ANALISIS PULANG POKOK

69
ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB Keuangan Bisnis 1

description

ANALISIS PULANG POKOK. Keuangan Bisnis 1. ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB. Pengertian. Analisis pulang pokok (a nalisis impas atau break even analysis ) merupakan teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya , laba dan volume penjualan ( cost - profit - volume sales ). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANALISIS PULANG POKOK

Page 1: ANALISIS PULANG POKOK

ANALISIS PULANG POKOK

ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB

Keua

ngan

Bis

nis

1

Page 2: ANALISIS PULANG POKOK

• Analisis pulang pokok (analisis impas atau break even analysis) merupakan teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost - profit - volume sales)

Keua

ngan

Bis

nis

1Pengertian

Page 3: ANALISIS PULANG POKOK

• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian

• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu

• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian

• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntunganKe

uang

an B

isni

s 1

Manfaat

Page 4: ANALISIS PULANG POKOK

• Tujuan perusahaan maksimasi laba perusahaan

• Laba didapat dari selisih antara penghasilan (pendapatan) yang diperoleh (TR) dikurangi dengan total biaya (TC) yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Keua

ngan

Bis

nis

1Konsep Dasar

Page 5: ANALISIS PULANG POKOK

• Total Revenue (TR) merupakan total pendapatan yang diperoleh perusahaan semakin banyak (tinggi) barang (harga) yang dijual, maka semakin besar penghasilan yang diperolehnya

• Rumus: TR = P x Q

Keua

ngan

Bis

nis

1Konsep Total Revenue

Page 6: ANALISIS PULANG POKOK

• Total Cost merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

• Total Cost terdiri atas: 1. Fixed Cost biaya yang jumlahnya selalu tetap untuk seluruh jumlah barang yang dihasilkan2. Variable Cost biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume (jumlah) barang yang dihasilkan atau diproduksi

• Rumus: TC = FC + VCKeua

ngan

Bis

nis

1Konsep Total Cost

Page 7: ANALISIS PULANG POKOK

• Laba penghasilan (pendapatan) total (TR) lebih besar dari biaya total (TC) TR > TC

• Rugi penghasilan (pendapatan) total (TR) yang diperoleh lebih kecil dari biaya total (TC) TR < TC

• Pulang pokok penghasilan total (pendapatan) yang diperoleh besarnya sama dengan biaya total yang dikeluarkan maka perusahaan tidak mendapat keuntungan (laba) dan tidak menderita kerugian titik pulang pokok (Break Even Point) TR = TC

Keua

ngan

Bis

nis

1Konsep Laba, Rugi, BEP

Page 8: ANALISIS PULANG POKOK

1. Biaya di dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel

2. Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan/produksi, tetapi biaya variabel per unitnya tetap.

3. Biaya tetap secara total jumlahnya tetap (pada range produksi tertentu) meskipun terdapat perubahan volume penjualan/produksi. Hal ini berarti biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume penjualan/produksi.

Keua

ngan

Bis

nis

1Asumsi Analisis BEP

Page 9: ANALISIS PULANG POKOK

4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yang dianalisis. Tingkat harga pada umumnya akan stabil dalam jangka pendek

5. Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang

6. Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material (perubahan besar) dalam jangka pendek

Keua

ngan

Bis

nis

1Asumsi Analisis BEP

Page 10: ANALISIS PULANG POKOK

7. Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun persediaan akhir.

8. Efisiensi dan produktivitas per karyawan tidak berubah dalam jangka pendek.

Keua

ngan

Bis

nis

1Asumsi Analisis BEP

Page 11: ANALISIS PULANG POKOK

1. Adanya perubahan harga jual, maka:a. Jika harga jual naik, maka jumlah barang yang

diminta oleh konsumen akan menurun dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan turun BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih sedikit

b. Jika harga jual turun, maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akan naik berakibat perubahan jumlah penghasilan totalnya dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan naik BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih banyakKe

uang

an B

isni

s 1

Perubahan Analisis BEP

Page 12: ANALISIS PULANG POKOK

2. Adanya perubahan FC dan atau VCa. Jika biaya naik kita memerlukan barang yang lebih banyak untuk mencapai titik break even (BEP)b. Jika biaya turun kita memerlukan jumlah barang yang lebih sedikit untuk mencapai titik break even.

Batas penurunan jumlah produk yang direncanakan untuk dijual yang dianggap aman disebut margin of safety. Besarnya penurunan yang dimaksud adalah penurunan dari penjualan yang direncanakan sampai penjualan pada BEP.

Keua

ngan

Bis

nis

1Perubahan Analisis BEP

Page 13: ANALISIS PULANG POKOK

3. Adanya perubahan komposisi penjualan (sales mix)Analisis BEP merupakan analisis keuangan yang cukup lemah karena asumsinya hanya menjual satu macam produk hampir tidak mungkin terpenuhi apabila analisis BEP diberlakukan bagi perusahaan yang menjual barang lebih dari satu macam produk, maka komposisi atau perimbangan biaya dan produk yang dijual harus tetap.

Keua

ngan

Bis

nis

1Perubahan Analisis BEP

Page 14: ANALISIS PULANG POKOK

Misalnya perusahaan menjual 2 macam produk A dan B dengan perimbangan 2 banding 3 apabila perusahaan menambah penjualan produk A sebanyak 2 bagian, maka produk B juga harus ditambah sebanyak 3 bagian. Dengan demikian, maka komposisi penjualan produk A dan B akan tetap sama.

Keua

ngan

Bis

nis

1Perubahan Analisis BEP

Page 15: ANALISIS PULANG POKOK

1. Menentukan BEP dengan pendekatan matematis

2. Menentukan BEP dengan pendekatan grafis

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

Page 16: ANALISIS PULANG POKOK

• Rumus:

VC/S1FC

VC/P1FC

BEPRupiah

uVC

up

FC BEPUnit

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

Matematis

Page 17: ANALISIS PULANG POKOK

Contoh:Sebuah perusahaan sepeda angin, menjual produknya dengan harga Rp.400.000,-. Perusahaan tersebut memiliki biaya tetap tahunan sebesar Rp. 800.000.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 200.000,- per unit berapapun volume dijual. Untuk mencari titik impas (break even point) lihat analisis berikut: Dari data di atas maka, BEP dalam unit yaitu:Ke

uang

an B

isni

s 1

Pendekatan Menghitung BEPMatematis

Page 18: ANALISIS PULANG POKOK

uVC

up

FC BEPUnit

200.000400.0000800.000.00

BEPUnit

unit 4.000200.000

0800.000.00 BEPUnit

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

Matematis

Page 19: ANALISIS PULANG POKOK

VC/S1FC

VC/P1FC

BEPRupiah

400.000200.000

1

0800.000.00 BEPRupiah

0001.600.000.0,51

0800.000.00 BEPRupiah

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

Matematis

Page 20: ANALISIS PULANG POKOK

R,C (000.000)

800

1.600 2.000 2.400

0 4.000 (Q unit)

Jumlah Produksi Biaya Tetap

Biaya Variabel

Biaya Total

Total Pendapatan (TR)

BEP

Pendekatan Menghitung BEPGrafis

Page 21: ANALISIS PULANG POKOK

Penjualan XXXBiaya Variabel XXX –

Kontribusi Marjin XXX Transaksi operasionalBiaya tetap XXX –

Laba Kotor XXX Bunga XXX –

Laba sebelum pajak XXXPajak XXX –

Laba bersih stlh pajak XXX Transaksi finansialDividen preferen XXX –

Laba bagi pemegangsaham XXXKe

uang

an B

isni

s 1

Pendekatan Menghitung BEPBEP Operasional & Finansial

Page 22: ANALISIS PULANG POKOK

• EBIT (laba operasional) = 0• Rumus:

SVC

1

FC

CMR

FC

VC- P

FC BEPUnit

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 23: ANALISIS PULANG POKOK

Contoh• Produk A:

- Harga (P) sebesar Rp.25.000- VC per unit sebesar Rp.10.000- FC sebesar Rp.60.000.000

• Produk B:- Harga (P) sebesar Rp.25.000- VC per unit sebesar Rp.15.000- FC sebesar Rp.36.000.000

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 24: ANALISIS PULANG POKOK

uVC

up

FC BEPUnit

10.00025.00060.000.000

A BEPUnit

unit 4.00015.000

60.000.000A BEPUnit

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 25: ANALISIS PULANG POKOK

uVC

up

FC BEPUnit

15.00025.00036.000.000

B BEPUnit

unit 3.60010.000

36.000.000B BEPUnit

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 26: ANALISIS PULANG POKOK

Pembuktian

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Penjualan xxx.xxx.xxx

Biaya Variabel (xxx.xxx.xxx)

Kontribusi Marjin xxx.xxx.xxx

Biaya Tetap (xxx.xxx.xxx)

Laba Kotor 0

Page 27: ANALISIS PULANG POKOK

Pembuktian Produk A

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Penjualan 100.000.000

Biaya Variabel (40.000.000)

Kontribusi Marjin 60.000.000

Biaya Tetap (60.000.000)

Laba Kotor 0

Page 28: ANALISIS PULANG POKOK

Pembuktian Produk B

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Penjualan 90.000.000

Biaya Variabel (54.000.000)

Kontribusi Marjin 36.000.000

Biaya Tetap (36.000.000)

Laba Kotor 0

Page 29: ANALISIS PULANG POKOK

• Berdasarkan pada perhitungan sebelumnya, proyek manakah yang terpilih untuk didanai?

• Untuk memilih proyek yang akan didanai, jangan hanya dilihat dari BEP terendah

• Pertimbangan lainnya dalah jumlah atau volume penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 30: ANALISIS PULANG POKOK

• Untuk analisis lebih lanjut, di cari dulu berapa unit dari produk A dan produk B, ketika kedua produk tersebut mencapai laba yang sama.

• Rumus: Laba A = Laba B

(TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC])

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 31: ANALISIS PULANG POKOK

Laba A = Laba B (TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC])([25.000 Q] – [10.000 Q + 60.000.000]) = ([25.000 Q] – [15.000 Q +

36.000.000]) (25.000 Q – 10.000 Q – 60.000.000) = (25.000 Q – 15.000 Q –

36.000.000) 15.000 Q – 60.000.000 = 10.000 Q – 36.000.000 15.000 Q – 10.000 Q = 60.000.000 – 36.000.000 5.000 Q = 24.000.000 Q = 4.800 unit

Pendekatan Menghitung BEPBEP Operasional

Page 32: ANALISIS PULANG POKOK

Penjualan A B4.800 x 25.000 120.000.000 120.000.000Biaya variabel

VC A= 4.800 x 10.000 (48.000.000)VC B= 4.800 x 15.000 (72.000.000)

Marjin kontribusi 72.000.000 48.000.000Biaya tetap (60.000.000) (36.000.000)

Laba operasional 12.000.000 12.000.000

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 33: ANALISIS PULANG POKOK

Keua

ngan

Bis

nis

1

Page 34: ANALISIS PULANG POKOK

Kesimpulan• Jika penjualan > 4.800 unit, maka laba

operasional A > B• Jika penjualan < 4.800 unit, maka laba

operasional A < B

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Operasional

Page 35: ANALISIS PULANG POKOK

• BEP Finansial EPS = 0

t1Preferen Dividen

I EBITFIN

VC-PEBIT FC

BEPFin

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Page 36: ANALISIS PULANG POKOK

Perusahaan A• VC sebesar Rp.10.000• FC sebesar Rp.60.000.000• Harga produk (P) sebesar Rp.25.000• Bunga Rp.5.000.000• t sebesar 30%• Dividen preferen sebesar Rp.2.000.000• Jumlah saham yang beredar sebanyak 1.000

lembarKeua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Page 37: ANALISIS PULANG POKOK

Perusahaan B• VC sebesar Rp.15.000• FC sebesar Rp.36.000.000• Harga produk (P) sebesar Rp.25.000• Bunga Rp.5.000.000• t sebesar 30%• Dividen preferen sebesar Rp.3.000.000• Jumlah saham yang beredar sebanyak 1.000

lembarKeua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Page 38: ANALISIS PULANG POKOK

VC-PEBIT FC

BEP FINFin

524.410.000-25.000

8577.857.142, 60.000.000 BEPFin

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Perusahaan A

Page 39: ANALISIS PULANG POKOK

857,142.857.730,1

000.000.5

0

2.000.000

t1Preferen Dividen

I EBITFIN

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Perusahaan A

Page 40: ANALISIS PULANG POKOK

Keua

ngan

Bis

nis

1

Laba Kotor (EBITfin) xxx.xxx.xxxBiaya Bunga (xxx.xxx.xxx)

EBT xxx.xxx.xxxBiaya Pajak (30%) (xxx.xxx.xxx)

EAT xxx.xxx.xxxDividen Preferen (xxx.xxx.xxx)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham xxx.xxxEPS 0

Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial

Pembuktian:

Page 41: ANALISIS PULANG POKOK

Keua

ngan

Bis

nis

1

Laba Kotor (EBITfin) 7.857.142,857Biaya Bunga (5.000.000)

EBT 2.857.142,857Biaya Pajak (30%) (857.142,857)

EAT 2.000.000Dividen Preferen (2.000.000)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham 1.000EPS 0

Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial

Pembuktian: Perusahaan A

Page 42: ANALISIS PULANG POKOK

VC-PEBIT FC

BEP FINFin

529.415.000-25.000

2869.285.714, 36.000.000 BEPFin

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Perusahaan B

Page 43: ANALISIS PULANG POKOK

286,714.285.930,1

000.000.5

0

3.000.000

t1Preferen Dividen

I EBITFIN

Keua

ngan

Bis

nis

1Pendekatan Menghitung BEP

BEP Finansial

Perusahaan B

Page 44: ANALISIS PULANG POKOK

Keua

ngan

Bis

nis

1

Laba Kotor (EBITfin) 9.285.714,286Biaya Bunga (5.000.000)

EBT 4.285.714,286Biaya Pajak (30%) (1.285.714,286)

EAT 3.000.000Dividen Preferen (3.000.000)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham 1.000EPS 0

Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial

Pembuktian: Perusahaan B

Page 45: ANALISIS PULANG POKOK

• Asumsi yang ada analisis BEP satu macam produk saja.

• Apabila perusahaan menjual 2 macam produk atau lebih komposisi penjualannya (sales mix) rasio kontribusi marjinnya harus tetap.

• Rasio kontribusi marjin perimbangan antara kontribusi marjin dengan penjualan RUMUS: 1 - VC/S

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 46: ANALISIS PULANG POKOK

• Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang berbeda, maka perubahan sales mix kedua produk tersebut akan merubah BEP.

• Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang sama, maka perubahan sales mix tidak merubah BEP total kedua produk tersebut.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 47: ANALISIS PULANG POKOK

CONTOHPerusahaan “ABC” menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi produk A sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk B sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp. 30.000,- per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap produk A sebesar Rp. 20.000.000,- dan produk B sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut sebagai berikut:

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 48: ANALISIS PULANG POKOK

Perhitungan Laba Rugi Produk A dan BKeterangan Produk A Produk B Total

Penjualan: 100.000.000 150.000.000 250.000.000Biaya variabel 60.000.000 90.000.000 150.000.000Kontribusi marjin

40.000.000 60.000.000 100.000.000

Biaya tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000

Laba operasi 20.000.000 30.000.000 50.000.000

BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 49: ANALISIS PULANG POKOK

• Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1,5 yaitu perbandingan antara Rp. 100.000.000 : 150.000.000

• Perimbangan produknya (product mix) adalah A : B = 2 : 1, yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 50: ANALISIS PULANG POKOK

BEP total, yaitu BEP produk A dan B

Total PenjualanTotal VC

1

total tetap BiayaBEPTOTAL

)

0250.000.000150.000.00

(-1

50.000.000BEPTOTAL

0125.000.000,6-1

50.000.000BEPTOTAL Ke

uang

an B

isni

s 1

BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 51: ANALISIS PULANG POKOK

• BEP total tercapai pada total penjualan produk A dan B adalah sebesar Rp. 125.000.000.

• Pada keadaan BEP total ini tiap-tiap produk tidak harus dalam keadaan BEP.

• Kemungkinan pada saat tercapai BEP total suatu produk mengalami kerugian, sedangkan produk lain mengalami keuntungan.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 52: ANALISIS PULANG POKOK

• Penjualan produk A = 2 / 5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 50.000.000

• Penjualan produk A dalam unit = Rp. 50.000.000 : Rp. 10.000 = 5.000 unit

• Penjualan produk B = 3 / 5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 75.000.000

• Penjualan produk B dalam unit = Rp. 75.000.000 : Rp. 30.000 = 2.500 unit.

• keadaan BEP secara total, akan tercapai ketika komposisi produk A sebesar 5.000 unit dan produk B sebesar 2.500 unit tercapai

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk 2 Macam Produk

20.000.000 : 50.000.000

30.000.000 : 50.000.000

Page 53: ANALISIS PULANG POKOK

Keterangan Produk A (5.000 unit)

Produk B (2.500 unit)

Total

Penjualan: 50.000.000 75.000.000 125.000.000

Biaya variabel

30.000.000 45.000.000 75.000.000

Kontribusi marjin

20.000.000 30.000.000 50.000.000

Biaya tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000

Laba operasi 0 0 0

BEP Untuk 2 Macam Produk

Page 54: ANALISIS PULANG POKOK

• Analisis BEPsangat bermanfaat untuk merencanakan laba perusahaan.

• Mengetahui besarnya BEP menentukan berapa jumlah minimal produk yang harus dijual (budget sales) dan harga jualnya (sales price), apabila kita menginginkan laba tertentu.

• Mengetahui budget sales mengetahui besarnya margin of safety yang harus dipertahankan oleh perusahaan.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 55: ANALISIS PULANG POKOK

• Margin of Safety (MOS) merupakan persentase batas penurunan penjualan sampai dengan keadaan BEP.

• MOS juga merupakan batas risiko penurunan penjualan hingga perusahan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 56: ANALISIS PULANG POKOK

CONTOH:Pada tahun 2001 perusahaan “ABC” dalam operasinya mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000 per tahun. Biaya variabel per unit sebesar Rp. 2.000,-. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp. 6.000,- Dari informasi tersebut ditanyakan:

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 57: ANALISIS PULANG POKOK

a. Berapakah BEP dalam unit dan rupiah?b. Berapa penjualan yang harus dicapai bila

perusahaan menginginkan laba Rp. 2.000.000 pada Tahun 2002?

c. Berapa penjualan yang harus dicapai bila perusahaan menginginkan laba sebesar 20% dari penjualan pada Tahun 2003?

d. Berapa batas penurunan penjualan (margin of safety) perusahaan Tahun 2002 dan Tahun 2003?

e. Berapa penjualan yang dicapai perusahaan apabila perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya?

f. Gambarlah grafik untuk keadaan poin a dan e di atas!Ke

uang

an B

isni

s 1

BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 58: ANALISIS PULANG POKOK

a. BEP

unit 2.5002.0006.000

10.000.000VC - P

FC BEPUnit

15.000.000

6.0002.000

1

10.000.000

PVC

1

FC BEPRupiah

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 59: ANALISIS PULANG POKOK

b. Penjualan yang direncanakan (budget sales) bila ingin laba sebesar Rp. 2.000.000

