Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

34
MAKALAH TENTANG ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Untuk Memenuhi Tugas Semester Pendek Matakuliah Fundamental Of Pathopyshiology Respiratory System Dibimbing Oleh: Ns Septi Dewi Rachmawati,S.Kep,MNg Disusun Oleh HAIRUL ANAM (125070218113024) PSIK-B FAKULTAS STUDI ILMU KEPERAWATAN Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 1

description

Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

MAKALAH TENTANG ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Untuk Memenuhi Tugas Semester Pendek Matakuliah Fundamental Of

Pathopyshiology Respiratory System

Dibimbing Oleh: Ns Septi Dewi Rachmawati,S.Kep,MNg

Disusun Oleh

HAIRUL ANAM (125070218113024)

PSIK-B

FAKULTAS STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 1

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami

dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MAKALAH TENTANG ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI” tepat pada waktunya. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih

banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-

pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Ibu Ns Septi Dewi Rachmawati,S.Kep,MNg. dosen pembimbing kami pada mata kuliah

Fundamental of Pathopysiology Respiratory System

2. Orang tua dan teman-teman yang sudah memberi dukungan untuk menyelesaikan

makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan

dalam penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari

semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan

makalah berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Kediri, 25 Agustus 2015

Penyusun

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 2

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5

1.3 Tujuan.........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ANATOMI &FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI..............................5

2.1. Pengertian Respirasi...................................................................................................5

2.2. Fungsi Dasar System Respirasi..............................................................................6

2.3. Mukosa Respirasi........................................................................................................6

2.4. Klasifikasi Sistem Respirasi.........................................................................................9

2.5. Stuktur Pelengkap Sistem Pernapasan.......................................................................9

2.6. Mikanisme Pertahanan Sistem Respirasi...................................................................12

2.7. Anatomi Sistem Respirasi..........................................................................................12

2.7.1. Saluran Napas Bagian Atas (Upper Respiratory Airway)..................................13

2.2.2 Saluran Napas Bagian Bawah (Lower Respiratory Airway)...............................16

2.8. Fisiologi Sistem Pernapasan......................................................................................21

BAB III PENUTUP................................................................................................................25

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 3

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Paru merupakan organ penting bagi tubuh yang mempunyai fungsi utama sebagai alat

pernafasan (respirasi). Proses pernafasan yaitu pengambilan oksigen dari udara luar dan

pengeluaran CO2 dari paru – paru.

Sistem pernafasan membawa udara melalui hidung dengan 021° , 26°C, rh 50-60 % ke

dalam alveoli Dirongga hidung udara dibersihkan dari debu ukuran 2 – 10 u, dipanaskan dan

dilembabkan oleh bulu dan lendir hidung sebelum masuk ke trakea. Debu yang lolos ditangkap

oleh lendir dari sel-sel mukosa di bronkus dan bronkioli, cilia set mukosa ini bergerak berirama

mendorong kotoran keluar dengan kecepatan 16 mm/menit.

Proses transfer oksigen setelah sampai di alveoli terjadi proses difusi oksigen ke eritrosit

yang terikat oleh haemoglobin sejumlah 20 ml/100 ml darah dan sebagian kecil larut dalam

plasma 0,3 ml/ 100 CC, jika Hb 15 gr% Dan sebaliknya karbondioksida dari darah dibawa ke

alveoli untuk dikeluarkan melalui udara ekspirasi.

Proses ventilasi (keluar masuknya udara) didukung oleh unsur-unsur jalan napas,

jaringan paru, rongga thorax, otot napas dan saraf napas.

Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-

sel tubuh danuntuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh

kembali ke atmosfer. Organ –organ respiratorik berfungsi dalam :

1. Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara

2. Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia

3. Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses

pernafasan ke dalam tubuh

4. Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah

Respirasi melibatkan proses – proses berikut ini :

1. Ventilasi pulmonar( pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran

pernafasan dan paru-paru.

2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-

paru dan kapiler pulmonal

3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel-sel

jaringan

4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi

dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel tubuh.

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 4

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

1.2. Tujuan

2. Mengetahui Anatomi sistem pernapasan?

3. Mengetahui Fisisologi sistem pernapasan?

1.2. Rumusan Masalah

Dari adanya pemaparan latar belakang di atas saya dapat menyimpulkan suatu

rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Anatomi sistem pernapasan itu?

