ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN...

101
ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN KLARIFIKASI KASUS TERTANGKAPNYA KETUA PWNU BANTEN DALAM RAZIA PENYAKIT MASYARAKAT DI HARIAN RADAR BANTEN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: Arsitta Aghniya Mursalati NIM : 1110051100104 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN...

Page 1: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN

KLARIFIKASI KASUS TERTANGKAPNYA KETUA PWNU

BANTEN DALAM RAZIA PENYAKIT MASYARAKAT DI

HARIAN RADAR BANTEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:

Arsitta Aghniya Mursalati

NIM : 1110051100104

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.
Page 3: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.
Page 4: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 23 September 2014

Arsitta Aghniya Mursalati

Page 5: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

i

ABSTRAK

Arsitta Aghniya Mursalati

Analisis Wacana Kritis Terhadap Pemberitaan Klarifikasi Kasus

Tertangkapnya Ketua PWNU Banten dalam Razia Penyakit Masyarakat di

Harian Radar Banten

Belakangan ini Banten menjadi sorotan media massa di Indonesia, seorang

Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Banten

yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten terkena

razia penyakit masyarakat di Jambi. Satu pihak menganggap hal tersebut biasa,

karena beliau juga manusia. Namun di pihak lain menganggap hal tersebut tidak

pantas karena beliau adalah ketua PWNU Banten.

Penelitian ini menganalisis pemberitaan yang berjudul “Ulama NU Minta

Klarifikasi Zainal” di harian Radar Banten. Dari persoalan tersebut, maka

rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana

harian Radar Banten mewacanakan kasus tertangkapnya Zainal Muttaqin dilihat

dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial?. Dan Adakah tendency

tertentu di balik pemberitaan tertangkapnya Zainal Muttaqin sebagai pemimpin

Islam?.

Peneliti menganalisis pewacanaan tersebut menggunakan analisis wacana

kritis model Teun A. van Dijk. Model analisis ini melihat wacana dengan

mengkritisi pada elemen teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam

pemberitaan, Zainal Muttaqin selaku ketua PWNU Banten melakukan tabayyun

terhadap kasus itu. Beliau meminta maaf kepada para Ulama Banten.

Penelitian ini meggunakan teori kecurigaan model Dennis K. Mumby.

Menurutnya, prinsip penting pendekatan studi kritis adalah organisasi tidak

dipandang sebagai tempat pembentukan makna yang netral. Tetapi juga tempat

menghasilkan kembali makna dalam konteks pertarungan antara kelompok-

kelompok kepentingan. Teori ini mempertanyakan mengenai struktur ideolgi,

kekuasaan dan pengawasan secara mendalam pada organisasi.

Analisis ini juga menjawab rumusan masalah mengenai ada atau tidaknya

tendency di balik pembuatan berita tersebut. Kesimpulan mengenai hal tersebut

didapat dengan melihat teks yang sudah dianalisis sebelumnya. Kemudian analisis

teks tersebut disambungkan dengan hasil wawancara peneliti dengan wartawan

dan redaktur pelaksana harian Radar Banten.

Dari kesimpulan singkat diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa model Teun

A. van Dijk memiliki tiga elemen yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur

mikro. Menurut Mumby, organisasi merupakan tempat suatu pembentukan makna

atau penghasilan makna. Kemudian hasil analisis tersebut disambungkan dengan

teori yang digunakan peneliti.

Kata kunci: Ulama NU, tabayyun, kritik Teun A. van Dijk dan teori kecurigaan.

Page 6: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan nikmat yang begitu besar sehingga dengan ridho-Nya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa

terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan paa

pengikutnya.

Syukur Alhamdulillah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul, “Analisis Wacana Kritis terhadap Pemberitaan Klarifikasi Kasus

Tertangkapnya Ketua PWNU Banten dalam Razia Pennyakit Masyarakat di

Harian Radar Banten.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Strata 1 (S1), di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan sampai masa penyelesaian

skripsi ini peneliti mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief

Subhan, M. Ag. Serta pembantu Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr.

Suparto, M.Ed, MA. Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Bapak Drs. Jumroni, M.Si. Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan,

Bapak Dr. H. Sunandar Ibnu Nur, M.Ag.

Page 7: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

iii

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho, M. Si beserta

Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA.

yang membantu dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan

skripsinya.

3. Dosen pembimbing skripsi, Dr. H. Ilyas Ismail, M.A yang telah

membimbing peneliti dalam segala hal, terutama dalam menyelesaikan

skripsi, sehingga skripsi ini selesai dengan baik dan lancer.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwa dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang

telah diberikan kepada peneliti selama ini.

5. Segenap staf tata usaha beserta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Harian Radar Banten khususnya Bapak Lutfi selaku redaktur pelaksana.

Dan wartawan penulis berita “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal” yang

telah banyak membantu peneliti, Bapak Gugun.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibu Rahmanidar dan Bapak Iskandar yang telah

banyak memberikan doa, waktu, tenaga, pikiran dan harta mereka untuk

membesarkan peneliti. Maaf kalau sampai saat ini mungkin belum menjadi

yang diinginkan. Alhamdulillah akhirnya kaka sebentar lagi diwisuda.

8. Ibu Musliana, nenek dari peneliti yang sudah banyak membantu dan

mendengarkan keluh kesah dan memberi semangat selama ini kepada

peneliti. Bayu Aditya yang meskipun sangat mengesalkan sebagai seorang

om, tapi terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama ini. Terima

kasih juga kepada aunty Rini Safitri.

Page 8: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

iv

9. Mutiara Aghniya dan Mochammad Dudayev Aghniya yang selama ini

membuat hidup ini menjadi lebih ramai. Untuk Mutiara, terima kasih telah

memberi masukan dalam penelitian ini juga telah menemani peneliti di

saat bosan. Semoga cepet selesai skripsinya. Untuk Dudayev, semoga

cepat menjadi seorang hafidz al-Quran.

10. Teman-teman MAN 1 Tangerang, Gita, Tia, Vivi, Ulan, Neni, Amel dll

yang sudah memberi semangat kepada peneliti agar segera lulus.

11. Teman-teman mahasiswa seperjuangan, Rosa, Fitri, Mega, Devi, Rani,

Ririn, dan Voni yang telah memberi warna indah selama menjadi

mahasiswa. Kepada Ufi, Nandri, Kaafah, Kenwal dan teman-teman J.Co

lainnya.

12. Anggota KKN KITA 2014. Abang Azhar, Awa, Ima, Ahmad, Hilman,

Huzaimi, Restu, Heni, Vivi, dan Ibnu. KKN tanpa kalian mungkin akan

terasa membosankan.

13. Kepada semua yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada

peneliti. Kepada yang sudah menemani peneliti dan memberi semangat

ketika berkeluh kesah. Maaf tidak bisa menyebutkan satu-satu, tapi ucapan

terima kasih ini juga untuk kalian.

14. Kepada seluruh teman-teman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, teman-teman Klise, Iranian Corner, teman-teman konsentrasi

jurnalistik, dan semua teman-teman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 9: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

v

Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan.

Namun peneliti telah berusaha untuk semaksimal mungkin dengan baik.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 23 September 2014

Peneliti

Page 10: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………….......... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah……………………………... 5

C. Tujuan Penelitian………………………………………….… 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………….….. 6

E. Metodologi Penelitian……………………………………….. 7

F. Sistematika Penulisan……………………………………….. 14

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Landasan Teori

1. Teori Kecurigaan………………………………………... 15

2. Analisis Wacana Kritis/Critical Discourse Analysis…… 17

B. Kerangka Konseptual dalam Berita

1. Berita……………………………………………………. 32

2. Klasifikasi Berita………………………………………... 33

3. Struktur Berita…………………………………………... 34

4. Kriteria Umum Nilai Berita…………………………...... 34

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Harian Radar Banten

1. Sejarah dan Perkembangan……………………………... 37

2. Visi dan Misi……………………………………………. 41

3. Anak Perusahaan Radar Banten………………………… 42

4. Segmentasi Pembaca dan Perjalanan…………………… 42

5. Struktur Organisasi……………………………………… 47

Page 11: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

vii

B. Pandangan Islam dalam Menanggapi Sebuah Pemberitaan….49

BAB 1V HASIL PENELITIAN

A. Temuan Data………………………………………………… 54

B. Hasil Penelitian……………………………………………… 65

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan………………………………………………….. 70

B. Saran………………………………………………………… 71

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 72

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kerangka Analisis Teun A. van Dijk……………………………… 20

Tabel 2. Struktur Teks………………………………………………………. 22

Tabel 3. Elemen Teks pada Wacana Teun A. van Dijk……………………... 23

Tabel 4. Skema Teun A. van Dijk pada Struktur Kognisi Sosial………..….. 29

Tabel 5. Analisis Elemen Struktur Makro……………… ………………….. 56

Tabel 6. Analisis Elemen Superstruktur………………………………….…. 57

Tabel 7. Analisis Elemen Struktur Mikro (Semantik)………………………. 59

Tabel 8. Analisis Elemen Struktur Mikro (Sintaksis)……………………….. 61

Tabel 9. Analisis Elemen Struktur Mikro (Stilistik)………………………... 62

Tabel 10. Analisis Elemen Struktur Mikro (Retoris)……………………….. 64

Tabel 11. Hasil Analisis Peneliti………………………………………….… 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk……………….. 19

Page 13: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang diketahui, saat ini Banten menjadi sorotan media massa di

Indonesia. Hal tersebut karena banyaknya kasus di Banten yang melibatkan

para petinggi daerahnya, misalnya kasus korupsi. Tetapi tidak hanya kasus

korupsi yang menjerat para petinggi di Banten. Pada Kamis, 27 Februari

2014, kepala Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah (DPPKD)

Banten, Zainal Muttaqin, terkena razia penyakit masyarakat (pekat). Beliau

dibawa Tim Opsnal Polda Jambi ke Mapolda Jambi.1

Zainal Muttaqin bukan hanya seorang ketua DPPKD Banten, tetapi

beliau juga seorang ketua ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)

Banten. Pada Senin, 3 Maret 2014 dia juga sempat diperiksa oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi saksi atas kasus korupsi Ratu Atut

Chasiyah pada Pemilukada di Lebak, Banten.2

Oleh karena itu ketua PWNU Banten tersebut, beberapa kali menjadi

pembahasan pada pemberitaan di harian Radar Banten. Adapun pemberitaan

yang berjudul Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal yang menjadi perhatian

1 “Kepala DPPKD Banten Ikut Diamankan,” Radar Banten, 1 Maret 2014, h.1.

2 Ade Jahran. “Zainal Muttaqin Diperiksa KPK,” artikel diakses pada 5 Maret 2014 dari

http://www.radarbanten.com/read/berita/1017469/Zainal-Muttaqin-Diperiksa-KPK.html

Page 14: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

2

peneliti untuk menelitinya. Karena pada pemberitaan itu, wartawan seperti

punya maksud tersendiri dibalik penulisan beritanya.

Isi berita tersebut ialah mengenai pertemuan di kantor Pengurus Wilayah

NU Banten untuk melakukan tabayyun terhadap kasus yang menimpa Zainnal

Muttaqin. Sekertaris PWNU Banten Endad Musaddad menjelaskan,

berdasarkan klarifikasi, Zainal datang ke Jambi dalam rangka tugas DPPKD

Banten Rabu (26/2). Endad memberikan klarifikasi bahwa sebelum Zainal

Muttaqin pulang ke Banten, ia diajak teman lamanya untuk mencari hiburan

di Jambi.

Zainal Muttaqin dan rombongan akhirnya memilih tempat karaoke untuk

tempat hiburannya. Namun, kebetulan sampai di ruangan karaoke, ada

operasi pekat yang digelar Polda Jambi. Dalam pemberitaan, Endad

mengakui, Zainal memang sekedar mencari hiburan seraya diajak teman lama

di Jambi, tetapi ada pandangan kurang baik dari masyarakat. “Apalagi di

pundak beliau sebagai ketua PWNU serta kepala DPPKD Banten,” ujarnya.3

Tidak hanya warga Banten saja yang merasa malu atas tindakan tersebut.

Akan tetapi, sebagian pengikut Nahdlatul Ulama (NU) merasa kecewa atas

tindakannya tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan para pengikut harian

Radar Banten di facebook. Pada Rabu, 5 Maret 2014, harian Radar Banten

melakukan pengumpulan pendapat masyarakat atas kasus Zainal tersebut di

3 “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal,” Radar Banten, Edisi 5 Maret 2014, h.13.

Page 15: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

3

facebook Radar Banten. Banyak pesan positif dan negatif yang dilontarkan

para pengikut Radar Banten di fans page facebooknya.

Akan tetapi, tidak sedikit hujatan yang dilontarkan di sana. Hal tersebut

karena mereka yang memiliki pandangan negatif, merasa bahwa pemimpin

yang seharusnya memiliki akhlak yang baik malah melakukan perbuatan

tercela tersebut. Perbuatan yang dilakukannya bukan menjadi suri tauladan

yang baik, justru malah menjadi hujatan bagi para pengikutnya.

Zainal Muttaqin adalah pejabat Banten yang memiliki kekuasaan sebagai

Kepala DPPKD Banten sekaligus Ketua PWNU Banten. Hal tersebut menjadi

nilai negatif yang sangat menonjol di mata masyarakat. Hujatan dan celaan

para pengikutnya menimbulkan kepercayaan dan asumsi bahwa dia tidak

mungkin lagi menjadi ketua dari PWNU Banten.

Media massa tidak hanya hanya sebagai alat untuk menyebarkan

informasi di seluruh bagian bumi, tetapi juga alat untuk menyusun agenda,

serta memberitahu kita apa yang penting untuk dihadiri. Dalam bukunya,

Stephen W. Littlejohn menjelaskan tentang pendapat yang dikemukakan oleh

George Gerbner mengenai media massa. George Gerbner menyimpulkan

pentingnya media massa sebagai berikut:

“Kemampuan untuk menciptakan masyarakat, menjelaskan masalah,

memberikan referensi umum, dan memindahkan perhatian dan kekuasaan”.4

4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi. Penerjemah Mohammad

Yusuf Hamdan (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 405.

Page 16: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

4

Oleh karena itu, media massa khususnya surat kabar harian Radar Banten

dirasa memiliki peran penting dalam mengkonstruksi berita tersebut. Analisis

wacana kritis yang digunakan oleh peneliti dirasa cocok dalam penelitian ini.

