anestesi fatma

31
Sumbatan Jalan Nafas Presentasi Kasus

description

management airway

Transcript of anestesi fatma

Sumbatan Jalan Nafas

Sumbatan Jalan NafasPresentasi KasusArwita Sari (030.07.Desira Anggitania (030.10.075)Laporan KasusNo. RM: 1313969Nama: Maymunah MatnurTempat/Tanggal Lahir : Depok, 20 Desember 1961Umur: 53 tahun 2 bulanJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: KP. Parung Serab RT/RW 08/03 Tirtajaya, Sukmajaya Kota Depok 02194723932Pendidikan: Tamat SDPekerjaan: Ibu Rumah TanggaStatus Perkawinan: Kawin

Identitas PasienAnamnesis Pemeriksaan FisikAir WayKesadaran: Compos MentisJalan nafas: Ada hambatanLihat, dengar rasakan: Terdapat nafasGerak otot-otot nafas tambahan: (-)BreathingFrekuensi pernafasan : 34x/menitSuara nafas : VesikulerSuara nafas tambahan : Ronki (-/-)Nafas cuping hidung : (-)CirculationTekanan Darah: 150/100 mmHgNadi: 110x/menitAkral: HangatJantungAuskultasi: Bunyi jantung I - II reguler murni, murmur (-), gallop (-)

Survey PrimerKepalaBentuk: Bulat simetrisRambut: Hitam, tidak mudah dicabutMata:Palpebra oedem -/-, konjungtiva ananemis (-/-), skleraanikterik, lensa jernih, pupil isokor, reflek cahaya(+/+),Telinga: Tidak ada kelainanHidung: Tidak ada kelainanGigi, Mulut: Terdapat caries dentisLeher: Range of motion tidak ada kelainan, benjolan (-)Survey SekunderThoraksParuInspeksi: Bentuk dada normal, pergerakan nafas kanan kiri simetrisPalpasi: vocal fremitus simetris kanan dan kiriPerkusi: Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi: Vesikuler seluruh lapang paru, wheezing (-/-) ronkhi (-/-)JantungInspeksi: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi: Iktus kordis tidak terabaPerkusi: Batas atas: sela iga III parasternal kiri Batas kanan : sela iga V parasternal kanan Batas kiri : sela iga VI midklavikula kiriAuskultasi: Bunyi jantung I - II reguler murni, murmur (-), gallop (-)AbdomenInspeksi: datar, tidak pucat, tidak terdapat venektasi, tidak terdapat caput medusaAuskultasi: Bising usus (+)Palpasi: Abdomen supel, nyeri tekan dan lepas tidak adaPerkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomenGenitalia eksternaKelamin : Wanita, perdarahan pervaginam (-)EkstremitasSuperior: Oedem (-/-), sianosis (-)Inferior: Oedem (-/-), sianosis (-)

Pemeriksaan PenunjangDilakukan tanggal 23 Februari 2015PEMERIKSAANHASILSATUANNILAI RUJUKANHEMATOLOGIHemoglobinHematokritLeukositTrombositEritrositVER/HER/KHER/RDWVERHERKHERRDWFUNGSI HATISGOTSGPTFUNGSI GINJALUreum darahMonositGula Darah SewaktuAnalisa Gas DarahpHPCO2PO2BPHCO3O2 SaturasiBE (Base Excess)HEMOSTASISAPTTKontrol APTTPTKontrol PTINRGolongan Darah15,9449,72485,0987,231,335,914,21915210.41907.47045.3178.7754.032.299.37.526.431.512.713.50.92O/Rhesus (+)g/dL%ribu/ulribu/uljuta/ulflpgg/dL%u/Lu/Lmg/dLmg/dLmg/dLmmHgmmHgmmHgmmol/L%mmol/Ldetikdetikdetikdetik11,7-15,533-455,0-10,0150-4403,80-5,2080,0-100,026,0-34,032,0-36,011,5-14,50-340-4020-400.6-1.570-1407.370-7.44035.0-45.083.0-108.0-21.0-28.095.0-99.0-2.5-2.526.3-40.3-11.5-14.5--Diagnosis Pre-operatifObstruksi jalan napas grade IITumor Laring

Jackson I ditandai dengan sesak, stridor inspirasi ringan, retraksi suprasternal, tanpa sianosis.Jackson II adalah gejala sesuai Jackson I tetapi lebih berat yaitu disertai retraksi supra dan infraklavikula, sianosis ringan, dan pasien tampak mulai gelisah.Jackson III adalah Jackson II yang bertambah berat disertai retraksi interkostal, epigastrium, dan sianosis lebih jelas.Jackson IV ditandai dengan gejala Jackson III disertai wajah yang tampak tegang, dan terkadang gagal napas

Grade obstruksi jalan nafasTanggal operasi: 24 Februari 2015Diagnosis pra-bedah: Obstruksi jalan napas DD/ Tumor Laring Keadaan umum pra bedahASA: 3 E Macam operasi/tindakan: Tracheostomy dan Laringektomi BiopsiSpesialis bedah: dr. Vicky R, SpTHT-KLSpesialis anestesi: dr. Retty Sp.Andr. Bambang, Sp.AnLama operasi: 1 jam Lama anestesi: 1 jam 30 menit