2. Bagaimana Fisiologi sistem pernapasan itu?

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 5

Page 6: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

BAB II

PEMBAHASAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

2.1. Pengertian Respirasi

Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen serta

menghembuskan udara yang banyak mengandung Karbondioksida keluar dari tubuh.

( Syaifuddin; 2002 ).

Respiasi dapat juga didefinisikan sebagai gabungan aktivitas mekanisme yang berperan

dalam proses suplai O2 ke seluruh tubuh dan pembuangan kabondioksida (hasil dari

pembakaran sel). Fungsi dari respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan

metabolisme sel-sel tubuh serta mengeluarkan mengeluarkan karbondioksida (CO2) hasil

mmetabolisme sel secara terus-menerus.

Respirasi adalah pertukaran gas antara individu dan lingkungan atau keseluruhan proses

pertukaran gas antara udara atmosfir dan darah dan antara darah dengan sel-sel tubuh

( Kozier; 1991 ). Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh

untuk metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut

dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

Sistem respirasi adalah system organ yang berfungsi untuk mengambil O2 dari atmosfer

ke dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor CO2 yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 6

Page 7: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi untuk produksi bicara dan berperan dalam

keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengatran hormonal

tekanan darah.

2.2. Fungsi dasar sistem pernapasan

1. Sebagai temp terjadinya pertukaran gas dari atmosfer dengan sirkulasi darah

2. Memindahkan udara dari dan ke permukaan paru

3. Melindungi dan menjaga mukosa pernapasan dari dehidrasi, perubahan suhu atau

variasi lingkungan sekitar, serta mempertahankan permukaan mukosa lainnya dari

invasi bakteri patogen

4. Memproduksi bunyi atu suara untuk berbicara , bernyanyi, dan kegiata komunikasi

verbal lainnya.

5. Menyediakan sensasi penciuman untuk dikirim ke sistem saraf pusat dari epitelium

saraf olfaktoris di baian superior rongga hidung;

6. Secara tidak langsung , kapiler paru turut membantu regulasi volume dan tekanan

darah melalui kompresi angisotnesin I ke angiostnsin II.

2.3. Mukosa respirasi

Mukosa respirasi merupakan kombinasi anatara sel epitel dan lamina propria. Mukosa

respirasi beerada pada zona konduksi saluran pernapasan. Mukosa ini kaya akan

pembuluh darah yang dapat menghangatkan udara seketika saat udara itu dihirup oleh

hidung.

1. sel epitel

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 7

Page 8: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

secara umum, saluran pernapsan yang dimulai dari rongga hidung hingga

percabangan bronkial dilapisi oleh sel eptel batang, bersilia, dan berlapis semu.

Dalam sel eptel tersebut terdapat ssel globet yang memproduksi dan menyekresikan

mukus (lendir).

Jenis sel epitel yang berbeda ditemukan pada epitel faring. Perbedaan pada

epitel ini terkait dengan peran faring sebagai penghubung antara rongga mulut dan

rongga hidung. Jenis sel epitel pada saluran pernapasan dapat dilahat pada tabel

dibawah ini.

2. lamina propria

lamina propria merupakan lapisan jaringan konektif yang terletak antara jaringan sel

epitel dan kartilago. Lamina propria biasanya terdiri dari sekumpulan otot polos yang

tersebar dibawah sel epitel. Di beberapa bagian tertentu lamina propria mengalami

modifikasi menjadi bentuk seperti pita tebal yang mengelilingi lumenlamina propria

juga kaya akan pembuluh darah arteri, vina, dan kapiler lainnya yang membawa zat

gizi dan air menuju ke sel sekretori. Lamina propria pada nasal konka juga

mengandung banyak pembuluh darah vena. Banyaknya darah vena membuat udara

yang masuk melalui hidung dapat segera di hangatkan dan dilembabkan.

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 8

Page 9: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

2.4. Kalsifikasi Sistem Respirasi

Ssecar garis besar pernapasan dibagi menjadi dua:

1. Pernapasan dalam (internal) yaitu pertukaran gas anatara organel sel (mitokondria)

dan medium cairnya. Hal tersebut menggambarkan proses metabolisme intraseluler

yang meliputi konsumsi O2 (digunkan untuk oksigenasi bahan nutrisi) dnan

pengeluaran CO2 (terdapat dalam medium cair / sitoplasma) sampai menghasilkan

energi.

