ANALISIS PULANG POKOK
-
Upload
tana-rutledge -
Category
Documents
-
view
343 -
download
16
description
Transcript of ANALISIS PULANG POKOK
ANALISIS PULANG POKOK
ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB
Keua
ngan
Bis
nis
1
• Analisis pulang pokok (analisis impas atau break even analysis) merupakan teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost - profit - volume sales)
Keua
ngan
Bis
nis
1Pengertian
• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu
• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian
• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntunganKe
uang
an B
isni
s 1
Manfaat
• Tujuan perusahaan maksimasi laba perusahaan
• Laba didapat dari selisih antara penghasilan (pendapatan) yang diperoleh (TR) dikurangi dengan total biaya (TC) yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Keua
ngan
Bis
nis
1Konsep Dasar
• Total Revenue (TR) merupakan total pendapatan yang diperoleh perusahaan semakin banyak (tinggi) barang (harga) yang dijual, maka semakin besar penghasilan yang diperolehnya
• Rumus: TR = P x Q
Keua
ngan
Bis
nis
1Konsep Total Revenue
• Total Cost merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
• Total Cost terdiri atas: 1. Fixed Cost biaya yang jumlahnya selalu tetap untuk seluruh jumlah barang yang dihasilkan2. Variable Cost biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume (jumlah) barang yang dihasilkan atau diproduksi
• Rumus: TC = FC + VCKeua
ngan
Bis
nis
1Konsep Total Cost
• Laba penghasilan (pendapatan) total (TR) lebih besar dari biaya total (TC) TR > TC
• Rugi penghasilan (pendapatan) total (TR) yang diperoleh lebih kecil dari biaya total (TC) TR < TC
• Pulang pokok penghasilan total (pendapatan) yang diperoleh besarnya sama dengan biaya total yang dikeluarkan maka perusahaan tidak mendapat keuntungan (laba) dan tidak menderita kerugian titik pulang pokok (Break Even Point) TR = TC
Keua
ngan
Bis
nis
1Konsep Laba, Rugi, BEP
1. Biaya di dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel
2. Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan/produksi, tetapi biaya variabel per unitnya tetap.
3. Biaya tetap secara total jumlahnya tetap (pada range produksi tertentu) meskipun terdapat perubahan volume penjualan/produksi. Hal ini berarti biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume penjualan/produksi.
Keua
ngan
Bis
nis
1Asumsi Analisis BEP
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yang dianalisis. Tingkat harga pada umumnya akan stabil dalam jangka pendek
5. Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang
6. Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material (perubahan besar) dalam jangka pendek
Keua
ngan
Bis
nis
1Asumsi Analisis BEP
7. Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun persediaan akhir.
8. Efisiensi dan produktivitas per karyawan tidak berubah dalam jangka pendek.
Keua
ngan
Bis
nis
1Asumsi Analisis BEP
1. Adanya perubahan harga jual, maka:a. Jika harga jual naik, maka jumlah barang yang
diminta oleh konsumen akan menurun dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan turun BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih sedikit
b. Jika harga jual turun, maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akan naik berakibat perubahan jumlah penghasilan totalnya dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan naik BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih banyakKe
uang
an B
isni
s 1
Perubahan Analisis BEP
2. Adanya perubahan FC dan atau VCa. Jika biaya naik kita memerlukan barang yang lebih banyak untuk mencapai titik break even (BEP)b. Jika biaya turun kita memerlukan jumlah barang yang lebih sedikit untuk mencapai titik break even.
Batas penurunan jumlah produk yang direncanakan untuk dijual yang dianggap aman disebut margin of safety. Besarnya penurunan yang dimaksud adalah penurunan dari penjualan yang direncanakan sampai penjualan pada BEP.
Keua
ngan
Bis
nis
1Perubahan Analisis BEP
3. Adanya perubahan komposisi penjualan (sales mix)Analisis BEP merupakan analisis keuangan yang cukup lemah karena asumsinya hanya menjual satu macam produk hampir tidak mungkin terpenuhi apabila analisis BEP diberlakukan bagi perusahaan yang menjual barang lebih dari satu macam produk, maka komposisi atau perimbangan biaya dan produk yang dijual harus tetap.