Karena bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang

berperan dalam membentuk, subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu,

maupun strategi-strategi di dalamnya. 5

Berita muncul dalam benak manusia. Berita yang muncul dalam benak

manusia itu bukan suatu peristiwa. Ia tidak identik dengan peristiwa. Namun

pada dasarnya berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa di sini

adalah realitas/fakta yang diliput oleh wartawan, dan pada gilirannya akan

dilaporkan secara terbuka oleh media massa.

Dengan demikian dapat pula dikatakan secara sederhana bahwa dalam

suatu proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasana/keadaan,

orang, dan benda bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah peristiwa

merupakan upaya untuk mengkonstruksi realitas.6

Untuk itu, peneliti merasa bahwa kasus tersebut sangatlah menarik.

Alasan peneliti memilih harian Radar Banten karena Zainal Muttaqin sendiri

merupakan orang terpandang di Banten yang memimpin PWNU Banten dan

kepala DPPKD Banten.

5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, 2001), h.6. 6 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h.168.

Page 17: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

5

Oleh karena itu, dari permasalahan yang ada, peneliti mengangkat judul,

“ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN

KLARIFIKASI KASUS TERTANGKAPNYA KETUA PWNU

BANTEN DALAM RAZIA PENYAKIT MASYARAKAT DI HARIAN

RADAR BANTEN.” Dan pada akhirnya dapat menjawab kecurigaan

terhadap berita yang dimuat di harian Radar Banten.

B. Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian

Batasan Masalah Penelitian

Merujuk pada latarbelakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

peneliti membatasi penelitian ini pada pemberitaan klarifikasi terhadap kasus

tertangkapnya pemimpin Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)

Banten dan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan (DPPKD)

Banten, Zainal Muttaqin. Dia tertangkap oleh kepolisian saat digelarnya razia

penyakit masyarakat (pekat) di sebuah tempat hiburan malam di Jambi.

Penelitian ini mencoba melihat bagaimana konstruksi berita yang dibuat

oleh wartawan harian Radar Banten edisi 5 Maret 2014. Pada pemberitaan

edisi ini, penulis memberitakan klarifikasi yang dilakukan Zainal Muttaqin

selaku ketua PWNU Banten kepada para ulama di Banten. Penelitian ini

menganalisis elemen-elemen penyajian berita yang berjudul, “Ulama NU

Minta Klarifikasi Zainal” terhadap kasus tertangkapnya ketua PWNU Banten

dalam razia pekat di Jambi, dilihat dari elemen wacana Teun A. van Dijk

Page 18: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

6

Rumusan Masalah Penelitian

Dari batasan penelitian yang ada di atas, maka rumusan masalah yang

akan dikaji oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana harian Radar Banten mewacanakan kasus tertangkapnya

Zainal Muttaqin dilihat dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks

sosial?.

2. Adakah tendency tertentu di balik pemberitaan tertangkapnya Zainal

Muttaqin sebagai pemimpin Islam?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pewacanaan berita kasus tertangkapnya Zainal

Muttaqin dilihat dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

2. Dan untuk mengetahui ada atau tidaknya tendency tertentu dibalik

pemberitaan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada

perkembangan ilmu komunikasi terutama komunikasi massa yang terkait

Page 19: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

7

dengan model analisis wacana kritis atau Critical Discourse Analysis (CDA)

atas media massa khususnya model Teun A. van Dijk.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat untuk para

praktisi komunikasi khususnya dunia kewartaan dan mahasiswa. Khususnya

mahasiswa Jurnalistik dan kepada pembaca pada umumnya. Serta diharapkan

dapat bermanfaat bagi seluruh peneliti dan pembaca untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang konstektual bahasa yang digunakan dalam

mengemas pemberitaan

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis.

Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan sendiri terhadap media dan

teks berita yang dihasilkannya. Kaum kritis memandang bahwa adanya

kekuatan-kekuatan yang berbeda dalam masyarakat yang mengontrol proses

komunikasi.

Pandangan ini percaya bahwa media adalah sarana dimana kelompok

dominan dapat mengontrol kelompok yang tidak dominan bahkan

memarjinalkan mereka dengan menguasai dan mengontrol media.7 Dalam

teori kritis, pertanyaan yang pertama kali harus diajukan adalah mengenai

objektivitas itu sendiri. Semua kategori sepert nilai berita dan objektif harus

7 Eriyanto, Analisis Wacana, h.24.

Page 20: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

8

selalu dipertanyakan, karena bisa menjadi alat kelompok dominan yang ada

dalam masyarakat.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, proses penelitian dan ilmu pengetahuan

tidak sesederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif. Karena

sebelum hasil-hasil penelitian kualitatif memberikan sumbangan kepada ilmu

pengetahuan, tahapan penelitian kualitatif melampaui berbagai tahapan

berfikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berfikir secara

induktif. Yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial

melalui pengamatan di lapangan. Kemudian menganalisisnya dan kemudian

berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu.8

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis wacana kritis /

Critical Discourse Analysis (CDA) dengan model Teun A. van Dijk.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan gejala-gejala sosial

yang terjadi dalam kasus tertangkapnya Zainal Muttaqin menurut kacamata

penulis berita (wartawan).

Kritik Teun A. van Dijk memiliki tiga struktur pewacanaan, yaitu teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial. Kritik ini juga memiliki tiga elemen teks

terhadap kritik pewacanaan yang ada, yaitu struktur makro, superstruktur, dan

8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2007), h.6.

Page 21: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

9

struktur mikro. Analisis Wacana Kritis (AWK) memandang bahwa adanya

kontrol dalam pewacanaan terhadap suatu berita.

Dalam analisis wacana kritis, wacana tidak dipahami semata-mata

sebagai studi bahasa. Pada akhirnya analisis wacana memang menggunakan

bahasa dalam teks untuk dianalisis. Tetapi bahasa yang dianalisis bukan

dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan yang menghubungkan

dengan konteks.9

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di kantor harian Radar Banten, Serang,

Banten. Kantor harian Radar Banten beralamat di Jl. Kolonel Tb. Suwandi,

Lingkar Selatan, Serang, Banten. Waktu penelitian dilakukan pada 19 Juni

2014 sampai 7 Agustus 2014. Wawancara juga dilakukan di rumah wartawan

penulis berita “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal”, Bapak Gugun di daerah

Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

5. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah harian Radar Banten. Sedangkan

objek dalam penelitian ini adalah berita klarifikasi kasus tertangkapnya ketua

PWNU Banten, Zainal Muttaqin yang diberitakan oleh harian Radar Banten

pada edisi 5 Maret 2014. Objek penelitian dianalisis dengan cara membahas

unsur-unsur yang terdapat pada berita tersebut. Unsur-unsur tersebut

dianalisis dengan menggunakan analisis model Teun A. van Dijk..

9 Eriyanto, Analisis Wacana, h.226-227.

Page 22: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

10

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek dalam fenomena tersebut.10

Peneliti mengobservasi penelitian dengan

cara memahami berita mengenai klarifikasi kasus tertangkapnya Ketua

PWNU Banten yang juga menjabat Kepala DPPKD Banten pada edisi 5

Maret 2014, Zainal Muttaqin dalam razia pekat yang dimuat di harian Radar

Banten.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee).11

Ketika seorang peneliti

melakukan wawancara mendalam berarti peneliti mengharapkan memperoleh

informasi dari informan yang tidak dapat terungkap dari pertanyaan

kuesioner.12

Wawancara dilakukan dengan wartawan yang menulis kasus

Zainal Muttaqin di harian Radar Banten, Bapak Gugun. Wawancara juga

dilakukan dengan redaktur pelaksana harian Radar Banten, Bapak Lutfi.

c. Dokumentasi

10

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.143.

11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), h.186. 12

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 165.

Page 23: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

11

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber

seperti dokumen dan rekaman.13

Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan

mengumpulkan berita-berita yang berkaitan dengan kasus tertangkapnya

Zainal Muttaqin yang diberitakan oleh harian Radar Banten.

7. Teknik Analisis Data

Karena penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis (AWK) model

Teun A. van Dijk, maka teknik analisis data dilakukan dengan cara

menganalisis tiga struktur yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang

terdapat pada berita tersebut. Dimana pada struktur teks, terdapat tiga elemen

di dalam sebuah analisis. Tiga elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Struktur makro. Merupakan dimensi teks, yaitu makna global dari suatu

teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks.

Elemennya adalah tematik

2. Superstruktur. Yaitu kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,

penutup, dan kesimpulan. Elemennya adalah skematik.

3. Struktur mikro. Struktur mikro merupakan makna lokal dari suatu teks

yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh

suatu teks. Elemennya adalah semantik, sintaksis, stalistik, dan retoris.14

Sedangkan pada struktur kognisi sosial, peneliti menganalisis bagaimana

kognisi wartawan dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang

ditulis. Pada struktur analisis sosial, peneliti menganalisis bagaimana wacana

13

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.176. 14

Eriyanto, Analisis Wacana, h.227-229.

Page 24: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

12

yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi

seseorang atau peristiwa yang digambarkan.

8. Tinjauan Pustaka

Acuan yang digunakan peneliti dalam penulisan peneitian ini adalah

buku Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi beserta rekannya yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2007.

Tinjauan pustaka diambil dari beberapa penelitian yang menggunakan

analisis wacana kritis (critical discourse analysis/CDA). Penelitian pertama

adalah penelitian skripsi yang dibuat oleh Yessika Ayurisna, yang lulus dari

Program Studi Inggris Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2009.

Judul skripsinya adalah “REPRESENTASI MASKULINITAS DARI SEGI

FISIK DAN MENTAL DALAM MAJALAH MEN’S HEALTH USA:

SEBUAH TINJAUAN ANALISIS WACANA KRITIS.”

Skripsi ini menggunakan analisis wacana kritis (critical discourse

analysis/CDA) model Norman Fairclough. Meskipun model yang digunakan

berbeda, namun skripsi ini terdapat rangkuman yang cukup kaya atas

pengetahuannya terhadap paradigma kritis. Peneliti juga menulis

perbandingan model analisis Fairclough dengan model analisis Teun Van

Dijk.

Tinjauan pustaka kedua adalah skripsi yang dibuat oleh Tia Agnes Astuti,

Konsentrasi Jurnalistik yang lulus dan menjadi sarjana dari UIN Syarif

Page 25: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

13

Hidayatullah, Jakarta, yang lulus pada tahun 2011 dengan judul, “ANALISIS

WACANA VAN DIJK TERHADAP BERITA “SEBUAH KEGILAAN

DI SIMPANG KRAFT” DI MAJALAH PANTAU”.

Penelitian ini juga menggunakan analisis wacana kritis/CDA dengan

model Teun A. van Dijk. Skripsi ini sangat bermanfaat bagi penulis karena

sulit menemukan penelitian yang menganalisis kasus dengan menggunakan

model analisis wacana kritis, salah satunya model Teun A. van Dijk. Itulah

sebabnya penulis mengabil tinjauan pustaka milik peneliti tersebut meskipun

masalahnya berbeda.

Skripsi ini memiliki pandangan bahwa dalam pemilihan kata atau

leksikon, penulis majalah tersebut menggunakan kata-kata yang berkonotasi

negatif terhadap pihak militer Indonesia maupun orang Jawa. Seperti

penggunaan kata: militer Indonesia, rezim Soeharto, pemerintahan di Jakarta,

dan sebagainya.

Penelitian ini juga melihat skripsi yang ditulis oleh Adjri Septiani

Sudrajat, Jurusan Jurnalistik Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun 2013. dengan judul: “ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK

PADA PEMBERITAAN “DODOL DOLLY, MAS…” DI RUBRIK

TERAJU HARIAN UMUM REPUBLIKA”. Peneliti melihat skripsi ini

sebagai salah satu pedoman dalam penelitian ini. Tidak hanya melihat

bagaimana mengambil kesimpulan masalah dengan kacamata Teun A. van

Dijk , tetapi juga melihat bagaimana sistematika yang dibuat oleh penulis.

Page 26: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

14

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan ini terdiri

dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan penyusunan

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Batasan

dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori dan Kerangka Konseptual. Membahas tentang teori

analisis waacana kritis/CDA, membahas tentang teori kecurigaan, serta

membahas tentang definisi berita dan struktur dari sebuah berita.

BAB III Gambaran Umum. Membahas Sejarah Perusahaan serta Visi dan Misi.

Pada bab ini juga menjelaskan bagaimana Islam menyikapi pemberitaan

yang datang dengan mencari tahu kebenarannya.

BAB IV Hasil Penelitian. Membahas tentang analisis klarifikasi kasus

tertangkapnya Ketua PWNU sekaligus Kepala DPPKD Banten dengan

teori yang digunakan oleh peneliti.

BAB V Penutup. Bab terakhir membahas tentang kesimpulan dan saran.

Page 27: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

15

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Landasan Teori

1. Teori Kecurigaan

Tradisi kritis lebih menekankan pada suatu hubungan kekuasaan dan

ideolgi yang muncul sebagai akibat interaksi dalam organisasi. Di luar tradisi

kritis, arus utama penelitian atau riset mengenai komunikasi organisasi pada

umumnya lebih banyak menyoroti fungsi dan struktur organisasi dengan

mengutamakan kepentingan pihak manajemen dan/atau pemilik.

Dalam pembahasan mengenai komunikasi organisasi, Dennis Mumby

mengawalinya dengan menjelaskan mengenai makna. Ia mengatakan:

“Salah satu prinsip penting pendekatan studi kritis adalah bahwa organisasi

tidak saja dipandang sebagai tempat pembentukan makna yang netral, tetapi juga

tempat untuk menghasilkan dan menghasilkan kembali makna dalam konteks

pertarungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang bersaing dan pertarungan

dari berbagai sistem representasi.”1

Mumby menyebut gagasannya “wacana kecurigaan” (discourse of

suspicion). Yaitu suatu pengamatan dan sikap yang mempertanyakan

mengenai struktur ideolgi, kekuasaan dan pengawasan secara mendalam pada

organisasi. Ia menggunakan istilah wacana kecurigaan untuk menjelaskan

bagaimana makna dan perilaku yang terlihat dipermukaan telah mengaburkan

atau membuat tidak jelas keberadaan konflik struktural dan adanya hambatan

mendalam yang membatasi atau menghambat kemungkinan terwujudnya

1 Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Sekarang, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 449.

Page 28: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

16

suatu masyarakat demokratis. Dengan kata lain, wacana kecurigaan

mempertanyakan atau mencurigai berbagai aturan yang tampak normal atau

biasa dalam organisasi, dan berupaya memahami struktur yang ada.

