ANNUAL REPORT Atlas 2011_Final.pdf · 2013. 11. 4. · 12 CV DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners...
Transcript of ANNUAL REPORT Atlas 2011_Final.pdf · 2013. 11. 4. · 12 CV DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners...
-
PT
AT
LA
S R
ES
OU
RC
ES
Tb
k.
ANNUAL REPORT
SUSTAINABLE GROWTH
-
DAFTAR ISI Contents
SCALE 1: 24.000
0.5 0 1 2
01 VISI, MISI, DAN NILAI UTAMA
Vision, Mission & Values
02 TENTANG ATLAS RESOURCES
History & Key Milestone
04 SEJARAH PERUSAHAAN
Company History
06 IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
08 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Commissioner’s Report
12 CV DEWAN KOMISARIS
Board Of Commissioners CV’s
14 LAPORAN DIREKSI
Director’s Report
28 CV DIREKSI
Board Of Directors CV’s
30 ASET DAN OPERASI
Assets & Operations
MAP 1 - BERAU HUB
MAP 2 - KUBAR HUB
MAP 3 - MUBA HUB
MAP 4 - OKU HUB
MAP 5 - PAPUA HUB
42 TINGKAT PERMINTAAN BATUBARA
DAN HARGA BATUBARA Coal Demand and Coal Prices
47 PENGEMBANGAN ASET Asset Development
53 PEMASARAN DAN PENJUALAN Marketing and Sales
58 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
60 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
68 STRUKTUR ORGANISASI
Organization structure
70 TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Corporate & Social Responsibility
72 ANAK PERUSAHAAN
Subsidiaries
74 ANALISA DAN PEMBAHASAN
OLEH MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
114 RINCIAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM
Use of IPO Proceeds
115 INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
116 IKHTISAR SAHAM Share Highlights
117 PERDAGANGAN SAHAM Share Trading
LAPORAN AUDIT Audit Report
-
VISIONTo be a premier coal producer through entrepreneurship.
MISSION :
CORE VALUES:
VISI Menjadi produsen batubara terkemuka melalui jiwa kewirausahaan
MISi :Membangun organisasi cerdas
Menghasilkan pendapatan premium bagi
pemegang saham
Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal
Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup
Mengelola keanekaragaman proyek dan kelestarian
sumber daya
Menjadi Pribadi yang tangguh
Nil ai Utama :
11
-
January 2007Atlas didirikan dengan nama PT Energi Kaltim Persada
Atlas established under the nameof PT. Energi Kaltim Persada
2007Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama dan Papua Inti Energi diakusisi
Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama and Papua Inti Energi acquired
2008Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, dan Citra Global Artha diakuisisi
Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, and Citra Global Artha acquired
’06 ’07 ’08 ’09
July 2008Berau Bara Energi mulai berproduksi dengan target desain kapasitas produksi awal sebesar 1,00 juta MT per tahun
Berau Bara Energi started production with initial target design production capacity of 1.00 million MT per year
Penghargaan Kecelakaan Nihil 2012Zero Accident Award 2012
penghargaanAward
tentang atlas resources
H I S T O R Y & K E Y M I L E S T O N E
2
-
February 2011Hanson Energy Martapura mulai produksi awal
Hanson Energy Martapura commenced trial production
March 2011Menyelesaikan akuisisi Optima Coal dan Optima Persada Energi, yang memiliki 6 wilayah pertambangan
Completed acquisition of Optima Coal and Optima Persada Energi, which holds 6 concession areas
November 20111. Atlas tercatat di BEI melalui Penawaran Umum
650.000.000 saham dengan harga Rp1.500 per saham
2. Noble melaksanakan hak opsi untuk membeli saham Atlas dan menandatangani perjanjian agen pemasaran yang baru dan kontrak pasokan batubara
1. Atlas listed in IDX through Public Offering of 650,000,000 shares at IDR1,500 per share
2. Noble exercised options to acquire Atlas shares and enter into new marketing agency agreements and coal supply contracts
August 2010Diva Kencana Borneo mulai berproduksi komersial. Atlas menandatangani perjanjian pemasaran & perjanjian pasokan batubara dengan Noble
Diva Kencana Borneo commenced commercial production. Atlas entered into marketing agreement & coal supply agreement with Noble
’10 2011
Our core strategy has committed us to
diversifying into a broad-based geographic
footprint with a varied product mix, including
higher value coals. This approach has
been clearly implemented through our early
development projects.
Strategi utama kami telah membuat kami
bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih tinggi.Pendekatan ini telah dijalankan melaluipengembangan proyek awal kami.
April 2011Tercapainya target desain kapasitas produksi sebesar 2,38 MT per tahun. Produksi batubara metalurgi dimulai di Diva Kencana Borneo
Achieved annual target design production capacity of 2.38 MT per year. Production of metallurgical coal commenced at Diva Kencana Borneo
December 20111. Gorby Putra Utama mulai produksi awal
2. Meningkatkan kepemilikan menjadi pemegang saham mayoritas Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung
1. Gorby Putra Utama commenced trial production
2. Increased ownership to become the majority owner of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
3
-
EVOLUsi ATLAS RESOURCES
PT Atlas Resources Tbk. didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan untuk menjadi
produsen batubara terkemuka Indonesia dengan strategi pertumbuhan aset yang
pesat melalui akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah
pertambangan batubara regional berskala kecil.
S E J A R A H P E R U S A H A A N
COMPANY HISTORY
EVOLUTION OF ATLAS RESOURCES
setiap tingkatan dari organisasi kami, disamping itu kami
membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi
“Atlas has sought to nurture an
entrepreneurial culture that prizes
agility, creativity and integrity at
each level of our organization, while
fostering strong relationships within
the communities in which we operate”
PT Atlas Resources Tbk. began in
2007 with the aim of becoming a
premier Indonesian coal producer
through a strategy of rapid asset
growth via acquisition, exploration and
development, with an initial focus on
smaller-scale regional coal concessions.
This model has been extensively refined
in subsequent years, and Atlas has now
established a proven track record in
the development of coal assets, with a
portfolio of concession areas that has
expanded from 3 to 16, with an aggregate
of more than 190,000 hectares, across
multiple sites with distinct geology,
diverse geography and disparate
markets.
Our exploration and project development
team, headed by our Vice President
Director and Asset Development Director,
has deep experience in moving from a
coal concession on paper to an operating
asset, having previously built a series
of successful mining businesses in
Indonesia. Many of our experienced
geologists, project development experts
and other personnel have been working
together as a team for over 15 years, and
have significant background in exploring,
acquiring and bringing green–field
mining concessions into commercial
production.
With a history of quickly identifying early
4
-
Pola ini akan terus dikembangkan di
tahun-tahun berikutnya, dan Atlas kini
memiliki rekam jejak yang telah terbukti
dalam pengembangan aset tambang
batubara, dengan portofolio areal
konsesi yang telah berkembang dari 3
menjadi 16, dengan keseluruhan lebih
dari 190.000 hektar, meliputi beragam
lokasi tambang dengan keragaman
geologis dan pasar yang berbeda-
beda.
Tim eksplorasi dan pengembangan
proyek kami dipimpin oleh Wakil
Presiden Direktur dan Direktur
Pengembangan Aset, memiliki
pengalaman mendalam dalam
mengubah wilayah pertambangan
batubara di atas kertas hingga menjadi
aset yang beroperasi, sebelumnya
sukses membangun beberapa proyek
pertambangan di Indonesia. Banyak
ahli geologi dan tenaga ahli kami
yang berpengalaman telah bekerja
sama sebagai tim selama lebih dari
15 tahun, dan memiliki latar belakang
yang luas di bidang eksplorasi, untuk
mendapatkan serta mengubah wilayah
pertambangan yang masih hijau ke
tahap produksi komersial.
secara cepat aset yang masih dalam
tahap awal dengan harga yang menarik
dan kemudian mengembangkan aset
selanjutnya, Atlas telah berkembang
dengan pesat melalui akuisisi dan saat
ini dianggap sebagai mitra yang sangat
diakui oleh para pemilik tambang yang
bermaksud untuk membuat kegiatan
usaha mereka menjadi komersial.
Strategi inti kami telah membuat kami
dengan produk yang bervariasi,
termasuk batubara yang bernilai lebih
tinggi.
Pendekatan ini telah dijalankan melalui
pengembangan proyek awal kami,
meliputi Berau Bara Energi (BBE)
di hub Berau, yang memproduksi
batubara termal utama, Diva Kencana
Borneo (DKB) di hub Kubar, yang
menghasilkan nilai batubara termal
yang lebih tinggi setara batubara
metalurgi, dan dengan akusisi Hanson
Energy, kami memproduksi batubara
uap (steam coal) dan sekarang menjadi
pusat dari hub Oku kami. Tekad kami
untuk mendapatkan akses ke dan
selanjutnya mengembangkan sumber
daya yang lebih besar mendorong kami
untuk mengakuisisi Gorby Putra Utama,
Gorby Energy dan Gorby Global
Energi - sekarang dikenal sebagai
proyek Muba, yang memiliki prospek
cadangan sumber daya batubara yang
jauh lebih besar.
Melalui pengembangan usaha yang
cepat ini, Atlas berupaya untuk
membangun budaya kewirausahaan
yang menghargai kesigapan, kreativitas
dan integritas pada setiap tingkatan
dari organisasi kami, sementara kami
membina hubungan yang kuat dengan
masyarakat sekitar lokasi operasi
kami termasuk mitra usaha lokal dan
internasional.
Perkembangan usaha kami sejak
2007 ditandai dengan kesigapan,
ketahanan dan reaksi perusahaan
ketika menghadapi situasi yang sulit.
Sasaran kami secara eksplisit adalah
untuk menjadi perusahaan yang siap
menahan guncangan yang tak terduga
yang timbul dari siklus alami harga
batubara, pergeseran permintaan
batubara yang sudah diantisipasi yang
didorong oleh teknologi dan pasar
yang baru, serta berbagai situasi unik
yang ada pada setiap kegiatan usaha
kami.
stage assets at attractive valuations and
subsequent asset development, Atlas
has grown rapidly through acquisition
and is now a highly regarded partner for
mine owners seeking to commercialize
their operations. Our core strategy has
committed us to diversifying into a broad-
based geographic footprint with a varied
product mix, including higher value coals.
This approach has been clearly
implemented through our early
development projects, including the
Berau Bara Energi (BBE) site in our
Berau hub, which produces mainstream
thermal coal, the Diva Kencana Borneo
(DKB) site in our Kubar hub, which
produces higher value thermal as well as
metallurgical coal, and by our purchase
of Hanson Energy, producing steam
coal and now the core of our Oku hub.
Our determination to gain access to
and subsequently develop larger-scale
resources prompted our purchase of
Gorby Putra Utama, Gorby Energy, and
Gorby Global Energi – now known as the
Muba project, which brought with them
a much broader prospective base of
resources.
Throughout this rapid expansion, Atlas
has sought to nurture an entrepreneurial
culture that prizes agility, creativity and
integrity at each level of our organization,
while fostering strong relationships within
the communities in which we operate as
well as with our local and international
business partners.
Our development since 2007 has been
characterized by the firm’s agility,
resilience and response to difficult
circumstances. Our aim has explicitly
been to build a company that is readily
prepared to withstand the inevitable
shocks arising from the cyclical nature
of coal pricing, the anticipated shifts in
coal demand driven by new technologies
and new markets, and the range of
unique circumstances facing each of our
operations.
5
-
Sejarah pertumbuhanI K H T I S A R K E U A N G A N Financial Highlights
A History of Growth
31 Desember / December 2011,2010, 2009 & 2008
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million of Rupiah, unless otherwise stated)
2011 2010 2009 2008
Pendapatan usaha Revenue
799.315 593.218 387.172 141.146
Laba BrutoGross profit
212.169 81.674 72.524 50.403
Laba (rugi) usahaOperating income (loss)
103.276 26.376 (1.589) 14.136
Laba (rugi) bersihNet profit (loss)
26.920 13.320 10.487 (4.317)
Jumlah saham beredar (ribuan lembar) Outstanding shares (thousand shares)
3.000.000 200 *) 20 0,60
Laba (rugi) bersih per saham (Rupiah penuh)Net profit (loss) per share (full Rupiah amount)
17 22 107 (127)
Modal kerja bersihNet working capital
240.862 (161.423) (28.425) 8.324
Jumlah asetTotal assets
2.301.384 540.070 297.713 176.752
Investasi pada Perusahaan AsosiasiTotal investment in Associate Company
- - - -
Jumlah liabilitasTotal liabilities
911.451 320.152 271.115 166.268
Jumlah ekuitasTotal equity
1.389.933 219.918 26.598 10.484
Tingkat pengembalian atas asetReturn on total assets
3,44% 4,56% 9,35% 0,73%
Tingkat pengembalian atas ekuitasReturn on equity
5,69% 11,20% 104,61% 12,38%
Rasio lancarCurrent ratio
152,57% 45,17% 82,45% 118,14%
Rasio utang terhadap ekuitasDebt to equity ratio
43,58% 57,14% 336,91% 532,63%
Ratio utang terhadap asetDebt to asset ratio
26,15% 23,27% 30,10% 31,59%
*) Penerbitan saham baru Issuance of new shares
6
-
799.315
Revenue in 2011
102,1%
5.000
0
(5.000)
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
2008 2009 2010 2011
7
-
To Our Shareholders and Stakeholders...
L A P O R A N P R E S I D E N K O M I S A R I S
Jay OentoroPresiden Komisaris
2011 adalah tahun transformasi bagi Atlas
Resources dalam banyak dimensi. Dewan
Direksi kembali berhasil menjalankan strategi
yang unik dalam bidang usaha batubara di
Indonesia dengan berfokus pada akuisisi dan
pengembangan aset pelengkap, didukung
oleh kemampuan eksplorasi yang kuat dan tim
yang berpengalaman.
Pada akhir tahun, portofolio konsesi batubara
Perseroan tumbuh dari 7 menjadi 16, dengan
cadangan sebesar 88,4 juta ton dan sumber
daya sebesar 346,0 juta ton, meskipun
kegiatan eksplorasi sampai saat ini baru
meliputi kurang dari 15.000 hektar dari total
sekitar 190.000 hektar .
Program eksplorasi dan akuisisi yang
ambisius ini yang ditopang dengan
kemampuan pengembangan proyek yang
kuat, menghasilkan kegiatan produksi yang
berkembang di empat wilayah pertambangan
di empat hub yang berbeda pada akhir tahun.
Manfaat langsung dari pendekatan ini adalah
2011 proved to be a year of
transformation for Atlas Resources along
many dimensions. The Board of Directors
continued to successfully execute a
unique strategy within the Indonesian coal
sector by focusing on complementary
asset acquisition and development,
supported by a strong exploration
capability and an experienced team.
By year-end, the Company’s portfolio
of coal concessions had grown from 7
to 16, with established reserves of 88.4
million tons and resources of 346.0 million
tons, despite exploration activities to
date encompassing fewer than 15,000
hectares out of a total of more than
190,000 hectares.
This ambitious program of exploration
and acquisition was partnered with
strong project development capabilities,
resulting in production operations
expanding to four concessions in
four different hubs by year-end. The
immediate benefit of this approach was to
bring high-CV Atlas 6000 coal and Atlas
Met9 metallurgical coal to the market for
the first time in 2011. The resulting 74.5%
increase in average selling price (ASP)
per ton for the year generated a 34.7%
expansion in revenues, despite shipping
slightly lower coal volumes over the year.
The lower-CV products now available
within the Atlas range will prove
particularly well suited to growing
domestic and regional demand from new
generation power plants in the years
to come. The Board of Commissioners
expects that the flexibility provided by
the multi-concession strategy of Atlas
8
-
9
“peningkatan sebesar 74,5 % di harga
jual rata-rata per ton tahun lalu yang
memberikan pertumbuhan sebesar 34,7%
pendapatan, sekalipun volume pengiriman
batubara sedikit lebih rendah tahun lalu.”
“The resulting 74.5% increase in average selling
price (ASP) per ton for the year generated a 34.7%
expansion in revenues, despite shipping slightly
lower coal volumes over the year.”
75%99
-
dipasarkannya batubara kalori tinggi Atlas
6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9 ke
pasar untuk pertama kalinya di tahun 2011.
Hasilnya terjadi peningkatan sebesar 74,5%
di harga jual rata-rata per ton tahun lalu
yang memberikan pertumbuhan pendapatan
sebesar 34,7%, sekalipun volume pengiriman
batubara sedikit lebih rendah dari tahun lalu.
Produk berkalori lebih rendah sekarang
tersedia di Atlas akan terbukti sangat tepat
untuk permintaan domestik dan regional dari
pembangkit listrik generasi baru yang terus
bertumbuh di tahun-tahun yang akan datang.
Dewan Komisaris berharap bahwa fleksibilitas
yang dihasilkan dari strategi konsesi beragam
Atlas Resources akan memungkinkan
manajemen untuk secara cepat beradaptasi
dan mengalokasikan sumber daya internal
untuk memanfaatkan peluang pasar, baik
penawaran dan permintaan yang ada.
Memandang ke depan, Perseroan telah
membuat kemajuan yang substansial dalam
perencanaan dan memungkinkan infrastruktur
yang diperlukan untuk membuka cadangan
besar Hub Muba di Sumatera Selatan.
Dengan rampungnya beberapa proyek,
termasuk jalan pengangkutan khusus, fasilitas
pelabuhan dan pengolahan batubara, yang
masih dalam proses, produksi awal dimulai
pada kuartal keempat tahun 2011.
Direksi dan manajemen senior Perseroan juga
telah proaktif dalam menangani meningkatnya
kebutuhan sumber daya manusia yang
terampil di Atlas Resources. Pada akhir tahun,
tenaga kerja Atlas berjumlah 878, bertambah
lebih dari 500 karyawan baru sepanjang
tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang
sama, diperkirakan pada tahun-tahun
berikutnya dengan adanya tambahan
wilayah yang memasuki tahapan produksi,
infrastruktur sumber daya manusia yang saat
ini ada perlu diperkuat.
Memperhatikan hal ini, Direksi telah
melakukan proyek jangka panjang
untuk memenuhi kebutuhan Perseroan
untuk menarik, mengembangkan dan
mempertahankan karyawan di semua
tingkatan organisasi. Dibantu SRW & Co,
Perseroan memastikan bahwa program
pengembangan kompetensi, rotasi kerja dan
perencanaan karir yang komprehensif akan
memastikan generasi internal manajer senior
yang terampil dan kelanjutan strategi serta
implementasi.
Dan akhirnya, Perseroan telah mempersiapkan
dan telah berhasil mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia pada 08 November
2011. Transaksi ini terjadi di tengah kondisi
pasar global yang sulit, namun tetap dilihat
sebagai langkah penting transisi Perseroan
untuk dan menyusun sistem dan struktur tata
kelola perusahaan dan kontrol yang lebih
baku.
Resources will allow the management
to rapidly adapt and reallocate internal
resources in order to capitalize on market
opportunities, both in terms of supply
and demand, as they arise.
