ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUDrepositori.uin-alauddin.ac.id/7265/1/ANDI URFIA...
Transcript of ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUDrepositori.uin-alauddin.ac.id/7265/1/ANDI URFIA...
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD
ORDERAN PADA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE
DI PT. GOJEK MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Jurusan Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
Andi Urfia Awaliah
NIM. 10800113006
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN AKUNTANSI
2017
ii
iv
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم “Assalamu’alaikum Wr. Wb”
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyususnan skripsi dengan judul
“Analisis Pengendalian Internal dalam Mengatasi Fraud Orderan pada
Transportasi Online di PT. Gojek Makassar” dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun penulis berharap agar karya ini dapat memberikan kontribusi untuk penelitian
selanjutnya. Penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, masukan serta
konstribusi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari M.Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
v
3. Bapak Jamaluddin Madjid., SE., M. Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak
Memen Suwandi., SE., M. Si. Selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
4. Bapak Mustakim Muchlis, SE., M. Si., Ak dan Bapak Ahmad Efendi, SE., M.M.
Selaku pembimbing I dan pembimbing II yang penuh kesabaran telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan
yang sangat berharga kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimbah ilmu dan
memperluas wawasan selama penulis mengikuti pendidikan di jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar.
6. Staf Jurusan dan Pegawai Akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang telah memberikan
pelayanan yang sangat baik selama penulis melakukan studi dan penyelesaian
skripsi.
7. Seluruh pegawai pada PT. Gojek Makassar. Terima kasih telah memberikan data,
informasi yang akurat, dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian
lapangan.
8. Bapak Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership & Public Relation di PT.
Gojek Makassar terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama
penulis melaksanakan penelitian.
vi
9. Bapak Rahmat Hidayat selaku Supervisor Go-Box di PT. Gojek Makassar terima
kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama penulis melaksanakan
penelitian.
10. Para driver Gojek, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
motivasi, keakraban, persaudaraan dan pembelajaran selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
11. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tuaku, Bapak Andi Mansur Massarappi
dan Ibu Nurul Hilma S.Pd.AUD serta saudara-saudaraku, atas segala curahan doa,
motivasi dan dukungan sehingga penulis sampai pada titik ini.
12. Teman-teman dan sahabat-sahabat angkatan 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Teman kelas Akuntansi A (1,2) Terima kasih atas motivasi,
keakraban, bantuan dan persaudaraannya selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
13. Teman-teman dan sahabat-sahabat dari GAES SMANSA Bulukumba yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas motivasi, keakraban,
persaudaraan dan pembelajaran selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
14. Teman-teman KKN Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Angkatan 54
Desa Barang Kecamatan Liliriaja kabupaten Soppeng.
15. Sepupuku Nisar, dan sahabatku Asran yang selalu setia menemani dalam proses
penelitian di PT. Gojek Makassar.
vii
Semoga skripsi yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat. Akhir kata,
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk membalas
kebaikan dari semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan
keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan dalam penyempurnaan skripsi in.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Samata-Gowa, November 2017
Penulis
Andi Urfia Awaliah
NIM. 10800113006
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
ABSTRAK ................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1-20
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus .................................. 10
C. Rumusan Masalah ................................................................. 11
D. Kajian Pustaka ....................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 18
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 19
BAB II TINJAUAN TEORETIS ........................................................ 21-35
A. Teory Fraud Triangle ............................................................ 21
B. Agency Teory ......................................................................... 23
C. Pengendalian Internal ............................................................ 24
D. Fraud Orderan ....................................................................... 31
E. Bisnis Transportasi Online .................................................... 32 F. Rerangka Pikir ....................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 36-42
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................... 36
B. Pendekatan Penelitian ........................................................... 37
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 38
D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 39
E. Instrumen Penelitian.............................................................. 40
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 40
G. Pengujian Keabsahan Data .................................................... 41
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................43-110
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 43
B. Sistem nilai dan Macam-Macam Produk PT. Gojek Indonesia
................................................................................................ 50
C. Peluang Perkembangan Usaha PT. Gojek Makassar .............. 52
D. Sistem Bagi Hasil, Performa, dan Perhitungan Bonus
Gojek Makassar ...................................................................... 55
E. Analisis Keberlangsungan Usaha PT. Gojek Indonesia ......... 64
F. Bentuk Fraud/Kecurangan Driver Gojek Makassar .............. 68
G. Bentuk Pengendalian Internal Gojek dalam Menghindari
Terjadinya Fraud Orderan ...................................................... 88
H. Efektivitas Pengendalian Internal Control dalam Mitigasi
Fraud ...................................................................................... 100
BAB V PENUTUP ...............................................................................111-108
A. Kesimpulan ............................................................................. 111
B. Saran ....................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 114
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR GAMBAR
Ganbar 1.1. Indeks Pengemudi Gojek dari Tahun 2014-2017 ..................................... 6
Ganbar 2.1. Rerangka Pikir ........................................................................................ 35
Gambar 4.1. Logo Perusahaan .................................................................................... 44
Ganbar 4.2. Struktur Organisasi ................................................................................. 46
Ganbar 4.3. Pembayaran Go-Pay & Pembayaran Tidak Go-Pay .............................. 58
Ganbar 4.4. Perjanjian Kerja Sama Kemitraan .......................................................... 59
Ganbar 4.5. Go Mobile by CIMB Niaga .................................................................... 61
Ganbar 4.6. Aplikasi Driver Gojek ............................................................................ 62
Ganbar 4.7. Pesanan Customer Melalui Driver Dika ................................................ 73
Ganbar 4.8. Pesanan Customer ke Driver Gojek ....................................................... 76
Ganbar 4.9. Aplikasi Adi dan Aplikasi Edi................................................................ 78
Ganbar 4.10. Pernyataan Nadiem .............................................................................. 86
Ganbar 4.11. Aplikasi Mixpanel ................................................................................ 89
xi
Ganbar 4.12. Aplikasi Tableau................................................................................... 90
Ganbar 4.13. Aplikasi Database ................................................................................. 91
Ganbar 4.14. Tarif Go-Ride dan Tarif GrabBike ..................................................... 103
Ganbar 4.15. Tarif Go-Car dan GrabCar ................................................................. 105
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 12
Tabel 4.1. Inovasi Ojek Online ................................................................................... 67
Tabel 4.2. Auto Suspend ............................................................................................. 94
Tabel 4.3. Manual Suspend ......................................................................................... 96
xiii
ABSTRAK
NAMA : ANDI URFIA AWALIAH
NIM : 10800113006
JUDUL :
Adapun tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui bentuk fraud/kecurangan
driver Gojek Makassar. (2) mengetahui bentuk pengendalian internal Gojek Makassar
dalam menghindari terjadinya fraud orderan. (3) mengetahui efektivitas pengendalian
internal control dalam mitigasi fraud.
Penelitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kualitatif karena penelitian
kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan deduktif. Metode penelitian kualitatif cenderung dihubungkan
dengan paradigma interpretif. Penelitian ini dilakukakan pada PT. Gojek Makassar
yang berlokasi di JL. Bulukunyi (Sulawasi Selatan). Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara dan dukungan data primer lainnya dan pengujian keabsahan
data berdasarkan trigulasi data, teknik, dan teori.
Menganalisa fenomena ini, peneliti menggunakan teori untuk menyesuaikan
theory fraud triangle dan teori agency sehingga sistem pengendalian internal yang
lemah dan manajemen pengawasan yang kurang memadai harus mampu untuk
antisipasi sehingga tidak lagi ada kecurangan bagi perusahaan. Dimana pengendalian
internal ini sebagai koordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur perkantoran yang
berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan tugasnya sendiri juga secara
berkelanjutan mengecek pekerjaan karyawan yang lain untuk hal-hal tertentu yang
rawan kecurangan.
Kata Kunci: Pengendalian internal, Fraud Orderan, Transportasi berbasis online.
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM
MENGATASI FRAUD ORDERAN PADA TRANSPORTASI
BERBASIS ONLINE DI PT. GOJEK MAKASSAR
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini merambah segala sendi kehidupan
manusia. Teknologi informasi membuat semua hal menjadi lebih mudah dan murah.