Khususnya aspek hubungan kekuasaan dalam pekerjaan.2

Menurut Mumby, hegemoni dalam komunikasi organisasi melibatkan

“hubungan dominasi dimana kelompok-kelompok yang terpinggirkan atau

dinilai kurang penting secara aktif setuju dan mendukung system kepercayaan

dan struktur hubungan kekuasaan yang tidak mendukung atau bahkan

mungkin bertentangan, dengan kepentingan mereka yang terpinggirkan itu.” 3

Hegemoni diperkuat melalui berbagai cerita atau seperangkat pengertian yang

mendukung dan mempromosikan kepentingan satu kelompok terhadap

kelompok lainnya.

Hegemoni jarang merupakan gerakan kekuasaan yang dilakukan secara

kasar tetapi sebaliknya hegemoni berlaku melalui seperangkat aturan dimana

para pihak berkepentingan memberikan kontribusi terhadap munculnya

dominasi. Kekuasaan dibangun dalam organisasi karena adanya dominasi satu

ideologi terhadap ideologi lainnya yang terjadi melalui berbagai ritual, cerita,

dan hal-hal semacam itu, dan Mumby menunjukkan bagaimana budaya suatu

organisasi melibatkan suatu proses politik di dalamnya. Melalui penyampaian

cerita (storytelling), misalnya, penuturan cerita membentuk jenis teks tertentu

yang menciptakan dan menghidupkan ideologi.

2 Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Sekarang, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 448-

454. 3 Dennis K Mumby, The problem of Hegemony: Rereading Gramsci for Organizational

Communication Studies, Western Journal of Communication, 1997, h.61 .

Page 29: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

17

Hegemoni biasanya dipandang sebagai pengaruh negatif dalam tradisi

kritis, tetapi Mumby mengatakan bahwa orang melupakan keterlibatan

pertentangan dan transformasi (perubahan) dalam hegemoni. Maksudnya

adalah bahwa hegemoni dapat memberikan cara berbeda dalam memahami

berbagai konflik kepentingan yang terjadi dalam organisasi. Pengnalan

gagasan perlawanan akan mengalihkan perhatian dari struktur dominasiyang

bersifat mengawasi kepada cara-cara produktif yang ditentang anggota

organisasi, dengan demikian mengatur kembali struktur pertarungan.4

2. Analisis Wacana Kritis/Critical Discourse Analysis (CDA)

Salah satu tokoh yang menyumbangkan pikirannya terhadap filsafat kritis

adalah Jurgen Habermas. Ciri khas dari filsafat kritisnya adalah bahwa ia

selalu berkaitan erat dengan kritik terhadap hubungan-hubungan sosial yang

nyata. Pemikiran kritis mereflesikan masyarakat serta dirinya sendiri dalam

konteks dialektika struktur-struktur penidasan dan emansipasi.

Filsafat ini tidak mengisolasikan diri dalam menara gading teori murni.

Pemikiran kritis merasa diri bertanggung jawab atas keadaan sosial yang

nyata. Jurgen Habermas adalah pewaris dan pembaharu Teori Kritis. Dalam

pemikiran Habermas, teori kritis dirumuskan sebagai sebuah “filsafat empiris

sejarah dengan maksud praktis.”5

4 Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Sekarang, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 451-

453. 5 Ajat Sudrajat,”JURGEN HABERMAS: TEORI KRITIS DENGAN PARADIGMA KOMUNIKASI”,

(Skripsi S1, Fakultas Ushuludin IAIN Sunan Kalijaga, 1988)..

Page 30: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

18

Dalam analisis wacana kritis, pada akhirnya bahasa merupakan alat

sebagai penyambung suatu maksud tertentu. Analisis wacana kritis

menghubungkan bahasa dengan konteks. Maksud dari konteks tersebut

merupakan alat yang digunakan untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di

dalamnya praktik kekuasaan.

Salah satu kekuatan dari analisis wacana kritis (AWK) adalah

kemampuannya untuk melihat dan membongkar politik ideologi di dalam

media. Hal tersebut penting karena dalam wacana yang bersifat kritis diyakini

bahwa teks adalah bentuk dari praktik ideologi atau pencerminan ideologi

tertentu.6 Pendekatan kritis lebih melihat realitas yang teramati (virtual

reality). Dalam hal ini, realitas media yang merupakan realitas “semu” yang

terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial budaya dan

ekonomi politik.7

Roger Fowler dkk., Theo van Leeuwen, Sara Millis, Teun A. van Dijk,

dan Norman Fairclough adalah orang-orang yang menyumbangkan pemikiran

terhadap kritis. Mereka memiliki pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam

menganalisis suatu permasalahan secara kritis. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model analisis Teun A. van Dijk. Model ini menganalisis

dengan cara melihat aspek teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

6 Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Wacana Media,

(Jakarta: Kencana, 2012), h. 7-8. 7 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004), h. 38.

Page 31: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

19

Gambar 1

Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk8

Van Dijk mengemukakan bahwa wacana itu sebenarnya dalah bangun

teoritis yang abstrak (the abstract theoretical construct).9 Dengan begitu,

wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Adapun

perwujudan fisik bahasa ialah teks.10

Dalam analisis wacana van Dijk suatu

teks dianalisis melihat struktur teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

Analisis pada elemen teks dilakukan dengan cara metode critical

linguistics. Selanjutnya pada elemen kognisi sosial, analisis dilakukan dengan

menggunakan metode wawancara mendalam. Dan ketika menganalisis pada

elemen konteks sosial/analisis sosial menggunakan metode studi pustaka,

penelusuran sejarah.

8 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, 2001), h.225. 9 Teun A. van Dijk, Text and context, (London: Longman, 1977), h.3.

10 Benny H. Hoed, “Wacana, Teks, dan Kalimat” dalam Liberty P. Sihombing et al., (ed.),

Bahasawan Cendikia, (Jakarta: FSUI dan Intermasa, 1994), h.129.

Konteks Kognisi Sosial

Teks

Page 32: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

20

Tabel 1

Kerangka Analisis Teun A. van Dijk11

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang

dipakai untuk menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual

yang dipakai untuk menyingkirkan atau

memarjinalkan suatu kelompok, gagasan, atau

peristiwa tertentu.

Critical linguistics

Kognisi Sosial Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam

memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang

akan ditulis.

Wawancara

mendalam

Analisis Sosial Menganalisis bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat, proses produksi

dan reproduksi seseorang atau peristiwa

digambarkan.

Studi pustaka,

penelusuran sejarah

a. Teks

Struktur teks dalam analisis wacana kritis model van Dijk terdapat tiga

struktur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pertama, struktur

makro. Ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang dapat

diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu

berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks

tersusun ke dalam berita secara utuh.

Ketiga, struktur makro adalah makna wacana yang dapat diamati dari

bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,

11

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 275.

Page 33: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

21

paraphrase, dan gambar.12

Tetapi dalam penelitian ini tidak memasukkan

unsur gambar di dalam analisisnya.

Landasan teori dari penelitian ini adalah dengan melakukan

pengumpulan data sesuai aturan struktur yang terdapat dalam konsep analisis

wacana kritis model Teun A. van Dijk. Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya dalam teknik analisis data, terdapat juga tiga elemen dalam

struktur teks untuk membantu menganalisis kasus ini, diantaranya:

1. Struktur makro. Merupakan dimensi teks, yaitu makna global dari suatu

teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks.

Elemennya adalah tematik

2. Superstruktur. Yaitu kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,

penutup, dan kesimpulan. Elemennya adalah skematik.

3. Struktur mikro. Struktur mikro merupakan makna global dari suatu teks

yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh

suatu teks. Elemennya adalah semantik, sintaksis, stalistik, dan retoris.13

Tabel 2

Struktur Teks14

12

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 226. 13

Eriyanto, Analisis Wacana, h.226-227. 14

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 227.

Page 34: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

22

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati

dari topik/tema yang diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan,

isi, penutup, kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati

dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai

oleh suatu teks.

Struktur makro pada model analisis wacana kritis Teun A. van Dijk yaitu,

tematik. Maksud tematik di sini adalah melihat tema yang terdapat di dalam

sebuah wacana secara keseluruhan. Pada bagian superstruktur melihat pada

urutan skema berita kasus tertangkapnya Zainal Muttaqin di sebuah hiburan

malam yang dikemas oleh harian Radar Banten.

Tabel 3

Elemen Teks pada Wacana Teun A. van Dijk15

STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN

15

Eriyanto, Analisis Wacana, h.228-229. TEMATIK

Tema/topik yang

dikedepankan dalam suatu

berita.

Page 35: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

23

Struktur Makro Topik

Superstruktur Skema

Struktur Mikro Latar, Detil, Maksud,

Pra-anggapan,

Nominalisasi

Struktur Mikro Bentuk kalimat,

Koherensi, Kata Ganti

Struktur Mikro Leksikon

Struktur Mikro Grafis, Metafora,

Ekspresi

Unsur semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris merupakan unsur yang

terdapat pada struktur mikro. Struktur ini membahas tentang bagaimana

pemilihan kata, kalimat, dan gaya bahasa digunakan dalam pemberitaan

Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal.

1. Tematik

SKEMATIK

Bagaimana bagian dan

urutan berita diskemakan

dalam teks berita utuh

SEMANTIK

Makna yang ingin

ditekankan dalam teks

berita. Misal dengan

memberi detil pada satu sisi

atau membuat eksplisit satu

sisi dan mengurangi detil

sisi lain.

SINTAKSIS

Bagaimana kalimat

(bentuk, susunan) yang

dipilih.

STILISTIK

Bagaimana pilihan kata

yang dipakai dalam teks

berita.

RETORIS

Bagaimana dan dengan cara

penekanan dilakukan.

Page 36: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

24

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa

juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.

Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam

pemberitaannya. Topik di sini dipahami sebagai mental atau kognisi

wartawan. Tidak mengherankan jika semua elemen dalam berita mengacu

dan mendukung topik dalam berita. Elemen lain dipandang sebagai bagian

dari strategi yang dipakai oleh wartawan untuk mendukung topik yang ingin

dia tekankan dalam pemberitaan. Peristiwa yang sama bisa saja dipahami

secara berbeda oleh wartawan yang berbeda, dan ini dapat diamati dari topik

suatu pemberitaan.

2. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alaur Dari

pendahuluan sampai akhir. Meskipun mempunyai bentuk dan skema yang

beragam, berita umumnya secara hipotetikmempunyai dua kategori skema

besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni,

judul dan lead. Judul dan lead umumnya menunjukkan tema yang ingin

ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya.

Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini secara

hipotetik juga mempunyai dua subkategori. Pertama, berupa situasi, yakni

proses atau jalannya peristiwa. Dan yang kedua adalah komentar yang

dihasilkan di dalam teks.

3. Semantik (Latar, Detil, Maksud, Praanggapan dan Nominalisasi)

Page 37: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

25

Latar merupakan bagian dari berita yang dapat mempengaruhi semantik

(arti) yang ingin ditampilkan. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan

yang diajukan dalam suatu teks. Oleh karena itu, latar teks merupakan elemen

yang berguna karena dapat membongkar apa maksud yang ingin disampaikan

oleh wartawan.

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan

penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu

kepada khalayak. Dalam konteks media, elemen maksud menunjukkan

bagaimana secara implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik

bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit

pula menyingkirkan versi kebenaran lain.16

4. Sintaksis (Bentuk kalimat, Koherensi, Kata ganti)

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas ini kalau

diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan)

dan predikat (yang diterangkan). Tidak hanya persoalan teknis semata, tetapi

juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam

teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan sehingga tampak koheren. Bagaimana kedua fakta tersebut

digabungkan dalam sebuah kalimat agar koheren? Kedua kalimat tersebut

16

Eriyanto, Analisis Wacana, h.229-241.

Page 38: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

26

menjadi kalimat yang mengandung unsur sebab akibat, karena dalam kalimat

tersebut terdapat kata penghubung.

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa

dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Dalam mengungkapkan

sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “Saya” atau “kami” yang

menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator

semata-mata.

5. Stilistik

Elemen yang merupakan bagian dari stilistik adalah elemen leksikon.

Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan

pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Suatu fakta

umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk pada fakta. Kata

“meninggal”, misalnya, mempunyai kata lain: mati, tewas, gugur, meninggal,

terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya.

Diantara beberapa kata itu seseorang dapat memilih diantara pilihan yang

tersedia. Dengan demikian pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya

karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap fakta/realitas.17

6. Retoris (Grafis, Metafora, dan Ekspresi)

Elemen grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan

atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat

diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat

17

Eriyanto, Analisis Wacana, h.255.

Page 39: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

27

bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf

tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran

lebih besar.

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan

pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang

dimaksudkan sebagai ornament atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi,

pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti

makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan secara strategis

sebagai landasan berpikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan

tertentu kepada publik.18

Model analisis yang dipakai Van Dijk sering juga disebut sebagai

“kognisi sosial.” Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup

hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu

hasil praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga

bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu

pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.19

Pandangan Van Dijk dalam analisis wacana kritisnya adalah bahasa

hanyalah suatu jembatan yang dihubungkan dengan konteks. Bahasa dalam

analisis wacana kritis tidak bisa hanya dipandang sebagai sebuah teks semata.

Karena didalamnya ada suatu tujuan tertentu dalam bahasa tersebut. Teks

dalam sebuah wacana juga hanyalah sebuah hasil dari praktik produksi dalam

menyajikan suatu berita.

18

Eriyanto, Analisis Wacana, h.259. 19

Eriyanto, Analisis Wacana, h.221.

Page 40: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

28

b. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks,

tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam hal ini, van Dijk

menawarkan suatu analisis yang disebut kognisi sosial. Dalam kerangka

analisis van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial: kesadaran

mental wartawan yang membentuk teks tersebut.

Dalam pandangan van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada

struktur teks, karena struktur teks wacana itu sendiri menunjukkan atau

menandakan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Untuk membongkar

bagaimana makna tersembunyi dari teks, kita membutuhkan suatu analisis

kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi

bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai

bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan

strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Karena setap teks pada

dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, prasangka atau pengetahuan tertentu

atas suatu peristiwa.20

Dalam memahami dan mengerti sebuah peristiwa dalam berita, Critical

Discourse Analysis (CDA) model Teun A. van Dijk ditentukan pada skema

apa berita tersebut dibuat. Skema tersebut dikonseptualisasikan sebagai

struktur mental yang didalamnya mencakup bagaimana kita memandang

20

Eriyanto, Analisis Wacana, h.259-260.