Keua
ngan
Bis
nis
1Perubahan Analisis BEP
Misalnya perusahaan menjual 2 macam produk A dan B dengan perimbangan 2 banding 3 apabila perusahaan menambah penjualan produk A sebanyak 2 bagian, maka produk B juga harus ditambah sebanyak 3 bagian. Dengan demikian, maka komposisi penjualan produk A dan B akan tetap sama.
Keua
ngan
Bis
nis
1Perubahan Analisis BEP
1. Menentukan BEP dengan pendekatan matematis
2. Menentukan BEP dengan pendekatan grafis
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
• Rumus:
VC/S1FC
VC/P1FC
BEPRupiah
uVC
up
FC BEPUnit
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
Matematis
Contoh:Sebuah perusahaan sepeda angin, menjual produknya dengan harga Rp.400.000,-. Perusahaan tersebut memiliki biaya tetap tahunan sebesar Rp. 800.000.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 200.000,- per unit berapapun volume dijual. Untuk mencari titik impas (break even point) lihat analisis berikut: Dari data di atas maka, BEP dalam unit yaitu:Ke
uang
an B
isni
s 1
Pendekatan Menghitung BEPMatematis
uVC
up
FC BEPUnit
200.000400.0000800.000.00
BEPUnit
unit 4.000200.000
0800.000.00 BEPUnit
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
Matematis
VC/S1FC
VC/P1FC
BEPRupiah
400.000200.000
1
0800.000.00 BEPRupiah
0001.600.000.0,51
0800.000.00 BEPRupiah
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
Matematis
R,C (000.000)
800
1.600 2.000 2.400
0 4.000 (Q unit)
Jumlah Produksi Biaya Tetap
Biaya Variabel
Biaya Total
Total Pendapatan (TR)
BEP
Pendekatan Menghitung BEPGrafis
Penjualan XXXBiaya Variabel XXX –
Kontribusi Marjin XXX Transaksi operasionalBiaya tetap XXX –
Laba Kotor XXX Bunga XXX –
Laba sebelum pajak XXXPajak XXX –
Laba bersih stlh pajak XXX Transaksi finansialDividen preferen XXX –
Laba bagi pemegangsaham XXXKe
uang
an B
isni
s 1
Pendekatan Menghitung BEPBEP Operasional & Finansial
• EBIT (laba operasional) = 0• Rumus:
SVC
1
FC
CMR
FC
VC- P
FC BEPUnit
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Contoh• Produk A:
- Harga (P) sebesar Rp.25.000- VC per unit sebesar Rp.10.000- FC sebesar Rp.60.000.000
• Produk B:- Harga (P) sebesar Rp.25.000- VC per unit sebesar Rp.15.000- FC sebesar Rp.36.000.000
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
uVC
up
FC BEPUnit
10.00025.00060.000.000
A BEPUnit
unit 4.00015.000
60.000.000A BEPUnit
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
uVC
up
FC BEPUnit
15.00025.00036.000.000
B BEPUnit
unit 3.60010.000
36.000.000B BEPUnit
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Pembuktian
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Penjualan xxx.xxx.xxx
Biaya Variabel (xxx.xxx.xxx)
Kontribusi Marjin xxx.xxx.xxx
Biaya Tetap (xxx.xxx.xxx)
Laba Kotor 0
Pembuktian Produk A
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Penjualan 100.000.000
Biaya Variabel (40.000.000)
Kontribusi Marjin 60.000.000
Biaya Tetap (60.000.000)
Laba Kotor 0
Pembuktian Produk B
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Penjualan 90.000.000
Biaya Variabel (54.000.000)
Kontribusi Marjin 36.000.000
Biaya Tetap (36.000.000)
Laba Kotor 0
• Berdasarkan pada perhitungan sebelumnya, proyek manakah yang terpilih untuk didanai?
