Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf ·...

18
Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load Balancing Metode NTH dan PCC (Per Connection Classfier) Berbasis Mikrotik RouterOS TM Trisno, Lion Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH Jln. Basuki Rahmat, Palembang Email:: [email protected] ABSTRAK Penggunaan teknologi ISP (Internet Service Provider) yang menyediakan jasa layanan koneksi akses internet di perkantoran, kampus, sekolah, dan tempat lainnya semakin meningkat, bahkan ada yang memiliki lebih dari dua ISP. Penggunaan dua ISP tersebut dapat digabungkan pada satu jaringan dalam satu server dengan maksud mengoptimalkan jaringan. penggunaan load balancing disinilah diperlukan untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. pada loboratorium penulis sendiri yang telah menjadikan Teknik jaringan komputer sebagai salah satu bahan eksperimen yang memerlukan koneksi internet untuk memudahkan penulis dalam penelitian load balancing yang membandingkan dua metode yaitu NTH dan PCC serta Quality of service(QoS) untuk membandingkan suatu layanan yang baik dengan pengujian parameter QoS seperti bandwidth, paket loss, dan jitter. untuk menerapkan load balancing penulis menggunakan Mikrotik RouterOS sebagai server. Kata kunci : Load balancing , Mikrotik RouterOS, NTH , PCC, Quality of Service (Qos). Bandwidth, Packet Loss, Jitter.

Transcript of Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf ·...

Page 1: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load Balancing Metode NTH dan PCC (Per

Connection Classfier) Berbasis Mikrotik RouterOSTM

Trisno, Lion

Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH

Jln. Basuki Rahmat, Palembang

Email:: [email protected]

ABSTRAK

Penggunaan teknologi ISP (Internet Service Provider) yang menyediakan jasa layanan koneksi

akses internet di perkantoran, kampus, sekolah, dan tempat lainnya semakin meningkat, bahkan

ada yang memiliki lebih dari dua ISP. Penggunaan dua ISP tersebut dapat digabungkan pada satu

jaringan dalam satu server dengan maksud mengoptimalkan jaringan. penggunaan load

balancing disinilah diperlukan untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur

koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput,

memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. pada

loboratorium penulis sendiri yang telah menjadikan Teknik jaringan komputer sebagai salah satu

bahan eksperimen yang memerlukan koneksi internet untuk memudahkan penulis dalam

penelitian load balancing yang membandingkan dua metode yaitu NTH dan PCC serta Quality

of service(QoS) untuk membandingkan suatu layanan yang baik dengan pengujian parameter

QoS seperti bandwidth, paket loss, dan jitter. untuk menerapkan load balancing penulis

menggunakan Mikrotik RouterOS sebagai server.

Kata kunci : Load balancing , Mikrotik RouterOS, NTH , PCC, Quality of Service (Qos).

Bandwidth, Packet Loss, Jitter.

Page 2: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

1. PENAHULUAN

Penggunaan teknologi ISP (Internet Service Provider) yang menyediakan jasa

layanan koneksi akses internet, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain – lain semakin

meningkat, bahkan ada yang memiliki lebih dari dua ISP. Semakin tinggi bandwidth yang

diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan

sebaliknya semakin rendah bandwidth yang diberikan maka semakin kurangnya kualitas

layanan internet. Penggunaan dua ISP tersebut dapat digabungkan pada satu jaringan

dalam satu server dengan maksud mengoptimalkan jaringan, penggunaan load balancing

disinilah diperlukan untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur

koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput,

memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.

Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya

masalah bandwidth, packet loss dan jitter, yang dapat membuat efek yang besar bagi

banyak aplikasi. Fitur Quality Of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, packet

loss, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan

di dalam jaringan tersebut. Melalui QoS, seorang network administrasi dapat memberikan

prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa

teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya, frame relay,

ethernet dan token ring. QoS dapat diimplementasikan pada situasi congestion

management, teknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan

prioritas traffic pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak bandwidth dari pada

yang mampu disediakan jaringan dan dapat mengoptimalkan aplikasi yang kritis atau delay

untuk dapat beropersi sebagaimana mestinya.

Page 3: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

2.1 Fenomena Alat yang Dikembangkan

Penggunaan Load Balancing semakin menjamur. Di mana-mana dapat dilihat

bertebaran di salah satu perusahaan. Tapi penggunaaan load balancing yang disertai

manajemen yang tidak benar dapat mengakibatkan beberapa masalah seperti overload,

koneksi terputus dan lain sebagainya. Dan hal ini juga akan mempengaruhi tingkat

kecepatan pengaksesan data melalui internet. Para penyedia layanan internet mulai

mendistribusikan produknya dengan kelebihan maupun kekurangan layanan internet

tersebut.

Oleh karena itu, pada tahap ini penulis mencoba menganalisa dengan load

balancing dan membandingkan antara metode NTH dan Per Connection Classfier (PCC)

dan bagaimana perbedaan QoS dengan metode NTH dan PCC mengenai jaringan

komputer berbasis Mikrotik RouterOS. Mikrotik RouterOS sebetulnya adalah pilihan

perangkat untuk mengatur Quality of Service (QOS) sehingga kita dapat mengatur

besarnya bandwidth yang dialokasikan. Penulis juga akan membagi beban traffic

jaringan secara adil di kedua ISP dan juga sebagai backup apabila salah satu koneksi

tersebut dalam keadaan mati. Teknik ini dikenal dengan sebutan load balancing.

Maka daripada itu, penulis mencoba membandingkan QoS (Quality of Service)

dengan metode NTH dan PCC yang berfungsi mengukur parameter QoS seperti

bandwidth, packet loss, jitter .

2.2.1 Bandwidth

Merupakan kapasitas atau daya tampung kabel Ethernet agar

dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth dapat juga diartikan

Page 4: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

sebagai jumlah konsumsi paket data persatuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per

second.

2.2.2 Packet Loss

Packet loss adalah suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang

menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab paket loss adalah

antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Bebarapa penyebab

terjadinya packet loss yaitu :

a. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan

b. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer

c. Memory yang terbatas pada node

d. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah traffic yang

mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir

didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control

akan membuang kelebihan traffic yang ada.

Tabel 2.1 Standar packet loss

KATEGORI DEGREDASI PACKET LOSS

Sangat bagus 0

Bagus 3 %

Sedang 15 %

Jelek 25

Page 5: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

2.2.3 Jitter.

Jitter, didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan

paket, banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, diantarnya adalah peningkatan traffic

secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwidth dan menimbulkan

antrian. Selain itu, kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat

menyebabkan jitter.

Tabel 2.2 Standar jitter

KATEGORI DEGREDASI JITTER

Sangat bagus 0 ms

Bagus 0 s/d 75 ms

Sedang 76 s/d 125 ms

Jelek 125 s/d 225 ms

3.1 Tiori Pendukug

3.1.1 Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2011:4), Jaringan adalah himpunan interkoneksi sejumlah

komputer autonomous. Kata “autonomous” mengandung pengertian bahwa komputer

tersebut memiliki kendali atas dirinya sendiri. Bukan merupakan bagian komputer lain,

seperti sistem terminal yang biasa digunakan pada komputer mainframe. Komputer juga

Page 6: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

tidak mengendalikan komputer lain yang dapat mengakibatkan komputer lain restart,

shutdown, merusak file, dan sebagainya.

Dua buah komputer dikatakan “interkoneksi” apabila keduanya bisa berbagi

resources yang dimiliki, seperti saling bertukar data/informasi, berbagi printer, berbagi

media penyimpanan (hard disk, floppy disk, CD ROM, flash disk, dan sebagainya).

(Sofana 2011:4).

3.1.2 Quality of service (QoS)

Menurut (1999:15), QoS refers to the ability of a network to provide

better service to selected network traffic over various underlying technologies, including

frame relay, asynchronous transfer mode (atm), ethernet and 802.1 networks, sonet, and

ip-routed networks. In particular, QoS features provide better and more predictable

network service by

Supporting dedicated bandwidth

Improving loss characteristics

Avoiding and managing network congestion

Shaping network traffic

Setting traffic priorities across the network

3.2. Load balancing

Load balance dalam jaringan komputer adalah teknik untuk membagi beban

(load) ke dalam beberapa jalur atau link. Ini dilakukan jika untuk menuju suatu network

terdapat beberapa jalur (link). Tujuan dari load balance ini agar tidak ada link yang

mendapatkan beban lebih besar dari link yang lain. Diharapkan dengan membagi beban

Page 7: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

ke dalam beberapa link tersebut, maka akan tercapai keseimbangan (balance)

penggunaan link-link tersebut. (Towidjojo 2013:9).

3.2.1 NTH Load Balancing

NTH load balance merupakan suatu teknik load balance yang membentuk suatu

deret tertentu (NTH), yang nantinya akan digunakan sebagai suatu sistem antrian di

dalam mange rule yang dibentuk. NTH diimplementasikan dalam suatu deret yang terdiri

dari Every dan Packet yang akan direalisasikan dalam suatu deret interger. Pada metode

load balance ini, paket data yang masuk akan ditandai sebagai suatu variabel n dalam

tipe data integer. Koneksi load balance menggunakan multi gateway ini disebut dengan

metode round robin karena beban terbagi secara berurutan dan bergiliran dari gateway

yang satu ke gateway yang lain oleh karena itu gateway yang digunakan selalu

bergantian dan tidak tetap (random).

Pada dasarnya koneksi yang masuk ke proses di router akan menjadi satu arus

yang sama, walaupun mereka datang dari interface yang berbeda. Maka pada saat

menerapkan metode NTH tentunya akan memberikan batasan ke router untuk hanya

memproses koneksi dari sumber tertentu saja. Ketika router telah membuat semacam

antrian baru untuk batasan yang kita berikan diatas, baru peristiwa NTH dimulai.

3.2.3 PCC Load Balancing

PCC akan membagi lalu lintas ke jalur yang sama dengan kemampuan untuk

menyimpan paket-paket dengan pilihan yang spesifik dalam satu jalur tertentu. PCC

mengambil bidang yang dipilih dari Header IP, dengan bantuan algoritma hashing

Page 8: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

mengubah bidang yang dipilih menjadi 32-bit. Nilai ini dibagi dengan remainder tertentu,

jika sama maka peket akan ditangkap.

PCC load balancing memiliki PCC matcher yang memungkinkan router untuk

mengingat alamat atau port sumber dan tujuan. PCC matcher akan memungkinkan untuk

membagi lalu lintas ke aliran yang sama dengan kemampuan untuk menyimpan paket

dengan pilihan yang spesifik dalam satu aliran tertentu. PCC load balancing memiliki

prioritas utama untuk mengingat alamat sumber dan tujuan pada saat melakukan

hubungan terhadap jaringan luar dan kemudian melakukan penyeimbang pada jalur

internet yang menjadi prioritas kedua.

3.3 Teknik Pengujian

Dalam penelitian ini penulis mengunakan dua buah aplikasi yaitu Axence NetTools dan

Iperf. Axence NetTools digunakan untuk pengujian bandwidth dan packet loss, sedangkan

aplikasi Iperf digunakan untuk jitter.

1. Axence NetTools

Menurut ------------- (2005:2), NetTools is great solution for fast network diagnostics. It

consists of several powerful solution: ping, mltiping with a history of response time and

packet lost for monitoring the availability of your hosts, trace, lookup, port scanner,

network check & scan, and SNMP browser.

4.5.2 Iperf

Menurut Hasan, dkk (2013: 139), Iperf is a command line tool that measures network

throughput by generating and transmitting TCP/UDP packets over the concerned

network. In a typical setup, Iperf sends these packets from source node to the destination

Page 9: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

and reports the achievable throughput. it is also capable of reporting other parameters

such as packet loss, delay, and jitter. Iperf can be used on both wired and wireless

networks

3.4. Implementasi Metode PCC (Per Connection Classfier)

Dalam melakukan analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load Balancing

PCC (Per Connection Classfier) dan Metode NTH Berbasis Mikrotik RouterOS , peneliti

menggunakan sistem operasi Mikrotik Router Versi 5.18 . Pada implementasi pertama

penulis melakukan implementasi Load Balancing Metode PCC (Per Connection

Classfier). Berikut Langkah-langkah implementasi Load Balancing Metode PCC (Per

Connection Classfier) Berbasis Mikrotik RouterOS. Sistem Operasi mikrotik terlebih

dahulu diinstall pada harddisk dengan mengubah urutan booting di Bios, First Boot:

cdrom, kemudian masukan cd master mikrotik, ikuti petunjuk installasi sampai selesai.

3.4.1 Implementasi Metode NTH

Tahap implementasi kedua penulis melakukan implementasi Load

Balancing Metode NTH. Berikut Langkah-langkah implementasi Load Balancing

Metode NTH Berbasis Mikrotik RouterOS. Langkah pertama mengubah nama

masing-masing interface ether1, ether2 dan ether3 menjadi speedy1, speedy2 dan

lan sama seperti pada dengan PCC.

Kemudian kita melakukan konfigurasi mangle dengan menggunakan perintah ip

firewall mangle untuk load balancing menggunakan metode NTH.

3.4.2. Pengujian Delay / Latency dan Packet Loss

Quality of Service adalah kemampuan dari sebuah layanan untuk menjamin

performansi dan merupakan parameter untuk mengukur kualitas dari sebuah layanan.

Page 10: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

Lembaga Standarisasi ITU-T mendefenisikan QoS sebagai pengaruh performansi

secara keseluruhan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. Dengan

menggunakan software atau tools Axence Nettools, dapat diperoleh hasil data QoS

seperti Throughput, Delay/ Latency , Packet Loss,. Delay adalah total waktu tunda

suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang

menjadi tujuannya, sedangkan Packet Loss (error) adalah merupakan suatu

parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket

yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas

buffer pada setiap node. Adapun hasil pengujian Delay dan Packet Loss pada server

load balancing pada sampel pengambilan data dengan cara mengakses situs

www.palcomtech.ac.id menggunakan metode NTH dan PCC. Data hasil pengujian

delay/latency dapat dilihat pada tabel 5.1 dan 5.2.

Tabel 5.1 Nilai Delay / Latency pada metode NTH

Pengujian Min

(ms)

Max (ms) Rata-rata Delay

( ms )

Kategori

1 47 83 53 Sangat Bagus

2 47 67 52 Sangat Bagus

3 47 192 52 Sangat Bagus

4 11 411 53 Sangat Bagus

5 47 83 52 Sangat Bagus

Rata-rata 52.4 Sangat Bagus

Tabel 5.2 Nilai Delay / Latency pada metode PCC

Pengujian Min

(ms)

Max (ms) Rata-rata Delay

( ms )

Kategori

1 35 68 55 Sangat Bagus

2 43 76 52 Sangat Bagus

3 45 70 52 Sangat Bagus

4 25 138 53 Sangat Bagus

5 48 75 52 Sangat Bagus

Rata-rata 52.8 Sangat Bagus

Page 11: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

Data hasil pengujian packet loss dapat dilihat pada tabel 5.3 dan 5.4.

Tabel 5.3 Packet Loss Metode NTH

Pengujian Packet Loss ( %) Kategori

1 2 Sangat Bagus

2 1 Sangat Bagus

3 0 Sangat Bagus

4 0 Sangat Bagus

5 0 Sangat Bagus

Rata-rata 0.6 Sangat Bagus

Tabel 5.4 Packet Loss Metode PCC

Pengujian Packet

Loss (

%)

Kategori

1 0 Sangat

Bagus

2 0 Sangat

Bagus

3 0 Sangat

Bagus

4 0 Sangat

Bagus

5 0 Sangat

Bagus

Rata-rata 0 Sangat

Bagus

3.4.3 Pengujian Throughput

Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan

pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena

throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya.

Page 12: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung

trafik yang sedang terjadi. Cara pengujian throughput penulis menggunakan aplikasi

Axence NetTools. Adapun hasil pengujian throughput pada server load balancing pada

sampel pengambilan data dengan cara mengakses situs www.palcomtech.ac.id

menggunakan metode NTH dan PCC.

Tabel 5.5 Hasil Throughput bandwidth menggunakan metode NTH

Pengujian Min(kBps) Max(kBps) Rata-

rata(kBps)

1 4.3 23.9 15.2

2 13.1 15.8 15.4

3 14.2 17.7 15.5

4 12.6 20.9 15.3

5 13.6 15.8 13.6

Rata-rata Bandwidth 15

3.4.4 Pengujian Jitter

Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu

kedatangan paket. Banyak hal yang mempengaruhi jitter, diantaranya adalah peningkatan

trafik secara tiba-tiba sehingga penyempitan bandwidth dan menimbulkan antrian. Contoh

dibawah ini kita mencoba mendapatkan nilai jitter dengan menggunakan tool Iperf dengan

mencoba koneksi ke Iperf server di internet dengan menggunakan protokol UDP (User

Datagram Protocol), dimana Iperf server yang diuji adalah 36.68.177.9, Iperf client

mencoba koneksi ke port 5001 ( port iperf server) dalam interval 10 detik, data yang

Page 13: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

dikirim sebesar 1,25 Mbyte dengan kecepatan transfer 1.05 mbit/sec. Data hasil pengujian

jitter dapat dilihat pada tabel 5.7 dan 5.8.

Tabel 5.7 Hasil Jitter metode NTH

Interval

(s)

Transfer

(KByte)

Bandwidth (Kbps) Jitter

(ms)

Kategori

(Rata-

rata)

0 – 0.5 11.5 188 19.15

Sedang

0.5-1.0 0 0 19.15

1.0-1.5 0 0 19.15

1.5-2.0 2.87 47 107

2.0-2.5 8.61 141 96.73

2.5-3.0 8.61 141 89.67

3.0-3.5 4.31 70.6 96.41

3.5-4.0 8.61 141 89.53

4.0-4.5 11.5 188 71.87

4.5-5.0 8.61 141 139.99

5.0-5.5 8.61 141 118.84

5.5-6.0 5.74 94.1 108.35

6.0-6.5 5.74 94.1 411.51

6.5-7.0 10 165 286.24

7.0-7.5 12.9 212 180.17

7.5-8.0 8.61 141 199.63

8.0-8.5 8.61 141 159.73

8.5-9.0 7.18 118 143.06

Rata-rata Jitter 107

Tabel 5.8 Hasil Jitter metode PCC

Interval

(s)

Transfer

(KByte)

Bandwidth

(Kbps)

Jitter

(ms)

Kategori

(Rata-

rata)

0 – 0.5 5.74 94.1 21.37

Sedang

0.5-1.0 4.32 70.6 37.88

1.0-1.5 5.74 94.1 53.09

1.5-2.0 10.0 165 59.78

2.0-2.5 8.61 141 64.79

2.5-3.0 7.18 118 69.32

3.0-3.5 7.18 118 76.47

3.5-4.0 5.74 94.1 85.05

Page 14: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

4.0-4.5 8.61 141 80.66

4.5-5.0 12.9 212 125

5.0-5.5 15.8 259 81

5.5-6.0 15.8 259 103.81

6.0-6.5 15.8 259 120

6.5-7.0 11.5 188 89.62

7.0-7.5 15.8 259 91.54

7.5-8.0 14.4 235 97.07

8.0-8.5 24.4 400 76.46

8.5-9.0

23 376 42.09

Rata-rata Jitter 108.6

3.4.5 Pembahasan QoS metode NTH dengan PCC

3.4.5.1 Pembahasan Delay / Latency

Dari hasil pengujian tabel 5.1 dan 5.2 diperoleh hasil rata-rata delay 52.4 ms

dengan kategori sangat bagus pada metode NTH , sedangkan pada metode PCC

diperoleh nilai rata-rata delay 52.8 ms dengan kategori sangat bagus. Situs yang diakses

memiliki waktu delay (ms) rata-rata (average) berada pada kisaran 50 ms (mili second),

kecuali terkadang memiliki lonjakan delay yang cukup tinggi yaitu diatas 400 ms, hal ini

dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan pada

pengujian delay , metode NTH lebih unggul sedikit dari metode PCC dimana nilai rata-

rata delay yang diperoleh lebih kecil dari nilai rata-rata delay pada metode PCC.

3.4.5.2 Pembahasan Packet Loss

Dari hasil pengujian tabel 5.3 dan 5.4 diperoleh hasil rata-rata persentase packet

loss sekitar 0.6 % dengan kategori sangat bagus pada metode NTH, sedangkan pada

metode PCC diperoleh hasil nilai rata-rata persentase sekitar 0 % dengan kategori

Page 15: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

sangat bagus. Situs yang diakses memiliki persentase packet loss yang bervariasi, hal

ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Dari persentase tersebut dapat

disimpulkan pada pengujian packet loss, metode PCC sedikit lebih unggul dimana

nilai rata-rata persentase packet loss yang diperoleh lebih kecil dari nilai rata-rata

persentase packet loss packet loss pada metode NTH. Persentase packet loss sangat

baik dimana mempunyai nilai 0 % , dimana antrian yang terjadi tidak melebihi

kapasitas buffer pada setiap node. Akan tetapi lonjakan delay ( peak delay)

maksimum terlihat begitu besar dari nilai rata-rata sehingga mempengaruhi kestabilan

internet pada saat mengakses internet.

3.4.5.3 Pembahasan throughput

Dari hasil pengujian tabel 5.5 dan 5.6 diperoleh hasil rata-rata throughput 15

kBps pada metode NTH, sedangkan pada metode PCC diperoleh rata-rata nilai

throughput 15.36 kBps. Dari hasil throughput tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode NTH dan PCC diperoleh nilai yang hampir berimbang, dimana selisih nilai

rata-rata throughput yang diperoleh sangat dekat sekitar 0.36 kBps.

3.4.5.4 Pembahasan Jitter

Dari hasil pengujian tabel 5.7 dan 5.8 pada metode NTH diperoleh hasil rata-

rata nilai jitter sekitar 107 ms sehingga dalam kategori degradasi termasuk dalam

kategori sedang ( 76 s/d 125 ms), sedangkan pada metode PCC diperoleh hasil nilai

rata-rata jitter sekitar 108.6 ms sehingga dalam kategori degradasi termasuk dalam

kategori sedang ( 76 s/d 125 ms) semakin kecil nilai jitter maka QoS yang dihasil

semakin bagus, semakin besar nilainya maka semakin jelek QoS jaringan internet

Page 16: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

tersebut. Dari hasil rata-rata nilai jitter tersebut dapat disimpulkan bahwa pada metode

NTH dan PCC diperoleh hasil yang hampir berimbang, dimana selisih nilai rata-rata

jitter yang diperoleh sangat dekat yaitu hanya 1.6 ms.

3.5 Hasil Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai QoS

Identifikasi permasalahan yang mengganggu kestabilan akses internet dalam hal

kualitas layanan internet ( QoS) dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

a. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media

transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda,

tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini perlu

digunakan repeater sebagai penguat sinyal.

b. Distorsi dan Noise, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan

internet atau bandwidth yang diterima client dari ISP ( Internet Service

Provider) sehingga mengalami variasi delay atau waktu kedatangan paket

yang menyebabkan penyempitan bandwidth dan antrian. Untuk mengurangi

nilai distorsi dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang

memadai dan menjauhkan media transmisi dari medan listrik dan

menggunakan kabel yang terisolasi untuk menghindari dari noise.

Page 17: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya

DAFTAR PUSTAKA

---------, 2005. Axence NetTools. Axence Software, Inc.

---------, 1999. Cisco System,Inc.Alam, M Agus j. 2008. Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan

Sharing Internet. Jakarta: PT.

Alex Media Komputindo.

Hasan, Syed Faras., nazmul Siddique., Shyam Chakraborty. 2013. Intelligent Transport

System. New York. Bussine Media.

Jogianto. 2007. Ananlisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi.

Maryono, Y., B. Patma Istiana. 2008. Teknologi Informasi dan Teknologi. : Quandra.

Setianto, Eko H. 2008. Mari Mengenal Jaringan Komputer. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Setiawan, Agung. 2007. Pengantar Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Sofana, Iwan. 2011. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Sonny, Sumarsono. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sopandi, Dede. 2010. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Kawan

pustaka.

Sugiyono.2013. Metode penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Towidjojo, Rendra. 2013. Mikrotik Kung Fu : Kitab 1. Jakarta: Jasakom.

Towidjojo, Rendra. 2013. Mikrotik Kung Fu : Kitab 2. Jakarta: Jasakom.

Towidjojo, Rendra. 2012. Konsep Routing Dengan Router Microtik : 100% Connected.

Jakarta: Jasakom.

Vegesna, Srinivas. 2001. IP Quality of Service. USA: Cisco Press.

Page 18: Analisis perbandingan Quality of Service (QoS) Load ...library.palcomtech.com/pdf/6266.pdf · diberikan dari teknologi ISP semakin bagus kualitas layanan jaringan internet dan sebaliknya