ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

35
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI-SENSORI ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA Kelopak Mata Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk. Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos. Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

Transcript of ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Page 1: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI-SENSORI

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Kelopak Mata

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi

kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat

menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan

pengeringan bola mata.Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola

mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola

mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan

buka tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.

Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang

ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak

akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.

Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

1. Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada

pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

2. Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan

bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot

orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bola

mata yang dipersarafi N. facial M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus foramen

orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian menembus M. orbikularis okuli

menuju kulit kelopak bagian tengah. Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat

sebagai sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi untuk

mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

Page 2: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

3. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di

dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.

4. Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan

pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

5. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran

pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang merupakan jaringan

penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush di kelopak atas dan 20 pada kelopak

bawah).

6. Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah palpebra.

7. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N.V, sedang kelopak

bawah oleh cabang ke II saraf ke V.

Konjungtiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan melakukan

eversi kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli. Konjungtiva

merupakan membran mukosa yang mempunyai sel Goblet yang menghasilkan musin.

Sistem Lakrimal

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi

mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal,

meatus inferior.

Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :

1. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero

superior rongga orbita.

2. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal

dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak di¬bagian depan rongga orbita. Air mata

dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

Page 3: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk ke dalam sakus

lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum lakrimal tidak menyinggung bola mata,

maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora. Epifora juga akan

terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal.

Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknya dilakukan

penekanan pada sakus lakrimal. Bila terdapat penyumbatan yang disertai dakriosistitis, maka

cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal.

Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang.3

Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva

mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola

mata terutama kornea

Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak

(contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar

lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering.

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus.

2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.

3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi. Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan

dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.

Bola Mata

Page 4: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagian depan

(kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2

kelengkungan yang berbeda. 

Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :

1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,

merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea

yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kelengkungan

kornea lebih besar dibanding sklera.

2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang

yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut

perdarahan suprakoroid.Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris

didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola

mata. Otot dilatator dipersarafi oleh para¬simpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di

persarafi oleh parasim¬patis. Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa

untuk kebutuhan akomodasi.

Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor),

yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan

sklera.

3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan

lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah

sinar menjadi rangsang¬an pada saraf optik dan diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang

potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut

ablasi retina.

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya menempel

pupil saraf optik, makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca

disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina.

Page 5: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuator¬nya pada badan siliar

melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat

sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.

Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak di daerah

temporal atas di dalam rongga orbita.

Sklera

Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupa¬kan pembungkus dan

pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea.1 Sklera sebagai

dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya

kira-kira 1 mm.

Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mem¬punyai kekakuan

tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.1 Dibagian belakang saraf

optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna

putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara

stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan

kasar dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen,

yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid.

Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah pada

eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak.

Kornea

Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata

yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan

terdiri atas lapis :

1. Epitel

Page 6: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

a) Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating tumpang tindih;

satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

b) Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini ter¬dorong ke depan menjadi

lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat

dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui des¬mosom dan makula

okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan

barrier.

c) Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepada¬nya. Bila terjadi

gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

d) Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

Membran Bowman

a) Terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan kolagen yang tersusun

tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

b) Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi

Stroma

Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada

permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini

bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang

sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak

di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen

dalam perkem¬bangan embrio atau sesudah trauma.

Membran Descement

a) Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea dihasilkan sel

endotel dan merupakan membran basalnya.

Page 7: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

b) Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 40 µm.

EndotelBerasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 pm. Endotel

melekat pada membran descement melalui hemi¬desmosom dan zonula okluden.

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf

nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea,

menembus membran Bow¬man melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epitel

dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk

sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah

limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel

terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak

mempunyai daya regenerasi.

Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah

depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri

pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.

Uvea

Walaupun dibicarakan sebagai isi, sesungguhnya uvea merupakan dinding kedua bola mata

yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu iris, badan siliar, dan koroid.

Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar

posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat tempat masuk

saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot superior, medial

inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior ini ber¬gabung

menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvae posterior mendapat

perdarahan dari 15 – 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar

tempat masuk saraf optik.

Page 8: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan otot

rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior

yaitu :

1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk

komea, iris, dan badan siliar.

2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis yang

melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.

3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.

P ada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiri atas bagian

pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid. Batas antara

korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mm nasal. Di dalam

badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dan sirkular.

Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak sedikit¬nya

cahaya yang masuk kedalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar dan memisahkan bilik

mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan depan iris warnanya sangat bervariasi

dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut kripti.

Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yang terdiri atas otot-otot siliar

dan proses siliar.

Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi ia menarik proses

siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula Zinn sehingga lensa menjadi

lebih cembung.

Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos.

Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantara sklera dan.

retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. Koroid kaya pembuluh darah dan

berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina.

Pupil

Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

Page 9: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa

ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan

oleh lensa yang sklerosis.

Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur

sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :

1 Berkurangnya rangsangan simpatis

2 Kurang rangsangan hambatan miosis

Anatomi Fisiologi Hidung

ANATOMI

1 Hidung Bagian Luar

Kerangka bagian luar hidung terdiri dari unsur tulang dan kartilago. Sepasang ossa nasalia

yang menjadi penentu pangkal hidung bersendi di bagian atas dengan ossa frontalia dan ke

lateral dengan processus nasalis ossis maxilaris. Konfigurasi bagian hidung lainnya terbentuk

dari empat kartilago hidung bagian luar. Dua kartilago lateral bagian atas bersendi di garis

tengah dengan bagian dorsal septum nasi, dan dua kartilago lateral bagian bawah membentuk

struktur ujung hidung. Collumella dibentuk dari crurae medialis kedua kartilago bagian

bawah.

a Suplai Darah

Hidung luar menerima suplai darah utama dari cabang-cabang arteria facialis dan

anastomosis-anastomosis-nya dengan arteria infraorbitalis dan arteri supraorbitalis serta

supratrochlearis. Darah vena dari hidung luar mengalir melalui vena facialis anterior dan

posterior ke dalam sistem jugularis interna dan melalui vena angularis yang berhubungan

dengan vena orbitalis dan opthalmica yang bermuara ke dalam sinus cavernosus. Terdapat

hubungan-hubungan vena di sebelah dalam antara vena infraorbitalis dan plexus venosus

Page 10: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

pterygoideus. Vena di bagian wajah ini tidak mempunyai katup; dengan demikian, infeksi di

daerah ini cenderung menyebar lebih cepat ke arah sentral daripada ke daerah tubuh lainnya.

b Persarafan

Persarafan ke hidung luar berasal dari cabang-cabang terminal N. Trigeminus (N V), yakni N.

Infratochlearis (V1), N. Nasalis externus (cabang ethmoidalis anterior V1), N. Infraorbitalis

(V2)

2 Hidung Bagian Dalam

Bagian dalam hidung dibagi menjadi dua rongga oleh septum nasi. Septum ini terdiri dari dua

tulang di bagian posterior (lempeng yang tegak lurus dengan ethmoid dan vomer) dan

karilago septum bersegi empat di belah anterior. Seluruh septum berada di dalam bungkus

mukoperikondrial dan mukoperiostial yang bersambung lapisan lain dasar hidung dan

dinding lateral. Dinding lateral hidung mempunyai anatomi yang rumit. Yang paling

menonjol adalah concha superior, media, dan inferior (kadangkala ada concha keempat, yaitu

choncha suprema). Conchal inferior adalah concha yang terbesar dan kaya pembuluh darah.

Concha media kaya kelenjar mukosa dan sering mengandung sel-sel udara. Meati nasales

diberi nama sesuai dengan concha yang berada diatasnya. Di meatus inferior, terdapat muara

ductus nasolacrimalis. Di meatus medius terdapat ostia sinus maxillaris, frontalis, dan

ethmoidus anterior. Sel-sel ethmoidus anterior dan sinus sphenoideus bermuara ke dalam

meatus superior atau recessus sphenoethmoideus.

a Suplai Darah

Suplai darah hidung sebelah dalam berasal dari sistem arteri karotis eksterna dan internal.

Pembuluh darah yang paling sering menimbulkan epistaksis (area Kiesselbach) di septum

nasi anterior merupakan cabang termonbal arteri ethmoidalis anterior dan superior, cabang

septalis arteri sphenopalatina, cabang-cabang dari arteri nasopalatina, dan cabang terminal a.

Labialis superior. Dinding lateral hidung mendapatsuplai darah dari arteriae ethmodiales dan

cabang nasal lateral r.sphenopalatinus a.maxillaris internae. Drainase vena hidung bagian

dalam seperti hidung bagian luar dapat mengalrkan darah ke sistem fasial,oftalmik, dan

sistem pterigoid. Kecuali penciuman, sensasi di hidung sebelah dalam dihantarkan oleh

Page 11: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

cabang dari cabang pertama dan kedua n.tregeminus. serabut simpatis yang mempersyarafi

pembuluh darah di dalam hidung berasal dari plexus caroticus yang berjalan bersama dengan

n.carotis externus dan dari bagian petrosus profundus n.vidianus. serabut parasimpatis pasca

ganglion yang mempersarafi kelenjar sekretorik didalam hidung mempunyai badan sel di

dalam ganglion sphenopalatinum dan serabut praganglion berjalan bersama dengan

n.vidianus. dibawah kondisi normal, hidung dilapisi oleh epitel pernapasan yang merupakan

epitel bertingkat, bersilia, dan kolumnar.

