anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

23
anatomi dan fisiologi respirasi atas anatomi respirasi anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu: 1. Rongga Hidung Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung. Rongga hidung terdiri atas : Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi Dalam rongga hidung terdapat rambut yang berperan sebagai penapis udara Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis

description

resp

Transcript of anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Page 1: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

anatomi dan fisiologi respirasi atas

anatomi respirasi

anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu:

1. Rongga Hidung

Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung. Rongga hidung terdiri atas :

Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi

Dalam rongga hidung terdapat rambut yang berperan sebagai penapis udara

Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis

Sel silia yang berperan untuk mlemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan napas

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi atau konka dari dinding lateral. Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.

Page 2: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior ke bagian posterior yang berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung terbagi atas 2 bagian, yakni secara longitudinal oleh septum hidung dan secara transversal oleh konka superior, medialis, dan inferior.

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penghidu karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia.

Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara lain :

a. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani tigs proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Penyaringan dilakukan oleh membran mukosa pada rongga hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke Oropharynx. Penghangatan dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung. Dan pelembaban dilakukan oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yang dilapisi oleh mukosa.

b. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.

c. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

2. Faring

Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak. Faring terdiri atas:

a. Nasopharinx

ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory

ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah

b. Oropharynx

Merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid. Refleks menelan berawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong masuk ke

Page 3: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

saluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan

c. Laringopharynx

Merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang, oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.

3. Laring

Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ). Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid. Laring menghubungkan Laringopharynx dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:

a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan

b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun ( Adam’s Apple )

d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak di bawah kartilago thyroid )

e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago thyroid

f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara; pita suara melekat pada lumen laring.

Ada 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi suara, yaitu :

a. Laring sebagai katup, menutup selama menelan untuk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam tracheobroncial

b. Laring sebagai katup selama batuk

4. Trakea

Page 4: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Trakea merupakan suatu saluran rigid yang memeiliki panjang 11-12 cm dengan diametel sekitar 2,5 cm. Terdapat pada bagian oesephagus yang terentang mulai dari cartilago cricoid masuk ke dalam rongga thorax. Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang rawan berbentuk huruf “C” yang terbuka pada bagian belakangnya. Didalamnya mengandung pseudostratified ciliated columnar epithelium yang memiliki sel goblet yang mensekresikan mukus. Terdapat juga cilia yang memicu terjadinya refleks batuk/bersin.Trakea mengalami percabangan pada carina membentuk bronchus kiri dan kanan.

lebih lengkapnya klik disini

referensi

1. keperawatan medikal bedah (barbara & sudarth)2. medical surgical nursing3. fisiologi kedokteran (guyton)4. patofisologi

Page 5: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM   PERNAPASAN

 STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk

metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme

tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

 

STRUKUTR SISTEM RESPIRASI

          Sistem respirasi terdiri dari:

            1. Saluran nafas bagian atas

                  Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan

          2. Saluran nafas bagian bawah

                     Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas

ke                                     alveoli

            3. Alveoli

                        terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2

            4. Sirkulasi paru

                        Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena                          

meninggalkan paru.

            5. Paru

                        terdiri dari :

a.       Saluran nafas bagian bawah

b.      Alveoli

c.       Sirkulasi paru

6. Rongga Pleura

            Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga

dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura  

veseralis

 

Page 6: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

 

7. Rongga dan dinding dada

            Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam

proses respirasi

 

Saluran Nafas Bagian Atas

a.       Rongga hidung

       Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami  tiga hal :

-         Dihangatkan

-         Disaring

-         Dan dilembabkan

Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari :

Psedostrafied ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel

partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu

hidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang

masuk,  pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal

tersebut dibantu dengan concha. Kemudian udara akan diteruskan ke

b.      Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)

c.       Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal

lidah)

d.       Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

 

Saluran Nafas Bagian Bawah

a.       Laring

       Terdiri dari tiga struktur yang penting

-         Tulang rawan krikoid

-         Selaput/pita suara

-         Epilotis

-         Glotis

b.      Trakhea

Page 7: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

       Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang

rawan        seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan  oleh membran fibroelastic

menempel pada dinding depan usofagus.

c.       Bronkhi

       Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut

carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.

       Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus

kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior

 

Alveoli

Terdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial.

Membran alveolar :

-         Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli

-         Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan

surfactant.

-         Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling

berhubungan langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam

rongga endotel

-         Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel

kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.

 

Aliran pertukaran gas

Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli epitel alveoli membran

dasar endotel kapiler plasma eitrosit.

Membran sitoplasma eritrosit   molekul hemoglobin

  

                                     O²                                            Co²

 

 

Surfactant

Page 8: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan 

menurunkan tekanan permukaan  pada  waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat

dihindari.

   

Sirkulasi Paru

Mengatur aliran darah vena – vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan

mengalirkan darah yang bersifat arterial melaului vena pulmonalis kembali ke

ventrikel kiri.

 

Paru  

Merupakan  jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis,

bronkhiolus respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

 

Rongga dan Dinding Dada

Rongga ini terbentuk oleh:

-         Otot –otot interkostalis

-         Otot – otot pektoralis mayor dan minor

-         Otot – otot trapezius

-         Otot –otot seratus anterior/posterior

-         Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

-         Kedua hemi diafragma

Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

 

 

 

 

 

                               Gambar 1 Anatomi sistem pernafasan

FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU

1.       Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²

2.       Keseimbangan asam basa

3.       Keseimbangan cairan

4.       Keseimbangan suhu  tubuh

5.       Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi

6.       Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan

angiotensin

7.       Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri

 

Mekanisme Pernafasan

Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha

keras pernafasan yang tergantung pada:

 

1.      Tekanan intar-pleural

Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam

keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena

ada perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra

pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada

meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir

sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil

mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas

atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

 

2.      Compliance

Page 10: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal

sebagai copliance.

Ada dua bentuk compliance:

-         Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan

saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang

dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O

-         Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase

pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O

Compliance dapat menurun karena:

-         Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru

-         Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak

-         Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen

Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

 

3.      Airway resistance (tahanan saluran nafas)

Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas

 

SIRKULASI PARU

a.       Pulmonary blood flow total  = 5 liter/menit

      Ventilasi alveolar = 4 liter/menit

      Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan normal = 4/5 = 0,8

b.      Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg.

      Tekanan           vena pulmolais = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg

      Sehingga pada keadaan normal terdapat perbedaan 10 mmHg untuk mengalirkan

darah dari arteri pulmonalis ke vena pulmonalis

c.   Adanya mean capilary pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari   

rongga kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure               

akan menarik garam dan air dari rongga interstitial kearah rongga kapiler.      Kondisi

ini dalam keadaan normal selalu seimbang.Peningkatan tekanan             kapiler

atau penurunan koloid akan menyebabkan peningkatan akumulasi air dan          

garam   dalam   rongga interstitial.

Page 11: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

     

TRANSPOR OKSIGEN

1.Hemoglobin

Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:

-         Kelarutan fisik dalam plasma

-         Ikatan kimiawi dengan hemoglobin

Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi oleh

pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh

mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun.

2. Oksigen content

Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 )

-         Plasma

-         Hemoglobin

 REGULASI VENTILASI

Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi

gas-gas yang ada di dalam darah

Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:

-Rate impuls                           Respirasi rate

-Amplitudo impuls                 Tidal volume

Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata, pusat kemo reseptor :

anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks : pons.

Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2 

PEMERIKSAAN FUNGSI PARU

Kegunaan: untuk mendiagnostik adanya : sesak nafas, sianosis, sindrom bronkitis

Indikasi klinik:

- Kelainan jalan nafas paru,pleura dan dinding toraks

- Payah jantung kanan dan kiri

- Diagnostik pra bedah toraks dan abdomen

- Penyakit-penyakit neuromuskuler

- Usia lebih dari 55 tahun.         

Page 12: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Fungsi Pernapasan Hidung

Bila udara mengalir melalui hidung, ada 3 yang tertentu dikerjakan

oleh rongga hidung. (F) pelembab udara :

Udara dihangatkan oleh permukaan kontan dengan septum yang

lurus, dengan total area kira-kira 160 Cm2.

Udra dilembabkan sampai hamper lembab sempurna sebelum

udara meninggalkan hidung.

Udara disaring.

Ukuran partikel yang terjerat dalam saluran pernapasan berukuran

kira-kira antara 1-5 mikrometer, mungkin dikeluarkan dalam

bronkiolur kecil sebagai akibat presipitasi gaya berat.

Page 13: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Berikut Anatomi Fisiologi Pernafasan Atas:

1. Rongga Hidung

Rongga hidung berfungsi sebagai berikut:

Bekerja  sebagai saluran udara pernafasan. Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung, selain

itu bulu hidung juga berfungsi untuk menyaring partikel-partikel debu yang kasar yang terdapat dalam lubang hidung sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus.

Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa. Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh

leukosit yang terdapat dalam selaput lendir atau hidung.

2. Faring

Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Faring terdiri dari tiga bagian:

Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka ke arah rongga nasal melalui 2 naris internal (koana), yaitu :

a) Dua tuba eustachius (auditorik) yang menghubungkan nasofaring dengan teling tengah.

b) Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak di dekat naris internal.

Page 14: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Orofaring, dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular, suatu perpanjangan palatum keras tulang.

a)  Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.

b) Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.

Laringofaring, mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya.

3. Laring

Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalannya nafas terhadap masuknya makanan dan cairan. Di dalam laring terdapat beberapa organ, yaitu:

Epiglotis, merupakan katup tulang rawan untuk menutup laring sewaktu orang menelan.

Pita suara.

Page 15: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

4. Trakea

Trakea merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin kartilago yang terdiri dari tulang-tulang rawan berbentuk seperti C.

Page 16: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Fungsi paru dalam proses respirasi (ventilasi)

Tempat pertukaran gas : ikatan O2 dengan Hb dan pelepasan CO2. Ventilasi mempertahankan konsentrasi oksigen maksimum dan konsentrasi karbondioksida minimum di dalam alveoli.

Mekanisme pengaturan dan pengendalian pernafasan

Page 17: anatomi dan fisiologi respirasi atas.doc

Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh dua factor utama;

Kendali kimiawi

Kendali kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan.

Pusat pengendalian ada di kemoreseptor yang mendeteksi perubahan kadar oksigen, karbondioksida, dan ion hydrogen dalam darah arteri dan cairan serebrospinalis dan menyebabkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi dan kedalaman respirasi.

a) Kemoreseptor sentral, yaitu neuron yang terletak di permukaan ventral lateral medulla.

b) Kemoreseptor perifer, terletak di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.

Kendali syaraf

Pernafasan dikendalikan oleh sel-sel saraf dalam susunan retikularis di batang, terutama pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls menuruni medulla spinals, kemudian melalui saraf frenkus ke diafragma, dan melalui saraf-saraf interkostalis ke otot-otot interkostalis. Jadi pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medulla oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernafasan impuls aferen yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, yang diantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernafasan di dalam medulla.