anmal
Click here to load reader
-
Upload
moh-wafa-adillah-p -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of anmal
A woman attends a routine atenatal appointment at 31 weeks gestation. She is 38 years old and
this is her sixth pregnancy. She has uncontrollrd hypertension since six years ago.
Klarifikasi istilah :
1. Blurry vision 11,1,2 = ketidakjelasan, pandangan suram atau berkabut
2. Good Fetal movement 9,10,11 = Gerakan janin seperti menendang
3. LDH = Suatu enzim yang mengkatalisasi konversi laktat menjadi piruvat yang biasa digunakan
untuk tes kerusakan jaringan.
Identifikasi masalah
1. Wanita umur 38 tahun hamil 31 minggu (G6P5A0) dengan ekonomi rendah dan hanya makan
semampunya
2. Memiliki Hipertensi yang tidak terkontrol semenjak 6 tahun yang lalu
3. Memiliki riwayat superimposed preklamsi dengan hipertensi kronis pada kehamilan anak ke-5
4. Kehamilan 31 minggu dengan persentasi bokong
5. Adanya keluhan kelelahan,dizzy,pandangan kabur,dan tension headache
6. Usia anak terkecil 18 bulan
7. Pemlab
8. Kontrasepsi planning
Anmal
1. 1. Wanita umur 38 tahun hamil 31 minggu (G6P5A0) dengan ekonomi rendah dan hanya makan
semampunya
a. Dampak dari makan hanya satu kali 10,11,1
Jawab:
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa kehamilan mak kemungkinan
besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
gizi ibu selama hamil(Lubis, 2003).
Gizi ibu yang kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau sedang hamil muda
dapat menyebabkan kematian atau cacat janin. Diferensiasi terjadi pada trimester
pertama hidupnya janin, hingga kekurangan zat tertentu yang sangat dibutuhkan
dalam proses diferensiasi dapat menyebabkan tidak terbentuknya suatu organ
dengan sempurna, atau tidak dapat berlangsungnya kehidupan janin tersebut.
Pertumbuhan cepat terjadi terutama pada trimester terakhir kehamilan ibu. Maka
kekurangan makanan dalam periode tersebut dapat menghambat pertumbuhannya,
hingga bayi dilahirkan dengan berat dan panjang yang kurang daripada
seharusnya. Malnutrisi juga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang
berdampak pada ibu dan janin.
a. Bahaya selama kehamilan
· Dapat terjadi abortus
· Persalinan prematuritas
· Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
· Mudah terjadi infeksi
· Ancaman dekompensasi kordis
· Mola hidatidosa
· Hiperemis gravidarum
· Perdarahan antepartum
· Ketuban pecah dini (KPD)
b. Bahaya saat persalinan
· Gangguan his, kekuatan mengejan
· Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
· Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan
· Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia
uteri
· Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri
c. Pada kala nifas
· Terjadi sub involusio uteri menimbulkan perdarahan post partum
· Memudahkan infeksi post partum
· Pengeluaran ASI berkurang
· Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
· Anemia kala nifas
· Mudah terjadi infeksi mamae
b. Definisi dari grande multipara 11,1,2
Jawab:
Kehamilan lebih dari 4 kali
2. Memiliki Hipertensi yang tidak terkontrol semenjak 6 tahun yang lalu
a. Deinisi hipertensi yang tidak terkontrol 9,10,11
Jawab:
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Biasanya diakibatkan karena konsumsi obat
tidak teratur/ jarang atau tidak mengonsumsi sama sekali dan tidak memantang/
mengurangi diet yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
3. Memiliki riwayat superimposed preklamsi dengan hipertensi kronis pada kehamilan anak ke-5
a. Definisi preklamsi 10,11,1
Jawab:
Preeklamsi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (di atas
140/90mmHg) dan jumlah protein yang abnormal dalam urin (proteinuria) setelah 20
minggu kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal.