2. Pernapasan luar (eksternal) yaitu arbsorbsi O2 dan pembuangan CO2 dari tubuh

secara keseluruhan ke lingkungan luar. Urutan proses pernapasan eksternal adalah:

a. Pertukaran udara luar ke alveolus melalui aksi mekanik pernapasan yaitu

melalui proses ventilasi

b. Pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi di alveolus dan darah pada pembuluh

kapiler paru-paru melalui proses difusi

c. Pengangkutan O2 dan CO2 oleh sistem perederan darah dari paru-paru ke

jaringan dan sebaliknya yang disebut proses transportasi .

d. Pertukaran O2 dan CO2 darah dalam pembuluh kapiler jaringan dengan sel-sel

jaringan melalui proses difusi

2.5. Stuktur Pelengkap Sistem Pernapasan

Yang dimkasud kedalam dtruktur pelengkap sistem pernapasan adalah struktur

penunjang yang diperlukan untuk bekerjanya sistem pernapasan itu sendiri. Stuktur pelengkap

tersebut adalah dingding dada yang terdiri dari iga dan otot, otot abdomen dan otot-otot lain,

diafragma, serta pleura

1. Dingding dada atau toraks

dingding toraks dibentuk oleh tulang, otot, serta kulit.

Tulang pembentuk rongga dada atau toraks adalah:

Tulang iga (12 buah)

Vertebra torakalis (12 buah)

Sternum (1 buah)

Klavikula (2 buah) dan

Skapula (2 buah)

Otot pembatas rongga iga terdiri dari:

Otot ekstremitas superior

Muskulus pektoralis mayor

Muskulus pektoralis minor

Muskulus serratus anterior

Muskulus subklavius

Otot anterolateral abdominal

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 9

Page 10: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Muskulus abdominal oblikus eksternus

Muskulus rektus abdominis

Otot toraks instrinsik

Muskulus interkostalis eksterna

Muskulus interkostalis interna

Muskulus sternalis

Muskulus toraksis transversus

Otot pernapasan

Selain sebagai pembentuk dingding dada, otot skelet juga berfungsi sebagai otot

pernapasan

Menurut kegunaanya, otot-otot pernpasan dibedakan menjadi otot untuk inspirasi,

mencakup otot inspirasi utama dan tambahan, serta otot untuk ekspirasi tambahan

Otot inspirasi utama (principal), yaitu:

Muskulus interkostalis eksterna

Muskulus interkartilaginus parasternal

Otot diafragma

Oto inspirasi tambahan (accesory respiratory muscle) yang sering juga disebut

sebagai otot bantu napas, yaitu:

Muskulus sternokleidomastoideus

Muskulus skalenus anterior

Muskulus skalenus medius

Muskulus skalenus posterior

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 10

Page 11: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Saat napas biasa (quiet breathing), untuk inspirasi tidak diperlukan kegiatan otot, cukup

dengan daya elastis paru saja udara di dalam paru akan keluar saat ekspirasi. Namun

ketika ada serangan asma, sering diperlukan kontribusi kerja otot –otot beikut:

Muskulus interkostalis interna

Muskulus interkartilaginus parasternal

Muskulus rektus abdomen

Muskulus oblikus abdominis eksternus

Otot-otot untuk ekspirasi juga berperan untuk mengatur pernapasan saat bernyanyi,

berbicara, batuk, bersin, dan untuk mengedan saat buang air besar serta saat bersalin.

2. Diafragma

Diafragma adalah suatu septum berupa jaringan muskulotendineus yang memisahkan

rongga toraks dengan abdomen. Dengan demikian, diafragma menjadi dasar dari

rongga toraks.

Ada tiga apertura pada diafragma, yaitu:

Hiatus aortikus yang dilalui aorta desenden, vena azigos dan doktus torasitus;

Hiatus esofageus yang dilalui oleh esofageus;

Apertura yang satu lahi didahului oleh vena kava inferior

3. Pleura

Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari merodermal. Pembungkus ini dapat

dibedakan menjadi:

Pleura viseralis yang melapisi paru

Pleura perietalis yang melapisi dingding dalam hemitoraks

Di antara kedua pleura tadi, terbentuk ruang yang disebut rongga pleura yang

sebenarnya tidak berupa rongg tetapi merupakan ruang potensial. Pada keadaan

normal, rongga pleura berisi cairan pleura dalam jumalah yang sangat sedikit (0,1-0,2

mL/kg. BB)- jadi hanya berupa lapisan cairan pleura (film) setebal 10-20 um yang

menylaputi kedua belah pleura. Meskipun sangat tipis, cairan ini telah dapat

memisahkan lapisan pleura viseralis dengan pleura perietalis agar tidak salig

bersinggungan atau berlengketan.

2.6. Mikanisme pertahanan sistem pernapasan

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 11

Page 12: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Mokus dalam sistem pernapasan mengandung imunoglobulin (terutama IgA) PMN,

interferon, dan antibodi spesifik. Reflek batuk mendorong sekresi mukus e atas. Makrofag

alveolar merupakan pertahanan paling akhir dan paling ppenting untuk melakukan fagositosis

terhadap bakteri yang masuk ke dalam alveoli. Saluran pernapasan bagian bawah dalam

kedaan normal adalah steril, maka adanya reflek menelan dan eflek muntah untuk mencegah

masuknya zat asing, bakteri atau kotoran lainnya ke dalam trakhea. Selain itu, kerja ekskalator

mukosiliaris turt membantu menjebak debu dan bakteri untuk kemudian memindahkannya ke

kerongkongan

2.7. Anatomi Sistem Respirasi

Sistem respirasi dibedakan menjadi dua saluran yaitu, saluran nafas bagian atas dan

saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas bagian atas terdiri dari: rongga hidung, faring dan

laring. Saluran nafas bagias bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.

2.7.1. Saluran Nafas Bagian Atas (upper respiratory airway) terdiri dari hidung. laring .

dan faring.

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 12

Page 13: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Fungsi :

Air conduction (penyalur udara) sebagai saluran yang meneruskan udara menuju

jalan napas bagian bawah untuk pertukaran gas.

Protection (perlindungan ), sebagai pelindung saluran napas bgian bawwah agar

terhindar dari masuknya benda asing

Warming, filtrasi, dan humidifikasi yakni sebgai bagian menghangatkan,

menyaring, dan memberi kelembapan udara yang diinspirasi (dihirup)

A. Hidung

Hidung atau naso adalah saluran pernafasan yang pertama. Ketika proses pernafasan

berlangsung, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani tiga proses

yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Hidung terdiri atas bagian-

bagian sebagai berikut:

- Bagian luar dinding terdiri dari kulit.

- Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.

- Lapisan dalam terdiri dari selaput lender yang berlipat-lipat yang dinamakan

karang hidung ( konka nasalis ), yang berjumlah 3 buah yaitu: konka nasalis

inferior, konka nasalis media, dan konka nasalis superior.

Diantara konka nasalis terdapat 3 buah lekukan meatus, yaitu: meatus superior, meatus

inferior dan meatus media. Meatus-meatus ini yang dilewati oleh udara pernafasan ,

sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak yang disebut koana.

Dasar rongga hidung dibentuk oleh rahang atas ke atas rongga hidung berhubungan

dengan rongga yang disebut sinus paranasalis yaitu sinus maksilaris pada rahang atas,

sinus frontalis pada tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji, dan sinus

etmoidalis pada rongga tulang tapis.

Pada sinus etmoidalis keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka

nasalis Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman , sel tersebut terutama terdapat

pada di bagian atas. Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut saraf atau

reseptor dari saraf penciuman ( nervus olfaktorius ).

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 13

Page 14: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu

lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran

tengah Saluran ini disebut tuba auditiva eustachi yang menghubungkan telinga tengah

dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata atau tuba

lakrimalis.

Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung

vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-

sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke

nasofaring oleh gerakan silia.

B. Faring

Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya

dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Nasofaring (terdapat

pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius).

- Nasofaring terletak tepat di belakang cavum nasi , di bawah basis crania dan di

depan vertebrae cervicalis I dan II. Nasofaring membuka bagian depan ke dalam

cavum nasi dan ke bawah ke dalam orofaring. Tuba eusthacius membuka ke dalam

didnding lateralnya pada setiap sisi. Pharyngeal tonsil (tonsil nasofaring) adalah

bantalan jaringan limfe pada dinding posteriosuperior nasofaring.

- Orofaring

Merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah).

Orofaring adalah gabungan sistem respirasi dan pencernaan , makanan masuk dari

mulut dan udara masuk dari nasofaring dan paru.

- Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

Laringofaring merupakan bagian dari faring yang terletak tepat di belakang laring,

dan dengan ujung atas esofagus.

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 14

Page 15: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

C. Laring (tenggorok)

Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada bagian pangkal ditutup

oleh sebuanh empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulanng

rawan yang berfungsi ketika menelan makanan dengan menutup laring.

Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea,

dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.

Cartilago / tulang rawan pada laring ada 5 buah, terdiri dari sebagai berikut:

- Cartilago thyroidea 1 buah di depan jakun ( Adam’s apple) dan sangat jelas terlihat

pada pria. Berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung

batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya

ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat

beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea.

- Cartilago epiglottis 1 buah. Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas

dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago

thyroideum. Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis

menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring.

- Cartilago cricoidea 1 buah yang berbentuk cincin. Cartilago berbentuk cincin signet

dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah cartilago tyroidea,

dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu inferior

cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi.

Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea

I.

- Cartilago arytenoidea 2 buah yang berbentuk beker. Dua cartilago kecil berbentuk

piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi

melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 15

Page 16: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Laring dilapisi oleh selaput lender , kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi

olehsel epithelium berlapis.

2.7.2 Saluran Nafas Bagian Bawah (Lower Airway)

Ditinjau dari fungsinya dibagi mejadi dua bagian:

Saluran uadra konduktif , sering disebut sebagai percbangan rrakheabronkhialis

yang terdiri atas trakhea , bronkhus dan bronkhiolus.

Salurn respiratorius terminal (kadankala disebut acini) yang berfungsi sebagai

penyalur (konduksi) gas masuk dan keluar dari satuan respiratorius terminal

(sluran pernapasan paling ujung), yang merupakan pertukaran gas yang

sesungguhnya.

A. Trachea atau Batang tenggorok

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 16

Page 17: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Merupakan tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm.

trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan

dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium

dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan

di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi).

Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan

yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah

belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.

B. Bronchus

Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata

torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel

yang sama.

Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus

kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih

tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah

arteri, disebut bronckus lobus bawah.

Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di bawah

arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus

atas dan bawah.

Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan

kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi

bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus

terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara).

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 17

Page 18: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak

diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga

ukurannya dapat berubah.

Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran

penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke

tempat pertukaran gas paru-paru.yaitu alveolus

C. Paru-Paru

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 18

Page 19: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri atas gelembung-

gelembung kecil ( alveoli ). Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari

bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli

pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus

alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus

primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan

mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang

dinamakan pori-pori kohn.

Paru-paru dibagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang terdiri dari 3 lobus

( lobus pulmo dekstra superior, lobus pulmo dekstra media, lobus pulmo dekstra

inferior) dan paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus ( lobus sinistra superior dan lobus

sinistra inferior).

Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil yang bernama segmen. Paru-paru

kiri memiliki 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior dan lima lobus

inferior. Paru-paru kiri juga memiliki 10 segmen, yaitu 5 buah segmen pada lobus

superior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3 segmen pada lobus inferior.

Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus.

Letak paru-paru di rongga dada datarnya menghadap ke tengah rongga dada / kavum

mediastinum.. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada

mediastinum depan terletak jantung.

Paru-paru dibungkus oleh selapus tipis yang pernama pleura . Pleura dibagi menjadi

dua yaitu pleura visceral ( selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru yang

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 19

Page 20: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi

rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga kavum yang

disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum/ hampa udara.

