ANALISIS PRODUKSI PROGRAM KUPAS ISI TABLOID SUARA...
Transcript of ANALISIS PRODUKSI PROGRAM KUPAS ISI TABLOID SUARA...
v
ANALISIS PRODUKSI PROGRAM KUPAS ISI
TABLOID SUARA ISLAM DI RADIO WADI 102 FM
BOGOR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
Rosdiana
108051100028
KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
melakukan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 September 2013
Rosdiana
ABSTRAK
Rosdiana
Analisis Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di Radio WADI
102 FM Bogor
Program radio harus dikemas sedemikian rupa, agar dapat menarik
perhatian orang sebanyak mungkin.Jumlah stasiun radio yang semakin banyak,
mengharuskan pengelola stasiun radio semakin jeli untuk membidik audiennya.
Setiap produksi program harus mengacu pada kebutuhan audien yang menjadi
target stasiun radio. Untuk itu radio Wadah Dakwah Islam (WADI) 102 FM
hadir untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya dengan memiliki beragam materi,
salah satunya program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di pagi hari.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui apa
saja yang menjadi isi siaran dari program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio
WADI 102 FM Bogor? Dan bagaimanakah cara radio WADI 102 FM Bogor
memproduksi isi siarannya yaitu pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
yang ditinjau dari proses pra produksi, produksi, dan pasca produksinya?
Untuk memproduksi program yang sesuai dengan kebutuhan khalayak dan
sampai kepada tujuannya, maka dalam membuat sebuah program diperlukan
proses atau tahapan-tahapan agar pelaksanaanya sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Penulis berusaha meneliti
program Kupas Isi Tabloid Suara Islam dengan memaparkan proses pra produksi,
produksi, dan pasca produksi.
Pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam, materi yang disajikan untuk
memenuhi kebutuhan pendengarnya di pagi hari. Isi pada program Kupas Isi
Tabloid Suara Islam terbagi menjadi 2 segmen yang hadir setiap selasa pagi pukul
07.00-09.00. Proses pelaksanaan program berlangsung tidak begitu rumit mulai
dari pra produksi, produksi, dan pasca produksinya. Karena hal itu disesuaikan
dengan sifat radio yang segera dan langsung. Program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam melengkapi kebutuhan akan informasi para pendengar setia WADI 102 FM
Bogor. Sehingga menjadikan keunggulan tersendiri sebagai siaran program yang
variatif, motivatif, dan edukatif.
Pada proses produksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio
WADI 102 FM Bogor terdapat tiga tahapan yakni, tahap pra produksi, produksi,
dan pasca produksi sedangkan materi yang disiarkan adalah pemaparan materi
berita yang sedang berlangsung di masyarakat ataupun yang sedang mendapatkan
perhatian lebih di masyarakat termasuk berita utama (headline news). Maka dari
itu setiap program radio harus dilakukan sebaik dan semenarik mungkin, serta
mengacu pada kebutuhan audience sekaligus dapat memberikan manfaat sehingga
program tersebut dapat menjadi pilihan bagi khalayak.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah
SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak dapat terukur. Dan tak lupa
shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, semoga kita menjadi umat yang selalu mendapat syafaat dari beliau.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak sekali
pengalaman dan wawasan baru yang penulis dapatkan.Tidak dipungkiri, penulis
jugasempat mengalami kesulitan bahkan rasa kegundahan untuk menyelesaikan
skripsi ini. Namun, berkat doa, usaha, bimbingan dan motivasi yang mengiringi
berhasil membuat penulis menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan penuh
ketulusan hati, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bpk. Drs. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, serta Wakil Dekan I Bpk. Drs. WahidinSaputra, MA, Wakil
Dekan II Bpk. Drs. Mahmud Jalal, MA, dan wakil Dekan III Bpk. Drs. Study
Rizal, LK, MA.
2. Dosen pembimbing, Ibu Dr. Fatmawati, M. Ag yang telah meluangkan waktu
di tengah padatnya kegiatan beliau untuk membimbing, memberi arahan,
semangat yang besar kepada penulis dalam tahapan pembuatan skripsi ini
dengan baik. Semoga Allah mempermudah setiap gerak langkah perjuangan
beliau dan senantiasa melimpahkan kebaikan, amin.
ii
3. Ibu Rubiyanah, MA selaku Ketua jurusan Konsentrasi Jurnalistik dan Ibu Ade
Rina Farida, M.Si, selaku Sekretaris yang senantiasa membantu penulis dalam
berbagai hal, termasuk kemudahan menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala
kebaikannya dibalas oleh Allah SWT, amin
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan Ilmu yang bermanfaat bagi
Penulis.
5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan fasilitas dan bantuan untuk
mendapatkan referensi yang penulis butuhkan dalam penelitian skripsi ini.
6. Kepada orang tua tercinta, terutama untuk Alm. Ayah saya yang
menginginkan anaknya menjadi seorang Sarjana, dan ibunda yang selalu
mendukung dalam doa, kesabaran, keikhlasan, perhatian, dan kasih sayang tak
terbatas.
7. Untuk kakak terkasih dan keluarga Besar H. Nasuki yang selalu memotivasi
dan menguatkan penulis disaat lelah dan pesimis untuk menyelesaikan skripsi
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Terimakasih untuk teman saya Silvan yang mau menemani penulis untuk
penelitian disaat sulitnya menemui pihak Radio yang bersangkutan, sampai
mengalami incident diperjalanan yang menghambat untuk penelitiaan.
Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT, amiin
iii
9. Untuk teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya kelas
Jurnalistik A angkatan 2008, Lia, Hida, Chintya, Dyas, Annisa, Suci, Fadillah
dan lainnya (sukses untuk semuanya)
10. Penanggung Jawab Radio WADI 102 FM Bogor Bapak Bagir Shahab,
Koordinator Siaran Kang Annas, dan semua pihak Radio WADI 102 FM
Bogor yang telah memberikan izin, bantuan, informasi, data dan lainnya
selama melakukan penelitian
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini
Akhir kata dari penulis, semoga segala bantuan dan motivasi yang
telah diberikan mendapatkan balasan dan ridha Allah SWT, Amin Ya
Robbal‘alamin…
Jakarta, 13 September 2013
Rosdiana
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………...……i
KATA PENGANTAR……………………………………………………..…….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...………v
DAFTAR TABEL……………………………………………………….……...vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
B. Batasan dan Rumusan Masalah……………………………………….5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….…….6
D. Metodologi Peneltian ………………………………………………..7
1. Metode Penelitian ……………………………………….................8
2. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………….....8
3. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………9
4. Teknik Analisa Data ……………………………………………...10
5. Pedoman Penulisan……………………………………..………...10
E. Tinjauan Pustaka………………………………………….................10
F. Sistematika Penulisan………………………………………………..11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Radio dan Sejarah Perkembangannya.…….………………………...13
B. Program Radio……………………………………………………….23
C. Proses Produksi Siaran Radio………………………………………..36
1. Pra Produksi Siaran Radio……………….………………………..37
2. Produksi Siaran Radio…………..………………………………..38
3. Pasca Produksi Siaran Radio………..…………………………….40
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam………………… 41
B. Sejarah Singkat Berdirinya Radio WADI 102 FM Bogor……….. 42
1. Sejarah dan Perkembangan Radio ……………………………...42
2. Profile Radio …………………………………………………....48
3. Struktur Organisasi ……………………………………………..48
4. Visi dan Misi…………………………………………………… 49
5. Program-program Yang Disiarkan ……………………………..50
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Gambaran Umum Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam……….55
B. Analisis Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam ……….57
1. Isi Siaran Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam…………...…57
2. Pra Produksi Program Kupas Isi Tabloid Siara Islam……..……58
3. Pelaksanaan Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam...62
4. Pasca Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam..............67
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………..71
B. Saran dan Penutup …………………………………………………72
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….…76
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Radio WADI 102 FM Bogor……………… 45
Tabel 2 Jadwal Program-program Radio WADI 102 FM Bogor…….….. 47
Tabel 3 Rundown Acara…………………………………………….…… 65
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan teknologi dimasa kini tak luput membawa
perkembangan terhadap teknologi komunikasi khususnya media massa.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak sebagai penerima dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, dan televisi.1
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah
memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal
ini dimungkinkan karena adanya berbagai media (channel) yang dapat
digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran, yaitu radio
dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efesien dalam
mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya media
penyiaran memegang penting dalam ilmu komunikasi pada umum dan
khususnya ilmu komunikasi massa.2
Perkembangan terkini dalam teknologi komunikasi turut menimbulkan
persaingan diantara media-media dalam menjaga eksistensinya dalam
penyiaran informasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Namun,
semua itu dapat teratasi karena setiap media massa memiliki keunggulannya
1 Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), hal. 126 2Morissan M.A, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2008), hal. 13
2
masing-masing. Pada media elektronik seperti radio, menurut effendi, radio
memiliki beberapa keunggulan. Hal itu diantaranya radio bersifat langsung,
dapat menembus jarak dan rintangan dan mengandung daya tarik.3
Sebagaimana dengan internet, Koran, majalah dan Televisi. Radio adalah
media komunikasi massa yang dapat digunakan setiap orang untuk tujuan
tertentu. Radio juga dapat disebut dengan media informasi dan hiburan karena
tidak hanya menyajikan informasi saja tetapi juga musik sebagai hiburannya.
Keunggulan radio dengan media massa lain juga patut diperhitungkan
sebagai suatu kekuasaan, penyiaran di radio adalah kekuatan yang kelima
setelah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers di suatu Negara.4
Selain itu, radio juga merupakan anak pertama dari dunia penyiaran. Seiring
perkembangannya, radio menjadi salah satu media elektronik yang efesien
dan murah. Sifat efesiennya yaitu dapat dibawa kemana-mana. Bahkan,
sekarang ini aplikasi radio juga dapat ditemukan dalam sebuah handphone
sehingga dapat mempermudah pendengar untuk mendengarkan radio.
Kemudahannya tersebut juga menjadikan radio sebagai media yang sederhana
dan santai dikonsumsi, diantaranya seseorang dapat mendengarkannya sambil
melakukan aktifitas yang lain di suatu lokasi. Contohnya sambil mengemudi
mobil pun rasanya kita dapat mendengarkan radio.
3A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2010), hal. 36 4 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2010), hal. 30
3
Radio adalah suara yang merupakan modal utama terpaan radio kepada
khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya kepada khalayak.5
Pencampuran antara kata, musik, dan efek suara lainnya akan mempengaruhi
emosi pendengar serta mengajak mereka seperti berada di lokasi yang sedang
dikomunikasikan. Dengan kemampuan tersebut radio mampu membuat para
pendengarnya menciptakan “theater of mind” dalam pikiran pendengar.
Keberhasilan sebuah stasiun radio tidak terlepas dipengaruhi oleh
program acara yang disiarkannya. Untuk itu, perusahaan radio berusaha
menyajikan beragam program acara tersebut disajikan dengan format
semenarik dan seunik mungkin untuk mendapat perhatian dari pendengar.
Suatu program juga diharapkan harus memiliki kualitas dari isi materi yang
disiarkan. Produksi suatu program adalah hasil kerja tim atau kelompok
bagian produksi tersebut. Semua orang yang terlibat di dalam proses produksi
harus menyadari bahwa sebuah program yang bagus dan menarik juga
merupakan hasil kerja sama tim. Melalui keberhasilan sebuah program siaran,
maka akan berdampak pula pada eksistensi instansi radio tersebut di tengah
persaingan media penyiaran agar tetap menjadi pilihan khalayak massa.
Setiap orang yang berada di dalam bagian produksi siaran mempunyai
peran masing-masing. Terdapat Manager Produksi Siaran, (program director)
penata program, Produser, (Script Writer) penulis naskah, penyiar,
5Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), hal. 16
4
reporter, dan operator siar/rekam. Orang-orang inilah yang menjadi
kunci penting dalam sebuah program radio.6 Peran mereka dibutuhkan
sebagai sosok dibalik program radio dalam menciptakan suatu program agar
mendapat perhatian pendengarnya. Kemampuan memadukan kreativitas
individu yang bekerja di stasiun radio dapat melahirkan sajian program
dengan isi materi yang menarik.
Kecanggihan teknologi radio juga turut serta mempengaruhi seluruh
aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya kegiatan dakwah.Dengan
mengetahui kelebihan radio, maka alat tersebut dapat digunakan sebagai
media dakwah. Sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan
melalui siaran-siaran di radio dapat dapat berjalan dengan efektif dan efisien
sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu
pengetahuan.
Seiring berjalannya waktu dan di tengah persaingan radio swasta yang
semakin banyak, radio siaran yang berbasis radio dakwah pun turut hadir
salah satunya radio Wadah Dakwah Islam (WADI) 102 FM Bogor yang
memang dikenal masyarakat sebagai radio yang telah memberikan kontribusi
dan melayani masyarakat luas khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten
Bogor. Radio Wadi hingga kini masih tetap eksis melayani pendengarnya
dengan berbagai macam program acara yang mengedepankan konten
informasi, pendidikan, dan dakwah dengan cara penyampaiannya yang ringan
untuk di pahami.
6 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2010), hal. 77
5
Program siaran radio pada umumnya sering menampilkan siaran musik
dan atau variety show, komedi, drama, dan berita.7 Namun berbeda dengan
program di radio WADI 102 FM Bogor, program tersebut adalah program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam. Tentu program ini sangat jarang ditemukan di
radio-radio pada umumnya.
Segmen ini menyajikan berbagai pemberitaan yang di kupas secara
langsung oleh pimpinan umum Tabloid Suara Islam itu sendiri dan tentunya
dengan pemberitaan seputar dunia Islam, baik dari lokal maupun
internasional. Dan di sini bisa melakukan telepon interaktif dan bertanya
langsung tentang seputar pemberitaan yang sedang di kupas oleh pimpinan
umum Tabloid Suara Islam. Segmen tersebut tentu telah menjadi pembeda
pula dari program-program radio lainnya dan mengandung nilai dakwah.
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan di atas, maka penelitian ini di
beri judul Analisis Produksi Program ”Kupas Isi Tabloid Suara Islam”
Di Radio WADI102 FM Bogor.
B. Batasan Dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, agar
penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi penelitian yang hanya
berkaitan pada isi program dan bagaimana cara memproduksi program.
Khususnya pada proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi dalam
7 Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broad Casting, (Yogyakarta: Media Pressindo,
2006), hal.15
6
siaran program Kupas Tabloid Suara Islam di radio WADI 102 FM Bogor.
Selain itu penulis juga membatasi dengan tidak membandingkan program ini
dengan program di radio lain dan hanya berkaitan pada isi program dan
bagaimana cara memproduksi program dalam siaran program Kupas Isi
Tabloid Suara Islam di radio WADI 102 FM Bogor.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dijabarkan, ada pun rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
a. Apa saja isi dalam Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio WADI
102 FM Bogor?
b. Bagaimana media radio WADI 102 FM Bogor memproduksi isi program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi isi program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio WADI 102 FM Bogor dan bagaimana
program Kupas Isi Tabloid Suara Islam tersebut diproduksi melalui proses pra
produksi, produksi, dan pasca produksinya.
7
2. Manfaat Penelitian
a. Manafaat Akademis
Dalam segi akademis penelitian ini dapat menambah khazanah dan
referensi penelitian di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan
Jurnalistik melalui kajian pra produksi, produksi, dan pasca produksi suatu
program siaran di radio, dalam hal ini adalah program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam di radio WADI 102 FM Bogor.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat bagi para praktisi
komunikasi agar lebih mengetahui secara mendalam bagaimana media radio
memproduksi suatu program siaran yang menarik dan beragam di era
persaingan media yang semakin pesat ini.
D. Metodologi penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orng-orang dan perilaku yang dapat
diamati.8 Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi
atau peristiwa, dimana pada hakikatnya metode deskrptif ini adalah
mengumpulkan data-data.
8 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 25.
8
Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala
sosial. Dapat dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
penelitian. Terlebih halnya pada penjelasan metode deskriptif ini adalah
menggunakan data lisan yang memerlukan informan. Pendekatan yang
melibatkan informan ini diarahkan pada latar dan individu yang
bersangkutan secara keseluruhan sebagai bagian dari suatu kesatuan yang
utuh. Dengan menggunakan metode deskriptif ini, maka data yang
diperoleh dari hasil penelitian dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah
tulisan ilmiah.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sumber utama yang memperkaya
data-data penelitian, dalam hal ini adalah radio WADI 102 FM Bogor
sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah program Kupas Isi
Tabloid Suara Islam. Sumber data didapat dari radio WADI sebagai
stasiun radio yang menyiarkan program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
serta mereka yang memberikan informasi mengenai objek penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapat data
tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
9
sebelumnya. Penulis melakukan observasi dari bulan Januari sampai
Februari 2013. Dengan observasi akan diperoleh sebuah gambaran yang
jelas untuk mengetahui proses produksinya. Dalam teknik observasinya
peneliti gunakan observasi yang bersifat langsung dan tidak langsung.
Langsung yaitu dengan melakukan kunjungan serta mengikuti
pelaksanaan produksi Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio WADI
102 FM Bogor, dan tidak langsung dengan mendengarkan serta
mengamati pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab
yang dikerjakan dengan sistematik berlandaskan kepada tujuan
penelitian.. Wawancara dilakukan penulis dengan beberapa pihak di
radio WADI 102 FM Bogor karena dengan mewawancarai pihak yang
terkait dapat membantu penulis untuk mengetahui informasi yang
akurat baik secara data mau pun lisan, yaitu wakil pemimpin redaksi
(Station Manager): Bpk. Bagir Shahab dan program director radio
WADI 102 FM Bogor: kang Annas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang terkait
dengan penelitian melakukan teknik pengumpulan data dan dokumen-
dokumen yang relevan dalam hal ini, peneliti memperoleh dokumen-
dokumen yang didapat langsung dari dokumen yang penulis
dokumentasikan sendiri dalam bentuk foto.
10
4. Teknik Analisa Data
Berdasarkan data-data yang sudah terkumpul oleh peneliti melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Maka, kemudian peneliti
mengolah data-data tersebut. Kemudian dideskripsikan, menggambarkan
dan menginterpretasikan semua data-data yang terkumpul dengan apa
adanya terlebih dahulu. Setelah semua data-data yang dibutuhkan telah
terkumpul sesuai dengan kebutuhan, maka kemudian menganalisis dan
menarik kesimpulan sesuai tujuan penelitian. Peneliti berusaha
mendeskripsikan hasil wawancara, observasi, dokumentasi secara jelas dan
apa adanya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
5. Pedoman Penulisan
Ada pun teknik penulisa skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi karya Hamid Nasuhi yang
diterbitkan CeQDA (center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatanlangsung penulis di Perpustakan Fakultas dan
melakukan penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta ada skripsi yang fokusnya hampir sama dengan objek
penelitian penulis yaitu Skripsi yang berjudul analisis program siaran
keagamaan ”sentuhan nurani”di Radio Dakta 107 FM bekasi.
11
Namun judul skripsi penelitian yang terkait dengan penelitian ini yaitu
program radio. Agar lebih jelas bahwa penelitian ini tidak ada yang sama
dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini penulis akan membahas
mengenai Analisis Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam Di Radio
WADI 102 FM Bogor.
Pada pembahasan skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai analisis
program Kupas Isi Tabloid Suara Islam yaitu dengan mendeskripsikan
(menggambarkan) program Kupas Isi Tabloid Suara Islam kemudian
menganalisis program tersebut di radio WADI 102 FM Bogor. Banyak faktor
yang penulis paparkan, antara lain mengenai gambaran umum, proses
produksi, materi dan format program Kupas Isi Tabloid Suara Islam. Oleh
karena itu, penulis memilih program dalam kaitannya yakni terhadap program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam di radio WADI 102 FM Bogor.
F. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai hal-hal
yang terkandung dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika
penyusunan ke dalam lima bab. Dan masing-masing bab terbagi menjadi
kedalam sub sub bab, dengan perincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini mambahas mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah dalam penelitian, tujuan dan
12
manfaat dari penelitian, metodologi yang digunakan dalam
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang radio dan sejarah
perkembangannya, program dan format siaran radio, proses
produksi siaran radio.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Pada bab ini adalah pemaparan tentang sejarah dan profil radio
WADI , Visi dan Misi radio WADI, konsep penyaringan berita
dan format siaran program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISA
Bab ini berisikan tentang temuan dan analisa mengenai Program
”Kupas Isi Tabloid Suara Islam” dan membahas mengenai proses
pra produksi, produksi, serta pasca produksinya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah didapat,
sebagai kesimpulan jawaban masalah yang telah dirumuskan
secara singkat, kemudian ditambah dengan saran-saran yang
berkaitan dengan hasil temuan dalam penelitin penulis.
13
13
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Radio dan Sejarah Perkembangannya
1. Pengertian Radio
Radio secara etimologi menurut kamus besar bahasa indonesia
adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara. Sedangkan secara
terminologi radio siaran adalah pemancaran radio yang langsung ditujukan
kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio
sebagai media.1
Dalam kamus amerika disebutkan ”suatu sistem sinyal pengiriman
dan pengiriman pesan, obrolan, musik dan berbagai macam efek suara
dari gelombang elektrik tanpa menggunakan kabel penghubung”.2
Morehand Albert H, mengutip ungkapan judith C. Waller dalam
Ullustrated World Encyclopedia mengatakan, radio siaran adalah: ”bukan
semata-mata merupakan usaha bisnis, namun juga suatu seni, radio adalah
suatu alat komunikasi massa yang terbaru dan termasuk yang berpotensi
diantara kekuatan-kekuatan dewasa ini” 3
Pengertian radio secara garis besar adalah sistem gelombang suara
yang dipancarkan dari suatu stasiun kemudian dapat di terima oleh
berbagai pesawat penerima, baik di rumah, di kapal di mobil dan lain
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,
1992), hal. 165 2 Adams Lewis M (ed), New Websteramerican Dictionary Book Inc,(New York, 1985),
Hal. 806-807 3Morehand. Albert H, Ullustrated World Encyclopedia, volume 7, Bobly Publishing Corp
(USA: 1965), hal. 4058
14
14
sebagainya. Radio siaran merupakan salah satu jenis media massa, yakni
sarana atau saluran komunikasi massa, seperti halnya surat kabar, majalah,
dan televisi. Ciri khas radio adalah AUDITIF, yakni sarana atau
pendengaran. ”apa yang dilakukan radio adalah memperdengarkan suara
manusia untuk mengutarakan sesuatu”.4
Radio merupakan sebuah perkembangan teknologi yang
memungkinkan suara disiarkan secara serempak melalui gelombang radio
di udara. Radio adalah suara, suara merupakan modal utama terpaan radio
ke khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya oleh khalayak.5
Dengan sifatnya yang auditif, radio hanya mengandalkan suara atau
bunyi yang hanya diterima oleh indera pendengar saja. Karena radio tidak
menuntut para pendengarnya untuk memiliki kemampuan membaca dan
melihat, maka dari itu hanya cukup sekedar mendengarkan saja. Sebagai
medium yang mnifestasinya sebagai bunyi yang tak bisa ditangkap oleh
mata, maka dari itu radio tersebut harus menggantungkan diri sepenuhnya
pada bunyi, karena banyak orang yang tidak dapat menangkap atau
mendengar radio dari pada media lainnya. Juga siarannya akan lebih cepat
sampai kependengarnya tanpa memandang perbedaan letak geografisnya.6
Radio memiliki sejumlah fungsi diantaranya seperti menyebarkan
informasi, mendidik, membujuk, dan menghibur. Radio juga dapat
menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan suara
4 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism,(Bandung: Nuansa, 2004), hal. 19.
5 Masduki, Menajdi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: PT. LkiS, 2005),hal.16.
6 H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara,
1997), hal. 79
15
15
dan kata-kata dari sang penyiar. Siaran radio merupakan seni memainkan
imajinasi pendengar melalui kata dan suara, musik dan efek lainnya yang
mampu menciptakan suatu gambaran, kesemuanya itu dikenal dengan
theater of mind.
Sebagai medium komunikasi, radio memiliki tiga kekuatan. Pertama,
mobilitas radio yang tinggi dimana radio dapat membawa pendengarannya
kemana-mana, sambil mengerjakan aktivitas lain pun seseorang dapat
mendengarkan radio. Kedua, realitas radio menggiring pendengar kedalam
kenyataan dengan suara-suara dan bunyi dari fakta yang terekam dan
disiarkan. Ketiga, kesegeraan radio menyajikan informasi dan petunjuk
yang dibutuhkan pendengar secara cepat, bahkan secara langsung saat
kejadian.
Radio ditemukan oleh Marchese Guglielmo Marconi tahun 1894 yang
pada awalnya hanya dapat menyembunyikan bel dalam jarak sekitar
sepuluh meter. Sejalan dengan itu perkembangan radio sebagai media
komunikasi terus mengalami perkembangan hingga diliputi dengan
meningkatnya pendirian stasiun radio. Perkembangan radio pun terus
menerus terjadi sampai pada tahun 1930-an, dimana pada saat itu Edwin
Howard Amstrong berhasil mengembangkan pesawat penerima radio yang
menggunakan frekuensi modulasi (FM) menjadi dasar bagi pesawat radio
16
16
modern saat ini. Radio FM memiliki kualitas suara lebih bagus, jernih, dan
bebas dari gangguan siaran.7
Era radio sebagai media komunikasi pun merambah sebagai media
jurnalisme. Jurnalisme radio adalah proses pengumpulan berita, produksi
atau pengolahan fakta menjadi bentuk berita dan penyiaran berita. Pada
dasarnya, karya jurnalistik apapun yang dapat ditemukan di media cetak,
dapat juga diproduksi oleh radio dengan penyajian yang berbeda. Bentuk
karya jurnalistik radio dapat berupa berita feature, opini, reportase dan
sebagainya. Hal yang membedakan penyiaran jurnalistik radio hanyalah
sifat mediany, sehingga cara kerjanya pun menjadi spesifik dan khas.8
Prisipnya adalah sependek mungkin, yang penting sudah memenuhi unsur
kelayakan berita dengan mencakup 5W+1H.
Di Indonesia sendiri keberadaan radio pun telah mengukir sejarah.
Sejak kemunculan radio di Indonesia dari awal masa penjajahan belanda,
jepang, hingga masa periode kemerdekaanyang terlihat jelas saat
proklamasi indonesia diudarakan. Hal ini menunjukan bahwa radio
memiliki peran penting di Indonesia. Penyiaran tentang pembacaan
proklamasi kemerdekaan indonesia tanggal 17 Agustus 1945 itu dibacakan
langsung oleh penyiar Sakti Alamsyah kepada seluruh pendengar se-
Nusantara. Perkembangannya terus berlanjut sampai pada akhirnya Radi
Republik Indonesia (RRI) diresmikan 11 september 1945. dengan
7 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Jakarta:
Kencana, 2008), hal. 4 8 Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio Teori dan Praktik (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2008), hal. 55
17
17
menggunakan peralatan siaran peninggalan belanda dan jepang, RRI
menjadi radio. Didirikan oleh Adang Kadarisman dan Abdurahman Saleh.
Hari berdirinya stasiun tersebut bertepatan dengan pertemuan terakhir dari
beberapa pertemuan yang membahas strategi, visi dan misi RRI selaku
lembaga penyiaran negara merdeka dan menetapkan semboyan yang
terkenal dengan, ”sekali di udara tetap di udara”.9
Jurnalisme di Indonesia di fungsikan oleh RRI sebagai bagian dari
tanggung jawab sosia. RRI menjadi bagian dari pendidikan massa,
pemersatu bangsa, dan juga menghibur. RRI merupakan radio yang
mempunyai jaringan siaran terbesar di Indonesia. Ketika radio swasta
bermunculan, beberapa radio pun ikut andil dalam dunia jurnalisme.
Seiring perkembangan zaman dan memasuki era globalisasi ini kebutuhan
akan informasi memang dirasakan oleh masyarakat. Maka dari itu , setiap
radio yang mengudara harus dapat memenuhi kebutuhan pendengar akan
informasi disamping sebagai hiburan saja.
Reformasi siaran radio mulai terlihat bersamaan pada saat era
reformasi tahun 1998. reformasi radio artinya perubahan secara mendasar
struktur kepemilikan, visi, misi orientasi, dan format siaran radio. Selama
rentang waktu tahun 1998-2003 reformasi itu terjadi dalam tiga aras.
Pertama pelepasan kendali sosial-ekonomi dan politik radio dari
kewenangan penuh pemerintah kepada pihak swasta, kepada meanisme
pasar atau kontrol internal media penyiaran. Perubahan ini ditandai oleh
9 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi,
Operasional,, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 17.
18
18
pengurangan kewajiban mengikuti program siaran melalui RRI, yaitu
boleh memproduksi paket acara yang sebelumya dianggap sensitif yaitu
informasi jurnalistik. Kedua pengakuan dan penyediaan akses yang lebih
terbuka kepada publik sebagai pemilik frekuensi menjadi pendengar,
partisipan interaktif hingga pemilik radio siaran. Hal ini ditandai dengan
hadirnya program talk show, siaran jurnalisme, pengalihan kepemilikan
radio pemerintah daerah ke swasta, dan radio berjaringan (networking).
Ketiga, mendorong pertumbuhan gerakan untuk menjadikan radio sebagai
medium pemberdayaan sosial melalui pendirian radio-radio alternatif
diluar radio siaran komersial dan RRI dengan program siaran yang lebih
berkarakter, kritis, dan edukatif.10
Sebagai salah satu media elektronik, radio merupakan alat atau sarana
yang didalamnya terkandung arti penerangan, ajakan, pendidikan, dan
hiburan. Radio juga mempunyai sifat-sifat yang khas yang dapat dijadikan
kekuatan yang dimilikinya dalam menyampaikan pesan atau informasi
kepada masyarakat.
2. Fungsi Radio
Berbicara tentang fungsi radio siaran tidak terlepas dari fungsi media
massa itu sendiri. Dalam hal ini Harold Laswell menyebutkan bahwa
media massa mempunyai 3 fungsi, yaitu:
a. mengungkapkan dan menyebutkan informasi mengenai kejadian
disuatu lingkungan dan penggarapan berita.
10
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional,(Yogyakarta: PT. LkiS, 2005), hal.3.
19
19
b. kegiatan yang mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai
lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk
rencana atau propaganda.
c. Difokuskan kepada kegiatan mengkonsumsi informasi, nilai dan norma
sosial dari generasi yang lain atau dari anggota kepada pendatang baru,
ini sama dengan kegiatan pendidikan.
Pada awalnya radio siaran hanya mempunyai tiga fungsi saja yaitu
sebagai:
1) Siaran Hiburan
2) Sarana Penerangan dan
3) Sarana Pendidikan
3. Materi Radio
Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak
pendengar atau penonton. Pemilihan materi harus sesuai dengan
kebutuhan yang sedang berkembang di masyarakat. Program-program
yang disajikan melalui radio harus dikembangkan semenarik mungkin.
Mengingat hal ini, bahwa radio pada dasarnya adalah media satu arah
dan sekali dengar. Maka dari itu bentuk penyajian program radio sangat
berperan untuk dapat menarik khalayak mendengarkan isi materi
maupun informasi yang disampaikan. Dan perancang program radio
perlu memperhatikan materi yang akan disampaikan serta memberikan
variasi penampilan. Bentuk-bentuk penyajian yang dapat dipilih antara
lain:
20
20
a. Ceramah
Bentuk ceramah ini biasanya disajikan oleh satu orang
pembicara yang ahli dalam materi tertentu. Umumnya, bentuk
penyajian ini membosankan karena peserta didik hanya
mendengarkan satu jenis suara selama 15-20 menit. Penyajian ini
akan terasa lebih melelahkan apabila pembicaranya kurang
mampu ”berbicara” secara menarik maka dari itu pembicara harus
mampu seolah-olah berbicara langsung dengan pendengar, suara
meyakinkan dan intonasinya tepat maka bentuk ceramah masih
dapat menarik pendengar.
b. Dialog
Bentuk penyajian ini menghadirkan lebih dari satu orang
untukmembahas sebuah materi. Para pembicara umumnya
mempunyai kedudukan yang sama
c. Wawancara
Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua, atau tiga
pembicara dengan seorang pewawancara. Dengan dua atau tiga
pembicara pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat satu
topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari
tiap-tiap pembicara. Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya
menghadirkan satu pembicara, umumnya topik pembicaraan hanya
dilihat dari pengetahuan atau pengalaman sang pembicara.
21
21
d. Feature
Bentuk penyajian lebih atraktif , feature merupakan bentuk sajian
yang di dalamnya terdapat dialog, wawancara, dan dram yang
mengacu pada topik bahasan tertentu. Sedangkan materi dakwah
tidak lain adalah pesan-pesan atau ajaran-ajaran islam yang
bersumber dari Al-Qur’an, hadist dan ittihad. Karena dari ketiganya
itu merupakan sumber pokok ajaran islam.
1. Pengertian Analisis
Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau
menganalisa perancangan alur sehingga menjadi mudah dan gambling
untuk dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan,
pemeriksaan yang teliti.11
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah penelitian
guna meneliti struktur kegiatan tersebut secara mendalam.Kata analisa
atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk
memeriksa beberapa pengaruh kegiatan itu dilakukan.
2. Pengertian Produksi
Menurut Masduki, Produksi siaran merupakan keterampilan
memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan
peralatan produksi.12
Sedangkan menurut Gilang, sebagaimana yang
diungkapkan Munthe menyatakan bahwa produksi siaran radio adalah
11
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: PT Gramedia,
1990), hal. 28. 12
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogya: LKIS, 2004),cet. 1, hal. 45.
22
22
hasil produk dari suatu stasiun radio yang merupakan hasil kerja tim yang
perlu dukungan dan kekompakan bersama.
3. Pengertian Analisis Produksi
Produksi radio merupakan proses pembuatan acara untuk disiarkan
di radio. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang yang melewati
berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan
berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya. Dalam
pengertian analisis produksi disini adalah dimana dalam setiap produksi itu
memiliki beberapa tahapan yang harus diketahui. Menganalisa berarti kita
menyelidiki proses itu terjadi sehingga kita mengetahuidengan pasti akan
kebenarannya.
Tahap pelaksanaan suatu produksi program radio yang melibatkan
banyak peralatan, orang yang dengan sendirinya membutuhkan biaya yang
besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapih, juga perlu suatu
tahap pelaksanaanproduksi yang jelas dan efisien.Setiap tahap harus jelas
kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahap produksi
terdiri dari tiga bagian di radio yang lazim disebut Standar Operation
Procedur (SOP), seperti berikut: 1. Pra-Produksi (ide, rencana, dan
persiapan), 2.Produksi (pelaksanaan), 3. Pasca Produksi (penyelesaian dan
peayangan)
13
23
23
B. Program Radio
1. Pengertian Program
Kata program berasal dari bahasa inggris, programme atau
programyang artinya acara atau rencana. Menurut John R. Bittner yang
dikutip masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang
yang dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk
mendengarkannya.13
Program siaran adalah segala hal yang disiarkan oleh
stasiun radio untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.
Program radio pada dasarnya adalah merupakan rangkaian acara
sepanjang hari yang disiarkan melalui pesawat radio berupa berita,
informasi, sandiwara, atau drama, kesenian, musik dan sebagainya yang
dibagi menjadi beberapa berdasarkan pembagian.14
Adapun menurut acara siaran, program radio dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu siaran kata dan siaran seni suara. Siaran kata adalah
segala bahasa siaran yang pokok isinya melalui kata-kata, sedangkan seni
adalah segala bentuk kesenian yang pokok isinya dilukiskan dalam musik.
Program siaran radio harus dapat menarik minat pendengar atau
mengikat pendengar dan mendekati keinginan pendengar untuk dicerna
dan dimengerti pendengar agar siaran radio diterima masyarakat melalui
satu saluran. Oleh karena itu siaran radio disebut juga sound broadcasting.
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu,
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan semakin tersegmennya
13
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT. LkiS, 2005), hal. 35 14
Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996),
hal. 5
24
24
audience. Ruang lingkup format siaran tidak saja menentukan bagaimana
memasarkan program siaran itu (marketing).
Tujuan program stasiun penyiaran radio adalah untuk menyiarkan
atau mengudarakan suatu yang bisa ”dijual” kepada para pengiklan. Jika
program tidak menarik, tentu saja akan sedikit pengiklan yang berminat.
Akibatnya semakin sedikit pemasukan yang diterima oleh stasiun radio
penyiaran tersebut. Tanpa uang yang memadai , stasiun penyiaran radio
tidak bisa mengudara. Jadi permasalahannya adalah bagaimana membuat
program menarik agar mendapatkan pendengar. Hal ini merupakan suatu
aspek yang sangat penting dalam konsep radio-programming dan setara
dengan pengembangan format.15
Jadi program atau acara yang disajikan adalah faktor yang
membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan
stasiun penyiaran seperti radio. Program dapat disamakan atau
dianalogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual pada
pihak lain, dalam hal ini audience atau pemasang iklan. Dengan demikian
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
mengikutinya. Hal ini sudah jadi sebuah rumusan dalam dunia penyiaran
yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar yang lebih besar,
sedangkan sebaliknya program yang buruk tidak akan mendapatkan
pendengar.
15
Harley Prayudha, M.Si, RADIO suatu pengantar untuk wacana dan praktek penyiaran,
(malang: Bayu Media, 2004), hal.47
25
25
Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
penyiaran, karena program merupakan acuan selama proses penyiaran
berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya
tergantung dari bagaimana sedemikian rupa mengemasnya sehingga ketika
menyajikan sebuah program akan mendapat target pendengar yang
maksimal.
2. Bentuk- Bentuk Program
Setiap program siaran direncanakan, diproduksi, dan disajikan
kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif,
persuasif, stimlatif, dan komunikatif. Di Indonesia cara-cara co-ersive
(menakut-nakuti) tidak boleh dipergunakan karena Indonesia menganut
paham demokrasi pancasila. Dan cara co-ersive hanya dipakai dinegara
komunis dan otoriter atau feodal.16
Berdasarkan pedoman dari UNESCO, membagi program radio
siaran kedalam beberapa bentuk.
a. Siaran Pemerintahan dan Penerangan Swasta (News and Information
program)
b. Siaran Pendidikan (Education Program)
c. Siaran Kebudayaan (Culture Program)
d. Siaran Hiburan (Entertainment)
e. Siaran lain-lain
16
J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1994), hal.
7
26
26
3. Format Penyiaran Radio
Kata format dalam kamus berarti ukuran, bentuk pola, segi. Antonius
darmanto memberikan pengertian format siaran sebagai bentuk
kepribadian suatu penyiaran radio sebagai bentuk kepribadian suatu
penyiaran radio sebagaimana tercermin dari segi siarannya.17
Format
stasiun radio biasanya diwujudkan dalam bentuk prinsip-prisip dasar
tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana sebuah siaran dikomunikasikan
kepada pendengar. Ketika kata format dan penyiaran disandingkan maka
dapat diartikan sebagai pola, bentuk atau segi penyiaran yang didasari atas
kaidah-kaidah atau norma-norma tertentu yang biasa digunakan oleh
umum, yaitu dalam bidang penyiaran. Dengan kata lain format penyiaran
adalah pola atau bentuk penyampaian dan penyebaran pesan secara
serempak, luas yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak
banyak yang tidak tertentu dengan standar penyiaran yang berlaku umum
mematuhi undang-undang yang berlaku.
Format penyiaran pada sebuah stasiun radio mencakup program
acara, jenis penyajian, materi acara, selingan musik, dan iklan yang
digabung ke dalam satu acara. Dan selanjutnya dirangkai dengan bagian
waktunya masing-masing. Berapa banyak waktu yang digunakan penyiar
atau narasumber, berapa banyak waktu yang digunakan untuk sebuah
selingan musik, dan berapa banyak waktu yang digunakan untuk iklan.18
17
Antonius Darmanto, Teknik dan Penulisan Naskah Acara dan Siaran Radio,
(Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 1998), hal. 6 18
Tatang Humas PRSSNI, Makalah Kuliah Umum Profesionalisme Penyiaran Radio
Siaran, (Jakarta, 29 Mei 2003)
27
27
Beberapa perspektif dalam format program siaran mengguanakan
dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Narrowcasting
Salah satu strategi programming suatu stasiun penyiaran yang
diarahkan pada segmen pendengar tertentu dan didominasi oleh isi
siaran tertentu yang menjadi ciri khas stasiun penyiaran tersebut.
Dalam pendekatan ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis:
b. Format Berita
Adalah format stasiun dimana isi siarannya berupa berita atau acara
perbincangan mengenai berbagai peristiwa aktual
c. Format Musik
Adalah format stasiun yang unsur utamanya musik, serta mengarah
pada kebutuhan pendengarnya.
d. Format Khusus
Adalah format stasiun yang dibentuk berdasarkan materi khusus
sebagai bahan sajian utama dalam keseluruhan program, misalnya
proram khusus budaya atau pendidikan, olah raga, agama, dan
kewanitaan.
e. Pendekatan Broadcasting
Pendekatan ini melayani segment pendengar yang beraneka ragam
(heterogen), karenanya perencanaan program tidak memberlakukan
format stasiun
28
28
5. Karakteristik Radio
Dengan adanya kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi,
orang dapat menciptakan radio. Radio sebagai media massa pada dasarnya
memiliki fungsi yang sama dengan media lainnya hanya berbeda dalam
penggunaan bahasa dan teknis penyajiannya. Informasi, hiburan, dan
pendidikan merupakan fungsi dari media massa lainnya.
Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media
massa kehilangan pendengar, pada akhirnya digugat oleh khalayak sebab
tidak memenuhi keinginan atau kebutuhan khalayak. Selain memiliki
fungsi, radio juga tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dengan
media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Auditori radio adalah ”suara” untuk didengar, karenanya isi siaran
bersifat sepintas, lalu dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak
mungkin ”menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang
bisa mengulang pada bacaan.
b. Transmisi. Proses penyebarluasaanya atau disampaikan kepada
pendengar melalui pemancaran.
c. Mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam dan gangguan
teknis.
d. Theatre of mind. Radio dapat mencipta gambar dalam imajinasi
pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan
seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara.
29
29
Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang
dikatakan penyiar.
e. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan
tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
Radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena
pendengar biasanya tidak tahu lagu apa yang disajikan berbeda dengan
memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.19
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia, karena memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio juga memberikan
manfaat yang unik, baik ditinjau dari sisi keunggulan maupun
kelemahannya.
D.Cary, tannenbaum dalam bukunya ”The Radio &Television
Commercial” menulis beberapa karakteristik radio.20
1) Radio itu terdapat dimana-mana.
Dalam bukunya ini, carry menyebutkan terdapat sekitar setengah
milyar pesawat radio, 73% diantaranya berada di rumah, took-toko, tempat
potong rambut, dan dikantor-kantor. Radio-radio yang berada di mobil dan
truk terhitung sekitar 100 jutaan. Dan radio portable yang berjumlah
jutaan berada dimana-mana bahkan dalam kegiatan olah raga yang
disiarkan secara langsung. Terlebih tidak seperti media cetak. Radio tidak
dapat diabaikan jika anda dalam jarak dengar sebuah radio yang sedang
19
Asep Syamsul M. Romli, Broadcast journalism, (Bandung: Nuansa, 2004), hal. 22-23 20
Harley Prayudha, Radio, Penyiar It’s Not Just a Talk (Malang: Bayumedia Publishing,
2006),h. 13-15
30
30
menyala, anda akan dapat mendengarnya baik nada menginginkannya
ataupun tidak jumlah ini masih dikatakan real , mengingat masih banyak
radio transistor yang bisa diperjualbelikan secara bebas oleh pedagang
asongan, belim lagi jika melihat feature ponsel yang sekarang banyak yang
memiliki feature radio.
2) Radio itu bersifat memilih.
Geografis, demografis, dan keragaman program stasiun radio
membantu pengiklan menetapkan target pendengar. Fleksibilitas semacam
ini berarti bahwa spot iklan dapat disiarkan dalam jaringan regional atau
nasional. Dapat diudarakan setiap jam di siang atau malam hari. Para
pengiklan bisa ,memilih dari berbagai macam stasiun radio baik AM
maupun FM, masing-masing dengan format yang berbeda. Semua berita,
musik kontemporer dewasa, country, black musik, oldies, top forty, musik
indah, middle of the road (MOR), klasik, acara, wawancara, etnik ataupun
bahasa asing. Keragaman semacam ini memungkinkan untuk “berbicara”
secara langsung pada prospek-prospek.
f. Radio itu ekonomis
Dalam satu minggu, radio dapat mencapai Sembilan dari sepuluh
pendengar yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka yang berusia 18 tahun ke
atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam sehari. Seorang
pengiklan biasanya dapat mempercayakan pada kombinasi yang efektif
atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per-ribuan
pendengar. Sendirian atau dalam kumpulan dengan media lain, radio bisa
31
31
secara efektif membantu memperketat anggaran iklan. Spot bisa
dijadwalkan untuk sedikit atau sebanyak mungkin sebagaimana yang
ditentukan oleh sasaran dan anggaran. Pemikiran ekonomi yang lain: iklan
radio relatif tidak mahal. Semua pesan bisa dihasilkan dari sebuah lembar
fakta spontan atau naskah yang digunakan oleh seorang penyiar secara
langsung, atau dengan produksi spot yang menggunakan musik, efek
pengisi suara.
g. Radio itu cepat
Jika timbul kebutuhan, pengiklan daoat mengiklan produk
langsung diudarakan dalam hitungan jam. Spot yang menggunakan efek
suara, musik atau jingle dan beberapa suara dapat diulangi lagi, dicampur,
direkam, didubbing, dan kemudian diudarakan dalam hitungan hari. Hal
ini sangat mengyuntungkan bagi pengiklan jika memerlukan media radio
sebagai media promosi dalam keadaaan darurat.
h. Radio itu bersifat partisipasif
Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah stasiun radio
tertentu, para pendengar, mengembangkan sebuah rasa keterlibatan. Radio
membutuhkan imajinasi. ”cerita-cerita ” komersial tidak dibatasi pada
tempat dan waktu efek-efek suara dan musik secara seketika menciptakan
sebuah adegan. Deskripsi dan dialog dapat menarik sebagaimana yang
dimungkinkan oleh selera dan karakter-karakter dapat dimainkan baik
dengan sederhana. Pendengar menggunakan imajinasi untu mengisi
”warna” siaran radio.
32
32
Sedangkan karakteristik radio menurut Djamaludin Abidin Ass
diantaranya adalah:21
a. sifat radio hanya untuk didengar
b. bahasa yang digunakan adalah bahasa tutur
c. orang yang mendengar radio dalam keadaan santai, bisa sambil
mengemudi mobil, tiduran, bekerja di kantor dan sebagainya.
d. Radio siaran mempunyai daya reka
e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
karakteristik radio perlu dipahami seorang penyiar, agar dalam menyusun
dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio penyiar dapat
melakukan penyesuaian sehingga komunikasi tepat sasaran karena melihat
waktu yang realtif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka disinilah
tantangan yang harus dihadapi oleh seorang penyiar radio
6. Radio Sebagai Media Dakwah
Dilihat dari segi asal katanya, media berasal dari bahsa latin yaitu
medium yang artinya alat perantara, sedangkan menurut istilah media
adalah ”sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada komunikan”. Dalam pengertian yang sempit media
dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dakwah.
Media dakwah sebenarnya tidak berbeda dengan media lainnya yang biasa
digunakan dalam komunikasi massa. Di era sekarang ini pelaku dakwah
21
Dr. Ibnu Habban M. Si, Perencanaan Program Komunikasi, (Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, 2003), hal 20
33
33
bisa memanfaatkan berbagai media yang ada, dalam hal ini radio. Radio
sebagai sarana media dakwah, dengan demikian media tidak hanya
berdampak negatif tapi juga bisa memanfaatkan ke arah positif.
Keberhasilan dakwah tidak semata-mata terletak pada isi pesan
serta peran da’i berikut kepada mad’unya, tetapi juga tergantung pada
metode dan media yang dipergunakan. Pesan dakwah akan berhasil
dicerna mad’unya apabila da’i dapat menggunakan metode dan media
yang tepat, semua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan
menjadi syarat bagi keberhasilan penyelenggaraan dakwah.22
Media sebagai sarana dakwah akan mendapatkan manfaat yang nyata
jika digunakan secara optimal, terlebih ketika masyarakat memasuki
zaman ilmu pengetahuan, pengaruh imperialisme media informasi
sungguh semakin nyata. Sementara dikalangan umat islam umumnya juga
mulai menyaksikan adanya semacam pergeseran proporsionalitas struktur
penggunaan media dakwah, yakni dakwah bil-qalam (media cetak) dan
dakwah melalui media elektronik mendapat porsi yang besar disamping
dakwah bil-lisan.23
Dalam hal ini media massa difungsikan sebagai media dakwah,
dimana melihat fungsi komunikasionalnya, maka jelaslah bahwa media
22
Asmuny Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal.
164 23
Rusjdi Hamka Rafiq, Islam Dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989),
hal.28
34
34
seperti halnya tersebut ditas menduduki peran yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat, menyajikan informasi, edukasi, dan hiburan. 24
Radio sebagai media dakwah dipandang memiliki kelebihan
tersendiri dalam keefektifandan keefesiensian. Indikasi ini dapat dilihat
dari sederhananya suatu pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i akan
lebih mudah diterima oleh objek atau sasaran dakwah tanpa harus bertemu.
Jadi, radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan terus
berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat agar semua lapisan
masyarakat dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran islam
yang disampaikan melalui radio dalam kehidupan sehari- hari.
7. Struktur Organisasi Radio
Status stasiun penyiaran mempengaruhi bentuk, struktur, dan tata
kerja organisasi. Bahkan perbedaan status stasiun penyiaran
mempengaruhi pola fikir dan tindakpersonil dalam pengelolaan stasiun
penyiaran termasuk programing atau redaksinal siaran. Di sini dihindarkan
prosedur birokrasi yang ketat dan kuat, dengan demikian perlu ditata
hubungan kerja yang lancar antara pimpinan dan pelaksana serta antar
pimpinan maupun pelaksana.
Untuk memperlancar prosedur kerja organisasi penyiaran, biasanya
disusun skema prosedur, dan tata kerja organisasi yang lebih menjelaskan
siapa bertanggung jawab kepada siapa dan bidang apa yang dikerjakannya.
24
Rusjdi Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989), hal.
28
35
35
8. Keunggulan dan Kelemahan Radio
Radio tidak kalah saing dengan media informasi dan hiburan yang
lain seperti televisi, surat kabar, majalah maupun tabloid. Selain murah
dan mudah keunggulan radio sebagai berikut:25
a. Cepat dan Langsung
Radio merupakan sarana tercepat dalam penyampaian informasi
dibandingkan tivi atau koran. Peristiwa yang baru saja terjadi bisa
didapatkan dan langsung disampaikan kepada para pendengar tanpa proses
yang rumit.
b. Akrab
Radio adalah alat yang akrab engan pemiliknya. Jarang sekali ada
sekelompok orang mendengarkan siaran radio disuatau tempat. Biasanya
seseorang mendengar radio dikamar, dapur, atau di dalam mobil.
c. Dekat
Radio begitu dekat dengan pendengarnya. Penyiar menyapa
pendengarnya secara profesional. Sang penyiar seakan berbicara dengan
satu pendengar bukan banyak pendengar.
d. Hangat
Paduan kata-kata, lagu dan efek suara dalam siaran radio begitu
terasa hangat dan mampu mepengaruhi emosi pendengarnya. Penyiar radio
yang sering menanyakan kabar para pendengar memberikan semangat
hidup, menghibur dikala sedih dengan lagu-lagu bertindak seakan-akan
teman baik pendengarnya.
25
Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, hal. 7
36
36
e. Tanpa Batas
Siaran radio bisa disimak oleh siapa saja menembusa batas-batas
geografis, demografis, suku, ras, agama, dan antar golongan juga kelas
sosial hanya tuna rungu yang tidak mampu menikmati siaran radio.
Sedangkan menurut Howard gough dalam buku program radio beliau
mengatakan radio juga mempunyai beberapa gangguan dan hambatan
yang potensial diantaranya adalah alat-alat uyang mekanis, aspek teknis
pada peralatan, persoalan bahasa, sosial, ganggun suara yang mengganggu
pancaran siaran, mengganggu kejelekan secara teknis dan gangguan pada
penerimaan pesan. Berdasarkan keunggulan dan kekurangan dari radio
seperti yang dijelaskan diatas maka pengelolaan radio harus dikelola
dengan baik. Hal ini dikarenakan agar pendengar mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya dan hiburan sesuai dengan kebutuhan.26
C. Proses Produksi Siaran Radio
Pengelolaan program khususnya di bidang perencanaan
(planning/programming) bekerja di atas kesadaran bahwa siaran memiliki
kekuatan sangat besar, baik untuk menciptakan kebaikan maupun kejahatan
di masyarakat. Dalam merencanakan, memproduksi, dan menyajikan siaran,
para pengelola siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap
masyarakat.27
26
Howard Gough, Perencanaan-Penyajian-Produksi Program Radio (Jakarta:1999), hal.
9 27
J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1994), hal.
22
37
37
Dalam memprogram siaran radio, terdapat proses produksi program
acara yang harus dijalankan. Dalam proses ini terbagi menjadi tiga bagian
yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO), ada
beberapa tahap yang harus dilalui:28
1. Pra Produksi
Pada tahap ini merupakan tahap awal dari seluruh kegiatanmulai dari
pembahasan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan program.29
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci
dan baik, maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan akan
terlaksana dengan baik. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, yaitu:
a. Penemuan ide siaran radio
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan dalam membuat suatu program. Ide tersebut merupakan
rancangan pesan yang akan disampaikan melalui media radio dengan
tujuan tertentu. Untuk itu, saat menuangkan idenya dalam bentuk
naskah program siaran, produser harus memperlihatkan faktor
pendengar agar apa yang akan disajikan dapat memenuhi harapan
mereka. Faktor pendengar tersebut difokuskan pada pemilihan format
siaran dan program siaran yang dapat menarik dan memuaskan
kebutuhan demografi tertentu.30
28
Sifak Masyudi, Diktat kuliah produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakara:
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2006), hal. 60-61 29
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, hal.
270 30
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, hal.
249
38
38
b. Perencanaan siaran radio
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa. Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum
tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam
sehari, seminggu hingga setahun. Namun disisi lain, perencanaan juga
terpusatpada bagaimana mengolah sebuah materi siaran menjadi sajian
acara yang memikat di udara.
Tahap ini meliputi penetapan keputusan mengenai nama, waktu
dan tempat penyiaran para pekerja yang terlibat, target pendengar,
sumber dan penyiapan materi, musik, biaya, dan promosi serta rencana
lainnya secara keselruhan.
c. Persiapan siaran radio
Tahap ini meliputi penyempurnaan semua hal dalam perencanaan,
meneliti kembali dan melengkapi semua sumber daya maupun peralatan
yang diperlukan. Semua persiapan ini sebaiknya diselesaikan menurut
jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan.31
2. Produksi
Produksi siaran adalah keterampilan dalam memadukan wawasan,
kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. Produksi
merupakan kunci dalam aktivitas di radio siaran. Tahap pelaksanaan
produksi dilakukan berdasarkan semua kegiatan materi siaran yang telah
31
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007), hal. 39
39
39
disiapkan, pelaksanaannya dari awal siaran hingga akhir siaran. Proses
produksi juga terbagi menjadi on air atau yang disiarkan secara langsung
dan off air atau rekaman suara siaran. Pada umumnya stasiun radio hampir
tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya.
Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan
sehingga mengahasilkan program yang menarik didengar.
Pada saat sebelum berjalannya produksi akan ada yang namanya
vocal recording, yaitu perekam suara penyiar yang membacakan materi
siaran di ruang rekaman. Mixing, penggabungan materi vokal penyiar
dengan berbagai jenis musik pendukung dan lagu oleh operator atau
mixerman dengan perangkat teknologi sehingga menghasilkan paket acara
yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan memperhatikan standar
kemasan setiap acara yang penayangannya sesuai dengan jadwal yang
telah direncanakan. Namun biasanya pada produksi acara on air yaitu
secara langsung (live) tidak perlu vocal recording terlebih dahulu.
Proses itu dilakukan bersamaan dengan mixing saat on air oleh
penyiar bekerja sama dengan operator. Dalam pembacaan materi siaran,
terdapat dua macam teknik script reading.32
Teknik Ad libitium yaitu
siaran tanpa menggunakan naskah. Jadi, penyiar berbicara santai, tanpa
beban atau tanpa tekanan, sesuai dengan seleranya. Rumusnya dan tentu
bukan berbicara seenaknya, akan tetapi ada rambu-rambu atau kaidah
siaran yang harus dipatuhi.
32
Asep Syamsul M. Romli, Broadcast For Teen: Jadi Penyiar itu Asyik Lho!, hal. 70-74
40
40
Sedangkan pada teknik script reading yaitu siaran dengan bantuan
naskah dimana dengan cara membaca nsakah yang sudah disispkan, baik
oleh penyiar sendiri maupun oleh orang lain (Script writer). Dengan kata
lain, dalam teknik ini penyiar melakukan siaran dengan cara membacakan
naskah siaran yang sudah disusunnya sendiri dengan bantuan script writer.
3. Pasca Produksi
Pada tahapan ini semua kegiatan setelah produksi sampai materi itu
dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Bagian yang
termasuk kegiatan pasca produksi antara lain: penyuntingan (editing),
pengisian suara, subtittle, ilustrasi, efek, dan lain-lain. Pada dasarnya
setiap program yang disajikan harus melalui proses rencana yang matang.
Para perencana program siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika
terhadap masyrakat. Perencanaan yang baik akan memperlancar proses
produksi dan penyiaran, serta memberikan mekanisme kontrol. Evaluasi
baru dapat dilakukan bila ada perencanaan.
41
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Terbentuknya program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di pelopori atas
ide dari bapak Baghir Shahab yaitu penanggung jawab radio WADI. Selain itu
juga WADI mempunyai ikatan dengan Tabloid Suara Islam karena Founding
Father dari Tabloid Suara Islam sendiri yaitu Habib Muhammad Rizieq Syihab
adalah rekan dari pimpinan radio WADI yaitu Bapak Husein Al-Hamid.
Awalnya adalah sebagai bentuk kerja sama dengan Founding Father
Tabloid Suara Islam yaitu Habib Rizieq Syihab dengan radio WADI ada
keterikatan secara keilmuan dan secara moral. Kemudian bertujuan membantu
media cetak ini yaitu Tabloid Suara Islam untuk mempromosikannya lewat
radio WADI sekaligus ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa
Tabloid Suara Islam ini sejalan dengan mazhab dan aqidah yang disampaikan
oleh WADI tentunya berita dan informasi dikemas dengan sebaik mungkin,
juga secara Islami sebelum Tabloid Suara Islam dicetak. Diharapkan agar
masyarakat muslim tidak terkecoh oleh pemberitaan yang ada mengetahui
berita yang diberitakan dalam media cetak dan dapat dijelaskan kembali secara
mendalam di program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
1. Waktu Penyiaran Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam adalah program dakwah yang
dimiliki radio WADI 102 FM Bogor yang membahas isi dari Tabloid Suara
41
42
Islam dan dibahas langsung oleh pemimpin umum Tabloid Suara Islam yaitu
KH. Muhammad Al-Khatat. Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam disiarkan
setiap hari selasa pada pukul 07.00- 09.00 WIB pagi hari secara live.
Disiarkannya Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di waktu pagi
karena kebanyakan masyarakat selalu mencari informasi atau berita itu di pagi
hari sebelum beraktifitas. Sebelum Tabloid Suara Islam dicetak. Diharapkan
agar masyarakat muslim tidak terkecoh oleh pemberitaan yang ada mengetahui
berita yang diberitakan dalam media cetak. Dengan adanya program ini dapat
dijelaskan kembali melalui radio WADI FM berita sebenarnya yang di pandang
secara islami
B. Sejarah Singkat Berdirinya Radio WADI 102 FM Bogor
1. Sejarah dan Perkembangan Radio
Di era globalisasi sekarang ini teknologi informasi merupakan
salah satu sarana media yang begitu pesat perkembangannya, tak
terkecuali di Indonesia dari kota-kota besar sampai pelosok desa semua
orang sudah bisa memanfaatkan sarana tersebut, sehingga segala informasi
yang berkembang selama ini dampaknya begitu besar terhadap
perkembangan kehidupan masyarakat.
Di samping segi positifnya kita juga tak bisa menafikan akan
timbul segi negatifnya, dari segi positifnya adalah meningkatnya kualitas
sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang pendidikan, ekonomi,
dan politik serta bidang-bidang lainnya. Sedangkan segi negatifnya adalah
43
semakin mudahnya kalangan masyarakat baik tua maupun muda
terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama islam
seperti maraknya obat-obatan terlarang dikalangan anak-anak remaja, juga
perselingkuhan sekarang ini sudah menjadi model kehidupan masyarakat
serta kejahatan lainnya yang sangat meresahkan masyarakat. Semua ini
dikarenakan begitu mudahnya akses informasi dengan manusia.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka kami sebagai
bagian dari masyarakat tergerak untuk memanfaatkan teknologi informasi
tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif. Dengan kerja keras dan
dukungan dari semua pihak yang mengharapkan adanya suatu media yang
dapat menyampaikan aspirasi dan harapan mereka dalam menacapai suatu
tujuan hidup. Maka kami berhasil mendirikan sebuah radio yang bernama
radio WADI.
WADI FM adalah radio dakwah islam yang merupakan singkatan
dari Wadah Dakwah Islam yang telah dikenal masyarakat bogor pada
khususnya dan umumnya masyarakat Jabodetabek terutama dikalangan
menengah kota yang sedang berkembang pesat. WADI FM, merupakan
radio dakwah islam berazaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah, pilihan bagi
pencari kebenaran yang mau mempertahankan tradisi lama yang baik dan
mengambil tradisi baru yang lebih baik. pilihan bagi pencari kebenaran
yang mau mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi
baru yang lebih baik ini, mulai mengudara jam 4 pagi dengan aktifitas On
44
Air nya terhitung 20 jam setiap harinya. Acara-acara siaran ditujukan pada
aspek kognitif, meliputi informasi, pendidikan / dakwah, dan hiburan.
Hadir sebagai radio yang mengemas secara khusus keselarasan
antara program dakwah, informasi dan hiburan yang disajikan dengan
penuh kedamaian, ketentraman, dan kesejukan sesuai dengan tema radio
WADI yaitu ”DAMAIKAN HATI, SEJUKAN JIWA.” dengan berbagai
macam program yang dikemas secara unik dan mampu memberikan
hiburan yang islami serta kontribusi pengetahuan tentang nilai-nilai
keislaman yang dikemas secara interaktif dan menghibur.
Seiring dengan perkembangan dan kian diminatinya Program 102
WADI FM, sampai saat ini di usianya yang masih muda WADI FM
berhasil membentuk komunitas yang loyal dengan latar belakang usia,
gaya hidup dan SES ( Status Komunitas Sosial ) yang heterogen
mengingat 102 WADI FM bersifat Universal dan terbuka bagi semua
kalangan masyarakat yang secara langsung hal tersebut merupakan potensi
menjaring pangsa pendengar loyal bagi 102 WADI FM.
Dibentuknya radio WADI 102 FM atas ide Bapak Husein Al-
Hamid beliau adalah salah satu pendiri dan sekaligus pemilik dari stasiun
radio WADI 102 FM. Awalnya radio ini dibentuk atas dasar untuk
memenuhi dahaga masyarakat muslim akan informasi, hiburan dan
aktualisasi dari nilai keislaman itu sendiri. Dominasi kultur asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian muslim dikhawatirkan akan memberikan
dampak semakin terkikisnya nilai - nilai moral agama dalam kehidupan
45
ummat muslim. sedangkan media televise dan internet terus berkembang.
Dan khawatir bahwa media radio berada dalam jurang kehancuran,
walaupun sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa hal itu akan terjadi.
Oleh karena itu kehadiran media islam menjadi oase ditengah ramainya
masyarakat untuk mengkonsumsi ilmu pengetahuan, ilmu agama,
pendidikan, informasi dan hiburan.
Radio WADI FM Bogor ini didirikan 1 Muharam 1427 H/ 2006
dengan nama perusahaan PT. Bahana Suara Alam yang beralamat di Jl.
Veteran III Loji Tapos Ds. Cileungsi Ciawi Bogor dengan jangkauan siar
masyarakat yang berada di wilayah JABODETABEK. Radio ini terbentuk
dengan niat awal sebagai media siaran untuk keperluan syiar islam dan
juga sebagai wadah anak-anak muda sekitar dengan kegiatan yang positif.
Radio WADI mengawali siaran amatir dengan gelombang AM di
frekuensi 96 AM, dengan peralatan seadanya. Aktivitas siaran pun terus
berlangsung. Pada saat itulah muncul keinginan untuk memperluas
jangkauan siaran hingga ke daerah lain.
Proses perluasan jangkauan tidak semudah yang dibayangkan,
pengurus pun harus memeras otak dan keringat agar perluasan jangkauan
siaran dapat segera selesai dengan hasil yang maksimal. Dengan
ketelatenan dan tentunya dukungan dari sahabat pendengar, alhamdulillah
pada tahun 2006 radio WADI FM dapat mengudara pada gelombang 106
FM.
46
Belum sempat menarik nafas panjang, seluruh radio amatir di
propinsi Jawa Barat disibukkan untuk melegalitaskan aktifitas penyiaran
komunitas sesuai prosedur yang telah diatur oleh Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) pusat. Pelaksanaan faktualisasi data dilaksanakan di
Bandung oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID).
Dengan ketentuan dan proses kelayakan KPID Jawa Barat, maka
penyiaran komunitas diatur untuk menggunakan gelombang 102 FM,
sehingga akhirnya WADI FM resmi mengudara digelombang 102 FM
dengan surat kelayakan dari KPID dengan No. 362/K/KPIDJABAR/10/06
pada tanggal 18 oktober 2006
WADI FM memiliki jangkauan siaran yang cukup luas meliputi
Jabodetabek dan memiliki 4 cabang seperti Sumedang (96,6 WADI FM),
Purwakarta (91 WADI FM), Sukabumi (88 WADI FM), dan Kuningan
(101,6 WADI FM). Seiring perkembangan teknologi, Radio WADI 102
FM Bogor juga dapat diakses secara streaming (audio/video) dengan
mengakses www.wadi.co.id. Selain itu WADI FM juga mempunyai
populasi pendengar yang banyak.
Sebagai media Elektronik yang memiliki cabang Radio 102 WADI
FM memilih segemntasi yang lebih mengarah ke menangah ke bawah,
dengan suguhan sajian-sajian yang menarik bagi kaum muslim. Ini
terbukti dengan beberapa Program andalannya ( terlampir ). Didukung
juga dengan nara sumber / Ustadz yang memiliki latar belakang
pendidikan dari Timur tengah, tepatnya dari Pondok pesantren DARUL
47
MUSTOFA dan Rubat Hadramaut Yaman. Dalam kiprahnya yang terus
maju berjuang demi tegaknya syariat Islam 102 WADI FM Insha Allah
selalu memberikan yang terbaik untuk pendengar-pendengar tercintanya,
dan semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagi pihak, salah
satunya Bapak Presdiden RI yang di Hormati.
Disamping melalui udara radio, radio WADI 102 FM Bogor juga
melaksanakan program-program off air yang dirancang dengan apik dan
aspiratif, sehingga kemaslahatan pendengar tetap terjaga dan mendapat
respon yang positif dari para pendengarnya.Kegiatan off air yang sudah
berhasil di gelar dalam upaya selalu mendekatkan radio WADI FM Bogor
dengan pendengar setia dan masyarakat Bogor seperti mengadakan
pengajian bulanan, Tajwid off air Tadarus dan Belajar membaca Al-Quran,
mengadakan perlombaan pentas seni dan memperingati hari-hari besar
Islam.
Dengan komitmen yang tinggi untuk memberikan yang erbaik
kepada masyarakat pendengar, didukung oleh team work yang senantiasa
melahirkan kraetivitas dalam penyampaian informasi serta hiburan,
memberikan radio WADI FM keyakinan yang tinggi, dan insya allah akan
menjadi radio terbaik bagi masyarakat pendengar. Beberapa prestasi juga
telah di ukir radio WADI FM Bogor yaitu sebagai pemenang KPID
JABAR AWARDS pada tahun 2009 dan 2012 dalam dua kategori
sekaligus yaitu Talkshow dan Berita Radio Terbaik
48
2. Proifle Radio
Nama Perusahaan : PT. BSA (Bahana Suara Alam)
Stasion ID : 102 WADI FM
Audience call : Insan Allah WADI FM
Kickers/Slogan : Radionya Keluarga Muslim
Frekuensi : FM 102 KHZ
Alamat : Jl. Veteran III Loji Tapos Ds. Cileungsi Ciawi
bogor 16760
Telepon/Fax : 0251-242 894, 242 864
E-mail : [email protected]
Tinggi Tower : 50 meter
Jenis Antena : Built Up Spain OMB
Pemancar : RVR VJ5000-TR
Jangkauan : JABODETABEK
Jam Siar : Senin s/d Minggu, Pkl 04.00 s/d 24.00 WIB
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan element yang penting untuk
mempertahankan kelanggengan dan perkembangan sebuah Station Radio,
karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas
serta tanggung jawab dari personel yang terlibat, selanjutnya akan sangat
berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas yang dihasilkan, baik program
off air maupun on air.
49
Tabel 1
Struktur Organisasi Radio WADI 102 FM Bogor
Pimpinan Habib Husein Al-Hamid
Penanggung Jawab M. Bagir Shahab
Programmer Hasybi
Bendahara M. Bagir Shahab
Marketing Zaki
Kord. Teknik Iyal Supriadi
Editorial Muti & Yatna
Produksi / Tim Kreatif Aldo & Faqih
Music Director Yudira
Kord. Siaran Kang Annas
Penyiar Hasybi, Faqih, Yudira, Muti, Kang
annas, Iman, Hendi
4. Visi dan Misi
Visi dan Misi bagi sebuah organisasi merupakan arah dan tujuan yang
hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Visi dan misi merupakan gambaran
tentang program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi sehingga
dengan adanya visi dan misi suatu organisasi akan lebih mudah dalam
menentukan program kerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.