Page 41: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

29

manusia, peranan sosial, dan peristiwa. Di bawah ini merupakan

skema/model yang digunakan dalam analisis wacana kritis model Teun A.

van Dijk:

Tabel 4

Skema Teun A. van Dijk pada Struktur Kognisi Sosial21

Skema Person (Person Schemas)

Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan

memandang orang lain.

Skema Diri (Self Schemas)

Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang,

dipahami, dan digambarkan oleh seseorang.

Skema Peran (Role Scemas)

Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan

menggambarkan peranan dan posisi yang ditempati seseorang dalam

masyarakat. Pandangan mengenai peran yang harus dijalankan seseorang

dalam masyarakat sedikit banyak akan berpengaruh juga dalam pemberitaan.

Skema Peristiwa (Event Schemas)

Suatu peristiwa sering sekali lalu lalang dihadapan kita, jadi skema ini

merupakan skema yang paling banyak digunakan oleh wartawan.

21

Eriyanto, Analisis Wacana, h.262-263.

Page 42: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

30

Teks diproduksi dalam suatu proses mental yang melibatkan strategi

tertentu. Banyak proses dan strategi yang terjadi seperti seleksi, reproduksi,

penyimpulan, dan transformasi. Saat itulah keputusan dan strategi terjadi dan

berlangsung dalam mental kognisi seseorang.

Keputusan untuk menghilangkan informasi didsarkan pada evaluasi

wartawan bahwa informasi itu tidak relevan dalam membentuk pengertian

pada suatu teks, dan konstruksi dari suatu peristiwa. Dengan kata lain, semua

teks ditransformasikan ke dalam model yang telah dibuat dan disusun.

Kenapa seleksi, penghilangan, dan penyimpulan dengan cara tertentu

dilakukan? Karena pemahaman dan kognisi mental wartawan ketika melihat

dan meliput peristiwa tersebut seperti itu.22

c. Analisis Sosial

Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana

makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik

diskurs dan legitimasi. Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai

masyarakat ini, ada dua poi nada dua poin yang penting: kekuasaan (power),

dan akses (acces).23

Praktik Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk

mengontrol kelompok (atau anggota) dari kelompok lain.

22

Eriyanto, Analisis Wacana, h.270. 23

Eriyanto, Analisis Wacana, h.272.

Page 43: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

31

Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-

sumber yang bernilai, seperti uang, status, dan pengetahuan. Selain berupa

kontrol yang bersifat langsung dan fisik, kekuasaan itu dipahami van Dijk,

juga berbentuk persuasif: tindakan seseorang untuk secara tidak langsung

mengontrol dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan,

sikap dan pengetahuan.

Akses Mempengaruhi Wacana

Analisis wacana van Dijk, memberi perhatian yang besar pada akses.

Bagaimana akses diantara masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Kelomopok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan

kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa

mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media, dan

kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak.

Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial (analisis sosial)

adalah bagian yang integral dalam kerangka van Dijk. Kalau suatu teks

mempunyai ideologi tertentu atau kecenderungan pemberitaan tertentu, maka

itu berarti menandakan dua hal. Pertama, teks tersebut merefleksikan struktur

model mental wartawan ketika memandang suatu peristiwa atau persoalan.

Kedua, teks tersebut merefleksikan pandangan secara umum, skema kognisi

masyarakat atas suatu persoalan.

B. Kerangka Konseptual

1. Berita

Page 44: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

32

Paul De Messenner dalam buku Here’s The News: Unesco Associate

menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan

menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Dean M. Lyle Spencer

dalam News Writing menyatakan, berita adalah suatu kenyatan atau ide yang

benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

Charnley dan James M. Neal menuturkan, berita adalah laporan tentang

suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, intrpretasi yang sangat

menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.

Doug Newsom dan James WA Wollert dalam Media Writing News for the

Mass Media (1985:11) mengemukakan, dalam definisi sederhana. Berita

adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh

masyarakat.24

Kesimpulannya, bahwa berita ialah informasi yang menarik dan penting

yang dibutuhkan oleh masyrakat luas yang menjadi perhatian para pembaca,

pendengar, atau penontonnya. Infomasi tersebut bisa merupakan suatu

peristiwa, opini, atau interpretasi terhadap suatu kejadian.

2. Klasifikasi Berita

Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu, berita

langsung (straight news) dan berita tidak langsung (feature news). Straight

news merupakan suatu peristiwa yang diberitakan secara langsung oleh media

24

Drs. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indnesia: Menulis Berita dan Feature, ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), h. 64.

Page 45: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

33

massa. Contohnya peristiwa kebakaran, pidato presiden, dan lain sebagainya.

Adapun jenis-jenis produk dari berita langsung adalah sebagai berikut:25

Matter of fact news, hanya mengemukakan fakta utama yang terlibat dalam

peristiwa itu saja.

Action news, hanya mengemukakan perbuatan, tindakan (kejadian) yang

terlibat dalam peristiwa itu saja. Dengan kata lain, mengisahkan jalannya

peristiwa itu.

Quote news, hanya mengemukakan kutipan dari apa yang diucapkan oleh

para tokoh yang terlibat dalam peristiwanya.

Sedangkan feature news menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia

menjelaskan pengertian feature sebagai suatu ulasan, tinjauan, atau komentar

mengenai masalah atau peristiwa yang sedang hangat diberitakan oleh pers

atau diperbincngkan oleh khalayak. Dengan demikian, feature dapat diartikan

sebagai artikel atau berita yang khusus dan istimewa atau ditonjolkan untuk

bisa menarik perhatian dan dinikmati pembaca (surat kabar, majalah),

pendengar (radio), atau penonton (televisi), sehingga mereka mau

menikmatinya dengan membaca, mendengarkan, atau menonton siaran (berita

atau artikel) yang disajikan.26

3. Struktur Berita

25

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik, ( Bandung: Nuansa, 2010), h.104-105.

26 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik,

h. 109.

Page 46: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

34

Terdapat tiga bagian yang merupakan struktur dari sebuah berita,

diantaranya headline (judul berita), lead (teras berita), dan body (kelengkapan

atau kejelasan).27

Pada hakikatnya headline merupakan intisari berita. Dibuat

dalam satu atau dua kalimat pendek, tapi cukup memberitahukan persoalan

pokok peristiwa yang diberitakannya.

Lead merupakan laporan singkat yang bersifat klimaks dari peristiwa

yang dilaporkannya. Pada bagian body, kita jumpai semua keterangan secara

rinci dan dapat melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang

disuguhkan oleh lead. Rincian keterangan atau penjelasan dimaksud adalah

ha-hal yang belum terungkapkan pada lead-nya.

4. Kriteria Umum Nilai Berita

Kriteria umum nilai berit (news value) merupakan acuan yang dapat

digunakan untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih

mana yang lebih baik. Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks,

George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and

Editing (1980:6-17) menunjuk kepada Sembilan hal .

Beberapa pakar lain menyebutkan, ketertarikan manusiawi (humanity)

dan seks (sex) dalam segala dimensi dan manifestasinya juga termasuk ke

dalam kriteria umum nilai berita yang harus diperhatikan dengan seksama

oleh para reporter dan editor media massa.28

Kesembilan hal tersebut

ditambah dua lainnya, maka berikut inilah kriteria umum nilai berita:

27

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik, h.115-130.

28 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h.80.

Page 47: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

35

1. Keluarbiasaan (unusualness)

2. Kebaruan (newness)

3. Akibat (impact)

4. Aktual (timelines)

5. Kedekatan (proximity)

6. Informasi (information)

7. Konflik (conflict)

8. Orang penting (prominence)

9. Ketertarikan manusiawi (human interest)

10. Kejutan (Surprising)

11. Seks (sex)

Pada penelitian ini, nilai berita yang dijadikan patokan oleh harian Radar

Banten adalah orang penting. Karena Zainal Muttaqin adalah seorang ketua

DPPKD Banten dan ketua PWNU Banten. Dimana segala tingkah laku beliau

sangat menarik perhatian publik.

News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-

orang ternama, pesohor, selebriti, figur publik. Jangankan ucapan dan tingkah

lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan,

nama menciptakan berita (names makes news).

Di Indonesia, apa saja yang dikatakan dan dilakukan bintang film,

bintang sinetron, artis penyanyi, penari, pesinden, pembawa acara, pejabat,

Page 48: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

36

dan bahkan para koruptor sekalipun selalu dikutip pers. Ucapan mereka

dibuat judul mencolok, dan kadang-kadang asosiatif, konotatif, imajinatif.29

29

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h.88.

Page 49: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

37

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Harian Radar Banten

1. Sejarah dan Perkembangan

Harian Radar Banten (selanjutnya disebut Radar Banten) merupakan

satu dari tiga harian lokal yang terbit di Provinsi Banten. Terbit pertama kali

pada tanggal 2 Juni 2000 dengan nama Harian Banten yang dikelola oleh PT

Wahana Semesta Banten dan berada di bawah naungan Jawa Pos Group.

Munculnya koran lokal seperti Radar Banten, adalah sebuah keniscayaan

sejarah, seiring dibukanya kran kebebasan pers di Indonesia pasca runtuhnya

Rezim Orde Baru, yang ditandai dengan disahkannya UU Pokok Pers No. 40

Tahun 1999. Fenomena munculnya koran-koran lokal, ini juga dilandasi oleh

semangat Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-undang No. 22 tahun 1999

tentang pemerintahan daerah.

Karena itu, pasca kebebasan pers ini, tak heran koran-koran lokal pun

bermunculan di hampir seantero negeri, terutama dipelopori oleh industri-

industri media yang telah eksis dan establish di dunia persuratkabaran tanah

air. Sebut saja dengan Jawa Pos. Koran terbesar di Jawa Timur ini menjadi

“raja” media dengan menerbitkan puluhan koran lokal di berbagai daerah di

Indonesia.1

1 Radar Banten, Company Profile, (Serang: PT Wahana Semesta Banten, 2014).

Page 50: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

38

Kemunculan Harian Banten di provinsi ke-30 ini bersamaan dengan

semangat yang menggelora dari masyarakat Banten untuk memisahkan diri

dari Provinsi Jawa Barat dan menjadi provinsi sendiri. Apalagi, saat itu

Harian Banten tampil sebagai satu-satunya koran yang terbit di Kota Serang

(cikal bakal ibukota Provinsi Banten kala itu). Sedangkan satu koran lagi,

Radar Tangerang (juga berada di bawah manajemen Jawa Pos Group),

sekalipun berada di wilayah Banten, namun terbit, komposisi berita dan

peredarannya lebih terkonsentrasi di kawasan Tangerang.

Karena itu, menjadi sebuah keniscayaan jika Harian Banten pada masa-

masa awal terbitnya banyak mengangkat berita-berita seputar perjuangan

pembentukan Provinsi Banten. Berbagai peristiwa penting perjuangan

masyarakat Banten hingga terealisasinya provinsi ke-30 ini berhasil direkam

oleh para wartawan Harian Banten dan menjadi liputan-liputan menarik serta

ditunggu masyarakat. Maka, tak heran bila nama Harian Banten langsung

melekat di hati masyarakat Banten, sehingga kemudian manajemen

mengambil motto Harian Banten sebagai “Koran Kebanggaan Warga

Banten”.

Untuk mempercepat penerimaan masyarakat, pada masa-masa awal

terbitnya, Harian Banten banyak menyebar spanduk promosi yang bernada

propagandis dan provokatif yang dikemas dalam bahasa setempat. Untuk

wilayah Serang dan Kota Cilegon yang notabene masyarakatnya berbahasa

Jawa-Banten, ditampilkan spanduk yang berbunyi “Aje Ngaku Wong Banten

Lamun Ore Mace Harian Banten”. sedangkan di wilayah Kabupaten

Page 51: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

39

Pandeglang dan Lebak yang notabene masyarakatnya berbahasa Sunda,

tampil dengan spanduk berbunyi “Ulah Ngaku Urang Banten Lamun Teu

Maca Harian Banten”. Sedangkan di wilayah Tangerang yang masyarakatnya

heterogen tampil dengan spanduk “Jangan Ngaku Orang Banten Kalau Tidak

Membaca Harian Banten.”

Kemunculan spanduk-spanduk tersebut, tentu saja mendapat beragam

reaksi dari masyarakat. Mulai yang memberikan pujian hingga yang

mempertanyakannya karena bahasanya dianggap terlalu vulgar. Bahkan,

seorang tokoh agama di Kota Serang sempat menelepon redaksi Harian

Banten. Ia mempertanyakan mengapa Harian Banten membuat spanduk

demikian. Kata dia, sebagai masyarakat yang berkultur religius, yang dibaca

pertama kali adalah al-Qur‟an bukan koran. Jadi, mestinya kalimatnya diganti

menjadi “Aje Ngaku Wong Banten Lamun Ore Mace Al-Qur’an”. Reaksi

masyarakat atas kemunculan spanduk-spanduk tersebut, terbukti

mempercepat penetrasi Harian Banten, dengan oplah pada masa-masa awal

terbitnya mencapai angka 5.000 eksemplar. 2

Pada Mei 2003 Harian Banten berpindah kantor dari yang semula di

Jalan Ahmad Yani No. 104 Serang, ke Jalan Letnan Jidun No. 7 Kapendean,

Serang dan seiring dengan tumbuh pesatnya perkembangan perusahaan

sekarang Radar Banten sudah memiliki gedung sendiri yang bernama Graha

Pena Radar Banten yang beralamat di Jl. Kolonel Tb. Suwandi Lingkar

2 Radar Banten, Company Profile, (Serang: PT Wahana Semesta Banten, 2014).

Page 52: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

40

Selatan Kota Serang. Sementara itu, seiring dengan pergantian struktur di

manajemen, terhitung sejak 1 November 2003, Harian Banten dengan

semboyan “Kebanggaan Warga Banten” resmi berubah menjadi Radar

Banten dengan semboyan baru pula, “Aspirasi, Suara Hati dan Kebanggaan

Banten”. Perubahan ini dilandasi oleh pertimbangan, antara lain:

1. Sebagai strategi manajemen untuk mereposisi Harian Banten di

masyarakat.

2. Mengkuti tradisi nama, di mana koran anak-anak perusahaan Jawa Pos

Group umumnya diawali dengan nama Radar.

3. Dari segi bisnis, nama Radar lebih „menjual‟ ketimbang nama Harian

terutama di mata para biro iklan di Jakarta.

Perubahan dari Harian Banten menjadi Radar Banten terbukti membawa

angin segar. Radar Banten tampil sebagai market leader dengan oplah yang

kini mencapai 70 ribuan eksemplar setiap harinya (data terakhir Bagian

Pemasaran). Begitu juga pendapatan iklannya, yang rata-rata per bulan

mencapai angka di atas Rp 500 juta.