4. Kehamilan 31 minggu dengan persentasi bokong
a. Definisi persentasi bokong 11,1,2
Jawab:
Letak Sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. (Hanifa
Wiknjosastro, 2007 : h 606).
b. Patofisiologi persentasi bokong 9,10,11
Jawab:
Letak janin dalam uterus tergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air
ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan trimester akhir janin tumbuh
dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan
kedua tungkai yang melipat lebih besar dari kepala, maka bokong dipaksa untuk
menempati ruangan yang lebih luas difundus uteri, sedangkan kepala berada
diruangan yang lebih kecil disegmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilanbelum cukup bulan frekuensi letak sungsang
lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan janin ditemukan sebagian
besar dalam presentasi kepala. Factor – factor lain yang memegang peranan dalam
terjadinya letak sungsang diantaranya ialah : multiparitas, hamil kembar,
hidramnion, hidrochepalus, plasenta previa dan panggul sempit. Letak sungsang
kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus, dan bentuk uterus. Plasenta yang
terletak didaerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang,
karena lasenta mengurangi luas ruengan didaerah fundus.
c. Management dari persentasi bokong 10,11,1
Jawab:
(Ilmu Kebidanan, Sarwono. Hml 594)
1. Lakukan pemeriksaan dan pemantauan sampai janin usia 34 minggu dan nilai , bila
tidak ada kontraindikasi persalinan pervaginal ( seperti hiperekstensi kepala janin,
presentasi bokong dan kaki, persetujuan pasien, berat badan bayi > 3.600 gram)
apabila memenuhi persyaratan dimintakan informed consent untuk dilakukan versi
luar
2. Lakukan Non Stres Test, lalu Ubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala
versi luar dengan menggunakan teknik penekanan dan maneuver pada perut ibu.
3. Bila Berhasil maka dilakukan persalinan pervaginal sesuai dengan posisi bayi
( melahirkan bokong dan kaki, melahirkan lengan di depan dada, melahirkan lengan
di atas kepala atau dibelakang leher/ maneuver lovset, melahirkan kepala/ maneuver
mauriceau-smellie-veit)
4. Bila persalinan pervaginal lambat atau gambaran CTG abnormal maka lakukan
bedah sesar, atau bila versi luar gagal lakukan bedah Sesar
5. Kala III dan Pasca Prosedur
- Manajeman aktif kala III untuk melahirkan plasenta (oksitosin 10 unit IM, traki
terkendali tali pusat, dan masase uterus setelah plasenta lahir)
- Periksa robekan pada jalan lahir dan penjahitan luka episiotomy
- Buang sampah yang terkontaminasi
- Cuci tangan
- Buat laporan tindakan
- Pengamatan pasca persalinan.
SYARAT PARTUS PERVAGINAM PADA LETAK SUNGSANG :
- janin tidak terlalu besar
- tidak ada suspek CPD
- tidak ada kelainan jalan lahir
Jika berat janin 3500 g atau lebih, terutama pada primigravida atau multipara
dengan riwayat melahirkan kurang dari 3500 g, sectio cesarea lebih dianjurkan.
taksiran berat janin : 33 – 12 x (155) = 3255 gram
SYARAT PIMPINAN MENERAN KALA II PADA PERSALINAN LETAK
SUNGSANG :
1. pembukaan lengkap
2. bokong terletak di Hodge III atau lebih
3. ketuban ditunggu pecah sendiri, atau dipecahkan bila pembukaan lengkap
4. diyakini tidak ada prolaps tali pusat
Indikasi Persalinan Caesar :
1. Janin berukuran besar
2. Setiap derajat kontraksi atau bentuk pelvis tidak wajar
3. Kepala janin hiperekstensi
4. Ketika pesalinna diindikasikan pada keadaan tidak ada persalinna sponan
5. Disfungsi uterus
6. Presentasi bokong inkomplet atau kaki
7. Janin kurang bulan yang tampak sehat dan viable dengan ibu yang mengaam
persalinan aktf atau diindikasikan untuk melahirkan
8. Restriksi pertumbuhan janin yang berat
9. Riwayat kematian perinatal atau mengalami trauma pelahiran
10. Permintaan untuk sterilisasi
11. Kurangnya operator yang berpengalaman.
5. Pemlab
a. Interpretasi dan mekanisme abnormal 11,1,2
Jawab:
- Hb, MCV, MCHC, WBC, trombosit
Kriteria Anemia menurut The Centers For Disease Control and Prevention
( CDC )
Kelompok Kriteria anemia ( Hb )
Trisemester I dan III < 11 g/dl
Trisemester II < 10,5 g/dl
Hb: 10.8 g/dl anemia MCV: 78 fl menurun (normal 80-100 fl) mikrositer
MCHC: 32 g/dl normal (32-36 g/dl) MCH= (MCHC x MCV)/100 24,96 menurun (normal 27-31 picogram)
hipokromNilai Hb, MCV, MCH, dan MCHC menunjukkan anemia yang terjadi tergolong anemia hipokrom mikrositer kemungkinan besar akibat defisiensi besi. Defisiensi besi yang terjadi dapat diakibatkan kebutuhan yang meningkat yaitu saat kehamilan dan diet yang buruk.
WBC: 11.200/L meningkat Trombosit: 137.000/L menurun (pada preeclampsia terjadi perubahan
hematologis disebabkan hipovolemia akibat vasospasme, hipoalbuminemia, hemolisis mikroangiopatik akibat spasme arteriole dan hemolisis akibat kerusakan kerusakan endotel arteriole. Akibat kerusakan sel endotel akan terjadi agregasi trombosit pada endotel sehingga saat kadar trombosit di aliran darah berkurang.)
- LDH, SGOT/PT, Urinalysis, Blood group, atypical antibody LDH: 800/L meningkat (normal 100-190 IU/L atau 70-250 U/L) merupakan
enzim intraseluler yang jika terjadi peningkatan merupakan salah satu indikator adanya hemolisis intravascular.
SGOT/PT: 88/94 g/dl meningkat (SGPT: 10-35 U/L dan SGOT: 8-38U/L) menunjukkan kerusakan sel hepar.
Proteinuria: +4 abnormal hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia Tidak adanya Ab atipikal menunjukkan hemolisis yang terjadi bukan akibat suatu
proses autoimun.
6. Kontrasepsi planning
a. Jenis-jenis kontrasepsi 10,11,1
Jawab:
a. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah pilihan KB yang paling banya dipakai oleh akseptor
yang terbagi dalam 3 cara KB yaitu suntik 28%, pil 13% dan implant 4% atau jika
ditotal sekitar 15,2 juta perempuan usia reproduktif menggunakan kontrasepsi
hormonal. Kontrsepsi hormonal berisi estrogen, progestin atau campuran keduanya.
Saat ini makin banyak metode yang bisa dipilih dalam menggunakan kontrasepsi
hormonal selain suntik, pil yang diminum dan implan/susuk yaitu kontrasepsi
hormonal dalam rahim (dimasukkan dalam IUD), transdermal patch (seperti koyo),
vaginal ring (kondom wanita), kontrasepsi emergensi (pil KB darurat setelah
berhubungan).
b. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
AKDR atau yang lebih dikenal dengan IUD atau spiral yajuga banyak digemari.
Beberapa alasannya adalah penggunaannya yang jangka panjang, tidak
mengganggu produksi ASI serta tidak memerlukan upaya tertentu untuk
mempertahankan AKDR ini bertahan di dalam rahim.
Banyak jenis AKDR yang pernah berkembang di Indonesia, diantaranya adalah
bentuk spiral tapal kuda, copper T. Saat ini telah dikembangkan metode terbaru dari
AKDR yang dapat mengeluarkan hormon progestin levonogestrol dari tangkainya.
AKDR yang populer dengan nama lenovogestrel intrauterine system (LNG-IUS) ini
memberikan efek lokal pada daerah rahim (uterus) dan sekitarnya. Manfaat
kontrasepsinya sangat baik dengan indeks “pearl” mencapai 0.09 dan bisa bertahan
selama 5 tahun dengan efek samping cukup minimal.
c. Kontrasepsi mantap wanita (tubektomi)
Kontrasepsi mantap adalah pilihan untuk mengakhiri kehamilan, biasanya
dianjurkan untuk ibu yang sudah memiliki cukup anak dan usia di atas 35 tahun dan
harus dipilih dengan sukarela oleh akseptor. Pada tubektomi, dilakukan
pemotongan tuba atau saluran yang berfungsi sebagai jalan lewat sel telur dari
ovarium ke dalam rahim.
d. Kontrasepsi mantap pria (vasektomi)
Vasektomi sebagai cara mantap kontrasepsi pria yang sangat efektif melindungi
istri dari kehamilan dengan tingkat kegagalan 0.1 per 100 perempuan dalam tahun
pertama. Vasektomi berarti pemotongan vas deferens (saluran tempat keluarnya
sperma dari testis). Mengakhiri kesuburan dan pilihan menjalani vasektomi harus
secara sukarela, bahagia dan sehat. Untuk menilai 3 syarat tersebut, maka setiap
calon akseptor vasektomi harus menjalani konseling dan seleksi kelayakan medik
pratindakan.
Template :
1. Etiologi 11,1,2
Jawab:
Letak janin dalam uterus tergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32
minggu, jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga
memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau
letak lintang. Pada kehamilan trimester akhir janin tumbuh dengan cepat
dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan kedua
tungkai yang melipat lebih besar dari kepala, maka bokong dipaksa
untuk menempati ruangan yang lebih luas difundus uteri, sedangkan
kepala berada diruangan yang lebih kecil disegmen bawah uterus.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilanbelum
cukup bulan frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada
kehamilan cukup bulan janin ditemukan sebagian besar dalam presentasi
kepala. Factor – factor lain yang memegang peranan dalam terjadinya
letak sungsang diantaranya ialah : multiparitas, hamil kembar,
hidramnion, hidrochepalus, plasenta previa dan panggul sempit. Letak
sungsang kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus, dan bentuk
uterus. Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat pula
menyebabkan letak sungsang, karena lasenta mengurangi luas ruengan
didaerah fundus.
2. Komplikasi 9,10,11
Jawab:
Komplikasi presentasi bokong :
a) Komplikasi pada ibu
- Perdarahan
- Robekan jalan lahir
- Infeksi
b) Komplikasi pada bayi
Asfiksia bayi, dapat disebabkan oleh :
- Kemacetan persalinan kepala (aspirasi air ketuban-lendir)
- Perdarahan atau edema jaringan otak
- Kerusakan medula oblongata
- Kerusakan persendian tulang leher
- kematian bayi karena asfiksia berat.
Trauma persalinan
- Dislokasi-fraktur persendian, tulang ekstremitas
- Kerusakan alat vital : limpa, hati, paru-paru atau jantung
- Dislokasi fraktur persendian tulang leher : fraktur tulang dasar
kepala ; fraktur tulang kepala ; kerusakan pada mata, hidung
atau telinga ; kerusakan pada jaringan otak.
Infeksi, dapat terjadi karena :
- Persalinan berlangsung lama
- Ketuban pecah pada pembukaan kecil
- Manipulasi dengan pemeriksaan dalam
Komplikasi Malnutrisi pada Kehamilan :
Anemia kehamilan
Berbagai kelainan congenital
Gangguan pertumbuhan janin intrauterine
Bayi berat lahir rendah
Kematian janin intrauterin
Hipotesis :
Wanita 38 tahun dengakehamilan grandemultipara,usia ekstrim, status ekonomi rendah,
makan hanya satu kali,letak bokong dengan suspek preklampsi dan parsial hellp syndrome
LI
Anatomi fisiologi alat reproduksi wanita 1-6
Pemeriksaan obstetri 7-11