D. Alveoli

Parenkim paru-paru merupakan area yang aktif bekerja dri jaringan paru-paru-

paru. Parenkim tersebut menandung berjuta-juta unit alveolus. Alveoli merupakan

kantong udara yng berukuran sangat kecil, danmerupakan akhir dari bronkhiolus

respiratorius sehingga memungkinakan pertukaran O2 dan CO2. Seluruh dari unit

alveoli (zona respirasi) terdiri dari bronkhiolus respiratorius, ductus alveolus dan aveolar

sacs (kntong alveous)

Fungsi utama dari unit alveoulus adalah pertukaran O2 dan CO2 di antara

pulmoner dan alveoli

Diperkirakan terapt 24 juta alveoli pada bayi yng bru lahir. Seiring dengan

pertambahan usia jumlah alveoli pun bertambah dan mencapai jumlah yang sama

dengan orang dewasa pada usai 8 tahun, yakni 300 juta alveoli. Ssetiap unit alveoli

mempunyai 9-11 prepulmonari dan pulmunari kapiler

E. Suplai Darah

Setiap arteria pulmonalis, membawa darah deoksigenasi dari ventrikel kanan

jantung, memecah bersama dengan setiap bronkus menjadi cabang-cabang untuk

lobus, segmen dan lobules. Cabang-cabang terminal berakhir dalam sebuah jaringan

kapiler pada permukaan setiap alveolus. Jaringan kapiler ini mengalir ke dalam vena

yang secara progresif makin besar, yang akhirnya membentuk vena pulmonalis, dua

pada setiap sisi, yang dilalui oleh darah yang teroksigenasi ke dalam atrium kiri

jantung. Artheria bronchiale yang lebih kecil dari aorta menyuplai jaringan paru

dengan darah yang teoksigenasi.

2.8. Fisiologi Sistem Pernafasan

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 20

Page 21: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal dimana proses pertukaran O2

& CO2 ke dan dari paru ke dalam O2 masuk ke dalam darah dan CO2 + H2O masuk ke paru

paru darah. kemudian dikeluarkan dari tubuh dan respirasi internal/respirasi sel dimana proses

pertukaran O2 & peristiwaCO2 di tingkat sel biokimiawi untuk proses kehidupan.

Proses pernafasan terdiri dari 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Ventilasi pulmonal yaitu masuk dan keluarnya aliran udara antara atmosfir dan alveoli

paru yang terjadi melalui proses bernafas (inspirasi dan ekspirasi) sehingga terjadi

disfusi gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveoli dan kapiler pulmonal serta

ransport O2 & CO2 melalui darah ke dan dari sel jaringan.

2. Mekanik pernafasan

Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan olen

peristiwa mekanik pernafasan yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi (inhalasi) adalah

masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dlm jalan nafas. Dalam inspirasi pernafasan

perut, otot difragma akan berkontraksi dan kubah difragma turun ( posisi diafragma

datar ), selanjutnya ruang otot intercostalis externa menarik dinding dada agak

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 21

Page 22: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

keluar, sehingga volume paru-paru membesar, tekanan dalam paru-paru akan

menurun dan lebih rendah dari lingkungan luar sehingga udara dari luar akan masuk

ke dalam paru-paru. Ekspirasi (exhalasi) adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir

melalui jalan nafas. Apabila terjadi pernafasan perut, otot difragma naik kembali ke

posisi semula ( melengkung ) dan muskulus intercotalis interna relaksasi. Akibatnya

tekanan dan ruang didalam dada mengecil sehingga dinding dada masuk ke dalam

udara keluar dari paru-paru karena tekanan paru-paru meningkat.

Transportasi gas pernafasan

a. Ventilasi

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 22

Page 23: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli. Selama ekspirasi sebaliknya

yaitu udara keluar dari paru-paru. Udara yg masuk ke dalam alveoli mempunyai suhu

dan kelembaban atmosfir. Udara yg dihembuskan jenuh dengan uap air dan

mempunyai suhu sama dengan tubuh.

b. Difusi

Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 pada pertemuan udara dengan

darah. Tempat difusi yg ideal yaitu di membran alveolar-kapilar karena

permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah terjadi secara

difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus lebih tinggi dari pada dalam darah

O2 dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus

sehingga perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan dinding

alveolus. Transportasi gas dalam darah O2 perlu ditrasport dari paru-paru ke jaringan

dan CO2 harus ditransport kembali dari jaringan ke paru-paru. Beberapa faktor yg

mempengaruhi dari paru ke jaringan , yaitu:

o Cardiac out put.

o Jumlah eritrosit.

o Exercise

o Hematokrot darah, akan meningkatkan vikositas darah mengurangi

transport O2 menurunkan CO.