Bahkan, pada periode pasca perubahan nama, Radar Banten sempat

membukukan angka pendapatan iklan lebih dari Rp 800 juta dalam satu bulan

(data Bagian Iklan). Untuk ukuran koran lokal, pendapatan iklan sebanyak itu

merupakan angka cukup fantastis. Kebijakan lain yang ditempuh oleh

manajemen adalah perubahan perwajahan koran dan mempertegas

pemberlakuan larangan bagi para wartawan untuk menerima uang atau barang

Page 53: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

41

berharga lainnya dari narasumber (dimuat di halaman depan Radar Banten).3

2. Visi dan Misi Radar Banten

Visi Radar Banten

Radar Banten dalam operasional aktivitasnya didasarkan pada visi berikut:

Visi Sosial.

Tampil menjadi koran lokal yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab

sosial-kemasyarakatan, serta mendorong dinamisasi dan percepatan

pembangunan di Provinsi Banten.

Visi Bisnis.

Radar Banten sebagai koran yang probisnis. Radar Banten harus menjadi

media paling efektif bagi para pebisnis di Banten maupun luar Banten dalam

mengenalkan produk-produknya di masyarakat. Dengan visi ini pula Radar

Banten mendorong terwujudnya masyarakat yang berjiwa entrepreneur

(wirausaha).

Misi Radar Banten

Radar Banten dilahirkan untuk berkiprah dan berperanserta dalam

pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Provinsi Banten. Untuk

3 Radar Banten, Company Profile, (Serang: PT Wahana Semesta Banten), 2014.

Page 54: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

42

menjalankan perannya itu, Radar Banten memiliki misi Aspirasi, Suara Hati

dan Kebanggaan Banten, dengan penjabaran sebagai berikuti:

Aspirasi. Sebagai penyebar informasi, Radar Banten harus tampil

menjadi koran terpercaya dan berguna bagi masyarakat, menjadi media

penghubung yang baik bagi semua pihak, baik pemerintah dengan

masyarakat, masyarakat dengan masyarakat, serta pihak-pihak lain.

Suara Hati. Segala isi pemberitaan Radar Banten, harus mencerminkan

suara hati masyarakat Banten. Karena itu, wartawan dan karyawannya

dituntut memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi sosial

masyarakat, dan harus merasa sebagai bagian dari masyarakat Banten.

Kebanggaan Banten. Radar Banten sebagai salah satu koran lokal di

Banten harus tampil menjadi koran kebanggaan warga Banten, dengan

penyajian beritanya yang akurat, tepat, dan terpercaya, serta menaati

kode etik jurnalistik dan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun

1999 tentang Pers.

3. Perusahaan-perusahaan di Bawah Naungan Radar Banten

Radar Banten mempunyai enam anak perusahaan diantaranya:

Harian Tangerang Ekspress

Harian Banten Raya

Radarbanten.com

Page 55: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

43

Baraya TV

Radar Banten Arena

Radar Banten Promosi4

4. Segmentasi Pembaca dan Perjalanan Harian Radar Banten

a. Persebaran Wilayah & Segmentasi Pembaca

Perkembangan oplah koran dari hari ke hari mengalami kenaikan, dan

berdasarkan data dari Bagian Pemasaran, saat ini oplah Radar Banten berada

dalam kisaran angka 40 ribu eksemplar, dengan persebaran wilayah dan

segmentasi pembaca sebagai berikut:

- Persebaran Wilayah:

1. Kota Cilegon 30%

2. Kota Tangerang 10%

3. Kabupaten Serang 31%

4. Kabupaten Pandeglang 12%

5. Kabupaten Lebak 8%

6. Kabupaten Tangerang 9%

- Segmentasi Pembaca:

1. Jenis Kelamin: Pria 78%

Wanita 22%

2. Usia Pembaca: 15-19 tahun 7%

4 Wawancara Pribadi dengan Wartawan Harian Radar Banten, Gugun, Tangerang, 23

Agustus 2014 pkl 15.16 WIB.

Page 56: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

44

20-24 tahun 23%

25-29 tahun 17%

30-34 tahun 19%

35-39 tahun 18%

40-49 tahun 9%

> 50 tahun 7%

3. Pendidikan Pembaca: Universitas 14%

Akademisi 18%

Tamatan SLTA 43%

Tamatan SLTP 17%

Lain-lain 8%

4. Pekerjaan Pembaca: Pelajar/mahasiswa 9%

Profesional 33%

Karyawan biasa 11%

Usahawan 35%

Ibu Rumah Tangga 5%

Lain-lain 7%

- Pembelanjaan/Pengeluaran Per Bulan Pembaca

Rp 1.500.000,- - ke atas 20%

Rp 1.000.000,- - Rp 1.500.000,- 19%

Rp 700.000,- - Rp 1.000.000,- 23%

Rp 500.000,- - Rp 700.000,- 11%

Page 57: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

45

Rp 350.000,- - Rp 500.000,- 10%

Rp 200.000,- - Rp 350.000,- 13%

Di bawah - Rp 200.000,- 4%

b. Format & Bentuk Fisik

Sejak awal terbit pada 2 Juni 2000, Harian Banten (selanjutnya disebut

Radar Banten) tampil dengan ukuran tujuh kolom (Junior Broadsheet, 35 x

58 Cm), mengikuti induknya, Jawa Pos. Dalam dunia persuratkabaran,

ukuran tujuh kolom ini disebut American Style, karena berkiblat pada bentuk

koran yang terbit di Amerika Serikat.

Filosofinya adalah bahwa saat ini dunia semakin ramai dan padat. Karena

itu, dibutuhkan koran dengan format yang lebih kecil dan mudah dibawa

maupun dibaca di mana pun dan kapan pun. Trend, tersebut agaknya memang

terjadi di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Koran menjadi

mudah dibawa ke mana pun dan tidak mengganggu orang lain sewaktu

dibaca. Belakangan perubahan format koran ini juga diikuti oleh Kompas dan

hampir seluruh koran lainnya. Bahkan, Koran Tempo kini tampil dengan

format yang lebih kecil lagi (format tabloid).

Radar Banten juga tampil sebagai koran berwarna (sebanyak empat

halaman, yakni halaman 1, 12, 13, dan 24), dengan berita-berita tuntas dalam

satu halaman, kecuali halaman satu (halaman utama) yang bersambung ke

halaman 9. Penggunaan sistem berita tuntas ini dimaksudkan untuk

Page 58: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

46

mempermudah pembaca, sehingga tidak harus membolak-balik halaman guna

mencari sambungan. Pemuatan berita disesuaikan dengan garis lipatan koran,

sehingga saat dibaca dengan posisi melipat pun, pembaca tidak kesulitan

membacanya. 5

Bentuk fisik lain yang menjadi ciri khas Radar Banten adalah

menyeimbangkan pemuatan berita dengan foto berita pada masing-masing

halaman. Dalam satu halaman, rata-rata foto yang termuat mencapai tiga

buah. Hal ini dimaksudkan agar pembaca tidak jenuh dengan tampilan Radar

Banten, sekaligus mengikuti perkembangan jurnalistik yang amat dinamis.

Dalam dunia jurnaslitik dikenal bahwa foto adalah juga bentuk lain dari

berita.

Setiap hari Radar Banten terbit dengan 24 halaman, kecuali edisi Minggu

sebanyak 20 halaman. Sedangkan kebijaksanaan penyajian halaman, kecuali

halaman satu, berbeda-beda sesuai dengan pokok permasalahan yang telah

digariskan oleh redaksi.

Sementara itu, berita-berita yang tersaji dalam Radar Banten tidak

semuanya merupakan hasil kerja lapangan wartawannya. Khususnya berita-

berita dan foto nasional, olahraga dan internasional, banyak memanfaatkan

jasa pelayanan kantor berita serta jaringan Jawa Pos News Network atau yang

lebih dikenal dengan istilah JPNN, serta kantor berita luar negeri seperti AFP

dan Reuteurs.

5 Radar Banten, Company Profile, (Serang: PT Wahana Semesta Banten), 2014.

Page 59: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

47

5. Struktur Organisasi6

Penerbit: PT Wahana Semesta Banten

Anggota SPS Nomor 412/2000/10/A/2007

Pendiri : H. Mahtum Mastum (Alm)

Komisaris Utama : HM. Alwi Hamu

Komisaris : Lukman Setiawan

Komisaris : Dwi Nurmawan

Direktur Utama : Priyo Susilo

Direktur : H. Suparno WK

General Manager/ Penanggung Jawab : Mashudi

Pemimpin Umum : Priyo Susilo

Pemimpin Redaksi : Mashudi

Pemimpin Perusahaan : Diana Yuliantini

Manager Pemasaran : Rahmat Hidayat

Manager Iklan : S. Iskandar

Redaktur Pelaksana : Ahmad Lutfi

Koordinator Liputan : Delfion Saputra

Sekretaris Redaksi : Merizka Achmad

Alamat Redaksi dan Tata Usaha

Jl. Kolonel Tb. Suwandi, Lingkar Selatan, Serang. Telp. Redaksi/Pemasaran/Iklan:

(0254) 214771, Faks (0254) 201340.

6 Radar Banten, Company Profile, (Serang: PT Wahana Semesta Banten, 2014).

Page 60: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

48

e-mail: [email protected], [email protected]

Harian Radar Banten memiliki tiga biro penyaluran berita dari tiap-tiap

daerah. Ketiga biro tersebut berada di Cilegon, Tangerang, dan Jakarta. Sebelum

berita dicetak, ketiga biro tersebut memberikan hasil beritanya ke Harian Radar

Banten Pusat yang berada di jalan Kolonel Tb. Suwandi, Lingkar Selatan, Serang,

Banten.

Biro Cilegon

Alamat: Festival Kios Bonakarta Blok B No.3 Jl. SA. Tirtayasa No. 49 Telp.

(0254) 374 348 Fax. (0254) 374 349.

Biro Tangerang

Jl. Kelapa Gading Selatan Blok CRL-2 No 31, Gading Serpong Tangerang.

Telp/Fax (021) 54214245.

Biro Jakarta

Kompleks Widuri A-3, Jl. Palmerah Barat no. 353 Kebayoran Lama, Jakarta -

12250 - Telp. (021) 5333321, 5330976, Fax. (021) 532 2629.

Page 61: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

49

Tarif Iklan : Iklan Umum Display (BW): Rp 37.500/mm kolom, Sosial/keluarga:

Rp 21.500/mm kolom, Full Colour Rp 55.000/mm kolom, BW Rp 75.000/mmk,

FC hal 1 Rp. 110.000/mmk, Advertorial BW Rp 21.500/mmk, Advertorial FC Rp.

37.500/mmk, Cilik Rp 25.000/baris min 3 baris maks 7 baris.

B. Pandangan Islam dalam Menanggapi Sebuah Pemberitaan

Berita merupakan laporan suatu peristiwa yang disiarkan atau

dipublikasikan melalui media massa. Para pendengar, pembaca, dan

penonton, belum tentu mereka tahu tentang kebenaran suatu berita, tentang

apa maksud yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang atau media

terhadap suatu peristiwa. Oleh karena itu, sangat penting mencari kebenaran

pemberitaan yang beredar agar tidak menimbulkan fitnah.

Dalam Islam, wajib hukumnya mencari tahu tentang kebenaran suatu

pemberitaan agar nantinya tidak terjerumus ke dalam lubang kesesatan.

Upaya mencari kebenaran atau fakta dilakukan agar tidak munculnya fitnah

yang dapat merugikan orang lain. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-

Hujurat ayat 6 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang seseorang yang fasik

kepadamu membawa berita, maka tangguhkanlah (hingga kamu mengetahui

Page 62: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

50

kebenarannya) agar tidak menyebabkan kamu berada dalam kebodohan

(kehancuran) sehingga kamu menyesal terhadap apa yang kamu lakukan.”

Surat yang disampaikan diatas sangat jelas telah mengingatkan kita,

bahwa sangat wajib mencari kebenaran suatu berita dan menangguhkannya

sampai jelasnya suatu peristiwa tersebut terjadi. Apabila melanggarnya, maka

kita masuk dalam kebodohan yang nantinya akan mebawa pada lubang

kehancuran. Nauzubillahiminzalik.

Wartawan memiliki pekerjaan dimana seseorang tersebut mencari dan

mempublikasikan pemberitaan yang ia dapat melalui media massa. Sebagai

wartawan harus bisa mempertahankan, tidak menutup-nutupi dan mengurangi

isi dari berita atau informasi yang ia dapat. Hal tersebut dimaksudkan agar

tidak teradinya salah paham atau bahkan fitnah terhadap berita yang ia

siarkan.

Dalam pendahuluan sebuah kajian yang ditulis di muslimdaily.net

dijelaskan bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi dan menerima

pemberitaan yang ada. Situs ini juga menjelaskan isi dari surat al-Hujurat

yang mengajarkan umat muslim untuk menyikapi pemberitaan yang beredar.

Surat al-Hujurat secara keseluruhan membimbing kehidupan bermasyarakat

yang Islami. Surat ini mengajarkan bagaimana bersikap yang benar terhadap

Rasulullah, bagaimana bersikap yang baik terhadap sesama mukmin, dan juga

mengajarkan kewajiban dan tanggung jawab terhadap masyarakat Islam.

Petunjuk-petunjuk tersebut bertujuan untuk menjaga dan memelihara

Page 63: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

51

keutuhan masyarakat Islam, dijauhkan dari intrik-intrik musuh, maupun

kecerobohan internal umat Islam yang membahayakan masyarakat Islam.

Tak bisa dielakkan, kehidupan manusia selalu dihadapkan pada berbagai

masalah, baik pribadi maupun sosial. Tidak ada kehidupan tanpa masalah,

justru dengan berbagai masalah itulah manusia hidup. Demikian juga yang

dihadapi oleh kaum muslimin dan masyarakat Islam. Berbagai masalah

muncul di hadapan mereka untuk dihadapi dan diselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Dalam menyelesaikan masalah ini, ada satu faktor kunci yang

menjadi dasar pijakan, yaitu informasi. Bagaimana pun, seseorang

mengambil keputusan berdasarkan kepada pengetahuan, dan pengetahuan

bergantung kepada informasi yang sampai kepadanya. Jika informasi itu

akurat, maka akan bisa diambil keputusan yang tepat. Sebaliknya, jika

informasi itu tidak akurat akan mengakibatkan munculnya keputusan yang

tidak tepat. Dan giliran selanjutnya, muncul kedhaliman di tengah

masyarakat.7

Mengenai berita yang perlu dikonfirmasi adalah berita penting,

ditunjukkan dengan dibunakannya kata naba’ untuk menyebut berita, bukan

kata khabar. M. Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi

halaman 262 membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’ menunjukkan

7 Budi Prasetyo, “Selektif Menerima Informasi (Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 6), artikel

diakses pada 9 Oktober 2014 dari http://muslimdaily.net/opini/wawasan-islam/selektif-menerima-

informasi-tafsir-surat-al-hujurat-ayat-6.html.