• Untuk memilih proyek yang akan didanai, jangan hanya dilihat dari BEP terendah
• Pertimbangan lainnya dalah jumlah atau volume penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
• Untuk analisis lebih lanjut, di cari dulu berapa unit dari produk A dan produk B, ketika kedua produk tersebut mencapai laba yang sama.
• Rumus: Laba A = Laba B
(TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC])
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Laba A = Laba B (TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC])([25.000 Q] – [10.000 Q + 60.000.000]) = ([25.000 Q] – [15.000 Q +
36.000.000]) (25.000 Q – 10.000 Q – 60.000.000) = (25.000 Q – 15.000 Q –
36.000.000) 15.000 Q – 60.000.000 = 10.000 Q – 36.000.000 15.000 Q – 10.000 Q = 60.000.000 – 36.000.000 5.000 Q = 24.000.000 Q = 4.800 unit
Pendekatan Menghitung BEPBEP Operasional
Penjualan A B4.800 x 25.000 120.000.000 120.000.000Biaya variabel
VC A= 4.800 x 10.000 (48.000.000)VC B= 4.800 x 15.000 (72.000.000)
Marjin kontribusi 72.000.000 48.000.000Biaya tetap (60.000.000) (36.000.000)
Laba operasional 12.000.000 12.000.000
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
Keua
ngan
Bis
nis
1
Kesimpulan• Jika penjualan > 4.800 unit, maka laba
operasional A > B• Jika penjualan < 4.800 unit, maka laba
operasional A < B
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional
• BEP Finansial EPS = 0
t1Preferen Dividen
I EBITFIN
VC-PEBIT FC
BEPFin
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan A• VC sebesar Rp.10.000• FC sebesar Rp.60.000.000• Harga produk (P) sebesar Rp.25.000• Bunga Rp.5.000.000• t sebesar 30%• Dividen preferen sebesar Rp.2.000.000• Jumlah saham yang beredar sebanyak 1.000
lembarKeua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan B• VC sebesar Rp.15.000• FC sebesar Rp.36.000.000• Harga produk (P) sebesar Rp.25.000• Bunga Rp.5.000.000• t sebesar 30%• Dividen preferen sebesar Rp.3.000.000• Jumlah saham yang beredar sebanyak 1.000
lembarKeua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
VC-PEBIT FC
BEP FINFin
524.410.000-25.000
8577.857.142, 60.000.000 BEPFin
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan A
857,142.857.730,1
000.000.5
0
2.000.000
t1Preferen Dividen
I EBITFIN
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan A
Keua
ngan
Bis
nis
1
Laba Kotor (EBITfin) xxx.xxx.xxxBiaya Bunga (xxx.xxx.xxx)
EBT xxx.xxx.xxxBiaya Pajak (30%) (xxx.xxx.xxx)
EAT xxx.xxx.xxxDividen Preferen (xxx.xxx.xxx)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham xxx.xxxEPS 0
Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial
Pembuktian:
Keua
ngan
Bis
nis
1
Laba Kotor (EBITfin) 7.857.142,857Biaya Bunga (5.000.000)
EBT 2.857.142,857Biaya Pajak (30%) (857.142,857)
EAT 2.000.000Dividen Preferen (2.000.000)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham 1.000EPS 0
Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial
Pembuktian: Perusahaan A
VC-PEBIT FC
BEP FINFin
529.415.000-25.000
2869.285.714, 36.000.000 BEPFin
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan B
286,714.285.930,1
000.000.5
0
3.000.000
t1Preferen Dividen
I EBITFIN
Keua
ngan
Bis
nis
1Pendekatan Menghitung BEP
BEP Finansial
Perusahaan B
Keua
ngan
Bis
nis
1
Laba Kotor (EBITfin) 9.285.714,286Biaya Bunga (5.000.000)
EBT 4.285.714,286Biaya Pajak (30%) (1.285.714,286)
EAT 3.000.000Dividen Preferen (3.000.000)Laba bagi P. Saham 0∑ lembar saham 1.000EPS 0
Pendekatan Menghitung BEPBEP Finansial
Pembuktian: Perusahaan B
• Asumsi yang ada analisis BEP satu macam produk saja.
• Apabila perusahaan menjual 2 macam produk atau lebih komposisi penjualannya (sales mix) rasio kontribusi marjinnya harus tetap.
• Rasio kontribusi marjin perimbangan antara kontribusi marjin dengan penjualan RUMUS: 1 - VC/S
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
• Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang berbeda, maka perubahan sales mix kedua produk tersebut akan merubah BEP.
• Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang sama, maka perubahan sales mix tidak merubah BEP total kedua produk tersebut.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
CONTOHPerusahaan “ABC” menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi produk A sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk B sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp. 30.000,- per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap produk A sebesar Rp. 20.000.000,- dan produk B sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut sebagai berikut:
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
Perhitungan Laba Rugi Produk A dan BKeterangan Produk A Produk B Total
Penjualan: 100.000.000 150.000.000 250.000.000Biaya variabel 60.000.000 90.000.000 150.000.000Kontribusi marjin
40.000.000 60.000.000 100.000.000
Biaya tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000
Laba operasi 20.000.000 30.000.000 50.000.000
BEP Untuk 2 Macam Produk
• Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1,5 yaitu perbandingan antara Rp. 100.000.000 : 150.000.000
• Perimbangan produknya (product mix) adalah A : B = 2 : 1, yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
BEP total, yaitu BEP produk A dan B
Total PenjualanTotal VC
1
total tetap BiayaBEPTOTAL
)
0250.000.000150.000.00
(-1
50.000.000BEPTOTAL
0125.000.000,6-1
50.000.000BEPTOTAL Ke
uang
an B
isni
s 1
BEP Untuk 2 Macam Produk
• BEP total tercapai pada total penjualan produk A dan B adalah sebesar Rp. 125.000.000.
• Pada keadaan BEP total ini tiap-tiap produk tidak harus dalam keadaan BEP.
• Kemungkinan pada saat tercapai BEP total suatu produk mengalami kerugian, sedangkan produk lain mengalami keuntungan.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
• Penjualan produk A = 2 / 5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 50.000.000
• Penjualan produk A dalam unit = Rp. 50.000.000 : Rp. 10.000 = 5.000 unit
• Penjualan produk B = 3 / 5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 75.000.000
• Penjualan produk B dalam unit = Rp. 75.000.000 : Rp. 30.000 = 2.500 unit.
• keadaan BEP secara total, akan tercapai ketika komposisi produk A sebesar 5.000 unit dan produk B sebesar 2.500 unit tercapai
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk 2 Macam Produk
20.000.000 : 50.000.000
30.000.000 : 50.000.000
Keterangan Produk A (5.000 unit)
Produk B (2.500 unit)
Total
Penjualan: 50.000.000 75.000.000 125.000.000
Biaya variabel
30.000.000 45.000.000 75.000.000
Kontribusi marjin
20.000.000 30.000.000 50.000.000
Biaya tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000
Laba operasi 0 0 0
BEP Untuk 2 Macam Produk
• Analisis BEPsangat bermanfaat untuk merencanakan laba perusahaan.
• Mengetahui besarnya BEP menentukan berapa jumlah minimal produk yang harus dijual (budget sales) dan harga jualnya (sales price), apabila kita menginginkan laba tertentu.
• Mengetahui budget sales mengetahui besarnya margin of safety yang harus dipertahankan oleh perusahaan.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
• Margin of Safety (MOS) merupakan persentase batas penurunan penjualan sampai dengan keadaan BEP.
• MOS juga merupakan batas risiko penurunan penjualan hingga perusahan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
CONTOH:Pada tahun 2001 perusahaan “ABC” dalam operasinya mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000 per tahun. Biaya variabel per unit sebesar Rp. 2.000,-. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp. 6.000,- Dari informasi tersebut ditanyakan:
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
a. Berapakah BEP dalam unit dan rupiah?b. Berapa penjualan yang harus dicapai bila
perusahaan menginginkan laba Rp. 2.000.000 pada Tahun 2002?
c. Berapa penjualan yang harus dicapai bila perusahaan menginginkan laba sebesar 20% dari penjualan pada Tahun 2003?
