ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do...

125
ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN MEKANISME PENENTUAN TARIF RETRIBUSI DI BASECAMP PENDAKIAN GUNUNG MERBABU Studi Eksplorasi di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Wekas dan Selo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Yohanes Aditya Vendy Sucahyo NIM: 122114097 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do...

Page 1: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN MEKANISME

PENENTUAN TARIF RETRIBUSI DI BASECAMP PENDAKIAN

GUNUNG MERBABU

Studi Eksplorasi di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Wekas dan Selo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Yohanes Aditya Vendy Sucahyo

NIM: 122114097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

i

ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN MEKANISME

PENENTUAN TARIF RETRIBUSI DI BASECAMP PENDAKIAN

GUNUNG MERBABU

Studi Eksplorasi di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Wekas dan Selo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Yohanes Aditya Vendy Sucahyo

NIM: 122114097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Do whatever you can do accordiing to God”

“Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku Bapak Martinus Saptono dan Ibu Yohana Sarbini

Ketiga Saudaraku Ana Paramita P, Kristianus Yuli K, Andreas Advent H

Partnerku Elisabet Adventtia Desty Pertiwi

Teman Seperjuanganku Andri, Advent, Aldo, Thomas, Wieke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat, rahmat dan kesehatan yang diberikan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Pembuatan skripsi dengan judul “Analisis Sistem Pemungutan Retribusi

dan Mekanisme Penentuan Tarif Retribusi di Basecamp Pendakian Gunung

Merbabu” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata

Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan,

bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah di Universitas Sanata

Dharma.

2. Albertus Yudi Yunarno, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia mengesahkan skripsi saya.

3. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah menjadi

dosen penguji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAM PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiii

ABSTRAK ......................................................................................................... xiv

ABSTRACK ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................................ 4

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 8

A. Wisata Petualangan Gunung .......................................................... 8

B. Lingkungan .................................................................................... 12

C. Bagan Alir (flowchart) ................................................................... 15

D. Pendapatan Asli Daerah ................................................................ 16

E. Sistem ............................................................................................. 19

F. Retribusi Daerah ............................................................................ 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

x

G. Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku

pada Kementrian Kehutanan .......................................................... 24

H. Aturan Tarif Pendakian menurut Undang-Undang ........................ 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 30

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 30

B. Objek dan Subjek Penelitian .......................................................... 30

C. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 37

A. Lokasi Basecamp Pendakian Gunung Merbabu ............................ 37

B. Sejarah Basecamp Pendakian Gunung Merbabu ........................... 37

C. Struktur Organisasi ........................................................................ 40

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 44

A. Sistem Pemungutan Retribusi yang berlangsung di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu ......................................................... 44

B. Mekanisme Penentuan Tarif Pendakian di Basecamp Gunung

Merbabu ......................................................................................... 86

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 91

A. Kesimpulan .................................................................................... 91

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 92

C. Saran .............................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 94

LAMPIRAN ....................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Tarifnya ................... 37

Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian

Internal pada Unsur Struktur Organisasi yang Memisahkan

Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas .................................. 69

Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian

Internal pada Unsur Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan .... 70

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian

Internal pada Unsur Praktik yang Sehat ....................................... 71

Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal

pada Unsur Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung

Jawabnya ....................................................................................... 74

Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal

pada Unsur Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung

Jawab Fungsional Secara Tegas ................................................... 78

Tabel 5.6 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal

pada Unsur Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ................. 79

Tabel 5.7 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal

pada Unsur Praktik yang Sehat ..................................................... 80

Tabel 5.8 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada

Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

xii

pada Unsur Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung

Jawabnya ....................................................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengelola Retribusi Pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas .................................................................. 41

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pengelola Retribusi Pendakian Gunung

Merbabu Jalur Selo ...................................................................... 43

Gambar 5.1 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur

Wekas ......................................................................................... 52

Gambar 5.2 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur

Selo Hari Biasa ........................................................................... 61

Gambar 5.3 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur

Selo Hari Libur ........................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

xiv

ABSTRAK

ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN MEKANISME

PENENTUAN TARIF RETRIBUSI DI BASECAMP PENDAKIAN

GUNUNG MERBABU

(Studi Eksplorasi di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Wekas dan Selo)

Yohanes Aditya Vendy Sucahyo

NIM: 122114097

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemungutan retribusi di

basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo. Selain itu, juga

untuk mengetahui mekanisme penentuan tarif retribusi dan alokasi penggunaan

dana retribusi pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan

Jalur Selo. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pihak

pengelola retribusi agar dapat memaksimalkan seluruh potensi dari kegiatan

pemungutan retribusi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan triangulasi. Data diperoleh dengan

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa

sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

dan Jalur Selo belum memiliki seluruh komponen sistem informasi akuntansi.

Mekanisme penentuan tarif retribusi adalah dengan menggunakan acuan dari

Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian Kehutanan dan

juga pihak pengelola melakukan musyawarah untuk menentukan tarif untuk karcis

Karang Taruna.

Kata kunci: Retribusi, Pengendalian Internal, Pendakian Gunung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

xv

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE SYSTEM OF RETRIBUTION COLLECTION

AND THE MECHANISM OF DETERMINING THE RATE OF

RETRIBUTION AT THE BASECAMP OF MT. MERBABU

(Case study at the basecamp of Mt. Merbabu from the direction of Wekas

and Selo)

Yohanes Aditya Vendy Sucahyo

Student Number: 122114097

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

The research aims to know the retribution collection system in hiking trail’s

basecamp of Merbabu Mountain via Wekas and Selo. Besides, this study is to know

the decision mechanism of retribution fee and also the allocation of the retribution.

This study is expected to enable knowledge sharing to the retribution organizer in

order to maximize all of the potentiality from the collecting retribution activity.

This study is a case study research. The method of the study were

descriptive-qualitative and triangulation approach. The data were obtained through

interview, observation and documentation. The data analysis technique used

quantitative data analysis

Based on the data analysis, the researcher concluded that the retribution

collection system in hiking trail’s basecamp of Merbabu Mountain via Wekas and

Selo only have some of the components of accounting information system. The

mechanism of determining the retribution fee consisted of three components, they

are Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu, Karcis Masuk

Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-Climbing)

Taman Nasional Gunung Merbabu and Karcis Karang Taruna.

Key Words: Retribution, Internal Control, Mountain Climbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata di Yogyakarta pada tahun 2015 mengalami peningkatan.

Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 281.000

wisatawan. Target wisatawan mancanegara 2015 yang ditetapkan pemerintah

adalah 264.000 wisatawan. Wisatawan nusantara hingga bulan november 2015

tercatat 3.380.000 wisatawan, dengan target yang ditetapkan sebesar 3.400.000

wisatawan (jateng.metrotvnews.com tanggal 11 Januari 2016). Yogyakarta

memiliki banyak objek wisata seperti wisata pantai, sejarah, wisata kota,

kuliner dan juga wisata alam. Wisata pantai merupakan objek wisata yang

masih menjadi objek wisata favorit bagi wisatawan hingga saat ini. Pantai

Nglambor adalah salah satu pantai yang cukup favorit karena menawarkan

pengalaman untuk snorkeling. Jumlah pengunjung meningkat 5 kali lipat pada

hari libur. Pada hari biasa jumlah pengunjung hanya 15-30 orang, sementara

pada hari libur mencapai 150 orang (jogja.antarnews.com tanggal 6 Mei 2016).

Semua objek wisata mengalami peningkatan tidak terkecuali wisata alam

mendaki gunung. Mendaki gunung saat ini adalah sebuah kegiatan yang sangat

populer. Peminatnya pun beraneka ragam, mulai dari anak-anak ( SD, SMP,

SMA ), mahasiswa universitas, bahkan juga kalangan yang sudah bekerja dan

berkeluarga. Setiap harinya selalu ada pendaki yang melakukan pendakian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

2

di gunung-gunung di Jawa Tengah. Jawa Tengah sendiri mempunyai banyak

gunung yang menarik didaki, mulai dari yang dapat didaki dalam waktu satu

hari sampai yang membutuhkan waktu selama beberapa hari. Menurut Tiyoso

(pemilik basecamp pendakian Jalur Wekas), “pada saat akhir pekan (weekend)

jumlah pendaki akan meningkat lebih dari 100%”. Jumlah pendaki meningkat

dikarenakan akhir pekan adalah satu-satunya waktu yang dapat digunakan

untuk menghilangkan penat setelah sekolah, kuliah, kerja selama satu minggu

penuh.

Peningkatan jumlah pendaki memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positif pertama adalah akan menambah pendapatan untuk tempat di

sekitar basecamp pendakian. Kedua bagi anak-anak maupun remaja, dapat

menjadi sarana untuk membentuk mental dan membentuk sikap peduli baik

dengan teman maupun dengan lingkungan. Ketiga dapat menambah

pendapatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan tersebut seperti toko-toko

outdoor dan tempat penyewaan alat-alat outdoor.

Peningkatan jumlah pendaki juga menimbulkan dampak negatif antara

lain semakin banyaknya sampah yang terdapat di gunung, terutama di

sepanjang jalan atau jalur yang digunakan. Kedua, banyak pendaki yang hanya

ingin ikut-ikut teman untuk mendapatkan foto-foto yang bagus dan tidak

memperhatikan aspek keamanan sehingga menyebabkan banyak terjadi kasus

pendaki yang hilang bahkan meninggal Seperti kasus jatuhnya Eri seorang

mahasiswa Universitas Atmajaya yang meninggal karena jatuh dari puncak

Gunung Merapi (news.okezone.com tanggal 17 Mei 2015). Ketiga, banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

3

pendaki yang sering lalai pada saat pendakian. Kelalaian pendaki yang sering

terjadi yaitu banyak pendaki yang meninggalkan api unggun dalam keadaan

belum benar-benar padam. Akibat dari kelalaian tersebut banyak gunung yang

mengalami kebakaran pada musim kemarau dan mengakibatkan kerugian yang

cukup besar. Seperti kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu di sisi timur

yang terjadi pada tanggal 27 September 2015 lalu yang membakar sekitar 60

hektar hutan (news.okezone.com tanggal 29 September 2015).

Ketika peneliti melakukan pendakian di beberapa gunung yang ada di

Jawa Tengah ini, peneliti sering mendengar banyak pendaki yang mengeluh

terutama karena mahalnya biaya (retribusi) yang harus dibayar. Peneliti juga

terkadang merasa bahwa nilai retribusi yang diberikan di beberapa gunung

terbilang cukup tinggi. Harga retribusi yang tinggi sering kali tidak didukung

dengan peningkatan pelayanan dan fasilitas yang ada di tempat retribusi

(basecamp). Padahal pendapatan untuk gunung-gunung yang ramai di Jawa

Tengah itu cukup besar. Sebagai contoh di basecamp Gunung Merbabu yang

berada di daerah Selo, tarif retribusi untuk setiap pendaki sebesar

Rp.15.000,00. Menurut Tiyoso (pemilik basecamp pendakian Jalur Selo),

“apabila saat akhir pekan jumlah pendaki dapat mencapai 500 orang”. Berarti

Rp.15.000,00 x 500 = Rp.7.500.000,00. Itu baru 1 hari, jika 1 bulan tentunya

penghasilannya cukup besar dan seharusnya sebagian dari penghasilan tersebut

dapat digunakan untuk membuat fasilitas-fasilitas seperti jalan setapak untuk

mendaki, pengadaan sumber air pada saat pendakian, akses yang nyaman

menuju basecamp yang dapat membuat para pendaki merasa lebih nyaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

4

Pada kesempatan ini, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai sistem

pemungutan retribusi yang dilakukan di basecamp pendakian Gunung

Merbabu khususnya Jalur Wekas dan Jalur Selo. Bagaimana sistem

pemungutan retribusi di basecamp pendakian dapat terbentuk, melalui tahap

apa saja. Peneliti juga akan membahas mengenai mekanisme penentuan tarif

retribusi pendakian di Basecamp Gunung Merbabu serta penggunaan tarif

pendakian tersebut.

B. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti hanya akan meneliti mengenai

sistem pemungutan retribusi pendakian pada basecamp di Gunung Merbabu

yang dijadikan objek penelitian yaitu basecamp Pendakian Gunung Merbabu

Jalur Wekas dan basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo.

C. Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan diteliti adalah :

1. Apakah sistem pemungutan retribusi yang berlangsung di basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo sudah memenuhi

komponen sistem menurut teori?

2. Apakah mekanisme penentuan tarif retribusi sama antara basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan basecamp pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo sama?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Memaparkan bagaimana sistem pemungutan retribusi yang terjadi di

basecamp Gunung Merbabu.

2. Memaparkan cara menentukan jumlah uang yang harus dibayarkan untuk

retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan

basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagi Pengelola Retribusi Pendakian

Peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini dapat memaksimalkan

potensi yang ada di Dusun Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis,

Kabupaten Magelang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai retribusi pendakian

gunung yang ada di Gunung Merbabu. Karena ini adalah penelitian

dengan topik yang jarang diungkapkan oleh peneliti lain.

3. Bagi Pemerintah Daerah

Pemerintah dapat mengetahui banyak hal mengenai kegiatan pendakian,

dapat memperkirakan lebih tepat lagi untuk memberikan anggaran untuk

basecamp pendakian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

6

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sendiri adalah untuk lebih mengembangkan keterampilan

dalam melakukan suatu penelitian dan lebih memahami mengenai sistem

pemungutan retribusi di basecamp pendakian gunung di Gunung

Merbabu.

5. Bagi Pembaca

Bagi pembaca adalah agar skripsi ini dijadikan sebagai pengetahuan baru

mengenai sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian Gunung

Merbabu. Sehingga tidak heran atau kaget jika menemukan angka

retribusi yang cukup besar.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini akan dikelompokkan menjadi enam bab, yaitu

pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, gambaran umum objek

penelitian, analisis data dan pembahasan, serta penutup.

Bab I: Pendahuluan

Latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan teori

Dasar berpijak dalam menganalisis permasalahan, yang terdiri atas

teori pendukung dan perumusan hipotesis penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

7

Bab III: Metode Penelitian

Jenis data, tempat & waktu penelitian, objek & subjek penelitian,

teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, pengukuran variabel, teknik pengujian instrumen, dan

teknik analisi data.

Bab IV: Gambaran umum objek penelitian

Sejarah perusahaan, bidang usaha, dll.

Bab V: Analisis data dan pembahasan

Deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian dan interpretasi.

Hasil analisis penelitian mengenai pengaruh kualitas konsultan pajak,

pengetahuan pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuahn wajib pajak

orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas.

Hasil penelitian ini disampaikan secara verbal dengan kata-kata dan

secara matematis dalam bentuk angka-angka.

Bab VI: Penutup

Kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang diberikan pada

pihak yang memerlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Wisata Petualangan Gunung

1. Pengertian Wisata Petualangan Gunung

Mendaki gunung dikategorikan sebagai bentuk rekreasi yang

memiliki risiko (Robinson, 1992) dan sebagai olahraga yang beresiko (Jack

& Ronan, 1998), dengan kata lain bahaya fisik yang dirasakan tidak pasti.