Page 64: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

52

berita penting, sedangkan khabar menunjukkan berita secara umum. Al-

Qur‟an memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki

adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong,

dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu

didengarkan karena hanya akan menyita waktu dan energi.”

Dalam soal mentabayyun berita yang berasal dari orang yang berkarakter

meragukan ini ada teladan yang indah dari ahli hadis. Mereka telah

mentradisikan tabayyun ini di dalam meriwayatkan hadis. Mereka menolak

setiap hadis yang berasal dari pribadi yang tidak dikenal identitasnya (majhul

hal), atau pribadi yang diragukan intgritasnya (dla’if). Sebaliknya, mereka

mengharuskan penerimaan berita itu jika berasal dari seorang yang

berkepribadian kuat (tsiqah). Untuk itulah kadang-kadang mereka harus

melakukan perjalanan berhari-hari untuk mengecek apakah sebuah hadis yang

diterimanya itu benar-benar berasal dari sumber yang valid atau tidak.8

Apabila suatu berita tidak benar faktanya, maka hal tersebut merupakan

dosa yang termasuk dalam kategori fitnah. Fitnah sangat merugikan orang

lain dan membahayakan orang yang menyebarkan berita tersebut. Sebagai

muslim, kita harus bisa menjaga lidah kita karena lidah merupakan pedang

yang mungkin saja dapat menyakiti hari orang lain.

Paling tidak, ada dua hal yang perlu kita lakukan ketika kita menerima

8 Budi Prasetyo,”Selektif Menerima Informasi (Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 6),” artikel

diakses pada 9 Oktober 2014 dari http://muslimdaily.net/opini/wawasan-islam/selektif-menerima-

informasi-tafsir-surat-al-hujurat-ayat-6.html.

Page 65: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

53

informasi. Pertama, menyelidiki konten beritanya: apakah benar, logis, masuk

akal, atau sudah tampak kebohongannya. Kedua, menyelidiki pembawa

beritanya, sumber awal informasinya: apakah jelas sumbernya, bisa

dipercaya, kredibel, tak dikenal, atau diragukan kejujurannya. Untuk

mengambil keputusan tepat terkait informasi yang kita terima. Upaya

tabayyun, klarifikasi, filtering, crosscheck, penyelidikan atas informasi itu

sangat penting dilakukan. Penyebaran informasi sensitif yang duduk

perkaranya belum jelas bisa berbahaya atau merugikan. Maka, berhati-

haitilah dengan berbagai informasi yang kita terima, agar kita tidak menyesal

menanggung akibatnya.9

9 Hasbiansyah, “Selektif menerima informasi,” artikel diakses pada 10 Oktober 2014 dari

http://www.unisba.ac.id/index.php?con=main&cat=hikmah&id=1

Page 66: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Data

Pada bab ini, peneliti mengaitkan data-data dari masalah yang diperoleh

dengan teori analisis yang digunakan peneliti. Karena peneliti menggunakan

analisis model kritis Teun A. Van Dijk, maka data-data tersebut dianalisis

dengan melihat wacana dilihat dari elemen teks, kognisi sosial, dan konteks

sosial dengan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam bab ini juga berisi

tentang adakah kebenaran tentang kecurigaan yang dirasa oleh peneliti dalam

kasus ini. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan pandangan paradigma

kritis dengan teori kecurigaan milik Dennis Mumby.

Analisis dalam teori kecurigaan milik Mumby adalah terkadang orang

atau khalayak atau masyarakat lupa akan pertentangan dan transformasi

(perubahan) dalam proses mereproduksi makna. Dimana kelompok hegemoni

memarjinalkan sesuatu untuk tidak diberitahu kepada khalayak. Maksud dari

hegemoni ini adalah kelompok terpinggir atau kurang penting, yaitu media

untuk mendukung kelompok penting, pemerintahan yang memiliki kekuasaan

untuk mendukung proses tabayyun benar terjadi.

Sedangkan analisis pada elemen teks, peneliti menjabarkan peristiwa ini

melalui struktu makro, superstruktur, dan struktur mikro. Berikut adalah

analisis yang dilakukan peneliti:

Page 67: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

55

Analisis Teks “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal”

a. Struktur Makro (Tematik)

Judul berita yang dianalisis adalah “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal.”

Oleh karena itu, pada struktur makro makna global yang didapati dari

topik/tema yang diangkat adalah para ulama NU meminta klarifikasi dari

Zainal Muttaqin langsung, mengenai kasus tertangkapnya beliau dalam razia

pekat di Jambi pada 27 Februari 2014. Perspektif wartawan dalam membuat

berita ini adalah ia ingin membuat jelas kasus Zainal Muttaqin dan

memberitahu kepada pembaca, konflik intern yang terjadi karena adanya

kasus ini.

Hal tersebut tertulis pada paragraf satu, yaitu Para ulama Nahdlatul

Ulama (NU) di Banten meminta klarifikasi ketua PWNU Banten, Zainal

Muttaqin yang kedapatan masuk ke tempat hiburan di Jambi. Selanjutnya

pada paragraf kedua adalah penjelas dari pernyataan paragraf pertama,

Klarifikasi atau tabayyun tersebut dilakukan pada Sabtu (1/3) di kantor

Pengurus Wilayah NU Banten. Selanjutnya berita tersebut menyebutkan para

ulama Banten yang ikut dalam proses tabayyun tersebut. Pada paragraf

selanjutnya berulang-ulang menyebutkan kata klarifikasi.

Kemudian elemen selanjutnya adalah superstruktur. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, hal yang diamati dalam elemen ini adalah unsur

skematik. Yaitu melihat bagaimana struktur sebuah teks mulai dari

pendahuluan, isi, dan penutup.

Page 68: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

56

Tabel 5

Analisis Elemen Struktur Makro

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Makro Tematik Tema yang terdapat dalam

struktur ini merupakan garis

besar yang terdapat dalam

pemberitaan di Radar Banten.

Lead dari berita tersebut

adalah:

Para ulama Nahdlatul Ulama

(NU) di Banten meminta

klarifikasi ketua PWNU

Banten, Zainal Muttaqin yang

kedapatan masuk ke tempat

hiburan di Jambi. (paragraf

1)

Klarifikasi atau tabayyun

tersebut dilakukan pada

Sabtu (1/3) di kantor

Pengurus Wilayah NU

Banten. (paragraf 2)

b. Superstruktur (Skematik)

Dalam berita, terdapat dua skema besar yaitu summary (ringkasan) dan

story (isi berita atau tulisan secara keseluruhan). Dalam summary terdapat dua

hal yaitu judul dan lead. Pada unsur summary, skematik atau alur pada

naskah ini adalah Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal. Dengan lead Endad

Musadad, seorang sekertaris PWNU Banten memberikan informasi terhadap

pengakuan Pak Zainal Muttaqin pada proses tabayyun yang dilakukan pada 1

Maret 2014.

Page 69: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

57

Pada unsur story, pendahuluan dari pemberitaan ini tercantum pada lead

yang telah disampaika sebelumnya. Yaitu klarifikasi awal yang dilakukan

dengan sekretaris PWNU Banten. Isi dari pemberitaan ini adalah klarifikasi

yang dilakukan oleh beberapa ulama Banten. Para ulama tersebut adalah

Ketua NU Pandeglang, Kiai Asror yang juga wakil Rois Suriah NU Banten.

Dan Ketua Rois Suriah Banten, Abdul Hakim. Penutup dari pemberitaan ini

adalah isi klarifikasi yang dilakukan kepada Zainal Muttaqin selaku orang

yang terkait kasus ini.

Tabel 6

Analisis Elemen Superstruktur

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Superstruktur Skematik Summary:

- Judul

Ulama NU Minta Klarifikasi

Zainal.

- Lead

Para ulama Nahdlatul Ulama

(NU) di Banten meminta

klarifikasi ketua PWNU Banten,

Zainal Muttaqin yang kedapatan

masuk ke tempat hiburan di

Jambi. (paragraf 1)

Strory:

Pendahuluan berita ini terdapat

pada lead dalam unsur summary.

Klarifikasi langsung kepada

beberapa ulama yang hadir

dalam tabayyun melalui saluran

telepon

(paragraf 8,dan paragraf 9)

Penutup:

Dihubungi melalui sambungan

Page 70: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

58

telepon, Zainal membenarkan,

sudah melakukan klarifikasi

kepada para ulama NU.

(paragraf 10)

c. Struktur Mikro (Semantik: Latar, Detil, Maksud, Praanggapan)

Latar pada pemberitaan 5 Maret ini, terjadi klarifikasi antara wartawan

dengan beberapa ulama terkait proses tabayyun dilakukan tidak langsung,

yaitu dihubungi lewat telepon. Para ulama tersebut adalah sekertaris PWNU

Banten, Endad Musadad; Ketua NU Pandeglang, KIAI Asror; dan Pak Zainal

Muttaqin.

Pada paragraf delapan, detil dari latar tempat berlangsungnya klarifikasi

ulama tersebut dengan si penulis berita. “Dihubungi terpisah, Ketua NU

Pandeglang prihatin.” Pada paragraf kesepuluh juga terdapat detail tempat,

“Dihubungi melalui sambungan telepon, Zainal membenarkan, sudah

melakukan klarifikasi kepada para ulama NU.”

Saat diwawancarai, Pak Gugun membenarkan bahwa ia sudah melakukan

klarifikasi kepada beberapa ulama yang mengikuti tabayyun. Tabayyun

tersebut dilakukan Zainal Muttaqin untuk mengklarifikasi dan meminta maaf

kepada para ulama di Banten atas kasus yang menimpa beliau.

Elemen maksud terdapat pada paragraf Sembilan, “Sementara itu, Ketua

Rois Suriah NU Abdul Hakim menilai, masalah ini intern NU sehingga tidak

perlu dibesar-besarkan.” Kata “sementara itu” merupakan penjelas, bahwa

Page 71: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

59

penulis ingin memberitahu sisi lain dari pendapat ulama NU yang ia

klarifikasi.

“Tidak ada sanksi kepada Pak Zainal, hanya berupa teguran dan diminta

tidak mengulangi kembali.” Kalimat yang terdapat pada paragraf tujuh ini,

merupakan pemaparan yang masuk pada elemen praanggapan. Selanjutnya,

pada penutup dari berita ini, penulis menjelaskan klarifikasi yang ia lakukan

terhadap pak Zainal. Pak Zainal sendiri mengaku sudah meminta maaf dan

meminta masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan kembali.

Tabel 7

Analisis Elemen Struktur Mikro (Semantik)

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro

(Semantik)

Latar Latar pemberitaan ini adalah

wawancara yang

Dilakukan wartawan melalui

saluran telepon.

Wartawan menghubungi

beberapa ulama Banten

termasuk Zainal Muttaqin

sendiri. Kalimat penjelasnya

ialah:

Dihubungi melalui sambungan

telepon, Zainal membenarkan,

sudah melakukan klarifikasi

kepada para ulama NU.

(paragraf 10)

Detail “Dihubungi terpisah, Ketua

NU Pandeglang prihatin.”

(paragraf 8)

Dihubungi melalui sambungan

telepon, Zainal membenarkan,

sudah melakukan klarifikasi

Page 72: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

60

kepada para ulama NU.”

(paragraf 10)

Maksud Sementara itu, Ketua Rois

Suriah NU Abdul Hakim

menilai, masalah ini intern NU

sehingga tidak perlu dibesar-

besarkan.” (paragraf 9)

Praanggapan “Tidak ada sanksi kepada Pak

Zainal, hanya berupa teguran

dan diminta tidak mengulangi

kembali.” (paragraf 7)

d. Struktur Mikro (Sintaksis: Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata

Ganti)

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat aktif. Kalimat aktif pada

naskah ini terdapat pada paragraf paragraf tujuh. “Pak Zainal sebagai muslim

meminta maaf kepada pengurus PWNU Banten,” ungkapnya. Pak Zainal

adalah subjek yang melakukan pengakuan maaf kepada pengurus PWNU

Banten.

Pada paragraf tiga terdapat koherensi kata pada teks

tersebut.”Kemudian, teman lama tersebut mengajak Zainal dan rombongan

untuk jalan-jalan mencari hiburan di Jambi, salah satunya ke tempat

karaoke. Namun, kebetulan sampai di ruangan karaoke, ada operasi pekat

yang digelar Polda Jambi.” Hubungan antar kaliat dijelaskan dengan kata,

“kemudian” dan “namun”. Penulis menjelaskan bagaimana peristiwa

pratertangkapnya Zainal Muttaqin yang sayangnya saat itu terjadi operasi

penyakit masyarakat. Pada kalimat ini juga menujukkan bahwa Radar Banten

ingin memberitahu bahwa Zainal tidak bersalah, karena ia hanya diajak oleh

teman lamanya di Jambi.

Page 73: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

61

Kata ganti terdapat di paragraf enam pada kalimat, Meski demikian, kata

dia, Zainal mengaku khilaf dan tidak melakukan hal yang mengarah pada

maksiat di tempat hiburan. Kata “dia” merupakan kata ganti orang kedua,

yang dalam hal ini adalah sekretaris PWNU Banten, Endad Musaddad yang

sedang memberikan penjelasan tentang Zainal Muttaqin. Sedangkan kata

“beliau” selalu dikhususkan untuk pernyataan kata ganti Zainal Muttaqin.

