Anemia Karena Penyakit Kronik

6
ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIK DEFINISI Anemia sering dijumpai pada pasien dengan infeksi atau inflamasi kronis maupun keganasan. Anemia ini umumnya ringan atau sedang, disertai oleh rasa lemah dan penurunan berat badan dan disebut anemia pada penyakit kronis. 14 Anemia ini sangat mirip dengan anemia defisiensi besi tetapi pada anemia ini terjadi sekuestrasi besi di dalam sistem RES karena inflamasi. Pada anemia jenis ini, terjadi sekuestrasi besi di dalam makrofag. Sekuestrasi ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dependen besi atau untuk memperkuat aspek imunitas pejamu. 15 Anemia penyakit kronis merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang yang terjadi akibat: infeksi kronis, peradangan, trauma dan penyakit neoplastik yang telah berlangsung 1–2 bulan dan tidak disertai penyakit hati, ginjal dan endokrin. Jenis anemia ini ditandai dengan kelainan metabolism besi, sehingga terjadi hipoferemia dan penumpukan besi di makrofag. Secara garis besar pathogenesis anemia penyakit kronis dititikberatkan pada 3 abnormalitas utama: ketahanan hidup eritrosit yang memendek akibat terjadinya lisis eritrosit lebih dini, respon sumsum tulang karena respon eritropoetin yang terganggu atau menurun, dan gangguan metabolisme berupa gangguan reutilisasi besi. Anemia penyakit kronis sering bersamaan dengan anemia defisiensi besi dan keduanya

description

Anemia karena penyakit kronik

Transcript of Anemia Karena Penyakit Kronik

Page 1: Anemia Karena Penyakit Kronik

ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIK

DEFINISI

     Anemia sering dijumpai pada pasien dengan infeksi atau inflamasi kronis maupun

keganasan. Anemia ini umumnya ringan atau sedang, disertai oleh rasa lemah dan penurunan

berat badan dan disebut anemia pada penyakit kronis.14 Anemia ini sangat mirip dengan

anemia defisiensi besi tetapi pada anemia ini terjadi sekuestrasi besi di dalam sistem RES

karena inflamasi. Pada anemia jenis ini, terjadi sekuestrasi besi di dalam makrofag.

Sekuestrasi ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dependen besi

atau untuk memperkuat aspek imunitas pejamu.15

Anemia penyakit kronis merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang yang terjadi

akibat: infeksi kronis, peradangan, trauma dan penyakit neoplastik yang telah berlangsung 1–

2 bulan dan tidak disertai penyakit hati, ginjal dan endokrin. Jenis anemia ini ditandai dengan

kelainan metabolism besi, sehingga terjadi hipoferemia dan penumpukan besi di makrofag.

Secara garis besar pathogenesis anemia penyakit kronis dititikberatkan pada 3 abnormalitas

utama: ketahanan hidup eritrosit yang memendek akibat terjadinya lisis eritrosit lebih dini,

respon sumsum tulang karena respon eritropoetin yang terganggu atau menurun, dan

gangguan metabolisme berupa gangguan reutilisasi besi. Anemia penyakit kronis sering

bersamaan dengan anemia defisiensi besi dan keduanya memberikan gambaran penurunan

besi serum. Oleh karena itu penentuan parameter besi yang lain diperlukan untuk

membedakannya. Pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk menentukan defisiensi besi akan

menemui kesulitan bila berkaitan dengan anemia penyakit

kronis. Pemeriksaan khusus seperti pengecatan sumsum tulang untuk menentukan cadangan

besi dengan pewarnaan Prussian Blue bersifat invasif, oleh karena itu diperlukan metode

untuk menentukan parameter besi lain yang praktis dengan nilai diagnostik yang tinggi guna

membedakannya. Penyakit kronis sering menyebabkan anemia, terutama pada penderita usia

lanjut. Keadaan-keadaan seperti infeksi, peradangan dan kanker, menekan pembentukan sel

darah merah di sumsum tulang.

PENYEBAB

Page 2: Anemia Karena Penyakit Kronik

Pada semua penderita, infeksi (bahkan infeksi yang ringan) dan peradangan (misalnya

artritis dan tendinitis) dapat menghambat pembentukan sel darah merah dalam sumsum

tulang, sehingga jumlah sel darah merah berkurang. Tetapi keadaan tersebut baru akan

menimbulkan anemia jika sifatnya berat atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronik)

Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti infeksi

ginjal, paru (bronkiektasis, abses, empiema, dll)

Inflamasi kronik, seperti artritis reumatoid

Penyakit autoimun, seperti SLE.

PATOGENESIS

Yang mendasari patogenesis anemia pada penyakit kronik adalah survival sel darah

merah yang menurun dan gagalnya sumsum tulang mengkompensasi kekurangan dengan

meningkatkan produksi sel darah merah. Kegagalan peningkatan produksi sel darah merah

sebagian besar disebabkan oleh sequestration besi pada sisitem retikuloendotelial. Penurunan

eritropoietin jarang menjadi penyebab penurunan produksi eritrosit selain pada gagal ginjal.

Semua proses diatas diduga karena adanya perubahan sitokin-sitokin pada pasien yang

menderita penyakit kronik.

GEJALA

Gejala dan tanda-tanda temuan klinik pada anemia jenis ini bergantung pada

penyebabnya. Diagnosis yang harus dilakukan pada suspek yang menderita penyakit kronik

adalah mengkonfirmasi penurunan serum besi, penurunan TIBC, dan normal atau

meningkatnya serum feritin. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan penyerapan asam

folat dan besi. Karena pada penyakit kronik sering ditemukan gangguan penyerapan besi dan

folat, dan hal ini diperparah dengan perdarahan saluran pencernaan. Pada penderita yang

“cuci darah” biasanya terjadi kekurangan besi dan asam folat selama cuci darah berlangsung.

TEMUAN LABORATORIUM

Page 3: Anemia Karena Penyakit Kronik

Hematokrit jarang kurang dari 60%, MCV biasanya normal atau menurun sedikit.

Morfologi sel darah merah tidak bisa dijadikan untuk diagnosis dan retikulosit kadang

meningkat dan kadang menurun. Serum besi mungkin tidak teratur. Penurunan transferin

sangat ekstrim, oleh karena itu sering terjadi salah diagnosis dengan anemia defisiensi besi.

Perbedaan dengan anemia defisiensi besi adalah serum feritin yang normal atau meningkat.

Serum feritin yang kurang dari 30 ug/L menunjukkan defisiensi besi.

PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini, sehingga pengobatan ditujukan

kepada penyakit kronik penyebabnya. Mengkonsumsi tambahan zat besi tidak banyak

membantu. Jika anemia menjadi berat, mungkin diperlukan transfusi atau eritropoietin

(hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah di sumsum tulang).

Daftar Pustaka

14. Supandiman I,Fadjari H, Sukrisman L. Anemia Pada Penyakit Kronis. Buku Ajar Ilmu     Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V.Jakarta: Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam,2009;h.1138.

15. Kumar, Cotran, Robbins.Sistem Hematopoietik dan Limfoid. Buku Ajar Patologi.Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2007;h.463.

Page 4: Anemia Karena Penyakit Kronik