Looking at the longer term, the Company
has made substantial progress in the
planning and permitting for the requisite
infrastructure to unlock the substantial
reserves of the Muba Hub in South
Sumatra. While the complete array of
projects, including a dedicated haul
road, port facility and coal processing
plant, is ongoing, trial production has
already begun as of the fourth quarter of
2011.
The Board of Directors and senior
management of the Company have also
been proactive in addressing the growing
needs for skilled human resources
within Atlas Resources. By year-end,
the Atlas workforce numbered 878,
having added more than 500 new staff
during the year. With similar levels of
growth forecast in subsequent years as
additional concessions are brought into
production, the existing human resource
infrastructure needs to be augmented.
With that in mind, the Board of Directors
has undertaken a long-term project
to address the Company’s needs in
attracting, developing and retaining staff
at all levels of the organization. With the
assistance of SRW & Co., the Company
will ensure that a comprehensive program
of competency development, job rotation
and career planning ensures the internal
generation of senior manager skills and
continuity of strategy and implementation.
And finally, the Company prepared
for, and successfully listed shares on
the Indonesian Stock Exchange on 08
November 2011. This transaction took
place in the context of a difficult global
market, but was nevertheless seen as
a necessary step in the Company’s
transition to and codification of more
formal systems and structures for
10
-
Masih banyak tugas Dewan Komisaris di
depan kita, dengan pembentukan komite yang
diperlukan dan pedoman untuk memfasilitasi
fungsi kami dalam memberikan bantuan
kepada Direksi dan menjalankan pengawasan
terhadap Direksi yang tepat. Penekanan kami
adalah mempertahankan dan meningkatkan
struktur tata kelola Perseroan, dan langkah
awal yang akan kami lakukan adalah dengan
pengangkatan Komite Audit.
Dewan Komisaris mengharapkan untuk
sungguh-sungguh mengawasi pelaksanaan
kebijakan dan pembentukan budaya kerja
berbasis kinerja untuk memungkinkan Atlas
Resources mencapai tujuan-tujuannya yang
ambisius.
Akhirnya, kami memberikan penghargaan
kepada Direksi, bersama dengan semua
manajemen dan karyawan, atas semua
upaya dan kerja keras sehingga mencapai
beragam keberhasilan di 2011. Kami juga
ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada para pemegang saham, mitra usaha,
pelanggan, masyarakat setempat dan
pemangku kepentingan lainnya atas dukungan
dan kepercayaan mereka.
Kami berharap budaya kewirausahaan yang
kuat di Atlas Resources, melalui nilai-nilai, visi
dan misi, akan terus memotivasi Direksi dan
seluruh karyawan untuk terus menjalankan
strategi Perseroan untuk mencapai
pertumbuhan dan kesuksesan jangka
panjang.Atas nama Dewan Komisaris PT Atlas
Resources Tbk.
Presiden Komisaris,
Jay Oentoro
corporate governance and control.
Much of the work of the Board of
Commissioners still lies ahead of us,
with the establishment of the requisite
committees and charters in order to
facilitate our role in providing assistance
to and ensuring appropriate oversight of
the Board of Directors. Our emphasis
will be on maintaining and improving
upon the Company’s corporate
governance structures, and our first
initiative will be the appointment of the
Audit committee.
The Board of Commissioners expects
to conscientiously oversee policy
implementation and the establishment of
a performance-based culture to enable
Atlas Resources to achieve its ambitious
goals.
Finally, we would like to commend the
Board of Directors, along with all of the
management and staff, for their diligent
efforts and hard work in achieving the
many milestones of 2011. We would
also like to thank our many shareholders,
business partners, customers, local
communities and other stakeholders for
their ongoing support and trust.
We expect that the strong
entrepreneurial culture of Atlas
Resources, informed by shared values,
vision and mission, will continue to
motivate the Board of Directors and all
employees to continue to execute the
Company’s strategy to achieve long-term
growth and success.
On behalf of the Board of Commissioners
of PT Atlas Resources Tbk.
President Commissioner,
Jay Oentoro
11
-
Jay T. OentoroPresiden Komisaris
Andreas VourloumisKomisaris Independen
V. Suhartono SuratmanKomisaris Independen
Jay telah menjadi Komisaris Utama
Atlas sejak April 2011 dan anggota
Dewan Komisaris sejak April 2010.
Menjadi Chairman dan CEO PT
Alpha Capital sejak tahun 2001 dan
menjabat sebagai Presiden Komisaris
PT Pratama Capital Indonesia dari
tahun 2004 hingga 2010. Ia memulai
karir perbankan pada tahun 1985
dengan Perusahaan Investasi, salah
satu Bank Investasi milik perusahaan
patungan JP Morgan. Jay lulus dengan
gelar Bachelor of Commerce di
bidang Akuntansi dan Keuangan dari
University of British Columbia pada
tahun 1982.
Andreas bergabung dengan Dewan
Komisaris Atlas pada bulan April 2011.
Dia adalah Mitra Pendiri di Capital
SSG Manajemen Hong Kong, didirikan
pada tahun 2009. Dia adalah Anggota
Senior Asian Special Situation Group
di Lehman Brothers Asia dari 2006
sampai 2009. Andreas memperoleh
gelar Sarjana di bidang Ekonomi
dan Gelar Master di bidang Sejarah
Ekonomi dari London School of
Economics and Political Science.
Suhartono telah menjadi anggota
Dewan Komisaris Atlas sejak April
2011. Ia juga Ketua Muda Prima
Utama Satlak Atlet dan organisasi
olahraga bagi militer Indonesia,
sejak 2010. Dia adalah seorang
perwira karir dalam militer Indonesia,
Jabatan terakhir sebagai Asisten
Operasi Panglima TNI di tahun 2010,
Sebelumnya sebagai Panglima
Komando Daerah Militer di Kalimantan
2008-2010. Suhartono menerima
gelar Sarjana Ilmu Politik Sosial tahun
1995.
BOARD OF COMMISSIONERS
J A J A R A N K O M I S A R I S
JAY T. OENTORO,
President Commissioner
Jay has been the President Commissioner
of Atlas since April 2011 and a member
of the Board of Commissioners since April
2010. He has been Chairman and CEO of
PT Alpha Capital since 2001 and served
as President Commissioner of PT Pratama
Capital Indonesia from 2004 to 2010. He
started his banking career in 1985 with
Merchant Investment Corporation, a JP
Morgan joint venture investment bank. Jay
graduated with a Bachelor of Commerce
in Accounting and Finance from the
University of British Columbia in 1982.
ANDREAS VOURLOUMIS,
Independent Commissioner
Andreas joined the Atlas Board of
Commissioners in April 2011. He is
a Founding Partner at SSG Capital
Management Hong Kong, established
in 2009. He was a Senior Member of
the Asian Special Situation Group at
Lehman Brothers Asia from 2006 to 2009.
Andreas holds a Bachelor’s Degree
in Economics and a Master’s Degree
in Economic History from the London
School of Economics and Political
Science.
V. SUHARTONO SURATMAN,
Independent Commissioner
Suhartono has been a member of Atlas’
Board of Commissioners since April
2011. He is also Chairman of the Satlak
Prima Atlet Utama dan Muda, a sports
organization for the Indonesian military,
the Indonesian military, last serving as the
Operation Assistant to Commander of the
Indonesian National Armed Force. Prior to
this he was a Chief Military Commander in
Kalimantan from 2008 to 2010. Suhartono
received a Bachelor’s Degree in Social
Political Science in 1995.
12
-
Suci KuswardaniKomisaris
Pranata HajadiKomisaris
Suci telah menjadi anggota Dewan
Komisaris Atlas sejak April 2011.
Suci memiliki pengalaman di bidang
keuangan selama 20 tahun sebelum
mendirikan dan menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Mitra Berlian
Usaha, dan sebelumnya menjabat
sebagai Managing Director di PT
Pratama Capital Indonesia dari 2005
hingga 2010. Suci lulus dengan
gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Nasional Malang pada
tahun 1988.
Pranata Hajadi telah menjadi anggota
Dewan Komisaris Atlas sejak April
2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden
Komisaris PT Indomobil Sukses
International Tbk, perusahaan bidang
otomotif di Indonesia, Wakil Ketua di
Guangdong Lampung Jiangmen ISN
Glass Co Ltd, Wakil Presiden Komisaris
PT Kerismas Witicko Makmur, sebuah
produsen baja Indonesia sejak
tahun 2002, dan sebagai Komisaris
PT Lautan Luas Tbk, Perusahaan
pemasok bahan kimia, sejak tahun
2007. Ia juga menjadi Pemilik di Hajadi
and Associates sejak tahun 1996. Ia
lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi
Akuntansi dari Monash University di
Australia pada tahun 1979 dan gelar
MBA dari University of Chicago.
SUCI KUSWARDANI,
Commissioner
Suci has been a member of Atlas’
Board of Commissioners since April
2011. Suci has 20 years experience in
the Financial Sector, and founded and
served as President Director of PT Mitra
Berlian Usaha, and previously served
as Managing Director at PT Pratama
Capital Indonesia from 2005 to 2010. Ms.
Kuswardani graduated with a Bachelor
of Civil Engineering from the Institut
Teknologi Nasional of Malang in 1988.
PRANATA HAJADI,
Commissioner
Pranata Hajadi has been a member of
Atlas’ Board of Commissioners since
April 2011. He has served as Vice
President Commissioner of PT Indomobil
Sukses International Tbk, an Indonesian
automotive retailer, Vice Chairman at
Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co.
Ltd, Vice President Commissioner of PT
Kerismas Witicko Makmur, an Indonesian
steel producer since 2002, and as
Commissioner of PT Lautan Luas Tbk, an
Indonesian industrial chemical supplier,
since 2007.
He has also been a Principal at Hajadi
and Associates since 1996. He graduated
with a Bachelor of Economics and
Accounting from Monash University in
Australia in 1979 and holds an MBA from
the University of Chicago.