3.0002.0006.0002.000.000 10.000.000

VC - PLaba FC

BEPUnit

18.000.000

6.0002.000

1

2.000.00010.000.000

PVC

1

Laba FC BEPRp

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 60: ANALISIS PULANG POKOK

c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20%

PVC

1

%Laba FC BEPRp

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

31

1

0,2X10.000.000

6.0002.000

1

0,2X10.000.000 BEPRp

Page 61: ANALISIS PULANG POKOK

c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20%

0,6667 X = 10.000.000 + 0,2 X 0,4667 X = 10.000.000 X = Rp. 21.427.041 atau = 3.571,17 unit (21.427.041 / 6.000)

31

1

0,2X10.000.000

6.0002.000

1

0,2X10.000.000

PVC

1

%Laba FC BEPRp

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Dimasukkan unsur laba

Page 62: ANALISIS PULANG POKOK

Jadi, agar perusahaan dapat mernperoleh laba sebesar 20%, maka harus memperoleh penjualan sebesar Rp. 21.427.041 atau 3.571 unit.Buktinya:Penjualan = Rp.21.427.041B. variabel : 3.571 , 1 7 x Rp 2.000 = Rp. 7.142.340 -Kontribusi marjin = Rp.14.284.701Biaya tetap = Rp.10.000.000 -Laba = Rp. 4.284.701Laba (%) = (4.284.70 1 : 21.427.041) x 100% = 20%.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 63: ANALISIS PULANG POKOK

d. Batas penurunan penjualan (margin of safety) Thn 2010 dan 2011?

x100andirencanak yang Penjualan

BEP Penjualanandirencanak yang PenjualanMOS

16,67%x100%18.000.000

15.000.00018.000.0002010 MOS

30%x10021.427.041

15.000.00021.427.0412011 MOS

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 64: ANALISIS PULANG POKOK

• Margin of safety Tahun 2010 sebesar 16,67% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2010 maksimal sebesar 16,67%.

• Apabila penurunan penjualan melebihi 16,67%, maka perusahaan akan menderita kerugian.

• Apabila penurunan penjualan kurang dari 16,67% perusahaan masih mendapat keuntungan.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 65: ANALISIS PULANG POKOK

• Margin of safety Tahun 2011 sebesar 30% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2011 maksimal sebesar 30%.

• Apabila penurunan penjualan melebihi 30%. maka perusahaan akan menderita kerugian.

• Apabila penurunan penjualan kurang dari 30%, maka perusahaan masih mendapat keuntungan.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 66: ANALISIS PULANG POKOK

e. Penjualan yang dicapai perusahaan sampai perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya? Apabila hasil penjualan perusahaan hanya

dapat menutup biaya tetap tunai saja, maka perusahaan sebaiknya ditutup saja. Keadaan ini disebut titik tutup pabrik (shut down point).

Pada keadaan tutup pabrik ini besarnya kontribusi marjin yang diperoleh hanya dapat untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai yang ditanggung.

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 67: ANALISIS PULANG POKOK

• Jika diasumsikan biaya tetap tunai sebesar 60% dari total biaya tetapnya yaitu sebesar 60% x Rp.10.000.000 = Rp.6.000.000, maka titik tutup pabriknya diformulasikan sebagai berikut:

6.0002.000

1

6.000.000Marjin Kontribusi Rasio

Tunai Tetap Biaya TTP

unit 1.500 atau 8.999.550 TTP

Keua

ngan

Bis

nis

1BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 68: ANALISIS PULANG POKOK

TR,TC (Rp. 000) TR

TC

Biaya tetap total

Biaya tetap tunai

Q (unit) 2.500 1.500 3.000 0

6.000

8.999

10.000

15.000 BEP

Titik tutup pabrik

BEP Untuk Perencanaan Laba

Page 69: ANALISIS PULANG POKOK

Keua

ngan

Bis

nis

1