Pendaki yang kompeten akan mendapatkan hal-hal yang positif seperti

mendapatkan rasa percaya diri dan mengetahui batasan keampuan fisiknya,

sebaliknya pendaki yang tidak kompeten akan merasa cemas dan takut

melakukan kegiatan pendakian. Mendaki gunung biasa dilakukan pada saat

hari libur dengan tujuan untuk melakukan petualangan dengan lingkungan

yang baru yang jauh dari kota. Kegiatan petualangan gunung dapat menjadi

kegiatan yang mudah dan sulit. Mudah jika hanya melakukan pendakian

biasa atau melakukan pelatihan mengenai gunung. Sulit jika yang dilakukan

adalah panjat tebing dan susur hutan.

2. Wisata Petualangan Gunung dan Hiburan Petualangan Gunung

a. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi dalam kegiatan Gunung

(Mountaineering)

1) Faktor Pendorong Wisata dan Hiburan Petualangan Gunung

Setiap individu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

pendorong yang terhubung dengan motivasi untuk berpartisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

9

dalam kegiatan di gunung. Dalam hal motivasi ada beberapa hal

yang membuat seseorang atau kelompok ingin atau tertarik untuk

melakukan kegiatan di gunung antara lain tantangan dan risiko,

pengakuan, kreativitas dan melatih kemampuan fisik. Selain faktor

motivasi, ada juga faktor tujuan yang ingin dicapai seperti

menyelesaikan tujuan selama mendaki, menguasai berbagai hal,

mengerti arti hidup dalam kegiatan mendaki.

2) Faktor yang Menarik Wisatawan untuk melakukan Wisata dan

Hiburan Petualangan Gunung

Ada beberapa faktor yang menarik bagi seseorang

untuk melakukan wisata dan hiburan petualangan gunung. Faktor

yang pertama adalah lingkungan yang alami dimana kita dapat

merasakan kualitas dari alam, dapat memperoleh kegiatan wisata

yang berkualitas, dan dapat melatih untuk mengatur kondisi selama

melakukan kegiatan di gunung. Kedua adalah peluang dalam

kegiatan di gunung. Peluang yang dimaksud adalah peluang untuk

melakukan kegiatan yang susah dan kegiatan yang mudah, dapat

melakukan kegiatan organisasi secara umum. Faktor yang ketiga

adalah kondisi gunung seperti hujan, kering dan dingin. Seorang

yang melakukan kegiatan di gunung dalam kondisi berat dapat

memperoleh pengalaman baru yang sangat berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

10

3) Karakteristik Kepribadian Pendaki

Karakteristik seorang pendaki adalah mencari sensasi

karena para pendaki akan berhadapan dengan alam dan bahaya

yang tidak diketahui. Ketika pendaki sudah mencapai tujuannya

maka akan mengabadikannya dan akan merasa sangat puas.

Sensasi setiap pendaki berbeda satu dengan yang lainnya.

4) Gaya Hidup Pendaki

Gaya hidup seorang pendaki dapat dilihat dari pendaki

yang telah melakukan pendakian sebelumnya. Banyak pendaki

yang penampilannya terlihat santai seolah-olah tidak ada beban,

mereka dalam melakukan pendakian selalu menyuguhkan foto-foto

yang bagus yang dapat membuat orang lain tertarik untuk

melakukan pendakian dan hubungan yang baik antara pendaki

ketika bertemu pada saat melakukan pendakian.

b. Hal yang Mempengaruhi Partisipasi Wisata Petualangan Gunung

1) Faktor Pendorong Kegiatan Wisata Petualangan Gunung

Kegiatan wisata petualangan gunung adalah kegiatan

yang lebih menantang dari pada kegiatan hiduran petualangan

gunung, karena lingkupnya yang lebih luas. Pendaki dapat

memasuki wilayah gunung yang sangat jarang didatangi oleh

manusia sehingga pendaki dapat melupakan sejenak masalahnya

dan menikmati suasana yang sangat nyaman dan tenang. Dalam

melakukan pendakian membutuhkan berbagai macam hal seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

11

kebutuhan biologis (logistik selama pendakian), keamanan,

hubungan dengan orang lain, keinginan untuk mengembangkan

diri dan keterlibatan dalam pendakian.

2) Faktor Penarik Kegiatan Wisata Petualangan Gunung

Faktor yang menarik seseorang untuk melakukan

wisata petualangan gunung adalah adanya stimulus-stimulus yang

dilakukan oleh organisasi atau kelompok yang memiliki usaha di

bidang pariwisata seperti agen tour and travel. Agen tour and

travel biasanya memberikan paket wisata yang dilakukan pada saat

libur. Harga yang ditawarkan dapat dikatakan menarik sehingga

banyak orang mau membeli jasa dari agen tour and travel tersebut.

Selain adanya paket-paket yang menarik, biasanya tempat tujuan

yang ditawarkan juga sangat menarik untuk didatangi. Para agen

biasanya melakukan promosi yang gencar sehingga diketahui oleh

banyak orang.

c. Pengalaman Emosional Selama Melakukan Kegiatan di Gunung

(Mountaineering)

Melakukan kegiatan petualangan gunung bukanlah hal

yang sia-sia. Banyak hal yang dapat kita petik dalam kegiatan ini

antara lain sikap emosional pendaki. Emosional seorang pendaki

biasanya lebih baik karena telah terbiasa dengan berbagai kondisi

yang memaksa pendaki untuk lebih mengatur emosi. Para pendaki

biasanya memperoleh pengalaman yang sangat banyak, karena dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

12

melakukan pendakian akan selalu ada hal yang baru yang dapat

dijadikan pengalaman yang berharga.

B. Lingkungan

1. Pengertian Lingkungan

Pengertian lingkungan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Pasal 1 adalah :

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain.”

2. Pengelolaan Lingkungan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 2,

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis

dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup

dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup

yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,

penawasan, dan penegakan hukum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

13

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan Bab 1 Pasal 2, menyatakan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup atau AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting

suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup

yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

AMDAL merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan yang

merencanakan dan melakukan kegiatan yang berdampak pada lingkungan

sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Pasal 22 Ayat 1 adalah :

“Setiap Usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap

lingkungan hidup wajib memiliki amdal.”

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasal 23 Ayat 1,

kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib

dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas :

a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

b. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak

terbarukan;

c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan

dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

14

d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan

alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;

e. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan

kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar

budaya;

f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;

g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

h. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi

pertahanan negara; dan/atau

i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk

mempengaruhi lingkungan hidup.

Tahap-tahap dalam proses AMDAL (Soeratmo, 1993:143) adalah sebagai

berikut :

a. Identifikasi

Pada tahap ini perusahaan mengidentifikasi komponen lingkungan

yang akan terkena dampak dengan adanya kegiatan perusahaan, atau

perusahaan hanya mengidentifikasi kegiatan proyek yang akan

memberikan dampak terhadap komponen lingkungan.

b. Prediksi

Pada tahap ini perusahaan memperkirakan seberapa besar dampak yang

akan terjadi akibat adanya limbah dari kegiatan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

15

c. Evaluasi

Pada tahap ini evaluasi digunakan untuk menilai seberapa besar

perubahan lingkungan yang akan terjadi akibat limbah perusahaan.

C. Bagan Alir (flowchart)

Menurut Romney (2015:67), “Bagan alir (flowchart) adalah teknik

analitis gambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem

informasi secara jelas, ringkas dan logis.”

Romney (2015:67) membagi simbol bagan alir (flowchart) menjadi 4

yaitu:

1. Simbol input/ aouput: simbol ini menunjukkan input ke atau output dari

sistem.

2. Simbol pemrosesan: simbol ini menunjukkan pengolahan data, baik

secara elektronik atau manual.

3. Simbol penyimpanan: simbol ini menunjukkan tempat data disimpan.

4. Simbol arus dan lain-lain: simbol ini menunjukkan arus data dimana

bagan alir mulai dan berakhir, menunjukkan keputusan yang dibuat dan

menunjukkan cara menambah catatan penjelas untuk bagan alir.

Sedangkan tentang jenis bagan alir (flowchart), Romney (2015:68)

membaginya menjadi tiga:

1. Bagan alir dokumen (document flowchart)

Bagan alir yang mengilustrasikan arus data dan dokumen di antara area-

area pertanggungjawaban dalam organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

16

2. Bagan alir pengendalian internal (internal control flowchart)

Bagan alir yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, dan

mengevaluasi pengendalian internal, termasuk mengidentifikasi

kekuatan, kelemahan, dan ketidakefisienan sistem.

3. Bagan alir sistem (system flowchart)

Bagan alir yang menggambarkan gubungan antar-input, pemrosesan,

penyimpanan, dan output sistem.

D. Pendapatan Asli Daerah

Dalam sistem atau bentuk perekonomian khususnya perekonomian

daerah, peran pemerintah daerah mutlak diperlukan tidak hanya sebagai

penyedia akan jasa dan barang publik meainkan juga memelihara kestabilan

ekonomi, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperbaiki distribusi

pendapatan di wilayah-wilayah daerahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)

adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarakan

Peraturan Daerah sesuai perundang-undangan. Sampai saat ini yang termasuk

Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang berasal dari daerah itu sendiri

dan di dapat melalui pajak daerah, retribusi daerah, BUMD, dan hasil

kerjasama dengan pihak ketiga.

Menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-Undang No.33 Tahun 2004, tentang perimbangan keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sumber-sumber Pendapatan

Asli Daerah (PAD) terdiri dari :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

17

1. Hasil Pajak Daerah

Pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan daerah

uamg dipergunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah sebagai badan

kukum publik.

Ciri-ciri yang menyertai pajak daerah adalah :

a. Pajak daerah berasal dari Pajak Negara yang dipisahkan oleh daerah

sebagai pajak daerah.

b. Penyerahan pajak daerah dilakukan berdasarkan peraturan daerah.

c. Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan kekuatan undang-

undang dan peraturan hukum yang berlaku lainnya.

2. Hasil retribusi Daerah

Menurut UU No.34 Tahun 2000, retribusi daerah adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah dibagi tiga golongan

yaitu ;

a. Retribusi Jasa Umum, yang merupakan pungutan yang dikenakan

oleh daerah kepada masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

b. Retribusi jasa Usaha, yang merupakan pungutan yang dikenakan

oleh daerah berkaitan dengan penyediaan layanan yang belum

memadai disediakan oleh swasta dan atau penyewaan aset/kekayaan

daerah yang belum dimanfaatkan misalnya : retribusi pasar grosir,

terminal, rumah potong hewan dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

18

c. Retribusi Perijinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah

Daerah dalam rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau

badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,

penggunaan sumber daya alam, barang, sarana, prasarana atau

fasilitas terentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga

kelestarian lingkungan. Perijinan tersebut termasuk kewenangan

pemerintah yang diserahkan kepada Daerah dalam rangka asas

desentralsasi (Pasal 18 ayat (2) UU No.34 Tahun 2000).

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah

bagian keuntungan atau laba bersih dari perusahaan daerah atau badan lain yang

merupakan BUMD sedang perusahaaan daerah ialah perusahaan yang

modalnya sebagian atau seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang

dipisahkan.

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Sumber pendapatan daerah lainnya adalah Dians-Dinas Daerah serat

pendapatan-pendapatan lainnya yang diperoleh secara sah oleh pemerintah

daerah (Situmorang, 1993:211). Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

selain pajak, retribusi dan perusahaan daerah maka daerah berhak mendapatkan

sumber daerah itu sendiri. Lain-lain usaha daerah yang sah merupakan usaha

daerah (bukan usaha perusahaan daerah) dapat dilakukan oleh suatu aparat

Pemerintah Daerah (dinas) yang dalam kegiatannya menghasilkan suatu barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

19

atau jasa yang dapat dipergunakan oleh masyarakat dengan ganti rugi

(Yuningsih, 2005: 34).

E. Sistem

Menurut Romney (2015: 3) sistem adalah serangkaian dua atau lebih

komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem terdiri dari Lima komponen (Romney, 2015:11):

1. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data

tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan

pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data

SIA.

F. Retribusi Daerah

1. Pengertian Retribusi Daerah

Pengertian Retribusi menurut UU No.28 Tahun 2009 ialah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

20

khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau kelompok.

2. Objek Retribusi Daerah

Objek Retribusi ada 3 (tiga) yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa

usaha, dan retribusi perizinan tertentu. Retribusi yang dikenakan atas jasa

umum digolongkan sebagai retribusi jasa umum. Retribusi yang dikenakan

atas jasa usaha digolongkan sebagai retribusi jasa usaha. Retribusi yang

dikenakan atas perizinan tertentu digolongkan sebagai retribusi perizinan

tertentu.

a. Retribusi Jasa Umum

Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan atau

diberikan Pemerintah Daerah unutk tujuan kepentingan dan

kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh semua orang. Jenis

retribusi jasa umum adalah :

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan;

2) Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan;

3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan

Akta Catatan Sipil;

4) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

5) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

6) Retribusi Pelayanan Pasar;

7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

21

8) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

9) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

10) Retribusi Penyedia dan / atau Penyedotan Kakus;

11) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

12) Retribusi Pelayanan Tera/ Tera Ulang;

13) Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan

14) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

b. Retribusi Jasa Usaha

Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan

oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang

meliputi:

1) Pelayanan dengan menggunakan/ memanfaatkan kekayaan

Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau

2) Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan

secara memadai oleh pihak swasta.

Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah :

1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

2) Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan;

3) Retribusi Tempat Pelelangan;

4) Retribusi Terminal;

5) Retribusi Tempat Khusus Parkir;

6) Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa;

7) Retribusi Rumah Potong Hewan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

22

8) Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;

9) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;

10) Retribusi Penyeberangan di Air; dan

11) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

c. Retribusi Perizinan Tertentu

Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan

tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang

dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan

pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,

sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan

menjaga kelestarian lingkungan. Jenis Retribusi Perizinan Tertentu

adalah:

1) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;

2) Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

3) Retribusi Izin Gangguan;

4) Retribusi Izin Trayek; dan

5) Retribusi Izin Usaha Perikanan.

d. Pemungutan Retribusi

1) Tata Cara Pemungutan Retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 –

DPRD Pasal 160)

a) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau

dokumen lain yang disamakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

23

b) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

c) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi

administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap

bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang

dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

d) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) didahului dengan Surat Teguran.

e) Tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi ditetapkan

dengan Peraturan Kepala Daerah.