Peran teknologi informasi dalam bisnis juga semakin kuat, hal ini ditunjukkan dengan
keaktifan perusahaan untuk menggunakan internet sebagai sarana pemasaran
produknya. Penggunaan internet bagi perusahaan saat ini sangat diperlukan. Setiap
perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pemasarannya pasti mempunyai
website, yang menjadi sarana informasi maupun promosi bagi perusahaan. Dimana
lingkungan di sekitar perusahaan semakin kompleks akibat kemajuan di bidang
komunikasi, transportasi dan teknologi. Dalam pengolahan data tersebut diperlukan
suatu alat yang dinamakan sistem informasi. Pesatnya perkembangan sistem informasi
dan teknologi informasi menjadikannya media untuk bersaing (competitive weapon)
yang wajib dimiliki oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan (Lindawati &
Salamah, 2012).
Informasi tidak bisa terlepas dari sistem. Dimana sistem merupakan rangkaian
dari dua atau lebih komponen–komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi
untuk mencapai sebuah tujuan sedangkan sistem informasi akuntansi merupakan
struktur yang menyatu dalam suatu entitas yang menggunakan sumber daya fisik dan
komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi
akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna
atau pemakainya (user), Gondodiyoto (dalam Novena 2012). Sebagai suatu sistem
informasi keuangan, akuntansi merupakan proses dari tiga aktivitas yaitu
2
pengidentifikasian (identifying), pencatatan (recording) dan pengkomunikasian
(communicating) atas peristiwa ekonomi dari suatu organisasi baik yang mencari laba
maupun nirlaba kepada berbagai pihak yang berkepentingan baik intern maupun
ekstern (Nena, 2015).
Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem
informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi
terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:
mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi; memproses data
menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan,
melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi (Indrianto, 2015). Dengan
pengelolaan sistem yang baik, informasi yang handal dapat dihasilkan, sistem
akuntansi yang diterapkan pada perusahaan. Namun, dalam suatu perusahaan masih
sering ditemui berbagai masalah dalam memahami dan mengimplementasikan sistem
akuntansi dengan baik. Dengan adanya unsur pengendalian atau pengecekan dalam
sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, maupun kesalahan yang
mungkin terjadi dapat dihindarkan atau dapat dilacak untuk diperbaiki.
Peningkatan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-
masing sangat penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Perubahan teknologi
dan arus informasi yang sangat cepat telah mendorong perusahaan untuk menghasilkan
produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
sehingga konsumen merasa puas dengan apa yang telah mereka dapatkan dari
perusahaan. Banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, salah satunya yaitu dengan memberikan
3
kesan/citra yang baik dalam hal produk maupun pelayanan kepada konsumen (Aryani
& Febrina, 2010).
Di dalam perkotaan, pertumbuhan populasi penduduk selalu menunjukkan
kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk di perkotaan bukan
hanya akan menyebabkan bertambahnya penduduk yang bertempat tinggal dan bekerja
di daerah perkotaan, namun akan diiringi dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang
digunakan oleh penduduk sebagai alat transportasi, dalam hal ini transportai darat
(pengangkutan melalui darat). Transportasi darat di daerah perkotaan seperti Makassar
memerlukan suatu sistem transportasi yang efektif dan efisien untuk melayani
pemindahan barang-barang dan manusia dalam batas antar wilayah, sehingga berbagai
sumber daya yang ada dapat diperoleh dan dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh
manusia.
Terkhususnya mengenai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan harus dilaksanakan dengan cara lancar/cepat, aman, teratur, bertanggung
jawab, dan murah. Dengan semua kualitas pelayanan tersebut, para pemakai
(pengguna) jasa transportasi dapat menentukan jenis sarana transportasi apa yang
sangat sesuai baginya untuk digunakan karena setiap orang tentu membutuhkan
transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja, bersekolah, bepergian
maupun aktifitas lainnya. Semakin banyak jenis jasa transportasi dan berbagai macam
merek yang ditawarkan, membuat konsumen sebagai pengambil keputusan menjadi
lebih selektif dalam proses pengambilan keputusannya, Perusahaan pun harus
melakukan usaha-usaha dalam menarik konsumen agar membeli dan menggunakan
jasanya (Wibisono & Syahril, 2016).
4
Sebagai kota metropolitan, Makassar adalah tempat yang sangat layak untuk
menjalankan bisnis transportasi berbasis online ini mengingat jumlah penduduk kota
Makassar yang cukup padat. Salah satu bisnis yang sedang berkembang saat ini adalah
bisnis jasa transportasi dengan sepeda motor atau yang dulu biasa disebut dengan ojek,
tetapi sekarang dikenal dengan istilah baru yaitu Gojek. Jika dahulu ojek dikelola
secara manual/kepemilikan tunggal, sekarang muncul bisnis baru yaitu transportasi
online, yang menyediakan jasa transportasi bagi umum dan dikelola secara profesional.
Karena semakin banyaknya jenis transportasi umum dan pribadi yang beroperasi di
Makassar menyebabkan semakin bertambahnya kemacetan. Beberapa jenis
transportasi umum yang beroperasi di Makassar yaitu Ojek Pangkalan, Bentor, Becak,
Pete-Pete, Taxi dan lain-lainnya. Dari beberapa jenis transportasi umum yang tersedia,
masyarakat sebagai konsumen menganggap bahwa transportasi umum tersebut masih
belum memadai. Namun di kota besar seperti Makassar ini juga memiliki peluang besar
terjadinya berbagai kecurangan dalam bisnis apalagi yang berbasis online.
Adanya ojek online berupa kehadiran Gojek dan Grab Bike memberikan
kontribusi yang sangat siginifikan bagi kehidupan sosial masyarakat. Beberapa
perubahan sosial dan mindset tentang ojek online seperti peralihan penggunaan
teknologi sebagai sarana pemesanan transportasi umum, peningkatan citra transportasi
ojek sebagai sarana transportasi yang solutif, cepat, bebas macet, aman dan nyaman.
Ojek online saat ini menjadi solusi yang memberikan manfaat kepada masyarakat
karena penerapan teknologi komunikasi secara tepat guna. Kehadiran Gojek dan Grab
membuat pengusaha Taxi itu kekurangan order dan itu menuntut mereka untuk kreatif.
Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan transportasi berbasis online
di Makassar adalah Gojek cabang Makassar. Gojek merupakan salah satu badan usaha
5
yang mengkonsentrasikan salah satu bidang usahanya di sektor industri jasa
transportasi yaitu layanan ojek online. Gojek yang beroperasi sejak tahun 2011 di
Jakarta, pendiri Gojek adalah putra asli Indonesia lulusan Harvard, Nadiem Makariem
dan Michaelangelo Moran. Pada awal berdirinya, Gojek hanya melayani pesanan ojek
melalui telepon, namun sejak bulan Januari 2015, Gojek telah meluncurkan aplikasi
ponsel yang dapat digunakan sebagai media pemesanan moda transportasi tersebut
(Amajida, 2016).
Nadiem memadukan teknologi di usahanya ini dimana pelanggan bisa
menggunakan aplikasi di smartphone untuk menggunakan layanan Gojek. Selain itu
ojeknya pun dilengkapi dengan GPS sehingga posisi ojek bisa dipantau melalui
smartphone. Tarifnya pun bisa terukur dari seberapa jauh jarak yang ditempuh. Selain
itu, cara pembayarannya pun bisa menggunakan credit (My Wallet). Sedangkan
pembagian tarifnya adalah 80% penghasilan untuk pengemudi ojek dan 20%-nya untuk
Gojek. Gojek juga memberikan reward tambahan pemasukkan kepada driver sebesar
Rp. 50.000,- untuk driver yang telah mengantar penumpang sebanyak 10 kali (Hidayah
dkk, 2015).
Pada sisi keamanan, selain menggunakan teknologi tersebut, para pengojek di
Gojek sudah berpengalaman dan memiliki isin berkendara. Bahkan dengan adanya
Gojek ini juga mengubah kebiasaan dan sistem sosial di dalam masyarakat. Adanya
ojek online ini bisa mengubah mindset masyarakat tentang tukang ojek yang sering
dipandang sebelah mata sebagai profesi rendahan. Perubahan mindset tukang ojek
sebagai pekerjaan rendahan terbukti dengan semakin banyaknya orang yang tertarik
menjadi tukang ojek sebagai pekerjaan sampingan atau bahkan menjadi pekerjaan
utama menjadi salah satu keberhasilan dari adanya ojek online.
