anatomi fisologi uvea
-
Upload
nyoman-d-airbud -
Category
Documents
-
view
72 -
download
0
Transcript of anatomi fisologi uvea
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Anatomi dan Fisiologi Traktus Uvealis (Vaughan, Sidharta)
Traktus uvealis terdiri atas iris, corpus ciliare dan koroid. Bagian ini merupakan lapisan
vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sclera. Struktur ini ikut mendarahi retina.
Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri
siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat tempat masuk
saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot rektus superior,
medial, inferior dan satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior ini bergabung
menjadi satu membentuk arteri sirkulus major pada badan siliar. Uvea posterior mendapat
perdarahan dari 15- 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera disekitar tempat
masuk saraf optik.
Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan
otot rektus lateral, 1 cm didepan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf dibagian posterior
yaitu :
1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliaris mengandung serabut saraf sensoris
untuk kornea, iris, dan badan siliar.
2. Saraf simpatis membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis yang
melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
3. Akar saraf motor akan memberika saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.
Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps.
Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris berupa permukaan pipih yang
dengan apertura yang bulat yang terletak ditengah, pupil. Iris tereletak bersambungan dengan
permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan dari bilik mata belakang, yang masing-
masing berisi aqueos humor. Didalam stromairis terdapat sfingter dan otot – otot dilatator. Kedua
lapisan berpigmen pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan
lapisan epitel pigmen retina kea rah anterior.
Pendarahan iris didapat dari circulus major iris. Kapiler- kapiler iris mempunyai lapisan
endotel yang tak berlubang (nonfenestrated) sehingga normalnya tidak membocorkan fluoresin
yang disuntikan secara intravena. Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabut dalam nervi
ciliares.
Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata. Ukuran pupil pada
prinsipnya ditemtukan oleh keseimbangan antara konstriksi aktivitas parasimpatis yang
dihantarkan melaui nervus kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis.
Corpus ciliare yang secara kasara berbentuk segitiga pada potongan melintang,
membentang kedepan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Corpus ciliare
terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars plicata (2 mm), dan zona posterior yang
datar, pars plana (4 mm). Processus ciliaris berasal dari pars plicata. Processus ciliaris ini
terutama terbentuk dari kapiler dan vena yang bermuara ke vena-vena verticosa. Kapiler –
kap[ilernya besar dan berlubang-lubang sehingga membocorkan fluoresin yang disuntikn secara
intravena. Ada dua lapisan epitel ciliaris: satu lapisan tanpa pigmen disebelah dalam, yang
merupakan perluasan neuroretina ke anterior; dan satu lapisan berpigmen disebelah luar, yang
merupakan perluasan epitel pigmen retina. Processus ciliaris dan epitel ciliares pembungkusnya
berfungsi sebagai pembentuk aqueous humor.
Radang badan siliar akan mengakibatkan melebarnya pembuluh darah di daerah limbus,
yang akan mengakibatkan mata merah yang merupakan gambaran karakteristik peradangan
intraocular.
Musculus ciliaris, tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal, sirkuler dan radial.
Fungsi serat-serat sirkular adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat zonula, yang
berorigo dilembah-lembah diantara processus ciliares. Otot ini mengubah tegangan pada kapsul
lensa sehingga lensa dapat mempunyai berbagai focus baik untuk objek berharak dekat maupun
yang berjarak jauh dalam lapangan pandang.
Serat- serat longitudinal musculus ciliaris menyisip kedalam anyaman trabekula untuk
mempengaruhi besar porinya. Bila musculus ciliaris berkontraksi akan membuka anyaman
trabekula dan mempercapat pengaliran cairan mata melalui sudut bilik mata.
Pembuluh- pembuluh darah yang mendarahi corpus ciliare berasal dari circulus arteriosus
major iris. Persarafan sensoris iris melalui saraf-saraf ciliaris.
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sclera. Koroid tersusun atas
tiga lapis pembuluh darah koroid; besar , sedang, dan kecil. Semakin dalam pembuluh terletak
didalam koroid, semakin lebar lumennya. Bagian dalam pembuluh darah koroid dikenal sebagai
koriokapilaris. Darah dari pembuluh koroid dilairkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap
kuadran posterior. Koroid disebelah dalam dibatasi oleh membrane Bruch dan disebelah luar
oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak diantara koroid dan sklera. Koroid melekat erat ke
posterior pada tepi-tepi nervus opticus. Disebelah anterior, koroid bergabung dengan korpus
ciliare.
Kumpulan pembuluh darah koroid mendarahi bagian luar retina yang menyokongnya.