2) Pemanfaatan Retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 161)

a) Pemanfaatan dari penerimaan masing-masing jenis Retribusi

diutamakan untuk mendanai kegiatan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pelayanan yang bersangkutan.

b) Ketentuan mengenai alokasi pemanfaatan penerimaan

Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Peraturan Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

24

I. Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementrian

Kehutanan

Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementrian

Kehutanan meliputi penerimaan dari:

1. Dana Reboisasi (DR);

2. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH);

3. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

(IIUPHHK-HA);

4. Iuran Izin Usana Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Taman

dengan Sistem Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB);

5. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IIUPKKBKI);

6. Iuran Izin Pemanfaatan Kawasan;

7. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem

(IIUPHHK-RE) pada Hutan Produksi;

8. Iuran lzin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi

(IIUPJL);

9. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

Rakyat (IIUPHHK-HTR), Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu pada Hutan Kemasyarakatan (IIUPHHK-HKm), luran lzin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Desa (IIUPHHK-HD);

10. Ganti Rugi Tegakan;

11. Penggantian Nilai Tegakan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

25

12. Transaksi kegiatan penyerapan dan atau penyimpanan karbon dari

kawasan hutan;

13. Hasil Silvopastural Sistem;

14. Hasil Silvofishery Sistem;

15. Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan (DPEH);

16. Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam;

17. Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar;

18. Denda Administratif bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam;

19. Hasil lelang kayu temuan, dan hasil lelang tumbuhan dan satwa liar yang

tidak dilindungi Undang-Undang;

20. Iuran Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dalam Kawasan Hutan

Konservasi;

21. Iuran Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) dalam Kawasan Hutan

Konservasi;

22. Pungutan Usaha Pemanfaatan Air (PUPA) dalam Kawasan Hutan

Konservasi;

23. Pungutan Usaha Pemanfaatan Energi Air (PUPEA) dalam Kawasan

Hutan Konservasi;

24. Kegiatan Perijinan Dibidang Perbenihan;

25. Sertifikasi Benih;

26. Iuran Pengumpulan/ Pengunduhan Benih dan Anakan;

27. Jasa Laboratorium;

28. Produk Samping Hasil Penelitian;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

26

29. Jasa Perpustakaan;

30. Jasa Penggunaan Sarana dan Prasarana yang terkait dengan tugas dan

fungsi; dan

31. Jasa Lainnya.

Pemanfaatan jasa lingkunga wisata alam dibagi dalam Rayon I, Rayon

II, dan Rayon III. Pembagian rayonisasi diatur dengan Peraturan Menteri

Kehutanan. Menteri Kehutanan menerapkan harga patokan berdasarkan harga

jual rata-rata, antara lain:

a. Hasil hutan kayu dari hutan alam di Tempat Pengumpulan;

b. Hasil hutan kayu dari hutan tanaman berdasarkan nilai rata-rata tegakan

hutan;

c. Hasil hutan bukan kayu di Tempat Pengumpulan;

d. Tumbuhan atau satwa liar di dalam negeri atau di luar negeri;

e. Benih tanaman hutan di Tempat Sumber Benih.

Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak pada kegiatan tertentu dapat

dikenakan tarif Rp 0,00 (nol rupiah). Kegiatan tertentu tersebut meliputi:

a. Kegiatan penelitian yang berada di kawasan pelestarian alam dan taman

buru, serta kawasan suaka alam bagi mahasiswa/pelajar Indonesia;

b. Kegiatan sosial dan religi yang dilaksanakan di kawasan pelestarian alam

dan kawasan suaka alam;

c. Kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam yang

diperuntukan bagi bantuan terhadap bencana alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

27

J. Aturan Tarif Pendakian Menurut Undang-undang

Peraturan perundang-undangan yang digunakan untuk penelitian ini

adalah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 mengenai Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian

Kehutanan. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 dijelaskan

ketentuan-ketentuan mengenai jenis tarif dan nominalnya yang telah ditetapkan

oleh pemerintah. Penentuan tarif dibagi menjadi 3 rayon (bagian) yang telah

ditentukan oleh pemerintah dan setiap rayon memiliki tarif yang berbeda-beda.

Untuk karcis masuk di Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pariwisata

Alam (KPA), dan Taman Buru (TB) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak dan Tarifnya

No

Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak

Satuan Tarif

1 Taman Nasional

a. Karcis masuk pengunjung umum

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 150.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 5.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

28

Tabel 2.1 Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak dan Tarifnya (lanjutan)

No

Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak

Satuan Tarif

b. Karcis untuk rombongan pelajar

(minimal 10 orang)

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 100.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 3.000,00

2 Taman Wisata Alam

a. Karcis masuk pengunjung umum

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 100.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 5.000,00

a. Karcis untuk rombongan pelajar

(minimal 10 orang)

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 100.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 3.000,00

3 Taman Buru

a. Karcis masuk pengunjung umum

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 150.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 50.000,00

b. Karcis untuk rombongan pelajar

unutk kegiatan berburu (minimal

10 orang)

Wisatawan Mancanegara Per orang per hari Rp 25.000,00

Wisatawan Nusantara Per orang per hari Rp 5.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

29

Tabel 2.1 Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak dan Tarifnya (lanjutan)

No

Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak

Satuan Tarif

4 Suaka Mergasatwa

a. Pengunjung Mancanegara (WNA) Per orang per hari Rp 250.000,00

b. Pengunjung Nusantara (WNI) Per orang per hari Rp 20.000,00

c. Karcis Masuk di Kawasan Suaka

Alam (KSA), Kawasan

Pelestarian Alam (KPA) dan

Taman Buru (TB) pada hari libur

Per orang per hari 150% dari

harga pada

hari kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian

terhadap suati objek tertentu, dengan hasil penelitian dan kesimpulan hanya

berlaku pada objek yang bersangkutan dan tidak berlaku secara umum.

Penelitian ini dilakukan di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

dan Jalur Selo.

B. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

a. Sistem pemungutan retribusi di basecamp Gunung Merbabu.

b. Dokumen-dokumen yang ada di basecamp pendakian yang dapat

digunakan dalam penelitian mengenai Analisis Sistem Pemungutan

Retribusi Pendakian dan Mekanisme Pembentukan Harga Retribusi di

Basecamp Pendakian Gunung Merbabu.

2. Subjek Penelitian

a. Pengelola retribusi di basecamp pendakian di Gunung Merbabu.

b. Bagian pencatatan basecamp tempat penarikan retribusi.

c. Para pendaki yang melakukan pendakian pada basecamp pendakian di

Gunung Merbabu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

31

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di basecamp Gunung Merbabu

yang terletak di Desa Wekas, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan

Desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari hingga akhir

April 2016. Penelitian ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena

dalam pengumpulan datanya peneliti diharuskan untuk mendatangi

basecamp pendakian di Gunung Merbabu yang lokasinya saling

berjauhan.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode studi

kasus. Metode studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif

seorang individu ataupun kelompok yang dipandang mengalami suatu

kasus tertentu hingga mendapatkan hasil yang diharapkan dapat menjawab

masalah yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

32

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kasus (Case

Study Design) yaitu penelitian mendalam mengenai masalah penelitian

tertentu. Tujuannya adalah agar dapat mempersempit bidang ke dalam satu

atau beberapa hal yang lebih spesifik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa pendekatan dalam

melakukan pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengambilan data yang dilakukan dengan

cara melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan topik

yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara secara

infornal karena melihat kondisi basecamp yang tidak cocok untuk

wawancara secara formal. Peneliti akan melakukan penbicaraan dua arah

dengan pihak pengurus basecamp. Tapi tidak lupa pada saat wawancara

peneliti akan merekan semua yang dibicarakan sehingga keasliannya dapat

dipertanggungjawabkan. Kemudian dari rekaman wawancara tersebut

peneliti akan melakukan transkrip hasil wawancara yang digunakan untuk

keperluan analisis dan sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam wawancara ini peneliti akan menggali mengenai cara atau

mekanisme dalam menentukan tarif retribusi pendakian. Kemudian peneliti

juga akan berusaha untuk menguak mengenai pembagian dari hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

33

telah didapatkan dari retribusi tersebut dan mencari tahu mengenai

potongan biaya retribusi jika satu rombongan pendaki memenuhi jumlah

tertentu.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan

wawancara dengan pihak yang bertanggungjawab atas pemungutan

retribusi yang dilakukan di kedua jalur pendakian yaitu jalur Wekas dan

jalur Selo. Di jalur Wekas, peneliti melakukan wawancara dengan ketua

Karang Taruna yaitu Bapak Rohmat. Karena yang bertanggungjawab

melakukan kegiatan pemungutan retribusi di basecamp pendakian yang

terletak di dusun Kedakan adalah Karang Taruna dusun tersebut.

Sementara untuk pendakian Jalur Selo, peneliti melakukan wawancara

dengan pemilik basecamp yaitu Bapak Parman karena basecamp

pendakian Gunung Merbabu milik Bapak Parman ini adalah basecamp

yang paling tua dan merupakan tempat untuk melakukan registrasi.

Sebenarnya basecamp pendakian Gunung Merbabu yang terletak di dusun

Selo ini dikelola oleh Karang Taruna dusun tersebut. Pada saat peneliti

datang untuk melakukan wawancara, ketua Karang Taruna sendang

menghadiri rapat dengan pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Boyolali.

2. Observasi

Observasi langsung adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara peneliti datang langsung ke lokasi yang akan diteliti kemudian

mengamati semua kejadian yang terjadi di lokasi tersebut. Observasi ini

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan informasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

34

mungkin tidak dapat didapatkan ketika melakukan wawancara. Peneliti

akan berperan seperti pendaki biasa yang berkomunikasi dengan semua

orang yang ada di tempat tersebut.

Dalam observasi langsung ini peneliti akan melihat atau mengamati

mengenai sikap yang ditunjukan oleh pengelola dalam mengelola retribusi

tersebut. Untuk memperoleh data mengenai sistem pemungutan retribusi

yang terjadi di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas dan

Jalur Selo, peneliti dengan beberapa orang teman melakukan pendakian ke

Gunung Merbabu secara langsung dengan melalui kedua basecamp.

Tujuannya adalah agar peneliti dapat mengalami mengenai proses

pemungutan yang dilakukan oleh kedua basecamp tersebut sehingga

peneliti dapat memperoleh data yang dapat digunakan dalam penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat

dokumen-dokumen yang terdapat di basecamp pendakian. Sehingga dapat

diperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti akan

melihat dokumen-dokumen seperti buku yang digunakan untuk menulis

nama pendaki, bentuk tiket retribusinya, dan juga melihat pembukuan

laporan keuangannya jika ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

35

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang

digunakan adalah dengan Triangulasi Data/Sumber yaitu teknik yang

menggunakan beberapa jenis sumber data yang didapatkan dari orang yang

berbeda dengan menanyakan subjek yang sama.

1. Untuk mengetahui sistem pemungutan retribusi yang ada di basecamp

pendakian Gunung Merbabu diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Mendeskripsikan sistem yang telah diamati sebelumnya oleh

peneliti.

b. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam

sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian Gunung

Merbabu.

c. Menggambarkan dengan menggunakan flowchart dokumen

sistem pemungutan retribusi yang ada di basecamp pendakian

Gunung Merbabu.

d. Menarik kesimpulan mengenai komponen sistem yang ada di

sistem pemungutan retribusi pendakian Gunung Merbabu di

basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

36

2. Untuk mengetahui mekanisme penentuan jumlah uang yang harus

dibayarkan untuk retribusi pendakian Gunung Merbabu diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan karcis retribusi

b. Menganalisis karcis yang telah dikumpulkan

c. Melakukan wawancara dengan pengelola

d. Hasil rekaman wawancara peneliti transkrip ke dalam bentuk

dokumen (teks).

e. Mencocokan nominal yang tertera pada karcis dengan data dari

hasil wawancara

f. Menyimpulkan mekanisme penentuan yang terjadi di basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Lokasi Basecamp Pendakian Gunung Merbabu

Dalam penelitian ini, ada 2 basecamp pendakian Gunung Merbabu

yang menjadi objek penelitian. Kedua basecamp tersebut adalah basecamp

pendakian Gunung Merbabu Wekas dan basecamp pendakian Gunung

Merbabu Selo. Letak basecanp pendakian tersebut berbeda antara yang satu

dan yang lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai lokasi kedua basecamp

yang dijadikan objek penelitian :

1. Basecamp Pendakian Wekas

Basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas terletak di

Dusun Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

2. Basecamp Pendakian Selo

Basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Selo terletak di Dusun

Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

B. Sejarah Basecamp Pendakian Gunung Merbabu

Basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas dan Jalur Selo

adalah jalur pendakian Gunung Merbabu yang paling banyak dilalui oleh para

pendaki untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

38

1. Sejarah Basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

Basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas pada jaman

dahulu hanyalah sebuah dusun yang terletak di kaki Gunung Merbabu.

Dusun ini adalah dusun yang memiliki lokasi cukup tinggi dibandingakan

dengan dusun yang lain. Awalnya dusun ini tidak memiliki jalur

pendakian untuk sampai puncak. Para penduduk hanya membuat jalur

untuk berladang dan mengambil kayu yang ada di gunung. Namun, lama-

kelamaan jalur yang dilalui penduduk semakin tinggi dan mulai muncul

pendaki-pendaki yang merupakan mapala untuk melakukan pendakian

dengan membuat jalur hingga puncak. Tujuan awalnya hanya untuk

melatih kemampuan anggota mapala dalam hal membuat jalur baru

dengan bekal pengetahuan yang mereka miliki.

Setelah dibuat jalur oleh mapala sampai puncak, akhirnya lama-

kelamaan banyak pendaki yang mencoba melakukan pendakian melalui

jalur pendakian di Dusun Wekas tersebut. Penduduk setempat awalnya

juga hanya menganggap para pendaki sebagai tamu yang singgah,

sehingga mereka tidak memberikan biaya apapun. Para penduduk

menyambut para pendaki yang datang, menyuguhi minum dan cemilan-

cemilan. Sekitar pada tahun 1996 ketika listrik masuk ke Dusun Wekas,

akhirnya ada pendaki yang menyarankan pada warga untuk membuat

basecamp untuk tempat singgah para pendaki dan memungut biaya yang

digunakan sebagai pendapatan warga setempat dan digunakan untuk

mengembangkan jalur pendakian di dusun tersebut. Nama Wekas sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

39

adalah nama jalur yang diberikan oleh pihak Taman Nasional Gunung

Merbabu.