Sinus paranasal adalah ruang berisi udara berpasangan yang dilapisi oleh membran mukosa.

Sinus tersebut berkembang sebagi kantong-kantong keluar dari membran mukosa hidung

dengan kecepatan perkembangan yang berbeda selama masa bayi dan kanak-kanak. Sinus

maxillaris adalah sinus yang terbesar dan terletak didalam maxilla tepat dibawah orbita. Sinus

ethmoidales yan berjumlah lebih banyak terletak disebelah medial orbita dan dipisahkan oleh

lamina papyraceayang tipis. Sinus ethmoidales di bagi menjadi banyak sel oleh jaringan-

jaringan septa tulang yang kecil0kecil. Sinus frontales terletak disebalah anterior dan diatas

sinus ethmoidales dan dpisahkan oleh sebuah septum. Dibelakang sinus ethmoidales ,

posterior terdapat sinus sphenoidales yang biasanya di bagi secara tidak sebanding oleh

sebuah septum. Struktur-struktur vital yang berkaitan erat dengan sinus sphenoidales antara

lain kelenjar hipofisis tang terletak disebelah posterosuperior dan arteriae carotis internae dan

nn.optici yang terletak disebelah lateral .

FISIOLOGI

Empat fungsi vital hidung adalah penghidu, pengendali suhu, pengendali kelembapan dan

filtrasi partikel.

1. Penghidu 

Proses penghidu berlangsung melalui rambut-rambut sensorik N I, yang menembus lamina

cribrosa. Sekalipun dapat terjadi beberapa gangguan penhidu, penebab anosmia tersering

(tidak ada sensasi menghidu) adalah hanya obstruksi hidung, sederhana seperti yang terjadi

pada influenza atau poliposis hidung yang menghalangi aliran udara untuk mencapai daerah

penghidu

Page 12: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

2. Pengendali suhu udara

Pengendali suhu udara yag dihirup diatur ketika udara melewati permukaan cochae yang luas.

Jaringan kapiler yang banyak terdapat dalam jaringan semierektil memungkinkan pertukaran

kalori yang efektif. Beberapa pun suhu yang dihirup didalam nasofaring jarang berfluktuasi

lebih dari 30 F dari suhu tubuh normal.

3. Pengendali kelembapan 

Selimut mukosa yang padat yang dibentuk oleh kelenjar mukosa yang sangat banyak di

dalam mukosa hidung memungkinkan pelembapan udara yang dihirup secara konstan.

Diperkirakan sebanyak 1 liter cairan hilang melalui hidung sepanjang bernapas selama 24

jam.

4. Filtrasi partikel 

Sistem mukosiliar hidung membetikan fungsi filtrasi yang melindungi terhadap bahan artikel

yang terhirup. Kelenjar submukosa dan sel-sel goblet di epitel pernapasa memasok mukus

yang mengalir terus-menerus sehingga membentuk selimut kental (menghasilkan lebih dari 1

liter setiap hari). pH sekret tetap konstan pada angka 7 dan juga mengandung lisozim dan

mensekresi imunoglobulin IgA. Pergerakan ritmik silia epitel mengerakan selimut mukosa ini

dengan kecepatan beberapa milimeter per menit yang kemudian digantikan kembali kira-kira

setiap 20 menit.

Fungsi-fungsi sinus paranasal lainnya antara lain meringankan bobot tengkorak memberikan

fungsi hidung tambahan , membrikan penahan suhu udara untuk otak, ikut mempertajam

penghidu, menambah resonasi suara dan memberikan penopang semacam bantalan (bumper)

untuk melindungi wajah dari trauma.

SISTEM PERSYARAFAN HIDUNG

1. Membran Olfaktorius

Page 13: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Membran olfaktorius terletak di bagian superior setiap lubang hidung. Di sebelah medial,

membran olfaktorius terlipat kebawah disepanjang permukaan septum superior disebelah

lateral terlipat di atas turbinat superior dan bahkan diatas sebagian kecil permukaan atas

turbinat medial disetiap lubang hidung, membran olfaktorius mempunyai luas permukaan

sekitar 2,4cm persegi. 

2. Sel-sel olfaktorius

Sel-sel reseptor untuk sensasi penghidu adalah sel-sel olfaktorius yang pada dasarnya

merupakan sel saraf bipolar yang berasal dari sistem saraf pusat itu sendiri. Terdapat sekitar

100juta sel seperti ini pada epitel olfaktorius yang terbesar diantara sel-sel sustentakular.

Ujung mukosa dari sel olfaktorius membentuk tombol yang dari tempat ini akan dikeluarkan

4-25 rambut olfaktorius (silia olfaktorius) yang berdiameter 0,3 mikrometer dan panjangnya

sampai 200 mikrometer, terproyeksi ke dalam mukus yang melapisi permukaan dalam rongga

hidung. Silia olfaktorius yang terproyeksi ini akan membentuk alas yang padat pada mukus,

dan ini adalah silia yang bereaksi terhadap bau di udara, dan kemudian akan merangsang sel-

sel olfaktorius. Pada membran olfaktorius diantara sel-sel olfaktorius tersebar banyak

glandula bowman yang kecil, yang menyekresi mukus ke permukaan membran olfaktorius.

3. Penjalaran sinyal-sinyal penghidu ke dalam sistem saraf pusat

Pada kenyataannya, bagian otak yang merupakan asal mula dari olfaksi ini kemudian

berkembang menjadi struktur dasar otak yang mengendalikan emosi dan aspek perilaku

lainnya pada manusia. Sistem ini disebut sistem limbik

4. Penjalaran sinyal-sinyal olfaktorius ke dalam bulbus olfaktorius

Serabut saraf yang kembali dari bulbus disebut Nervus Kranialis I atau traktus olfaktorius.

Namun demikian, pada kenyataannya kedua traktus dan bulbus merupakan pertumbuhan

jaringan otak dari dasar otak ke arah anterior. Pembesaran yang berbentuk bulat pada

ujungnya disebut bulbus olfaktorius terletak pada lempeng kribriformis yamg memisahkan

rongga otak dari bagian atas rongga hidung. Lamina krimbiformis memiliki banyak lubang

kecil yang merupakan tempat masuknya saraf-saraf kecil dalam jumalh yang sesuai berjalan

naik dari membran olfaktorius di rongga hidung memasuki bulbus olfaktorius di rongga

Page 14: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

kranial menggambanrka hubungan yang erat antara sel-sel olfaktorius di membran olfaktorius

dengan bulbus olfaktorius yang memperlihatkan bahwa aksonakson pendek dari sel

olfaktorius akan berakhir di struktu globular yang multipel di dalam bulbus olfaktorius yang

disebut glomeruli. Setiap bulbus memiliki beberapa ribu macam glomerulus yang merupakan

ujung dari sekitar 25.000 akson yang berasal dari sel olfaktorius. Setiap glomerulus

merupakan ujung untuk dendrit yang berasal dari sekitar 25 sel-sel mitral yang besar dan

sekitar 60 sel-sel berumbai yang lebih kecil dengan badan sel yang terletak di bulbus

olfaktorius pada bagian superior glumeruli. Dendrit ini menerima sinaps dari sel olfaktorius,

sel mitral dan sel berumbai yang mengirimkan akson-akson melalui traktus olfaktorius untuk

menjalarkan sinyal-sinyal olfaktorius ke tingkat yang lebih tinggi di sistem saraf pusat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa glomeruli yang berbeda akan memberi respon bau

yang berbeda pula. Kemungkinan bahwa glomeruli tertentu merupakan petunjuk sebenernya

untuk menganalisis berbagai sinyal bau yang dijalarkan ke dalam sistem saraf pusat.

ANATOMI DAN FISIOLOGI 

Sistem pendengaran

Sistem yang digunakan untuk mendengar.Hal ini dilakukan terutama oleh sistem

pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Manusia dapat mendengar dari

20 Hz sampai 20.000 Hz.

Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. Daun telinga adalah sebuah

lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian luar liang telinga luar

berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke sebelah dalam

liangTelinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran

dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima

rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

1. Anatomi Telinga

Page 15: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk

keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga

tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga

tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga

dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk

diolah.

Susunan Telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).

Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung

fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat

sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan

membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga

dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan

kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak

kering.Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. 

Daun telinga adalah sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian

luar liang telinga luar berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke

sebelah dalam liang. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah

meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. 

Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya

berupa impuls ke otak untuk diolah.Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan

membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas,

tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran

suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada

anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar

yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar

Page 16: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan

gendang telinga tidak kering

b. Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang.

Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.

Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani.

Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela

bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang

menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang

martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). 

Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang.

Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval.

Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan

bebas. Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang

telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.Bagian ini

merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di

dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.

Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani.

Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela

bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang

menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang

martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang

ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang

ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang

landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. 

Page 17: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Pendengar tengah terdiri atas rongga gendangan yang berhubungan dengan tekak melalui

tabung pendengar Eustachius. Dalam rongga gendangan terdapat tulang-tulang pendengar,

yaitu martil, landasan dan sanggurdi. Martil melekat pada selaput gendangan dan dengan

sebuah sendi kecil juga berhubungan dengan landasan. 

Landasan mengadakan hubungan dengan sanggurdi melekat pada selaput yang menutup

tingkap jorong pada dinding dalam rongga gendangan telinga manusia. Fungsi rangkaian

tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran

timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

c. Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.5

bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.

1. Tiga saluran setengah lingkaran

2. Ampula

3. Utrikulus

4. Sakulus

5. Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah

lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya

terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.

Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang

sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan

saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang

dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran.

Page 18: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan

di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran

tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan

membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di

permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari

sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang

bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini

disebut organ Korti.

1. Telinga Luar (Auter Ear) 

· Aurikula / daun telinga : Terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Berfungsi untuk

menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE (Meatus Akustikus

Eksterna)

· Meatus Akustikus Eksterna / Liang telinga luar : Panjang ± 2,5 cm, berbentuk huruf S, 1/3

bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kelenjar serumen

yang bersifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit

· Kanalis auditorius eksternus : Panjangnya sekitar 2,5cm, kulit pada kanlis mengandung

kelenjar glandula seruminosa yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen.

Serumen mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan pada kulit.kanalis

auditorius eksternus akan berakhir pada membrane timpani.

2. Telinga Tengah

· Membran Timpani / gendang telinga.Gendang telinga terdiri atas 3 lapis:

1. Lapis luar (lanjutan kulit dari liang telinga)

2. Lapis tengah (jaringan ikat yang lentur)

3. Lapis dalam (selaput lendir).

Page 19: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Terdiri dari jaringan fibrosa elastis. Berbentuk bundar dan cekung dari luar. Terdapat bagian

yang disebut pars flaksida, pars tensa, dan umbo. Refleks cahaya kea rah kiri jam tujuh dan

jam lima ke kanan. Dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: atas depan, atas belakang, bawah depan,

dan bawah belakang. Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya ke tulang-tulang

pendengaran.

· Tulang-tulang pendengaran : Terdiri dari maleus, incus, dan stapes. Berfungsi menurunkan

amplitude getaran yang diterima membran timpani dan meneruskannya ke jendela oval.

· Cavum Timpani : Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang mastoid sehingga

bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis.

· Tuba Eustachius : Bermula di ruang timpani kea rah bawah sampai nasofaring. Struktur

muosa merupakan lanjutan mukosa nasofaring. Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan

tekanan suara secara mendadak, dan terbuka saat menelan dan bersin. Berfungsi untuk

menjaga keseimbangan tekanan udara di luar dan di dalam telinga tengah

3. Telinga Dalam

· Koklea : Skala vestibule yang berhubungan dengan vestibular berisi perylimph. Skala

timpani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perylimph. Skala media/duktus koklearis

berisi endolimph. Dasar skala vestibule disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti

dan sel rambut sebagai organ pendengaran.

· Kanalis Semisirkularis : Terdiri dari 3 duktus yang masing-masing berujung pada ampula

(sel rambut, krista, kupula), yang berikatan dengan system keseimbangan tubuh dalam rotasi.

· Vestibula : Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung macula. Berkaitan dengan

system keseimbangan tubuh dalam hal posisi.

2. Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk

gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

Page 20: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

perkalian perbandigan luas membran timpani dan tingkap lonjong.

Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang akan menggerakkan

tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui

membran Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative

antara membran basalis dan membran tektoria. 

Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia

sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari

badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut sehingga melepaskan

neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf

auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39-40)

di lobus temporalis.(tambahan anfis: ari + aan)

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran

ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada

jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. 

Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan

limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah

menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam

saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.

Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan

menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambutsel menyentuh

membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran

basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang

akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Cara kerja indra pendengaran

Page 21: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran

ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada

jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.

Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan

limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah

menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam

saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.

Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput

basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut

sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial

dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan

impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran

yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam

utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi

reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.

Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di

dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung

gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah

lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang

ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat.

Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang

akan dikirim ke otak.Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran

Page 22: ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSEPSI.docx

setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan

yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampulayang berisi

reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.

Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. 

Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang

mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.

Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.Alat

keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya

berupa rambut bebas yang melekat pada otolith,yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala

mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke

otak.