6
Gambar 1.1. Indeks pengemudi Gojek dari tahun 2014 hingga tahun 2017
Berdasarkan diagram di atas, indeks pengemudi Gojek dari tahun 2014 hingga
tahun 2017 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan terbesar
terjadi pada rentang 2016 ke 2017 dimana peningkatan tersebut mencapai sekitar
50.000 driver. Hal ini mengindikasikan bahwa Gojek saat ini menjadi profesi paling
dilirik oleh masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya. Seiring dengan
meningkatnya pengemudi Gojek secara bersamaan tingkat pertumbuhan pengguna
Gojek pun meningkat. Hal ini terjadi karena Gojek dinilai menjadi solusi transportasi
yang efektif.
Gojek mulai beroperasi di Makassar tahun 2015, ojek banyak digunakan oleh
penduduk kota-kota besar misalnya di Makassar karena kelebihannya dengan angkutan
lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota Makassar. Setelah
berjalan cukup lama Gojek tidak hanya mengantar jasa antar orang (Go-Ride) tetapi
juga melebarkan fiturnya menjadi antar barang (Go-Send), menggunakan mobil untuk
mengantar (Go-Car), layanan dompet virtual untuk transaksi di dalam aplikasi (Go-
Pay), akses pembelian dan pengantaran tiket langsung ke tangan (Go-Tix), layanan
2014 2015 2016 2017
1000
200000
300000350000
JUMLAH DRIVER
(Sumber: Google Picture)
7
terintegrasi untuk membeli obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya melalui apotek
(Go-Med), layanan auto care/otomotif (Go-Auto), pengisian pulsa (Go-Pulsa), antar
makanan (Go-Food) belanja barang (Go-Mart), pengantaran barang berukuran besar
(Go-Box), pembersih rumah (Go-Clean), pijat (Go-Message), kecantikan (Go-Glam),
pendeteksi lokasi (Go-Busway), Gojek bekerjasama dengan taxi Blue Bird (Go-
Bluebird), menjadi beberapa pilihan fitur yang dapat digunakan oleh pengguna Gojek.
Semakin berkembangnya Gojek dengan fitur-fitur yang ada dan semakin banyaknya
driver yang menjadi rekanan dari Gojek semakin banyak juga masalah yang dihadapi
oleh Gojek.
Pada bulan Mei 2015 lalu, masyarakat belum banyak yang mengetahui adanya
ojek online ini, tetapi dengan banyaknya sosialisai dan informasi lewat berita baik itu
media televisi, cetak, online dan lain-lain, maka akhir tahun 2015 yang lalu diprediksi
semakin melonjak. Tarif awal pada Gojek Makassar sekitar Rp15.000 kemanapun
tujuan pelanggan dengan jarak maksimal 25 KM, kemudian pada bulan Agustus 2015
sudah memiliki 700 driver yang tersebar di seluruh kota Makassar dimana 300
diantaranya adalah perempuan, jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai
target 2500 driver. Kemudian tarif Gojek Makassar untuk konsumen tahun 2016 adalah
Rp3.000/KM. Akan tetapi tarif Gojek menurun di tahun 2017 sebesar Rp2.000/KM
(Didi, wawancara, 2017). Jumlah pengemudi yang kian banyak, serta tarif promo yang
memanjakan penumpang, membuat layanan ojek online kian diminati dari waktu
kewaktu, hal ini mengakibatkan berkurangnya pemasukan tukang ojek konvensional
yang biasa disebut ojek pangkalan pun mulai menolak kehadiran ojek online di
beberapa tempat. Seiring dengan perjalanan waktu, kian lama mulai mereda karena
sebagian ojek pangkalan tertarik dengan ojek online.
8
Layanan ojek online ini sangat digemari oleh masyarakat ekonomi menengah
ke bawah sebab selain terjangkau, untuk menemukan ojek ini tidak perlu lagi
pelanggan datang ke pangkalan, cukup dengan menggunakan aplikasi Gojek maka
driver ojek akan datang ke alamat pelanggan. Selain memberi kenyamanan bagi
pelanggan, juga memberi keuntungan yang lebih bagi driver sebab setiap orderan
driver memperoleh bonus dari Gojek.
Kemudahan, kenyamanan dan kecanggihan sistem membuat Gojek unggul
namun aplikasi Gojek masih memiliki kelemahan sehingga dapat terjadi fraud oleh
oknum. Perihal tentang kecurangan ini diungkapkan di dalam Al Qur’an (Q.S
Huud/11:85) sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Q.S Huud/11:85).”
Kecurangan yang terjadi dapat berasal dari driver dan dapat pula dari
pelanggan. Pemberian bonus pada driver ternyata selain memberikan dampak positif
bagi driver juga memberikan dampak negatif sebab dengan adanya bonus ini, banyak
driver Gojek melakukan self order di aplikasi Gojek sehingga terkesan adanya
pelanggan yang melakukan orderan. Di sisi lain, dampak negatif yang dapat timbul dari
pelanggan adalah adanya orderan fiktif yang dilakukan oleh pelanggan yang tidak
bertanggung jawab, juga terdapat kecurangan pada driver seperti mengantar
penumpang sampai tujuan tanpa pick up (menjemput) dan fraud orderan lain seperti
temannya yang buat orderan, ada order nyata tapi diminta cancel sehingga saldo
9
deposit driver tidak terpotong berarti tarifnya jatuh ke tangan driver. Di dalam Al
Qur’an perilaku curang sangat dilarang oleh Allah SWT. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an (Q.S Al-Muthaffifii/83:1) yang berbunyi:
Terjemahnya:
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Q.S Al-Muthaffifii/83:1).”
Pada surah Al-Muthaffifii ayat 1, yang dimaksud dengan orang-orang yang
curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Selain
itu pula dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 42 sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu Mengetahui.”
Surah Al-Baqarah ayat 42 menjelaskan bahwa kita sebagai Hamba Allah yang
mengetahui tentang yang benar dan salah, diperintahkan untuk tidak melakukan serta
menyembunyikan sesuatu yang bahkan kita akan tahu bahwa hal tersebut merugikan
orang lain. Dalam masalah Gojek di sini, seorang driver dituntut untuk menjaga
kejujuran dan kebenaran dalam dirinya. Bahwa dilarang mengambil suatu tambahan
dari modal pokok tanpa adanya imbalan pengganti (konpensasi) yang dapat dibenarkan
oleh hukum syara’. Hal ini tentu berkesinambungan dengan adanya fraud pada saat
terjadi orderan. Hal ini menjadi salah satu dasar bahwa pentingnya pengendalian
internal dalam rangka mengatasi fraud orderan yang terjadi di lapangan.
Perlu segera ditangani oleh perusahaan agar citra dan kelangsungan transportasi
berbasis online tetap baik dalam pandangan masyarakat, maka perlu adanya analisa
10
mendalam mengenai perangkat perusahaan yang melayani jasa transportasi online.
Dimana untuk mengurangi kecurangan yang terjadi pada ojek online ini, pihak
perusahan harus memperhatikan pengendalian internalnya dalam rangka mengawasi
kecurangan yang terjadi di lapangan. Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas
keuangan perusahaan. Suatu perusahaan beroperasi dengan tujuan untuk mendapatkan
laba. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian laba tersebut diantaranya
efisiensi, efektivitas, pengendalian dan resiko. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang erat antara pengendalian internal dengan efektivitas
penjualan. Dari beberapa uraian masalah di atas dan beberapa literasi yang
berhubungan dengan masalah ini maka peneliti berinisiatif mengangkat judul
penelitian yakni “Analisis Pengendalian Internal dalam Mengatasi Fraud Orderan
pada Transportasi Berbasis Online di PT. Gojek Makassar.”
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
Adapun fokus penelitian ini adalah mencoba menganalisis bentuk pengendalian
internal dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi online. Karena seperti yang
telah diungkapkan di atas, faktor keamanan, kenyamanan, dan kecepatan yang harus
dicapai ke tempat tujuan menjadi salah satu permasalahan yang harus dapat diatasi
guna efisiensi dan penghematan biaya transportasi tersebut. Kualitas pelayanan dan
kepuasan merupakan hal-hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk
memenangkan persaingan khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Objek dalam penelitian pada PT. Gojek Makassar, dipilihnya objek penelitian
karena merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa transportasi.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada
manajer/pegawai dan driver secara mendalam yang dianggap memiliki kapasitas dalam
11
memberikan informasi tentang bagaimana bentuk pengendalian internalnya dalam
mengatasi fraud orderan dan bagaimana bentuk kecurangan driver Gojek Makassar.
C. Rumusan Masalah
Maraknya transportasi berbasis online menunjukkan adanya keinginan
masyarakat mencari alternatif transportasi yang murah dan cepat sebagai respons
terhadap buruknya layanan transportasi umum yang disediakan pemerintah. Namun
pada kenyataannya masih terdapat hak-hak penumpang yang terabaikan dalam hal
kenyamanan dan keselamatan penumpang sebagai pengguna jasa angkutan umum
(Bangun, 2012). Fraud dalam skala kecil, bila tidak diantisipasi oleh PT. Gojek maka
berpotensi menimbulkan fraud dalam skala yang lebih besar dan hal ini akan
berdampak pada stabilitas keuangan perusahaan dan kepercayaan konsumen bahkan
akan berimbas pada eksistensi perusahaan. Olehnya itu berdasarkan pemaparan di
bagian latar belakang maka penelitian menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk fraud/kecurangan driver Gojek Makassar?
2. Bagaimana bentuk pengendalian internal Gojek Makassar dalam menghindari
terjadinya fraud orderan?
3. Bagaimana efektivitas pengendalian internal control dalam mitigasi fraud?
D. Kajian Pustaka
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis pengendalian internal
dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi berbasis online. Penelitian ini muncul
dengan melihat fenomena yang sedang marak di masyarakat yang membawa efek
sosial yang tinggi. Adapun hasil dari penelitian sebelumnya yaitu
12
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
1. Transportasi: Peran dan Dampaknya dalam Pertumbuhan Nasional
Nama dan
Tahun
Abdul Kadir/2006
Fokus Penelitian a. Peran dan pentingnya transportasi dalam pembangunan
ekonomi?
b. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pertumbuhan
transportasi?
c. Transportasi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional?
Variabel 1. Peran dan dampak
2. Pertumbuhan ekonomi nasional
Metode Kualitatif
Hasil 1. Peran dan pentingnya transportasi dalam pembangunan
ekonomi yang utama adalah: tersedia barang, stabilisasi
dan penyamaan harga, meningkatnya nilai tanah, terjadinya
spesialisasi antar wilayah, berkembangnya usaha skala
kecil, terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk.
2. Dampak negatif perkembangan transportasi antara lain:
bahaya atas kehancuran umat manusia, hilangnya sifat-sifat
individual dan kelompok, tingginya frekuensi dan
intensitas kecelakaan, makin meningkatnya urbanisasi,
kepadatan dan konsentrasi penduduk, tersingkirnya industri
kajian rumah tangga.
3. Tujuan transportasi dalam mendukung perkembangan
ekonomi nasional:
a. Meningkatnya pendapatan nasional disertai dengan
distribusi yang merata antara penduduk, bidang-bidang
usaha, dan daerah-daerah.
b. Meningkatnya jenis dan jumlah barang jadi dan jasa
yang dapat dihasilkan para konsumen, industri dan
pemerintah
c. Mengembangkan industri nasional yang dapat
menghasilkan devisa serta mensuplai pasaran dalam
negeri.
d. Memelihara dan memelihara tingkatan kesempatan
kerja bagi masyarakat
Perbedaan
dengan
Penelitian ini
Penelitian ini membahas mengenai peran, dampak dan tujuan
transportasi sementara dalam penelitian yang dikaji oleh
peneliti membahas mengenai pengendalian internal dalam
rangka mengurangi tingkat kecurangan.
13
2. Kreativitas Digital dalam Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi Tentang Ojek Online
“GOJEK” di Jakarta
Nama dan Tahun Fania Darma Amajida/2016
Fokus Penelitian Bentuk kreativitas masyarakat dalam mengatasi risiko yang
terjadi di Jakarta
Variabel Kreativitas digital
Metode Kualitatif
Hasil Kemacetan yang menjadi risiko bagi masyarakat Jakarta harus
mendapatkan perhatian khusus untuk segera diatasi.
Pemerintah dalam hal ini memiliki tanggung jawab untuk
mengatasi persoalan kemacetan. Usaha yang dilakukan
pemerintah belum mampu mengurangi atau bahkan mengatasi
kemacetan yang terjadi di Jakarta. Angkutan publik di Jakarta
pun belum secara maksimal memberikan pelayanan kepada
pengguna. Fasilitas jalan raya yang belum cukup memindai
dalam menampung banyaknya kendaraan bermotor pun turut
menjadi penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta.
Masyarakat berusaha mengatasi risiko ketidakpastian dalam
kemacetan yang ada melalui modal kreativitas digitalnya.
Penggunaan teknologi aplikasi Gojek merupakan salah satu
bentuk dari kreativitas masyarakat dalam mengatasi risiko yang
terjadi. Aplikasi Gojek ini merupakan strategi untuk
memperoleh kepastian sebagai upaya untuk mengatasi resiko
permasalahan perkotaan yang terjadi di Jakarta. Gojek sebagai
moda transportasi ojek berbasis teknologi aplikasi mampu
meminimalisir risiko dalam hal waktu, kemudahan, biaya dan
keamanan.
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai Gojek sebagai solusi
yang inovatif dan berbasis teknologi sementara yang dikaji oleh
peneliti adalah bagaimana tata kelola pengendalian internal
Gojek sebagai solusi dalam mengurangi kecurangan yang
terjadi di lapangan.
14
3. Implemantasi Kebijakan Sistem Transportasi Darat dan Dampaknya terhadap
Kesejahteraan Sosial Jakarta
Nama dan Tahun Muh. Kadarisman, Aan Gunawan dan Ismiyati/2015
Fokus Penelitian Memahami dan menganalisis tentang implementasi kebijakan
sistem transportasi darat dan dampaknya terhadap
kesejahteraan sosial masyarakat di Jakarta
Variabel 1. Kebijakan, transportasi
2, Kesejahteraan sosial
Metode Kualitatif
Hasil Implementasi kebijakan sistem transportasi darat di Jakarta
telah mampu meningkatkan kesejahteraan sosial sebagai warga
masyarakat, artinya: masyarakat telah merasakan dan
menikmati hasil pembangunan transportasi darat di Jakarta.
Selanjutnya, sebagian yang lain dari masyarakat Jakarta belum
secara maksimal merakan dampak positif atas kebijakan sistem
transpotasi darat tersebut. Bahkan yang dirasakan oleh
sebagian masyarakat Jakarta tersebut, adalah danpak
negatifnya; misalnya kemacetan yang hamper merata di seluruh
wilayah Jakarta sehingga menimbulkan pencemaran udara
yang cukup tinggi, aktivitas ekonomi masyarakat terhambat
dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi sehingga kesejahteraan
sosial pun turut melemah.
Hal ini diperkuat dengan angka kemiskinan yang terus
meningkat ditahun 2014 mencapai 393,98 dibanding tahun-
tahun sebelumnya, dan masih kelompok masyarakat yang
tinggal diwilayah Jakarta dengan tingkat kesejahteraan yang
masih dibawah standar kehidupan yang layak. Untuk itu, maka
masih diperlukan upaya sungguh-sungguh dari pemerintah
DKI Jakarta untuk lebih menyempurnakan sebagai kebijakan
dibidang sistem transportasi darat, sehingga hasil
pembangunan benar-benar mampu dirasakan dan dinikmati
oleh seluruh warganya, bahkan oleh masyarakat pada
umumnya. Tidak cukup sampai disitu, juga perlu terus
dikembangkan pembangun sistem transportasi darat, secara
terpadu dengan moda transportasi lainnya, misalnya
transportasi udara dan transportasi laut, serta terpadu dengan
pembangunan sistem transportasi di wilayah sekitarnya.
Disamping itu perlu pencegahan secara dini dan maksimal
danpa negatif atas pembanguan sistem transportasi darat di
15
Jakarta, misalnya: tingkat kemacetan, pencemaran, ekonomi
biaya tinggi, keamanan dan ketertiban, keselamatan
kenyamanan, kelancaran, ketepatan waktu, pemerataan,
keadilan dan penegakan hukum berlalulintas.
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai kebijakan transportasi
darat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sementara dalam kajian peneliti hanya terfokus ojek online
sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
mengurangi kecurangan dalam pelaksanaannya.
4. Pendekatan Financial Statement Fraud Berdasarkan Perspektif Fraud Triangle
pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012
Nama dan Tahun Dara Inda Soraya/ 2012
Fokus Penelitian Memahami komponen fraud triangle terhadap financial
statement fraud
Variabel 1. Financial Statement Fraud
2. Fraud Triangle
Metode Pengkategorian kedalam jenis penelitian korelasional
Hasil 1. Hasil perhitungan manunjukkan dari nilai chi square
sebesar 5,642 dengan nilai signifikan sebesar 0,604 dengan
nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 maka tidak
diperoleh adanya perbedaan antara prediksi model regresi
logistik dengan data hasil observasi. Hal ini berarti bahwa
model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
dikatakan model diterima karena model sesuai dengan hasil
observasinya.
2. Baerdasarkan hasil perhitunggan nilai-nilai dari Negelkerke
R Square sebesar 0,775, hal ini berarti 77,50% kecurangan
laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh innefektif
monitoring, External Pressure, Financial Stability,
Financial target and Personal Financial need tahun
sebelumnya sedangkan sisanya sebesar 22,50%
dipengaruhi oleh variable diluar penelitian ini.
3. Hasil perhitungan parsial menunjukkan bahwa, hanya
variable ACHANGE yang mempunyai nilai signifikan lebih
besar dari 0,05. Selain variable ACHANGE, keseluruhan
variable mempunyai nilai signifikan kurang dari 0,05.
Dengan demikian, pada 𝛼=5%, innefektif monitoring
(BDOUT), external pressure (FREEC), financial target
(ROA) dan personal financial need (OSHIP) secara statistik
16
dan secara individual berpengaruh terhadap financial
statement fraud sedangkan variable financial stability tidak
berpengaruh terhadap financial statement fraud Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai kecurangan yang
terjadi pada bursa efek Indonesia sementara yang dikaji oleh
peneliti adalah kecurangan yang terjadi pada driver perusahaan
Gojek Makassar. Metode pada penelitian ini Pengkategorian ke
dalam jenis penelitian korelasional sementara yang digunakan
peneliti adalah kualitatif
5. Service Performance Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di
Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
Nama dan Tahun Deby Febriayan Eprilianto/ 2013
Fokus Penelitian Menjelaskan dan menggambarkan secara mendalam tentang
peningkatan kualitas pelayanan publik melalui optimalsasi
penerapan kebijakan transportasi di stasiun Lempuyangan
Yogyakarta.
Variabel 1. Service Performance
2. kualitas pelayanan public
Metode Kualitatif Deskriftif
Hasil 1. Peningkatan pelayanan publik melalui optimilisasi
penerapan kebijakan transportasi di stasiun Lempuyangan
Yokyakarta yaitu peraturan menteri perhubungan nomor 09
tahun 2011 tentang standar pelayanan minimum (SPM)
untuk angkutan orang dengan kereta api sudah
dilaksanakan secara optimal dengan membuat program
pelaksanaan yaitu service performance indicator (SPI)
yang terdiri atas sebelas indicator yaitu (a) SPI informasi,
(b) SPI kebersihan dan kesehatan, (c) SPI pelayanan tiket,
(d) SPI keamanan, (e) SPI staf dan petugas, (f) SPI ruang
tunggu, (g) SPI fasilitas umum, (h) SPI peron, (i) SPI
parkir, (j) SPI pencahayaan, dan (k) SPI toilet
2. Penerapan SPM dan SPI secara optimal menjadikan stasiun
Lempuyangan memperoleh juara ketiga dalam best stasion
award 2013
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai kualitas pelayanan
publik pada stasiun kereta api sementara yang dikaji oleh
peneliti adalah kualitas pelayanan publik pada perusahaan
Gojek Makassar.
17
6. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk
Loyalitas Pelanggan
Nama dan Tahun Dwi Aryani dan Febrina Rosinta/2010
Fokus Penelitian Menjelaskan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan
dalam membentuk loyalitas pelanggan
Variabel 1. Kualitas layanan
2. Kepuasan pelanggan
3. Loyalitas pelanggan
Metode Kuantitatif
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima dimensi
pembentuk kualitas layanan terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas layanan. Dimensi terkuat dalam
menjelaskan kualitas layanan berturut-turut adalah reliability,
responsiveness, assurance, empathy, and tangibility. Selain itu,
hasil penelitian menunjukkan terhadap pengaruh yang kuat dan
positif antara variable kualitas layanan KFC terhadap kepuasan
pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hal ini terbukti dari hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa sebesar 72,9% variable
kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variable kualitas
layanan, sedangkan sisanyan sebesar 27,1% dipengaruhi oleh
faktor lain diluar variable kualitas layanan. Dari penelitian ini
diketahui pula bahwa tidak terdapat pengaruh antara kualitas
layanan terhadap loyalitas pelanggan pada mahasisiwa FISIP
UI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang kuat dan positif antara kualitas layanan KFC terhadap
loyalitas pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hal ini
ditunjukkan oleh sebesar 91% variable loyalitas pelanggan
yang dapat dijelaskan oleh variable kualitas layanan,
sedangkan sisanya sebesar 9% dipengaruhi oleh variable lain
di luar kualitas layanan.
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai peningkatan kualitas
pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan sementara
yang dikaji oleh peneliti adalah peningkatan kualiatas layanan
dengan cara meminimalisasi kecurangan pada perusahaan
Gojek Makassar. Metode pada penelitian ini kuantitatif
sementara yang digunakan peneliti adalah kualitatif.
18
7. Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengaruhnya terhadap
Kinerja Individual Karyawan
Nama dan Tahun Hj. Lindawati dan Irma Salamah /2012
Fokus Penelitian Menjelaskan pengaruh variabel prediktor yaitu kesesuaian
tugas teknologi, persepsi kemanfaatan, kompleksitas, kondisi
yang memfasilitasi dan kecemasan berkomputer pemanfaatan
sistem informasi dan teknologi informasi terhadap kinerja
individual karyawan dan menguji pengaruh keahlian sebagai
variable moderating terhadap hubungan antara kecemasan
berkomputer dengan kinerja individual karyawan.
Variabel 1. Sistem informasi
2. Persepsi kemanfaatan
3. Kinerja individu
Metode Kuantitatif
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable kesesuaian
tugas tegnologi mempunyai mempunyai hubungan negatif dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual, variable
persepsi kemanfaatan dan kecemasan berkomputer mempunyai
hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
individual karyawan. Variable keahlian sebagai variable
moderating secara signifikan mempengaruhi hubungan antara
kecemasan berkomputer dengan kinerja individual.
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai cara memanfaatkan
sistem informasi serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
sementara yang dikaji oleh peneliti adalah mengurangi
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam hal ini driver
melalui pengendalian internal pada perusahaan Gojek
Makassar. Metode pada penelitian ini kuantitatif sementara
yang digunakan peneliti adalah kualitatif.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui bentuk fraud/kecurangan driver Gojek Makassar.
2. Untuk mengetahui bentuk pengendalian internal Gojek Makassar dalam
menghindari terjadinya fraud orderan.
19
3. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal control dalam mitigasi fraud.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk aspek
teoritis maupun aspek praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoretis
Adapun manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan, dimana penelitian ini untuk menjelaskan theory fraud triangle.
Teori ini dicetuskan oleh Cressey (1953) yang diperkenalkan dalam literatur
profesional pada SAS No. 99, Consideration of Fraud in a Financial Statement
Audit (Rachmawati, 2014). Dalam dunia akuntansi, kejahatan dapat dilakukan
dengan melakukan kecurangan, tindakan kecurangan ini merupakan tindakan
yang dilakukan secara sengaja untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri
dengan cara mengurangkan atau menambahkan pengeluaran perusahaan
(Marliani & Jogi, 2015). Sehingga sistem pengendalian internal yang lemah dan
manajemen pengawasan yang kurang memadai harus mampu untuk antisipasi
sehingga tidak lagi ada kecurangan bagi perusahaan. Penggunaan sistem
informasi akuntansi terkini lebih sering mengalami tindakan kecurangan. Dengan
demikian, teori yang dibangun oleh Cressey mampu menjawab segala
permasalahan yang ada pada perusahaan transportasi online.