2. Sejarah Basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo

Pada saat awal adanya kegiatan pendakian gunung, tidak ada

pungutan wajib yang diberlakukan bagi para pendaki gunung. Jalur

pendakian juga belum memiliki nama, yang orang tahu hanya melakukan

pendakian melalui jalur selatan Gunung Merbabu. Namun karena tidak

semua orang mengetahui arah mata angin dan tidah mengetahui jalur

sebelah selatan, maka pendaki menyebut jalur tersebut sesuai dengan

wilayah yang gaampang untuk dicari yaitu Kecamatan Selo. Hingga saat

ini jalur pendakian Gunung Merbabu di dusun Genting disebut jalur

pendakian Selo. Sebelum mendaki gunung menjadi populer, dusun hanya

menyediakan tempat bagi pendaki untuk beristirahat sebelum melakukan

pendakian. Biasanya tempat yang digunakan oleh pendaki untuk

beristirahat dan mempersiapkan ulang segala yang dibutuhkan oleh para

pendaki hanya berupa rumah warga. Pada saat itu segala sesuatu masih

bersifat kekeluargaan. Para penduduk dusun menganggap para pendaki

yang datang untuk melakukan pendakian sebagai seorang tamu. Segala

sesuatunya masih gratis mulai dari minum (seperti teh panas dan kopi

panas), menumpang ke kamar mandi / toilet (mungkin untuk buang air

kecil, buang air besar ataupun mandi), menitipkan kendaraan juga tidak

dipungut biaya dan juga menumpang untuk menginap. Namun seiring

berjalannya waktu, jumlah pendaki yang melakukan pendakian Gunung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

40

Merbabu melalui jalur Selo menjadi banyak sehingga jika pemilik rumah

menyediakan semua secara cuma-cuma maka pengeluaran keuangan

pemilik rumah akan menjadi lebih banyak. Oleh sebab itu, penduduk yang

menyediakan rumahnya sebagai tempat istirahat (basecamp) mulai

mengambil kesempatan untuk mengambil keuntungan. Sejak saat itu,

untuk menikmati segelas teh atau kopi para pendaki harus membayar

walaupun nominal yang dikeluarkan tidak besar.

C. Struktur Organisasi

Basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dan basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo saat ini adalah jalur pendakian yang

sudah resmi atau dengan kata lain adalah jalur pendakian yang sudah mendapat

izin dari pemerintah.

1. Struktur Organisasi Basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

Kepengurusan basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

dalam kegiatan sehari-harinya diurus oleh Karang Taruna Dusun tersebut.

Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

41

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pengelola Retribusi Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

42

2. Struktur Organisasi Basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo

Kepengurusan basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo

dalam kegiatan sehari-harinya diurus oleh Karang Taruna Dusun tersebut.

Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi basecamp

pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

43

43

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Pengelola Retribusi Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

44

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sistem Pemungutan Retribusi yang Berlangsung di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu

Sistem pemungutan retribusi yang terdapat pada basecamp Gunung

Merbabu berbeda antara basecamp jalur Wekas dengan basecamp jalur Selo.

Perbedaan ini terjadi karena pengelola retribusi di basecamp pendakian

Gunung Merbabu ini dilakukan dilakukan secara mandiri oleh pihak desa atau

dusun. Penelitian ini hanya dilakukan pada basecamp yang menjadi basecamp

favorit para pendaki atau yang paling sering dilalui oleh para pendaki Gunung

Merbabu. Basecamp yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

basecamp pendakian Gunung Merbabu yang terletak di Dusun Kedakan,

Kabupaten Magelang dan Dusun Genting yang terletak di Kabupaten Boyolali.

1. Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Gunung

Merbabu Jalur Wekas

a. Deskripsi

Sistem pemungutan retribusi yang ada di basecamp pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas dikelola oleh Karang Taruna Dusun

Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Karang Taruna dipilih menjadi pengelola retribusi pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas karena dinilai warga setempat lebih efektif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

45

karena jika dikelola oleh pengurus dusun maka pengurus dusun akan

kerepotan. Untuk membagi keuntungan dengan desa Kenalan, pihak

karang taruna dusun Kedakan sudah mengajak pihak desa Kenalan

untuk bekerja sama dalam hal menjaga pos retribusi pendakian. Namun,

hingga saat ini belum ada perwakilan dari pengurus desa Kenalan yang

datang untuk berjada di pos retribusi sehingga hingga saat ini yang

mengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas adalah

karang taruna dusun Kedakan.

b. Kronologi

Dalam melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui Jalur

Wekas, pendaki akan datang menuju dusun Kedakan. Pendaki dapat

menuju basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas dengan dua

alternatif. Pendaki dapat menggunakan kendaraan umum dan dapat

menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan umum,

pendaki yang berasal dari Yogyakarta dapat mencari angkutan dengan

tujuan Magelang. Setelah sampai di Magelang, pendaki mencari

angkutan dengan tujuan Kopeng. Pendaki turun di desa Kaponan,

kemudia dapat berjalan menuju basecamp dengan jarak sekitar 3

kilometer atau naik ojek dengan tarif Rp 10.000,00 untuk sekali jalan.

Pendaki akan melalui jalan yang cukup menanjak yang dapat membuat

motor berhenti.

Setelah melewati jalur menanjak, pendaki akan sampai di pos

pemungutan retribusi. Di pos retribusi, petugas yang berjaga akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

46

menghitung jumlah calon pendaki yang ada, lalu menghitung jumlah

uang yang harus dibayarkan oleh para calon pendaki. Setelah calon

pendaki membayar uang sesuai dengan jumlah yang telah dihitung

sebelumnya, pendaki akan mendapatkan tiga buah karcis yaitu Karcis

Masuk Pengunjung Taman Nasionak Gunung Merbabu, Karcis Kasuk

Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-

Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu dan Karcis Karang

Taruna. Bagi calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor akan

diberi karcis parkir. Calon pendaki yang tidak membawa kendaraan

bermotor dapat langsung menuju ke basecamp untuk beristirahat

sejenak, sementara calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor

akan diarahkan oleh petugas untuk membawa kendaraannya ke tempat

yang telah disediakan. Tempat yang digunakan untuk parkir motor

adalah rumah-rumah warga. Motor dimasukkan ke dalam rumah agar

terhindar dari hujan ataupun suhu dingin yang dapat menyebabkan

mesin kendaraan bermotor bermasalah. Pendaki yang daatang

menggunakan mobil, tempat yang digunakan untuk parkir adalah jalan

dusun Kedakan. Mobil akan diatur oleh petugas untuk parkir di tepi

jalan agar tidak mengganggu jalan dusun.

Pada saat berada di basecamp calon pendaki dapat memesan

makanan ataupun minuman kepada pemilik basecamp. Minuman yang

ditawarkan mulai dari teh, susu, ataupun kopi-kopian, sementara

makanan yang dapat dipesan antara lain mie goreng, mie rebus, nasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

47

sayur, nasi telur, dan nasi goreng. Calon pendaki biasanya

memanfaatkan waktu di basecamp untuk istirahat, memeriksa

perlengkapan ataupun logistik, packing, makan, mengisi baterai

handphone, buang air kecil, buang air besar dan bercerita dengan calon

pendaki lain. Setelah calon pendaki sudah merasa siap, calon pendaki

akan meninggalkan basecamp dan melakukan pendakian di Gunung

Merbabu. Pendaki yang sudah melakukan pendakian, akan turun lagi

menuju basecamp untuk beristirahat sebentar. Pendaki yang ingin

langsung pulang ke tempat tinggalnya dapat langsung melakukan

registrasi di pos pendaftaran untuk memberikan tanda tangan di bagian

tanggal kepulangan sebagai tanda bahwa pendaki sudah turun dengan

selamat. Pendaki yang membawa kendaraan bermotor dapat langsung

menuju lokasi parkir kendaraan kemudian memberikan karcis parkir

kepada petugas dan membayar uang parkir. Setelah itu pendaki dapat

pulang menuju tempat tinggal masing-masing.

c. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemungutan retribusi

pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas ada

5 dokumen.

1) Buku Pendaftaran

Buku pendaftaran diletakkan di pos retribusi. Pendaki yang

akan melakukan pendakian harus mengisi biodata di buku

pendaftaran seperti nama, alamat, nomor telepon yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

48

dihubungi, tujuan pendakian, tanggal naik dan tanggal turun.

Tujuan mengisi buku pendaftaran tersebut adalah agar ketika

pendaki mengalami kejadian pada saat melakukan pendakian

misalnya hipotermia atau jatuh ke jurang, pihak pengelola dapat

menghubungi kerabat pendaki tersebut. Buku pendaftaran juga

digunakan sebagai arsip oleh pihak pengelola jalur pendakian.

2) Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu

Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu

mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014.

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014 pada

halaman 24 disebutkan untuk karcis masuk Kawasan Suaka Alam

(KSA), Kawasan Pariwisata Alam (KPA) dan Taman Buru (TB)

untuk karcis pengunjung umum rayon III wisatawan Nusantara

sebesar Rp 5.000,00 per orang per hari.

3) Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki

Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu

Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki

Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu

(KMK). Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking),

Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung

Merbabu mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun

2014. Dalam Peraturan Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun

2014 pada halaman 30 disebutkan untuk karcis masuk Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

49

Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-

Climbing) sebesar Rp 5.000,00 per orang per paket per kegiatan

4) Karcis Karang Taruna

Karcis Karang Taruna adalah karcis yang dibuat oleh pengelola

jalur pendakian dengan nominal yang telah disepakati oleh semua

basecamp pendakian Gunung Merbabu dan oleh warga setempat.

Terakhir adalah Karcis Parkir. Karcis Parkir diberikan kepada

pendaki yang membawa kendaraan bermotor. Nominal yang tertera

pada karcis parkir adalah kesepakatan semua baasecamp

pendakian Gunung Merbabu.

5) Karcis Parkir

Karcis parkir hanya diberikan kepada pendaki yang datang

membawa kendaraan pribadi.

d. Fungsi

Dalam melakukan pemungutan retribusi, pengelola jalur pendakian

Gunung Merbabu di dusun Kedakan membentuk beberapa fungsi yang

memiliki tugas masing-masing agar pelaksanaan pemungutan retribusi

dari para calon pendaki dapat dilaksanakan dengan baik.

1) Fungsi loket

Fungsi loket memiliki tugas untuk mendata calon pendaki yang

akan melakukan pendakian. Fungsi loket harus memastikan jumlah

calon pendaki yang mendaftar sesuai antara yang dicatat di buku

pendaftaran dengan kenyataannya. Selain itu, fungsi loket juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

50

memili tugas untuk memberikan karcis kepada calon pendaki

sesuai dengan jumlah calon pendaki dan menarik uang dari calon

pendaki.

2) Fungsi parkir

Fungsi parkir bertugas untuk mengarahkan calon pendaki yang

membawa kendaraan bermotor agar tidak parkir sembarangan,

sehingga dapat meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

seperti mesin motor tidak bisa hidup atau kehilangan helm.

3) Fungsi Search and Rescue (SAR)

Fungsi SAR adalah melakukan evakuasi terhadap para pendaki

yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan pendakian

Gunung Merbabu melalui Jalur Wekas.

4) Fungsi pencatatan

Fungsi pencatatan meiliki tugas untuk mencatat transaksi yang

terjadi.

e. Prosedur

Dalam melakukan pendakian, calon pendaki akan melalui beberapa

prosedur yaitu:

1) Calon pendaki melakukan pendaftaran di pos pemungutan retribusi

yang telah disediakan dan membayar sejumlah uang untuk

mendapatkan karcis dari petugas pos.

2) Calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor memarkirkan

kendaraannya ke tempat yang telah disediakan oleh pengelola,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

51

untuk motor diletakkan di rumah-rumah dan untuk mobil

diparkirkan di pinggir jalan.

3) Calon pendaki menuju basecamp untuk beristirahat dan melakukan

pengecekan terakhir sebelum melakukan pendakian.

4) Calon pendaki memulai pendakian di Gunung Merbabu.

5) Setelah selesai melakukan pendakian, pendaki melakukan

registrasi ulang sebagai bukti sudah kembali dengan selamat.

6) Pendaki dapat pulang ke tempat tinggal masing-masing.

f. Bagan Alir (flowchart)

Untuk lebih memahami sistem pemungutan retribusi yang

terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas,

berikut adalah bagan alir dokumen (flowchart) sistem pemungutan

retribusi yang terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu

Jalur Wekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

52

Gambar 5.1 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Wekas

(Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

Keterangan:

BP = Buku Pendaftaran

KMP = Karcis Masuk Pengunjung

KMK = Karcis Masuk Kawasan

KKT = Karcis Karang Taruna

KP = Karcis Parkir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

53

Gambar 5.2 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Wekas (lanjutan)

(Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

54

2. Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Gunung

Merbabu Jalur Selo

a. Deskripsi

Sistem pemungutan retribusi yang ada di basecamp pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo dikelola oleh Karang Taruna Dusun

Genting. Hampir seluruh rumah yang ada di dusun Genting

menyediakan tempat bagi pendaki untuk beristirahat, karena hal

tersebut dapat meningkatkan pendapatan pemilik rumah.

b. Kronologi

Dalam melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui Jalur

Selo, calon pendaki akan datang menuju dusun Genting. Pendaki dapat

menuju basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Selo dengan dua

alternatif. Pendaki dapat menggunakan kendaraan umum dan dapat

menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan umum,

pendaki yang berasal dari Yogyakarta dapat mencari angkutan dengan

tujuan Magelang. Setelah sampai di Magelang, pendaki mencari

angkutan dengan tujuan Boyolali. Pendaki turun di depan Polres Selo,

kemudia dapat berjalan menuju basecamp dengan jarak sekitar 3

kilometer atau naik ojek dengan tarif Rp 10.000,00 untuk sekali jalan.

Pendaki akan melalui jalan yang cukup menanjak yang dapat membuat

motor berhenti dan melalui Desa Tarobatang karena dusun Genting

adalah dusun teratas yang ada di Desa Tarobatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

55

Setelah melewati jalur menanjak dan melewati desa Torobatang,

pendaki akan memasuki Dusun Genting dan langsung menuju ke

basecamp yang ada. Calon pendaki yang membawa kendaraan

bermotor akan diarahkan menuju ke tempat parkir yang telah

disediakan tidak jauh dari basecamp yang dituju dan akan menerima

karcis parkir. Pendaki yang menggunakan motor akan memarkirkan

motornya di rumah-ruah warga, sementara untuk mobil diparkir di

sepanjang jalan dusun Genting. Setelah calon pendaki sudah berada di

basecamp, calon pendaki dapat istirahat sejenak dan melakukan

registrasi di basecamp tersebut. Calon pendaki akan mendapatkan tiga

buah karcis yaitu Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasionak Gunung

Merbabu, Karcis Kasuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking),

Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung

Merbabu dan Karcis Karang Taruna.