Tindakan (tatalaksana)Laporan Anestesi TrakeostomiPersiapan operasi TracheostomyPersetujuan operasi tertulis Puasa 6 jam pre-operasiIVFD RL 500 cc/8 jamJenis anestesi : General anestesi (TIVA)Teknik anestesi: Anestesia intravena Posisi: TerlentangPernafasan: Ada hambatan jalan napas Preoksigenisasi Mudah mask ventilasi Mudah face maskPremedikasi: -Induksi: -Medikasi: Metilprednisolon 125mg Fentanyl 50ug Propofol 2x50mg Tramadol 100mgMaintenance: O2 = 2Lpm Cairan: Ringer Laktat 500ccMonitoring: Tanda vital, kedalaman anestesi, cairan, perdarahan, produksi urin.Perawatan pasca anestesi di ruang pemulihan

JamTekanan DarahNadi01.0501.1501.2001.2501.3001.35140/100 mmHg180/80 mmHg160/70 mmHg150/70 mmHg140/80 mmHg140/70 mmHg100x/menit100x/menit98x/menit96x/menit96x/menit94x/menitLaporan anestesi laringektomiPersiapan operasi Persetujuan operasi tertulis Puasa 6 jam pre-operasiIVFD RL 500 cc/8 jamJenis anestesi: General anestesi Teknik anestesi : Anestesia intravena Posisi: TerlentangPernafasan: Tidak ada hambatan jalan napas Preoksigenisasi Mudah mask ventilasi Mudah face maskPremedikasi: Fentanyl 100ugInduksi: Propofol 100mg, Roculax 10mgMedikasi: Fentanyl 2x25ug, Propofol 2x50mg, Ondancentron 4mg, Tramadol 100mg, Reverse: Prostigmin 1mg + Sulfas Atropin 0,5mgMaintenance: Air/O2 = 2L/2L , Isofluran 1 vol% Cairan: Gelofusin 500ccMonitoring: Tanda vital, kedalaman anestesi, cairan, perdarahan, produksi urin.Perawatan pasca anestesi di ruang pemulihan

JamTekanan DarahNadi17.1517.3017.4518.0018.15110/60 mmHg138/77 mmHg139/80 mmHg159/110 mmHg124/80 mmHg100x/menit102x/menit98x/menit96x/menit96x/menitTotal cairan yang diberikan pada pasien 500 ccjumlah perdarahan kurang lebih 100 cc. BeratKebutuhan10 kg pertama10-20 kg keduaMasing-masing kg > 20 kg4 ml/kg/jam2 ml/kg/jam1 ml/kg/jam4 x 10 = 40 2 x 10 = 201 x 30 = 3090 ml/jamTerapi cairan perioperatifBerat badan pasien 50 kgPre OPTerapi cairan perioperatifDuranteoperativeOperasi berlangsung selama 1 jam, Pada pasien mendapatkan terapi cairan ringer laktat 500 ml selama operasi. Estimasi perdarahan durante opTujuannya adalah fasilitas vena terbuka, pemberian cairan pemeliharaan, nutrisi parenteral dan koreksi terhadap kelainan akibat terapi yang lain.

Terapi cairan perioperatifPost-opTINJAUAN PUSTAKAFungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasimelindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batukAda 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi suara, yaitu :1. Laring sebagai katup, menutup selama menelan untuk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam tracheobroncial2. Laring sebagai katup selama batuk

Fungsi LaringAnatomi Laring

Tumor supraglotik:Terbatas pada daerah mulai dari tepi atas epiglottis sampai batas atas glottis termasuk pita suara palsu dan ventrikel laring.Tumor glotik:Mengenai pita suara asli. Batas inferior glotik adalah 10 mm di bawah tepi bebas pita suara, 10mm merupakan batas inferior otot-otot intrinsic pita suara. Batas superior adalah ventrikel laring. Oleh karena itu tumor glotik dapat mengenai 1 atau ke 2 pita suara, dapat meluas ke subglotik sejauh 10 mm dan dapat mengenai komisura anterior atau posterior atau prosessus vokalis kartilago aritenoid.Tumor subglotik:Tumbuh lebih dari 10 mm di bawah tepi bebas pita suara asli sampai batas inferior krikoid.Tumor ganas transglotik:Tumor yang menyeberangi ventrikel mengenai pita suara asli dan pita suara palsu atau meluas ke subglotik lebih dari 10 mm.

Klasifikasi Letak TumorSuara serakSuara bergumam (hot potato voice)Dispnea dan stridorNyeri tenggorokDisfagiaBatuk dan hemoptisisNyeri alih ke telinga ipsilateralHalitosispenurunan berat badanPembesarkan KGBNyeri tekan laringGejala Trakeostomi adalah prosedur operatif dengan membuat lubang untuk bernapas pada dinding depan trakeaBatas trakeostomi adalah cincin trakea ketiga, dan dilakukan salam keadaan darurat maupun terencanaIndikasi dari trakeostomi sendiri adalah:Obstruksi saluran napas atasInsufisiensi mekanis respirasiKesulitan pernapasan akibat sekresi Elektif; dilakukan untuk mempertahankan aliran udara saat saluran napas atas tidak dapat dilakukanUntuk membantu pemasangan alat bantu pernapasanMengurangi ruang rugi / dead air space

Trakeostomi Kesimpulan Wassalamualaikum wr. Wb.

By. Desira and Arwita