Annual Report - Asia Pacific FibersLaporan Auditor Independen 48 Independent Auditor Report . ......
Transcript of Annual Report - Asia Pacific FibersLaporan Auditor Independen 48 Independent Auditor Report . ......
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
1
Daftar Isi
Contents
Keterangan Tentang Perseroan
3
Company Description
Ikhtisar Data Keuangan Penting 4 Financial Highlights
Sambutan Komisaris Utama 5 Message from President
Commissioner
Pesan Kepada Para Pemegang
Saham
11 Message to Shareholders
Laporan Manajemen 18 Management Report
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
27 Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan 31 Corporate Governance
Laporan Komite Audit 40 Audit Committee Report
Struktur Organisasi 42 Organisation Structure
Informasi Perseroan 43 Corporate Information
Laporan Auditor Independen 48 Independent Auditor Report
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
2
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
3
Keterangan Tentang Perseroan
Company Description
PT Asia Pacific Fibers Tbk, didirikan sejak tahun
1984, merupakan salah satu perusahaan
penghasil polyester terkemuka di Indonesia.
Perseroan menjalankan rangkaian proses
produksi polyesternya mulai dari bahan baku
sampai dengan barang jadi dengan
mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Asia
Pacific Fibers Tbk., merupakan satu-satunya
produsen polyester yang terintegrasi di
Indonesia, dengan fasilitas pabrik PTA, Polymer
dan Fiber yang terletak di Karawang, Jawa Barat
dan fasilitas pabrik benang Polyester yang
terbesar di Indonesia terletak di Kendal, Jawa
Tengah.
Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini
meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA),
Polyester Chips, Staple Fiber, Filament Yarn dan
Performance Fabrics. Hasil produksi Perseroan
dipasarkan baik di dalam negeri maupun
diekspor di pasar internasional.
Berikut ini adalah laporan mengenai
perkembangan usaha PT Asia Pacific Fibers Tbk.,
pada tahun 2018. Istilah "Perseroan" dalam
laporan ini digunakan untuk PT Asia Pacific
Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah
"APF" ditujukan untuk induk itu sendiri yaitu PT
Asia Pacific Fibers Tbk, sedangkan istilah
"Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT Texmaco Jaya
Tbk.
PT Asia Pacific Fibers Tbk, established in 1984, is a
leading polyester manufacturer in Indonesia. Its
manufacturing operations span the entire
polyester production chain, from raw materials to
end products, ensuring quality and consistency.
PT Asia Pacific Fibers Tbk is the only integrated
producer of polyester in Indonesia. The
manufacturing facility for PTA, continuous
polymer, and staple fiber is located in Karawang,
West Jawa. Filament yarn, produced at the largest
yarn facility in Indonesia, is located in Kendal,
Central Jawa.
Company‟s current products include Purified
Terephthalic Acid (PTA), Polyester Chips, Polyester
Staple Fiber, Polyester Filament Yarn, and
Performance Fabrics. The Company´s products are
marketed and sold both in domestic and
international markets.
The following is the report on the business
performance of PT Asia Pacific Fibers Tbk in 2018.
The term “Company” used throughout the report
refers to PT Asia Pacific Fibers Tbk and all its
subsidiaries. The term “APF” refers to PT Asia
Pacific Fibers Tbk as a stand-alone entity, while
the term “Texmaco Jaya” refers exclusively to PT
Texmaco Jaya Tbk.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
4
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data
keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
sampai 2018.
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (A
member of Kreston International) dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
The following table sets forth the financial
highlights of the Company for the years ended
31st December 2016 to 2018.
The Financial Report for the year ended 31st
December 2018 and 2017 are audited by Public
Auditor Office Hendrawinata Eddy Hanny Erwin &
Sumargo (A member of Kreston International)
with Unqualified Opinion.
31 Desember/December
2 0 1 8
USD
2 0 1 7
USD
2 0 1 6
USD
Aset Lancar
Aset Tetap
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Pendapatan Bersih
Laba (Rugi) Kotor
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) Komprehensif
Laba (Rugi) Rugi Bersih diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Laba (Rugi) Rugi Bersih Komprehensif
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Modal Kerja Bersih
Laba (Rugi) Bersih per saham Dasar
Laba (Rugi) Bersih per saham Dilusian
Analisa Rasio
Margin Laba Kotor
Margin Laba Bersih
Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas
Rasio Lancar
Kewajiban terhadap Aktiva
Kewajiban terhadap Ekuitas
133.845.535
67.760.965
238.246.828
1.100.156.831
(929.425.611)
479.184.685
40.938.921
15.255.817
12.832.260
13.815.361
12.832.260
13.815.361
(966.311.296)
0,006
0,006
8,54
2.68
5.39
NA
0,12
4.55
(1,17)
124.065.058
67.634.235
231.566.955
1.174.807.927
(943.240.972)
399.776.871
27.990.914
(983.840)
(4.408.564)
(5.674.811)
(4.408.564)
(6.574.811)
(987.659.306)
(0,002)
(0,002)
0,07
(0,01)
(0,004)
NA
0,1
5,07
(1,25)
118.020.699
69.647.040
231.149.516
1.168.715.677
(937.566.161)
360.480.752
17.900.549
(6.978.741)
(11.868.369)
(12.159.436)
(11.868.369)
(12.159.436)
(990.677.263)
(0,004)
(0,004)
0,05
(0,03)
(0,03)
NA
0,1
5,06
(1,25)
Current Assets
Fixed Assets
Total Assets
Total Liabilities
Equity (Capital Deficiency)
Total Revenues
Gross Profit (Loss)
Operating Profit (Loss)
Net Profit (Loss)
Comprehensive Profit (Loss)
Net Profit (Loss) Attributable to
the Owners of the Company
Comprehensive Profit (Loss)
Attributable to the Owners of
the Company
Net Working Capital
Profit (Loss) per Share - Basic
Profit (Loss) per Share - Diluted
Ratio Analysis
Gross Profit Margin
Net Profit Margin
Return on Investment
Return on Equity
Current Ratio
Debt to Total Assets
Debt to Equity
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
5
Pesan dari Komisaris Utama
Message from President Commissioner
Pemegang Saham yang Terhormat,
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2018
sedikit penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 3,6% dibandingkan dengan
3,70%, dimotori oleh menurunnya pertumbuhan
di kawasan Eropa dan China. Sementara itu
pertumbuhan ekonomi AS tetap solid karena
didukung oleh stimulus fiskal, sebaliknya China,
masih mengalami penurunan pertumbuhan.
Pelonggaran ini disebabkan oleh moderasi
investasi dan produksi industri, serta
perlambatan keuangan yang sedang
berlangsung. Aktivitas perdagangan dan
manufaktur internasional telah melunak,
ketegangan perdagangan tetap meningkat, dan
beberapa pasar negara berkembang besar telah
mengalami tekanan pasar keuangan yang
substansial. Meskipun dinamika ekonomi global
tidak menentu, ekonomi Indonesia menunjukkan
kinerja yang baik dengan stabilitas dan
momentum pertumbuhan yang bertahan lama.
Pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2018
meningkat menjadi 5,17% year-on-year (YoY)
dibandingkan dengan 5,1% pada 2017, yang
merupakan tertinggi sejak 2013. Secara spasial,
pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat telah
dicatat di semua wilayah kepulauan selama
bertahun-tahun.
Tahun 2018 terbukti sebagai tahun peruntungan
untuk industri minyak dan gas, dengan harga
naik ke tingkat yang lebih umum sebelum 2014,
sebelum turun pada November karena
kekhawatiran akan kelebihan pasokan global,
akibat adanya perlambatan pertumbuhan
ekonomi global.
Namun, untuk sebagian besar tahun ini, harga
minyak mentah terus naik dan mencapai puncak
USD85/Barrel (Brent) pada minggu pertama
Oktober, sebelum mulai jatuh hingga ditutup
pada USD52/Barrel pada akhir Desember 2018.
Lonjakan harga minyak selama tiga kuartal
pertama tahun ini sangat mendukung harga stok
pangan dan rantai polyester.
Dear Shareholders,
The global economic growth in 2018 was slightly
lower than the previous year at 3.6% as compared
to 3.70%, led by slower growth in Eurozone and
China. While growth of the US economy remained
solid bolstered by fiscal stimulus, China, on the
contrary, continued to experience slightly lower
growth. This easing was due to moderating
investment and industrial production, as well as
the ongoing financial deleveraging. International
trade and manufacturing activity have softened,
trade tensions remain elevated, and some large
emerging markets have experienced substantial
financial market pressures. Despite uncertain
global economic dynamics, the Indonesia
economy performed well with stable growth
momentum. Indonesian GDP growth in 2018 was
slightly higher at 5.17% year-on-year (YoY) as
compared to 5.1% in 2017, the highest annual
expansion since 2013. Stronger economic growth
has been recorded in all regions of the
archipelago during the years.
Year 2018 proved to be an year of mixed fortune
for the oil and gas industry, with the prices firming
up to levels which were more common pre-2014,
before dipping down in November on fears of
global oversupply, as slowing global economic
growth began to kick in
Nonetheless, for most of the year, crude prices
were steadily surging upwards and hit a peak of
USD85/Barrel (Brent) in the first week of October,
before falling to close at USD52/Barrel by end Dec
2018. The surge in oil prices during the first three
quarters of the year strongly supported feed stock
and polyester chain prices.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
6
Lingkungan minyak mentah yang lebih kuat dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
menyebabkan kinerja yang lebih baik untuk
rantai polyester. Industri ini menjadi saksi
pemulihan yang konsisten untuk tahun kedua
berturut-turut didukung oleh banyak faktor
positif termasuk pemulihan ekonomi global dan
menguatnya permintaan tekstil.
Margin PTA pulih kembali di semester kedua
2017 dan berlanjut hingga tahun 2018 dengan
rata-rata USD145/MT dengan tingkat operasi
yang lebih baik. Pertumbuhan permintaan
benang serat dan filamen global terus
ditentukan oleh penjualan tekstil dan pakaian
jadi di Asia sama halnya dengan kinerja serat dan
kain yang semakin dikembangkan untuk
konsumsi oleh sektor industri dan non-pakaian.
Sektor TPT di Indonesia juga mempertahankan
pertumbuhan yang stabil sepanjang tahun ini
didukung oleh konsumsi domestik yang kuat,
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
langkah-langkah ketat yang diambil terhadap
impor ilegal.
Namun, impor barang-barang tekstil dalam
segala bentuk (Fiber to Garments) terus
meningkat selama tahun ini, memberikan
tantangan berat bagi sektor hulu domestik.
Penilaian Kinerja Direksi
Dewan Komisaris terus mengawasi dan
membimbing Dewan Direksi dengan pedoman
kebijakan yang diperlukan dalam menerapkan
strategi bisnis dan memenuhi tantangan untuk
mem-pertahankan kinerja bisnis jangka
panjangnya.
Peningkatan kinerja secara signifikan di rantai
global polyester, permintaan domestik yang kuat
didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan memiliki dampak positif pada
kinerja PT Asia Pacific Fibers Tbk ("Perusahaan")
selama 2018 dalam hal pendapatan dan margin
penjualan. Perusahaan mencapai pendapatan
penjualan sebesar USD475 juta untuk tahun 2018
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu
USD397 juta. Perusahaan juga mampu
membukukan EBITDA yang meningkat secara
signifikan sebesar USD24,27 juta pada tahun
2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu
USD10,96 juta.
A stronger crude oil environment and sustained
economic growth led to a better performance for
the polyester chain. The industry witnessed
consistent recovery for a second year in a row
supported by many positive factors including
continued global economic growth and strong
textile demand pull.
PTA margins started recovery in the second half of
2017 and continued strong through 2018
averaging USD145/MT with improved operating
rates. Global Fiber and Filament yarn demand
growth continued to be determined by the textile
and apparel sales in Asia as well as performance
fibers and fabrics that are increasingly developed
for consumption by industrial and non- apparel
sectors.
The TPT sector in Indonesia also maintained a
steady growth during the year supported by
strong domestic consumption, sustained economic
growth and stiff measures taken against illegal
imports.
However, imports of Textile goods in all forms
(Fiber to Garments) continued to rise during the
year, throwing a tough challenge to the domestic
upstream sector.
Assessment of Performance of Board of
Directors
The Board of Commissioners continue to supervise
and guide the Board of Directors with the
necessary policy guidelines in implementing the
Company‟s business strategies and meeting the
challenges to sustain its long term business
performance.
Significantly improved performance of the global
polyester chain and robust domestic demand
supported by sustained economic growth had a
positive impact on the performance of PT Asia
Pacific Fibers Tbk (the “Company”) during 2018
in terms of its sales revenue and margins. The
Company achieved a sales revenue of USD475
million for 2018 as compared to USD397 million
for the previous year. The Company was also able
to post significantly improved EBITDA of
USD24.27 million in 2018 as compared to
USD10.96 million in 2017.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
7
Faktor utama yang berkontribusi pada
peningkatan kinerja adalah permintaan domestik
yang kuat, harga rantai polyester yang kuat dan
margin yang didorong oleh harga minyak dan
komoditas yang kuat, peningkatan bauran
produk dan langkah penghematan biaya.
Keputusan strategis manajemen untuk menunda
operasi pabrik PTA dan melakukan outsourcing
kebutuhan PTA dari pasar terus memberikan
kontribusi positif, meskipun tren kenaikan dalam
margin PTA. Direksi terus mengevaluasi
kelayakan ekonomis dari perbaikan dan
pengoperasian kembali PTA.
Tim manajemen APF secara aktif bekerja sama
dengan konsultan teknis untuk menyiapkan studi
terinci tentang proyek tersebut yang didasari
pada perubahan dinamika pasar dan kemajuan
teknologi. Namun, keputusan akhir tentang hal
ini akan diambil setelah laporan kelayakan yang
rinci dan studi teknis lengkap.
Dewan Komisaris mengapresiasi terhadap
berbagai inisiatif dan tindakan strategis yang
diambil oleh Direksi, di tengah kondisi bisnis
yang penuh tantangan serta kontribusinya dalam
bidang-bidang berikut:
a) Mempertahankan posisi dominan APF di
pasar domestik dan mempertahankan
hubungan bisnis yang berkelanjutan dan
bertahan lama dengan basis pelanggan yang
besar dan loyal selama beberapa dekade,
terlepas dari persaingan harga yang ketat,
peningkatan impor serta berbagai kendala
lainnya
b) Keterlibatan terus-menerus dalam
diversifikasi produk khusus / khas dan masuk
ke segmen yang sedang berkembang pada
aplikasi otomotif, tekstil rumahan dan
pakaian, terlepas dari kendala keuangan yang
dihadapi oleh Perusahaan
c) Langkah-langkah penghematan biaya di
bidang energi, peningkatan efisiensi dan
pengurangan limbah untuk meningkatkan
efisiensi operasional secara keseluruhan
Tinjauan Prospek Bisnis
Dewan Komisaris telah mengkaji prospek pasar
di masa depan dan strategi bisnis yang
digariskan oleh tim manajemen untuk tahun
2019 dan seterusnya. Rencana-rencana ini
disusun berdasarkan revitalisasi sektor TPT
domestik yang diprakarsai oleh Pemerintah
baru-baru ini.
The major factors contributing to the improved
performance are strong domestic demand, firm
polyester chain prices and margins driven by
strong oil and commodity prices, improved
product-mix and cost saving measures.
The strategic decision of the management to
suspend the operations of the PTA plant and
outsource its PTA requirement from the market
continued to contribute positively, despite the
upward trend in PTA margins. The Board of
Directors, continues to evaluate the feasibility and
economics of a PTA revamp and restart.
APF Management team is actively engaged with
the technical consultants who are detailed study
on the project considering the back drop of
changing market dynamics and advancements in
technology. However, a final decision on this will
be taken after the detailed feasibility report and
technical study are completed.
The Board of Commissioners appreciates various
strategic initiatives and actions taken by the
Board of Directors, amidst challenging business
conditions and values their contribution in the
following areas:
a) Retain APF‟s dominant position in the
domestic market and maintain sustainable
and long standing business relationships
with a large and loyal Customer base over
decades, despite stiff price competition,
increasing imports and various other
constraints
b) Continuous engagement in diversifying
into specialty/ distinctive products and
entry into growing segments of
Automotive, Home Textiles and
Performance applications, despite the
financial constraints faced by the
Company
c) Cost saving measures in the areas of
energy, efficiency improvement and waste
reduction to improve overall operational
efficiency
Review of Business Prospects
The Board of Commissioners have reviewed the
future market outlook and the business strategies
as outlined by the management team for the year
2019 and beyond. These plans are charted out on
the basis of the revitalisation of the domestic TPT
sector recently initiated by the Government.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
8
Dalam jangka pendek, volatilitas harga bahan
mentah dan polyester cenderung berdampak
pada harga dan margin rantai polyester.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan
tetap moderat di tengah meningkatnya
ketegangan politik menjelang pemilihan umum,
yang membayangi perang dagang antara kedua
negara dengan mitra dagang terbesar, China dan
AS, serta rupiah yang lemah.
Meskipun berfluktuasi, polyester terus
memegang posisi dominan relatif terhadap serat
lain karena harganya yang terjangkau dan
aplikasi yang terus melebar di segmen baru.
Polyester diharapkan tetap menjadi serat yang
paling diminati dan kompetitif dibandingkan
kapas dan serat lainnya, yang akan
meningkatkan pangsa polyester dalam produk
tekstil campuran.
Bidang fokus untuk tindakan dalam strategi
bisnis yang diterapkan oleh Dewan Direksi
diharapkan lebih meningkatkan kinerja
Perusahaan di tahun-tahun mendatang.
Optimalisasi pemanfaatan pabrik yang
berkelanjutan melalui de-bottlenecking,
peningkatan, dan inisiatif keberlanjutan.
Strategi pemasaran Perusahaan yang
difokuskan kembali untuk menjadi
"Perusahaan Produk" dengan produk bernilai
tambah dan khusus dan secara bertahap
menjauh dari segmen komoditas.
Pengembangan organisasi dan sumber daya
manusia untuk memperkuat kompetensi
intinya dan untuk memastikan bahwa sumber
daya ini digunakan secara optimal untuk
memenuhi tujuan yang ditetapkan.
Peningkatan berkelanjutan dalam
penghematan biaya dengan fokus pada
penghematan energi, efisiensi dan
produktivitas.
Pengembangan berkelanjutan dan pening-
katan sistem Teknologi Informasi dan kontrol
internal sesuai dengan dorongan Perusahaan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Dewan Komisaris terus memberikan panduan
strategis kepada Perusahaan dalam hal
restrukturisasi hutang yang aman serta terlibat
dalam dialog secara terus-menerus dengan
Kementerian Keuangan untuk mencapai solusi
mengenai masalah yang telah berlangsung lama
ini. Tertundanya penyelesaian masalah ini
menjadi kendala utama bagi pertumbuhan
Perusahaan dan banyak peluang bisnis potensial
hilang di masa lalu serta berbagai investasi yang
berorientasi pada pertumbuhan terunda akibat
In the short term, volatility in crude and polyester
feedstock prices are likely to impact the polyester
chain prices and margins. Indonesian economic
growth is predicted to remain moderate amidst
rising political tensions ahead of the general
elections, a looming trade war between the
countriy‟s two biggest trade partners, China and
the U.S., and the weak Rupiah.
Despite fluctuations, polyester continues to hold a
dominant position relative to other fibers due to
its affordability and ever widening application in
new segments.
Polyester is expected to remain the most preferred
and competitive fiber amongst cotton and other
fibers, which would improve polyester‟s share in
blended textile products.
The focus areas of action in the business strategy
implemented by the Board of Directors are
expected to further improve the performance of
the Company in the coming years.
Continuous optimization of plant
utilization through de-bottlenecking,
upgrades and sustainability initiatives.
Company‟s re-focused marketing
strategy to be become a “Product
Company” with value added and
specialty products and gradually move
away from commodity segment.
Organizational and human resources
development to reinforce its core
competency and to ensure that these
resources are utilized optimally to meet
the set goals.
Continuous improvement in cost saving
with focus on energy savings, efficiency
and productivity.
Continuous development and upgrading
of IT systems and internal controls in
pursuance of the Company‟s drive to
improve efficiency and effectiveness.
The Board of Commissioners continued to provide
strategic guidance to the Company in the matters
of a secured debt restructuring and has been
engaged in constant dialogues with the Ministry
of Finance to arrive at a solution for this
longstanding issue.
The inability to resolve this issue. happened to
remain as a major obstacle to the growth of your
Company and many potential business
opportunities were lost in the past and various
growth-oriented investments are on hold due to
the protracted delay in resolving the issue of the
secured debt restructuring.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
9
keterlambatan penyelesaian resrukturisasi
hutang berjamin.
Pada bulan Maret 2018, Perusahaan telah
menyerahkan Rencana Restrukturisasi Hutang
yang diperbarui kepada Kementerian Keuangan
dan Kreditor Terikat lainnya untuk pertimbangan
dan persetujuan mereka yang cepat. Dewan
Komisaris sepenuhnya mendukung inisiatif yang
diambil oleh Direksi dalam mencapai solusi yang
dapat diterima bersama melalui diskusi berke-
lanjutan dengan semua konstituen. Perusahaan
berharap hal ini akan selesai segera mengingat
komitmen Pemerintah untuk mendukung dan
menghidupkan kembali sektor manufaktur, dan
terutama sektor TPT di negara ini.
Setelah menyelesaikan restrukturisasi hutang ini,
Perusahaan akan berada dalam posisi yang kuat
untuk secara signifikan meningkatkan posisi
keuangannya dan akan dapat meng-
implementasikan rencana pertumbuhan jangka
panjangnya.
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris telah mengamanatkan Direksi
untuk melaksanakan fungsi bisnis dan mengejar
strategi bisnis dan praktik perdagangan sesuai
dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang baik.
Dewan Komisaris secara berkala telah meninjau
laporan Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Komite Manajemen Risiko dan berpandangan
bahwa sistem dan prosedur pengendalian
internal, sistem pelaporan keuangan, dan proses
Manajemen Risiko sepadan dengan kebutuhan
bisnis Perusahaan dan kompleksitasnya.
Perusahaan berupaya untuk terus meningkatkan
standar tata kelola perusahaan dengan
menyesuaikan berbagai peraturan dan per-
syaratan yang berlaku.
Apresiasi
Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaan kepada Direksi, Tim Manajemen
dan semua karyawan Perseroan atas komitmen
dan keterlibatan mereka yang berkelanjutan
sepanjang tahun 2018. Ini merupakan tahun
yang penuh tantangan bagi Perseroan dalam
upaya mempertahankan posisi pasar strategis
dalam lingkungan bisnis dan ekonomi.
In March 2018, the Company had submitted an
updated Debt Restructuring Plan to the Ministry of
Finance and other Secured Creditors for their
speedy consideration and approval. The Board of
Commissioners is fully supportive of the initiatives
taken by the Board of Directors in reaching a
mutually acceptable solution through ongoing
discussions with all constituencies. The Company
is hopeful that this will be completed soon given
the Government's commitment to support and
revive the manufacturing sector, and especially
the TPT sector in the country.
On completion of this debt restructuring the
Company will be in a strong position to
significantly improve its financial standing and
will be able to implement its long-term growth
plans.
Corporate Governance
The Board of Commissioners has mandated the
Board of Directors to conduct the business
functions and pursue their business strategies and
trade practices in accordance with the principles
of Good Corporate Governance.
The Board of Commissioners has periodically
reviewed the reports of the Audit Committee,
Remuneration Committee and Risk Management
Committee and are of the view that the internal
control systems and procedures, financial
reporting systems and the Risk management
process are commensurate with the Company‟s
business needs and its complexities. The Company
endeavors to constantly improve its corporate
governance standards and to ensure compliance
with the various regulations and requirements as
applicable.
Appreciations
The Board of Commissioners wishes to express
their appreciation to the Board of Directors,
Management team and all the employees of the
Company for their continued commitment and
involvement throughout 2018.This was yet
another challenging year for the Company as it
strived to sustain its strategic market position
whilst facing the tough challenges of the business
and economic environment.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
10
Akhirnya, Kami ingin menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada pelanggan, pemasok, dan
pemegang saham kami atas dukungan secara
terus-menerus dan kepercayaan yang telah
mereka percayakan kepada Perseroan dalam
masa transisi yang kritis ini.
Finally, we wish to acknowledge our sincere
gratitude to our customers, suppliers, and
shareholders for their continued support and the
confidence they have entrusted to the Company in
this critical transition period.
Robert McCarthy
Komisaris Utama
President Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
11
Pesan untuk Pemegang Saham
Message to Shareholders
Pemegang Saham yang Terhormat,
Setelah pertumbuhan yang kuat pada 2017 dan
awal 2018, aktivitas ekonomi global melambat
terutama pada paruh kedua tahun lalu, ini
mencerminkan ditemukannya faktor-faktor yang
mempengaruhi ekonomi. Aktivitas melamban di
tengah meningkatnya tekanan perdagangan dan
kenaikan tarif antara Amerika Serikat dan China,
penurunan kepercayaan bisnis, ketatnya kondisi
keuangan, dan tingginya ketidakpastian
kebijakan di banyak negara. Akibatnya,
pertumbuhan China menurun dari 6,8 persen di
paruh pertama 2018 menjadi 6,0 persen di paruh
kedua tahun ini.
Sementara ekonomi Amerika Serikat
membukukan pertumbuhan yang solid sebesar
3,0% pada tahun 2018, negara maju lainnya di
kawasan Eropa melambat lebih dari yang
diharapkan karena kombinasi faktor-faktor
seperti melemahnya permintaan konsumen dan
sentimen bisnis, ketidakpastian kebijakan fiskal,
menurunnya investasi dan kekhawatiran
terhadap Brexit. Di lain pihak, di seluruh
ekonomi pasar berkembang, aktivitas moderat
seiring memburuknya sentimen pasar keuangan
global pada paruh kedua 2018 yang menambah
kesulitan negara tersebut.
Dengan latar belakang global ini, Ekonomi
Indonesia tetap tangguh dan terus berakselerasi
dengan stabilitas dan momentum pertumbuhan
yang berkelanjutan. Pertumbuhan Produk
Domestik Bruto pada tahun 2018 naik menjadi
5,17 persen dibandingkan dengan 5,10 persen
pada tahun 2017, merupakan pertumbuhan
tahunan tertinggi sejak 2013.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun
2018 terutama didukung oleh permintaan
domestik yang kuat yang tumbuh sebesar 5,5%.
Pertumbuhan investasi non-bangunan sebanyak
10% dan pertumbuhan investasi bangunan
sebanyak 5,7% berkontribusi terhadap
pertumbuhan investasi yang kuat tercatat
sebesar 6,8%.
Dear Shareholders,
After a strong growth in 2017 and early 2018,
global economic activity slowed down notably in
the second half of last year, reflecting a
confluence of factors affecting major economies.
Activity softened amid an increase in trade
tensions and tariff hikes between the United
States and China, a decline in business
confidence, a tightening of financial conditions,
and higher policy uncertainty across many
economies. As a result, China‟s growth declined
from 6.8 percent in the first half of 2018 to 6.0
percent in the second half of the year.
While US economy posted solid growth of 3.0%
in 2018, other advanced economies of Euro area
slowed down more than expected due to
a combination of factors such as weakening
consumer demand and business sentiment, fiscal
policy uncertainty, softening investment and
concerns on Brexit. Elsewhere across emerging
market economies, activity moderated as
worsening global financial market sentiment in
the second half of 2018 compounded country-
specific factors.
Against this global backdrop, the Indonesian
Economy remained resilient continue to
accelerate with stability and sustained growth
momentum. The actual GDP growth in 2018
edged up to 5.17 percent as compared to 5.10
percent in 2017, the highest annual growth since
2013.
The robust economic growth in 2018 was
primarily supported by strong domestic demand
that was expanding at 5.5%. Non-building
investment growth of 10% and building
investment growth of 5.7% have contributed to
robust investment growth recorded at 6.8%.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
12
Tahun 2018 menjadi saksi kenaikan harga
minyak mentah dalam empat tahun tertinggi
dan mendorong tingkat harga melalui rantai
polyester. Harga minyak mentah naik dari USD68
per barel pada bulan Januari 2018 dan ter-tinggi
USD85 per barel pada Oktober sebelum ditutup
pada USD52 pada akhir 2018. Harga rata-rata
minyak mentah naik 27% selama 2018
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan kenaikan tajam harga minyak
mentah, harga PX, MEG juga meningkat dan
mendorong kenaikan harga PTA. Ini menyebab-
kan peningkatan seluruh harga rantai polyester.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) tetap
terkendali sepanjang 2018 dalam kisaran target
3,5 ± 1%, meskipun meningkatnya harga minyak
mentah hingga Oktober 2018. Inflasi utama
tercatat pada 3,13% (tahun ke tahun) pada
Desember 2018, lebih rendah dari 3,61% (tahun
ke tahun) pada 2017 dan rata-rata 3,33% (tahun
ke tahun) selama tiga tahun terakhir. Namun
demikian, Bank Indonesia secara konsisten
menjaga stabilitas harga dan memperkuat
koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah untuk mengendalikan
inflasi yang rendah dan stabil, yang pada tahun
2019 diperkirakan akan berada pada koridor
target 3,5 ± 1%.
Mata uang Indonesia terdepresiasi sepanjang
tahun karena berkurangnya arus modal masuk
akibat kebijakan moneter yang lebih ketat di
negara maju dan ketidakpastian yang lebih besar
kebijakan perdagangan global (obligasi masuk
mencapai titik terendah dalam tujuh tahun
terakhir), menambah defisit neraca transaksi
berjalan yang semakin melebar.
Nilai tukar acuan Bank Indonesia (Kurs Bank
Antarbank Jakarta, disingkat JISDOR) secara
keseluruhan mengalami penurunan sebesar
6,88% pada Rp14.481 per dolar AS pada akhir
Desember 2018. Nilai tukar berfluktuasi dari
Rp13.400 menjadi Rp15.253 (18 Oktober) per
dolar sepanjang tahun ini, merupakan tantangan
besar bagi bisnis. BI telah meningkatkan suku
bunga utamanya (BI Rate) pada 6,75% hingga
tahun 2018 dari 5,00% sesuai dengan stabilitas
makroekonomi Negara tersebut.
Industri Poliester: Tren Global dan Domestik
2018 melanjutkan tren yang tahun 2017, menjadi
saksi kuatnya pertumbuhan di sektor serat di
Asia melebihi semua pengaruh lainnya pada
bahan baku, memastikan pasar yang ketat untuk
PTA.
Year 2018 has witnessed crude oil price escalating
towards four-year highs and pushing price levels
through the polyester chain. The crude prices had
been on the rise from USD68 per barrel in
January 18 to a peak of USD85 per barrel in
October before closing at USD52 by end of 2018.
Average price of crude increased by 27% during
2018 as compared to previous year. In line with
this steep rise in Crude prices, prices of PX, MEG
also increased pushing up the PTA prices as well.
This has led to overall improvement in Polyester
chain prices.
Consumer Price Index (CPI) inflation was kept
under control throughout 2018 within the 3.5±1%
target range, despite high crude oil prices through
October 2018. Headline inflation was recorded at
3.13% (yoy) in December 2018, lower than the
3.61% (yoy) posted in 2017 and the 3.33% (yoy)
average for the past three years. Notwithstanding,
Bank Indonesia consistently maintain price
stability and strengthen policy coordination with
the Central Government and Regional
Administrations to control low and stable
inflation, which in 2019 is predicted in the
3.5±1% target corridor.
Indonesian currency depreciated through the year
due to scarce capital inflows on account of tighter
monetary policy in advanced economies (bonds
inflow was tracking the lowest in seven years) and
greater uncertainty around global trade policy,
added to the widening current account deficit.
Bank Indonesia's benchmark rupiah rate (Jakarta
Interbank Spot Dollar Rate, abbreviated JISDOR)
depreciated overall by 6.88% percent at IDR
14,481 per US dollar by end of December 2018.
The exchange rate fluctuated from IDR13,400 to
IDR15,253 (Oct 18) per dollar during the year,
posing a major challenge to the business. BI has
increased its key interest rate (BI Rate) at 6.75%
through the year 2018 from 5.00% in consistent
with the macroeconomic stability of the Country.
Polyester Industry: Global and Domestic
Trends
2018 continued the trends established in 2017,
witnessing a strong growth in Fiber sector in Asia
outweighed all other influences on feedstocks,
ensuring tight markets for PTA.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
13
Rantai polyester global terus membaik untuk
yang kedua berturut-turut pada 2018, dan
sangat didukung oleh pertumbuhan permintaan
yang berkelanjutan, harga minyak mentah dan
komoditas yang kuat, serta kinerja ekonomi
yang stabil di negara-negara berkembang. Naik
pada perdagangan PTA dan margin yang
dimulai pada pertengahan 2017, tetap menguat
hingga tahun 2018. Harga kapas juga tetap
menguat dan cenderung naik di sebagian besar
tahun ini disebabkan oleh penurunan tingkat
persediaan dan rasio persediaan / rasio
penggunaan. Harga Viscose juga tetap tinggi
selama tahun ini, membantu harga polyester
relatif stabil.
Pertumbuhan produksi serat poliester pada
tahun 2018 cukup mengesankan dengan 6,7
persen tahun ke ketahun, dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar
5,1%. Tingkat operasi stabil pada 72,1 persen
meningkat dari 70,7 persen pada 2017 dengan
pertumbuhan kapasitas 4,70 persen tahun ke
tahun. Tingkat pemanfaatan polimer global juga
meningkat menjadi 80,5 persen.
Kapasitas dunia PTA mencapai 86,25 juta ton
pada tahun 2018 dengan kapasitas tambahan
7,1% selama tahun 2018. Namun, tingkat operasi
PTA terus tetap tinggi pada 79,8 persen
didukung oleh permintaan poliester yang kuat.
Dengan meningkatnya tingkat operasi dan
meningkatnya konsumsi PTA, marjin PTA terus
mengalami peningkatan selama tahun ini dan
mencapai puncak USD180 / MT pada
pertengahan sebelum ditutup pada USD147 /
MT pada akhir tahun; tingkat margin rata-rata
tetap di USD141 / MT dibandingkan dengan
USD80 / MT (spot) di 2017.
Pasar domestik terus menguat dengan konsumsi
Tekstil per kapita meningkat menjadi 8,43 kg
dari 7,80 kg untuk tahun sebelumnya. Sektor TPT
mencatat pertumbuhan tinggi 8,73% selama
tahun 2018 dibandingkan dengan 3,80% pada
tahun sebelumnya. Meskipun peningkatan
permintaan tekstil hilir sebagian dipenuhi dari
peningkatan impor, pengambilalihan domestik
dari Serat dan Filamen juga meningkat
sepanjang tahun tersebut.
Kinerja Perusahaan
Perseroan mampu mempertahankan dan
memberikan peningkatan kinerja selama tahun
2018 didukung oleh faktor ekonomi yang stabil,
permintaan yang meningkat dan kondisi pasar
The global polyester chain continued to perform
well for the second in a row in 2018, strongly
supported by the sustained demand growth,
strong crude and commodity prices, stable
economic performance in emerging economies.
Upcycle in the PTA trade and margins which
began in mid 2017 continued to remain strong
through the year 2018. Cotton prices have also
continued to remain firm and trended upwards in
most part of the year caused by declining stock
levels and stock/use ratios. Viscose prices also
remained high during the year, helping polyester
prices to remain relatively stable.
Production Growth of polyester fiber in 2018 was
quite impressive with 6.7 percent y-o-y, as
compared to the previous year‟s growth rate of
5.1%. The operating rates remained healthy at
72.1 percent improved from 70.7 percent in 2017
with capacity growth of 4.70 percent y-o-y.
Global polymer utilization rates have also
increased to 80.5 percent.
PTA world capacity reached 86.25 mil tonnes in
2018 with 7.1% additional capacity during the
year 2018. However, the PTA operating rates
continue to remain high at 79.8 percent
supported by strong polyester demand. With the
improved operating rates and growing PTA
consumption, PTA margins continue to remain
bullish during the year and reached a peak of
USD180/MT by mid of the before closing at
USD147/MT by end of of the year; average
margin levels remained at USD141/MT as
compared to USD80/MT (spot) in 2017.
Domestic market continues to remain strong with
per capita consumption of Textiles increased to
8.43 kgs from 7.80 kgs for the previous year. TPT
sector registered a high growth of 8.73% during
the year 2018 as compared to 3.80% in the
previous year. Though the increased demand from
downstream textiles is partly met through
increased imports, domestic off-take of both Fiber
and Filament also increased during the year.
Company Performance
The Company was able to sustain and deliver an
improved performance during the year 2018
supported by stable economic factors, improved
demand and better market conditions,
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
14
yang lebih baik, tren kenaikan harga komoditas
dan margin yang lebih baik dalam rantai
polyester. Harga bahan baku juga tetap stabil
dan membantu menjaga harga produk kami
tetap stabil. Akibatnya, pendapatan penjualan
untuk tahun 2018 telah meningkat secara
signifikan menjadi USD479 juta dibandingkan
dengan USD397 juta di tahun sebelumnya. Pasar
dan permintaan domestik tetap stabil sepanjang
tahun dengan kegiatan hilir yang membaik
didukung oleh konsumsi domestik yang kuat
dan Ekspor TPT. Baik harga benang dan serat
benang dan margin naik karena kenaikan offtake
dan tren kenaikan harga bahan baku polyester.
Peningkatan keseluruhan dalam pendapatan
penjualan sebesar 20,6 persen dibandingkan
tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh
kenaikan harga jual barang jadi dan juga karena
peningkatan volume penjualan serat.
Penjualan ekspor sepanjang tahun ini meningkat
USD78.69 juta dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sejumlah USD63.36 juta meningkat
sekitar 24 persen, yang disebabkan oleh
meningkatnya jumlah penjualan dan
membaiknya harga produk-produk khusus
dengan nilai tambah tinggi.
Kinerja penjualan Divisi Fabrics Perusahaan juga
meningkat menjadi USD9,36 juta pada tahun
2018 dibandingkan dengan USD7,79 juta untuk
tahun sebelumnya.
Di tengah kondisi perdagangan yang membaik
dan prospek pasar yang relatif stabil sepanjang
tahun, Perusahaan membukukan EBITDA positif
sebesar USD24,27 juta pada tahun 2018,
meningkat dua kali lipat dari hasil tahun
sebelumnya sebesar USD10,96 juta. Peningkatan
kinerja terutama disebabkan oleh kondisi pasar
yang lebih baik, bauran produk yang lebih baik,
dan pemulihan margin produk secara
keseluruhan.
Perusahaan terus beroperasi pada kapasitas
optimal didukung oleh basis pelanggan yang
kuat dan kelangsungan permintaan pasar
domestik. Perseroan masih membutuhkan
pendanaan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya dan belanja barang
modal yg diperlukan serta peningkatan
anggaran untuk mempertahankan kinerja dalam
jangka panjang.
uptrend in commodity prices and better margins
in the polyester chain. The feedstock prices also
remained fairly stable and helped to maintain the
firm prices for our products. As a result, the sales
revenue for the year 2018 has increased
significantly to USD479 million as compared to
USD397 million for the previous year. Domestic
market and demand remained stable through the
year with the improved downstream activities
supported by strong domestic consumption and
TPT Exports. Both Fiber and Filament yarn prices
and margins edged up due to increased offtake
and uptrend in feed polyester feedstock prices.
The overall increase in the sales revenue of 20.6
percent over the previous year is primarily
attributed to rising prices of finished good and
partly on account of increased volume of Fiber
sales.
Export sales during the year increased to
USD78.69 million as compared to USD63.36
million – 24 precent increase over the previous
year mainly contributed by higher volume and
improved prices for speciality/value added
products.
Sales of Performance Fabrics division of the
Company has also increased to USD9.36 million
in 2018 as compared to USD7.79 million for the
previous year.
Amidst the improved trading conditions and
a relatively stable market outlook through the
year, the Company posted a positive EBITDA of
USD24.27 million in 2018, a two-fold increase
over previous year result of USD10.96 million. The
improvement in performance was mainly
attributed to better market conditions, better
product-mix and overall recovery in product
margins.
The Company continues to operate its plant at
optimum capacity supported by its strong
customer base and the sustained demand from
the domestic market. The Company still in need
of significant funding to meet its ongoing
strategic and critical capex and upgrade budgets
to sustain its performance on the longer term.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
15
Perusahaan terus mengoperasikan pabriknya
pada kapasitas optimal didukung oleh basis
pelanggan yang kuat dan permintaan yang
berkelanjutan dari pasar domestik. Perusahaan
masih membutuhkan dana yang signifikan untuk
memenuhi belanja barang modal strategis dan
mmendesak yang sedang berjalan dan
peningkatan anggaran untuk mempertahankan
kinerjanya dalam jangka panjang.
Perusahaan telah menetapkan arah strategis
yang jelas untuk bertahan menuju diversifikasi
produk dan pasar dengan upaya intensif untuk
meningkatkan volume produk khusus dan nilai
tambah ke dalam segmen pasar baru. Produk
bernilai tambah berkisar dari kain otomotif,
fleece, non-woven, serta aplikasi teknis lainnya.
Perseroan meningkatkan upaya di dua area, 1)
peningkatan ekspor dan 2) melakukan penetrasi
ke pelanggan utama untuk mempertahankan
pasar.
Upaya Perseroan dengan berbagai langkah
penghematan biaya di kedua lokasi perusahaan,
terutama di bidang energi, telah mulai
menunjukkan hasil dalam hal penghematan
biaya dan efisiensi yang signifikan. Upaya ini
akan berlanjut di masa depan dengan tujuan
untuk meningkatkan daya saing.
Direksi dan tim manajemen Perseroan terus
mengevaluasi PTA apakah dengan membeli
atau membuat sehubungan dengan dinamika
pasar saat ini dan perubahan teknologi yang
terjadi di dalam industri. Tim manajemen telah
melakukan studi intensif dengan berkonsultasi
dengan para pakar teknis untuk mengevaluasi
opsi peremajaan dan memulai kembali PTA dan
Direksi akan melakukan kajian dari berbagai
masukan segera.
Seperti dilaporkan sebelumnya, manajemen
berkomitmen untuk terus meningkatkan dan
mengembangkan sistem T.I. dan penerapan
teknologinya sejalan dengan perubahan
kebutuhan bisnis di lingkungan digital yang
berkembang cepat. Cetak biru I.T. yang
menyeluruh telah dirancang dan
implementasinya telah berjalan dengan fokus
pada aplikasi berbasis cloud dan komunikasi
yang efektif di seluruh organisasi.
Direksi dengan senang hati menyampaikan
bahwa semua inisiatif dan tindakan strategis ini
akan membantu Perseroan untuk mempertajam
daya saing dan secara signifikan menambah
daya jualproduknya untuk menjadikan kinerja
The Company has set it‟s clear strategic direction
to firmly move towards product and market
diversification with intensive efforts on increasing
the volume of specialty and value-added products
into new market segments. The value-added
products range from automotive fabrics, fleece,
non-woven, and other technical application. The
company has accelerated its efforts on two thrust
area, 1) increase in exports and 2) penetration of
key customer markets with a view to sustain its
market position.
The Company‟s endeavors on various cost- saving
measures at both the locations, especially in the
area of energy, have already started yielding
benefits in terms of significant cost savings and
efficiency. These efforts would continue in the
future too with a view to improve its
competitiveness.
The Company‟s board and the management team
is in the process of continuously evaluating the
PTA make or buy analysis in the light of the
current market dynamics and the technological
changes taking part in the industry. The
management team has taken up an intensive
study in consultation with technical experts to
evaluate the PTA revamp and restart options and
the board will review the inputs soon.
As reported earlier, the management is
committed to constantly upgrade and develop its
I.T. systems and application of technology in line
with the changing business needs in the fast-
evolving digital environment. A comprehensive
I.T. blueprint for the company was drawn up, and
phased implementation of the same is in progress
with a special focus on cloud-based application
and effective communication across the
organization.
The Board of Directors are happy to inform that
all these strategic initiatives and actions should
help the Company to sharpen its competitiveness
and significantly enhances its product offerings in
order to deliver a better and consistent
performance in the coming year.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
16
yang lebih baik dan konsisten di tahun
mendatang.
Prospek Bisnis
Menyusul tahun volatilitas ekonomi pada tahun
2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia
diprediksi tetap moderat di tengah manuver
politik yang intensif menjelang / dan setelah
pemilihan umum, perang dagang antara kedua
negara mitra dagang terbesar, yaitu China dan
AS, dan melemahnya Rupiah. Namun,
kepercayaan konsumen yang lebih besar pada
tahun 2018 didukung oleh kenaikan pendapatan,
inflasi yang lebih rendah dan kebijakan kredit BI
diperkirakan akan meningkatkan konsumsi
domestik.
Risiko kenaikan inflasi untuk tahun 2019
sebagian besar berasal kenaikan harga bahan
bakar, terutama jika pemerintah tidak dapat
mempertahankan tingkat harga bahan bakar ritel
saat ini, dan nilai tukar, meskipun tidak ada
indikasi tren kenaikan inflasi sejauh ini meski
penyusutan USD / IDR lebih dari 10%.
Komitmen Pemerintah untuk secara konsisten
memperkuat daya saing dan iklim bisnis juga
mendukung pemulihan ekonomi. Ke depannya,
Bank Indonesia memperkirakan bahwa
pertumbuhan ekonomi pada 2019 akan berada
di kisaran 5,2 ~ 5,3%.
Namun, dalam jangka panjang, situasi ekonomi
Indonesia saat ini mungkin merupakan waktu
yang tepat bagi investor untuk berinvestasi di
negara ini, terutama dalam instrumen
keuangannya.
Saham dan surat berharga Indonesia sangat
dihargai rendah di tengah depresiasi Rupiah dan
karenanya memberikan peluang investasi yang
sangat menarik. Ke depannya, negara ini terus
menawarkan fundamental ekonomi yang kuat
yang akan terus menopang pertumbuhan kelas
menengah dan mendorong pertumbuhan
belanja konsumen di negara ini.
Sektor manufaktur dalam negeri diharapkan
untuk mempercepat momentum per-
tumbuhannya setelah pemilihan umum tahun
2019 ketika inisiatif kebijakan industri
Pemerintah dari “Making Indonesia 4.0”
sepenuhnya. Rencana Pembangunan jangka
menengah nasional (RPJMN) menetapkan target
8,8 persen di sektor manufaktur pada tahun
2019.
Business Outlook
Following a year of economic volatility in 2018,
Indonesian Economic growth is predicted to
remain moderate amidst intensive political
maneuverings ahead of/and after the general
elections, the looming trade war between the
Countries two biggest trade partners, China and
the US, and the weak Rupiah. However, higher
consumer confidence in 2018 supported by rising
incomes, lower inflation and BI‟s credit policy is
expected to boost the domestic consumption.
The upward risk to inflation for 2019 comes
mostly from the remote possibility of an increase
in fuel price, particularly if the government
cannot sustain current level of retail fuel price,
and exchange rate, although there is no
indication of an upward trend in inflation so far
despite depreciation of USD/IDR over 10%.
The Government‟s commitment to consistently
strengthen business competitiveness and business
climate also supports economic recovery. Going
forward, Bank Indonesia estimates that economic
growth in 2019 will be within the range of
5.2~5.3%.
In the longer term, however, Indonesia‟s current
economic situation may well be the right time for
investors to invest in the country, especially in its
financial instruments.
Indonesian stocks and securities are highly
undervalued amid the Rupiah depreciation and
thus present a very interesting opportunity for
investment. Going forward, the country continues
to offer strong economic fundamentals which will
continue to underpin the growth of the middle-
class and fuel the consumer spending growth in
the country.
The domestic manufacturing sector is expected to
accelerate its growth momentum after the
election in 2019 when the Government‟s
industrial policy initiative of “Making Indonesia
4.0” takes its full shape. The national mid-term
Development Plan (RPJMN) sets a goal of 8.8
percent in the manufacturing sector by 2019.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
17
Kementerian Perindustrian menetapkan target
ekspor USD15 miliar untuk 2019, yang
diharapkan akan mendorong kinerja dan
pertumbuhan sektor TPT domestik. Keputusan
kebijakan Pemerintah untuk mengakui industri
tekstil dan makanan & minuman sebagai sektor
prioritas di antara 5 sektor industri yang
difokuskan, dan memberikan paket insentif serta
dukungan fiskal yang diharapkan akan
memberikan hasil di tahun-tahun mendatang.
Perseroan memperdiksi peluang yang cukup
besar untuk pertumbuhan produk dengan nilai
tambah tinggi dan integrasi atau pengoperasian
kembali PTA. Demikian halnya strategi bisnis ke
depan dan rencana tindakan Perseroan
diarahkan untuk meraih peluang tersebut.
Keterlambatan berlarut-larut dalam menemukan
solusi untuk restrukturisasi hutang terjaminnya
tetap menjadi penghalang utama bagi
perusahaan untuk bergerak maju dan
mengimplementasikan rencana per-
tumbuhannya.
Sebagai konsekuensi dari uji tuntas hukum dan
keuangan oleh komite tingkat tinggi yang
ditunjuk oleh Kementerian Keuangan bertujuan
menemukan solusi restrukturisasi, Perseroan
terus melakukan dialog aktif dengan
Kementerian dan baru-baru ini mengajukan
revisi rencana restrukturisasi hutang.
Sementara mayoritas kreditor berjamin telah
menyutuji rencana restrukturisasi tersebut.
Perseroan masih melanjutkan untuk melakukan
pembahasan dan mendorong untuk tercapainya
penyelesaian restrukturisasi tersebut.
Pasca restrukturisasi, posisi keuangan Perseroan
akan mengalami perbaikan secara signifikan
dengan membaiknya struktur kewajiban
dibanding ekuitas sehingga Perseroan akan
mampu mengimplementasikan rencana
pertumbuhan mendatang.
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan berkomitmen untuk mematuhi
standar prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
dalam menjalankan semua kegiatan bisnisnya.
Berbagai komite pengawasan dan penasehat
internal untuk secara fungsional membantu
Direksi dan Komisaris mematuhi standar tata
kelola dan kebijakan Perseroan.
The Ministry of Industry set on Export target of
USD15 billion for 2019 which is expected to drive
the performance and growth of domestic TPT
sector. The Government‟s policy decision to
recognize Textile and Food and beverages
industry as priority sector amongst 5 focused
industrial sectors, and provide a package of
incentive and fiscal support are expected to yield
results in the coming years. The company
envisages great opportunities for growth in value-
added products and PTA integration/restart.
Accordingly, future business strategies and action
plans of the Company are directed to seize these
opportunities.
The protracted delay in finding a solution to its
secured debt restructuring continues to remain a
major roadblock to the company in moving
forward and implementing its growth plans.
Consequent to the legal and financial due
diligence by the high-level committee appointed
by the Ministry of Finance for the purpose of
finding a restructuring solution, the Company
continued to engage in active dialogue with the
Ministry and recently submitted an updated debt
restructuring plan.
While the majority of the secured creditors are
already in agreement with the restructuring plan,
the Company continue to interact and push for
solution.
Post restructuring, the Company‟s financial
position will improve significantly with healthy
and sustainable debt/equity structure and the
Company will be able to implement its growth
plans.
Corporate Governance
The Company is committed to complying with the
high standards of Corporate Governance
principles in conducting all its business activities.
Various internal monitoring and advisory
committees to functionally assist the Board of
Directors and Commissioners to comply with the
governance standards and the policies of the
Company.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
18
Sistem dan prosedur kontrol internal yang kuat
dan kompeten juga telah ditetapkan untuk
memastikan kepatuhan terhadap kebijakan
Perusahaan dan terus meningkatkan standar.
Perseroan memiliki tim profesional untuk
mengelola berbagai risiko lingkungan bisnis di
mana Perusahaan beroperasi secara efektif.
Kami ingin mengambil kesempatan ini untuk
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada
semua Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok,
Bankir, dan semua pemangku kepentingan yang
terus mendukung Perseroan selama masa-masa
sulit dan penuh tantangan ini dan untuk
mempertahankan posisi strategis kami di
industri polyester.
Penghargaan dan terima kasih kami yang tulus
kepada tim yang dari sekitar 4000 orang yang
terus mendukung Perusahaan selama masa-
masa sulit serta memberikan kontribusi yang
berharga.
It has also set up strong and competent internal
control systems and procedures to ensure
compliance to the Company policies and
constantly improve the standards.
The Group has a team of professionals to
effectively manage various risks of the business
environment in which the Company operates.
We would like to take this opportunity to express
our sincere gratitude to all our Shareholders,
Customers, Suppliers, Bankers, and all stake
holders who continue to support the Company
during these tough and challenging periods and
to retain our strategic position in the polyester
industry.
Our appreciation and sincere gratitude to the
team of 4000 people who stood by the Company
during the times of challenges and made valuable
contributions.
V. Ravi Shankar
Direktur Utama
President Director
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
19
Laporan Manajemen
Management Report
Gambaran Umum Industri Polyester
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh
sebesar 5,17% selama tahun 2018 meskipun
terdapat ketidakpastian dalam situasi ekonomi
global karena perang dagang yang berke-
panjangan antara Cina dan AS, prevalensi
masalah Brexit dll. Pertumbuhan PDB pada tahun
2018 sebesar 5,17% merupakan yang tertinggi
dalam empat tahun terakhir dan lebih baik dari
2017 yang berada pada 5,07%.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun
2018 terutama didorong oleh peningkatan harga
komoditas dan permintaan domestik dan ekspor
yang kuat. Konsumsi rumah tangga meningkat
dari 5% (yoy) pada kuartal ketiga 2018 menjadi
5,08% (yoy) dalam tiga bulan hingga Desember
hal ini didukung oleh kenaikan tingkat
pendapatan, pengendalian inflasi, dan
meningkatnya kepercayaan konsumen.
Pertumbuhan Investasi adalah kontributor
terbesar kedua terhadap PDB yang mencatat
pertumbuhan 6,67% pada 2018 dibandingkan
dengan 6,15% pada 2017. Pengeluaran besar
Pemerintah dalam proyek infrastruktur
menopang pertumbuhan ekonomi dan akan
menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke
depan. Ekspor Indonesia tumbuh secara
signifikan menjadi USD180,06 miliar pada tahun
2018 dibandingkan dengan USD168,83 miliar
pada tahun sebelumnya yang mencatat
pertumbuhan 6,65% dan secara volume
mencatat peningkatan sebesar 11,62% y-o-y.
Peningkatan ekspor selama tahun ini terutama
disebabkan oleh kenaikan harga dan
peningkatan volume komoditas ekspor utama
seperti batubara, mineral logam, karet, minyak
sawit mentah.
Impor selama tahun ini juga melonjak secara
signifikan menjadi USD188,63 miliar pada 2018
dibandingkan dengan USD156,99 miliar pada
2017 yang mencatatkan pertumbuhan 20,52%.
Economic and Polyester Industry Overview
Indonesia‟s Gross Domestic Product (GDP) grew
by 5.17% during the year 2018 despite
uncertainty in the global economic situation due
to prolonged trade dispute between China and
USA, prevalence of Brexit issues etc. The GDP
growth in 2018 was 5.17% which is the highest in
the last four years and better than that of 2017
which was at 5.07%.
The strong economic growth in 2018 was
primarily driven by improved commodity prices
and strong domestic and external demand. The
household consumption accelerated from 5%
(yoy) in the third quarter of 2018 to 5.08% (yoy)
in the three months to December on the back of
rising income levels, controlled inflation and
growing consumer confidence.
The growth in the Investment is the second largest
contributor to the GDP which recorded a growth
of 6.67% in 2018 as compared to 6.15% in 2017.
The huge spending of Government in the
infrastructure projects sustained the economic
growth and will continue to be the driver of
economic growth going forward. Indonesia‟s
exports grew significantly to USD180.06 billion in
2018 as compared to USD168.83 billon in the
previous year registering a growth of 6.65% and
in volume terms it recorded an increase of 11.62%
y-o-y.
The higher exports during the year was primarily
due to increased prices of key export commodities
such as coal, metal minerals, rubber, crude palm
oil and increased volume.
The imports during the year also surged
significantly to USD188.63 billion in 2018 as
compared to USD156.99 billion in 2017
registering a growth of 20.52%.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
20
Neraca perdagangan pada tahun 2018 mencatat
defisit USD8,56 miliar dibandingkan dengan
surplus Perdagangan USD11,84 miliar pada
tahun 2017. Konsekuensinya, defisit transaksi
berjalan mencapai USD31,1 miliar atau 2,98%
dari PDB. Harga minyak mentah tetap tinggi
hingga Oktober 2018 sebelum ditutup pada
USD51 per barel pada akhir 2018.
Tren perusahaan selama tahun 2018 ini telah
membantu segmen komoditas untuk menjaga
stabilitas selain mendorong kenaikan harga
rantai polyester. Inflasi Indeks Harga Konsumen
(CPI) tetap terkendali sepanjang 2018 dalam
kisaran 3,5% meskipun harga minyak mentah
tinggi hingga Oktober 2018. Mata uang
Indonesia mengalami depresiasi sepanjang
tahun karena aliran masuk modal yang langka
karena kebijakan moneter dan ekonomi yang
lebih ketat di negara maju. ketidakpastian yang
lebih besar dalam kebijakan perdagangan global
ditambah dengan melebarnya defisit
perdagangan.
Rupiah mengalami depresiasi secara keseluruhan
sebesar 6,88% selama 2018 dan ditutup pada
Rp14.481 per USD pada akhir 2018.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan
akan tetap moderat. Dengan komitmen
Pemerintah untuk terus memperkuat lingkungan
usaha dan daya saing, Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan PDB akan berada
di kisaran 5,2 hingga 5,3% ke depan.
Rantai produk Polyester global terus
melanjutkan pemulihan menuju stabilitas pada
tahun 2017 setelah tren penurunan siklus
perdagangannya pada tahun 2014/2015
disebabkan oleh kombinasi kapasitas berlebih,
pertumbuhan permintaan yang lebih lemah di
pasar-pasar utama, terutama di China.
Pertumbuhan keseluruhan serat polyester
meningkat secara signifikan sebesar 6,73%
selama 2017 dibandingkan dengan 1,9% pada
tahun sebelumnya. Tingkat operasi berada di
71,22% pada 2017 dibandingkan dengan 70,7%
pada tahun sebelumnya.
Ekspor tekstil Indonesia naik tipis menjadi 13,22
miliar dolar AS pada 2018 dibandingkan dengan
13,09 miliar dolar AS pada 2017. Impor tekstil
pada 2018 meningkat signifikan menjadi 10,02
miliar dolar AS pada 2018 dibandingkan dengan
8,80 miliar dolar AS pada 2017.
The trade balance in 2018 recorded a deficit of
USD8.56 billion as compared to Trade surplus of
USD11.84 billion in the year 2017. Consequently
the current account deficit reached to USD31.1
billion or 2.98% of GDP. The crude oil prices
remained high through October 2018 before it
got settled at the level of USD51 per barrel by end
of 2018.
This firm trend during the year 2018 has helped
the commodity segment to maintain stability
besides pushing up polyester chain prices. The
Consumer Price Index (CPI) inflation was kept
under control throughout 2018 within the range
of 3.5% despite high crude oil prices through
October 2018. Indonesian currency depreciated
through the year due to scarce capital inflows on
account of tighter monetary policy in advanced
economies and greater uncertainty in global trade
policy coupled with widening trade deficit.
The Rupiah depreciated overall by 6.88% during
2018 and closed at Rp14,481 per USD by end of
2018.
Indonesia‟s economic growth is predicted to
remain moderate. With Government‟s
commitment to continuously strengthen the
business environment and competitiveness, Bank
Indonesia estimates the GDP growth will be in the
range of 5.2 to 5.3% going forward.
The Global Polyester chain continued its recovery
towards stability in 2017 after the downtrend of
its trade cycle in 2014/2015 caused by
combination of excess capacity, weaker demand
growth in key markets, especially in China. The
overall growth of polyester fiber increased
significantly by 6.73% during 2017 as compared
to 1.9% in the previous year. The operating rate
was at 71.22% in 2017 as compared to 70.7% in
the previous year.
Indonesia‟s textiles exports increased marginally
to USD13.22 billion in 2018 as compared to
USD13.09 billion in 2017. The textile imports in
2018 increased significantly to USD10.02 billion
in 2018 as compared to USD8.80 billion in 2017.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
21
PTA (Pure Terephthalic Acid) & Polymer
Produksi global PTA pada tahun 2018
diperkirakan mencapai 68,79 juta ton
dibandingkan dengan 63,05 juta ton pada tahun
2017 yang mencatat pertumbuhan 9% dari
tahun sebelumnya. Tingkat operasi
dipertahankan pada 79% selama 2018. Karena
stabilisasi penawaran / permintaan PTA,
marjinnya meningkat ke level rata-rata USD148
per ton pada 2018 dibandingkan dengan USD82
per ton pada 2017.
Pada Agustus 2018, Spread PTA memuncak
menjadi USD193 per ton sebelum akhirnya
mencapai USD147 per ton pada akhir tahun.
Mengingat tidak berkelanjutannya operasi unit
produksi PTA, Perusahaan telah mengambil
keputusan strategis untuk menunda operasi
pabrik PTA menjelang akhir 2015, yang perlu
diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi biaya
yang setara dengan pabrik baru. Perusahaan
terus melakukan outsourcing kebutuhan PTA
pada tahun 2018.
Polyester Polymer
Produksi Polymer Dunia pada tahun 2018 adalah
79,02 juta ton dengan pertumbuhan 6,2 juta ton
atau 8,5% lebih tinggi dari 2017. Harga Polyester
Chips melonjak pada 2018 seiring dengan
kenaikan harga PTA dan harga stok pakan
lainnya. Produksi polymer Perusahaan pada
tahun 2018 meningkat sebesar 5% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Staple Fiber
Produksi polyester staple fiber global pada
tahun 2018 diperkirakan 17,21 juta ton
dibandingkan dengan 16,63 juta ton pada tahun
2017, mencatat pertumbuhan 3,4% dari tahun
2017. Produksi polyester staple fiber Perusahaan
meningkat sebesar 11,5% pada tahun 2018
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan volume produksi dan penjualan
terutama disebabkan oleh permintaan domestik
yang kuat.
PTA (Pure Terephthalic Acid) & Polymer
The global production of PTA in 2018 was
estimated at 68.79 million tonnes as compared to
63.05 million tonnes in the year 2017 registering
a growth of 9% over the previous year. The
operating rate was maintained at 79% during
2018. Due to stabilization of supply/demand of
PTA, its margin improved to an average level of
USD148 per ton in 2018 as compared to USD82
per ton in 2017.
In August 2018, the PTA spread peaked to
USD193 per ton before settling at USD147 per ton
by end of the year.
In view of the unsustainability of PTA operation,
the Company has taken a strategic decision to
suspend the operation of its PTA plant towards
the end of 2015, which needs to be revamped to
improve its cost efficiency at par with the new
plants. The Company continued to outsource its
requirement of PTA in 2018.
Polyester Polymer
World Polymer production in 2018 was 79.02
million tonnes with a growth of 6.2 million tonnes
or 8.5% more over 2017 levels. The price of
Polyester Chips surged in 2018 in line with
increase in the price of PTA and other feed stock
prices. The Company‟s polymer production in
2018 increased by 5% as compared to the
previous year.
Staple Fiber
Global polyester staple fiber production in 2018
was estimated to be 17.21 million tons as
compared to 16.63 million tons in 2017,
registering a growth of 3.4% over 2017. The
Company‟s staple fiber production increased by
11.5% in the year 2018 as compared to the
previous year. The increase in the volume of
production and sales was mainly due to strong
domestic demand mainly due to strong domestic
demand.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
22
Filament Yarn
Pada tahun 2018, produksi benang filamen
polyester global diperkirakan mencapai 38,2 juta
ton dibandingkan dengan 35,3 juta ton pada
tahun 2017, sehingga mencatatkan
pertumbuhan sekitar 8,2% dibandingkan dengan
pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,46%.
Produksi benang filamen Perusahaan meningkat
1,5% dari tingkat tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 dorongan utama disumbang
oleh produksi benang khusus dan produk
bernilai tambah. Untuk melindungi industri
Benang Filamen dalam negeri, Pemerintah
Indonesia telah mengambil langkah-langkah
untuk mengenakan bea anti-dumping pada
benang kategori tertentu.
Performance Fabric
Divisi performance fabric terus beroperasi
melalui fsilitas makloon dengan anak
perusahaannya, Texmaco Jaya. Produksi dan
penjualan performance fabric dioptimalkan
selama tahun 2018.
Jenis Produk
Jenis produk Perseroan meliputi:
Filament Yarn
In 2018, global polyester filament yarn production
was estimated at 38.2 million tons as compared
to 35.3 million tons in 2017, thus registering a
growth of around 8.2% as compared to the
previous year‟s growth of 6.46%. The Company‟s
filament yarn production increased by 1.5% over
the previous year level.
In 2018 a major thrust was given for the specialty
and value added yarn production. In order to
protect the domestic Filament Yarn industry, the
Government of Indonesia has taken steps to
impose anti-dumping duty on certain category of
yarns.
Performance Fabric
The performance fabric division continued to
operate through a production tolling arrangement
with its erstwhile subsidiary, Texmaco Jaya. The
production and sales of performance fabrics
optimized during the year 2018.
Product Range
The Company‟s product range includes:
Produk/Product Tipe/Type Utlisasi/Utilization
1. PTA (Purified
Terephthalic Acid)
Bahan baku polyester Chips / Manufacture of Polyester Chips
2. Polyester Chips - Semi-Dull
- Super Bright
- Optical Bright
Benang filament/staple fiber
Polyester Filament yarn/staple fiber
Benang filament/staple fiber
Filament yarn/ staple fiber
- Polyester staple fiber / Polyester staple fiber
- Benang Filamen / Filament yarn
3. Polyester Staple Fiber - Normal/Specialty Spun Yarn
Non-Woven
Fiber Fill
4. Polyester Filament
Yarn
- Normal/Specialty
- Micro Filament
- Hi filament
- Differential
Shrinkage
Pakaian jadi – Formal dan Kasual
Tailored Clothing - Formal and Casual
Super fine apparel fabrics with cotton tencel free
Fine apparel fabrics
Fine apparel fabrics
5. Fabrics High performance
Fabrics
Pakaian olah raga, pakaian musim dingin, pakaian sehari-hari
Outdoor wear, Winter clothing active wear, sportswear,
children‟s wear
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
23
Distribusi Pemasaran
APF adalah mitra jangka panjang tepercaya bagi
konsumen tekstil global yang memproduksi kain
untuk pakaian, tekstil, Otomotif, alas kaki,
pakaian olahraga, perawatan kesehatan dan
kebersihan dan berbagai aplikasi lainnya.
Perusahaan memiliki jaringan pemasaran dan
manajemen rantai pasokan yang sangat kuat
yang membedakannya dari para pesaing.
Mempertahankan kolaborasi yang sangat baik
dengan para pelanggannya melalui produk-
produk bermerek yang dirancang khusus dan
unik untuk APF dan menikmati loyalitas
pelanggan tingkat tinggi. Sebagai langkah
strategis, tim pemasaran fokus pada inovasi
produk dan aplikasi untuk menyesuaikan produk
untuk penciptaan nilai.
APF baru-baru ini mengembangkan dan
memberi merek premium dari portofolio produk
khususnya yang memberikan kenyamanan,
estetika, dan keunggulan kinerja lainnya.
APF terus memfokuskan upayanya untuk
mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar
domestik dan meningkatkan pangsa pasarnya
untuk produk benang filamen dan serat stapel.
Perusahaan telah mengalokasikan volume
produksi yang lebih tinggi ke pasar domestik
untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
pelanggan hilir. Proporsi penjualan domestik
sekitar 83% pada tahun 2018. Dorongan
diberikan untuk meningkatkan volume ekspor
melalui penjualan produk-produk khusus dan
karenanya volume ekspor meningkat pada tahun
2018.
Sumber Daya Manusia
Asia Pacific Fibers meyakini bahwa sumber daya
manusia adalah aset inti perusahaan dan terus
berupaya untuk memelihara dan
mengembangkan bakat dan keterampilan untuk
mengimbangi kemajuan teknologi dan
perubahan kebutuhan pelanggan. Karyawan
yang membutuhkan diberikan pelatihan khusus
untuk meningkatkan tingkat keterampilan
mereka dengan maksud untuk memberikan
peluang pertumbuhan karir. Skema retensi
karyawan yang terstruktur dengan baik
berdasarkan penilaian kinerja tersedia untuk
meningkatkan motivasi karyawan.
Perusahaan juga telah menerapkan Skema
Asuransi Kesehatan untuk karyawan intinya.
Marketing Distribution
APF is a trusted long-term partner for global
textile consumers producing fabrics for apparel,
home- textiles, Automotive, footwear, sportswear,
hygiene and health care and various other
applications.
The Company has a very strong marketing
network and supply chain management which
differentiate it from its competitors. It maintains a
very close collaboration with its customers
through tailored and innovative branded products
unique to APF and enjoys high level of customer
loyalty. As a strategic move, the marketing team
focuses on product and application innovation to
customize products for value creation.
APF has recently developed and branded the
premium tier of its portfolio of specialty products
that provide performance Comfort, aesthetic and
other advantages.
APF continues to focus its efforts to maintain the
leadership position in the domestic market and
increase its market share for its products filament
yarn and staple fiber. The Company has allocated
higher volume of production to domestic market
to meet the increased requirement of the
downstream customers. Domestic sale proportion
has been around 83% in 2018. The thrust has
been given to increase the exports volume
through the sale of specialty products and
accordingly the volume of exports has increased
in the year 2018.
Human Resources
Asia Pacific Fibers recognizes that human
resources are the core assets of the company and
continuously strives to nurture and develop the
talents and skills to keep pace with the
advancement in technology and changing
Customer needs. The needy employees are put on
specialized training to upgrade their skill levels
with a view to provide career growth
opportunities. A well-structured employees‟
retention scheme based on performance appraisal
is in place to boost the motivation of the
employees.
The Company has also implemented Health
Insurance Scheme for its core employees.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
24
Karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan kolektif melalui
saluran komunikasi yang mapan di seluruh
organisasi dan berkontribusi pada penciptaan
nilai.
Perusahaan berupaya untuk menjaga hubungan
industrial yang harmonis dan menerapkan
sejumlah langkah kesejahteraan seperti
pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial untuk
meningkatkan status sosial mereka.
Lingkungan
Dengan komitmen kuat untuk keselamatan dan
perlindungan lingkungan, Perusahaan benar-
benar mematuhi ketentuan-ketentuan ketat atas
emisi limbahnya. Perusahaan sepenuhnya
mematuhi semua standar lingkungan yang
berlaku di Indonesia, dengan Badan Pengendali
Lingkungan (Bapedal) sebagai otoritas
pengaturnya. Perusahaan juga memasang dan
menugaskan 100% fasilitas daur ulang limbah di
Karawang ("Glikolisis") untuk mengubah semua
limbahnya menjadi 'produk hijau' dan untuk
memastikan ZERO limbah dari fasilitas
produksinya.
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai
Lebih Dari 5% dari Total Aktiva
Aset Perusahaan, terdiri dari tanah, bangunan
dan mesin seperti fasilitas PTA, fasilitas polymer,
serat dan peralatan benang filamen dan utilitas
lainnya, terletak di dua fasilitas perusahaan di
Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, di Barat
Jawa.
Aktiva Tetap Yang Dijaminkan
APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan
Kaliwungu. Tanah seluas 26,40 hektar, dengan
bangunan, pabrik dan peralatan dan terletak di
fasilitas Kaliwungu dan tanah seluas 17,67 hektar
yang berlokasi di Karawang yang dijaminkan ke
BPP/PPA. Tanah seluas 26,62 hektar, dengan
bangunan, dan fasilitas produksi di Karawang
dijamin untuk Obligasi Berjaminan. Beberapa
mesin yang terletak di Karawang dan Semarang
dijaminkan kepada Damiano Investments BV
untuk utang belanja barang modal yang
diberikan kepada Perusahaan. Beberapa bagian
POY Mesin Spinning dan beberapa jenis
peralatan di Karawang dijaminkan kepada para
pemegang utang bilateral ex Bank.
The employees are encouraged to participate in
collective decision-making process through well-
established communication channels across the
organization and contribute to value creation.
The Company endeavors to maintain harmonious
industrial relations and implemented a number of
welfare measures such as education, health, and
social security to improve their social status.
Environment
With its strong commitment to environmental
safety and protection, the Company is strictly
adhering to stringent emission norms of its
effluents. The Company is fully compliant to all
applicable environmental standards of Indonesia,
with Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) as
its regulating authority. The Company also
installed and commissioned 100% waste recycling
facility at Karawang (“Glycolysis”) to convert all
its waste into „green label products‟ and to ensure
ZERO waste from its production facilities.
Location & Type of Assets Work more than
5% of Total Assets
The assets of the Company, which essentially
consist of land, building and machinery such as
PTA facilities, Polymer facilities, fiber line and
filament yarn equipment and other utilities, are
located in two manufacturing facilities in
Kaliwungu, in Central Java, and Karawang, in
West Java.
Hypothecated Fixed Assets
APF has production facilities at Karawang and
Kaliwungu. Land totaling 26.40 hectares, with
buildings, plant and equipment and located in
Kaliwungu facilities and Land totaling 17.67
hectares located at Karawang are hypothecated
to BPP/PPA. Land totaling 26.62 hectares, with
buildings, and production facilities at Karawang
are secured to the Company‟s Secured Bonds.
Some of the machines including a Turbine
located in Karawang and Semarang are pledged
to Damiano Investments BV for the Capex Loan
provided to the Company. Some portion of POY
Spinning Machines and few types of equipment in
Karawang are pledged to the holders of ex banks
bilateral loans.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
25
Kebijakan Dividen
Pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham. Akan tetapi mengingat kondisi keuangan
Perseroan saat ini, maka APF tidak membagikan
dividen dalam tahun 2018.
Kinerja Harga Saham
Dividend Policy
APF has historically paid an annual dividend after
approval of the Company‟s shareholders at the
Annual General Meeting of the shareholders.
However in view of the current financial situation,
APF has not declared a dividend for 2018.
Stock Price Performance
Kuartal 1
1st Quarter
Kuartal 2
2nd
Quarter
Kuartal 3
3rd
Quarter
Kuartal 4
4th
Quarter
2018
Tertinggi/Highest
Terendah/Lowest
Volume/Volume
Saham Beredar/ Shares
on Market
Harga Penutupan/
Closing Price
Kapitalisasi Pasar/
Market
Capitalization
2017
Tertinggi/Highest
Terendah/Lowest
Volume/Volume
Saham Beredar/ Shares
on Market
Harga Penutupan/
Closing Price
Kapitalisasi Pasar/
Market
Capitalization
(Rp)
(Rp)
(saham/share)
(saham/share)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Saham/share)
(Saham/share)
(Rp)
(Rp)
71
145
1.132.308.400
2.313.113.365
145
335.401.437.925
96
54
592.982.00
2.313.113.365
76
175.796.615.740
113
198
1.225.282.700
2.313.113.365
128
296.078.510.720
84
65
106.518.800
2.313.113.365
68
157.291.708.820
110
256
1.413.550.700
2.313.113.365
191
441.804.652.715
85
56
147.669.900
2.313.113.365
67
154.978.595.455
131
197
495.471.100
2.313.113.365
150
346.967.004.750
94
61
180.178.600
2.313.113.365
71
164.231.048.915
Status Restrukturisasi & Aktifitas Keuangan
Perseroan telah menyerahkan proposal
restrukturisasi yang telah diperbaharui dengan
alternatif pilihan yang mempertimbangkan
kondisi usaha saat ini dan berbagai faktor
ekonomi lainnya kepada kreditur terjaminnya
termasuk Kementerian Keuangan pada bulan
Oktober 2016. Sebagian besar kreditur terjamin
telah mempertimbangkan proposal Perseroan
tersebut dengan baik, dan Perseroan terlibat
dalam negosiasi aktif dengan Kementerian
Keuangan untuk menemukan solusi untuk
masalah yang telah lama tertunda ini.
Kementerian Keuangan telah menunjuk komite
tingkat tinggi yang dipimpin oleh Mandiri
Sekuritas untuk mempelajari dan me-
rekomendasikan proposal restrukturisasi.
Restructuring Status & Financing Activities
The Company has submitted an updated
restructuring plan with alternate options taking
into account the current condition of the business
and various other economic factors to its secured
creditors including Ministry of Finance in October
2016. The majority of its secured creditors are
favorably considering the proposal and the
Company is engaged in active negotiations with
the MoF to find an amicable solution to this long
pending issue. The MoF had appointed a high-
level committee led by Mandiri Sekuritas to study
and recommend a restructuring proposal.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
26
Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan due
diligence keuangan dan hukumnya dari
Perseroam dan juga melakukan evaluasi teknis
dan penilaian aset Perseroan dengan tujuan
untuk merumuskan proposal restrukturisasi yang
sesuai.
Pada tanggal 6 Maret 2017, Perseroan
mendirikan anak perusahaan yang dengan
kepemilikan penuh, Asia Pacific Fibers
Hongkong Limited, perseroan terbatas swasta
yang didirikan berdasarkan Undang-Undang
Administrasi Khusus Hongkong. Anak
perusahaan baru sesuai akta akan bertanggung
jawab untuk menjadi Penerbit dan/atau
Penjamin atas obligasi yang dijamin sebesar
USD682,5 juta. Hal ini terutama dimaksudkan
untuk memfasilitasi restrukturisasi Surat Utang
berjaminan melalui skema pengaturan sesuai
dengan Ordonansi Perusahaan (Cap 622 dari
hukum HKSAR). Karena tujuan pendirian Asia
Pacific Fibers Hong Kong Limited tidak dapat
dicapai, langkah-langkah diambil untuk
membatalkan pendaftaran Perusahaan dan
dengan demikian Biro Administrasi Hong Kong
telah mengeluarkan surat pembubaran Asia
Pacific Fibers Hong Kong Limited.
Sementara itu, Damiano Investments BV, selaku
pemegang saham mayoritas, terus memberikan
modal kerja melalui fasilitas Letter of Credit
untuk pengadaan bahan baku. Hal ini sangat
membantu Perusahaan untuk mempertahankan
operasinya dan mempertahankan utilisasi
kapasitas optimal dari fasilitas produksinya.
Mengingat kondisi usaha saat ini, Damiano
Investments BV telah menerima permintaan
Perseroan untuk menghapuskan bunga atas
fasilitas LC-nya untuk tahun 2018. Damiano
Investments BV juga telah memperpanjang
pinjaman Capex untuk mendanai belanja modal
untuk meningkatkan daya saing Perusahaan.
Selama tahun 2018, Perusahaan telah
menandatangani perjanjian dengan PT PLN Jawa
Tengah dan Jawa Barat dan Bank Bukopin untuk
memperpanjang fasilitas kredit untuk
pembayaran tagihan PLN.
Karena situasi arus kas yang ketat, Perusahaan
mencari dan memperoleh persetujuan dari
kreditur utang tidak berjaminan untuk
mengkapitalisasi bunga Surat Utang Baru yang
jatuh tempo pada tahun 2018.
The Mandiri Sekuritas had completed its financial
and legal due diligence of the Company and also
done technical evaluation and valuation of the
Company‟s assets with a view to formulate a
suitable restructuring proposal.
In March 6, 2017, the Company established a
wholly owned subsidiary Asia Pacific Fibers
Hongkong Limited, a private limited company
established under the laws of the Hongkong
Special Administrative Region. The new
subsidiary company through the execution of
Deed poll will voluntarily assume liability of the
Issuer and/or Guarantor in respect of the secured
bonds of USD682.5 million. This is mainly
intended to facilitate the restructuring of the
secured Notes through a scheme of arrangement
pursuant to Companies Ordinance (Cap 622 of
the law of the HKSAR). As the purpose for which
Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited was
established could not be accomplished steps were
taken to deregister the Company and accordingly
the Registrar of Companies Hong Kong has issued
a letter dissolving Asia Pacific Fibers Hong Kong
Limited.
Damiano Investments BV, the majority
shareholders, continues to provide working capital
through a Letter of Credit facility for the
procurement of raw materials. This has primarily
helped the Company‟s to sustain its operations
and maintain optimum capacity utilization of its
production facilities.
In view of the current business condition,
Damiano Investments BV have accepted the
Company‟s request to waive the interest on its LC
facility for the year 2018. Damiano Investments
BV have also extended Capex loan to fund its
capital expenditure that are critical to improve the
competitiveness of the Company.
During the year 2018, the Company has entered
into an agreement with PT PLN Central Java and
West Java and Bank Bukopin to extend credit
facility for the payment of PLN invoices.
Due to tight cash flow situation, the Company
sought and obtained the approval of its unsecured
creditors for capitalizing the interest on New
Notes due in 2018.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
27
Perseroan memiliki empat anak perusahaan:
PT Texmaco Jaya Tbk. (Pailit – dalam likuidasi),
Polysindo International Finance Company BV.
(PIFC), Polysindo Mauritius Ltd., and PT Eastindo
Polymertama (Eastindo).
PT Texmaco Jaya Tbk (Pailit – Dalam Proses
Likuidasi)
PT Texmaco Jaya telah dinyatakan pailit oleh
Pengadilan niaga Jakarta Pusat pada tanggal 19
Agustus 2011 sesuai dengan putusan Pengadilan
Niaga No. 10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo
No: 71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.
Pengadilan juga menunjuk Dr. MARSUDIN
NAINGGOLAN SH., sebagai Hakim pengawas
dan Peter Kurniawan, SH., M.Kn., Lili Badrawati,
SH., serta Permata N. Daulay, SH. MH. Sebagai
tim kurator proses likuidasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Setelah selesai
verifikasi atas utang-utangnya, Majelis Hakim
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah
menyatakan PT Texmaco Jaya Tbk bangkrut dan
memerintahkan untuk dilikuidasi – melalui
Putusan No 71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST
tanggal 26 September 2011. Saat ini Perusahaan
sedang dalam proses likuidasi.
Sementara itu, Majelis Hakim telah menyetujui
untuk melanjutkan kelangsungan operasional
divisi Fleece dengan maksud untuk menjaga nilai
harta pailit. Sesuai dengan persetujuan
pengadilan dan sesuai dengan perjanjian
makloon antara tim kurator dan PT Asia Pacific
Fibers Tbk, Divisi Fleece terus dioperasikan
dengan fasilitas makloon.
Polysindo International Finance Company BV.
(PIFC) dan Polysindo (Mauritius) Ltd.
Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius
adalah anak perusahaan yang 100% sahamnya
dimiliki oleh PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan
berfungsi sebagai institusi pendanaan bagi
perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius
saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan
sedang melakukan upaya likuidasi terhadap
Polysindo (Mauritius) Ltd.
PT Eastindo Polymertama (Eastindo)
Eastindo pada awalnya didirikan untuk
mengembangkan produksi PTA dan Polymer di
Karawang yang kemudian pelaksanaannya
langsung dilakukan oleh APF. Dikarenakan
Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun,
maka Perseroan berencana akan menutup
Eastindo.
The Company has four other subsidiaries:
PT Texmaco Jaya Tbk. (Bankrupt – under
liquidation), Polysindo International Finance
Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd.,
and PT Eastindo Polymertama (Eastindo).
PT Texmaco Jaya Tbk (Bankrupt – under
liquidation)
PT Texmaco Jaya was declared bankrupt by the
commercial court Jakarta on 19th August 2011
as per the Court order
10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo No:
71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. The Court
also appointed Dr. MARSUDIN NAINGGOLAN
SH., as the supervisory Judge and a team of
Receivers (Curators) Peter Kurniawan, SH., M.Kn.,
Lili Badrawati, SH., andPermata N. Daulay, SH.
MH. to monitor and enforce the liquidation
process as per the law. Subsequent to completion
of debt verification, the Court had declared PT
Texmaco Jaya Tbk insolvent and ordered
liquidation of the bankrupt estate – vide Court
order No 71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST
dated 26th September 2011. The Company is
currently under liquidation process.
In the meantime, the Court has approved
continued operation of its Fleece division as a
going concern with a view to maintain the value
of the bankrupt assets. In accordance with the
Court approval and pursuant to the tolling
agreement between the team of curators and PT
Asia pacific Fibers, the Fleece division continued
to be operated on tolling basis.
Polysindo International Finance Company BV.
(PIFC) and Polysindo (Mauritius) Ltd.
Polysindo International Finance Company BV
(PIFC) and Polysindo (Mauritius) Ltd. are wholly
owned subsidiaries of PT. Asia Pacific Fibers Tbk
and act as financing vehicle for APF. The double
taxation treaty between Indonesia and Mauritius
has expired, hence APF intends to wind-up
Polysindo (Mauritius) Ltd.
PT EastindoPolymertama (Eastindo)
Eastindo was originally formed to implement the
expansion of PTA and polymer production in
Karawang which was later implemented through
APF. As Eastindo has not engaged in any
manufacturing activity, the Company is planning
to wind up PT Eastindo Polymertama.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
28
Diskusi Manajemen dan Analisis
Management Discussion and Analysis
Umum
Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan
benang filamen, serat polyester, Polyester Chips,
dan kain yang dipasarkan melalui pasar
domestik maupun ekspor. Total penjualan pada
tahun 2018 telah meningkat dari tahun
sebelumnya yang disebabkan kenaikan harga
jual benang filamen dan serat polyester sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku dan pening-
katan margin produk polyester selama tahun
2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Harga
minyak mentah meningkat selama tahun 2018
dan mencapai tingkat USD85 per barel pada
bulan Oktober dan ditutup pada USD51 per
barel pada akhir 2018. Harga rata-rata minyak
mentah meningkat 27% selama 2018 ketika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan harga minyak mentah, harga
bahan baku juga meningkat mendorong
kenaikan harga PTA. Hal ini menyebabkan
peningkatan harga produk polyester secara
keseluruhan. Permintaan domestik yang kuat
dan berkelanjutan untuk produk-produk
polyester yang dipicu oleh pemulihan di rantai
industry hilir polyester dan dinamika pasar telah
meningkatkan margin produk-produk polyester
pada tahun 2018.
Rupiah mengalami depresiasi sepanjang tahun
2018 karena aliran masuk modal yang lebih
rendah yang dipengaruhi oleh pengetatan
moneter. kebijakan di negara maju, dan
pelebaran defisit neraca berjalan dan
ketidakpastian umum dalam kebijakan
perdagangan global. Nilai tukar rupiah secara
keseluruhan mengalami depresiasi sebesar
6,88% dan ditutup pada level Rp14.181 per USD
dibandingkan dengan Rp13.548 per USD pada
tahun 2017.
Hasil Operasi
Pada tahun 2018, pendapatan penjualan bersih
adalah USD475,21 juta dibandingkan dengan
USD396,62 juta pada tahun 2017.
Overview
The revenue of the company is derived from the
sale of filament yarn, staple fiber, polyester chips,
and performance fabrics, both in domestic and
export markets. Total sales in 2018 have
increased from the previous year due to increase
in selling prices of filament yarn and staple fiber
in line with the increase in the price of raw
material and increase in the margins of polyester
products during the year 2018 as compared to the
year 2017. The price of crude oil increased during
the year 2018 and reached a level of USD85 per
barrel in October and closed at USD51 per barrel
by end of 2018. The average price of crude
increased by 27% during 2018 as compared to
previous year.
In line with the crude oil price the prices of raw
materials have also increased pushing up the PTA
prices as well. This led to the overall improvement
in the prices of polyester products. The strong and
sustained domestic demand for the polyester
products triggered by the recovery in the
downstream polyester chain and the market
dynamics has improved the margins of polyester
products in 2018.
The rupiah depreciated through the year 2018
due to lower capital inflows impacted by the
tighter monetary policy in advanced economies,
and widening current account deficit and general
uncertainty in global trade policy. The rupiah
depreciated overall by 6.88% during the year and
closed at Rp14,181 per USD as compared to
Rp13,548 per USD in 2017.
Results of Operations
In 2018, net sales revenue was USD475.21 million
as compared to USD396.62 million in 2017.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
29
Peningkatan penjualan bersih pada tahun 2018
terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual
benang filamen dan serat polyester selama
tahun tersebut. Kenaikan harga jual dikarenakan
oleh kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan
harga minyak mentah ditambah dengan
peningkatan margin produk polyester. Penjualan
ekspor adalah USD78,69 juta atau 16,56% dari
penjualan bersih, dan penjualan domestik adalah
USD396,52 juta atau 83,44% dari penjualan
bersih. Pendapatan operasional lainnya adalah
USD3,98 juta, yang diperoleh dari penjualan
produk daur ulang, bahan tidak langsung dan
limbah / skrap.
Laba / Rugi Bruto
Perseroan membukukan laba kotor sebesar
USD40,94 juta di tahun 2018, dibandingkan
dengan USD27,99 Juta pada tahun 2017.
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak
Perusahaan membukukan laba sebelum pajak
sebesar USD15,26 juta pada tahun 2018
dibandingkan dengan Kerugian sebesar USD0,98
juta pada tahun 2017. Peningkatan Laba
sebelum pajak didorong oleh peningkatan
tingkat laba kotor pada tahun 2018. Selain itu,
ada keuntungan selisih kurs sebesar USD5,33
juta pada tahun 2018 dibandingkan dengan
kerugian selisih kurs USD2,54 juta pada 2017.
Beban Administrasi umum, beban penjualan
pada tahun 2018 lebih tinggi sebesar 9,8%
dibandingkan dengan level 2017. Beban
penjualan lebih tinggi sebesar 7,2% pada tahun
2018 dibandingkan dengan tahun 2017 karena
nilai penjualan yang meningkat pada tahun
2018. Bunga / biaya pinjaman LC untuk tahun
2018 dihapuskan. Beban keuangan pada tahun
2018 adalah USD5,32 juta dibandingkan dengan
USD3,48 juta pada tahun 2017.
Peningkatan laba kotor disebabkan oleh
peningkatan margin produk polyester didorong
oleh meningkatnya permintaan produk.
Perseroan juga telah memproduksi dan menjual
lebih banyak produk polyester khusus dengan
margin lebih tinggi selama tahun tersebut. Selain
peningkatan keseluruhan dalam nilai tambah
untuk produk-produk polyester, peningkatan
efisiensi operasional dan pengurangan tingkat
limbah / off grade telah menghasilkan manfaat
selama tahun tersebut.
The increase in net sales in 2018 was primarily on
account of increase in the selling prices for
polyester filament yarn and staple fiber during
the year. The increase in selling prices was on
account of increase in the raw material prices
consequent to increase in the crude oil prices
coupled with improvement in the margins of
polyester products. Export sales were USD78.69
million or 16.56% of the net sales, and domestic
sales were USD396.52 million accounting for
83.44% of the net sales. Other operational
revenue was USD3.98 million, realized through
the sale of recycle products, indirect materials and
waste/scrap.
Gross Profit/ (Loss)
The Company posted a Gross profit of USD40.94
million in 2018, as compared to USD27.99 Million
in 2017.
Profit/ (Loss) Before Tax
The Company posted profit before tax of
USD15.26 million in 2018 as compared to Loss of
USD0.98 million in 2017. Higher Profit before tax
was driven by improved gross profit levels in
2018. In addition, there was foreign exchange
gain of USD5.33 million in 2018 as compared to
foreign exchange loss of USD2.54 million in 2017.
The general administrative, selling expenses in
year 2018 were higher by 9.8% as compared to
2017 levels. The selling expenses were higher by
7.2% in 2018 as compared to 2017 due to higher
sales value in 2018. The interest/fee on the LC
loans for the year 2018 was waived The finance
charges in 2018 were USD5.32 million as
compared to USD3.48 million in 2017.
The increase in gross profit was attributable to
improvement in the margins of polyester products
driven by the improved demand for the products.
The Company has also produced and sold
increased quantities of specialty polyester
products with higher margins during the year.
Besides an overall increase in the value addition
for the polyester products, the improved
operational efficiency and reduction in the
waste/off grade levels have yielded benefits
during the year.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
30
Penghentian produksi PTA karena kondisi pasar
yang merugikan efektif sejak November 2015
juga berdampak dalam mengurangi biaya
produksi secara keseluruhan.
Selama tahun 2018, Perusahaan telah
menggunakan fasilitas kredit dari Bank Bukopin
untuk pembayaran tagihan PLN dalam skema
Flexi Bill. Klaim Asuransi termasuk penyelesaian
akhir klaim asuransi yang timbul akibat
kebakaran di sebuah unit pabrik di Semarang.
Penyisihan piutang tak tertagih (Piutang dagang)
sebesar USD0,75 juta diberikan pada tahun 2018.
Risiko Bisnis
Terlepas dari perbaikan di sektor hilir yang
memicu permintaan untuk produk polyester
selama tahun ini, sektor TPT tetap rentan karena
kurangnya investasi baru dan modernisasi mesin
untuk mempertahankan permintaan dan tumbuh
ke depan. Harga gas alam yang merupakan
bahan utama untuk pembangkit listrik di
lingkungan yang bersih tetap tinggi di Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara Asia
lainnya. Ini membuat produk tidak kompetitif di
pasar internasional.
Peningkatan impor produk polyester juga
memengaruhi tingkat margin. Sektor TPT yang
tetap menjadi kontributor utama valas selain
sektor minyak perlu mendapat perhatian dari
Pemerintah.
Marjin PTA telah meningkat ke level rata-rata
USD148 per ton dibandingkan dengan USD82
per ton pada tahun 2017 dan ini perlu
dipertahankan untuk mempertahankan margin
dalam produk polyester.
Mata uang Indonesia terdepresiasi 6,88% selama
tahun 2018 dan ditutup pada Rp14.481 per USD
pada akhir 2018.
Meskipun nilai tukar telah terapresiasi pada
kuartal pertama 2019, prevalensi ketidakpastian
di sekitar kebijakan perdagangan global dan
kebijakan moneter ketat yang diadopsi di negara
maju tetap menjadi faktor utama ke depan.
Namun peningkatan aliran masuk modal dan
pengurangan defisit transaksi berjalan dapat
mengimbangi kesulitan ini. Dengan peningkatan
harga komoditas dan permintaan domestik,
industri polyester diperkirakan akan berkinerja
lebih baik di tahun 2019.
The discontinuation of PTA production due to
adverse market condition effective November
2015 also had an impact in reducing the overall
cost of manufacturing.
During the year 2018, the Company has availed
credit facility from Bank Bukopin for the payment
of PLN invoices under Flexi Bill scheme. The
Insurance Claim included final settlement of
insurance claim arose on account of fire accident
in a manufacturing unit in Semarang. A provision
of bad debts (Trade receivables) of USD0.75
million was provided in the year 2018.
Business Risks
Despite the improvement in the downstream
sector which triggered the demand for the
polyester products during the year, the TPT sector
remained vulnerable due to lack of new
investments and modernization of machines to
sustain the demand and grow going forward. The
price of natural gas which is the major ingredient
for power generation under clean environment
remains high in Indonesia as compared to the
other Asian countries. This makes the product not
competitive in the international market.
The increase in the imports of polyester products
has also affected the margin levels. The TPT sector
which remains the major contributor of forex
besides the oil sector needs an attention from the
Government.
PTA margin has improved to an average level of
USD148 per ton as compared to USD82 per ton in
the year 2017 and this need to be sustained to
maintain margins in the polyester products.
Indonesian currency depreciated by 6.88% during
the year 2018 and closed at Rp14,481 per USD by
end of 2018.
Though the exchange rate has appreciated in the
first quarter of 2019, the prevalence of
uncertainty around global trade policy and tighter
monetary policy adopted in advanced economies
remain major factors going forward. However the
improved capital inflows and reduction in the
current account deficit can offset these adversities.
With an improvement in the commodity prices
and domestic demand, the polyester industry is
expected to perform better in the year 2019.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
31
Perusahaan masih bergantung pada fasilitas
modal kerja yang disediakan oleh pemilik
mayoritas, untuk pengadaan bahan baku dan
tanpa adanya dari sumber modal kerja
konvensional melalui saluran perbankan normal.
Pinjaman modal kerja formal melalui bank hanya
dimungkinkan bila utang yang dijamin
direstrukturisasi.
Sehubungan dengan peraturan Bank Indonesia
No. 17/3/PBI/2015, Perusahaan telah menerima
persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat
tertanggal 25 Januari 2017 untuk pengadaan
bahan baku dan penjualan barang jadi
menggunakan Dolar AS sebagai mata uang
transaksi hingga Juni 2021.
Restrukturisasi Hutang
Perseroan melanjutkan negosiasi dengan
Kementerian Keuangan untuk mendapatkan
solusi atas masalah restrukturisasi hutang
terjamin yang telah berlangsung lama.
Komite tingkat tinggi yang dipimpin oleh
Mandiri Sekuritas, yang ditunjuk oleh
Kementerian Keuangan untuk mempelajari dan
merekomendasikan proposal restrukturisasi
hutang perseroan yang aman telah
menyelesaikan uji tuntas hukum / keuangan dan
menyerahkan rekomendasinya kepada
Kementerian Keuangan untuk ditinjau.
Damiano Investments BV, yang merupakan
mayoritas kreditor berjamin dan pemegang
saham mayoritas Perseroan, bersedia untuk
mendukung skema restrukturisasi yang sesuai
untuk membuat Perseroan layak.
Damiano Investments BV terus memberikan
pinjaman modal kerja dan fasilitas Letter of
Credit untuk pengadaan bahan baku. Ini telah
membantu Perusahaan untuk mempertahankan
pemanfaatan kapasitas optimal dari fasilitas
produksi Perseroan.
The Company is still depending on the working
capital facility provided by the majority owner, for
the procurement of raw materials and in the
absence of a conventional source of working
capital through normal banking channels. A
formal working capital loan through a bank will
be possible only when the secured debt is
restructured.
With regard to Bank Indonesia rule No.
17/3/PBI/2015, the Company has received
approval from Bank Indonesia with letter dated
25th January 2017 for procurement of raw
material and sale of finished goods using US
Dollar as currency of transaction until June 2021.
Debt Restructuring
The Company continued its negotiation with
Ministry of Finance to arrive at a solution for its
longstanding issue of secured debt restructuring.
The high-level committee led by Mandiri
Sekuritas, appointed by the Ministry of Finance to
study and recommend a proposal of secured debt
restructuring of the company had completed it
legal/financial due diligence and submitted its
recommendations to the Ministry for its review.
Damiano Investments BV, the majority secured
creditors and the majority shareholders of the
Company, are willing to support the suitable
restructuring scheme in order to make the
Company viable.
Damiano Investments BV continued to provide
working capital loans and a Letter of Credit
facility for the procurement of raw materials. This
has helped the Company to maintain optimum
capacity utilization of the Company‟s production
facilities.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
32
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
berkomitmen penuh dalam memenuhi standar
Tata Kelola Pereroan yang Baik (GCG). Prinsip-
prinsip GCG yang mencakup transparansi,
keadilan, akuntabilitas, dan kewajaran selalu
menjadi faktor utama dalam semua aspek bisnis
dan di semua tingkatan manajemen
Dewan Komisaris
Diwakili oleh orang-orang berpengalaman di
bidang Keuangan, Ekonomi, dan Hukum, dan
juga perwakilan mayoritas pemegang saham.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada
tanggal 9 Maret 2016, Bapak Robert Clive
Appleby telah mengundurkan diri sebagai
Presiden Komisaris karena alasan pribadi. Bapak
Robert McCarthy diangkat sebagai Presiden
Komisaris dan Alexander Shaik dilantik sebagai
Komisaris.
Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
secara berkala untuk meninjau kembali kinerja
Dewan Direksi dan untuk membuat panduan
kebijakan terkait dengan pembiayaan, pinjaman,
jaminan-jaminan, asuransi, pengaturan anggaran
tahunan dan rencana bisnis serta memiliki akses
penuh atas informasi Perseran.
Komisaris dapat dibantu oleh berbagai Komite
seperti Komite Audit, Komite Manajemen Risiko
dan Komite Remunerasi yang dibentuk di bawah
supervisi Komisaris Independen. Anggota Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan
pada tanggal 15 Juni 2017:
The Board of Commissioners, the Board of
Directors and the professional employees are fully
committed in meeting the high standards of Good
Corporate Governance (GCG). GCG principles
which cover transparency, fairness, accountability
and reasonability are always the primary factors
in all business aspects and at all management
levels.
The Board of Commissioners
It is represented by eminent people in the field of
Finance, Economics, and Law, in addition to the
majority shareholders‟ representatives. In the
Extraordinary General Meeting of Shareholders of
the Company held on 9th March 2016, Mr Robert
Clive Appleby has resigned as President
Commissioner due to his other personal
commitments. Mr Robert McCarthy was
appointed as President Commissioner and Mr
Alexander Shaik was inducted as Commissioner.
The Board of Commissioners meet on a periodical
basis to review the operations of Board of
Directors and to provide policy guidance related
to financing, loan, pledge of collaterals, insurance
, setting the annual budget and business plans
and they have full access to Company‟s
information.
The Commissioners are ably assisted by various
Committees such as Audit Committee, Risk
Management Committee and Remuneration
Committee constituted under the able guidance of
Independent Commissioner.
The members of the Board of Commissioners are
as follows based on the Meeting of the
Shareholders held on 15th June 2017:
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
33
Robert McCarthy (64)
Komisaris APF sejak Juni 2008. Diangkat sebagai
Presiden Komisaris efektif Maret 2017. Beliau
memegang gelar Magister Administrasi Bisnis
dari Yale School of Management dan gelar
Master Sejarah Abad Pertengahan dari
Universitas Columbia. Beliau menangani perihal
kesulitan investasi untuk Spinnaker Funds. Beliau
adalah Direktur Pendiri Morgan Grenfell dan
bekerja sebagai Direktur Deutsche Bank.
Commissioner of APF since June 2008. Appointed
as President Commissioner effective March 2017.
He holds a Master in Business Administration
from Yale School of Management, and a Master‟s
Degree in Medieval History from Columbia
University. He manages distressed investments for
the Spinnaker Funds. He was founding director of
Morgan Grenfell and worked as director of
Deutsche Bank.
Christopher Robert Botsford (57)
Komisaris APF sejak 2007.
Chief Executive Officer dan Direktur Asia Debt
Management Hongkong Limited (ADM).
Sebelum mendirikan ADM, Beliau
bertanggungjawab dalam proses pengoperasian
hutang dan turunannya untuk kawasan Asia-
Pasifik di Republic National Bank of New York
yang menyediakan perlindungan nilai dan
struktur pengelolaan hutang lainnya kepada
negara anggota.
Commissioner of APF since 2007.
Chief Executive Officer and Director of Asia Debt
Management Hongkong Limited (ADM). Prior to
establishing ADM, he ran the Asia-Pacific regional
debt and derivatives operations for Republic
National Bank of New York which provided
hedging and other debt management structures
to regional users.
Christopher Teague (67)
Komisaris APF sejak 2016.
Beliau memegang gelar Sarjana dari Universitas
Cambridge dan Magister Hukum dari Universitas
Sydney. Beliau adalah seorang pejabat Investasi
di Spinnaker Capital dengan spesialisasi investasi
di pasar negara berkembang. Sebelum
bergabung dengan Spinnaker, Beliau bekerja
sebagai Direktur Eksekutif di Private Equity
Company di Australia. Beliau telah
menghabiskan lebih dari 20 tahun di New York
dan Brazil dalam berbagai kapasitas di bidang
pengaturan pembiayaan terstruktur untuk
Perusahaan, Pembiayaan Proyek.
Commissioner of APF since 2016.
He holds Bachelor‟s degree from Cambridge
University and Master‟s Degree in Law from
Sydney University. He is an Investment officer
with Spinnaker Capital specializing investments in
emerging markets. Prior to joining Spinnaker, he
worked as Executive Director in a Private Equity
Company in Australia. He has spent over 20
years in New York and Brazil in various capacities
in the field of structured financing arrangements
to Corporates, Project Financing.
Alexander Shaik (36)
Beliau memegang gelar Sarjana dari Universitas
Cambridge dan Magister Hukum dari Universitas
Sydney. Beliau adalah seorang pejabat Investasi
di Spinnaker Capital dengan spesialisasi investasi
di pasar negara berkembang. Sebelum
bergabung dengan Spinnaker, Beliau bekerja
sebagai Direktur Eksekutif di Private Equity
Company di Australia. Beliau telah
menghabiskan lebih dari 20 tahun di New York
dan Brazil dalam berbagai kapasitas di bidang
pengaturan pembiayaan terstruktur untuk
Perusahaan, Pembiayaan Proyek.
Commissioner of APF since March 2017.
He holds Bachelor‟s degree in Law and Arts from
the University of Melbourne. In 1995 he was
admitted to practice Law in England and
Australia. He has been with ADM Capital since
2005 as General Counsel and Partner. Prior to
joining ADM, he worked over 10 years with
renowned Law firms such as Sidley Austin Brown
& Wood, Allen & Overy, Tokyo.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
34
Dono Iskandar Djojosubroto (74)
Komisaris Independen APF sejak Februari 2008.
Beliau meraih gelar sarjana dari Universitas
Indonesia dan MA & PhD di bidang Ekonomi
dari The University of Illinois, USA. Sebelumnya
Beliau bekerja sebagai Sekretaris Jenderal
Menteri Keuangan, Deputi Gubernur Bank
Indonesia, dan Direktur Eksekutif yang mewakili
duabelas Negara Asia di IMF. Beliau juga
anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
di berbagai Instansi Pemerintah, seperti PT
Jasindo, PT JasaMarga, Bank BRI dan Bank BTN.
Independent Commissioner of APF since February
2008. He holds a degree from University of
Indonesia and MA & PhD in Economics from The
University of Illinois, USA. Previously he worked as
the Secretary General of the Minister of Finance,
Deputy Governor of Bank Indonesia, and
Executive Director representing twelve Asian
Countries in the IMF. He was also a member of
Board of Commissioners and Supervisory Board in
various Government Institutions, such as PT
Jasindo, PT JasaMarga, Bank BRI and Bank BTN.
Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah (64)
Komisaris Independen APF sejak Juni 2015.
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari
Institut Teknologi Bandung dan gelar Ekonomi
dari Universitas Indonesia. Beliau juga
memegang gelar Magister Teknik Sistem Industri
dari University of Florida, USA. Beliau menduduki
posisi Senior Management di
berbagai perusahaan swasta dan juga di Dewan
Komisaris perusahaan BUMN. Beliau memiliki
lebih dari 17 tahun pengalaman yang kaya di
Kementerian Perdagangan dan Industri dan
pensiun sebagai Direktur Jenderal pada tahun
2015.
Independent Commissioner of APF since June
2015. He holds a Bachelor Degree in Mechanical
Engineering from Bandung Institute of
Technology and Economics degree from
University of Indonesia. He is also holding
Master‟s Degree in Industrial System Engineering
from University of Florida, USA. He held Senior
Management position in various private sector
companies and also in the Board of
Commissioners of BUMN companies. He had
over 17 years of rich experience in the Ministry of
Trade and Industry and retired as Director
General in 2015.
Sepanjang tahun ini Dewan Komisaris
mengadakan LIMA Rapat Dewan Komisaris.
During the year, the Board of Commissioners held
FIVE BOC Meetings.
Jajaran Direksi
Direksi sebagai bagian penting Perusahaan akan
berfungsi dan bertanggung jawab secara
kolegial atas Manajemen Perusahaan. Setiap
anggota Direksi dapat melaksanakan tugasnya
dan mengambil keputusan sesuai dengan tugas
dan wewenangnya masing-masing. Direksi akan
merumuskan nilai-nilai Perusahaan serta
program jangka pendek dan jangka panjang
Perusahaan untuk dibahas dan disetujui oleh
Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan
Anggaran Dasar Perusahaan.
Dewan Direksi Perusahaan diwakili oleh tenaga
profesional di bidang Produksi, Pemasaran,
Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Ahli
Manajemen Umum.
Anggota Direksi adalah sebagai berikut
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
yang diadakan pada tanggal 15 Juni 2017:
The Board of Directors
The Board of Directors as a Company organ shall
function and be responsible collegially for the
management of the Company. Each member of
the Board of Directors can carry out its duty and
take decisions in accordance with their
respective assignments and authorities. The
Board of Directors shall formulate the values of
the Company as well as the short and long term
program of the Company to be discussed and
approved by the Board of Commissioners or the
GMS in accordance with the Articles of
Association of the Company.
The Company‟s Board of Directors is represented
by the professionals in the field of Production,
Marketing, Human Resources, Finance and
General Management expertise.
The members of the Board of Directors are as
follows based on the Meeting of the
Shareholders held on 15th June 2017:
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
35
V. Ravi Shankar (55)
Presiden Direktur sejak 2002. Dia adalah lulusan
Teknik Produksi. Beliau juga telah menyelesaikan
Program Manajemen Lanjutan dari Universitas
Harvard pada tahun 2004. Sebelum bergabung
dengan APF, Beliau mengelola Divisi Tekstil anak
perusahaan APF dan juga bekerja di perusahaan
manufaktur mesin di Indonesia dan India.
President Director since 2002. He is a graduate of
Production Engineering. He has also completed
Advanced Management Programme from
Harvard University in 2004. Prior to joining APF,
he managed the Textiles Division of the subsidiary
Company of APF and also worked in a machinery
manufacturing company in Indonesia and India.
Bonar Firman Hasiholan Sirait (71)
Direksi sejak 2013. Meraih gelar pascasarjana di
bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia dan
menyelesaikan Ph.D. di bidang Ekonomi dari
Universitas yang sama. Beliau juga mengikuti
berbagai kursus manajemen tingkat lanjut
tentang HRD, rekayasa ulang bisnis, Manajemen
Diri, Manajemen Strategis, dll di Singapura,
Malaysia, Prancis, Swiss, dan Kanada.
Beliau mengepalai HRD APF sejak 2004 sebagai
Wakil Presiden Senior dan menjadi pemimpin
HRD sejak 1993. Sebelumnya, Beliau adalah
Direktur Personalia di Perusahaan Sepatu Bata.
Director since 2013. He holds post-graduate
degree in Economics from University of Indonesia
and completed Ph.D. in Economics from the same
University. He also attended various advanced
management courses on HRD, Business re-
engineering, Personal management, Strategic
Management etc., in Singapore, Malaysia, France,
Switzerland and Canada.
He was heading the HRD of APF since 2004 as a
Senior Vice President and was head of HRD since
1993. Prior to that he was Personnel Director in
Bata Shoes Company.
S. Jegatheesan (69)
Direktur sejak 2002. Belaiu adalah lulusan Teknik
Elektro dan telah bergabung dengan APF sejak
1989. Sebelum bergabung dengan APF, Beliau
adalah General Manager perusahaan penghasil
benang dan bekerja sebagai Project Manager
untuk sebuah perusahaan teknik di India.
Director since 2002. He is a graduate in Electrical
Engineering and has been with APF since 1989.
Prior to joining APF, he was General Manager of a
yarn producing company and worked as Project
Manager for an engineering company in India.
Peter Vinzenz Merkle (61)
Direktur sejak 2007. Beliau bergabung dengan
APF pada 2000 sebagai Kepala Unit Karawang
yang memproduksi PTA, Polymer, dan Fiber.
Sebelum bergabung dengan APF, Beliau bekerja
di berbagai perusahaan kimia dan serat terkenal
seperti Trevira Group dan Hoechst AG sebagai
kepala Divisi Pengembangan Litbang dan
Teknologi. Beliau memiliki gelar MS di bidang
Teknik Kimia dari University of Stuttgart, Jerman,
yang berspesialisasi dalam pemrosesan polimer
dan teknologi lingkungan.
Director since 2007. He joined APF in 2000 as
head of the Karawang unit producing PTA,
Polymer, and Fiber. Prior to joining APF, he
worked in various renowned chemical and fiber
companies such as Trevira Group and Hoechst AG
as the head of their R&D and Technology
Development Divisions. He has an MS in
Chemical Engineering from University of
Stuttgart, Germany, specializing in polymer
processing and environmental technologies.
Antonius W. Sumarlin (52)
Direktur sejak 2014. Meraih gelar Master di
bidang Pengembangan Ekonomi dari Vanderbit
University, di Nashville, AS dan juga meraih gelar
Phd di bidang Pemasaran dari Institut Pertanian,
Bogor. Beliau memiliki lebih dari 18 tahun
pengalaman dalam manajemen strategis dan
keuangan di berbagai organisasi dari manufaktur
hingga perusahaan investasi.
Director since 2014. He holds Master‟s degree in
Economics Development from Vanderbit
University, in Nashville, USA and also holds Phd
in Marketing from Institut Pertanian, Bogor. He
has over 18 years of experience in strategic and
financial management in various organizations
from manufacturing to investment companies.
Pada tahun 2018, Direksi mengadakan LIMA
rapat Direksi.
In 2018, the Board of Directors held FIVE BOD
meetings.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
36
Rapat Gabungan
Rapat Gabungan adalah rapat yang dihadiri oleh
Komisaris dan Direksi. Pertemuan Gabungan
diadakan untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi yang lancar antar Dewan. Sebanyak
EMPAT Rapat Gabungan dilakukan pada tahun
2018.
KOMITE YANG MENDUKUNG DEWAN
KOMISARIS
Untuk meningkatkan fungsi efektivitas dalam
mengawasi Direksi, Dewan Komisaris memiliki 3
Komite pendukung yang melapor langsung
kepada Dewan Komisaris. Setiap Komite
dipimpin oleh seorang komisaris independen
yang berpengalaman dalam bidang operasi.
Komite-komite ini adalah Komite Audit, Komite
Manajemen Risiko dan Komite Nominasi &
Remunerasi
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Fungsi Komite Manajemen Risiko adalah untuk
membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas pengawasan terkait dengan
penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan.
Komite dapat bekerja sama dengan Manajemen
Senior untuk memiliki akses informasi untuk
meninjau kegiatan yang berkaitan dengan
Manajemen Risiko.
Komite ini dipimpin oleh Komisaris Independen
Bpk. Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah.
Selama tahun 2017, Komite meninjau kegiatan
yang berkaitan dengan penempatan Properti
Perusahaan dan Asuransi Semua Risiko, Asuransi
Throughput, Kontrak Pengadaan Jangka
Panjang.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Komite ini dipimpin oleh Komisaris Independen
Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah dan
Bapak Bonar FH Sirait sebagai anggota.
Tugas utama Komite ini sepanjang tahun ini
adalah untuk meninjau kenaikan upah yang
diusulkan, Upah Minimum dari berbagai daerah
sesuai dengan peraturan Pemerintah, Program
Retensi Karyawan, Program Pelatihan Karyawan.
Joint Meetings
A Joint Meeting is a meeting attended by the
Commissioners and Directors. The Joint Meetings
are held to improve the coordination and smooth
communication between the Boards. A total of
FOUR Joint Meetings were conducted in 2018.
COMMITTEES SUPPORTING THE BOARD OF
COMMISSIONERS
To enhance the effectiveness of its functions in
supervising the Board of Directors, the Board of
Commissioners has 3 supporting Committees that
report directly to the Board of Commissioners.
Each of the Committee is headed by an
Independent commissioner who is well versed in
the areas of operations. These committees are
Audit Committee, Risk Management Committee
and Nomination & Remuneration Committee
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
The Risk Management Committee‟s function is to
assist the Board of Commissioners in carrying out
the supervisory duty relating to the
implementation of Risk Management in the
Company. The Committee can liaise with the
Senior Management to have access to the
information to review the activities relating to the
Risk Management.
This Committee is headed by an Independent
Commissioner Mr Ir. Agus Tjahajana
Wirakusumah.
During the year 2017, the Committee reviewed
the activities pertaining to placement of
Company‟s Property and All Risk Insurance,
Throughput Insurance, Long term Procurement
Contracts.
NOMINATION AND REMUNERATION
COMMITTEE
This Committee is headed by an Independent
Commissioner Mr Ir. Agus Tjahajana
Wirakusumah and Mr Bonar FH Sirait is the
member. The main tasks of this Committee during
the year were to review the proposed wage
increase, Minimum Wages of the different regions
as per the Government regulation, Employees
Retention Programme, Employees Training
Programme.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
37
AUDIT INTERNAL
Departemen Audit Internal Perusahaan dipimpin
oleh Bpk. Yohanes Baptis Galuh Adjar
Pamungkas, dengan dibantu oleh anggota staf
yang berpengalaman. Audit internal pada
berbagai fungsi dilakukan secara bersamaan dan
laporan audit sedang ditinjau oleh Komisaris
Independen dan Direksi secara berkala untuk
memastikan tindakan perbaikan.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai
penghubung antara Perusahaan dan otoritas
Pasar Modal, pemegang saham, investor dan
pemangku kepentingan lainnya. Sekretaris
Perusahaan memegang tanggung jawab untuk
pengawasan dan koordinasi RUPS, acara
paparan publik dan semua tindakan korporasi.
Yang bersangkutan juga bertanggung jawab
atas pelaksanaan agenda yang terkait dengan
rapat Direksi dan Dewan Komisaris.
Perusahaan memiliki "Departemen Sekretaris
Perusahaan" yang dipimpin oleh Bapak
Tunaryo, dan dengan cakap dibantu oleh staf
yang berpengalaman di bidang keuangan dan
urusan hukum.
Perusahaan telah memenuhi berbagai
persyaratan hukum dari Hukum Korporat
Indonesia, Hukum Pasar Modal, dan Peraturan
Bursa Efek.
Pada bulan November 2018, Perusahaan
melakukan PUBLIC EXPOSE sesuai peraturan BEI
dan mengumumkan kepada media, masyarakat
umum, para pemegang saham mengenai operasi
Perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Perusahaan telah secara berkesinambungan dan
konsisten berpartisipasi dalam program
pengembangan masyarakat melalui Program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) selama
beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari
komitmennya untuk menciptakan nilai bagi
masyarakat.
APF telah terlibat secara aktif, sebagai bagian
dari kewajiban sosialnya untuk menciptakan
komunitas dan lingkungan yang lebih baik di
dalam dan di sekitar fasilitas operasionalnya.
INTERNAL AUDIT
The Company‟s Internal Audit Department is
headed by Mr. Yohanes Baptis Galuh Adjar
Pamungkas, ably assisted by experienced staff
members. Internal audits on various functions are
conducted concurrently and the audit reports are
being reviewed by the Independent Commissioner
and the Board of Directors periodically to ensure
remedial actions.
CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary is in charge as a liaison
between the Company and Capital Market
authorities, shareholders, investors and other
stakeholders. He holds the responsibility for the
supervision and coordination of the GMS, Public
expose events and all corporate actions. He is also
responsible for the implementation of the agenda
related to meetings of the Board of Directors and
Board of Commissioners.
The Company has a “Corporate Secretarial
Department” headed by Mr. Tunaryo, and is
being ably assisted by experienced staff in the
field of finance and legal affairs.
The Company has complied with the various
statutory requirements of Indonesian Corporate
Law, Capital Market Law, and Stock Exchange
Regulations
In November 2018 the Company conducted the
PUBLIC EXPOSE‟ as per the regulation of IDX and
made known to the media, general public,
shareholders regarding the operations of the
Company.
Corporate Social Responsibility (CSR)
The Company has been continuosly and
consistently participating in the community
development programme through its Corporate
Social Responsibility Programmes (CSR) over the
past several years as a part of its commitment to
create a value for society.
APF has been actively involved, as a part of its
social obligation to create a better community
and environment in and around its operational
facilities.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
38
Inisiatif utama APF adalah di bidang pendidikan,
kesehatan, pengendalian lingkungan, fasilitas
sipil, infrastruktur dan pengembangan
keterampilan kejuruan.
APF telah melakukan kegiatan CSR ini dengan
cara yang lebih tersalurkan dan terfokus melalui
"Yayasan Asia Pacific Fiber". Beberapa kegiatan
dan inisiatif utama yang sedang berlangsung
diberikan di bawah ini:
Program Pendidikan:
a. Pembangunan gedung sekolah dasar di Desa
Blendung, Klari, Kabupaten Karawang.
b. Distribusi beasiswa kepada siswa di wilayah
Karawang dan Kaliwungu.
c. Pembangunan fasilitas pendidikan untuk pra-
sekolah (PAUD) di Cibuaya, Karawang,
Madrasah Ibtidaiyah di Cimahi dan
Tunggakjati, Karawang, dan Sekolah Dasar di
Karanganyar, Karawang.
Program Perawatan Kesehatan:
a. Memberikan pengobatan dan obat-obatan
gratis kepada orang-orang yang
membutuhkan di Sumberejo dan Nolokerto,
Kaliwungu, Kendal.
b. Konstruksi bangunan untuk rumah pusat
kesehatan primer untuk pasien di Klari,
Karawang.
Distribusi kacamata gratis untuk siswa yang
membutuhkan di sekolah dasar dan siswa
sekolah menengah pertama di Kaliwungu
bekerja sama dengan Yayasan Mata
Indonesia.
d. Bantuan untuk orang dengan operasi Mata
Katarak di Kendal.
Kegiatan Agama dan Budaya:
a. Pembangunan sekolah asrama untuk
pelajaran agama, ruang doa dan fasilitas di
Karawang dan Kaliwungu.
b. Aktif mendukung kegiatan keagamaan dan
budaya di wilayah ini untuk meningkatkan
keharmonisan sosial.
Aspek lingkungan:
a. Gerakan “Go Green” berkoordinasi dengan
Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.
b. Penanaman pohon kayu jati di wilayah
Kaliwungu.
Bantuan Kemanusiaan:
a. Renovasi, rekonstruksi sekolah yang terkena
dampak banjir Mangkang Kulon, Kendal.
b. Bantuan kepada orang-orang yang terkena
dampak bencana di Megelang dan Padang.
APF‟s major intiatives are in the field of education,
health, environmental control, civic amenities,
infrastructure and development of vocational
skills.
APF has been carrying out these CSR activities on
a more channelised and focusssed manner
through “Yayasan Asia Pacific Fibre”. Some of the
major ongoing activities and initiatives are given
below:
Education Programmes:
a. Construction of elementary school building in
the Blendung Village, Klari, Karawang district.
b. Distribution of scholarships to students in
Karawang and Kaliwungu region.
c. Contruction of educational facilities for pre-
schooling (PAUD) in Cibuaya, Karawang,
Madrasah Ibtidaiyah in Cimahi and
Tunggakjati, Karawang, and Primary School
in Karanganyar, Karawang.
Health care programme:
a. Providing free medical treatment and
medicines to the needy people in Sumberejo
and Nolokerto, Kaliwungu, Kendal
b. Construction of building to house the primary
health centre for in patients at Klari,
Karawang
c. Free distribution of spectacles to the needy
students of the primary school and junior
high scool students in Kaliwungu in
cooperation with Yayasan Mata Indonesia.
d. Assistance for people with Cataract Eyes
surgery in Kendal.
Religious and Cultural activities:
a. Construction of boarding school for religious
studies, prayer halls and facilities at
Karawang and Kaliwungu.
b. Actively supporting religious and cultural
activities in the region to improve social
harmony.
Environmental aspects:
a. “Go Green” movement in coordination with
the University of Jenderal Sudirman
Purwokerto
b. Planting of teakwood trees in Kaliwungu
region.
Humanitarian Relief:
a. Renovation, reconstruction of flood effected
schools Mangkang Kulon, Kendal.
b. Relief assistance to disaster effected people
in Megelang and Padang.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
39
c. Renovasi Rumah bagi yang kurang mampu di
Sumberejo, kaliwungu, Kendal.
Pemberdayaan sosial dan ekonomi:
a. Bantuan keuangan untuk industri skala kecil /
rumahan di wilayah tersebut.
b. Promosi unit pengolahan limbah serat di
wilayah tersebut untuk menyediakan
pekerjaan mandiri bagi masyarakat setempat.
c. Remodelling House for disadvantaged
familied in Sumberejo, kaliwungu, Kendal.
Social and Economic empowerment:
a. Financial assistance to small scale/cottage
industries in the region
b. Promotion of fiber waste processing units in
the region to provide self employment to
local people.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
40
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Anggota Komite Audit
Sejalan dengan peraturan OJK No.
55/POJK.04/2015, KOMITE AUDIT dibentuk
untuk membantu Dewan Komisaris. Anggota
Komite adalah sebagai berikut:
Bapak Dono Iskandar Djojosubroto
Ketua Komite. Beliau adalah Komisaris
Independen di Dewan Komisaris Perusahaan
Bapak Doedy Darwin
Beliau adalah Insinyur dari Institut Teknologi
Bandung. Beliau memiliki pengalaman lebih
dari 24 tahun di sektor perbankan sebagai
Kepala Manajemen Aset, Divisi Kredit
Bapak Deddy Sutrisno
Beliau adalah Chartered Accountant dari
Institut Akuntan Indonesia dan Akuntan
Manajemen Bersertifikat (CMA) dari Institute
of Certified Management Accountants,
Australia dan bersertifikat Praktek Komite
Audit (CACP) dari Institut Komite Audit
Indonesia. Beliau memiliki pengalaman yang
mumpuni selama 25 tahun di bidang
Akuntansi, Keuangan, dan Perpajakan. Beliau
saat ini bekerja sebagai Direktur di
Perusahaan Konsultan
Fungsi, Tugas dan Wewenang
Kami melaporkan bahwa kami telah mengadopsi
kerangka acuan formal yang sesuai dalam
piagam kami sesuai dengan peraturan OJK.
Selanjutnya kami melaporkan bahwa kami telah
melakukan tugas kami sesuai dengan piagam ini.
Audit internal
Kami telah mengadakan rapat dengan Audit
Internal selama tahun ini untuk memastikan
bahwa fungsi tersebut dijalankan secara efektif
dan objektif. Kami telah meninjau dan
membahas beberapa Laporan Audit Internal
yang disiapkan oleh Auditor Internal Perusahaan
selama tahun yang ditinjau.
Kami puas dengan isi dan kualitas laporan Audit
Internal dan puas dengan efektivitasnya dalam
menangani berbagai masalah terkait dan
rekomendasinya untuk perbaikan.
Audit Committee Members
In line with the regulation of No.
55/POJK.04/2015, AUDIT COMMITTEE was
established to assist the Board of Commissioners.
The members of the Committee are as follows:
Mr Dono Iskandar Djojosubroto
Chairman of the Committee. He is an
Independent Commissioner in the Board of
Commissioners of the Company
Mr Doedy Darwin
He is an Engineer from the Institute of
Technology Bandung. He has over 24 years
of experience in banking sector as Head of
Asset Management, Credit Division
Mr Deddy Sutrisno
He is a Chartered Accountant (CA) from the
Institute of Indonesian Accountants, Certified
Management Accountant (CMA) from the
Institute of Certified Management
Accountants, Australia and Certified of Audit
Committee Practices (CACP) from the Institute
of Indonesian Audit Committee. He has 25
years of rich experience in the field of
Accounting, Finance, Taxation. He is currently
working as Director in a Consulting Firm
Functions, Duty and Authority
We report that we have adopted appropriate
formal terms of reference in our charter in line
with the regulation of OJK. We further report that
we have conducted our affairs in compliance with
this charter.
Internal Audit
We have met with the Internal Audit during the
year to ensure that the function is executed
effectively and objectively. We have reviewed and
discussed several Internal Audit Report prepared
by the Internal Auditors of the Company during
the year under review.
We are satisfied with the content and quality of
the Internal Audit reports and satisfied with its
effectiveness in addressing various pertinent
issues and its recommendations for the
improvements.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
41
Kami juga telah meninjau tanggapan
departemen terkait terhadap rekomendasi dan
penerapannya yang efektif atas rekomendasi
tersebut.
Audit Eksternal
Kami telah bertemu dengan Audit Eksternal
untuk memastikan bahwa rencana audit
disiapkan secara efektif dan obyektif.
Sistem Kontrol Internal
Kami memiliki akses penuh ke informasi
sehubungan dengan operasi Perusahaan dan
kami menemukan bahwa sistem Kontrol
Manajemen sejalan dengan operasi Perusahaan.
Evaluasi Laporan Keuangan
Kami telah:
a. Meninjau dan mendiskusikan laporan
keuangan yang diaudit untuk dimasukkan ke
dalam laporan tahunan bersama dengan
Sekretaris Perusahaan, Auditor Internal dan
Chief Financial Officer
b. Meninjau perubahan dalam praktik akuntansi
c. Meninjau kepatuhan Perusahaan dengan
ketentuan hukum dan peraturan
d. Meninjau penyesuaian signifikan dan tidak
mencatat hasil dari audit
e. Kami juga meninjau akun Manajemen
triwulanan
We have also reviewed the responses of the
concerned departments to the recommendations
and its effective implementation of the
recommendations.
External Audit
We have met with the External Audit to ensure
that the audit plan is prepared effectively and
objectively.
Internal Control System
We had full access to the information with regard
to the operations of the Company and we found
that the Management Control systems are in line
with the operations of the Company.
Evaluation of Financial Statements
We have:
a. Reviewed and discussed the audited financial
statement to be included in the annual report
with the Corporate Secretary, Internal auditor
and Chief Financial Officer
b. Reviewed the changes in accounting practices
c. Reviewed the Company‟s compliance with
legal and regulatory provisions
d. Reviewed significant adjustments and noted
none resulting from the audit
e. We also reviewed the quarterly Managements
accounts
Anggota Komite
Jumlah Rapat yang Dihadiri /
Number of Meetings Attended Members of the Committee
Bpk Dono Iskandar Djojosubroto 8 Mr Dono Iskandar Djojosubroto
Bpk Doedy Darwin 8 Mr Doedy Darwin
Bpk Deddy Sutrisno 8 Mr Deddy Sutrisno
Para undangan lainnya seperti Auditor Internal,
Sekretaris Perusahaan dan Chief Financial officer
juga menghadiri pertemuan tersebut setiap kali
diminta oleh Komite.
The other invitees such as Internal Auditor,
Corporate Secretary and Chief Financial officer
also attended the meeting whenever required by
the Committee.
DONO ISKANDAR DJOJOSUBROTO
Ketua Komitee
Chairperson of the Committee
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
42
Rapat Umum Pemegang Saham / Annual General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris / Board of Commissioner
• ROBERT McCARTHY
• CHRISTOPHER ROBERT BOTSFORD• CHRISTOPHER IAN TEAGUE
• ALEXANDER SHAIK• DONO ISKANDAR D.• Ir. AGUS TJAHAJANA WIRAKUSUMAH
Direktur Utama / President DirectorV. RAVI SHANKAR
Direktur /Director
BONAR F.H. SIRAIT
Direktur /Director ofSBU Filament YarnS. JEGATHEESAN
H.R. & I.R.Corporate
I.T.Corporate Finance
Internal Audit
Corporate Secretary
Performance Fabric Division
Direktur /Director of SBU Filament Yarn/Chemical & Fiber
Production Engineering Accounting
PPC/Desp/
Material
Control
R&D/CTS/
Product Dev.
Admin./Security/
Transport/
P.R.
Information Technology
HRD & LD
Marketing
Direktur /Director of SBU Chemical & Fiber
PETER V. MERKLE
PT ASIA PACIFIC FIBERS, Tbk.STRUKTUR ORGANISASI / ORGANISATION STRUCTURE
Direktur Independen/Independent Director
ANTONIUS W. SUMARLIN
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
43
Keterangan Tentang Perseroan
Corporate Information
Tanggal Pendirian
15 Februari 1984
Visi
Menjadi produsen polyester paling responsif dan
inovatif melalui penciptaan nilai bagi pelanggan,
karyawan, pemangku kepentingan dan
masyarakat
Misi
Menyelaraskan diri dengan kebutuhan global
yang terus berubah melalui produk berstandar
internasional
Memegang komitmen terhadap bisnis
pelanggan dan tetap bersaing secara global
melalui perbaikan kualitas, layanan pelanggan
dan inovasi berkelanjutan
Menjadi korporasi yang bertanggung jawab
dengan komitmen tinggi atas keberlanjutan
usaha dengan menciptakan nilai tambah sosial,
lingkungan dan perekonomian
Menjadi mitra dalam kemajuan untuk “sukses
bersama” berlandaskan standar etika dan Tata
Kelola Perusahaan yang baik
Date of Incorporation
February 15th, 1984
Our Vision
To be the most agile and innovative polyester
producer through creating value for customer, its
employee, stakeholders and society
Our Mission
To suit the ever changing global needs
through producing products bench marked to
international standards
To stand committed to the business of
customers before ours and globally
competitive through better quality, service and
continuous innovation
To be a responsible corporate citizen through
high commitment to pursue sustainability by
simultaneously creating value along social,
environment and economy of the region
To become a partner in progress to “winning
together” with high standards of ethics and
Corporate Governance
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
44
Pencatatan pada
Bursa Efek Indonesia
1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991.
Pencatatan terbatas (partial listing) untuk
24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret
1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.
Perseroan mencatatkan seluruh saham
sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3
Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham
Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000
saham.
3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan
Oktober 1993.
Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3
Januari 1994, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas perdana dengan
menawarkan 184.000.000 saham. Setelah
Penawaran Umum ini, jumlah saham
Perseroan yang tercatat adalah sebesar
276.000.000 saham.
4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.
Dengan adanya pemecahan saham pada
tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.
5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan
April 1995.
Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April
1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus
dan saham dividen telah dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Dengan demikian, jumlah saham yang
tercatat pada kedua bursa tersebut adalah
sebesar 1.104.000.000 saham.
6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan
Juni 1996.
Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada
tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan
1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total
saham yang tercatat adalah 2.208.000.000
saham.
7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan
Desember 1997.
Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan
menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah
Penawaran Umum Terbatas III ini, total
saham yang tercatat adalah sejumlah
4.393.920.000 saham.
Listing on the
Indonesia Stock Exchange
1. Public Offering in February 1991.
Partial Listing of 24,000,000,000 shares on
12 March 1991 on the Jakarta and Surabaya
Stock Exchanges.
2. Company Listing in January 1992.
Company listed 68,000,000 shares on 3
January 1992 on the Jakarta and Surabaya
Stock Exchanges. The Company‟s total
number of listed shares was 92,000,000.
3. Rights Issue Offering in October 1993.
Between November 1, 1993 and January 3,
1994, the Company launched the first Rights
Issue Offering of 184,000,000 shares. After
the rights issued, the number of issued
shared shares of the company totaled to
276,000,000.
4. Stock Splits in March 1995.
With the stock splits on 27 March 1995
respectively, a total of 552,000,000.
5. Bonus issue and dividend shares in April
1995.
On 12 April 1995 and 17 April 1995,
respectively, a total of 552,000,000 bonus
and dividend share were listed on Jakarta
and Surabaya Stock Exchanges. The total
number of listed on both Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges amounted to
1,104,000,000.
6. Rights Issue Offering II in June 1996.
With the second Right Issue Offering on 10
June 1996, 1,104,000,000 shares were listed
on Jakarta and Surabaya Stock Exchanges,
which gives a total of 2,208,000,000 shares
listed on the Stock Exchange Houses.
7. Debt Rights Issue Offering III in December
1997.
The third Rights Issue Offering on 24
December 1997 launched a sum of
2,185,920,000 shares on Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges. Thus, after the
completion of rights Issue III, the Company‟s
total number of listed shares is
4,393,920,000.
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
45
8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan
September 2006.
APF telah memperoleh persetujuan dari
Departemen Kehakiman dan HAM untuk
menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada
kreditur yang tidak berjaminan yang
merupakan bagian dari konversi hutang yang
telah mendapatkan persetujuan dari
Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31
Desember 2006, APF telah mengeluarkan
36.093.831.290 saham kepada kreditur yang
tidak berjaminan yang telah mengajukan
permintaan penukaran saham kepada
Perseroan. APF juga telah mendapatkan
persetujuan dari Departemen Kehakiman dan
HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250
saham yang akan dikeluarkan kepada
kreditur berjaminan sesuai dengan proposal
restrukturisasi bagi kreditur berjaminan
(”SDRP”). APF belum mengeluarkan saham-
saham tersebut hingga tanggal 31 Desember
2007.
9. Reverse Split Saham pada bulan Februari
2008.
APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan
sehubungan dilakukan-nya reverse split
saham yang dilakukan dengan rasio 20:1 dan
menurut akta notaris Sutjipto, S.H. No. 91
tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan
anggaran dasar perusahaan, modal saham
perseroan sebesar Rp16.000.000.000.000
terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham.
Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam
surat keputusannya No. AHU-
10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret
2008.
10. Perseroan telah memperoleh persetujuan
dari pemegang saham Perseroan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) pada tanggal 24 Maret 2009,
penerbitan 5% (118.845.397 saham) dari
modal ditempatkan dan Disetor saham seri
'C' tanpa hak memesan efek terlebih dahulu,
untuk memberikan opsi saham kepada
manajemen dan karyawan Perusahaan
(Program Opsi Saham Manajeman dan
Karyawan).
Berdasarkan akta Notaris Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn. No. 107 tanggal 23 Februari 2012,
pemegang saham menyetujui untuk
melaksanakan Manajemen Stock Option
Program (MESOP) sebagaimana dinyatakan
dalam akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal
8. Debt to Equity Swap in September 2006.
APF has received approval from Department
of Justice and Human Right for the issue of
43,144,238,750 shares to its unsecured
creditor as a part of debt to equity swap as
approved by Jakarta Commercial Court. Out
of that as on 31st December2006, APF has
allotted 36,093,831,290 shares to unsecured
creditors who have made their claim with
the Company. APF has also received
approval from Department of Justice and
Human Right for the 40,340,241,250 shares
to be issued to its secured creditors as per
Secured Debt Restructure Proposal (“SDRP”).
APF has not allotted any shares so far as of
31st December 2007.
9. Reverse Stock in February 2008.
The Company has amended its Articles of
Association in connection with the reverse
stock split with ratio 20:1. And based on
notarial deed of Sutjipto S.H. No. 91 dates
February 21, 2008 about the changes of
Articles of Association, the authorized
capital of the Company amounts to
Rp16,000,000,000,000 consisting of
12,357,255,040 shares.
The deed was approved by Minister of
Justice and Human Rights in its decision
letter No. AHU-10588.AH.01.02 Year 2008
dated March 3, 2008.
10. The Company obtained the approval of the
shareholders of the Company in the Extra
Ordinary General Meeting of Shareholders
held on 24th March 2009, the issuance of
5% (118,845,397 shares) of Issued and Paid-
up capital of series „C‟ share without
preemptive right, for providing stock option
to the Company management and
employees (Management Employee Stock
Option Programme).
Based on the notaries deed of Aryanti Artisari,
S.H., M.Kn. No. 107 dated February 23, 2012, the
stockholders agreed to used their option right
regarding the Management Employee Stock
Option Programme (MESOP).
It was connected with the notarial deed of
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
46
24 Maret 2009 tentang penerbitan 118.845.397
saham baru seri „C‟ (5% dari modal ditempatkan
dan disetor) tanpa hak memesan efek terlebih
dahulu dengan nilai nominal masing-masing
Rp40. Harga Pelaksanaan pada 5 Maret 2012
adalah sebesar masing-masing Rp45, dan
seluruh saham telah disetor penuh pada tanggal
20 Februari 2012 dan 21 Februari 2012. Saham
juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui
pengumuman No. Peng-P-00032/BEI.PPR/03-
2012 tanggal 5 Maret 2012 dan No. Peng-P-
00033/BEI.PPR/03-2012 tanggal 7 Maret 2012.
Perseroan memperoleh persetujuan atas
perubahan nama menjadi PT Asia Pasifik Fibers
Tbk dari Menteri Kehakiman tanggal
10 November 2009 dan Indonesia Badan
Koordinasi Penanaman Modal / BKPM pada
tanggal 2 Desember 2009.
Sutjipto, S.H. No. 91 dated March 24, 2009
regarding the issuance of 118,845,397 new
authorized shares series „C‟ (5% of issued and
paid-up capital) without preemptive rights at par
value of Rp40 each. The execution price at March
5, 2012 is Rp45 each, and the shares have been
fully paid-up on February 20, 2012 and February
21, 2012. The shares also registered in the
Indonesian Stock Exchange through
announcement, No. Peng-P-00032/BEI.PPR/
03-2012 dated March 5, 2012 and No. Peng-P-
00033/BEI.PPR/03-2012 dated March 7, 2012.
The Company obtained the approval for the
change of name to PT Asia Pacific Fibers Tbk from
Minister of Justice on 10th
November 2009 and
Indonesian Investment Coordinating Board/BKPM
on 2nd
December 2009.
Jumlah Saham Tercatat di
Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2018:
Total Structure Listed on
Indonesia Stock Exchange as of 31 December 2018:
2,495,753,347
Rp
Susunan Modal per 31 Desember 2018
Serie A
Modal Dasar
Nilai Nominal per Saham
Modal Disetor
Serie C
Modal Dasar
Nilai Nominal per Saham
Modal Disetor
Pemegang Saham
Damiano Investments B.V.
PT Multikarsa Investama*
Masyarakat dengan Kepemilikan di Bawah 5%
Yang Belum Diambil
8,500,000,000,000,000
10,000
2,196,960,000,000
166,968,960,000
40
91,042,293,920
57.85%
5.26%
29.57%
7.32%
Capital Structure as 31 December 2018
Serie A
Authorized Capital
Nominal Value per share
Paid-up Capital
Serie C
Authorized Capital
Nominal Value per share
Paid-up Capital
Shareholders
Damiano Investments B.V.
PT Multikarsa Investama*
Public with ownership of shares under 5%
Unsettled
*Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Indonesia masih belum diselesaikan.
*Shares transferred by PT Multikarasa Investama to PT Bina Prima Perdana under
IBRA restructuring. Registration with Indonesia Stock Exchange yet to be completed
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Robert McCarthy President Commissioner
Komisaris Christopher Robert Botsford Commissioner
Komisaris Christopher Ian Teague Commissioner
Komisaris Alexander Shaik Commissioner
Komisaris Independen Dono Iskandar Djojosubroto Independent Commissioner
Komisaris Independen Agus Tjahajana Wirakusumah Independent Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report
__________2018__________
____
47
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar President Director
Direktur Bonar Firman Hasiholan Sirait Director
Direktur Seeniappa Jegatheesan Director
Direktur Peter Vinzenz Merkle Director
Direktur Antonius Widyatma Sumarlin Director
Kegiatan Perseroan
Bergerak dalam bidang industri PTA, Polymer,
Serat Polyester, Benang Filament, dan Kain
Sintetik.
Company’s Activities
Engaged in the production of PTA, Polymer,
Polyester Fiber, Filament Yarn, and Synthetic
Fabrics.
Kapasitas Produksi per 31 Desember 2018 /Production Capacity as of 31 December 2018
Purified Therepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun (tons/year)
Polyester Chips 330.400 ton/tahun (tons/year)
Polyester Staple Fiber 198.000 ton/tahun (tons/year)
Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun (tons/year)
Kantor Perwakilan / Representative Office
The East 35th Floor, Unit 5-7
Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung, Kav. E3.2 No. 1
Jakarta 12950, Indonesia
Tel : (62-21) 579-38555
Fax : (62-21) 579-38565
Web : www.asiapacificfibers.com
Email : [email protected]
Kantor Terdaftar / Registered Office
Jl. Raya Kaliwungu Km. 19
Kaliwungu, Kendal,
Central Java - Indonesia
Tel : (62-24) 8660272
Fax : (62-24) 8660275
Fasilitas Pabrik / Manufacturing Facilities
Pabrik/Plant 1: Pabrik/Plant 2:
Desa Kiara Payung, Jl. Raya Kaliwungu Km. 19
Klari, Karawang Kaliwungu, Kendal,
West Java - Indonesia Central Java - Indonesia
Tel : (62-267) 431971 Tel : (62-24) 8660272
Fax : (62-267) 431975 Fax : (62-24) 8660275
Biro Administrasi Efek / Share Registrar
PT Datindo Entrycom
Jl. Hayam Wuruk No.28, Lantai 2
Jakarta 10120 - Indonesia
Tel : (+62-21) 350 8077 (Hunting)
Fax : (+62-21) 350 8078
Kantor Akuntan Publik Terdaftar / Registered Public Accountant
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo
(Indonesian Member Firm of Kreston International)
Intiland Tower 18th Floor
Jl. Jend. Sudirman 32
Jakarta 10220, Indonesia
Tel : (62-21) 5707997
Fax : (62-21) 5707996
Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Auditor Independen
PT Asia Pacific Fibers Tbk Dan Entitas Anak
31 Desember 2018 dan 2017
Consolidated Financial Statements and
Independent Auditors’ Report
PT Asia Pacific Fibers Tbk
And Its Subsidiaries
December 31, 2018 and 2017
PT Asia Pacific Fibers, Tbk The East, 35th Floor, Unit 5-7
Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1, Jakarta 12950, Indonesia
DAFTAR ISI
CONTENTS
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Halaman/
Laporan Keuangan Konsolidasi Page Consolidated Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 − 3 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Konsolidasian
4 − 5 Consolidated Statements of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Capital
Deficiency
Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 − 181 Notes to the Consolidated Financial Statements
Informasi Keuangan Tambahan 1 – 6 Additional Financial Information
Laporan Keuangan – Entitas Induk Saja Lampiran/
Appendix
Financial Statements – Parent Entity Only
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain
5 Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal 6 Statemenst of Changes in Capital Deficiency
Laporan Arus Kas 7 Statements of Cash Flows
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
No. : 00024/2.1127/AU.1/04/0336-2/1/III/2019
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi
to The Shareholders, Boards of Commissioners and
Directors
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian
PT Asia Pacific Fibers Tbk (“Perusahaan”) dan entitas
anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018, serta
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, laporan perubahan defisiensi modal dan
laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated
financial statements of PT Asia Pacific Fibers Tbk
(the “Company”) and its subsidiaries, which
comprise the consolidated statement of financial
position as at December 31, 2018, and the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income, changes in capital
deficiency and cash flows for the year then ended,
and a summary of significant accounting policies
and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
konsolidasian
Management’s responsibility for the consolidated
financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and
fair presentation of these consolidated financial
statements in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards, and for such internal control
as management determines is necessary to enable
the preparation of consolidated financial statements
that are free from material misstatement, whether
due to fraud or error.
Halaman 2 Page 2
Tanggung jawab Auditor Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian
material.
Our responsibility is to express an opinion on these
consolidated financial statements based on our
audit. We conducted our audit in accordance with
Standards on Auditing established by the Indonesian
Institute of Certified Public Accountants. Those
standards require that we comply with ethical
requirements and plan and perform the audit to
obtain reasonable assurance about whether the
consolidated financial statements are free from
material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk
memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas resiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan
konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko
tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian
internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini
atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu
audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain
audit evidence about the amounts and disclosures in
the consolidated financial statements. The
procedures selected depend on the auditors’
judgment, including the assessment of the risks of
material misstatement of the consolidated financial
statements, whether due to fraud or error. In making
those risk assessments, the auditors consider
internal control relevant to the entity’s preparation
and fair presentation of the consolidated financial
statements in order to design audit procedures that
are appropriate in the circumstances, but not for the
purpose of expressing an opinion on the
effectiveness of the entity’s internal control. An
audit also includes evaluating the appropriateness
of accounting policies used and the reasonableness
of accounting estimates made by management, as
well as evaluating the overall presentation of the
consolidated financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh
adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained
is sufficient and appropriate to provide a basis for
our audit opinion.
Opini Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Asia
Pacific Fibers Tbk dan entitas anaknya tanggal
31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated
financial statements present fairly, in all material
respects, the consolidated financial position of
PT Asia Pacific Fibers Tbk and its Subsidiaries as at
December 31, 2018, and their consolidated financial
performance and cash flows for the year then ended,
in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
Halaman 3 Page 3
Penekanan suatu hal Emphasis of matter
Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun
dengan asumsi bahwa Perusahaan dan entitas anaknya
akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.
Tanpa menyatakan pengecualian atas pendapat kami,
kami membawa perhatian Saudara pada Catatan 2 atas
laporan keuangan konsolidasian yang mengindikasikan
bahwa Perusahaan dan entitas anaknya menghasilkan
laba bersih sebesar US$ 13.815.361 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan, pada
tanggal tersebut, liabilitas jangka pendek Perusahaan
melampaui total asetnya sebesar US$ 861.910.003, dan
mengalami defisiensi modal sebesar US$ 929.425.611.
Liabilitas jangka pendek Perusahaan dan entitas anaknya
pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar 1.100.156.831
atau sebesar 86% dari jumlah liabilitas jangka pendek
merupakan utang terjamin. Pada bulan Maret 2018,
Perusahaan telah mengirimkan revisi Rencana
Restrukturisasi Utang Terjamin kepada Kementerian
Keuangan dan kreditur terjamin Perusahaan, tetapi
sampai saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian
ini, rencana restrukturisasi utang terjamin ini belum
direspon oleh Kementerian Keuangan dan kreditur
terjaminnya. Sebagai tambahan, sampai dengan tanggal
laporan audit, salah satu kreditur terjamin Perusahaan
yaitu PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang memiliki
26% utang terjamin belum menyetujui Rencana
Restrukturisasi yang diusulkan oleh Perusahaan. Namun,
Damiano Investments B.V., Belanda, pemegang saham
pengendali (kepemilikan 57,85%) dan pemegang
mayoritas hutang terjamin (92,5%), masih terus
menyediakan fasilitas pengeluaran belanja modal sebesar
US$ 22.445.000 dan fasilitas Letter of Credit sebesar
US$ 90.858.964 untuk pembelian bahan baku. Damiano
Investment B.V., Belanda, telah berkomitmen untuk
memberikan dukungan keuangan yang diperlukan
perusahaan untuk dapat melanjutkan kelangsungan
hidupnya Manajemen Perusahaan masih terus berusaha
dan mengharapkan hasil penyelesaian dari restrukturisasi
atas utang terjaminnya dapat segera diperoleh, sehingga
Perusahaan dapat memperoleh pinjaman modal kerja dari
bank. Laporan keuangan konsolidasian terlampir tidak
mencakup penyesuaian yang berasal dari kondisi tersebut.
The accompanying consolidated financial statements
have been prepared assuming the Company and its
subsidiaries will continue as a going concern.
Without modifying our opinion, we draw attention to
Note 2 in the consolidated financial statements
which indicates that the Company and its
subsidiaries generated a net profit of
US$ 13,815,361 during the year ended
December 31, 2018 and, as of that date, the
Company and its Subsidiaries’ current liabilities
exceeded its total assets by US$ 861,910,003 and
experienced a capital deficiency of
US$ 929,425,611. Total current liabilities of the
Company and its subsidiaries as at
December 31, 2018 of US$ 1,100,156,831 or 86% of
total current liabilities represent the secured debts.
In March 2018, the Company has submitted a
revised Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) to
the Ministry of Finance and Secured Creditors, but
until the issuance of these consolidated financial
statements, the Company has not received the
response from the Ministry of Finance and its
Secured Creditors. In addition to that, as at the date
of this report, one of the Company’s secured
creditors is PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
(26%) has not yet given its approval on the
restructuring plan proposed by the Company.
However, Damiano Investments B.V., Netherlands,
controlling shareholder of the Company (57.85%
ownership) and majority secured debt holder
(92.5%) have provided capital expenditure facility of
US$ 22,445,000 and letter of credit facility of
US$ 90,858,964 for raw materials procurement.
Damiano Investment B.V., Netherland has commited
to provide the necessary financial support to the
Company to enable it to continue as a going
concern. The Company’s management also
continues to exert effort and expects to obtain the
resolution of the secured debt restructuring in order
for the Company to obtain working capital from
banks. The consolidated financial statements do not
include any adjustments that might result from the
outcome of this uncertainty.
Halaman 4 Page 4
Hal lain Other matters
Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian PT Asia
Pacific Fibers Tbk dan entitas anaknya pada tanggal
31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut terlampir dilaksanakan dengan tujuan
merumuskan suatu opini atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut secara keseluruhan. Informasi
keuangan tambahan PT Asia Pacific Fibers Tbk (entitas
induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2018, serta laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan defisiensi modal, dan laporan arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (secara kolektif
disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”),
yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap
laporan keuangan konsolidasian terlampir, disajikan
untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan
bagian dari laporan keuangan konsolidasian terlampir
yang diharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia. Informasi keuangan Entitas Induk
merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan
dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan
akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang
digunakan untuk menyusun laporan keuangan
konsolidasian terlampir. Informasi Keuangan Entitas
Induk telah menjadi objek prosedur audit yang diterapkan
dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian
terlampir berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut opini
kami, Informasi Keuangan Entitas Induk disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan
laporan keuangan konsolidasian terlampir secara
keseluruhan.
Our audit of the accompanying consolidated
financial statements of the PT Asia Pacific Fibers
Tbk and its subsidiaries as at December 31, 2018
and for the year then ended was performed for the
purpose of forming an opinion on these consolidated
financial statements taken as a whole. The
accompanying financial information of PT Asia
Pacific Fibers Tbk (parent entity only), which
comprises the statement of financial position as at
December 31, 2018, and the statements of profit or
loss and other comprehensive income, changes in
capital deficiency and cash flows for the year then
ended (collectively referred to as the “Parent Entity
Financial Information”), which is presented as a
supplementary information to the accompanying
consolidated financial statements, is presented for
the purpose of additional analysis and is not a
required part of the accompanying consolidated
financial statements under Indonesian Financial
Accounting Standards. The Parent Entity Financial
Information is the responsibility of management and
was derived from and relates directly to the
underlying accounting and other records used to
prepare the accompanying consolidated financial
statements. The Parent Entity Financial Information
has been subjected to the auditing procedures
applied in the audit of the accompanying
consolidated financial statements in accordance
with Standards on Auditing established by the
Indonesian Institute of Certified Public Accountants.
In our opinion, the Parent Entity Financial
Information is fairly stated, in all material respects,
in relation to the accompanying consolidated
financial statements taken as a whole.
HENDRAWINATA HANNY ERWIN & SUMARGO
Iskariman Supardjo, CPA
No. Ijin Akuntan Publik. AP. 0336/License No. AP. 0336
Jakarta, 18 Maret 2019/March 18, 2019
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
Catatan/
Notes
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 5 4.897.172 6.240.585 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of
penyisihan penurunan nilai sebesar
US$ 16.414.066 pada tahun 2018 dan
US$ 15.657.945 pada tahun 2017
allowance for impairment of
US$ 16,414,066 in 2018 and
US$ 15,657,945 in 2017
Pihak ketiga 6 38.519.694 39.064.158 Third parties
Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of
penyisihan penurunan nilai sebesar
US$ 67.637.756 pada tahun 2018 dan 2017
allowance for impairment of
US$ 67,637,756 in 2018 and 2017
Pihak ketiga 7 7.643.060 2.112.875 Third parties
Aset keuangan lancar lainnya 8 4.384.277 6.035.155 Other current financial assets
Persediaan 9 55.825.337 54.418.341 Inventories
Uang muka pembelian Purchase advances
Pihak ketiga 10 2.953.546 3.732.757 Third parties
Pajak dibayar dimuka 28a 17.928.018 10.734.489 Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka 11 1.694.431 1.726.698 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 133.845.535 124.065.058 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON–CURRENT ASSETS
Piutang non-usaha, setelah dikurangi Non-trade receivables, net of
penyisihan penurunan nilai sebesar
US$ 111.962.653 pada tahun
2018 dan 2017
allowance for impairment of
US$ 111,962,653 in
2018 and 2017
Pihak ketiga 12 35.567.559 38.770.115 Third party
Aset keuangan tidak lancar lainnya 13 977.991 996.500 Other non-current financial assets
Aset tetap, setelah dikurangi Property, plant and equipment,
akumulasi penyusutan sebesar
US$ 1.722.719.692 pada tahun 2018 dan
US$ 1.718.316.734 pada tahun 2017
14 67.760.965 67.634.235
net of accumulated depreciation of
US$ 1,722,719,692 in 2018 and
US$ 1,718,316,734 in 2017
Aset tidak berwujud 15 94.778 101.047 Intangible assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 104.401.293 107.501.897 Total Non–Current Assets
JUMLAH ASET 238.246.828 231.566.955 TOTAL ASSETS
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
Catatan/
Notes
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 16 7.684.124 9.264.538 Third parties
Biaya yang masih harus dibayar 17 47.899.033 53.599.630 Accrued expenses
Utang pajak 28b 206.707 185.678 Taxes payable
Pinjaman jangka pendek 18 4.796.545 – Short – term loans
Utang bank 19 90.858.964 92.023.680 Bank loans
Utang terjamin 20 943.464.752 950.016.398 Secured debts
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
26
176.737
183.813
Short – term employee benefits
liabilities
Bagian lancar dari utang kredit pembiayaan
23
68.812
54.549
Current portion of credit financing
payables
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 24 5.001.157 6.396.078 Other current financial liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.100.156.831 1.111.724.364 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON–CURRENT LIABILITIES
Pinjaman kepada institusi keuangan lain:
Borrowings to Other Financial
Institutions:
Wesel bayar tidak terjamin 21 27.128.278 26.055.409 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22 22.445.000 22.695.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 23 34.212 42.854 Credit financing payables
Pendapatan ditangguhkan 25 174.836 187.399 Deferred revenues
Liabilitas pajak tangguhan 28d 3.535.039 194.252 Deferred tax liabilities
Imbalan pasca kerja jangka panjang
27
14.198.243
13.908.649
Long-term employee benefits
liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 67.515.608 63.083.563 Total Non–Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 1.167.672.439 1.174.807.927 Total Liabilities
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
Catatan/
Notes
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
Modal Saham Share Capital
Modal dasar 12.357.255.040 saham Authorized 12,357,255,040
dengan nilai nominal Rp 10.000 per
lembar saham untuk Seri A,
Rp 1.000 per saham untuk Seri B,
dan Rp 40 per saham untuk Seri C
pada tahun 2018 dan 2017
shares at Rp 10,000par value per
Series A, Rp 1,000 par value per
Series B and Rp 40 par value per
Series C in 2018 and 2017
Modal ditempatkan dan disetor
penuh,
Issued and paid up
219.696.000 saham Seri A, dan
2.276.057.347 saham Seri C pada
tahun 2018 dan 2017
29 635.689.316 635.689.316
219,696,000 Series A and
2,276,057,347 Series C in 2018
and 2017
Tambahan modal disetor 30 624.323.168 624.323.168 Additional paid-in capital
Saldo laba (akumulasi defisit) Retained earnings (accumulated deficit)
Ditentukan penggunaannya 31 2.345.301 2.345.301 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya (2.191.783.396 ) (2.205.598.757 ) Unappropriated
Jumlah defisiensi modal (929.425.611 ) (943.240.972 ) Total capital deficiency
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
238.246.828 231.566.955
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the years ended December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
Catatan/
Notes
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bersih 36 475.209.291 396.618.468 Net sales
Pendapatan usaha lainnya 37 3.975.394 3.158.403 Other operating revenues
Jumlah pendapatan 479.184.685 399.776.871 Total revenues
BEBAN POKOK PENJUALAN 38 (438.245.764 ) (371.785.957 ) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 40.938.921 27.990.914 GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi 41 (18.121.041 ) (16.498.407 ) General and administrative expenses
Beban keuangan 42 (5.322.308 ) (3.483.290 ) Finance costs
Beban penjualan 40 (9.026.565 ) (8.416.514 ) Selling expenses
Laba (rugi) selisih kurs, bersih 5.329.995 (2.540.416 ) Gain (loss) on foreign exchange transactions, net
Penyelesaian atas klaim asuransi, bersih 35 1.749.443 1.497.966 Insurance claim settlement, net
Rugi penjualan atas penghapusan aset tetap
(1.723 ) –
Loss on sale on disposal of property, plant and
equipment
Pendapatan (beban) lain-lain, bersih 43 (290.905 ) 465.907 Miscellaneous income (expense), net
(25.683.104 ) (28.974.754 )
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 15.255.817 (983.840 ) PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK TAX EXPENSE
Kini 28c 589.532 (7.236 ) Current tax income (expense)
Tangguhan – bersih 28d (3.013.089 ) (3.417.488 ) Deferred tax expense – net
Jumlah Beban Pajak 28e (2.423.557 ) (3.424.724 ) Total Tax Expense
JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH TAHUN
BERJALAN
12.832.260 (4.408.564 )
TOTAL PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH
PAJAK
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS),
NET OF TAX
Pos – pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Items that will not be reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali imbalan kerja
1.310.801 (1.688.330 )
Remeasurement of post employment benefit
obligations
Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait (327.700 ) 422.083 Related income tax benefit (expense)
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Lain, setelah pajak
983.101 (1.266.247 )
Total Other Comprehensive Income (Loss),
net of tax
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
13.815.361
(5.674.811
)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
FOR THEYEAR
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)
For the years ended December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
Catatan/
Notes
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
Jumlah laba (rugi) bersih
diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk
12.832.260 (4.408.564 )
Total Net Profit (Loss)
Attributable to the Owners
of the Company
Jumlah laba (rugi) bersih
komprehensif diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk
13.815.361 (5.674.811 )
Total Comprehensive Profit
(Loss) Attributable to the
Owners of the Company
LABA (RUGI) PER SAHAM:
PROFIT (LOSS) PER
SHARE:
Dasar 0,006 (0,002) Basic
Dilusian 0,006 (0,002) Diluted
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY
For the years ended December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
Saldo Laba/ Retained Earnings
(akumulasi defisit)/ (accumulated deficit)
Catatan/
Notes
Modal Saham/ Share
Capital
Tambahan
modal disetor/
Additional paid-
in capital
Ditentukan
Penggunanya/
Appropriated
Tidak ditentukan
Penggunaanya/
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
(Defisiensi modal)/
Total Equity
(Capital Deficiency)
US$ US$ US$ US$ US$
Saldo per 31 Desember 2016 635,689,316 624,323,168 2,345,301 (2,199,923,946 ) (937,566,161 ) Balance as at December 31, 2016
Jumlah rugi bersih tahun berjalan − − − (4,408,564 ) (4,408,564 ) Total loss for the year
Rugi komprehensif lain, setelah pajak − − − (1,266,247 ) (1,266,247 ) Other comprehensive loss, net of tax
Saldo per 31 Desember 2017 635,689,316 624,323,168 2,345,301 (2,205,598,757 ) (943,240,972 ) Balance as at December 31, 2017
Jumlah laba bersih tahun berjalan − − − 12,832,260 12,832,260 Total profit for the year
Laba komprehensif lain, setelah pajak − − − 983,101 983,101 Other comprehensive profit, net of tax
Saldo per 31 Desember 2018 635,689,316 624,323,168 2,345,301 (2,191,783,396 ) (929,425,611 ) Balance as at December 31, 2018
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the years ended December 31, 2018 and 2017
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements
form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 526.891.497 452.275.268 Receipt from customers
Pembayaran kepada pemasok (445.506.832 ) (366.149.955 ) Payment to suppliers
Pembayaran gaji (10.015.611 ) (10.335.562 ) Payment of salaries
Pembayaran kas operasi lainnya, bersih (66.304.170 ) (55.333.452 ) Other operating cash payments, net
Kas yang diperoleh dari operasi 5.064.884 20.456.299 Cash provided by operations
Penghasilan bunga 12.841 22.181 Interest received
Beban bunga dan administrasi bank (6.571.755 ) (3.297.599 ) Interest expense and bank charges paid
Penerimaan atas penyelesaian klaim asuransi 1.749.272 1.497.966 Cash receipt from insurance claim settlement
Pembayaran pajak penghasilan (3.304.233 ) (2.903.110 ) Payment of income tax
Penerimaan hasil restitusi pajak 1.881.868 2.901.194 Refund of income tax
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas
Operasi
(1.167.123
)
18.676.931
Net Cash Provided By (Used In) Operating
Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembelian aset tetap (4.735.614 ) (2.538.928 ) Payment to acquire property, plant and equipment
Penjualan aset tetap 68.588 − Proceed from sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (4.667.026 ) (2.538.928 ) Net Cash Used In Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan utang bank 11.682.706 6,293,821 Receipt of short term loans
Penambahan utang kredit pembiayaan 77.424 − Additional of credit financing payables
Pembayaran utang kredit pembiayaan (65.768 ) (12,292 ) Payment of credit financing payables
Pembayaran pinjaman modal (250.000 ) (875,000 ) Payment of capex loans
Pembayaran pinjaman jangka pendek (7.014.857 ) − Payment of short term loans
Pembayaran utang bank (1.164.716 ) − Payment of bank loan
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 3.264.789 5.406.529 Net Cash Provided By Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
(2.569.360
) 21.544.532
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
PENGARUH SELISIH KURS ATAS MATA UANG
ASING
1.225.947
(18.772.416
) EFFECT OF FOREIGN CURRENCY EXCHANGE
RATE CHANGES
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
6.240.585
3.468.469
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE
BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4.897.172
6.240.585
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END
OF THE YEAR
Jakarta, March 18, 2019
Presiden Direktur/ Direktur/
President Director Director
VASUDEVAN RAVI SHANKAR BONAR FIRMAN HASIHOLAN SIRAIT
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017
8
1. U M U M 1. G E N E R A L
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Asia Pacific Fibers Tbk (“Perusahaan”)
memproduksi bahan kimia dan serat sintetis,
pertenunan dan perajutan serta aktivitas lainnya
yang berhubungan dengan industri tekstil.
Perusahaan mempunyai 2 (dua) pabrik, dan
memasarkan produknya di dalam dan di luar
negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat,
Asia, Australia dan Timur Tengah.
PT Asia Pacific Fibers Tbk (“the Company”) is
engaged in manufacturing of chemical and
synthetic fiber, weaving and knitting, and other
activities related to textile industry. The
Company has 2 (two) manufacturing plants, and
market its product both locally and
internationally, such as in Europe, United States
of America, Asia, Australia and the Middle
East.
PT Asia Pacific Fibers Tbk didirikan dalam
rangka Undang-undang Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 6 tahun 1968.
Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan
Akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari
Januar Tirtaamidjaja, S.H., notaris di Jakarta.
Undang-undang diatas telah diubah dengan
Undang-undang Perseroan Terbatas Republik
Indonesia No. 40 tahun 2007 tanggal
16 Agustus 2007. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84
tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik
Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990.
PT Asia Pacific Fibers Tbk was established
within the framework of Domestic Capital
Investment Law No. 6 of year 1968 as amended
by Law No. 12 of year 1970 based on notarial
deed No. 22 dated February 15, 1984 of Januar
Tirtaamidjaja, S.H., public notary in Jakarta.
The above laws were subsequently amended by
the Limited Liability Company Law of Republic
of Indonesia No. 40 in year 2007 dated
August 16, 2007. The deed of establishment was
approved by the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia based on
decision letter No. C2–6107.HT.01.01.TH.84
dated October 26, 1984 and was published in
Supplement No. 3247 of State Gazette No. 72
dated September 7, 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami
perubahan dengan akta No. 92 tanggal
24 Maret 2009 oleh notaris Sutjipto, S.H.,
notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan
Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan
Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-
0052618.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal
14 Agustus 2009.
The Articles of Association has been amended
based on notarial deed No. 92 dated
March 24, 2009 of Sutjipto, S.H., notary in
Jakarta to adjust the Company’s Articles of
Association with Bapepam-LK No. IX.J.1 dated
May 14, 2008 concerning the Principles of
Association of Public Offering of Conduct
Equity Securities and Public Companies. The
deed of establishment was approved by the
Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia based on decision letter
No. AHU 0052618.AH.01.09.Tahun 2009 dated
August 14, 2009.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
9
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information
(Continued)
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami
perubahan dengan akta No. 50 tanggal
10 September 2009 oleh notaris Sutjipto, S.H.,
notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama
Perusahaan dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk
menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk. Akta
notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.AHU-
54294.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal
10 Nopember 2009 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 21449 Berita Negara Republik
Indonesia No. 77 tanggal 24 September 2010.
The Articles of Association have been amended
based on notarial deed No. 50 dated September
10, 2009 of Sutjipto, S.H., public notary in
Jakarta, concerning the change in the
Company’s name from PT Polysindo Eka
Perkasa Tbk to PT Asia Pacific Fibers Tbk. The
deed was approved by the Ministry of Law and
Human Rights of the Republic Indonesia based
on decision letter No. AHU-54294.AH.01.02.Tahun
2009 dated November 10, 2009 and was
published in Supplement No. 21449 of State
Gazette No. 77 dated September 24, 2010.
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami
perubahan dengan akta No. 107 tanggal
23 Februari 2012 oleh notaris Aryanti Artisari,
S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai
implementasi dari program pemberian hak opsi
kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
(MESOP) berdasarkan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) Indonesia No. IX.D.4. Akta
notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia dengan Surat
Keputusan No.AHU-0018443.AH.01.09.
T a h un 2012 tanggal 29 Pebruari 2012.
The Company’s Articles of Association have
been amended based on the notarial deed No.
107 dated February 23, 2012 of Aryanti
Artisari, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta,
concerning the implemented Management
Employee Stock Option Programme (MESOP)
based on the Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK)’s Regulation No. IX.D.4. The
deed was approved by the Ministry of Law and
Human Rights of Republic Indonesia based on
decision letter No. AHU-0018443.AH.01.09.Tahun
2012 dated February 29, 2012.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan. yang terakhir dengan
akta No. 30 tanggal 7 Juli 2015 oleh notaris
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
untuk menyesuaikan Anggaran Dasar
Perusahaan dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan. Akta notaris ini telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
Surat Keputusan AHU-AH.01.03-
0954603.Tahun 2015 tanggal 31 Juli 2015.
The Articles of Association have been amended
several times. The latest amendment of the
Company’s Articles of Association was based on
the notarial deed No. 30 dated July 7, 2015 of
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta
to adjust the Company’s Article of Association
with the regulation from Authority of Financial
Services (OJK). The deed of establishment was
approved by the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia based on
decision letter No. AHU AH.01.03 0954603.Tahun
2015 dated July 31, 2015.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
10
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information
(Continued)
Kemudian. Perusahaan juga telah menerima
persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) untuk melakukan ekspansi
terhadap kapasitas fiber di Karawang melalui
surat persetujuan No. 2/B/II/PMDN/2011
tanggal 24 Pebruari 2011. Proyek ini dimulai
pada kuartal kedua tahun 2012.
Further, the Company has received the approval
of Chairman of the Capital Investment
Coordinating Board (BKPM) for the expansion
of the Fiber capacity in Karawang site through
the approval letter No. 2/B/II/PMDN/2011
dated February 24, 2011. This project has
started in the second quarter of 2012.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan. tujuan dan ruang lingkup aktivitas
Perusahaan meliputi industri kimia dan serat
sintetis, pertenunan dan perajutan serta aktivitas
lainnya yang berhubungan dengan industri
tekstil. Perusahaan berkedudukan di Kendal,
Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di
Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa
Barat. Kantor perwakilan Perusahaan berlokasi
di Gedung “The East” , Lantai 35, Jl. DR. Ide
Anak Agung Gde Agung (dahulu Jalan Lingkar
Mega Kuningan) Kav. E-3.2 No. 1, Jakarta.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial
pada tahun 1986.
In accordance with Article 3 of Company’s
Article of Association, the Company’s objectives
and scope of activities is mainly to engage in
the manufacturing of chemical and synthetic
fiber, weaving and knitting, and other activities
related to the textile industry. The Company is
domiciled in Kendal, Central Java with its
plants located in Kendal, Central Java and
Karawang, West Java. The Company’s
representative office is located at The East
Building, 35th Floor, Jl. DR. Ide Anak Agung
Gde Agung (formerly Jalan Lingkar Mega
Kuningan) Kav. E-3.2 No. 1, Jakarta. The
Company started its commercial operations in
1986.
Perusahaan turut berpartisipasi dalam kegiatan
sosial di lingkungan sekitar dua lokasi pabrik
yang terletak di Karawang dan Semarang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam upaya
untuk mendukung kegiatan ini dengan lebih
efektif. Perusahaan telah mendirikan yayasan
yang bernama “Yayasan Asia Pasific Fiber”
pada tanggal 15 Januari 2010. Persetujuan
pendirian yayasan ini telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-
960.AH.01.04.Tahun 2010 tanggal
15 Maret 2010.
The Company has many ongoing social
activities in the local environs of its two plant
location in Semarang and Karawang. The
purpose of this activities is to improve the
livelihood of the surrounding communities. In
order to carry out these programmes more
effectively, the Company has established a
foundation “Yayasan Asia Pacific Fiber” on
January 15, 2010. The deed was approved by
the Ministry of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia based on decision letter
No. AHU-960.AH.01.04.Tahun 2010 dated
March 15, 2010.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
11
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information
(Continued)
Entitas induk langsung Perusahaan adalah
Damiano Investments B.V., yang didirikan di
Belanda. sedangkan entitas induk utama Perusahaan
adalah ADM Capital and Spinnaker Capital
Group, yang masing-masing didirikan dan
berdomisili di Hong Kong dan Inggris.
The Company’s immediate parent company is
Damiano Investments B.V., incorporated in
Netherland, and its ultimate parent company is
ADM Capital and Spinnaker Capital Group,
incorporated and domiciled in Hong Kong and
United Kingdom, respectively.
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan
dan Entitas Anak
b. Public Offering of Shares, Notes Payable of the
Company and its Subsidiaries
Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan
menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada
masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa
Efek Indonesia.
On December 14, 1990, the Company
offered 12,000,000 shares to the public
through Jakarta and Surabaya Stock
Exchanges, now known as Indonesian Stock
Exchange.
Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM),
dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas
Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebesar 184.000.000 saham kepada
pemegang saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
On October 8, 1993, the Company obtained
the notice effectively from the Chairman of
Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM), in his letter No. S-
1738/PM/1993, for its limited offering of
184,000,000 shares through rights issue with
preemptive rights to shareholders. These
shares were listed in Jakarta and Surabaya
Stock Exchanges on November 1, 1993.
Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM. No S-2027/PM/1994, perihal
perubahan nilai nominal per saham dari
Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
On December 15, 1994, the Company
obtained the notice effectively from the
Chairman of BAPEPAM, in his decision
letter No. S-2027/PM/1994, for the change
of par value from Rp 1,000 to Rp 500 per
share.
Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan
memperoleh surat pernyataan efektif dari
Ketua BAPEPAM, dengan suratnya No. S-
778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran
Umum Terbatas II dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000
saham kepada pemegang saham. Saham-
saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal
10 Juni 1996.
On May 20, 1996, the Company obtained the
notice effectively from the Chairman of
BAPEPAM, in his decision letter No. S-
778/PM/1996, for its offering of 1,104,000,000
shares through rights issue II with
preemptive rights to shareholders. These
shares were listed in Jakarta and Surabaya
Stock Exchanges on June 10, 1996.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
12
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar b. Public Offering of Shares and Notes Payable of
Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) the Company and its Subsidiaries (Continued)
Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, dengan suratnya No. S-
2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran
Umum Terbatas III dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000
saham kepada pemegang saham. Saham-
saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal
5 Januari 1998.
On December 11, 1997, the Company
obtained the notice effectively from the
Chairman of BAPEPAM, in his decision
letter No. S-2844/PM/1997, for its offering
of 2,185,920,000 shares through rights issue
III with preemptive rights to shareholders.
These shares were listed in Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges on
January 5, 1998.
Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan
Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000
yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg.
Pada tahun 1996. Perusahaan menawarkan
kepada pemegang Unsecured Senior Notes
untuk menukarkan Notes tersebut dengan
Guaranteed Senior Notes sebesar
US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC
dimana Perusahaan bertindak sebagai
penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek
Luxembourg.
In 1994, the Company issued
US$ 125,000,000 Unsecured Senior Notes
which are listed in Luxembourg. In 1996, the
Company offered to the holders of said
unsecured notes to exchange their notes with
US$ 125,000,000 Guaranteed Senior Notes
issued by PIFC with the Company as the
guarantor. These notes were listed in
Luxembourg Stock Exchange.
Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan
sebagai penjamin, menerbitkan Secured
Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000
dan Guaranteed Secured Notes sebesar
US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek
Luxembourg.
In 1996, PIFC, with the Company as a
guarantor, also issued US$ 50,000,000
Secured Floating Rate Notes and
US$ 260,000,000 Guaranteed Secured Notes
which were listed in Luxembourg Stock
Exchange.
Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan
sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed
Secured Notes sebesar US$ 250.000.000
yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
In 1997, PIFC, with the Company as a
guarantor, issued US$ 250,000,000
Guaranteed Secured Notes which were listed
in Luxembourg Stock Exchange.
Sejak bulan Januari 2000, wesel bayar yang
dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat
(delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.
Since January 2000, the above notes issued
by PIFC were delisted from Luxembourg
Stock Exchange.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
13
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar b. Public Offering of Shares and Notes Payable of
Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) the Company and its Subsidiaries (Continued)
Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham
Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi
sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap
Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan
laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi
walaupun Perusahaan telah lepas dari pailit.
Akan tetapi, Perusahaan berusaha untuk
keluar dari suspensi ini dengan menyerahkan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
Perusahaan. Kemudian, pada bulan
Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah
diperdagangkan kembali.
Beginning of December 2004, all of the
Company’s outstanding shares totaling
4,393,920,000 shares were suspended
regarding the bankruptcy proceeding against
the Company and delay in submitting the
required consolidated financial statements.
The Company’s shares were still suspended
after the Company removes their
bankruptcy. However, the Company took
efforts to remove its suspension which
includes submitting Company’s future plan
of actions. Further in July 2006, all of the
Company’s shares resumed trading.
Pada tahun 2006, Perusahaan telah
melakukan konversi atas utang tidak
terjamin sebagai bagian dari implementasi
perjanjian perdamaian yang telah diputuskan
oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan
menerbitkan sebanyak 43.144.238.750
lembar saham dimana sesuai dengan
ketentuan Bursa Efek Indonesia. saham
tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam
waktu 1 (satu) tahun. Kemudian, pada bulan
Oktober 2007, saham baru tersebut telah
diperdagangkan.
In 2006, the Company converted the
unsecured debt amounted to 43,144,238,750
shares as part of the implementation of
Composition Plan which have been approved
and ratified by the Commercial Court. Based
on the condition issued by Indonesian Stock
Exchange, the new shares cannot be traded
for 1 (one) year. Further in October 2007,
the new Company’s shares were traded.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 21 Pebruari 2008, para pemegang
saham menyetujui untuk melakukan
penggabungan nilai nominal saham (reverse
stock split) dengan rasio 20 berbanding 1
yang artinya 20 saham lama akan menjadi 1
saham baru. Reverse stock ini dilakukan
agar saham Perusahaan lebih likuid dan
sesuai dengan kinerja Perusahaan. Anggaran
Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
padatanggal 3 Maret 2008. Selanjutnya.
menurut akta notaris Sutjipto. S.H. No. 122
tanggal 27 Pebruari 2008 tentang perjanjian
pembelian sisa saham hasil reverse stock
Perusahaan. dinyatakan bahwa PT Trimegah
Securities Tbk sebagai pembeli siaga.
Disamping itu, jumlah saham hasil reverse
stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler
pada tanggal 14 Maret 2008.
Based on the Extraordinary General
Stockholders Meeting (RUPSLB) held on
February 21, 2008, the shareholders approved
the reverse stock split (split down) with a ratio
of 20:1 wherein 20 old shares will become 1
new share. Reverse stock splits are conducted
for the Company’s shares to be more liquid and
in line with the Company’s performance. Due
to the changes in the Company’s number of
shares and par value, the Company amended
its Articles of Association and the notarial deed
regarding the changes of the Company’s
Articles of Association which had been
approved by the Ministry of Law and Human
Rights on March 3, 2008. Further, based on the
notarial deed of Sutjipto, S.H., No. 122 dated
February 27, 2008 regarding shares purchase
as the result of reverse stock split named
PT Trimegah Securities Tbk as “Stand by
Buyer”. In addition, all shares from reverse
stock were traded on March 14, 2008.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
14
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar b. Public Offering of Shares and Notes Payable of
Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) the Company and its Subsidiaries (Continued)
Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari
Entitas Anak (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah
tidak tercatat (delisted) di Bursa Efek
Indonesia melalui surat keputusan No.
S-04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-
004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat suspensi
saham PT Texmaco Jaya Tbk dari
perdagangannya dan masalah kelangsungan
hidupnya.
On October 10, 2008, the Subsidiary’s
shares (PT Texmaco Jaya Tbk) have been
delisted from the Indonesian Stock Exchange
based on i ts le t ter No. S -
04741/BEI.PSR/09/2008 and Peng-
004/BEI.PSR/DEL/09-2008 due to the
suspension of trading shares and going
concern problem of the Subsidiary.
Sejak tanggal 2 Desember 2009, saham
Perusahaan di Bursa Efek Indonesia sudah
diganti dengan menggunakan nama
Perusahaan yang baru.
Since December 2, 2009, the Company’s
shares in Indonesian Stock Exchange have
been changed with the new Company’s
name.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 24 Maret 2009 yang telah
dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto.
S.H., No. 91 tanggal 24 Maret 2009, notaris
di Jakarta. Pemegang Saham setuju untuk
melakukan penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu melalui
pemberian hak opsi kepada manajemen dan
karyawan Perusahaan (Management
Employee Stock Option Programme /
MESOP) sebanyak 118.845.397 lembar
saham seri C (5% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor). Akta notaris ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-
0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal
14 Agustus 2009. Berdasarkan rencana
Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa
Efek Indonesia melalui surat tertanggal
17 Maret 2009, program ini telah
diimplementasikan pada 1 Pebruari 2012.
Based on the Extraordinary General
Stockholders Meeting (RUPSLB) held on
March 24, 2009 and based on notarial deed
No. 91 dated March 24, 2009 of Sutjipto,
S.H., public notary in Jakarta, the
shareholders approved the issuance of
118,845,397 new authorized shares series C
(5% of issued and paid-up capital) without
preemptive rights, for providing stock
options to the Company’s management and
employees (Management Employee Stock
Option Programme / MESOP). The notarial
deed was approved by the Ministry of Law
and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on decision letter No. AHU
0052619.AH.01.09. Tahun 2009 dated
August 14, 2009. The Company’s schedule
that was reported to Indonesian Stock
Exchange dated March 17, 2009, its
programme has been implemented on
February 1, 2012.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
15
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar b. Public Offering of Shares and Notes Payable of
Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) the Company and its Subsidiaries (Continued)
Kemudian, berdasarkan akta notaris Aryanti
Artisari, S.H., M.Kn., No. 107 tanggal
23 Februari 2012, notaris di Jakarta, program
pemberian hak opsi kepada manajemen dan
karyawan Perusahaan (Management Employee
Stock Option Programme / MESOP) telah
diimplementasikan dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 45 per saham. Semua saham telah
disetor penuh melalui rekening bank
Perusahaan pada tanggal 20 Pebruari 2012 dan
21 Pebruari 2012, dan telah didaftarkan di
Bursa Efek Indonesia melalui pengumuman
No. Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal
5 M a ret 2012 da n N o. Peng -P-
00033/BEI.PPR/03-2012 tanggal 7 Maret 2012.
Further, based on the notarial deed No. 107
dated February 23, 2012 of Aryanti Artisari,
S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the
Management Employee Stock Option
Programme / MESOP has been implemented
with the execution price of Rp 45 each. All
shares under MESOP have been fully paid up
through the Company’s bank accounts dated
February 20 and February 21, 2012. It has
been registered in the Indonesian Stock
Exchange through announcement No. Peng-P-
00032/BEI.PPR/03-2012 dated March 5, 2012 and
No. Peng-P-00033/BEI.PPR/03-2012 dated
March 7, 2012.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 18 Juni 2012 yang telah dikukuhkan
dalam akta notaris Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn. No. 88 tanggal 18 Juni 2012, notaris
di Jakarta. Pemegang Saham setuju untuk
melakukan penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu melalui
pemberian hak opsi kepada manajemen dan
karyawan Perusahaan (Management
Employee Stock Option Programme /
MESOP) sebanyak 74.872.600 lembar saham
seri C (3% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor). Perusahaan telah
mengirimkan surat No. 068/APF-
CS/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014 dan
No. 071/APF-CS/VIII/2014 tanggal
7 Juli 2014 kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) tentang perihal pembatalan atas
implementasi MESOP akibat belum
selesainya restrukturisasi hutang yang telah
mengakibatkan penurunan pada harga pasar
saham Perusahaan. Menurut Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diadakan pada tanggal 16 Juni 2015
yang telah dikukuhkan dalam akta notaris
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No. 49 tanggal
16 Juni 2015, notaris di Jakarta. Pemegang
Saham setuju untuk melakukan pembatalan
atas implementasi MESOP.
Based on the Extraordinary General
Stockholders Meeting (RUPSLB) held on
June 18, 2012 and based on the notarial
deed No. 88 dated June 18, 2012 of Aryanti
Artisari, S.H., M.Kn., notary public in
Jakarta, the shareholders approved the
issuance of 74,872,600 new authorized
shares series C (3% of issued and paid-up
capital) without preemptive rights, for
providing stock options to the Company’s
management and employees (Management
Employee Stock Option Programme /
MESOP). The Company has sent a letter No.
068/APF-CS/VI/2014 dated June 25, 2014
and No. 071/APF-CS/VII/2014 dated
July 7, 2014 to Authority of Financial
Services (OJK) regarding the cancelation of
MESOP implementation due to the debt
restructuring is not completed so the
Company’s market price is decreasing.
Based on the Extraordinary General
Stockholders Meeting (RUPSLB) held on
June 16, 2015 notarial deed No. 49 dated
June 16, 2015 of Aryanti Artisari S.H.,
M.Kn, the shareholders approved the
cancelation of MESOP implementation.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
16
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Entitas Anak Yang Dikonsolidasi c. Consolidated Subsidiaries
Perusahaan induk memiliki beberapa entitas
anak yang tidak aktif sebagai berikut:
The Parent Company has the following non-
active subsidiaries as follows:
Operasi Persentase
Komersial/ kepemilikan
Commercial Percentage of Jumlah Aset/ Total Asset
Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan usaha Operations Ownership 2018 2017 Nature of Business Domicile Subsidiaries
% US$ US$
(dalam jutaan) (dalam jutaan)
/(in million) /(in million)
PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) Karawang Perdagangan,
pertenunan,perajutan
dan pemrosesan
1972 92,00 228.735 321.795 Trading, weaving,
knitting and
processing
Karawang PT Texmaco Jaya Tbk
(TJ)
PT Texmaco Graha Busana
(TGB), dimiliki TJ dengan
kepemilikan 99%
Jakarta Perdagangan tekstil
dan produksi pakaian
jadi dan asesoris
1994 91,08 167 1.503 Trading of textile
and producing
ready to wear
garments and
accessories
Jakarta PT Texmaco Graha
Busana (TGB), (99% owned by TJ)
Polysindo International
Finance Company B.V.
(PIFC)
Belanda Jasa keuangan 1994 100,00 6.826.131 7.136.650 Financial services Belanda PolysindoInternation
al Finance
Company B.V.
(PIFC)
Polysindo (Mauritius) Ltd.
(PML)
Republik
Mauritius
Jasa keuangan Pra operasi 100,00 – – Financial services Mauritius Polysindo (Mauritius)
Ltd.(PML)
Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi
10.000 saham yang merupakan 100%
kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd.
Saham yang diperoleh sejumlah US$ 10.000.
Perbedaan antara harga perolehan dengan
nilai aktiva bersih dari PML sejumlah
Rp 221.924.188 (setara dengan US$ 21.339)
dicatat pada akun ”selisih restrukturisasi
entitas sepengendali” sebagai bagian dari
tambahan modal disetor di dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian (Catatan 30).
In 2001, the Company acquired 10,000
shares which represent 100% ownership in
Polysindo (Mauritius) Ltd. The shares were
acquired for the amount of US$ 10,000. The
difference between the acquisition cost and
the net assets of PML amounted to
Rp 221,924,188 (equivalent to US$ 21,339)
was recorded as “difference on restructuring
among companies under common control”
account as part of the additional paid-in
capital in the consolidated statements of
financial position (Note 30).
Tidak terdapat transaksi antara Perusahaan
dengan Polysindo (Mauritius) Ltd dan
Polysindo International Finance Company
BV selama tahun 2018 dan 2017.
Perusahaan berniat untuk menutup kegiatan
Entitas Anak tersebut bersama dengan proses
restrukturisasi Perusahaan.
There were no transactions between the
Company and Polysindo (Maurutius) Ltd and
Polysindo International Finance Company
BV during 2018 and 2017. The Company
intends to close the operation of its
subsidiaries along with the restructuring of
the Company.
Terhitung bulan April 2008, operasional
divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ)
telah dioperasikan oleh Perusahaan dengan
sistem maklon.
Since April 2008, PT Texmaco Jaya Tbk (TJ)
operations (Fleece division) are conducted
by the Company with tolling basis.
Sejak semester kedua tahun 2004,
PT Texmaco Graha Busana sudah
menghentikan operasional bisnisnya.
Since the second semester of 2004,
PT Texmaco Graha Busana has halted its
business operations.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
17
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan
Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit
Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris, Direksi
Perusahaan dan Komite Audit (manajemen
kunci) pada tanggal 31 Desember 2018
adalah sesuai dengan Akta Notaris No. 63
tanggal 26 Juni 2018 dari Aulia Taufani,
S.H., notaris di Jakarta.
The composition of boards of commissioners,
directors and audit committee (key
management) of the Company as at
December 31, 2018 is based on the notarial
deed No. 63 dated June 26, 2018 of Aulia
Taufani, S.H., notary in Jakarta.
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Komisaris Utama : Robert Mc Carthy President Commissioner
Komisaris Independen : Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah Independent Commissioners
Dono Iskandar Djojosubroto
Komisaris : Christoper Ian Teague Commissioners
Christopher Robert Botsford
Alexander Shaik
Dewan Direksi: Board of Directors:
Direktur Utama : Vasudevan Ravi Shankar President Director
Direktur Independen : Bonar Firman Hasiholan Sirait Independent Directors
Antonius Widyatma Sumarlin
Direktur : Seeniappa Jegatheesan Directors
Peter Vinzenz Merkle
Untuk memenuhi Peraturan Bapepam No.
IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Dewan
Komisaris telah membentuk Komite Audit.
Susunan komite audit Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
To comply with BAPEPAM regulation No.
IX.1.5 regarding the forming and work
guidance of Audit Committee, the Board of
Commissioners has formed its Audit
Committee.
The members of the Company’s Audit
Committee as at December 31, 2018 and
2017 are as follows:
Ketua : Dono Iskandar Djojosubroto Chairman
Anggota : Doedy Darwin Member
Deddy Sutrisno
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
18
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan
Karyawan (Lanjutan)
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit
Committee and Employees (Continued)
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah Bapak
Tunaryo.
The Company’s corporate secretary as at
December 31, 2018 and 2017 is Mr Tunaryo.
Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan telah
membentuk departemen internal audit untuk
memenuhi ketentuan BAPEPAM-LK. Ketua
internal audit adalah Bapak Yohanes Baptis
Galuh Adjar Pamungkas.
In February 2009, the Company formed an
internal audit department to comply with
BAPEPAM-LK regulation. The head of
internal audit is Mr. Yohanes Baptis Galuh
Adjar Pamungkas.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,
Perusahaan induk memiliki masing-masing
3.314 dan 3.164 orang pegawai tetap. Dan
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,
Entitas Anak tidak memiliki pegawai tetap.
As at December 31, 2018 and 2017, the
parent Company had 3,314 and 3,164
permanent employees, respectively. Also as
at December 31, 2018 and 2017, the
Subsidiaries does not have permanent
employees.
e. Persetujuan dan Otorisasi atas Penerbitan
Laporan Keuangan Konsolidasian
e. Approval and Authorization for Issuance of the
Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
dan Entitas Anak pada tanggal
31 Desember 2018 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut telah disetujui
dan diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal
18 Maret 2019.
The consolidated financial statements of the
Company and its Subsidiaries as at
December 31, 2018 and for the year then ended
was approved and authorized for issuance by
the Board of Directors on March 18, 2019.
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS
a. Kelangsungan Hidup a. Going Concern
Tahun 2018 masih melanjutkan tren yang sudah
ditetapkan pada tahun 2017, pertumbuhan yang
kuat di sektor fiber di Asia melebihi semua
pengaruh lainnya atas bahan baku, memastikan
pasar yang ketat untuk PTA. Marjin PTA tetap
menguat sepanjang tahun 2018, meskipun
terjadi gejolak harga. Harga kapas juga tetap
menguat dan cenderung naik di sepanjang tahun
ini disebabkan oleh penurunan tingkat
persediaan dan rasio pemakaian persediaan.
Harga viscose juga tetap tinggi selama tahun ini,
membantu harga polyester tetap relatif stabil.
2018 continued the trends established in 2017,
witnessing a strong growth in Fiber sector in
Asia outweighed all other influences on
feedstocks, ensuring tight markets for PTA. PTA
margins continued to remain strong through the
year 2018, despite volatility in prices. Cotton
prices have also continued to remain firm and
trended upwards in most part of the year caused
by declining stock levels and stock/use ratios.
Viscose prices also remained high during the
year, helping polyester prices to remain
relatively stable.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
19
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Pertumbuhan serat polyester secara keseluruhan
meningkat secara signifikan sebesar 6,80% selama
tahun 2018 dibandingkan dengan tahun lalu
sebesar 5,00%. Pertumbuhan produksi Polimer
Poliester tercatat 8,90% dibandingkan dengan
4,70% pada tahun sebelumnya. Kapasitas PTA
secara dunia mencapai 86,33 juta ton, naik secara
signifikan dari tahun 2017. Laju operasi PTA
untuk tahun 2018 sedikit meningkat menjadi
80,00% dibandingkan dengan 78,3% untuk tahun
sebelumnya. Tingkat operasi PTA yang membaik
dengan pertumbuhan permintaan sebesar 9,00%
selama tahun tersebut membantu menstabilkan
harga PTA dan mempertahankan marjin sepanjang
tahun. Marjin PTA yang sedikit pulih selama tahun
2017, terus membaik dan mencapai puncaknya
sebesar US$ 180/MT pada pertengahan tahun dan
tingkat rata-rata marjin tetap di US$ 141/MT
dibandingkan dengan US$ 80/MT (rata-rata tahun
sebelumnya).
Overall growth of polyester fiber increased
significantly by 6.80% during 2018 as compared
to 5.00% in the previous year. Growth of
Polyester Polymer production recorded at
8.90% as against 4.70% in the previous year.
PTA world capacity reached 86.33 mil tonnes,
significant increase from 2017. PTA operating
rates for 2018 marginally increased to 80.00%
as compared to 78.3% for the previous year. The
improved PTA operating rates with the demand
growth at 9.00% during the year helped to
stabilize the PTA prices and sustain the margins
through the year. PTA margins which
marginally recovered during 2017, continue to
improve and hit a peak of US$180/MT in the
mid of the year and the average margin levels
remained at US$141/MT (spot) as compared to
US$80/MT (previous year average).
Secara global, rantai Polyester menjadi saksi
atas kinerja yang kuat dalam tiga kuartal
pertama tahun ini didukung oleh pemulihan
ekonomi global yang berkelanjutan, peningkatan
konsumsi dan stabilitas harga minyak mentah.
Pasar domestik juga tetap optimis selama tiga
kuartal pertama dengan permintaan yang
berkelanjutan dan aktivitas hilir yang membaik
didukung oleh langkah-langkah kuat terhadap
impor ilegal dan pembatasan impor barang
tekstil ke Indonesia. Dengan pertumbuhan
konsumsi Domestik, sektor manufaktur tekstil
dan pakaian mencatat tingkat pertumbuhan yang
signifikan tinggi sebesar 7,98% selama tahun
2018 dibandingkan dengan 3,80% untuk tahun
sebelumnya.
Globally, Polyester chain witnessed a robust
performance in the first three quarters of the
year supported by the sustained global
economic recovery, booming consumption and
stability in crude prices. Domestic market also
remained upbeat during the first three quarters
with the sustained demand and improved
downstream activities supported by stiff
measures against illegal imports and restriction
on imported textile goods into Indonesia. With
the growth in Domestic consumption, Textile
and Apparel manufacturing sector registered a
significantly high growth rate of 7.98% during
2018 as compared 3.80% for the previous year.
Dengan kondisi pasar yang membaik,
Perusahaan terus melanjutkan operasi
produksinya pada tingkat optimal didukung oleh
basis pelanggan yang kuat dan permintaan yang
berkelanjutan dari pasar domestik. Damiano
Investments B.V., Belanda, pemegang saham
mayoritas kami terus menyediakan fasilitas
modal kerja hingga US$ 98,8 juta berupa Letter
of Credit melalui Deutsche Bank, Hong Kong.
With the improved market conditions, the Company
continue to operate its plant at optimum levels
supported by its strong customer base and the
sustained demand from domestic market. Damiano
Investments B.V., Netherland, our majority
shareholders continue to provide the working
capital facility of US$ 98.8 million of Letter of
Credit limit through Deutsche Bank, Hong Kong.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
20
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Tahun 2018 telah menunjukkan kenaikan harga
minyak mentah secara perlahan menuju yang
tertinggi selama empat tahun dan mendorong
tingkat harga melalui rantai polyester. Harga
minyak mentah telah meningkat dari US$ 63 per
barel pada Januari 2018 ke harga tertinggi sebesar
US$ 73 per barel pada pertengahan tahun dan
ditutup pada harga US$ 51 pada akhir tahun 2018.
Harga rata-rata minyak mentah naik 27% selama
tahun 2018 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan tajam harga
minyak mentah, harga PX, MEG juga meningkat
dan mendorong harga PTA juga. Kondisi ini telah
menyebabkan peningkatan keseluruhan dalam
harga rantai polyester. Marjin polyester juga
meningkat secara bersamaan, didukung oleh
peningkatan kegiatan hilir, konsumsi domestik dan
dinamika pasar. Akibatnya, pendapatan penjualan
untuk tahun 2018 telah meningkat menjadi
US$ 473 juta dibandingkan dengan US$ 394 juta
untuk tahun sebelumnya yang mencatat
pertumbuhan 20% setahun. Baik harga benang
filamen maupun fiber telah meningkat dengan
peningkatan marjin selama tiga kuartal pertama
tahun 2018. Namun, fluktuasi drastis nilai tukar
Rp terhadap US$ pada semester kedua tahun 2018
telah mempengaruhi sentimen bisnis.
Year 2018 has seen crude oil price escalating
towards four year highs and pushing price levels
through the polyester chain. The crude prices
had been on the rise from US$ 63 per barrel in
January 2018 to a peak of US$ 73 per barrel in
mid of the year and closed at US$ 51 by end of
2018. Average price of crude increased by 27%
during 2018 as compared to previous year. In
line with this steep rise in Crude prices, prices
of PX, MEG also increased pushing up the PTA
prices as well. This has led to overall
improvement in Polyester chain prices. The
Polyester margins also improved in tandem,
supported by increased downstream activities,
domestic consumptions and market dynamics.
As a result, the sales revenue for the year 2018
has increased to US$ 473 million as compared
to US$ 394 million for the previous year
recording a growth of 20% year on year. Both
Filament yarn and Fiber prices increased with
improved margins during first three quarters of
2018. However, the drastic fluctuations in the
Rp/USD exchange rates in the second semester
of 2018 affected the business sentiments.
Di lini produksi, produksi atas semua produk
Polymer, Fiber dan Benang Filamen
dipertahankan di atas tingkat tahun sebelumnya,
didukung oleh permintaan domestik yang
berkelanjutan dan peningkatan tingkat operasi
sektor Pemintalan dan hilir. Peningkatan
keseluruhan dalam produksi Polimer, Serat, dan
Benang masing-masing sebesar 5,00%, 11,5%,
dan 1,5% dari tahun 2017. Penjualan divisi
Kain Kinerja Perusahaan juga meningkat
menjadi US $ 9,36 juta pada tahun 2018
dibandingkan dengan US $ 7,79 juta untuk
tahun sebelumnya.
On the production front, production of all
products Polymer, Fiber and Filament Yarns
were maintained above the previous year
levels, supported by sustained domestic demand
and improved operating rates of Spinning and
downstream sectors. Overall increase in
production of Polymer, Fiber and Yarn were
5.00%, 11.5% and 1.5%, respectively over the
previous 2017. Sales of Performance Fabrics
division of the Company has also increased to
US$ 9.36 million in 2018 as compared to
US$ 7.79 million for the previous year.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
21
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Kinerja keuangan Perusahaan secara
keseluruhan dalam hal laba sebelum bunga dan
depresiasi (EBITDA) telah mencapai dua kali
lipat. Perusahaan membukukan EBITDA
sebesar US $ 24,27 juta pada tahun 2018
dibandingkan dengan US$ 10,96 juta untuk
tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja terutama
karena kondisi pasar yang lebih baik,
peningkatan bauran produk, pemulihan marjin
produk secara keseluruhan.
The overall financial performance of the
Company in terms of earnings before interest
and depreciation (EBITDA) more than doubled.
The Company posted an EBITDA of US$ 24.27
million in 2018 as compared US$ 10.96 million
for the previous year. The improvement in the
performance was mainly on account better
market conditions, improved product-mix,
overall recovery in product margins.
Meskipun pendapatan meningkat (EBITDA),
Perusahaan terus menghadapi kendala besar
dalam posisi arus kas dengan latar belakang
peningkatan kebutuhan modal kerja untuk
pengadaan bahan baku akibat naiknya harga dan
adanya persyaratan Capex. Hal ini menyebabkan
penundaan komitmen keuangan dan proyek
pemeliharaan yang penting dan berkelanjutan.
Despite improved earnings (EBITDA), the
Company continued to face severe constraints
in its cash flow position in the background of
increased working capital needs for raw
material procurement mainly due to increase in
prices, critical Capex requirements. This is turn
led to postponement of certain critical and
sustainability maintenance projects and certain
financial commitments.
Dengan tidak adanya uang kas yang cukup,
Perusahaan tidak bisa memenuhi pembayaran
bunga kepada kreditur tidak terjaminnya (wesel
baru) selama tahun ini. Jumlah bunga yang
jatuh tempo untuk keseluruhan empat kuartal ke
kreditur tidak terjamin dikapitalisasi sesuai
dengan persetujuan dari mayoritas kreditur.
Damiano Investments B.V., Belanda, pemegang
saham mayoritas dan kreditur Perusahaan,
membebaskan bunga atas utang Letter of Credit
(LC) dengan batas sebesar US$ 98,80 juta untuk
tahun 2018. Dengan demikian, atas persetujuan
tersebut, Perusahaan tidak mencatat sebagai
biaya bunga dan utang bunga.
In the absence of sufficient free cash, the
Company could not service the interest to its
unsecured creditors (New Notes) fully during the
year. Interest amounts due for all the four
quarters to unsecured creditors were capitalized
as per approval from the majority of the
creditors. Damiano Investments B.V., the
majority shareholders and creditors of the
Company, waived the interest on LC limit of
US$ 98.80 million for the year 2018. Therefore,
based on agreement, the Company did not
record as interest expense and interest payable.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
22
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Terlepas dari banyaknya masalah ekonomi di banyak
negara/kawasan serta surplus struktural dalam industri
polyester global, namun sektor serat polyester terus
ditentukan oleh pertumbuhan permintaan Tekstil dan
Pakaian di Asia. Meskipun pertumbuhan ekonomi di
daerah maju seperti di Amerika Utara, UE 28 dan
Jepang tetap rendah, mereka terus menjadi konsumen
utama tekstil hilir dan produk pakaian jadi yang
bersumber dari Asia. Ketika ekonomi berkembang,
lebih banyak konsumen polyester memasuki pasar
untuk pertama kalinya. Yang paling penting, polyester
diterima secara luas di Cina dan di tempat lain di Asia
oleh pengecer besar dan pemilik merek pakaian
sebagai serat kinerja utama untuk sektor tekstil teknis
bernilai tambah tinggi. Filamen polyester dalam segala
bentuknya, baik sebagai benang pipih maupun sebagai
produk bertekstur, sejauh ini masih menjadi pilihan
pertama di industri kain di Asia. Tidak hanya karena
lebih murah daripada semua serat lainnya, rajutan
tekstil, tenun dan infrastruktur non-anyaman memiliki
jumlah yang lebih besar daripada semua rantai serat
lainnya termasuk kapas untuk menghasilkan dan
diubah menjadi berbagai produk akhir.
Despite many economic issues in many
countries/regions and structural surpluses in the
global polyester industry, polyester fiber sector
continued to be determined by growth in demand
in Textiles and Apparel in Asia. Although economic
growth in developed regions such as in North
America, EU 28 and Japan remains modest, they
continue to be major consumers of downstream
textiles and apparel products sourced from Asia.
As economies develop, many more polyester
consumers are entering the market for first time.
Most importantly, polyester is widely accepted
within China and elsewhere in Asia by major
retailers and apparel brand owners as the key
performance fiber for the higher added value
technical textile sectors. Polyester filament in all
its forms, both as flat yarn and as a textured
product, is by far the first choice of fiber in Asia’s
total fabric Industry. Not only it is cheaper than all
other fibers, the textile knitting, weaving and non-
woven infrastructure in place is much larger than
all other fiber chains including cotton to absorb
and convert into many different end use product.
Oleh karena itu, pertumbuhan yang lebih konsisten
dan berkelanjutan atas beberapa kinerja fabrics
diperkirakan semakin berkembang di Asia sebagai
konsumsi untuk industri tekstil, konstruksi
bangunan, pakaian olahraga, dan sektor medis
melalui produk non-woven.
Therefore, more consistent and sustainable growth
is forecast in the many performance fabrics that
are increasingly developed in Asia for
consumption in home textiles, building
construction, advanced sportswear apparel, and
the fast emerging medical and hygiene textile
sectors via the non-woven route.
Tahun 2019 terlihat kuat dengan meningkatnya
permintaan produk polyester dari pasar yang jauh
lebih luas. Perusahaan dengan kemampuannya
untuk meningkatkan volume produk khusus
(Benang Berwarna / PBT) untuk digunakan pada
industri otomotif/tekstil rumahan dan strateginya
dalam memasuki pasar baru untuk segmen tekstil
dan non-tekstil yang berorientasi kinerja, akan
mampu mengalahkan persaingan dan
meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun
mendatang. Namun, permintaan berkelanjutan
untuk produk polyester tergantung pada kondisi
ekonomi China secara keseluruhan pada tahun
2019.
Year 2019 looks robust with increased demand for
polyester products from much wider market space.
the Company with its capabilities to increase the
volume of specialty products (Colored yarns/PBT)
for automotive/home textiles applications and its
strategy to enter new markets for performance
oriented textile and non-textile segments, will be
able to beat the competition and improve its
performance in the years to come. However, the
sustained demand for polyester products depend
on overall economic condition of China in 2019.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
23
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Sebelumnya, 100% kebutuhan energi
Perusahaan (baik listrik dan uap) telah dipenuhi
oleh PT Wismakarya Prasetya (WKP). Namun,
setelah kebangkrutan WKP, Perusahaan mengambil
tindakan berikut untuk memastikan pasokan
atas listrik tenaga uap dan gas tidak terputus:
Earlier, the Company’s 100% of energy
requirements (both power and steam) had been
met by PT Wismakarya Prasetya (WKP).
However, subsequent to bankruptcy of WKP, the
Company took the following action to ensure
uninterrupted supply of power steam and Gas:
1) Mengakuisisi Turbin Gas ABB - 20 MW
dari WKP melalui lelang dari tanggal
5 November 2014.
1) Acquired the ABB Gas turbine – 20 MW
from WKP through Court auction with
effect from November 5, 2014.
2) Mengadakan perjanjian sewa untuk sisa
fasilitas WKP dengan kurator PT WKP
untuk memelihara dan mengoperasikan
turbin untuk tetap menghasilkan tenaga
dan uap – melalui perjanjian tanggal
16 April 2014 dan perubahan berikutnya i)
tanggal 24 November 2014 dan ii)
18 Desember 2015, yang berlaku sampai
dengan 31 Desember 2018.
2) Entered into a rental agreement for the
rest of the facilities of WKP with the
curatorof PT WKP to maintain and operate
the turbines to generate power and stream
for its captive use – vide agreement dated
April 16, 2014 and the subsequent
amendments i) dated November 24, 2014
and ii) December 18, 2015, which are valid
up to December 31, 2018.
3) Dengan berakhirnya kontrak untuk pasokan
gas antara PT WKP dan PGN. Perusahaan
telah memperbaharui kontrak pasokan gas
langsung dengan PT PGN untuk
memastikan pasokan gas sebagai
pembangkit listrik tidak terputus melalui
kontrak No. 011700.PK/HK.02/USH/2014
tanggal 20 Juni 2014, yang berlaku sampai
dengan Maret 2018.
3) Consequent to expiry of the contract for
supply of Gas between PT WKP and PGN,
the Company has renewed the Gas supply
contract directly with PT PGN to ensure
uninterrupted supply of Gas for operating
the power plant – vide contract
no 011700.PK/HK.02/USH/2014 dated
June 30, 2014, which is valid through
March 2018.
Pada tahun 2018, volume produksi dan
pemanfaatan kapasitas atas fasilitas Perusahaan
di kedua lokasi, baik Semarang dan Karawang
meningkat dengan dukungan permintaan pasar.
In 2018, production volumes and the capacity
utilization of the Company’s facilities in both
locations Semarang and Karawang increased
with the support of improved market demand.
Pabrik PTA di Karawang tetap diberhentikan
mengingat kondisi ekonomi dan perdagangan
PTA dan kebutuhan PTA diperoleh dengan
membeli dari pihak luar. Secara keseluruhan,
Perusahaan telah mencapai tingkat pemanfaatan
kapasitas lebih dari 90% di kedua lokasi
tersebut.
PTA plant at Karawang continued to remain
mothballed in view of the PTA economy and
trading conditions and its PTA requirement is
outsourced externally. The overall capacity
utilization was, however, maintained around
90% in both the facilities.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
24
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Selain itu, kondisi keuangan Perusahaan pada
tahun 2018 menunjukkan posisi sebagai berikut:
In addition, the Company’s financial condition
in 2018 showed the following:
Laba komprehensif tahun berjalan sebesar
US$ 13.815.361;
Modal kerja negatif sebesar
US$ 966.311.296;
Defisiensi Modal sebesar US$ 929.425.611.
Total comprehensive profit for the year
amounting to US$ 13,815,361;
Negative working capital amounting to
US$ 966,311,296;
Capital deficiency amounting to US$ 929,425,611.
Operasional Entitas Anak (PT Texmaco Jaya Tbk) : Subsidiary’s operations (PT Texmaco Jaya
Tbk):
Sebagai konsekuensi dari pernyataan pailit
PT Texmaco Jaya Tbk berdasarkan keputusan
Pengadilan pada tanggal 19 Agustus 2011
dengan mengacu pada putusan pengadilan
No.10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.jo.No.7
1/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST,
manajemen Perusahaan dan pelaksana proses
likuidasi berada dibawah tim kurator yang
ditetapkan oleh Pengadilan dan diawasi oleh
Hakim Pengawas Kurator dan Pengadilan Niaga
Jakarta telah mengakui dan mendaftarkan
piutang sebesar Rp 1.106.832.761.717 sebagai
utang tidak terjamin. Proses likuidasi dari
Entitas Anak masih berjalan.
Consequent to declaration of bankruptcy of
PT Texmaco Jaya by the commercial court of
Jakarta on August 19, 2011 per court order
10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.Jo.No:-71/PAILIT/2010/ PN.NIAGA.JKT.PST, the
management of the Company and enforcer of
the liquidation process was under the team of
curators appointed by the Court who is
monitored by the supervisory judge. The
Curator and the Commercial Court of Jakarta
had acknowledged and registered the receivable
amount of Rp 1,106,832,761,717 as unsecured
debt. The liquidation process of the Company’s
subsidiary is still under progress.
Untuk saat ini, Pengadilan telah menyetujui
untuk melanjutkan kelangsungan usaha dari
operasional divisi Fleece un tuk
mempertahankan nilai dari aset pailit. Sesuai
dengan persetujuan Pengadilan dan sesuai
dengan perjanjian maklon antara tim kurator
dengan PT Asia Pacific Fibers Tbk, maka divisi
Fleece akan terus beroperasi dengan dasar
maklon.
In the meantime, the Court has approved
continued operation of its Fleece division as a
going concern with a view to maintain the value
of the bankrupt assets. In accordance with the
Court approval and pursuant to the tolling
agreement between the team of curators and
PT Asia Pacific Fibers Tbk, the Fleece division
continued to be operated on tolling basis.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
25
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) a. Going Concern (Continued)
Operasional Entitas Anak (PT Texmaco Jaya
Tbk) : (Lanjutan)
Subsidiary’s operations (PT Texmaco Jaya
Tbk): (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun
dengan asumsi Perusahaan dan Entitas Anak
akan melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan dan belum mencakup
penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul
dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul
akan dilaporkan pada laporan keuangan
konsolidasian pada saat diketahui dan dapat
diperkirakan. Hingga saat ini, Perusahaan
menjalankan operasionalnya dengan dukungan
melalui fasilitas Letter of Credit dan pinjaman
modal kerja dari Damiano Investments B.V.,
Belanda dan juga melalui dukungan dari pemasok dan
pelanggan Perusahaan. Selain itu, Damiano
Investments B.V., Belanda juga telah menegaskan
akan menyediakan bantuan kepada Perusahaan dalam
memperoleh fasilitas Letter of Credit sampai dengan
Perusahaan dapat memperoleh fasilitas tersebut
dari bank dengan kemampuan sendiri. Damiano
Investments B.V., Belanda juga telah
menyediakan dana yang diperlukan untuk
program belanja modal Perusahaan di tahun
2017 melalui Third Loan Agreement.
The accompanying consolidated financial
statements have been prepared on a going
concern basis, and does not include any
adjustment that might result from the outcome of
these uncertainties. Related effects will be
reported in the consolidated financial
statements as they become known and can be
estimated. To date, the Company, in running its
operations is supported through the letter of
credit facility and other Capex loans from
Damiano Investments B.V., Netherland and
through the confidence and support of i t s
suppl iers and customers. In addi t ion,
Damiano Investments B.V. , Netherlands
confirmed that it will provide the necessary
assistance to the Company in obtaining letter of
credit facilities until such time that the
Company can secure a credit facility from banks
on its own. Damiano Investments B.V.,
Netherland has also provided the requisite funds
for the Company’s maintenance capital
expenses programs in 2017 through its Third
Loan Agreement.
b. Restrukturisasi Utang b. Debt Restructuring
Utang Terjamin Secured Debt
Menanggapi permohonan berkelanjutan dan
diskusi antara Perusahaan dengan Kementerian
Keuangan/PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
untuk solusi restrukturisasi Utang Terjamin.
Kementerian Keuangan telah menunjuk sebuah
komite yang dipimpin oleh Mandiri Sekuritas
(Investasi dan divisi Security Bank BUMN −
Bank Mandiri) untuk mempelajari dan
merekomendasikan proposal restrukturisasi atas
utang grup Texmaco termasuk utang terjamin
PT Asia Pacific Fibers Tbk kepada Kementerian
Keuangan untuk diperiksa dan disetujui.
In response to our continuous appeal and
discussions with Ministry of Finance (MoF)/
PT Perusahaan Pengelola Asset (PPA) for a
restructuring solution of Secured Debt, Ministry
of Finance had appointed a high-level
committee lead by Mandiri Sekuritas
(Investment and Security division of the state-
owned Bank – Bank Mandiri ) to study and
recommend a restructuring proposal for the
Texmaco group debts including PT Asia Pacific
Fibers Tbk secured debt to the Ministry for its
review and approval.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
26
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
b. Restrukturisasi Utang (Lanjutan) b. Debt Restructuring (Continued)
Utang Terjamin (Lanjutan) Secured Debt (Continued)
Dengan demikian. komite memiliki beberapa
putaran diskusi dengan manajemen dan
mayoritas pemegang saham Perusahaan melalui
berbagai kondisi restrukturisasi. Komite
melakukan uji kelayakan keuangan dan hukum
dari Perusahaan dan juga dilakukan evaluasi
teknis dan penilaian atas aset Perusahaan
dengan maksud untuk merumuskan usulan
restrukturisasi yang cocok. Selama pembicaraan
dua pihak dengan komite, APF telah
menekankan perlunya solusi secepatnya atas
masalah ini dan meminta agar APF harus
dipisahkan dari grup Texmaco karena sudah
tidak lagi sebagai perusahan afiliasi dan saham
mayoritas telah dipegang oleh Damiano
Investments B.V., Belanda, yang juga
merupakan kreditur mayoritas Perusahaan.
Accordingly, the Committee had several rounds
of discussion with the Management and
Majority shareholders of the Company on
various restructuring under the given
conditions. The committee had undertaken
financial and legal due diligence of the
Company and also done technical evaluation
and valuation of the Company’s assets with a
view to formulate a suitable restructuring
proposal. During the bilateral discussions with
the committee, the Company had emphasized the
need for an immediate solution to the issue and
requested that the Company to be de-linked
from Texmaco group in as much as it is no more
an affiliate company and the Majority shares
are held by Damiano Investments B.V.,
Netherland, who are the majority creditors of
the Company as well.
Setelah melakukan diskusi dan
mempertimbangkan kondisi saat ini dan
berbagai faktor ekonomi lainnya. Perusahaan
telah mengajukan pembaharuan atas usulan
Restrukturisasi Utang Terjamin kepada Komite
dan Kementerian Keuangan pada bulan Oktober
2016. Rencana restrukturisasi diusulkan oleh
Perusahaan untuk mengkonversi seluruh utang
terjamin menjadi saham melalui pertukaran
utang dan ekuitas.
After a several rounds of discussions and
considering the current conditions and various
other economic factors, the Company had submitted
an updated Secured Debt Restructuring proposal
to the Committee and the MoF during
October 2016. The final restructuring plan
proposed by the Company envisages conversion
of the entire secured debt into equity through
debt equity swap.
Selanjutnya, karena tidak ada keputusan
mengenai proposal restrukturisasi dari
Kementerian Keuangan, Perusahaan telah
mengadakan beberapa pertemuan dengan
Kementerian Keuangan selama tahun 2017 dan
2018. Dengan mempertimbangkan kesulitan
keuangan dan ketidakmampuan Perusahaan
dalam menjaga fasilitas modal kerja dan untuk
mengumpulkan dana dalam memenuhi investasi
modal kerja yang penting dan kritikal,
dibutuhkan Proposal Restrukturisasi Hutang
(Debt Restructuring Proposal) yang diperbarui
dan dapat diterapkan kepada semua Kreditur
Terjamin termasuk Kementerian Keuangan.
Subsequently, as no decision was forthcoming
on the restructuring proposal from MoF, the
Company held several meetings with MoF
during 2017 and 2018. Considering the
financial difficulties and the Company’s
inability to secure working capital facilities
and to raise funds to meet its critical and
strategically important Capex investments,
need for an updated and workable Debt
Restructuring Proposal (DRP) was
emphasized to all the Secured Creditors
including MoF.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
27
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
b. Restrukturisasi Hutang b. Debt Restructuring
Utang Terjamin (Lanjutan) Secured Debt (Continued)
Setelah mempertimbangkan masukan yang
diambil dari para kreditor selama periode
tersebut dan perkiraan kondisi bisnis saat ini,
Perusahaan mengajukan Proposal
Restrukturisasi Hutang (Debt Restructuring
Proposal) yang diperbarui dan direvisi pada
tanggal 26 Maret 2018 kepada Kementerian
Keuangan dan semua Kreditur Terjamin.
Rencana Restrukturisasi Hutang Terjamin
(Secured Debt Restructuring Plan) mencakup
sebagai berikut:
After a due consideration of inputs taken
from the Creditors over the period and the
current and foreseeable business conditions,
the Company submitted an updated and
revised Debt Restructure Proposal (DRP)
dated March 26, 2018 to the Ministry of
Finance and all Secured Creditors. The
broad terms of the revised Debt Restructure
Proposal (DRP) are as follows:
a) 100% dari Utang Terjamin akan sepenuhnya
dikonversi menjadi saham Ekuitas dengan
penerbitan sejumlah 7.487.260.041 saham
ekuitas yang mewakili 75% penambahan
ekuitas. Dari jumlah tersebut, 6.988.109.372
saham yang mewakili 70% dari penambahan
saham akan dialokasikan untuk semua
Kreditur Terjamin dalam proporsi yang sama
dengan nilai hutang pokok mereka.
a) 100% of the Secured Debt will be fully
converted into Equity shares by further issue
of 7,487,260,041 Equity shares representing
75% expanded equity. Out of which
6,988,109,372 shares representing 70% of
the expanded will be allocated to all Secured
Creditors in equal proportion to their
principal debt value.
b) Alokasi saham Ekuitas kepada Kreditur Terjamin
sebanding dengan nilai pokok Hutang
mereka. Hutang Non-US$ akan dikonversi
menjadi US$ dengan nilai tukar BI pada
tanggal 30 Juni 2018.
b) The allocation of Equity shares to the
Secured Creditors are in proportion to the
principal value of the Debt. Non-US$ Debt
are converted into US$ at BI Exchange rate
as of June 30, 2018.
c) Tanggal Restrukturisasi yang diusulkan adalah
30 Juni 2018.
c) Proposed Restructuring Date was
June 30, 2018.
d) Semua klaim bunga masa lalu dan klaim denda
sepenuhnya dihapuskan.
d) All past interest claims and Penalty claims
are fully waived.
e) Penambahan saham ekuitas setelah restrukturisasi
akan menjadi 9.983.013.388 saham.
e) Expanded equity shares post restructure would
be 9,983,013,388 shares.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
28
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) b. Debt Restructuring (Continued)
Utang Terjamin (Lanjutan) Secured Debt (Continued)
Pada tanggal 6 Maret 2017, PT Asia Pacific
Fibers Tbk mendirikan anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, dengan
nama Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited.
Anak Perusahaan tersebut merupakan sebuah
perusahaan terbatas swasta yang didirikan
berdasarkan hukum Daerah Administratif
Khusus Hong Kong ("HKSAR") dengan nomor
registrasi perusahaan 2493881 dan kantor
terdaftar di Hong Kong.
In March 6, 2017, PT Asia Pacific Fibers Tbk
established a wholly owned subsidiary Asia
Pacific Fibers Hong Kong Limited, a private
limited company established under the laws of
the Hong Kong Special Administrative Region
(“HKSAR”) with corporate registration number
2493881 and its registered office was in
Hong Kong.
Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited melalui
Akta Pendirian akan bertanggung jawab sebagai
Penjamin sehubungan dengan utang terjamin
sebesar USD 682,5 juta. Hal ini dimaksudkan
untuk memfasilitasi restrukturisasi (antara lain)
Wesel melalui skema pengaturan sesuai dengan
bagian 673 dan 674 dari Undang-undang
Perseroan (Cap 622 dari HKSAR) ("Skema")
dan sebaliknya untuk memberikan manfaat
kepada Perusahaan, Perusahaan dan masing-
masing pemangku kepentingan, termasuk
(namun tidak terbatas pada) pemegang Wesel.
The new subsidiary Company, Asia Pacific
Fibers Hong Kong Limited through the
execution of Deed Poll will voluntarily assume
liability of the Issuer and/or Guarantor in
respect of the secured bonds of US$ 682.5
million. This is intended to facilitate the
restructuring of (inter alia) the Notes through a
scheme of arrangement pursuant to sections 673
and 674 of the Companies Ordinance (Cap 622
of the law of the HKSAR) (“Scheme”) and
otherwise in a manner that is beneficial to the
Company, the Company and each of their
respective stakeholders, including (but not
limited to) the holders of the Notes.
Karena tujuan didirikannya Asia Pacific Fibers
Hong Kong Limited tidak dapat tercapai, maka
Perusahaan mengambil langkah untuk
membatalkan pendaftaran Perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan
telah menyerahkan surat-surat kepada pihak
yang berwenang di Hong Kong pada tanggal
24 Juli 2018 dan “No objection for
Deregistration” telah diterima pada tanggal
22 Agustus 2018. Selanjutnya pada tanggal
11 Januari 2019, Panitera Perusahaan di Hong
Kong telah mengeluarkan surat pembubaran
Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited.
As the purpose for which Asia Pacific Fibers
Hong Kong Limited was established could not
be accomplished, steps were taken to deregister
the Company. Accordingly letter was submitted
to competent authorities in Hong Kong on
July 24, 2018 and “No objection for
Deregistration” was received on
August 22, 2018. Further on January 11, 2019,
the Registrar of Companies Hong Kong has
issued a letter dissolving Asia Pacific Fibers
Hong Kong Limited.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
29
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) b. Debt Restructuring (Continued)
Wesel Bayar Tidak Terjamin Unsecured Notes Payable
Perusahaan telah mengadakan perjanjian
restrukturisasi dengan para kreditur utang tidak
terjamin yang disetujui oleh para kreditur dan
diratifikasi oleh Pengadilan. Pada tanggal
29 September 2006, utang tidak terjamin yang
terdiri dari Bank. PT Bina Prima Perdana, sewa
guna usaha dan wesel bayar telah
direstrukturisasi ke dalam wesel bayar dengan
tingkat bunga tetap (Fixed Rate Notes) dan
berada dibawah pengawasan (Custodian) The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Hong Kong. Dengan demikian, jumlah
utang kepada kreditur tidak terjamin setelah
restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630.
Pada Desember 2018, besaran saldo wesel tidak
terjamin adalah sebesar US$ 27.128.278
termasuk bunga yang dikapitalisasi sebesar
US$ 8.457.648.
The Company has executed the restructuring
agreement with the unsecured creditors as
approved by the creditors and ratified by the
Court. On September 29, 2006, the unsecured
creditors comprising of Banks, PT Bina Prima
Perdana, Leasing, and Notes was restructured
into Fixed Rate Notes under custodian of The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Hong Kong. Accordingly, total
unsecured loan after the restructuring stands at
US$ 18,670,630. As at December 2018, the
outstanding amount of unsecured new notes is
USD 27,128,278 including the capitalized
interest of USD 8,457,648.
Perusahaan telah melaksanakan semua langkah-
langkah yang diharuskan untuk ke arah
diterapkannya Rencana Perdamaian
(Composition Plan) sebagaimana disetujui oleh
para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan
telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga.
Langkah-langkah tersebut meliputi penerbitan
surat-surat baru sebagai ganti surat-surat utang
tidak terjamin yang lama serta penerbitan
saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok
utang sesuai dengan syarat-syarat didalam
Rencana Perdamaian. Perusahaan telah
menurunkan utang-utang tidak terjaminnya
sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan
modal sahamnya sebagai tambahan modal
disetor. Perusahaan telah menunjuk The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai
Fiscal Agent, Paying Agent, dan Trustee untuk
surat utang tidak terjamin yang baru yaitu euro-
cleared. Saat ini. Madison Pacific Trust Limited
sebagai Fiscal Agent telah mengambil alih
Unsecured Notes dari Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Hong Kong.
The Company has taken all the required
corporate actions towards the implementation of
the Composition Plan (“Peace Plan”) as
approved by the unsecured creditors of the
Company and ratified by the Commercial Court.
The steps involve the issuance of the new debts
secured or unsecured in exchange of the old
unsecured debts and issuance of shares for the
reduction of the principal amount of debts as
per the terms of the Composition Plan. The
Company has reduced its unsecured debts per
the Composition Plan and increased its share
capital as additional capital pending allotment
to the creditors. The Company has appointed
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Hong Kong to act as its
Fiscal Agent, Paying Agent and Trustees for its
new unsecured notes which are euro-cleared.
Currently, Madison Pacific Trust Limited has
taken over as the Fiscal Agent for the
Unsecured Notes from The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited,
Hong Kong.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
30
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) b. Debt Restructuring (Continued)
Wesel Bayar Tidak Terjamin (Lanjutan) Unsecured Notes Payable (Continued)
Pada bulan Januari 2018, Perusahaan juga telah
menerima dan mendapatkan persetujuan untuk
penundaan tanggal jatuh tempo atas Surat Utang
Baru dari Pebruari 2018 sampai Pebruari 2020
termasuk kapitalisasi bunga hingga
Pebruari 2018. Rinciannya adalah sebagai
berikut:
In January 2018, the Company sought and got
the approval of its Unsecured New Note Holders
for the extension of its maturity from
February 2018 to February 2020 including the
capi tal izat ion of interest unt i l
February 2018. The details are as follows:
Tanggal Pengembalian
Tabel Pengembalian (Revisi untuk PIK)/ Redemption Table (Revised for PIK)
Redemption Date Permintaan PIK/ Jumlah Terhutang/ Jumlah Pengembalian/ % Pengembalian/
Redemtion % Subject to PIK Request Outstanding Amount Redemption Amount
15 Pebruari 2005 US$ 18.670.630,00 US$ 18.670.630,00 0,00% February 15, 2005
sampai 15 Pebruari 2018 US$ 8.734.959,74 US$ 27.405.589,74 0,00% to February 15, 2018
15 Pebruari 2020 US$ 26.035.310,25 US$ (1.370.279,48) 5,00% February 15, 2020
15 Pebruari 2021 US$ 21.239.332,05 US$ (4.795.978,20) 17,50% February 15, 2021
15 Pebruari 2022 US$ 16.443.353,84 US$ (4.795.978,20) 17,50% February 15, 2022
15 Pebruari 2023 US$ 11.647.375,64 US$ (4.795.978,20) 17,50% February 15, 2023
15 Pebruari 2024 US$ 6.166.257,69 US$ (5.481.117,95) 20,00% February 15, 2024
15 Pebruari 2025 US$ 0,00 US$ (6.166.257,70) 22,50% February 15, 2025
US$ 27.405.589,74 US$ (27.405.589,74) 100,00%
c. Kondisi Ekonomi c. Economic Condition
Produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh
sebesar 5,17%, ekspansi tahunan tertinggi sejak
tahun 2013. Permintaan domestik adalah
pendorong utama pertumbuhan ekonomi,
terutama dipengaruhi oleh konsumsi rumah
tangga serta konsumsi oleh lembaga nirlaba
yang melayani rumah tangga. Konsumsi rumah
tangga meningkat dari 5,00% pada kuartal
ketiga 2018 menjadi 5,08% dalam tiga bulan
hingga Desember didukung oleh kenaikan
pendapatan, pengendalian inflasi, dan
meningkatnya kepercayaan konsumen. Investasi
- kontributor terbesar kedua untuk pertumbuhan
PDB, mencatat pertumbuhan 6,67% pada tahun
2018 dibandingkan dengan 6,15% pada
tahun 2017.
Indonesia’s gross domestic product (GDP) grew
by 5.17%, the highest annual expansion since
2013. Domestic demand was the key driver of
economic growth, influenced primarily by
household consumption as well as consumption
by non-profit institutions serving households
(NPISH). Household consumption accelerated
from 5.00% (yoy) in the third quarter of 2018 to
5.08% (yoy) in the three months to December on
the back of rising incomes, controlled inflation
and growing consumer confidence. Investment –
the second largest contributor to the GDP
growth, recorded a growth of 6.67% in 2018 as
compared to 6.15% in 2017.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
31
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan) c. Economic Condition (Continued)
Ekspor meningkat menjadi US$ 180,06 miliar
pada 2018, dibandingkan dengan realisasi tahun
sebelumnya sebesar US$ 168,83 miliar pada
2017, yang mencatat tingkat pertumbuhan
moderat 6,65% dan secara volume mencatat
peningkatan sebesar 11,62%. Tingkat
pertumbuhan ekspor menurun pada tahun 2018
sebagai akibat dari moderasi global. Sementara
nilai perdagangan impor meningkat secara
signifikan sebesar 20,52% menjadi US$ 188,63,
lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan
ekspor yang hanya sebesar US$ 156,99 miliar,
menyebabkan defisit perdagangan
US$ 8,56 miliar, terutama dalam minyak
dan gas.
Exports increased to US$ 180.06 billion in
2018, as compared to the previous year
realization of US$ 168.83 billion in 2017
recording a moderate growth rate of 6.65%
(yoy) and in volume terms it recorded an
increase of 11.62% (yoy). Export growth rate
declined in 2018 as a corollary to global
moderation. While the Import trade value
increased significantly by 20.52% to
US$ 188.63, higher than the export trade as
compared US$ 156.99 billion, causing a trade
deficit of US$ 8.56 billion, mainly in oil
and gas.
Harga minyak mentah tetap tinggi hingga
Oktober 2018 dan cenderung turun di Q4 2018
dan tetap stabil di harga US$ 51 per barel. Tren
perusahaan ini selama tahun 2018 telah
membantu segmen komoditas untuk menjaga
stabilitas, selain mendorong harga rantai
polyester.
The crude prices remained high through
October 2018 and trended downwards in Q4
2018 to settle at US$ 51 per barrel. This firm
trend during the year 2018 has helped the
commodity segment to maintain stability,
besides pushing up polyester chain prices.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap
terkendali sepanjang tahun 2018 dalam kisaran
target 3,5±1%, meskipun harga minyak mentah
cenderung tinggi hingga Oktober 2018. Inflasi
tercatat di tingkat 3,13% pada Desember 2018,
lebih rendah 3,61% dibanding yang tercatat
pada tahun 2017 dan rata-rata 3,33% selama
tiga tahun terakhir. Namun demikian, Bank
Indonesia secara konsisten menjaga stabilitas
harga dan memperkuat koordinasi kebijakan
dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk mengendalikan inflasi yang
rendah dan stabil, yang pada tahun 2019
diperkirakan akan berada pada koridor target
3,5±1%.
Consumer Price Index (CPI) inflation was kept
under control throughout 2018 within the
3.5±1% target range, despite high crude oil
prices through October 2018. Headline inflation
was recorded at 3.13% (yoy) in December 2018,
lower than the 3.61% (yoy) posted in 2017 and
the 3.33% (yoy) average for the past three years.
Notwithstanding, Bank Indonesia consistently
maintain price stability and strengthen policy
coordination with the Central Government and
Regional Administrations to control low and
stable inflation, which in 2019 is predicted in
the 3.5±1% target corridor.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
32
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan) c. Economic Condition (Continued)
Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2018
mencatat defisit US$ 8,57 miliar dibandingkan
dengan surplus perdagangan sebesar US$ 11,84
miliar untuk tahun sebelumnya. Akibatnya, defisit
transaksi berjalan mencapai US$ 31,1 miliar atau
2,98% dari PDB, masih dalam batas aman. Defisit
ini terutama dipengaruhi oleh impor non-migas
yang tinggi, terutama bahan baku dan barang
modal, sebagai akibat dari aktivitas ekonomi
domestik yang kuat, di tengah terbatasnya kinerja
ekspor non-migas. Peningkatan defisit juga
didorong oleh peningkatan impor minyak sejalan
dengan peningkatan harga minyak dunia rata-rata
dan konsumsi bahan bakar domestik.
Indonesia’s trade balance in 2018 recorded a
deficit of US$ 8.57 billion as compared to a trade
surplus of US$ 11.84 billion for the previous year.
Consequently, the current account deficit reached
to US$ 31.1 billion or 2.98% of GDP, still within
safe limits. This deficit was mainly influenced by
high non-oil and gas imports, especially raw
materials and capital goods, as a result of strong
domestic economic activity, amid the limited
performance of non-oil and gas exports. The
increase in the deficit was also driven by an
increase in oil imports in line with the increase in
average world oil prices and domestic fuel
consumption.
Mata uang Indonesia terdepresiasi sepanjang tahun
karena kurangnya aliran modal karena kebijakan
moneter yang lebih ketat di negara maju dan
ketidakpastian yang lebih besar pada kebijakan
perdagangan global (aliran masuk obligasi
mengikuti yang terendah dalam tujuh tahun),
menambah defisit neraca transaksi berjalan yang
semakin melebar. Nilai tukar acuan Bank Indonesia
(Kurs Bank Antarbank Jakarta, disingkat JISDOR)
secara keseluruhan mengalami depresiasi sebesar
6,88% pada Rp 14.481 per US$ pada akhir
Desember 2018. Nilai tukar berfluktuasi dari
Rp 13.400 menjadi Rp 15.253 (18 Oktober) per
dolar selama tahun ini, merupakan tantangan besar
bagi bisnis. BI telah meningkatkan suku bunga
utamanya (BI Rate) pada 6,75% hingga tahun 2018
dari 5,00% sesuai dengan stabilitas makroekonomi
negara.
Indonesian currency depreciated through the year
due to scarce capital inflows on account of tighter
monetary policy in advanced economies and
greater uncertainty around global trade policy
(bonds inflow were tracking the lowest in seven
years), added to the widening current account
deficit. Bank Indonesia's benchmark rupiah rate
(Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, abbreviated
JISDOR) depreciated overall by 6.88% percent at
Rp 14,481 per US dollar by end of
December 2018. The exchange rate fluctuated
from Rp 13,400 to Rp 15,253 (October 18) per
dollar during the year, posing a major challenge to
the business. BI has increased its key interest rate
(BI Rate) at 6.75% through the year 2018 from
5.00% in consistent with the macroeconomic
stability of the Country.
Mengikuti tahun yang penuh dengan
ketidakstabilan ekonomi pada tahun 2018,
perekonomian Indonesia diprediksi akan tetap
moderat di tengah meningkatnya ketegangan politik
menjelang Pemilihan Umum, perang dagang antara
dua negara dengan mitra dagang terbesar, Cina dan
AS, dan Rupiah yang lemah. Namun, kepercayaan
konsumen yang lebih tinggi pada tahun 2018
didukung oleh kenaikan pendapatan, inflasi yang
lebih rendah dan kebijakan kredit BI diperkirakan
akan meningkatkan konsumsi domestik. Lebih
lanjut diperkirakan pertumbuhan konsumsi akan
meningkat mengingat bahwa:
Following a year of economic volatility in 2018,
Indonesian Economic is predicted to remain
moderate amidst rising political tensions ahead of
the general elections, looming trade war between
the Countries two biggest trade partners, China
and the US, and the weak Rupiah. However, higher
consumer confidence in 2018 supported by rising
incomes, lower inflation and BI’s credit policy is
expected to boost the domestic consumption. It is
further predicted that consumption growth to
accelerate given that:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
33
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan) c. Economic Condition (Continued)
a) indikasi eksplisit pemerintah bahwa mereka
berjanji untuk menahan harga bahan bakar
eceran menjelang Pemilihan Umum 2019,
a) government’s explicit indication that they
pledge to hold retail fuel price ahead of
2019 General Election,
b) pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang-
barang yang terkait dengan Pemilihan Umum
2019, dan
b) higher spending for items that are related to
2019 General Election, and
c) pengenalan Dana Kelurahan pada tahun
2019.
c) introduction of Dana Kelurahan in 2019.
Risiko kenaikan inflasi untuk tahun 2019
sebagian besar berasal dari kemungkinan kecil
kenaikan harga bahan bakar, terutama jika
pemerintah tidak dapat mempertahankan tingkat
harga bahan bakar ritel saat ini, dan nilai tukar,
meskipun tidak ada indikasi tren kenaikan
inflasi sejauh ini namun penyusutan USD/IDR
lebih dari 10%. Komitmen Pemerintah untuk
secara konsisten memperkuat daya saing bisnis
dan iklim bisnis juga mendukung pemulihan
ekonomi. Untuk ke depannya, Bank Indonesia
memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2019 akan berada di kisaran
5,2-5,3%.
The upward risk to inflation for 2019 comes
mostly from remote possibility of increase in
fuel price, particularly if government cannot
sustain current level of retail fuel price, and
exchange rate, although there is no indication
of upward trend in inflation so far despite year-
to-date depreciation of USD/IDR over 10%.
The Government’s commitment to consistently
strengthen business competitiveness and
business climate also supports the economic
recovery. Going forward, Bank Indonesia
estimates that economic growth in 2019 will be
within the range of 5.2-5.3%.
Namun, dalam jangka panjang, situasi ekonomi
Indonesia saat ini mungkin merupakan waktu
yang tepat bagi investor untuk berinvestasi di
negara ini, terutama dalam instrumen
keuangannya. Saham dan surat berharga
Indonesia sangat bernilai rendah di tengah
depresiasi Rupiah dan karenanya memberikan
peluang investasi yang sangat menarik. Untuk
ke depannya, negara ini terus menawarkan
fundamental ekonomi yang kuat yang akan terus
menopang pertumbuhan kelas menengah dan
mendorong pertumbuhan belanja konsumen di
negara ini.
In the longer term, however, Indonesia’s current
economic situation may well be the right time
for investors to invest in the country, especially
in its financial instruments. Indonesian stocks
and securities are highly undervalued amid the
Rupiah depreciation and thus present a very
interesting opportunity for investment. Going
forward, the country continues to offer strong
economic fundamentals which will continue to
underpin the growth of the middle-class and fuel
the consumer spending growth in the country.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
34
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
2. GOING CONCERN, DEBT RESTRUCTURING
AND ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan) c. Economic Condition (Continued)
Sektor manufaktur dalam negeri diperkirakan
akan pulih dengan serangkaian langkah-langkah
pendukung oleh pemerintah untuk
meningkatkan kegiatan manufaktur dalam
negeri. Rencana Pembangunan jangka
menengah nasional menetapkan sasaran 8,8% di
sektor manufaktur pada tahun 2019. Pemerintah
menyatukan upaya untuk melindungi sektor
TPT domestik dengan memberlakukan
pembatasan impor ilegal, pajak anti dumping
pada sektor fiber dan benang, rasionalisasi atas
pajak impor, dan lain-lain; yang diharapkan
untuk menghidupkan kembali prospek
pertumbuhan. Kementerian Perindustrian
menetapkan target ekspor sebesar US$ 15 miliar
untuk tahun 2019, yang diharapkan akan
mendorong kinerja dan pertumbuhan sektor
TPT domestik. Inisiatif Pemerintah untuk
mengakui industri tekstil dan makanan serta
minuman sebagai sektor prioritas dan
memberikan paket insentif dan dukungan fiskal
diharapkan akan memberikan hasil di tahun-
tahun mendatang.
Domestic manufacturing sector is expected to
rebound with the series of supporting measures
by the government to boost the domestic
manufacturing activities. The national mid-term
Development Plan (RPJMN) sets a goal of 8.8
percent in manufacturing sector by 2019.
Governments concerted efforts to protect the
domestic TPT sector by imposing restriction on
illegal imports, anti-dumping duties on fiber and
yarn, rationalization of import duties etc. are
expected to revive the growth prospects. The
Ministry of Industry set an Export target of
US$ 15 billion for 2019, which is expected to
drive the performance and growth of domestic
TPT sector. The Government’s initiative to
recognize Textile and Food and beverages
industry as priority sector and provide a
package of incentive and fiscal support are
expected to yield results in the coming years.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntasi utama Perusahaan dan
Entitas Anak yang ditetapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah seperti yang dijelaskan dibawah ini:
The significant accounting policies of the
Company and its Subsidiaries adopted in
preparation of the consolidated financial
statements are set out below:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
a. Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian PT Asia
Pacific Fibers Tbk ini telah di susun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup
Penyataan Standar Akuntasi Keuangan
(“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntansi Indonesia (“DSAK – IAI”) serta
peraturan dan pedoman penyajian laporan
keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM – LK)
No. VIII.G7 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
Perusahaan Publik” yang terdapat dalam laporan
keputusan ketua BAPEPAM – LK No. KEP –
347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements of
PT Asia Pacific Fibers Tbk have been prepared
in accordance with the Indonesian Financial
Accounting Standards (“SAK”) comprising of
the Statements of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) and its Interpretation to
Financial Accounting Standards (“ISAK”),
issued by the Board of Financial Accounting
Standard of the Indonesia Institute of
Accountant (“DSAK – IAI”), and the
regulations and guidelines for financial
statements presentation established by Authority
of Financial Services (“OJK” formerly
BAPEPAM – LK) No. VIII.G7 regarding
“Emiten or Public Company’s Financial
Statements Presentation and Disclosure
Guidelines as included in the appendix of the
Decision Degree of the chairman of BAPEPAM
– LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk
menyajikan semua pendapatan dan beban dalam
laporan tunggal (Single Statement). Sehubungan
dengan amandemen PSAK No. 4. “Laporan
Keuangan Tersendiri”. Perusahaan telah
mengukur investasi pada Entitas Anak
menggunakan metode biaya.
The Company and its Subsidiaries have been
elected to present all items of income and
expense in the single statement. In relation to
the amendment to PSAK No. 4, “Separate
Financial Statements”, the Company has
measured its investment in subsidiaries using
cost method.
Pada tanggal 19 Agustus 2011, Pengadilan
Niaga mengumumkan bahwa Entitas Anak
(PT Texmaco Jaya Tbk) telah pailit dan insolven
efektif per tanggal 26 September 2011.
Terhitung tanggal tersebut, pengendalian atas
Entitas Anak berada dibawah Pengadilan, dan
menyebabkan Perusahaan hilang pengendalian
atas Entitas Anak.
On August 19, 2011, the Commercial Court had
declared that the Subsidiary (PT Texmaco Jaya
Tbk) is bankrupt and insolvent effective on
September 26, 2011. Effective this period, the
Subsidiary becomes subject to the control of the
Court, and causing the Company to loss its
control.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
dengan dasar pengukuran biaya perolehan,
kecuali untuk beberapa akun tertentu yang
disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun
berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus
kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been
prepared on the historical cost basis of
accounting, except for the certain accounts
which are prepared based on the other
measurement that are more fully described in
the accounting policies below. The consolidated
financial statements are prepared under the
accrual basis of accounting, except for the
consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung dan menyajikan
sumber dan penggunaan kas dan setara kas
dengan mengelompokkan arus kas atas dasar
kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Kas
dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan
deposito berjangka yang jatuh tempo dalam
waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method and present
the sources and uses of cash and cash
equivalents according to operating, investing
and financing activities. Cash and cash
equivalents consist of cash on hand, cash in
banks and deposits with original maturities of 3
(three) months or less.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah Dolar Amerika Serikat (“US$”), yang
juga merupakan mata uang fungsional dan mata
uang penyajian perusahaan. Angka-angka yang
disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian
disajikan secara penuh dalam US$, kecuali
dinyatakan lain. Lihat Catatan 3c untuk
informasi mata uang fungsional.
The reporting currency used in preparation of
the consolidated financial statements is
US Dollar (“US$”), which is also the
Company’s functional and presentation
currency. All figures presented in the
consolidated financial statements are stated at
absolute amounts of US$, unless otherwise
specified. Refer to Note 3c for the information
on the functional currency.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
(Lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial
Statements (Continued)
Perusahaan telah menerima persetujuan dari Bank
Indonesia melalui surat No. 17/1192/DKSP tanggal
11 Agustus 2015 mengenai penggunaan US$
sebagai mata uang fungsional sampai dengan bulan
Juli 2016 dalam kaitannya dengan aturan Bank
Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015. Lebih lanjut,
berdasarkan surat dari Bank Indonesia No.
19/90/DKSP/Srt/B tertanggal 25 Januari 2017.
Perseroan telah menerima izin untuk
memperpanjang penggunaan US$ sebagai mata
uang transaksi sampai dengan 30 Juni 2021.
Namun, Perusahaan telah mengganti sebagian dari
transaksi domestiknya ke dalam mata uang Rupiah
untuk memenuhi persyaratan BI.
The Company has received approval from Bank
Indonesia with letter No. 17/1192/DKSP dated
August 11, 2015 for using US$ as its presentation
currency of transaction until
July 2016 in relation to Bank Indonesia rule No.
17/3/PBI/2015. Further, based on letter from Bank
Indonesia No. 19/90/DKSP/Srt/B dated
January 25, 2017, the Company has received
permission to use US$ as its presentation currency
of transaction until June 30, 2021. However, the
Company has converted some of its domestic
transactions into Rupiah wherever possible to
comply with the requiremen tof BI.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
(a) Entitas Anak (a) Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk
entitas terstruktur) dimana perusahaan memiliki
pengendalian. Perusahaan mengendalikan
entitas lain ketika perusahaan terekspos atas,
atau memiliki hak untuk, pengembalian yang
bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas
dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
pengembalian tersebut melalui kekuasaannya
atas entitas tersebut. Entitas anak
dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di
mana pengendalian dialihkan kepada
Perusahaan. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana
perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including
structured entities) over which the Company
has control. The Company controls an entity
when the Company is exposed to, or has rights
to, variable returns from its involvement with
the entity and has the ability to affect those
returns through its power over the entity.
Subsidiaries are fully consolidated from the
date on which control is transferred to the
Company. They are de-consolidated from the
date on which the control ceases.
Perusahaan menerapkan metode akuisisi untuk
mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang
dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan,
liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak
yang diakuisisi sebelumnya dan kepentingan
ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar
aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan
imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas serta liabilitas
kontinjensi yang diambil alih dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar
nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Company applies the acquisition method to
account for business combinations. The
consideration transferred for the acquisition of
a subsidiary is the fair value of the assets
transferred, the liabilities incurred to the
former owners of the acquireee and the equity
interests issued by the Company. The
consideration transferred includes the fair
value of any asset or liability resulting from a
contingent consideration arrangement.
Identifiable assets acquired and liabilities and
contingent liabilities assumed in a business
combination are measured initially at their fair
values at the acquisition date.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(a) Entitas Anak (Lanjutan) (a) Subsidiaries (Continued)
Perusahaan mengakui kepentingan non
pengendali pada pihak yang diakuisisi baik
sebesar nilai wajar atau sebesar bagian
proporsional kepentingan non pengendali
atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Kepentingan non pengendali disajikan di
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik
entitas induk.
The Company recognises any non – controlling
interest in the acquiree on an acquisition-by-
acquisition basis, either at fair value or at the
non – controlling interest’s proportionate share
of the acquiree’s net assets. Non – controlling
interest is reported as equity in the consolidated
statement of financial position, separate from
the owner of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan akuisisi
dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as
incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara
bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi
dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak
yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar
pada tanggal akuisisi melalui laporan laba
rugi.
If the business combination is achieved in
stages, at the acquisition date the fair value
of the acquirer’s previously held equity
interest in the acquiree is re-measured to
fair value at the acquisition date through
profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus
dialihkan, oleh Perusahaan diakui sebesar
nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan
selanjutnya atas nilai wajar imbalan
kontinjensi yang diakui sebagai aset atau
liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55
(Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Imbalan kontinjensi yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur
kembali dan penyelesaian selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred,
by the Company is recognized at fair value at
the acquisition date. Subsequent changes to the
fair value of the contingent consideration that
is deemed to be an asset or liability is
recognized in accordance with PSAK 55
(Revised 2014) “Financial Instrument:
Recognition and Measurement” in the
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income. Contingent
consideration that is classified as equity is not
re-measured, and its subsequent settlement is
accounted for within equity.
Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah
setiap kepentingan non pengendali pada pihak
diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi
kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh
pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas
nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang
diperoleh akan dicatat sebagai goodwill. Jika
jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan
non pengendali yang diakui, dan kepentingan
yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih
rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak
yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan
diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The excess of the consideration transferred
the amount of any non – controlling interest
in the acquiree and the acquisition-date fair
value of any previous equity interest in the
acquiree over the fair value of the
identifiable net assets acquired is recorded
as goodwill. If the total of consideration
transferred, non-controlling interest
recognised and previously held interest
measured is less than the fair value of the
net assets of the subsidiary acquired in the
case of a bargain purchase, the difference is
recognised directly in the statement of profit
or loss and other comprehensive income.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(a) Entitas Anak (Lanjutan) (a) Subsidiaries (Continued)
Transaksi, saldo dan keuntungan antar
entitas Perusahaan yang belum direalisasi
telah dieliminasi. Kerugian yang belum
direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan
akuntansi Entitas Anak diubah jika
diperlukan untuk memastikan konsistensi
dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi
Perusahaan.
Inter – company transactions, balances and
unrealised gains on transactions between
group companies are eliminated. Unrealised
losses are also eliminated. When necessary
amounts reported by subsidiaries have been
adjusted to conform to the Company’s
accounting policies.
(b) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan
pengendalian
(b) Changes in ownership interests in
subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan non-
pengendali yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian merupakan
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar
imbalan yang dibayar dan bagian yang
diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas
anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau
kerugian pelepasan kepentingan non-
pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that
do not result in loss of control are accounted
for as equity transactions. The difference
between the fair value of any consideration
paid and the relevant share acquired of the
carrying value of net assets of the subsidiary is
recorded in equity and attributable to owners of
the Company. Gains or losses on disposals to
non-controlling interests are also recorded in
equity.
(c) Pelepasan Entitas Anak (c) Disposal of Subsidiaries
Ketika Perusahaan tidak lagi memiliki
pengendalian atau, kepentingan yang masih
tersisa atas entitas diukur kembali
berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan
nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Nilai tercatat awal adalah
sebesar nilai wajar untuk kepentingan
pengukuran kembali kepentingan yang
tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura
bersama atau aset keuangan.
When the Company ceases to have control,
any retained interest in the entity is re-
measured to its fair value at the date when
the control is lost, with the change in
carrying amount recognized in the
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income. The fair value
is the initial carrying amount for the
purposes of subsequently accounting for the
retained interest as an associate, joint
venture or financial asset.
Di samping itu, jumlah yang sebelumnya
diakui pada penghasilan komprehensif lain
sehubungan dengan entitas tersebut dicatat
seolah-olah Perusahaan telah melepas aset
atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti
bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada
penghasilan komprehensif lain
direklasifikasi ke laporan laba rugi.
In addition, any amounts previously
recognized in other comprehensive income
in respect of that entity are accounted for as
if the Company had directly disposed of the
related assets or liabilities. This may mean
that amounts previously recognized in other
comprehensive income are reclassified to
consolidated profit or loss.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
40
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transaction and Balances
Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency
Berdasarkan PSAK 10 (Revisi 2014),
Perusahaan dan Entitas Anak telah menentukan
Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang
fungsional sebagai transaksi keuangan utama
seperti penjualan, pembelian, penetapan harga,
dan sebagainya, yang dilakukan dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat. Oleh karena itu,
Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih
untuk mempersiapkan dan menyajikan laporan
keuangan dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat yang terhitung pada bulan Januari 2012.
Laporan keuangan untuk tahun 2018 dan 2017
disusun sesuai dengan pedoman yang diberikan
dalam PSAK 10 paragraf 27-34 dan
paragraf 61 - 62.
Pursuant to PSAK 10 (Revised 2014), the
Company and its Subsidiaries has determined
US dollar as its functional currency as
predominant financial transaction such as
Sales, Purchases, Pricing etc., are transacted
in dollar currency. Hence the Company and
its Subsidiaries has chosen to prepare and
present its financial statements in US Dollar
currency effective January 2012. The
financial statements for the year 2018 and
2017 was prepared in accordance with the
guidelines provided under PSAK 10
paragraph 27-34 and paragraph 61-62.
Item-item yang disertakan dalam laporan
keuangan konsolidasian setiap Perusahaan
dan Entitas Anak diukur menggunakan mata
uang yang sesuai dengan lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi
(“mata uang fungsional”).
Items included in the consolidated financial
statements of each of the Company and its
Subsidiaries are measured using the currency
of the primary economic environment in
which the entity operates (“functional
currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan
dalam Dolar Amerika Serikat, yang merupakan
mata uang fungsional dan mata uang penyajian
Perusahaan dan Entitas Anak.
The consolidated financial statements are
presented in US Dollar, which is the
functional and presentation currency of the
Company and its Subsidiaries.
Transaksi dan saldo Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan. aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang
digunakan sebagai acuan adalah kurs yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Foreign currency transactions are translated
into US Dollar using the exchange rates
prevailing at the dates of the transactions. At
each reporting date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are translated into US Dollar using the
closing exchange rate. Exchange rate used as
benchmark is the rate which is issued by
Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari penyelesaian transaksi dalam
mata uang asing dan dari penjabaran aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
diakui di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Foreign exchange gains and losses resulting
from the settlement of such transactions and
from the translation at period-end exchange
rates of monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
recognized in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
41
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
(Lanjutan)
c. Foreign Currency Transaction and Balances
(Continued)
Mata uang asing/ Foreign currency 2 0 1 8 2 0 1 7
Rp Rp
US$ 1 14.481 13.548
JPY 1 131 120
CHF 1 14.710 13.842
SGD 1 10.603 10.134
GBP 1 18.373 18.218
EUR 1 16.560 16.174
NOK 1 1.664 1.642
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
berelasi. termasuk komitmen dalam laporan
keuangan konsolidasian.
This PSAK requires disclosure of relationships,
transactions and balances with related parties,
including commitments in the consolidated
financial statements.
PSAK ini juga memberikan pengecualian dari
persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas
yang dikendalikan. dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah
(entitas berelasi dengan Pemerintah).
This PSAK also introduces an exemption from
the general related party disclosure
requirements for transactions with government
and entities that are controlled, jointly
controlled or significantly influenced by the
same Government as the reporting entity
(Government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas.
Related party is a person or an entity related to
the entity.
Pihak berelasi dijelaskan sebagai berikut: Related party is principally defined as follows:
a. Orang atau anggota keluarga orang tersebut
terdekat mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person :
(i) memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk entitas
pelapor.
(i) has control or joint control over the
reporting entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) Is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
42
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) d. Transactions with Related Parties (Continued)
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan
entitas pelapor jika entitas memenuhi salah
satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if
any of the following conditions applies:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari Perusahaan yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, berikutnya terkait
dengan entitas lain);
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu grup, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan paska kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas
lain yang terkait dengan entitas pelapor.
Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor;
(vi) entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasikan dalam huruf a; dan
(vii) orang yang diidentifikasikan dalam huruf a
(i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).
(i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, Subsidiary and fellow
Subsidiary is related to the others);
(ii) one entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a member
of a group of which the other entity is a
member);
(iii) both entities are joint ventures of the same
third party;
(iv) one entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity;
(v) the entity is a post-employment defined
benefit plan for the benefit of employees
of either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity in itself such a plan, the
sponsoring employers are also related
to the reporting entity;
(vi) the entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in (a); and
(vii) a person identified in a (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity
(or of a parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by
both parties, which terms may not be the same as
other transactions conducted by parties who are
not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan persyaratan dan kondisi
sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak
berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan yang relevan (Catatan 44).
All transactions and balances with significant
related parties, whether or not conducted with
the terms and conditions, as was done with the
parties that have no relation to related parties,
have been disclosed in the relevant notes to the
consolidated financial statements (Note 44).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
43
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Penerapan Pernyataan Standard Akutansi
Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akutansi Keuangan (“ISAK”) Baru, Revisi dan
Amandemen
e. Adoption of New, Revised and Amendment
Statements of Financial Accounting Standards
(“PSAK”) and Interpretation to Financial
Accounting Standards (“ISAK”)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan lkatan
Akuntan lndonesia telah menerbitkan beberapa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akutansi
Keuangan (ISAK) baru dan amandemen.
Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif
atau diterapkan pada laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak
yang dimulai pada periode awal atau setelah
l Januari 2018:
The Board of Financial Accounting Standards of
the Indonesian Institute of Accountant has
issued improvement and amendment to
Statements of Financial Accounting Standards
(PSAK) and lnterpretations to Financial
Accounting Standards (ISAK). These accounting
standards will be effective or applied to the
Company and its Subsidiaries’ consolidated
financial statements beginning on or
af ter January 1, 2018:
Penerapan dari standar baru dan amandemen
standar serta interpretasi berikut, tidak
menimbulkan perubahan substansial terhadap
kebijakan akuntansi Perusahaan dan dampaknya
atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan
dan tahun sebelumnya.
The adoption of these new or amendment
standards did not result in substantial changes
to the Company's accounting policies and had
no material effect on the amounts reported for
the current or prior financial years.
– Amandemen atas PSAK No. 2, “Laporan
Arus Kas”, yang berlaku pada periode awal
atau setelah 1 Januari 2018. Amandemen atas
PSAK No 2 tersebut mensyaratkan entitas
untuk menjelaskan perubahan pada
kewajibannya untuk arus kas yang telah, atau
yang akan di klasifikasi sebagai aktifitas
pembiayaan pada laporan arus kas.
– Amendment to PSAK No. 2, “Statement of
Cash Flows” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2018. This
Amendment to PSAK No. 2 introduce an
additional disclosure that will enable users of
financial statements to evaluate changes in
liabilities arising from financing activities.
The amendment is part of the Disclosure
Initiative, which continues to explore how
financial statements disclosure can be
improved.
– Amandemen atas PSAK No. 46, ”Pajak
Penghasilan”, yang berlaku efektif pada
periode awal atau setelah 1 Januari 2018.
Amandemen atas PSAK No. 46 tersebut
mengklarifikasi persyaratan untuk mengakui
aset pajak tangguhan atas rugi yang belum
tereal isasi . Amandemen ter sebut
mengklarifikasi akuntansi untuk pajak
tangguhan dimana sebuah aset diukur pada
nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih
rendah dari dasar pengenaaan pajak atas aset
tersebut. Amandemen tersebut juga
mengklarifikasi aspek tertentu dari akuntansi
untuk pajak tangguhan.
– Amendment to PSAK No. 46, “Income
Taxes” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2018.
This Amendment clarify the requirements
for recognizing deferred tax assets on
unrealized losses. The amendment clarify
the accounting for deferred tax where an
assets is measured at fair value and that
fair value is below the assets’s tax base.
They also clarify certain other aspects of
accounting for deferred tax assets.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
44
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Penerapan Pernyataan Standard Akutansi
Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akutansi Keuangan (“ISAK”) Baru, Revisi dan
Amandemen (Lanjutan)
e. Adoption of New, Revised and Amendment
Statements of Financial Accounting Standards
(“PSAK”) and Interpretation to Financial
Accounting Standards (“ISAK”) (Continued)
– Amandemen atas PSAK No. 53, ”Pembayaran
Berbasis Saham”, yang berlaku efektif pada
periode awal atau setelah 1 Januari 2018.
Amandemen ini mengklarifikasi basis
pengukuran untuk pembayaran berbasis saham
yang diselesaikan dengan kas dan akuntansi
untuk modifikasi transaksi pembayaran berbasis
saham yang sebelumnya diklasifikasikan dari
imbalan yang diselesaikan dengan kas menjadi
imbalan yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas. Amandemen ini juga memperkenalkan
sebuah pengecualian terhadap prinsip pada
PSAK 53 yang mengharuskan suatu
penghargaan diakui seakan-akan seluruhnya
akan diselesaikan melalui pembayaran berbasis
saham, ketika pemberi kerja diwajibkan untuk
memotong pajak penghasilan pekerja terkait
dengan pembayaran berbasis saham dan
membayarkannya kepada otoritas pajak.
– Amendment to PSAK No. 53, “Share-based
Payment” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2018. This
Amendment clarify the measurement basis
for cash-settled., share based payments and
the accounting for modificiations that change
an award from cashsettled to erquity-settled.
It also introduces an exception to the
principles in PSAK No. 53 that will require
an award to be treated as if it was wholly
equity-settled, where an employer is obliged
to with hold an amount for the employee’s tax
obligtion associated with a share-based
payment and pay that amount to the tax
authority.
Berikut adalah penyesuaian dan amandemen yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia yang tidak
memiliki pengaruh siginifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian perusahaan:
The following interpretation and amendment which
issued by the Board of Financial Accounting
Standards, the Indonesian Institute of Accountant,
which did not have significant impact on the
Company’s consolidated financial statements:
PSAK No. 69 : Agrikultur • PSAK No. 69 Agriculture
Amandemen atas PSAK No. 13 : Investasi Properti • Amendment to PSAK No. 13 Investment Property
Amandemen atas PSAK No. 15 : Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama
• Amendment to PSAK No. 15 Investment in
Associates and Joint
Ventures
Amandemen atas PSAK No. 16 : Properti,
Perkebunan, dan
Perlatan
• Amendment to PSAK No. 16 Property, Plant and
Equipment
Amandemen atas PSAK No. 53 : Pembayaran
Berbasis Saham • Amendment to PSAK No. 53 Share based Payment
Amandemen atas PSAK No. 67 : Pengungkapan
Investasi atas
Investasi Lain
• Amendment to PSAK No. 67 Disclosure of interest in
Other Entities
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
45
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Aset Keuangan f. Financial assets
Klasifikasi Classification
Perusahaan dan Enti tas Anak
mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori
berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk
dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan
aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi
aset keuangan pada saat awal pengakuan.
The Company and its Subsidiaries classifies its
financial assets into the following categories: at fair
value through profit or loss, loans or receivables,
available-for-sale, and held to maturity. The
classification depends on the purpose for which the
financial assets were acquired. Management
determines the classification of its financial assets at
initial recognition.
(a) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
(a) Financial assets at fair value through profit or
loss
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi adalah aset keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan
diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika
perolehannya terutama untuk dijual dalam
jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan
sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali
jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada
kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar
jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu
12 bulan; jika tidak, aset tersebut
diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki
aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or
loss are financial assets held for trading. A
financial asset is classified in this category if
acquired principally for the purpose of selling
in the short-term. Derivatives are also
categorized as held for trading unless they are
designated as hedges. Assets in this category
are classified as current assets if they are
expected to be settled within 12 months;
otherwise, they are classified as non-current.
As at December 31, 2018 and 2017, the
Company and its Subsidiaries have no
financial assets at fair value through profit or
loss.
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang (b) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar
aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang
dimasukkan sebagai aset lancar. kecuali jika
jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan
dan piutang ini dimasukkan sebagai aset tidak
lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari “Kas
dan Setara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-
lain, Aset Keuangan Lancar lainnya, Piutang
Non-Usaha dari Pihak Ketiga/Berelasi, dan
Aset Keuangan Tidak Lancar lainnya” di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Loans and receivables are non-derivate
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are included in current assets,
except for maturities greater than 12 months
after the end of reporting period. These are
classified as non-current assets. The Company
and its Subsidiaries’ loans and receivables
comprise of “Cash and Cash Equivalents,
Trade Receivables, Other Receivables, Other
Current Financial Assets, Non-trade
Receivables From Related Parties and Other
Non-Current Financial Assets” in the
consolidated statements of financial position.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
46
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Aset Keuangan (Lanjutan) f. Financial assets (Continued)
Klasifikasi (Lanjutan) Classification (Continued)
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (c) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
instrumen non-derivatif yang ditentukan pada
kategori ini atau tidak diklasifikasikan pada
kategori yang lain. Aset keuangan tersedia untuk
dijual dimasukkan sebagai aset tidak lancar
kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen
bermaksud melepasnya dalam kurun waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan. Pada
tanggal 31 Desember 2018 and 2017, Perusahaan
dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan
tersedia untuk dijual.
Available-for-sale financial assets are non-
derivatives that are either designated in this
category or not classified in any of the other
categories. They are included in non-current
assets unless the investment matures or
management intends to dispose it within 12
months at the end of the reporting period. As
at December 31, 2018 and 2017, the Company
and its Subsidiaries have no available-for-sale
financial assets.
(d) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (d) Held to maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan dimana Perusahaan dan
Entitas Anak mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga
jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity financial assets are non-
derivative financial assets with fixed or
determinable payments and fixed maturity that the
group has the positive intention and ability to
hold until maturity, and which are not designated
at fair value through profit or loss or
a v a i l a b l e - f o r - s a l e . As a t December 31, 2018
and 2017, the Company and its Subsidiaries have
no held to maturity financial assets.
Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim
(reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal
dimana Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen
untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada
awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi untuk seluruh aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai
wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada
laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan
pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas
dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah
ditransfer dan Perusahaan dan Entitas Anak telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan
tersedia untuk dijual dan aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya
dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan
dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Regular purchases and sale of financial assets are
recognized on the trade date – the date on which the
Company and its Subsidiaries commits to purchase
or sell the asset. Investments are initially recognized
at fair value plus the transaction costs for all
financial assets nor carried at fair value through
profit or loss. Financial assets carried at fair value
through profit or loss is initially recognized at fair
value, and transaction costs are expensed in the
profit or loss. Financial assets are derecognized
when the rights to receive cash flows from the
investments have expired or have been transferred
and the Company and its Subsidiaries have
transferred substantially all the risks and rewards of
ownership. Available-for-sale financial assets and
financial assets at fair value through profit or loss
are subsequently carried at fair value. Loans and
receivables and held to maturity financial asset are
carried at amortized cost using the effective interest
method.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
47
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Aset Keuangan (Lanjutan) f. Financial assets (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan) Recognition and Measurement (Continued)
Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai
wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada
laporan laba rugi dalam “penghasilan
keuangan” dalam periode terjadinya.
Pendapatan dividen dari aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai
“penghasilan lain-lain” ketika Perusahaan dan
Entitas Anak berhak untuk menerima
pembayaran sudah ditetapkan. Pendapatan
bunga aset keuangan tersebut dicatat pada
“penghasilan keuangan”.
Net differences arising from changes in the fair
value of the “financial assets at fair value
through profit or loss” category are presented
in profit or loss within “finance income” in the
period in which they arise. Dividend income
from financial assets at fair value through profit
or loss is recognized in the profit or loss as part
of “other income” when the Company and its
Subsidiaries’ right to receive is declared.
Interest income from these financial assets is
included in the “finance income”.
Perubahan nilai wajar efek moneter dan non-
moneter yang diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual diakui pada penghasilan
komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary and
non-monetary securities classified as
available for sale are recognized in other
comprehensive income.
Ketika efek diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual telah dijual, akumulasi penyesuaian
nilai wajar yang diakui pada ekuitas dimasukkan
ke dalam laporan laba rugi sebagai “penghasilan
keuangan” atau “beban keuangan”.
When securities classified as available-for-sale are
sold, the accumulated fair value adjustments
recognized in equity are included in the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income as “finance income” or
“finance costs”.
Bunga atas efek yang tersedia untuk dijual dihitung
dengan menggunakan metode bunga efektif yang
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sebagai
“penghasilan keuangan”. Dividen dari instrumen
ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi sebagai bagian dari “penghasilan
lain-lain” ketika hak Perusahaan dan Entitas Anak
untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Interest on available-for-sale securities
calculated using the effective interest method is
recognized in the consolidated statement of
profit or loss and other of comprehensive
income as part of “finance income”. Dividends
on available-for-sale equity instruments are
recognized in the profit or loss as part of “other
income” when the Company and its
Subsidiaries’ right to receive is declared.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dan diakui sebagai “pendapatan bunga”.
Interest income on held-to-maturity financial
assets is included in the consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive
income and reported as “interest income”.
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang
sewaktu waktu bisa dicairkan dan investasi likuid
jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on
hand, deposits held at call with banks, other
short – term highly liquid investments with
original maturities of three months or less.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
48
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Piutang Usaha dan Lain-lain h. Trade and Other Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah terhutang dari
pelanggan atas penjualan barang dagangan atau
jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang
diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu
tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi
normal jika lebih panjang), piutang
diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak,
piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from
customers for product sold performed in the
ordinary course of business. If collection is
expected in one year or less (or in the normal
operating cycle of the business if longer), they
are classified as current assets. If not, they are
presented as non-current assets.
Piutang non-usaha dari pihak berelasi
merupakan saldo piutang yang terkait dengan
pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi
Perusahaan dan Entitas Anak.
Non-trade receivables from related parties are
receivables balance reflecting loan given to
related parties of the Company and its
Subsidiaries.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dikurangi provisi atas penurunan
nilai.
Trade and non-trade receivables are recognized
initially at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the effective
interest method, if the impact of discounting is
significant, less any provision for impairment.
Kolektabilitas piutang usaha dan piutang non-
usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang
diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara
langsung dengan mengurangi nilai tercatatnya.
Akun penyisihan digunakan ketika terdapat
bukti yang objektif bahwa entitas tidak dapat
menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan
persyaratan awal piutang.
Collectability of trade and non-trade receivables is
reviewed on an ongoing basis. Debts which are
known to be uncollectible are written off by
reducing the carrying amount directly. An
allowance account is used when there is objective
evidence that the Company and its Subsidiaries will
not be able to collect all amounts due according to
the original terms of the receivables.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit.
melakukan reorganisasi keuangan dan gagal
bayar atau menunggak pembayaran merupakan
indikator yang dianggap dapat menunjukkan
adanya penurunan nilai piutang.
Significant financial difficulties of the debtor,
probability that the debtor will enter bankruptcy
or financial reorganization and default or
delinquency in payments are considered
indicators that the trade receivable is impaired.
Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih
antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari
estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku
bunga efektif. Arus kas terkait dengan piutang
jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek
diskonto tidak material.
The amount of the impairment allowance is the
difference between the asset’s carrying amount
and the present value of estimated future cash
flows, discounted at the original effective
interest rate. Cash flows relating to short-term
receivables are not discounted if the effect of
discounting is immaterial.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
49
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Piutang Usaha dan Lain-lain (Lanjutan) h. Trade and Other Receivables (Continued)
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif
konsolidasian sebagai “Beban Penurunan Nilai”.
Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha
yang rugi penurunan nilainya telah diakui. dan
tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya,
maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan
mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang
selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang
yang sebelumnya telah dihapusbukukan dan
dikreditkan terhadap “pendapatan (beban) lain-
lain, bersih” pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The amount of the impairment loss is recognized
in the consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income within
“Impairment charges”. When a trade and non-
trade receivables for which an impairment
allowance had been recognized becomes
uncollectible in a subsequent period, it is
written off against the allowance account.
Subsequent recoveries of amounts previously
written off are credited against “miscellaneous
income (expense), net” in the consolidated
statements of profit or loss and other
comprehensive income.
i. Instrumen Keuangan Disalinghapus i. Offsetting Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan jumlah netonya
dilaporkan pada posisi keuangan ketika terdapat
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang diakui tersebut
dan adanya niat untuk menyelesaikan secara
neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and
the net amount is reported in the consolidated
statements of financial position when there is a
legally enforceable right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle on a
net basis, or realize the asset and settle the
liability simultaneously.
j. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan j. Impairment of Financial Assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasi pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi dinilai
pada setiap tanggal pelaporan untuk
menentukan apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan akan mengalami penurunan nilai jika
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset
tersebut. dan akibat peristiwa merugikan yang
berdampak pada estimasi arus kas atas aset
tersebut di masa depan yang dapat diperkirakan
secara andal.
A financial asset not classified as at fair value
through profit or loss is assessed at each
reporting date to determine whether there is
objective evidence that it is impaired. A
financial asset is impaired if there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that occurred after the initial
recognition of the asset, and that loss event had
an impact on the estimated future cash flows of
that asset that can be estimated reliably.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
50
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (Lanjutan) j. Impairment of Financial Assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau
tunggakan pembayaran oleh debitur, jumlah
yang direstrukturisasi kepada Perusahaan dan
Entitas Anak yang tidak mungkin diberikan jika
debitur tidak mengalami kesulitan keuangan,
adanya kemungkinan bahwa debitur akan
dinyatakan pailit, perubahan status pembayaran
yang merugikan pemberi pinjaman, dan kondisi
ekonomi yang berhubungan dengan hilangnya
pasar aktif untuk suatu aset keuangan sebagai
jaminan.
Objective evidence that financial assets are
impaired includes default or delinquency by a
debtor, restructuring of an amount due to the
Company and its Subsidiaries on terms that
the debtor would not consider otherwise,
indications that a debtor or issuer will enter
bankruptcy, adverse changes in the payment
status of borrowers or issuers, economic
conditions that correlate with defaults or the
disappearance of an active market for a
security.
Perusahaan dan Entitas Anak akan
mempertimbangkan bukti penurunan nilai dari
aset keuangan (pinjaman yang diberikan dan
piutang) yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, baik secara spesifik maupun secara
kolektif. Untuk semua aset yang signifikan
secara individual, penurunan nilai diukur secara
spesifik. Dalam hal penurunan nilai tidak dapat
ditentukan secara spesifik, maka penurunan
nilai akan diukur secara kolektif dengan
penurunan nilai yang telah terjadi namun belum
diidentifikasi. Untuk aset yang tidak signifikan
secara individual, penurunan nilai diukur secara
kolektif dengan mengelompokkan aset
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
The Company and its Subsidiaries considers
evidence of impairment for financial assets
(loans and receivables) measured at
amortized cost both at specific asset level and
collective level. All individually significant
assets are assessed for specific impairment.
Those found not to be specifically impaired
are then collectively assessed for any
impairment that has been incurred but not yet
identified. Assets that are not individually
significant are collectively assessed for
impairment by grouping together assets with
similar risk characteristics.
Dalam menentukan penurunan nilai secara
kolektif, Perusahaan dan Entitas Anak
menggunakan data tren historis dari probabilitas
tingkat kegagalan, waktu pemulihan dan jumlah
kerugian yang terjadi, yang kemudian
disesuaikan dengan pertimbangan manajemen
mengenai apakah ada kondisi ekonomi dan
kredit yang akan menyebabkan kerugian yang
lebih besar atau lebih kecil dari yang disarankan
oleh tren historis tersebut.
In assessing collective impairment, the
Company and its Subsidiaries uses historical
trends of the probability of default, the timing
of recoveries and the amount of loss incurred,
adjusted for management’s judgment as to
whether current economic and credit
conditions are such that the actual losses are
likely to be greater or lesser than suggested
by historical trends.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
51
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (Lanjutan) j. Impairment of Financial Assets (Continued)
Rugi penurunan nilai sehubungan dengan aset
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi dihitung sebagai selisih antara
nilai tercatat dengan nilai kini dari estimasi arus
kas masa depan yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif dari
aset tersebut. Kerugian diakui dalam laporan
laba rugi dan pendapatan komprehensif
konsolidasian dan tercermin dalam akun
penurunan nilai terhadap pinjaman yang
diberikan dan piutang. Bunga atas penurunan
nilai tetap diakui. Ketika terdapat peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui dan
menyebabkan jumlah kerugian atas penurunan
nilai berkurang, maka pengurangan atas
penurunan nilai harus dipulihkan melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
An impairment loss in respect of a financial
asset measured at amortized cost is calculated
as the difference between its carrying amount
and the present value of the estimated future
cash flows discounted at the asset’s original
effective interest rate. Losses are recognized in
the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income and reflected in an
impairment account against loans and
receivables. Interest on the impaired asset
continues to be recognized. When an event
occurring after the impairment was recognized
causes the amount of impairment loss to
decrease, the decrease in impairment loss is
reversed through consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income.
k. Persediaan k. Inventories
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai
realisasi neto mana yang lebih rendah. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang, yang meliputi semua biaya dalam
memperoleh persediaan, produksi atau biaya
konversi, dan biaya lainnya yang terjadi dalam
membawanya kedalam lokasi dan kondisi yang
ada. Dalam hal persediaan yang diproduksi dan
barang dalam proses, biaya mencakup bagian
yang sesuai atas overhead produksi terkait
berdasarkan kapasitas operasi normal. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam
kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk melakukan penjualan tersebut.
Inventories are carried at the lower of cost and
net realizable value. Cost of inventories is
determined using the weighted average method,
and includes expenditure incurred in acquiring
the inventories, production or conversion costs,
and other costs incurred in bringing them to
their existing location and condition. In the case
of manufactured inventories and work in
progress, cost includes an appropriate share of
production overheads based on normal
operating capacity. Net realizable value is the
estimated selling price in the ordinary course of
business less the estimated costs of completion
and the estimated costs necessary to make the
sale.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
52
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Persediaan (Lanjutan) k. Inventories (Continued)
Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan
persediaan yang usang dan lambat bergerak
ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan
atau penjualan masing-masing jenis persediaan
pada masa mendatang. Jumlah setiap penurunan
nilai persediaan menjadi nilai realisasi bersih
dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai
beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut. Jumlah setiap pemulihan
kembali atas penurunan nilai persediaan yang
timbul dari meningkatnya nilai realisasi bersih
diakui sebagai pengurang terhadap jumlah
persediaan yang diakui dan diakui sebagai beban
pada periode pemulihan kembali terjadi.
A provision for impairment regarding the
obsolete and slow moving inventory is
determined on the basis of estimated future
usage or sale of individual inventory items. The
amount of any write-down of inventories to net
realizable value and all losses of inventories are
recognized as an expense in the period the
write-down or loss occurs. The amount of any
reversal of any write-down of inventories,
arising from an increase in net realizable value,
is recognized as a reduction in the amount of
inventories recognized as an expense in the
period in which the reversal occurs.
l. Biaya yang dibayar di muka dan Uang Muka l. Prepaid Expenses and Advances
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat
masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus. Uang muka adalah bagian dari
kontrak yang dibayarkan atau diterima di muka
untuk barang dan jasa. Uang muka dicatat sebagai
aset pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Prepaid expenses are charged to operations
over the periods benefit using the straight-line
method. Advances is part of contractually due
that is paid or received in advance for goods
and services. Advances are recorded as asset on
the consolidated statements of financial
positions.
m. Aset Tetap m. Property, Plant and Equipment
Aset tetap diukur sebesar biaya perolehan,
dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk
menerapkan model biaya.
Items of property, plant and equipment are
measured at cost, less accumulated depreciation
and any accumulated impairment losses, if any,
since the Company and its Subsidiaries adopt
the cost model.
Biaya perolehan meliputi pengeluaran yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan aset tersebut.
Cost includes expenditure that is directly
attributable to the acquisition of the asset.
Ketika bagian dari suatu aset tetap memiliki
masa manfaat yang berbeda, maka aset tetap
tersebut dicatat sebagai item yang terpisah dari
aset tetap secara keseluruhan (komponen
utama).
When parts of an item of property, plant and
equipment have different useful lives, they are
accounted for as separate items (major
components) of property, plant and equipment.
Keuntungan atau kerugian atas penjualan suatu
aset tetap (yang dihitung sebagai perbedaan
antara hasil penjualan bersih dari pelepasan dan
jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian
Any gain or loss on disposal of an item of
property, plant and equipment (calculated as the
difference between the net proceeds from
disposal and the carrying amount of the item) is
recognized in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
53
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Property, Plant and Equipment (Continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui
hanya jika terdapat kemungkinan besar bahwa
manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir
ke Perusahaan dan Entitas Anak. Biaya
perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada
saat terjadinya.
Subsequent expenditure is capitalized only when
it is probable that the future economic benefits
associated with the expenditure will flow to the
Company and its Subsidiaries. Ongoing repairs
and maintenance are expensed as incurred.
Aset tetap disusutkan dari tanggal dimana aset
tetap tersebut tersedia untuk digunakan atau
pada saat dimana aset tersebut diselesaikan dan
siap untuk digunakan dalam hal aset tersebut
dibangun sendiri.
Items of property, plant and equipment are
depreciated from the date they are available for
use or, in respect of self-constructed assets,
from the date that the asset is completed and
ready for use.
Penyusutan dihitung berdasarkan biaya
perolehan dari aset tetap dikurangi dengan
estimasi nilai sisa dari aset tersebut dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaatnya. Penyusutan secara
umum diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian,
kecuali jumlah tersebut termasuk dalam nilai
tercatat aset lainnya.
Depreciation is calculated to write off the cost
of items of property, plant and equipment less
their estimated residual values using the
straight-line basis over their estimated useful
lives. Depreciation is generally recognized in
the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income, unless the amount
is included in the carrying amount of another
asset.
Metode penyusutan, masa manfaat dan nilai sisa
aset ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan
dan disesuaikan, jika diperlukan.
Depreciation methods, useful lives and residual
values are reviewed at each reporting date and
adjusted if appropriate.
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode
garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai
berikut:
Depreciation is recognized on straight-line
basis to write down the depreciable amount of
property, plant and equipment. The estimated
useful lives are as follows:
Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana 20 Building and improvement
Mesin dan peralatan 3 – 20 Machinery and equipment
Kendaraan 5 Transportation equipment
Peralatan kantor 5 Office equipment
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal
diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah,
biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya
terkait dengan pembaharuan hak atas tanah
diakui sebagai aset tidak berwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights
are recognized as part of the acquisition cost of
the land, and these costs are not depreciated.
Cost related to renewal of land rights are
recognized as intangible assets and amortized
during the period of the land rights.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
54
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Aset dalam penyelesaian n. Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aset tetap. Akumulasi penyusutan akan
direklasifikasi ke aset tetap ketika konstruksi
telah diselesaikan dan aset sudah siap untuk
digunakan.
Construction in progress is stated at cost and
presented as part of property, plant and
equipment. The accumulated cost will be
reclassified to appropriate property, plant and
equipment account when the construction is
substantially completed and the asset is ready
for its intended use.
o. Aset Tidak Berwujud o. Intangible Asset
Biaya perpanjangan atau pembaharuan hak atas
tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan
akan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun.
Cost associated with the renewal of legal titles
on the landrights are deferred and amortized
during twenty (20) years.
p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan p. Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
dan Entitas Anak menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian tahunan atas penurunan nilai aset
tertentu diperlukan, maka Perusahaan membuat
estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the
Company and its Subsidiaries assesses whether
there is an indication that an asset may be
impaired. If any such indication exists, the
recoverable amount is estimated for the
individual asset.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar
daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut dianggap mengalami penurunan nilai
dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkannya, dan diakui sebagai
“Rugi Penurunan Nilai” pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehesif lain konsolidasian.
The recoverable amount of an asset is the
higher of the asset’s fair value less costs to sell
and its value in use. Where the carrying amount
of the asset exceeds its recoverable amount, the
assets is considered impaired and is written
down to its recoverable amount. Impairment
loss of continuing operations are recognized in
the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income as “Impairment
Loss”.
Pembalikan atas rugi penurunan nilai diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehesif lain konsolidasian. Setelah
pembalikan tersebut, beban penyusutan atas aset
tersebut dikoreksi pada periode mendatang
dengan dialokasikan kepada nilai tercatat aset
yang direvisi dikurangi dengan nilai residu,
dengan dasar sistematis selama sisa masa
manfaat aset.
Reversal of an impairment loss is recognized in
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income. After such
reversal, the depreciation charge on that asset
is adjusted in future period to allocate the
asset’s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
55
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
q. Sewa q. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan
atau mengandung sewa dibuat berdasarkan
substansi perjanjian itu sendri dan penilaian
apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung
dari penggunaan aset tertentu, dan apakah
perjanjian memberikan hak untuk menggunakan
aset. Sewa dimana sebagian besar risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
dipertahankan oleh pemberi sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif
yang diterima dari pemberi sewa) dibebankan
pada laporan laba rugi dan pendapatan
komprehensif konsolidasian dengan
menggunakan metode garis lurus selama periode
sewa.
Determination whether an arrangement is, or
contains, a lease is made based on the substance
of the arrangement and assessment of whether
fulfillment of the arrangement is dependent on
the use of a specific asset or assets, and the
arrangement convey a right to use the asset.
Leases in which a significant portion of the risks
and rewards of ownership are retained by the
lessor are classified as operating leases.
Payments made under operating lease (net of
any incentives received from the lessor) are
charged to consolidated statements of profit or
loss and other comprehensive income on a
straight-line basis over the term of the lease.
r. Liabilitas Keuangan r. Financial Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui
liabilitas pada tanggal diperdagangkan, yang
mana pada tanggal tersebut. Perusahaan dan
Entitas Anak menjadi salah satu pihak yang ada
di dalam perjanjian kontrak dari suatu
instrumen keuangan.
The Company and its Subsidiaries initially
recognizes liabilities on the date that they are
originated. All other financial liabilities are
recognized initially on the trade date, which is
the date that the Company and its Subsidiaries
becomes a party to the contractual provisions of
the instrument.
Perusahaan dan En t i tas Anak
mengklasifikasikan liabilitas keuangan non-
derivatif kedalam kategori Utang Usaha, Biaya
yang masih harus dibayar, Liabilitas Imbalan
Kerja Jangka Pendek, Utang Bank, Utang
Terjamin, Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Lainnya, dan Pinjaman dari institusi keuangan
lain (seperti: utang kredit pembiayaan, wesel
bayar tidak terjamin, dan pinjaman modal).
Liabilitas keuangan ini pada saat pengakuan
awal diakui sebesar nilai wajarnya setelah
dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Setelah
pengakuan awal, liabilitas keuangan ini diukur
sebesar biaya perolehan yang diamortisasi.
Selisih antara penerimaan (dikurangi biaya
transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif
lain konsolidasian selama periode liabilitas
dengan menggunakan metode bunga efektif.
The Company and its Subsidiaries classify non-
derivative financial liabilities into the other
financial liabilities category which comprise
Trade Payables, Accrued Expenses, Short-term
Employee Benefitd Liabilities, Bank Loans,
Secured Debts, Other Current Financial
Liabilities, and Borrowing from Other Financial
Institution (such as: Credit Financing Payables,
Unsecured Notes Payable and Capex Loans).
Such financial liabilities are recognized initially
at fair value less any directly attributable
transaction costs. Subsequent to initial
recognition, these financial liabilities are
measured at amortized cost; any difference
between the proceeds (net of transaction costs)
and the redemption value is recognized in the
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income over the period of
the borrowings using the effective interest
method.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
56
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) r. Financial Liabilities (Continued)
Utang Bank, Utang Terjamin, dan Pinjaman
dari Institusi Keuangan Lain diterima untuk
mendukung pendanaan jangka pendek atas
operasional.
Bank Loans, Secured Debts, Borrowing from
Other Financial Institution are raised for
support of short-term funding of the Company’s
operations.
Utang usaha adalah kewajiban membayar
barang atau jasa yang telah diterima dalam
kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang
usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka
pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam
waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus
operasi normal, jika lebih lama). Jika tidak,
utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka
panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods
or services that have been acquired in the
ordinary course of business from suppliers.
Accounts payable are classified as current
liabilities if payment is due within one year or
less (or in the normal operating cycle of the
business if longer). If not, they are presented as
non-current liabilities.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara
liabilitas dan beban keuangan sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga efektif atas
saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban
keuangan yang terkait setelah dikurangi dengan
beban keuangan dimasukkan ke dalam “Utang
Sewa Pembiayaan”. Elemen bunga dari beban
keuangan dibebankan pada laporan laba rugi
dan pendapatan komprehensif la in
konsolidasian selama periode sewa sehingga
menghasilkan tingkat bunga yang efektif untuk
saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode.
Each payment is allocated between the liability
and finance charges so as to achieve a effective
rate on the finance balance outstanding. The
corresponding financing obligations, net of
finance charges, are included in “Credit
Financing Payables”. The interest element of
the finance cost is charged to the consolidated
statements of profit or loss and other
comprehensive income over the term of
financing so as to produce an effective interest
rate on the remaining balance of the liability for
each period.
Pinjaman jangka panjang pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar, setelah dikurangi biaya
transaksi. Pinjaman selanjutnya dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi; perbedaan antara
hasil (setelah dikurangi biaya transaksi) dan
nilai penebusan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian selama periode pinjaman dengan
menggunakan metode bunga efektif.
Long-term loans are recognized initially at fair
value, net of transaction costs incurred.
Borrowings are subsequently carried at
amortized cost; any difference between the
proceeds (net of transaction costs) and the
redemption value is recognized in the
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income over the period of
the borrowings using the effective interest
method.
Perusahaan dan Entitas Anak menghapus suatu
liabilitas keuangan hanya jika liabilitas tersebut
dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its Subsidiaries derecognizes
a financial liability when its contractual
obligations are discharged, cancelled or
expired.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
57
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
s. Penentuan Nilai Wajar s. Determination of Fair Value
Nilai wajar merupakan jumlah pada instrumen
keuangan yang bisa dipertukarkan dalam
transaksi saat ini dengan pihak-pihak yang
tersedia, selain penjualan secara paksa atau
likuidasi. Nilai wajar diperoleh dari harga pasar
atau diskonto arus kas, yang mana yang lebih
sesuai.
Fair value is defined as the amount at which the
financial instruments could be exchanged in a
current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arm’s length transaction,
other than in a forced sale or liquidation. Fair
values are obtained from quoted prices,
discounted cash flow models, as appropriate.
Nilai wajar dikurangi estimasi penyesuaian
kredit untuk aset dan liabilitas keuangan dengan
waktu jatuh tempo kurang dari setahun
diasumsikan akan mendekati nilai wajarnya.
Nilai wajar dari liabilitas keuangan untuk tujuan
pelaporan diestimasikan dengan cara
mendiskontokan arus kas kontraktual di masa
yang akan datang dengan tingkat bunga pasar
kini atas instrumen keuangan yang serupa bagi
entitas.
The fair values less any estimated credit
adjustments for financial assets and liabilities
with a maturity of less than one year are
assumed to approximate their fair values. The
fair value of financial liabilities for disclosure
purposes is estimated by discounting the future
contractual cash flows at the current market
interest rate available to the entity for similar
financial instruments.
t. Hibah Pemerintah t. Government Grant
Hibah Pemerintah adalah bantuan Pemerintah
dalam bentuk transfer sumber daya untuk suatu
entitas sebagai imbalan atas masa lalu atau masa
depan sesuai dengan kondisi tertentu yang
berkaitan dengan kegiatan operasional entitas.
Dan hibah yang terkait dengan aset adalah
hibah Pemerintah yang kondisi utamanya adalah
bahwa entitas yang memenuhi syarat harus
melakukan pembelian, membangun, atau
membeli aset jangka panjang.
Government grants are assistance by
Government in the form of transfers of resources
to an entity in return for past or future
compliance with certain conditions relating to
the operating activities of the entity. The grants
related to assets are government grants whose
primary condition is that an entity qualifying for
them should purchase, construct or otherwise
acquire long-term assets.
Hibah Pemerintah diakui jika terdapat
keyakinan memadai bahwa entitas akan
mematuhi kondisi yang melekat pada hibah
tersebut, dan hibah akan diterima.
A Government grant is recognized only when
there is reasonable assurance that the entity will
comply with any conditions attached to the
grant and the grant will be received.
Ada dua pendekatan akuntansi untuk Hibah
Pemerintah diantaranya pendekatan modal,
dimana hibah diakui di luar laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, dan pendekatan penghasilan,
dimana hibah diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian untuk satu atau lebih periode.
There are two broad approaches to the
accounting for government grants: the capital
approach, under which a grant is recognized
outside the consolidated statements of profit or
loss and other comprehensive income, and the
income approach, under which a grant is
recognized in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income
over one or more period.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
58
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
t. Hibah Pemerintah (Lanjutan) t. Government Grant (Continued)
Perusahaan memilih untuk menerapkan pendekatan
penghasilan dan mengakui hibah Pemerintah
melalui pendapatan ditangguhkan, yang kemudian
akan diamortisasi menjadi pendapatan selama
periode yang sama dengan biaya yang berhubungan
dengan aset tetap tersebut secara sistematis
(20 tahun).
The Company adopts the income approach model
and they recognized a government grants through
deferred income. It will be amortized as income
over the period necessary to match them with
related cost of property, plant and equipment, for
which they are intended to compensate, on a
systematic basis (20 years).
u. Imbalan Kerja u. Employment Benefit
(i) Imbalan kerja jangka pendek (i) Short-term employee benefits liabilities
Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang
terdiri dari gaji dan imbalan terkait, bonus,
insentif, dan imbalan kerja jangka pendek lain
diakui sebagai biaya yang tidak didiskonto saat
karyawan telah memberikan jasa kepada
Perusahaan.
The short-term employee benefits consist of
salary and related remuneration, bonuses,
incentives, and other short-term employee
benefits which are recognized as expense and
are not discounted when the employee has
provided services to the Company.
(ii) Imbalan pasca kerja (ii) Post-employment obligation
Imbalan pasca kerja seperti pembayaran
pensiun, pesangon dan uang jasa dihitung
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan dan
Entitas Anak memiliki kewajiban pembayaran
lebih lanjut jika manfaat yang diberikan oleh
program yang ada tidak cukup untuk menutupi
kewajiban sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Post-employment benefits such as retirement,
severance and service payments are calculated
based on Labor Law No. 13/2003. In
accordance with Law 13/2003, the Company
and its Subsidiaries have further payment
obligations if the benefits provided by the
existing plan do not adequately cover the
obligations under Law 13/2003.
Sehubungan dengan program imbalan pasti.
liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan
sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
akhir periode laporan dikurangi nilai wajar aset
program. Kewajiban imbalan pasti dihitung
setiap tahun oleh aktuaris yang independen
dengan menggunakan metode projected unit
kredit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
keluar yang diestimasi dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi pemerintah (dikarenakan
saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi
perusahaan yang berkualitas tinggi) yang
didenominasikan dalam mata uang dimana
imbalan akan di bayarkan dan memiliki jangka
waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu
kewajiban pensiun.
The liability recognized in the consolidated
statement of financial position in respect of
defined benefit pension plans is the present value
of the defined benefit obligation at the end of the
reporting period less the fair value of plan assets.
The defined benefit obligation is calculated
annually by independent actuaries using the
projected unit credit method. The present value of
the defined benefit obligation is determined by
discounting the estimated future cash outflows
using interest rates of government bonds
(considering currently there is no deep market for
high-quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the benefits
will be paid, and that have terms to maturity
approximating to the terms of the related pension
obligation.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
59
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
u. Imbalan Kerja (Lanjutan) u. Employment Benefit (Continued)
(ii) Imbalan pasca kerja (Lanjutan) (ii) Post-employment obligation (Continued)
Pada umumnya, program imbalan pasti
ditentukan berdasarkan jumlah imbalan
pensiun yang akan diterima seorang pekerja
pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh
satu faktor atau lebih. misalnya usia, masa
bekerja, dan kompensasi.
Typically, defined benefit plans define an
amount of pension benefit that an employee
will receive on retirement, usually dependent
on one or more factors such as age, years of
service and compensation.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
keluar yang diestimasi dengan menggunakan
tingkat bunga Obligasi Pemerintah
(dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif
untuk obligasi Perusahaan dan Entitas Anak
yang berkualitas tinggi) yang
didenominasikan dalam mata uang dimana
imbalan akan dibayarkan dan memiliki
jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka
waktu kewajiban pensiun.
The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using interest
rates of Government Bonds (considering
currently there is no deep market for high-
quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the
benefits will be paid, and that have terms to
maturity approximating to the terms of the
related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan
dalam asumsi asumsi aktuarial langsung
diakui seluruhnya melalui penghasilan
komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gains and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions charged or credited
to equity in other comprehensive income in
the period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan
laba rugi. Keuntungan dan kerugian dari
kurtailmen atau penyelesaian program
manfaat pasti diakui dilaba rugi ketika
kurtailmen atau penyelesaian tersebut
terjadi.
Past -service costs are recognised
immediately in profit or loss. Gains or losses
on the curtailment or settlement of a defined
benefit plan are recognised in profit or loss
when the curtailment or settlement occurs.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
60
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
u. Imbalan Kerja (Lanjutan) u. Employment Benefit (Continued)
(iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja (iii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang
ketika Perusahaan dan Entitas Anak
memberhentikan hubungan kerja sebelum
usia pensiun normal, atau ketika seorang
pekerja menerima penawaran mengundurkan
diri secara sukarela dengan kompensasi
imbalan pesangon. Perusahaan dan Entitas
Anak mengakui pesangon pemutusan
kontrak kerja ketika dapat ditunjukkan
bahwa Perusahaan dan Entitas Anak
berkomitmen un tuk melakukan
pemberhentian yang ditunjukkan dengan
adanya perencanaan yang rinci dan formal
untuk memutuskan hubungan kerja dengan
karyawan. Dalam hal menyediakan
pesangon sebagai penawaran untuk
mengundurkan diri secara sukarela,
pesangon pemutusan kontrak kerja diukur
berdasarkan jumlah karyawan yang
diharapkan menerima penawaran tersebut.
Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12
bulan setelah periode pelaporan
didiskontokan menjadi nilai kini.
The Company and its Subsidiaries shall
recognize termination benefits as a liability
and an expense when, and only when, the
Company and its Subsidiaries are
demontrably committed to either, terminate
the employment of employee before the
normal retirement date, or provide
termination benefits as a result of an offer
made in order to encourage voluntary
redundancy based on a detailed formal plan
and without realistic possibility of
withdrawal. Where termination benefits fall
due more than 12 months after the reporting
period, they should be discounted using the
discount rate.
(iv) Bonus (iv) Bonus
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui
liabilitas dan beban untuk bonus berdasarkan
rumusan yang mempertimbangkan laba yang
dapat diatribusikan kepada pemegang saham
setelah penyesuaian tertentu. Perusahaan dan
Entitas Anak mengakui provisi ketika
diwajibkan secara kontrak atau terdapat
praktik masa lalu yang menyebabkan
kewajiban konstruktif.
The Company and its Subsidiaries
recognized a liability and an expense for
bonuses based on a formula that takes into
consideration the profit attributable to the
Company and its Subsidiaries’ shareholder
after certain adjustments. The Company and
its Subsidiaries recognized a provision
where contractually obliged or where there
is a past practice that has created a
constructive obligation.
v. Pajak Penghasilan v. Income Tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang diakui di
penghasilan komprehensif lain atau langsung
diakui ke ekuitas.
The income tax expense comprises current and
deferred income tax. Tax is recognized in the
consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income account, except to
the extent that it relates to items recognized
directly to equity and other comprehensive
income.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
61
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
v. Pajak Penghasilan (Lanjutan) v. Income Tax (Continued)
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan, di negara dimana Perusahaan dan
Entitas Anak beroperasi dan menghasilkan
pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik
mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat
Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi
dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan
interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan
provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan
dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the
basis of the tax laws enacted or substantively
enacted at the reporting date. Management
periodically evaluates positions taken in tax
returns with respect to situations in which
applicable tax regulation is subject to
interpretation. It establishes provision where
appropriate on the basis of amounts expected to be
paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan
menggunakan metode balance sheet untuk semua
perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak
aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan
tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif
pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada akhir periode pelaporan dan
diharapkan diterapkan ketika aset pajak
penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas
pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. Aset
pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika
besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak
di masa depan akan memadai untuk dikompensasi
dengan perbedaan temporer yang masih dapat
dimanfaatkan.
Deferred income tax is recognized, using balance
sheet method, on temporary differences arising
between the tax bases of assets and liabilities and
their carrying amounts in the consolidated
financial statements. Deferred income tax is
determined using tax rates that have been enacted
or substantially enacted as at the reporting period
and is expected to apply when the related deferred
income tax asset is realized or the deferred income
tax liability is settled. Deferred income tax assets
are recognized only to the extent that it is probable
that future taxable profit will be available against
which the temporary differences can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan banding,
apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut
ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian
yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka
koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap
liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat
pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat
dimana berdasarkan pengetahuan dari
perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan
kasus Perusahaan dan Entitas Anak yang sedang
dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari
Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana
hasil yang diharapkan dari proses banding
Perusahaan dan Entitas Anak secara signifikan
tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan
liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak
diakui.
Amendments to tax obligations are recorded when
an assessment is received or, for assessment
amounts appealed against by the Company and its
Subsidiaries, when: (1) the result of the appeal is
determined, unless there is significant uncertainty
as to the outcome of such appeal, in which case the
impact of the amendment of tax obligations based
on an assessment is recognized at the time making
such appeal, or (2) at the time based on knowledge
of developments in similar cases involving matters
appealed by the Company and its Subsidiaries,
based on rulings by the Tax Court or the Supreme
Court, that a positive outcome to the Company and
its Subsidiaries’ appeals is adjudged to be
significantly uncertain, in which event the impact
of an amendment of tax obligations based on the
assessment amounts appealed is recognized.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
62
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
v. Pajak Penghasilan (Lanjutan) v. Income Tax (Continued)
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan
dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini
dan apabila aset dan liabilitas pajak tangguhan
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. baik
atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda
dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian
saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are
offset when there is a legally enforceable right to
offset current tax assets against current tax
liabilities and when the deferred income taxes
assets and liabilities relate to income taxes levied
by the same taxation authority on either the same
taxable entity or different taxable entities where
there is an intention to settle the balances on a net
basis.
w. Tambahan Modal Disetor w. Additional Paid-in Capital
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi
saham kepada masyarakat ditangguhkan dan
diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun
berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun 1997.
Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi
menjadi lima tahun. Berdasarkan Surat Keputusan
BAPEPAM KEP–No.06/PM/2000 tanggal
13 Maret 2000, beban emisi saham secara
retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan
Modal Disetor”.
Expenses related to the issuance of the Company’s
shares to the public were deferred and amortized
over a ten-year period using the straight-line
method. In 1997, the Company opted to amortize
the remaining balance of this account over five
years. Based on BAPEPAM’s decision letter KEP-
No.06/PM/2000 dated March 13, 2000, the share
issuance costs were retroactively recorded into
“Additional Paid-in Capital”.
x. Pengakuan Pendapatan dan Beban x. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang
diterima atau akan diterima dari penjualan barang
dan jasa dalam kegiatan usaha normal Perusahaan
dan Entitas Anak. Pendapatan disajikan neto
setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur,
potongan harga, dan diskon.
Revenue comprises the fair value of the
consideration received or receivable for the sale of
goods in the ordinary course of the Company and
its Subsidiaries’ activities. Revenue is shown net of
value-added tax, returns, rebates and discounts.
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pendapatan
ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara
andal, besar kemungkinan manfaat ekonomis masa
depan akan mengalir kvepada entitas dan kriteria
tertentu telah dipenuhi untuk setiap aktivitas
Perusahaan dan Entitas Anak seperti dijelaskan
dibawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak
menggunakan hasil historis, dengan
mempertimbangkan tipe pelanggan, tipe transaksi,
dan persyaratan setiap transaksi sebagai dasar
estimasi.
The Company and its Subsidiaries recognizes revenue
when the amount of revenue can be reliably
measured; it is probable that future economic benefits
will flow to the entity; and when specific criteria have
been met for each of the Company and its
Subsidiaries’ activities as described below. The
Company and its Subsidiaries bases its estimates on
historical results, taking into consideration the type of
customer, the type of transaction and the specifics of
each arrangement.
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada
entitas dan pendapatan tersebut harus dapat diukur
secara andal. Kriteria pengakuan secara khusus
harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable
that the economic benefits will flow to the entity and
the revenue can be reliably measured. The following
specific recognition criteria must also be met before
revenue is recognized:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
63
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) x. Revenue and Expense Recognition (Continued)
(i) Penjualan barang – Pendapatan diakui pada
saat risiko dan manfaat dari kepemilikan
barang berpindah kepada pembeli, biasanya
pada saat barang telah diserahkan kepada
pelanggan.
(ii) Pendapatan bunga – Pendapatan diakui
sebagai pendapatan bunga berdasarkan
metode efektif dari aset tersebut.
(i) Sale of goods – Revenue is recognized when the
risks and rewards of ownership of the goods
have passed to the buyer, i.e. generally when
the goods are delivered to the customers.
(ii) Interest income – Revenue is recognized as
the interest accrues taking into account the
effective yield of the asset.
Beban diakui pada saat pemanfaatan jasa atau
pada tanggal terjadinya.
Expenses are recognized upon utilization of the
service or at the date they are incurred.
y. Laba (Rugi) Per Saham y. Earnings per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan
membagi laba (rugi) bersih yang tersedia bagi
pemegang saham Perusahaan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
pada periode berjalan.
Basic earnings per share are calculated by
dividing the profit (loss) attributable to the
equity holders of the Company by the weighted
average number of ordinary shares outstanding
during the period.
Untuk tujuan perhitungan laba per saham
dilusian. Perusahaan menyesuaikan laba atau
rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa Perusahaan dengan efek setelah
pajak bunga yang diakui dalam periode tersebut
terkait dengan obligasi konversi.
For purposes of calculating diluted earnings per
share, the profit or loss attributable to the
Company’s ordinary equity holders will be
adjusted for the after-tax effects of interest
recognized during the period on convertible
bonds.
z. Informasi Segmen z. Segment Information
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang
konsisten dengan pelaporan internal yang
diberikan kepada pengambil keputusan operasi
utama. Pengambil keputusan operasi utama,
yang bertanggung jawab mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen
operasi, telah diidentifikasi adalah Dewan
Direksi sebagai pengambil keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to
the chief operating decision-maker. The chief
operating decision-maker, who is responsible for
allocating resources and assessing performance of
the operating segments, has been identified as
Board of Directors that makes strategic decisions.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
64
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
z. Informasi Segmen (Lanjutan) z. Segment Information (Continued)
Suatu segmen operasi merupakan suatu
komponen di dalam entitas:
1. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan
dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
2. yang hasil operasinya dikaji ulang secara
regular oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut
dan menilai kinerjanya; dan
3. dimana tersedia informasi keuangan yang
dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an
entity:
1. that engages in business activities from which
it may earn revenue and incur expenses
(including revenue and expenses relating to
the transaction with other components of the
same entity);
2. whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments and
assess its performance; and;
3. for which discrete financial information is
available.
aa. Provisi aa. Provisions
Provisi diakui jika, sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu, Perusahaan dan Entitas Anak
memiliki kewajiban hukum maupun konstruktif
yang dapat diestimasi dengan handal, dan besar
kemungkinan arus keluar manfaat ekonomi
akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
tersebut. Provisi ditentukan dengan
mendiskontokan arus kas yang diharapkan
dimasa depan pada tingkat sebelum pajak yang
mencerminkan penilaian pasar saat ini atas nilai
waktu uang dan risiko spesifik terhadap
kewajiban tersebut. Unwinding diskon diakui
sebagai beban keuangan.
A provision is recognized if, as a result of a past
event, the Company and its Subsidiaries have a
present legal or constructive obligation that can
be estimated reliably, and it is probable that an
outflow of economic benefits will be required to
settle the obligation. Provisions are determined
by discounting the expected future cash flows at
a pre-tax rate that reflects current market
assessments of the time value of money and the
risks specific to the liability. The unwinding of
the discount is recognized as finance cost.
ab. Kontinjensi ab. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian. Namun pengungkapan tidak
diperlukan jika arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi
kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian jika adanya
kemungkinan arus masuk dari manfaat
ekonomi.
Contingent liabilities are not recognized in the
consolidated financial statements but are
disclosed in the notes to the consolidated
financial statements unless the possibility of an
outflow of resources embodying economic
benefits is remote. Contingent assets are not
recognized in the consolidated financial
statements but are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements when an
inflow of economic benefits is probable.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
65
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
ac. Peristiwa setelah tanggal neraca ac. Events after the reporting period
Peristiwa setelah tanggal neraca yang
menyediakan informasi tambahan tentang posisi
Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa
penyesuaian) disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasian jika material. Peristiwa setelah
tanggal neraca yang bukan merupakan peristiwa
penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian apabila
material.
Post year-end events that provide additional
information about the Company and its
Subsidiaries’ positions at the reporting date
(adjusting events) are reflected in the
consolidated financial statements when
material. Post year-end events that are not
adjusting events are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements when
material.
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya
yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda
dengan jumlah estimasi yang dibuat. Estimasi dan
asumsi yang mendasarinya direview dengan dasar
kesinambungan. Revisi terhadap estimasi akuntansi
diakui dalam suatu periode dengan merevisi estimasi
dan efeknya di periode yang akan datang.
The preparation of the consolidated financial
statements in conformity with PSAK requires
management to make judgments, estimates and
assumptions that affect the application of
accounting policies and the reported amounts of
assets, liabilities, income and expenses. Actual
results may differ from these estimates. Estimates
and underlying assumptions are reviewed on an
ongoing basis. Revisions to accounting estimates
are recognized in the period in which the
estimates are revised and in any future periods
affected.
Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko
menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas selama 12 bulan kedepan
dipaparkan dibawah ini.
The estimates and assumptions that have a significant
risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next 12
months are addressed below.
a. Pertimbangan a. Judgments
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,
manajemen telah membuat penilaian, termasuk
estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh
paling signifikan terhadap jumlah yang diakui
di dalam laporan keuangan konsolidasian.
In the process of applying the accounting
policies, management has made the following
judgments, apart from those including
estimations and assumptions, which have the
most significant effect on the amounts
recognized in the consolidated financial
statements.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
66
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
a. Pertimbangan (Lanjutan) a. Judgments (Continued)
Mata Uang Fungsional Functional currency
Mata uang fungsional dari Perusahaan dan
Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi.
Perusahaan dan Entitas Anak
mempertimbangkan beberapa faktor dalam
menentukan mata uang fungsionalnya seperti
mata uang yang mempengaruhi pendapatan,
biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang
yang mana penerimaan dari aktivitas operasi
pada umumnya ditahan.
The functional currency of the Company and its
Subsidiaries are the currency of the primary
economic environment in which each entity
operates. The Company and its Subsidiaries
considers some factors in determining its
functional currency, among others, the currency
that mainly influences the revenue, cost and
financing activities, and the currency in which
receipts from operating activities are usually
retained.
Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi
yang sesuai dengan Perusahaan dan Entitas
Anak, mata uang fungsional telah ditentukan
berupa Dolar Amerika Serikat (US$), karena hal
ini berkaitan dengan fakta bahwa mayoritas
kegiatan operasional bisnis Perusahaan dan
Entitas Anak dipengaruhi oleh penetapan harga
di pasar komoditas internasional Dolar Amerika
Serikat (US$) sebagai lingkungan ekonomi
utamanya.
Based on the economic substance of the
underlying circumstances relevant to the
Company and its Subsidiaries, the functional
currency has been determined to be United
States Dollar (US$), as this reflected the fact
that majority of the Company and its
Subsidiaries’ operational businesses are
influenced by pricing in foreign commodity
markets with United States Dollar (US$) as its
primary economic environment.
Estimasi Penyisihan atas Penurunan Nilai dari
Piutang
Estimating Allowance for Impairment Losses on
Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan
penelaahan atas usia dan status dari piutang
secara berkala, yang dirancang untuk
mengidentifikasi umur bukti obyektif serta
membuat penyisihan atas penurunan nilai yang
memadai.
The Company and its Subsidiaries performs
regular review of the age and status of its
receivables, designed to identify accounts with
objective evidence of impairment and provides
these with the appropriate allowance for
impairment losses.
Penelaahan ini dilakukan dengan menggunakan
kombinasi antara pendekatan spesifik dan
pendekatan kolektif, dimana kerugian
penurunan nilai ditentukan untuk setiap
kelompok risiko yang diidentifikasi oleh
Perusahaan dan Entitas Anak. Jumlah dan
waktu dari pengakuan beban untuk setiap
periodenya akan berbeda jika Perusahaan dan
Entitas Anak melakukan penilaian yang berbeda
atau menggunakan metodologi yang berbeda.
The review is accomplished using a combination
of specific and collective assessment
approaches, with the impairment losses being
determined for each risk grouping identified by
the Company and its Subsidiaries. The amount
and timing of recorded expenses for any period
would differ if the Company and its Subsidiaries
made different judgments or utilized different
methodologies.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
67
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
a. Pertimbangan (Lanjutan) a. Judgments (Continued)
Estimasi Penyisihan atas Penurunan Nilai dari
Piutang (Lanjutan)
Estimating Allowance for Impairment Losses on
Receivables (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, total
penyisihan atas penurunan nilai dari piutang yang
diakui oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah
sebesar US$ 196.014.475 dan US$ 195.258.354
pada tahun 2018 dan 2017 (Catatan 6, 7, dan 12).
As at December 31, 2018 and 2017, total
allowance for impairment losses recognized on the
Company and its Subsidiaries’ receivables is
amountedto US$ 196,014,475 and
US$ 195,258,354, in 2018 and 2017, respectively
(Notes 6, 7, and 12).
Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV)
dari persediaan. Perusahaan dan Entitas Anak
mempertimbangkan persediaan usang, rusak,
kerusakan fisik, perubahan tingkat harga,
perubahan permintaan konsumen, atau penyebab
lainnya untuk mengidentifikasi persediaan yang
harus diturunkan ke nilai realisasi bersih.
Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan biaya
persediaan ke jumlah terpulihkan pada tingkat yang
dipertimbangkan cukup untuk mencerminkan
penurunan nilai pasar dari persediaan.
In determining the net realizable value (NRV) of
inventories, the Company and its Subsidiaries
considers inventory obsolescence, damages,
physical deterioration, changes in price levels,
changes in consumer demands, or other causes to
identify inventories which are to be written down
to NRV. The Company and its Subsidiaries adjusts
the cost of inventories to recoverable amount at a
level considered adequate to reflect market decline
in the value of the inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, total
penyisihan penurunan nilai atas persediaan yang
diakui oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-
masing sebesar US$ 136.343 dan
US$ 138.220 (Catatan 9).
As at December 31, 2018 and 2017, total
allowance for impairment losses recognized on the
Company and its Subsidiaries’ inventories as
amounted to US$ 136,343 and US$ 138,220,
respectively (Note 9).
Penurunan Nilai atas Aset Tetap dan Aset Tidak
Berwujud
Impairment of Property, Plant and Equipment and
Intangible Assets
PSAK mensyaratkan bahwa penelaahan atas
penurunan nilai atas aset tetap dan aset tidak berwujud
harus dilakukan apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Penentuan jumlah yang dapat diperoleh kembali
membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan,
yang akan dihasilkan dari penggunaan secara
berkelanjutan dan hasil akhir dari aset tersebut.
Sementara itu, manajemen yakin bahwa asumsi yang
digunakan dalam menghitung estimasi nilai wajar
yang tercermin di dalam laporan keuangan
konsolidasian adalah sudah sesuai dan wajar. Maka
perubahan yang signifikan dalam asumsi ini dapat
secara material mempengaruhi penilaian atas jumlah
yang dapat diperoleh kembali dan kerugian atas
penurunan nilai yang dihasilkan bisa memiliki dampak
yang material terhadap hasil usaha.
PSAK requires that an impairment review be
performed on property, plant and equipment and
intangible assets when events or changes in
circumstances indicate that the carrying amount
may not be recoverable. Determining the net
recoverable amount of assets requires the
estimation of cash flows expected to be generated
from the continued use and ultimate disposition of
such assets. While it is believed that the
assumptions used in the estimation of fair values
reflected in the financial statements are
appropriate and reasonable, significant changes in
these assumptions may materially affect the
assessment of recoverable amounts and any
resulting impairment loss could have a material
adverse impact on the results of operations.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
68
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
a. Pertimbangan (Lanjutan) a. Judgments (Continued)
Penurunan Nilai atas Aset Tetap dan Aset Tidak
Berwujud (Lanjutan)
Impairment of Property, Plant and Equipment and
Intangible Assets (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak
ada penurunan nilai yang diakui dalam aset tetap
dan aset tidak berwujud Perusahaan dan Entitas
Anak (Catatan 14 dan 15).
As at December 31, 2018 and 2017, there was no
allowance for impairment losses recognized on the
Company’s property, plant and equipment and intangible
assets (Notes 14 and 15).
b. Asumsi dan Estimasi b. Estimates and Assumptions
Asumsi penting mengenai masa depan dan sumber
utama lainnya dalam ketidakpastian estimasi pada
akhir periode pelaporan memiliki risiko signifikan
yang dapat menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam
periode pelaporan dijabarkan di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key
sources of estimation uncertainty at the end of the
reporting period that have a significant risk of causing a
material adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial period are discussed
below.
Penentuan Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Determining Fair Value of Financial Instruments
Manajemen menggunakan teknik penilaian,
termasuk model diskonto arus kas dalam mengukur
nilai wajar dari instrumen keuangan dimana
penawaran pasar aktif tidak tersedia.
Management uses valuation techniques, including
the discounted cash flow model in measuring the
fair value of financial instruments where active
market quotes are not available.
Dalam menerapkan teknik penilaian. manajemen
memanfaatkan input pasar semaksimal mungkin,
dan menggunakan estimasi dan asumsi, yang
sejauh mungkin, sesuai dengan data yang dapat
diobservasi oleh pelaku pasar akan digunakan di
dalam penentuan harga instrumen. Dalam hal data
yang berlaku tidak dapat dicermati, maka
manajemen akan menggunakan estimasi terbaik
dimana asumsi akan digunakan oleh pelaku pasar.
Perkiraan ini mungkin berbeda dengan harga
sebenarnya yang akan dicapai dalam transaksi
wajar pada tanggal pelaporan.
In applying the valuation techniques, management
makes maximum use of market inputs, and uses
estimates and assumptions that are, as far as
possible, consistent with observable data that
market participants would use in pricing the
instrument.Where applicable data is not
observable, management uses its best estimate
about the assumptions that market participants
would make. These estimates may vary from the
actual prices that would be achieved in an arm’s
length transaction at the reporting date.
Estimasi Penyisihan Penurunan Nilai atas Piutang Estimating Allowance for Impairment Loss on
Receivables
Tingkat penyisihan khusus dievaluasi oleh
manajemen atas dasar faktor-faktor yang
mempengaruhi kolektabilitas dari piutang.
Penyisihan kolektif yang diakui didasarkan pada
pengalaman kerugian historis dengan
mempertimbangkan berbagai faktor seperti kinerja
historis dari debitur di dalam kelompok kolektif dan
penilaian tentang pengaruh dari penurunan di pasar
dimana debitur beroperasi serta kelemahan
struktural yang diidentifikasi atau penurunan
kinerja arus kas dari debitur.
The level of a specific allowance is evaluated by
management on the basis of factors that affect the
collectability of the accounts. Any collective
allowance recognized is based on historical loss
experience using various factors such as historical
performance of the debtors within the collective
group and judgments on the effect of deterioration
in the markets in which the debtors operate and
identified structural weaknesses or deterioration in
the cash flows of debtors.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
69
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
b. Asumsi dan Estimasi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)
Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap dan
Aset Tidak Berwujud
Estimating Useful Lives of Property, Plant and
Equipment and Intangible Assets
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasikan
masa manfaat dari aset tetap dan aset tidak
berwujud berdasarkan pada ekspektasi dari
penggunaan aset seperti yang dituangkan di
dalam rencana dan strategi bisnis serta juga
mempertimbangkan perkembangan teknologi
dan pelaku pasar yang diharapkan di masa yang
akan datang. Estimasi mengenai masa manfaat
dari aset tetap dan aset tidak berwujud
didasarkan pada penilaian kolektif Perusahaan
dan Entitas Anak terhadap praktik industri.
evaluasi teknik internal dan pengalaman pada
aset yang sejenis. Estimasi masa manfaat
ditelaah setidaknya setiap tahun dan
diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari
estimasi sebelumnya akibat pemakaian dan
kerusakan fisik. teknis atau usang dan adanya
keterbatasan hukum atau lainnya atas
penggunaan aset tersebut. Hal ini
dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil
operasi di masa depan dapat terpengaruh secara
material oleh perubahan atas perkiraan yang
timbul yang diakibatkan dalam faktor-faktor
yang disebutkan diatas. Jumlah dan waktu dari
beban yang diakui untuk setiap periode
dipengaruhi oleh perubahan atas faktor-faktor
dan kondisi tersebut. Pengurangan masa
manfaat dari aset tetap dan aset tidak berwujud
pada Perusahaan dan Entitas Anak akan
meningkatkan biaya operasi yang dicatat dan
menurunkan nilai dari aset tidak lancar.
Perpanjangan masa manfaat dari aset tetap dan
aset tidak berwujud pada Perusahaan dan Entitas
Anak akan menurunkan biaya operasi yang
dicatat dan meningkatkan nilai dari aset tidak
lancar.
The Company and its Subsidiaries estimates the
useful lives of its property, plant and equipment
and intangible assets based on expected asset
utilization as anchored on business plans and
strategies that also consider expected future
technological developments and market
behavior. The estimation of the useful lives of
property, plant and equipment and intangible
assets is based on the Company and its
Subsidiaries’ collective assessment of industry
practice, internal technical evaluation and
experience with similar assets. The estimated
useful lives are reviewed at least each financial
year and are updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and
tear, technical or commercial obsolescence and
legal or other limitations on the use of the
assets. It is possible, however, that future results
of operations could be materially affected by
changes in the estimates brought about by
changes in the factors mentioned above. The
amounts and timing of recorded expenses for
any period are affected by changes in these
factors and circumstances. A reduction in the
estimated useful lives of the Company and its
Subsidiaries’ property, plant and equipment and
intangible assets increases the recorded
operating expenses and decreases non-current
assets. An extension in the estimated useful lives
of the Company and its Subsidiaries’ property,
plant and equipment and intangible assets
decreases the recorded operation expenses and
increases non-current assets.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
70
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
b. Asumsi dan Estimasi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)
Estimasi atas Pensiun dan Imbalan Kerja Estimation of Pension and Employee Benefits
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuaris berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat
diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi nilai tercatat imbalan pasca kerja.
Tingkat diskonto merupakan tingkat suku bunga
yang harus digunakan untuk menentukan estimasi
nilai kini atas arus kas keluar di masa depan yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut.
Dalam menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
Pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang dimana imbalan akan dibayar dan memiliki
jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu
liabilitas terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji.
Perusahaan dan Entitas Anak mengumpulkan
semua data historis yang berhubungan dengan
perubahan dasar gaji dan mengoreksinya di dalam
rencana bisnis di masa yang akan datang.
The present value of the pension obligations
depends on a number of factors that are
determined on an actuarial basis using a
number of assumptions. The assumptions used in
determining the net cost (income) for pensions
include the discount rate and future salary
increase. Any changes in these assumptions will
have an impact on the carrying amount of
pension obligations. The discount rate is interest
rate that should be used to determine the
present value of estimated future cash outflows
expected to be required to settle the pension
obligations. In determining the appropriate
discount rate, the Company and its Subsidiaries
considers the interest rates of government bonds
that are denominated in the currency in which
the benefits will be paid and that have terms to
maturity approximating the terms of the related
pension obligation. For the rate of future salary
increases, the Company and its Subsidiaries
collects all historical data relating to changes in
base salaries and adjusts it for future business
plans.
Asumsi utama liabilitas imbalan pasca kerja
ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Informasi tambahan telah dipaparkan di
Catatan 27.
Other key assumptions for pension obligations
are based in part on current market conditions.
Additional information is disclosed in Note 27.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets
Dalam menentukan provisi atas pajak
penghasilan badan, manajemen diwajibkan
untuk membuat pertimbangan yang signifikan.
Transaksi dan perhitungan tertentu dalam
penentuan pajak yang pada akhirnya tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan
dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan. Jika
hasil pajak final berbeda dengan jumlah yang
sudah dicatat, selisihnya akan mempengaruhi
aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan
pada periode ditentukannya hasil pajak tersebut.
Determining provision for corporate income tax
requires significant judgment by management.
There are certain transactions and computation
for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of
business. The Company and its Subsidiaries
recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of whether
additional corporate income tax will be due.
Where the final tax outcome of these matters is
different from the amount that are initially
recorded, such differences will have an impact
on the current and deferred tax assets and
liabilities in the period in which such
determination is made.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
71
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
b. Asumsi dan Estimasi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan (Lanjutan) Realization of Deferred Tax Assets (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak menelaah aset
pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan
dengan mengurangi nilai tercatat sepanjang
tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan dan
Entitas Anak juga menelaah pengakuan aset
pajak tangguhan untuk menyesuaikan
pemulihan dari perbedaan temporer berdasarkan
level dan waktu dalam estimasi pendapatan
pajak di periode pelaporan yang akan datang.
The Company and its Subsidiaries conducted a
review of the carrying amount of deferred tax
assets at every reporting period and reduce the
value of such assets by as much as possible
cannot be realized, where the availability of
taxable income allow to use all or part of the
deferred tax assets. The Company and its
Subsidiaries’ review on the recognition of
deferred tax assets for deductible temporary
difference can be deductible based on the level
and timing from the estimated taxable income
for the next reporting period.
Estimasi didasarkan pada pengalaman
Perusahaan dan Entitas Anak di masa lampau
dan harapan di masa yang akan datang terhadap
pendapatan dan pengeluaran, seperti strategi
perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Tetapi tidak ada kepastian bahwa Perusahaan
dan Entitas Anak dapat menghasilkan
pendapatan kena pajak yang memadai untuk
digunakan sebagai bagian atau seluruhnya dari
aset pajak tangguhan.
The estimation is based on the achievement of
the Company and its Subsidiaries in the past
and future expectation toward income and
expenses, as well as with the tax planning
strategies in the future. But there is no certainty
that the Company and its Subsidiaries can
generate sufficient taxable income to allow to
use part or all of these deferred tax assets.
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Kas: Cash on hand: Rupiah 55.102 74.403 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4.418 27.070 US Dollar Dolar Singapura 4.247 5.177 Singapore Dollar Euro Eropa 349 1.208 European Euro Kron Norwegia 127 134 Norwegian Krone
64.243 107.992
Kas di Bank: Cash in banks: Pihak Ketiga: Third Parties: Deutsche Bank, Jakarta Deutsche Bank, Jakarta Rekening Dolar Amerika Serikat 2.279.050 1.157.976 US Dollar account Rekening Rupiah 606.707 3.969.527 Rupiah account
Dipindahkan 2.885.757 5.127.503 Carried forward
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
72
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Kas di Bank: (Lanjutan) Cash in banks: (Continued)
Pihak Ketiga: (Lanjutan) Third Parties: (Continued)
Pindahan 2.885.757 5.127.503 Brought forward
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat 327.761 258.338 US Dollar account
Rekening Rupiah 159.917 280.092 Rupiah account
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat 175.926 72.785 US Dollar account
Rekening Rupiah 192.641 242.032 Rupiah account
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rekening Rupiah 77.603 111.754 Rupiah account
PT Bank Mandiri Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat
Rekening Rupiah
7.916
3.326
38.261
1.828
PT Bank Mandiri Tbk
US Dollar account
Rupiah account
PT Bank SBI Indonesia PT Bank SBI Indonesia
Rekening Dolar Amerika Serikat 38.246 − US Dollar account
Rekening Rupiah 322 − Rupiah account
PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat 160 − US Dollar account
Rekening Rupiah 963.354 − Rupiah account
4.832.929 6.132.593
Jumlah 4.897.172 6.240.585 Total
Kas di bank dapat ditarik setiap saat.
Cash in banks can be withdrawn at any time.
Rekening di bank memiliki tingkat suku
bunga mengambang sesuai dengan
tingkat penawaran pada masing-masing
bank.
All accounts in banks earn interest at floating
rates based on the offered rate from each bank.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak
mempunyai hubungan berelasi dengan
bank dimana kas dan setara kas
ditempatkan.
The Company and its Subsidiaries does not have
a related party relationship with the banks
where cash and cash equivalents are placed.
Eksposur maksimum terhadap risiko
kredit pada akhir periode pelaporan
adalah senilai jumlah tercatat dari setiap
kelas kas dan setara kas sebagaimana
yang dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to credit risk at the end
of the reporting period is the carrying amount of
each class of cash and cash equivalents is
disclosed in Note 50.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
73
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Akun ini terdiri dari : 38.519.694 39.064.158 This account consists of :
Jumlah 38.519.694 39.064.158 Total
Pihak ketiga : Third parties :
Pelanggan dalam negeri 33.721.974 34.550.875 Local debtors
Pelanggan luar negeri 5.553.841 4.513.283 Foreign debtors
Jumlah 39.275.815 39.064.158 Total
Dikurangi : Penyisihan penurunan
nilai
(756.121
)
−
Less : Allowance for impairment
Jumlah 38.519.694 39.064.158 Total
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
piutang usaha dari pihak ketiga kurang lebih sama
dengan nilai wajarnya.
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga adalah
sebagai berikut:
Due to the short-term nature of trade receivables from
third parties, their carrying amount approximates their
fair values.
The aging of trade receivables from third parties is as
follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Sampai dengan 1 bulan 31.562.603 37.176.211 Up to 1 month
> 1 bulan – 3 bulan 5.672.874 477.502 > 1 month – 3 months
> 3 bulan – 6 bulan 449.337 210.289 > 3 months – 6 months
> 6 bulan – 1 tahun 834.880 1.200.156 > 6 months – 1 year
> 1 tahun 756.121 − > 1 year
Jumlah 39.275.815 39.064.158 Total
Tidak ada sejarah gagal bayar pada piutang usaha dari
pihak ketiga.
There is no recent history of default of trade
receivables from third parties.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
74
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Rincian piutang usaha dari pihak ketiga menurut jenis
mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables from third parties
based on its original currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 26.841.608 27.430.431 United States Dollar
Rupiah
(Rp 180.059.748.449 pada tahun
2018 dan Rp157.613.717.100
Rupiah
(Rp 180,059,748,449 in 2018 and
pada tahun 2017) 12.434.207 (181.253.419 ) Rp 157,613,717,100 in 2017)
Jumlah 39.275.815 61.489.504.295 Total
Seluruh jumlah piutang usaha dari pihak ketiga tidak
dikenakan bunga dan telah ditelaah ulang untuk tujuan
indikasi penurunan nilai.
All amounts of trade receivables from third parties
does not bear any interest and have been reviewed for
indication of impairment.
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak Berelasi: Related party:
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit)
15.657.945
15.657.945
PT Texmaco Jaya Tbk (under
bankruptcy)
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai
(15.657.945)
(15.657.945)
Less: Allowance for impairment
Bersih – – Net
Karena jatuh temponya yang pendek,
jumlah tercatat piutang usaha dari
pihak berelasi kurang lebih sama
dengan nilai wajarnya.
Rincian umur piutang usaha dari
pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Due to the short-term nature of trade
receivables from related party, their
carrying amount approximates their
fair values.
The aging of trade receivables from
related party is as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Sampai dengan 1 bulan – – Up to 1 month
> 1 bulan – 3 bulan – – > 1 month – 3 months
> 3 bulan – 6 bulan – – > 3 months – 6 months
> 6 bulan – 1 tahun – – > 6 months – 1 year
> 1 tahun 15,657,945 15,657,945 > 1 year
Bersih 15,657,945 15,657,945 Net
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
75
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Mutasi penyisihan penurunan nilai untuk piutang
usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment from related
party are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Saldo awal 15.657.945 15.657.945 Beginning balance
Perubahan selama tahun berjalan Movement during the year:
Penambahan penyisihan – – Addition
Pengurangan penyisihan – – Deduction
Saldo akhir 15.657.945 15.657.945 Ending balance
Seluruh jumlah piutang usaha dari pihak berelasi tidak
dikenakan bunga dan telah ditelaah ulang untuk tujuan
indikasi penurunan nilai. Berdasarkan hasil penelaahan
terhadap status dari piutang usaha kepada pihak
berelasi, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
diperkirakan telah mendekati nilai wajar.
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H.,
No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, saham milik
PT Multikarsa Investama (MKI) sudah dijual kepada
PT Bina Prima Perdana (Catatan 29), sehingga MKI
sudah bukan merupakan pemegang saham Perusahaan.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas piutang usaha sebagaimana yang
dijabarkan pada Catatan 50.
Piutang usaha masing masing sejumlah US$ 45.000.000
pada tahun 2018 dan 2017 digunakan sebagai jaminan
atas utang bank Perusahaan yang diperolehnya dari
Damiano Investments B.V., Belanda (Catatan 19).
All amounts of trade receivables from related party
does not bear any interest and have been reviewed for
indication of impairment. Based on the review of the
status of the trade receivables from related party,
management believes that the carrying value is a
reasonable approximation of fair value.
Based on the notarial deed of DR. H. Teddy Anwar,
S.H. No. 111 dated August 16, 2002, the shares of
PT Multikarsa Investama (“MKI”) were sold to
PT Bina Prima Perdana (Note 29), thus MKI is no
longer included as Company’s shareholder.
The maximum exposure to credit risk at the reporting
date is the carrying value of each class of trade
receivable is disclosed in Note 50.
Trade receivables amounted to US$ 45,000,000 in
2018 and 2017, respectively are used as collateral for
the Company’s bank loans that were received from
Damiano Investments B.V., Netherland (Note 19).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
76
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak ketiga : Third parties :
Piutang dari potongan pembelian 6.276.970 757.448 Receivables from purchase discounts
Piutang karyawan
88.397
138.102
Receivables from employees
Piutang dari transaksi impor 23.511 18.308 Receivables from import clearance
Klaim asuransi 15.900 15.729 Insurance claims
Lain-lain 133.195 79.239 Others
6.537.973 1.008.826
Pihak ketiga lainnya : Other third parties :
Uang muka operasional kepada: Operational Advances to :
PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit) 34.267.327 34.267.327 PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy)
PT Wastra Indah 15.752.939 15.761.121 PT Wastra Indah
PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk 5.720.201 5.648.030 PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk
PT Wahana Perkasa Auto Jaya 5.579.991 5.579.991 PT Wahana Perkasa Auto Jaya
PT Sumatex Subur 3.192.784 3.192.784 PT Sumatex Subur
PT Texmaco Taman Synthetics 2.997.846 3.011.273 PT Texmaco Taman Synthetics
PT Bina Prima Perdana 389.853 416.701 PT Bina Prima Perdana
PT Jaya Perkasa Engineering 295.767 316.135 PT Jaya Perkasa Engineering
PT Perkasa Heavindo Engineering
194.587
194.587
PT Perkasa Heavindo Engineering
PT Raja Busana Mahameru 136.945 136.945 PT Raja Busana Mahameru
PT Supermitory Utama Tbk 93.407 93.407 PT Supermitory Utama Tbk
PT Saritex Jaya Swasti 52.196 54.504 PT Saritex Jaya Swasti
PT Devrindo Widya 25.434 25.434 PT Devrindo Widya
PT Perkasa Indobaja 15.816 15.816 PT Perkasa Indobaja
PT Perkasa Indosteel 13.327 13.327 PT Perkasa Indosteel
PT Wahana Jaya Perkasa 11.102 11.102 PT Wahana Jaya Perkasa
PT Bina Peranan Busana 2.336 2.336 PT Bina Peranan Busana
PT Citra Indah Textile 985 985 PT Citra Indah Textile
Jumlah 68.742.843 68.741.805 Total
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai (67.637.756 ) (67.637.756 ) Less: Allowance for impairment
Bersih 1.105.087 1.104.049 Net
Jumlah 7.643.060 2.112.875 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
77
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 7. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Piutang lain-lain dari karyawan merupakan pinjaman
yang diberikan kepada karyawan. Pinjaman ini tidak
dikenakan bunga dan pembayarannya dilakukan
berdasarkan skedul pembayaran yang telah ditentukan.
Piutang lain-lain dari perusahaan-perusahaan diatas
merupakan pinjaman dan uang muka untuk tujuan
modal kerja. Pinjaman dan uang muka ini tidak
dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu
pembayarannya. Sampai saat ini, perusahaan-
perusahaan tersebut diatas belum dapat membayar
utangnya kepada Perusahaan dan Entitas Anak karena
masih mengalami kesulitan keuangan. Beberapa
perusahaan-perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi
dan masih berada dalam program restrukturisasi utang
dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sampai
bulan Maret 2019, proses restrukturisasi utang tersebut
belum selesai.
Pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan kepada
PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit) merupakan
kelebihan pembayaran atas jumlah yang tertera di
dalam tagihan, yang dianggap sebagai piutang lain-lain
kepada PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit)
sehubungan dengan adanya perjanjian antara
PT Wismakarya Prasetya dengan Perusahaan pada
tanggal 16 Nopember 2006, dan modal kerja yang
diberikan kepada PT Wismakarya Prasetya di masa lalu
untuk pembayaran kepada PT Perusahaan Gas Negara
(PGN), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan
perpajakan. Perusahaan telah mengajukan klaim
kepada kurator untuk nilai pokok sebesar
Rp 279.593.977.457 dan bunga sebesar
Rp 206.051.448.529. Sampai dengan tanggal
pengesahan laporan keuangan konsolidasian, hal ini
masih didiskusikan dengan kurator.
Sesuai dengan pernyataan didalam PSAK yang
berkaitan dengan “Penurunan Nilai Piutang” dan
mengingat adanya fakta bahwa PT Wismakarya
Prasetya telah dinyatakan pailit dan proses likuidasi
telah dimulai, maka per tanggal 31 Desember 2018,
Perusahaan telah membuat penyisihan penurunan nilai
atas piutang. Namun, hal itu terus diusahakan dengan
kurator untuk penyelesaian piutang PT Wismakarya
Prasetya yang telah jatuh tempo.
Other receivables from employees represent advances
to employees. These advances are not subject to
interest and the payments are made based on the terms
of the repayment schedule.
Other receivables from these above companies
represent the loans and advances for working capital
purposes. The loans and advances are not subject to
interest and have no terms of repayment. Until now,
these companies are unable to pay their payables to
the Company and its Subsidiaries due to their financial
difficulties. Most of the companies have already
stopped operations and are still under the restructuring
program with PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
As at March 2019, the debt restructuring program has
not yet been completed.
The payment made by the Company to PT Wismakarya
Prasetya (under bankruptcy) in excess of the invoice
amount is treated as other receivables to
PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy) in line
with the agreement between PT Wismakarya Prasetya
(under bankruptcy) and the Company on
November 16, 2006, and the working capital provided
to PT Wismakarya Prasetya was towards payment of
old dues to PT Perusahaan Gas Negara (PGN),
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and taxation.
The Company has lodged its claims with the curator
for the dues amounting to Rp 279,593,977,457 of
principal value and Rp 206,051,448,529 towards
interest amount. As at the authorization date of these
consolidated financial statements, it is still being
discussed with the curator.
In compliance of PSAK requirement with regard to
“Impairment of Receivables” in view of the fact that
PT Wismakarya Prasetya being declared as bankrupt
and the liquidation process has commenced, the
Company have already provided allowance for
impairment of receivables included in the allowance
for impairment as at December 31, 2018. However, it
will continue to pursue with the curator for the
settlement of its dues from PT Wismakarya Prasetya.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
78
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 7. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
piutang lain-lain kurang lebih sama dengan nilai
wajarnya.
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Due to the short-term nature of other receivables, their
carrying amount approximates their fair values.
Changes in the allowance for impairment are as
follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Saldo awal 67.637.756 67.637.756 Beginning balance
Perubahan selama tahun berjalan: Movement during the year:
Penambahan penyisihan – – Addition
Pengurangan penyisihan – – Deduction
Saldo akhir 67.637.756 67.637.756 Ending balance
Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang
adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment are as
follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 40.085.254 35.233.151 United States Dollars
Rupiah Rupiah
(Rp 509.666.935.643 in 2018 and
Rp 467.642.819.040 in 2017)
35.195.562
34.517.480 (Rp 509,666,935,643 in 2018 and
Rp 467,642,819,040 in 2017)
Jumlah 75.280.816 69.750.631 Total
Seluruh jumlah piutang lain-lain telah ditelaah ulang
untuk tujuan indikasi penurunan nilai. Berdasarkan
hasil penelaahan terhadap status dari piutang lain-lain
secara individual, manajemen Perusahaan dan Entitas
Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai
dari piutang lain-lain adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya
piutang lain-lain tersebut.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dan
setiap kelas piutang lain-lain sebagaimana
yang dijabarkan pada Catatan 50.
All amounts of other receivables have been reviewed
for indication of impairment. Based on the review of
the status of individual other receivables, the Company
and its Subsidiaries’ management believe that the
impairment of other receivables are adequate to cover
possible losses on uncollectible other receivables.
The maximum exposure to credit risk at the reporting
date is the carrying value of each class of other
receivables is disclosed in Note 50.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
79
8. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 8. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Akun ini terdiri dari: This account consists of
Deposito Berjangka: Time deposits:
Pihak ketiga: Third party:
Deutsche Bank, Jakarta 138.112 147.623 Deutsche Bank, Jakarta
Bank garansi / SBLC 2.996.730 5.381.655 Bank guarantees / SBLC
Uang Jaminan: Security deposits:
Pihak ketiga: Third parties:
Uang jaminan atas listrik 653.252 432.352 Security deposit for electricity
Uang jaminan atas sewa 53.896 53.647 Security deposit for rental
Lain-lain 542.287 19.878 Others
1.249.435 505.877
Jumlah 4.384.277 6.035.155 Total
a. Deposito Berjangka
Pada tahun 2018, deposito berjangka pada
Deutsche Bank, Jakarta sebesar
Rp 2.000.000,00 (setara dengan US$ 138.112)
merupakan deposito berjangka waktu 1 (satu)
tahun dengan suku bunga sebesar 4,69%
setahun, dan jatuh tempo pada tanggal
7 Oktober 2019.
Pada tahun 2017, deposito berjangka pada
Deutsche Bank, Jakarta sebesar Rp 2.000.000,00
(setara dengan US$ 147.623) merupakan
deposito berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan
suku bunga sebesar 3,42% setahun, dan jatuh
tempo pada tanggal 5 Oktober 2018.
a. Time Deposits
In 2018, time deposit with Deutsche Bank, Jakarta
of Rp 2,000,000,000 (equivalent US$ 138,112)
represents 1 (one) year time deposit with interest
rate of 4.69% per annum, due on October 7, 2019.
In 2017, time deposit with Deutsche Bank,
Jakarta of Rp 2,000,000,000 (equivalent
US$ 147,623) represents 1 (one) year time
deposit with interest rate of 3.42% per annum,
due on October 5, 2018.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
80
8. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
(Lanjutan)
8. DUE FROM RELATED PARTY (Continued)
b. Bank Garansi / SBLC
Perusahaan dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk telah menandata ngani perjanj ian
No. 011700.PK/HK.02/USH/2014 untuk menyediakan
gas kepada Perusahaan. Disamping itu seperti yang
diungkapkan didalam perjanjian, Perusahaan juga
harus membayar penalti sebesar Rp 22.500.000.000
dalam 45 bulan. Berdasarkan pembaharuan perjanjian
tanggal 20 Oktober 2015, kedua belah pihak setuju
untuk mengubah ketentuan mengenai batas
maksimum pemakaian gas untuk periode
1 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2018.
Perusahaan telah menyediakan bank garansi (SBLC) untuk
memasok gas yang kira-kira setara dengan dua (2) bulan
dari nilai konsumsi gas. Untuk itu, Perusahaan
menerbitkan SBLC melalui Deutsche Bank, Jakarta
sebesar US$ 3.550.976 ditambah Rp 9.900.000.000
(setara dengan US$ 4.281.711) pada tahun 2017. Pada
tahun 2018, Perusahaan telah memberikan SBLC kepada
PT PGN sebesar US$ 1.250.000 melalui Deutsche Bank,
Jakarta yang berlaku hingga Maret 2019 dan Pembayaran
Obligasi sebesar US$ 1.032.800,48 melalui
PT Jasarahardja Putera yang berlaku hingga Maret 2019.
Jaminan ini diberikan kepada PT PGN setara dengan 2
bulan konsumsi gas. Demikian pula pada tahun 2018,
Perusahaan telah memberikan SBLC kepada PT Pertagas
sebesar US$ 637.591,50 yang berlaku hingga 24 Oktober
2019 yang mewakili konsumsi gas selama 63 hari.
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat aset
keuangan lancar lainnya kurang lebih sama dengan nilai
wajarnya.
Rincian aset keuangan lancar lainnya menurut jenis mata
uang adalah sebagai berikut:
b. Bank Guarantees / SBLC
The Company and PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk have signed an agreement No.
011700.PK/HK.02/USH/2014 for the supply of gas to
the Company. Additionally per agreement, the
Company should pay the past penalty of
Rp 22,500,000,000 over a period of 45 months. Based
on the amendment of the agreement dated
October 20, 2015, both parties agreed to amend the
maximum limit for the gas consumption for the period
November 1, 2015 until December 31, 2018.
The Company should provide the bank guarantee (SBLC)
for gas supplies equivalent of approximately two months
consumption value. Accordingly the Company issued
SBLC through Deutsche Bank, Jakarta for an amount
equal to US$ 3,550,976 plus Rp 9,900,000,000 (equivalent
to US$ 4,281,711) in 2017. In 2018, the Company has
provided to PT PGN a SBLC of US$ 1,250,000 through
Deutsche Bank, Jakarta valid through March 2019 and
Payment Bond of US$ 1,032,800.48 through
PT Jasarahardja Putera valid through March 2019. These
Guarantees were provided to PT PGN equivalent to 2
months Consumption of gas. Similarly in 2018, the
Company has provided SBLC to PT Pertagas a SBLC of
US$ 637,591.50 valid through October 24, 2019
representing 63 days of consumption of gas.
Due to the short-term nature of other current financial
assets, their carrying amount approximates their fair
values.
The details of other current financial assets based on its
original currencies are as follows:.
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 3.581.968 5.450.493 United States Dollar
Rupiah Rupiah
(Rp 11.618.238.946 pada tahun 2018
dan Rp 7.920.998.946 pada tahun
2017)
802.309
584.662
(Rp 11,618,238,946 in 2018 and
Rp 7,920,998,946 in 2017)
Jumlah 4.384.277 6.035.155 Total
Tidak terdapat aset keuangan lancar lainnya kepada
pihak yang berelasi.
No other current financial assets are placed with
related parties.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
81
8. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
(Lanjutan)
8. DUE FROM RELATED PARTY (Continued)
b. Bank Garansi / SBLC (Lanjutan)
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada
akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah
tercatat dari setiap kelas aset keuangan lancar
lainnya sebagaimana yang dijabarkan pada
Catatan 50.
b. Bank Guarantees / SBLC (Continued)
The maximum exposure to credit risk at the
reporting date is the carrying value of each class of
other current financial assets is disclosed in
Note 50.
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Barang jadi 21.338.706 20.073.127 Finished goods
Barang dalam proses 3.468.576 4.150.302 Work in process
Bahan baku 8.195.588 10.304.519 Raw materials
Bahan pembantu 22.958.810 20.028.613 Indirect materials
Jumlah 55.961.680 54.556.561 Total
Dikurangi : Penyisihan penurunan
nilai - bersih
(136.343
)
(138.220
)
Less : Allowance for impairment –
net
Bersih 55.825.337 54,418,341 Net
Mutasi atas penyisihan penurunan nilai persediaan adalah
sebagai berikut:
Movement in the allowance for inventory write-down
are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Saldo awal 138.220 164.050 Beginning balance
Mutasi selama periode berjalan: Movement during the period:
Penambahan − – Addition
Pengurangan (1.877 ) (25.830 ) Deduction
Saldo akhir 136.343 138.220 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan fisik persediaan
pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa
penyisihan penurunan nilai atas persediaan sudah
memadai. Jumlah reversal atas penyisihan penurunan
nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 adalah sebesar US$ 1.877, dan
dicatat sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian (Catatan 38). Jumlah reversal atas
penyisihan penurunan nilai untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar
US$ 25.830.
Based on the review of the physical condition of the
inventories at the end of each year, the management
believes that allowance for inventory write-down
provided is adequate. Total amount reversal of
inventory write-down for the year ended
December 31, 2018 is amounting to US$ 1,877, and
were recorded as part of Cost of Goods Sold accounts
in the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income (Note 38). Total amount
of allowance for inventory write down for the year
ended December 31, 2017 is amounting to US$ 25,830.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
82
9. PERSEDIAAN (Lanjutan) 9. INVENTORIES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2018, persediaan dilindungi
oleh kebijakan dari polis asuransi (throughput) PT FPG
Indonesia. Meliputi risiko kebakaran dan risiko-risiko
lainnya dengan jumlah US$ 440.000.000 dan pada tanggal
31 Desember 2017, persediaan dilindungi oleh kebijakan
dari polis asuransi (throughput) PT FPG Indonesia
terhadap kerugian yang disebabkan oleh kerugian
kebakaran dan risiko-risiko kerugian lainnya dengan
jumlah pertanggungan sebesar US$ 76.500.000.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
asuransi cukup memadai untuk menutup kerugian-
kerugian yang mungkin timbul.
As at December 31, 2018, the inventories are covered by a
throughput policy issued by PT FPG Indonesia covering
fire loss and other risks of inventories totaling
US$ 440,000,000 while as at December 31, 2017, the
inventories are covered by a throughput policy issued by
PT FPG Indonesia covering fire loss and other risks of
inventories totaling US$ 76,500,000. The management
believes that the insurance coverage is adequate to cover
losses arising from such risks.
Persediaan sejumlah US$ 60.200.000 pada tahun 2018 dan
2017 digunakan sebagai jaminan atas utang bank
Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments
B.V., Belanda (Catatan 19).
The inventories amounted to US$ 60,200,000 in 2018 and
2017, respectively, are used as collateral for the
Company’s bank loans that were received from Damiano
Investments B.V., Netherland (Note 19).
10. UANG MUKA PEMBELIAN 10. PURCHASE ADVANCE
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak ketiga: Third parties:
Pembelian bahan baku dan
operasional
2.054.047 2.252.957 Purchase of material and operational
Pembelian aset tetap
899.499
1.479.800
Purchase of property, plant and
equipments
Jumlah 2.953.546 3.732.757 Total
Pada tahun 2018, total uang muka pembelian aset tetap
sebesar US$ 899.499 (setara dengan
Rp 12.829.355.572) merupakan uang muka yang berkaitan
dengan pembelian mesin dan perlengkapan pada divisi
benang filamen dengan total sebesar
US$ 747.166 (setara dengan Rp 10.597.012.696) dan
pembelian mesin dan perlengkapan untuk memproduksi
fiber dalam rangka ekspansi dengan total sebesar
US$ 152.332 (setara dengan Rp 2.232.342.876).
Mesin dan perlengkapan tersebut akan diterima pada tahun
2019.
In 2018, total purchases advance of property, plant and
equipments was US$ 899,499 (equivalent to
Rp 12,829,355,572) which represents the balance in
connection with the purchases of machineries and
equipments with a total amount of US$ 747,166
(equivalent to Rp 10,597,012,696) in filament yarn
division and the purchases of fiber machineries and
equipments for expansion with total amount of US$ 152,332 (equivalent to Rp 2,232,342,876). The
machineries and equipments will be received in 2019.
Pada tahun 2017, total uang muka pembelian aset tetap
sebesar US$ 1.479.800 (setara dengan Rp 19.749.351.841)
merupakan uang muka yang berkaitan dengan pembelian
mesin dan perlengkapan pada divisi benang filamen
dengan total sebesar US$ 437.758 (setara dengan
Rp 5.829.098.777) dan pembelian mesin dan perlengkapan
untuk memproduksi fiber dalam rangka ekspansi dengan
total sebesar US$ 1.042.042 (setara dengan
Rp 13.920.253.064). Mesin dan perlengkapan tersebut
akan diterima pada tahun 2018.
In 2017, total purchases advance of property, plant and
equipments was US$ 1,479,800 (equivalent to
Rp 19,749,351,841) which represents the balance in
connection with the purchases of machineries and equipments
with a total amount of US$ 437,758 (equivalent to Rp 5,829,098,777) in filament yarn division and the purchases
of fiber machineries and equipments for expansion with total
amount of US$ 1,042,042 (equivalent to Rp 13,920,253,064).
The machineries and equipments will be received in 2018.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
83
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Premi asuransi dibayar dimuka 1.482.972 1.528.366 Prepaid insurance premium
Sewa dibayar dimuka 211.459 198.332 Prepaid rent
Jumlah 1.694.431 1.726.698 Total
12. PIUTANG NON-USAHA 12. NON-TRADE RECEIVABLES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
Pihak ketiga: Third party:
PT Multikarsa Investama 41.119.500 44.322.056 PT Multikarsa Investama
Pihak berelasi: Related party:
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam
pailit)
106.410.712 106.410.712 PT Texmaco Jaya Tbk (under
bankruptcy)
147.530.212 150.732.768
Dikurangi: Penyisihan penurunan
nilai
(111.962.653 ) (111.962.653 ) Less: Allowance for impairment
Total 35.567.559 38.770.115 Total
Piutang non-usaha dari PT Multikarsa Investama
berasal dari penerimaan AR International Limited,
Hong Kong masing-masing sebesar Rp 51.421.394.625
(setara dengan US$ 3.550.956 pada tahun 2018 dan
setara dengan US$ 3.795.497 pada tahun 2017) untuk
pengembalian uang muka pembelian aset tetap (mesin
dan peralatan) dan sisanya masing-masing sebesar
US$ 37.568.544 dan US$ 40.526.559 pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 merupakan pinjaman
untuk uang muka gaji karyawan dan biaya lainnya.
Non-trade receivables from PT Multikarsa Investama
represent the cash receipts from AR International
Limited, Hong Kong of Rp 51,421,394,625 (equivalent
to US$ 3,550,956 in 2018 and US$ 3,795,497 in 2017)
for the refund on the Company’s advances for the
purchase of property, plant and equipment (machinery
and equipment). The remaining balance of
US$ 37,568,544 and US$ 40,526,559, respectively as
at December 31, 2018 and 2017 represents advance
payments for salary and other expenses.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
84
12. PIUTANG NON-USAHA (Lanjutan) 12. NON-TRADE RECEIVABLES (Continued)
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Changes in the allowance for impairment are as
follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
Rp Rp
Saldo awal 111.962.653 111.962.653 Beginning balance
Perubahan selama tahun berjalan: Movement during the period:
Penambahan penyisihan – – Addition
Pengurangan penyisihan – – Deduction
Saldo akhir 111.962.653 111.962.653 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
piutang non-usaha. manajemen berpendapat bahwa
nilai tercatat diperkirakan telah mendekati nilai
wajarnya. Per tanggal 31 Desember 2018, penyisihan
penurunan nilai untuk sisa saldo PT Multikarsa
Investama sebesar
US$ 38.770.115 tidak dibuat dan akan dilakukan ketika
program restrukturisasi utang Perusahaan selesai.
Lebih lanjut, manajemen berkeyakinan bahwa sisa
saldo piutang non-usaha tersebut dapat ditagih di
kemudian hari.
Based on the review of the status of the non-trade
receivables, management believes that the carrying value
is a reasonable approximation of fair value. As at
December 31, 2018, the allowance for impairment of
remaining balance of PT Multikarsa Investama amounting
to US$ 38,770,115 was not provided and this will be
addressed when the Company’s debt restructuring is done
and the settlement of the non-trade receivables is
completed. Further, management believes that the
remaining balance of non-trade receivables are collectible
in the future.
Rincian piutang non-usaha menurut jenis mata uang
adalah sebagai berikut:
The details of non-trade receivables based on its original
currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 106.410.712 106.410.712 United States Dollar
Rupiah Rupiah
(Rp 595.451.473.540 pada tahun
2018 dan Rp 600.475.211.603
pada tahun 2017)
41.119.500
44.322.056
(Rp 595,451,473,540 in 2018 and
Rp 600,475,211,603 in 2017)
Jumlah 147.530.212 150.732.768 Total
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas piutang non-usaha sebagaimana yang
dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to credit risk at the reporting
date is the carrying value of each class of non-trade
receivables is disclosed in Note 50.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
85
13. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
BPPN (PPA): IBRA (PPA):
PT Bank Dharmala PT Bank Dharmala
Rekening Rupiah 1.869 1.998 Rupiah account
PT Bank Putera Multikarsa PT Bank Putera Multikarsa
Rekening Rupiah 272.190 287.363 Rupiah account
Rekening Dolar Amerika Serikat 699.508 702.410 US Dollar account
PT Bank Papan Sejahtera PT Bank Papan Sejahtera
Rekening Rupiah 2.580 2.757 Rupiah account
PT Bank Umum Nasional PT Bank Umum Nasional
Rekening Dolar Amerika Serikat 1.806 1.931 US Dollar account
PT Bank Asia Pacific PT Bank Asia Pacific
Rekening Rupiah 38 41 Rupiah account
Jumlah 977.991 26.473.126.432 Total
Perusahaan dan Entitas Anak sedang dalam proses
restrukturisasi oleh Badan Penyehatan Perbankan
Indonesia (BPPN), maka keseluruhan saldo rekening
bank dibatasi penggunaannya oleh BPPN.
As the Company and its Subsidiaries are under
restructuring process with the Indonesian Bank
Restructuring Agency (IBRA), the aggregate balances
of cash in banks were restricted by IBRA.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin operasi
PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak
yang berelasi, pada tanggal 28 Januari 2000; PT Bank
Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan
Sejahtera pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank
Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998.
Akibatnya, saldo masing masing sejumlah
US$ 977.991 dan US$ 996.500, yang ada di bank
tersebut disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar
lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
The Indonesian government through the Indonesian
Bank Restructuring Agency (IBRA) suspended the bank
operating licences of PT Bank Putera Multikarsa, a
related party, on January 28, 2000; PT Bank
Dharmala, PT Bank Asia Pacific and PT Bank Papan
Sejahtera on March 13, 1999; and PT Bank Umum
Nasional on August 21, 1998. As a result, the balance
of banks as at December 31, 2018 and 2017 amounting
to US$ 977,991 and US$ 996,500, respectively, is
shown as other non-current financial assets in the
consolidated statements of financial position.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
86
13. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
(Lanjutan)
13. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS
(Continued)
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat
bahwa saldo rekening bank yang dibatasi
penggunaanya tidak perlu diturunkan nilainya, hal ini
akan diselesaikan pada saat pembayaran kembali atau
pada saat penyelesaian restrukturisasi utang dengan
para kreditur dan PT Perusahaan Pengelola Aset
(PPA). Oleh karena itu, saldo nilai tercatat bersih dari
kas yang dibatasi penggunaannya mencerminkan nilai
dana yang ada di bank.
The Company and its Subsidiaries’ management
determined that the restricted cash in banks does not
need to be impaired, and the same with be dealt with
accordingly repayment or upon completion of the
restructuring program with the creditors and
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). The net carrying
value of restricted cash in banks is representing the
value of funds at the bank.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas aset keuangan tidak lancar lainnya
sebagaimana yang dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to credit risk at the reporting
date is the carrying value of each class of other non
current financial assets is disclosed in Note 50.
14. ASET TETAP
14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of property, plant and equipment are as
follows: 2 0 1 8 2 0 1 7
Rp Rp
Pemilikan langsung: Direct acquisition:
Nilai tercatat 1.785.856.013 1.773.819.425 Carrying cost
Akumulasi penyusutan (1.722.719.692 ) (1.718.316.734 ) Accumulated depreciation
Nilai buku 63.136.321 55.502.691 Book value
Aset dalam penyelesaian 4.624.644 12.131.544 Construction in progress
Jumlah 67.760.965 67.634.235 Total
Pemilikan langsung: Direct acquisition: 2 0 1 8 Perubahan selama periode berjalan / Changes during the period
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Beginning Addition Deduction Reclassification Ending
US$ US$ US$ US$ US$
Nilai tercatat : Carrying cost :
Tanah 15.665.079 – – – 15.665.079 Land
Bangunan dan prasarana 48.508.849 – – 35.964 48.544.813 Building and improvement
Mesin dan peralatan 1.700.883.003 2.532.874 (102.270 ) 9.440.352 1.712.753.959 Machinery and equipment
Kendaraan 5.739.455 117.889 (103.656 ) – 5.753.688 Transportation equipment
Peralatan kantor 3.023.039 14.431 – 101.004 3.138.474 Office equipment
Store equipment
1.773.819.425 2.665.194 (205.926 ) 9.577.320 1.785.856.013
Akumulasi penyusutan : Accumulated depreciation :
Bangunan dan prasarana 46.295.481 251.300 – – 46.546.781 Building and improvement
Mesin dan peralatan 1.663.787.481 4.081.296 (31.959 ) – 1.667.836.818 Machinery and equipment
Kendaraan 5.328.175 154.481 (103.656 ) – 5.379.000 Transportation equipment
Peralatan kantor 2.905.597 51.496 – – 2.957.093 Office equipment
Store equipment
1.718.316.734 4.538.573 (135.615 ) – 1.722.719.692
Nilai buku 55.502.691 63.136.321 Book value
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
87
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
(Continued)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of property, plant and equipment are as
follows:
2 0 1 7 Perubahan selama periode berjalan / Changes during the period
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Beginning Addition Deduction Reclassification Ending
US$ US$ US$ US$ US$
Nilai tercatat : Carrying cost :
Tanah 15.529.702 135.377 – – 15.665.079 Land
Bangunan dan prasarana 48.392.226 − – 116.623 48.508.849 Building and improvement
Mesin dan peralatan 1.700.313.851 176.168 – 392.984 1.700.883.003 Machinery and equipment
Kendaraan 5.686.615 52.840 – − 5.739.455 Transportation equipment
Peralatan kantor 2.922.937 5.470 – 94.632 3.023.039 Office equipment
1.772.845.331 369.855 604.239 1.773.819.425
Akumulasi penyusutan : Accumulated depreciation :
Bangunan dan prasarana 45.965.452 330.029 – – 46.295.481 Building and improvement
Mesin dan peralatan 1.659.740.793 4.046.688 – – 1.663.787.481 Machinery and equipment
Kendaraan 5.172.151 156.024 – – 5.328.175 Transportation equipment
Peralatan kantor 2.886.605 18.992 – – 2.905.597 Office equipment
1.713.765.001 4.551.733 – – 1.718.316.734
Nilai buku 59.080.330 55.502.691 Book value
Aset dalam penyelesaian / Construction in progress:
2 0 1 8 Perubahan selama setahun berjalan / Changes during the current period
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Beginning Addition Deduction Reclassification Ending
US$ US$ US$ US$ US$
Nilai tercatat: Carrying cost:
Mesin dan peralatan 12,131,544 2,076,743 (6,323 ) (9,577,320 ) 4,624,644 Machinery and equipment
2 0 1 7 Perubahan selama setahun berjalan / Changes during the current period
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Beginning Addition Deduction Reclassification Ending
US$ US$ US$ US$ US$
Nilai tercatat: Carrying cost:
Mesin dan peralatan 10.566.710 2.183.386 (14.313 ) (604.239 ) 12.131.544 Machinery and equipment
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Beban penyusutan dialokasikan pada: Depreciation expenses is allocated to:
Pemilikan langsung: Direct acquisition:
Beban pabrikasi (Catatan 39) 4.332.593 4.376.710 Manufacturing expense (Note 39)
Beban umum dan administrasi (Catatan 41) 205.980 175.023 General and administrative expenses (Note 41)
Jumlah 4.538.573 4.551.733 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
88
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
(Continued)
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang
berlokasi di Karawang dan Kendal seluas 755.071 M²
dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB)
yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh
tempo antara tahun 2006 dan 2044. Pada tahun 2007,
sertifikat HGB atas tanah yang berlokasi di Semarang
seluas 78.111 M² sudah diperpanjang hingga
29 Nopember 2027.
The Company own several pieces of land located in
Karawang and Kendal amounted to 755,071 square
meters with certificate Building Use Right (Hak Guna
Bangunan or HGB) for a period of 20 – 30 years which
will be expired between 2006 and 2044. In 2007, the
Company has extended the ownership certificate of the
land which were located in Semarang of 78,111 square
meters up to November 29, 2027.
Dan pada tahun 2014, Perusahaan juga telah
memperpanjang sertifikat hak atas tanah yang berlokasi
di Karawang seluas 319.755 meter persegi sampai
dengan 3 Mei 2034. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak
atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Also in 2014, the Company has also extended the
ownership certificate of the land which were located in
Karawang of 319,755 square meters up to May 3, 2034.
Management believes that there will be no difficulties in
the extension of the certificate of landrights since all the
landrights were acquired legally and supported by
sufficient evidence of ownership.
Sebagian tanah Perusahaan di Karawang. dengan
sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) No. 13
seluas 33.630 M² dan Hak Guna Bangunan (HGB) No.
14 seluas 35.380 M², dijaminkan kepada PT Bank
Negara Indonesia (BNI) dan PT Bina Prima Perdana
(BPP) atas utang terjamin milik PT Texmaco Jaya Tbk
(dalam pailit) (Catatan 46).
Part of the Company’s land in Karawang, with
certificate Building Use Right (HGB) No. 13. of 33,630
square meters and certificate Building Use Right (HGB)
No. 14 of 35,380 square meters, are pledged to PT Bank
Negara Indonesia (BNI) and PT Bina Prima Perdana
(BPP) towards secured debts’ PT Texmaco Jaya Tbk (in
bankruptcy) (Note 46).
Pada tanggal 31 Maret 2014, sebagian gedung
Perusahaan beserta mesinnya dengan total harga
perolehan sebesar US$ 43.287.851 dan total akumulasi
depresiasi sebesar US$ 43.065.198 rusak akibat
kebakaran. Nilai buku aset sebesar US$ 222.653 dicatat
sebagai pengurang dari penyelesaian klaim asuransi,
ber sih (Catatan 35). Sampai dengan
31 Desember 2018, Perusahaan telah menerima klaim
sebesar US$ 12.643.405 dari perusahaan asuransi.
In March 31, 2014, portion of Company’s building and
machinery with total acquisition cost of US$ 43,287,851
and total accumulated depreciation of US$ 43,065,198
were affected fully by fire accident. The book value of
the assets of US$ 222,653 was adjusted against the
insurance claim settlement, net (Note 35). As at
December 31, 2018, the Company has received a total
claim of US$ 12,643,405 from the insurance company.
Pada tanggal 31 Desember 2018, mesin dan peralatan
dalam penyelesaian sebesar US$ 4.624.644 yang terdiri
dari sisa mesin dan peralatan dalam penyelesaian tahun
2017 sebesar US$ 2.554.224 dan penambahan selama
tahun 2018 sebesar US$ 2.076.743 serta reklasifikasi
ke aset tetap sebesar US$ 6.323. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2018, total persentase
penyelesaian untuk proyek proyek tersebut adalah
sekitar 80% dan sudah diselesaikan pada tahun 2019.
Manajemen yakin bahwa tidak ada indikasi halangan
terhadap penyelesaian dari aset dalam penyelesaian ini.
As at December 31, 2018, the construction in progress
for machinery and equipment of US$ 4,624,644 consist
of the remaining balance in the construction in progress
for machinery and equipment in 2017 of US$ 2,554,224,
the addition during the year 2018 of US$ 2,076,743, and
deduction during the year 2018 of US$ 6,323. Up to
December 31, 2018, the total percentage of completion
for the construction in progress for machinery and
equipment is approximately 80% and will be completed
in 2019. Management believes that there is no
impediment to the completion of the construction in
progress.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
89
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2017, mesin dan peralatan
dalam penyelesaian sebesar US$ 11.086.622, yang
terdiri dari sisa mesin dan peralatan dalam
penyelesaian tahun 2016 sebesar US$ 9.646.639 dan
penambahan selama tahun 2017 sebesar US$ 2.179.492
serta reklasifikasi ke aset tetap sebesar US$ 392.984
yang berhubungan dengan kapitalisasi mesin PTA.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, total
persentase penyelesaian untuk proyek-proyek tersebut
adalah sekitar 5% dan akan diselesaikan pada
tahun 2018.
As at December 31, 2017, the construction in progress
for machinery and equipment of US$ 11,086,622 consist
of the remaining balance in the construction in progress
for machinery and equipment in 2016 of US$ 9,646,639,
the addition during the year 2017 of US$ 2,179,492, and
deduction during the year 2017 of US$ 392,984. Up to
December 31, 2017, the total percentage of completion
for the construction in progress for machinery and
equipment is approximately 5% and will be completed in
2018. Management believes that there is no impediment
to the completion of the construction in progress.
Pada bulan Nopember 2014, Perusahaan telah membeli
sebuah Gas Turbine senilai US$ 4.217.940 dari kurator
PT Wismakarya Prasetya melalui sebuah proses lelang.
In November 2014, the Company has purchased a Gas
Turbine for US$ 4,217,940 from the curator of
PT Wismakarya Prasetya on a public auction.
Manajemen berpendapat bahwa estimasi nilai
perolehan kembali dari aset tetap tersebut sudah
melebihi nilai bukunya sehingga tidak perlu dilakukan
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that the estimated recoverable
amounts of property, plant and equipment exceed their
carrying values, hence, no impairment of property, plant
and equipment should be recorded as at the
reporting date.
Pada tahun 2018, nilai wajar atas tanah (836.475 M²)
berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah
sebesar Rp 440.270.069.000 (setara dengan
US$ 30.403.292) dan nilai wajar atas bangunan
(244.682 M²) berdasarkan NJOP adalah sebesar
Rp 168.185.760.000 (setara dengan US$ 11.614.237).
In 2018, the fair value of land (836,475 sqm) based on
NJOP (Tax Object Market Value) is Rp 440,270,069,000
(equivalent to US$ 30,403,292) and the fair value of
building (244,682 sqm) based on NJOP is
Rp 168,185,760,000 (US$ 11,614,237).
Berdasarkan laporan jasa penilai KJPP Nirboyo A.,
Dewi A. & Rekan tanggal 2 November 2018, jumlah
nilai pasar atas aset tetap Perusahaan adalah sebesar
US$ 417.918.236 dengan nilai likuidasi sebesar
US$ 271.420.235.
Based in the appraisal’s report of KJPP Nirboyo A.,
Dewi A. & Rekan dated November 2, 2018, total market
value of the Company’s property, plant and equipment
were US$ 417,918,236 with the liquidation value of
US$ 271,420,235.
Penilaian, yang sesuai dengan Standar Penilaian
Internasional, ditentukan berdasarkan transaksi pasar
terkini yang dilakukan dalam ketentuan-ketentuan yang
wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah
Metode Pendekatan Data Pasar. Elemen-elemen yang
digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan
nilai wajar aset, antara lain:
a. Jenis hak yang melekat pada properti
b. Kondisi pasar
c. Lokasi
d. Karakteristik fisik dan tanah
e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan
The valuation, which conforms to International
Valuation Standards, was determined by reference to
recent market transactions on arm’s length terms.
Appraisal method used is Market Data Approach
Method. Elements used in data comparison process to
determine assets’ fair value are as follows:
a. Type of right on property.
b. Market condition
c. Location
d. Land and Physical characteristics
e. Income producing characteristics
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
90
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, total nilai
tercatat dari aset tetap yang telah disusutkan penuh
masing-masing sebesar US$ 1.703.438.812 dan
US$ 1.703.181.257. Namun Perusahaan masih
menggunakannya untuk kegiatan operasional.
As at December 31, 2018 and 2017, total acquisition
cost of fully depreciated property, plant and equipment is
amounted to US$ 1,703,438,812 and US$ 1,703,181,257,
respectively. But the Company is still using these assets
in their operations.
Seluruh aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, telah
diasuransikan kepada PT MAG sebagai pemimpin dari
perusahaan asuransi, terhadap resiko kerugian
kebakaran dan resiko lainnya termasuk gempa bumi
dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
US$ 680.600.000 pada tanggal 31 Desember 2018 dan
US$ 456.500.000 pada tanggal 31 Desember 2017.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul.
All of the Company’s property, plant and equipment,
except land were insured with PT MAG lead Insurance
Company from fire loss and other risks including
earthquake valuing in total of US$ 456,500,000 as at
December 31, 2018 and US$ 456,100,000 as at
December 31, 2017, respectively. The Company’s
management, believes that the sum insured as stated
above is adequate to cover possible losses arising from
risks covered.
Sebagian besar tanah, gedung, mesin dan peralatan
digunakan sebagai jaminan atas utang obligasi terjamin
yang diperoleh dari PT Bina Prima Perdana (BPP)/
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (Catatan 20).
Mesin dan peralatan dibawah proyek Batch Poly (diluar
pekerjaan sipil), Fiber Line, dan proyek Otomotif
dengan mesin EFK dengan total sebesar
US$ 17.700.000 pada tahun 2018 dan 2017 digunakan
sebagai jaminan atas Third Loan yang diperoleh dari
Damiano Investments B.V., Belanda (Catatan 22).
Most of Company’s land, building, machinery and
equipments are used as collateral for secured bond
holders from PT Bina Prima Perdana (BPP)/
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (Note 20). The
machinery and equipment under Batch Poly Project
(excluding civil work), Fiber Line, and Automotive
Project with EFK machine of US$ 17,700,000 in 2018
and 2017, respectively, are used as collateral for the
Third Loans from Damiano Investments B.V., Netherland
(Note 22).
15. ASET TIDAK BERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSETS
2 0 1 8 2 0 1 7 US$ US$
Biaya proses legal hak atas tanah 125.428 125.428 Legal processing of landrights
Dikurangi: akumulasi amortisasi (30.650 ) (24.381 ) Less: accumulated amortization
Bersih 94.778 101.047 Net
Beban amortisasi dialokasikan pada: Amortization expense are allocated to:
Beban umum dan administrasi (Catatan 41) 5.774 6.269 General and administrative expenses (Note 41)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
91
15. ASET TIDAK BERWUJUD (Lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Aset tidak berwujud merupakan biaya legal sehubungan
dengan perpanjangan hak atas tanah yang berlokasi di
Bandung (166 M²) dan perpanjangan hak atas tanah
yang berlokasi di Karawang (319.755 M²). Atas aset
tidak berwujud ini diamortisasi sepanjang masa
manfaat (Hak Guna Bangunan) selama 20 tahun.
Intangible assets represent legal cost associated with
the acquisition of landrights for land located at
Bandung (166 square meters) and the acquisition of
landrights for land located in Karawang. (319,755
square meters). These are amortized over the useful life
(Hak Guna Bangunan) of 20 years.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, manajemen
berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai
pada aset tidak berwujud.
As at December 31, 2018 and 2017, the management
believes that there was no indication of impairment for
intangible assets.
16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Akun ini terdiri dari: This account consist of:
Pihak ketiga: Third parties:
Pemasok lokal 4.558.703 5.401.791 Local suppliers
Pemasok luar negeri 3.125.421 3.862.747 Foreign suppliers
Jumlah 7.684.124 9.264.538 Total
Rincian umur utang usaha kepada pihak
ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur
adalah sebagai berikut:
A summary of the aging of trade payables to third
parties based on the date of invoice is as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Sampai dengan 1 bulan 5.457.838 6.902.112 Up to 1 month
> 1 bulan – 3 bulan 1.444.000 1.260.863 > 1 month – 3 months
> 3 bulan – 6 bulan 37.205 353.768 > 3 months – 6 months
> lebih dari 6 bulan 745.081 747.795 > more than 6 months
Jumlah 7.684.124 9.264.538
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
92
16. UTANG USAHA (Lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (Continued)
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis
mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables to third parties based on
its original currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 2.294.305 3.519.297 United States Dollar
Rupiah Rupiah
(Rp 72.491.019.268 pada tahun 2018 dan (Rp 72,491,019,268 in 2018 and
Rp 75.380.244.701 pada tahun 2017) 5.005.940 5.563.939 Rp 75,380,244,701 in 2017)
Euro Eropa Euro Eropa
(EUR 300.645 pada tahun 2018 dan (EUR 300,645 in 2018 and
EUR 139.530 pada tahun 2017) 343.803 166.571 EUR 139,530 ini 2017)
Yen Jepang Japan Yen
(Yen 3.009.800 pada tahun 2018 dan (Yen 3,009,800 in 2018 and Yen 485,000 in 2017)
Yen 485.000 pada tahun 2017) 27.252 4,034
Poundsterling Poundsterling
(£ 8.127 pada tahun 2018 dan £ 6.075 pada
tahun 2017)
10.311
8,169
(£ 8,127 in 2018 and £ 6,075 in 2017)
Franc Swiss Swiss Franc
(CHF 2.474 pada tahun 2018 dan 2017) 2.513 2,528 (CHF 2,474 in 2018 and 2017)
Jumlah 7.684.124 9,264,538 Total
Utang usaha pihak ketiga kepada pemasok lokal dan
pemasok luar negeri merupakan utang atas
pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Utang
ini tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan
jangka waktu pelunasannya.
Trade payables to local and foreign suppliers
represent payables for purchase of raw materials
and indirect materials. These are non-interest
bearing with clear terms of repayment.
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
utang usaha kurang lebih sama dengan nilai
wajarnya.
Due to their short-term nature, their carrying
amount of trade payables approximates their fair
value.
Tidak terdapat utang usaha yang dijaminkan. There is no guarantee given on the trade payables.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada
akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah
tercatat dari setiap kelas utang usaha sebagaimana
yang dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of
the reporting date is the carrying value of each class
of trade payables disclosed in Note 50.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
93
17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCURED EXPENSES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Bunga 40.808.968 43.118.443 Interest
Listrik dan gas 4.674.153 7.894.051 Electricity and gas
Transportasi 513.923 455.695 Transportation
Jasa profesional 84.605 86.575 Professional fee
Sewa 30.792 30.091 Rent
Lain-lain 1.786.592 2.014.775 Others
Jumlah 47.899.033 53.599.630 Total
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas biaya yang masih harus dibayar
sebagaimana yang dijabarkan pada Catatan 50
The maximum exposure to liquidity risk at the
reporting date is the carrying value of each class of
accrued expenses is disclosed in Note 50.
Bagian dari biaya bunga sebesar Rp 380.648.007.290
(setara dengan US$ 26.286.030 pada tahun 2018) dan
Rp 380.648.007.290 (setara dengan US$ 28.096.250
pada tahun 2017) merupakan biaya bunga atas utang
terjamin yang telah diakui pada tahun 2001 dan 2002,
dimana seluruh jumlah tersebut belum dibayarkan dan
hutang bunga sampai dengan tahun 2000 telah
dihapuskan berdasarkan DMOA. Biaya bunga setelah
tahun 2002 tidak dicatat oleh Perusahaan dan Entitas
Anak karena proses restrukturisasi belum selesai
(Catatan 20).
Portion of accrued interest amounted to
Rp 380,648,007,290 (equivalent to US$ 26,286,030 in
2018) and Rp 380,648,007,290 (equivalent to
US$ 28,096,250 in 2017) represent the interest
expenses accrued from secured debt since year 2001 to
2002, while all the unpaid and accrued interest up to
year 2000 according to the DMOA had been waived.
The interest expense after the year 2002 has not been
recorded by the Company due to the restructuring
process that has not yet been completed (Note 20).
Rincian biaya masih harus dibayar menurut jenis mata
uang adalah sebagai berikut:
The details of accrued expenses based on its original
currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Rupiah Rupiah
(Rp 482.569.432.075 in 2018 dan (Rp 482,569,432,075 in 2018 and
Rp 501.123.845.743 in 2017) 33.324.323 36,988,770 Rp 501,123,845,743 in 2017)
Dollar Amerika Serikat 14.574.710 16,610,860 United States Dollar
Total 47.899.033 53,599,630
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
biaya yang masih harus dibayar kurang lebih sama
dengan nilai wajarnya.
Due to their short-term nature, the carrying amount of
accrued expenses approximates their fair value.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
94
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK 18. SHORT –TERM LOANS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak ketiga: Third Party:
PT Bank Bukopin Tbk 4.796.545 – PT Bank Bukopin Tbk
Pada tanggal 8 Agustus 2018, Perusahaan telah
menandatangani perjanjian kerjasama antara
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) distribusi
Jawa Tengah area Semarang dan PT Bank Bukopin Tbk
(Bukopin) tentang pembiayaan tagihan listrik untuk unit
Kaliwungu dengan pemberian fasilitas Letter of Credit
sebesar Rp 72.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember
2018, saldo pinjaman jangka pendek kepada Bukopin
sebesar US$ 4.252.824. Perjanjian ini berlaku selama 6
(enam) bulan dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
bersama para pihak.
On August 8, 2018, the Company has entered into an
agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
distribution in Central Java Semarang area and PT Bank
Bukopin Tbk (Bukopin) regarding the financing of
electricity bills for Kaliwungu units by providing a
Let ter of Credit f ac i l i ty of Rp 72,000,000,000. As
of December 31, 2018, the outstanding balance of short-
term loans to Bukopin was US$ 4,252,824. This agreement
is valid for 6 (six) months and can be extended by mutual
agreement of the parties.
Pada tanggal 19 September 2018, Perusahaan telah
menandatangani perjanjian kerjasama antara
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) distribusi
Jawa Barat area Karawang dan PT Bank Bukopin Tbk
tentang pembiayaan tagihan listrik untuk unit Karawang
dengan pemberian fasilitas Letter of Credit sebesar
Rp 7.500.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo
pinjaman jangka pendek kepada Bukopin sebesar
US$ 543.721. Perjanjian ini berlaku selama 6 (enam) bulan
dan dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama para
pihak.
On September 19, 2018, the Company has entered into an
agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
distribution in West Java area of Karawang and PT Bank
Bukopin Tbk regarding the financing of electricity bills for
Karawang unit by providing a Letter of Credit facility of
Rp 7,500,000,000. As of December 31, 2018, the
outstanding balance of short-term loans to Bukopin was
US$ 543,721. This agreement is valid for 6 (six) months
and can be extended by mutual agreement of the parties.
19. UTANG BANK 19. BANK LOANS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak yang berelasi: Related Party:
Damiano Investment B.V., Belanda 90.858.964 92.023.680 Damiano Investment B.V., Netherland
Menurut perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan
pembaharuannya tanggal 31 Agustus 2006 antara
Perusahaan (Peminjam). Damiano Investments B.V.,
Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent), pemberi pinjaman menyetujui untuk
menyediakan fasilitas letter of credit dengan jumlah
keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan demikian,
Perusahaan juga dapat menggunakan nama pemberi
pinjaman sebagai penjamin untuk membuka Letter of
Credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays).
Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya
pendanaan sebesar 2,25% per bulan atas jumlah
penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano
Investments B.V., Belanda.
According to the loan agreement dated March 3, 2006 and
its amendment dated August 31, 2006 between the
Company (Borrower), and Damiano Investments B.V.,
Netherland (Lender), and PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent), the lender agreed to provide the
Letter of Credit facility in the aggregate principal amount
of US$ 50,000,000. Accordingly, the Company can also
use the lender name as guarantor for opening Letter of
Credit in Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). In
addition, the Company should pay a financing fee of
2.25% per month on the aggregate amounts of the facility
in Barclays to Damiano Investments B.V., Netherland.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
95
19. UTANG BANK (Lanjutan) 19. BANK LOANS (Continued)
Berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal
1 Januari 2009 antara Perusahaan (Peminjam). Damiano
Investments B.V., Belanda (Pemberi Pinjaman), dan
PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent). sejak tanggal
3 April 2009, semua fasilitas “Letter of Credit di Barclays”
dipindahkan ke “Deutsche Bank AG: Fasilitas Letter of
Credit”. Total biaya pendanaan yang dibebankan oleh
Damiano Investments B.V., Belanda untuk fasilitas ini adalah
sebesar 1,25% per bulan.
Based on the amendment loan agreement dated
January 1, 2009 between the Company (Borrower), and
Damiano Investments B.V., Netherland (Lender), and
PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent), from April 3, 2009
onwards, any and all references to “Barclays Letter of Credit
Facility” shall be moved to “Deutsche Bank AG: Letter of
Credit Facility”. The fee charges by Damiano Investments
B.V., Netherland on this facility was 1.25% per month.
Fasilitas Letter of Credit ini selalu berubah sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan untuk pembelian bahan baku.
Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 8 April 2011
antara Perusahaan (Peminjam). Damiano Investments B.V.,
Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent). pemberi pinjaman setuju untuk
meningkatkan fasilitas Letter of Credit dari jumlah sebesar
US$ 50.000.000 menjadi US$ 80.000.000.
The Letter of Credit facility always changed based on the
Company’s requirements for purchasing of raw materials.
Based on the recent amendment loan agreement dated
April 8, 2011 between the Company (Borrower) and Damiano
Investments B.V., Netherland (Lender), and PT Ferrier
Hodgson (Monitoring Agent), the lender agreed to increase
the Letter of Credit facility in the aggregate principal amount
from US$ 50,000,000 to US$ 80,000,000.
Berdasarkan perubahan perjanjian pada bulan Juli 2012
antara Perusahaan (Peminjam). Damiano Investments B.V.,
Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent). Pemberi pinjaman setuju untuk
meningkatkan fasilitas Letter of Credit dari jumlah sebesar
US$ 80.000.000 menjadi US$ 100.000.000.
Based on the amendment loan agreement on July 2012
between the Company (Borrower) and Damiano Investments
B.V., Netherland (Lender), and PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent), the lender agreed to increase the Letter
of Credit facility in the aggregate principal amount from
US$ 80,000,000 to US$ 100,000,000.
Fasilitas yang tersedia per 31 Desember 2018 dan 2017
adalah sejumlah US$ 98.920.717 dan US$ 97.270.529. Letter
of Credit yang telah digunakan oleh Perusahaan untuk
membeli bahan baku sejumlah US$ 90.858.964 pada tahun
2018 dan US$ 92.023.680 pada tahun 2017. Seluruh utang
bank dinyatakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Fasilitas ini merupakan revolving facility.
The available facility as at December 31, 2018 and 2017 was
US$ 98,920,717 and US$ 97,270,529, respectively. The letter
of credit used by the Company to purchase of raw materials
is US$ 90,858,964 in 2018 and US$ 92,023,680 in 2017,
respectively. All of the bank loans is determinded in
US Dollar. This is a revolving facility.
Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama atas
fasilitas pembiayaan Letter of Credit dengan Deutsche bank,
Jakarta pada tanggal 24 September 2018 sejumlah
USD 20.000.000. Ini merupakan bagian (Sub-Limit) dari
keseluruhan fasilitas pinjaman Letter of Credit yang
diberikan oleh Damiano Invesment B.V. melalui Deutsche
Bank,
Hong Kong.
The Company has entered into an agreement on a Letter of
Credit financing facility with Deutsche Bank, Jakarta on
September 24, 2018 in the amount of US$ 20,000,000. This
sub-limit of the total Letter of Credit loan facility provided
by Damiano Investment B.V. through Deutsche Bank,
Hong Kong.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018, bunga biaya
pendanaan atas utang bank telah dibebaskan oleh Damiano
Investments B.V., Belanda sesuai dengan amandemen
perjanjian tanggal 8 Januari 2019.
For the year ended December 31, 2018, the interest fee on
Bank Loan has been waived by Damiano Investments B.V.,
Netherland as per amendment agreement dated
January 8, 2019.
Pada tahun 2018, fasilitas Letter of Credit dijamin secara
fidusia dengan piutang usaha dan persediaan yang
masing-masing bernilai US$ 45.000.000 dan US$ 60.200.000
(Catatan 6 dan 9).
In 2018, the letter of credit facility is secured by fiduciary
transfers of receivables and inventories valuing
US$ 45,000,000 and US$ 60,200,000, respectively
(Notes 6 and 9).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
96
19. UTANG BANK (Lanjutan) 19. BANK LOANS (Continued)
Karena bersifat jangka pendek, maka jumlah tercatat
pinjaman bank mendekati nilai wajarnya.
Due to their short-term nature, their carrying amount
of bank loans approximates their fair value.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas utang bank sebagaimana yang dijabarkan
pada Catatan 50.
The maximum exposure to liquidity risk at the
reporting date is the carrying value of each class of
bank loans is disclosed in Note 50.
20. UTANG TERJAMIN 20. SECURED DEBTS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Obligasi: Bonds:
13% Guaranteed Secured Notes 122.526.000 122.526.000 13% Guaranteed Secured Notes
Secured Floating Rate Notes 50.000.000 50.000.000 Secured Floating Rate Notes
9,375% Guaranteed Secured Notes 250.000.000 250.000.000 9.375% Guaranteed Secured Notes
11,375% Guaranteed Secured Notes 260.000.000 260.000.000 11.375% Guaranteed Secured Notes
682.526.000 682.526.000
PT Bina Prima Perdana: PT Bina Prima Perdana
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
IDR 1.302.583.907.331 89.951.240 96.145.845 IDR 1,302,583,907,331
Dolar Amerika Serikat 29.055.834 29.055.834 USD
EUR 849.872 971.872 1.014.578 EUR 849,872
YEN 3.001.711.400 27.178.350 26.635.735 YEN 3,001,711,400
147.157.296 152.851.992
Eks - Bank – Pinjaman Bilateral: Ex – Banks – Billateral Loans:
Damiano Investments B.V., Belanda Damiano Investments B.V., Netherland
(Eks.Credit Agricole Indosuez, Singapura) 12.117.088 12.117.088 (Ex. Credit Agricole Indosuez, Singapore)
Damiano Investments B.V., Belanda Damiano Investments B.V., Netherland
(Eks. PT Bank Finconesia) (Ex. PT Bank Finconesia)
EUR 7.471.539 8.544.080 8.919.530 EUR 7,471,539
Damiano Investments B.V., Belanda Damiano Investments B.V., Netherland
(Eks.Union Europeene de CIC, Singapura) (Ex. Union Europeene de CIC, Singapore)
EUR 5.941.395 6.794.283 7.092.844 EUR 5,941,395
Damiano Investments B.V., Belanda Damiano Investments B.V., Netherland
(Eks. Bangkok Bank, Singapura) 1.303.097 1.303.097 (Ex. Bangkok Bank, Singapore)
Kyoa Investment Limited, British Virgin Island Kyoa Investment Limited, British Virgin Island
(Ex. Bangkok Bank, Singapore) 500.000 500.000 (Ex. Bangkok Bank, Singapore)
Sverige Financing Limited, British Virgin Island Sverige Financing Limited, British Virgin Island
(Ex. Bangkok Bank, Singapore) 500.000 500.000 (Ex. Bangkok Bank, Singapore)
Sasando Pte. Ltd., Singapore Sasando Pte. Ltd., Singapore
(Ex. Bangkok Bank, Singapore) 500.000 500.000 (Ex. Bangkok Bank, Singapore)
Sverige Netherlands B.V., Netherland Sverige Netherlands B.V., Netherland
(Ex. Bangkok Bank, Singapore) 9.600 9.600 (Ex. Bangkok Bank, Singapore)
Lain-lain 490.400 490.400 Others
30.758.548 31.432.559
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
97
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Menteri Keuangan (Eks. BNI LC): Ministry of Finance (Ex. BNI LC):
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat 80.366.458 80.366.458 United States Dollar
Rupiah Rupiah
(Rp 38.468.048.072 pada tahun 2018 dan 2017) 2.656.450 2.839.389 (Rp 38,468,048,072 in 2018 and 2017)
83.022.908 83.205.847
Jumlah 943.464.752 950.016.398 Total
Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah
menandatangani Definitive Memorandum of Agreement
(DMOA) dengan para pemegang wesel sehubungan
dengan rencana restrukturisasi dari Perusahaan. Akan
tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Perusahaan dan
DMOA ini secara otomatis dihentikan. Pada tanggal
14 Maret 2007 dan pada bulan Juli 2007, Perusahaan
telah mengirimkan usulan restrukturisasi (SDRP) yang
baru kepada para kreditur terjamin untuk
merestrukturisasi utang terjaminnya termasuk obligasi,
tetapi belum diperoleh persetujuan dari para kreditur
terjaminnya, terutama dari PPA (sekitar 26% dari total
utang terjamin). Karena tidak ada kesepakatan atas
perjanjian restrukturisasi antara Perusahaan dan para
kreditur terjamin, maka utang terjamin tetap menjadi
bagian yang telah melampaui batas jatuh temponya.
On November 30, 2001, the Company entered into
Definitive Memorandum of Agreement (DMOA) with
the noteholders regarding the restructuring plan of the
Company. However, it has not yet been executed by the
Company and the DMOA and automatically
terminated. On March 14, 2007 and July 2007, the
Company has issued a new Secured Debt Restructure
Proposal (SDRP) to its secured creditors to restructure
its Secured debts including the bonds, but the approval
from the secured creditors, particularly from PPA
(approximately of 26% of total secured debt) has not
given. Since no restructure agreement has been
reached between the Company and the secured
creditors, the secured debts continue to remain
overdue.
Pada bulan November 2010 dan Desember 2010,
PT Peusahaan Pengelola Aset (PPA) mengumumkan
program “Penjualan aset dan saham Grup Texmaco”
yang meliputi pabrik di Semarang. Namun karena
beberapa alasan, program ini kemudian dibatalkan.
In November 2010 and December 2010, PT Peusahaan
Pengelola Aset (PPA) announced the “Sale of Texmaco
Assets and Shares” programme which includes the
fixed assets held as security by PPA in the Company-
Semarang’s site. However for some reasons, the
programme was later called off and cancelled.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
98
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
Damiano Investments B.V., Belanda yang memiliki
sekitar 93% utang terjamin yang berupa obligasi dan
bank telah menyetujui usulan restrukturisasi tersebut.
Pada bulan Pebruari 2014, Perusahaan telah
mengirimkan revisi dari usulan restrukturisasi (SDRP)
kepada PPA (Catatan 2a) sejalan dengan tren bisnis
saat ini dan keberlanjutan dari utang. Menurut revisi
dari usulan restrukturisasi, utang terjamin akan
dikonversi menjadi utang yang ditahan sebesar US$ 80
juta dan sisanya akan dikonversi menjadi ekuitas.
Utang baru akan dibayarkan lebih dari 8 tahun. Ekuitas
yang ada akan terdilusi sebesar 45,10% dengan adanya
penerbitan 54,90% ekuitas baru yang akan dikeluarkan
untuk para kreditur terjamin atas penukaran utangnya.
Damiano Investments B.V., Netherland currently hold
approximately 93% of the secured bonds and ex. banks
are willing to approve the new Secured Debt
Restructure Proposal. In February 2014, the Company
has submitted a revised Secured Debt Restructuring
Plan (SDRP) to PPA (Note 2a) in line with the current
business trend and the sustainability of debts.
According to the Revised Proposal, the secured debt
will be converted into a retained debt of
US$ 80 million and the balance converted into equity.
The new debt is repayable over 8 years. The existing
equity will be diluted by 45.10% by issuance of 54.90%
of new equity which will be issued to the secured
creditors for swapping the debt.
Perusahaan juga telah mengajukan pembaharuan atas
usulan Restrukturisasi Utang Terjamin kepada Komite
dan Kementerian Keuangan pada tanggal
26 Maret 2018. Sampai Maret 2019, tidak ada
tanggapan yang diterima. Tetapi, SDRP sedang dalam
pertimbangan semua kreditur terjamin.
The Company has also submitted an updated Secured
Debt Restructuring proposal to the Committee and the
Ministry of Finance on March 26, 2018. Until
March 2019, no response has been received. However,
the SDRP is under active consideration of all the
secured creditors.
A.13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122.526.000.
Pada bulan Juni 1994, Perusahaan menerbitkan
Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000
dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel
ini telah jatuh tempo pada tahun 2001. Pada bulan
Mei 1996. Perusahaan menawarkan kepada para
pemegang Unsecured Notes untuk menukarkan wesel
mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat
bunga 13% per tahun dan jatuh tempo pada tahun
2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg
dan diterbitkan oleh PIFC dengan Perusahaan sebagai
penjamin. Seluruh pemegang Unsecured Notes
menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes.
kecuali pemegang Unsecured Notes sebesar
US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997.
Perusahaan membayar sebagian Unsecured Senior
Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah
US$ 1.250.000.
A.13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122,526,000.
The Company issued US$ 125,000,000 Unsecured
Senior Notes in June 1994 carrying an interest rate
of 13% per annum. The notes are due for repayment
in 2001. In May 1996, the Company offered to the
holders of the said unsecured notes to exchange their
notes with 13% Guaranteed Senior Notes due in 2001
which were listed in Luxembourg Stock Exchanges
and issued by PIFC with the Company as the
guarantor. All holders of the unsecured notes
exchanged their notes with the new secured notes
except for the holders of unsecured notes amounting
to US$ 2,474,000. In August 1997, the Company paid
part of the 13% Unsecured Senior Notes amounting
to US$ 1,250,000.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
99
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000.
Pada bulan Pebruari 1996, PIFC, dimana perusahaan
bertindak sebagai penjamin, menerbitkan Secured
Floating Rate Note sebesar US$ 50.000.000 yang
tercatat pada Bursa Efek Luxembourg dengan tingkat
bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo
pada tahun 1999.
B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000.
In February 1996, PIFC, with the Company as a
guarantor, issued the US$ 50,000,000 Secured
Floating Rate Notes which were listed in Luxembourg
Stock Exchanges with carrying interest rate of 3%
above LIBOR and were due in 1999.
C. 9,375% Guaranteed Secured Notes,
US$ 250.000.000.
Pada bulan Juli 1997, PIFC, dimana perusahaan
bertindak sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed
Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat
pada Bursa Efek Luxembourg, dengan tingkat bunga
9,375% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2007.
Dana dari wesel ini digunakan untuk mendanai
sebagian dari program pengembangan yang baru
tahap I.
C. 9.375% Guaranteed Secured Notes,
US$ 250.000.000.
In July 1997, PIFC, with the Company as a guarantor,
issued the US$ 250,000,000 Guaranteed Secured Notes
due in 2007 which were listed in Luxembourg Stock
Exchange with carrying interest rate of 9.375% per
annum. The proceeds from issuance of these notes were
used to finance a portion of phase I of the Company’s
expansion program.
D. 11,375% Guaranteed Secured Notes.
US$ 260.000.000.
Pada bulan Juni 1996. PIFC menerbitkan Guaranteed
Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat
pada Bursa Efek Luxembourg. dimana Perusahaan
bertindak sebagai penjamin dengan tingkat bunga
11.375% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2006.
Dana dari wesel ini digunakan untuk melunasi utang
bank dan utang lainnya.
D. 11.375% Guaranteed Secured Notes.
US$ 260.000.000.
In June 1996, PIFC, with the Company as a guarantor,
issued the US$ 260,000,000 Guaranteed Secured Notes
due in 2006 which were listed in Luxembourg Stock
Exchange. The notes carry an interest rate of 11.375%
per annum. The proceeds from issuance of these notes
were used to pay off other debts and loans.
Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada
Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak gadai
dengan jaminan real property, aset-aset bergerak
(selain dari persediaan) dan hasil dari penjualan
jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar
dan liabilitas lainnya dari Perusahaan (Catatan 14).
Dari jumlah total utang terjamin sebesar
US$ 682.526.000. Damiano Investments B.V.,
Netherland memegang porsi sebesar US$ 631.000.000
(92,5%).
Currently all these notes have been delisted from
Luxembourg Stock Exchanges and are secured by liens
of the collateral, which consist of real property,
movable assets (other than inventories) and proceeds
of collateral on a pari-passu basis with the other notes
payable and obligations of the Company (Note 14). Of
the total Secured Bonds of US$ 682,526,000, Damiano
Investments B.V., Netherland is holding around
US$ 631,000,000 (92.5%).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
100
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP)
merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan
administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian
sesuai dengan skema restrukturisasi utang yang termuat
dalam Master Restructuring Agreement (MRA)
tertanggal. 23 Mei 2001, pada tahun 2002 utang
Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi
dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk
pengalihan tersebut. BPP menerbitkan Exchangeable
Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal
26 Pebruari 2004. BPPN mengeluarkan pernyataan
pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana.
Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina
Prima Perdana sebagai perusahaan holding tekstil telah
gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang
jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003.
Loans to PT Bina Prima Perdana (BPP) represent
loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
which had been defaulted and transferred to IBRA.
Further, pursuant to debt restructuring scheme in
Master Restructuring Agreement (MRA) dated
May 23, 2001, in 2002 the Company’s debts to IBRA
have been transferred to BPP. For this transfer, BPP
issued Exchangeable Bond (EB) to IBRA. But, on
February 26, 2004, IBRA issued a letter of default
notice to PT Bina Prima Perdana. The letter stated that
PT Bina Prima Perdana as the textile holding company
had failed to pay the Exchangeable Bond (EB) coupons
due on August 18, 2003.
Perusahaan tidak mengakui adanya beban bunga atas
utang terjamin sejak tahun 2002 dimana Perusahaan
masih dalam proses restrukturisasi, dan utang bunga
tidak akan diperhitungkan nantinya. Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017. Perusahaan mempunyai
utang bunga sebesar Rp 380.648.007.290 (setara
dengan US$ 26.286.030 pada tahun 2018) dan
Rp 380.648.007.290 (setara dengan US$ 28.096.251
pada tahun 2017), dan disajikan sebagai bagian dari
biaya yang masih harus dibayar di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian (Catatan 17).
The Company did not recognize the interest expenses
on secured debts since 2002 since the Company is
under restructuring process, and the interest payable
will not be counted. As at December 31, 2018 and
2017, the Company had interest payable of
Rp 380,648,007,290 (equivalent to US$ 26,286,030 in
2018) and Rp 380,648,007,290 (equivalent to
US$ 28,096,251 in 2017) and was presented as part of
accrued expenses in the consolidated statements of
financial position (Note 17).
Berdasarkan Akta Perjanjian Utang tanggal
11 Juni 2014, Damiano Investments B.V., Belanda
setuju untuk memberikan hak, nama dan
kepemilikannya atas utang terjamin Perusahaan kepada
Kyoa Investment Limited, Sverige Financing Limited,
Sverige Netherland B.V., dan Sasando Pte. Ltd. sesuai
dengan proporsi yang tertera dibawah ini:
Based on the Deed of Debt Assignment dated
June 11, 2014, Damiano Investments B.V., Netherland
agree to assign rights, title and interest of Company’s
secured debts to Kyoa Investment Limited, Sverige
Financing Limited, Sverige Netherland B.V., and
Sasando Pte. Ltd. in the proportion set out below:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
101
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
Kreditur /
Creditors
Jumlah Pokok Pinjaman yang dibeli /
Principal Amount Outstanding of
Debts Purchased
Pertimbangan dalam Pembelian /
Purchase Consideration
Damiano Investments B.V.
US$ 1.303.097,37
Penjual menahan suatu
proporsi atas utang /
Seller is retained a portion of the
outstanding debts
Kyoa Investment Limited US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sverige Financing Limited US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sverige Netherland B.V. US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sasando Pte. Ltd. US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Jumlah / Total US$ 3.303.097,37 US$ 200.000,00
Kemudian. berdasarkan Transfer Certificate tanggal
30 April 2015, Sverige Financing Limited
mengalihkan sebagian pokok utang terjamin
Perusahaan sejumlah US$ 490.400 kepada pihak lain
dan sisanya sebesar US$ 9.600 tetap dimiliki oleh
Sverige Financing Limited. Sehingga proporsi
kepemilikan atas utang terjamin Perusahaan menjadi
sebagai berikut:
Futher, based on the Transfer Certificate dated
April 30, 2015, Sverige Financing Limited agree to
transfer the principal on secured debt amounted
US$ 490,400 to some people, and hold for itself
amounted US$ 9,600. Then, the proportion of
Company’s secured debts are shown as below:
Kreditur /
Creditors
Jumlah Pokok Pinjaman yang dibeli /
Principal Amount Outstanding of
Debts purchased
Pertimbangan dalam Pembelian /
Principal Amount Outstanding of
Debts Purchased
Damiano Investments B.V.
US$ 1.303.097,37
Penjual menahan suatu
proporsi atas utang /
Seller is retained a portion of the
outstanding debts
Kyoa Investment Limited US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sverige Netherland B.V. US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sasando Pte. Ltd. US$ 500.000,00 US$ 50.000,00
Sverige Financing Limited US$ 9.600,00 US$ 50.000,00
Lain-lain US$ 490.400,00
Jumlah / Total US$ 3.303.097,37 US$ 200.000,00
Sebagai konsekuensinya, Perusahaan harus
membayarkan utang sesuai dengan jumlah utang yang
dibeli oleh masing-masing kreditur diatas sesuai
dengan proporsi dari nilai pembelian yang dimiliki
oleh masing masing kreditur seperti yang dinyatakan
pada tabel diatas.
Consequently, the Company should be paid in respect
of the Purchase Debt to each of the creditors above in
accordance with the proportion of the Purchase Debt
owned by each creditor as stated at the table above.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
102
20. UTANG TERJAMIN (Lanjutan) 20. SECURED DEBTS (Continued)
Rincian utang terjamin menurut jenis mata uang adalah
sebagai berikut:
The breakdown of secured debts based on its original
currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dolar Amerika Serikat 807.368.478 807.368.478 United States Dollar
Euro Eropa European Euro
(EUR 14.262.806 pada tahun 2017 dan 2016) 16.310.234 17.026.950 (EUR 14,262,806 in 2018 and 2017)
Yen Jepang Japan Yen
(Yen 3.001.711.460 pada tahun 2017 dan 2016) 27.178.350 26.635.736 (Yen 3,001,711,460 in 2018 and 2017)
Rupiah Rupiah
(Rp 1.341.051.955.403 pada tahun 2017 dan 2016) 92.607.690 98.985.234 (Rp 1,341,051,955,403 in 2018 and 2017)
Jumlah 943.464.752 950.016.398 Total
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat utang
terjamin kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.
Due to their short-term nature, the carrying amount of
secured debts approximates their fair value.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap
kelas utang terjamin sebagaimana yang dijabarkan pada
Catatan 50.
The maximum exposure to liquidity risk at the reporting
date is the carrying value of each class of secured debts is
disclosed in Note 50.
21. WESEL BAYAR TIDAK TERJAMIN 21. UNSECURED NOTES PAYABLE
Rincian utang terjamin menurut jenis mata uang adalah
sebagai berikut:
The breakdown of secured debts based on its original
currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Madison Pacific Trust Limited 27.128.278 26.055.409 Madison Pacific Trust Limited
Jumlah 27.128.278 26.055.409 Total
Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi
Rencana Perdamaian (Composition Plan) yang telah
disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan
diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Pada tanggal
29 September 2006, utang tidak terjamin yang terdiri dari
Bank, PT Bina Prima Perdana, sewa guna usaha dan wesel
bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke
dalam wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed Rate
Notes) dan berada dibawah pengawasan (Custodian) The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
Hong Kong.
The Company has taking steps to implement the
Composition Plan (Peace Plan) as approved by the
unsecured creditors of the Company and ratified by the
Commercial Court. On September 29, 2006, the
unsecured creditors comprising of Banks, PT Bina Prima
Perdana, Leasing, and Notes stand at US$ 18,670,630 was
restructured into Fixed Rate Notes under custodian of The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
Hong Kong.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
103
21. WESEL BAYAR TIDAK TERJAMIN (Lanjutan) 21. UNSECURED NOTES PAYABLE (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, jumlah
utang tidak terjamin setelah direstrukturisasi masing
masing sebesar US$ 27.128.278 dan US$ 26.055.409,
yang terdiri dari utang pokok US$ 18.670.630
ditambah dengan utang bunga yang dikapitalisasi
masing-masing sebesar US$ 8.457.648 pada tahun
2018 dan US$ 7.384.779 pada tahun 2017.
As at December 31, 2018 and 2017, the total
restructured unsecured debt were US$ 27,128,278 and
US$ 26,055,409, respectively, which comprising of
principal notes at US$ 18,670,630 plus unpaid
capitalized interest of US$ 8,457,648 in 2018 and
US$ 7,384,779 in 2017.
Berdasarkan hasil rapat antara Perusahaan (Peminjam)
dan mayoritas kreditur tidak terjamin pada tanggal
21 Januari 2015. Pemberi pinjaman setuju untuk
menunda kembali tanggal angsuran pokok pinjaman
atas wesel bayar tidak terjamin untuk jangka waktu 3
(tiga) tahun dengan mengganti tanggal angsuran pokok
utang menjadi sebagai berikut:
Based on the Minutes of Noteholders’ Meeting between
the Company (Borrower) and the majority unsecured
creditors dated January 21, 2015, the Noteholder shall
defer the redemption dated of the unsecured notes
payable for 3 (three) years by revoking and replacing
the table of redemption dates below:
Tahun Amortisasi
Years Amortizations
2018 5,00%
2019 17,50%
2020 17,50%
2021 17,50%
2022 20,00%
2023 22,50%
Kemudian. berdasarkan hasil rapat antara Perusahaan
(Peminjam) dan mayoritas kreditur tidak terjamin pada
tanggal 23 Januari 2018. Pemberi pinjaman setuju
untuk menunda kembali tanggal angsuran pokok
pinjaman atas wesel bayar tidak terjamin dengan
mengganti tanggal angsuran pokok utang menjadi
sebagai berikut:
Further, based on the Minutes of Noteholders’ Meeting
between the Company (Borrower) and the majority
unsecured creditors dated January 23, 2018, the
Noteholder shall defer the redemption dated of the
unsecured notes payable by revoking and replacing the
table of redemption dates below:
Tahun Amortisasi
Years Amortizations
2020 5,00%
2021 17,50%
2022 17,50%
2023 17,50%
2024 20,00%
2025 22,50%
Seluruh wesel bayar tidak terjamin dinyatakan dalam
mata uang Dolar Amerika Serikat.
All unsecured notes payable are denominated in United
States Dollar.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
104
21. WESEL BAYAR TIDAK TERJAMIN (Lanjutan) 21. UNSECURED NOTES PAYABLE (Continued)
Berdasarkan Akta Novasi dan Aksesi tanggal
28 April 2016 antara Perusahaan, Damiano
Investments, B.V., Belanda, Deutsche Bank AG,
PT Pilot Asia Capital, The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, dan Madison Pacific
Trust Limited, para pihak setuju untuk mengganti jasa
Agen Fiskal atas Wesel Bayar tidak Terjamin dari The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
menjadi Madison Pacific Trust Limited.
Based on the Deed of Novation and Accession dated
April 28, 2016 between the Company, Damiano
Investments, B.V., Netherlands, Deutsche Bank AG,
PT Pilot Asia Capital, The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, and Madison Pacific
Trust Limited, the parties agreed to changed the Fiscal
Agency services of Unsecured New Notes from The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, beban bunga atas wesel
bayar tidak terjamin masing-masing sebesar
US$ 1.076.446 dan US$ 744.383, dan disajikan sebagai
bagian dalam beban keuangan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
(Catatan 42).
For the years ended December 31, 2018 and 2017, the
interest charges on the unsecured notes payable were
US$ 1,076,446 and US$ 744,383, respectively, and are
presented as part of finance costs accounts in the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income (Note 42).
Nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang
ditentukan dengan cara memperhitungkan nilai kini
pada saat tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian. dengan menggunakan metode suku
bunga efektif tetap yang tersedia pada Perusahaan.
Tidak ada perubahan nilai wajar yang dibukukan pada
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif
konsolidasian selama tahun berjalan sebagai liabilitas
keuangan yang dinyatakan sebesar nilai amortisasi
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The fair value of long-term financial liabilities have
been determined by calculating their present value at
the reporting date, using fixed effective market interest
rates available to the Company. No fair value changes
have been included in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income for the
period as financial liabilities are carried at amortized
cost in the consolidated statements of financial
position.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas wesel bayar tidak terjamin sebagaimana
yang dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to liqidity risk at the reporting
date is the carrying value of each class of unsecured
notes payable is disclosed in Note 50.
22. PINJAMAN MODAL 22. CAPEX LOANS
Rincian utang terjamin menurut jenis mata uang adalah
sebagai berikut:
The breakdown of secured debts based on its original
currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pihak yang berelasi: Related Party:
Damiano Investments B.V.,
Belanda
22.445.000
22.695.000
Damiano Investments B.V.,
Netherland
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
105
22. PINJAMAN MODAL (Lanjutan) 22. CAPEX LOANS (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Modal Kerja antara
Perusahaan dan Damiano Investments B.V., Belanda
tanggal 1 Juni 2006. Damiano Investments B.V.,
Belanda setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman
modal kerja kepada Perusahaan. Suku bunga yang
dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% per
tahun sampai dengan diimplementasikannya Rencana
Perdamaian. Setelah Rencana Perdamaian
diimplementasikan, tingkat suku bunga akan mengikuti
surat utang baru atas pinjaman yang direstrukturisasi.
Fasilitas pinjaman modal kerja ini tersedia sampai
dengan tahun ke 5 (lima) sejak tanggal perjanjian ini.
Berdasarkan pembaharuan kedua atas Perjanjian
Pinjaman Modal Kerja pada tanggal 1 Juni 2011,
jangka waktu pelunasan telah diperbaharui dari 5
(lima) tahun menjadi 7 (tujuh) tahun.
Berdasarkan pembaruan ketiga atas Perjanjian
Pinjaman Modal Kerja pada tanggal 1 Agustus 2013,
jangka waktu pelunasannya kembali diperbaharui dari
7 (tujuh) tahun menjadi 9 (sembilan) tahun.
Berdasarkan pembaruan keempat atas Perjanjian
Pinjaman Modal Kerja pada tanggal 1 Juni 2015,
jangka waktu pelunasannya kembali diperbaharui dari
9 (sembilan) tahun menjadi 11 (sebelas) tahun.
Manajemen menginformasikan bahwa pinjaman akan
diperpanjang selama 2 (dua) tahun lebih ketika
berakhir pada bulan Juni 2017.
Based on the Working Capital Loan Agreement
between the Company and Damiano Investments B.V.,
Netherland dated June 1, 2006, Damiano Investments
B.V., Netherland has provided the working capital
loans facility for the Company. The interest chargeable
on this loan is 9% per annum until the implementation
of the Composition Plan. Upon implementation of the
Composition Plan, the rate of interest as per the terms
of the “New Notes / Loan restructure”. The working
capital loan shall be repayable on the earlier of 5 (five)
years from the date of this agreement.
Based on the second amendment of working capital
loan agreement dated June 1, 2011, the repayment date
has been extended from 5 (five) years to be 7 (seven)
years.
Based on the third amendment of third working capital
loan agreement dated August 1, 2013, the repayment
date has been re-extended from 7 (seven) years to be 9
(nine) years.
Based on the fourth amendment of third working
capital loan agreement dated June 1, 2015, the
repayment date has been re-extended from 9 (nine)
years to be 11 (eleven) years. The management
informed that the loan will be extended by 2 (two) more
years when it expires by June 2017.
Pinjaman Ketiga:
Sepanjang tahun 2011, Damiano Investments B.V.,
Belanda telah menyediakan pinjaman modal kerja
sebesar US$ 8.500.000 sebagai bagian atas belanja
barang modal. Bagian dari pinjaman modal kerja ini
sebesar US$ 4.100.000 telah dilunasi oleh Perusahaan
pada tahun 2012, dan sisanya sebesar US$ 4.400.000
masih terhutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
Sepanjang tahun 2012, Damiano Investments B.V.,
Belanda juga telah menyediakan pinjaman modal kerja
sebesar US$ 12.940.000 sebagai bagian atas belanja
barang modal. Atas pinjaman ini masih terhutang pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Third Loan:
During the year 2011, Damiano Investments B.V.,
Netherland has provided US$ 8,500,000 as part of the
Company’s capital expenditure. Part of these working
capital loans of US$ 4,100,000 have been repaid by the
Company in 2012, while the remaining balance of
US$ 4,400,000 is still outstanding as at
December 31, 2016 and 2015.
During the year 2012, Damiano Investments B.V.,
Netherland has also provided US$ 12,940,000 as part
of the Company’s capital expenditure. It was still
outstanding as at December 31, 2016 and 2015,
respectively.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
106
22. PINJAMAN MODAL (Lanjutan) 22. CAPEX LOANS (Continued)
Seluruh pinjaman modal kerja dinyatakan dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijaminkan
secara fidusia dengan aset-aset tertentu di Karawang
dan Semarang dengan nilai sebesar US$ 17.700.000
(Catatan 14).
This loan is denominated in United States Dollar. The
loan is secured by fiduciary transfer of certain assets in
Karawang and Semarang for a value of
US$ 17,700,000 (Note 14).
Selama tahun 2016, Damiano Investments B.V.,
Belanda juga menyediakan US$ 1.500.000 sebagai
bagian dari belanja modal Perusahaan. Perusahaan
telah melakukan pelunasan sebesar US$ 875.000
selama tahun berjalan dan pada tanggal 31 Desember
2017 sisa saldo terutang adalah sebesar US$ 625.000.
In 2016, Damiano Investments B.V., Netherland has
also provided US$ 1,500,000 as part of the Company’s
capital expenditure. The Company has repaid
US$ 875,000 during the year and the outstanding
amount as at December 31, 2017 was US$ 625,000.
Berdasarkan perjanjian tanggal 3 Juli 2017 antara
Perusahaan dan Damiano Investments B.V., Belanda,
bunga untuk periode Juni 2017 sampai dengan
Agustus 2017 telah dihapus.
Based on th agreement dated July 3, 2017 between the
Company and Damiano Investments B.V., Netherland,
the interest for the period June 2017 to August 2017
was waived.
Pinjaman Keempat: Fourth Loan:
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Keempat antara
Perusahaan dengan Damiano Investments B.V.,
Belanda tanggal 5 Nopember 2014, Damiano
Investments B.V., Belanda setuju untuk menyediakan
fasilitas Pinjaman untuk Perusahaan dengan total
sebesar US$ 4.750.000. Biaya bunga yang dibebankan
atas perjanjian ini adalah sebesar 6% per tahun yang
dihitung sejak tahun pertama dari tanggal pencairan,
dan harus dikembalikan sampai dengan tahun ke-5
(lima) sejak tanggal perjanjian ini. Pinjaman ini
digunakan untuk membeli Gas Turbine (ABB) melalui
proses lelang dari kurator PT Wismakarya Prasetya.
Based on the Fourth Loan Agreement between the
Company and Damiano Investments B.V., Netherland
dated November 5, 2014, Damiano Investments B.V.,
Netherland agree to provide a loan facility for the
Company amounting of US$ 4,750,000. The interest
chargeable on this loan is 6% per annum since the first
anniversary of the first drawdown date, and shall be
repayable on the earlier of 5 (five) years from the date
of this agreement. This loan is used for the purpose of
purchase of Gas Turbine (ABB) on a public auction
from the curator of PT Wismakarya Prasetya.
Kemudian, berdasarkan surat pencairan pinjaman
tertanggal 5 Nopember 2014 dan 14 Nopember 2014.
Perusahaan telah menerima fasilitas pinjaman keempat
dengan total sebesar US$ 4.730.000. Pencairan
Pinjaman tersebut digunakan untuk membeli 1 (satu)
buah Gas Turbin milik PT Wismakarya Prasetya.
Further based on the drawdown notice dated November
5, 2014 and November 14, 2014, the Company has
receive part of fourth loan facility of US$ 4,730,000.
These drawdown are used for purchasing of 1 (one) of
gas turbine from PT Wismakarya Prasetya.
Berdasarkan perjanjian tanggal 3 Juli 2017 antara
Perusahaan dan Damiano Investments B.V., Belanda,
bunga pada Perjanjian Pinjaman Keempat untuk
periode dari Juni 2017 sampai dengan Agustus 2017
telah dihapuskan. Pada tanggal 31 Desember 2017, sisa
saldo atas perjanjian ini adalah sebesar US$ 4.730.000.
Based on the agreement dated July 3, 2017 between the
Company and Damiano Investments B.V., Netherland,
the interest in Fourth Loan for a period from
June 2017 to August 2017 was waived. The outstanding
amount under this agreement was US$ 4,730,000 as at
December 31, 2018.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
107
22. PINJAMAN MODAL (Lanjutan) 22. CAPEX LOANS (Continued)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, beban bunga atas
pinjaman modal kerja dari Damiano Investment B.V.,
Belanda masing-masing sebesar US$ 3.252.068 dan
US$ 2.494.229, dan disajikan sebagai beban keuangan
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian (Catatan 42).
For the years ended December 31, 2018 and 2017, the
interest charge on the capex loans from Damiano
Investments B.V., Netherland were US$ 3,252,068 and
US$ 2,494,229, respectively, and are presented as part
of finance costs accounts in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive
income (Note 42).
Nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang
ditentukan dengan cara memperhitungkan nilai kini
pada saat tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian. dengan menggunakan metode suku
bunga efektif tetap yang tersedia pada Perusahaan.
Tidak ada perubahan nilai wajar yang dibukukan pada
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif
konsolidasian selama tahun berjalan sebagai liabilitas
keuangan yang dinyatakan sebesar nilai amortisasi
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The fair value of long-term financial liabilities have
been determined by calculating their present value at
the reporting date, using fixed effective market interest
rates available to the Company. No fair value changes
have been included in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income for the
period as financial liabilities are carried at amortized
cost in the consolidated statements of financial
position.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas pinjaman modal sebagaimana yang
dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to liquidity risk at the
reporting date is the carrying value of each class of
capex loans is disclosed in Note 50.
23. UTANG KREDIT PEMBIAYAAN 23. CREDIT FINANCING PAYABLES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Utang kredit pembiayaan: Credit financing payable:
PT Maybank Indonesia Finance 37.694 − PT Maybank Indonesia Finance
PT Mandiri Tunas Finance 32.321 60.307 PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Sedaya Finance 29.379 20.719 PT Astra Sedaya Finance
PT Toyota Astra Financial Service 3.630 16.377 PT Toyota Astra Financial Service
Total credit financing payables 103.024 97.403 Total credit financing payables
Dikurangi: Utang kredit pembiayaan yang jatuh Less: current maturity of credit
tempo dalam satu tahun financing payable
PT Maybank Indonesia Finance (25.129 ) − PT Maybank Indonesia Finance
PT Mandiri Tunas Finance (27.428 ) (25.761 ) PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Sedaya Finance (12.625 ) (16.447 ) PT Astra Sedaya Finance
PT Toyota Astra Financial Service (3.630 ) (12.341 ) PT Toyota Astra Financial Service
Jumlah utang kredit pembiayaan yang jatuh
tempo dalam satu tahun
(68.812
)
(54.549
)
Total current maturity of credit financing payables
Utang kredit pembiayaan – setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
34.212
42.854
Credit financing payables – net of current maturity
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
108
23. UTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan) 23. CREDIT FINANCING PAYABLES (Continued)
Berdasarkan perjanjian tanggal 6 April 2016,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Toyota Astra Finance Services untuk membeli
sebuah mobil (Toyota Innova) sebesar Rp 305.458.400
dengan suku bunga efektif sebesar 10,35% setahun,
yang dibayarkan secara cicilan setiap bulannya
terhitung 6 April 2016 sampai dengan 6 Maret 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang
kredit pembiayaan sebesar Rp 28.964.856 (setara
dengan US$ 2.000) dan Rp 138.978.391 (setara dengan
US$ 10.258).
Based on agreement dated April 6, 2016, the Company
obtained a credit financing from PT Toyota Astra
Finance Services for purchasing of a car (Toyota
Innova) amounting to Rp 305,458,400 with effective
interest rate of 10.35% per annum, repayable in
monthly installments from April 6, 2016 up to
March 6, 2019. As at December 31, 2018 and 2017, the
outstanding credit financing payable balance were
Rp 28,964,856 (equivalent to US$ 2,000) and
Rp 138,978,391 (equivalent to US$ 10,258),
respectively.
Berdasarkan perjanjian tanggal 20 Juli 2016,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil
(Toyota Nav) sebesar Rp 277.683.400 dengan suku
bunga efektif sebesar 9,95% setahun, yang dibayarkan
secara cicilan setiap bulannya terhitung 20 Juli 2016
sampai dengan 20 Juni 2019. Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang kredit
pembiayaan sebesar Rp 51.767.210 (setara dengan
US$ 3.575) dan Rp 149.081.810 (setara dengan
US$ 11.004).
Based on agreement dated July 20, 2016, the Company
obtained a credit financing from PT Astra Sedaya
Finance for purchasing of a car (Toyota NAV)
amounting to Rp 277,683,400 with effective interest
rate of 9.95% per annum, repayable in monthly
installments from July 20, 2016 up to June 20, 2019.
As at December 31, 2018 and 2017, the outstanding
credit financing payable balance were Rp 51,767,210
(equivalent to US$ 3,575) and Rp 149,081,810
(equivalent to US$ 11,004), respectively.
Berdasarkan perjanjian tanggal 19 Februari 2016,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil
(Toyota Camry) sebesar Rp 327.502.000 dengan suku
bunga efektif sebesar 18,79% setahun, yang dibayarkan
secara cici lan set iap bulannya terh i tung
16 Februari 2016 sampai dengan 16 Januari 2019. Pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang
kredit pembiayaan sebesar Rp 11.704.733 (setara
dengan US$ 808) dan Rp 131.618.659 (setara dengan
US$ 9.715).
Based on agreement dated February 19, 2016, the
Company obtained a credit financing from PT Astra
Sedaya Finance for purchasing of a car (Toyota
Camry) amounting to Rp 327,502,000 with effective
interest rate of 18.79% per annum, repayable in
monthly installments from February 16, 2016 up to
January 16, 2019. As at December 31, 2018 and 2017,
the outstanding credit financing payable balance were
Rp 11,704,733 (equivalent to US$ 808) and
Rp 131,618,659 (equivalent to US$ 9,715),
respectively.
Berdasarkan perjanjian tanggal 14 Juni 2016,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Toyota Astra Finance Services untuk membeli
sebuah mobil (Toyota Innova) sebesar Rp 175.559.640
dengan suku bunga efektif sebesar 5,35% setahun, yang
dibayarkan secara cicilan setiap bulannya terhitung
14 Juni 2016 sampai dengan 14 Mei 2019. Pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang
kredit pembiayaan sebesar Rp 23.599.940 (setara
dengan US$ 1.630) dan Rp 82.903.163 (setara dengan
US$ 6.119).
Based on agreement dated June 14, 2016, the
Company obtained a credit financing from PT Toyota
Astra Finance Services for purchasing of a car (Toyota
Innova) amounting to Rp 175,559,640 with effective
interest rate of 5.35% per annum, repayable in monthly
installments from June 14, 2016 up to May 14, 2019.
As at December 31, 2018 and 2017, the outstanding
credit financing payable balance were Rp 23,599,940
(equivalent to US$ 1,630) and Rp 82,903,163
(equivalent to US$ 6,119), respectively.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
109
23. UTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan) 23. CREDIT FINANCING PAYABLES (Continued)
Berdasarkan perjanjian tanggal 3 Oktober 2018,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Toyota Astra Sedaya Finance untuk membeli
sebuah mobil (Toyota All New Fortuner) sebesar
Rp 393.373.400 dengan suku bunga efektif sebesar
10,52% setahun, yang dibayarkan secara cicilan setiap
bulannya terhitung 7 September 2018 sampai dengan
3 September 2021. Pada tanggal 31 Desember 2018,
saldo utang kredit pembiayaan sebesar Rp 361.968.864
(setara dengan US$ 24.996).
Based on agreement dated October 3, 2018, the
Company obtained a credit financing from PT Astra
Sedaya Finance for purchasing for a car (Toyota All
New Fortuner) amounting to Rp 393,373,400 with
effective interest rate of 10.52% per annum, repayable
in monthly installments from September 7, 2018 up to
September 3, 2021. As of December 31, 2018, the
outstanding credit financing payable balance was
Rp 361,968,864 (equivalent to US$ 24,996.12).
Berdasarkan perjanjian tanggal 8 November 2016,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Mandiri Tunas Finance untuk membeli dua Toyota
forklift sebesar Rp 702.000.000 dengan suku bunga
efektif sebesar 13% setahun, yang dibayarkan secara
cicilan setiap bulannya terhitung 10 Maret 2017 sampai
dengan 10 Januar i 2020. Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang kredit
pembiayaan sebesar Rp 218.442.021 (setara dengan
US$ 15.085) dan Rp 394.824.157 (setara dengan
US$ 29.143).
Based on agreement dated November 8, 2016, the
Company obtained a credit financing from PT Mandiri
Tunas Finance for purchasing of two (2) Toyota
forklift amounting to Rp 702,000,000 with effective
interest rate of 13% per annum, repayable in monthly
installments from March 10, 2017 up to
January 10, 2020. As at December 31, 2018 and 2017,
the outstanding credit financing payable balance were
Rp 218,442,021 (equivalent to US$ 15,084.73) and
Rp 394,824,157 (equivalent to US$ 29,143),
respectively.
Berdasarkan perjanjian tanggal 3 Mei 2017,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Mandiri Tunas Finance untuk membeli dua Toyota
forklift sebesar Rp 702.000.000 dengan suku bunga
efektif sebesar 13% setahun, yang dibayarkan secara
cicilan setiap bulannya terhitung 10 Maret 2017 sampai
dengan 10 Januari 2020. Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang kredit
pembiayaan sebesar Rp 249.590.456 (setara dengan
US$ 17.236) dan Rp 422.212.195 (setara dengan
US$ 31.164).
Based on agreement dated May 3, 2017, the Company
obtained a credit financing from PT Mandiri Tunas
Finance for purchasing of two (2) Toyota forklift
amounting to Rp 702,000,000 with effective interest
rate of 13% per annum, repayable in monthly
instal lments from March 10, 2017 up to
January 10, 2020. As of December 31, 2018 and 2017,
the outstanding credit financing payable balance was
Rp 249,590,456 (equivalent to US$ 17,236) and
Rp 422,212,195 (equivalent to US$ 31,164),
respectively.
Berdasarkan perjanjian tanggal 27 Juli 2018,
Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Maybank Indonesia Finance untuk membeli sebuah
mobil (BMW All New 5301 Luxury) sebesar
Rp 1.213.000.000 dengan suku bunga efektif sebesar
3,73% setahun, yang dibayarkan secara cicilan setiap
bulannya terhitung 30 Juli 2018 sampai dengan
30 Juni 2020. Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo
utang kredit pembiayaan sebesar Rp 545.850.000
(setara dengan US$ 37.694).
Based on agreement dated July 27, 2018, the Company
obtained a credit financing from PT Maybank
Indonesia Finance for purchasing of a car (BMW All
New 5301 Luxury) amounting to Rp 1,213,000,000 with
effective interest rate of 3.73% per annum, repayable
in monthly installments from July 30, 2018 up to
June 30, 2020. As of December 31, 2018, the
outstanding credit financing payable balance was
Rp 545,850,000 (equivalent to US$ 37,694).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
110
23. UTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan) 23. CREDIT FINANCING PAYABLES (Continued)
Jumlah beban bunga atas utang kredit pembiayaan yang
telah dibayar untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar Rp 151.526.798 (setara dengan US$ 4.126) dan
Rp 95.225.287 (setara dengan US$ 7.425), dan
disajikan pada beban keuangan pada laporan laba rugi
dan pendapatan komprehensif konsolidasian
(Catatan 42).
The interest expenses incurred on this credit financing
for the years ended December 31, 2018 and 2017 were
Rp 151,526,798 (equivalent to US$ 4,126) and
Rp 95,225,287 (equivalent to US$ 7,425), respectively,
and is shown as part of the finance costs account in the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income (Note 42).
Nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang –
utang kredit pembiayaan pada tanggal pelaporan
ditentukan dengan memperhitungkan nilai kini pada
saat tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
dengan menggunakan metode suku bunga pasar yang
efektif tersedia pada Perusahaan. Tidak ada perubahan
nilai wajar yang dibukukan pada laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif konsolidasian selama tahun
berjalan sebagai liabilitas keuangan yang dinyatakan
sebesar nilai amortisasi pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
The fair value of long-term financial liabilities credit
financing payables have been determined by
calculating their present value at the reporting date,
using fixed effective market interest rates available to
the Company. No fair value changes have been
included in the consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive income for the period as
financial liabilities are carried at amortized cost in the
consolidated statements of financial position.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas utang kredit pembiayaan sebagaimana yang
dijabarkan pada Catatan 50.
The maximum exposure to liquidity risk at the
reporting date is the carrying value of each class of
credit financing payables is disclosed in Note 50.
24. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK
LAINNYA
24. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Uang muka dari pelanggan 1.160.580 1.101.746 Advance receipts from customers
PT Pacific Poly 354.295 372.521 PT Pacific Poly
Pengangkutan dan transportasi 180.100 297.403 Freight and transportation
Lainnya 3.306.182 4.624.408 Others
Jumlah 5.001.157 6.396.078 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
111
24. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK
LAINNYA (Lanjutan)
24.. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES
(Continued)
Rincian liabilitas keuangan jangka pendek lainnya menurut
jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The details of other current financial liabilities based on
its original currencies are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Rupiah Rupiah
(Rp 44.823.335.535 in 2018 and (Rp 44,823,335,535 in 2018 and
Rp 39.373.800.625 in 2017) 3,095,321 2,906,245 Rp 39,373,800,625 in 2017)
Dolar Amerika Serikat 1,905,836 3,489,833 United States Dollar
Jumlah 5,001,157 6,396,078 Total
Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
liabilitas keuangan jangka pendek lainnya kurang lebih
sama dengan nilai wajarnya.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap
kelas liabilitias keuangan jangka pendek lainnya
sebagaimana yang dijabarkan pada Catatan 50.
Due to their short-term nature, their carrying amount of
other current financial liabilities approximates their fair
value.
The maximum exposure to credit risk at the reporting date
is the carrying value of each class of other current
financial liabilities is disclosed in Note 50.
25. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 25. DEFERRED REVENUE
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Hibah Pemerintah 246.027 246.027 Government grant
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (71.191 ) (58.628) Less: accumulated amortization
Bersih 174.836 187.399 Net
Pendapatan amortisasi dialokasikan pada: Amortization income are allocated to:
Pendapatan Lain-lain, bersih (Catatan 43) 12.563 12.563 Miscellaneous income, net (Note 43)
Pendapatan ditangguhkan merupakan bantuan Pemerintah
yang berhubungan dengan pembelian mesin EFK Multi
Spindel Texturing and EFK Coolflex senila i
Rp 37.629.356.188 (setara dengan US$ 3.972.862). Mesin
tersebut berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Bantuan Pemerintah tersebut didasarkan pada Surat
Perjanjian Pemberian Hibah untuk Program Revitalisasi
dan Pertumbuhan Industri melalui Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri TPT serta IAK dari Kementerian
Perindustrian No. 0043/BIM.5/SPPB-TL/A/5/2013 tanggal
10 Mei 2013, yang menyatakan bahwa Perusahaan
mendapatkan bantuan atas pembelian mesin sebesar
Rp 2.388.181.818 (setara dengan US$ 246.027). Dan atas
bantuan Pemerintah ini diamortisasi selama masa manfaat
mesin (20 tahun).
Deferred revenue represents the government grant related
to purchase of machinery EFK Multi Spindel Texturing
and EFK Coolflex of Rp 37,629,356,188 (equivalent to
US$ 3,972,862). The machinery was located at Semarang,
Central Java.
The government grant is based on the Letter of Agreement
to give the grant for Revitalization Programme and
Industrial Growth through Restructuring of machinery /
industry equipment TPT, and also IAK from the Ministry
of Industry No. 0043/BIM.5/SPPB-TL/A/5/2013 dated May
10, 2013, which stated that the Company obtain the grant
f or purchas ing of machinery amountin g to
Rp 2,388,181,818 (equivalent to US$ 246,027). The
government grant will be amortized over the useful life of
machinery (20 years).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
112
26. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA
PENDEK
26. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFIT
LIABILITIES
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
US$ 176.737 dan US$ 183.813 merupakan liabilitas
atas bonus untuk karyawan, pensiun, gaji, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan karyawan lainnya.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir
periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari
setiap kelas liabilitias keuangan jangka pendek lainnya
sebagaimana yang dijabarkan pada Catatan 50.
Short-term employee benefit liabilities on December
31, 2018 and 2017 is amounting to US$ 176,737 and
US$ 183,813, respectively. This account represent
liabilities on bonus for employee, pension, salary,
medical, and other benefits.
The maximum exposure to credit risk at the reporting
date is the carrying value of each class of other current
financial liabilities is disclosed in Note 50.
27. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
JANGKA PANJANG
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS
LIABILITIES
Pada tanggal 20 Juni 2000. Menteri Tenaga Kerja
menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000
mengenai aturan besarnya kompensasi disertai
ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi
tersebut. yang mengharuskan entitas untuk membayar
uang jasa dan kompensasi sehubungan dengan
pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun
masa kerja dan gaji, apabila pengunduran diri
memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan
tersebut.
On June 20, 2000, the Ministry of Manpower issued
Decree No. KEP-150/Men/2000 regarding the
settlement of work dismissal and determination of
separation, appreciation and compensation payment to
employees, which requires companies to pay their
employees gratuity and compensation benefits in case
of employees resignation based on the employee’s
number of years of service and salaries, provided the
conditions set forth in the decree are met.
Kemudian pada bulan April 2003. Pemerintah
Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang
Ketenagaker jaan No. 13/2003 menggan t ikan
Keputusan No. KEP-150/Men/2000.
In April 2003, the Government of the Republic
Indonesia issued Labour Law No. 13/2003 replacing
the Decree No. KEP-150/Men/2000.
Perusahaan mempunyai perencanaan imbalan pasti
yang melindungi seluruh karyawan tetap yang
mempunyai syarat. Saldo imbalan pasca kerja jangka
panjang pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
masing-masing sebesar US$ 12.803.091 dan
US$ 13.908.649, dihitung oleh aktuaris independen
secara tahunan, seperti yang terdapat pada laporan
aktuaris tertanggal 14 Pebruari 2019 dan
26 Februari 2018.
The Company has defined benefit pension plans
covering substantially all of their eligible permanent
employees. The balances of long-term employee benefit
liabilities as at December 31, 2018 and 2017 amounted
to US$ 12,803,091 and US$ 13,908,649, respectively.
This is calculated by independent actuary on a yearly
basis, as set out in their reports dated
February 14, 2019 and February 26, 2018.
Sebagai tambahan, Perusahaan telah membuat provisi
atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang bagi senior
manajemen berdasarkan Undang – Undang Tenaga
Kerja No. 13 Tahun 2003, sebesar US$ 1.395.152 dan
diakui sebagai biaya jasa kini untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
In addition, the Company has provided long-term
employee benefit liabilities to its senior management
using provision based on Indonesian Manpower Law
No. 13 of year 2003, amounting to US$ 1,395,152 and
is recognized as current service cost for the year ended
December 31, 2018.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
113
27. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS
LIABILITIES (Continued)
Jumlah yang diakui di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements
of financial position are determined as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 12.803.091 13.908.649 Present value of unfunded benefit obligations
Nilai wajar aset program − − Fair value of plan assets
Liabilitas bersih 12.803.091 13.908.649 Net liability
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti selama
tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The movements in the present value of defined
obligation over the year are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Present value of defined benefit obligations
Saldo Awal 13.908.649 11.154.807 at beginning of the period
Biaya jasa kini 2.178.797 1.037.346 Current service costs
Biaya bunga 890.818 886.405 Interest costs
Kerugian (keuntungan) aktuarial dari penyesuaian
pengalaman
(165.587
)
546.137
Actuarial loss (gain) from experience adjustment
Kerugian (keuntungan) perubahan asumsi keuangan
(1.145.214
)
1.142.193
Actuarial loss (gain) from change in financial
assumptions
Pembayaran manfaat (573.095 ) (766.025 ) Benefits paid
Laba selisih kurs (896.125 ) (92.214 ) Foreign exchange gain – net
Saldo akhir
14.198.243
13.908.649
Present value of defined benefit obligations
at end of the period
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh
liabilitas imbalan pasti tidak didanai sehingga tidak
terdapat nilai wajar dari aset yang direncanakan.
Jumlah yang diakui di dalam laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
As at December 31, 2018 and 2017, all of defined
benefit obligation is unfunded obligation so there is no
fair value of plan assets.
The amounts recognized in the consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive income are
as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Biaya jasa kini 2.178.797 1.037.346 Current service cost
Biaya bunga 890.818 886.405 Interest costs
Jumlah (Catatan 41) 3.069.615 1.923.751 Total (Note 41)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
114
27. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS
LIABILITIES (Continued)
Mutasi liabilitas bersih di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the net liability recognized in the
consolidated statements of financial position are as
follows: 2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Saldo awal 13,908,649 11,154,807 Beginning of the year
Kerugian (keuntungan) aktuarial dari penyesuaian pengalaman
(165,587
)
546,137
Actuarial loss (gain) from experience adjustment
Kerugian (keuntungan) dari perubahan asumsi keuangan (1,145,214 ) 1,142,193 Actuarial loss (gain) from change in financial assumptions
Pembayaran manfaat (573,095 ) (766,025 ) Benefits paid
Beban tahun berjalan 3,069,615 1,923,751 Employee benefit expense
Laba selisih kurs (896,125 ) (92,214 ) Foreign exchange gain
Saldo akhir 14,198,243 13,908,649 Total
Perhitungan aktuaria tersebut di atas telah dihitung
oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama dengan
menggunakan asumsi sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is
calculated by independent actuary, PT Sienco
Aktuarindo Utama using the following key
assumptions:
Tingkat diskonto : 8,3% setahun pada tahun 2018 dan 7% setahun pada tahun 2017 /
8.3% p.a. in 2018 and 7% p.a. in 2017
: Discont rate
Tingkat kenaikan gaji : 8% setahun pada tahun 2018 dan 2017 /
8% p.a. in 2018 and 2017
: Salary growth rate
Tingkat mortalita : Tabel Mortalitas di Indonesia tahun 2011 /
Table Mortality in Indonesia 2011
: Mortality rate
Usia pensiun normal : 10% pada usia 20 tahun dan menurun sampai dengan usia 55 tahun /
10% in 20 years old and decline until 55 years old
: Normal retirement age
Tingkat kemungkinan
pengunduran diri
: 1% dari tingkat mortalita /
1% of mortality rate
: Disability rate
Metode pendanaan : Projected Unit Credit : Fund method
Perkiraan sisa masa
kerja rata - rata
: 15,41 tahun pada tahun 2018 dan 15,48 tahun pada tahun 2017 /
15.41 years in 2018 and 15.48 in 2017
: Average remaining service
Asumsi yang berhubungan dengan pengalaman
mortalitas masa depan ditentukan berdasarkan saran
aktuaris menurut statistik yang telah diterbitkan dan
pengalaman setiap wilayah. Di Indonesia. asumsi
mortalitas yang digunakan adalah berdasarkan Tabel
Mortalitas di Indonesia tahun 2011 (“TMI 2011”).
Assumptions regarding future mortality experience are
set based on actuarial advice in accordance with
published statistics and experience in each territory. In
Indonesia, the mortality assumptions used are based on
Mortality Table in Indonesia 2011 (“TMI 2011”).
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan
dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai
dan juga berpendapat bahwa provisi atas uang jasa
telah memadai untuk menutup liabilitas yang
ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Management reviewed the assumptions used and is of
the opinion that the assumptions are reasonable.
Management believes that the provision for severance
provided is adequate to cover the potential liability
required by Labour Law No. 13/2003.
Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban manfaat
untuk Perusahaan per tanggal 31 Desember 2018
adalah 15,41 tahun.
The weighted average duration of the Company’s
benefits liabilities as at December 31, 2018 is 15.41
years.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
115
27. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)
Perkiraan jumlah manfaat imbalan kerja yang akan
jatuh tempo sesuai dengan rata-rata durasi tertimbang
adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted future
cashflow are as follows:
2 0 1 8
Kurang dari satu tahun 854.656 Less than a year
Satu sampai dengan dua tahun 1.035.380 Between one and two years
Dua sampai dengan lima tahun 3.814.377 Between two and five years
Lima sampai dengan sepuluh tahun 7.274.752 Between five and ten years
Lebih dari sepuluh tahun 15.979.420 More than ten years
Jumlah 28.958.585 Total
Sensitivitas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan
biaya jasa kini terhadap perubahan asumsi utama
sebesar 1% adalah sebagai berikut:
The sensitivity of the present value of defined benefit
obligation and current service cost to changes in the
weighted principal assumptions of 1% is as follows:
Deskripsi
Tingkat Diskonto / Tingkat Diskonto /
Descriptions Discount Rate Discount Rate
7,30% 9,30%
US$ % US$ %
31 Desember 2018: December 31, 2018:
Nilai kini kewajiban pasti
13.828.183
8,01%
11.904.553
-7,02%
Present value of defined
obligation
Biaya jasa kini 876.733 11,88% 706.274 -9,87% Current service cost
Deskripsi
Tingkat Diskonto / Tingkat Diskonto /
Descriptions Discount Rate Discount Rate
6% 8%
US$ % US$ %
31 Desember 2017: December 31, 2017:
Nilai kini kewajiban pasti
15.155.065
8.96%
12.823.893
-7,80%
Present value of defined
obligation
Biaya jasa kini 1.163.899 12.20% 932.429 -10,11% Current service cost
Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti
dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
adalah sebagai berikut:
Historical information of present value of experience
adjustment on plan liabilities was as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 6 2 0 1 5 2 0 1 4
US$ US$ US$ US$ US$
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 12.803.091 13.908.649 11.154.807 9.759.801 12.125.149 Present value of defined benefit obligation
Nilai wajar aset program ─ ─ ─ ─ ─ Fair value of plan assets
Defisit program 12.803.091 13.908.649 11.154.807 9.759.801 12.125.149 Deficit in the plan
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas
program
(165.587
)
546.137 (209.991 ) (1.256.157 ) 615.393
Experience adjustments on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada aset program ─ ─ ─ ─ ─ Experience adjustments on plan assets
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
116
28. PERPAJAKAN 28. TAXATION
a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Taxes
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Lebih bayar atas pajak penghasilan badan: Overpayment of corporate income tax:
2016 1.292.336 2016
2017 2.106.907 2.106.907 2017
2018 3.304.233 2018
Pajak pertambahan nilai 12.516.878 7.335.246 Value added Tax
Jumlah 17.928.018 10.734.489 Total
b. Utang pajak b. Tax payables
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Pajak penghasilan pasal 21 128,096 110,847 Income tax article 21
Pajak penghasilan pasal 23 45,482 38,288 Income tax article 23
Pajak penghasilan pasal 26 33,060 36,308 Income tax article 26
Pajak penghasilan pasal 4 (2) 69 235 Income tax article 4 (2)
206,707 185,678
c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif lain konsolidasian dengan
taksiran rugi fiskal yang dihitung oleh Perusahaan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before income tax as
shown in the consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive income and estimated
taxable loss which was calculated by the Company
for the years ended December 31, 2018 and 2017 are
as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
menurut laporan
Profit (loss) before income tax per consolidated
statements of profit
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian
15,255,817
(983,840
)
or loss and other comprehensive income
Laba Entitas Anak sebelum pajak
penghasilan Profit before income tax of the Subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
menurut
Profit (loss) before income tax per statements of
profit or loss
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain Perusahaan Induk
15,255,817
(983,840
)
and other comprehensive income of the Parent
Company
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
117
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued)
Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi dan pendapatan
komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran rugi
fiskal yang dihitung oleh Perusahaan induk untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
A reconciliation between loss before income tax as shown
in the consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income and estimated taxable loss which
was calculated by the Parent Company for the years
ended December 31, 2018 and 2017 are as follows:
(Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consisted of:
Beda tetap: Permanent differences:
Beban yang tidak diperkenankan (penghasilan kena
pajak final):
Non deductible expenses (non taxable income):
Pajak penghasilan pasal 21 1.426.374 1.304.246 Income tax article 21
Beban pajak 758.017 157.908 Tax expense
Perjamuan dan representasi 104.966 125.341 Entertainment and representation
Sumbangan 193.240 189.934 Donation
Penghasilan bunga (12.841 ) (8.557 ) Interest income
Rugi bersih atas selisih kurs (57.365.609 ) 464.489 Loss on foreign exchange rate, net
(54.895.853 ) 2.233.361
Beda waktu: Timing differences:
Beban penyusutan aset tetap (13.574.876 ) (14.652.505 ) Depreciation expense of property, plant and
Liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang 1.600.396 1.065.511 Long-term employee benefits liabilities
Aset tidak berwujud 6.271 6.271 Intangible assets
Amortisasi pendapatan ditangguhkan 12.563 12.563 Amortization of deferred revenues
Amortisasi beban tangguhan (96.705 ) (101.794 ) Amortization of deferred charges
(12.052.351 ) (13.669.954 )
Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan sebelum Estimated taxable profit (loss) for the year before
kompensasi kerugian tahun sebelumnya (51.692.387 ) (12.420.433 ) fiscal loss carry forward
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (184.759.826 ) (401.025.267 ) Fiscal loss carry forward
Jumlah taksiran akumulasi rugi fiskal (236.452.213 ) (413.445.700 ) Total estimated accumulated taxable loss
Taksiran pajak penghasilan badan − Estimated corporate income tax
Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes:
Pajak penghasilan pasal 22 (3.304.233 ) (2.106.907 ) Income tax article 22
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan (3.304.233 ) (2.106.907 ) Estimated overpayment of corporate income tax
Penyesuaian atas pajak penghasilan badan (589.532 ) (7.236 ) Adjustment on corporate income tax
Perusahaan telah melaporkan kelebihan pajak penghasilan
badan tahun 2017 pada SPT pajak penghasilan badan
tahun 2017 sebesar Rp 28.181.983.000, dan SPT pajak
penghasilan badan tersebut telah dilaporkan kepada kantor
pajak pada bulan Juli 2018, setelah penerbitan laporan
audit. Pemeriksaan pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak
terkait dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan ini
masih berlangsung.
The Company has reported the overpayment of corporate
income tax for year 2017 amounting to
Rp 28,181,983,000, and the yearly 2017 corporate income
tax return was submitted to the tax office in July 2018,
after the issuance of audit report. The tax examination by
the Tax Authorities relating to this overpayment of
corporate income tax is still ongoing.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
118
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued )
Perusahaan menerima dan mencatat pengembalian atas
kelebihan pajak penghasilan badan tahun 2016 sebesar
US$ 1.292.336 pada bulan Juni 2018. Sebagai
konsekuensinya, selisih antara taksiran lebih bayar
pajak penghasi lan badan tahun 2016 se besar
US$ 589.532 dicatat sebagai bagian dari beban pajak
penghasilan kini pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Rekonsiliasi jumlah estimasi rugi fiskal antara jumlah
yang diperhitungkan berdasarkan mata uang
fungsional/penyajian dengan mata uang untuk tujuan
perpajakan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai
berikut:
The Company received and recorded its claim of
overpayment of corporate income tax return for fiscal
year 2016 of US$ 1,292,336 in June 2018.
Consequently, the differences between the amount
receive against the estimated overpayment of corporate
income tax in the year 2016 is amounted to
US$ 589,532 are recorded as part of current income
tax expenses in the statements of profit or loss and
other comprehensive income.
Reconciliation of the estimated taxable loss between
the amounts computed by functional/presentation
currency and for taxation purposes for the years ended
December 31, 2018 and 2017 are as follows:
31 Desember 2018 / December 31, 2018
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Kurs /
Exchange
Rate
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Mata uang
fungsional /
Functional
Currency
Rp Rp US$ US$
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Profit (loss) before income tax
menurut laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif
per consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive
konsolidasian lain (724.224.521.966 ) 15.255.817 15.255.817 income
Laba (rugi) Entitas Anak sebelum
pajak penghasilan
Profit (loss) before income tax of the
Subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Loss before income tax per statements of profit
or loss and other comprehensive income
Perusahaan Induk (724.224.521.969 ) 15.255.817 15.255.817 of the Parent Company
Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consisted of:
Beda tetap: Permanent differences:
Beban yang tidak
diperkenankan(penghasilan Non deductible expenses
kena pajak final): (non taxable income):
Pajak penghasilan pasal 21 20.359.842.098 14.274 1.426.374 1.426.374 Income tax article 21
Beban pajak 11.758.002.743 15.512 758.017 758.017 Tax expenses
Perjamuan dan representasi 1.499.159.705 14.282 104.966 104.966 Entertainment
Sumbangan 2.759.711.923 14.281 193.240 193.240 Donation
Penghasilan bunga (186.065.540 ) 14.490 (12.841 ) (12.841 ) Interest income
Rugi bersih atas selisih kurs (57.365.609 ) (57.365.609 ) Loss on foreign exchange rate
36.190.650.929 (54.895.853 ) (54.895.853 )
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
119
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued )
31 Desember 2018 December 31, 2018
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Kurs /
Exchange
Rate
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Mata uang
fungsional /
Functional
Currency
Rp Rp US$ US$
Beda waktu: Timing differences:
Depreciation expense of
Beban penyusutan aset tetap (97.635.417.303 ) 7.192 (13.574.876 ) (13.574.876 ) property, plant and equipment
Liabilitas imbalan pasca kerja Long-term employee benefits
jangka panjang 36.152.107.003 22.589 1.600.396 1.600.396 liabilities
Amortisasi pendapatan
ditangguhkan
121.949.710
9.707
12.563
12.563
Amortization of deferred
revenue
Aset tidak berwujud 72.444.868 11.552 6.271 6.271 Intangible assets
Amortisasi beban tangguhan (216.891.245 ) 2.243 (96.705 ) (96.705 ) Amortization of deferred charges
(61.505.806.967 ) (12.052.351 ) (12.052.351 )
Taksiran rugi fiskal Perusahaan
sebelum kompensasi Estimated taxable loss for the year
kerugian tahun sebelumnya (749.539.678.004 ) 14.500 (51.692.392 ) (51.692.392 ) before fiscal loss carry forward
Akumulasi rugi fiskal tahun
Sebelumnya (2.281.877.297.802 ) 12.351 (184.759.826 ) (184.759.826 ) Fiscal loss carry forward
Jumlah taksiran akumulasi
rugi fiskal
(3.031.416.975.806
)
(236.452.218
)
(236.452.218
)
Total estimated accumulated
taxable loss
Taksiran pajak penghasilan badan Estimated corporate income tax
Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes:
pajak penghasilan pasal 22 (46.200.054.122 ) 13.982 (3.304.233 ) (3.304.233 ) Income tax article 22
Taksiran lebih bayar pajak
Penghasilan badan
(46.200.054.122
)
(3.304.233
)
(3.304.233
)
Estimated overpayment of
corporate income tax
Penyesuaian atas pajak penghasilan badan
4.260.432.302
(589.532
)
(589.532
)
Adjustment on corporate income tax
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
120
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued )
31 Desember 2017 / December 31, 2017
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Kurs /
Exchange
Rate
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Mata uang
fungsional /
Functional
Currency
Rp Rp US$ US$
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Profit (loss) before income tax
menurut laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif
per consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive
konsolidasian lain (106.188.500.378 ) (983.840 ) (983.840 ) income
Laba (rugi) Entitas Anak sebelum
pajak penghasilan
Profit (loss) before income tax of the
Subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Loss before income tax per statements of profit
or loss and other comprehensive income
Perusahaan Induk (106.188.500.378 ) (983.840 ) (983.840 ) of the Parent Company
Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consisted of:
Beda tetap: Permanent differences:
Beban yang tidak
diperkenankan(penghasilan Non deductible expenses
kena pajak final): (non taxable income):
Pajak penghasilan pasal 21 17.452.858.243 13.382 1.304.246 1.304.246 Income tax article 21
Beban pajak 2.103.369.429 13.320 157.908 157.908 Tax expenses
Perjamuan dan representasi 1.678.722.391 13.393 125.341 125.341 Entertainment
Sumbangan 2.538.185.900 13.364 189.934 189.934 Donation
Penghasilan bunga (114.596.600 ) 13.392 (8.557 ) (8.557 ) Interest income
Rugi bersih atas selisih kurs 464.489 464.489 Loss on foreign exchange rate
23.658.539.363 2.233.361 2.233.361
31 Desember 2017 / December 31, 2017
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Kurs /
Exchange
Rate
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Mata uang
fungsional /
Functional
Currency
Rp Rp US$ US$
Beda waktu: Timing differences:
Depreciation expense of
Beban penyusutan aset tetap (101.653.837.598 ) 6.938 (14.652.505 ) (14.652.505 ) property, plant and equipment
Liabilitas imbalan pasca kerja Long-term employee benefits
jangka panjang 15.684.876.610 14.721 1.065.511 1.065.511 liabilities
Amortisasi pendapatan
ditangguhkan 121.949.710
9.707
12.563
12.563
Amortization of deferred
revenue
Aset tidak berwujud 72.444.868 11.552 6.271 6.271 Intangible assets
Amortisasi beban tangguhan (228.306.571 ) 2.243 (101.794 ) (101.794 ) Amortization of deferred charges
(86.002.872.981 ) (13.699.954 ) (13.699.954 )
Taksiran rugi fiskal Perusahaan
sebelum kompensasi Estimated taxable loss for the year
kerugian tahun sebelumnya (168.532.833.996 ) 13.569 (12.420.434 ) (12.420.434 ) before fiscal loss carry forward
Akumulasi rugi fiskal tahun
Sebelumnya (4.955.089.294.203 ) 12.356 (401.025.267 ) (401.025.267 ) Fiscal loss carry forward
Jumlah taksiran akumulasi
rugi fiskal
(5.123.622.128.199
)
(413.445.701
)
(413.445.701
)
Total estimated accumulated
taxable loss
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
121
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued )
31 Desember 2017 / December 31, 2017
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Kurs /
Exchange
Rate
Mata uang
Pelaporan Pajak /
Tax Reporting
Currency
Mata uang
fungsional /
Functional
Currency
Rp Rp US$ US$
Taksiran pajak penghasilan badan Estimated corporate income tax
Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes:
pajak penghasilan pasal 22 (28.181.983.000 ) 13.376 (2.106.907 ) (2.106.907 ) Income tax article 22
Taksiran lebih bayar pajak
Penghasilan badan
(28.181.983.000
)
(2.106.907
)
(2.106.907
)
Estimated overpayment of
corporate income tax
Penyesuaian atas pajak penghasilan badan
(15.248.459
)
(7.236
)
(7.236
)
Adjustment on corporate income tax
Estimasi laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017 yang dilaporkan pada SPT
pajak penghasilan badan tahun 2017 adalah sebesar
Rp 104.187.522.493 dan SPT tersebut telah dilaporkan
kepada kantor pajak pada bulan Juli 2018.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini jumlah rugi
fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 sebesar US$ 51.692.392 didasarkan
atas perhitungan sementara karena Perusahaan belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Badan 2018.
The estimated taxable profit for the year ended
December 31, 2017 as reported in the 2017 corporate
income tax return amounted to Rp 104,187,522,493
and the tax return was submitted to the tax office in
July 2018.
In these consolidated financial statements, the amount
of taxable loss as at December 31, 2018 amounted to
US$ 51,692,392 is based on preliminary calculations,
as the Company has not yet submitted its Annual 2018
Corporate Income Tax Returns.
d. Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
2 0 1 8
Pada tanggal
31 Desember 2017 /
As at December 31,
2017
Dikreditkan
(dibebankan) pada
laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian /
Credited (charged)
to the consolidated
statements of profit
or loss and other
comprehensive
income
Dikreditkan
(dibebankan) pada
ekuitas /
Credited (charged)
to equity
Pada tanggal
31 Desember 2018 /
As at December 31,
2018
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets (Liabilities):
Akumulasi rugi fiskal 103.361.425 (44.248.370 ) – 59.113.055 Accumulated taxable loss
Penyisihan Penilaian (103.361.425 ) 44.248.370 – (59.113.055 ) Valuation allowance
Beban Penyusutan Aset Tetap
(4.262.172
)
(3.393.719
)
–
(7.655.891
)
Depreciation expense of
property, plant and equipment
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Jangka Panjang
3.477.162
400.099
(327.700
)
3.549.561
Long-term employee benefit liabilities
Aset Tidak Berwujud (25.262 ) 1.568 – (23.694 ) Intangible assets
Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan (46.850 ) 3.141 – (43.709 ) Amortization of deferred revenues
Amortisasi Beban Tangguhan 662.870 (24.176 ) – 638.694 Amortization of deferred charges
Jumlah liabilitas pajak tangguhan (194.252 ) (3.013.087 ) (327.700 ) (3.535.039 ) Total deferred tax liabilities
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
122
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
d. Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan (Lanjutan) d. Deferred Tax Assets (Liabilities) (Continued)
2 0 1 7
Pada tanggal
31 Desember 2016 /
As at December 31,
2016
Dikreditkan
(dibebankan) pada
laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian/
Credited (charged)
to the consolidated
statements of profit
or loss and other
comprehensive
income
Dikreditkan
(dibebankan) pada
ekuitas /
Credited (charged)
to equity
Pada tanggal
31 Desember 2017 /
As at December 31,
2017
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets (Liabilities):
Akumulasi rugi fiskal 24.421.729 78.939.696 ) – 103.361.425 Accumulated taxable loss
Penyisihan Penilaian (24.421.729 ) (78.939.696 ) – (103.361.425 ) Valuation allowance
Beban Penyusutan Aset Tetap
(599.046
)
(3.663.126
)
–
(4.262.172
)
Depreciation expense of
property, plant and equipment
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Jangka Panjang
2.788.701
266.378
422.083
3.477.162
Long-term employee benefit liabilities
Aset Tidak Berwujud (26.830 ) 1.568 – (25.262 ) Intangible assets
Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan (49.991 ) 3.141 – (46.850 ) Amortization of deferred revenues
Amortisasi Beban Tangguhan 688.319 (25.449 ) – 662.870 Amortization of deferred charges
Jumlah liabilitas pajak tangguhan 2.801.154 (3.417.488 ) 422.083 (194.252 ) Total deferred tax liabilities
Pengakuan aset pajak penghasilan yang ditangguhkan
oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah berdasarkan
perkiraan dari manajemen akan hasil di masa
mendatang termasuk perkiraan atas tingkat produksi
dan harga komoditi atas produk Perusahaan dan
Entitas Anak, waktu dan sifat penyelesaian atas
liabilitas pajak tangguhan serta strategi perencanaan
pajak. Berdasarkan perkiraan tersebut, manajemen
berpendapat bahwa kemungkinan besar Perusahaan
dan Entitas Anak tidak dapat merealisasikan aset pajak
tangguhannya yang timbul dari rugi fiskal kumulatif.
Oleh karena itu, manajemen membentuk penyisihan
penilaian yang masing-masing sebesar US$ 14.748.524
dan US$ 103.361.425 yang dicadangkan pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017.
Dasar rincian atas pengakuan dari aset pajak
tangguhan ditelaah secara regular oleh manajemen.
The recognition of the Company and its Subsidiaries’
deferred tax assets is based on management’s estimates
of the results of future operations including an estimate
of output levels and commodity prices for the Company
and its Subsidiaries’ products, the timing and extent of
the reversal of certain deferred tax liabilities, and
certain tax planning strategies. Based on these
estimates, management believes that the Company and
its Subsidiaries will not realize its deferred tax asset
from fiscal loss carry forward. Accordingly, the
management had made a valuation allowance of
US$ 14,748,524 and US$ 103,361,425 as at
December 31, 2018 and 2017, respectively.
The basis of supporting recognition of the deferred tax
assets is reviewed regularly by the Company’s
management.
• Rekonsiliasi antara jumlah beban dan jumlah yang
dihitung dengan menggunakan tarif pajak efektif
terhadap rugi sebelum pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
• A reconciliation between the total tax expense and
the amounts computed by applying the effective tax
rate to loss before income tax is as follows:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
123
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
d. Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan (Lanjutan) d. Deferred Tax Assets (Liabilities) (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Rugi sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian
15.255.817
(1.288.120
)
Profit (loss) before income tax per consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income
Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Profit before income tax of the Subsidiaries
Rugi sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan
15.255.817
(1.288.120
)
Profit (loss) before income tax per statements of profit or loss
and other comprehensive income of the Parent Company
Keuntungan pajak pada tarif 25% 3.813.954 (322.030 ) Tax benefit at tax rate 25%
Rugi (laba) pajak pada tarif 25% 12.923.098 3.105.108 Taxable loss (profit) at tax rate 25%
Penyesuaian atas pajak penghasilan badan tahun 2015 − 7.236 Adjustment on 2015 corporate income tax
Penyesuaian atas pajak penghasilan badan tahun 2016 (589.532 ) Adjustment on 2016 corporate income tax
Pengaruh pajak atas beban yang tidak Tax effect of non-deductible expense
diperkenankan (penghasilan kena pajak final): (13.723.963 ) 634.410 (non-taxable income)
Jumlah beban pajak 2.423.557 3.424.724 Total tax expense
e. Beban Pajak (Lanjutan) e. Tax Expense (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Beban pajak penghasilan kini: Current tax expense:
Perusahaan 589.532 (7.236 ) The Company
Entitas Anak – – Subsidiaries
589.532 (7.236 )
Beban pajak tangguhan - bersih: Deferred tax expense - net:
Perusahaan (3.013.089 ) (3.417.488 ) The Company
Entitas Anak – – Subsidiaries
(3.361.875 ) (3.417.488 )
Jumlah beban pajak (2.423.557 ) (3.424.724 ) Total tax expense
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
124
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessment Letter
a. Perusahaan Induk a. Parent Company
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 21 untuk tahun 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00032/201/16/092/18, Perusahaan mempunyai
t a m ba h a n u t a n g p a j a k s e be s a r
Rp 1.887.754.420.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued an Income Tax Article 21 assessment
letter for fiscal year 2016. Based on the
Indonesian Tax Authorities letter No.
00032/201/16/092/18, the Company had
add i t i ona l t ax l i ab i l i t y o f
Rp 1,887,754,420.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 23 untuk tahun 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00078/203/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 245.097.044.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued an Income Tax Article 23 assessment
letter for fiscal year 2016. Based on the
Indonesian Tax Authorities letter No.
00078/203/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 245,097,044.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 4 (2) untuk tahun 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00048/240/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 26.315.134.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued an Income Tax Article 4 (2) assessment
letter for fiscal year 2016. Based on the
Indonesian Tax Authorities letter No.
00048/240/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 26,315,134.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Januari 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00024/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 556.816.124.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued an Income Tax Article 26 assessment
letter for period January 2016. Based on the
Indonesian Tax Authorities letter No.
00024/204/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 556,816,124.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan
Pebruari 2016. Berdasarkan Surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00025/204/16/092/18,
Perusahaan mempunyai tambahan utang pajak
sebesar Rp 853.651.060.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued an Income Tax Article 26 assessment
letter for period February 2016. Based on the
Indonesian Tax Authorities letter No.
00025/204/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 853,651,060.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
125
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) f. Tax Assessment Letter (Continued)
a. Perusahaan Induk (Lanjutan) a. Parent Company (Continued)
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Maret 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00026/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 499.069.237.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period March
2016. Based on the Indonesian Tax Authorities
letter No. 00026/204/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 499,069,237.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan April 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00027/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 531.634.499.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
April 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00027/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 531,634,499.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Mei 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00028/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 860.020.908.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
May 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00028/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 860,020,908.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Juni 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00029/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 529.498.009.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
June 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00029/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 529,498,009.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Juli 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00030/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 497.726.660.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
July 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00030/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 497,726,660.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
126
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) f. Tax Assessment Letter (Continued)
a. Perusahaan Induk (Lanjutan) a. Parent Company (Continued)
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Agustus 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00031/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 828.316.155.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period August
2016. Based on the Indonesian Tax Authorities
letter No. 00031/204/16/092/18, the Company had
additional tax liability of Rp 828,316,155.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan September
2016. Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal
Pajak No. 00032/204/16/092/18, Perusahaan
mempunyai tambahan utang pajak sebesar
Rp 494.970.049.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
September 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00032/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 494,970,049.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan Oktober 2016.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
00033/204/16/092/18, Perusahaan mempunyai
tambahan utang pajak sebesar Rp 79.955.739.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
October 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00033/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 79,955,739.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan
Nopember 2016. Berdasarkan Surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00034/204/16/092/18,
Perusahaan mempunyai tambahan utang pajak
sebesar Rp 1.242.183.076.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
November 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00034/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 1,242,183,076.
• Pada tanggal 22 Mei 2018, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk bulan
Desember 2016. Berdasarkan Surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00035/204/16/092/18,
Perusahaan mempunyai tambahan utang pajak
sebesar Rp 497.852.737.
• On May 22, 2018, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for period
December 2016. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00035/204/16/092/18, the
Company had additional tax liability of
Rp 497,852,737.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
127
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) f. Tax Assessment Letter (Continued)
a. Perusahaan Induk (Lanjutan) a. Parent Company (Continued)
• Perusahaan telah menyampaikan surat keberatan
ke Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua atas penerbitan
Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 tahun
pajak 2016, dengan alasan bahwa berdasarkan
putusan Pengadilan Pajak yang dikuatkan dengan
putusan Mahkamah Agung atas peninjauan
kembali terhadap kasus yang sama tahun pajak
2013, Perusahaan telah menerima putusan atas
dasar 10%, sehingga putusan tersebut dapat
digunakan wajib pajak sebagai perlakuan atas
kasus yang sama untuk tahun 2016.
• The company has submitted an objection letter to
the Indonesian Tax Authorities (Direktorat
Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua) for the issuance of the Income
Tax Article 26 Assessment Letter fiscal year 2016,
arguing that based on the Tax Court’s decision
which was corroborated by the Supreme Court’s
decision on a review petition of the same case in
fiscal year 2013, The company has received a
decision on the basis of 10%, so that the decision
can be used by taxpayers as the treatment for the
same case for 2016.
• Pada tanggal 27 Pebruari 2017, Perusahaan
menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. S-
161/PJ.05/2017 sebagai kelanjutan dari
pemeriksaan bukti permulaan salah satu
pelanggan Perusahaan. Dengan adanya
Pemeriksaan Bukti Permulaan, maka pemeriksaan
yang terkait dengan permohonan restitusi PPN
untuk periode Juli 2015 sampai dengan
April 2016 sementara tertunda. Selanjutnya,
sampai pada tanggal laporan audit, hasilnya
belum ditentukan.
• On February 27, 2017, the Company received a
letter from the Indonesian Tax AuthoritiesNo. S-
161 / PJ.05 / 2017 as a continuance of the
Evidence Preliminary Examination of one of the
Company’s customer. Due to the Evidence of
Preliminary Examination, all of the tax
examination related to Value Tax Added refunds
for the period from July 2015 until April 2016 is
postponed for a while. Further, until the date of
the audit report, the result has not yet been
determined.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
128
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) f. Tax Assessment Letter (Continued)
a. Perusahaan Induk (Lanjutan) a. Parent Company (Continued)
• Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2007.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pajak No.
012/204/07/092/09. Perusahaan mempunyai
t a m ba h a n u t a n g p a j a k s e be s a r
Rp 20.622.616.789. Utang pajak tersebut sebesar
Rp 19.748.829.575 telah dikompensasikan pada
tanggal 28 Mei 2009 dengan lebih bayar pajak
penghasilan tahun 2007, dan sisanya sebesar
Rp 873.787.214 telah dibayarkan secara tunai
pada tanggal 11 Juni 2009. Kemudian,
berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak
Indonesia No. PUT.39097/PP/M.11/13/2012
tanggal 26 Juli 2012, utang pajak untuk tahun
2007 adalah sebesar Rp 78.391.606. Dengan
demikian, Perusahaan menerima lebih bayar
tersebut sebesar Rp 20.544.225.183 pada bulan
Agustus 2012. Berdasarkan keputusan Pengadilan
Pajak No. 978/PK/PJK/2014 tanggal
12 Maret 2015, permohonan ini ditolak oleh
Mahkamah Agung.
Selanjutnya. pada tanggal 14 November 2016,
Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak Besar Dua menerbitkan SKPPIB
(Surat Keputusan Pajak Pemberian Imbalan
Bunga) untuk Pajak Penghasilan Pasal 26 bulan
Januari sampai Desember 2017. Berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak, Perusahaan menerima
pendapatan bunga untuk Pajak penghasilan Pasal
26 sebesar Rp 9.861.228.088. Atas pendapatan
imbalan bunga ini, telah diterima pada bulan
Januari 2017.
• On May 14, 2009, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for fiscal year
2007. Based on the Indonesian Tax Authorities
letter No. 012/204/07/092/09, the Company had
additional tax liability of Rp 20,622,616,789. The
tax liability had been compensated in
May 28, 2009 with the overpayment of 2007
corporate income tax of Rp 19,748,829,575, and
the remaining balance of Rp 873,787,214 was
paid by cash on June 11, 2009. Further, based on
the decision letter from Indonesian Tax Court
vide No. PUT. 39097 / PP/ M. 11 / 13 / 2012
da t e d July 26, 2012, the tax liability for 2007
was assessed at Rp 78,391,606. Accordingly, the
Company received the re fund of
Rp 20,544,225,183 in August 2012. Based on the
Tax Court’s decision No. 978/PK/PJK/2014 dated
March 12, 2015, the petition is denied by the
Supreme Court.
Further, on November 14, 2016, the Indonesian
Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua)
issued SKPPIB (Surat Keputusan Pajak
Pemberian Imbalan Bunga) for Income Tax
Article 26 for fiscal year January to
December 2017. Based on the tax assessment
letter, the Company received interest income for
Income Tax Article 26 amounting to
Rp 9,861,228,088. This amount had been
received on January 2017.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
129
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) f. Tax Assessment Letter (Continued)
a. Perusahaan Induk (Lanjutan) a. Parent Company (Continued)
• Pada tanggal 30 September 2010, Direktorat
Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak No.
00015/204/06/092/10 atas pajak penghasilan pasal
26 untuk tahun fiskal 2006. Berdasarkan surat
tersebut, Perusahaan mempunyai kelebihan
pembayaran sebesar Rp 8.844.864.229.
Perusahaan juga menerima bunga sebesar
Rp 4.245.534.829 atas keseluruhan bunga sebesar
Rp 13.090.399.058, yang diterima pada tanggal
24 Nopember 2010. Direktorat Jenderal Pajak
telah mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali (PK) terhadap putusan pengadilan. Jika
permohonan diterima dan disetujui, Perusahaan
harus mengembalikan jumlah tersebut bersama
dengan bunga yang masih harus dibayar. Sampai
dengan tanggal pengesahan laporan keuangan
konsolidasian ini, hasilnya belum ditentukan.
• On September 30, 2010, the Indonesian Tax
Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued
an Income Tax Article 26 assessment letter for
fiscal year 2006. Based on the Indonesian Tax
Authorities letter No. 00015/204/06/092/10, the
Company had an overpayment of Income Tax
Article 26 of Rp 8,844,864,229. In addition to
that, the Company also received the interest of
Rp 4,245,534,829. Total amount of
Rp 13,090,399,058 had been received on
November 24, 2010. Direktorat Jenderal Pajak
has filed a Review Petition (PK) against the
verdict of refund. If Review Petition is accepted
and approved, the Company has to refund the
above amount along with accrued interest. As at
the authorization date of these consolidated
financial statements, the result has not been
determined yet.
• Pada tanggal 21 April 2010, Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak
Penghasilan pasal 26 masa pajak Januari sampai
dengan Desember 2008. Berdasarkan Surat
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P a j a k N o . 00014/
204/08/092/10. Perusahaan mempunyai tambahan
utang pajak sebesar Rp 5.280.764.328 dan
sanksi administratif sebesar Rp 1.689.844.585.
Direktorat Jenderal Pajak telah mengajukan
Peninjauan Kembali (PK) pada tanggal
8 Januari 2015 atas putusan p e n g a d i l a n
pajak No.Put .55433/PP/M.XIA/13/2014.
Sampai dengan tanggal pengesahan laporan
keuangan konsolidasian ini, hasilnya belum
ditentukan.
• On April 21, 2010, the Indonesian Tax Authorities
(Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua) issued an Income
Tax Article 26 assessment letter for January to
December 2008. Based on the Directorate
General of Tax No. 00014/204/08/092/10, the
Company had additional tax liability of
Rp 5,280,764,328 and administrative penalties
amounting to Rp 1,689,844,585. The Direktorat
Jenderal Pajak has filed a Review Petition (PK)
against the verdict of refund on January 8, 2015
for the decision letter No. Put.55433 / PP / M.XIA
/ 13/2014. As at the authorization date of these
consolidated financial statements, the result has
not been determined yet.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
130
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) 28. TAXATION (Continued)
g. Administrasi g. Administration
• Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2017
sedang dalam proses pemeriksaan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. Sampai dengan
tanggal pengesahan laporan keuangan
konsolidasian ini, hasilnya belum ditentukan.
• The Corporate Income Tax for year 2017 are
being under examined by the Tax Authorities.
As at the authorization date of these
consolidated financial statements, the result has
not been determined yet.
• Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang
berlaku di Indonesia. Perusahaan dan Entitas
Anak menghitung menetapkan dan membayar
sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang
secara individu. Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku Direktorat
Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau
mengubah jumlah pajak terhutang dalam jangka
waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan
sebelumnya jangka waktu tersebut adalah
sepuluh (10) tahun sejak saat terutangnya pajak
tetapi tidak lebih dari tahun 2013 sedangkan
untuk tahun 2008 dan seterusnya, jangka
waktunya adalah lima (5) tahun sejak saat
terutangnya pajak.
• Under the taxation laws of Indonesia, the
Company and its Subsidiaries submits tax
returns on the basis of self assessment. Under
prevailing regulations the Director General of
Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within
a certain period. For the fiscal years of 2007
and before, this period is within 10 (ten) years
of the time the tax become due, but not later
than 2013, while for the fiscal years of 2008 and
onwards, the period is within 5 (five) years of
the time the tax becomes due.
• Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak
berpendapat bahwa Perusahaan dan Entitas
Anak telah patuh terhadap peraturan perpajakan
yang ada.
• The Company and its Subsidiaries’ management
believes that the Company and its Subsidiaries
have complied with the prevailing tax
regulations.
29. MODAL SAHAM 29. SHARE CAPITAL
Berdasarkan akta notaris Januar Tirtaamidjaja, S.H. ,
No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984, modal dasar
Perusahaan adalah sebesar Rp 15.000.000.000 yang
terdiri dari 600 lembar saham dengan nilai nominal
sebesar Rp 25.000.000 per lembar. Modal ditempatkan
sebesar Rp 7.500.000.000 (setara dengan
US$ 6.710.179) atau sebanyak 300 lembar saham.
Pursuant to the notarial deed of Januar Tirtaamidjaja,
S.H., No. 22 dated February 15, 1984, the authorized
capital amounts to Rp 15,000,000,000 consisting of
600 shares with a par value of Rp 25,000,000 each.
Issued and fully paid-up capital amounts to
Rp 7,500,000,000 (equivalent to US$ 6,710,179) or
consist of 300 shares.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan
akta notaris Aulia Taufani, S.H. , No. 100 tanggal
27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui rencana perubahan Modal Dasar dari
semula Rp 8.500.000.000.000 men jadi
Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan
Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi
Rp 4.174.224.000.000.
Pursuant to the General Shareholders Meeting with
notarial deed of Aulia Taufani, S.H., No. 100 dated
December 27, 2002, the shareholders agreed to
approve the changes in the Company’s
Articles of Associat ion to increase the
authorized capital from Rp 8,500,000,000,000 to become Rp 16,000,000,000,000 and issued and
paid-in capital f rom Rp2,196,960,000,000 to
become Rp 4,174,224,000,000.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
131
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani. SH. No. 12
tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham
dengan akta notaris Aulia Taufani, S.H., No. 111
tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah
menyetujui beberapa hal sebagai berikut:
Pursuant to the notarial deed of Aulia Taufani, S.H.,
No. 12 dated July 4, 2006 regarding the amendment of
the Company’s Articles of Association and the
Extraordinary Shareholders’ Meeting with notarial
deed of the same notary No. 111 dated June 21, 2006,
the shareholders approved the following:
• M od a l d a s a r P e r u s a h a a n s e be s a r
Rp 16.000.000.000.000, modal ditempatkan dan
disetor penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000.
• The authorized capital of the Company amounts to
Rp 16,000,000,000,000, issued and fully paid up
capital amounts to Rp 4,174,224,000,000.
• Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C)
dengan nilai nominal Rp 2 per saham berdasarkan
konversi utang menjadi modal. Saham baru sebesar
43.144.238.750 lembar untuk kreditur tidak terjamin
dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan
sisanya sebanyak 40.340.241.250 lembar saham
untuk kreditur terjamin.
• The allocation of 83,484,480,000 new shares (series
C) par value Rp 2 each with to regard to the debt to
equity conversion. The new shares of 43,144,238,750
shares for the unsecured creditors and new working
capital lender and 40,340,241,250 shares for secured
creditors.
• Membukukan agio saham hasil konversi saham
menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500 (setara
dengan US$ 618.017.022).
• To record the paid in capital in excess of par value
f rom debt to equi ty conversion of
Rp 5,574,513,535,500 (equivalent to
US$ 618,017,022).
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal
28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di Departemen
Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006
tanggal 1 September 2006.
The deed was approved by the Ministry of Law and
Human Rights in decision letter No. C-25038
HT.01.04.TH.2006 dated August 28, 2006 and
registered in the Department of Industry and Trade
under No. 233/BH-1/IX/2006 dated September 1, 2006.
Pada tanggal 31 Desember 2006. modal dasar
Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari
247.145.100.800 lembar saham dengan
pengelompokkan sebagai berikut:
As at December 31, 2006, the authorized capital of the
Company amounted to Rp 16,000,000,000,000
consisting of 247,145,100,800 shares with the following
classifications.
• 17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai
nominal Rp 500 per saham.
• Series A of 17,000,000,000 shares with par value of
Rp 500 each.
• 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai
nominal Rp 50 per saham.
• Series B of 146,660,620,800 shares with par value of
Rp 50 each.
• 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai
nominal Rp 2 per saham.
• Series C of 83,484,480,000 shares with par value of
Rp 2 each.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
132
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari 4.393.920.000
lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar
saham seri C.
Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
reverse stock yang dilakukan dengan rasio 20
berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto, S.H.,
No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan, modal saham Perusahaan
sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas
12.357.255.040 lembar saham dengan pengelompokan
sebagai berikut:
Issued and fully paid up capital was
Rp 2,283,248,477,500 consisting of Series A of
4,393,920,000 shares, and Series C of 43,144,238,750
shares.
In February 2008, the Company amended its Articles
of Association in connection with the reverse stock split
with ratio 20: 1. Based on the notarial deed of Sutjipto
S.H., No. 91 dated February 21, 2008 regarding the
changes of the Articles of Association, the authorized
capi tal of the Company amounts t o
Rp 16,000,000,000,000 consisting of 12,357,255,040
shares with following classifications:
• 850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai
nominal Rp 10.000 per saham.
• Series A of 850,000,000 shares with par value of
Rp 10,000 each.
• 7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai
nominal Rp 1.000 per saham.
• Series B of 7,333,031,040 shares with par value of
Rp 1,000 each.
• 4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai
nominal Rp 40 per saham.
• Series C of 4,174,224,000 shares with par value of
Rp 40 each.
Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya
sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas:
Issued and fully paid in capital amounted to
Rp 4,174,224,000,000 (26%) consist of:
• 219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal
sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya sebesar
Rp 2.196.960.000.000.
• 219,696,000 shares with par value of Rp 10,000 each
or totaling Rp 2,196,960,000,000.
• 1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal
sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya sebesar
Rp 1.890.975.522.000.
• 1,890,975,522 shares with par value of Rp 1,000
each or totaling Rp 1,890,975,522,000.
• 2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal
sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya sebesar
Rp 86.288.478.000.
• 2,157,211,950 shares with par value of Rp 40 each or
totaling Rp 86,288,478,000.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
133
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Susunan pemegang saham pada tanggal
21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai
berikut:
The composition of shareholders as at
February 21, 2008 based on notarial deed is as
follows:
Jumlah lembar / Persentase / Jumlah / Total
Pemegang Saham Numbers of Percentage of
Shares ownership Rp US$ Shareholders
Saham seri A 219.696.000 5,15 2.196.960.000.000 625.598.841 Shares Series A
Saham seri B 1.890.975.522 44,30 1.890.975.522.000 209.642.519 Shares Series B
Saham seri C 2.157.211.950 50,55 86.288.478.000 9.566.350 Shares Series C
Jumlah 4.267.883.472 100,00 4.174.224.000.000 844.807.710 Total
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-
10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.
The deed was approved by the Ministry of Law and
Human Rights in decision letter No. AHU-
10588.AH.01.02 Tahun 2008 dated March 3, 2008.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) yang diadakan pada tanggal
24 Maret 2009 yang telah dikukuhkan dalam akta
notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, No. 91 tanggal
24 Maret 2009. Pemegang Saham setuju untuk
melakukan penambahan modal tanpa hak memesan
efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi
kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
(Management Employee Stock Option Programme /
MESOP) Tahap 1. Saham yang dikeluarkan adalah
sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan
disetor (sebanyak 118.845.397 lembar saham seri C).
Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU 0052619.AH.01.09.Tahun
2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan rencana
Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek
Indonesia melalui surat tertanggal 17 Maret 2009,
program ini akan diimplementasikan pada periode
sebagai berikut:
Based on the Extraordinary General Stockholders
Meeting (RUPSLB) held on March 24, 2009 and based
on notarial deed No. 91 dated March 24, 2009 of
Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the shareholders
approved the issuance of 118,845,397 new authorized
shares series C (5% of issued and paid-up capital)
without preemptive rights in the framework of Grant
Date I of stock options programme to the Company’s
management and employees (Management Employee
Stock Option Programme / MESOP). The notarial
deed was approved by the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia based on decision
letter No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 dated
August 14, 2009. Based on the Company’s schedule
that was reported to PT Bursa Efek Indonesia dated
March 17, 2009, this program will be implemented on
the period below:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
134
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Periode Periode Implementasi Implementation Period Period
I 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2009 5 (five) trading days starting from April 1, 2009 I
II 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2009 5 (five) trading days starting from October 1, 2009 II
III 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2010 5 (five) trading days starting from April 1, 2010 III
IV 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2010 5 (five) trading days starting from October 1, 2010 IV
V 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2011 5 (five) trading days starting from April 1, 2011 V
VI 5 (lima) hari bursa dimulai dari 3 Oktober 2011 5 (five) trading days starting from October 3, 2011 VI
VII 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Pebruari 2012 5 (five) trading days starting from February 1, 2012 VII
Berdasarkan akta notaris dari Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn. No. 107 tanggal 23 Pebruari 2012, pemegang
saham setuju bahwa harga eksekusi saham tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak
opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
Tahap 1 adalah sebesar Rp 45 per lembar saham. Dan
pada tanggal 5 Maret 2012. Perusahaan telah
mengeluarkan 118.845.397 lembar saham seri C
tersebut dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per lembar
saham atau total sebesar Rp 4.753.815.880 (setara
dengan US$ 524.125). Akta notaris ini telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-
0018443 . AH. 01 . 09 . T a h un 2012 t a n gga l
29 Pebruari 2012.
Based on the notarial deed of Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn. No. 107 dated February 23, 2012, the
shareholders approved the exercise price for the first
stock option programme of Rp 45 per share. On
March 5, 2012, the Company issued 118,845,397 new
authorized shares series C with par value of
Rp 40 each or Rp 4,753,815,880 (equivalent to
US$ 524,125). The deed was approved by the Ministry
of Law and Human Rights in decision letter No. AHU-
0018443 . A H. 01 . 09 . Tahun 2012 da t e d
February 29, 2012.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan catatan
pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor
Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom adalah
sebagai berikut:
The composition of shareholders as at
December 31, 2018 and 2017 based on the
shareholder’s list issued by the Stock Administrative
Office, PT Datindo Entrycom, of listed shares of the
Company is as follows:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
135
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Jumlah lembar Persentase Jumlah / Total
Pemegang Saham Saham /
Numbers of
Shares
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Rp
US$
Shareholders
%
Saham Seri A: Shares Series A:
PT Multikarsa Investama PT Multikarsa Investama
(saham dijual kepada PT Bina Prima
Perdana)
131.394.719
5,26
1.313.947.195.000
374.155.125
(shares under sale to PT Bina Prima
Perdana)
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
88.301.281
3,54
883.012.805.000
251.443.716
Public (below 5% each)
219.696.000 8,80 2.196.960.000.000 625.598.841
Saham Seri B: – – – – Shares Series B:
Saham Seri C: Shares Series C:
Damiano Investments B.V.,
Belanda
1.443.805.382
57,85
57.752.215.280
6.402.685
Damiano Investments B.V.,
Netherland
Lain-lain 649.611.983 26,03 25.984.479.320 2.880.763 Others
Yang belum diambil 182.639.982 7,32 7.305.599.320 807.027 Unsettled
2.276.057.347 91,20 91.042.293.920 10.090.475
Jumlah 2.495.753.347 100,00 2.288.002.293.920 635.689.316 Total
Saham Seri C yang belum diambil merupakan saham
baru yang belum ditukarkan oleh kreditur (melalui The
Hong kong and Shanghai Banking Corporation
Limited. Hong Kong – custodian). Sehingga nama
pemegang sahamnya belum didaftarkan di PT Datindo
Entrycom (administrator saham).
Unsettled shares series C represent the creditors that
have not exchanged with the new shares (through The
Hong kong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Hong Kong – the custodian). The
shareholders’ name is not yet registered in PT Datindo
Entrycom (share administrator).
Kemudian. berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 18 Juni 2012 yang telah dikukuhkan dalam
akta notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta. No 88 tanggal 18 Juni 2012. Pemegang Saham
setuju untuk melakukan penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu sebanyak 74.872.600
lembar saham seri C (3% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor) melalui pemberian hak opsi
kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
(Management Employee Stock Option Programme /
MESOP) tahap 2. Berdasarkan rencana Perusahaan
yang telah dilaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia
tanggal 17 Maret 2012, program ini akan
diimplementasikan pada periode sebagai berikut:
Further, based on the Extraordinary General
Stockholders Meeting (RUPSLB) held on June 18, 2012
and based on notarial deed No. 88 dated June 18, 2012
of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the
shareholders approved the issuance of 74,872,600 new
authorized shares series C (3% of issued and paid-up
capital) without preemptive rights in the framework of
Grant Date II of stock options programme to the
Company’s management and employees (Management
Employee Stock Option Programme / MESOP). The
Company’s schedule that was reported to PT Bursa
Efek Indonesia dated March 17, 2012 is as follows:
Periode Periode Implementasi Implementation Period Period
I Mulai tanggal 15 Desember 2012 sampai dengan 22 Desember 2012 Starting from December 15, 2012 up to December 22, 2012 I
II Mulai tanggal 18 Juni 2013 sampai dengan tanggal 24 Juni 2013 Starting from June 18, 2013 up to June 24, 2013 II
III Mulai tanggal 18 Desember 2013 sampai dengan 24 Desember 2013 Starting from December 18, 2013 up to December 24, 2013 III
IV Mulai tanggal 2 Juni 2014 sampai dengan 24 Juni 2014 Starting from June 2, 2014 up to June 24, 2014 IV
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
136
29. MODAL SAHAM (Lanjutan) 29. SHARE CAPITAL (Continued)
Perusahaan telah mengirimkan surat No. 068/APF-
CS/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014 dan No. 071/APF
CS/VII/2014 tanggal 7 Juli 2014 kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sehubungan dengan pembatalan atas
implementasi MESOP akibat dari belum selesainya
proses restrukturisasi hutang berjaminan. Lebih lanjut.
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa
yang diadakan pada tanggal 16 Juni 2015. yang
dikukuhkan dengan akta notaris dari Aryanti Artisari,
S.H., MKn. No. 49 tanggal 16 Juni 2015. para
pemegang saham Perusahaan menyetujui pembatalan
atas implementasi MESOP ini.
The Company has sent a letter No. 068/APF-
CS/VI/2014 dated June 25, 2014 and No. 071/APF-
CS/VII/2014 dated July 7, 2014 to Authority of
Financial Services (OJK) regarding the cancellation of
MESOP implementation due to the non-completion of
secured debts restructuring. Further, based on the
Extraordinary General Stockholders Meeting
(RUPSLB) held on June 16, 2015 notarial deed No. 49
dated June 16, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn,
the shareholders approved the cancelation of MESOP
implementation.
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H.,
Spn. No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebagian saham
PT Multikarsa Investama sebanyak 2.454.081.290
saham (atau 122.704.064 saham setelah penggabungan
saham) telah dijual kepada PT Bina Prima Perdana.
Namun menurut catatan yang dibuat oleh PT Datindo
Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa
Investama.
According to notarial deed of DR. H. Teddy Anwar,
S.H., Spn. No. 111 dated August 16, 2002, part of
PT Multikarsa Investama’s shares of 2,454,081,290 (or
after reverse stock 122,704,064 shares) were sold to
PT Bina Prima Perdana. However, based on the data
issued by PT Datindo Entrycom, the shares are still
registered under the name of PT Multikarsa Investama.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, jumlah
saham yang dimiliki oleh publik termasuk saham yang
dimiliki oleh Direktur Perusahaan dengan rincian
sebagai berikut:
As at December 31, 2018 and 2017, the shares owned
by the public included those owned by the directors of
the Company are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
Bapak Seeniappa Jegatheesan 29.713.388 29.713.388 Mr. Seeniappa Jegatheesan
Bapak Peter Vinzenz Merkle 2.711.000 2.711.000 Mr. Peter Vinzenz Merkle
Bapak Bonar Firman Hasiholan Sirait 1.359.500 1.359.500 Mr. Bonar Firman Hasiholan Sirait
Jumlah 33.783.888 33.783.888 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
137
30. TAMBAHAN MODAL DISETOR 30. `ADDITIONAL PAID – IN CAPITAL
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Selisih antara nilai nominal dengan hasil penjualan
saham Perusahaan pada penawaran umum Paid-in capital in excess of par value from
kepada masyarakan pada tahun 1990 13.571.804 13.571.804 public offering in 1990
Biaya emisi saham (7.263.223 ) (7.263.223 ) Shares issuance cost
Subtotal 6.308.581 6.308.581 Subtotal
Selisih restrukturisasi atas entitas sepengendali Difference on restructuring among companies
Pada tahun 2001 (Catatan 1c) (21.339 ) (21.339 ) under common control in 2001 (Note 1c)
Selisih antara nilai nominal dari hasil konversi utang Paid-in capital in excess of par value from
ke modal pada tahun 2006 618.017.022 618.017.022 conversion of debt to equity in 2006
Selisih antara nilai nominal dengan hasil MESOP Paid-in capital in excess of par value from
tahap 1 pada tahun 2012 65.516 65.516 1st MESOP in 2012
Biaya emisi saham (46.612 ) (46.612 ) Shares issuance cost
Subtotal 18.904 18.904 Subtotal
Jumlah 624.323.168 624.323.168 Total
Menurut usulan restrukturisasi (Rencana Perdamaian),
Perusahaan telah menerbitkan sebanyak
16.780.718.747 lembar saham seri C kepada para
kreditur utang tidak terjamin dan 26.363.520.000
lembar saham seri C untuk Damiano Investments B.V.,
Belanda, sehubungan dengan konversi utang menjadi
saham sebesar Rp 5.660.802.013.000.
Per Composition Proposal (Peace Plan) the Company
is issuing 16,780,718,747 shares series C to unsecured
creditors and 26,363,520,000 shares series C for
Damiano Investments B.V., Netherland in regard to
debt to equity conversion of Rp 5,660,802,013,000.
Kemudian, berdasarkan perubahan anggaran dasar
Perusahaan tanggal 4 Juli 2006 melalui akta notaris
Aulia Taufani, S.H., No. 12. Perusahaan telah
mencata t saham yang di terbi tkan sebesar
Rp 5.660.802.013.000, modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp 86.288.477.500 dan tambahan modal
disetor sebesar Rp 5.574.513.535.500 (setara dengan
US$ 618.017.022).
Further, based on the amendment of the Company’s
Articles of Association dated July 4, 2006 by notarial
deed No. 12 of Aulia Taufani, S.H., the Company has
recognized the advances for future stock subscription
of Rp 5,660,802,013,000 as issued and paid-in capital
amounting to Rp 86,288,477,500 and as additional
paid-in capital amounting to Rp 5,574,513,535,500
(equivalent to US$ 618,017,022).
Kemudian. melalui program pemberian hak opsi
kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
(Management Employee Stock Opt ion
Programme /MESOP) tahap 1 pada tanggal
23 Pebruari 2012. Perusahaan menerima sebesar
Rp 5.348.042.865 untuk penerbitan saham sebanyak
118.845.397 lembar saham seri C dengan nilai nominal
sebesar Rp 40 per lembar saham. Tarif konversi yang
digunakan adalah sebesar Rp 9.070.
Further, through the framework of Grant Date I of
stock options programme in February 23, 2012, the
Company received Rp 5,348,042,865 for the issuance
of 118,845,397 new authorized shares series C, with a
nominal value amounting to Rp 40 per share. The
conversion rate of US$ 1 is Rp 9,070.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
138
31. SALDO LABA YANG DITENTUKAN
PENGGUNANNYA
31. APPROPRIATE RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas.
Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan
cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari
jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Limited Company Law, the Company
is required to set up a statutory reserve amounting to
at least 20% of the Company’s issued and paid up
capital.
Dan. berdasarkan Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum
dalam akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No.
402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji.
S.H., notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan
umum sebesar Rp 8.280.000.000 (setara
dengan US$ 2.345.301) dari saldo laba. guna
memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun
2018 dan 2017, Perusahaan tidak membuat tambahan
cadangan karena akumulasi defisitnya.
And, based on the Annual General Stockholders’
meeting as stated in notarial deed No. 351 dated
June 23, 1997 and No.402 dated June 24, 1996 of
Adam Kasdarmadji S.H., notary public in Jakarta, the
shareholders agreed to appropriate a general reserve
aggregating Rp 8,280,000,000 (equivalent to
US$ 2,345,301) from retained earnings in accordance
with article 61 of the Corporate Law No. 1 year 1995
for Limited Liability Companies. In 2018 and 2017, the
Company was exempted from reserving additional
amounts due to its accumulated deficit.
32. LABA (RUGI) PER SAHAM 32. PROFIT (LOSS) PER SHARE
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 2.495.753.347 2.495.753.347 Weighted average number of shares outstanding
Jumlah laba (rugi) bersih tahun berjalan 13.815.361 (4.408.564 ) Total profit (loss) for the year
Laba (rugi) Per Saham Dasar yang diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
0,006
(0,002
)
Basic profit (loss) per share attributable to the
owners of the Company
33. TRANSAKSI NON-KAS 33. NON-CASH TRANSACTIONS
Pada tahun 2018 dan 2017, transaksi non-cash yang
penting adalah sebagai berikut:
In 2018 and 2017, the principal non-cash transaction
consist of:
a. Perolehan kendaraan melalui utang kredit
pembiayaan sebagaimana yang telah dijabarkan
dalam Catatan 14 dan 22.
a. An acquisition vehicles by means of credit
financing payable as discussed in Notes 14 and 22.
b. Reklasifikasi hutang bunga dari biaya yang masih
harus dibayar ke wesel bayar tidak terjamin
sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Catatan
17 dan 20.
b. A reclassification of interest payables from accrued
expenses to unsecured notes payables as discussed
in notes 17 and 20.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
139
34. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 34. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS
INFORMATION
Aktivitas yang tidak memengaruhi arus kas adalah
sebagai berikut:
Activities not affecting cash flows were as follows:
Saldo 1 Januari 2018 /
Balance as of
January 1,2018
Arus kas,Neto /
Cash-flows,net
Pergerakan
valuta asing /
Foreign
exchange
movement
Lain-lain /
Others
Saldo 31 Desember 2018 /
Balance as of December
31,2018
Utang terjamin 950.016.398 – (6.551.646 ) – 943.464.752 Secured debts
Utang bank 92.023.680 (1.164.716 ) – – 90.858.964 Bank loans
Unsecured notes payable 26.055.409 1.072.869 – – 27.128.278 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22.695.000 (250.000 ) – – 22.445.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 97.403 11.656 (6.035 ) – 103.024 Credit financing
Pinjaman jangka pendek – 4.667.849 128.696 4.796.545 Short-term loans
1.090.887.890 4.337.658 (6.428.985 ) – 1.088.796.563
35. PENYELESAIAN ATAS KLAIM ASURANSI,
BERSIH
35. INSURANCE CLAIM SETTLEMENT, NET
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Keuntungan (kerugian) atas kebakaran: Gain on fire:
Penerimaan dari klaim asuransi 1.560.547 1.463.940 Receipt from insurance claim
Jumlah keuntungan atas kebakaran 1.560.547 1.463.940 Net gain on fire
Penerimaan klaim asuransi atas mesin SDY 188.896 − Receipt insurance claim for SDY machinery
Penerimaan klaim asuransi atas kerugian persediaan Receipt insurance claim on transit inventory
loss
yang rusak atau hilang − 34.026 from damage
Jumlah 1.749.443 1.497.966 Total
Pada bulan Maret 2014, salah satu unit manufaktur
Perusahaan yang terdiri dari gedung dan mesin di
pabrik Semarang telah habis terbakar. Perusahaan telah
menerima sebagian penyelesaian atas klaim asuransi
dari Perusahaan Asuransi.
In March 2014, a manufacturing unit comprising of
building and machinery at Semarang plant were
affected by fire. The Company has received a portion
of insurance settlement from the Insurance Company.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
140
36. PENDAPATAN BERSIH 36. NET SALES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Lokal Local
Fibre 176.103.696 136.801.577 Fiber
Yarn 180.940.426 159.314.361 Yarn
Chips 30.504.010 30.645.195 Chips
Fleece (Pemintalan) 8.972.768 6.500.367 Fleece (Knitting)
396.520.900 333.261.500
Ekspor Export
Yarn 56.326.958 47.776.303 Yarn
Fibre 19.010.068 12.111.423 Fiber
Chips 2.967.306 1.415.470 Chips
Fleece (Pemintalan) 384.059 1.289.382 Fleece (Knitting)
Lain-lain – 764.390 Others
78.688.391 63.356.968
Jumlah 475.209.291 396.618.468 Total
Pada tahun 2018 dan 2017, total penjualan bersih
f leece (pemin talan ) masing-masing sebesar
US$ 9.356.827 dan US$ 7.789.749 merupakan
penjualan kepada pihak ketiga. Produk ini diproduksi
oleh PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) berdasarkan
sistem maklon.
In 2018 and 2017, net sales of fleece (knitting) were
US$ 9,356,827and US$ 7,789,749, respectively
consists of sales to third parties. The product is
manufactured by PT Texmaco Jaya Tbk (under
bankruptcy) based on tolling basis.
Pada tahun 2018 dan 2017, tidak ada penjualan kepada
pihak yang berelasi.
In 2018 and 2017, there were no sales earned from
related parties.
Pada tahun 2018 dan 2017, tidak terdapat penjualan
kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah
pendapatan usaha.
In 2018 and 2017, no sales to third parties exceeded
10% of the operating revenues.
37. PENDAPATAN USAHA LAINNYA 37. OTHER OPERATING REVENUES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Barang pembantu rusak 243.772 15.656 Indirect materials damage
Produk tidak standar dan lainnya 3.731.622 3.142.747 Product non-standard and others
Jumlah 3.975.394 3.158.403 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
141
37. PENDAPATAN USAHA LAINNYA (Lanjutan) 37. OTHER OPERATING REVENUES (Continued)
Pada tahun 2018 dan 2017, pendapatan usaha lainnya
dari fleece masing-masing sebesar US$ 96.319 dan
US$ 69.304 yang merupakan pendapatan usaha lain
dari pihak ketiga. Produk ini diproduksi oleh
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) berdasarkan
sistem maklon.
In 2018 and 2017, other operating revenues of fleece
were US$ 96,319 and US$ 69,304, respectively
represents the other operating revenues to third
parties. The product is manufactured by PT Texmaco
Jaya Tbk (under bankruptcy) based on tolling basis.
Pada tahun 2018 dan 2017, tidak terdapat penjualan
kepada pihak yang berelasi.
In 2018 and 2017, there were no other operating
revenues earned from related parties.
Pada tahun 2018 dan 2017, tidak terdapat pendapatan
usaha lainnya yang diterima dari pihak ketiga yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
In 2018 and 2017, no sales to third parties exceeded
10% of the operating revenues.
38. BEBAN POKOK PENJUALAN 38. COST OF GOODS SOLD
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Bahan baku Raw materials
Pada awal tahun 10.304.519 9.859.792 At beginning of year
Pembelian 323.003.516 253.156.917 Purchases
Tersedia untuk digunakan 333.308.035 263.016.709 Available for use
Pada akhir tahun (8.195.588 ) (10.304.519 ) At end of year
Bahan baku yang digunakan 325.112.447 252.712.190 Raw materials used
Bahan pembantu Indirect materials
Pada awal tahun 20.028.613 20.315.942 At beginning of year
Pembelian 42.342.208 37.122.831 Purchases
Tersedia untuk digunakan 62.370.821 57.438.773 Available for use
Pada akhir tahun (22.958.810 ) (20.028.613 ) At end of year
Bahan pembantu yang digunakan 39.412.011 37.410.160 Indirect materials used
Upah buruh langsung 10.304.184 9.882.985 Direct labor
Beban pabrikasi (Catatan 39) 64.002.852 66.350.115 Manufacturing expense (Note 39)
Jumlah beban produksi 438.831.494 366.355.450 Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses Work in process
Pada awal tahun 4.150.302 3.707.551 At beginning of year
Pada akhir tahun (3.468.576 ) (4.150.302 ) At end of year
Beban pokok produksi 439.513.220 365.912.699 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Finished goods
Pada awal tahun 20.073.127 25.972.215 At beginning of year
Pada akhir tahun (21.338.706 ) (20.073.127 ) At end of year
Reversal nilai persediaan (Catatan 9) (1.877 ) (25.830 ) Reversal of inventory write-down (Note 9)
Jumlah 438.245.764 371.785.957 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
142
38. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 38. COST OF GOODS SOLD (Continued)
Pada tahun 2018 dan 2017, bahan baku dan bahan
pembantu yang digunakan mencakup bahan baku yang
digunakan untuk produk fleece (pemintalan) setelah
dieliminasi dengan akun intercompany masing masing
sebesar US$ 2.991.266 dan US$ 1.704.822.
In 2018 and 2017, total raw material and indirect
material used included the raw material used for fleece
(knitting) product after eliminating intercompany
account of US$ 2,991,266 and US$ 1,704,822,
respectively.
Pada tahun 2018 dan 2017, tidak ada pembelian dari
pihak yang berelasi.
In 2018 and 2017, there are no purchases to related
parties.
Pada tahun 2018 dan 2017, pembelian dari pihak
ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian:
In 2018 and 2017, purchases to third parties exceeded
10% of total purchases are as follows:
2 0 1 8
US$
Persentase/
Percentage
PT Polychem Indonesia 54.237.261 15,06% PT Polychem Indonesia
2 0 1 7
US$
Persentase/
Percentage
PT Polychem Indonesia 48,713,635 18,06% PT Polychem Indonesia
39. BEBAN PABRIKASI 39. MANUFACTURING EXPENSES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Listrik dan gas 47.439.826 50.092.662 Electricity and gas
Beban penyusutan aset tetap (Catatan 14)
4.332.593
4.376.710
Depreciation expense of property, plant and
equipment (Note 14)
Biaya proses (jasa maklon) 1.903.983 2.574.743 Processing fee (tolling)
Pengangkutan 2.930.338 2.538.041 Freight
Asuransi 2.069.078 2.069.196 Insurance
Perbaikan dan pemeliharaan 2.062.159 1.484.616 Repair and maintenance
Gaji dan tunjangan lainnya 1.299.578 1.285.809 Salary and allowances
Sewa 1.286.380 1.099.941 Rental
Lain-lain 678.917 828.397 Others
Jumlah 64.002.852 66.350.115 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
143
39. BEBAN PABRIKASI (Lanjutan) 39. MANUFACTURING EXPENSES (Continued)
Pada tahun 2018, biaya proses (jasa maklon) sebesar
US$ 1.903.983 merupakan biaya proses yang
dibayarkan kepada PT Texmaco Jaya Tbk (dalam
pailit) sebesar US$ 300.913 dan PT Multikarsa
Investama sebesar US$ 1.603.070. Dan pada tahun
2017, biaya proses ( jasa maklon) sebesar
US$ 2.574.743 merupakan biaya proses yang
dibayarkan kepada PT Texmaco Jaya Tbk (dalam
pailit) sebesar US$ 468.456. PT Multikarsa Investama
sebesar US$ 2.106.287 (Catatan 44).
In 2018, the processing fee (tolling) of US$ 1,903,983
represent the processing fee to PT Texmaco Jaya Tbk
(under bankruptcy) amounting to US$ 300,913 and
PT Multikarsa Investama amounting to US$ 1,603,070.
While in 2017, the processing fee (tolling) of
US$ 2,574,743 represent the processing fee to
PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy) amounting
to US$ 468,456 and PT Multikarsa Investama
amounting to US$ 2,106,287 (Note 44).
Pada tahun 2018 dan 2017, beban sewa yang
dibayarkan kepada PT Texmaco Jaya (dalam pailit)
masing masing sebesar US$ 139.376 dan US$ 137.998
(Catatan 44).
In 2018 and 2017, rental expenses to PT Texmaco Jaya
Tbk (under bankruptcy) were US$ 384,720 and
US$ 139,376, respectively (Note 44).
40. BEBAN PENJUALAN 40. SELLING EXPENSES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Beban ekspor 3.848.685 2.981.109 Export charges
Pengangkutan 3.831.087 3.785.298 Freight
Pemasaran 1.107.742 853.201 Marketing expenses
Klaim pelanggan 192.526 480.788 Customer claim
Iklan dan promosi 18.211 30.730 Advertising and promotion
Lain-lain 28.314 285.388 Others
Jumlah 9.026.565 8.416.514 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
144
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 41. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Gaji, upah dan tunjangan 8.708.957 8.701.111 Salaries, wages and benefits
Imbalan pasca kerja (Catatan 27) 3.069.615 1.923.751 Employees’ entitlement (Note 27)
Jasa profesional 1.187.748 1.057.232 Professional fees
Perjalanan bisnis 951.392 965.055 Business travelling
Sewa 951.192 940.170 Rent
Beban Pajak 823.902 362.280 Tax expense
Komunikasi 309.627 296.737 Communication
Alat tulis dan fotokopi 282.612 217.134 Stationery and fotocopy
Beban penyusutan aset tetap (Catatan 14)
205.980
189.934
Depreciation expense of property, plant and
equipment (Note 14)
Sumbangan dan tanggung jawab sosial 193.240 175.023 Donation and corporate social responsibility
Perjamuan dan representasi 115.147 160.965 Entertainment and representation
Asuransi 84.265 137.516 Insurance
Perbaikan dan pemeliharaan 57.175 63.347 Repairs and maintenance
Listrik dan air 38.310 40.529 Electricity and water
Amortisasi aset tidak berwujud (Catatan 15) 5.774 6.269 Amortization expenses (Note 15)
Lain-lain 1.136.105 1.261.354 Others
Jumlah 18.121.041 16.498.407 Total
42. BEBAN KEUANGAN 42. FINANCE COSTS
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Beban keuangan: Finance costs:
Beban bunga dari pinjaman modal
(Catatan 22)
(3.252.068
)
(2.494.229
)
Interest expense from capex loan (Note 22)
Beban bunga dari wesel bayar tidak
terjamin (Catatan 21)
(1.076.446 ) (744.383 )
Interest expense from unsecured notes payable
(Note 21)
Beban bunga dari utang kredit
pembiayaan (Catatan 23)
(4.126 ) (7.425 )
Interest expense from credit financing payables
(Note 23)
Jumlah beban bunga (4.332.640 ) (3.246.037 ) Total interest expense
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
145
42. BEBAN KEUANGAN (Lanjutan) 42. FINANCE COSTS (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Administrasi bank (1.002.509 ) (245.810 ) Bank charges
Jumlah beban keuangan (5.335.149 ) (3.491.847 ) Total finance costs
Penghasilan keuangan: Finance Income:
Pendapatan bunga dari jasa giro dan deposito
berjangka
12.841 8.557
Interest income from current accounts and
time deposit
Jumlah (5.322.308 ) (3.483.290 ) Total
43. PENDAPATAN LAIN-LAIN, BERSIH 43. MISCELLANEOUS INCOME, NET
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Amortisasi atas pendapatan ditangguhkan
(Catatan 25)
12.563
12.563
Amortization of deferred revenues (Note 25)
Penghapusan utang (755.832 ) (844) Payables’ written-off
Lain-lain 452.364 454.188 Others
Jumlah (290.905 ) 465.907 Total
44. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
44. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Perusahaan dikendalikan oleh Damiano Investments
B.V., (berdomisili di Belanda) yang memiliki
1.443.805.382 saham Perusahaan (57,85%). Induk
utama Perusahaan adalah ADM Capital dan Spinnaker
Capital Group, yang masing-masing berdomisili di
Hong Kong dan Inggris.
The Company is controlled by Damiano Investments
B.V., (domiciled in Netherland) which owns
1,443,805,382 of the Company’s shares (57.85%).
The ultimate parent of the Company is ADM Capital
and Spinnaker Capital Group, which are incorporated
and domiciled in Hong Kong and United Kingdom,
respectively.
Sifat Hubungan dan Transaksi / Nature of Relationship and Trans
Nama pihak-pihak yang berelasi /
Name of related parties
Sifat relasi /
Nature of relationship
Sifat Transaksi /
Nature of transactions
Damiano Investments B.V., Belanda Pemegang saham /
Shareholders
Pinjaman, pemegang saham /
Loans, Shareholder
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) Perusahaan afiliasi /
Affiliated Company
Pinjaman, maklon /
Tolling Arrangement
Kyoa Investment Limited Pemegang saham /
Shareholders
Pinjaman, pemegang saham /
Loans, Shareholder
PT Pacific Poly Perusahaan afiliasi /
Affiliated Company
Rental /
Rent
Bapak Agus Tjahajana Wirakusumah Komisaris Independen /
Independent Commissioner
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
146
44. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
44. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Sifat Hubungan dan Transaksi (Lanjutan) / Nature of Relationship and Trans (Continued)
Nama pihak-pihak yang berelasi /
Name of related parties
Sifat relasi /
Nature of relationship
Sifat Transaksi /
Nature of transactions
Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Komisaris Independen /
Independent Commissioner
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Bapak Bonar Firman Hasiholan Sirait Komisaris Independen /
Independent Commissioner
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Bapak Antonius Widyatma Sumarlin Komisaris Independen /
Independent Commissioner
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Bapak Vasudevan Ravi Shankar Direktur Utama /
President Director
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Bapak Seeniappa Jegatheesan Direktur /
Director
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Bapak Peter Vinzez Merkle Direktur /
Director
Kompensasi dan renumerasi /
Compensation and Remuneration
Transaksi dengan pihak yang berelasi Related Parties Transactions
Dalam kegiatan normal usahanya, Perusahaan dan
Entitas Anak melakukan bisnis dan transaksi keuangan
tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi ini
dilakukan pada harga dan kondisi normal seperti yang
dilakukan kepada pihak yang tidak berelasi. Transaksi
tersebut meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its
Subsidiaries entered into certain business and financial
transactions with its related parties. These transactions
are normally made at normal price and conditions as if
they were done with non-related parties. These
transactions are as follows:
Persentase terhadap Total Aset / Percentage to
Total Assets
Liabilitas / Liabilities
Beban / Expenses
2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$ % %
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya
354.295
232.659
0,03
0,02
Other current financial
liabilities
Biaya yang masih harus
dibayar
14.522.938
15.022.192
1,24
1,28
Accrued expenses
Utang bank 90.858.964 92.023.680 7,78 7,83 Bank loans
Utang terjamin 662.523.549 663.197.477 56,74 56,45 Secured debts
Pinjaman modal 22.445.000 22.695.000 1,92 1,93 Capex loans
Biaya manufaktur yang dibayarkan kepada pihak
berelasi pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
0,47% dan 0,21% (Catatan 39).
Manufacturing expenses to related parties is
approximately 0.47% and 0.21% for the years ended
December 31, 2018 and 2017, respectively (Note 39).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
147
44. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
44. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Rincian atas biaya proses (jasa maklon) dan biaya
sewa kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
The details of processing fee (tolling) and rental
expenses to related parties are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) 9 685.633 607.832 PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy)
Kompensasi manajemen kunci Key management compensation
Personel manajemen kunci Perusahaan adalah
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi seperti yang
telah diungkapkan pada Catatan 1d.
Key management personnel of the Company are the
Boards of Commissioners and Directors as detailed
in Note 1d.
Imbalan berupa gaji yang diberikan kepada
Komisaris dan Direktur Perusahaan untuk tahun-
tahun yang berakh ir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar Rp 15.414.145.973 dan
Rp 12.801.214.840. Tidak ada imbalan berupa
manfaat pensiun, uang jasa karyawan dan manfaat
khusus lainnya yang diberikan selama tahun 2018
dan 2017.
Compensation representing salary was given to the
Company’s Commissioners and Directors for the
years ended December 31, 2018 and 2017 is
amount ing to Rp 15,414,145, 973 and
Rp 12,801,214,840 respectively. No contribution to
retirement benefits, entitlement benefits and any
other special benefits were given during the year
2018 and 2017.
45. PERJANJIAN PENTING 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian Maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk
(dalam pailit)
Tolling Agreement with PT Texmaco Jaya Tbk (under
bankruptcy)
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengadakan
perjanjian sewa dan maklon dengan PT Texmaco
Jaya Tbk untuk periode 12 bulan dan dapat
diperbaharui. Perjanjian ini dibuat karena
PT Texmaco Jaya Tbk tidak mempunyai modal kerja
yang cukup untuk melayani permintaan dari para
pelanggannya. Berdasarkan perjanjian ini,
Perusahaan harus membayar biaya yang terdiri dari
biaya maklon, sewa gedung dan sewa mesin kepada
PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Biaya maklon
diperhitungkan berdasarkan hasil produksi.
On April 1, 2008, the Company arranged the tolling /
rental agreement with PT Texmaco Jaya Tbk for a
period of twelve (12) months and can be renewed. This
agreement is prepared because the Subsidiary does not
have the necessary working capital to service the
orders from its customers. Based on this agreement, the
Company should pay the conversion charges that
consist of tolling fee, building and machinery rental to
PT Texmaco Jaya Tbk each month. The tolling fees are
calculated based on the production results.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
148
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk
(dalam pailit) (Lanjutan)
Tolling Agreement with PT Texmaco Jaya Tbk (under
bankruptcy) (Continued)
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Perusahaan
mengadakan pembaharuan perjanjian maklon dengan
PT Texmaco Jaya Tbk untuk periode tiga (3) bulan
dan dapat diperbaharui. Berdasarkan perjanjian ini,
Perusahaan harus membayar biaya maklon sebesar
US$ 1,20 per yard dengan hasil produksi minimum
sebesar 100.000 yards kepada PT Texmaco Jaya Tbk
setiap bulannya. Pada tanggal 23 Oktober 2009,
Perusahaan setuju untuk memperpanjang perjanjian
maklon untuk periode tujuh (7) bulan dari tanggal
1 November 2009 sampai dengan 30 Juni 2010.
On August 3, 2009, the Company arranged the
amendment of tolling agreement with PT Texmaco Jaya
Tbk for a period of three (3) months and can be
renewed. Based on this agreement, the Company
should pay the tolling fee of US$ 1.20 per yard with the
minimum production results of 100,000 yards to
PT Texmaco Jaya Tbk each month. On
October 23, 2009, the Company renewed the tolling /
rental agreement for seven (7) months from November
1, 2009 up to June 30, 2010.
Pada tanggal 15 Juli 2010, Perusahaan mengadakan
pembaharuan perjanjian maklon dengan PT Texmaco
Jaya Tbk untuk perpanjangan periode selama lima
belas (15) bulan yang dimulai dari tanggal
1 Juli 2010 sampai dengan 30 September 2011 dan
dapat diperbaharui. Berdasarkan perjanjian ini.
Perusahaan harus membayar biaya maklon sebesar
US$ 1,20 per yard untuk periode tanggal 1 Juli 2010
sampai dengan 30 September 2010 dan US$ 0,75 per
yard untuk periode dari tanggal 1 Oktober 2010
sampai dengan 30 September 2011.
On July 15, 2010, the Company arranged the
amendment of tolling agreement with PT Texmaco Jaya
Tbk for fifthteen (15) months from July 1, 2010 up to
September 30, 2011 and can be renewed. Based on this
agreement, the Company should pay the tolling fee of
US$ 1.20 per yard for the contract period from
July 1, 2010 up to September 30, 2010, and US$ 0.75
per yard for the contract period from October 1, 2010
up to September 30, 2011.
Pada tanggal 10 Januari 2011, Perusahaan
mengadakan pembaharuan perjanjian maklon dengan
PT Texmaco Jaya Tbk untuk perpanjangan periode
selama lima (5) tahun yang dimulai dari tanggal
1 Januari 2011 sampai dengan 30 Desember 2016 dan
dapat diperbaharui untuk periode tiga (3) tahun
kemudian. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan
harus membayar biaya maklon sebesar US$ 0,30 per
kgs dan minimal sebesar US$ 50.000 setiap bulannya.
On January 10, 2011, the Company arranged the
amendment of tolling agreement with PT Texmaco Jaya
Tbk for five (5) years from January 1, 2011 up to
December 30, 2016 and can be renewed for three (3)
years later. Based on this agreement, the Company
should pay the tolling fee of US$ 0.30 per kgs and at
least US$ 50,000 per month.
Kemudian, berdasarkan pembaharuan perjanjian
maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit)
pada tanggal 23 Maret 2012. Perusahaan setuju untuk
membayar biaya maklon sebesar US$ 0,30 per kgs
dan dikenakan biaya minimum sebesar US$ 64.000
setiap bulannya. Efektif bulan September 2017, biaya
maklon menjadi paling kecil Rp 350.000.000 per
bulan sesuai dengan amandemen perjanjian No.
007/APF/IX/2017 tanggal 11 September 2017.
Further, based on the amendment of tolling agreement
with PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy) dated
March 23, 2012, the Company agreed to pay the
tolling fee of US$ 0.30 per kgs and subject to minimum
fee of US$ 64,000 per month. Effective September,
2017, the tolling fees will be at least Rp 350,000,000
per month following the amendment agreement No.
007/APF/IX/2017 dated September 11, 2017.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
149
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Sewa Gudang dengan PT Texmaco Jaya
Tbk (dalam pailit)
Warehouse Agreement with PT Texmaco Jaya Tbk
(under bankruptcy)
Berdasarkan perjanjian sewa tanah tanggal
15 Juni 2009 antara Perusahaan dengan PT Texmaco
Jaya Tbk (dalam pailit). Perusahaan setuju untuk
menyewa tanah yang digunakan untuk 950 meter
saluran pipa gas, 1.500 meter saluran pipa air, 800
meter untuk fasilitas air pompa dan 1.000 meter kabel
listrik. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu tiga
puluh (30) tahun yang terhitung sejak tanggal
1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2040.
Sebagai konsekuensinya, Perusahaan harus
membayar biaya sewa sebesar Rp 100.000.000 setiap
bulannya.
Based on the land rental agreement dated
June 15, 2009 between the Company and PT Texmaco
Jaya Tbk (under bankruptcy), the Company agreed to
rent the land for 950 meters of gas pipe, 1,500 meters
of water pipe, 800 meters of water pump facility and
1,000 meters of electricity cable. This agreement is
valid for thirty (30) years from January 1, 2010 up to
December 31, 2040. Consequently, the Company
should pay the rental expenses amounted to
Rp 100,000,000 per month.
Berdasarkan perjanjian sewa gudang tanggal
30 Maret 2011 antara Perusahaan dengan
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit). Perusahaan
setuju untuk menyewa gudang selama sepuluh (10)
bulan yang dimulai dari tanggal 1 Maret 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 perjanjian ini telah
diperbaharui beberapa kali. Berdasarkan
pembaharuan perjanjian tanggal 1 Juli 2016,
perjanjian ini telah diperpanjang sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016. Lebih lanjut,
berdasarkan p e m b a h a r u a n t e r a k h i r
t a n g g a l 1 Januari 2017, Perusahaan setuju untuk
memperpanjang sewa gudang sampai dengan
30 Juni 2017. Sebagai konsekuensinya, Perusahaan
harus membayar biaya sewa sebesar Rp 43.200.000
setiap bulannya.
Based on the warehouse rental agreement dated March
30, 2011 between the Company and PT Texmaco Jaya
Tbk (under bankruptcy), the Company agreed to rent
the warehouse for ten (10) months from March 1, 2011
up to December 31, 2011. The agreement has been
extended several times. Based on the amendment
agreement dated July 1, 2016, this agreement has been
extended until December 31, 2016. Further, based on
t he l a t e s t ame ndme nt agre e me n t da t e d
January 1, 2017, the Company agreed to extend the
warehouse rental up to June 30, 2017. Consequently,
the Company should pay the rental expenses amounted
to Rp 43,200,000 per month.
Berdasarkan perjanjian sewa gudang tanggal
2 Januari 2012 antara Perusahaan dengan
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit). Perusahaan
setuju untuk menyewa gudang Coating selama satu
(1) tahun yang terhitung sejak tanggal 2 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2012. Kemudian,
berdasarkan pembaharuan perjanjian tanggal
30 Mei 2015. Perusahaan setuju untuk
memperpanjang masa sewa gudang sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016. Dan berdasarkan
pembaharuan perjanjian yang terakhir tanggal
31 Desember 2016, Perusahaan setuju untuk
memperpanjang masa sewa gudang sampai dengan
tanggal 31 Mei 2016. Sebagai konsekuensinya,
Perusahaan harus membayar biaya sewa sebesar
Rp 5.000.000 per bulan.
Based on the warehouse rental agreement dated
January 2, 2012 between the Company and
PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy), the
Company agreed to rent the Coating’s warehouse for
one (1) year from January 2, 2012 up to
December 31, 2012. The agreement has been extended
several times. On the latest amendment agreement
dated December 31, 2015, wherein the Company
agreed to extend the warehouse rental up to
May 31, 2016. Consequently, the Company should pay
the rental expenses amounted to Rp 5,000,000 per
month.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
150
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Sewa Gudang dengan PT Texmaco Jaya
Tbk (dalam pailit) (Lanjutan)
Warehouse Agreement with PT Texmaco Jaya Tbk
(under bankruptcy) (Continued)
Berdasarkan perjanjian sewa gudang tanggal
28 November 2012 antara Perusahaan dengan
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit). Perusahaan
setuju untuk menyewa mesin chiller selama satu (1)
tahun yang terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013
sampai dengan 31 Desember 2013. Perjanjian ini
telah diperpanjang bebrapa kali. Berdasarkan
pembaharuan perjanjian tanggal 31 Desember 2016,
Perusahaan setuju untuk memperpanjang masa sewa
sampai dengan 31 Desember 2017. Kemudian,
berdasarkan pembaharuan perjanjian terakhir tanggal
30 Desember 2017, Perusahaan setuju untuk
memperpanjang sewa mesin chiller sampai dengan
31 Desember 2018. Sebagai konsekuensinya,
Perusahaan harus membayar biaya sewa sebesar
Rp 5.000.000 per bulan.
Based on the warehouse rental agreement dated
November 28, 2012 between the Company and
PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy), the
Company agreed to rent the chiller machinery for one
(1) year from January 1, 2013 up to
December 31, 2013. The agreement has been extended
several times. Based on the amendment agreement
dated December 31, 2016, the Company agreed to
extend the rental of the chiller machinery up to
December 31, 2017. Further, based on the latest
amendment agreement dated December 31, 2017, the
Company agreed to extend the rental of the chiller
machinery up to December 31, 2018. Consequently, the
Company should pay the rental expenses amounted to
Rp 5,000,000 per month.
Perjanjian sewa gudang dengan PT Texmaco Taman
Synthetics
Warehouse Agreement with PT Texmaco Taman
Synthetics
Berdasarkan perjanjian sewa tanggal 1 Agustus 2011
antara Perusahaan dengan PT Texmaco Taman
Synthetics, Perusahaan setuju untuk menyewa gudang
guna menempatkan peralatan laboratorium selama
lima (5) tahun yang terhitung sejak tanggal
1 Agustus 2011 sampai dengan 31 Juli 2015. Sebagai
konsekuensinya, Perusahaan harus membayar biaya
sewa sebesar Rp 99.000.000 setiap bulannya.
Selanjutnya berdasarkan perjanjian terakhir tanggal
27 January 2016, periode sewa diperpanjang menjadi
tanggal 1 September 2015 sampai dengan
31 Januari 2018. Sebagai konsekuensinya,
Perusahaan harus membayar beban sewa sejumlah
Rp 130.000.000 per bulan untuk tanggal
1 November 2015 sampai dengan 31 Januari 2016
dan Rp 160.000.000 per bulan untuk tanggal
1 Pebruari 2016 sampai dengan 31 Januari 2018, dan
perjanjian ini sudah tidak diperpanjang lagi. Lebih
lanjut, berdasarkan perjanjian tanggal
16 Maret 2018, Perusahaan setuju un tuk
memperpanjang sewa gudang dari tanggal
1 Pebruari 2018 sampai dengan tanggal
31 Januari 2019. Perusahaan harus membayar biaya
sewa sebesar Rp 160.000.000 setiap bulannya.
Based on the rental agreement dated August 1, 2011
between the Company and PT Texmaco Taman
Synthetics, the Company agreed to rent the warehouse
to put the laboratory equipments for five (5) years from
August 1, 2011 up to July 31, 2015. Consequently, the
Company should pay the rental expenses amounted to
Rp 99,000,000 per month. Further, based on the latest
agreement dated January 27, 2016, the rent period is
extended from November 1, 2015 up to
January 31, 2018. Consquently, the Company should
pay the rental expenses amounted to Rp 130,000,000
per month for November 1, 2015 up to
January 31, 2016 and Rp 160,000,000 per month for
February 1, 2016 up to January 31, 2018, and the
agreement has not been extended. Further, based on
the latest amendment agreement dated
March 16, 2018, the Company agreed to extend the
rental from February 1, 2018 until January 31, 2019.
The Company should pay the rental expenses amounted
to Rp 160,000,000 per month.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
151
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Gas Turbin dengan PT Wismakarya
Prasetya
Gas Turbine with PT Wismakarya Prasetya
Berdasarkan pada surat korespondensi tertanggal
27 Maret 2013, Perusahaan setuju untuk membayar
biaya tambahan masing-masing sebesar US$ 250.000
per bulan selama 6 (enam) bulan. Perusahaan telah
membayar sejumlah US$ 250.000 per bulan untuk
periode 3 (tiga) bulan, yang dimulai pada bulan
April 2013 sampai dengan Juni 2013.
PT Wismakarya Prasetya (WKP), yang menyediakan
100% kebutuhan energi pada fasilitas Perusahaan di
Karawang telah dinyatakan pailit, berdasarkan pada
klaim hutang yang diajukan oleh krediturnya, oleh
Mahkamah Agung Jakarta dalam Putusan No.
440k/Pdt.sus.PAILIT/2013 tanggal 22 Oktober 2013,
yang terhitung efektif pada tanggal 22 Oktober 2013.
Bagaimanapun, Pengadilan telah memutuskan untuk
menjaga kelangsungan usaha dari WKP akibat
adanya faktor dalam penyediaan kebutuhan energi
bagi fasilitas Perusahaan di Karawang melalui
Keputusan No. 440K/PDT.SUS/PAILIT/2013 j.o. No:
05/Pdt.sus/PKPU/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst. pada
tanggal 13 Pebruari 2014.
Based on the correspondence letter dated
March 27, 2013, the Company agreed to pay the extra
charges amounted to US$ 250,000 per month for 6 (six)
months. Accordingly, the Company has paid
US$ 250,000 per month beginning April 2013 until
June 2013 for 3 (three) months. PT Wismakarya
Prasetya (WKP), which is supplying 100% energy
requirement of the Company’s facility at Karawang,
has been declared bankrupt effective on
October 22, 2013 by the Supreme C o u r t , J a k a r t a
p e r v e r d i c t No:440k/Pdt.sus.PAILIT/2013 dated
October 22, 2013, based on the debt claim filed by its
creditors. However, the Court has decided to keep
WKP as a going concern as it is supplying the energy
requirement of Karawang f a c i l i t y v i d e i t s
d e c i s i o n v i d e N o . : 4 4 0 K / P D T . S U S / P A I L I T / 2 0 1 3 j . o . N o : 05/Pdt.sus/PKPU/2013/PN.
Niaga.Jkt.Pst. dated on February 13, 2014.
Berdasarkan perjanjian penyediaan atas peralatan
listrik dan uap tanggal 16 April 2014 antara
Perusahaan dan PT Wismakarya Prasetya (dalam
pailit). Perusahaan setuju untuk menyewa peralatan
selama 5 (lima) tahun yang terhitung sejak
1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2018.
Peralatan disini terdiri dari 4 (empat) buah gas
turbine “Cogen Mitsubishi with capacity 12.50 MW +
HRSG” dan 1 buah gas turbine “ABB/Siemens with
capacity 20 MW + HRSG”. Sebagai konsekuensinya,
Perusahaan harus membayar biaya sewa sebesar
US$ 40.800 per bulan. Pada tanggal
5 Nopember 2014, 1 buah gas turbine “ABB/Siemens
with capacity 20 MW telah dibeli oleh Perusahaan
pada proses lelang dari Kurator melalui fasilitas
Fourth Loan dari Damiano Investments
B.V., Belanda.
Based on the equipment rental agreement dated
April 16, 2014 between the Company and
PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy), the
Company agreed to rent the power and supply
equipment for five (5) years from January 1, 2014 up to
December 31, 2018. This equipments consist of 4 (four)
power supply “Cogen Mitsubishi with capacity 12.50
MW + HRSG” and 1 (one) power supply
“ABB/Siemens with capacity 20 MW + HRSG”.
Consequently, the Company should pay the rental
expenses amounted to US$ 40,800 per month. On
November 5, 2014, the “ABB/Siemens Turbine with
capacity 20 MW + HRSG” has been bought by the
Company on a public auction from the curator through
4th Loan facility from Damiano Investments
B.V., Netherland.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
152
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Gas Turbin dengan PT Wismakarya
Prasetya (Lanjutan)
Gas Turbine with PT Wismakarya Prasetya (Continued)
Kemudian. berdasarkan pembaharuan perjanjian
tanggal 24 Nopember 2014 antara Perusahaan dan
PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit), biaya sewa
telah diubah dari US$ 40.800 menjadi US$ 30.600
per bulan. yang merupakan biaya sewa untuk untuk 4
(empat) buah gas turbine. Perjanjian ini berlaku
untuk periode 4 (empat) tahun yang dimulai pada
tanggal 1 Januar i 2015 sampai dengan
31 Desember 2018.
Further based on the amendment agreement dated
November 24, 2014 between the Company and
PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy), the
rental expenses has been changed from US$ 40,800 to
US$ 30,600 each month towards the rental for the
balance of 4 (four) turbines. This agreement is valid for
4 (four) years from January 1, 2015 up to
December 31, 2018.
Berdasarkan pembaharuan perjanjian tanggal
18 Desember 2015 antara Perusahaan dan
PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit), biaya sewa
telah diubah dar i US$ 30.600 men jadi
Rp 210.375.000 per bulan, yang merupakan biaya
sewa untuk untuk 4 (empat) buah gas turbine.
Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 (tiga) tahun
yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016 sampai
dengan 31 Desember 2018. Lebih lanjut, berdasarkan
pembaharuan perjanjian tanggal 21 Desember 2018
antara Perusahaan dan PT Wismakarya Prasetya
(dalam pailit), masa sewa gas turbine diperpanjang
untuk jangka waktu 1 Januari 2019 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2021.
Based on the amendment agreement dated
December 18, 2015 between the Company and
PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy), the
rental expenses has been changed from US$ 30,600 to
Rp 210,375,000 each month towards the rental for the
balance of 3 (three) turbines. This agreement is valid
for 3 (three) years from January 1, 2016 up to
December 31, 2018. Further, based on the amendment
agreement dated December 21, 2018 between the
Company and PT Wismakarya Prasetya (under
bankrupt), the rental period of gas turbine was
extended for January 1, 2019 until December 31, 2021.
Perjanjian Sewa Rumah dengan PT Wismakarya
Prasetya
Rental House Agreement with PT Wismakarya Prasetya
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan
PT Wismakarya Prasetya untuk menyewa 53 buah
rumah. Sesuai dengan amandemen perjanjian tanggal
29 Desember 2017, perjanjian ini akan berlaku untuk
1 (satu) tahun dari 1 Januari 2018 sampai dengan
31 Desember 2018. Sebagai konsekuensinya, maka
Perusahaan harus membayar beban sewa sejumlah
Rp 159.000.000 per bulan. Lebih lanjut, berdasarkan
perpanjangan perjanjian tanggal 31 Desember 2018,
masa sewa telah diperpan jang dar i tanggal
1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019.
The Company has entered into an agreement with
PT Wismakarya Prasetya for house rental for 53
houses. Per amendment of the agreement dated
December 29, 2017, this agreement will valid for 1
(one) year from January 1, 2018 up to
December 31, 2018. Consequently, the Company
should pay the rental expenses amounted to
Rp 159,000,000 per month. Further, based on the
extension agreement dated December 31, 2018, the
rental period was extended for January 1, 2019 until
December 31, 2019.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
153
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Power Supply Agreement with PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) (PLN)
Berdasarkan perjanjian tanggal 17 Oktober 2016
antara Perusahaan dengan PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) (“PLN”), PLN setuju untuk
memberikan layanan jasa listrik Premium Bronze
kepada Perusahaan. Dalam perjanjian ini. PLN akan
menyalurkan tenaga listrik tegangan tinggi 150kV ke
instalasi listrik milik Perusahaan yang berlokasi di
Kendal, Jawa Tengah. Layanan ini akan efektif mulai
bulan November 2016 dan atas jasa ini maka
Perusahaan akan dikenakan penyesuaian uang
jaminan langganan sebesar Rp 18.917.000.000 dan
akan dibayarkan secara cicilan selama 60 bulan.
Based on the agreement dated October 17, 2016
between the Company and PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) ("PLN"), PLN agreed to provide the
Premium Bronze electricity supply to the Company.
Under this agreement, PLN will provide 150 kV high
voltage electrical to the Company’s installation which
located in Kendal, Central Java. This service will be
effective starting in November 2016, and consequently
the Company will be subject to subscription price
adjustment amounting to Rp 18,917,000,000 and will
be paid in installments for 60 months.
Perjanjian Sewa dengan PT Pacific Poly Rental Agreement with PT Pacific Poly
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan
PT Pacific Poly untuk penggunaan mesin, tanah, dan
bangunan (fasilitas) melalui sewa. Berdasarkan
amandemen atas per jan jian sewa anggal
1 Januari 2016, besarnya nilai sewa telah direvisi
menjadi US$ 50.000 per kuartal. Perjanjian sewa ini
berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2018.
Berdasrkan pembaharuan per jan jian tanggal
4 Desember 2018, para pihak setuju untuk
memperpanjang masa sewa sampai dengan
31 Desember 2020.
The Company has entered into an agreement with
PT Pacific Poly for the usage of machinery, land, and
building (facility) on rental basis. Per amendment of
the agreement dated January 1, 2016, the rental
amount has been revised to US$ 50,000 per quarter.
This rental agreement is val id unt i l
December 31, 2018. Based on the amendment
agreement dated December 4, 2018, the parties agreed
that the rental period shall be extended until
December 31, 2020.
Perjanjian Flexy Bill dengan PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN) (Persero) Area Semarang dan PT Bank
Bukopin Tbk.
Flexy Bill Agreement with PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN) (Persero) Semarang Area and PT Bank
Bukopin Tbk.
Pada tanggal 8 Agustus 2018, Perusahaan
mengadakan perjanjian Flexy Bill dengan
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Area
Semarang dan PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin).
Berdasarkan perjanjian, PLN akan menerima
pembayaran dari Bukopin atas pemakaian listrik
Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan akan melunasi
tagihan listriknya kepada Bukopin maksimal saat
tanggal jatuh tempo. Perjanjian ini berlaku 6 (enam)
bulan sampai dengan 20 Maret 2019.
On August 8, 2018, the Company entered into a Flexy
Bill agreement with PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) (Persero) Semarang Area and PT Bank Bukopin
Tbk. (Bukopin). Under the agreement, PLN will receive
payments from Bukopin for the Company's electricity
usage. Furthermore, the Company will pay its
electricity bill to Bukopin at the maximum due date.
This agreement is valid for 6 (six) months until
March 20, 2019.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
154
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pendirian Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited The establishment of Asia Pacific Fibers Hong Kong
Limited
Pada tanggal 6 Maret 2017, PT Asia Pacific Fibers
Tbk mendirikan anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki oleh Perusahaan. dengan nama Asia Pacific
Fibers Hong Kong Limited. Anak Perusahaan
tersebut merupakan sebuah perusahaan terbatas
swasta yang didirikan berdasarkan hukum Daerah
Administratif Khusus Hong Kong ("HKSAR")
dengan nomor registrasi perusahaan 2493881 dan
kantor terdaftar di Hong Kong.
On March 6, 2017, PT Asia Pacific Fibers Tbk
established a wholly owned subsidiary Asia Pacific
Fibers Hong Kong Limited, a private limited company
established under the laws of the Hong Kong Special
Administrative Region (“HKSAR”) with corporate
registration number 2493881 and its registered office
in Hong Kong.
Hal ini dimaksudkan untuk memfasilitasi
restrukturisasi Utang Terjamin melalui skema
pengaturan ini. Perusahaan akan melaporkan segala
tindakan apapun di masa depan yang diambil melalui
Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi kepada
regulator.
This is intended to facilitate the restructuring of the
Secured Bonds through the scheme of arrangement.
The Company will report suitably in future any action
in takes through the Subsidiary in the process
restructuring to the regulator.
Karena tujuan didirikannya Asia Fibers Hong Kong
Limited tidak dapat tercapai, maka Perusahaan
mengambil langkah untuk membatalkan pendaftaran
Perusahaan. Sehubungan dengan hasil tersebut, surat
pembatalan telah diserahkan kepada pihak yang
berwenang di Hong Kong pada tanggal 24 Juli 2018
dan surat “No objection for Deregistration” telah
diterima pada tanggal 22 Agustus 2018. Selanjutnya
dengan pemberitahuan yang diterbitkan pada tangal
11 Januari 2019 berdasarkan Surat Pemberitahuan
No. 214, Panitera Perusahaan di Hong Kong secara
resmi telah membubarkan Asia Pasifik Hong Kong
Limited, terhitung sejak tanggal tersebut.
As the purpose for which Asia Pacific Fibers Hong
Kong Limited was established could not be
accomplished, steps were taken to deregister the
Company. Accordingly letter was submitted to
competent authorities in Hong Kong on 24th July 2018
and “No objection for Deregistration” was received on
August 22, 2018. Further by notice publish on
January 11, 2019 under Gazette Notice No. 214, the
Registrar of Companies Hong Kong has offcially
dissolved Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited as
from the date of the publication of the said Gazette
Notice.
46. KOMITMEN 46. COMMITMENTS
(a) Komitmen Modal (a) Capital Commitments
Pengeluaran modal yang telah diperjanjikan
tetapi belum terjadi pada tanggal
31 Desember 2018 adalah sekitar
US$ 2.542.807. Ini merupakan pemeliharaan
turbin di Karawang dan penambahan atas
peralatan di Semarang.
The capital expenditure committed but not yet
incurred as at December 31, 2018 is
approximately US$ 2,542,807. This is for the
maintenance of turbine in Karawang and
additional equipment in Semarang.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
155
46. KOMITMEN (Lanjutan) 46. COMMITMENTS (Continued)
(a) Komitmen Modal (Lanjutan) (a) Capital Commitments (Continued)
Jumlah tersebut sehubungan dengan komitmen
yang dibuat oleh Perusahaan dalam rangka
ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi
benang dan fiber Perusahaan. Komitmen
tersebut harus direalisasi paling lambat
tahun 2019.
The outstanding amount above is relating to
commitment made by the Company in
development and increase in the Company’s
filament yarn and fiber capacity. The commitment
has to be exercised during the year 2019.
(b) Komitmen Sewa Operasi (b) Operating Lease Commitments
Perusahaan menyewa berbagai gudang dibawah
perjanjian sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan. Masa sewa antara satu (1) tahun
sampai dengan tiga puluh (30) tahun, dan
mayoritas perjanjian sewa dapat diperpanjang
pada akhir masa sewa.
The Company leases various warehouse under
non-cancellable operating lease agreements. The
lease terms are between 1 (one) year up to thirty
(30) years, and the majority of lease agreements
are renewable at the end of the lease period.
Berikut ini adalah pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian dengan Perusahaan:
The following are the Company’s lease
commitments:
Pihak dalam Perjanjian /
Counterparties
Item yang disewa /
Leased items
Periode Perjanjian /
Period of agreement
Jumlah (Rp) /
Amount (Rp)
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) /
PT Texmaco Jaya Tbk (under bankruptcy)
Sewa Gudang di Karawang /
Warehouse at Karawang
1 Januari 2017 –30 Juni 2017 /
January 1, 2017 – June 30, 2017
Rp 43.200.000 per bulan /
Rp 43,200,000 each month
Sewa Mesin Chiller di Karawang /
Chiller’s Machine at Karawang
1 Januari 2017 – 31 Desember 2017/
January 1, 2017– December 31, 2017
Rp 5.000.000 per bulan /
Rp 5,000,000 each month
1 Januari 2018 – 31 Desember 2018 /
January 1, 2018– December 31, 2018
Rp 5.000.000 per bulan /
Rp 5,000,000 each month
Sewa Lahan di Karawang /
Land at Karawang
1 Januari 2010 – 31 Desember 2040 /
January 1, 2010 – December 31, 2040
Rp 100.000.000 per bulan /
Rp 100,000,000 each month
PT Wismakarya Prasetya (dalam pailit) /
PT Wismakarya Prasetya (under bankruptcy)
Sewa Gas Turbine Di Karawang /
Turbine Machineat Karawang
1 Januari 2015 – 31 Desember 2018 /
January 1, 2015 – December 31, 2018
US$ 30.600 per bulan /
US$ 30,600each month
1 Januari 2019 – 31 Desember 2021 /
January 1, 2019 – December 31, 2021
Rp 210.375.000 per bulan /
Rp 210,375,000 each month
PT Texmaco Taman Synthetics /
PT Texmaco Taman Synthetics
Sewa Gudang di Semarang /
Warehouse at Semarang
1 Pebruari 2016 –31 Januari 2018 /
Februari 1, 2016 –January 31, 2018
Rp 160.000.000 per bulan /
Rp 160,000,000 each month
1 Pebruari 2018 –31 Januari 2019 /
February 1, 2018 – January 31, 2019
Rp 160.000.000 per bulan /
Rp 160,000,000 each month
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
156
46. KOMITMEN (Lanjutan) 46. COMMITMENTS (Continued)
(b) Komitmen Sewa Operasi (Lanjutan) (b) Operating Lease Commitments (Continued)
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan
dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payment under
non-cancellable operating leases are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Tidak lebih dari 1 tahun 9 261.342 467.584 No later than 1 year
Lebih dari 1 tahun namun tidak lebih dari 5 tahun 937.332 36.906 Later than 1 year and no later than 5 years
Lebih dari 5 tahun 1.823.078 125.480 Later than 5 years
Jumlah 9 3.021.752 629.970 Total
47. KONTINJENSI 47. CONTINGENCIES
• Efektif tanggal 19 Agustus 2011, Entitas Anak
(PT Texmaco Jaya Tbk) menjadi berada dibawah
pengendalian Pengadilan, dan menyebabkan
Perusahaan kehilangan pengendaliannya. Pengadilan
juga sudah menetapkan Hakim Pengawas dan tim
kurator untuk menjaga aset pailit dan memonitor
operasional dan arus kas Entitas Anak tersebut.
Liabilitas bersih Entitas Anak pada tanggal tersebut
adalah sebesar Rp 656.593.951.279. PT Asia Pacific
Fibers Tbk yang merupakan Entitas Induk tidak ada
liabilitas atas utang kreditur dari Entitas Anak
tersebut.
• Effective August 19, 2011, one of Subsidiary
(PT Texmaco Jaya Tbk) becomes subject to the control
of Court, causing the Company to loss its control. The
Count has already set a Supervisory Judge and
curator team to maintain and monitor the operation of
bankruptcy assets and cash flows of the Subsidiary.
Net liabilities at the date when the Company lost its
control is Rp 656,593,951,279. PT Asia Pacific Fibers
Tbk as parent Company does not have obligation
regarding the creditors’ payables of Subsidiary.
• Berdasarkan surat koresponden dengan
PT Bina Prima Perdana tanggal 8 Agustus 2011,
PT Bina Prima Perdana mengajukan klaim
terhadap Perusahaan selaku pemberi garansi atas
beberapa pinjaman yang diberikannya kepada
Entitas Anak dari Bank Dharmala dan Bank
Arya. Namun , manajemen Perusahaan
menyatakan bahwa garansi (promisory note)
tersebut tidak pernah didaftarkan oleh PT Bina
Prima Perdana selama proses verifikasi utang
yang dilakukan oleh kurator PT Asia Pacific
Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa
Tbk) dalam proses pailit pada tahun 2005 dan
sebagai konsekuensinya, klaim dari PT Bina
Prima Perdana tersebut adalah tidak sah.
Disamping itu, proses restrukturisasi utang tidak
terjamin PT Asia Pacific Fibers Tbk telah selesai
dilakukan.
• Based on the correspondence letter from PT Bina
Prima Perdana dated August 8, 2011, PT Bina
Prima Perdana claims from the Company being the
guarantor of the Subsidiary’s loans from Bank
Dharmala and Bank Arya. However, the
management of the Company mentioned that the
above guarantees (promissory note) were not
registered by PT Bina Prima Perdana during the
debt verification by the curator of PT Asia Pacific
Fibers Tbk (formerly PT Polysindo Eka Perkasa
Tbk) during its bankruptcy process in 2005.
Consequently, the above claims of PT Bina Prima
Perdana were not valid. In addition, the
restructuring process of unsecured debt in PT Asia
Pacific Fibers Tbk has been completed.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
157
47. KONTINJENSI (Lanjutan) 47. CONTINGENCIES (Continued)
• Sertifikat tanah Perusahaan dengan HGB No. 13
dan HGB No. 14 yang berlokasi di Kiara Payung,
Kecamatan Klari, Karawang dijaminkan kepada
PT Bank Negara Indonesia / PT Bina Prima
Perdana sehubungan dengan utang terjamin milik
PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit). PT Bina
Prima Perdana telah mengajukan klaim kepada
Perusahaan melalui suratnya tertanggal 1 Pebruari
2013 sebesar Rp 19 miliar untuk membebaskan
jaminan tersebut. Hal ini sedang dalam proses
diskusi dengan PT Bina Prima Perdana
(Catatan 15).
• The Company’s land certificates with HGB No. 13
and HGB No. 14 located in Kiara Payung, Kec.
Klari, Karawang have been pledged to PT Bank
Negara Indonesia/ PT Bina Prima Perdana in
respect of secured debts of PT Texmaco Jaya Tbk
(under bankruptcy). PT Bina Prima Perdana has
claimed with its letter dated February 21, 2013
amounted to Rp 19 billion from the Company for
the release of the pledge. This is under discussion
with PT Bina Prima Perdana (Note 15).
48. INFORMASI SEGMEN 48. SEGMENT INFORMATION
Dewan Direksi adalah pengambil keputusan
operasional Perusahaan. Manajemen telah menentukan
segmen operasi berdasarkan informasi yang ditelaah
oleh Dewan Direksi dan ditujukan untuk
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
Perusahaan dan Entitas Anak.
The Board of Directors is the Company’s chief
operating decision-maker. Management has
determined the operating segments based on the
information reviewed by the Board of Directors for the
purposes of allocating resources and accessing
performance of the Company and its Subsidiaries.
Perusahaan dikelola dan dikelompokkan ke dalam
segmen usaha yang terdiri dari pabrik-pabrik yang
terletak di lokasi sebagai berikut:
The Company is managed and classified into business
segments consist of plants which are located as
follows:
Tahun yang berakhir 31
Desember 2018 /
Tahun yang berakhir 31
Desember 2017 /
Year ended December 31, 2018 Year ended December 31, 2017
Semarang Karawang Semarang Karawang
Penjualan 243.750.546 401.125.390 212.869.967 319.783.237 Revenues
Beban pokok penjualan (221.600.840 ) (382.336.175 ) (195.787.278 ) (308.875.012 ) Cost of goods sold
Laba kotor 22.149.706 18.789.215 17.082.689 10.908.225 Gross profit
Beban-beban (16.708.499 ) (11.404.576 ) (13.022.466 ) (19.377.011 ) Expenses
Laba (rugi) bersih 5.441.207. 7.384.639 4.060.223 (8.468.786 ) Net profit (loss)
Aset segmen 556.355.000 100.473.744 528.483.842 96.612.645 Segment assets
Liabilitas segmen 1.148.836.419 434.673.283 1.127.389.570 438.196.820 Segment liabilities
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
158
48. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 48. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Dewan Direksi mempertimbangkan bisnis baik dari
perspektif geografis maupun dari perspektif produk.
Secara geografis, manajemen mempertimbangkan
kinerja di Indonesia, Asia, Amerika, Eropa, Australia
dan Afrika. Namun dari perspektif produk, manajemen
secara terpisah mempertimbangkan segmen bisnis
sebagai berikut:
The Board of Directors considers the business from
both a geographic and product perspective.
Geographically, management considers the
performance in Indonesia, Asia, America, Europe,
Australia and Africa. From a product perspective,
management separately considers the business segment
as follows:
1. Industri kimia dan benang sintetis
2. Pertenunan dan perajutan
1. Chemical industry and synthetic fibre
2. Weaving and knitting
Walaupun segmen pertenunan dan perajutan tidak
memenuhi batas kuantitatif yang diisyaratkan PSAK 5
sebagai segmen yang dapat dilaporkan, manajemen
menyimpulkan bahwa segmen ini harus dilaporkan,
karena dimonitor secara ketat oleh Dewan Direksi
sebagai segmen yang memiliki potensi pertumbuhan
dan diharapkan akan berkontribusi secara signifikan
terhadap pertumbuhan pendapatan Perusahaan di masa
yang akan datang.
Although the weaving and knitting segment does not
meet the quantitative thresholds required by PSAK 5
for reportable segments, management has conclude
that this segment should be reported, as it is closely
monitored by the strategic steering committee as a
potential growth and is expected to materially
contribute to the Company’s revenue in the future.
Industri kimia dan
Pertenunan dan
Perajutan /
Knitting
2 0 1 8 dan benang sintetis / 2 0 1 8
Chemicals and
Synthetic fibre
Lain-lain /
Others
Eliminasi /
Elimination
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$ US$
PENJUALAN SEGMEN: SEGMENT SALES:
Penjualan eksternal External sales
Lokal 391.427.207 9.069.087 – – 400.496.294 Local
Ekspor Export
Eropa 31.199.009 1.609 – – 31.200.618 Europe
Amerika 24.965.853 11.481 – – 24.977.334 America
Asia 18.899.514 369.851 – – 19.269.365 Asia
Afrika 2.382.026 1.118 – – 2.383.144 Africa
Australia 857.930 – – – 857.930 Australia
Jumlah Ekspor 78.304.332 384.059 – – 78.688.391 Total Export
Penjualan antar segmen 165.691.251 – – (165.691.251 ) – Inter segment sales
Jumlah penjualan segmen 635.422.790 9.453.146 – (165.691.251 ) 479.184.685 Total segment sales
Hasil segmen 38.888.563 2.050.357 – – 40.938.920 Segment result
Beban yang tidak dapat dialokasikan (24.636.026 ) (1.053.499 ) – 6.415 (25.683.110 ) Unallocated expenses
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 14.252.537 996.858 – 6.415 15.255.810 Profit before income tax
Beban pajak (2.423.557 ) Tax expense
Jumlah rugi bersih tahun berjalan 12.832.253 Total profit for the year
Rugi komprehensif lain, setelah pajak 983.101 Other comprehensive income, net of tax
Jumlah rugi komprehensif
tahun berjalan
13.815.354
Total comprehensive income
for the year
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
159
48. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 48. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Industri kimia dan
Pertenunan dan
Perajutan /
Knitting
2 0 1 8 dan benang sintetis / 2 0 1 8
Chemicals and
Synthetic fibre
Lain-lain /
Others
Eliminasi /
Elimination
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$ US$
LAPORAN POSISI KEUANGAN:
STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION:
Aset segmen 652.521.710 4.307.033 682.526.000 (1.101.107.915 ) 238.246.828 Segment assets
Liabilitas segmen 1.579.559.301 3.950.400 685.239.763 (1.101.077.024 ) 1.167.672.440 Segment liabilities
INFORMASI LAINNYA: OTHER INFORMATION:
Pengeluaran modal 4.435.106 189.537 – – 4.624.643 Capital expenditures
Beban Penyusutan 4.308.314 94.644 – – 4.402.958 Depreciation expense
Industri kimia dan
Pertenunan dan
Perajutan /
Knitting
2 0 1 7 dan benang sintetis / 2 0 1 7
Chemicals and
Synthetic fibre
Lain-lain /
Others
Eliminasi /
Elimination
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$ US$
PENJUALAN SEGMEN: SEGMENT SALES:
Penjualan eksternal External sales
Lokal 329,850,231 6.569.671 – – 336.419.902 Local
Ekspor Export
Eropa 31,823,366 250.196 – – 32.073.562 Europe
Amerika 11,465,014 1.552 – – 11.466.566 America
Asia 15,439,749 1.028.572 – – 16.468.321 Asia
Afrika 2,545,876 9.062 – – 2.554.938 Africa
Australia 793,314 – – – 793.314 Australia
Jumlah Ekspor 62.067.319 1.289.382 – – 63.356.701 Total Export
Penjualan antar segmen 132.876.602 – – (132.876.334 ) 268 Inter segment sales
Jumlah penjualan segmen 524.794.152 7.859.053 – (132.876.334 ) 399.776.871 Total segment sales
Hasil segmen 26.214.660 1.776.253 – – 27.990.913 Segment result
Beban yang tidak dapat dialokasikan (27.292.893 ) (1.681.860 ) – − (28.974.753 ) Unallocated expenses
Laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan
(1.078.233
)
94.393
–
−
(983.840
)
Profit before income tax
Beban pajak (3.424.724 ) Tax expense
Jumlah rugi bersih tahun berjalan (4.408.564 ) Total profit for the year
Rugi komprehensif lain, setelah pajak (1.266.247 ) Other comprehensive income, net of tax
Jumlah rugi komprehensif
tahun berjalan
(5.674.811
)
Total comprehensive income
for the year
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
160
48. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 48. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Industri kimia dan
Pertenunan dan
Perajutan /
Knitting
2 0 1 7 dan benang sintetis / 2 0 1 7
Chemicals and
Synthetic fibre
Lain-lain /
Others
Eliminasi /
Elimination
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$ US$
LAPORAN POSISI KEUANGAN:
STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION:
Aset segmen 621.411.794 3.684.693 759.218.126 (1.152.747.658 ) 231.566.955 Segment assets
Liabilitas segmen 1.561.261.472 4.324.917 761.938.304 (1.152.716.766 ) 1.174.807.927 Segment liabilities
INFORMASI LAINNYA: OTHER INFORMATION:
Pengeluaran modal 12.035.544 96.000 – – 12.131.544 Capital expenditures
Beban Penyusutan 4.459.217 36.886 – – 4.496.103 Depreciation expense
Tabel berikut ini menunjukkan bahwa nilai tercatat
dari segmen aset tidak lancar dan penambahan aset
tetap berdasarkan area geografis dimana aset tersebut
ditempatkan adalah sebagai berikut:
The following table shows the carrying amount of
segment non-current assets and additions to property,
plant and equipment by geographical area in which the
assets are located:
Nilai Tercatat dari Aset Tidak Tetap /
Carrying amount non-current assets
Penambahan Aset Tetap /
Additions to property, plant and equipment
31 Desember /
December 31,
31 Desember /
December 31,
31 Desember /
December 31,
31 Desember /
December 31,
2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$ US$ US$
Indonesia 67.855.743 67.735.282 4.741.937 2.553.241 Indonesia
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
161
49. ASET DAN LIABILITAS MONETER BERSIH
DALAM MATA UANG ASING
49. NET MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan
liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company and its Subsidiaries have assets and
liabilities denominated in foreign currencies as
follows: 2 0 1 8 2 0 1 7
Mata uang Asing /
Setara dalam /
Equivalent in
Mata uang Asing /
Setara dalam /
Equivalent in
Foreign Currency US$ Foreign Currency US$
Aset: Assets:
Kas dan setara kas IDR 29.815.987.285 2.058.972 1.008.014.776 74.403 Cash and cash equivalents
EUR 309 349 1.012 1.208
SGD 5.801 4.247 6.921 5.177
NOK 1.108 127 1.108 134
Piutang usaha: Trade receivables:
Pihak ketiga IDR 180.059.748.449 12.434.207 157.613.717.100 11.633.727 Third parties
Piutang lain-lain IDR 509.666.935.643 35.195.562 467.642.819.040 34.517.480 Other receivables
Aset keuangan lancar lainnya IDR 11.618.238.946 802.309 7.920.998.946 584.662 Other current financial assets
Piutang non-usaha IDR 595.451.473.540 41.119.500 600.475.211.603 44.322.056 Non-trade receivables
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
IDR 4.006.559.544
276.677
3.958.169.592
292.159
Other non-current financial
Assets
Jumlah aset 91.891.950 91.431.006 Total assets
Liabilitas: Liabilities:
Utang Usaha: Trade payables:
Pihak ketiga IDR 72.491.019.268 5.005.940 75.380.244.701 5.563.939 Third parties
EUR 300.645 343.803 139.530 166.571
YEN 3.009.800 27.252 485.000 4.034
CHF 2.474 2.513 2.474 2.528
GBP 8.127 10.311 6.075 8.169
Biaya yang masih harus dibayar IDR 482.569.432.075 33.324.323 489.623.952.241 36.139.944 Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek IDR 69.458.768.145 4.796.545 − − Short-term loans
Utang terjamin IDR 1.341.051.955.403 92.607.690 1.341.051.955.403 98.985.234 Secured Debts
EUR 14.262.806 16.310.234 14.262.806 17.026.950
YEN 3.001.711.460 27.178.350 3.001.711.460 26.635.736
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya IDR 44.823.335.535 3.095.321 39.373.800.625 2.906.245 Other current financial liabilities
Utang kredit pembiayaan IDR 1.491.888.080 103.024 1.319.618.369 97.403 Credit financing payables
Imbalan Pasca Kerja
Jangka Panjang IDR 185.401.562.606 12.803.091 188.434.365.773 13.908.649 Long-term employee benefit
Jumlah liabilitas 195.608.392 201.445.402 Total liabilities
Liabilitas bersih (103.716.447 ) (110.014.396 ) Net liabilities
Aset dan liabilitas moneter diatas dijabarkan
menggunakan kurs penutup Bank Indonesia per
31 Desember 2018 dan 2017.
Monetary assets and liabilities mentioned above are
translated using Bank Indonesia closing rate as at
December 31, 2018 and 2017.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
162
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT
Perusahaan memiliki beragam eksposur risiko yang
berasal dari pengunaan instrumen keuangan
diantaranya:
• Risiko Kredit
• Risiko Likuiditas
• Risiko Pasar
The Company and its Subsidiaries have exposure to the
following risks from its use of financial instruments:
• Credit Risk
• Liquidity Risk
• Market Risk
Catatan ini menyajikan informasi tentang eksposur
Perusahaan dan Entitas Anak terhadap setiap risiko
diatas, tujuan, kebijakan dan proses Perusahaan dan
Entitas Anak dalam mengukur dan mengelola risiko,
serta manajemen modal atas Perusahaan dan Entitas
Anak. Tujuan utama Perusahaan dan Entitas Anak
dalam melakukan instrumen keuangan adalah untuk
membiayai operasional dan belanja modal. Perusahaan
dan Entitas Anak tidak aktif terlibat dalam
perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulasi atau
opsi. Dewan Direksi secara keseluruhan bertanggung
jawab untuk membentuk dan mengawasi kerangka
kerja dari manajemen risiko atas Perusahaan dan
Entitas Anak. Dewan Direksi juga bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan serta
manajemen risiko dari Perusahaan dan Entitas Anak.
This note presents information about the Company and
its Subsidiaries’ exposure to each of the above risks,
the Company and its Subsidiaries’ objectives, policies
and processes for measuring and managing risks, and
the Company and its Subsidiaries’ management of
capital. The main purpose of the Company and its
Subsidiaries’ dealings in financial instruments is to
fund their respective operations and capital
expenditures. The Company and its Subsidiaries do not
actively engage in the trading of financial assets for
speculative purposes nor does it write options. The
BOD has overall responsibility for the establishment
and oversight of the Company and its Subsidiaries’ risk
management framework. The BOD is also responsible
for developing and monitoring the Company and its
Subsidiaries’ risk management policies.
Kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan Entitas
Anak dibentuk untuk mengidentifikasi dan
menganalisa risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dan
Entitas Anak, untuk menetapkan batas risiko dan
pengendalian yang tepat, serta memonitor risiko dan
kepatuhan terhadap batas yang telah ditentukan.
Kebijakan dari sistem dan manajemen risiko ditelaah
secara berkala untuk mencerminkan setiap perubahan
dalam kondisi pasar dan setiap kegiatan Perusahaan
dan Entitas Anak. Semua risiko yang dihadapi oleh
Perusahaan dan Entitas Anak tergabung dalam
anggaran operasional secara tahunan. Mitigasi dari
strategi dan prosedur juga dirancang untuk mengatasi
risiko yang pasti terjadi sehingga tidak mempengaruhi
operasional dan hasil yang diperkirakan dari
Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas
Anak, melalui pelatihan dan kebijakan serta prosedur
manajemen memiliki tujuan untuk mengembangkan
lingkungan pengendalian secara disiplin dan
konstruktif dimana semua karyawan akan memahami
peran dan kewajibannya.
The Company and its Subsidiaries’ risk management
policies are established to identify and analyze the
risks faced by the Company and its Subsidiaries, to set
appropriate risk limits and controls, and to monitor
risks and adherence to limits. Risk management
policies and systems are reviewed regularly to reflect
changes in market conditions of the Company and its
Subsidiaries’ activities. All risks faced by the Company
and its Subsidiaries are incorporated in the annual
operating budget. Mitigating strategies and procedures
are also devised to address the risks that inevitably
occur so as not to affect the Company and its
Subsidiaries’ operations and forecasted results. The
Company and its Subsidiaries, through its training and
management standards and procedures, aims to
develop a disciplined and constructive control
environment in which all employees understand their
roles and obligations.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
163
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Dewan Direksi melakukan pengawasan atas fungsi
pelaporan keuangan, khususnya di bidang pengelolaan
kredit, likuiditas, pasar dan risiko lainnya terhadap
Perusahaan dan Entitas Anak. Dewan Direksi juga
melakukan penelaahan atas pengendalian dan prosedur
manajemen risiko serta memastikan integritas dari
kegiatan pengendalian internal yang akan
mempengaruhi sistem pelaporan keuangan dari
Perusahaan dan Entitas Anak.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan
dan Entitas Anak akan mengalami kerugian
yang timbul jika pelanggan atau rekanan gagal
dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya.
Informasi keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak serta eksposur maksimal atas risiko
kredit pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017, tanpa mempertimbangkan adanya efek
agunan dan teknik risiko mitigasi lainnya.
adalah seperti yang disajikan dibawah ini:
The BOD performs oversight role over financial
reporting functions, specifically in the areas at
managing credit, liquidity, market and other risks of
the Company and its Subsidiaries. The BOD
undertakes reviews of risk management controls and
procedures and ensures the integrity of internal control
activities which affect the financial reporting system of
the Company and its Subsidiaries.
a. Credit Risks
Credit risk represents the risk of loss the
Company and its Subsidiaries would incur if
customers and counterparties fail to perform
their contractual obligations. Financial
information of the Company and its
Subsidiaries’ maximum exposure to credit risk
as at December 31, 2018 and 2017, without
considering the effects of collaterals and other
risk mitigation techniques, is presented below:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Kas dan setara kas 4.897.172 6.240.585 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, bersih 38.519.694 39.064.158 Trade receivables, net
Piutang lain-lain, bersih 7.643.060 2.112.875 Other receivables, net
Aset keuangan lancar lainnya 4.384.277 6.035.155 Other current financial assets
Piutang non-usaha 35.567.559 38.770.115 Non-trade receivables
Aset keuangan tidak lancar lainnya 977.991 996.500 Other non-current financial assets
Jumlah aset keuangan 91.989.753 93.219.388 Total financial assets
(a) Kas dan Setara Kas
Manajemen mengevaluasi kondisi
keuangan dari industri perbankan dan
deposito/investasi bank terhadap reputasi
bank tersebut. Untuk bank, hanya dengan
peringkat kredit dari penilai independen
dengan minimum ”A” yang dapat
diterima. Kualitas kredit dapat dinilai
dengan mengacu pada peringkat kredit
eksternal sebagai berikut:
(a) Cash and Cash Equivalents
The management evaluates the financial
condition of the banking industry and
bank deposits/investments are maintained
with reputable banks only. For banks,
only independently rated parties with a
minimum rating of “A” are accepted. The
credit quality can be assessed by
reference to external credit ratings as
follows:
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
164
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risks (Continued)
(a) Kas dan Setara Kas (Lanjutan) (a) Cash and Cash Equivalents (Continued)
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Dengan pihak yang memiliki peringkat
kredit eksternal:
Counterparties with external credit
rating:
- Fitch: - Fitch:
F1+ 3.887.839 5.127.502 F1+
F3 379.809 354.906 F3
- Pefindo: - Pefindo:
idAAA 487.678 538.430 idAAA
idAA+ 77.603 111.755 idAA+
4.832.929 6.132.593
Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat
kredit eksternal:
64.243
107.992
Counterparties without external credit
rating
Jumlah kas dan setara kas 4.897.172 6.240.585 Total cash and cash equivalents
(b) Piutang Usaha (b) Trade Receivables
Mayoritas risiko kredit Perusahaan dan
Entitas Anak adalah dari piutang yang
dapat diatribusikan kepada aktivitas yang
dipengaruhi oleh karakteristik individual
untuk setiap pelanggan dan uang muka
tanpa bunga yang diterima oleh
Perusahaan dan Entitas Anak dengan
aktivitas operasional yang serupa.
Demografi dari pelanggan Perusahaan
dan Entitas Anak mencakup risiko
kegagalan dalam industri dan wilayah
dimana pelanggan beroperasi, yang
memiliki pengaruh terhadap risiko kredit.
Majority of the Company and its
Subsidiaries’ credit risk on receivables is
attributed to its activities influenced
mainly by the individual characteristics of
each customer and non-interest bearing
advances made to the Company and its
Subsidiaries with similar operations. The
demographics of the Company and its
Subsidiaries’ customer base, including the
default risk of the industry and regions in
which customers operate, has an influence
on credit risk.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
165
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risks (Continued)
b. Piutang Usaha (Lanjutan) (b) Trade Receivables (Continued)
Sehubungan dengan piutang usaha,
Perusahaan dan Entitas Anak tidak
memiliki eksposur yang signifikan
terhadap risiko kredit dari para pelanggan
baik, secara individual maupun secara
grup. Piutang usaha terdiri dari banyak
pelanggan. Berdasarkan informasi
historis, tingkat kegagalan dalam
pelunasan piutang dari para pelanggan
adalah kecil karena pembayaran dari
pelanggan biasanya diterima oleh
Perusahaan dan Entitas Anak dalam batas
waktu kredit. Lagipula, beberapa
penjualan ekspor dilakukan dengan
penerimaan uang muka terlebih dahulu
dari pelanggan (prefinance). Dengan
demikian, manajemen berpendapat bahwa
kualitas kredit atas saldo piutang usaha
tidak diperlukan adanya penurunan
nilai.
In respect of trade receivables, the
Company and its Subsidiaries are not
exposed to any significant credit risk
exposure to any single counterparty or any
group of counterparties having similar
characteristics. Trade receivables consist
of a large number of customers. Based on
historical information, the customer
default rates in the settlement of
receivables is low due to the settlement
from customers are normally received by
the Company and its Subsidiaries with the
credit term. Moreover, some of export
sales are on cash before delivery or a
portion of the sales are collected a front
(prefinance). Thus, the management noted
that the outstanding of trade receivables
have not impaired.
Dewan Direksi telah menetapkan
kebijakan kredit untuk setiap jumlah uang
muka yang diterima dari setiap
pelanggan /rekanan baru dengan
menganalisa secara individual untuk
setiap kreditnya seperti yang dinyatakan
dalam persyaratan kondisi dalam
kebijakan kredit yang telah ditentukan.
The Board of Directors has established a
credit policy under which each advanced
amount requested by new
customer/counterparties is analyzed
individually for creditworthiness before
standard credit terms and conditions are
granted.
Penelaahan yang dilakukan oleh
Perusahaan dan Entitas Anak mencakup
persyaratan untuk memperbaharui
dokumen aplikasi kredit, verifikasi kredit
atas tidak adanya catatan yang negatif dan
daftar rekening yang di-blacklisted, serta
menganalisa kinerja keuangan untuk
memastikan kapasitas kredit telah
memadai. Status dari masing-masing
akun pada awalnya akan diperika sebelum
jumlah uang muka ditetapkan.
The Company and its Subsidiaries’ review
includes the requirements of updated credit
application documents, credit verifications
through the use of no negative record
requests and list of blacklisted accounts,
and analyses of financial performance to
ensure credit capacity. The status of each
account is first checked before advances
are approved.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
166
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risks (Continued)
(b). Piutang Usaha (Lanjutan) (b). Trade Receivables (Continued)
Kualitas kredit aset keuangan baik yang
belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai, dan jatuh tempo tetapi
tidak mengalami penurunan nilai dapat
dinilai dengan mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar dari
debitur:
The credit quality of financial assets that
are neither past due or impaired, and past
due but not impaired can be assessed by
reference to historical information about
counterparty default rates.
2 0 1 8 2 0 1 7
Jumlah Bruto /
Gross Amount
Penurunan Nilai /
Impairment
Jumlah Bruto /
Gross Amount
Penurunan Nilai /
Impairment
Dengan pihak yang tidak
memiliki peringkat Counterparties without
kredit eksternal: external credit rating:
Grup 1 37.684.814 − 37.758.328 − Group 1
Grup 2 834.880 − 1.305.830 − Group 2
Grup 3 16.414.066 16.414.066 15.657.945 15.657.945 Group 3
Jumlah 54.933.760 16.414.066 54.722.103 15.657.945 Total
Grup 1 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (kurang dari enam bulan)
Grup 2 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa
adanya kasus gagal bayar di masa
lalu.
Grup 3 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (lebih dari enam bulan)
dengan beberapa kejadian gagal bayar
pada masa lalu.
Group 1 –customers / related parties
(less than six months).
Group 2 –customers / related parties
(more than six months) with no
defaults in the past.
Group 3 –customers / related parties
(more than six months) with some
defaults in the past.
Pada tanggal pelaporan, tidak ada
eksposur risiko kredit yang signifikan.
As at reporting date, there were no
significant concentrations of credit risk.
Berdasarkan pengalaman historis,
Perusahaan dan Entitas Anak
berkeyakinan bahwa penyisihan atas
penurunan nilai atas Grup 1 dan Grup 2
tidak diperlukan karena piutang usaha
tersebut dapat diperoleh kembali.
Based on historical default rates, the
Company and its Subsidiaries believe that
no impairment allowance is necessary in
respect of receivables in Group 1 and
Group 2 not past due or past due can be
collected.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
167
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risks (Continued)
(c). Piutang Lain-lain (c). Other Receivables
Dalam piutang lain-lain. Perusahaan dan
Entitas Anak tidak memiliki eksposur
yang signifikan terhadap risiko kredit
dari para pelanggan, baik secara
individual maupun secara grup.
Berdasarkan informasi historis tentang
tingkat kegagalan dari para pelanggan,
manajemen mempertimbangkan bahwa
kualitas kredit dari piutang lain-lain,
bersih pada Grup 1 dan Grup 2 tidak
perlu dilakukan penurunan nilai.
In respect of other receivables, the
Company and its Subsidiaries are not
exposed to any significant credit risk
exposure to any single counterparty or
any group of counterparties having
similar characteristics. Based on
historical information about customer
default rates, management consider the
credit quality of other receivables in
Group 1 and Group 2 have not impaired.
Kualitas kredit aset keuangan baik yang
belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai, dan jatuh tempo tetapi
tidak mengalami penurunan nilai dapat
dinilai dengan mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar
dari debitur:
The credit quality of financial assets that
are neither past due or impaired, and past
due but not impaired can be assessed by
reference to historical information about
counterparty default rates.
2 0 1 8 2 0 1 7
Jumlah Bruto /
Gross Amount
Penurunan Nilai /
Impairment
Jumlah Bruto /
Gross Amount
Penurunan Nilai /
Impairment
Dengan pihak yang tidak
memiliki peringkat Counterparties without
kredit eksternal: external credit rating:
Grup 1 261.003 − 251.378 − Group 1
Grup 2 6.276.970 − 757.448 − Group 2
Grup 3 68.742.843 67.637.756 68.741.805 67.637.756 Group 3
Jumlah 75.280.816 67.637.756 69.750.631 67.637.756 Total
Grup 1 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (kurang dari enam bulan)
Grup 2 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa
adanya kasus gagal bayar di masa
lalu.
Grup 3 – pelanggan / pihak-pihak
berelasi (lebih dari enam bulan)
dengan beberapa kejadian gagal bayar
pada masa lalu.
Group 1 – customers / related parties
(less than six months).
Group 2 – customers / related parties
(more than six months) with no
defaults in the past.
Group 3 – customers / related parties
(more than six months) with some
defaults in the past.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
168
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risks (Continued)
(d). Piutang Non-usaha (d). Non-trade Receivables
Piutang non-usaha merupakan piutang
kepada PT Multikarsa Investama.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak
menyatakan bahwa tidak ada indikasi
penurunan nilai yang dapat diukur dari
estimasi arus kas di masa yang akan
datang, karena PT Multikarsa Investama
sedang dalam proses restrukturisasi dengan
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Disamping itu, nilai tercatat akan
disesuaikan pada waktu restrukturisasi
selesai.
Non-trade receivables represent the
receivables from PT Multikarsa
Investama. The Company and its
Subsidiaries’ management stated that
there is no impairment indication that
could be counted from the estimated cash
flow in the future, due to PT Multikarsa
Investama is still in the debt restructuring
process with PT Perusahaan Pengelola
Aset (PPA). In addition, the said value
will be suitably adjusted at the time of
restructuring.
(e) Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya (e) Other Non-current Financial Assets
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak
menyatakan tidak ada indikasi penurunan
nilai yang dapat diukur dari estimasi arus
kas di masa yang akan datang, karena
Perusahaan sedang dalam proses
restrukturisasi dengan PT Perusahaan
Pengelola Aset (PPA). Disamping itu, nilai
tercatat akan disesuaikan pada waktu
restrukturisasi.
The Company and its Subsidiaries’
management noted that there is no
impairment indication in the restricted
cash in banks that could be counted from
the estimated cash flow in the future, due
to the Company and its Subsidiaries are
still in the debt restructuring process with
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). In
addition, the said amount will be suitably
adjusted at the time of restructuring.
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi saat
Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat
memenuhi kewajibannya yang terkait dengan
liabilitas keuangan yang akan diselesaikan
dengan cara memberikan uang tunai atau aset
keuangan lainnya.
Liquidity risk pertains to the risk that the
Company and its Subsidiaries will encounter
difficulty in meeting obligations associated
with financial liabilities that are settled by
delivering cash or another financial asset.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko
liabilitas dengan memproyeksikan arus kas
dan menjaga keseimbangan serta fleksibilitas
dari kesinambungan dalam pendanaan .
Pengendalian dan prosedur treasury digunakan
untuk memastikan bahwa kas yang memadai
akan dipertahankan untuk menutupi
kebutuhan modal operasional secara harian
dan berkala.
The Company and its Subsidiaries manage
liquidity risk by forecasting projected cash
flows and maintaining a balance between
continuity of funding and flexibility. Treasury
controls and procedures are in place to ensure
that sufficient cash is maintained to cover
daily operational and working capital
requirements.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
169
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko Likuiditas (Lanjutan) (ii) b. Liquidity Risk (Continued)
Manajemen terus memonitor liabilitas
Perusahaan dan Entitas Anak di masa depan
dan juga untuk liabilitas kontinjensinya, serta
mengatur cadangan kas yang diperlukan
menurut kebutuhan internal.
Management closely monitors the Company
and its Subsidiaries’ future and contingent
obligations and sets up required cash reserves
as necessary in accordance with internal
requirements.
Berikut ini adalah liabilitas keuangan
kontraktual berdasarkan jatuh temponya. yang
termasuk estimasi pembayaran bunga dan
tidak termasuk dampak dari perjanjian saling
hapus Perusahaan dan Entitas Anak:
The following are the contractual maturities of
financial liabilities, including estimated
interest payments and excluding the impact of
netting agreements of the Company and its
Subsidiaries:
Lancar / Current Tidak Lancar / Non Current
6 sampai 12
bulan /
Dalam 6 bulan /
Within 6 months
6 to 12
months
1 sampai 5 tahun /
1 to 5 Years
Lebih dari 5 tahun /
More than 5 years
US$ US$ US$ US$
31 Desember 2018: December 31, 2018:
Utang usaha 6.939.043 745.081 Trade payables
Biaya yang masih harus dibayar 47.899.033 Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek 4.796.545 Short-term loans
Utang bank 90.858.964 Bank loans
Utang terjamin 943.464.752 Secured debts
Wesel bayar tidak terjamin 8.457.648 18.670.630 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22.445.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 37.858 30.954 34.212 Credit financing payables
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya
5.001.157
Other current financial
liabilities
Jumlah 1.098.997.352 776.035 30.936.860 18.670.630 Total
31 Desember 2017: December 31, 2017:
Utang usaha 8.516.743 747.795 Trade payables
Biaya yang masih harus
dibayar
53.599.670 Accrued expenses
Utang bank 92.023.680 Bank loans
Utang terjamin 950.016.398 Secured debts
Wesel bayar tidak terjamin 7.384.779 18.670.630 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22.695.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 26.441 28.108 42.854 Credit financing payables
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya
5.294.332
Other current financial
liabilities
Jumlah 1.109.477.264 775.903 30.122.633 18.670.630 Total
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
170
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Pasar c. Market Risks
Risiko pasar adalah risiko dimana terdapat
perubahan harga pasar, seperti suku bunga,
nilai tukar mata uang asing, dan harga pasar
la innya yang akan mempengaruh i
penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak
serta nilai kepemilikan atas instrumen
keuangan. Tujuan pengelolaan risiko pasar
adalah untuk mengelola dan mengendalikan
eksposur risiko pasar dalam parameter yang
dapat di ter ima, sekal igus un tuk
mengoptimalkan pengembaliannya.
Market risk is the risk that changes in market
prices, such as interest rates, foreign
exchange rates, and other market prices will
affect the Company and its Subsidiaries’
income or the value of its holdings of financial
instruments. The objective of market risk
management is to manage and control market
risk exposures within acceptable parameters,
while optimizing the return.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki
beberapa eksposur terhadap risiko pasar
yang terdiri dari risiko suku bunga dan risiko
nilai tukar mata uang asing.
The Company and its Subsidiaries are subject
to various market risks, including risks from
interest rates, and foreign currency exchange
rates.
(1) Risiko Tingkat Suku Bunga (1) Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga merupakan
dampak dari perubahan suku bunga
pada aset dan liabilitas Perusahaan dan
Entitas Anak. Risiko tingkat suku bunga
pada umumnya disebabkan karena
perubahan dari suku bunga tetap dan
suku bunga mengambang. Ketika
mempertimbangkan risiko tingkat suku
bunga, lindung nilai atas suku bunga
merupakan salah satu cara untuk
mengurangi risiko nilai wajar yang
berhubungan dengan aset dan liabilitas
dengan suku bunga tetap serta risiko
arus kas yang berhubungan dengan aset
dan liabilitas dengan suku bunga
mengambang.
Interest rate risk is the impact of rate
changes on interest bearing assets and
liabilities. The interests risk exposure is
mainly from changes in fixed rate and
floating interest rates. When considered
appropriate, in order to manage the
interest rate risk, interest rate swaps are
entered into to mitigate the fair value risk
relating to fixed-interest assets or
liabilities and the cash flow risk related to
variable interest rate assets and
liabilities.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
171
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Pasar (Lanjutan) c. Market Risks (Continued)
(1) Risiko Tingkat Suku Bunga (Lanjutan) (1) Interest Rate Risk (Continued)
Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak
adalah untuk meminimalkan eksposur
risiko arus kas pendanaan jangka panjang.
Bunga atas pinjaman jangka panjang
biasanya dalam tingkat suku bunga tetap
(fixed interest rates). Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017. Perusahaan
dan Entitas Anak mempunyai tingkat
bunga tetap (fixed interest rates) atas
pinjaman kepada pihak bank, pihak ketiga
dan pihak berelasi, dengan demikian, tidak
terdapat risiko tingkat bunga pada
Perusahaan dan Entitas Anak.
The Company and its Subsidiaries’ policy
are to minimize interest rate risk exposure
on long-term financing. Long-term
borrowings are therefore usually at fixed
rates. At December 31, 2018 and 2017, the
Company and its Subsidiaries have applied
the fixed interest rates for their loans to
banks, third parties and related parties, so
there is no interest rate risk exposure in the
Company and its Subsidiaries.
(2) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (2) Foreign Currency Risks
Mayoritas transaksi Perusahaan dan
Entitas Anak dilakukan dalam beberapa
mata uang asing. Eksposur terhadap nilai
tukar mata uang asing timbul karena
transaksi aktivitas operasional Perusahaan
dan Entitas Anak yang didominasi dalam
mata uang Rupiah dan mata uang lainnya,
selain Dolar Amerika Serikat.
Mayoritas transaksi Perusahaan dan Entitas
Anak dilakukan dalam beberapa mata uang
asing. Eksposur terhadap nilai tukar mata
uang asing timbul karena transaksi aktivitas
operasional Perusahaan dan Entitas Anak
yang didominasi dalam mata uang Rupiah
dan mata uang lainnya, selain Dolar
Amerika Serikat.
Perusahaan dan Entitas Anak juga peduli
terhadap risiko pasar yang timbul dari
fluktuasi nilai tukar. Manajemen telah
menentukan kebijakan yang meminta
Perusahaan dan Entitas Anak untuk
menjaga risiko nilai tukar terhadap mata
uang fungsional. Tidak ada perjanjian
spesifik untuk mengurangi risiko melalui
instrumen derivatif dan lindung nilai.
Risiko nilai tukar timbul ketika transaksi
komersial dimasa yang akan datang terjadi
atau pada saat pengakuan aset dan
liabilitas yang dinyatakan dalam mata uang
selain mata uang fungsional.
Perusahaan dan Entitas Anak juga peduli
terhadap risiko pasar yang timbul dari
fluktuasi nilai tukar. Manajemen telah
menentukan kebijakan yang meminta
Perusahaan dan Entitas Anak untuk menjaga
risiko nilai tukar terhadap mata uang
fungsional. Tidak ada perjanjian spesifik
untuk mengurangi risiko melalui instrumen
derivatif dan lindung nilai. Risiko nilai tukar
timbul ketika transaksi komersial dimasa
yang akan datang terjadi atau pada saat
pengakuan aset dan liabilitas yang
dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang fungsional.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
172
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Pasar (Lanjutan) c. Market Risks (Continued)
(2) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
(Lanjutan)
(2) Foreign Currency Risks (Continued)
Untuk mengurangi risiko terhadap risiko
nilai tukar mata uang asing. Perusahaan
dan Entitas Anak selalu memonitor arus
kas dalam mata uang asingnya. Aset dan
liabilitas keuangan dalam mata uang
asing, dijabarkan ke Dolar Amerika
Serikat dengan kurs tengah Bank
Indonesia yang telah dijabarkan dalam
Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata
Uang Asing (Catatan 49).
To mitigate the Company and its
Subsidiaries’ exposure to foreign currency
risk, the Company and its Subsidiaries
actively monitors the foreign currency
movements and together with principal to
manage the impact of the foreign exchange
fluctuations. Foreign currency denominated
financial assets and liabilities, translated
into United States Dollar at the middle rate,
are stated in Assets and Liabilities in
Foreign Currency (Note 49).
Manajemen berpendapat bahwa
Perusahaan dan Entitas Anak pada
dasarnya telah melakukan lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar. Risiko ini
diukur dengan menggunakan rencana
arus kas di dalam analisa sensitivitas.
Tabel dibawah ini merangkum analisa
sensitivitas terhadap kemungkinan
perubahan kurs mata uang asing, dengan
pertimbangan semua faktor lainnya
adalah konstan. terhadap laporan laba
rugi dan pendapatan komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018:
The management believes that the Company
and its Subsidiaries are naturally hedged
against foreign exchange risk. The risk is
measured using cash flow forecasts with
sensitivity analysis. The table below
summarizes the sensitivity analysis to the
possible changes of foreign exchange rates,
while considering all other factors are held
constant, to the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive
i n c o m e f o r t h e y e a r e n d e d
December 31, 2018:
2 0 1 8
US$
IDR menurun 1,78% (4.194.022 ) IDR decreased by 1.78%
EUR menurun 3,84% (226.917 ) EUR decreased by 3.84%
YEN menurun 2,73% (743.462 ) YEN decreased by 2.73%
NOK menurun 2,71% 4 NOK decreased by 2.71%
SGD menurun 1,36% 58 SGD decreased by 1.36%
CHF menurun 4,37% (110 ) CHF decreased by 4.37%
GBP meningkat 1,35% (140 ) GBP decreased by 1.35%
Rugi bersih (5.164.589 ) Net loss
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
173
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Pasar (Lanjutan) c. Market Risks (Continued)
(2) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
(Lanjutan)
(2) Foreign Currency Risks (Continued)
Manajemen melakukan survey melalui
bank untuk mendapatkan estimasi atas
nilai tukar mata uang asing sampai
dengan tanggal pelaporan. Estimasi
perubahan mata uang asing meningkat
sebesar 1,78% untuk Indonesia Rupiah,
2,73% untuk Yen Jepang, 3,84% untuk
Euro Eropa, 2,71% untuk Krona
Norwegia, 1,36% untuk Dolar
Singapura, 4,37% untuk Franc Swiss,
dan 1,35% untuk Poundsterling jika
dibandingkan dengan nilai tukar mata
u a n g a s i n g p a d a t a n g g a l
31 Desember 2018.
Management conducted a survey among
banks to get an estimate on exchange rate of
foreign currencies until the reporting date.
The estimate changes of foreign exchange
rate are increased by 1.78% for Indonesia
Rupiah, 2.73% for Japanese Yen, 3.84% for
European Euro, 2.71% for Krona Norwegia,
1.36% for Singapore Dollar, 4.37% for Swiss
Franc, and 1.35% for Poundsterling if
compared with the exchange rate on
December 31, 2018.
Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak
untuk mengelola aset keuangannya
dalam mata uang asing yang dilakukan
dengan menyediakan dana guna
menyelesaikan liabilitas keuangan
dalam mata uang asing. Pada tanggal
31 Desember 2018, liabilitas keuangan
dalam mata uang asing telah melebihi
jumlah aset keuangan dalam mata uang
asing sebesar US$ 5.164.585. Hal ini
disebabkan karena adanya utang
terjamin milik Perusahaan yang belum
selesai direstrukturisasi. Jika utang
terjamin yang dinyatakan dalam mata
uang Rupiah dan mata uang lainnya
selain Dolar Amerika Serikat tidak
dipertimbangkan, maka tidak ada selisih
lebih liabilitas keuangan diatas aset
keuangan. Jumlah ini menggambarkan
nilai yang akan dibayarkan saat jatuh
tempo.
The Company and its Subsidiaries’ policy is
to manage the financial assets denominated
in foreign currencies which are available to
settle the financial liabilities denominated in
foreign currencies. At December 31, 2018,
the financial liabilities denominated in
foreign currencies are in excess of financial
assets denominated in foreign currencies at
amount of US$ 5,164,585 due to un-
restructured long-term secured debts are
shown in their full value. If the above
mentioned secured debts denominated in
Indonesian Rupiah and currencies other
than US Dollar are not considered, there are
no excess of financial liabilities over the
assets. This is a manageable level as the
loans are repayable over a period of time.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
174
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Pengaturan Pembiayaan Financing Arrangements
Perusahaan memiliki fasilitas letter of credit dari
Deutsche Bank sejumlah US$ 100.000.000. Fasilitas
ini tersedia dalam beberapa periode sampai dengan
31 Desember 2018. Pada tanggal 31 Desember 2018,
porsi yang belum digunakan adalah US$ 98.920.717.
The Company has letter of credit facility from
Deutsche Bank amounting to US$ 100,000,000. The
facility is available on various periods up to
December 31, 2018. As at December 31, 2018, the
unused portion was US$ 98,920,717.
Estimasi Nilai Wajar Fair value estimation
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi
untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau
untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial
liabilities must be estimated for recognition and
measurement or for disclosure purposes.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai
wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai
berikut:
PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”
requires disclosure of fair value measurements by level
of the following fair value measurement hierarchy:
1. Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(tingkat 1).
1. Quoted prices (unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities (level 1).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal
pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan
untuk aset keuangan adalah harga penawaran,
sedangkan untuk liabilitas keuangan adalah harga
jual.
The fair value of financial instrument traded in
active markets is based on quoted market prices at
the reporting date. The quoted market price used is
the current bid price, while financial liabilities use
ask price.
2. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga)
atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari
harga) (tingkat 2), dan
2. Inputs other than quoted prices included within
level 1 that are observable for the assets or
liability, either directly (as prices) or indirectly
(derived from prices) (level 2), and
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan pada pasar aktif (misalnya
derivatif over-the-counter) ditentukan dengan
teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut
memaksimumkan penggunaan data pasar yang
dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat
mungkin meminimalisir penggunaan estimasi
yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh
input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai
wajar instrumen keuangan dapat diobservasi,
instrumen tersebut termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not
traded in active market (such as derivative over-
the-counter) is determined using valuation
techniques. These valuation techniques maximize
the use of observable market data where it is
available and rely as little as possible on estimates.
If all significant inputs required to fair value an
instrument are observable, the instrument is
included in level 2.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
175
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan) Fair value estimation (Continued)
3. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
3. Inputs for the asset and liability that are not based
on observable market data (unobservable inputs)
(level 3).
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak
berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi,
instrumen ini termasuk dalam tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based
on observable market data, the instrument is
included in level 3.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan
nilai instrumen keuangan yang mencakup:
Specific valuation techniques used to value financial
instruments include:
(a) Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau
pedagang efek untuk instrumen sejenis. dan
(a) The use of quoted market prices or dealer quotes
for similar instruments, and
(b) Teknik lain, seperti analisis arus kas yang
didiskontokan, digunakan untuk menentukan nilai
wajar instrumen keuangan lainnya.
(b)Other techniques, such as discounted cash flow
analysis, are used to determine fair value for the
remaining financial instruments.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak diukur dan diakui dengan hirarki tingkat
pengukuran nilai wajar tingkat 2 dan tingkat 3.
The Company and its Subsidiaries’ financial assets and
liabilities are measured and recognized using the fair
value measurement of level 2 and 3.
31 Desember 2018 / December 31, 2018 31 Desember 2017 / December 31,
2017
Nilai tercatat /
Carrying amount
Nilai wajar /
Fair value
Nilai tercatat /
Carrying amount
Nilai wajar /
Fair value
US$ US$ US$ US$
Aset Keuangan: Financial assets:
Aset Lancar: Current Assets:
Kas dan setara kas 4.897.172 4.897.172 6.240.585 6.240.585 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, bersih 38.519.694 38.519.694 39.064.158 39.064.158 Trade receivables, net
Piutang lain-lain, bersih 7.643.060 7.643.060 2.112.875 2.112.875 Other receivables, net
Aset keuangan lancar lainnya
4.384.277
4.384.277
6.035.155
6.035.155
Other current financial
assets
Aset tidak lancar: Non-current assets:
Piutang non-usaha 35.567.559 35.567.559 38.770.115 38.770.115 Non-trade receivables
Aset keuangan tidak lancar
Other non-current
financial Assets
lainnya 977.991 977.991 996.500 996.500
Jumlah aset keuangan 91.989.753 91.989.753 93.219.388 93.219.388 Total financial assets
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Liabilitas Jangka Pendek: Current Liabilities:
Utang usaha 7.684.124 7.684.124 9.264.538 9.264.538 Trade payables
Biaya yang masih harus dibayar 47.899.033 47.899.033 53.599.630 53.599.630 Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek 4.796.545 4.796.545 − − Short-term loans
Utang bank 90.858.964 90.858.964 92.023.680 92.023.680 Bank loans
Utang terjamin 943.464.752 943.464.752 950.016.398 950.016.398 Secured debts
Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang:
Current portion of long-
term liabilities:
Utang kredit pembiayaan
68.812
−
54.549
−
Credit financing
payables
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
5.001.157
5.001.157
5.294.332
5.294.332
Other current financial
liabilities
Liabilitas Jangka Panjang: Non-current:
Wesel bayar tidak terjamin 27.128.278 27.128.278 26.055.409 26.055.409 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22.445.000 22.445.000 22.695.000 22.695.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 34.212 34.212 42.854 42.854 Credit financing payables
Jumlah liabilitas keuangan 1.149.380.877 1.149.312.065 1.159.046.390 1.158.991.841 Total financial liabilities
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
176
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan) Fair value estimation (Continued)
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh
tempo satu (1) tahun atau kurang (kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan
lancar lainnya, utang usaha, biaya yang masih harus
dibayar, liabilitas keuangan lancar lainnya). Nilai
tercatat dari aset dan liabilitas keuangan ini
dipertimbangkan telah mendekati nilai wajarnya
karena merupakan jangka pendek.
Short-term financial assets and liabilities with
remaining maturities of one (1) year or less (cash and
cash equivalents, trade receivables, other receivables,
other current financial assets, trade payables, accrued
expenses, and other current financial liabilities). The
net carrying value of these financial assets and
liabilities is considered a reasonable approximation of
their fair value due to their short-term maturities.
Instrumen keuangan jangka panjang dengan jatuh
tempo lebih dari satu (1) tahun. Nilai wajar dari aset
dan liabilitas keuangan ini diperhitungkan dengan
menggunakan diskonto arus kas di masa yang akan
datang dengan menggunakan tingkat suku bunga
yang dapat diobservasi pada pasar dari transaksi
instrumen dengan kondisi, risiko kredit dan waktu
jatuh tempo yang sama.
Long-term fixed-rate financial instruments with
remaining maturities are over one (1) year. The fair
value of these financial assets and liabilities is
determined by discounting future cash flows using
applicable interest rates from observable current
market transactions for instruments with similar terms,
credit risk and remaining maturities.
Berdasarkan tingkatan nilai wajar yang berbeda-beda,
tabel dibawah ini merupakan aset dan liabilitas
keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang diukur
pada nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017:
Based on the above different level from fair value
hierarchy, the following table represents the
Company’s assets and liabilities that are measured at
fair value as at December 31, 2018 and 2017:
31 Desember 2018 /
December 31, 2018
Tingkat 1 /
Level 1
Tingkat 2 /
Level 2
Tingkat 3 /
Level 3
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$
Aset Keuangan: Financial assets:
Aset Lancar: Current Assets:
Kas dan setara kas − 4.897.172 − 4.897.172 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, bersih − 38.519.694 − 38.519.694 Trade receivables, net
Piutang lain-lain, bersih − 7.643.060 − 7.643.060 Other receivables, net
Aset keuangan lancar lainnya − 4.384.277 − 4.384.277 Other current financial assets
Aset tidak lancar: Non-current assets:
Piutang non-usaha dari pihak
berelasi
−
−
35.567.559
35.567.559
Non-trade receivables from
related parties
Aset keuangan tidak lancar Other non-current financial
Lainnya − − 977.991 977.991 assets
Jumlah aset keuangan − 55.444.203 36.545.550 91.989.753 Total financial assets
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
177
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan) Fair value estimation (Continued)
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Liabilitas Jangka Pendek: Current Liabilities:
Utang usaha − 7.684.124 − 7.684.124 Trade payables
Biaya yang masih harus dibayar − 47.899.033 − 47.899.033 Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek − 4.796.545 − 4.796.545 Short-term loans
Utang bank − 90.858.964 − 90.858.964 Bank Loans
Utang terjamin − 943.464.752 − 943.464.752 Secured Debts
Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang:
Current portion of
long-term liabilities:
Utang kredit pembiayaan − − − − Credit financing payables
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
−
5.001.157
−
5.001.157
Other current financial liabilities
Liabilitas Jangka Panjang: Debts
Wesel bayar tidak terjamin − 27.128.278 − 27.128.278 Unsecured notes Payable
Pinjaman modal − 22.445.000 − 22.445.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan − 34.212 − 34.212 Credit financing payables
Jumlah liabilitas keuangan − 1.149.312.065 − 1.149.312.065 Total financial liabilities
31 Desember 2017
31 December 2017
Tingkat 1 /
Level 1
Tingkat 2 /
Level 2
Tingkat 3 /
Level 3
Jumlah /
Total
US$ US$ US$ US$
Aset Keuangan: Financial assets:
Aset Lancar: Current Assets:
Kas dan setara kas − 6.240.585 − 6.240.585 Cash and cash equivalents
Piutang usaha. bersih − 39.064.158 − 39.064.158 Trade receivables, net
Piutang lain-lain. bersih − 2.112.875 − 2.112.875 Other receivables, net
Aset keuangan lancar lainnya − 6.035.155 − 6.035.155 Other current financial assets
Aset tidak lancar: Non-current assets:
Piutang non-usaha dari pihak berelasi − − 38.770.115 38.770.115 Non-trade receivables from
Aset keuangan tidak lancar related parties
Lainnya − − 996.500 996.500 Other non-current financial
assets
Jumlah aset keuangan − 53.452.773 39.766.615 93,219,388 Total financial assets
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
178
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan) Fair value estimation (Continued)
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Liabilitas Jangka Pendek: Current Liabilities:
Utang usaha − 9.264.538 − 9.264.538 Trade payables
Biaya yang masih harus dibayar − 53.599.630 − 53.599.630 Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek − 92.023.680 − 92.023.680 Short-term loans
Utang bank − − − 950.016.398 Bank Loans
Utang terjamin − 9.264.538 950.016.398 9.264.538 Secured Debts
Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang:
Current portion of
long-term liabilities:
Utang kredit pembiayaan − − − − Credit financing payables
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
−
5.294.332
−
5.294.332
Other current financial liabilities
Liabilitas Jangka Panjang: Debts
Wesel bayar tidak terjamin − 26.055.409 − 26.055.409 Unsecured notes Payable
Pinjaman modal − 22.695.000 − 22.695.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan − 42.854 − 42.854 Credit financing payables
Jumlah liabilitas keuangan − 208.975.443 950.016.398 1.158.991.841 Total financial liabilities
Tabel dibawah ini merupakan mutasi dari instrumen
tingkat 3:
The following table presents the changes in Level 3
instruments are as follows:
Piutang jangka panjang dari
Aset Keuangan
Pihak berelasi / Tidak Lancar Lainnya /
Non-trade receivables Other non-current Utang Terjamin / Jumlah /
From related parties Financial Assets Secured Debts Total
US$ US$ US$ US$
Saldo awal 38.770.115 996.500 (950.016.398 ) (910.249.783 ) Beginning balance
Keuntungan (kerugian)
selisih kurs, bersih (1.599.486
)
(18.509
)
6.551.646
4.933.651
Gain (loss) on foreign
exchange, net
Pelunasan biaya proses
(1.603.070
)
−
−
(1.603.070
)
Settlement of tolling
expenses
Saldo akhir 35.567.559 977.991 (943.464.752 ) (906.919.202 ) Ending balance
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
179
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko permodalan Capital risk management
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak dalam
pengelolaan permodalan adalah untuk
mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan
dan Entitas Anak guna memberikan imbal hasil
kepada pemegang saham dan manfaat kepada
pemangku kepentingan lainnya serta mengelola
struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi
biaya modal yang efektif. Perusahaan dan Entitas
Anak mengkaji dan mengelola struktur modal secara
aktif dan berkala untuk memastikan struktur modal
dan pengembalian kepada pemegang saham sudah
optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
di masa depan dan defisiensi modal dari Perusahaan
dan Entitas Anak, serta memproyeksikan tingkat
keuntungan, arus kas bersih dari operasional, belanja
modal dan kesempatan investasi yang strategis.
Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan
struktur permodalan. Perusahaan dan Entitas Anak
selalu menyesuaikan jumlah saham baru yang
diterbitkan serta menambah/mengurangi jumlah
utang dari waktu ke waktu.
The Company and its Subsidiaries’ objective when
managing capital is to safeguard the Company and its
Subsidiaries’ ability to continue as a going concern in
order to provide returns for shareholders and benefits
for other stakeholders and to maintain an optimal
capital structure to reduce the cost of capital. The
Company and its Subsidiaries actively and regularly
reviews and manages its capital structure to ensure
optimal capital structure and shareholder returns,
taking into consideration the future capital
requirements and capital deficiency of the Company
and its Subsidiaries, prevailing and projected
profitability, projected operating cash flows, projected
capital expenditures and projected strategic investment
opportunities. In order to maintain or adjust the capital
structure, the Company and its Subsidiaries may from
time to time adjust the amount of issue new shares or
increase/reduce debt levels.
Konsisten dengan entitas lain dalam industri yang
sama, Perusahaan dan Entitas Anak memonitor
permodalan berdasarkan gearing ratio. Gearing ratio
per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Consistent with others in the industry, the Company
and its Subsidiaries monitor capital on the basis of the
gearing rat io. The gearing rat io as at
December 31, 2018 and 2017 are as follows:
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
Jumlah pinjaman 1.088.693.539 1.090.790.487 Total borrowings
Dikurangi: Less:
Kas dan setara kas (4.897.172 ) (6.240.585 ) Cash and cash equivalents
Aset keuangan lancar lainnya (4.384.277 ) (6.035.155 ) Other current financial assets
Aset keuangan tidak lancar lainnya (977.991 ) (996.500 ) Other non-current financial assets
Liabilitas bersih 1.078.434.099 1.077.518.247 Net debt
Jumlah defisiensi (927.425.611 ) (943.240.972 ) Total deficiency
Gearing ratio (0,86 ) (0.88 ) Gearing ratio
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
180
50. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 50. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko permodalan (Lanjutan) Capital risk management (Continued)
Jumlah liabilitas mencakup jumlah utang terjamin
ya n g bel um d i r es t r uk t u r i sa s i sebesa r
US$ 943.464.752. Perusahaan akan merestrukturisasi
utang ini pada tingkat yang berkelanjutan dimana
tahap negosiasi dengan kreditur terjamin termasuk
PPA/BPP sedang berlangsung. Jika usulan
Perusahaan mengenai konversi utang menjadi modal
diterima. maka hal ini akan memperbaiki struktur
modal gearing Perusahaan dan Entitas Anak.
Total borrowings include the unrestructured secured
debts of US$ 943,464,752. The Company endevours to
restructure this debt to a sustainable level and for
which the negotiations are underway with its secured
creditors including PPA/BPP. If the proposal of the
Company which includes debt to equity swap and
waiver of the past interest amounts is accepted by its
creditors, it will considerably improve the capital
gearing structure of the Company and its Subsidiaries.
51. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 51. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Karena tujuan didirikannya Asia Fibers Hong Kong
Limited tidak dapat tercapai, maka Perusahaan
mengambil langkah untuk membatalkan pendaftaran
Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada
tangal 11 Januar i 2019 berdasarkan Surat
Pemberitahuan No. 214, Panitera Perusahaan di Hong
Kong secara resmi telah membubarkan Asia Pasifik
Hong Kong Limited, terhitung sejak tanggal tersebut.
As the purpose for which Asia Pacific Fibers Hong
Kong Limited was established could not be
accomplished, steps were taken to deregister the
Company. Accordingly, by notice publish on
January 11, 2019 under Gazette Notice No. 214, the
Registrar of Companies Hong Kong has offcially
dissolved Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited as
from the date of the publication of the said Gazette
Notice.
52. P E R N Y A T A A N S T A N D A R A K U T A N S I
KEUANGAN BARU
52. NEW ACCO UNTING STANDARDS AND INTERPRETATION
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Institut
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan
atau mengubah Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia (PSAK) dan Interpretasinya (ISAK), yang
akan berlaku efektif atau berlaku untuk laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan, untuk periode
yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2019:
The Indonesian Financial Accounting Standards
Board (DSAK-IAI) has issued new or amendment to
the following Indonesian Financial Accounting
Standards (“PSAK”) and Its Interpretation
(“ISAK”), the accounting standards will be effective
or applicable on the Company’s consolidated
financial statements for the period beginning on or
after January 1, 2019:
Kontrak Asuransi /
Insurance Contracts
PSAK No 62 (Amandemen 2017) /
PSAK No. 62 (Improvement 2017)
Instrumen Keuangan /
Financial Instruments
PSAK No 71 (Amandemen 2017) /
PSAK No. 71 (Improvement 2017)
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan /
Revenue From Contracts with Customers
PSAK No 72 (Amandemen 2017) /
PSAK No. 72 (Improvement 2017)
Sewa /
Leases
PSAK No 73 (Amandemen 2017) /
PSAK No. 73 (Improvement 2017)
Transaksi Valuta Asing dan Imbalan dimuka /
Foreign Currency Transactions and Advance Consideration
PSAK No 33 (Amandemen 2017) /
ISAK No. 33 (Improvement 2017)
Ketidakpastian Dalam Perlakuan Pajak Penghasilan /
Uncertainty over Income Tax Treatments
ISAK No. 34 (Amandemen 2017) /
ISAK 34 (Improvement 2017)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
December 31, 2018 and 2017
181
52. PERNYATAAN STANDAR AKUTANSI
KEUANGAN BARU (Lanjutan)
52. NEW ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION (Continued)
Sampai dengan tanggal otorisasi laporan keuangan
konsolidasian ini, manajemen Perusahaan masih
mengevaluasi dampak potensial terhadap standar dan
interpretasi akuntansi perubahan dan standar baru ini
terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
As at authorization date of these consolidated
financial statements, the Company’s management is
still evaluating the potential impact on these new
and amendment accounting standards and
interpretations on its consolidated financial
statements.
53. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 53. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan
konsolidasian. Informasi keuangan tambahan
PT Asia Pacific Fibers Tbk (Entitas Induk saja) pada
lampiran 1 sampai dengan lampiran 6 disajikan
untuk tujuan analisa hasil usaha Entitas Induk saja.
Informasi keuangan tambahan PT Asia Pacific Fibers
Tbk (Entitas Induk saja) berikut ini harus dibaca
bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian
PT Asia Pacific Fibers Tbk dan Entitas Anak.
The Company published consolidated financial
statements. The supplementary financial information of
PT Asia Pacific Fibers Tbk (Parent Entity only) in
appendix 1 until appendix 6 that has been prepared in
order to analyze Parent Entity result of operations. The
following supplementary financial information of
PT Asia Pacific Fibers Tbk (Parent Entity only) should
be read in conjuction with the consolidated financial
statements of PT Asia Pacific Fibers Tbk and its
Subsidiaries.
Lampiran -1 Appendix -1
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2018 and 2017
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4.897.172 6.220.009 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan
penurunan
Trade receivables, net after allowance for
nilai sebesar US$ 16.414.066 pada tahun
2018 dan US$ 15.657.945
pada tahun 2017
impairment of US$ 16,414,066 in 2018 and
US$ 15,657,945 in 2017
Pihak ketiga 38.519.694 39.064.158 Third parties
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai sebesar
US$ 67.637.756 pada tahun 2018 dan 2017
Other receivables, net after allowance for
impairment of US$ 67,637,756
in 2018 and 2017
Pihak ketiga 7.643.060 2.112.875 Third parties
Aset keuangan lancar lainnya 4.384.277 6.035.155 Other current financial assets
Persediaan 55.825.337 54.418.341 Inventories
Uang muka pembelian Purchase advances
Pihak ketiga 2.953.546 3.732.757 Third parties
Pajak dibayar dimuka 17.928.018 10.734.489 Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka 1.694.431 1.726.698 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 133.845.535 124.044.482 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON–CURRENT ASSETS
Piutang non-usaha kepada pihak berelasi,
setelah
Non-trade receivables,
dikurangi penyisihan penurunan nilai
sebesar
net of allowance for impairment of
US$ 111.997.893 pada tahun 2018
dan 2017
US$ 111,997,893 in 2018 and 2017
Pihak ketiga 38.233.104 41.435.660 Third parties
Aset keuangan tidak lancar lainnya 977.991 996.500 Other non-current financial assets
Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi
penyusutan
Property, plant and equipment, net after
sebesar US$ 1.722.719.692 pada tahun
2018 dan
accumulated depreciation of US$ 1,722,719,692
US$ 1.718.316.734 pada tahun 2017 67.760.965 67.634.235 in 2018 and US$ 1,718,316,734 in 2017
Aset tidak berwujud 94.778 101.047 Intangible assets
Investasi pada Entitas Anak 31.170 31.170 Investment in subsidiaries
Jumlah Aset Tidak Lancar 107.098.008 110.198.612 Total Non–Current Assets
JUMLAH ASET 240.943.543 234.243.094 TOTAL ASSETS
Lampiran -2
Appendix -2
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2018 and 2017
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 7.684.124 9.264.538 Third parties
Biaya yang masih harus dibayar 47.899.034 53.599.630 Accrued expenses
Utang pajak 206.707 185.678 Taxes payable
Pinjaman jangka pendek 4.796.545 − Short – term loans
Utang bank 90.858.964 92.023.680 Bank loans
Utang terjamin 943.464.752 950.016.398 Secured debts
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 176.737 183.813 Short – term employee benefit liabilities
Bagian lancar dari Utang kredit
pembiayaan
68.812 54.549 Current portion of Credit financing payables
Liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya
4.953.218 6.321.147 Other current financial liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.100.108.893 1.111.649.433 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON–CURRENT LIABILITIES
Pinjaman dari institusi keuangan lain: Borrowings to Other Financial Institutions:
Wesel bayar tidak terjamin 27.128.278 26.055.409 Unsecured notes payable
Pinjaman modal 22.445.000 22.695.000 Capex loans
Utang kredit pembiayaan 34.212 42.854 Credit financing payables
Pendapatan ditangguhkan 174.836 187.399 Deferred revenues
Liabilitas pajak tangguhan 3.535.039 194.252 Deferred tax liabilities
Imbalan pasca kerja jangka panjang 14.198.243 13.908.649 Long-term employee benefit liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 67.515.608 63.083.563 Total Non–Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 1.167.624.501 1.174.732.996 Total Liabilities
Lampiran -3
Appendix 3
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2018 and 2017
2 0 1 8
2 0 1 7
US$ US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
Modal Saham Share Capital
Modal dasar 12.357.255.000 saham
dengan nilai Nominal Rp 1.000
Authorized 12,357,255,000 shares at
Rp 1,000
per lembar saham untuk Seri A,
Rp 10.000 per saham
untuk Seri B dan Rp 40 per saham
untuk Seri C
par value per Series A, Rp 10.000 par value
per Series B and Rp 40 par value per Series C
in 2018 and 2017
pada tahun 2018 dan 2017
Modal ditempatkan dan disetor penuh
219.696.000 Seri A dan 2.276.057.347
Seri C pada tahun 2018 dan 2017
635.689.316
635.689.316
Issued and paid up 219,696,000
Series A and 2,276,057,347
Series C in 2018 and 2017
Tambahan modal disetor 624.344.507 624.344.507 Additional paid-in capital
Saldo laba (akumulasi defisit) Retained earnings (accumulated deficit)
Ditentukan penggunaannya 2.345.301 2.345.301 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya (2.189.060.082 ) (2.202.869.026 ) Unappropriated
Jumlah defisiensi modal (926.680.958 ) (940.489.902 ) Total capital deficiency
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
240.943.543
234.243.094
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
(CAPITAL DEFICIENCY)
Lampiran -4
Appendix-4
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the years ended December 31, 2018 and 2017
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bersih 475.209.291 396.618.468 Net sales
Pendapatan usaha lainnya 3.975.394 3.158.403 Other operating revenues
Jumlah pendapatan 479.184.685 399.776.871 Total revenues
BEBAN POKOK PENJUALAN (438.245.764 ) (371.785.957 ) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 40.938.921 27.990.914 GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi (18.121.041 ) (16.498.407 ) General and administrative expenses
Beban keuangan (5.322.308 ) (3.483.290 ) Finance costs
Beban penjualan (9.026.565 ) (8.416.514 ) Selling expenses
Laba (rugi) selisih kurs, bersih 5.323.578 (2.540.416 ) Loss on foreign exchange transactions, net
Penyelesaian atas klaim asuransi, bersih 1.749.443 1.497.966 Insurance claim settlement, net
Rugi atas penjualan atau penghapusan aset
tetap
(1.723
)
−
Loss on sale on disposal of property, plant and
equipment
Pendapatan lain-lain, bersih (290.905 ) 465.907 Miscellaneous income, net
(25.689.521 ) (28.974.754 )
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
15.249.400
(983.840
) PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK TAX EXPENSE
Kini 589.532 (7.236 ) Current tax expense
Tangguhan (3.013.089 ) (3.417.488 ) Deferred tax expense - net
Jumlah Beban Pajak (2.423.557 ) (3.424.724 ) Total tax expense
JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH TAHUN
BERJALAN
12.825.843
(4.408.564
) TOTAL PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS),
NET OF TAX Pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Items that will not be reclassified to profit or
loss:
Pengukuran kembali imbalan pasca
kerja
1.310.801
(1.688.330
) Remeasurement of post employment
benefit
Manfaat pajak terkait (327.700 ) 422.083 Obligations
Related income tax benefit
Jumlah laba (rugi) komprehensif lain, setelah
pajak
983.101
(1.266.247
) Total Other Comprehensive Income (Loss), net of
tax
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
13.808.944
(5.674.811
)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
FOR THE YEAR
Jumlah laba (rugi) yang diatribusikan
kepada pemilik Perusahaan
12.825.843 (4.408.564 )
Total Net Profit (Loss) Attributable to the
Owners of the Company
Jumlah laba (rugi) komprehensif yang
diatribusikan kepada pemilik
Perusahaan
13.808.944 (5.674.811 )
Total Comprehensive Income (Loss) Attributable to
the Owners of the Company
LABA (RUGI) PER SAHAM: PROFIT (LOSS) PER SHARE:
Dasar 0,006 (0,002 ) Basic
Dilusian 0,006 (0,002 ) Diluted
Lampiran -5
Appendix-5
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the years ended December 31, 2018 and 2017
Saldo Laba / Retained Earnings
(Akumulasi Defisit) / (Accumulated deficit)
Modal Saham /
Share Capital
Tambahan modal
disetor /
Additional
paid-in capital
Ditentukan
Penggunaannya /
Appropriated
Tidak ditentukan
Pengunaannya /
Unappropriated
Jumlah Ekuitas (Defisiensi modal) /
Total equity (capital deficiency)
US$ US$ US$ US$ US$
Saldo per 31 Desember 2016 635.689.316 624.344.507 2.345.301 (2.197.194.215 ) (934.815.091 ) Balance as at December 31, 2016
Jumlah rugi bersih tahun berjalan – – – (4.408.564 ) (4.408.564 ) Total loss for the year
Rugi komprehensif lain, setelah pajak – – – (1.266.247 ) (1.266.247 ) Other comprehensive loss, net of tax
Saldo per 31 Desember 2017 635.689.316 624.344.507 2.345.301 (2.202.869.026 ) (940.489.902 ) Balance as at December 31, 2017
Jumlah laba bersih tahun berjalan – – – 12.825.843 12.825.843 Total profit for the year
Laba komprehensif lain, setelah pajak – – – 983.101 983.101 Other comprehensive profit, net of tax
Saldo per 31 Desember 2018 635.689.316 624.344.507 2.345.301 (2.189.060.082 ) (926.680.958 ) Balance as at December 31, 2018
Lampiran -6
Appendix-6
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(PARENT ENTITY ONLY)
STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the years ended December 31, 2018 and 2017
DRAFT
DRAFT
2 0 1 8 2 0 1 7
US$ US$
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 526.891.497 452.275.268 Receipt from customers
Pembayaran kepada pemasok (445.506.832 ) (366.149.955 ) Payment to suppliers
Pembayaran gaji (10.015.611 ) (10.335.562 ) Payment of salaries
Pembayaran kas operasi lainnya, bersih (66.283.594 ) (55.333.452 ) Other operating cash payments, net
Kas yang diperoleh dari operasi 5.085.460 20.456.299 Cash provided by operations
Penghasilan bunga 12.841 22.181 Interest received
Beban bunga dan administrasi bank (6.571.755 ) (3.297.599 ) Interest expense and bank charges paid
Penerimaan atas penyelesaian klaim asuransi 1.749.272 1.497.966 Cash receipt from insurance claim settlement
Pembayaran pajak penghasilan (3.304.233 ) (2.903.110 ) Payment of income tax
Penerimaan hasil restitusi pajak 1.881.868 2.901.194 Refund of income tax
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi
(1.416.547)
18.676.931
Net Cash Provided By (Used In) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembelian aset tetap (4.735.614 ) (2.538.928 ) Payment to acquire property, plant and equipment
Penjualan aset tetap 68.588 − Proceed from sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (4.667.026) (2.538.928 ) Net Cash Used In Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan utang bank 11.682.706 6.293.821 Receipt of short term loans
Penambahan utang kredit pembiayaan 77.424 − Additional of credit financing payables
Pembayaran utang kredit pembiayaan (65.768 ) (12.292 ) Payment of credit financing payables
Pembayaran pinjaman modal (250.000 ) (875.000 ) Payment of capex loans
Pembayaran utang jangka pendek (7.014.857 ) − Payment of short term loans
Pembayaran utang bank (1.164.716 ) − Payment of bank loans
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 3.264.789 5.406.529 Net Cash Provided By Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
(2.548.784
) 21.544.532
INCREASE NET (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
PENGARUH SELISIH KURS ATAS
MATA UANG ASING
1.225.947
(18.772.416
)
EFFECT OF FOREIGN CURRENCY
EXCHANGE RATE CHANGES
SALDO KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
6.220.009
3.447.893
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE BEGINNING OF YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
4.897.172
6.220.009
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE END OF YEAR