Setelah melakukan pendaftaran calon pendaki dapat beristirahat

kembali atau bagi yang sudah siap dapat memulai untuk melakukan

pendakian. Sebelum memasuki wilayah hutan, para pendaki akan

diperiksa kembali kelengkapan administrasinya oleh pihak perhutani

yang berjaga di pos yang telah disediakan. Jika semua persyaratan

sudah lengkap, maka pendaki dapat melanjutkan pendakian di Gunung

Merbabu. Jika tidak maka diminta untuk melengkapi kelengkapan

administasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

56

Pada hari libur, jumlah pendaki akan meningkat sehingga pihak

pengelola akan membuat sebuah pos pemungutan retribusi yang

ditempatkan sekitar 50 meter dari lokasi basecamp yang pertama. Calon

pendaki akan melakukan pendaftaran di pos yang telah dibuat tersebut

kemudian menuju ke basecamp untuk istirahat dan mempersiapkan diri

sebelum melakukan pendakian. Jika sudah siap pendaki dapat langsung

melakukan pendakian di Gunung Merbabu. Pendaki yang sudah

melakukan pendakian, akan turun lagi menuju basecamp untuk

beristirahat sebentar. Pendaki yang ingin langsung pulang ke tempat

tinggalnya dapat langsung melakukan registrasi di pos pendaftaran

untuk memberikan tanda tangan di bagian tanggal kepulangan sebagai

tanda bahwa pendaki sudah turun dengan selamat. Pendaki yang

membawa kendaraan bermotor dapat langsung menuju lokasi parkir

kendaraan kemudian memberikan karcis parkir kepada petugas dan

membayar uang parkir. Setelah itu pendaki dapat pulang menuju tempat

tinggal masing-masing.

c. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemungutan retribusi

pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas ada

5 dokumen.

1) Buku Pendaftaran

Buku pendaftaran diletakkan di pos retribusi. Pendaki yang akan

melakukan pendakian harus mengisi biodata di buku pendaftaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

57

seperti nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi, tujuan

pendakian, tanggal naik dan tanggal turun. Tujuan mengisi buku

pendaftaran tersebut adalah agar ketika pendaki mengalami

kejadian pada saat melakukan pendakian misalnya hipotermia atau

jatuh ke jurang, pihak pengelola dapat menghubungi kerabat

pendaki tersebut. Buku pendaftaran juga digunakan sebagai arsip

oleh pihak pengelola jalur pendakian.

2) Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu

Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu

mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014.

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014 pada

halaman 24 disebutkan untuk karcis masuk Kawasan Suaka Alam

(KSA), Kawasan Pariwisata Alam (KPA) dan Taman Buru (TB)

untuk karcis pengunjung umum rayon III wisatawan Nusantara

sebesar Rp 5.000,00 per orang per hari.

3) Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki

Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu

Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki

Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu

mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014.

Dalam Peraturan Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014

pada halaman 30 disebutkan untuk karcis masuk Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

58

Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-

Climbing) sebesar Rp 5.000,00 per orang per paket per kegiatan.

4) Karcis Karang Taruna

Karcis Karang Taruna adalah karcis yang dibuat oleh pengelola

jalur pendakian dengan nominal yang telah disepakati oleh semua

basecamp pendakian Gunung Merbabu dan oleh warga setempat.

5) Karcis Parkir

Karcis Parkir diberikan kepada pendaki yang membawa kendaraan

bermotor. Nominal yang tertera pada karcis parkir adalah

kesepakatan semua baasecamp pendakian Gunung Merbabu.

d. Fungsi

Dalam melakukan pemungutan retribusi, pengelola membentuk

beberapa fungsi yang memiliki tugas masing-masing agar pelaksanaan

pemungutan retribusi dari para calon pendaki dapat dilaksanakan

dengan baik. Fungsi-fungsi tersebut adalah:

1) Fungsi loket

Fungsi loket memiliki tugas untuk mendata calon pendaki yang

akan melakukan pendakian. Fungsi loket harus memastikan jumlah

calon pendaki yang mendaftar sesuai antara yang dicatat di buku

pendaftaran dengan kenyataannya. Selain itu, fungsi loket juga

memili tugas untuk memberikan karcis kepada calon pendaki

sesuai dengan jumlah calon pendaki dan menarik uang dari calon

pendaki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

59

2) Fungsi parkir

Fungsi parkir bertugas untuk mengarahkan calon pendaki yang

membawa kendaraan bermotor agar tidak parkir sembarangan,

sehingga dapat meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

seperti mesin motor tidak bisa hidup atau kehilangan helm.

3) Fungsi Search and Rescue (SAR)

Fungsi SAR adalah melakukan evakuasi terhadap para pendaki

yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan pendakian

Gunung Merbabu melalui Jalur Wekas.

4) Fungsi pencatatan

Fungsi pencatatan meiliki tugas untuk mencatat transaksi yang

terjadi.

e. Prosedur

Dalam melakukan pendakian, calon pendaki akan melalui beberapa

prosedur yaitu:

1) Calon pendaki melakukan pendaftaran di pos pemungutan retribusi

yang telah disediakan dan membayar sejumlah uang untuk

mendapatkan karcis dari petugas pos.

2) Calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor memarkirkan

kendaraannya ke tempat yang telah disediakan oleh pengelola,

untuk motor diletakkan di rumah-rumah dan untuk mobil

diparkirkan di pinggir jalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

60

3) Calon pendaki menuju basecamp untuk beristirahat dan melakukan

pengecekan terakhir sebelum melakukan pendakian.

4) Pendaki menuju pos milik petugas balai taman nasional Gunung

Merbabu untuk diperiksa kelengkapan administratifnya.

5) Calon pendaki memulai pendakian di Gunung Merbabu.

f. Bagan Alir (flowchart)

Untuk lebih memahami sistem pemungutan retribusi yang

terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo,

berikut adalah bagan alir dokumen (flowchart) sistem pemungutan

retribusi yang terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu

Jalur Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

61

Gambar 5.3

Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Selo Hari Biasa (Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

Keterangan:

BP = Buku Pendaftaran

KMP = Karcis Masuk Pengunjung

KMK = Karcis Masuk Kawasan

KKT = Karcis Karang Taruna

KP = Karcis Parkir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

62

Gambar 5.4 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Selo Hari Biasa (lanjutan)

(Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

Keterangan:

KMP = Karcis Masuk Pengunjung

KMK = Karcis Masuk Kawasan

KKT = Karcis Karang Taruna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

63

Gambar 5.5 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Selo Hari Libur

(Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

Keterangan:

BP = Buku Pendaftaran

KMP = Karcis Masuk Pengunjung

KMK = Karcis Masuk Kawasan

KKT = Karcis Karang Taruna

KP = Karcis Parkir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

64

Gambar 5.6 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Selo Hari Libur (lanjutan)

(Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016)

Secara umum, sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian

Gunung Merbabu dimulai ketika calon pendaki mendatangi dusun yang

menjadi lokasi jalur pendakian Gunung Merbabu. Pada saat memasuki dusun,

calon pendaki akan melakukan pendaftaran di pos pendaftaran yang telah

disediakan oleh pihak pengelola. Setelah melakukan registrasi, calon pendaki

akan mendapatkan tiga buah tiket yaitu Karcis Masuk Pengunjung Taman

Nasional Gunung Merbabu, Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan

Keterangan:

KMP = Karcis Masuk Pengunjung

KMK = Karcis Masuk Kawasan

KKT = Karcis Karang Taruna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

65

(tracking), Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung

Merbabu, dan Karcis Karang Taruna. Bagi calon pendaki yang membawa

kendaraan bermotor akan mendapat karcis parkir sebagai bukti kepemilikan

kendaraan. Setelah memarkirkan kendaraan di tempat yang telah disediakan

oleh pihak pengelola, calon pendaki dapat menuju ke basecamp yang telah

tersedia untuk beristirahat maupun mengecek barang-barang yang akan

digunakan pada saat pendakian agar dapat melakukan pendakian dengan aman.

Apabila semua kebutuhan sudah lengkap maka calon pendaki dapat mulai

melakukan pendakian di Gunung Merbabu.

Sistem pemungutan retribusi pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

dan Jalur Selo sama. Calon pendaki datang ke lokasi basecamp pendakian

dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Calon

pendaki kemudian akan mendaftarkan diri di pos pendaftaran yang telah

disediakan oleh pengelola. Setelah mendaftarkan diri, calon pendaki dapat

menuju ke basecamp untuk istirahat sebelum melakukan pendakian. Calon

pendaki yang sudah siap melakukan pendakian ke Gunung Merbabu.

Walaupun sebagian sama, namun ada perbedaan antara basecamp pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo. Perbedaan tersebut adalah tarif

Karcis Karang Taruna. Jalur pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas

menetapkan tarif sebesar Rp 5.000,00 sedangkan jalur Selo menetapkan tarif

sebesar Rp 4.500.00.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sistem pemungutan

retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu belum memiliki semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

66

unsur sistem informasi akuntansi. Baru ada tiga unsur akuntasi yang sudah

terlihat yaitu:

a. Orang

Semua pihak yang terlibat dalam proses pemungutan retribusi pendakian

di basecamp pendakian Gunung Merbabu, yaitu penjaga pos retribusi,

pemilik basecamp pendakian, dan petugas SAR.

b. Data

Semua dokumen yang digunakan dalam pemungutan retribusi, antara lain

karcis, buku pendaftaran, buku kas, dan buku catatan pertemuan bulanan.

c. Prosedur

Proses yang harus dilakukan oleh para pendaki sebelum melakukan

pendakian di Gunung Merbabu melalui basecamp pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas dan basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur

Selo.

Sementara dua unsur sistem informasi akuntansi yang belum ada adalah

software dan teknologi informasi.

a. Software

Sebuah aplikasi yang digunakan untuk mencatat data pendakian. Program

ini dapat berupa program akuntansi seperti MYOP.

b. Teknologi informasi

Teknologi yang digunakan untuk proses mencatat data pendakian melalui

sebuah program atau aplikasi. Teknologi ini dapat berupa komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

67

3. Analisis Kesesuaian antara Pengendalian Internal pada Sistem

Pemungutan Retribusi Pendakian di Basecamp Pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo dengan 4 Unsur Pengendalian

Internal

1. Perbandingan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan

Retribusi Pendakian di basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur

Wekas

a. Perbandingan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan

Retribusi Pendakian di basecamp Pendakian Gunung Merbabu

Jalur Wekas dengan 4 Unsur Pengendalian Internal

Adanya pengendalian internal pada sistem pemungutan

retribusi pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur

Wekas sangatlah penting karena dapar mengurangi terjadinya

fraud dan error dalam proses pemungutan retribusi, sehingga kas

atau uang yang masuk dapat sesuai dengan apa yang benar-benar

terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan

pengendalian internal pada sistem sistem pemungutan retribusi

pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur wekas

dengan unsur pengendalian internal pada sistem yaitu struktur

organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang

secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang

sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung

jawabnya. Perbandingan pengendalian internal pada sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

68

pemungutan retribusi pendakian di basecamp pendakian Gunung

Merbabu jalur Wekas dengan unsur pengendalian internal

dijelaskan di Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3, dan Tabel 5.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

91

69

Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Struktur Organisasi yang Memisahkan

Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas

Teori Penjelasan

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

Keterangan

Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi

dan penyimpanan dari fungsi

pencatatan. Fungsi operasi antara lain

fungsi pemberi tiket, fungsi penjaga

parkir, fungsi SAR. Fungsi

penyimpanan adalah bendahara. Fungsi

pencatatan adalah fungsi akuntansi.

Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas dan

bagian pencatatan

Tidak

Sesuai

Petugas yang berada di

pos pemungutan

retribusi bertugas

menyimpan uang retri-

busi dan yang mencatat

jumlah pendaki.

Memperbesar terjadinya

tindakan kecurangan.

Adanya pemisahan tugas antara pemberi tiket dan

bagian pencatatan

Tidak

Sesuai

Bagian yang mencatat

dan memberikan tiket

adalah orang yang sama.

Memungkinkan

terjadinya kecurangan

oleh petugas

Suatu fungsi tidak boleh diberi

tanggung jawab untuk melaksanakan

semua tahap suatu transaksi

Adanya beberapa fungsi dalam proses pemungutan

retribusi Sesuai

Sudah dipisahkan

fungsi penyimpanan

pada di pos retribusi

dengan bendahara

(Sumber: Mulyadi, 2016:130)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

92

69

Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Sistem Otorisasi dan Prosedur

Pencatatan

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Otorisasi adalah pemberian wewenang

dari manajer kepada bawahannya untuk

melakukan aktivitas atau untuk

mengambil keputusan tertentu.

Otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk

tanda tangan atau paraf dalam dokumen

transaksi.

Adanya tanda tangan persetujuan dari ketua

pengurus jalur pendakian dalam mengadakan suatu

transaksi

Tidak

Sesuai

Semua kegiatan atas

dasar musyawarah,

sehingga tidak ada

pemberian tanda tangan

sebagai bukti otorisasi

kegiatan. Meningkatkan

terjadinya kecurangan

dalam melakukan

kegiatan atau transaksi

Prosedur pencatatan yang baik akan

menghasilkan informasi yang teliti dan

dapat dipercaya mengenai aset, utang,

pendapatan dan beban suatu organisasi

Adanya pencatatan yang dilakukan oleh bendahara

jalur pendakian

Tidak

sesuai

Jika terjadi perbedaan

jumlah kas, akan sulit

untuk ditelusuri.

(Sumber: Mulyadi, 2016:131)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

92

71

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat

Teori Penjelasan

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

Keterangan

Penggunaan formulir bernomor urut

tercetak yang pemakainya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang

berwenang. Formulir merupakan alat

untuk memberikan otorisasi

terlaksananya transaksi sehingga

pengendalian pemakaiannya dengan

menggunakan nomor urut cetak, akan

dapat menetapkan pertanggungjawaban

terlaksananya transaksi

Menggunakan Buku Pendaftaran yang mudah

digunakan Sesuai

Dokumen KP (Karcis Parkir), Dokumen KKT

(Karcis Karang Taruna), Dokumen KMK (Karcis

Masuk Kegiatan), dan Dokumen KMP (Karcis

Masuk Pengunjung) bernomor urut tercetak

Sesuai

Dokumen KP (Karcis Parkir), Dokumen KKT

(Karcis Karang Taruna), Dokumen KMK (Karcis

Masuk Kegiatan), dan Dokumen KMP (Karcis

Masuk Pengunjung) yang mudah digunakan

Sesuai

Pemeriksaan mendadak (surprised

audit). Pemeriksaan mendadak

dilakukan tanpa pemberitahuan lebih

dahulu kepada pihak yang akan

diperiksa, dengan jadwal yang tidak

teratur.

Adanya pemeriksaan mendadak dari pihak Perhutani Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

92

72

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat (lanjutan)

Teori Penjelasan

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

Keterangan

Setiap transaksi tidak boleh

dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi,

tanpa ada campur tangan dari orang atau

unit organisasi lain. Karena setiap

transaksi dilaksanakan dengan campur

tangan pihak lain, sehingga terjadi

internal check terhadap pelaksanaan

tugas setiap unit organisasi yang terkait,

maka setiap unit organisasi akan

melaksanakan praktik yang sehat dalam

pelaksanaan tugasnya.

Adanya beberapa fungsi dalam proses pemungutan

retribusi yaitu fungsi pencatatan, penyimpanan kas

dan otorisasi

Sesuai -

Perputaran jabatan (job rotation).

Perputaran jabatan yang diadakan secara

rutin akan dapat menjaga independensi

pejabat dalam melaksanakan tugasnya,

sehingga persekongkolan di antara

mereka dapat dihindari.