2. Manfaat Praktis
Manfaat utama dari penelitian ini adalah untuk meminimalisir fraud orderan
dalam transportasi berbasis online bagi perusahaan, terlepas dari itu agar
karyawan mampu meningkatkan sikap profesionalismenya sehingga sistem
20
dalam perusahaan tersebut seoptimal mungkin. Sedangkan untuk masyarakat
tentunya tidak hanya terdotrin atas beberapa pernyataan yang bisa merugikannya
dan dengan demikian menanamkan kepercayaan kepada masyarakat adalah hal
yang terpenting. Masyarakat saat ini sangat dimudahkan dengan adanya sarana
transportasi online terutama untuk pemesanannya. Dimanapun dan kapanpun
juga secara cepat dan real time, masyarakat mudah melakukan mobilisasi kemana
saja dengan memiliki aplikasi yang terhubung dengan teknologi internet ini.
Bisnis yang memanfaatkan aplikasi virtual untuk memudahkan pemesanan sarana
transportasi saat ini. Transportasi online hadir untuk memberikan berbagai
kemudahan dan kenyaman bagi masyarakat dalam menggunakan jasa
transportasi.
21
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Theory Fraud Triangle
Tindakan kecurangan perusahaan (corporate fraud) merupakan suatu tindakan
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak manajemen atau karyawan untuk melakukan
tindakan yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pihak regulator. Secara
mendasar, kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan merupakan salah satu jenis
kecurangan yang terjadi di sekitar kita. suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan orang-orang baik dari dalam atau luar organisasi yang dimaksudkan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya yang dapat merugikan pihak
lainnya. Tindakan tersebut dilakukan dengan kesengajaan baik secara spontan maupun
direncanakan (Sukirman & Maylia, 2013).
Teori yang mendasar dari penelitian ini yaitu teori fraud triangle. Penelitian
tradisional tentang kecurangan dilakukan pertama kali oleh Donald Cressey pada tahun
1950 (Widarti, 2015). Yang diperkenalkan dalam literatur pofesioanal pada SAS No.
99, Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit. Secara umum kecurangan
mempunyai tiga sifat seperti yang diungkapkan dalam fraud triangle (Rachmawati,
2014). Dimana kondisi yang umumnya hadir pada saat fraud terjadi yaitu tekanan atau
pressure, peluang atau opportunity, dan rasionalisasi atau rationalization, Turner dkk
(dalam Rachmawati 2014).
SAS No. 99 mengharuskan auditor untuk menerapkan prosedur baru yang
bertujuan untuk mengetahui lingkungan perusahaan dan untuk mengevaluasi jumlah
luas informasi baru dalam upaya untuk mengidentifikasi fakta dan keadaan yang
mengindikasikan adanya tekanan, peluang, dan rasionalisasi, Skousen dkk (dalam
22
Rachmawati 2014). Orang yang dipercaya menjadi pelanggar kepercayaan ketika ia
melihat dirinya sendiri sebagai orang yang mempunyai masalah keuangan yang tidak
dapat diceritakannya kepada orang lain, sadar bahwa masalah ini secara diam-diam
dapat diatasinya dengan menyalahgunakan kewenangannya sebagai pemegang
kepercayaan di bidang keuangan, dan tindak-tanduk sehari-hari memungkinkannya
menyesuaikan pandangan mengenai dirinya sebagai seseorang yang biasa dipercaya
dalam menggunakan dana atau kekayaan yang dipercayakan, Cressey (dalam Widarti
2015).
Fraud triangle menjelaskan tiga faktor yang hadir dalam setiap situasi fraud
yaitu: (1) pressure (tekanan), yaitu adanya insentif/tekanan/kebutuhan untuk
melakukan fraud. Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup,
tuntutan ekonomi, dan hal keuangan maupun non keuangan, (2) opportunity (peluang),
yaitu situasi yang membuka kesempatan untuk memungkinkan suatu kecurangan
terjadi dan (3) rationalization (rasionalisasi), yaitu adanya sikap, karakter, atau
serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan
tindakan kecurangan, atau orang-orang yang berada dalam lingkungan yang cukup
menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan fraud, Skousen dkk (dalam
Soraya 2012).
Pada fraud triangle biasanya digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai
risiko kecurangan. Rationalization, kecurangan dilakukan karena adanya rasionalisasi
yang dilakukan seseorang. Alasannya beragam namun pembenaran akan selalu ada.
Rasionalisasi dilakukan melalui keputusan yang dibuat secara sadar dimana pelaku
kecurangan menempatkan kepentingannya di atas kepentingan orang lain. Pressure,
tekanan dapat terjadi dari dalam organisasi maupun kehidupan individu. Kebutuhan
23
individu secara personal dianggap lebih penting dari kebutuhan organisasi. Dimana
alasan untuk melakukan kecurangan seringkali dipicu melalui tekanan yang
mempengaruhi individu, rasionalisasi, atau kesempatan. Opportunity, kecurangan akan
dilakukan jika ada kesempatan dimana seseorang harus memiliki akses terhadap aset
atau memiliki wewenang untuk mengatur prosedur pengendalian yang
memperkenankan dilakukakannya skema kecurangan. Jabatan, tanggung jawab,
maupun otorisasi memberikan peluang untuk terlaksananya kecurangan. Satu-satunya
faktor penyebab kecurangan yang dapat dikendalikan adalah opportunity. Seseorang
yang karena tekanan atau rasionalisasi mungkin akan melakukan kecurangan jika ada
kesempatan. Kemungkinan melakukan kecurangan akan semakin kecil jika tidak ada
kesempatan.
Perangkat yang dapat digunakan untuk memperkecil terjadinya kesempatan
untuk melakukan kecurangan adalah dengan mengimplementasikan pengendalian
internal yang memadai (Suprajadi, 2009). Penelitian analisis pengendalian internal
dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi berbasis online. Pada penelitian ini
berkaitan dengan teori fraud triangle karena suatu gagasan yang meneliti tentang
penyebab terjadinya kecurangan, dimana untuk meminimalisir kecurangan pada
perusahaan Gojek, pada fraud triangle biasanya digunakan untuk mengidentifikasi dan
menilai risiko dan kecurangan.
B. Agency Theory
Teori keagenan pada dasarnya merupakan teori yang muncul karena konflik
kepentingan antara prinsipal dan agen. Teori ini mengasumsikan bahwa masing-
masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri. Jensen dan
Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak yang mana
24
satu atau lebih principal (manajemen) menggunakan orang lain atau agen (driver)
untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Teori keagenan (Agency Theory) juga
menjelaskan adanya konflik antara driver selaku agen dengan manajemen selaku
principal. Prinscipal ingin mengetahui segala informasi termasuk aktivitas driver yang
terkait dengan investasi atau dananya dalam perusahaan (Ahmad & Septriani, 2008).
Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai fokus (titik temu)
hubungan keagenan antara pemilik perusahaan Gojek (principal) dan driver (agent).
Pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan keagenan dalam perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan utilitas mereka. Tujuan tersebut seringkali hanya bisa dicapai apabila
tanggung jawab pengelolaan perusahaan diserahkan kepada para profesional. Dengan
menyerahkan pengelolaan perusahaan tersebut kepada para profesional, diharapkan
mereka dapat menutup keterbatasan yang ada sehingga tindakan fraud yang sering
terjadi bisa di minimalisir. Perusahaan sebagai principal akan lebih meningkatkan
pengendalian dalam melihat situasi yang terjadi pada driver.
C. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan hal yang sangat mendasar dalam menjaga
stabilitas keuangan perusahaan. Setiap perusahan harus melakukan pengendalian agar
perusahaan itu tetap bertahan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, setiap
perusahan harus memahami dan memastikan bahwa pengendalian internalnya berjalan
dengan baik. Adapun penelitian yang menyatakan bahwa pengendalian internal adalah
suatu hal yang memegang peran penting dalam auditing. Untuk itu perlu diketahui
difinisi tentang pengendalian internal tersebut. Pengendalian Internal adalah kebijakan
25
dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan (assurance) yang
memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai, Halim (dalam Astuty 2002).
Pengendalian merupakan tanggapan terhadap suatu ancaman. Pengendalian
yang tidak merupakan jawaban terhadap ancaman, adalah kesia-sian. Oleh karena itu,
langkah pertama bagi manajemen, TCWG (those charge with governance) maupun
auditor, ketika mengevaluasi rancangan pengendalian adalah tentukan risiko apa yang
perlu ditangkal atau dimitigasi. Langkah kedua bagi manajemen, TCWG, dan auditor
adalah pastikan bahwa sistem pengendalian yang dibangun, memang menangkal risiko
tersebut.
Struktur pengendalian internal merupakan dasar dari suatu proses evaluasi
suatu instrumen terhadap pengendalian risiko, Baraldi (dalam Maharani 2013).
Struktur pengendalian internal dalam berbagai organisasi merupakan sebuah pilar
untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dari sistem akuntansi, Olatunji (dalam
Maharani 2013), dan dapat digunakan juga untuk mengetahui konsekuensi yang bisa
terwujud dalam suatu kasus yang terkait dengan risiko yang terjadi.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Pada pelaksanaannya, pengendalian internal harus memiliki tujuan yang jelas
agar dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan. Kehadirannya akan
memberikan tata kelola yang baik dalam mencapai tujuan tersebut. Pengendalian
internal yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi dan
keuangan saja tetapi meliputi segala aspek kegiatan perusahaan. Pengendalian internal
dapat digunakan untuk: menjaga keamanan harta milik perusahaan, memberikan
keyakinan bahwa laporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar,
meningkatkan efisiensi usaha dan memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah
26
ditetapkan oleh pimpinan telah dijalankan dengan baik. Dengan pengendalian internal
yang baik, terjadinya fraud dan pemborosan dapat dideteksi dan ditanggulangi secara
dini sehingga kerugian perusahaan dapat dihindari. Adapun menurut Arens dkk (dalam
Nugroho 2012) yang menyatakan bahwa ada tiga tujuan umum dari sistem
pengendalian internal antara lain.
a. Keandalan laporan keuangan
Manajemen memiliki tanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan serta
memiliki tanggung hukum maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informasi
disajikan dengan wajar dan sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan.
b. Efisiensi dan efektifitas kegiatan operasi
Adanya pengendalian internal dalam suatu perusahaan akan mendorong
penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan
dan sasaran perusahaan. Adanya akurasi atas informasi keuangan dan non keuangan
mengenai kegiatan operasi perusahaan akan sangat berguna dalam pengambilan
keputusan oleh para pengguna laporan.
c. Perusahaan serta organisasi diharuskan mematuhi beragam ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku.
3. Komponen Pengendalian Internal
Pengendalian internal terdapat beberapa komponen yang terkorelasi dengan
baik dalam menjalankan fungsinya, Arens dkk (dalam Nugroho 2012).
a. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi pengendalian internal yang
efektif. Ia memberikan disiplin dan struktur bagi entitas. Ia menjadi kompas bagi
entitas, membuat karyawan sadar akan pengendalian (control consciousness) dalam
27
organisasi itu. Lingkungan pengendalian berurusan dengan fungsi pengelolaan
(management) dan pengawasan (governance) di tingkat tertinggi dalam entitas itu. Ia
juga mengatur sikap, perilaku, kesadaran berpengendalian.
b. Penilaian risiko
Laporan keuangan penilaian risiko merupakan proses identifikasi dan analisis
manajemen terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan
keuangan. Sementara itu manajemen melakukan penilaian risiko sebagai suatu bagian
dalam perancangan dan pelaksanaan Pengendalian Intern untuk meminimalisasi
kesalahan dan kecurangan.
Istilah risk assessment atau penilaian risiko dapat di lihat dari sisi entitas dan
auditor. Entitas memiliki risiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian
tujuan entitas, diantaranya, ialah menghasilkan laporan keuangan yang bebas dari salah
saji yang material. Untuk itulah entitas wajib merancang, mengimplementasikan dan
memelihara pengendalian internal. Di pihak lain, auditor menilai risiko sebagai bagian
dari proses auditnya. Dalam pembahasan komponen kedua dari pengendalian internal
ini, kita melihat persinggungan antara kepentingan entitas dan auditor (Tuanakotta,
2015).
c. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu
untuk meyakinkan bahwa tindakan yang penting telah dilakukan untuk mengatasi
risiko dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun bentuk aktivitas pengendalian yang
perlu dilakukan oleh organisasi antara lain: pemisahan tugas yang memadai, otorisasi
yang tepat atas transaksi dan aktivitas, dokumentasi dan catatan yang memadai,
28
pengendalian fisik atas aset dan catatan-catatan serta pengecekan terhadap pekerjaan
secara independen.
d. Informasi dan komunikasi
Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi suatu entitas adalah untuk
memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi
sehingga akuntabilitas terhadap aset-aset sebuah organisasi dapat terjaga dengan baik.
e. Pengawasan
Aktivitas pengawasan berkaitan dengan penilaian yang berjalan atau penilaian
berkala atas kualitas Pengendalian Intern oleh manajemen untuk menentukan bahwa
pengendalian dijalankan sesuai dengan tujuannya dan dimodifikasi jika diperlukan atau
terjadi perubahan kondisi.
4. Jenis Pengendalian Internal
Menurut Hall (dalam Aviana 2012) system pengendalian internal dapat
dikelompokkan beberapa kategori berikut:
1. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif meliputi struktur organisasi dan prosedur-prosedur
dan catatan-catatan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang dengan
pengesahan transaksi-transaksi oleh manajemen. Pengesahan tersebut merupakan
fungsi manajemen yang secara langsung dengan tanggung jawab untuk mencapai
tujuan perusahaan dan merupakan titik awal untuk menyusun pengawasan akuntansi
atas transaksi-transaksi.
2. Pengendalian Akuntansi
Pengendalian akuntansi meliputi struktur organisasi, prosedur-prosedur dan
catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aset dan dipercayainya catatan
29
finansial, dan konsekuensinya, serta berkaitan dengan rencana organisasi, prosedur,
catatan untuk menjamin pengamanan harta, dapat diandalkannya laporan keuangan,
dan adanya keyakinan bahwa:
a. Setiap transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi yang berwenang.
Setiap transaksi dicatat untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, maupun dalam rangka
untuk akuntanbilitas kepengurusan perusahaan.
b. Akses terhadap aset hanya sesuai dengan otorisasi yang ada.
Catatan tentang akuntabilitas aset adalah sesuai dengan yang ada, dapat
direkonsiliasikan dan telah dilakukan tindakan yang perlu bila terjadi perbedaan karena
interval waktu yang dapat dijelaskan, Gondodiyoto (dalam aviana 2012). Kegiatan
pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa
tindakan yang benar diambil untuk menghadapi risiko organisasi yang diidentifikasi.
Pengendalian internal dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu pengendalian
internal komputerisasi dan pengendalian internal tradisional atau manual, Hall (dalam
Aviana 2012).
1. Pengendalian internal komputerisasi
Pengendalian ini secara khusus berkaitan dengan lingkungan teknologi
informasi dan pengendalian teknologi informasi, dikelompokkan dalam dua kelompok
besar, yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum
berkaitan dengan keseluruhan entitas, seperti misalnya pengendalian atas pusat data,
database organisasi, pengembangan sistem, dan pemeliharaan program. Pengendalian
aplikasi memastikan integritas sistem spesifik seperti pemrosesan pesanan penjualan,
utang dagang, dan aplikasi gaji.
30
2. Pengendalian tradisional atau manual
Menurut Hall (dalam Aviana 2012) ada enam kategori tradisional dari kegiatan
pengendalian ini, yaitu:
a. Otorisasi Transaksi
Otorisasi transaksi digunakan untuk memastikan bahwa semua materi transaksi
yang diproses oleh sistem informasi tersebut valid dan sesuai dengan tujuan
manajemen. Otorisasi transaksi berarti bahwa manajemen menetapkan kebijakan yang
dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi. Setiap orang melaksanakan
kebijakan ini dengan memberikan otorisasi untuk setiap transaksi, dalam batasan yang
telah ditetapkan oleh kebijakan tersebut.
b. Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas merupakan kerangka pembagian tanggungjawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
pokok perusahaan. Pemisahan tugas digunakan untuk mengontrol dari aspek-aspek
negatif perilaku manusia. Manusia melakukan kesalahan (kekeliruan, kelalaian, error)
dan terkadang melakukan fraud (kecurangan, penyalahgunaan). Pemisahan tugas juga
membantu menghindari dan mendeteksi perbuatan tersebut.
c. Supervisi
Supervisi digunakan oleh perusahaan untuk mempekerjakan personel yang
kompeten dan dapat dipercaya. Tugas dari supervisi adalah mengatur atau mengkontrol
dari setiap kegiatan yang berkaitan dengan proses bisnis perusahaan atau organisasi.