13
-
L A P O R A N D I R E K S I
dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi
baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur umum, sementara
makro ekonomi nasional dan daerah.
Andre Abdi Presiden Direktur
products has already enabled us to secure
customers in Japan, China, South Korea
customer base helps to mitigate the impact of
cyclicality in any particular industry, whether
it is steel production, power generation,
cement or general manufacturing, while also
diversifying our revenue stream and reducing
risks.
Our approach to the Indonesian coal sector
stems from the regionalization of central
government authority beginning in 1999 that
culminated in the deregulation of mining
licenses in 2002. This advance gave sudden
rise to thousands of “potential miners” across
Indonesia and started a groundswell of
development activity and entrepreneurship at
both regional and provincial levels.
We are currently operating and producing
coal in four of our hubs – Berau, Kubar, Oku
and Muba. Muba was just commencing trial
production at the end of 2011. Our Papua hub
is expected to commence operations in the
years to come.
multiple assets in close proximity through
the utilization of shared infrastructure,
logistics and equipment, including coal-
processing facilities, haul roads and barge
and vessel loading ports. At the same time,
the geographical diversity of our production
areas helps to mitigate the impact of poor
weather or localized disruptions at one
concession on the performance of the
company as a whole.
Our acquisition, exploration and
development activities to-date have
14
-
Ketertarikan kami ke sektor batubara Indonesia
berawal dari pembagian wewenang pemerintah
pusat ke daerah yang dimulai pada tahun 1999
yang menghasilkan peraturan ijin pertambangan
di tahun 2002. Pemberian wewenang ini sontak
memunculkan ribuan “penambang potensial”
di seluruh Indonesia dan memulai gelombang
aktivitas pengembangan dan kewirausahaan
baik di tingkat regional dan provinsi.
Saat ini kami sedang beroperasi dan
memproduksi batubara di empat hub kami -
Berau, Kubar, Oku dan Muba di mana Muba
baru memulai masa persiapan produksi di akhir
2011. Hub Papua kami diharapkan dapat mulai
beroperasi pada tahun-tahun mendatang.
Kami melihat manfaat dari mengoperasikan
berbagai tambang yang berdekatan yang
memanfaatkan infrastruktur, logistik dan
peralatan, termasuk pengolahan batu bara
fasilitas, jalan angkut dan tongkang dan
pelabuhan kapal angkut secara bersama-
sama. Pada saat bersamaan, keragaman
untuk mengurangi dampak cuaca buruk atau
gangguan lokal di satu wilayah terhadap kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Kegiatan akuisisi, eksplorasi dan
pengembangan kami sampai saat ini telah
menghasilkan 16 wilayah pertambangan
yang terkoordinasi di sekitar 5 hub, untuk
mengembangkan dan memperoleh manfaat
sosial bersama. Masing-masing hub memiliki
geologi yang unik dengan target pasar yang
berbeda. Hub diciptakan sebagai titik penting
bagi wilayah operasi kami. Kelima hub tersebut
adalah:
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meliputi
area seluas hampir 15.000 hektar dan
memproduksi batubara termal utama untuk
pasar Asia Utara.
Kalimantan Timur memiliki 3 konsesi sekitar
15.000 hektar memproduksi batubara
metalurgi dan termal berkalori tinggi.
3 konsesi sebesar 23.840 hektar dan
memproduksi batubara berkalori rendah
(uap) untuk pembangkit listrik domestik, dan
fasilitas dan untuk pembangkit listrik di India
dan tempat lain, serta batubara metalurgi di
konsesi Anugrah Energi.
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan meliputi 5 konsesi dengan luas
lebih dari 41.000 hektar yang memproduksi
batubara termal baru untuk pembangkit listrik
generasi mendatang.
pengembangan, meliputi 2 konsesi sekitar
100.000 hektar.
resulted in a network of 16 concessions
that are coordinated around 5 hubs of
from economies of scale from shared
physical and social infrastructure. Each
hub possesses a unique geology and
targets a different market. The hubs have
been created as focal points for our initial
operating concessions. These 5 hubs are:
Berau Regency, East Kalimantan, covers
an area of nearly 15,000 hectares and
produces mainstream thermal coal for
North Asian markets.
Kalimantan maintains 3 concessions of
just under 15,000 hectares producing
metallurgical and high grade thermal
coal.
concessions totaling 23,840 hectares
and producing low-ranked (steam) coal
for domestic power plants, and facilities
and power plants in India and elsewhere,
as well as metallurgical coal in the
Anugrah Energi concession.
Banyuasin Regencies, South Sumatera
encompasses 5 concessions and more
than 41,000 hectares producing new
mainstream thermal coal for the next
generation of power plants.
covers 2 concessions totaling
approximately 100,000 hectares.
Our planned infrastructure development
in support of our 5 concessions around
the Muba Hub will provide an exceptional
opportunity for the company to unlock the
relatively untapped coal reserves of South
Sumatera. South Sumatera possesses
and reserves of any province in Indonesia,
estimated to be roughly 47 billion tons
and 9.5 billion tons, respectively. Much of
this untapped resource, however, is found
in inland areas lacking the necessary
roads and infrastructure to support coal
production.
In contrast, the technical execution
involved in our 5 concessions is relatively
straightforward. All are located in close
15
-
Pembangunan infrastruktur yang kami
rencanakan untuk mendukung 5 konsesi sekitar
Hub Muba akan memberikan kesempatan
luar biasa bagi perusahaan untuk membuka
cadangan batubara yang relatif belum
termanfaatkan di Sumatera Selatan. Sumatera
Selatan memiliki sumber daya dan cadangan
yang kemungkinan paling besar dari setiap
provinsi di Indonesia, diperkirakan masing-
masing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar
ton. Sebagian besar sumber daya ini belum
dimanfaatkan, ditemukan di daerah pedalaman
yang kurang sarana jalan dan infrastruktur yang
diperlukan untuk mendukung produksi batubara.
Sebaliknya, teknis pelaksanaan yang terlibat
dalam konsesi 5 kita relatif mudah. Semua
berada dalam jarak berdekatan di dataran rata,
dengan rasio pengupasan rendah dan cadangan
besar. Kami juga telah mendapatkan ijin yang
diperlukan untuk membangun jalan angkut 137
km dari Hub Muba ke fasilitas pelabuhan khusus
di Sungai Lalan, dan berharap ini akan selesai
pada paruh pertama 2013.
Selain upaya ini, kami berharap dapat terus
menemukan sumber daya tambahan di areal
sekitar semua hub kami yang ada dalam rangka
untuk lebih memanfaatkan infrastruktur dan
manfaat dari investasi sosial yang telah kami
bangun dalam hubungan dengan masyarakat
setempat dan juga dengan instansi setempat
dan regional. Proses ini sangat tergantung pada
kemampuan manajemen dan tim produksi kami.
Kami berharap untuk mewujudkan pertumbuhan
di masing-masing hub kami tidak hanya melalui
melalui program akuisisi aset berkelanjutan.
Pandangan kami adalah bahwa peluang
untuk mempercepat produksi di hub tetap
besar dengan sejumlah besar konsesi masih
belum berkembang, dan hanya dibatasi oleh
ketersediaan sumber daya manajerial, teknis dan
keuangan yang memadai.
Setiap akuisisi konsesi akan terus diselaraskan
dengan strategi kami untuk mengembangkan
produk batubara yang beragam di beberapa
pasar untuk menjaga terhadap siklus naik
turun yang tidak dapat dihindari, yang mana ini
adalah yang ketiga kalinya sejak 2003. Kami
terus mencari peluang untuk mengembangkan
tambang hub tambahan, serta mencari aset skala
yang lebih besar lain di Indonesia, termasuk di
Kalimantan Timur.
Kami berharap untuk memaksimalkan nilai
tambah dengan mempertahankan fokus kami
pada keahlian dan keunggulan komparatif kami.
Pasar Kami
Keseluruhan tambang kami memproduksi
berbagai batubara termal berkalori rendah
sampai tinggi serta batubara metalurgi untuk
ratios and large reserves. We have also
received the approvals necessary to
construct a 137 km haul road from the Muba
Hub to a dedicated port facility on the Lalan
River, and expect this to be completed by
In addition to this effort, we expect to
continue to discover additional resources
within the areas surrounding all of our
existing hubs in order to further capitalize on
investments we have already made in our
relations with local communities and local
and regional administrations. This process
will depend critically upon the strength of our
local management and production teams.
We expect to realize growth at each of our
additional resources, but also through our
on-going asset acquisition program. Our
view is that the opportunities to accelerate
hub production remain vast with large
numbers of concessions still undeveloped,
and the pace limited only by the availability
of the appropriate managerial, technical and
Each acquisition of a concession will continue
to align with our strategy to develop a broad
base of products across multiple markets
to cushion against the inevitable boom and
bust cycles, of which we are in the third since
2003. We continue to look for opportunities
to develop additional mine hubs, as well as
looking for larger scale assets elsewhere in
Indonesia, including in East Kalimantan.
We expect to maximize our value added by
maintaining our focus on our areas of greatest
expertise and comparative advantage.
Our Markets
Our aggregation of mines produces a range
as well as metallurgical coal to cater to
the various needs of our end users. While
customers in Japan and Europe typically
require high value thermal coal, customers
in China, Korea and Taiwan often specify
plants in India, Indonesia and Thailand, on
16
-
memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir
kami. Sementara pelanggan di Jepang dan
Eropa biasanya membutuhkan batubara termal
bernilai tinggi, pelanggan di Cina, Korea dan
Taiwan sering meminta kalori menengah sampai
tinggi. Pembangkit listrik yang terbaru di India,
Indonesia dan Thailand, di sisi lain, semakin
memanfaatkan batubara termal berkalori rendah.