c. Perfusi pulmonal

Merupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana O2 diangkut dalam

darah membentuk ikatan (oksi Hb) / Oksihaemoglobin (98,5%) sedangkan dalam

eritrosit bergabung dgn Hb dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (1,5%). CO2

dalam darah ditrasportasikan sebagai bikarbonat, alam eritosit sebagai natrium

bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam larutan bergabung

dengan Hb dan protein plasma. C02 larut dalam plasma sebesar 5 – 7 % , HbNHCO3

Carbamoni Hb (carbamate) sebesar 15 – 20 % , Hb + CO2 HbC0 bikarbonat sebesar

60 – 80% .

Pengukuran volume paru

Fungsi paru, yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas

paru. Volume paru dibagi menjadi :

o Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali

bernafas.

o Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara maksimal yg dapat dihirup

setelah inhalasi normal.

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 23

Page 24: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

o Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal yang dapat

dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normal.

o Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi

maksimal.

Kapasitas Paru

o Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.

o Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi

normal.

o Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-paru

setelah ekspirasi normal.

o Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.

Pengaturan Pernafasan

Sistem kendali memiliki 2 mekanismne saraf yang terpisah yang mengatur

pernafasan. Satu system berperan mengatur pernafasan volunter dan system yang lain

berperan mengatur pernafasan otomatis.

1. Pengendalian Oleh saraf Pusat ritminitas di medula oblongata langsung

mengatur otot otot pernafasan. Aktivitas medulla dipengaruhi pusat apneuistik

dan pnemotaksis. Kesadaran bernafas dikontrol oleh korteks serebri. Pusat

Respirasi terdapat pada Medullary Rhythmicity Area yaitu area inspirasi &

ekspirasi, mengatur ritme dasar respirasi , Pneumotaxic Area terletak di

bagian atas pons dan berfungsi untuk membantu koordinasi transisi antara

inspirasi & ekspirasi, mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi paru-paru

terlalu mengembang, dan Apneustic Area yang berfungsi membantu

koordinasi transisi antara inspirasi & ekspirasi dan mengirim impuls ekshibisi

ke area inspirasi.

2. Pengendalian secara kimia pernafasan dipengaruhi oleh : PaO2, pH, dan

PaCO2. Pusat khemoreseptor : medula, bersepon terhadap perubahan kimia

pd CSF akibat perub kimia dalam darah.Kemoreseptor perifer : pada arkus

aortik dan arteri karotis

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 24

Page 25: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pernafasan (respirasi) merupakan suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam

keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf

autonom.Adapun anatomi dari sistem pernapasan itu meliputi hidung(nasal), faring(tekak),

laring(pangkal tenggorokan), trakea(batang tenggorokan), bronkus(cabang tenggorokan), alveoli,

paru-paru dan pleura.Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat

dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan pernapasan luar. Pernapasan dalam adalah

pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan

luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam

kapiler.Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi maka mekanisme

pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada

adalah pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah

pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot- otot diafragma yang membatasi

rongga perut dan rongga dada.Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat

penting. Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan

terganggu, bahkan dapat menyebabkan Kematian

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 25

Page 26: Anatomi Dan Fisiologi Respirasi HAIRUL ANAM

DAFTAR PUSTAKA

- Darmanto Djojodibroto, respiratory medicine. Jakarta: ECG, 2009

- Somantri, Irman. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Gangguan Pernapasan- Jakart: Selemba Medika, 2007

- Muttaqin, Arif. Buku Ajar: Asuhan Kepeerawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Pernapasan- Jakarta: Salemba Medika. 2007

- Gibson, John, fisiologi anatomi modern untuk perawat, bertha sugiarto; editor, monica

ester, -Ed.2.-Jakarta: EGC, 2002

- Ganong, F. William. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 22. Jakarta: EGC

- Syaifuddin.2009.Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Ed. 2.

Jakarta: Salemba Medika.

- Syaifuddin.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan,Ed 3. Jakarta:

EGC.

- Fisiologi Pernafasan, ( http://masalawiners.blogspot.com) , diunduh tanggal 7 Maret

2010.

- Evelyn C. Pearce. 1989. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT

GRAMEDIA

- Sumber gambar sebagian dari E book dan google

Anatomi fisiologi sistem pernapasan Page 26