Adanya perputaran tugas setiap bertugas Sesuai -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

73

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Bacamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat (lanjutan)

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Keharusan pengambilan cuti bagi

karyawan yang berhak. Karyawan kunci

perusahaan diwajibkan mengambil cuti

yang menjadi haknya. Selama cuti,

jabatan karyawan yang bersangkutan

digantikan untuk sementara oleh pejabat

lain, sehingga seandainya terjadi

kecurangan dalam departemen yang

bersangkutan, diharapkan dapat

diungkap oleh pejabat yang

menggantikan untuk sementara tersebut.

Karyawan secara bergantian mengambil cuti sesuai

haknya Sesuai -

Secara periodik diadakan pencocokan

fisik aset dengan catatannya. Untuk

menjaga aset organisasi dan mengecek

ketelitian dan keandalan catatan

akuntansinya, secara periodik harus

diadakan pencocokan atau rekonsiliasi

antara set secara fisik dengan catatan

akuntansi atas aset tersebut.

Pengelola membandingkan antara kas dalam catatan

dan kas yang sebenarnya dimiliki Sesuai -

(Sumber: Mulyadi, 2016:132)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

73

Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Karyawan yang Mutunya Sesuai

dengan Tanggung Jawabnya

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Seleksi calon karyawan berdasarkan

persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya. Untuk memperoleh

karyawan yang mempunyai kecakapan

yang sesuai dengan tuntutan tanggung

jawab yang akan dipikulnya, manajemen

harus mengadakan analisis jabatan yang

ada dalam perusahaan dan menentukan

syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon

karyawan yang akan menduduki jabatan

yang memiliki kompetensi seperti yang

dituntut oleh jabatan yang akan

didudukinya.

Calon karyawan direkrut sesuai dengan persyaratan

sesuai dengan jabatan yang akan diduduki Sesuai -

Pengembangan pendidikan karyawan

selama menjadi karyawan perusahaan,

sesuai dengan tuntutan perkembangan

pekerjaannya.

Adanya pelatihan untuk menambah kemampuan

karyawan Sesuai -

(Sumber: Mulyadi, 2016:134)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

75

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.1, di basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas belum sepenuhnya

menerapkan unsur pengendalian internal yang pertama yaitu

Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab dan

Wewenang Secara Tegas. Basecamp pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas belum memisahkan fungsi-fungsi

operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi seperti yang

mencatat dan menyimpan uang adalah bendahara yang sama

sehingga memperbesar kemungkinan bendahara untuk

melakukan kecurangan. Seharusnya bagian pencatatan

berbeda dengan bagian yang menyimpan kas sehingga dapat

memperkecil terjadinya kecurangan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.2, di basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas belum menerapkan

unsur pengendalian internal yang kedua yaitu Sistem Otorisasi

dan Prosedur Pencatatan. Sistem otorisasi yang terjadi hanya

secara lisan. Pengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu

jalur Wekas melakukan pertemuan rutin setiab bulan

membahas mengenai yang terjadi selama sebulan dan

merencanakan kegiatan yang akan datang. Keputusan diambil

dengan kesepakatan bersama tanpa adanya tanda tangan dari

ketua Karang Taruna sebagai pihak yang memiliki wewenang

untuk memberikan otorisasi. Pencatatan yang ada hanyalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

76

pencatatan sederhana menggunakan buku agenda. Seharusnya

pengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas

membuat struktur untuk pemberian otorisasi atas terjadinya

suatu transaksi atau kegiatan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.3, di basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas sudah sepenuhnya

menerapkan unsur pengendalian internal yang ketiga Praktik

yang Sehat. Basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur

Wekas sudah menggunakan formulir yang bernomor urut

tercetak, adanya pemeriksaan mendadak , adanya keharusan

untuk mengambil cuti dan secara periodik melakukan

pencocokan fisik aset dengan pencatatannya.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.4, di basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas sudah sepenuhnya

menerapkan unsur pengendalian internal yang keempat yaitu

Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.

Semua karyawan adalah penduduk desa Wekas dan pengelola

selalu mengadakan pelatihan bagi para karyawannya terutama

pelatihan untuk melakukan SAR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

77

2. Perbandingan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan

Retribusi Pendakian di basecamp Pendakian Gunung Merbabu Jalur

Selo

Pengendalian internal pada sistem pemungutan retribusi

pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Selo

sangatlah penting karena dapar mengurangi terjadinya fraud dan error

dalam proses pemungutan retribusi, sehingga kas atau uang yang masuk

dapat sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi. Dalam penelitian ini,

peneliti membandingkan pengendalian internal pada sistem sistem

pemungutan retribusi pendakian di basecamp pendakian Gunung

Merbabu jalur Selo dengan unsur pengendalian internal pada sistem

yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan

wewenang secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan,

praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan

tanggung jawabnya. Perbandingan pengendalian internal pada sistem

pemungutan retribusi pendakian di basecamp pendakian Gunung

Merbabu jalur Selo dengan unsur pengendalian internal dijelaskan di

Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7, dan Tabel 5.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

78

Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Struktur Organisasi yang

Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi

dan penyimpanan dari fungsi

pencatatan. Fungsi operasi antara lain

fungsi pemberi tiket, fungsi penjaga

parkir, fungsi SAR. Fungsi

penyimpanan adalah bendahara. Fungsi

pencatatan adalah fungsi akuntansi.

Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas

dan bagian pencatatan

Tidak

Sesuai

Pemegang kas dan bagian

pencatatan dilakukan oleh

satu orang. Sehingga

pemegang kas dapat

melakukan kecurangan.

Adanya pemisahan tugas antara pemberi tiket

dan bagian pencatatan

Tidak

Sesuai

Bagian pencatatan dan

pemberi karcis dilakukan

oleh satu orang, sehingga

yang membagikan karcis

dapat melakukan kecu-

rangan.

Suatu fungsi tidak boleh diberi

tanggung jawab untuk melaksanakan

semua tahap suatu transaksi

Adanya beberapa fungsi dalam proses

pemungutan retribusi Sesuai

Dalam proses pemungu-

tan retribusi, sudah

terdapat beberapa fungsi

yaitu fungsi penerima uang

dan fungsi pemberi karcis.

Termasuk juga ada fungsi

parkir dan fungsi SAR.

(Sumber: Mulyadi, 2016:130)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

79

Tabel 5.6 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Sistem Otorisasi dan Prosedur

Pencatatan

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Otorisasi adalah pemberian wewenang

dari manajer kepada bawahannya untuk

melakukan aktivitas atau untuk

mengambil keputusan tertentu.

Otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk

tanda tangan atau paraf dalam dokumen

transaksi.

Adanya tanda tangan persetujuan dari ketua

pengurus jalur pendakian dalam mengadakan suatu

transaksi

Tidak

Sesuai

Semua kegiatan atas

dasar musyawarah,

sehingga tidak ada

pemberian tanda tangan

sebagai bukti otorisasi

kegiatan. Meningkatkan

terjadinya kecurangan

dalam melakukan

kegiatan atau transaksi

Prosedur pencatatan yang baik akan

menghasilkan informasi yang teliti dan

dapat dipercaya mengenai aset, utang,

pendapatan dan beban suatu organisasi

Adanya pencatatan yang dilakukan oleh bendahara

jalur pendakian

Tidak

sesuai

Jika terjadi perbedaan

jumlah kas, akan sulit

untuk ditelusuri.

(Sumber: Mulyadi, 2016:131)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

80

Tabel 5.7 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat

Teori Penjelasan

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

Keterangan

Penggunaan formulir bernomor urut

tercetak yang pemakainya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang

berwenang. Formulir merupakan alat

untuk memberikan otorisasi

terlaksananya transaksi sehingga

pengendalian pemakaiannya dengan

menggunakan nomor urut cetak, akan

dapat menetapkan pertanggungjawaban

terlaksananya transaksi

Menggunakan Buku Pendaftaran yang mudah

digunakan Sesuai -

Dokumen KP (Karcis Parkir), Dokumen KKT

(Karcis Karang Taruna), Dokumen KMK (Karcis

Masuk Kegiatan), dan Dokumen KMP (Karcis

Masuk Pengunjung) bernomor urut tercetak

Sesuai -

Dokumen KP (Karcis Parkir), Dokumen KKT

(Karcis Karang Taruna), Dokumen KMK (Karcis

Masuk Kegiatan), dan Dokumen KMP (Karcis

Masuk Pengunjung) yang mudah digunakan

Sesuai -

Pemeriksaan mendadak (surprised

audit). Pemeriksaan mendadak

dilakukan tanpa pemberitahuan lebih

dahulu kepada pihak yang akan

diperiksa, dengan jadwal yang tidak

teratur.

Adanya pemeriksaan mendadak dari pihak Perhutani Tidak

Sesuai

Perhutani mempunyai

kantor sendiri di dusun

Genting tepat sebelum

memasuki jalur penda-

kian Gunung Merbabu.

Dapat terjadi kecu-

rangan yang dilakukan

petugas perhutani

dengan petugas

pemungut retribusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

81

Tabel 5.7 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat (lanjutan)

Teori Penjelasan

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

Keterangan

Setiap transaksi tidak boleh

dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi,

tanpa ada campur tangan dari orang atau

unit organisasi lain. Karena setiap

transaksi dilaksanakan dengan campur

tangan pihak lain, sehingga terjadi

internal check terhadap pelaksanaan

tugas setiap unit organisasi yang terkait,

maka setiap unit organisasi akan

melaksanakan praktik yang sehat dalam

pelaksanaan tugasnya.

Adanya beberapa fungsi dalam proses pemungutan

retribusi yaitu fungsi pencatatan, penyimpanan kas

dan otorisasi

Sesuai -

Perputaran jabatan (job rotation).

Perputaran jabatan yang diadakan secara

rutin akan dapat menjaga independensi

pejabat dalam melaksanakan tugasnya,

sehingga persekongkolan di antara

mereka dapat dihindari.

Adanya perputaran tugas setiap bertugas Sesuai -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

82

Tabel 5.7 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Praktik yang Sehat (lanjutan)

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Keharusan pengambilan cuti bagi

karyawan yang berhak. Karyawan kunci

perusahaan diwajibkan mengambil cuti

yang menjadi haknya. Selama cuti,

jabatan karyawan yang bersangkutan

digantikan untuk sementara oleh

pejabat lain, sehingga seandainya

terjadi kecurangan dalam departemen

yang bersangkutan, diharapkan dapat

diungkap oleh pejabat yang

menggantikan untuk sementara

tersebut.

Karyawan secara bergantian mengambil cuti sesuai

haknya

Tidak

Sesuai

Karyawan bisa seenak-

nya tidak melakukan

pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

Karena belum adanya

aturan yang jelas

mengenai cuti karyawan

Secara periodik diadakan pencocokan

fisik aset dengan catatannya. Untuk

menjaga aset organisasi dan mengecek

ketelitian dan keandalan catatan

akuntansinya, secara periodik harus

diadakan pencocokan atau rekonsiliasi

antara set secara fisik dengan catatan

akuntansi atas aset tersebut.

Pengelola membandingkan antara kas dalam

catatan dan kas yang sebenarnya dimiliki Sesuai -

(Sumber: Mulyadi, 2016:132)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

83

Tabel 5.8 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo Berdasarkan Pengendalian Internal pada Unsur Karyawan yang Mutunya Sesuai

dengan Tanggung Jawabnya

Teori Penjelasan

Sesuai /

Tidak

Sesuai

Keterangan

Seleksi calon karyawan berdasarkan

persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya. Untuk memperoleh

karyawan yang mempunyai kecakapan

yang sesuai dengan tuntutan tanggung

jawab yang akan dipikulnya,

manajemen harus mengadakan analisis

jabatan yang ada dalam perusahaan dan

menentukan syarat-syarat yang

dipenuhi oleh calon karyawan yang

akan menduduki jabatan yang memiliki

kompetensi seperti yang dituntut oleh

jabatan yang akan didudukinya.

Calon karyawan direkrut sesuai dengan persyaratan

sesuai dengan jabatan yang akan diduduki Sesuai -

Pengembangan pendidikan karyawan

selama menjadi karyawan perusahaan,

sesuai dengan tuntutan perkembangan

pekerjaannya.

Adanya pelatihan untuk menambah kemampuan

karyawan Sesuai -

(Sumber: Mulyadi, 2016:134)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

84

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.5, di basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo belum sepenuhnya menerapkan unsur

pengendalian internal yang pertama yaitu Struktur Organisasi yang

Memisahkan Tanggung Jawab dan Wewenang Secara Tegas.

Basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas belum

memisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi seperti yang mencatat dan menyimpan uang adalah

bendahara yang sama sehingga memperbesar kemungkinan bendahara

untuk melakukan kecurangan. Seharusnya bagian pencatatan berbeda

dengan bagian yang menyimpan kas sehingga dapat memperkecil

terjadinya kecurangan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.6, di basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo belum menerapkan unsur pengendalian

internal yang kedua yaitu Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.

Sistem otorisasi yang terjadi hanya secara lisan. Pengelola basecamp

pendakian Gunung Merbabu jalur Selo melakukan pertemuan rutin

setiab bulan membahas mengenai yang terjadi selama sebulan dan

merencanakan kegiatan yang akan datang. Keputusan diambil dengan

kesepakatan bersama tanpa adanya tanda tangan dari ketua Karang

Taruna sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk memberikan

otorisasi. Pencatatan yang ada hanyalah pencatatan sederhana

menggunakan buku agenda. Seharusnya pengelola basecamp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

85

pendakian Gunung Merbabu jalur Selo membuat struktur untuk

pemberian otorisasi atas terjadinya suatu transaksi atau kegiatan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.7, di basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo belum sepenuhnya menerapkan unsur

pengendalian internal yang ketiga Praktik yang Sehat. Basecamp

pendakian Gunung Merbabu jalur Selo sudah menggunakan formulir

yang bernomor urut tercetak, secara periodik melakukan pencocokan

fisik aset dengan pencatatannya dan secara periodik diadakan

pencocokan fisik aset dengan catatannya . Basecamp pendakian

Gunung Merbabu jalur Selo belum menerapkan pemeriksaan dadakan

sehingga memungkinkan karyawan untuk melakukan kecurangan dan

belum ada aturan mengenai libur atau cuti bagi karyawan. Seharusnya

ada pihak yang melakukan pemeriksaan secara mendadak agar tidak

terjadi kecurangan dan adanya aturan mengenai waktu libur atau cuti

bagi karyawan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.8, di basecamp Pendakian

Gunung Merbabu Jalur Selo sudah sepenuhnya menerapkan unsur

pengendalian internal yang keempat yaitu Karyawan yang Mutunya

Sesuai dengan Tanggung Jawabnya. Semua karyawan adalah penduduk

desa Selo dan pengelola selalu mengadakan pelatihan bagi para

karyawannya terutama pelatihan untuk melakukan SAR.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai pengendalian

internal pada sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian Gunung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

86

Merbabu, dapat disimpulkan bahwa belum semua unsur pengendalian internal

diterapkan di basecamp pendakian Gunung Merbabu. Hanya satu unsur

pengendalian internal yang sudah sepenuhnya diterapkan yaitu unsur karyawan

yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Ada dua unsur pengendalian

internal yang belum sepenuhnya ada pada sistem pemungutan retribusi di

basecamp pendakian Gunung Merbabu yaitu struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas dan praktik yang

sehat. Ada satu unsur yang sama sekali belum ada yaitu otorisasi dan prosedur

pencatatan.

