analisis puisi
Transcript of analisis puisi
![Page 1: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/1.jpg)
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata diklat Bahasa Indonesia dari Ibu Dra. Hanny Kartini
Disusun oleh :
Nama : Eka Rohaeni
Kelas : 3F1
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7
Jalan Soekarno-Hatta No.596
BANDUNG
2010
![Page 2: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/2.jpg)
ANALISIS PUISI
Persetujuan Dengan Bung
Karno
Chairil Anwar
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari
kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan
bicaramu
Dipanggang diatas apimu, digarami
lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945 ini
Aku melangkah ke depan berada
rapat disisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
PUISI. . .
![Page 3: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/3.jpg)
Judul : Persetujuan Dengan Bung Karno
Karya : Chairil Anwar
1.Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang
mempengaruhi penyair untuk menulis puisi.
Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan
Bung Karno” ini penyair menulis puisi tersebut
karena ada pengaruh dari unsur sejarah. Karena
dalam pusisi ini penyair mengungkapkan
mengenai sejarah bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan serta mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia.
2.Unsur Intrinsik
Unsur intrisnsik adalah unsur yang terdapat
dalam sebuah karya termasuk puisi. Unsur
intrinsik yang terdapat dalam puisi “Persetujuan
Dengan Bung Karno” ini diantaranya adalah :
2.1 Tema
Tema merupakan pokok permasalahan yang
dibicarakan dalam sebuah karangan salah
satunya adalah yang termasuk puisi. Tema yang
![Page 4: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/4.jpg)
terdapat dalam puisi yang berudul “Persetujuan
Dengan Bung Karno” ini adalah mengisahkan
tentang perjuangan para pejuang dengan Bung
Karno serta rakyat Indonesia dalam
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
2.2 Korespondensi
Korespondensi adalah hubungan atau
keterkaitan rasa atau jiwa antara pengarang dan
pembaca. Bisa juga disebut sebagai pemahaman
atau penginterpreasikan isi dari puisi sehingga
penikmat sastra memahami yang dibacanya.
Puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan
Bung Karno” ini menceritakan tentang
perjuangan para pejuang di bawah pimpinan
Bung Karno untuk mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia yang sudah
diproklamirkan sejak tanggal 17 Agustus 1945
dengan cara membuat persetujuan. Persetujuan
disini bermakna sebuah perjanjian antara Bung
Karno dengan para pejuang dalam
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sejak
diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada
![Page 5: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/5.jpg)
tanggal 17 Agustus 1945 perjuangan para
pejuang dalam mempertahankan Indoneisa
semakin gencar. Karena sejak saat itu para
penjajah yang tidak rela akan daerah jajahannya
merdeka melakukan berbagai aksi dalam
menghancurkan daerah jajahannya itu. Akan
tetapi dengan begitu semangat para pejuang
dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
semakin tinggi.
Para pejuang di bawah pimpinan Bung Karno
serta bangsa Indonesia bersama-sama
menyatukan jiwa dan raganya demi membela
Indonesia, sesulit apapun rintangannnya akan
mereka hadapi demi mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia. Tidak peduli akan maut
yang menanti, mereka akan selalu berjuang demi
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
2.3 Musikalitas
2.3.1 Rima
Rima yang terdapat dalam puisi ini adalah :
Pada bait pertama : Rima
Baris : Pertama berakhiran i a
![Page 6: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/6.jpg)
Kedua berakhiran u b
Ketiga berakhiran u b
Keempat berakhiran i a
Kelima berakhiran u b
Keenam berakhiran u b
Pada bait pertama dalam puisi yang berjudul
“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini
memiliki rima yang beraturan.
Pada bait kedua :
Rima
Baris : pertama berakhiran a a
Kedua berakhiran a a
Ketiga berakhiran u b
Pada bait kedua dalam puisi yang berjudul
“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini
memiliki rima yang tidak beraturan.
2.3.2 Tempo
Tempo secara keseluruhan yang terdapat
dalam puisi ini adalah sedang dan cepat. Pada
![Page 7: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/7.jpg)
bait pertama, baris 1, 2 dan 3 sedang-tegas, dan
pada baris 4, 5 dan 6 cepat-bersemangat. Pada
bait kedua baris 1, 2 dan 3 sedang-tegas.
2.3.3 Irama
Irama yang terdapat dalam puisi ini adalah,
Pada bait pertama, baris :
Pertama,pada kata kasi, mari dan janji,
memberikan kesan untuk mengajak.
Kedua, pada kata aku dan bicaramu,
memberikan kesan penegasan antara dua orang
atau lebih.
Ketiga, pada kata apimu dan lautmu,
memberikan kesan pengalaman yang mendalam.
Keempat, pada kata aku dan sisimu
memberikan kesan penegasan.
Kelima pada kata aku dan laut, memberikan
kesan semangat juang yang tinggi.
2.3.4 Nada
Nada yang terdapat dalam puisi ini adalah :
Bait pertama, baris :
Pertama = keras,lantang,bersemangat dan
tegas
![Page 8: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/8.jpg)
Kedua = keras,lantang,bersemangat dan
tegas
Ketiga = keras,bersemangat dan tegas
Keempat = tegas,lantang dan bersemangat
Bait kedua, baris:
Pertama = keras,bersemangat dan tegas
Kedua = tegas,lantang dan bersemangat
Ketiga = keras,lantang,bersemangat dan
tegas
2.4 Gaya bahasa dan Majas
a. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas penegasan yang berupa penggunakan kata-kata secara berlebihan. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas pleonasme, dalam kutipan sebagai berikut :
“Dipanggang di atas apimu .”
b.Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas penegasan yang berupa pengulangan dalam bait-bait puisi. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan
![Page 9: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/9.jpg)
Bung Karno” ini terdapat majas paralelisme, dalam kutipan sebagai berikut :
“Aku melangkah ke depan berada rapat disisimu.”
“Aku sekarang api aku sekarang laut.”
c.Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas pertentangan yang berupa penggunaan pasangan kata yang berlawanan arti. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas antitesis, dalam kutipan sebagai berikut :
“...kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh.”
d.Majas Alegori
Majas alegori adalah majas perbandingan yang berupa perbandingan untuk kesatuan yang utuh. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas alegori, dalam kutipan sebagai berikut :
“Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar.” “ Kau dan aku satu zat satu urat.”
e.Majas Alusio
![Page 10: analisis puisi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082314/5571f8a749795991698dd5ac/html5/thumbnails/10.jpg)
Majas alusio adalah majas perbandingan yang berupa perbandingan dengan menggunakan ungkapan atau peribahasa. Dalam puisi yang berjudul “Persetujuan Dengan Bung Karno” ini terdapat majas alusio, dalam kutipan sebagai berikut :
“Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji.”
2.5 Amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi
“Persetujuan Dengan Bung Karno” ini
mengingatkan kita akan pentingnya menghargai
perjuangan para pejuang dalam
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Kita
harus mencontoh semengat juang para pahlawan
yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi
mencapai suatu tujuan.