as loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan
mencakup utang usaha dan utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan utang bank jangka panjang.
The Company’s financial liabilities include trade and other payables, accrued expenses, customers’ deposits and long-term bank loan.
Perusahaan menetapkan bahwa semua
liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company has determined that all of those financial liabilities are categorized as loans and borrowing.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang dan
pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian harus diakui
dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)
iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar (bid prices) yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar
yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
v. Biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each end of reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)
vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan) vi. Impairment of financial assets
(continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan bahwa tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut ditelaah secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual dan kerugian atas penurunan nilai aset tersebut telah atau tetap diakui tidak diikutsertakan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)
vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan) vi. Impairment of financial assets
(continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.
vii. Penghentian pengakuan aset dan
liabilitas keuangan vii. Derecognition of financial assets and
liabilities
Aset keuangan Financial assets
Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan yang sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau telah memperoleh kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan telah menstransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks; and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)
vii. Penghentian pengakuan aset dan
liabilitas keuangan (lanjutan) vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara atas substansial persyaratan dari suatu liabilitas keuangan, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi k. Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. There is no significant impact of the adoption of this revised PSAK on the Company’s financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Pelaporan Segmen l. Segment Reporting
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dimana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. This revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the Company’s financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decision-maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing m. Foreign Currency Transactions and
Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used were as follows:
2011 2010 _ __________ _______ ________________
1 Euro Eropa 11.739 11.956 1 European euro 1 Dolar Australia 9.203 9.143 1 Australian dollar 1 Dolar Amerika Serikat 9.068 8.991 1 United States dollar 1 Dolar Singapura 6.974 6.981 1 Singapore dollar 1 Yen Jepang 117 110 1 Japanese yen
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Laba per Saham n. Earnings per Share
Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham” laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan sebanyak 1.012.360.000 saham untuk tahun 2011 dan 937.889.134 saham untuk tahun 2010.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, basic earnings per share amount is computed by dividing net income for the year by the weighted average number of shares outstanding of 1,012,360,000 shares in 2011 and 937,889,134 shares in 2010.
o. Provisi o. Provisions
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. This revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and ensures that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. There is no significant impact on the adoption of this revised accounting standard on the Company's financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik secara hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain
p. Adoption of Other Revised Accounting Standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah mengadopsi standar akuntansi berikut yang efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company has also adopted the following revised accounting standards effective January 1, 2011, which are considered relevant to the Company’s financial statements but did not have significant impact:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain
(lanjutan)
p. Adoption of Other Revised Accounting Standards (continued)
i. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”
i. PSAK No. 8 (Revised 2009), "Events after the Reporting Period"
ii. PSAK No. 19 (Revisi 2009), “Aset Tak berwujud”
ii. PSAK No. 19 (Revised 2009), "Intangible Assets"
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
iii. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Pertimbangan Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future periods that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2j.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
24
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports (if available) and known market factors, to record specific allowance for impairment for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific allowance for impairment are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Further details are disclosed in Note 5.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian dari estimasi pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban-beban Perusahaan sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 14.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
25
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 25 years. These are common life expectancies applied in the industry where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 7.
Liabilitas Pajak Tax Liabilities
Dalam kondisi tertentu, terdapat kemungkinan Perusahaan tidak dapat menentukan jumlah dari liabilitias pajak kini dan masa depan secara pasti oleh karena masih berlangsungnya penyelidikan oleh, atau negosiasi dengan otoritas pajak. Ketidakpastian terjadi sehubungan dengan interpretasi atas peraturan-peraturan perpajakan yang kompleks dan juga jumlah dan waktu terjadinya pendapatan kena pajak di masa yang akan datang.
In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui dimana terdapat ketidakpastian sehubungan dengan suatu liabilitias pajak, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama dengan yang digunakan dalam menentukan jumlah penyisihan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa mengenai posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan pajak penghasilan untuk menentukan perlunya pengakuan liabilitias pajak atas manfaat pajak yang belum diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan, jika ada, diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories, if any, is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales.
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 6.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
26
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
Determination of fair values of financial assets and financial liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat atau didalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded or presented in the financial statements cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Kas 33.000.000 27.000.000 Cash on hand
Kas di bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 34.481.782.374 6.878.843.055 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7.512.324.219 5.833.292.161 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.667.630.119 420.291.916 (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 365.505.989 515.845.323 PT Bank Permata Tbk PT Bank Resona Perdania 56.089.725 55.590.982 PT Bank Resona Perdania
Sub-total 44.083.332.426 13.703.863.437 Sub-total
Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 110.120.000 38.699.764.295 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 106.447.990 105.663.924 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk - 50.000.000.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 3.308.168.069 Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1.075.944.547 (Persero) Tbk Euro Eropa European euro PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (EUR304.020 pada tahun (EUR304,020 in 2011 2011 dan EUR303.591 and EUR303,591 pada tahun 2010) 3.568.882.321 3.629.667.950 in 2010) Dolar Australia Australian dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (AU$53.852 pada tahun (AU$53,852 in 2011 2011 dan AU$52.208 and AU$52,208 pada tahun 2010) 495.578.149 477.309.992 in 2010)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
27
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011 2010 Deposito berjangka (lanjutan) Time deposits (continued) Dolar Amerika U.S. dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (US$810.821 pada tahun 2010) - 7.290.093.711 (US$810,821 in 2010) Yen Jepang Japanese yen PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (JPY21.800.000 pada tahun 2010) - 2.404.218.450 (JPY21,800,000 in 2010)
Sub-total 4.281.028.460 106.990.830.938 Sub-total
Total 48.397.360.886 120.721.694.375 Total
Kisaran tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The ranges of the annual interest rates of time deposits are as follows:
2011 2010
Rupiah 5,00%-7,25% 5,00%-7,00% Rupiah Dolar Amerika 0,20%-0,40% 0,20%-0,65% U.S. dollar Euro Eropa 0,10%-0,25% 0,10% European euro Dolar Australia 3,80% 2,50%-3,80% Australian dollar
Deposito berjangka dalam mata uang Yen Jepang merupakan deposito berjangka tanpa bunga.
The time deposits denominated in Japanese yen did not bear interest.