B. Mekanisme Penentuan Tarif Retribusi Pendakian di Basecamp Pendakian

Gunung Merbabu

Komponen-komponen penyusun tarif retribusi pendakian di Gunung

Merbabu ada dua komponen yaitu tarif resmi yang ditetapkan oleh pemerintah

dan tarif yang ditetapkan oleh daerah. Alokasi penggunaan dana retribusi tidak

mempengaruhi penentuan tarif.

Tarif resmi yang telah ditetapkan pemerintah tertuang dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian

Kehutanan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2014, jenis dan tarif retribusi pendakian diatur dalam aturan mengenai

pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam. Ada dua karcis yang ditetapkan oleh

pemerintah sehubungan dengan tarif teribusi pendakian yaitu Karcis Masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

87

Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu dan Karcis Masuk Kegiatan

Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman

Nasional Gunung Merbabu. Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional

Gunung Merbabu dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2014 pada halaman 24, disebutkan untuk karcis masuk

Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pariwisata Alam (KPA) dan Taman

Buru (TB) untuk karcis pengunjung umum rayon III wisatawan Nusantara

sebesar Rp 5.000,00 per orang per hari. Sementara Karcis Masuk Kegiatan

Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman

Nasional Gunung Merbabu dijelaskan dalam Peraturan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 pada halaman 30, disebutkan untuk

karcis masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung

(Hiking-Climbing) sebesar Rp 5.000,00 per orang per paket per kegiatan.

Pemerintah telah bekerja sama dengan Jasa Marga untuk menjamin asuransi

bagi para pendaki. Premi yang harus dibayarkan oleh pendaki sebesar Rp

500,00. Asuransi ini tidak memiliki karcis, hanya akan dicap di salah satu

karcis yang diberikan.

Selain tarif resmi yang ditetapkan oleh pemerintah ada juga tarif yang

ditetapkan daerah. Tarif yang ditetapkan oleh daerah yang dimaksud bukan dari

pemerintah kabupaten, melainkan dari desa atau dusun tempat jalur pendakian

Gunung Merbabu berada. Dalam konteks ini berarti ketetapan yang ditetapkan

oleh pengelola Dusun Kedakan sebagai lokasi pendakian jalur Wekas dan

Dusun Genting sebagai lokasi pendakian jalur Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

88

Pengelola jalur pendakian Wekas, dalam menentukan jumlah tarif yang

masuk ke desa (Karcis Karang Taruna) melakukan musyawarah baik dengan

perangkat dusun, perangkat desa maupun dengan pengelola basecamp

pendakian Gunung Merbabu yang berada di tempat lain. Tujuan dilakukan

musyawarah dengan pengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur

yang lain adalah agar tarif untuk Karcis Karang Taruna antara basecamp yang

satu dengan basecamp yang lainnya sama. Jalur pendakian Wekas yang terletak

di dusun Kedakan menetapkan tarif untuk Karcis Karang Taruna sebesar Rp

5.000,00. Pertimbangan penetapan tarif sebesar Rp 5.000,00 karena tidak

terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Angka tersebut tidak akan memberatkan

pendaki karena uang dari Karcis Karang Taruna tersebut akan masuk ke kas

desa dan digunakan untuk membangun desa. Jadi jika ingin melakukan

pendakian ke Gunung Merbabu melalui jalur Wekas, setiap orang harus

membayar retribusi Rp 16.000,00 yang terdiri dari uang Karcis Masuk

Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu sebesar Rp 5.000,00, Karcis

Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-

Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu sebesar Rp 5.000,00, Karcis

Karang Taruna sebesar Rp 5.000,00, dan asuransi sebesar Rp 500,00. Uang

sebesar Rp 500,00 yang berasal dari sisa uang retribusi yang dibayarkan akan

masuk ke kas pengelola retribusi pendakian, karena untuk mencari uang receh

susah. Uang tersebut kemudian akan digunakan untuk kegiatan operasional

pengelola retribusi pendakian seperti digunakan untuk melakukan evakuasi

pendaki yang mengalami kecelakaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

89

Pengelola jalur pendakian Selo, dalam menentukan jumlah tarif yang

masuk ke desa (Karcis Karang Taruna) melakukan musyawarah baik dengan

perangkat dusun, perangkar desa maupun dengan pengelola basecamp

pendakian Gunung Merbabu yang berada di tempat lain. Tujuan dilakukan

musyawarah dengan pengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur

yang lain adalah agar tarif untuk Karcis Karang Taruna antara basecamp yang

satu dengan basecamp yang lainnya sama. Jalur pendakian Selo menetapkan

tarif Karcis Karang Taruna sebesar Rp 4.500,00. Penetapan nominal tersebut

telah mempertimbangkan kemampuan pendaki dalam membayar semua karcis

yang ada dan mempertimbangkan desa yang dilewati oleh para pendaki untuk

menuju basecamp pendakian jalur Selo. Jadi jika ingin melakukan pendakian

ke Gunung Merbabu melalui jalur Wekas, setiap orang harus membayar

retribusi Rp 15.000,00 yang terdiri dari uang Karcis Masuk Pengunjung Taman

Nasional Gunung Merbabu sebesar Rp 5.000,00, Karcis Masuk Kegiatan

Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki Gunung (Hiking-Climbing) Taman

Nasional Gunung Merbabu sebesar Rp 5.000,00, Karcis Karang Taruna sebesar

Rp 4.500,00, dan asuransi sebesar Rp 500,00.

Untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu, para pandaki harus

membayar retribusi sebesar Rp 16.000,00 untuk pendakian Gunung Merbabu

jalur Wekas dan Rp 15.000,00 untuk pendakian Gunung Merbabu jalur Selo

untuk satu kali pendakian. Setelah membayar retribusi terssebut para pendaki

akan mendapatkan Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung

Merbabu, Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (tracking), Mendaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

90

Gunung (Hiking-Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu, Karcis Karang

Taruna, dan Asuransi. Pertimbangan dalam menentukan jumlah tarif tersebut

antara lain adanya aturan dari pemerintah mengenai tarif penerimaan negara

bukan pajak yang berlaku di Kementrian Kehutanan, kemampuan pendaki

untuk membayar retribusi, dan keterlibatan desa atau dusun dalam proses

kegiatan pendakian. Dengan demikian dapat dilihat tidak ada unsur mengenai

biaya lingkungan dalam penentuan tarif retribusi di jalur pendakian Gunung

Merbabu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

91

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, basecamp pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo memiliki tiga dari lima komponen sistem

informasi akuntansi. Tiga komponen yang sudah ada adalah orang, prosedur,

dan data. Dua komponen yang belum ada adalah software dan insfrastruktur

teknologi informasi. Komponen software dan dan insfrastruktur teknologi

informasi belum ada karena pihak pengelola masih menggunakan pencatatan

secara manual, belum menggunkana komputer untuk mencatat transaksi yang

terjadi. Sistem retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas

dan Jalur Selo belum sepenuhnya sesuai dengan 4 unsur pengendalian internal.

Basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas sudah menerapkan 2 unsur

yaitu unsur Praktik yang Sehat dan Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan

Tanggung Jawabnya, sedangkan dua pengendalian internal yaitu Struktur

Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab dan Wewenang Secara Tegas

dan Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan belum sepehuhnya dilaksanakan.

Basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo hanya satu unsur

pengendalian internal sudah sepenuhnya dilakukan yaitu Karyawan yang

Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya, sedangkan tiga unsur

pengendalian internal yaitu Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

92

Jawab dan Wewenang Secara Tegas, Praktik yang Sehat, dan Sistem Otorisasi

dan Prosedur Pencatatan belum sepehuhnya dilaksanakan.

Mekanisme penentuan tarif retribusi adalah dengan mengacu pada

Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian Kehutanan dan

juga pihak pengelola melakukan musyawarah untuk menentukan tarif untuk

karcis Karang Taruna

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian sudah melakukan semaksimal mungkin,

namun penelitian ini masih belum sempurna dan memiliki keterbatasan, antara

lain:

1. Peneliti melakukan wawancara dalam mendapatkan sebagian data

sehingga ada kemungkinan narasumber yang memberikan informasi

bersifat subjektif.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di dua dari empat jalur pendakian Gunung

Merbabu yang resmi yaitu basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur

Wekas dan basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo , oleh sebab

itu hasil temuan dalam penelitian ini belum mengungkap secara

menyeluruh tentang sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian

Gunung Merbabu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

93

C. Saran

1. Mempertimbangkan menerapkan pengendalian internal yang ada pada

sistem pemungutan retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur

Wekas dan jalur Selo sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal.

2. Melakukan pengalokasian dana untuk setiap kegiatan.

3. Membuat stempel untuk Karang Taruna masing-masing jalur pendakian

yang digunakan untuk otorisasi oleh pengelola retribusi.

4. Pembulatan lebih baik diformalkan ke dalam bentuk karcis. Pembulatan

dilakukan dengan mencantumkan sisa uang retribusi ke dalam karcis yang

diberikan kepada pendaki.

5. Memperbaiki pencatatan keuangan di basecamp pendakian Gunung

Merbabu Jalur Wekas dan Jalur Selo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

94

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan & Pengungkapannya. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Okezone News. Kebakaran Gunung Merbabu Lahap 60 Hektar Kawasan Hutan.

http://news.okezone.com/read/2015/09/29/512/1222828/kebakaran-

gunung-merbabu-lahap-60-hektar-kawasan-hutan. Diakses pada 28 Januari

2016

Brahmantyo. Sebelum Jatuh ke Kawah, Eri Selfie di Puncak Merapi.

http://news.okezone.com/read/2015/05/17/340/1150991/sebelum-jatuh-ke-

kawah-eri-selfie-di-puncak-merapi. Diakses pada 28 Januari 2016

K. Yin, Robert. 2011. Qualitative Research from Start to Finish. The Guilford

Press. New York

Metrotvnews. Kunjungan Wisatawan ke DIY diklaim Lampaui Target.

http://jateng.metrotvnews.com/read/2016/01/11/210319/kunjungan-

wisatawan-ke-diy-diklaim-lampaui-target. Diakses pada 3 Juni 2016

Pomfret, Gill. 2006. Mountaineering adventure tourist: a conceptual framework fo

research. Science Direct. Sheffield

Presiden Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta

_______________________ . 2004. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah. Jakarta

_______________________ . 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta

_______________________ . 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Jakarta

_______________________ . 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian Kehutanan. Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

95

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information

System, 13th Edition. Pearson Education, New Jersey.

Spillane, James J, Sj. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

96

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

99

Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan (Tracking), Mendaki Gunung (Hiking-

Climbing) Taman Nasional Gunung Merbabu

Karcim Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

100

Karcis Karang Taruna Jalur Wekas

Karcis Karang Taruna Jalur Selo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

101

Cap Asuransi

Buku Pendaftaran Jalur Wekas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

102

Buku Pendaftaran Jalur Selo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

103

Wawancara dengan pengelola Basecamp Selo

Vendy : Selamat siang pak

Pak Rohmat : Selamat siang mas

Vendy :jadi kemaren sudah ke sini tapi cuman ke tempat pak Tiyoso. Kalau

mau lebih lengkapnya disuruh ketemu bapak.

Pak Rohmat :owh iya. Ini aja jam 10 ada yang minta evakuasi jadi saya naik dulu

mas.

Vendy :gini pak, saya kan membuat skripsi yang judulnya (SDFGHJK).

Kan beda antara sini sama selo. Selo lebih mahal. Hal itu kok bisa

terjadi kenapa. Trus di selo kalau peserta lebih dari 15 orang akan

diberi potongan. Trus di sini kan tarifnya 5000 pak. Nah itu gimana

cara menentukan 5000nya pak?

Pak Rohmat :jadi gini mas, sebelum masuk taman nasional, empat jalur yang

resmi memang tarifnya 5000 semua. Tapi setelah masuk taman

nasonal dan ada tiket dari taman nasional terus terang kmi sebagai

pengelola merasa keberatan. Nominalnya menjadi 15.500. kami

merasa keberatan toh tiket taman nasional itu bersih. Tidak ada

potongan-potonganya untuk operasional. Misalnya ada kejadian

seperti ini kan ada operasionalnya. Sementara uang sini yang 5000

itu ada operasionalnya, misalnya untuk evakuasi seperti tadi. Kami

harus nambah biaya mas. Terus perbedaanya dengan sini kalo

dengan yang sebenarnya keberatan mas. Kami memikir tidak semua

pendaki punya uang yang lebih mas. Sebenarnya yang untuk taman

nasional itu harus dijual mas, tapi kami keberatan. Wong saya pernah

dipanggil pihak taman nasional kok harganya beda? Trus saya jawab

aja orang di lapangan sama yang di kantor beda.kalau yang di kantor

kan apa-apa ada. Kalau yang di lapangan kan yang tau kejadiannya

mas. Kalau ada masalah ya kami yang menyelesaikan. Jadi kami tau

kondisi para pendaki. trus inisiatif sini mas, kami memutuskan kalau

yang naik sini turun selo ya harus bayar 16.000 mas. Itu karna kalau

misalkan yang 5000 dipotong 500 untuk asuransi. Jadi yang 5000

sini itu utuh mas. Yang taman nasional jadi 10500. Itu 500 untuk

asuransi dari taman nasional dan 500 lagi untuk jaga-jaga kalau

terjadi sesuatu mas. Kalau selo 5000 itu terpotong 500 untuk taman

nasional. Orang-orang selo itu kaya semua mas, wong beli tiket itu

bisa diborong semua kok mas. Misal ada 100 bonggol itu langsung

dibayar. Kalau disini jual tiket sesuai dengan pendaki yang datang.

Trus kalau yang turun selo itu harus 1 tiket 1 orang mas, soalnya di

sana dicek mas. Pernah saya kasih diskon tapi saya malah dipanggil

taman nasional dikira korupsi mas.

Vendy :soalnya pas naik sama temen-temen ke merbabu lewat selo, ketemu

sama pendaki yang habis dari merapi malah bayarnya 16.000.

padahal cuman naik jam 11 malam, sunrise trus turun. Masak sehari

ya semahal itu lho pak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

104

Pak Rohmat :kalau dari taman nasional perhitungannya memang seharusnya per

hari. Tapi kami yang di lapangan punya kebijakan sendiri. Bukannya

kami promosi harganya murah mas, soalnya kami yang tau kondisi

pendaki mas. Pernah ada pendaki dari jakarta mas, pas turun mau

makan aja minta tukeran sama rokok. Kami yang di lapangan kan

kasian mas, sampe kami beri uang untuk pulang kok mas. Kalau

yang di kantor kan taunya ada pendaki ya harus bayar. Emang dulu

sepakate 5000 dipotong 500 untuk asuransi. Kalau untuk taman

nasional itu 10.500 itu bersih tidak ada potongan sama sekali.