Tabel 8

Analisis Elemen Struktur Mikro (Sintaksis)

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro

(Sintaksis)

Bentuk Kalimat “Pak Zainal sebagai muslim

meminta maaf kepada

pengurus PWNU Banten,”

ungkapnya. (paragraf 7)

Koherensi Kemudian, teman lama

tersebut mengajak Zainal

dan rombongan untuk jalan-

jalan mencari hiburan di

Jambi, salah satunya ke

tempat karaoke. Namun,

kebetulan sampai di

ruangan karaoke, ada

operasi pekat yang digelar

Polda Jambi. (paragraf 4)

Kata Ganti Meski demikian, kata dia,

Zainal mengaku khilaf dan

tidak melakukan hal yang

mengarah pada maksiat di

tempat hiburan. (Paragraf 6)

e. Struktur Mikro (Stilistik: Leksikon)

Page 74: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

62

Leksikon atau pemilihan kata terjadi pada judul berita yaitu, Ulama NU

Minta Klarifikasi Zainal. Seandainya Zainal Muttaqin hanya orang biasa,

bukan kata “klarifikasi” yang digunakan. Kata klarifikasi bisa saja seharusnya

ditulis dengan kata “penjelasan”. Namun, harian Radar Banten memperhalus

kata tersebut dengan kata “klarifikasi.” Pada paragraf empat, terdapat

leksikon pada kalimat, Endad menambahkan, sebelum pulang ke Banten,

Zainal Mttaqin dijemput oleh teman lama ketika bekerja di Jambi. Kata

“teman lama” juga diulang pada paragraf selanjutnya, Ia mengakui, Zainal

memang sekedar mencari hiburan seraya diajak teman lama di Jambi, tetapi

ada pandangan kurang baik dari masyarakat. Hal yang ingin disampaikan

Radar Banten adalah Zainal tidak sengaja datang ke tempat karaoke tersebut

karena diajak teman lamanya. Kata “kurang baik” juga diperhalus dalam

kalimat ini. Bisa saja Radar Banten menulis kata “tidak baik”, tetapi Radar

Banten selalu menggunakan kata baku unuk memperhalus kalimat yang

dibuatnya.

Pada paragraf lima dan delapan terdapat kata “beliau”. Radar Banten

lagi-lagi menggunakan kalimat halus yang mencoba memberitahu pembaca

bahwa Zainal Muttaqin adalah orang yang dihargai dan tidak mungkin beliau

melakukan maksiat. Pada kenyataannya, seorang ulama yang mencari

hiburan, dengan berada di tempat karaoke atau tempat hiburan malam, sangat

tidak dibenarkan karena bisa saja para jamaahnya kecewa atas perbuatan yang

dilakukannya tersebut.

Page 75: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

63

Tabel 9

Analisis Elemen Struktur Mikro (Stilistik)

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro

(Stilistik)

Leksikon Ulama NU Minta

Klarifikasi Zainal.

(judul berita)

Endad menambahkan,

sebelum pulang ke

Banten, Zainal Mttaqin

dijemput oleh teman

lama ketika bekerja di

Jambi. (paragraf 4)

Ia mengakui, Zainal

memang sekedar

mencari hiburan

seraya diajak teman

lama di Jambi, tetapi

ada pandangan kurang

baik dari masyarakat.

(Paragraf 5)

“Apalagi dipundak

beliau sebagai ketua

PWNU Banten serta

kepala DPPKD

Banten.” (paragraf 5)

f. Struktur Mikro (Retoris: Grafis dan Metafora)

Pada paragraf terakhir terdapat pernyataan, Pada klarifikasi tersebut,

tidak ada ulama yang meminta dirinya mundur dari posisi ketua NU Banten.

Kalimat tersebut merupakan elemen grafis yang terdapat pada paragraf

terakhir. “Tidak ada ulama” merupakan kalimat penekanan yang menyatakan

bahwa tidak ada satu pun ulama yang meminta Zainal Muttaqin mundur dari

jabatannya. Ini merupakan pernyataan Radar Banten yang menjelaskan

Page 76: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

64

bahwa apa yang dilakukan Zainal dapat dimaklumi, sehingga tidak ada satu

pun ulama yang memintanya untuk mundur.

Kalimat grafis yang kedua juga terdapat pada kalimat setelahnya, “Sudah

saya jelaskan semua kepada para ulama. Tidak perlu dibesar-besarkan

kembali karena para ulama NU sudah memaklumi dan saya sudah miminta

maaf dan tidak akan mengulangi.” Maksud dari kalimat ini adalah Radar

Banten menekankan dan ingin ikut menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam

tabayyun adalah hal yang tidak perlu dibesar-besarkan.

Elemen metafora pada naskah ini adalah adanya kalimat pada paragraf

lima, “Apalagi dipundak beliau sebagai ketua PWNU Banten serta kepala

DPPKD Banten.”

Tabel 10

Analisis Elemen Struktur Mikro (Retoris)

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro

(Retoris)

Grafis Pada klarifikasi tersebut,

tidak ada ulama yang

meminta dirinya mundur dari

posisi ketua NU Banten.

(Paragraf 8)

Sudah saya jelaskan semua

kepada para ulama. Tidak

perlu dibesar-besarkan

kembali karena para ulama

NU sudah memaklumi dan

saya sudah miminta maaf dan

tidak akan mengulangi.

(Paragraf 8)

Metafora “Apalagi dipundak beliau

sebagai ketua PWNU Banten

serta kepala DPPKD

Page 77: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

65

Banten.” (paragraf 5)

B. Hasil Penelitian

Dari temuan dan hasil analisis yang diteliti oleh peneliti, maka berikut ini

adalah tabel hasil analisis secara keseluruhan:

1. Teks

Tabel 11

Hasil Analisis Peneliti

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Makro Tematik Tema yang terdapat dalam

struktur ini merupakan garis

besar yang terdapat dalam

pemberitaan di Radar Banten.

Lead dari berita tersebut

adalah:

Para ulama Nahdlatul Ulama

(NU) di Banten meminta

klarifikasi ketua PWNU

Banten, Zainal Muttaqin yang

kedapatan masuk ke tempat

hiburan di Jambi. (paragraf

1)

Klarifikasi atau tabayyun

tersebut dilakukan pada

Sabtu (1/3) di kantor

Pengurus Wilayah NU

Banten. (paragraf 2)

Superstruktur Skematik Pendahuluan:

Para ulama Nahdlatul Ulama

(NU) di Banten meminta

klarifikasi ketua PWNU

Banten, Zainal Muttaqin yang

kedapatan masuk ke tempat

hiburan di Jambi. (paragraf

Page 78: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

66

1)

Isi:

Klarifikasi langsung kepada

beberapa ulama yang hadir

dalam tabayyun melalui

saluran telepon

(paragraf 8,dan paragraf 9)

Penutup:

Dihubungi melalui

sambungan telepon, Zainal

membenarkan, sudah

melakukan klarifikasi kepada

para ulama NU. (paragraf 10)

Struktur Mikro

(Semantik)

Latar Latar pemberitaan ini adalah

wawancara yang

dilakukan wartawan secara

tidak langsung kepada

beberapa ulama melalui

saluran telepon. Hal tersebut

terdapat pada paragraf

sepuluh yang juga merupakan

detail dari beria tersebut.

Detail “Dihubungi terpisah, Ketua

NU Pandeglang prihatin.”

(paragraf 8)

Dihubungi melalui

sambungan telepon, Zainal

membenarkan, sudah

melakukan klarifikasi kepada

para ulama NU.”

(paragraf 10)

Maksud Sementara itu, Ketua Rois

Suriah NU Abdul Hakim

menilai, masalah ini intern

NU sehingga tidak perlu

dibesar-besarkan.” (paragraf

9)

Praanggapan “Tidak ada sanksi kepada

Pak Zainal, hanya berupa

teguran dan diminta tidak

mengulangi kembali.”

(paragraf 7)

Page 79: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

67

Struktur Mikro

(Sintaksis)

Bentuk Kalimat “Pak Zainal sebagai muslim

meminta maaf kepada

pengurus PWNU Banten,”

ungkapnya. (paragraf 7)

Koherensi Kemudian, teman lama

tersebut mengajak Zainal dan

rombongan untuk jalan-jalan

mencari hiburan di Jambi,

salah satunya ke tempat

karaoke. Namun, kebetulan

sampai di ruangan karaoke,

ada operasi pekat yang

digelar Polda Jambi.

(paragraf 4)

Kata Ganti Meski demikian, kata dia,

Zainal mengaku khilaf dan

tidak melakukan hal yang

mengarah pada maksiat di

tempat hiburan. (Paragraf 6)

Struktur Mikro

(Stilistik)

Leksikon “Ulama NU Minta

Klarifikasi Zainal.

(judul berita)

Endad menambahkan,

sebelum pulang ke Banten,

Zainal Mttaqin dijemput oleh

teman lama ketika bekerja di

Jambi. (paragraf 4)

Ia mengakui, Zainal memang

sekedar

mencari hiburan seraya

diajak teman lama di Jambi,

tetapi ada pandangan kurang

baik dari masyarakat.

(Paragraf 5)

“Apalagi dipundak beliau

sebagai ketua PWNU Banten

serta kepala DPPKD

Banten.” (paragraf 5)

Struktur Mikro Grafis Pada klarifikasi tersebut,

tidak ada ulama yang

Page 80: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

68

(Retoris) meminta dirinya mundur dari

posisi ketua NU Banten.

(Paragraf 8)

Sudah saya jelaskan semua

kepada para ulama. Tidak

perlu dibesar-besarkan

kembali karena para ulama

NU sudah memaklumi dan

saya sudah miminta maaf dan

tidak akan mengulangi.

(Paragraf 8)

Metafora “Apalagi dipundak beliau

sebagai ketua PWNU Banten

serta kepala DPPKD

Banten.” (paragraf 5)

2. Kognisi Sosial

Critical Discourse Analysis (CDA) model Teun A. van Dijk ditentukan

pada skema apa berita tersebut dibuat. Skema tersebut dikonseptualisasikan

sebagai struktur mental yang didalamnya mencakup bagaimana kita

memandang manusia, peranan sosial, dan peristiwa. Pada analisis ini,

wartawan menggunakan skema peristiwa (event schemas).

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa dalam skema

peristiwa peristiwa selalu ditafsirkan dan dimaknai pada skema tertentu.

Dimana wartawan Radar Banten menulis pemberitaan edisi 5 Maret 2014 ini

mengenai tabayyun yang dilakukan oleh Zainal Muttaqin. Tabayyun atau

klarifikasi adalah suatu proses mencari kejelasan terhadap permasalahan

Zainal Muttaqin dengan teliti dan hati-hati.

Page 81: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

69

Tidak hanya masyarakat yang prihatin atas kasus ini, tetapi sebagian

ulama di Banten pun merasa prihatin atas kasus ini. Seorang yang

mengemban jabatan sebagai Kepala DPPKD Banten dan Ketua PWNU

Banten tertangkap di sebuah hiburan malam saat razia penyakit masyarakat.

3. Konteks Sosial

Dalam analisis van Dijk, terdapat dua faktor yang mempengaruhi media

dalam konteks atau analisis sosial. Pertama adalah praktik kekuasaan. Seperti

yang sudah dipaparkan oleh peneliti dari awal, Zainal Muttaqin adalah

seorang Ketua Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Daerah (DPPKD) provinsi

Banten sekaligus Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)

provinsi Banten.

Zainal Muttaqin merupakan salah satu pejabat, atau petinggi daerah

diamana beliau memiliki kekuasaan yang besar atas diterbitkannya atau tidak

pemberitaan tentang kasus yang menimpa dirinya di harian Radar Banten.

Dalam wawancara dengan redaktur pelaksana Radar Banten, Lutfi, ia

menjelaskan bahwa pemberitaan mengenai kasus Zainal Muttaqin sempat

diberhentikan karena adanya kewenangan dari pemerintah provinsi Banten

untuk tidak menerbitkan berita tentang beliau kembali.

Begitu pula yang telah disampaikan kepada penulis berita ini, bahwa saat

itu tidak ada wartawan yang mau membuat berita ini, Gugun, mengingat

Page 82: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

70

Zainal Muttaqin merupakan salah satu penguasa di Banten. Dia pun

menjelaskan, bukanlah perkara yang mudah untuk mewawancarai Pak Zainal

Muttaqin. Karena setelah pemberitaan pertama tentang beliau terbit, beliau

tidak terima atas pemberitaan yang ditulis. Beliau pun mengancam penulis

dan mengiming-imingi penulis agar memberhentikan pemberitaan yang

penulis buat.

Page 83: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang sudah di sampaikan oleh peneliti, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Pada struktur mikro elemen leksikon atau pemilihan kata, terdapat

kata “klarifikasi”, “beliau”, dan “teman lama” yang digunakan

sebagai penghalus kalimat. Zainal Muttaqin merupakan orang

terpandang yang karena ia tidak didapati melakukan perbuatan

maksiat, maka para ulama memakluminya dan menganggap hanya

mencari hiburan. Pada analisis kognisi sosial, wartawan

menggunakan skema peristiwa (event schemas). Pada elemen ini,

dianalis dengan melihat cara penulis menyampaikan beritanya dengan

klarifikasi langsung melalui saluran telepon. Analisis konteks sosial

diperjelas dengan adanya pemilihan kata “Ketua PWNU Banten dan

Kepala DPPKD Banten”. Hal tersebut juga diperjelas dengan

wawancara yang peneliti lakukan dengan redaktur pelaksana Radar

Banten yang mengaku bahwa pemberitaan tersebut diberhentikan

karena adanya wewenang dari Pemerintah Daerah.

2. Pada pemberitaan “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal,” menurut

peneliti wartawan memiliki kecenderungan atau tendency dibalik

pemberitaan yang dibuatnya. Meskipun terdapat pro dan kontra para

Page 84: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

71

ulama yang dimuat dalam pemberitaan ini, tetapi dalam wawancara

yang dilakukan oleh peneliti, penulis mengaku ia menuliskan fakta

pemberitaan. Tetapi, dari wawancara yang dilakukan dengan redaktur

pelaksana, peredaran berita masih ditunggangi oleh pemerintahan.

Maksudnya adalah terjadinya penonjolan dalam berita ini yang coba

menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Zainal Muttaqin adalah

perbuatan yang dapat dimaklumi. Namun, seharusnya seorang ketua

PWNU tidak pergi ke tempat hiburan malam.

B. Saran

Dari penelitian terhadap pemberitaan “Ulama NU Minta Klarifikasi

Zainal,” peneliti mempunyai saran diantaranya:

1. Bagi para akademisi yang mencoba teori kecurigaan milik Dennis K.

Mumby, penelitian skripsi ini menjelaskan dan menghubungkan teori

ini dengan baik terhadap pemberitaan ini. Penelitian ini juga telah

menghubungkan teori kecurigaan Mumby dengan analisis wacana

kritis milik Teun A, van Dijk dengan baik.

2. Sebagai seorang wartawan kita harus memegang teguh terhadap fakta

yang ada. Sebaiknya tidak tergiur akan materi yang diberikan oleh

seseorang atau kelompok tertentu untuk menonjolkan atau menutup-

nutupi suatu kebenaran.

Page 85: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

72

DAFTAR PUSTAKA

Badara, Aris. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Wacana

Media. Jakarta: Kencana, 2012.

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali, 2004.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif . Jakarta: Kencana, 2007.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, 2001.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi

Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta: Granit,

2004.

Hoed, H. Benny. “Wacana, Teks, dan Kalimat” dalam Liberty P. Sihombing et al.,

(ed.). Bahasawan Cendikia. Jakarta: FSUI dan Intermasa, 1994.

Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi. Penerjemah

Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Morisan. Teori Komunikasi Individu Hingga Sekarang. Jakarta: Kencana, 2013.

Mumby, K Dennis The problem of Hegemony: Rereading Gramsci for

Organizational Communication Studies. Western Journal of

Communication, 1997.

Radar Banten, Company Profile. Serang: PT Wahana Semesta Banten, 2014.

Sudrajat, Ajat. ”Jurgen Habermas: Teori Kritis dengan Paradigma Komunikasi.”

(Skripsi S1 Fakultas Ushuludin, IAIN Sunan Kalijaga, 1988.)

Page 86: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

73

Suhandang, Kustadi. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan

Kode Etik. Bandung: Nuansa, 2010.

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indnesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2008.

“Kepala DPPKD Banten Ikut Diamankan.” Radar Banten, 1 Maret 2014.

“Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal.” Radar Banten. Edisi 5 Maret 2014.

Wawancara Pribadi dengan Wartawan Harian Radar Banten. Gugun. Tangerang.

23 Agustus 2014 pkl 15.16 WIB.

Harian Radar Banten:

“Kepala DPPKD Banten Ikut Diamankan,” Radar Banten, 1 Maret 2014, h.1.

“Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal,” Radar Banten, Edisi 5 Maret 2014, h.13.

Internet:

Jahran, Ade. “Zainal Muttaqin Diperiksa KPK.” artikel diakses pada 5 Maret 2014

dari http://www.radarbanten.com/read/berita/1017469/Zainal-Muttaqin-

Diperiksa-KPK.html

Hasbiansyah. “Selektif menerima informasi.” artikel diakses pada 10 Oktober

2014 dari

http://www.unisba.ac.id/index.php?con=main&cat=hikmah&id=1

Prasetyo, Budi. ”Selektif Menerima Informasi (Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 6).”

artikel diakses pada 9 Oktober 2014 dari

http://muslimdaily.net/opini/wawasan-islam/selektif-menerima-informasi-

tafsir-surat-al-hujurat-ayat-6.html.

Page 87: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

74

Page 88: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.
Page 89: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.
Page 90: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.
Page 91: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

Transkrip Wawancara

Narasumber : Ahmad Lutfi

Jabatan : Redaktur Pelaksana harian Radar Banten

Hari/tanggal : 7 Agustus 2014

Pukul : 17:28 s/d selesai

1. Hal apa yang ingin ditonjolkan untuk informasi yang diberikan

kepada masyarakat terkait kasus tertangkapnya Pak Zainal Muttaqin

dalam razia penyakit masyarakat di Jambi?

Karena Pak Zainal merupakan pejabat provinsi Banten, yaitu kepala

DPPKD dan ketua PWNU provinsi Banten maka dinilai sebagai public

figure. Dalam perspektif jurnalistik, maka Pak Zainal layak untuk

diberitakan. Public figure yang memang segala tingkah lakunya menjadi

sorotan termasuk kasus kepergoknya Pak Zainal di sebuah diskotik di

Jambi. Kita hanya memberitakan kasus tersebut, tidak ada maksud untuk

menghakimi Pak Zainal. Kita hanya sebatas memberikan fakta yang ada.

2. Mengapa berita ini sempat menghilang/tidak ada kejelasan dari kasus

Zainal Muttaqin di harian Radar Banten?

Soal itu menjadi kewenangan pihak-pihak NU, provinsi Banten

kewenangan. Kita tidak sampai pada kenapa kasus ini berhenti. Itu adalah

kewenangan pemprov. Dan Pak Zainal sendiri pun sudah dipecat.

Page 92: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

3. Apa alasan harian Radar Banten mengadakan pendapat masyarakat

terbuka di facebook Radar Banten yang kemudian dipublikasikan di

Radar Banten pada tanggal 6 Maret 2014. Kemudian membuat tema

“Ketua PWNU Banten Zainal Muttaqin didesak sejumlah pihak agar

mundur dari jabatannya. Zainal Muttaqin diketahui terjaring razia

pekat di sebuah tempat karaoke di Jambi pekan lalu. Bagaimanakah

pendapat Anda?”

Itu kan interaktif Radar Banten yang memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk memberikan tanggapan mereka mengenai kasus ini.

Salah satunya yang dianggap menarik adalah kasus Pak Zainal.

4. Pada awal pembuatan berita, bagaimana kah perolehan informasi

didapatkan? Apakah berita dan informasi didapatkan langsung

ketika Zainal Muttaqin ditangkap mengingat kejadian tersebut

terjadi di Jambi, bukan di Banten?

Karena kejadian tersebut terjadi di Jambi, memang kita tidak meliput

langsung penangkapan itu. Media yang meliput langsung adalah grup

Jawa Pos. Radar Banten meminta berita tersebut untuk terbit juga di

Radar Banten. Kenapa kita minta berita itu terbit juga di Radar Banten?

karena Pak Zainal sendiri adalah seorang pejabat di provinsi Banten. Dia

kepala DPPKD dan ketua PWNU provinsi Banten. Dalam hal ini Pak

Zainal merupakan public figure. Dan kita hanya melengkapi beritanya

saja, yang kemudian kita konfirmasi kembali kepada pak Zainal sendiri.

Page 93: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

5. Bagaimanakah alur pembuatan berita yang mulanya ditulis oleh

wartawan sampai ke koran yang diterbitkan?

Mulanya wartawan mencari berita, menulis berita yang kemudian di edit

oleh redaktur. Dalam hal ini berita yang masuk diedit oleh para redaktur

pada bidang masing-masing. Redaktur mengedit berita yang masuk,

kemudian berita tersebut diedit oleh Saya sebagai redaktur pelaksana. Dan

kemudian dikembalikan lagi kepada masing-masing redaktur dalam rapat

redaksi yang kemudian diterbitkan.

6. Di radarbanten.com terkadang memberitakan sesuatu yang sama

seperti di surat kabarnya, hanya beda judulnya saja. Apakah redaksi

Koran Radar Banten sama dengan radarbanten.com?

Radarbanten.com memiliki manajemen tersendiri. Kalau pun

radarbanten.com memiliki kesamaan penulisan berita dengan koran Radar

Banten, bisa saja mereka mengambil berita dari grup Radar Banten, atau

dari grup lain.

Page 94: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

Transkrip Wawancara

Narasumber : Gugun

Jabatan : Wartawan harian Radar Banten

Hari/tanggal : 23 Agustus 2014

Pukul : 15:16 s/d selesai

1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai kasus Zainal Muttaqien ini,

mengingat beliau adalah seorang ketua PWNU Banten sekaligus kepala

DPPKD Banten?

Saya menanggapinya, mengingat Pak Zainal Muttaqin seorang kepala

DPPKD dan sekaligus ketua PWNU Banten, harusnya memegang teguh

tanggung jawab terhadap jabatannya sebagai ketua PWNU Banten. Meskipun

ada teman yang mengajak untuk mencari angin ke tempat seperti itu.

Harusnya ia mampu membawa nama baik Banten. Kalau belum mampu

membawa nama baik PWNU Banten, sebaiknya dikeluarkan atau diganti

dengan yang baru. Mengingat beliau pun sudah tua dan Banten pun provinsi

terbesar, masa hancur karena hal tersebut. Dan sekali lagi Saya tegaskan,

tidak pantas seorang PWNU Banten main-main di tempat seperti itu, karena

pandangan orang berbeda menanggapinya.

2. Menurut Bapak sebagai penulis berita ini, gejala-gejala sosial seperti apa

yang terjadi pada masyarakat akibat kasus ini?

Page 95: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

Meskipun beliau mengaku hanya mencari angin ke tempat karaoke tersebut,

tapi pandangan orang lain berbeda. Akibatnya, bisa saja hal tersebut bisa

menghancurkan Banten, karena ketua PWNU nya karaoke di tempat hiburan

malam. Kemudian juga terjadi demonstrasi para mahasiswa dan para ulama

yang meminta Pak Zainal turun dari jabatannya.

3. Dari keterangan redaktur pelaksana harian Radar Banten, Bapak Lutfi,

berita dan informasi mengenai Zainal Muttaqien pertama kali diperoleh

dari wartawan sebuah perusahaan surat kabar yang juga bagian dari

Jawa Pos grup yang ada di Jambi. Apa nama surat kabar yang ikut

berperan dalam pembuatan berita untuk pertama kalinya mengenai

Zainal Muttaqien di harian Radar Banten?

Informasi yang didapat pertama kali mengenai kasus Pak Zainal Muttaqin,

didapat dari salah satu grup Jawa Pos yaitu, Radar Jambi. Karena kasus

tersebut terjadi di Jambi saat Pak Zainal sedang melakukan kunjungan kerja.

Yang ketika itu beliau mengaku hanya mencari angin ke tempat karaoke di

tempat hiburan malam.

4. Bagaimanakah alur pembuatan berita pertamanya?

Informasi awal diperoleh dari Radar Jambi. Kemudian Saya klarifikasi

kepada Pak Zainal Muttaqin tentang kasus tersebut. Jadi berita awal yang

diterbitkan merupakan hasil kerjasama Saya dengan wartawan Radar Jambi.

Sehari setelah kejadian Pak Zainal Muttaqin ditangkap, malamnya Saya

ditugaskan oleh redaktur Radar Banten, Amrin untuk menemui Pak Zainal.

Saya mewawancarai Pak Zainal dengan maksud untuk mengkonfirmasi

Page 96: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

mengenai kasus yang menimpanya. Saat itu dia pun mengakuinya. Mengakui

bahwa dia berada di tempat karaoke malam itu. Dan beliau ke Jambi hanya

dalam rangka tugas kedinasan. “Tetapi tidak benar, apabila ada tanggapan

bahwa Saya menggunakan narkoba atau cari pelampiasan di sana,” ujuarnya

kepada Saya. Kemudian Saya pun mengambil foto Pak Zainal di rumahnya.

Dengan mengatakan, apabila nanti berita yang dibuat tidak berkenan untuk

Bapak, silahkan Bapak datangi Radar Banten.

5. Pada saat tabayyun/ klarifikasi pada hari Sabtu (1/3), apakah Bapak

turun langsung ke lapangan untuk mengikuti proses tabayyun tersebut?

Ya, Saya datang langsung ke kantor PWNU Banten, yang saat itu juga terjadi

demonstrasi oleh para mahasiswa UNTIRTA. Hingga akhirnya pukul tiga

sore, dilakukanlah tabayyun tersebut. Tabayyun tersebut dilakukan untuk

mengklarifikasi terkait kasus Pak Zainal Muttaqin. Tetapi para masa (para

mahasiswa dan pengurus MUI Banten) menolak apabila Pak Zainal Muttaqin

tetap menjabat sebagai ketua PWNU di Banten. Pak Zainal Muttaqin

menganggap demonstrasi tersebut karena, “ketua MUI Banten, sebenarnya

ingin menguasai jabatan ketua PWNU Banten. Pa dahal ia tidak becus untuk

menjadi ketua PWNU Banten.” Dan Pak Zainal sendiri menganggap

demonstrasi tersebut tidak pernah terjadi. Pada saat tabayyun pertama, Pak

Zainal tidak menghadiri proses tersebut. Barulah ketika tabayyun kedua

dilakukan dengan menghadiri Pak Zainal Muttaqin untuk dilakukannya

klarifikasi. Pak Zainal Muttaqin juga meminta maaf kepada seluruh ulama di

Banten.

Page 97: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

6. Apakah Bapak nenghubungi ketua NU Pandeglang, KIAI Asror yang

menjabat sebagai Wakil Rois Suriah NU Banten?

Ya, pada saat itu Saya juga menghubungi ketua NU Pandeglang, yaitu KIAI

Asror. Tim Rois Suriah juga tidak terima terhadap pemberitaan yang dibuat

oleh Radar Banten.

7. Apakah Bapak juga menghubungi dan mendatangi Zainal Muttaqien

untuk meminta klarifikasi seperti yang diberitakan?

Ya, Saya datang sendiri untuk mengklarifikasi kepada Pak Zainal sendiri

secara langsung. Saya mendatangi rumah Pak Zainal Muttaqin dan juga

berbicara langsung melalui telepon.

8. Bagaimana pengalaman Bapak dalam membuat dan mempublikasikan

berita mengenai Zainal Muttaqien?

Selang sehari setelah Saya mengkonfirmasi Pak Zainal, Radar Banten

menerbitkan tulisan Saya. Tulisan tersebut dengan angle, “ketua DPPKD

Banten karaoke di tempat hiburan malam di Jambi.” Sehari setelah berita

tersebut dipublikasikan, Pak Zainal keberatan terhadap berita yang dimuat di

harian Radar Banten. Hari itu Pak Zainal menelpon Saya. Dan dia berkata,

“Saya akan somasi ke pihak kepolisian atas nama Gugun. Dan yang harus

taubat itu Pak Gugun, bukan Saya yang harus taubat. Saya akan melaknat

Gugun. Yang harus taubat itu wartawan Radar Banten karena Saya tidak

terima dengan pemberitaan yang kamu buat.” Saya pun selalu menahan diri

terhadap hal-hal yang terjadi antara Saya dan Pak Zainal.

Page 98: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

9. Angle seperti apa yang biasanya Bapak gunakan dalam membuat sebuah

berita?

Berita yang Saya buat, selalu mengambil angle keras. Artinya, Saya lebih

mengambil pemberitaan tentang pengkritikan terhadap pemerintahan. Karena

menurut Saya pemerintahan tidak ada yang baik, belum mampu menjalankan

pemerintahan dengan baik. Membuat judul pun harus yang menarik, misalnya

“Anggota PU molor”. Ketika Saya di Radar Banten diwajibkan membawa

empat berita dalam sehari. Dan narasumber harus orang yang bersangkutan,

tidak hanya opini masyarakat sekitar.

Page 99: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

LAMPIRAN

Pak Lutfi saat diwawancarai di harian Radar Banten, Serang, Banten pada 7

Agustus 2014.

Pak Lutfi adalah redaktur

pelaksana harian Radar

Banten. Beliaulah yang

menentukan dan mengedit

berita mana yang layak untuk

dicetak.

Page 100: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.

Pak Gugun beserta istri saat ditemui di rumahnya, Cileduk, Kota Tangerang pada

23 Agustus 2014.

Page 101: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26551/1/ARSITTA... · 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi.