Analisis Persepsi Lulusan Akuntansi terhadap Pilihan Karir di ......teller bank, marketing dan...

32
1 PENDAHULUAN Maju berkembang dan mundurnya sebuah negara bergantung pada sumber daya manusianya. Profesi akuntansi diseluruh dunia telah diawasi secara ketat dalam beberapa dekade sebagai akibat dari serangkaian pengakibat kegagalan suatu perusahaan melakukan perubahan teknologi dan globalisasi ekonomi di dunia (Kavanagh dan Drannen, 2008). Profesi akuntansi merupakan tenaga kerja, dan dalam pembangunan sumber daya manusia akan meningkatkan produktivitas kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi (Tjiptoheriyanto dan Nagib, 2008). Data Departemen Keuangan per Desember 2012, jumlah Kantor Akuntan Publik di Indonesia terdapat 408 unit, dengan status aktif terdapat 397, ditutup atas permintaan ybs ada 4 KAP, dan Kantor Akuntan Publik dengan status sanksi pembekuan izin ada 7 (http://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarkap/index.html) dan akuntan publik yg memiliki izin praktek tercatat pada bulan Juni 2012 di Pusat Pembinaan Akuntan Publik (PPAJP) sebanyak 1.007 orang (http://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarap/index.html). Jika dibandingkan dengan angka rata rata rasio klien dan akuntan publik di negara negara ASEAN, seharusnya dengan jumlah sebanyak 13.848 klien, Indonesia membutuhkan akuntan publik 2.942 orang (Gani et al, 2009). Data tersebut mengindikasikan telah terjadi kelangkaan profesi akuntan publik di Indonesia sebanyak 1.935 orang. Secara global pengajaran akutansi di perguruan tinggi cenderung mengarahkan mahasiswa bekerja sebagai akuntan publik (Widhinugroho,1999 dalam Rasmini, 2007). Akan tetapi kenyataannya sebagian besar sarjana akuntansi lebih berminat menjadi akuntan non publik karena tidak perlu mengikuti USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik). Mahasiswa akuntansi setelah mendapatkan gelar sarjana akuntansi harus sudah melakukan perencaan karir. Kebanyakan orang tidak memiliki perencanaan karier yang baik karena kekhawatiran ketidakpastian masa depan yang akan dijalani. Peluang dan kesempatan yang sangat terbatas membuat orang takut untuk merencanakan apa yang akan dipilih untuk dijalani (Rasmini, 2007). Sarjana ekonomi akuntansi, nantinya akan dihadapkan dengan berbagai pilihan profesi diantaranya akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan perusahaan (Anna dan Rahayu, 2011). Akuntan publik merupakan pihak yang menjembatani hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak pemilik modal. Kegiatan utama dari akuntan publik terutama pada kegiatan audit yang bertujuan untuk memberikan pendapat

Transcript of Analisis Persepsi Lulusan Akuntansi terhadap Pilihan Karir di ......teller bank, marketing dan...

  • 1

    PENDAHULUAN

    Maju berkembang dan mundurnya sebuah negara bergantung pada sumber daya

    manusianya. Profesi akuntansi diseluruh dunia telah diawasi secara ketat dalam beberapa

    dekade sebagai akibat dari serangkaian pengakibat kegagalan suatu perusahaan melakukan

    perubahan teknologi dan globalisasi ekonomi di dunia (Kavanagh dan Drannen, 2008).

    Profesi akuntansi merupakan tenaga kerja, dan dalam pembangunan sumber daya manusia

    akan meningkatkan produktivitas kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan

    ekonomi (Tjiptoheriyanto dan Nagib, 2008).

    Data Departemen Keuangan per Desember 2012, jumlah Kantor Akuntan Publik di

    Indonesia terdapat 408 unit, dengan status aktif terdapat 397, ditutup atas permintaan ybs ada

    4 KAP, dan Kantor Akuntan Publik dengan status sanksi pembekuan izin ada 7

    (http://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarkap/index.html) dan akuntan publik yg memiliki

    izin praktek tercatat pada bulan Juni 2012 di Pusat Pembinaan Akuntan Publik (PPAJP)

    sebanyak 1.007 orang (http://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarap/index.html). Jika

    dibandingkan dengan angka rata – rata rasio klien dan akuntan publik di negara – negara

    ASEAN, seharusnya dengan jumlah sebanyak 13.848 klien, Indonesia membutuhkan akuntan

    publik 2.942 orang (Gani et al, 2009). Data tersebut mengindikasikan telah terjadi kelangkaan

    profesi akuntan publik di Indonesia sebanyak 1.935 orang.

    Secara global pengajaran akutansi di perguruan tinggi cenderung mengarahkan

    mahasiswa bekerja sebagai akuntan publik (Widhinugroho,1999 dalam Rasmini, 2007). Akan

    tetapi kenyataannya sebagian besar sarjana akuntansi lebih berminat menjadi akuntan non

    publik karena tidak perlu mengikuti USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik). Mahasiswa

    akuntansi setelah mendapatkan gelar sarjana akuntansi harus sudah melakukan perencaan

    karir. Kebanyakan orang tidak memiliki perencanaan karier yang baik karena kekhawatiran

    ketidakpastian masa depan yang akan dijalani. Peluang dan kesempatan

    yang sangat terbatas membuat orang takut untuk merencanakan apa yang akan dipilih untuk

    dijalani (Rasmini, 2007).

    Sarjana ekonomi akuntansi, nantinya akan dihadapkan dengan berbagai pilihan

    profesi diantaranya akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan

    perusahaan (Anna dan Rahayu, 2011). Akuntan publik merupakan pihak yang menjembatani

    hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak pemilik modal. Kegiatan utama

    dari akuntan publik terutama pada kegiatan audit yang bertujuan untuk memberikan pendapat

    http://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarkap/index.htmlhttp://www.ppajp.depkeu.go.id/html/daftarap/index.html

  • 2

    kewajaran terhadap laporan keuangan yang dibuat pihak manajemen (Baridwan, 2002).

    Pendapat akuntan publik ini berguna bagi pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan

    dalam pengambilan keputusan, yaitu pihak perusahaan (manajemen) maupun pihak luar

    perusahaan yaitu investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat (Purwanti dan Nugraheni,

    2007).

    Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai

    pertimbangan. Salah satu pertimbangan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir yang akan

    dijalaninya antara lain persepsi mengenai penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai

    – nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggan (Rasmini, 2007).

    Menurut Felton et al. (1994) dalam Rasmini (2007) persepsi dan stereotype karir merupakan

    hal yang penting untuk menentukan pilihan karir karena persepsi mahasiswa umumnya

    dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan

    terdahulu, keluarga, dosen dan text book yang dibaca atau digunakan.

    Widyasari (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa

    akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik adalah gaji

    (penghargaan finansial), pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,

    lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik pekerjaan. Sama halnya dengan

    penelitian Rahayu et al. (2003) menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja yaitu pekerjaan

    yang aman bukan merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih karir.

    Tetapi penelitian yang dilakukan Rasmini (2007) menemukan bahwa keamanan kerja

    merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam pemilihan karir.

    Penelitian yang dilakukan Rahayu et al. (2003) menemukan bahwa pelatihan

    profesional mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, namun

    tidak mempengaruhi pemilihan karir sebagai non akuntan publik (akuntan perusahaan,

    akuntan pemerintah, dana akuntan pendidik). Namun penelitian Braun et al. (1999)

    sebagaimana dikutip dalam Sijabat (2004) menjelaskan bahwa faktor adanya pelatihan

    profesional mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan pendidik.

    Disisi lain juga ditemukan fakta bahwa banyak lulusan akuntansi tidak berkarir di bidang

    akuntansi, melainkan berkarir di luar bidang akuntansi, seperti teller bank, marketing dan

    sales.

    Berdasarkan fenomena di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

    persepsi lulusan akuntansi FEB UKSW terhadap pilihan karir di bidang akuntansi. Pilihan

  • 3

    karir di bidang akuntansi akan dilihat dari 4 profesi yaitu akuntan publik, akuntan pendidik,

    akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah, sedangkan persepsi mahasiswa akan dilihat dari

    4 aspek sebagaimana penelitian Widyasari (2010) dan Setiyani (2005) yaitu persepsi atas gaji

    (penghargaan finansial), persepsi atas pelatihan profesional, persepsi atas lingkungan kerja

    dan persepsi atas pertimbangan pasar kerja. Selanjutnya persepsi atas 4 aspek akan dilihat

    secara rinci melalui prioritas mahasiswa atas komponen – komponen aspek tersebut.

    Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk; (1) memberikan tambahan

    informasi dan wawasan bagi penyusun kurikulum jurusan akuntansi yang ada disetiap

    universitas, dalam upaya meningkatkan mutu lulusan agar ahli di bidang akuntansi; (2)

    memberikan bahan masukan dan pertimbangan bagi instansi/lembaga yang telah

    memperkerjakan tenaga akuntan publik; (3) sebagai bahan referensi bagi peneliti yang ingin

    meneliti masalah serupa.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pilihan Karir

    Pilihan karir sarjana akuntansi ada 4 yaitu : akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan

    pemerintah, akuntan perusahaan (Anna dan Rahayu, 2011). Timbul dan berkembangnya

    profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis

    perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum di negara tersebut (Mulyadi, 2002). Sebuah

    perusahaan untuk menjalankan usahanya membutuhkan modal atau dana entah berasal dari

    pihak intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan pinjaman dari

    kreditur). Maka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan tersebut

    membutuhkan laporan keuangan yang dibuat manajemen. Laporan keuangan yang dibuat

    manajemen merupakan penyampain informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan

    dana yang berasal dari pihak ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, 2005).

    Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik adalah pemeriksaan

    laporan keuangan dan konsultasi dibidang keuangan (Arens, 2008).

    Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan

    Publik (KAP) akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan yang meminta jasa

    pada kantor akuntan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa jenis pekerjaan profesi akuntan

    publik adalah pekerjaan yang tegantung pada jasa yang diminta oleh kliennya (Setiyani,

    2005). Jika seseorang memasuki karir sebagai akuntan publik, ia harus terlebih dahulu

    mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman.

  • 4

    Akuntan perusahaan adalah akuntan yang bekerja dan bertanggung jawab atas berbagai

    fungsi akuntansi serta keuangan perusahaan. Tugas-tugas yang dikerjakan dapat berupa

    penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan akuntansi kepada pihak-pihak di

    luar perusahaan, penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen, penyusunan anggaran,

    menangani masalah perusahaan dan melakukan pemeriksaan intern. Akuntan perusahaan

    biasanya bertindak sebagai pengontrol perusahaan yang berhubungan dengan keluar masuk

    uang (Alam, 2007). Pekerjaan akuntansi dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi dua

    yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen berguna untuk

    menghasilkan informasi khusus bagi pengguna internal seperti manajer dan karyawan yang

    berfungsi untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan

    melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam pembuatan,

    perencanaan, pengendalian dan keputusan. Sedangkan akuntansi keuangan berguna untuk

    menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun eksternal, seperti manajer, karyawan,

    investor, kreditur, maupun pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan

    yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan (Hansen dan Mowen, 2006).

    Untuk bekerja sebagai akuntan perusahaan juga bukan hal yang mudah dikarenakan

    harus mengikuti serangkaian tes, seperti tes psikologi, tes materi akuntansi, tes wawancara

    dan kesehatan. Berprofesi sebagai akuntan perusahaan memiliki kekurangan yaitu akan

    cenderung merasa jenuh bekerja karena tantangan yang stabil, indoor dan perkembangan

    dunia akunting yang tidak begitu cepat (Widyasari, 2010). Namun akuntan perusahaan

    memiliki keunggulan dibanding posisi lain dalam perusahaan yaitu dapat berupa peningkatan

    karir yang cepat dan susah untuk diberhentikan dari perusahaan. Temuan ini yang membuat

    pandangan pada mahasiswa lebih memilih dan merencanakan karir sebagai akuntan

    perusahaan.

    Akuntan pendidik adalah akuntan yang mengajar pada perguruan tinggi atau disebut

    dosen, selain itu juga bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun

    kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi (Soemarso,

    2004). Akuntan pendidik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Tri Dharma

    perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Akuntan

    pendidik juga harus mampu melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Dimaksudkan agar

    seorang pendidik tidak hanya berkomunikasi dengan bidang ilmunya sendiri, namun juga

    harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat luas, yang merupakan pihak tidak mungkin

    tidak mengenal disiplin ilmu si pendidik (Setiyani, 2005).

  • 5

    Mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai akuntan pendidik lebih mengharapkan

    pekerjaan yang keamanan kerjanya terjamin dan sifat pekerjaan yang rutin sehingga tidak

    mengalami kesulitan untuk melakukan sehari-hari (Setiyani, 2005). Mahasiswa juga

    mengharapakan bekerja sebagai akuntan pendidik lebih mempunyai jaminan hari tua

    (Setiyani, 2005). Temuan ini yang membuat mahasiswa lebih tertarik dan merencanakan karir

    sebagai akuntan pendidik.

    Akuntan pemerintah adalah akuntan bekerja pada badan-badan pemerintah. Badan-

    badan pemerintah disini adalah seperti departemen - departemen, Badan Pengawas Keuangan

    dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Dirjen. Pada lembaga

    tersebut akuntan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan keahlian yang diperoleh dari

    lembaga pendidikan yaitu menangani dan mengawasi keuangan tetapi dalam lingkup

    pemerintah (Purwanti dan Nugraheni, 2007). Lembaga-lembaga pemerintah tersebut biasanya

    sudah diatur dengan undang-undang, sehingga tugas dan kewajiban akuntan pemerintah

    disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku. Sarjana akuntansi yang berprofesi sebagai

    akuntan pemerintah mempunyai status pegawai negeri (Setiyani, 2005).

    Mahasiswa yang merencanakan karir sebagai akuntan pemerintah mengharapkan gaji

    awal yang lebih tinggi dan memiliki jaminan hari tua yang lebih baik dibandingkan dengan

    profesi akuntansi lainnya (Haswell and Holmes, 1988; Horowitz and Riley, 1990 dalam

    Setiyani, 2005). Akuntan pemerintah merupakan karir yang memiliki pekerjaan rutin

    sehingga kecil kemungkinan mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya, dan mempunyai

    keamanan kerja yang tinggi Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga yang

    kegiatannya tidak berorientasi laba (Yendrawati, 2007). Temuan ini yang menjadikan

    mahasiswa lebih tertarik merencanakan dan memilih berkarir sebagai akuntan pemerintah

    Persepsi

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995), definisi persepsi adalah tanggapan

    (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa

    hal melalui panca inderanya. Jadi persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif yang

    dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya melalui

    panca inderanya (melihat, mendengar, mencium, menyentuh dan merasakan). Menurut

    (Sunaryo, 2004) persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsan melalui

    pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui,

  • 6

    mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun dalam

    diri individu.

    a) Persepsi atas gaji (penghargaan finansial)

    Persepsi atas penghargaan finansial merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa

    akuntansi dalam memilih karir (Ghani et. al., 2008). Gaji atau penghargaan finansial adalah

    hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi

    sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan

    (Setiyani 2005). Penelitian yang dilakukan Setiyani (2005) dan Zulpahmi (2010) menunjukan

    bahwa mahasiswa akuntansi menempatkan gaji sebagai alasan utama dalam memilih

    pekerjaan sejalan dengan penelitian Demagalhaes (2011). Penelitian Widyasari (2010) juga

    menunjukkan bahwa pemilihan profesi mengutamakan gaji pertama yang tinggi baik pada

    profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

    Sedangkan Widyasari (2010) menyimpulkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi

    akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih mengharapkan dana pensiun dibandingkan

    dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik. Penelitian

    (Setiyani, 2005) juga mengungkapkan dana pensiun sangat diharapkan oleh mahasiswa yang

    memilih karir sebagai akuntan pemerintah dan akuntan pendidik, sedangkan mahasiwa yang

    memilih karir sebagai akuntan perusahaan tidak begitu mengharapkan atas perolehan dana

    pensiun. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik bahkan kurang

    mengharapkan dana pensiun. Gaji atau penghargaan finansial yang akan diuji dalam

    penelitian ini meliputi tiga pertanyaan yaitu mengenai gaji awal yang tinggi, dana pensiun,

    dan kenaikan gaji lebih cepat.

    b) Persepsi atas pelatihan profesional

    Pelatihan profesional adalah hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.

    Menurut Setiyani (2005) pelatihan profesional tidak dipertimbangkan dalam pemilihan

    profesi mahasiswa, kecuali faktor pengalaman kerja yang bervariasi dipertimbangkan oleh

    mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan pemerintah. Mahasiswa yang

    memilih berprofesi sebagai akuntan pendidik beranggapan bahwa tidak diperlukan pelatihan

    kerja sebelum memulai pekerjaan.

    Penelitian Setiyani (2005) menunjukkan profesi sebagai akuntan publik dianggap lebih

    memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan mendapatkan

  • 7

    pengalaman kerja yang bervariasi, sedangkan pada akuntan perusahaan dan akuntan

    pemerintah menganggap bahwa pelatihan kerja kurang diperlukan. Bagi akuntan pendidik

    mahasiswa menganggap tidak diperlukannya pelatihan kerja, sehingga pengalaman kerja

    yang bervariasi lebih sedikit diperoleh dibandingkan profesi sebagai akuntan perusahaan dan

    pemerintah.

    c) Persepsi atas lingkungan kerja

    Lingkungan kerja merupakan suasana kerja. Lingkungan kerja berkaitan dengan tipe

    pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja, meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur),

    tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja untuk meraihi hasil yang sempurna,

    kesempatan untuk menjadi spesialis merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan (Setiyani,

    2005). Penelitian yang dilakukan Demagalhaesweb (2011) menemukan bahwa lingkungan

    kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi terhadap pilihan

    karir di bidang akuntansi. Lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi

    mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan.

    d) Persepsi atas pertimbangan pasar kerja

    Penelitan Zulpahmi (2010) menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja merupakan

    hal utama dalam pertimbangan pemilihan karir. Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan

    kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan

    kerja merupakan fakor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang

    cukup lama. Jauh dari kasus PHK penelitian Sijabat (2004) mengungkapkan bahwa tidak ada

    yang mempengaruhi cara pandang terhadap pertimbangan pasar kerja dalam memilih profesi

    akuntan publik dan non akuntan publik.

    Menurut (Rahayu et al., 2003) mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan

    pemerintah dan akuntan pendidik menganggap keamanan kerja dan pekerjaannya lebih aman.

    Keamanan kerja pada karir sebagai akuntan publik sedikit lebih aman daripada keamanan

    kerja sebagai akuntan perusahaan yang sangat mudah di PHK. Akses karir sebagai akuntan

    pendidik dan akuntan perusahaan lebih mudah dibandingkan dengan karir sebagai akuntan

    pendidik dan akuntan pemerintah menyenangkan tetapi sering lembur dan kompetisi diantara

    karyawannya sangat tinggi serta ada tekanan kerja untuk meraih sukses.

    Pilihan karir sebagai akuntan pemerintah hampir sama dengan akuntan perusahaan

    yaitu pekerjaan cepat dapat diselesaikan, tidak begitu sering lembur, tekanan kerja sedikit,

  • 8

    kompetisi diantara karyawan sedikit serta kurang banyak tantangan. Karir sebagai akuntan

    pendidik pekerjaannya dapat lebih cepat diselesaikan dan banyak tantangan karena sering

    bertemu dengan banyak orang (Widyasari, 2010).

    METODE PENELITIAN

    Populasi dan Sampel

    Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis UKSW yang telah lulus dalam sidang skripsi selama tahun 2013.

    Sampel menggunakan Purposive Sampling dengan kriteria lulusan Fakultas Ekonomika dan

    Bisnis UKSW tahun 2013 (lulus sidang skripsi), lulusan yang dapat ditelusuri alamatnya,

    lulusan yang mengisi kuisoner secara lengkap.

    Jenis dan Sumber Data

    Data yang diperlukan untuk penelitian ini yakni data yang diperoleh langsung dari

    sumber atau objek peneliti. Data primer ini diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh

    lulusan FEB UKSW tahun 2013.

    Pengukuran variabel penelitian

    Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah pilihan karir di bidang akuntansi.

    Sedangkan variabel bebasnya adalah persepsi mahasiswa akuntansi sebelum memperoleh

    sarjana dalam memilih karir yang diukur sebagai berikut :

    Tabel 1. Indikator Empiris Variabel Penelitian

    Variabel Penelitian

    Variabel bebas Indikator Empiris

    Persepsi atas gaji (penghargaan finansial)

    Gaji awal yang tinggi

    Dana pensiun

    Kenaikan gaji lebih cepat

    Persepsi atas pelatihan profesional

    Pelatihan upaya peningkatan profesionalitas

    Pelatihan kerja rutin

    Pengalaman kerja

    Persepsi atas lingkungan kerja

    Pekerjaan yang rutin

    Pekerjaan lebih cepat diselesaikan

    Pekerjaan lebih banyak tantangan

    Lingkungan kerja yang menyenangkan

    Sering lembur

    Ada tekanan kerja untuk mencapai sempurna

  • 9

    Persepsi atas pertimbangan pasar kerja

    Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah

    PHK)

    Lapangan kerja yang ditawarkan mudah

    diketahui informasinya

    Variabel Terikat

    Pilihan Karir di bidang akuntansi

    Akuntan Publik

    Akuntan Perusahaan

    Akuntan Pendidik

    Akuntan Pemerintah

    Sumber : Widyasari (2010)

    Teknik Analisis

    Deskriptif kualitatif dengan menggunakan uji analisis tabulasi silang (crosstab) antara

    persepsi mahasiswa atas 4 aspek terhadap pilihan karir di bidang akuntansi.

    Langkah Analisis

    1. Uji statistiik deskriprif untuk mengetahui sebaran data tentang demografi responden

    yang dilihat dari jenis kelamin, umur, angkatan, IPK, dan pilihan karir yang dipilih.

    2. Uji tabulasi silang (crosstab) antara persepsi mahasiswa terhadap 4 aspek terhadap

    pilihan karir di bidang akuntansi berdasarkan prioritas mahasiswaatas setiap aspek.

    3. Melakukan analisis dan pembahasan.

    4. Menarik kesimpulan.

  • 10

    HASIL ANALISIS

    Gambaran Subyek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan

    Bisnis UKSW yang telah lulus dalam sidang skripsi selama tahun 2013. Sampel

    menggunakan purposive sampling dengan kriteria lulusan Progdi akuntansi Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis UKSW tahun 2013 (lulus sidang skripsi), lulusan yang dapat

    ditelusuri alamatnya, lulusan yang mengisi kuesioner secara lengkap. Berikut merupakam

    tabel yang menjelaskan deskripsi mengenai penentuan sampel penelitian :

    Tabel 2. Penentuan Sampel Penelitian

    Kriteria Jumlah

    Kuesioner yang disebar langsung ke responden 70

    Kuesioner yang disebar melalui email ke responden 45

    Kuesioner yang diisi namun tidak lengkap (12)

    Kuesioner yang tidak kembali (9)

    Jumlah kuesioner yang digunakan 94

    Dalam bulan Januari – Desember 2013 menurut data yang tercatat secara administrasi

    di Fakultas Ekonomika dan Bisnis terdapat 145 lulusan progdi akuntansi. Namun lulusan

    yang dapat ditemui dan ditelusuri alamatnya untuk diberi kuesioner hanya 115 kuesioner.

    Kuesioner disebarkan langsung ke responden namun beberapa kuesioner disebarkan ke

    responden menggunakan email dengan bantuan Google Form, dari 70 kuisoner yang

    diberikan langsung dan 45 kuesioner yang disebarkan melalui email terdapat 12 kuesioner

    yang diisi namun tidak lengkap atau salah dalam pengisian, dan terdapat 9 kuesoner yang

    tidak kembali. Dari 115 kuesioner yang sudah disebar didapat 94 sampel atau 64,8 persen

    yang nantinya akan dianalisis lebih lanjut.

  • 11

    Demografi Gambaran Responden

    Berikut gambaran demografi responden dari 94 sampel yang sudah didapat :

    Tabel 3. Demografi responden

    Demografi Jumlah (Orang) Prosentase (%)

    Jenis Kelamin

    Laki – laki 30 31,9

    Perempuan 64 68,1

    Jumlah 94 100

    Usia

    21 tahun 15 16

    22 tahun 39 41,5

    23 tahun 24 25,5

    24 tahun 9 9,6

    25 tahun 6 6,4

    26 tahun 1 1,1

    Jumlah 94 100

    Tahun Angkatan

    2006 9 9,6

    2007 4 4,3

    2008 26 27,7

    2009 54 57,4

    2010 1 1,1

    Jumlah 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Pada Tabel 3 terlihat bahwa, 94 responden lulusan akuntansi 2013 sebagian besar

    berjenis kelamin perempuan, presentasenya sebesar 68,1 persen, sedangkan mahasiswa yang

    berjenis kelamin laki – laki hanya 31,9 persen. Usia responden bervariatif antara 21 tahun

    hingga 26 tahun, dan sebagian besar responden berusia 22 tahun dengan jumlah 39 responden

    atau sama dengan 41,5 persen, usia 23 tahun sebanyak 25,5 persen, berusia 21 tahun

    sebanyak 16 persen, kemudian 24 tahun 9,6 persen, 25 tahun sebanyak 6,4 persen dan

    terdapat 1 responden berusia 26 tahun atau sebesar 1,1 persen.Responden terdiri dari

    beberapa angkatan, yaitu dari angkatan 2006 hingga 2010, namun responden terbanyak

    adalah angkatan 2009, hal ini wajar karena tahun 2013 merupakan tahun ke 4 atau tahun

    terakhir kuliah (wajar) bagi mahasiswa tahun angkatan 2009, sehingga terlihat signifikan

    yaitu sebesar 57,4 persen. Selanjutnya diikuti tahun angkatan 2008 sebesar 27,7 persen.

  • 12

    Tabel 4. Data IPK responden

    Indek Prestasi Kumulatif (IPK) Jumlah (Orang) Prosentase (%)

    ≥ 3.51 22 23,4

    2.76 - 3.50 60 63,8

    2.50 - 2.75 9 9,6

    2.00 - 2.49 3 3,2

    Jumlah 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Indek prestasi kumulatif (IPK) dibagi menjadi empat, dan sebagian besar responden

    memiliki IPK antara 2.76 – 3.50 dengan prosentase 63,8 persen, berarti selama tahun 2013

    progdi akuntansi telah menghasilkan mahasiswa lulusan progdi akuntansi dengan IPK

    tergolong sangat memuaskan, selanjutnya responden dengan IPK ≥ 3.51 sebanyak 23,4

    persen, 2.50 – 2.75 sebanyak 9,6 persen dan 3,2 persen responden dengan IPK 2.00 – 2.49.

    Tabel 5. Data Pilihan Karir

    Pilihan Karir Jumlah ( Orang) Prosentase (%)

    Akuntan Publik 17 18,1

    Akuntan Perusahaan 35 37,2

    Akuntan Pendidik 5 5,3

    Akuntan Pemerintah 16 17

    Lainnya : 1. Perbankan 14 14,9

    2. BUMN 7 7,4

    Jumlah 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Diberikan empat pilihan karir bagi lulusan akuntansi, dan didapatkan dua pilihan karir

    baru dari responden yaitu karir di perbankan dan BUMN. Dari tabel tersebut dapat diketahui

    bahwa minat karir yang paling banyak diminati lulusan akuntansi secara berurutan adalah

    pertama sebagai akuntan perusahaan sebesar 37,2 persen, banyaknya peminat sebagai

    akuntan perusahaan dikarenakan banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia bagi lulusan

    akuntansi, sehingga lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan (Setiyani, 2005). Beberapa

    responden yang diwawancarai langsung juga mengungkapkan bahwa selain peluang menjadi

    akuntan perusahaan besar, akuntan perusahaan merupakan karir yang banyak dibutuhkan,

    seiring bertambahnya perusahaan dan Indonesia memasuki era pasar bebas. Akuntan publik

    kedua terbanyak sebesar 18,1 persen, responden yang memilih akuntan publik melalui

    wawancara langsung, mereka memang dari awal berminat untuk menjadi akuntan publik,

    karena mengetahui akan mendapatkan berbagai pengalaman bertemu banyak

    perusahaan/klien.

  • 13

    Akuntan pemerintah sebesar 17 persen, menurut responden akuntan pemerintah

    memiliki pekerjaan yang lebih simpel daripada akuntan publik dan akuntan perusahaan. Karir

    di perbankan 14,9 persen, responden yang memilih karir di perbankan mengatakan bahwa

    mereka menyukai dunia kerja perbankan dan berinteraksi dengan berbagai macam nasabah.

    Karir BUMN 7,4 persen, responden melalui wawancara langsung mengatakan BUMN

    menjadi pilihan karirnya karena beberapa BUMN mengharuskan penempatan kerja di luar

    kota dan beberapa bekerja di lapangan. Lulusan akuntansi menganggap karir akuntan

    pendidik tidak mudah untuk dijalani karena memiliki tanggung jawab sebagai tokoh

    modelling bagi anak didiknya (Dariyo, 2004). Responden mengungkapkan bahwa menjadi

    akuntan pendidik sulit, karena harus bisa melakukan transfer pengetahuan ke anak didiknya.

    Hasil ini sejalan dengan penelitian Rahayu et al. (2003) bahwa lulusan akuntansi lebih

    berminat menjadi akuntan perusahaan, dan sedikit yang berminat menjadi akuntan pendidik.

    Persepsi responden terhadap pilihan karir di bidang akuntansi.

    Responden memberikan urutan prioritas pada tiap aspek persepsi, dan didapat hasil

    sebagai berikut :

    Tabel 6. Persepsi atas gaji

    Persepsi atas Gaji Prioritas

    1 % 2 % 3 %

    Gaji awal tinggi 32 34 29 30,9 33 35,1

    Adanya dana pensiun 24 25,5 24 25,5 46 48,9

    Kenaikan gaji cepat 38 40,4 41 43,6 15 16

    Jumlah 94 100 94 100 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Tabel 6 diatas menunjukan bahwa persepi atas gaji tentang kenaikan gaji yang cepat

    merupakan salah satu persepsi yang menjadi prioritas seluruh responden, yaitu 38 responden

    atau sama dengan 40,4 persen. Berarti lulusan progdi akuntansi lebih mengharapkan pilihan

    karirnya nanti secara berurutan memberikan kenaikan gaji cepat, gaji awal yang tinggi dan

    adanya dana pensiun. Lulusan yang memprioritaskan gaji awal yang tinggi sebagai prioritas

    utama hanya 32 responden atau 34 persen dan adanya dana pensiun sebagai pertimbangan

    memilih karir hanya 24 responden atau 25,5 persen. Hal ini sejalan dengan penelitian

    Widyasari (2010) bahwa responden masih tidak mempertimbangkan jaminan di hari tua

    kelak. Tabel 6 di atas menggambarkan bahwa lulusan akuntansi Universitas Kristen Satya

    Wacana, dalam memilih pilihan karir lebih cenderung mempertimbangkan kenaikan gaji

    yang cepat, diikuti gaji awal yang tinggi dan adanya dana pensiun.

  • 14

    Tabel 7. Persepsi atas Pelatihan Profesional

    Persepsi atas pelatihan profesional Prioritas

    1 % 2 % 3 % 4 %

    Pelatihan sebelum bekerja 64 68,1 18 19,1 10 10,6 2 2,1

    Sering mengikuti latihan diluar lembaga

    untuk meningkatkan profesional 11 11,7 26 27,7 20 21,3 37 39,4

    Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam

    lembaga 8 8,5 17 18,1 50 53,2 19 20,2

    Memperoleh pengalaman kerja yang

    bervariasi 11 11,7 33 35,1 14 14,9 36 38,3

    Jumlah 94 100 94 100 94 100 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Tabel 7 di atas menggambarkan bahwa sebagian besar lulusan progdi akuntansi

    mempertimbangkan adanya pelatihan sebelum kerja yaitu sebesar 68,1 persen. Sebagai

    freshgraduate yang masih belum mengerti penuh pekerjaan dari karir yang dipilih,

    mempertimbangkan adanya pelatihan sebelum bekerja dianggap merupakan hal yang

    diperlukan untuk nantinya menghadapi masalah – masalah didalam pekerjaannya

    (Widyasari, 2010). Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi menjadi pertimbangan

    utama bagi beberapa responden yaitu sebesar 11,7 persen, menunjukan bahwa lulusan progdi

    akuntansi juga berharap tidak mengalami kejenuhan dalam bekerja (Yendrawati, 2007). Sama

    seperti sering mengikuti pelatihan di luar lembaga juga menjadi pertimbangan dalam memilih

    karir, 11,7 persen lulusan memprioritaskan menjadi pilihan utama. Sedangkan seringnya

    mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga kurang menjadi pertimbangan utama dalam

    memilih karir bagi lulusan progdi akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yaitu hanya 8,5

    persen, walaupun pelatihan rutin di luar maupun di dalam lembaga tempat bekerja juga

    diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan dalam bekerja (Widyasari, 2010).

    Tabel 8. Persepsi atas lingkungan kerja

    Persepsi atas lingkungan kerja Prioritas

    1 % 2 % 3 % 4 % 5 % 6 %

    Pekerjaan yang rutin 14 14,9 11 11,7 42 44,7 21 22,3 5 5,3 1 1,1

    Pekerjaan banyak tantangan 10 10,6 35 37,2 21 22,3 20 21,3 6 6,4 2 2,1

    Pekerjaan cepat selesai 10 10,6 19 20,2 11 11,7 38 40,4 15 16 1 1,1

    Lingkungan kerja menyenangkan 59 62,8 24 25,5 6 6,4 4 4,3 1 1,1 0 0

    Sering lembur 1 1,1 0 0 2 2,1 6 6,4 34 36,2 51 54,3

    Adanya tekanan kerja 0 0 5 5,3 12 12,8 5 5,3 33 35,1 39 41,5

    Jumlah 94 100 94 100 94 100 94 100 94 100 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

  • 15

    Persepsi atas lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi pertimbangan utama bagi

    lulusan progdi akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yaitu sebesar 62,8 persen, sehingga

    menunjukan bahwa sebagai freshgraduate lingkungan kerja yang menyenangkan dapat

    meningkatkan prestasinya dalam bekerja kelak (Yendrawati, 2007). Persepsi pekerjaan yamg

    rutin juga menjadi pertimbangan responden yaitu 14,9 persen, pekerjaan yang rutin juga

    menjadi pertimbangan dalam memilih karir, karena beberapa pilihan karir mempunyai jadwal

    bekerja yang rutin. Sedangkan pekerjaan yang memiliki banyak tantangan juga menjadi

    pertimbangan utama, hal ini karena beberapa pilihan karir mengharuskan untuk adanya

    penempatan kerja dimana saja dan harus sesuai dengan undang – undang yang telah diatur

    (Widyasari, 2010). Indikator pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan menjadi

    pertimbangan utama responden yaitu 10,6 persen. Beberapa pilihan karir memiliki jam kerja

    yang sudah diatur dan dikerjakan dalam waktu singkat (Setiyani, 2005). Sering lembur

    menjadi pertimbangan utama bagi 1 responden, hal ini mungkin terjadi karena mahasiswa

    merasa pilihan karir yang dipilih harus dikerjakan secara konsisten dan dengan kerja keras.

    Tidak ada yang mempertimbangkan adanya tekanan kerja menjadi prioritas dalam memilih

    karir, lulusan menganggap adanya tekanan kerja dalam karir dapat menghambat kinerja dan

    prestasi untuk mencapai sukses (Putra, 2013)

    Tabel 9. Persepsi atas pertimbangan pasar kerja

    Persepsi atas pertimbangan

    pasar kerja

    Prioritas

    1 % 2 %

    Keamanan kerja lebih terjamin 74 78,7 20 21,3

    Informasi lapangan pekerjaan

    mudah diketahui 20 21,3 74 78,7

    Jumlah 94 100 94 100

    Sumber : Data diolah, 2014

    Tabel 9 diatas menggambarkan bahwa 78,7 persen responden lebih mempertimbangkan

    keamanan kerja yang terjamin dalam memilih karir di bidang akuntansi, karena sebagai

    freshgraduate yang belum memiliki pengalaman kerja, karir yang dapat memberikan jaminan

    atau tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan menjadi prioritas utama lulusan

    (Yendrawati, 2007). Sedangkan mudahnya mengetahui informasi lapangan pekerjaan juga

    menjadi pertimbangan utama bagi 20 responden atau sebesar 21,3 persen. Hal ini menarik

    minat lulusan akuntansi karena sebelum bekerja dapat mempersiapkan persyaratan dan

    mental kelak saat sudah bekerja nanti (Sijabat, 2004).

  • 16

    Tabel 10. Persepsi atas gaji dan pilihan karir

    Pilihan Karir

    Persepsi atas

    gaji

    Akuntan

    Publik

    Akuntan

    Perusahaa

    n

    Akuntan

    Pendidik

    Akuntan

    Pemerintah Perbankan BUMN

    Gaji awal

    tinggi 10 58,8% 13 37,1% 1 20% 3 18,8% 3 21,4% 2 28,6%

    Adanya dana

    pensiun 3 17,6% 3 8,6% 3 60% 7 43,8% 5 35,7% 3 42,9%

    Kenaikan gaji

    cepat 4 23,5% 19 54,3% 1 20% 6 37,5% 6 42,9% 2 28,6%

    Jumlah 17 100% 35 100% 5 100% 16 100% 14 100% 7 100%

    Sumber : Data diolah, 2014

    Tabel 10 diatas menunjukkan bahwa lulusan akuntansi dalam memilih karir

    mempertimbangkan gaji. Lulusan akuntansi yang memilih akuntan publik mengharapkan gaji

    awal tinggi yaitu sebanyak 58,8 persen diikuti kenaikan gaji cepat 23,5 persen dan adanya

    dana pensiun 17,6 persen. Gaji awal yang tinggi dianggap sebagai pertimbangan utama

    dalam memilih karir akuntan publik, hal ini terjadi karena lulusan akuntansi masih harus

    mengeluarkan uang lagi untuk melakukan pendidikan akuntansi dan mengikuti USAP (Ujian

    Sertifikasi Akuntan Publik) dari IAI (Rasmini, 2007). Berbeda dengan responden yang

    memilih karir sebagai akuntan perusahaan, lulusan akuntansi memprioritaskan kenaikan gaji

    yang cepat menjadi pertimbangan utama yaitu 54,3 persen, diikuti gaji awal yang tinggi 37,1

    persen dan adanya dana pensiun 8,6 persen. Hal yang sama dengan karir di perbankan,

    lulusan yang memilih karir di perbankan memprioritaskan kenaikan gaji yang cepat menjadi

    pertimbangan utama yaitu 42,9 persen diikuti adanya dana pensiun 35,7 persen dan gaji awal

    yang tinggi 21,4 persen. Lulusan menganggap kenaikan gaji yang cepat sebagai akuntan

    perusahaan dan karir di perbankan memberikan dorongan motivasi untuk mencapai

    kesuksesan (Putra, 2013).

    Sedangkan lulusan yang memilih karir sebagai akuntan pendidik, akuntan pemerintah

    dan BUMN memprioritaskan adanya dana pensiun sebagai pertimbangan utama yaitu 60

    persen, 43,8 persen dan 42,9 persen. Hal ini terjadi karena lulusan menganggap karir sebagai

    akuntan pendidik, akuntan pemerintah dan BUMN memberikan jaminan di hari tua kelak

    dengan adanya dana pensiun (Setiyani, 2005). Hasil ini sejalan dengan penelitian Zulphami

    (2010) bahwa persepsi atas gaji menjadi pertimbangan utama dalam memilih karir, sebab

    selain gaji merupakan nilai dari hasil pekerjaan yang telah dikerjakan, gaji juga dibutuhkan

    untuk memenuhi kebutuhan hidup.

  • 17

    Tabel 11. Persepsi atas pelatihan profesional dan pilihan karir

    Pilihan Karir

    Persepsi atas

    pelatihan

    profesional

    Akuntan

    Publik

    Akuntan

    Perusahaan

    Akuntan

    Pendidik

    Akuntan

    Pemerintah Perbankan BUMN

    Pelatihan

    sebelum bekerja 11 64,7% 24 68,6% 1 20% 10 62,5% 12 85,7% 6 85,7%

    Sering mengikuti

    latihan di luar

    lembaga untuk

    meningkatkan

    profesional

    1 5,9% 4 11,4% 0 0% 5 31,3% 1 7,1% 0 0%

    Sering mengikuti

    pelatihan rutin di

    dalam lembaga

    2 11,8% 1 2,9% 3 60% 0 0,0% 1 7,1% 1 14,3%

    Memperoleh

    pengalaman

    kerja yg

    bervariasi

    3 17,6% 6 17,1% 1 20% 1 6,3% 0 0% 0 0%

    Jumlah 17 100% 35 100% 5 100% 16 100% 14 100% 7 100%

    Sumber : Data diolah, 2014

    Tabel 11 diatas menggambarkan bahwa pelatihan sebelum bekerja menjadi

    pertimbangan utama bagi lulusan akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik,

    akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, perbankan dan BUMN, tidak bagi akuntan

    pendidik. Lulusan menganggap akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah,

    perbankan dan BUMN memerlukan pelatihan sebelum bekerja untuk meningkatkan

    kemampuan dalam menjalani karirnya (Setiyani, 2005). Sering mengikuti latihan di luar

    lembaga dan di dalam lembaga menjadi prioritas utama bagi beberapa lulusan akuntansi

    dalam memilih karir untuk meningkatkan profesionalisme. Namun tidak bagi responden yang

    memilih akuntan pendidik dan BUMN. Sedangkan sering mengikuti pelatihan rutin di dalam

    lembaga menjadi prioritas utama bagi lulusan akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan

    pendidik. Lulusan menganggap seringnya mengikuti pelatihan di dalam lembaga

    meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan pekejaannya. Memperoleh pengalaman

    kerja bervariasi juga menjadi pertimbangan lulusan akuntansi dalam memilih karir akuntan

    perusahaan, akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah, namun tidak untuk

    perbankan dan BUMN.

    Berbeda dengan karir di akuntan pendidik, lulusan akuntansi menganggap bahwa

    pelatihan sebelum kerja kurang diperlukan. Dibanding dengan memperoleh pengalaman kerja

    yang bervariasi, lulusan akuntansi memilih akuntan perusahaan lebih banyak memberikan

    pengalaman kerja yang bervariasi.

  • 18

    Tabel 12. Persepsi atas lingkungan kerja

    Pilihan Karir

    Persepsi atas

    lingkungan kerja

    Akuntan

    Publik

    Akuntan

    Perusahaan

    Akuntan

    Pendidik

    Akuntan

    Pemerintah Perbankan BUMN

    Pekerjaan yg rutin 0 0% 5 14,3% 1 20% 3 18,8% 3 21% 2 28,6%

    Pekerjaan banyak

    tantangan 1 5,9% 6 17,1% 0 0% 0 0% 2 14,3% 1 14,3%

    Pekerjaan cepat selesai 3 17,6% 4 11,4% 3 60% 0 0% 0 0% 0 0%

    Lingkungan kerja

    menyenangkan 12 70,6% 20 57,1% 1 20% 13 81,3% 9 64,3% 4 57,1%

    Sering lembur 1 5,9% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

    Adanya tekanan kerja 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

    Jumlah 17 100% 35 100% 5 100% 16 100% 14 100% 7 100%

    Sumber : Data diolah, 2014

    Dalam memilih karir di bidang akuntansi, lulusan akuntansi memprioritaskan

    lingkungan kerja yang menyenangkan, terlihat pada tabel 12 responden yang

    mempertimbangkan lingkungan kerja menyenangkan pada akuntan publik 70,6 persen,

    akuntan perusahaan 57,1 persen, akuntan pemerintah 81,3 persen, perbankan 64,3 persen dan

    BUMN 57,1 persen. Tetapi tidak bagi lulusan yang memilih karir sebagai akuntan pendidik.

    Lulusan akuntansi menganggap lingkungan kerja yang menyenangkan dapat meningkatkan

    prestasinya dalam bekerja kelak (Yendrawati, 2007). Hasil ini sejalan dengan penelitian

    Widyasari (2010) yang menunjukan bahwa akuntan pemerintah memiliki lingkungan yang

    menyenangkan daripada akuntan publik. Lingkungan kerja menyenangkan bukan hal yang

    diprioritaskan dalam memilih karir akuntan pendidik. Lulusan lebih mempertimbangkan

    pekerjaan cepat selesai pada akuntan pendidik. Hal ini terjadi karena lulusan beranggapan

    bahwa semakin cepat pekerjaan diselesaikan maka akan semakin berkurang tanggung jawab

    atas pekerjaannya (Setiyani, 2005)

    Pada tabel 12 menunjukan bahwa lulusan akuntansi dalam memilih karir

    mempertimbangkan adanya pekerjaan yang rutin, yaitu akuntan perusahaan 14,3 persen,

    akuntan pendidik 20 persen, akuntan pemerintah 18,8 persen, perbankan 21 persen dan

    BUMN 28,6 persen, namun tidak untuk akuntan publik. Hal ini terjadi karena lulusan

    beranggapan bahwa karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintah,

    perbankan dan BUMN sifat pekerjaanya rutin (dari waktu kewaktu cenderung sama).

    Sedangkan karir akuntan publik sifat pekerjaannya tidak rutin karena berhadapan dengan

    berbagai jenis klien yang berbeda – beda dan waktu yang cenderung tidak sama terus

    menerus (Setiyani, 2005).

  • 19

    Pekerjaan memilki banyak tantangan juga menjadi pertimbangan bagi lulusan akuntansi

    yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan, yaitu 17,1 persen, perbankan 14,3 persen,

    BUMN 14,3 persen dan akuntan publik 5,9 persen. Namun tidak untuk akuntan pendidik dan

    akuntan pemerintah. Lulusan akuntansi mengannggap karir yang memberikan tantangan

    dalam bekerja dapat memberikan kesempatan untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

    Indikator sering lembur menjadi pertimbangan utama dalam meilih karir sebagai

    akuntan publik, tidak sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintah,

    perbankan maupun BUMN. Hanya 1 responden yang memprioritaskan sering lembur menjadi

    pertimbangan utama, hal ini berbeda dengan penelitian Widyasari (2010) bahwa karir sebagai

    akuntan pendidik merupakan pekerjaan yang dianggap sering mendapatkan lembur daripada

    akuntan publik. Responden menganganggap karir sebagai akuntan publik harus dikerjakan

    secara konsisten dan dengan kerja keras. Adanya tekanan dalam pekerjaan bukan merupakan

    pertimbangan utama lulusan akuntansi dalam memilih karir di bidang akuntansi, tidak ada

    lulusan akuntansi yang memprioritaskan adanya tekanan dalam pekerjaan menjadi prioritas

    yang utama, hal ini dianggap bagi lulusan akuntansi sebagai penghambat dalam memperoleh

    kesuksesan berkarir (Setiyani, 2005).

    Tabel 13. Persepsi atas pertimbangan pasar kerja dan pilihan karir

    Pilihan Karir

    Persepsi atas

    pertimbangan

    pasar kerja

    Akuntan

    Publik

    Akuntan

    Perusahaan

    Akuntan

    Pendidik

    Akuntan

    Pemerintah Perbankan BUMN

    Keamanan kerjanya

    lebih terjamin (tidak

    mudah PHK)

    13 76,5% 23 65,7% 4 80% 16 100% 12 85,7% 6 85,7%

    Lapangan kerja

    yang ditawarkan

    mudah diketahui

    4 23,5% 12 34,3% 1 20% 0 0% 2 14,3% 1 14,3%

    Jumlah 17 100% 35 100% 5 100% 16 100% 14 100% 7 100%

    Sumber : Data diolah, 2014

    Pertimbangan pasar kerja menjadi pertimbangan dalam memilih karir di bidang

    akuntansi, dapat dilihat dari tabel 13 bahwa sebagian besar lulusan akuntansi

    memprioritaskan keamanan kerja lebih terjamin daripada lebih mudah mengetahui informasi

    lapangan pekerjaannya. Pertimbangan akan keamanan kerja lebih prioritas dikarenakan

    sebagai freshgraduate yang belum memiliki pengalaman kerja, karir yang dapat memberikan

    jaminan atau tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan menjadi prioritas utama

    lulusan (Yendrawati, 2007). Sedangkan mudahnya mengetahui informasi lapangan pekerjaan

  • 20

    juga menjadi pertimbangan bagi lulusan akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan

    perusahaan, akuntan publik, akuntan pendidik, perbankan dan BUMN namun tidak akuntan

    pemerintah. Hal ini menarik minat lulusan akuntansi dikarenakan sebelum bekerja lulusan

    dapat mempersiapkan persyaratan dan mental kelak saat sudah bekerja nanti (Sijabat, 2004)

    Rata - rata lulusan akuntansi yang memilih karir di bidang akuntansi setengah lebih

    memprioritaskan keamaanan kerja lebih terjamin. Akuntan publik 76,5 persen, akuntan

    perusahaan 65,7 persen, akuntan pendidik 80 persen, perbankan 85,7 persen, BUMN 85,7

    persen dan lulusan yang memilih karir sebagai akuntan pemerintah seluruhnya menganggap

    karir ini memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin daripada karir lainnya. Hasil ini

    sejalan dengan penelitian Zulpahmi (2010) dan Sijabat (2004) bahwa keamanan kerja

    menjadi pertimbangan utama dalam memilih karir.

    KESIMPULAN

    Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis persepsi lulusan akuntansi terhadap pilihan

    karir di bidang akuntansi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi lulusan akuntansi atas

    beberapa aspek gaji, pelatihan profesional, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja

    menjadi dasar pertimbangan bagi lulusan akuntansi dalam pemilihan karir di bidang

    akuntansi.

    Ada beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, karir yang banyak diminati lulusan

    akuntansi adalah karir akuntan perusahaan, diikuti akuntan publik, akuntan pemerintah, karir

    di perbankan, BUMN dan akuntan pendidik. Temuan kedua yaitu persepsi atas gaji menjadi

    mempunyai hubungan lulusan akuntansi dalam memilih karir di bidang akuntansi, lulusan

    lebih cenderung memilih karir berdasarkan kenaikan gaji yang cepat, diikuti gaji awal yang

    tinggi, dan adanya dana pensiun. Ketiga, lulusan akuntansi menganggap pelatihan profesional

    mempunyai hubungan dalam pemilihan karir, dan pelatihan sebelum kerja menjadi menjadi

    prioritas utama dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan

    pemerintah, perbankan dan BUMN. Namun tidak menjadi prioritas utama dalam memilih

    akuntan pendidik. Temuan keempat, mengungkapkan bahwa lingkungan kerja menyenangkan

    menjadi prioritas utama lulusan akuntansi dalam memilih karir dibidang akuntansi, kecuali

    akuntan pendidik. Lulusan akuntansi yang memilih karir akuntan pendidik lebih menganggap

    karir tersebut pekerjaannya lebih cepat selesai. Temuan terakhir, keamanan kerja lebih

    terjamin atau tidak mudahnya kena PHK menjadi pertimbangan utama dalam memilih karir.

  • 21

    Implikasi Teoritis

    Ditemukan bahwa persepsi lulusan akuntansi atas aspek kenaikan gaji yang cepat,

    petatihan profesional, lingkungan kerja menyenangkan, dan pertimbangan pasar kerja

    menjadu dasar pertimbangan pemilihan karir di bidang akuntansi. Hal ini sejalan dengan

    penelitian Zulphami (2010), Widyasari (2010), Setiyani (2005), dan Sijabat (2004). Ada

    konsistensi hasil penelitian yakni persepsi lulusan akuntansi atas aspek gaji, pelatihan

    profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja menjadi dasar pertimbangan

    dalam memilih karir di bidang akuntansi.

    Implikasi Terapan

    Temuan dalam penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan bagi

    penyusun kurikulum jurusan akuntansi yang ada disetiap universitas, dalam upaya

    meningkatkan mutu lulusan di bidang akuntansi. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat

    memberikan bahan masukan dan pertimbangan bagi instansi/lembaga yang telah

    memperkerjakan tenaga akuntan.

    Keterbatasan Penelitian

    Penelitian ini hanya menganalisis persepsi atas 4 aspek, yaitu persepsi atas gaji,

    persepsi atas pelatihan profesional, persepsi atas lingkungan kerja, dan persepsi atas

    pertimbangan pasar kerja terhadap pilihan karir berdasarkan urutan prioritas, sehingga

    besarnya pengaruh atas setiap aspek tersebut tidak dapat diukur (signifikansi sesuai statistik).

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Alam, S. 2007. Ekonomi. Jilid 2. Jakarta : Erlangga. http://books.google.co.id (diakses

    tanggal 12 Maret 2013, pukul : 21.55 WIB)

    Anna, Y. D. dan Rahayu, S. 2011. “The Factors Affected Toward Profession Option as

    Accountant Public and Non Accountant Public Selected”.

    http://ssrn.com/abstract=1867809 (diakses tanggal 2 Maret 2013, pukul : 12.00 WIB)

    Aprilyan, Lara A. 2011. “Faktor – faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam

    pemilihan karir menjadi akuntan publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi

    UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA)”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi

    Universitas Diponegoro.

    Arens, A. et al. 2008. Auditing dan Jasa. Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Jakarta:

    Salemba Empat.

    Baridwan, Z. 2002. Teori Akuntansi. Edisi kelima : Yogyakarta. BPFE

    http://books.google.co.id (diakses tanggal 18 Maret 2014 pukul 21.30 WIB)

    Bulan, S E. 2012. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional

    Terhadap IPK Mahasiswa Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin”.

    Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudi Makassar

    Dariyo, A. 2004. “Perencanaan dan pemilihan karir sebagai seorang guru/dosen pada dewasa

    muda”. Journal Provitae, Vol. 1, No.1, Desember 2004 http://books.google.co.id

    (diakses tanggal 18 Oktober 2013 pukul 19.42 WIB)

    Demagalhaes, R. et al. 2011. “Factors Affecting Accounting Students’s Employment

    Choices: A Comparison of Student’ and Practitioners’ Views. Journal of Higher

    Education Theory and Practice, Vol 11(2)

    Gani, L. dan Leo, L. 2009. “Ujian Sertifikasi Akuntan Publik: Determinan, Pola Kelulusan,

    dan Evaluasi Ujian”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 6 Nomor 2.

    Desember

    http://books.google.co.id/http://ssrn.com/abstract=1867809http://books.google.co.id/http://books.google.co.id/

  • 23

    Ghani, E. K. et al. 2008. “The 21st Century Accounting Career from the Perspective of the

    Malaysian University”. Journal of Asian Socieal Sciense. Vol.4, No. 8

    http://www.ccsenet.org/journal.html. (diakses tanggal 10 Maret 2013 pukul 20.00

    WIB)

    Hansen dan Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.

    Kavanagh, Marie. H. dan Drennan, L. 2008. “What skills and attributes does an accounting

    graduate need? Evidence from student perceptions and employer expectations”.

    School of Accounting, Economics and Finance University of Southern Queensland

    Australia

    Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. http://books.google.co.id (diakses

    tanggal 13 Maret 2013 pukul 15.15 WIB)

    Purwanti, R. dan Nugraheni, I. 2007. Siklus Akuntansi. Yogyakarta : Kanisius.

    http://books.google.co.id (diakses tanggal 14 Maret 2013 pukul 18.45 WIB)

    Putra, N. A. 2013. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor – Faktor Yang

    Mempengaruhi Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan”. Skripsi Program S1 Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

    Rahayu, et al. 2003. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Pemilihan Karir”. Simposium Nasional Akuntansi VI.

    Rasmini, Ni Ketut. 2007. “Faktor – faktor yang berpengaruh pada keputusan pemilihan

    profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi di Bali”.

    Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

    Setiyani, R. 2005. “Faktor – Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih

    Profesi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik”. Tesis Program Magister

    Sains Akuntansi Sekolah Pasca Sarjana Univesitas Diponegoro Semarang

    Sijabat, J. 2004. “Perbedaan Faktor Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi

    Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik”. Tesis Program Magister Sains Akuntansi

    Sekolah Pasca Sarjana Univesitas Diponegoro Semarang

    http://www.ccsenet.org/journal.htmlhttp://books.google.co.id/http://books.google.co.id/

  • 24

    Sinaga, J. 2009. “ Penerapan analytical hierarchy process (AHP) dalam pemilihan perusahaan

    badan usaha milik negara (BUMN) sebagai tempat kerja mahasiswa universitas

    sumatra utara (USU)”. Skripsi Program S1 Fakultas Matematika Dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

    Soemarso, S.R. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

    Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

    Tjiptoheriyanto, P dan Nagib, L. 2008. “Pengembangan Sumbe Daya Manusia: diantara

    Peluang dan Tantangan”. Jakarta : LIPI Press. http://books.google.co.id (diakses

    tanggal 12 Maret 2013, pukul : 23.00 WIB)

    Yendrawati, R. 2007. “Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor –

    faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagi Akuntan”. Jurnal Ekonomi

    Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Vol. 5 No. 2

    Yusniati, R. 2008. “Lingkungan sosial dan motivasi belajar dalam pencapaian prestasi

    akademik mahasiswa. (Kasus Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut

    Pertanian Bogor Tahun Ajaran 2007/2008)”. Skripsi Program S1 Fakultas Pertanian

    Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

    Widyasari, Y. 2010. “Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor – faktor yang

    membedakan pemilihan karir”. (Studi pada Universitas Diponegoro dan UNIKA

    Soegijapranata). Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

    Zulphami et al. 2010. “Analisis Faktor – faktor Pemilihan Karir Akuntan Bagi Mahasiswa

    Akuntansi”. Laporan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

    Hamka

    http://books.google.co.id/

  • 25

    LAMPIRAN 1

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. Data Diri

    Nama : Toar Andreas Sanger

    Tempat/Tgl. Lahir : Surakarta, 25 April 1991

    Alamat Asal : Jl. Baturan Indah 4. B190

    Perumahan Fajar Indah

    Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

    Email : [email protected]

    B. Riwayat Pendidikan

    2003-2006 : SMP Kristen Kalam Kudus Surakarta

    2006-2009 : SMA Negeri 5 Surakarta

    2009-2014 : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

    Kristen Satya Wacana Salatiga

    C. Pengalaman Kegiatan

    Januari 2011 : "HOW TO BUILD OUR BARGAINING POWER ON

    INTERNASIONAL JOINT VENTURE CONTEXT "

    Mei 2011 : Company Visit (Deloitte, BAPEPAN-LK)

    April 2012 : NATIONAL SEMINAR ON ACCOUNTING "PERAN

    AKUNTASI DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL DAN

    BORDERLESS ECONOMY"

    mailto:[email protected]

  • 26

    D. Pengalaman Organisasi

    Desember 2009 : Panitia donor darah “Dies Emas FEB”

    Maret 2010 : Panitia Festival Iklan Budaya 2010

    Mei 2011 : Satgas Company Visit 2011 (KAP Deloitte, BAPEPAN-LK)

    September 2011 : Panitia Makrab E-Goal – FEB UKSW

    Januari 2012 - 2014 : Sekretaris Stand Up Comedy Salatiga

    Februari 2012 : Panitia ACTION (Koordinator)

    E. Pengalaman Pekerjaan

    Agustus 2011 - 2012 : Barista Frame Coffeehouse, Salatiga.

  • 27

    LAMPIRAN 2

    KUESIONER

    Kuesioner untuk memenuhi penelitian tentang analisis persepsi lulusan terhadap pilihan

    karir di bidang akuntansi.

    CARA PENGISIAN

    Saudara/I cukup memberikan angka dari kecil ke besar (1-dst) dimana angka (1) yang paling

    di utamakan pada kolom subvariabel yang ada sebagai pilihanjawaban yang tersedia sesuai

    dengan pendapat saudara/I yang dianggap paling tepat.

    A. INDENTITAS RESPONDEN

    Mohon di isi dengan memberikan tanda silang (√) pada pertanyaan pilihan dan menjawab

    secara singkat dan jelas pada pertanyaan isian.

    1. Nama : ……………………………...

    2. Jenis kelamin : 1. Laki – laki 2. Perempuan

    3. Umur : ……. tahun

    4. Angkatan :

    5. IPK :

    ≥ 3.51

    2.76 – 3.50

    2.50 – 2.75

    2.00 – 2.49

    6. Jenis karir yang diinginkan : 1. Akuntan Publik 3. Akuntan Perusahaan

    2. Akuntan Pendidik 4. Akuntan Pemerintah

    5. Lainnya ……………………………………………...

    Mohon berikan persepsi anda terhadap hal – hal di bawah ini, dengan memberikan

    angka 1, 2, 3 dst sesuai dengan tingkat prioritas anda terhadap peringkat nomor tersebut :

    CONTOH :

    1. Persepsi atas gaji

    No Kegiatan

    Dalam memilih karir tersebut anda mengharapkan hal - hal sebagai berikut :

    1 Gaji awal yang tinggi 2

    2 Ada dana pensiun 1

    3 Kenaikan gaji yang diharapkan lebih cepat 3

  • 28

    1. Persepsi atas gaji

    No Kegiatan

    Dalam memilih karir tersebut anda mengharapkan hal - hal sebagai berikut :

    1 Gaji awal yang tinggi ….

    2 Ada dana pensiun ….

    3 Kenaikan gaji yang diharapkan lebih cepat ….

    2. Persepsi atas pelatihan profesional

    No Kegiatan

    Dalam menjalankan karir yang anda pilih, anda perlu :

    1 Pelatihan kerja sebelum mulai bekerja ….

    2 Sering mengikuti latihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesional ….

    3 Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga ….

    4 Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi ….

    3. Persepsi atas lingkungan kerja

    No Kegiatan

    Menurut anda, jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih :

    1 Pekerjaan yang rutin ….

    2 Pekerjaan lebih cepat diselesaikan ….

    3 Pekerjaanya lebih banyak tantangannya ….

    4 Lingkungan kerja yang menyenangkan ….

    5 Sering lembur ….

    6 Ada tekanan kerja untuk mencapai sempurna ….

    4. Persepsi atas pertimbangan pasar kerja

    No Kegiatan

    Anda memilih karir tersebut, karena menurut anda karir tersebut :

    1 Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah diPHK) ….

    2 Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui informasinya ….

    Demikian pertanyaan dan pernyataan kami, penulis mengucapkan terimakasih kepada

    saudara/i atas ketersediaannya untuk menjawab kuesioner ini.

    Salatiga, 29 April 2013

    Penulis

  • 1

    LAMPIRAN 3

    Data yang Diolah

    No Nama Lengkap Jenis Kelamin Umur

    Tahun

    Angka

    tan

    IPK Jenis Karir

    PERSEPSI

    ATAS GAJI

    PERSEPSI ATAS

    PELATIHAN PROFESIONAL

    PERSEPSI ATAS

    LINGKUNGAN KERJA

    PERTIMBAN

    GAN PASAR KERJA

    G1 G2 G3 P1 P2 P3 P4 L1 L2 L3 L4 L5 L6 K1 K2

    1 CHOLINA BENING M. Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Perbankan 1 3 2 1 2 3 4 3 2 4 1 6 5 1 2

    2 Rendi Satria Laki - Laki 22 2009 ≥ 3.51 BUMN 3 2 1 1 2 3 4 3 2 4 1 6 5 1 2

    3 Rosita Adi Kristanti Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 3 1 2 3 2 1 4 2 3 4 1 5 6 1 2

    4 Christien Natalia Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 3 2 1 1 2 3 4 3 2 4 1 5 6 1 2

    5 Ayu Stefani Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 3 1 2 1 4 3 2 3 1 4 2 5 6 1 2

    6 Beta Christy Apriliana Putri Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 2 3 4 2 3 4 1 6 5 2 1

    7 Ester Dessy Welda A. Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 1 2 3 3 4 1 2 4 5 1 2 6 3 2 1

    8 kartika damayanti Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 4 2 3 3 1 4 2 5 6 2 1

    9 Christina Novitasari Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 2 3 4 3 1 4 2 5 6 1 2

    10 anita noviana Perempuan 22 2009 2.50 - 2.75 Akuntan Perusahaan 3 2 1 1 2 3 4 4 2 5 1 6 3 1 2

    11 dwi iga luhsasi Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Pendidik 3 1 2 1 3 2 4 4 3 1 2 5 6 1 2

    12 Sisca Evanda Halim Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 3 2 1 1 4 3 2 3 2 4 1 6 5 1 2

    13 Sheila Ramadhani N. Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 4 3 2 1 2 4 3 6 5 1 2

    14 diana febrianti Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Pendidik 3 1 2 2 4 3 1 1 6 4 2 5 3 1 2

    15 serly vionita santoso Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 3 2 1 1 4 3 2 3 4 5 1 6 2 1 2

    16 shella pramudhyta septarini Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 2 4 3 1 1 2 5 3 6 4 2 1

    17 dewi widowati Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 3 2 1 1 4 3 2 3 2 4 1 5 6 1 2

    18 yulius ardy wiranata Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 3 2 4 1 5 4 2 1 6 3 1 2

    19 Even Yunika K. Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 3 2 4 4 2 3 1 6 5 1 2

    20 Astrini Diar Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 2 1 4 3 4 2 3 1 6 5 1 2

    21 Riyan Wisnu Ajie Laki - Laki 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 3 2 1 1 3 2 4 3 2 4 1 5 6 2 1

    22 rizki dwi lestari Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 4 3 2 3 2 5 1 4 6 1 2

  • 2

    23 Yusthina G. Wakim Perempuan 23 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 1 2 1 4 3 2 3 4 2 1 6 5 1 2

    24 floranssia hayu ristikasari Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Pemerintah 2 1 3 1 4 3 2 4 3 2 1 6 5 1 2

    25 Debby Florensia Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 3 4 2 3 1 5 2 6 4 1 2

    26 Sebastian W Laki - Laki 24 2007 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 2 4 3 1 3 1 4 2 5 6 2 1

    27 Ayriska Septia Nila Sari Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 2 1 1 4 3 2 4 3 2 1 6 5 1 2

    28 jimi Laki - Laki 24 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 2 1 1 3 4 2 4 2 3 1 5 6 1 2

    29 TIMOTIUS KEVIN SUGITO Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 2 3 4 3 2 4 1 6 5 1 2

    30 amrizal posledreni putra Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 bumn 1 3 2 1 2 4 3 4 3 2 1 6 5 1 2

    31 Marisa Prasodjo Perempuan 24 2008 2.50 - 2.75 Akuntan Perusahaan 2 1 3 2 1 3 4 3 2 1 5 4 6 1 2

    32 Gian Javier S Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 2 4 3 1 4 2 1 3 6 5 1 2

    33 Wulan Endarwati Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 2 1 4 1 2 3 1 2 5 3 4 6 1 2

    34 Nanda Christian Laki - Laki 25 2006 2.76 - 3.50 BUMN 3 2 1 1 2 3 4 3 4 2 1 6 5 1 2

    35 Andi Setiawan Laki - Laki 24 2007 2.00 - 2.49 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 2 3 4 3 2 4 1 6 5 1 2

    36 Elizabeth Yoana M Perempuan 24 2007 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 1 4 3 2 3 5 4 1 6 2 1 2

    37 Nur Ika Ristiana Perempuan 23 2007 2.76 - 3.50 Perbankan 3 2 1 1 4 3 2 3 4 2 1 6 5 1 2

    38 Dorothea Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 BUMN 1 2 3 3 4 1 2 4 1 5 2 6 3 2 1

    39 Aderaty Perempuan 22 2008 2.50 - 2.75 Perbankan 1 3 2 1 2 4 3 3 4 2 1 6 5 2 1

    40 pangestuti kuswardhani Perempuan 25 2006 2.76 - 3.50 Perbankan 2 3 1 2 4 1 3 1 2 3 4 6 5 1 2

    41 Ribka Perempuan 22 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 3 2 4 1 5 2 4 1 6 3 1 2

    42 Lila Septia Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Perbankan 2 3 1 1 3 2 4 2 1 3 4 5 6 1 2

    43 Fenny Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 3 1 2 4 1 2 3 5 3 4 2 1 6 1 2

    44 Daniel Roy Laki - Laki 26 2006 2.50 - 2.75 Akuntan Perusahaan 3 2 1 1 4 2 3 5 1 4 2 3 6 1 2

    45 Irma Perempuan 25 2006 2.50 - 2.75 Perbankan 3 1 2 2 1 3 4 1 3 5 2 4 6 1 2

    46 Hikmah Mialisa M Perempuan 25 2006 2.50 - 2.75 Akuntan Perusahaan 2 3 1 2 1 4 3 1 4 5 2 3 6 1 2

    47 robertus handriko Laki - Laki 25 2006 2.50 - 2.75 Akuntan Pemerintah 3 2 1 3 1 4 2 4 3 2 1 5 6 1 2

    48 ferry sayosky klaas Laki - Laki 22 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pendidik 1 3 2 2 4 1 3 6 4 1 2 5 3 1 2

    49 Nicolaus Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 1 3 2 4 3 4 2 1 5 6 1 2

    50 Yanuar S Laki - Laki 24 2006 2.76 - 3.50 Perbankan 2 1 3 1 3 2 4 2 4 3 1 5 6 1 2

    51 Ferryanto ari iskandar Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 3 4 2 3 1 4 2 5 6 2 1

  • 3

    52 Florentina Paula P.G Perempuan 21 2009 ≥ 3.51 Akuntan Pemerintah 3 1 2 1 2 4 3 3 2 4 1 6 5 1 2

    53 mira kristiani Perempuan 24 2009 2.76 - 3.50 Perbankan 3 2 1 1 3 4 2 2 1 3 4 5 6 1 2

    54 Tirza Sartika Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 2 3 1 1 3 2 4 4 2 3 1 5 6 1 2

    55 handita r.s Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 4 3 2 3 2 4 1 6 5 2 1

    56 Dwiga Ayuning Febriana Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 1 2 4 3 4 3 2 1 6 5 1 2

    57 etik pubandani Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 1 2 3 3 2 4 1 3 2 4 1 6 5 1 2

    58 septi kurniawati Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Perbankan 2 1 3 1 2 4 3 2 3 4 1 6 5 1 2

    59 syndi Perempuan 23 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 3 1 2 1 3 2 4 4 5 1 2 6 3 2 1

    60 febrela emass. s Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 1 3 2 2 1 3 4 4 3 2 1 5 6 1 2

    61 Baktiar Hertansyah Pohan Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Publik 1 3 2 1 3 2 4 4 5 1 2 6 3 1 2

    62 cintya dewi samosir Perempuan 21 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 2 1 3 1 2 3 4 1 3 5 2 4 6 1 2

    63 Oey, Arumsari Putri Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 3 2 1 2 4 3 1 2 5 3 1 6 4 2 1

    64 Yuliana Irianti Rianghepat Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 1 3 2 3 1 4 3 2 6 1 5 4 2 1

    65 rizki hapsari Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 1 2 1 4 3 2 1 3 4 2 5 6 1 2

    66 Sani Guntara Laki - Laki 24 2009 ≥ 3.51 Akuntan Pemerintah 2 1 3 1 2 3 4 5 4 2 1 6 3 1 2

    67 Jonathan Budi Setiawan Laki - Laki 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 3 2 1 2 1 3 4 3 2 4 1 5 6 1 2

    68 Citra Dwi Estry Perempuan 23 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 2 1 1 2 3 4 3 4 2 1 5 6 1 2

    69 Dohardo Roma Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 1 2 3 3 1 4 2 3 2 4 1 6 5 1 2

    70 Aji Sugiarto Santoso Laki - Laki 22 2008 2.50 - 2.75 Perbankan 2 3 1 1 3 4 2 4 3 2 1 5 6 1 2

    71 Lydia Eva Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 2 3 4 2 3 4 1 6 5 2 1

    72 Indah Purwitasari Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 2 3 1 3 1 4 2 3 4 2 1 5 6 1 2

    73 May Tia Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 BUMN 2 1 3 1 4 3 2 3 4 5 1 6 2 1 2

    74 Ivan Subijanto Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 2 3 4 2 3 4 1 6 5 2 1

    75 Agata Krisma Karitas Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Pemerintah 3 1 2 1 4 3 2 3 4 2 1 6 5 1 2

    76 Andreas Susanto Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Perbankan 2 1 3 1 3 2 4 2 4 3 1 5 6 1 2

    77 Ayu Mutria Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 3 2 4 4 5 1 2 6 3 1 2

    78 Ceria Risky Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 1 3 2 1 4 3 2 3 4 5 1 6 2 1 2

    79 Chatarina Ega Perempuan 22 2009 2.76 - 3.50 Perbankan 3 1 2 1 4 3 2 1 3 4 2 5 6 1 2

    80 Deavy Natalia Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Perbankan 1 3 2 1 4 3 2 3 2 5 1 4 6 1 2

  • 4

    81 Ester Ivone Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 BUMN 3 1 2 1 2 3 4 1 3 4 2 5 6 1 2

    82 Hartanto Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 4 3 2 3 2 4 1 6 5 2 1

    83 Prabandika Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 3 2 4 4 2 3 1 6 5 2 1

    84 Maria Ratih Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Perbankan 2 3 1 1 4 3 2 3 2 4 1 5 6 2 1

    85 Marshal Halono Laki - Laki 25 2006 2.76 - 3.50 Akuntan Pendidik 2 3 1 2 4 1 3 3 2 1 4 6 5 1 2

    86 Desy Astrini Perempuan 23 2008 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 2 4 3 1 1 6 4 2 5 3 1 2

    87 Rizza Nur Perempuan 23 2008 2.50 - 2.75 Akuntan Pendidik 3 1 2 3 2 1 4 4 3 2 1 5 6 2 1

    88 Novelia Irawati Perempuan 24 2006 2.00 - 2.49 Akuntan Perusahaan 2 3 1 1 4 3 2 3 2 4 1 6 5 2 1

    89 Destyra Perempuan 23 2008 2.00 - 2.49 Akuntan Perusahaan 1 3 2 2 4 3 1 1 2 5 3 6 4 1 2

    90 Helena Vania Perempuan 22 2009 ≥ 3.51 Akuntan Publik 1 3 2 1 4 3 2 3 4 5 1 6 2 1 2

    91 Dimas Satria Laki - Laki 21 2010 ≥ 3.51 Akuntan Perusahaan 3 2 1 1 2 3 4 3 2 4 1 6 5 1 2

    92 Andreas Dimas Laki - Laki 23 2008 2.76 - 3.50 BUMN 2 1 3 1 4 3 2 1 3 4 2 5 6 1 2

    93 Erwan Prasetyo Utomo Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 2 3 2 3 4 1 3 4 2 1 5 6 1 2

    94 Septian Aji Pradana Laki - Laki 22 2009 2.76 - 3.50 Akuntan Perusahaan 1 3 2 1 3 2 4 2 4 1 3 6 5 1 2

    Keterangan :

    G1 : Awal yang tinggi

    G2 : Adanya dana pensiun

    G3 : Kenaikan gaji yang cepat

    P1 : Pelatihan kerja sebelum bekerja

    P2 : Sering mengikuti latihan di luar lembaga untuk

    meningkatkan profesional

    P3 : Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga

    P4 : Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi

    L1 : Pekerjaan yang rutin

    L2 : Pekerjaan cepat diselesaikan

    L3 : Pekerjaan lebih banyak tantangannya

    L4 : Lingkungan kerja menyenangkan

    L5 : Sering lembur

    L6 : Ada tekanan kerja untuk mencapai sempurna

    K1 : Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah diPHK)

    K2 : Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui

    informasinya