analisis puisi

13
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata diklat Bahasa Indonesia dari Ibu Dra. Hanny Kartini Disusun oleh : Nama : Eka Rohaeni Kelas : 3F1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 Jalan Soekarno-Hatta No.596 BANDUNG 2010

Transcript of analisis puisi

Page 1: analisis puisi

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas

mata diklat Bahasa Indonesia dari Ibu Dra. Hanny Kartini

Disusun oleh :

Nama : Eka Rohaeni

Kelas : 3F1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7

Jalan Soekarno-Hatta No.596

BANDUNG

2010

Page 2: analisis puisi

ANALISIS PUISI

Persetujuan Dengan Bung

Karno

Chairil Anwar

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari

kita bikin janji

Aku sudah cukup lama dengan

bicaramu

Dipanggang diatas apimu, digarami

lautmu

Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945 ini

Aku melangkah ke depan berada

rapat disisimu

Aku sekarang api aku sekarang laut

PUISI. . .

Page 3: analisis puisi

Judul : Persetujuan Dengan Bung Karno

Karya : Chairil Anwar

1.Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang

mempengaruhi penyair untuk menulis puisi.

Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan

Bung Karno” ini penyair menulis puisi tersebut

karena ada pengaruh dari unsur sejarah. Karena

dalam pusisi ini penyair mengungkapkan

mengenai sejarah bangsa Indonesia dalam

memperjuangkan serta mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia.

2.Unsur Intrinsik

Unsur intrisnsik adalah unsur yang terdapat

dalam sebuah karya termasuk puisi. Unsur

intrinsik yang terdapat dalam puisi “Persetujuan

Dengan Bung Karno” ini diantaranya adalah :

2.1 Tema

Tema merupakan pokok permasalahan yang

dibicarakan dalam sebuah karangan salah

satunya adalah yang termasuk puisi. Tema yang

Page 4: analisis puisi

terdapat dalam puisi yang berudul “Persetujuan

Dengan Bung Karno” ini adalah mengisahkan

tentang perjuangan para pejuang dengan Bung

Karno serta rakyat Indonesia dalam

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

2.2 Korespondensi

Korespondensi adalah hubungan atau

keterkaitan rasa atau jiwa antara pengarang dan

pembaca. Bisa juga disebut sebagai pemahaman

atau penginterpreasikan isi dari puisi sehingga

penikmat sastra memahami yang dibacanya.

Puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan

Bung Karno” ini menceritakan tentang

perjuangan para pejuang di bawah pimpinan

Bung Karno untuk mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia yang sudah

diproklamirkan sejak tanggal 17 Agustus 1945

dengan cara membuat persetujuan. Persetujuan

disini bermakna sebuah perjanjian antara Bung

Karno dengan para pejuang dalam

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sejak

diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada

Page 5: analisis puisi

tanggal 17 Agustus 1945 perjuangan para

pejuang dalam mempertahankan Indoneisa

semakin gencar. Karena sejak saat itu para

penjajah yang tidak rela akan daerah jajahannya

merdeka melakukan berbagai aksi dalam

menghancurkan daerah jajahannya itu. Akan

tetapi dengan begitu semangat para pejuang

dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

semakin tinggi.

Para pejuang di bawah pimpinan Bung Karno

serta bangsa Indonesia bersama-sama

menyatukan jiwa dan raganya demi membela

Indonesia, sesulit apapun rintangannnya akan

mereka hadapi demi mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia. Tidak peduli akan maut

yang menanti, mereka akan selalu berjuang demi

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

2.3 Musikalitas

2.3.1 Rima

Rima yang terdapat dalam puisi ini adalah :

Pada bait pertama : Rima

Baris : Pertama berakhiran i a

Page 6: analisis puisi

Kedua berakhiran u b

Ketiga berakhiran u b

Keempat berakhiran i a

Kelima berakhiran u b

Keenam berakhiran u b

Pada bait pertama dalam puisi yang berjudul

“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini

memiliki rima yang beraturan.

Pada bait kedua :

Rima

Baris : pertama berakhiran a a

Kedua berakhiran a a

Ketiga berakhiran u b

Pada bait kedua dalam puisi yang berjudul

“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini

memiliki rima yang tidak beraturan.

2.3.2 Tempo

Tempo secara keseluruhan yang terdapat

dalam puisi ini adalah sedang dan cepat. Pada

Page 7: analisis puisi

bait pertama, baris 1, 2 dan 3 sedang-tegas, dan

pada baris 4, 5 dan 6 cepat-bersemangat. Pada

bait kedua baris 1, 2 dan 3 sedang-tegas.

2.3.3 Irama

Irama yang terdapat dalam puisi ini adalah,

Pada bait pertama, baris :

Pertama,pada kata kasi, mari dan janji,

memberikan kesan untuk mengajak.

Kedua, pada kata aku dan bicaramu,

memberikan kesan penegasan antara dua orang

atau lebih.

Ketiga, pada kata apimu dan lautmu,

memberikan kesan pengalaman yang mendalam.

Keempat, pada kata aku dan sisimu

memberikan kesan penegasan.

Kelima pada kata aku dan laut, memberikan

kesan semangat juang yang tinggi.

2.3.4 Nada

Nada yang terdapat dalam puisi ini adalah :

Bait pertama, baris :

Pertama = keras,lantang,bersemangat dan

tegas

Page 8: analisis puisi

Kedua = keras,lantang,bersemangat dan

tegas

Ketiga = keras,bersemangat dan tegas

Keempat = tegas,lantang dan bersemangat

Bait kedua, baris:

Pertama = keras,bersemangat dan tegas

Kedua = tegas,lantang dan bersemangat

Ketiga = keras,lantang,bersemangat dan

tegas

2.4 Gaya bahasa dan Majas

a. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas penegasan yang berupa penggunakan kata-kata secara berlebihan. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas pleonasme, dalam kutipan sebagai berikut :

“Dipanggang di atas apimu .”

b.Majas Paralelisme

Majas paralelisme adalah majas penegasan yang berupa pengulangan dalam bait-bait puisi. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan

Page 9: analisis puisi

Bung Karno” ini terdapat majas paralelisme, dalam kutipan sebagai berikut :

“Aku melangkah ke depan berada rapat disisimu.”

“Aku sekarang api aku sekarang laut.”

c.Majas Antitesis

Majas antitesis adalah majas pertentangan yang berupa penggunaan pasangan kata yang berlawanan arti. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas antitesis, dalam kutipan sebagai berikut :

“...kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh.”

d.Majas Alegori

Majas alegori adalah majas perbandingan yang berupa perbandingan untuk kesatuan yang utuh. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas alegori, dalam kutipan sebagai berikut :

“Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar.” “ Kau dan aku satu zat satu urat.”

e.Majas Alusio

Page 10: analisis puisi

Majas alusio adalah majas perbandingan yang berupa perbandingan dengan menggunakan ungkapan atau peribahasa. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas alusio, dalam kutipan sebagai berikut :

“Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji.”

2.5 Amanat

Amanat yang terkandung dalam puisi

“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini

mengingatkan kita akan pentingnya menghargai

perjuangan para pejuang dalam

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Kita

harus mencontoh semengat juang para pahlawan

yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi

mencapai suatu tujuan.