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Pihak Ketiga Third parties PT Indomarco Prismatama 42.064.314.993 30.257.516.417 PT Indomarco Prismatama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 35.838.176.964 24.783.270.817 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Hero Supermarket Tbk 4.586.512.644 3.746.032.976 PT Hero Supermarket Tbk PT Midi Utama Indonesia Tbk 2.837.853.554 3.214.779.592 PT Midi Utama Indonesia Tbk PT Carrefour Indonesia 2.563.579.085 3.118.483.043 PT Carrefour Indonesia PT Modern Putra Indonesia 669.111.200 145.112.299 PT Modern Putra Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 12.941.661.443 8.527.760.434 Others (below Rp500 million each)
Total 101.501.209.883 73.792.955.578 Total
Pihak berelasi Related party PT Lion Superindo* PT Lion Superindo* (Catatan 22) 1.886.686.454 1.848.684.827 (Note 22)
* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut di atas dapat ditagih seluruhnya, sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the reporting period, management believes that all of the above trade receivables are fully collectible and hence, no allowance for impairment was provided as of December 31, 2011 and 2010.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
28
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Analisa umur piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 2010
Lancar 69.830.975.357 51.723.354.379 Current Jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 32.558.185.387 23.154.098.936 1 - 30 days 31 - 60 hari 574.834.871 427.770.759 31 - 60 days 61 - 90 hari 60.229.145 163.456.329 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 363.671.577 172.960.002 Over 90 days
Total 103.387.896.337 75.641.640.405 Total
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Barang jadi 910.080.974 457.107.517 Finished goods Bahan baku 9.083.672.114 5.621.390.800 Raw materials Bahan kemasan 3.602.776.090 1.844.883.877 Packaging materials Suku cadang dan sebagainya 2.709.340.229 1.678.905.732 Spare parts and others
Total 16.305.869.407 9.602.287.926 Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp8.559.313.839 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011, inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with a total coverage of Rp8,559,313,839 which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan di atas pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the results of the review of the physical condition and net realizable values of the above inventories at the end of reporting period, management believes that the carrying values of the above inventories are fully realizable and hence, no allowance for impairment of inventory is necessary as of December 31, 2011 and, 2010.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
29
7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:
1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011 Biaya Perolehan Cost Tanah 30.010.416.216 206.136.792 - 3.955.600.000 34.172.153.008 Land Bangunan dan pengembangan 98.649.370.363 41.298.017.643 - 25.201.800.501 165.149.188.507 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 204.748.391.468 88.688.741.198 - 18.409.719.457 311.846.852.123 Machinery and equipment Alat pengangkutan 11.391.121.371 3.177.018.000 401.250.000 - 14.166.889.371 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 15.917.619.105 14.940.303.093 865.341.598 2.200.000 29.994.780.600 Furniture, fixtures and office equipment Aset dalam penyelesaian 71.389.082.347 75.913.822.996 - (47.569.319.958) 99.733.585.385 Assets under construction Total 432.106.000.870 224.224.039.722 1.266.591.598 - 655.063.448.994 Total Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan pengembangan 19.654.767.265 7.428.285.442 - - 27.083.052.707 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 49.868.891.288 10.037.383.882 - - 59.906.275.170 Machinery and equipment Alat pengangkutan 7.544.041.058 1.733.717.254 398.200.000 - 8.879.558.312 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 9.172.613.431 4.705.027.141 781.646.448 - 13.095.994.124 Furniture, fixtures and office equipment Total 86.240.313.042 23.904.413.719 1.179.846.448 - 108.964.880.313 Total Nilai Buku 345.865.687.828 546.098.568.681 Net Book Value
1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010 Biaya Perolehan Cost Tanah 14.262.560.216 15.658.380.000 1.080.976.000 1.170.452.000 30.010.416.216 Land Bangunan dan pengembangan 80.504.278.612 14.914.175.438 - 3.230.916.313 98.649.370.363 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 148.940.589.015 54.584.216.384 76.500.000 1.300.086.069 204.748.391.468 Machinery and equipment Alat pengangkutan 10.552.311.826 1.605.915.909 778.806.364 11.700.000 11.391.121.371 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 12.252.329.103 3.239.824.077 165.839.875 591.305.800 15.917.619.105 Furniture, fixtures and office equipment Aset dalam penyelesaian 5.116.062.183 72.577.480.346 - (6.304.460.182) 71.389.082.347 Assets under construction Total 271.628.130.955 162.579.992.154 2.102.122.239 - 432.106.000.870 Total Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan pengembangan 15.079.231.267 4.575.535.998 - - 19.654.767.265 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 38.027.116.755 11.850.582.866 8.808.333 - 49.868.891.288 Machinery and equipment Alat pengangkutan 6.705.917.302 1.612.100.120 773.976.364 - 7.544.041.058 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 7.134.996.397 2.199.661.491 162.044.457 - 9.172.613.431 Furniture, fixtures and office equipment Total 66.947.261.721 20.237.880.475 944.829.154 - 86.240.313.042 Total Nilai Buku 204.680.869.234 345.865.687.828 Net Book Value
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
mengubah taksiran masa manfaat atas mesin dan peralatan dan perabot dan peralatan kantor (Catatan 2e).
Starting January 1, 2011, the Company changed the estimated useful lives of machinery and equipment and furniture, fixtures and office equipment (Note 2e).
Sebagai dampak dari perubahan tersebut, laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan meningkat sebesar Rp12.098.363.461 pada tahun 2011. Sebagai tambahan, perubahan tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan yang berkisar antara Rp222.879.238 sampai dengan Rp9.003.774.054 terhadap laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2024 dan mengakibatkan penurunan yang berkisar antara Rp1.051.771.393 sampai dengan Rp10.961.391.328 terhadap laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun 2025 sampai dengan tahun 2036.
As a result from the change, the Company’s income before tax in 2011 has increased by Rp12,098,363,461. Additionally, the change will result an increase ranging from Rp222,879,238 to Rp9,003,774,054 to the Company’s income before tax for each year starting from 2012 to 2024 and a decrease ranging from Rp1,051,771,393 to Rp10,961,391,328 to the Company’s income before tax for each year starting from 2025 to 2036.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
30
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, tanah yang dimiliki Perusahaan dilindungi oleh sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Company’s land properties are covered by the following landright ownership titles or Hak Guna Bangunan (HGB) certificates:
Berlaku sampai dengan/ Valid up to
HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi HGB No. 29/Pandean/Pasuruan Juni/June 6, 2035 HGB No. 29/Pandean/Pasuruan HGB No. 77/Deli Serdang/Medan Februari/February 1, 2030 HGB No. 77/Deli Serdang/Medan HGB No. 137/Tugu/Semarang April 8, 2034 HGB No. 137/Tugu/Semarang HGB No. 138/Tugu/Semarang Juni/June 24, 2035 HGB No. 138/Tugu/Semarang HGB No. 139/Tugu/Semarang November 26, 2037 HGB No. 139/Tugu/Semarang HGB No. 140/Tugu/Semarang September 24, 2037 HGB No. 140/Tugu/Semarang
Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Management is of the opinion that such landrights can be extended upon their expiration.
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The details of the assets under construction as of December 31, 2011 are as follows:
Persentase Taksiran tanggal penyelesaian/ Biaya penyelesaian/ Jenis aset/ Percentage of perolehan/ Estimated date Type of assets completion Cost of completion
Bangunan dan pengembangan/ Buildings and improvements 90% 68.438.928.443 Februari/February 2012 Mesin dan peralatan/ Machinery and equipment 90% 25.104.003.312 Februari/February 2012 Perabot dan peralatan kantor/ Furniture, fixtures and office equipment 90% 6.190.653.630 Februari/February 2012
Total 99.733.585.385
Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp23.904.413.719 pada tahun 2011 dan Rp20.237.880.475 pada tahun 2010 (Catatan 19, 20 dan 21).
Depreciation charged to operations amounted to Rp23,904,413,719 in 2011 and Rp20,237,880,475 in 2010 (Notes 19, 20 and 21).
Pada tahun 2011, biaya pinjaman sebesar Rp925.756.323 telah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap.
In 2011, borrowing costs amounting Rp925,756,323 was capitalized as part of cost of acquisition of fixed assets.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 48.
Management believes that there is no impairment in asset values as of December 31, 2011 and 2010 as contemplated in PSAK No. 48.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mengasuransikan aset tetap, kecuali tanah, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dalam paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp187.362.686.592 dan US$33.386.798. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
As of December 31, 2011, the Company has insured its fixed assets, except land, against losses from fire and other risks under blanket policies with a total insurance coverage of Rp187,362,686,592 and US$33,386,798. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
31
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)
Pada tahun 2011 dan 2010, penjualan aset tetap tertentu adalah sebagai berikut:
In 2011 and 2010, sales of certain fixed assets were made as follows:
2011 2010
Penerimaan dari penjualan 20.882.409 1.345.273.228 Proceeds from sales Nilai buku 86.745.150 1.157.293.085 Net book value
Laba (rugi) (65.862.741) 187.980.143 Gain (loss)
8. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 8. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Uang muka pembelian aset tetap 10.265.534.203 - Advances for purchase of fixed assets Biaya ditangguhkan 1.878.008.379 1.849.453.800 Deferred charges Uang jaminan 919.734.958 558.122.511 Security Deposits Pinjaman karyawan 184.036.278 238.785.520 Employee loans Lain-lain 785.663.095 356.487.681 Others
Total 14.032.976.913 3.002.849.512 Total
Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok/kontraktor sehubungan dengan pembelian aset tetap.
Advance for purchase of fixed assets represents the advances paid to suppliers/contractors in relation to the purchase of fixed assets.
9. UTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan dengan pembelian bahan baku dan kemasan, dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of payables to suppliers mainly arising from purchases of raw materials and packaging materials, with details as follows:
2011 2010
Pihak ketiga Third parties PT Freyabadi Indotama 10.800.191.708 4.220.428.000 PT Freyabadi Indotama PT Asta Guna Wisesa 4.305.288.096 1.342.350.000 PT Asta Guna Wisesa PT Nusa Indah 3.502.769.724 1.647.230.837 PT Nusa Indah PT Kraft Ultrajaya Indonesia 3.392.558.331 1.812.782.175 PT Kraft Ultrajaya Indonesia PT Elfrida Plastik Industri 3.019.431.320 220.223.680 PT Elfrida Plastik Industri PT Jaya Fermex 2.121.097.000 823.362.000 PT Jaya Fermex PT Sukanda Djaya 1.810.848.500 - PT Sukanda Djaya CV Sumber Roso 1.614.103.541 880.665.306 CV Sumber Roso PT Surya Kemasindo Sejati 1.537.002.000 590.108.500 PT Surya Kemasindo Sejati PT Sinar Meadow Int. Indonesia 1.413.376.752 137.152.350 PT Sinar Meadow Int. Indonesia PT Adyaceda Amandelis 1.224.064.086 1.324.045.003 PT Adyaceda Amandelis PT Supernova 1.114.208.300 795.444.900 PT Supernova PT Aries Centaurus 870.104.982 580.524.576 PT Aries Centaurus PT Kevin Persada Mandiri 800.174.000 581.754.600 PT Kevin Persada Mandiri PT Anta Tirta Kirana 788.581.250 275.087.500 PT Anta Tirta Kirana CV Multi Prima Abadi 540.093.750 945.075.500 CV Multi Prima Abadi PT Super Makmur 121.623.600 1.363.529.931 PT Super Makmur Lain-lain (masing-masing Others (below dibawah Rp800 juta) 8.841.128.421 1.909.569.945 Rp800 million each)
Total 47.816.645.361 19.449.334.803 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
32
9. UTANG USAHA (lanjutan) 9. TRADE PAYABLES (continued)
2011 2010
Pihak berelasi (Catatan 22) Related parties (Note 22) PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 PT Indofood Sukses Makmur Tbk* PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - PT Indomarco Adi Prima*
Total 17.736.833.011 7.897.018.340 Total
* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010
Analisa umur utang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The aging of trade payables as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 2010 Lancar 54.857.916.884 26.579.274.496 Current Jatuh tempo 1 - 30 hari 10.695.561.488 767.078.647 Overdue 1 - 30 Days
Total 65.553.478.372 27.346.353.143 Total
10. UTANG LAIN-LAIN 10. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik baru, serta pembelian mesin dan peralatan, dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of payables to third party suppliers/contractors mainly arising from transportation services, construction of new plants and purchases of machinery and equipment, with details as follows:
2011 2010
PT Bekasi Fajar Industrial Estate 16.308.971.250 - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Oshikiri Machinery Co., Ltd (Catatan 23f) 7.952.659.271 17.314.784.250 Oshikiri Machinery Co, Ltd (Note 23f) PT Nusa Raya Cipta 7.106.255.842 - PT Nusa Raya Cipta PT Cakra Inti Agung 3.692.284.524 - PT Cakra Inti Agung PT Adi Sarana Armada 3.110.524.301 1.970.854.565 PT Adi Sarana Armada PT Sekawan Triasa 2.667.600.009 5.621.725.432 PT Sekawan Triasa Mackies Asia Pacific Pty Ltd 2.441.052.313 - Mackies Asia Pacific Pty Ltd Packagers Pte Ltd 1.735.113.120 - Packagers Pte Ltd PT Indomarco Prismatama 1.375.084.139 - PT Indomarco Prismatama PT Balrich Logistic 1.340.416.200 - PT Balrich Logistic PT Bangun Putra Karawang 1.294.505.600 859.805.500 PT Bangun Putra Karawang PT Dwi Sapta Pratama 1.124.216.748 - PT Dwi Sapta Pratama PT Wira Logitama Saksama 1.069.061.880 373.176.000 PT Wira Logitama Saksama PT Alpine Cool Utama 1.017.220.000 - PT Alpine Cool Utama PD Denni 989.810.000 - PD Denni PT Ridar Esindo 989.185.998 4.479.300.000 PT Ridar Esindo PT Tamoratama Prakarsa 827.666.200 - PT Tamoratama Prakarsa PT Indragraha Nusaplasindo 589.052.000 - PT Indragraha Nusaplasindo PT Mega Persada Indonesia 546.999.999 2.086.500.000 PT Mega Persada Indonesia PT Multi Mekanika Serasi 27.500.000 1.046.725.000 PT Multi Mekanika Serasi PT Indonakano - 947.920.000 PT Indonakano PT Indo Kompresigma - 563.769.991 PT Indo Kompresigma Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 9.671.622.749 1.530.574.596 Others (below Rp500 million each)
Total 65.876.802.143 36.795.135.334 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
33
11. PERPAJAKAN 11. TAXATION a. Utang pajak terdiri dari: a. Taxes payable consist of the following:
2011 2010
Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 601.254.508 369.111.761 Article 21 Pasal 23 182.405.201 109.577.974 Article 23 Pasal 25 2.639.795.157 1.812.113.909 Article 25 Pasal 26 89.908.716 61.820.575 Article 26 Pasal 29 2.940.821.146 13.252.013.164 Article 29
Total 6.454.184.728 15.604.637.383 Total
b. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
b. The reconciliation between income before income tax as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 2010
Income before income tax Laba sebelum pajak penghasilan per per statements of laporan laba rugi komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan imbalan kerja-neto 5.489.353.834 2.188.374.386 Provision for employee benefits - net Penyusutan aset tetap (17.650.704.813) (7.621.680.609) Depreciation of fixed assets
Beda tetap: Permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Sewa kendaraan 2.110.107.000 2.148.900.000 Vehicle rental Rapat dan konferensi 387.194.736 94.244.088 Meetings and conferences Komunikasi 188.560.000 136.800.000 Communications
Beban bunga - 5.071.844.926 Interest expense Asuransi - 342.233.811 Insurance Lain-lain 149.288.982 1.183.314.143 Others Pendapatan bunga yang Interest income already dikenakan pajak final (1.721.179.555) (4.079.913.333) subjected to final tax
Taksiran penghasilan kena pajak 143.900.654.470 134.130.090.841 Estimated taxable income
Pada tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2011. Perusahaan akan menyampaikan SPT sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang disebutkan di atas.
As of the date the financial statements were authorized for issue, the Company has not submitted its 2011 annual income tax return (SPT). The Company will file its SPT based on the estimated taxable income as shown above.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
34
11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)
c. Rincian beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The details of income tax expense are as follows:
2011 2010
Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current
Beban (manfaat) pajak tangguhan: Deferred income tax expense (benefit): Penyusutan aset tetap 4.412.676.203 1.905.420.151 Depreciation of fixed assets Penyisihan imbalan kerja-neto (1.372.338.459) (547.093.597) Provision for employee benefits - net
Neto 3.040.337.744 1.358.326.554 Net
Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense
d. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
d. The computation of estimated income tax payable is as follows:
2011 2010
Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current
Dikurangi pajak penghasilan Less prepayments of dibayar di muka income taxes Pasal 22 3.455.060.278 1.085.412.746 Article 22 Pasal 25 29.579.282.076 19.195.096.590 Article 25
Total pajak penghasilan Total prepayments dibayar di muka 33.034.342.354 20.280.509.336 of income taxes
Taksiran utang pajak Estimated income tax penghasilan 2.940.821.146 13.252.013.164 payable
e. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku yang besarnya 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
e. The reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate of 25% to the income before income tax and the income tax expense as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
35
11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)
2011 2010
Laba sebelum pajak penghasilan Income before income per laporan laba rugi tax per statements of
komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income
Beban pajak penghasilan Income tax expense at the dengan tarif pajak yang berlaku 38.737.008.453 33.666.493.144 applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Sewa kendaraan 527.526.750 537.225.000 Vehicle rental Rapat dan konferensi 96.798.684 23.561.022 Meetings and conferences Komunikasi 47.140.000 34.200.000 Communications Beban bunga - 1.267.961.232 Interest expense Asuransi - 85.558.453 Insurance Lain-lain 37.322.246 295.828.536 Others Pendapatan bunga yang Interest income already dikenakan pajak final (430.294.889) (1.019.978.333) subjected to final tax
Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense
f. Liabilitas pajak tangguhan - neto terdiri dari: f. Deferred tax liability - net consists of the
following:
2011 2010
Aset pajak tangguhan Deferred tax asset Liabilitas imbalan kerja liability for employee karyawan 2.901.678.470 1.529.340.011 benefits Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability Aset tetap (13.890.831.792) (9.478.155.589) Fixed assets
Liabilitas pajak tangguhan - neto (10.989.153.322) (7.948.815.578) Deferred tax liability - net
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Beban promosi 2.939.456.772 6.947.776.435 Promotion expenses Transportasi dan distribusi 2.493.322.924 2.190.917.155 Transportation and distribution Royalti (Catatan 22 dan 23a) 2.280.388.198 1.650.117.475 Royalty (Notes 22 and 23a) Listrik, gas dan air 2.232.718.589 1.731.373.977 Electricity, gas and water Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 378.766.229 372.811.104 Others (below Rp500 million each)
Total 10.324.652.712 12.892.996.146 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
36
13. UTANG BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK LOAN
Pada tanggal 31 Desember 2011, utang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2011, long-term bank loan consists of loan received from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with details as follows:
Jumlah/Total
Pokok Pinjaman 33.203.820.504 Principal Dikurangi biaya pinjaman yang belum diamortisasi (132.299.242) Less unamortized debt transaction costs
Neto 33.071.521.262 Net
Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dana talangan dari BCA dengan pagu pinjaman sebesar Rp100.000.000.000. Pada tanggal 2 November 2011, fasilitas tersebut dikonversi menjadi fasilitas kredit investasi untuk membiayai pembangunan pabrik baru dengan pagu pinjaman sebesar Rp280.000.000.000. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9%. Pembayaran dari pinjaman ini akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 2 Desember 2013.
On July 19, 2011, the Company obtained a bridging loan facility from BCA with a maximum drawable amount of Rp100,000,000,000. On November 2, 2011, the facility was converted into an investment credit facility to finance the construction of new plants with a maximum drawable amount of Rp280,000,000,000. The loans withdrawn from this facility bear interest at the annual rate of 9%. The repayment of the loan will be made in 48 consecutive monthly installments starting on December 2, 2013.
Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu, antara lain current ratio, EBITDA to interest ratio dan debt to equity ratio. Tidak ada aset Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas.
In relation to the above facility, the Company is required to comply with certain covenants such as maintaining certain financial ratios, such as current ratio, EBITDA to interest ratio and debt to equity ratio. None of the Company’s assets are pledged as collateral in respect to the above facility.
Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan melunasi semua utang-utangnya kepada BCA dan PT Bank Resona Perdania (BRP) yang diperolehnya pada tahun 2008 dan 2007. Saldo utang Perusahaan kepada BCA dan BRP pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp68.750.000.000 dan Rp25.000.000.000.
In June and July 2010, the Company settled all its outstanding loans payable to BCA and PT Bank Resona Perdania (BRP) that were obtained in 2008 and 2007, respectively. The outstanding balance of loans payable to BCA and BRP as of December 31, 2009 was Rp68,750,000,000 and Rp25,000,000,000, respectively.
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (revisi 2004).
The Company recognizes its liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2004).
Komponen beban imbalan kerja yang diakui dalam laba rugi dan jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan perhitungan PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “projected-unit-credit” adalah sebagai berikut:
The components of employee benefits expense recognized in profit or loss and employee benefits liability recognized in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010, as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, using the “projected-unit-credit” method, are as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
37
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
a. Rincian liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
a. Details of liability for employee benefits are as follows:
2011 2010
Nilai kini dari kewajiban Present value of employee benefits imbalan kerja 17.701.525.251 7.927.366.529 obligation Saldo yang belum diamortisasi dari biaya jasa lalu yang Unamortized balance of the non- belum menjadi hak karyawan (347.187.114) (392.426.786) vested past service costs Akumulasi kerugian aktuarial Net cumulative unrecognized Bersih yang belum diakui (5.747.624.260) (1.417.579.700) actuarial loss
Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 6.117.360.043 Liability for employee benefits
b. Rincian beban imbalan kerja adalah: b. Details of employee benefits expense:
2011 2010
Biaya jasa kini 3.267.312.508 1.333.427.465 Current service costs Kerugian aktuarial yang diakui 1.628.412.420 707.851.297 Recognized actuarial loss Biaya bunga 707.923.673 571.964.982 Interest costs Amortisasi biaya jasa lalu 45.239.673 61.090.942 Amortization of past service costs
Jumlah beban imbalan kerja 5.648.888.274 2.674.334.686 Total employee benefits expense
c. Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan adalah: c. Movements in the liability for employee
benefits:
2011 2010
Saldo pada awal tahun 6.117.360.043 3.928.985.657 Balance at beginning of year Penyisihan 5.648.888.274 2.674.334.686 Provision Pembayaran (159.534.440) (485.960.300) Payments
Saldo pada akhir tahun 11.606.713.877 6.117.360.043 Balance at end of year
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The key assumptions used in determining the liability for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Asumsi-asumsi utama/
Key assumptions
Usia pensiun normal 55 tahun/years Normal retirement age Tingkat diskonto tahunan 7% pada tahun 2011 dan Annual discount rate
9,5% pada tahun 2010/ 7% in 2011 and 9.5% in 2010;
Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% pada tahun 2011 dan 2010/ Annual salary increment rate
8% in 2011 and 2010
Tabel mortalitas CSO’80 Mortality table
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan kerja yang terkait telah dibebankan pada operasi (sebagai bagian dari beban pabrikasi/beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum dan administratif) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The related costs of employee benefits were charged to operations (as part of production expenses/cost of goods sold, selling expenses and general and administrative expenses) for the year ended December 31, 2011 and 2010.
15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s stockholders as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders
Bonlight Investments Ltd. (BIL) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Bonlight Investments Ltd. (BIL) Treasure East Investments Ltd. (TEI) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Treasure East Investments Ltd. (TEI) Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC) 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC) Sojitz Corporation (Sojitz) 43.025.300 4,2% 4.302.530.000 Sojitz Corporation (Sojitz) Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 194.879.300 19,3% 19.487.930.000 Others - Public (below 5% each)
Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total
2010
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders
BIL 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 BIL TEI 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 TEI Sojitz 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Sojitz SBC 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 SBC Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 151.854.000 15,0% 15.185.400.000 Others - Public (below 5% each)
Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada pemegang saham Perusahaan yang merupakan bagian dari manajemen Perusahaan.
As of December 31, 2011 and 2010, no Company stockholders are part of the Company’s management.
Berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia (Catatan 16).
Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated June 18, 2010 of the BAPEPAM-LK, the Company’s registration statement on its initial public offering of shares was declared effective. On June 28, 2010, the Company listed 151,854,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275 per share on the Indonesia Stock Exchange (Note 16).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
39
15. MODAL SAHAM (lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal 24 Februari 2010 yang diaktakan dalam akta notaris No. 86 dari F. X. Budi Santoso Isbandi, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain:
Based on the resolutions of the stockholders dated February 24, 2010, which were covered by notarial deed No. 86 of F. X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the stockholders approved the following, among others:
a. Perubahan status Perusahaan dari
perusahaan perorangan menjadi perusahaan terbuka
a. The change of the Company’s status from a private company to a public company
b. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari semula sebesar Rp1.000 per saham menjadi Rp100 per saham
b. The change of par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp100 per share
c. Penawaran umum saham Perusahaan sebanyak 151.854.000 lembar kepada publik
c. The offering of up to 151,854,000 Company shares to the public
d. Perubahan modal dasar Perusahaan menjadi sejumlah Rp344.000.000.000 yang terbagi atas 3.440.000.000 lembar saham.
d. The change of the Company’s authorized capital stock to become Rp344,000,000,000 which is divided into 3,440,000,000 shares.
Keputusan pemegang saham ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No.AHU-12936.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 12 Maret 2010 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
The resolutions of the stockholders have been approved by the Minister of Law and Human Rights based on decree No.AHU-12936.AH.01.02.Year 2010 dated March 12, 2010 and recorded in the database of the Administration System of Law and Human Rights Department.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2011, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen untuk laporan keuangan tahun 2010 sejumlah Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per saham yang telah dibayarkan secara penuh pada bulan Mei 2011.
In the stockholders’ annual meeting held on March 23, 2011, the Company’s stockholders approved the distribution of dividend for financial year 2010 totaling Rp24,943,781,094 or Rp24.64 per share which was fully paid in May 2011.
Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, memenuhi persyaratan perjanjian utang (Catatan 13) dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Capital Management The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business, comply with loan covenants (Note 13) and maximize stockholder value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal atau menerbitkan saham baru.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to stockholders, return on capital, or issue new shares.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of additional paid-in capital as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah/Total
Agio saham 178.428.450.000 Premium on capital stock Selisih kurs atas modal Foreign exchange rate difference disetor 349.534.267 on paid-in capital Biaya penerbitan saham dalam Stock issuance cost rangka penawaran umum perdana (5.776.556.232) related to initial public offering
Total 173.001.428.035 Total
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia, yang menghasilkan agio saham sebesar Rp178.428.450.000. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp5.776.556.232.
On June 28, 2010, the Company listed 151,854,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275 per share on the Indonesia Stock Exchange, resulting premium on capital stock Rp178,428,450,000. The costs incurred in relation to the public offering amounted to Rp5,776,556,232.
Selisih kurs atas modal disetor merupakan selisih antara kurs pada saat setoran modal diterima dari pemegang saham dengan kurs yang digunakan untuk menentukan nilai nominal saham dalam rupiah sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan.
Foreign exchange rate difference on paid-in capital represents the difference between the exchange rates prevailing at the time the actual capital contributions were received from the stockholders and the exchange rate used to determine the rupiah par value per share as stipulated in the Company’s articles of association.
17. INFORMASI SEGMEN 17. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis yaitu berdasarkan lokasi pabrik Perusahaan di Cikarang, Pasuruan, Semarang dan Medan. Pabrik Perusahaan di Semarang dan Medan baru memulai operasi di tahun 2011. Perusahaan hanya bergerak dalam bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti.
The Company manages and evaluates its operations geographically based on the Company’s factory locations which are Cikarang, Pasuruan, Semarang and Medan. The Company’s factories in Semarang and Medan just started their operations in 2011. The Company is involved only in the manufacture, sale and distribution of bread.
Manajemen memantau hasil operasi dari pabrik-pabrik yang dimiliki Perusahaan secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan. Informasi segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:
Management monitors the operating results of the Company’s factories separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements. The Company’s geographical segment information is as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
41
17. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 17. SEGMENT INFORMATION (continued) Total Segmen/ Cikarang Pasuruan Semarang Medan Segment Total
2011 2011 Penjualan neto 580.999.863.728 150.304.868.817 62.440.731.872 19.596.614.535 813.342.078.952 Net Sales
Laba Results Laba segmen 107.615.707.506 45.739.134.878 7.114.872.523 (5.521.680.621) 154.948.034.286 Segment results
Beban pajak penghasilan (39.015.501.244) Income tax expense
Laba neto tahun berjalan 115.932.533.042 Net income for the year
Aset dan liabilitas Assets and liabilities Aset segmen 587.168.182.363 210.088.169.261 137.676.585.215 103.813.541.546 1.038.746.478.385 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 258.531.246 Unallocated assets Eliminasi aset antar segmen (279.868.091.131) Inter-segment assets elimination
Total aset 759.136.918.500 Total Assets
Liabilitas segmen 194.095.456.150 73.745.974.508 120.402.542.466 104.319.768.393 492.563.741.517 Segments liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated liabilities Eliminasi liabilitas antar segmen (279.868.005.803) Inter-segment liabilities elimination
Total liabilitas 212.695.735.714 Total liabilities
Informasi segmen lainnya Other segment information Pengeluaran modal 115.974.063.620 992.852.172 38.572.228.030 68.684.895.900 224.224.039.722 Capital expenditure Penyusutan 15.268.820.223 3.128.660.247 3.150.185.439 2.356.747.810 23.904.413.719 Depreciation
Total Segmen/ Cikarang Pasuruan Segment Total
2010 2010
Penjualan neto 452.003.380.461 160.188.977.180 612.192.357.641 Net Sales Laba Results Laba segmen 94.278.523.130 40.387.450.299 134.665.973.429 Segment results Beban pajak penghasilan (34.890.849.054) Income tax expense
Laba neto tahun berjalan 99.775.124.375 Net income for the year
Aset dan liabilitas Assets and liabilities
Aset segmen 493.945.758.050 90.041.231.487 583.986.989.537 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 595.273.201 Unallocated assets Eliminasi aset antar segmen 5.961.229.826 (22.278.150.738) (16.316.920.912) Inter-segment assets elimination
Total aset 568.265.341.826 Total Assets
Liabilitas segmen 89.154.666.374 10.304.352.522 99.459.018.896 Segments liabilities
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 29.670.813.004 Unallocated liabilities Eliminasi liabilitas antar segmen (24.287.599.927) 7.970.679.015 (16.316.920.912) Inter-segment liabilities elimination
Total liabilitas 112.812.910.988 Total liabilities
Informasi segmen lainnya Other segment information Pengeluaran modal 161.572.056.927 1.007.935.227 162.579.992.154 Capital expenditure Penyusutan 15.207.976.228 5.029.904.247 20.237.880.475 Depreciation
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
42
18. PENJUALAN NETO 18. NET SALES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Roti Manis Sari Roti 573.705.087.765 394.231.055.511 Sweet Bread Sari Roti Roti Tawar Sari Roti 357.592.398.806 271.388.860.976 White Bread Sari Roti Kue Sari 7.438.416.159 6.812.453.493 Sari Cake Roti Manis Boti - 6.962.460.933 Sweet Bread Boti Roti Tawar Boti - 3.954.561.748 White Bread Boti Lain-lain 3.692.250.102 3.039.585.544 Others
Sub-total 942.428.152.832 686.388.978.205 Sub-total Pengembalian penjualan (129.086.073.880) (74.196.620.564) Sales returns
Penjualan Neto 813.342.078.952 612.192.357.641 Net Sales
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan tidak lagi memproduksi salah satu jenis produknya yang bernama Boti.
Effective January 1, 2011, the Company has decided to discontinue the production of one of its bread products known as Boti.