Portofolio produk batubara kami yang beragam
menjamin adanya pelanggan di Jepang, Cina,
Korea Selatan dan Indonesia. Kami merasa
membantu kami untuk mengurangi dampak dari
siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi
baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur
pendapatan dan mengurangi risiko makro
ekonomi nasional dan daerah.
Dalam rangka membangun sebuah nama
yang kuat di pasar luar negeri, secara historis
kami telah bermitra dengan Noble Resources,
yang telah menjadi pembeli utama dan agen
pemasaran untuk produksi batubara kami. Noble
adalah pemimpin pasar dalam mengelola rantai
pasokan global untuk bahan baku strategis,
dan telah sangat berperan dalam membantu
membangun reputasi yang handal di Korea
Selatan, Cina, Hong Kong dan Jepang sebagai
produsen batubara termal dan metalurgi. Kami
akan terus bekerja dalam kerjasama erat dengan
Noble di pasar ini dan lainnya, termasuk Vietnam,
Thailand dan India, sementara juga memperkuat
keberadaan kami secara langsung dengan
pelanggan yang terpilih.
Di dalam negeri, cadangan batubara sangat
cocok untuk memasok pembangkit listrik di
Sumatera dan Jawa Barat baik secara kualitas
dan perspektif logistik. Produksi batubara
metalurgi kami berkembang juga mendukung
pertumbuhan produksi baja Indonesia dengan
pengenalan teknologi tanur tiup baru dalam
waktu dekat. Anak perusahaan kami, Hanson
Energy, telah memenangkan tender pasokan
jangka panjang untuk memasok 3,08 juta ton per
tahun batubara termal berkalori rendah ke pasar
domestik selama 20 tahun ke depan.
Tantangan dalam Sumber Daya Manusia
Kami memulai Atlas Resources pada tahun 2007
dengan 50 karyawan, dan telah berkembang
hingga hampir 900 orang selama lima tahun
terakhir. Sejalan dengan pertumbuhan ini, kami
akan terus menumbuhkan gaya manajemen
terbuka dan saling mendukung, yang awalnya
hanya ada tiga Direktur namun kini diturunkan
ke struktur organisasi yang lebih rendah
melalui level General Manager dan seterusnya,
menanamkan budaya organisasi dan nilai-nilai
pada personil baru kami.
Kami menjaga agar organisasi kami
mempertahankan gaya komunikasi sangat
terbuka - dengan diskusi dan tukar pendapat
the other hand, increasingly utilize low value
thermal coal.
products has already enabled us to secure
customers in Japan, China, South Korea
customer base helps to mitigate the impact of
cyclicality in any particular industry, whether
it is steel production, power generation,
cement or general manufacturing, while also
diversifying our revenue stream and reducing
risks.
In order to establish a strong name in
overseas markets, we have historically
partnered with Noble Resources, which has
served as the primary off-taker and marketing
agent for our coal production. Noble is a
market leader in managing the global supply
chain for strategic raw materials, and has
been instrumental in helping us to establish
a reliable reputation in South Korea, China,
Hong Kong and Japan as a producer of
thermal and metallurgical coal. We will
continue to work in close collaboration with
Noble in these and other markets, including
Vietnam, Thailand and India, while also
strengthening our direct presence with
selected customers.
Domestically, our coal reserves are well
positioned to supply power plants in Sumatra
and Western Java from both a quality
and logistics perspective. Our growing
metallurgical coal output is also a contender
to support the growth in Indonesia’s steel
output with the introduction of new blast
furnace technology in the near future. Our
subsidiary, Hanson Energy, has already
secured a long-term off-take tender to supply
3.08 mtpa of low rank thermal coal into the
domestic market for the next 20 years.
Human Resource Challenges
We started Atlas Resources in 2007 with
50 staff, and have grown to nearly 900 staff
we have continued to foster an open and
supportive management style, which initially
served just the three original Directors but has
now cascaded down the organization through
17
-
di tingkat General Manager ke bawah. Kami
mendorong lapisan kedua dari manajemen untuk
berpikir “di luar kotak” dan mengekspresikan
pandangan mereka. Tujuan kami adalah agar
karyawan kami merasa nyaman mengekspresikan
pendapat dari aspek teknis, sosial dan lainnya,
termasuk potensi dari suatu proyek tertentu.
Oleh karena kebanyakan konsesi dikuasai
secara perorangan atau oleh perusahaan kecil,
kami terus menumbuhkembangkan semangat
kewirausahaan di internal kami. Kebutuhan untuk
memberdayakan manajemen untuk lingkungan
baru ini adalah mendorong proses transformasi
sumber daya manusia secara penuh untuk
memastikan bahwa kami menginternalisasi
budaya yang tepat, nilai-nilai yang benar dan
keyakinan yang benar.
Sebagai bagian dari proses ini, kami membentuk
program manajemen bakat dan program
pengembangan manajemen, yang akan
mencakup pelatihan di luar negeri untuk personil
kunci, untuk memastikan bahwa manajemen
senior masa depan kami memperoleh
keterampilan yang diperlukan dan perspektif
hari ini untuk membawa perusahaan ke depan.
Seiring dengan hal ini adalah mandat untuk
memastikan bahwa manfaat yang kita peroleh
dari inisiatif individu dibagi melalui perusahaan.
Pengalaman kami telah menunjukkan bahwa
operasi pertambangan berskala lebih kecil lebih
intensif dari segi manajemen dibandingkan
dengan yang berskala besar. Karena kami akan
terus mengembangkan sistem hub kami dan
berpotensi menambah hub baru, tuntutan pada
manajemen di seluruh operasi kami dan kegiatan
pendukung akan tumbuh, dan kami melihat
tanggung jawab kami untuk mempersiapkan
generasi-generasi manajerial masa depan untuk
memenuhi kebutuhan khusus dan penentu
keberhasilan melalui proyek pertambangan skala
kecil sampai skala besar.
Menatap ke Depan
Sejak 2007, Perseroan telah sangat cepat
membuat rekam jejak yang terbukti dalam
pengembangan beberapa proyek di beberapa
teknis dan pemahaman yang sangat mendalam
tentang lingkungan operasi kami telah
memampukan kami untuk benar-benar menilai
lahan yang masih hijau, dan menentukan potensi
sebuah proyek untuk dapat berhasil pada tahap
pra-akuisisi dengan tingkat kayakinan yang
tinggi.
Pada saat yang sama, kami telah menunjukkan
kemampuan kami untuk menjadi mitra usaha
yang baik - dengan pemilik konsesi lokal
yang sering tidak pernah mengembangkan,
mengoperasikan atau terlibat dalam tambang,
dengan masyarakat di mana kami beroperasi
dan dari mana kita mendapatkan banyak
karyawan kami; dan dengan pemimpin industri
tingkat dunia seperti Noble Resources di bidang
the General Manager level and beyond,
instilling the organization’s culture and values
in our new people.
We insist that our organization maintain an
extremely open communication style – with
frequent discussion and brainstorming at
the General Manager level and below. We
are keen to embolden our second layer of
management to think “outside the box” and
express their views. Our goal is for our people
to feel comfortable expressing technical,
social and other views, including whether a
particular project has any potential.
As most concessions are owned privately
or by small companies, we are continually
seeking to foster an entrepreneurial spirit
internally. Our need to empower management
for this new environment is driving a full
human resource transformation process in
order to ensure that we internalize the right
culture, right values and right beliefs.
As a part of this process, we are establishing
a talent management program and a
management development program,
which will include offshore training for key
personnel, to ensure that our future senior
management is acquiring the necessary skills
and perspectives today to carry the company
forward. Along with this is a mandate to
Our experience has shown that smaller-
scale mining operations are much more
management intensive than large-scale
operations. As we will continue to develop
our hub system and potentially add new hubs,
the demands on management across our
operations and supporting activities will grow,
and we see our responsibility as preparing
successive generations of managers for the
of small-scale through to large-scale mining
projects.
Looking Ahead
Since 2007, the Company has very quickly
established a proven track record in the
development of several projects across
several different geographical areas.
18
-
perdagangan, logistik dan sumber daya. Pintu
kami terbuka untuk bermitra dengan siapa
saja dari satu spektrum ke yang lain, dan kami
menjaga hubungan yang kuat dengan mitra
minoritas di enam proyek kami. Kami tidak
melihat kemitraan sebagai penghambat bagi
keberhasilan kami tetapi lebih sebagai ciri khas
secara umum.
Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami
telah mempersiapkan fondasi yang kuat bagi
perusahaan untuk terlibat dalam proyek - proyek
berskala besar. Kami telah memperkuat modal
keuangan kami melalui peningkatan dana
ekuitas, dan pada saat yang sama memperkuat
manajemen kami melalui program pembaharuan
sumber daya manusia. Dalam tempo beberapa
tahun ke depan, kami akan fokus pada
pengerjaan pengembangan Muba, dan juga tiga
P- Performance (Hasil Kinerja), Production (Hasil
Produksi) dan Productivity (Daya Produksi).
Dengan selesainya IPO, kami mempunyai awal
yang kuat, dan kami siap untuk mewujudkan
rencana kami menjadi kenyataan.
Masa depan Atlas Resources akan memberikan
cadangan dan sumber daya yang terus
berkembang, pertumbuhan produksi yang kuat,
kelompok manajemen yang lebih mapan dan
penciptaan nilai. Semua ini akan terjadi dalam
konteks apa yang telah kami capai - dengan
berfokus pada pengembangan, membuktikan
cadangan dan pelaksanaan proyek. Inilah
kebanggaan kami.
Atas nama Dewan Direksi
PT Atlas Resources Tbk.
Presiden Direktur,
Andre Abdi
understanding of our operating environment
has enabled us to thoroughly assess green-
potential for a project to succeed at the
pre-acquisition stage with a high degree
demonstrated our ability to be a good
business partner - with local concession
owners who have often never developed,
operated or been involved in a mine; with
the communities in which we operate and
from which we draw our many employees;
and with world-class industry leaders such
as Noble Resources in trading, logistics and
resources. Our door is open to partnering with
participants from one end of the spectrum to
the other, and we maintain strong relationships
with minority partners in six of our projects.
We don’t see partnerships as an impediment
characteristic of our approach and a general
company philosophy.
In this past year, we have been preparing a
large-scale development projects. We have
strengthened our capital position through
our equity fund-raising, whilst at the same
time strengthening our management via our
human resources transformation program.
Over the next few years, we will be focused
on the execution of the Muba development,
as well as the Three P’s - Performance,
Production and Productivity. With the
completion of our IPO, we have a strong start,
and are well on the way to delivering on our
plan.
The future of Atlas Resources will bring
expanding reserves and resources, robust
production growth, a deeper management
pool and value creation. All of this will
take place within the context of how we’ve
managed to get here - by focusing on
development, proving reserves and project
execution. This is what we pride ourselves on.
On behalf of the Board of Directors of
PT Atlas Resources Tbk.
President Director,
Andre Abdi
19
-
Kinerja keuangan tahun 2011 meningkat
sebelumnya. Total pendapatan
mencapai Rp799.3 Miliar naik sebesar
34,7% dari tahun 2010. Pertumbuhan
pendapatan ini didorong terutama oleh
kenaikan sebesar 74,5% pada harga
jual rata-rata kami menjadi USD75.87
per ton, karena penjualan batubara
kalori tinggi dan batubara metalurgi
yang memberikan kontribusi 17,3% dari
total volume dengan rata rata harga jual
sebesar USD116.91/ton. Selebihnya
adalah kontribusi dari penjualan Atlas
5300 dengan 951.200 ton dengan harga
USD67.26/ton.
Hasil ini mencerminkan kekuatan dan
di mana kinerja keuangan secara
keseluruhan tidak semata-mata
didorong oleh volume penjualan yang
meningkat, tetapi dengan alokasi
sumber daya manajemen dan produksi
di wilayah pertambangan kami dalam
menanggapi peluang dan kondisi pasar
yang terjadi.
Beban pokok pendapatan meningkat
hanya 14,8%, sehingga marjin laba
kotor kami meningkat hampir dua kali
lipat menjadi 26,5%. Demikian pula,
EBITDA dan margin laba usaha lebih
dari dua kali lipat, masing-masing
menjadi 20,6% dan 12,9%, sedangkan
jumlah pendapatan komprehensif kami
mencapai Rp27.1 miliar atau 103,4%
lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Perubahan di pos neraca sebagian
besar merupakan akibat dari
keberhasilan Penawaran Umum kami
di bulan November tahun 2011, yang
meningkatkan Ekuitas dan Kas dan
setara Kas, namun memiliki dampak
negatif pada laba bersih per saham,
yang turun menjadi Rp17 dari Rp22 di
tahun 2010.
Pengeluaran barang modal kami
meningkat sebesar 56,7% di tahun
2011, menjadi Rp119 miliar, sejalan
dengan program eksplorasi, akuisisi
dan pengembangan aset secara
keseluruhan. Sebagian besar kegiatan
ini difokuskan pada Hub Muba pada
tahun 2011.
Per akhir tahun lalu rasio hutang bersih
terhadap ekuitas sebesar 0,15, dan
rasio hutang bersih terhadap EBITDA
sebesar 1,31.
KAJIAN IKHTISAR KEUANGAN
Review of Selected Financial Highlights
Our financial performance in 2011 was
significantly improved over the previous
year. Total revenues of Rp.799.3 billion
were 34.7% higher than in 2010. This
revenue growth was driven primarily
by an increase of 74.5% in our average
selling price (ASP) to USD75.87 per
ton, as the establishment of sales of our
high-CV and met coal brands contributed
17.3% of our total volume at a blended
average selling price of USD116.91/ton.
Atlas 5300 contributed the remaining
sales for the year with 951.2 thousand
tons at an ASP of USD67.26/ton.
These results are a reflection of the
strength and flexibility of the Atlas
business model, where the overall
financial performance is not solely
driven by increasing sales volumes, but
by the allocation of our management
and production resources across our
concessions in response to the prevailing
market opportunities and conditions.
The total cost of revenue increased
by just 14.8%, resulting in our gross
profit margin nearly doubling to 26.5%.
Similarly, our EBITDA and operating profit
margins more than doubled, to 20.6%
and 12.9% respectively, while our total
comprehensive income of Rp27.1 billion
was 103.4% higher than the previous
year.
Changes in our balance sheet are largely
a reflection of the successful completion
of our Public Offering in November
of 2011, driving large increases in
Shareholders’ Equity and Cash while,
conversely, having a negative impact on
our reported earnings per share, which
declined to Rp17 from Rp22 in 2010.
Our capital expenditures expanded
by 56.7% in 2011, to Rp.119 billion, in
keeping pace with our overall programs
for exploration, acquisition and asset
development. A significant portion of
this activity focused on the Muba Hub in
2011.
We ended the year with a net debt to
equity ratio of 0.15, and a net debt to
EBITDA ratio of 1.31.
20
-
NERACA BALANCE SHEET
Jumlah Aset 2.301.384 540.070 326,1% Total Assets
Jumlah Liabilitas 911.451 320.152 184,7% Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.389.933 219.918 532,0% Shareholders' Equity
Utang dengan Bunga 574.254 83.422 588,4% Interest Bearing Debt
Kas dan Setara Kas 359.163 5.867 6021,8% Cash & Cash Equivalents
Utang Bersih 215.091 77.555 177,3% Net Debt
ARUS KAS CASH FLOW
Belanja Modal 118.975 75.929 56,7% Capital Expenditures
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
(170.640) 79.143 -315,6%Cash (Used in) Provided from
Operations
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
(905.635) (218.564) 314,4% Cash Used in Investment Activity
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.429.571 143.888 893,5%Cash Provided from
Financing Activity
RASIO RATIOS
Net Debt to Equity (x) 0,15 0,35 -56,1% Net Debt to Equity (x)
Net Debt to EBITDA (x) 1,31 1,60 -18,2% Net Debt to EBITDA (x)
Free Cash Flow (EBITDA - Capex) 42.454 (27.345) -255,3% Free Cash Flow (EBITDA - Capex)
Cash from Operations to Capex (x) (1,43) 1,04 -237,5% Cash from Operations to Capex (x)
(dalam jutaan IDR, kecuali dinyatakan lain)(IDR millions, unless otherwise stated)
P&L KETERANGAN
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba (rugi) Usaha
Operating Margin
EBITDA
EBITDA Margin
Beban Pajak
Jumlah Pendapatan Komprehensif
Margin Bersih
Laba per Saham (EPS) dalam Rp
P&L DESCRIPTION
Total Revenue
Total Cost of Revenue
Operating Expenses
Operating Income (Loss)
Operating Margin
EBITDA
EBITDA Margin
Income Tax
Total Comprehensive Income (Loss)
Net Margin
Earnings Per Share (EPS) in IDR
2011
799.315
587.146
212.169
26,54%
108.893
103.276
12,92%
161.429
20,61%
17.372
27.089
3,39%
17
2010
593.218
511.544
81.674
13,77%
55.298
26.376
4,45%
48.584
8,19%
7.951
13.320
2,25%
22
CHANGE
34,7%
14,8%
159,8%
92,7%
96,9%
291,6%
190,3%
232,3%
151,6%
118,5%
103,4%
50,9%
-22.7%
21
-
Kami memproduksi 1,21 juta ton
batubara di 2011. Meskipun terjadi
sedikit penurunan sebesar 3,3% dari
tahun sebelumnya, pada akhir tahun
kami telah berhasil memulai operasi
di empat hub kami, dan memperluas
portofolio kami meliputi batubara yang
bernilai lebih tinggi dan lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk Atlas 5300, yang dihasilkan
dari Hub Berau terus menjadi produk
utama kami, dan memberikan
kontribusi 78,7% dari total volume
produksi. Hub Kubar secara
keseluruhan menghasilkan 15,1%
produksi batubara kalori tinggi yaitu
Atlas 6000 dan batubara metalurgi
Atlas Met9, sementara Hub Oku
memberikan kontribusi 5,7% dengan
Atlas 3600. Produksi awal di Muba
hub di bulan Desember menghasilkan
5.043 ton Atlas 4200, atau 0,4% dari
total produksi.
Kontribusi dari hub Kubar yang
terus berkembang, dengan nisbah
pengupasan 31,8, memberikan
peningkatan sebesar 47,9% pada
rata-rata nisbah pengupasan sebesar
11,46 dari 7,75 pada tahun 2010.
Hal ini tercermin dari peningkatan
45,8% pada lapisan penutup yang
dipindahkan sebanyak 14,15 juta
bcm pada tahun 2011. Biaya kas
produksi rata-rata per ton naik menjadi
USD47.38 untuk tahun ini, naik 40,0%
dari 2010.
Jumlah produksi dan penjualan
kami di tahun lalu mencerminkan
hasil dari Hub Kubar dan Hub Oku
setelah akuisisi keduanya di bulan
Maret 2011. Sebelumnya kami sudah
menjadi operator untuk konsesi di
Hub Kubar sejak Juli 2010, dan di
hub Oku dari Januari 2011. Batubara
yang diproduksi dari konsesi tersebut
selama periode sebelum diakuisisi
secara hukum oleh kami akan
menambah total produksi Perseroan
menjadi 1.316.791 ton pada tahun
2010 dan 1.278.856 ton pada tahun
2011.
Review of Selected Operating Highlights
We produced a total of 1.21 million
tons of coal in 2011. While this was a
slight drop of 3.3% from the previous
year, by year-end we had successfully
initiated operations in four of our hubs,
and broadened our portfolio to include
a range of both higher and lower value
products than in the previous year.
Our Atlas 5300 brand, coming out of the
Berau Hub continued to be our primary
product, and contributed 78.7% of total
production volume. The Kubar Hub
generated 15.1% of aggregate volume
with contributions of our high-CV Atlas
6000 brand and Atlas Met9 metallurgical
coal, while our Oku Hub contributed 5.7%
with Atlas 3600. The initiation of trial
production in our Muba hub in December
yielded 5,043 tons of Atlas 4200, or 0.4%
of the total.
The growing contributions from our Kubar
hub, with a strip ratio of 31.8, resulted in
a 47.9% increase in our blended average
strip ratio to 11.46 from 7.75 in 2010. This
was echoed in the 45.8% increase in
overburden (OB) removed to 14.15 million
bcm in 2011. Our resulting average cash
cost per ton rose to USD47.38 for the year,
or an increase of 40.0% from 2010.
Our production and sales numbers for
Kubar and Oku hubs subsequent to their
acquisitions in March 2011. We had,
however, previously been the operator
for the concessions in the Kubar hub
commencing from July 2010, and in the
Oku hub from January 2011. The coal
produced during those periods prior to
our formal acquisition of the concessions
would have elevated the company’s total
production to 1,316,791 tons in 2010 and
1,278,856 tons in 2011.
KAJIAN IKHTISAR OPERASI
22
-
HUB BERAU KUBAR* MUBA** OKU*TOTALPRODUK
Produksi (ton) Production 952.774 183.243 5.043 69.275 1.210.334
% dari Total % of Total
78,7% 15,1% 0,4% 5,7% 100,0%
OB (bcm) 7.603.436 5.827.551 307.029 *** 412.155 14.150.166
Nisbah Pengupasan Strip Ratio
7,98 31,80 6,30 5,94 11,46
Biaya Kas (USD/ton) Cash Cost#
44,00 79,86 - 7,91 47,38
Volume Penjualan (ton)Sales Volume
951.206 199.501 - - 1.150.707
% dari Total % of Total
82,7% 17,3% - - 100,0%
Jumlah Pendapatan (USD) Sales Amount #
63.979.185 23.323.849 - - 87.303.034
% dari Total % of Total
73,3% 26,7% - - 100,0%
Harga Jual rata-rata (USD/ton) Av. Selling Price #
67,26 116,91 - - 75,87
* Data produksi dan penjualan hanya mencerminkan kegiatan setelah akuisisi oleh Atlas di Maret 2011
** Data produksi untuk 1 bulan operasi di tahun 2011 Production data incorporates 1 month of operation in FY 2011
*** Data OB termasuk 275.253 bcm yang dikupas pada pembukaan awal tambang OB data includes 275,253 bcm of pre-strip removed prior to the commencement of mining
RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2011
RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2010
Hub Berau KUBAR* MUBA** OKU*TOTAL
PRODUK
Produksi (ton) / Production 1.252.267 - - - 1.252.267
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
OB (bcm) 9.708.130 - - - 9.708.130
Nisbah Pengupasan / Strip Ratio
7,75 - - - 7,75
Biaya Kas (USD/ton) / Cash Cosh #
33,83 - - - 33,83
Volume Penjualan (ton) / Sales Volume
1.429.530 - - - 1.429.530
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
Jumlah Pendapatan (USD) / Sales Amount #
62.168.724 - - - 62.168.724
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
Harga Jual rata-rata (USD/ton) / Av. Selling Price #
43,49 - - - 43,49
# Konversi USD menggunakan asumsi kurs Rp 9.068# All USD conversions assume an exchange rate of Rp9,068
23
-
Muba Overview
HUB MUBA
Hub Muba kami terdiri dari lima
konsesi pertambangan milik Gorby
Putra Utama, Gorby Energi, Gorby
Global Energi, Banyan Koalindo
Lestari dan Cipta Wanadana. Konsesi
ini memberikan kami peluang yang
sangat besar untuk mengambil dan
mengangkut cadangan batubara
yang belum termanfaatkan di
Sumatera Selatan dengan biaya
yang relatif rendah, karena lokasi
yang strategis di daerah Musi Rawas
Sumatera Selatan.
Masing-masing dari lima wilayah
konsesi di Hub Muba diharapkan
untuk menghasilkan batubara kalori
rendah yang saat ini telah terlihat
adanya peningkatan permintaan di
dalam negeri dan di kawasan lain
dengan pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi. Sejumlah negara dalam
kawasan tersebut telah memiliki
konfirmasi rencana untuk merancang
daya kapasitas pembangkit tambahan
dengan memanfaatkan batubara
thermal 3,800-4,300 kkal / kg (gar),
dengan India dan Cina sebagai pasar
menampilkan potensi pertumbuhan
terbesar.
Pembangunan infrastruktur kami di
Hub Muba yang terus berjalan akan
memungkinkan kami untuk secara
cepat meningkatkan produksi batubara
untuk memenuhi permintaan ini,
dengan kapasitas hub desain target
mencapai 9,25 juta ton per tahun di
tahun 2015.
concessions held by Gorby Putra Utama,
Gorby Energy, Gorby Global Energi,
Banyan Koalindo Lestari and Cipta
Wanadana. These concessions present
and transport the untapped coal reserves
of South Sumatra at a relatively low cost,
due to their strategic location in the Musi
Rawas region of South Sumatra.
Muba Hub is expected to produce a low
rank coal that has already seen increasing
demand both domestically and in other
high-growth economies in the region. A
number of countries in the region have
power generation capacity based on
utilizing 3,800-4,300 kcal/kg (gar) thermal
coal, with India and China as the markets
displaying the greatest growth potential.
Our on-going infrastructure development
in the Muba Hub will enable us to rapidly
increase coal production to meet this
demand, with our targeted design
capacity of the Hub reaching 9.25 million
tons per annum in 2015.
The planned infrastructure development
for the Muba Hub includes the following:
mines in the Muba Hub to the port;
plant (CPP)
8,000 DWT barges
with capacity of 600,000 tons
24
-
Rencana pengembangan infrastruktur
untuk Hub Muba meliputi:
dari tambang di Hub Muba ke
pelabuhan
jam (CPP)
tongkang sebesar 8.000 DWT
batubara dengan kapasitas untuk
600.000 ton
pembangkit listrik tenaga uap,
kantor dan bengkel, kamp
untuk akomodasi yang dapat
menampung 150 orang dan fasilitas
penyimpanan bahan bakar
termasuk ROM, kantor dan bengkel,
kamp untuk akomodasi yang dapat
menampung 400 orang dan jalur
udara;
Sementara kami berharap untuk
menyelesaikan pembangunan ini pada
tahun 2014, produksi awal batu bara
di wilayah konsesi Gorby Putra Utama
telah dimulai pada kuartal keempat
tahun 2011. Batubara yang diproduksi
di konsesi ini awalnya akan diangkut
menggunakan infrastruktur yang
sudah ada yang telah ditingkatkan
pendayagunaanya di wilayah tersebut.
Kami telah memperoleh semua ijin
dari pemilik daerah kehutanan yang
diperlukan untuk membangun Jalan
Angkut 2 sesuai rencana. Ini akan
menjadi jalan angkut tahan segala
cuaca sepanjang 137-kilometer yang
dikhususkan untuk mengangkut
semua batubara dari Hub Muba ke
terminal batubara sungai milik sendiri,
dan akan memungkinkan kita untuk
menggunakan truk 120-ton.
coal-fired power plant, offices
and workshops, a 150-person
accommodation camp and fuel
storage facilities
offices and workshops, 400-person
accommodation camp and with a
planned airstrip;
While we expect to complete this
development by 2014, trial coal
production at the Gorby Putra Utama
concession area has already commenced
as of the fourth quarter of 2011. The coal
produced at this concession will initially
be transported using the upgraded
existing infrastructure in the region.
We have obtained all necessary forestry-
owner approvals to construct our planned
Haul Road 2. This will be a dedicated
137-kilometer all weather coal haul road
from the Muba Hub to our own river coal
terminal, and will allow us to use 120-ton
coal hauling trucks.
While the construction of Haul Road 2
is underway, we will be accessing Haul
Road 1 to transport coal to the Lalan river
terminal. This road will allow for the use
of 30-ton trucks and is currently being
upgraded, with completion expected by
mid-2012.
Sementara konstruksi Jalan Angkut
2 sedang berjalan, kita akan
menggunakan Jalan Angkut 1 untuk
mengangkut batubara ke terminal
sungai Lalan. Jalan ini memungkinkan
untuk penggunaan truk 30-ton dan
saat ini sedang ditingkatkan, yang
diharapkan selesai pada pertengahan
2012.
25
-
Human Resource Transformation
TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Atlas Resources telah mengalami
periode pertumbuhan dramatis baik
dari ruang lingkup maupun skala
operasi sejak tahun 2008. Kami telah
memperluas konsesi kami dari hanya 7
sampai 16 di tahun 2011, dan produksi
kita dari satu tambang menjadi empat
dalam rentang waktu yang sama.
tingkat aktivitas yang terus tumbuh,
kompleksitas pengelolaan sumber
daya manusia ikut meningkat juga.
