ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL...

7
ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected] ABSTRAK Industri kecil dan menengah memainkan peran yang penting dalam sektor ekonomi di beberapa negara. IKM menyediakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi lokal maupun nasional. Salah satu permasalahan yang muncul pada IKM adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3), padahal K3 merupakan faktor penting bagi jalannya proses produksi di perusahaan. Apabila terjadi kecelakaan di perusahaan, maka dampaknya tidak hanya karyawan saja yang dirugikan, namun juga perusahaan karena dapat mengurangi kinerja perusahaan dan produktivitas karyawan. Dengan menggunakan metode WISE ( Work Improvement in Small Enterprises) maka dapat diketahui permasalahan K3 pada IKM dan dapat diperbaiki sehingga para pekerja dapat bekerja secara maksimal. Objek penelitian ini dilakukan pada PT Arto Metal dan UD Usaha Suwaga Jaya. Data yang diperoleh adalah mengenai identifikasi potensi bahaya, unsafe behaviour, serta penilaian penerapan K3 dengan menggunakan WISE. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis peta risiko PT Arto Metal menunjukkan bahwa sebagian besar potensi bahaya berada pada kategori bahaya ringan dan sedang, dengan frekuensi kejadiannya sedang dan sering. Sedangkan pada analisis potensi bahaya UD Usaha Suwaga Jaya diketahui bahwa potensi bahaya terdapat pada kategori rendah dan sedang, dengan frekuensi kejadiannya mulai dari sangat jarang hingga sering. Unsafe behaviour para pekerja di kedua perusahaan tersebut banyak disebabkan karena kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya APD. Perbedaan hasil checklist pada dua perusahaan tersebut pada PT Arto Metal lebih fokus kepada keamanan penggunaan mesin dan penanganan material, sedangkan untuk UD Usaha Suwaga Jaya lebih fokus pada kebersihan bahan yang digunakan dan lingkungan fisik. Kata Kunci : , Kesehatan dan Keselamatan Kerja, WISE (Work Improvement in Small Enterprises) I. PENDAHULUAN Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Persaingan ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar yang terdapat di Indonesia, tetapi juga terjadi pada Industri Kecil Menengah (IKM). Di Indonesia, IKM telah menjadi pendukung terbesar bagi pembangunan yang berkelanjutan dan sarana penting dalam menyerap tenaga kerja. Saat ini sudah terdapat lebih dari 1200 IKM Indonesia telah terdaftar dalam situs milik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Namun, IKM masih menghadapi beragam tantangan. Salah satu diantaranya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas, sekaligus di saat yang sama meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta kondisi kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya karyawan yang dirugikan, tetapi juga perusahaan.Program keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat perusahaan merupakan upaya untuk mencegah kecelakaan atau penyakit akibat kerja dengan mengenali potensi terjadinya dan melakukan tindakan antisipastif. Agar pelaksanaan K3 1

Transcript of ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL...

Page 1: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE

Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT

Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK Industri kecil dan menengah memainkan peran yang penting dalam sektor ekonomi di

beberapa negara. IKM menyediakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi lokal maupun nasional. Salah satu permasalahan yang muncul pada IKM adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3), padahal K3 merupakan faktor penting bagi jalannya proses produksi di perusahaan. Apabila terjadi kecelakaan di perusahaan, maka dampaknya tidak hanya karyawan saja yang dirugikan, namun juga perusahaan karena dapat mengurangi kinerja perusahaan dan produktivitas karyawan. Dengan menggunakan metode WISE ( Work Improvement in Small Enterprises) maka dapat diketahui permasalahan K3 pada IKM dan dapat diperbaiki sehingga para pekerja dapat bekerja secara maksimal.

Objek penelitian ini dilakukan pada PT Arto Metal dan UD Usaha Suwaga Jaya. Data yang diperoleh adalah mengenai identifikasi potensi bahaya, unsafe behaviour, serta penilaian penerapan K3 dengan menggunakan WISE. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis peta risiko PT Arto Metal menunjukkan bahwa sebagian besar potensi bahaya berada pada kategori bahaya ringan dan sedang, dengan frekuensi kejadiannya sedang dan sering. Sedangkan pada analisis potensi bahaya UD Usaha Suwaga Jaya diketahui bahwa potensi bahaya terdapat pada kategori rendah dan sedang, dengan frekuensi kejadiannya mulai dari sangat jarang hingga sering.

Unsafe behaviour para pekerja di kedua perusahaan tersebut banyak disebabkan karena kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya APD. Perbedaan hasil checklist pada dua perusahaan tersebut pada PT Arto Metal lebih fokus kepada keamanan penggunaan mesin dan penanganan material, sedangkan untuk UD Usaha Suwaga Jaya lebih fokus pada kebersihan bahan yang digunakan dan lingkungan fisik.

Kata Kunci : , Kesehatan dan Keselamatan Kerja, WISE (Work Improvement in Small Enterprises)

I. PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Persaingan ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar yang terdapat di Indonesia, tetapi juga terjadi pada Industri Kecil Menengah (IKM).

Di Indonesia, IKM telah menjadi pendukung terbesar bagi pembangunan yang berkelanjutan dan sarana penting dalam menyerap tenaga kerja. Saat ini sudah terdapat lebih dari 1200 IKM Indonesia telah terdaftar

dalam situs milik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Namun, IKM masih menghadapi beragam tantangan. Salah satu diantaranya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas, sekaligus di saat yang sama meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta kondisi kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya karyawan yang dirugikan, tetapi juga perusahaan.Program keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat perusahaan merupakan upaya untuk mencegah kecelakaan atau penyakit akibat kerja dengan mengenali potensi terjadinya dan melakukan tindakan antisipastif. Agar pelaksanaan K3

1

Page 2: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

memberikan hasil maka perusahaan perlu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Tujuan dari terbentuknya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah penurunan angka kecelakaan serta penyakit akibat kerja sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu aspek penting dalam proses produksi. IKM merupakan kunci untuk menciptakan dan mengembangkan pekerjaan yang layak bagi semua. Untuk itu, penerapan K3 secara efektif dan efisien merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatakan produktifitas dan daya saing IKM dan UKM di Indonesia (Rooij, 2012). Pemahaman K3 sangat dibutuhkan karena hampir 70% tidak mengenal K3 dan ini juga berdampak pada daya saing produktivitas. Pemerintah telah menetapkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 pada Bab III pasal 3 disebutkan bahwa “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”. Hal ini didukung dengan program pemerintah yang menyatakan bahwa pada tahun 2015, seluruh perusahaan di Indonesia diharapkan dapat menerapkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja sehingga kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin (Iskandar, 2012). Namun kenyataannya sampai saat ini, di Indonesia baru sekitar 45% yang sudah berkomitmen dalam pelaksanaan SMK3, dan 55% sisanya masih belum (Julkifli, 2011).

Untuk melihat efektivitas implementasi K3 yang telah dijalankan oleh perusahaan IKM tersebut akan digunakan metode WISE (Work Improvements In Small Enterprises) yang telah dirancang oleh ILO (International Labour Organization). Selain itu juga akan dilakukan analisa perbaikan yang

diharapkan mampu mendukung terciptanya sistem dan kondisi kerja perusahaan yang lebih baik.

II. DASAR TEORI - Keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja, dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan (Suma’mur, 1989). Sedangkan menurut Sugandi (2003) dalam konsep pengolahan keselamatan kerja modern dikenal dengan dua definisi. Pertama, didefinisikan sebagai keadaan yang bebas kecelakaan atau bebas dari kondisi sakit, luka, dan kerugian. Kedua, didefinisikan sebagai pengontrol kerugian baik bagi perusahaan maupun bagi pekerja. - Produktivitas

Menurut pendapat Ravianto (1985) dalam Pajar (2008) bahwa “produktivitas mengandung sebuah pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu”. Menurut Simanjutak (1985) dalam Pajar (2008) “produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasinal dimana secara filosofis produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan”. - Manajemen Risiko

Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985). Sedangkan menurut Suardi (2007) risiko didefinisikan sebagai peluang/sesuatu hal yang berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakan, atau sakit yang dihasilkan karena bahaya - Unsafe Behaviour