50
Visi dari Radio WADI 102 FM adalah:“Mewujudkan Wadah Dakwah
Islam yang turut membangun tatanan kehidupan masyarakat beriman dan
bertakwa, menuju terciptanya masyarakat Islam sebagai Khairu Ummah”.1
Sedangkan Misi yang diusungkannya adalah:
a. Sebagai wadah bagi juru dakwah dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkar dalam suasana yang sejuk, penuh kasih sayang, dan sarat dengan
semangat juang untuk membangun ukhuwah Islamiyah
b. Memperkuat dan melengkapi media yang secara khusus bergerak di
bidang dakwah Islam sehingga cahaya Islam dapat terpancar dalam
kehidupan bermasyarakat
c. Menciptakan radio yang memberi sentuhan Human Interest dalam setiap
programnya, dengan meminimalisir radio sebagai alat politik. Radio
WADI ingin memiliki karakter tersendiri, menjadi media yang Islamic dan
mempunayi nilai.2
5. Program-program yang disiarkan
Program acara yang disiarkan di radio WADI 102 FM Bogor pada
umumnya hampir sama dengan program acara radio lainnya, secara umum
radio WADI 102 FM Bogor mengudara setiap harinya dari pukul 04.00-
24.00 WIB dengan program yang dikemas secara rapih dan diklasifikasikan.
Menghadirkan siaran-siaran yang beraneka ragam mulai dari acara hiburan,
berita, dan agama. Dalam presentase acara yang disiarkan yaitu program
hiburan yang disajikan mencapai 20% program informasi 30% dan program
agama 50%
1Company Profile Radio WADI 102 FM Bogor
2 Wawancara dengan Bapak Baghir Shahab (Bogor: 28 januari 2013).
51
Tabel 2
Jadwal Program-program Radio WADI 102 FM Bogor.
No. Jadwal Nama Program Deskripsi Program
1. 04.00-04.30 Opening Program Program pembuka hari dalam
kesejukan alunan Al-Quran murottal
dan wirid ba’da adzan shubuh.
2. 04.30-05.30 Renungan Fajar Program tausiyah yang disampaikan
oleh Ustadz dalam bentuk rekaman
dengan materi yang khas dan
menarik sebagai bekal diawal
aktifitas pagi.
3. 05.30-07.00 Panji Shubuh Program tausiyah kajian tafsir dan
interaktif menjawab pertanyaan
pendengar seputar islam lewat
telepon.
4. 07.00.09.00 Sesi Ruang Publik Program ruang publik mengupas
Tabloid Suara Islam untuk berbagi
inspirasi segala sisi dengan
pendengar lewat telepon dan
penyampain informasi dalam bentuk
news yang aktual serta wawancara
pilihan.
52
5. 09.00-11.00 Pemantap Hati Program menemani aktifitas harian,
lengkap dengan info, feature,
interaktif yang langsung melibatkan
pendengar lewat telepon.
6. 11.00-12.00 Berita Dari Kawan
Untuk Kawan
(BEDUK)
Program khusu berbagai informasi
kegiatan dengan pendengar baik
secara adlibs maupun lewat telepon.
7. 12.00-13.00 Kisah dan Hikmah Program khusus cerita-cerita
menarik yang mengandung hikmah
untuk diteladani. Disajikan dengan
penuh penghayatan dan dalam
bentuk drama.
8. 13.00-15.00 Salam Merekat
Silaturahmi (SMS)
Siang
Program untuk pendengar yang
ingin berkirim salam, memilih lagu-
lagu Nasyid dan Qasidah, diselingi
info-info ringan.
9. 15.00-17.00 Terisi Hati Program tausiyah kajian kitab dan
interaktif menjawab pertanyaan
pendengar lewat SMS atau telepon.
10. 17.00-18.00 Jelang Maghrib Tausiyah oleh para Ustadz juga
pembacaan ayat-ayat Al-Quran.
53
11. 18.00-19.00 Rotiban Program khusus harian pembacaan
Rotib dan Maulid Nabi Muhammad
SAW.
12. 19.00-21.00 Obsesi Program Talk Show dengan
berbagai tema pilihan yang disajikan
secara interaktif dengan narasumber
Ustadz yang cukup kompeten dalam
bidangnya.
13. 21.00-24.00 Salam Merekat
Silaturahmi (SMS)
Malam
Program untuk pendengar yang
ingin berkirim salam, memilih lagu-
lagu Nasyid, Qasidah, Timur Tengah
maupun Pop Religi dengan diwarnai
berbagai rubrik menarik mulai dari
Puisi Islami, Tausiyah, Pantun
Islami, Kata mutiara, Lantuna
Shalawat dan lain-lainnya.
Sumber: mading Radio WADI 102 FM Bogor (Februari 2013)
Ada pun Spesial Program dari Radio WADI 102 FM Bogor yaitu
a. Harian : WADI TORIAL yaitu Lintasan Informasi Segala Sisi
setiap pukul 08.00/13.00/ 17.00
54
b. Mingguan : SESI RUANG PUBLIK yaitu Kupas Isi Berita Tabloid
Suara Islam bersama KH. Muhammad Al-Khathat Pimpinan Umum
Tabloid Suara Islam setiap hari selasa pukul 07.00-09.00 WIB
c. Bulanan : PENGAJIAN BULANAN WADI 102 FM yaitu Tadarus
dan Belajar Membaca Al-Quran secara off air setiap minggu ke-4 di
Masjid Al-Amaliah Ciawi Bogor.
d. Tahunan : TATIS yaitu sebuah singkatan kuis Tahukah Anda
Tentang Islam yang diadakan setiap hari pukul 03.00-04.00/ 16.00-17.00
WIB selama bulan Ramadhan.
55
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN PADA PROGRAM KUPAS
ISI TABLOID SUARA ISLAM DI RADIO WADI 102 FM BOGOR
A. Gambaran Umum Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
1. Format Radio
Kupas Isi Tabloid Suara Islam adalah dari program Sesi Ruang Publik
yang ada di radio WADI 102 FM Bogor dengan materi yang menginspirasi
diikiuti dengan pemenuhan berita terkini yang menghadirkan informasi luar
dan dalam negeri. Program ini disiarkan secara live setiap hari selasa mulai
pukul 07.00-09.00 WIB dijaringan lokal yang dipandu oleh penyiar Faqih
atau Annas
Program yang disiarkan selama dua jam ini dirangkai untuk menemani
pendengar WADI agar mengetahui pemberitaan yang sedang berlangsung.
Program ini adalah sebuah acara Talk Show, yaitu call in show yang
mengupas berita secara langsung (On Air) dari Tabloid Suara Islam dan
dibawakan langsung oleh pimpinan umum Tabloid Suara Islam.
Acara Kupas Isi Tabloid Suara Islam ini dibagi menjadi dua sesi.
Pertama, diawali dengan pemaparan materi berita yang sedang berlangsung
dimasyarakat oleh narasumber. Kedua, dialog interaktif antara pendengar
yang dijembatani oleh penyiar acara. Pendengar yang ingin turut ikut
berpartisipasi dalam acara ini dapat menghubungi lewat telepon ke 0251-
8205000 atau sms ke 08567675000.
55
56
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bila ada pendengar yang
bertanya di luar pembahasan tersebut. Setelah semua pertanyaan selesai
dijawab kemudian narasumber memberikan kesimpulannya, kemudian
program Kupas Isi Berita Tabloid Suara Islam ditutup oleh penyiar yang
bertugas. Radio WADI 102 FM Bogor yang mengusung keluarga muslim dan
mempunyai moto Media Damaikan Hati Sejukan Jiwa ini, acara-acara yang
disajikan dengan menggunakan pendekatan secara hangat. Seperti memanggil
pendengar dengan sebutan ”akang” dan ”teteh” sesuai dengan logat sunda.
Kupas Isi Berita Tabloid Suara Islam sebagai program dakwah yang sarat
akan pendidikan selalu mengedepankan cara agar para pendengar
mendapatkan pemahaman yang mendalam akan berita yang disampaikan oleh
narasumber
2. Kelebihan dan Kekurangan Radio
Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam tentunya memiliki kekurangan
dan juga kelebihannya antara lain dalam program ini narasumber
menyampaikan informasi berita yang dibalut dengan bahasa yang baik dan
memasukkan kata-kata Islami dan menggunakan metode tanya jawab,
sehingga program ini menjadi program penyejuk hati dan juga motivator bagi
pendengarnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Sedangkan
kekurangannya pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam ini adalah
kurang meraih respon yang besar, dengan kata lain program ini kurang
didengar oleh para pendengar secara umum. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Kang Annas koordinator siaran radio WADI
57
”Dalam sebuah program radio tentunya pasti ada yang namanya
kekurangan dan juga kelebihan. Bicara kelebihannya dulu, kelebihan program
ini yaitu narasumber menyampaikan secara langsung informasi berita yang
dibalut dengan bahasa yang baik, santun, dan memotivasi secara Islami
sehingga dapat menjadi penyejuk hati dan memotivasi pendengar agar
menjadi manusia yang lebih baik lagi. Sedangkan kekurangannya kurang
mendapat respond yang besar dalam artian kurang didengar secara umum
atau luas.”1
B. Analisis Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
1. Isi Siaran Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Siaran pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam diawali dengan
pembukaan pemberian informasi yang berguna dari narasumber. Melalui
program ini, setiap hari selasa pagi pukul 07.00-09.00 WIB pendengar
diberikan pencerahan dan tentunya juga informasi yang berguna untuk
mengawali aktivitasnya. Berita yang ada pada Program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam ini adalah berita penting yang terbaru ataupun yang sedang
mendapat perhatian publik tinggi, artinya termasuk berita utama atau headline
news. Beritanya seperti politik, ekonomi, kesehatan dan juga masalah-masalah
sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak. M. Bagir Shahab,Penanggung
Jawab radio WADI
”Kiblat kita ini ke Tabloid Suara Islam, ada isu tentang kenaikan BBM
ya kita bahas Misalnya, tentang BBM Pembatasan BBM sama saja dengan
menaikkan harganya demi eksistensi dan keuntungan pemain asing. Ada isu
tentang keuangan ya kita bahas juga, lalu membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan Islam. Seperti, Ormas Islam tolak Putusan MK yang menolak
1 Wawancara Pribadi dengan Kang Annas, Penyiar dan Koordinator Siaran Radio
WADI, Bogor 18 Februari 2013
58
Judical Review terhadap UU Antipornografi. Ya pokoknya tetap mengikuti apa
yang sedang hangat atau rame di media.”2
Pada intinya ragam informasi yang disuguhkan pada jam 07.00-09.00
WIB melengkapi kebutuhan akan informasi para pendengar setia WADI 102
FM Bogor. Sehingga, menjadikan keunggulan tersendiri sebagai siaran
program yang variatif, motivatif, edukatif dan tidak monoton. Seperti yang
dikemukakan oleh Kang Annas
”yang jelas cara ini acara yang live dimana narasumbernya datang
setiap hari selasa pagi ke studio dan memberikan ragam informasi, ada
informasi yang dibahas secara islami dan selalu dibawakan langsung oleh
pimpinan Tabloid Suara Islam.”3
Pertama yakni variatif. Karena siarannya mencakup materi yang
beragam. Diantaranya berisi materi motivasi, informasi penting, info cuaca,
info lalu lintas dan info luar daerah. Kedua yaitu motivatif, karena materinya
yang juga dapat memotivasi pendengar dengan penyampaian hal-hal positif.
Ketiga edukatif yaitu siaran yang memberi pelajaran hidup dan berorientasi
kepada pencerahan umat muslim. Dan keempat yaitu cenderung tidak
monoton, karena siarannya diselingi oleh lagu.
2. Pra Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Pada tahapan ini terdapat rapat pra produksi program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam yang membahas mengenai:
2 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Bagir Shahab, Penanggung Jawab Radio WADI,
Bogor 28 Januari 2013. 3 Wawancara Pribadi dengan Kang Annas Penyiar dan Koordinator Siaran Radio WADI,
Bogor 18 Februari 2013
59
a. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
pemilihan narasumber, crew, dan alokasi biaya yang dipersiapkan. Ini
semua bagian dari perencanaan program Kupas Isi Berita Tabloid Suara
Islam.
”kalo penetapan wakttu kerja itu, waktu penyiarannya dari jam 07.00-
09.00 WIB setiap hari selasa, dan masalah narasumbernya kita pakai dari
pimpinan umum Tabloid Suara Islam dan itu sudah menjadi narasumber
tetap untuk saat ini.”4
b. Membuat Jadwal
Penentuan jadwal acara menggunakan sistem musyawarah dengan para
penasehat dan narasumber. Penentuan jadwal disesuaikan dengan
kesanggupan para pengisi acara atau narasumber yang nantinya akan
disiarkan. Sedangkan untuk materi diserahkan sepenuhnya kepada
narasumber sebagai pengisi acara. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kang
Annas
”kalau masalah materi berita, beritanya itu dari narasumbernya
langsung, jadi mereka punya informasi berita sendiri atau topik yang
dibahas dari Tabloid Suara Islam itu sendiri. Misalnya tentang berita
politik, ekonomi, maupun tentang seputar dunia islam”5
Selama dua jam ini program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
menghadirkan ragam materi yang isinya beragam seperti informasi berita
Internasional maupun berita lokal. Jadwal dan tempat pelaksanaan siaran
4 Wawancara Pribadi dengan M. Bagir Shahab
5 Wawancara Pribadi dengan M. Bagir Shahab
60
dilakukan setiap hari selasa dengan teknis live atau secara langsung di
studio WADI 102 FM Bogor.
c. Peran Individual dalam Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Dalam memproduksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
diperlukan beberapa peran individual untuk memperlancar jalannya acara
yang terdiri dari: Penyiar, produser, dan narasumber. Masing-masing
pelaku produksi memiliki tugas yang berbeda-beda. Individu yang
berperan diantaranya adalah:
1) Penyiar
Penyiar merupakan sebagai ujung tombak siaran, tentunya identik sebagai
representasi dari stasiun radionya. Dalam arti, penyiar merupakan salah
satu cermin identitas stasuin radio. Maka penyiar adalah profesi yang
merupakan representasi dari isi siaran dan citra perusahaannya. Pada
program Kupas Isi Tabloid Suara Islam, peran penyiar sebagai pemandu
acara dari awal sampai selseai dan merupakan penyiar tetap setiap hari
selasa.
2) Produser
Produser sebagai orang yang bertanggung jawab pada keseluruhan acara,
namun pada program ini peran produser dipegang oleh penyiar program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam itu sendiri.
61
3) Narasumber
Peran narasumber juga diperlukan dalam proses berjalannya acara.
Narasumber memberikan informasi tambahan dan tentunya sangat
membantu dalam kelancaran program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
d. Target Pendengar Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Dalam pemutusan sasaran pendengarnya, program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam menyelaraskan sasarannya sesuai segmentasi radio WADI 102
FM Bogor yaitu berkisar 25 sampai 50 tahun. Namun tidak dipungkiri
sasaran utama tersebut dapat bergeser dari target yang ditentukan.
Sebagaimana petikan wawancara penulis dengan Penanggung Jawab radio
WADI, M. Bagir Shahab sebagai berikut:
”sasaran pendengarnya kurang lebih usia 25-55 tahun, karena radio
WADI ini lintas politik, lintas sosial dan lintas budaya. Jadi benar-benar
dari bawah ke atas, dari masyarakat kampung sampai kota, dari
masyarakat awam tidak sekolah sampai sarjana. Itu survey yang kita
lakukan beberapa waktu lalu ternyata WADI lintas kalangan
pendengarnya.”6
e. Sumber dan Penyiapan Materi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Dalam penentuan materi siarannya, para tim pelaksana program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam tidak memerlukan rapat terlebih dahulu.
Prosesnya berlangsung sesuai dengan ketentuan dan standart siaran, yang
mana tiap individu punya tugasnya masing-masing. Karena program di
radio berbeda dengan TV yang memerlukan adanya rapat produksi, namun
tak terkecuali program mingguan radio yang persiapannya memerlukan
6 Wawancara pribadi dengan Bapak M. Bagir Shahab, Penanggung Jawab Radio WADI,
Bogor 28 Januari 2013.
62
perencanaan matang. Akan tetapi untuk program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam sendiri, merupakan program rutinitas setiap minggunya, sehingga
menjadi hal yang sudah terbiasa dalam hal penyiarannya tidak
memerlukan perencanaan yang matang.
Persiapan materi yang akan disampaikan kepada pendengar dilakukan
oleh narasumber dan pastinya bersumber dari Tabloid Suara Islam. Hal
yang terpenting isi berita tersebut lengkap sehingga sampai pada inti
beritanya dikarenakan radio yang sifatnya selintas, jadi sebisa mungkin
tidak terlalu panjang dan banyak namun yang terpenting adalah informasi
tersampaikan.
f. Musik
Musik adalah selingan andalan radio WADI 102 FM Bogor. Maka,
dalam penyiaran program Kupas Isi Tabloid Suara Islam tak luput dari
lagu yang menghiasi siaran. Sehingga banyak lagu-lagu bernuansa islami
baik era 80-an sampai sekarang. Pemilihaan lagu pada penyiaran program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam ini tentunya enak didengar dan menyejukan
hati yang dipersiapkan ke dalam komputer menjadi format mp3. lagu yang
diputar adalah lagu-lagu seperti: gambus, qasidah, dan pop religi baik dari
luar maupun dalam negeri.
g. Biaya
Biaya yang diperlukan pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
hanya menyangkut biaya narasumber, penyiar, konsumsi untuk
narasumber. Dan biaya berlangganan koran setiap minggunya untuk info
63
headline Tabloid Suara Islam. Tidak ada biaya menyangkut peralatan
dikarenakan studio dipakai untuk semua program siaran di radio WADI
102 FM Bogor.
h. Promosi
Seluruh program di radio WADI 102 FM Bogor melakukan promosi
secara on air dan off air. Adapun secara on air dilakukan saat siaran, dan
secara off air yang dilakukan dengan mempromosikannya di Tabloid Suara
Islam dan juga melalui penyebaran sticker atau pamflet.
3. Pelaksanaan Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Produksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam dilakukan secara on
air. Artinya disaat penyiar berbicara saat itu juga pendengar dapat
mendengarkan suara tersebut. Saat penyiar menyampaikan materi, saat itu
juga materi sampai kepada pendengar. Pelaksanaannya dilakukan secara
langsung di studio WADI 102 FM Bogor.
Saat siaran, penyiar berbicara tanpa menggunakan naskah Hal
tersebut juga disesuaikan dengan radio yang merupakan media yang
sekilas seperti yang diungkapkan kang Annas penyiar sekaligus
koordinator siaran
”hal itu dapat terjadi tergantung dari jam terbang penyiar tersebut
dalam dunia penyiaran. Melalui penggunaan bahasa tutur yang jelas dan
singkat, untuk mempermudah jalannya siaran sehingga pendengar mudah
mengerti.”7
7 Wawancara Pribadi dengan Kang Annas
64
Dimulai dengan Sesi Kebenaran segmen pertama yaitu, narasumber
yang mengisi datang ke studio sesuai dengan jadwalnya. Narasumber
menyampaikan informasi dalam bentuk news yang aktual yang sudah
dipersiapkannya tersebut untuk pendengar. Seperti ”Pembatasan BBM
sama saja dengan menaikkan harganya demi eksistensi dan keuntungan
pemain asing”. ”menaikkan harga BBM dan Korupsi adalah Kemaksiatan
Besar” Dalam setiap segmen pertama, kedua, dan ketiga terdapat
informasi berita yang aktual dan diselingi beberapa macam lagu dari dalam
maupun luar negeri. Dan segmen ke empat yaitu motivasi Islami sekaligus
pencerahan untuk pendengar seperti ”bahaya jika sikap lebih
mementingkan dunia”. Pelajaran penting dari perang Uhud, bahwa
kecintaan kepada dunia dan ketidakpatuhan terhadap pemerintah pimpinan
telah mengakibatkan kekalahan yang sangat fatal pada kaum muslimin.
Dan segmen terakhir disuguhkan dengan berbagi informasi, dimana
pendengar dapat memberikan informasi yang disebut dengan ”Berita Dari
dan Untuk Kawan”.
Keseluruhan penyiaran program ini dilakukan dengan gaya
penyampaian yang dilakukan seperti bicara santai dan tidak terlalu kaku.
Adapun dalam menginformasikan sesuatu hal yang penting disampaikan
secara langsung tidak bertele-tele dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti. Terlebih siarannya juga diselingi oleh lagu, terhitung dalam
durasi dua jam ini, program Kupas Isi Tabloid Suara Islam diselingi oleh
65
lima atau enam lagu yang enak didengar dan juga memberikan semangat
dan tentunya dalam bentuk pop religi.
Proses siaran dapat dilakukan sendiri oleh penyiar, dimana penyiar
pula yang mengoperasikan sendiri beberapa peralatan siaran seperti
menyalakan mikrofon, memilih lagu yang akan diputar dan mengatur
mixer untuk dihubungkan langsung dengan pemancar kemudian disiarkan
keseluruh area yang terjangkau oleh gelombang radio. Pelaksanaan
produksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam termuat dalam rundown
yang dibuat oleh penulis Berdasarkan salah satu rekaman siar sebagai
berikut:
Tabel 3
Rundown Acara
Materi Acara Durasi
Segmen 1
1. Jinggle radio Wadi FM
2. Lagu 1
3. Opening Penyiar
4. Narasumber mulai menyampaikan berita
yaitu pertama tentang BBM ”Pembatasan
BBM sama saja dengan menaikkan
harganya demi eksistensi dan
keuntungan pemain asing”
5. Jinggle Radio
6. Iklan promosi Naik Haji dan Umroh
20 detik
4 menit 16 detik
5 menit
12 menit
20 detik
1 menit
66
7. Lagu 2
8. Iklan Neo Syifa obat Herbal Tepat
Berkhasiat
Segmen 2
1. Narasumber menyampaikan kembali
tentang Trik dan tekanan drama BBM
2. Iklan
3. Lagu 3
4. Iklan Promosi Pengobatan Alternatif
5. Jinggle Radio
Segmen 3
1. Narasumber menyampaikan informasi
berita tentang Israel menyerang Palestina
dan Korban ledakan Bom di Suriah
2. Tanya jawab melalui telepon interaktif
3. Iklan Solidaritas Dalam Negeri
4. Lagu 4
5. Jinggle Radio
Segmen 4
1. Motivasi Islami sekaligus pencerahan
untuk pendengar seperti ”bahaya jika
sikap lebih mementingkan dunia”.
Pelajaran penting dari perang Uhud,
bahwa kecintaan kepada dunia dan
3 menit 24 detik
46 detik
10 menit 4 detik
27 detik
3 menit 20 detik
1 menit
20 detik
14 menit 11 detik
4 menit 20 detik
1 menit
3 menit 29 detik
20 detik
8 menit 22 detik
67
ketidakpatuhan terhadap pemerintah
pimpinan telah mengakibatkan kekalahan
yang sangat fatal pada kaum muslimin
2. Tanya Jawab melalui telepon interaktif
3. Jinggle Radio
4. Iklan
5. Lagu 5
6. Promosi Tabloid Suara Islam
Segmen 5
1. Jinggle Radio
2. Memberikan Tips Pensucian Hati, agar
hati menjadi bersih
3. Informasi lalu lintas dari pendengar
melalui telepon
4. Clossing Program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam
5. Lagu 6
5 menit
20 detik
1 menit 13 detik
4 menit 45 detik
30 detik
20 detik
7 menit 12 detik
5 menit 15 detik
3 menit
3 menit 18 detik
Dengan begitu terpapar jelas bahwa materi yang disiarkan program
Kupas Isi Tabloid Suara Islam cukup bervariasi. Pada program ini tidak
hanya menyuguhkan materi dengan penguatan informasi terbaru namun juga
materi berisi siraman motivasi yang dapat menginsiprasi pendengar agar lebih
bersemangat dan optimis dalam menjalani harinya sehingga dapat menjadi
manusia yang lebih baik lagi. Selain itu selingan lagu yang enak didengar
juga tidak ketinggalan disuguhkan dalam program ini. Melalui format variasi
68
atau gabungan semacam ini menjadikan program ini sebagai program yang
memiliki beragam materi dan memiliki nilai lebih sehingga menjadikan
program unggulan disetiap minggunya.
4. Pasca Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
Proses evaluasi adalah proses setelah program selesai disiarkan kepada
pendengar. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan
penyiaran sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran. Pada
radio WADI 102 FM Bogor ini proses evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu
evaluasi program reguler dan non reguler. Program reguler adalah program
yang tidak memiliki iklan komersil sedangkan program non reguler adalah
program yang memiliki iklan secara komersil.
Pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam, evaluasi tidak diberlakukan
secara khusus, sama seperti program reguler lain. Di radio WADI 102 FM
Bogor, evaluasi tersebut dilakukan bukan saat setelah program program telah
selesai disiarkan, akan tetapi dilakukan sekitar enam bulan atau setahun sekali
bersamaan dengan program reguler lain yang melibatkan seluruh tim produksi
program, terkecuali narasumber. Adapun pada program yang non reguler atau
yang beriklan komersil, evaluasi dilakukan sekitar dua sampai tiga bulan
sekali yang dilakukan oleh pihak WADI 102 FM Bogor dan juga pihak
pengiklan.
Evaluasi tersebut melibatkan seluruh tim produksi dan membahas unsur-
unsur yang terkandung dalam program. Misalnya membahas materi atau isi
program, bagaimana performa penyiar dalam kecocokannya membawakan
69
acara. Lalu dibahas juga mengenai narasumber, mengenai tema, kesiapan
narasumberdan hal-hal teknis. Mengenai materi informasi yang dibahas
adalah memfokuskan materi informasi yang akan disampaikan untuk info
yang hangat dan penting.
Hal yang juga dibahas saat evaluasi adalah respon pendengar. Respon
pendengar pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam terbukti dari adanya
sms, atau telepone yang masuk dalam setiap program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam dari segmen per segmen. Interaksi dengan pendengar juga terjadi,
dimana saat pendengar yang berbagi info dengan mengabarkan situasi
disekitarnya, menanyakan situasi jalan ataupun bertanya dan memberi
komentar.
Perkembangannya sejauh ini meningkat seiring dengan penggunaan
media sosial yang memudahkan pendengar untuk berinteraksi saat penyiaran
berlangsung. Diakui respon pendengar terkaang sempat mengalami
penurunan, akan tetapi melalui evaluasi inilah dibahas hal-hal untuk
mengatasi penurunan respon pendengar tersebut. Misalnya dengan cara
meningkatkan penyampaian informasi dengan menyampaikan berita-berita
yang paling terbaru, lalu lebih sering menyapa pendengar dan dengan
memutarkan lagu-lagu yang terbaru tentunya lagu-lagu islami.
Pengukuran respon pendengar secara umum dilakukan setiap bulannya
dengan cara direkapitulasi. Namun terkadang hal tersebut tidak dilakukan
secara mendalam setiap bulannya, karena disesuaikan dengan periode-periode
yang telah ditentukan. Sejauh ini program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
70
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung dalam jalannya acara.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah para pekerja di radio WADI 102
FM Bogor yang membantu apabila ada informasi penting yang diharuskan
penyiar sampaikan kepada pendengar, portal berita, koran, dan juga berita TV
Disisi lain faktor penghambat juga tidak lepas pada program ini. Hal
tersebut diantaranya apabila narasumber saat program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam berhalangan hadir, atau pihak-pihak yang tidak bisa dihubungi.
Walaupun hal tersebut kemungkinannya sangat kecil, namun para tim
produksi sudah dapat mengantisipasi hal tersebut. Seperti yang dikatakan
Kang Annas selaku penyiar
”kalau narasumber pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam tidak
datang, maka diputar rekaman atau penyiar yang mengisi langsung melihat
informasi yang akan disampaikan di Suara Islam Online jadi acara tersebut
tetap ada kaitannya dengan Tabloid Suara Islam yang akan dibahas.”8
Hambatan lain juga dapat terjadi apabila saat penyiar berhalangan hadir,
maka sehari sebelumnya penyiar harus berkoordinasi dengan Program
Director agar ada penyiar pengganti. Tetapi hal itu semua dapat diselesaikan
melalui kerja sama antar individu dalam program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam sehingga program ini dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuannya,
yang mana untuk mengaspirasi dengan menyajikan siraman rohani dan
sekaligus memberikan informasi terbaru kepada pendengar dalam mengawali
harinya.
8 Wawancara dengan Kang Annas
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam yang disiarkan oleh radio
WADI 102 FM Bogor ini penyajian materi siarannya yang beragam tidak
terlepas dari tahapan-tahapan yang mendukung proses penyiarannya. Berikut
adalah rangkuman penulis
1. Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam yang menginspirasi diikiuti
dengan pemenuhan berita terkini yang menghadirkan informasi luar
dan dalam negeri. Program ini disiarkan secara live setiap hari selasa
mulai pukul 07.00-09.00 WIB. Program yang disiarkan selama dua
jam dirangkai untuk menemani pendengar WADI untuk mengetahui
pemberitaan yang sedang berlangsung. Program ini adalah sebuah
acara Talk Show, yaitu call in showyang mengupas berita secara
langsung (On Air) dari Tabloid Suara islam dan dibawakan langsung
oleh pimpinan umum Tabloid Suara Islam.
2. Proses Pra Produksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam tidak
memerlukan rapat terlebih dahulu, hanya membahas mengenai jadwal
atau penetapan waktu dan menentukan siapa yang bertugas untuk
siaran program tersebut. Dan individu yang terlibat dalam produksi
sudah memiliki tanggung jawab masing-masing. Persiapan materi
dilakukan oleh narasumber yang bersumber dari Tabloid Suara Islam
71
72
3. Proses Produksi, Tahapan utama dalam pelaksanaan produksi, segala
perencanaan yang telah dilakukan akan diwujudkan dalam tahapan ini.
Dalam produksi program Kupas Isi Tabloid Suara Islam disiarkan
setiap hari selasa mulai pukul 07.00-09.00 WIB setiap minggunya
secara langsung dari studio WADI 102 FM Bogor, penyiarannya
dilakukan dengan gaya penyampaian yang santai dan tidak terlalu
kaku.selingan lagu juga menghiasi penyiaran.
4. Pasca Produksi pada program acara Kupas Isi Tabloid Suara Islam ini
evaluasi yang dilakukan setiap enam bulan atau enam tahun sekali.
Evaluasi tersebut adalah untuk perbaikan kualitas program mengenai
unsur-unsur yang terkait pada program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
di radio WADI 102 FM Bogor. Seperti materi, penyiar, narasumber,
hal-hal teknis dan juga respon pendengar.
B. Saran-saran
1. Baiknya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada program Kupas Isi
Tabloid Suara Islam dapat diperbaiki, diantaranya masalah
keterlambatan atau ketidak hadiran pengisi acara, baik narasumber
maupun penyiar radio karena acara ini disiarkan secara langsung atau
On Air
2. Dalam hal materi program, materi yang telah disampaikan sesuai
dengan ajaran agama Islam. sebaiknya program Kupas Isi Tabloid
Suara Islam mempunyai cadangan narasumber agar ada pengganti
ketika narasumber yang lain tidak dapat hadir.
73
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar lebih jauh lagi melihat
bagaimana proses produksi program diradio yang dikaitkan dengan
teori komunikasi massa lainnya. Seperti bagaimana program untuk
melakukan proses magang dan pengamatan terlibat agar lebih
mengetahui kondisi yang terjadi dalam proses produksi
74
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Santi Indra. Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2008.
Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Gintanyali 2004
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana, 2011.
Darmanto, Antonius. Tekhnik dan Penulisan Naskah Acara dan Siaran Radio.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 1998.
Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran Sejarah,
Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana, 2011
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Rosdakarya, 1992.
Gilang, Omar Abidin. Format Siaran Radio. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996.
Gough, Howard. Perencanaan Penyajian Produksi Program Radio. Jakarta: 1992.
Hafied, Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008.
Masduki.Menjadi Broadcaster Professional. Yogyakarta: PT. LKiS, 2005.
Morrisan, M.A. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana, 2008.
Prayudha, Harley. Radio Penyiar It’s Not Just a Talk. Malang: Bayu Media
Publishing, 2006.
75
Prayudha, M.Si, Haryono. Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek
Penyiaran. Malang: Bayu Media, 2004.
Rafiq, Rusjdi Hamka. Islam dan Era Informasi. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989.
Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007.
Suprapto, Tommy. Berkarir di Bidang Broadcasting, Jakarta: Media Pressindo,
2006.
Syamsul M. Romli, Asep. Broadcast Jurnalism. Bandung: Nuansa Cendikia 2004.
Syukri, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1989.
Hasil Wawancara Dengan Penanggung Jawab Radio WADI 102 FM Bogor
Bapak M. Bagir Shahab
28 Januari 2013
1. Mengapa radio ini dinamakan radio WADI 102 FM?
Mengapa dinamakan radio WADI karena agar radio itu tetap selalu eksis
dan selalu menciptakan kedamaian. Seperti artinya yaitu lembah yang
diambil dari Bahasa Arab, dan WADI ini merupakan singkatan dari
Wadah Dakwah Islam
2. Bagaimana dengan program-program di radio WADI 102 FM serta
penyiarannya?
Masalah program sebetulnya kita lebih mengikuti undang-undang yang
ada tentang penyiaran hanya beda di format atau konten. Isinya lebih ke
Islami semua.Mulai dari berita, kajian, hiburan, yang dikemas dalam
bentuk dakwah dan islami.
3. Bagaimana segmentasi atau sasaran pendengar dari keseluruhan
program di WADI 102 FM Bogor?
Sasarannya itu kurang lebih usia 25-55 tahun, karena radio WADI ini
lintas politik, lintas status sosial, dan lintas budaya. Jadi benar-benar dari
bawah ke atas, dari masyarakat kampung sampai kota, dari masyarakat
awam tidak sekolah sampai sarjana. Itu survey yang kita lakukan beberapa
waktu lalu ternyata WADI lintas kalangan pendengarnya.
4. Bagaimana strategi radio WADI 102 FM Bogor dalam menghadapi
persaingan dengan radio lain?
Strategi yang kita lakukan untuk menghadapi persaingan radio lain itu kita
melakukan pendeketan kepada pendengar dengan cara sering mengadakan
pertemuan seperti pengajian sekaligus memberitahukan kepada pendengar
setia bahwa ada program-program yang baru dan tentunya menarik.
5. Bagaimana cara penyajian dan materinya, apakah semua
pemberitaan yang ada di Tabloid Suara Islam dibahas?
Kalau dalam penyajian acara, saya hanya bertugas membawakan opening
agar lebih hangat dan interaktif. Secara keseluruhan dalam hal ini Ustadz
Al-Khathat sebagai pimpinan umum yang membahas isi dari Tabloid
Suara Islam. Jadi kewenangan beliau untuk menjelaskan.
6. Apakah format yang dipakai oleh program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam ini?
Formatnya itu sebenarnya format yang dipakai semua acara program
Kupas Isis Tabloid Suara Islam itu perpaduan informasi berita, dan lagu.
”kalo maslah berita itu dari narasumbernya langsung. Jadi mereka punya
informasi berita sendiri atau topik yang dibahas dari Tabloid Suara Islam
itu sendiri. Misalnya tentang berita politik, ekonomi, maupun tentang
seputar dunia Islam
7. Untuk informasi berita, hal-hal apa saja yang menjadi faktor dalam
pengangkatan suatu berita yang ingin disampaikan?
Fokus berita itu kepada hard topik, hot topik dan yang terbaru.Topik yang
menghangat pada hari ini.Kiblat kita ini ke Tabloid Suara Islam, ada isu
tentang kenaikan BBM ya kita bahas, isu tentang keuangan kita bahas.
Tetap mengikuti apa yang sedang hangat di media.
8. Faktor pendukung dan penghambat dari program ini?
Faktor pendukung alhamdulillah banyak dari temen-temen disini,
pendengar setia WADI, bahan dari Tabloid Suara Islam Itu sendiri,
website itu faktor pendukungnya. Terus kita juga punya radio streaming
yang Insha Allah banyak didengar. Kalau penghambatnya alhamdulillah
sampai sekarang tidak terlalu rumit paling misalnya pemancar rusak atau
narasumber tidak dapat hadir. Kejadian seperti itu tinggal telepon saja ke
studio atau ke penyiar yang akan bertugas di program Kupas Isi Tabliod
Suara Islam.
9. Apa saja hal-hal yang anda lakukan saat menyampaikan informasi
agar dapat dimengerti pendengar?
Sebenarnya ini pengaruh ke jam terbang juga. Cuma memang ada
pelajaran bahsa tutur namanya, jadi kita biasa menyampaikan sesuatu yang
singkat dan bisa dimengerti pendengar. Karena radio itu kan media yang
sekilas jadi tidak memakai bahasa yang rumit. Kita memakai bahasa
sehari-hari tetapi sopan.
10. Berbicara tentang siaran radio mana acara yang termasuk setiap
harinya dan mana acara yang setiap minggunya?
Program hariannya itu seperti talk show, acara panji. Ada panji ahad,
panji, subuh, dan panji dhuha. Kemudian ada acara SMS (Salam Merekat
Silaturahmi) untuk acara unggulannya itu yang pertama ada acara talk
show Tabloid Suara Islam. Selain acara harian dan mingguan ada juga
acara bulanan dan tahunan. Acara bulanannya yaitu seperti pengajian
bulanan, klo untuk acara tahunannya yaitu acara lomba dakwah islam
remaja kemudian takhfidz qur’an untuk tingkat anak-anak kemudian juga
ada santunan anak yatim dan program qurban nusantara atau qurban
WADI.
11. Apa harapan ke depan untuk program-program di radio WADI 102
FM Bogor?
Harapannya radio WADI ini dapat diterima dengan lebih baik lagi oleh
pendengar, bisa diterima dengan baik karena keberhasilan satu program.
Kemudian ada antusiasme mereka untuk interaksi dengan program acara.
Jadi makin bagus acara dan pendengar maka interaktif pun semakin
banyak, dan itu membuat hati kita puas ternyata program yang kita buat
berhasil.
Pewawancara Diwawancara
Rosdiana Bpk. Bagir Shahab
Hasil Wawancara Dengan Koordinator Siaran
Kang Annas
1. Bagaimana perkembangan program Kupas Isi Tabloid Suara Islam di
radio WADI 102 FM Bogor sehingga dapat mengudara?
Kalau berbicara masalah program, awalnya adalah sebagai bentuk kerja
sama kita dengan media cetak dari media islam. Dalam hal ini WADI
mempunyai keterikatan dengan Founding Father Tabloid Suara Islam
yaitu Habib Rizieq antara lain keterikatan secara keilmuan dan secara
moral.
2. Apakah persiapan yang anda lakukan sebelum produksi?
persiapannya yang pasti baca-baca dulu Tabloid Suara Islam edisi yang
akan dibahas agar tidak terlalu buta dengan berita yang akan dibahas oleh
narasumber, kalau untuk peralatan di studio sudah ada yang bertugas yang
menyiapkan semuanya.
3. Siapa sajakah yang terlibat dalam produksi program ini?
Yang terlibat dalam produksi tentunya penyiar yaitu saya sendiri, dan
operator juga yang menyusun playlist lagu, terkadang itu juga saya
lakukan sendiri
4. Apa yang menjadi ciri khas dari program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam?
Ciri khas dari program ini sapaan yang hangat dan begitu akrab ditelinga
pendengar, yaitu dengan menyebut pendengar dengan panggilan akang dan
teteh atau umi dan abi, karena radio ini berbasis Islami dan berada di
daerah mayoritas orang sunda
5. Apa keunggulan dari program Kupas Isi Tabloid suara Islam?
Yang jelas acara ini acara yang live, dimana narasumbernya datang setiap
selasa pagi ke studio, dan memberikan ragam informasi, ada informasi
yang dibahas secara Islami dan selalu dibawakan langsung oleh pimpinan
dari Tabloid Suara Islam
6. Apa yang menjadi karakteristik program Kupas Isi Tabloid Suara
Islam?
Karakteristik program tersebut adalah berita informasi yang dipadu dengan
inspirasi jadi biar lengkap, jadi pagi-pagi dikasih informasi yang berguna,
dikasih pencerahan, dan motivasi.
7. Apa tujuan dari program Kupas Isi Berita Tabloid Suara Islam?
Tujuannya yaitu macam-macam, menginspirasi pendengar
menginformasikan keadaan terbaru membahas berita yang menjadi
headline news misalnya, tentang korupsi, dan lain-lain. Dan yang paling
penting yaitu untuk menyatukan umat muslim karena selama ini umat
Islam banyak di adu domba dan selalu disalahkan maka dengan adanya
program ini menginformasikan kepada masyarakat muslim bahwa ada
tabloid suara islam yang memang sejalan dengan mazhab aqidah yang
disampaikan oleh WADI.
8. Apakah Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam menemui kesulitan
agar terus berkembang?
Alhamdulillah menemui kesulitan hanya sedikit saja. Sejauh ini
perkembangannya secara signifikan dikatakan meningkat juga tidak. Dan
tetapi juga kita tidak mungkin menghilangkan program ini, dan akan terus
berusaha lebih dikembangkan oleh WADI 102 FM Bogor.
9. Apakah menemui kendala dengan Narasumber dari Tabloid Suara
Islam?
Iya, kendalanya yaitu kadangkala narasumber berhalangan untuk hadir dan
itu pernah terjadi, sehingga sedikit banyaknya dapat mempengaruhi
pendengar.
10. Bagaimana cara WADI 102 FM ini menyiasatinya?
Cara menyiasatinya, biasanya itu kita langsung lihat disuara Islam Online.
Jadi dalam acara tersebut tetap ada keterkaitan dengan Tabloid Suara
Islam.
11. Dalam pemberitaan yang disajikan oleh Tabloid Suara Islam di radio
WADI 102 FM Bogor apakah selalu yang terbaru?
Itu sudah pasti, umpamanya baru besok dicetak tapi hari ini sudah dibahas
jadi pemberitaan selalu fresh dan belum ada dipasaran. Jadi ketika
disampaikan Tabloid Suara Islam ini benar-benar terbaru dan kadang-
kadang kita Talk Show hari ini, dan esok harinya baru tersebar
dimasyarakat.
12. bagaimana proses program Kupas Isi Tabloid Suara Islam hingga
menjadi acara yang siap mengudara?
Prosesnya cukup panjang, tapi yang pasti diskusi dengan crew yang lain
itu penting. Yang pertama dilakukan adalah proses pembuatan spot iklan
dan informasi bahwa hari ini akan ada program. Satu minggu atau dua
minggu setelahnya baru akan diudarakan. Jadi memang prosesnya
lumayan cukup panjang. Dan mendiskusikan kembali siapakah nanti yang
akan bertanggung jawab terhadap program ini, karena Tabloid Suara Islam
ini rata-rata yang dibicarakan politik islam kemudian berbicara sekitar
hukum syariat. Jadi kalau yang membawakan tidak paham akan kerepotan
dan kalau tidak siap tidak akan aktif dan bagus acara ini disampaikan.
Pewawancara Diwawancara
Rosdiana Kang Annas
Dokumentasi