Kami mempekerjakan karyawan hanya
sebanyak 259 orang pada tahun 2008,
dan jumlah ini telah berkembang
menjadi 376 pada akhir 2010. Per akhir
2011, jumlah karyawan kami menjadi
878, dan rencana kami ke depan
membutuhkan penambahan jumlah
Seperti telah kami sampaikan di bagian
lain, operasi pertambangan berskala
kecil cenderung lebih manajemen-
intensif daripada skala besar proyek,
dan kami bertekad untuk menjadi
proaktif dalam menangani kebutuhan
organisasi kami untuk karyawan teknis
dan manajerial yang berbakat di semua
tingkat saat ini dan masa depan. Kami
ikut memikirkan untuk membangun
program suksesi manajemen yang
komprehensif untuk memastikan
kelanjutan dari pengembangan bisnis
dan pelaksanaan strategi kami apabila
personil utama kami saat ini sudah
tidak ada.
Dengan pertimbangan ini, di tahun
2011 kami mulai bekerja dengan
SRW & Co untuk menyusun program
jangka panjang Transformasi Sumber
Daya Manusia yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja usaha
kami melalui program yang lebih
terstruktur dalam mengelola dan
mengembangkan karyawan. Kami
melihat ini sebagai langkah kunci
dalam memenuhi aspirasi banyak
karyawan kami, 80% di antaranya lebih
muda dari 40, untuk berkarir jangka
panjang di Atlas.
Proyek ini bertujuan untuk
mengembangkan organisasi SDM
menerapkan program terintegrasi untuk
membantu mendorong munculnya
manajer dan pemimpin yang mampu
dan produktif.
Tim proyek ini menangani kebutuhan
manusia organisasi sumber daya
secara keseluruhan, dengan unsur-
unsur utama meliputi:
Atlas Resources has undergone a period
of dramatic growth in both the scope and
scale of our operations since 2008. We
have expanded our concessions from
just 7 to 16 by 2011, and our production
from a single site to four in the same
timeframe.
As our geographic reach and level of
activity continue to grow, the complexity
of managing our human resources
increases as well. We maintained a
staffing level of just 259 people in 2008,
and this had expanded to 376 by the end
of 2010. As 2011 ended, our employees
numbered 878, and our plans call for
significant additional growth still to come.
As we have mentioned elsewhere, small-
scale mining operations tend to be more
management-intensive than larger-scale
projects, and we are determined to be
proactive in addressing the current and
future needs of our organization for
talented technical and managerial staff
at all levels. We are equally concerned
with establishing a comprehensive
succession management program to
ensure continuity in the development of
our business and implementation of our
strategy in the absence of our current
key personnel.
In light of this background, in 2011 we
began to work with SRW & Co. on a long-
term Human Resource Transformation
program aiming to improve our business
performance through a more structured
program of managing and developing
our people. We see this as a key step
in meeting the aspirations of our many
employees, 80% of whom are younger
than 40, for long-term careers with Atlas.
The project aims to develop a more
efficient HR organization, which will be
able to implement integrated programs
to help foster the emergence of capable
and productive managers and leaders.
The project team is addressing the full
spectrum of the organization’s human
resource needs, with the major elements
to include:
description and reporting map
service delivery model
models and assessments linked to job
profiles
systems allied to a grading structure
that reflects both the organization
structure and career progression
determination of strategy-linked KPIs
for top 3 levels of management
including salary and other fixed
cash components tied to job grades
and competency, with a bonus
26
-
DISTRIBUSI KARYAWAN
Employee Distribution
Operations
BOD
Finance & Accounting
Marketing
Asset Development
Support Services
Others
580(66%)
5 (1%)17 (2%)
198 (23%)
71 (8%)
3 (0%)
2 (0%)
tugas dan struktur pelaporan
dan pola pemberian pelayanan
pekerjaan
kompetensi yang digabungkan
dengan struktur pemeringkatan
yang mencerminkan struktur
organisasi dan perkembangan karir
penetapan indikator kinerja penting
(KPI) yang dikaitkan dengan
strategi untuk 3 level teratas dari
manajemen.
termasuk gaji dan komponen kas
lainnya yang dikaitkan dengan
peringkat kerja dan kompetensi,
dengan skema bonus yang
dikaitkan dengan kinerja perusahaan
secara keseluruhan
perencanaan, akuisisi,
pengembangan dan evaluasi bakat.
kompetensi yang memberikan
beragam jenjang karir untuk
dalam mengembangkan karir mereka
kompetensi, dengan modul pelatihan,
kursus dan silabus yang jelas.
Semua elemen ini akan didukung oleh
kebijakan sumber daya manusia yang
baku, Buku Pegangan Karyawan yang
merinci ketentuan ketenagakerjaan baik
dari segi internal maupun pemerintah
serta garis besar petunjuk otoritas untuk
mengambil keputusan besar.
Pada saat program transformasi
mendekati penyelesaian, kami berharap
Atlas akan lebih siap untuk menarik
karyawan terampil yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan kami hari ini, dan
memberikan peluang untuk berkembang
dan sepenuhnya mempersiapkan mereka
untuk kebutuhan kami di tahun-tahun
mendatang.
scheme linked to overall company
performance
planning, acquisition, development
and evaluation
development system which
incorporates multiple career tracks to
provide employees with flexibility in
developing their careers
with defined training modules, courses
and syllabi
All of these elements will be underpinned
by formalized human resource policies,
an Employee Handbook detailing both
internal and government employment
requirements and a Manual of authority to
cover major decision areas.
Once this transformation program nears
completion, we expect Atlas to be better
positioned to attract appropriately skilled
staff for our needs today, and provide
development opportunities to fully
prepare them for our needs in the years
to come.
27
-
J A J A R A N D I R E K S I
ANDRE ABDIPresiden Direktur
Hans J. KaschullWakil Presiden Direktur
Andre memperoleh gelar MBA dari
New York University sebelum memulai
karir di Citibank, NA, dan Citicorp
Venture Capital dengan pengalaman
lebih dari 17 tahun. Selama dekade
terakhir, Andre telah melakukan
pengembangan bisnis sebagai investor
swasta di berbagai sektor mulai dari
pengembangan kehutanan sampai
bidang ritel makanan serta distribusi,
pengembangan properti dan asuransi
umum.
Hans lulus sebagai Insinyur
Pertambangan di West Australia School
of Mines, dan telah bekerja lebih dari
33 tahun di industri pertambangan di
Australia dan Indonesia. Kemampuan
serta pengalamannya meliputi proyek
pengembangan baru, eksplorasi dan
operasi tambang. Hans datang ke
Indonesia pada tahun 1994 sebagai
Manajer Tambang PT Pama untuk
Indo Muro gold mine, dan kemudian
pindah dengan posisi sebagai Manajer
Operasional pada perusahaan
MacMahon Contractors Indonesia.
BOARD OF DIRECTORS
Pada tahun 2002 Hans mendirikan
Asia Energy Indonesia, dan berhasil
membawa empat proyek batubara
pertambangan ke dalam produksi.
ANDRE ABDI,
President Director
Andre received his MBA from New York
University before beginning a career
with Citibank, N.A., and Citicorp Venture
Capital that extended over 17 years. For
the past decade, Andre has undertaken
business development as a private
investor in various sectors ranging from
forestry development to food retailing and
distribution, property development and
general insurance.
HANS J. KASCHULL,
Vice President Director
Hans trained as a Mining Engineer at
the West Australian School of Mines,
and has worked more than 33 years in
the Australian and Indonesian mining
industries. His hands-on experience
includes new project site development,
exploration and mine operations. Hans
initially came to Indonesia in 1994 as Mine
Manager for PT Pama for the Indo Muro
Gold Mine, and subsequently moved
into the role of Operations Manager for
MacMahon Contractors Indonesia. In 2002
Hans founded Asia Energy Indonesia,
ultimately bringing four coal mining
projects into production.
28
-
Dono BoestamiDirektur Keuangan
Joko K. SulistyokoDirektur Pengembangan
AULIA SETIADIDirektur Komersial
Dono meraih gelar Sarjana di bidang
Teknik Sipil dari University of Wisconsin
- Platteville serta Magister bidang Proyek
dan Manajemen Konstruksi dari Golden
Gate University. Pada awalnya ia bekerja
sebagai bankir komersial di Bank Niaga
dan tempat lain sebelum diangkat
menjadi Direktur, Investment Banking
PT Danareksa (Persero). Kemudian ia
menjadi Presiden Direktur PT Citigroup
Securities Indonesia, dan Direktur
Investment Banking Barclays Capital.
Sejak tahun 2006, dia adalah Direktur
Keuangan PT Bukit Asam (Persero)
Tbk. Dono bergabung dengan Atlas
Resources pada bulan Juni 2011.
Joko lulus dari UPN Veteran sebagai
Insinyur Pertambangan, dan memulai
karirnya dengan United Tractors
pada proyek batubara di Sumatera
Barat. Dia kemudian pindah ke
Trakindo Utama (Caterpillar), mitra
dari PT Freeport, PT Inco Kelian
Equatorial Mining & selama tiga
tahun. Joko memiliki pengalaman di
pertambangan dengan total lebih
dari 17 tahun dan telah memegang
beberapa posisi manajemen senior
di Indonesia dengan MacMahon
Kontraktor (Australia).
Aulia adalah lulusan dari University of
California, Berkeley dan Northwestern
University dengan gelar Teknik Kimia.
Karirnya dimulai sebagai Engineer
R & D dengan Procter & Gamble.
Berbagai pengalamannya termasuk
7 tahun di bidang perbankan dan
investasi di Indonesia. Selain itu, ia
mendirikan Perusahaan Konsultan
Bisnis Terintegrasi dengan Kemitraan
bersama IBM.
DONO BOESTAMI,
Finance Director
Dono received a BS in Civil Engineering
from the University of Wisconsin - Platteville
as well