Unsafe behavior adalah type perilaku yang mengarah pada kecelakaan seperti bekerja tanpa menghiraukan keselamatan, melakukan pekerjaan tanpa ijin, menyingkirkan peralatan keselamatan, operasi pekerjaan pada kecepatan yang berbahaya, menggunakan peralatan tidak standar, bertindak kasar, kurang pengetahuan, cacat tubuh atau keadaan emosi yang terganggu (Miner,1994). - WISE (Work Improvements in Small

Enterprises)

2

Page 3: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

WISE (Work Improvements In Small Enterprises) adalah program yang dikembangkan oleh ILO untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan kondisi kerja dan produktivitas dengan menggunakan teknik sederhana, efektif dan terjangkau yang memberikan manfaat langsung kepada pemilik dan pekerja.

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Tahap identifikasi awal dan perumusan masalah

Tahapan awal dari rangkaian metode penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang akan diteliti dan dicari solusi perbaikannya. Setelah identifikasi permasalahan dilakukan, rumusan permasalahan yang sesuai dengan penelitian ini dapat ditetapkan. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana menganalisa efektifitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Industri Kecil Menengah dengan menggunakan metode WISE 2. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara ke karyawan yang menangani permasalahan K3 di perusahaan. Pada tahap pengolahan data, data yang didapatkan diolah sesuai metode yang telah ditetapkan yaitu mengenai evaluasi efektivitas penerapan K3 dengan menggunakan metode WISE. Hal ini dilakukan dengan wawancara mengenai SMK3 perusahaan dengan menggunakan checklist yang ada pada metode WISE. 3. Analisis Data

Pada tahap ini setiap langkah dan pengambilan data dan pengolahan data pada tahap sebelumnya akan dianalisa. Hasil analisa yang akan didapatkan adalah mengenai perbedaan penerapan K3 pada beberapa jenis IKM. Setelah hasil analisa didapatkan, dilakukan penyusunan rekomendasi yang dapat diberikan pada perusahaan. Tahap terakhir dari pembahasan ini adalah pemberian kesimpulan dan saran.

IV. HASIL DAN DISKUSI

- PT Arto Metal

PT. Arto Metal Internasional berdiri pada tahun 1993 dengan nama CV. Arto Metal yang bergerak di bidang manufaktur komponen peralatan listrik dan perdagangan

umum. Pada tahun 2003 berubah menjadi PT. Arto Metal Internasional. Perusahaan ini terletak di Jl. Ambeng-Ambeng Selatan No. 18, Ngingas, Waru, Sidoarjo. Di pabrik ini diproduksi berbagai macam produk yang berhubungan dengan komponen logam, antara lain :

1. Arc chute 2. Connection 3. Shunt 4. Amour plate 5. Grill 6. Magnetic support

Hasil identifikasi potensi bahaya pada

PT Arto Metal yang terdiri dari 6 kelompok kerja yaitu Kelompok kerja stamping dan bending, Kelompok kerja electroplating, Kelompok kerja assembly, Kelompok kerja packaging dan sortir, Kelompok kerja workshop, dan Kelompok kerja cutting.

Hasil dari peluang dan kategori bahaya dipetakan ke dalam bentuk peta risiko. Berikut ini gambar peta risiko kecelakaan kerja di PT Arto Metal.

Gambar 4.1 Peta Risiko PT Arto Metal

Dari hasil wawancara dan pengamatan mengenai perilaku tidak aman yang paling sering dilakukan pekerja, unsafe behaviour yang sering dilakukan oleh pekerja adalah:

SS 5

S 4

A3, A8, B2,

B4, C4, C5,

C7, C9, D1,

D2, E1, F1

Sd

g 3

A1, A2, A3,

A6, A7, A9,

A10, B1, B3,

B5, B8, C1,

C2, C3, C6,

D3, D4, D6,

D7, E4, E6,

E7, F2, F3, F5,

F6, F7

J 2

A5, B7, C8,

D5, E2, E3,

E5, F4

SJ 1

B6

1 2 3 4 5

TS M S B SB

KATEGORI BAHAYA

3

Page 4: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

◦ Pekerja bekerja tanpa menggunakan APD yang telah ditentukan.

◦ Pekerja bekerja dengan kondisi tidak aman seperti membungkuk karena menggunakan kursi tanpa sandaran.

◦ Pekerja bekerja dengan kondisi mesin tidak tertutup

◦ Pekerja meletakkan alat roduksi di sembarang tempat.

◦ Pekerja meletakkan limbah produksi di lantai.

◦ Pekerja merokok di ruang produksi.

Pada checklist WISE terdapat 42 kriteria. Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara didapatkan hasil pada kriteria tersebut terdapat 10 kriteria yang perlu diusulkan adanya tindakan, diantaranya terdapat 5 kriteria yang memerlukan tindakan mendesak (prioritas).

Tabel 4.1 Kriteria K3 PT Arto Metal yang memerlukan tindakan

Lingkungan Kerja Kriteria Yang Memerlukan Tindakan

Penyimpanan dan penanganan material

4

Desain tempat kerja 14 Keamanan mesin produktif

21, 22, 23

Lingkungan fisik 27, 29, 30, 31, 35

Fasilitas kesejahteraan

Organisasi pekerjaan

Berdasarkan tabel 4.1, kriteria yang perlu diperbaiki berasal dari 4 kategori lingkungan kerja yaitu penyimpanan dan penanganan material, desain tempat kerja, keamanan mesin produktif, dan lingkungan fisik. Namun dapat dilihat bahwa kriteria yang memerlukan tindakan lebih banyak diperlukan pada keamanan mesin produktif dan lingkungan fisik.Dari hasil checklist tersebut dapat dilakukan perbaikan sebagai berikut:

1. Penempatan material pada ruang khusus agar tidak menghalangi jalan.

2. Menyediakan kursi dengan sandaran bagi pekerja

3. Menggunakan alat bagi pekerja agar tidak terkena mesin secara langsung.

4. Menggunakan penutup pada mesin. 5. Memasang pengaman pada mesin saat

mesin sedang beroperasi. 6. Memperbaiki penggunaan ventilasi

alami. 7. Menggunakan partisi untuk menghalangi

sumber panas, kebisingan, debu, dan bahan kimia

8. Menempatkan limbah pada tempat yang telah disediakan.

- UD Usaha Suwaga Jaya

UD. Usaha Suwaga Jaya merupakan perusahaan pembuatan otak-otak bandeng dengan menggunakan merek dagang Bandeng Bu Muzanah. Saat ini UD. Usaha Suwaga Jaya sudah membuka toko baru di Jl. Sindujoyo 68 Gresik, sedangkan pada toko yang lama digunakan sebagai tempat proses produksi.

Selain memproduksi otak-otak bandeng, perusahaan UD. Usaha Suwaga Jaya juga memproduksi produk lain, yaitu:

- Bandeng Asap - Batari / Bandeng Tanpa Duri (Goreng,

Bakar, Mentah/Beku) - Pudak - Jenang Jubung & Ayas - Aneka Krupuk - Aneka Kripik & Opak - Camilan Asli Gresik Lainnya

Hasil identifikasi potensi bahaya pada

UD. Usaha Suwaga Jaya yang terdiri dari 6 kelompok kerja yaitu menguliti dan membersihkan ikan bandeng, penghalusan dan pemasakan bumbu, pemisahan duri dan penggilingan daging bandeng, pencampuran bahan baku dengan dengan daging bandeng, pemasukkan bumbu ke dalam kulit bandeng, dan pembakaran otak-otak bandeng.

Hasil dari peluang dan kategori bahaya dipetakan ke dalam bentuk peta risiko. Berikut ini gambar peta risiko kecelakaan kerja di UD. Usaha Suwaga Jaya.

4

Page 5: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

Gambar 4.2 Peta Risiko UD Usaha Suwaga Jaya

Dari hasil wawancara dan pengamatan mengenai perilaku tidak aman yang paling sering dilakukan pekerja, unsafe behaviour yang sering dilakukan oleh pekerja adalah: ◦ Posisi pekerja yang tidak nyaman. ◦ Pekerja tidak menggunakan sarung

tangan. ◦ Pekerja melakukan pekerjaan dengan

mesin tanpa penutup. ◦ Pekerja tidak menggunakan safety shoes,

bahkan terdapat pekerja yang tidak menggunakan alas kaki

◦ Pekerja tidak menggunakan pelindung pernapasan

Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara pada perusahaan UD Usaha Suwaga Jaya dapat dilihat dari 42 kriteria WISE terdapat 16 kriteria yang membutuhkan tindakan dan diantaranya terdapat 7 kriteria yang merupakan prioritas.

Tabel 4.2 Kriteria K3 UD Usaha Suwaga Jaya yang memerlukan tindakan

Lingkungan Kerja Kriteria Yang Memerlukan Tindakan

Penyimpanan dan penanganan material

3, 4, 7, 9, 10

Desain tempat kerja 13, 14 Keamanan mesin produktif

21, 22, 23

Lingkungan fisik 25, 27, 29, 30, 31, 32

Fasilitas kesejahteraan

Organisasi pekerjaan

Berdasarkan tabel 5.2, kriteria yang perlu diperbaiki berasal dari 4 kategori lingkungan kerja yaitu penyimpanan dan penanganan material, desain tempat kerja, keamanan mesin produktif, dan lingkungan fisik. Dari hasil checklist tersebut dapat dilakukan perbaikan sebagai berikut:

1. Menggunakan jalur landai untuk memindahkan bahan.

2. Bahan mentah yang akan digunakan diletakkan pada tempat khusus.

3. Menggunakan troli untuk memindahkan bahan.

4. Menggunakan meja agar pekerja tidak bekerja di lantai.

5. Menyadiakan kursi dengan sandaran.

6. Menggunakan alat bagi pekerja agar tidak terkena mesin secara langsung.

7. Menggunakan penutup pada mesin.

8. Memasang pengaman pada mesin saat mesin sedang beroperasi.

9. Memperbaiki ventilasi udara terutama untuk ruangan pembakaran.

- Analisa Perbandingan Hasil Checklist PT Arto Metal dan UD Usaha Suwaga Jaya

Setelah dilakukan analisa penilaian penerapan pada kedua perusahaan, maka dapat dilakukan analisa perbandingan hasil penilaian penerapan K3 dari kedua perusahaan tersebut. Berikut merupakan perbandingan hasil checklist dari kedua perusahaan. o PT Arto Metal

Pada checklist WISE dapat dilihat bahwa pelaksanaan K3 lebih fokus pada keamanan mesin produktif dan lingkungan fisik. Mesin yang digunakan harus aman sehingga tidak membahayakan pekerja yang bekerja dengan menggunakan mesin tersebut. Oleh karena itu, mesin - mesin tersebut harus menggunakan pelindung agar tidak membahayakan pekerja.

Selain itu kondisi lingkungan fisik lantai produksi juga perlu diperhatikan. Suasana kerja yang panas dan bising tentu

PELU

ANG

SS 5

S 4

A3, A6, B5,

C6, D5, E3,

E4, F2, F3

Sdg 3

A2, A5, B2,

B6, C5, D4,

F5

A1

J 2

B3, C3, C4,

D1, D3, E2,

F1

B1, B4, C1,

D2, E1, F4

SJ 1 A4 C2

1 2 3 4 5

TS M S B SB

5

Page 6: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

menimbulkan ketidak nyamanan bagi para pekerja. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan ventilasi udara yang baik dan penggunaan APD bagi para pekerja.

Adanya bahan material dan limbah sisa produksi yang diletakkan di sembarang tempat juga mengganggu aktivitas produksi. Seharusnya bahan material tersebut diletakkan pada tempat khusus.

o UD Usaha Suwaga Jaya Pada K3 perusahaan UD Usaha

Suwaga Jaya lebih fokus kepada penyimpanan dan penanganan material serta lingkungan fisik. Bahan – bahan mentah yang akan digunakan untuk proses pembuatan otak-otak bandeng banyak diletakkan di lantai, seharusnya bahan – bahan tersebut ditempatkan pada tempat khusus agar terjaga kebersihannya.

Untuk lingkungan fisik perusahaan UD Usaha Suwaga Jaya yang perlu diperbaiki adalah ventilasi udara. Ruang produksi yang digunakan tidak terlalu besar namun di dalamnya terdapat proses pembakaran. Hal ini tentu menyebabkan ruangan penuh dengan asap dan panas. Oleh karena itu penggunaan ventilasi udara yang baik dan adanya pendingin ruangan yang cukup tentu dapat membuat pekerja menjadi nyaman dalam bekerja.

Selain itu pekerja melakukan aktivitas produksi di lantai, hal ini tentu sangat tidak nyaman dan dapat menyebabkan sakit punggung karena pekerja terlalu lama membungkuk. Perbaikan yang bisa dilakukan adalah memindahkan daerah kerja pada ketinggian yang sesuai, misalnya dengan menggunakan meja dan kursi agar pekerja merasa nyaman.

V. KESIMPULAN Dari hasil pengumpulan data dan

analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada analisis peta risiko PT Arto Metal menunjukkan bahwa sebagian besar potensi bahaya berada pada kategori bahaya ringan dan sedang, dengan frekuensi kejadiannya sedang dan sering. Sedangkan pada analisis potensi bahaya UD Usaha Suwaga Jaya diketahui bahwa potensi bahaya terdapat pada kategori rendah dan

sedang, dengan frekuensi kejadiannya mulai dari sangat jarang hingga sering.

2. Unsafe behaviour para pekerja di kedua perusahaan tersebut banyak disebabkan karena kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya APD.

3. Hasil checklist penilaian penerapan K3 dengan menggunakan metode WISE adalah sebagai berikut: - Pada PT Arto Metal dari 42

kriteria terdapat 10 kriteria yang perlu diusulkan adanya tindakan, diantaranya terdapat 5 kriteria yang memerlukan tindakan mendesak (prioritas).

- Pada hasil checklist WISE UD Usaha Suwaga Jaya pada 42 kriteria terdapat 16 kriteria yang membutuhkan tindakan dan diantaranya terdapat 7 kriteria yang merupakan prioritas.

4. Perbedaan hasil checklist pada dua perusahaan tersebut pada PT Arto Metal lebih fokus kepada keamanan penggunaan mesin dan penanganan material, sedangkan untuk UD Suwaga Jaya lebih fokus pada kebersihan bahan yang digunakan dan lingkungan fisik. VI. DAFTAR PISTAKA

Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh Faktor-Faktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Structural Equation Modeling. Tesis.Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Rimantho, D. 2010. Analisis Risiko. http://www.docstoc.com/docs/68019289/?utm_source=docstoc&utm_medium=email&utm_content=downloadeddoc&utm_campaign=newreg. Di akses tanggal 7 nopember 2012

Grahanintyas, D. 2012. Analisa Faktor Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Di Pabrik Tehwonosari Ptpn Xii). Skipsi.

6

Page 7: ANALISIS PENILAIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN ... · KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISE . Syafira Bella Islami, Dr. Ir. Sri

Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

HSE PLIB. 2011. Behavioural Safety vs Safety Behaviour. http://hseplib.blogspot.com/2011/06/behavioral-safety-vs-unsafe-behavior.html. diakses pada tanggal 23 Oktober 2012

ILO. 2007. An Introduction to the WISE Programme. http://www.ilo.org/travail/whatwedo/instructionmaterials/WCMS_152469/lang--en/index.htm. di akses tanggal 23 Oktober 2012

Kawakami. T; Van. V; Theu. N; Khai. T; Dan Kazutaka Kogi. K. 2008. Participatory Support to Farmers in Improving Safety and Health at Work: Building WIND Farmer Volunteer Networks in Viet Nam.

Kogi, K. 2006. Participatory methods effective for ergonomic workplace improvement. Elsevier

Lestari, T. 2007. Hubungan Keselamatan dan kesehatan kerja(K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor). Skripsi. Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Luckyta, D. 2012. Evaluasi dan Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dalam Rangka Perbaikan Safety Behaviour Pekerja (Studi Kasus : PT. Arto Metal). Skipsi. Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya.

Pajar. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Keperawatan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Skipsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

P.K, Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Masagung, Jakarta

Yuan. 2012. ILO Kampanyekan Pentingnya K3 di UKM. Neraca. http://www.neraca.co.id/2012/05/01/ilo-kampanyekan-pentingnya-k3-di-ukm/. di akses tanggal 4 September 2012.

7