Pada tahun 2011 dan 2010 terdapat penjualan kepada pelanggan/distributor yang melebihi 10% dari penjualan neto sebagai berikut:
There are aggregate sales to individual customers/distributors which exceeded 10% of net sales in 2011 and 2010 as follows:
2011 2010
PT Indomarco Prismatama PT Indomarco Prismatama Penjualan neto 272.404.655.992 197.299.578.307 Net sales Persentase 33,49% 32,23% Percentage PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Penjualan neto 187.552.531.011 126.753.151.227 Net sales Persentase 23,06% 20,70% Percentage
Total Total Penjualan neto 459.957.187.003 324.052.729.534 Net sales Persentase 56,55% 52,93% Percentage 19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010
Bahan baku dan kemasan yang Raw materials and packaging digunakan 333.805.842.254 248.033.140.769 materials used
Upah langsung 23.963.486.108 15.007.196.293 Direct labor
Beban pabrikasi Manufacturing overhead Penyusutan (Catatan 7) 19.046.042.139 16.951.309.638 Depreciation (Note 7) Utilitas 19.044.117.118 13.290.515.483 Utilities Jasa profesional 15.725.318.619 11.088.157.039 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 9.701.625.358 8.094.902.131 Repairs and maintenance Royalti (Catatan 22 dan 23a) 8.133.481.744 6.150.112.291 Royalty (Notes 22 and 23a) Amortisasi - 2.211.542.266 Amortization Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) 4.971.301.936 2.303.366.785 Others (below Rp1 billion each)
Total beban pabrikasi 76.621.886.914 60.089.905.633 Total manufacturing overhead
Total Beban Produksi 434.391.215.276 323.130.242.695 Total Manufacturing Cost Persediaan barang jadi Finished Goods Inventory Saldo awal tahun 457.107.517 494.349.050 Balance at beginning of year Saldo akhir tahun (910.080.974) (457.107.517) Balance at end of year
Beban Pokok Penjualan 433.938.241.819 323.167.484.228 Cost of Goods Sold
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
43
19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 19. COST OF GOODS SOLD (continued)
Tidak terdapat pembelian dari pemasok individu yang melebihi 10% dari penjualan neto kecuali dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp134.664.916.000 dan Rp95.651.297.000 yang mencerminkan 16,6% dan 15,6% dari total penjualan neto masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.
There are no purchases from individual suppliers which exceeded 10%, except for the purchases from PT Indofood Sukses Makmur Tbk, a related party, amounting to Rp134,664,916,000 and Rp95,651,297,000 which represent 16.6% and 15.6% of net sales in 2011 and 2010.
20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:
2011 2010
Persediaan kadaluarsa/cacat 61.172.991.120 35.055.014.196 Expired/defective inventory Iklan dan promosi 50.834.091.871 42.308.793.244 Advertising and promotion Perjalanan dinas dan transportasi (Catatan 23d) 36.268.760.408 32.437.678.283 Travel and transportation (Note 23d) Jasa distribusi (Catatan 23b) 13.044.788.446 8.196.046.004 Distribution fees (Note 23b) Jasa Profesional 7.448.509.218 4.119.704.547 Professional fees Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.369.950.997 2.960.948.475 Salaries and employee benefits Penyusutan (Catatan 7) 2.197.251.332 1.902.998.723 Depreciation (Note 7) Sewa 1.661.994.725 1.299.460.733 Rental Bahan Bakar 635.915.225 623.978.896 Fuel Pencetakan dan fotokopi 615.884.443 507.363.028 Printing and photocopying Keranjang dan troli 376.106.355 2.805.404.051 Crates and trolleys Utilitas 359.501.583 297.909.287 Utilities Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp300 juta) 3.182.250.435 1.253.806.654 Others (below Rp300 million each)
Total 183.167.996.158 133.769.106.121 Total 21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut: The details of general and administrative expenses
are as follows:
2011 2010
Gaji dan kesejahteraan karyawan 25.414.023.903 17.678.494.135 Salaries and employee benefits Jasa profesional 4.801.088.252 1.565.996.238 Professional fees Sewa 3.953.685.266 1.538.357.256 Rental Perjalanan Dinas dan transportasi 3.060.224.767 1.195.219.739 Business travel and transportation Utilitas 2.834.965.480 2.067.347.745 Utilities Perbaikan dan pemeliharan 2.818.245.054 1.632.925.589 Repairs and maintenance Penyusutan (Catatan 7) 2.661.120.248 1.383.572.114 Depreciation (Note 7) Komunikasi 861.050.215 737.174.553 Communication Alat tulis kantor 850.869.513 568.600.689 Stationeries Perijinan 804.628.891 620.720.919 License Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800 juta) 1.689.746.840 575.563.838 Others (below Rp800 million each)
Total 49.749.648.429 29.563.972.815 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
44
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Rincian akun dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows:
Persentase terhadap total aset atau liabilitas/ Percentage to Saldo/Balance total assets or liabilities
2011 2010 2011 2010
Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Piutang usaha (Catatan 5) Trade receivable (Note 5) PT Lion Superindo* 1.886.686.454 1.848.684.827 0,2% 0,3% PT Lion Superindo*
Utang usaha (Catatan 9) Trade payables (Note 9) PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 7,8% 7,0% Makmur Tbk*
PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - 0,5% - PT Indomarco Adi Prima*
Total utang usaha 17.736.833.011 7.897.018.340 8,3% 7,0% Total trade payables
Entitas dengan pengaruh Entities with significant signifikan terhadap influence over Perusahaan the Company Biaya masih harus dibayar Accrued expense (Catatan 12) (Note 12) Shikishima Baking Co.,Ltd. 2.280.388.198 1.650.117.475 1,1% 1,5% Shikishima Baking Co.,Ltd.
Transaksi penjualan Persentase terhadap atau pembelian/ penjualan bersih / Sales or purchase transaction Percentage to net sales
2011 2010 2011 2010
Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Penjualan Sales PT Lion Superindo* 14.149.736.465 14.649.375.065 1,7% 2,4% PT Lion Superindo*
Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Pembelian Purchase PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 134.664.916.000 95.651.297.000 16,5% 15,6% Makmur Tbk* PT Indomarco Adi Prima* 6.310.975.554 - 0,8% - PT Indomarco Adi Prima*
Total pembelian 140.975.891.554 95.651.297.000 17,3% 15,6% Total purchase
Entitas dengan pengaruh Entities with significant signifikan terhadap influence over Perusahaan the Company Beban pokok penjualan Cost of goods sold Shikishima Baking Co., Ltd. Shikishima Baking Co., Ltd. (Catatan 19) 8.133.481.744 6.150.112.291 1,0% 1,0% (Note 19)
* menjadi pihak berelasi sejak tanggal 23 Februari 2010 * became a related party starting February 23, 2010
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak.
Transactions with related parties were conducted under terms and conditions agreed between the parties.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
45
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the related party relationships and transactions is as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Sifat saldo akun/transaksi/ Related parties Hubungan/Relationship Nature of account/transaction
PT Lion Superindo Pihak berelasi lainnya/ Penjualan barang dagang/Sales of inventories Other related party
PT Indofood Sukses Makmur Tbk Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Other related party
PT Indomarco Adi Prima Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Other related party Shikishima Baking Co.,Ltd. Entitas dengan pengaruh signifikan Royalti/ Royalty terhadap perusahaan/Entity with significant influence over the Company
Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait. Saldo terkait pada akhir periode adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan diselesaikan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang dari pihak-pihak berelasi. Pada tahun 2011 dan 2010 Perusahaan tidak membuat cadangan atas penurunan nilai piutang dari pihak-pihak berelasi, dikarenakan manajemen berpendapat bahwa, berdasarkan hasil penilaian, seluruh piutang usaha dari pihak-pihak berelasi dapat ditagih.
Sales to and purchases from related parties are made at agreed prices depending on the type of product involved. The related outstanding balances at end of period are unsecured, interest-free and to be settled in cash. There have been no guarantees provided or received for any related party receivables or payables. In 2011 and 2010 the Company has not made any allowance for impairment relating to the amounts due from related parties, since management believes, based on its assessment, that all trade receivables from related parties are fully collectible.
Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah beban yang diakui Perusahaan sehubungan dengan kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) adalah sebagai berikut:
In 2011 and 2010, the total amount of expenses recognized by the Company relating to gross compensation for the key management (including board of commissioners and directors) is as follows:
2011 2010
Imbalan kerja jangka pendek 14.201.209.930 8.854.777.686 Short-term benefits Imbalan pasca kerja 2.124.107.249 843.875.671 Post-employment benefits
Total 16.325.317.179 9.698.653.357 Total
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Perusahaan mempunyai Perjanjian Teknik dengan Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC), pemegang saham, di mana SBC menyetujui untuk menyediakan pengarahan teknik, pengetahuan dan pelatihan dalam hal produksi roti. Perjanjian tersebut telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir pada tanggal 21 April 2011 telah diperpanjang untuk periode 5 tahun berikutnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
a. The Company has entered into a Technical Agreement with Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC), a stockholder, whereby SBC agreed to provide know-how, technical guidance and training in the manufacture of bread. The agreement has been renewed several times with the latest renewal being made on April 21, 2011 for another 5 years ending December 31, 2016.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
46
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menyetujui untuk membayar royalti (dibayarkan secara triwulanan) berdasarkan persentase tertentu dari penjualan neto (Catatan 12, 19 dan 22).
Based on the agreement, the Company agreed to pay royalty (payable on a quarterly basis) at a certain percentage of net sales (Notes 12, 19 and 22).
b. Perusahaan mempunyai Perjanjian Distribusi
dengan PT Indomarco Prismatama (IP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), di mana IP dan Alfa menyetujui untuk mendistribusikan produk Perusahaan melalui toko-tokonya dan menerima biaya distribusi sebagai kompensasi.
b. The Company has a Distribution Agreement with PT Indomarco Prismatama (IP) and PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), whereby IP and Alfa agreed to distribute the Company’s products in its outlets and receive distribution fees as compensation.
Pada tahun 2011 dan 2010, biaya distribusi yang telah terjadi sehubungan dengan perjanjian di atas disajikan sebagai “Jasa Distribusi” pada bagian beban penjualan di laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).
In 2011 and 2010, distribution fees incurred in relation to the above agreement are presented as “Distribution Fees” under selling expenses in the statements of comprehensive income (Note 20).
c. Perusahaan mempunyai Perjanjian
Penunjukan Stock Point dan Distributor dengan beberapa distributor untuk mendistribusikan produk Perusahaan ke toko-toko di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Di samping itu, Perusahaan juga mempunyai Perjanjian Agensi dengan beberapa agen di mana Perusahaan menunjuk setiap agen untuk melakukan penjualan produk Perusahaan di wilayah yang telah ditentukan di seluruh Jawa, Madura, Bali dan Lampung.
c. The Company entered into Stock Point and Distributor Agreements with several distributors whereby the latter agreed to distribute the Company’s products to stores around Jabodetabek, Bandung, East Java, Central Java and Bali. Also, the Company has Agency Agreements with several agents whereby each agent is appointed to sell the Company’s products in identified areas in Java, Madura, Bali and Lampung.
Berdasarkan perjanjian-perjanjian di atas, distributor dan agen Perusahaan harus memberikan uang jaminan kepada Perusahaan yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, uang jaminan yang diterima Perusahaan dari distributor dan agen disajikan sebagai “Jaminan Pelanggan” pada laporan posisi keuangan.
Based on the above agreements, the distributors and agents should provide the Company guarantee deposits which will be returned upon the end of their respective agreements. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding guarantee deposits received by the Company from distributors and agents are presented as “Customers’ Deposits” in the statements of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, deposito berjangka yang ditempatkan Perusahaan sehubungan dengan uang jaminan yang berasal dari distributor dan agen disajikan sebagai bagian dari “Deposito Jaminan” pada laporan posisi keuangan.
As of December 31, 2011 and 2010 , time deposits placed by the Company in relation to the guarantee deposits received from distributors and agents are presented as part of “Guarantee Deposits” in the statements of financial position.
Pada tahun 2011 dan 2010, total penjualan kepada distributor dan agen yang timbul sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas masing-masing sebesar Rp211.304.504.465 dan Rp170.957.754.688.
In 2011 and 2010, sales to distributors and agents under the above-mentioned agreements, amounted to Rp211,304,504,465 and Rp170,957,754,688, respectively.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
47
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
d. Perusahaan mempunyai Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang dengan beberapa perusahaan transportasi untuk mengangkut, mengirim dan mendistribusikan produk Perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2010, total beban transportasi sehubungan dengan perjanjian dengan perusahaan transportasi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp36.268.760.408 dan Rp32.437.678.283, disajikan sebagai “Perjalanan Dinas dan Transportasi” pada bagian beban penjualan di laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, utang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
d. The Company has Transportation Agreements with several transporter companies, to transport, deliver and distribute the Company’s products. In 2011 and 2010, transportation expenses incurred in relation to the above-mentioned agreements amounting to Rp36,268,760,408 and Rp32,437,678,283 , are presented as “Travel and Transportation” under selling expenses in the statements of comprehensive income (Note 20). As of December 31, 2011 and 2010 the payables arising from these transactions are presented as part of “Other Payables” in the statements of financial position.
e. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan melakukan Perjanjian Jual Beli dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sehubungan dengan penggunaan gas. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk deposito berjangka/bank garansi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, deposito berjangka/bank garansi sehubungan dengan hal tersebut di atas sebesar Rp935.065.175 dan Rp919.669.502 disajikan sebagai bagian dari “Deposito Jaminan” dalam laporan posisi keuangan.
e. On March 24, 2010, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk on gas usage. Based on the agreement, the Company is required to provide a guarantee in the form of time deposits or bank guarantees. As of December 31, 2011 and December 31, 2010, such time deposits/bank guarantees amounting to Rp935,065,175 and Rp919,669,502 are presented as part of “Guarantee Deposits” in the statements of financial position.
f. Pada tahun 2011, Perusahaan
menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri) dimana Perusahaan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total nilai pembelian sebesar JPY542.414.000. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, utang yang timbul dari transaksi pembelian dari Oshikiri disajikan sebagai bagian dari “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan (Catatan10).
f. In 2011, the Company entered into three purchase agreements with Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri), wherein, the Company agreed to purchase several units of machineries from Oshikiri with a total purchase price of JPY542,414,000. As of December 31, 2011 and 2010, the payables arising from purchase transactions with Oshikiri are presented as part of “Other Payables” in the statements of financial position (Note 10).
24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Informasi mengenai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan nilai setara dalam rupiah yang dijabarkan dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
Information concerning monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and their rupiah equivalents converted using the middle exchange rates that were published by Bank Indonesia are as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
48
24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan) 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Nilai Setara Rupiah/ Rupiah Equivalents Mata Uang Asing/ 31 Desember 2011/ Penjelasan Foreign Currency December 31, 2011 Description
Aset moneter: Monetary assets: Kas dan setara kas EUR 304.020 3.568.882.321 Cash and cash equivalents AU$ 53.852 495.578.149 Deposito jaminan US$ 66.258 600.824.731 Guarantee deposits
Sub-total 4.665.285.201 Sub-total
Liabilitas moneter: Monetary liabilities:
Utang lain-lain AU$ 291.520 2.682.765.274 Other payables US$ 2.005.861 18.189.147.548 JPY 68.086.000 7.952.659.271 SGD 17.501 122.057.749
Sub-total 28.946.629.842 Sub-total
Liabilitas neto (24.281.344.641) Net liabilties
Kurs tengah pada tanggal 12 Maret 2012 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah Rp11.994 untuk EUR1, Rp9.644 untuk AU$1, Rp9.160 untuk US$1, Rp 7.270 untuk SGD1 dan Rp112 untuk JPY1. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 12 Maret 2012, maka liabilitas neto dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan naik sekitar Rp150.321.049 dalam mata uang rupiah.
The middle exchange rates as of March 12, 2012 that were published by Bank Indonesia were Rp11,994 to EUR1, Rp9,644 to AU$1, Rp9,160 to US$1, Rp7,270 to SGD1 and Rp112 to JPY1. Had the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 been translated using the middle exchange rates as of March 12, 2012, the net foreign currency liabilities as presented above would have increased by approximately Rp150,321,049 in terms of Rupiah.
Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing, dikurangi dengan aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan liabilitas dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011 atau kurs pertukaran lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities, net of foreign currency assets, should not be construed as a representation that these foreign currency assets and liabilities have been, could have been, or could in the future be, converted into rupiah at the prevailing exchange rates of the rupiah as of December 31, 2011 or at any other rates of exchange.
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The following table presents carrying amounts and the estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010.
Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Amount Fair Value
2011 2010 2011 2010
Aset Keuangan Lancar Current financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables Kas dan setara kas 48.397.360.886 120.721.694.375 48.397.360.886 120.721.694.375 Cash and cash equivalents Piutang usaha 103.387.896.337 75.641.640.405 103.387.896.337 75.641.640.405 Trade receivables Piutang lain-lain 262.603.539 - 262.603.539 - Other receivables
Total aset keuangan lancar 152.047.860.762 196.363.334.780 152.047.860.762 196.363.334.780 Total current financial assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
49
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
(continued) Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Amount Fair Value
2011 2010 2011 2010 Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Deposito jaminan 8.774.420.148 6.410.058.069 8.774.420.148 6.410.058.069 Guarantee deposits Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets (uang jaminan dan (security deposits and pinjaman karyawan) 1.103.771.236 796.908.031 1.103.771.236 796.908.031 employee loans)
Total aset keuangan tidak lancar 9.878.191.384 7.206.966.100 9.878.191.384 7.206.966.100 Total non-current financial assets
Total Aset Keuangan 161.926.052.146 203.570.300.880 161.926.052.146 203.570.300.880 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Utang usaha 65.553.478.372 27.346.353.143 65.553.478.372 27.346.353.143 Trade payables Utang lain-lain 65.876.802.143 36.795.135.334 65.876.802.143 36.795.135.334 Other payables Biaya yang masih harus dibayar 10.324.652.712 12.892.996.146 10.324.652.712 12.892.996.146 Accrued expenses
Total liabilitas keuangan jangka pendek 141.754.933.227 77.034.484.623 141.754.933.227 77.034.484.623 Total current financial liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Jaminan pelanggan 8.819.229.298 6.107.613.361 8.819.229.298 6.107.613.361 Customers’ deposits Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 - 33.703.957.913 - Long- term bank loan
Total liabilitas keuangan jangka panjang 41.890.750.560 6.107.613.361 42.523.187.211 6.107.613.361 Total non- current financial liabilities
Total Liabilitas Keuangan 183.645.683.787 83.142.097.984 184.278.120.438 83.142.097.984 Total Financial Liabilities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current arm’s length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.
Semua instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai tercatat dan nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
All financial instruments presented in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010, are carried at amortized cost. The following methods and assumptions are used to estimate the carrying amount and fair value of each class of financial instruments:
a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen
keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar) diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya karena bersifat jangka pendek.
The carrying amount and fair value of short-term financial instruments with maturities of one year or less (cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses) are assumed to be equal to their original principal amount due to their short-term nature.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
50
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen
keuangan jangka panjang (deposito jaminan, uang jaminan, pinjaman karyawan dan jaminan pelanggan) diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Nilai wajar dari utang bank jangka panjang ditentukan dengan mendiskonto arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto yang berasal dari transaksi pasar yang dapat diobservasi yang mempunyai syarat, risiko kredit dan periode jatuh tempo yang sama.
The carrying amount and fair value of long-term financial instruments (guarantee deposits, security deposits, employee loans and customers’ deposits) are assumed to be equal to their original principal amount because they have no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after the reporting period. The fair value of long-term bank loan is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar term, credit risk and remaining maturities.
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial instruments are market risk (including currency risk and commodity price risk), credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, as further described as follows:
a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena harga beberapa pembelian utamanya ditentukan dalam mata uang asing atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan dalam mata uang asing (terutama dolar AS dan yen Jepang) seperti kuotasi dari pasar internasional. Apabila terdapat pembelian oleh Perusahaan dalam mata uang selain rupiah, maka Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are either denominated in foreign currencies or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly U.S. dollar and Japanese yen) as quoted in the international markets. To the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than rupiah, the Company will have an exposure to foreign currency risk.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, Perusahaan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang minimum untuk membatasi risiko mata uang asing.
The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a minimum level in order to minimize foreign currencies exposure.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
51
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
b. Risiko kredit b. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi total kredit untuk setiap pelanggan, seperti, mengharuskan distributor dan agen untuk memberikan uang jaminan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. The Company has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring distributors and agents to provide guarantee deposits. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka Perusahaan dapat melakukan pencairan uang jaminan pelanggan untuk menyelesaikan piutang yang telah lewat jatuh tempo. Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum jika dianggap perlu. Tergantung pada penilaian Perusahaan, cadangan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan pembayaran.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company applies the customer’s guarantee deposit against the overdue receivable. The Company may proceed to commence legal proceedings, if deemed necessary. Depending on the Company's assessment, specific allowances may be provided if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment.
Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar maupun deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik.
The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks in form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to only place its funds in banks that have good reputation.
Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not considered significant.
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.
The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
52
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)
Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mencari kesempatan melakukan penggalangan dana, seperti dengan memperoleh pinjaman dari bank dan melakukan penerbitan saham.
The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously monitors conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, such as through obtaining bank loans and stock issuance.
d. Risiko harga komoditas d. Commodity price risk
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti tepung terigu dan coklat. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Company’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as wheat flour and chocolate. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan tepung terigu dan coklat secara optimal untuk menjamin kelanjutan produksi. Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of wheat flour and chocolate to ensure continuous production. In addition, the Company may seek to mitigate its risks by passing on the price increases to its customers.
27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH
DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini ikhtisar revisi PSAK dan interpretasi
PSAK (ISAK) yang telah diterbitkan oleh DSAK dan relevan bagi Perusahaan tetapi belum efektif pada tanggal 31 Desember 2011:
The following summarizes the revised and new PSAKs and interpretations (ISAKs) which have been issued by the DSAK and relevant to the Company but are not yet effective as of December 31, 2011:
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: Effective for financial statements starting on or after
January 1, 2012:
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
53
27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or
after January 1, 2012: (continued)
PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap” PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
PSAK No. 16 (2011), “Property, Plant and Equipment” The PSAK prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” The revised PSAK establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
PSAK No. 26 (2011), “Biaya Pinjaman”
PSAK ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
PSAK No. 26 (2011), “Borrowing Costs” The PSAK provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.
PSAK No. 30 (2011), “Sewa”
PSAK ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
PSAK No. 30 (2011), “Leases” The PSAK prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
54
27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or
after January 1, 2012: (continued)
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes” The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen
Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” The revised PSAK establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK No. 55 (2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” The PSAK establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share” The revised PSAK prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
55
27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) Effective for financial statements starting on or after
January 1, 2012: (continued)
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” The PSAK requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
The Company is currently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on the financial statements.
28. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI
ARUS KAS 28. NON-CASH ACTIVITIES
Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
Supplementary information to the statements of cash flows relating to non-cash activities follows:
2011 2010
Penambahan aset tetap dengan Addition to fixed assets mengkreditkan utang lain-lain 15.734.262.739 29.724.034.682 credited to other payables
29. PERISTIWA SETELAH PERIODE LAPORAN 29. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
a. Pada beberapa tanggal di bulan Januari 2012, Perusahaan melakukan penarikan dengan jumlah total sebesar Rp56.132.299.242 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA (Catatan 13).
a. On various dates in January 2012, the Company made withdrawals with a total amount of Rp56,132,299,242 from the loan facility that was received from BCA (Note 13).
b. Pada bulan Januari 2012, Perusahaan
melakukan pembelian mesin dengan total nilai pembelian sebesar JPY472.970.000 dari Oshikiri Machinery Co.,Ltd yang serah terimanya dilakukan pada tanggal 9 Januari 2012.
b. In January 2012, the Company acquired machineries with purchase price of JPY472,970,000 from Oshikiri Machinery Co.,Ltd, which was handover to the Company on January 9, 2012.