d. Berapa batas penurunan penjualan (margin of safety) perusahaan Tahun 2002 dan Tahun 2003?
e. Berapa penjualan yang dicapai perusahaan apabila perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya?
f. Gambarlah grafik untuk keadaan poin a dan e di atas!Ke
uang
an B
isni
s 1
BEP Untuk Perencanaan Laba
a. BEP
unit 2.5002.0006.000
10.000.000VC - P
FC BEPUnit
15.000.000
6.0002.000
1
10.000.000
PVC
1
FC BEPRupiah
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
b. Penjualan yang direncanakan (budget sales) bila ingin laba sebesar Rp. 2.000.000
3.0002.0006.0002.000.000 10.000.000
VC - PLaba FC
BEPUnit
18.000.000
6.0002.000
1
2.000.00010.000.000
PVC
1
Laba FC BEPRp
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20%
PVC
1
%Laba FC BEPRp
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
31
1
0,2X10.000.000
6.0002.000
1
0,2X10.000.000 BEPRp
c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20%
0,6667 X = 10.000.000 + 0,2 X 0,4667 X = 10.000.000 X = Rp. 21.427.041 atau = 3.571,17 unit (21.427.041 / 6.000)
31
1
0,2X10.000.000
6.0002.000
1
0,2X10.000.000
PVC
1
%Laba FC BEPRp
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
Dimasukkan unsur laba
Jadi, agar perusahaan dapat mernperoleh laba sebesar 20%, maka harus memperoleh penjualan sebesar Rp. 21.427.041 atau 3.571 unit.Buktinya:Penjualan = Rp.21.427.041B. variabel : 3.571 , 1 7 x Rp 2.000 = Rp. 7.142.340 -Kontribusi marjin = Rp.14.284.701Biaya tetap = Rp.10.000.000 -Laba = Rp. 4.284.701Laba (%) = (4.284.70 1 : 21.427.041) x 100% = 20%.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
d. Batas penurunan penjualan (margin of safety) Thn 2010 dan 2011?
x100andirencanak yang Penjualan
BEP Penjualanandirencanak yang PenjualanMOS
16,67%x100%18.000.000
15.000.00018.000.0002010 MOS
30%x10021.427.041
15.000.00021.427.0412011 MOS
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
• Margin of safety Tahun 2010 sebesar 16,67% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2010 maksimal sebesar 16,67%.
• Apabila penurunan penjualan melebihi 16,67%, maka perusahaan akan menderita kerugian.
• Apabila penurunan penjualan kurang dari 16,67% perusahaan masih mendapat keuntungan.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
• Margin of safety Tahun 2011 sebesar 30% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2011 maksimal sebesar 30%.
• Apabila penurunan penjualan melebihi 30%. maka perusahaan akan menderita kerugian.
• Apabila penurunan penjualan kurang dari 30%, maka perusahaan masih mendapat keuntungan.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
e. Penjualan yang dicapai perusahaan sampai perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya? Apabila hasil penjualan perusahaan hanya
dapat menutup biaya tetap tunai saja, maka perusahaan sebaiknya ditutup saja. Keadaan ini disebut titik tutup pabrik (shut down point).
Pada keadaan tutup pabrik ini besarnya kontribusi marjin yang diperoleh hanya dapat untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai yang ditanggung.
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
• Jika diasumsikan biaya tetap tunai sebesar 60% dari total biaya tetapnya yaitu sebesar 60% x Rp.10.000.000 = Rp.6.000.000, maka titik tutup pabriknya diformulasikan sebagai berikut:
6.0002.000
1
6.000.000Marjin Kontribusi Rasio
Tunai Tetap Biaya TTP
unit 1.500 atau 8.999.550 TTP
Keua
ngan
Bis
nis
1BEP Untuk Perencanaan Laba
TR,TC (Rp. 000) TR
TC
Biaya tetap total
Biaya tetap tunai
Q (unit) 2.500 1.500 3.000 0
6.000
8.999
10.000
15.000 BEP
Titik tutup pabrik
BEP Untuk Perencanaan Laba
Keua
ngan
Bis
nis
1