Vendy :berarti itu langsung masuk ke taman nasional ya pak?

Pak Rohmat :iya mas, yang 10.500 itu langsung masuk ke taman nasional.

Sementara yang 5000 untuk dusun sini ya digunakan untuk lain-lain.

Vendy :kalau yang evakuasi juga orang sini ya pak?

Pak Rohmat :orang sini semua mas. Taman nasional taunya titip tiket trus ambil

uangnya aja kok mas. Gak ngasih uang operasional sama sekali.

Vendy :kalau yang 5000 untuk dusun tadi penggunaannya untuk apa saja ya

pak?

Pak Rohmat :itu penggunaannya untuk dusun sini. Emang mau masuk desa tapi

melihat kondisi jaganya mas, kalau udah jumat jaga 7 orang-orang

untuk jaga. Dulu dari desa minta berapa persen, tapi kami mau ada

perwakilan dari desa yang jaga 3 hari tapi sampai sekarang tidak ada

mas. Jadi sampai saat ini semua untuk dusun, untuk membangun

dusun. Termasuk pembuatan jalan di sini mas.

Vendy :kalau plang-plang itu pak?

Pak Rohmat :plang-plang itu dari taman nasional. Yang ijo-ijo itu to? Tapi itu

saya ngusulin lebih dari 5 tahun mas. Setiap ada rapat dengan taman

nasional saya selalu usul hal yang sama. Plang sama selter. Tapi

selter sampai sekarang tidak terealisasi. Akhirnya temen-temen

grabupal inisiatif membuat shelter. Soalnya kalau ada pendaki dari

jakarta pasti tanya fasilitas. Rencana tahun ini grabupal mau

membangun gardu pandang dan sudah disetujui sama taman

nasional.

Vendy :kalao gardu pandang pakai uang ini juga atau?

Pak Rohmat :pakai uang ini mas, kami sedikit demi dsedikit kita kumpulin. Kalau

misal sudah bisa ya kami mulai pembangunannya mas. Semoga

tahun ini bisa dimulai mas.

Vendy :saya kan udah lama gak naik lewat sini pak, trus pas kemaren naik

kaget soalnya jalannya sudah bagus, pas mendaki sudah ada plang-

plang.

Pak Rohmat :kalau plang-plang itu nunggu 5 tahun mas baru terealisasi. Terus

terang kalau ada kegiatan pendakian masal gak usah ijin ke taman

nasional mas, soalnya perijinannya ribet harus ini harus itu. Biasanya

kan cuman datang ke sini, ijin pihak sini trus kami minta data peserta

mas untuk data kami.

Vendy :kalau tim sar ada komisi tidak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

105

Pak Rohmat :itu dari grabupal mas. Tidak ada upah mas. Paling cuman kalau

selesai kami makan bersama. Kalao pas evakuasi ya temen-temen

tinggal berangkat, semua peralatan dan perlengkapan sudah

disediakan ya dari uang 5000 tadi mas. Semua cuman jadi relawan

mas. Kalau di sini mas, dana desa cuman buat desa aja mas, kan

seharusnya dana desa dibagikan ke dusun-dusun. Jadi kami nabung

dana sendiri dai pendaki ya mulai dari perbaikan jalan. Ya

anggepannya teman-teman pendaki yang berkontribusi.

Vendy : kalo weekend kan ada ayng jaga pak, kalao hari biasa itu gmna pak?

Pak Rohmat :pas hari biasa, pendaki ditarik retribusi di basecamp. Nanti kas

disetor ke bendaharanya.

Vendy :kalau parkir kan bayarnya di blakang pak, itu

pertanggungjawabannya gmna pak?

Pak Rohmat :parkir ada bendaharanya sendiri mas. Siapapun yang mengambil

uang parkir nanti dimasukkan ke bendahara.

Vendy :jadi semua kembali lagi ke pengelola ya pak.

Pak Rohmat :iya mas semua kembali ke pengelola. Ya paling kami memberikan

uang sedikit mas, anggepannya uang listrik. Bendahara parkir

ssendiri mas, bendahara mck juga sendiri. Kalau di sini kan tiap 35

hari ada pertemuan karang taruna. Nanti di situ laporan-laporan

keuangan, program-program nanti diutarakan di situ. Kalau pas rame

mas, nanti ada yang jaga di parkiran, di pos dan ada yang evakuasi.

Saya melihat temen-temen itu rasa kepeduliannya tinggi mas. Kalau

misal ada kepentingan harus ijin, kalau tidak ada keterangan nanti

kena denda mas.

Vendy : ada 3 pemasukan pak, penggunaan spesifik itu untuk apa mas?

Pak Rohmat :kalo retribusi untuk pembangunan mas. Tapi kalo retribusi cukup

ya pakai retribusi. Kalau tidak cukup ditambahkan dengan dana yang

lain dari uang parkir atau mck.

Vendy :knp yang ngurus karang taruna pak, bukan perangkat dusun?

Pak Rohmat : kami merasa kalau karang taruna itu lebih konsisten, soale

perangkat dusun ini kepeduliannya ke jalur pendakian ini kurang

mas. Di sini kalau ada acara apa-apa pasti yang ngurus karang taruna

mas. Perangkat dusun itu anggepannya nomor dua.

Vendy :kalau ada pendaki, di sini ada standar2?

Pak Rohmat :kalau di sini bebas mas, paling himbauan aja berhubungan cuaca

mas. Kalau jumlah pendaki atau logistik itu terserah pendakinya

mas. Cuman kalo sekarang belum boleh lintas jalur mas, cuacanya

sedang tidak baik. Kalau 4 jalur itu mas saling kerja sama dalam

evakuasi mas. Di sini kalau jaga itu mas ada 7 kelompok yang siap

bergantian mas.

Vendy :kalau jumlah pendaki pas weekend itu banyak gak pak?

Pak Rohmat :kalau musim hujan paling seminggu 200-250. Kalau musim

kemarau bisa sampai 1000 orang. Kalau dulu kan cuman malam

minggu orng mendakinya, tapi kalau sekarang malah jadi setiap hari

mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

106

Vendy :kalau jalur pendakian ini sudah ada sejak kapan ya pak?

Pak Rohmat :udah lama banget mas. Ssejak sya masih kecil sudah ada mas.

Cuman dulu blm ada namanya. Pas pertama kali ada organisasi

pemuda namanya persada trus berubah menjadi grabupal mas. Ya

udah ada 23 tahun mas. Sebelum taman nasional ya ini sudah jadi

jalur pendakian mas. Pas taman nasional masuk kami ya ribut kok

mas, dari yang awalnya 5000 jadi 15000.

Vendy :kalau jumlah pendaki gitu ada per bulan atau tahunan pak?

Pak Rohmat :kalau per tahun pasti diatas 5000 mas, apalagi kalau pas event-event

itu. Kalau di sini, uang rokok aja ada bendaharanya sendiri mas. Biar

jelas pengeluarannya.

Vendy :kalau bendahara parkir ini ada 2 buku maksudnya gmna pak?

Pak Rohmat :itu buat mempermudah aja mas. Jadi setiap bendahara ada

catatannya mas, jadi nanti dicocokkan. Kalau ada beda kan bisa

ditanyai mas.

Vendy :kalau untuk pencatatanya gmna pak?

Pak Rohmat :pencacatannya setiap hari senin. Saya kumpulkan semua bendahara

dan petugas trus dibicarakan satu-satu. Kita punya tanggungan

berapa, kita bayarkan. Sisanya kita simpan. Sya membuat rekening

untuk menyimpan uang untuk dusun. Setiap minggu pasti kumpul

mas. Nanti pas pertemuan bulanan dibahas lagi semua mas.

Penggunaan uang, untuk ke depannya gimana dan lain-lain semua

dibicarakan segitu.

Vendy :sudah dulu pak. Sudah cukup untuk data yang dicari

Pak Rohmat :iy mas.. saya doakan biar cepet selesai kripsinya mas. Biar cepet

dapat kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

107

Wawancara dengan pengelola Basecamp Selo

Vendy :jadi langsung saja pak, jadi 15000 itu terdiri dari apa saja ya pak?

Pak Parman :tiket TN itu tracking sama pengunjung masing-masing 5000 jadi

10.000. yang 5000 ini 500 untuk asuransi. Yang 4500 untuk desa,

kampung, karang taruna. Yang 4500 itu digunakan untuk 5 macam

yaitu kebersihan, pembenahan jalur, kampung bawah,

evakuasi,lainnya untuk perbaikan jalan kampung sini. Karena tidak

ada dana yang masuk. Ini aja 5 tahun mas. Terus aspal ini sekitar 120

juta mas. Warga sini ya iuran mas. Kalau yang punya mobil iurannya

lebih besar. Bisa sampai 2 juta. Kalau masalah dana parkir itu 5000

untuk tuan rumah 2000, yang jaga 2000. Uang kas 1000. Setiap

tanggal 2 ada pertmuan rutin membahas uang yang masuk berapa,

ada berapa yang sakit. Asuransi kalau sakit kecil ya pakai uang dari

kampung. Yang asuransi taman nasional kalao sampai masuk rumah

sakit mas.

Vendy :kalau di sini yang menyediakan tempat retribusi cuman bapak atau

ada tempat lain pak?

Pak Parman :tempat sini sama tempatnya pak bari. Trus sekarang banyak

basecamp tapi bayar tiketnya ya di sini kalau tidak di tempat pak

bari.

Vendy :kalau yang mengurus siapa pak?

Pak Parman :yang ngurus sini karang taruna. Ketuanya ya anak saya gito itu.

Vendy :berarti ada pembagian pak.

Pak Parman :gini mas. Setiap gepok diberi uang 25000. Jadi 1 karcis ya harganya

250 mas. Jadi 15 itu 10000 untuk pemerintah, 45000 karang taruna,

500 asuransi.

Vendy :kalau uang parkir kan diambilnya di rumah-rumah pak, itu

ngumpulkannya kapan ya pak?

Pak Parman :itu setiap minggu. Selalu dikumpulkan mas,setiap tanggal 2 pas ada

kumpul dengan karang taruna. Jadi uang apapun dikumpulkan, kalao

sisa ya dikembangkan dulu. Kalo seminggu ada 2 atau 3 kali

evakuasi ya uang habis mas. Kalau sampai masuk rumah sakit ya

sudah ditanggung pemerintah mas. Kalau cuman hipotermia, lemes,

itu masih tanggungan karang taruna sini mas.

Vendy :kalau pembuatan jalur itu pak? Yang buat siapa pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

108

Pak Parman :karang taruna mas. Ya uangnya dari uang 4500 yang masuk karang

taruna mas. Trus ada lagi nurunin sampah dari atas dan itu uang dari

karang taruna mas. Gak ada dari pemerintah.

Vendy :dulu kan sampah deket sama gapura pak, tapi sekarang udah ada

larangan tapi malah membuang di atsnya.

Pak Parman :itu kemaren dibersihkan sampai 6 truk mas. Rencana karang taruna

ya langsung bertindak mas.

Vendy :jadi taman nasional itu cuman titip tiket trus ngambil gitu pak?

Pak Parman :iya mas.

Vendy :kalo plang-pang itu pak?

Pak Parman :itu dari taman nasional mas. Mintanya dari 2014 tapi baru ada

sekarang mas. Trus sekarang minta untuk tong sampah mas. Biar

lebih tertata.

Vendy :pendakian di sini itu ada pengaruh untuk masyarakat gak pak?

Pak Parman :gak ada pengaruhnya mas. Karena ini satu kampung jadi udah

disamakan mas. Kalo banyak pendatang kami malah suka. Soalnya

malah rame mas. Kalo pendatang mengeluh malah senang mas,bisa

jadi masukan untuk basecamp mas.

Vendy :jumlah pendaki setiap minggu brp ya pak?

Pak Parman :ya 200-300 mas. Kalau rata-rata ya 200an mas. Itu termasuk hari

sabtu minggu mas. Kalau 17an itu lebih dari 1000 mas.

Vendy : bedanya jauh ya pak.

Pak Parman :jauh mas. Kemaren imlek aja ada 1000 lebih pendaki kok mas.

Vendy :lumayan 1000 pak..

Pak Parman :kalau rame di sini dibagi tugasnya mas, ada yang parkir, trus

tiketnya dipindah ke bawah mas.trus karang taruna ada yang siap di

atas. Untuk mengontrol pendaki mas. Kalo ada apa-apa jadi bisa

gerak cepat mas.

Vendy :kalo evakuasi itu pak, ada dikasih uang gak pak?

Pak Parman :gak ada mas, paling kami menyediakan logistik, minuman,

perlengkapan. Soalnya evakuasi bisa dimana aja mas. Trus kalo

evakuasi ditanyakan korban ada logistik tidak, kalo gak ada ya

dibawakan dari bawah mas. Kalo belanja untuk evakuasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN … fileiv MOTO DAN PERSEMBAHAN “Do whatever you can do accordiing to God” “Kita harus menjalani dan yakin dengan apa yang kita pilih”

109

pengeluaran-pengeluaran ada catatannya mas. Dibahas pas tanggal 2

mas. Dan sering tombok mas.

Vendy :pemerintah tidak memberi uang operasional pak?

Pak Parman :gak ada sama sekali mas. Semua dari dana desa mas. Di sini kalo

pas hari besar operasionalnya ya ambil dari uang desa mas.uang

jalan ini dari desa mas. Yang aspal ini, beton yang di bawah itu ya

dari dana desa mas. Warga dikenai biaya mas.

Vendy :kalau pendaki yang datang ke sini kan tidak semua bawa kendaraan

pak, kalau dari kantor polisi itu sampai sini dikenai biaya berapa ya

pak?

Pak Parman :per orang 10000. itu nanti masuknya pribadi mas. Dulu desa bawah

minta 1 tiket 1000 mas. Tapi pas kebakan kan gak ada pendaki mas.

Jadi pihak desa bawah minta sebulan 200.000. Jadi setahun

2.400.000.

Vendy :pihak yang memberikan asuransi darimana pak?

Pak Parman : Ya dari taman nasional mas. Yang menentukan pemerintah. Kalau

tidak salah jasa raharja. Awalnya mau nambah tiket mas, tapi karna

ribet jadi tinggal dicap aja mas.

Vendy :ada aturan gak pak kalau mau mendaki dari sini?

Pak Parman :ya kami hanya memberikan himbauan aja mas. Bagaimana baiknya

untuk pendakian. Kalau di sini minimal 3 orang mas. Jadi kalau ada

apa-apa bisa aman mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI