ANESTESI terjemahan
date post
22-Jan-2016Category
Documents
view
114download
4
Embed Size (px)
Transcript of ANESTESI terjemahan
27 Mei 2005
27 Mei 2005
PENDAHULUAN ANESTHESIOLOGY
Anesthesiologi cabang / disiplin ilmu kedokteran
ruang lingkup (1. pendidikan
i. perawat
ii. mahasiswa kedokteran
iii. dokter spessialis
iv. dokter spesialis lain
v. dokter spesialis anestesi (super spesialis
vi. awam
2. penelitian dan pengembangan
3. pelayanan anesthesiologi
i. anesthesia dan analgesia
ii. resusitasi
iii. intensive care unit ( intensive care medicine
iv. therapi inhalasi
v. penanggulangan nyeri
anesthesia ( hilangnya kesadaran
sensasi
rasa panas dingin
kedudukan tubuh
perabaan
narkose ( anesthesi + analgesi
anestesiologi
Cabang ilmu kedokteran
pemberian anesthesi + analgesi
mengawasi & menunjang faal faal penderita dari stress
operasi
dll
Trias :
hipnotik
analgesik
Prinsip Blockade Anesthesia & Analgesia
Lokasi block : 1,2,3 : regional block
4 : general anesthesia (di otak)
Sejarah :
2250 SM ( Babilonia, Hyoscyamus Niger ( gigi
1500 SM ( Troya ( Opium
Herodotus ( Cannabis indica (Marijuana)
Abad 13 : Theodorico, Dr. Borgogni (Slaap spons /
spons tidur
Nicholas pra erositus : ypnoticon ( opium
China ( Hashish (C. indica)
Yunani ( Beladona alkaloid
Assyria ( mencekik ( tidak sadar ( sirkumsisi
Abad 17 18 ( morphine, scopolamin
Abad 19 ( alkohol
16 Oktober 1846
William Thomas Green Morton ( Drg ( demonstrasi ether ( di Massachutes general hospital Boston USA ( Ruang Ether dome
Dr. Crawford W. long ( 1842 (tidak diumumkan) ( Georgia ( Penderita ( james M. verable ( ether ( operasi tumor di leher
Drg Horace wells
( N2O zat gelak ( dilakukan oleh Colton ( demonstrasi di Harvard med School + Prof. John Collins ( gagal
( hadir Charles J. Jackson (ahli kimia) + Morton
Demonstrasi ahli bedah :- Morton J. Jackson
- Waren
- Henry J. Bigelow Ether ( berhasil
21 November 1846 : Oliver Wendell Holmes ( istilah
anestesi
Kongres Amerika ( sulit menentukan siapa pemenang hadiah penemu anesthesi tersebut.
Akhirnya
Long ( meninggal mendadak
Wells ( bunuh diri
Morton ( + - apoplexia Morton
Jackson ( gila
TUGAS ANESTESIOLOGI
1. Mengelola ( menghilangkan : rasa sakit / nyeri , rasa takut pada persalinan, pembedahan, dan tindakan medik lainnya baik sebelum, selama, maupun sesudahnya
2. Mengawasi dan menunjang fungsi-fungsi vital pasien yang mengalami stress pembedahan dan pemberian anestesi
3. Mengelola pasien tidak sadar oleh karena sebab apapun
4. Mengelola penderita yang mengidap masalah nyeri
5. Mengelola masalah resusitasi
6. Mengelola therapi pernafasan
7. mengelola berbagai gangguan cairan, elektrolit dan metabolitBidang Ilmu yang Dipelajari
1. fisika
2. Anatomi
3. Faal
4. Farmakologi
5. Klinik Umum
6. Klinin Khusus
7. Keterampilan
Resiko Tindakan
Praktek anestesi ( bukan pengobatan
Memberi fasilitas
Tidak sakit
Relaksasi
Tidur ( tidak sadar
RESIKO TINDAKAN
Cat: pintu gerbang kematian
nafas berhenti
detak jantung berhenti
tidak sadar
Resiko ( Praktek Anestesi Meliputi:
1. pemberian berbagai obat yang sangat poten (kuat)
2. mengerjakan tindakan yang memerlukan kemampuan tekhnik ( keterampilan3. memakai berbagai alat anestesi
4. memakai berbagai alat monitor ( memantauResiko ( karena:
1. berhubungan dengan status fisik penderita
2. pembedahan: rasa sakit, gangguan nafas, trombosis, emboli, dll3. pemakaian obat-obatan4. pemakaian alatResiko Anesthesia
Resiko Kurang Serius:
nausea dan vomiting
bruising atau superficial trmbophlebitis pada anesthesi intra vena
sore throat (faringitis)
cedera gigi
abrasi kornea
sakit kepala
Resiko Lebih Serius:
Neuropati perifer (umumnya ulnar neuropathy)
cardiac dysrhytmias
infark myocardial
atelektasis / pneumonia
renal atau hepatic insuficiency
stroke
reaksi allergi obat
Hipertermia malignant
Reaksi dalam darah
MortalitasStatesDisease state
ASA Class 1Tidak ada gangguan organik, fisiologi, biokimia, maupun psikiatri
Asa Class 2Gangguan sistemic ringan sampai sedang yang tidak berkaitan dengan alasan pembedahan.
Ex: Penyakit Jantung yang hanya sedikit membatasi aktivitas fisik, essential HT, DM, anemia, usia sangat muda atau sangat tua (usia ekstrim), morbid obsessive, chronic bronchitis.
ASA Class 3Gangguan sistemik berat yang sebagian besar tidak berkaitan dengan alasan tindakan bedah.
Ex: Penyakit jantung yang membatasi aktivitas yang tidak terkontrol, essential HT, DM dengan komplikasi vaskuler, penyakit paru yang membatasi aktivitas, angina petoris, riwayat infark myocardial .
ASA Class 4Gangguan sistemik berat yang mengancam jiwa dengan atau tanpa pembedahan.
Ex: congestive heart failure (CHF), persisstent angina pecroris, Penyakit paru, renal dan hepar kronis
ASA Class 5 Pasien koma yang memiliki sedikit kesempatan hidup dimana tindakan bedah merupakan pilihan terakhir (upaya resusitasi).
Ex: perdarahan tak terkontrol misalnya dari abdominal aneurism, cerebral trauma, pulmonary embolus
Emergency operation (E)Pasien yang memerlukan tindakan operasi daruratEx: wanita sehat 30 tahun yang disisi lain memerlukan dilatasi dan kuretase karena perdarahan moderat namun persisten (ASA Class 1, E)
28 mei 2005ANESTHESIOLOGY
Tindakan Perioperatif yang Harus Didiskusikan dengan Pasien Sebelum Operasi
Tersedia perawatan insomnia dan medikasi pre-operatif waktu, cara pemberian dan efek yang diharapkan dari medikasi preoperatif Perkiraan waktu transport ke ruang operasi untuk pembedahan Perkiraan durasi pembedahan Ruang perawatan setelah tindakan bedah Likely presence of chateters on awakening ( tracheal, gastric,bladder, venous, arteryal) Waktu yang diharapkan untuk kembali ke RS setelah pembedahan Magnitude of post operative discomfort and method available for its treatment Insidence 0 post operative nausea and vomitingPertimbangan pertimbangan pada Tekhnik Anesthesia
Penyakit penyerta yang berkaitan atau tidak dengan sebab pembedahan
Lokasi pembedahan
Posisi tubuh pasien selama pembedahan
Bedah Elective (harus dengan persetujuan pasien) atau emergensi
Kemungkinan timbulnya peningkatan jumlah isi gaster
Usia pasien
Keinginan pasien
Pertimbangan Umum1. persiapan pre-anestesi pasien
2. pilihan anesthesi
3. preanesthesia medication
4. aspek medicolegal anesthesia
5. pembersihan dan sterilisasi peralatan anestesi
6. monitoring selama periode anesthesia dan post anesthesia
7. electrocardiography
8. cardiac arrest dan cardiopulmonary resuscitation
9. Mesin anestesi
10. Anestesi Umum11. Anestesi Intravena12. muscle relaxant
13. laryngoscopy dan endotracheal intubasi14. anestesi local dan regional
15. spinal anesthesia
16. lumbar , epidural, and caudal anesthesia
17. regional nerve block anesthesia
18. vasopresor and adrenergic blocking agents
19. hypertensive techniques and induced hypothemia
20. Terapi cairan intravena21. Transfusi darah22. liver and anesthesia
23. the recovery room and intensive care unit
24. blood gasses: acid base balance and oxygen transfer
25. respiratory therapy
26. chest physiotherapy
27. respiration and respiratory care
28. diabetes and anesthesia
29. pollution, fires, explossionand electrical hazzardes
30. complication during anesthesia and the recovery periode
Special Anesthesia Problems In surgical Specialities 1. anesthesia in thoracic surgery
2. anesthesia in cardiac surgery
3. anesthesia in neurosurgery
4. anesthesia in surgery for endocrine this order
5. anesthesia and analgesia in obstetric gynecologic
6. pediatric anesthesia
7. anesthesia for orthopedic procedures
8. dental anesthesia
9. anesthesia in oftalmology
10. anesthesia in otolaryngology
11. anesthesia in urologic surgery
12. anesthesia for out patient surgery
13. anesthesia for emergency surgery
14. invasive hemodynamic monitoring
Sepuluh Prinsip Amanat (Ten Commendements)
1. janganlah bagaimanapun juga mengakibatkanpenderita mengalami hipoksia atau anoksia
2. jalan pernafasan penderita harus dijaga selalu aman dan bebas
3. jangan memberikan anestesia kepada pasien tanpa izinnya dan janganlah antara resiko dan hasil tindakan anestesi tidak ada keseimbangan yang menguntungkan
4. jangnlah menyalahgunakan waktu dari orang lain dengan memperlambat prorram atau rencana pembedahan
5. janganlah memberikan anesthesi tanpa membuat laporan tertulis ( medical record)
6. semua peralatan harus dupersiapkan dengan rapi dan bersih serta lengkap sesuai standar
7. tubuh pasien harus dilindungi terhadap pengaruh2 yang merugikan selama pembedahan ( perioperatif) karena penderita tidak