31
d. Record Akuntansi
Record akuntansi terdiri atas dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Record
tersebut menangkap esensi ekonomi dari transaksi dan menyediakan jejak audit bagi
peristiwa ekonomi.
e. Kontrol Akses
Kontrol akses digunakan untuk memastikan bahwa hanya karyawan yang
diotorisasi yang memiliki akses ke aset perusahaan.
f. Verifikasi Independen
Verifikasi independen terhadap sistem akuntansi dilakukan untuk
mengidentifikasi kesalahan dan salah penafsiran dengan pengecekan ulang oleh orang
lain yang independen.
D. Fraud Orderan
Fraud (kecurangan) dapat didefinisikan sebagai suatu kesalahan atau
kecurangan proses dalam sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh
perusahaan. Dalam kesalahan atau kecurangan tersebut, ada pihak tertentu yang
memperoleh keuntungan besar dari perusahan tanpa sepengetahuan secara resmi dari
perusahaan. Organisasi yang memiliki fungsi audit internal akan lebih dapat
mendeteksi dan mengurangi kesempatan kemungkinan terjadinya kecurangan (fraud),
Coram (dalam gamar & Ali, 2015). Disisi lain, auditor internal berfungsi membantu
manajemen dalam pencegahan, pendeteksian dan penginvestigasian fraud, Lisa &
Barry (dalam gamar & Ali 2015). Contoh yang terjadi pada fraud orderan transportasi
online misalnya order fiktif.
Kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu
yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia. Kecurangan merupakan
32
bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat menimbulkan kerugian tanpa
disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku
kecurangan, Alison (dalam Pamungkas 2014). Indikasi adanya kemungkinan
kecurangan akuntansi dapat dilihat dari bentuk kebijakan yang disengaja dan tindakan
yang bertujuan untuk melakukan penipuan atau manipulasi yang merugikan pihak lain.
Kecurangan akuntansi meliputi berbagai bentuk, seperti tendensi untuk melakukan
tindak korupsi, tendensi untuk penyalahgunaan aset, dan tendensi untuk melakukan
pelaporan keuangan yang menipu, Thoyibatun (dalam Pamungkas 2014). Dalam
sebuah perusahaan seringkali terjadi fraud untuk meningkatkan keuntungan bagi
oknum-oknum tertentu dalam hal ini pelaku fraud. Berbagai literasi telah menjelaskan
definisi dari fraud itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman secara
mendalam mengenai fraud.
Pada pelayanan jasa transportasi seperti yang dilakukan oleh PT. GOJEK
MAKASSAR, maka ada orderan yang terjadi. Orderan dalam hal ini dapat di
definisikan sebagai pesanan layanan yang dilakukan oleh masyarakat umum untuk
menggunakan jasa perusahaan ini. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa fraud orderan diartikan sebagai kesalahan atau kecurangan yang
dilakukan oleh pengguna jasa ataupun karyawan penawar jasa transportasi untuk
memenuhi keuntugan lebih oleh pihak tertentu.
E. Bisnis Transportasi Online
Perkembangan teknologi hingga saat ini menjadi solusi yang sangat baik dalam
dunia bisnis. Hal tersebut dapat menjadi alat yang sangat baik dalam sistem pemasaran
dan manejerial. Saat ini telah banyak perusahaan yang menjual produk dan layanan
jasa melalui internet atau lebih lazim dikenal dengan sebutan BISNIS ONLINE.
33
Sebagai contoh perusahaan yang menjual layanan jasa secara online adalah bisnis
transportasi. Dalam transportasi online ini merupakan pelayanan jasa melalui
internet/elektronik, transportasi diartikan sebagai proses mengangkut atau membawa
sesuatu (Tan dkk, 2014). Adapun pengertian yang hampir sama pada definisi
sebelumnya yang menyatakan bahwa transportasi merupakan perpindahan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan
oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau) atau mesin, Sukarto (dalam Setiani
2015).
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktifitas sehari-hari. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
transportasi akan terjadi apabila dipenuhi beberapa persyaratan dengan adanya muatan
yang diangkut, tersedianya alat angkut yang memadai dan terdapat fasilitas jalan yang
akan dilalui (Vanuaria, 2012). Dimana dalam pengangkutan barang atau jasa juga
memerlukan keamanan, keselamatan, keutuhan, kecepatan dan tanpa perubahan bentuk
dalam kegiatan pengangkutan itu sendiri, kalimat tersebut terlihat jelas bahwa barang
atau jasa yang dipindahkan tidak boleh berubah saat tiba pada tempat tujuan.
F. Rerangka Pikir
Fenomena bisnis online misalnya ojek online telah menjadi trend yang
mewarnai aktivitas bisnis di Negara-negara maju maupun di Negara-negara
berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya e-business, proses dan sistem bisnis
(pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara-cara
terdahulu (konvensional). Adanya kehadiran ojek online memberikan ketertarikan
sendiri bagi peneliti untuk meneliti dan menganalisa secara mendalam mengenai bisnis
ini maka peneliti tertarik membahas lebih dalam lagi tentang analisis pengendalian
34
internal dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi online. Dalam penelitian ini
bagaimana perusahaan dalam mendeteksi dan mengatasi risiko kecurangan pada
transportasi berbasis aplikasi sehingga tidak lagi ada kecurangan yang terjadi saat ini.
Menganalisa fenomena ini, peneliti menggunakan teori untuk menyesuaikan
theory fraund triangle dan teori agency sehingga sistem pengendalian internal yang
lemah dan manajemen pengawasan yang kurang memadai harus mampu untuk
antisipasi sehingga tidak lagi ada kecurangan bagi perusahaan. Penggunaan sistem
informasi akuntansi terkini lebih sering mengalami tindakan kecurangan dengan
demikian, teori yang dibangun oleh Cressey mampu menjawab segala permasalahan
yang ada pada perusahaan transportasi online.
PT Gojek Makassar yang memberikan layanan kemudahan dalam bentuk
online. Didalam pengelolaannya kadangkala ditemukan karyawan yang melakukan
fraud demi meraup keuntungan sendiri. Hal ini berimbas pada kenyamanan pelanggan
yang menurun dan citra buruk bagi perusahaan. Olehnya itu perlu pengefektifan
pengendalian internal agar fraud dapat diminimalisasi. Melalui pengendalian internal
yang baik maka pelanggan dan perusahaan akan merasakan kepuasan dalam layanan
transportasi online ini. Berikut ini rerangka pikir dalam penelitian ini adalah
35
PT Gojek Makassar
Driver
Pengendalian
Internal
Fraud
Orderan
Efektivitas Pengendalian Internal
Peluang
(Opportunity)
Rasionalisasi
(Rationalization)
Teori Fraud Triangle
Tekanan
(Pressure)
Teori Agency
Gambar 2.1
Rerangka Pikir
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kualitatif karena penelitian
kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan deduktif (Rahmat, 2009). Proses dan makna (perspektif subjek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif, landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori
juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu
menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang
dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam
suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif
karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum
terhadap kenyataan sosial dari perpektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak
ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap
kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian (Bahri, 2010).
Kemudian jika melihat pertanyaan penelitian yang telah diungkap pada Bab I
yakni “Bagaimana?”, maka pendekatan penelitian yang tepat digunakan adalah
kualitatif sehingga bisa digali secara mendalam tentang fraud orderan pada transportasi
berbasis aplikasi. Pertanyaan yang dimulai dengan kata “bagaimana” hanya bisa
37
dijawab dengan pendekatan penelitian kualitatif karena bukan menjelaskan hubungan
sebab akibat tetapi pendalaman analisa suatu fenomena sosial.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukakan pada Gojek Cabang Makassar yang berlokasi di Jl.
Bulu Kunyi, Maricaya Baru. Peneliti melakukan penelitian di perusahaan ojek online
ini karena banyaknya masyarakat terutama di Makassar yang menggunakan
transportasi ojek online dari perusahaan tersebut. Penelitian ini dapat memberikan
analisa yang representatif dan komprehensif terhadap analisis pengendalian internal
pada transportasi online sehingga dapat memberikan perubahan baik dari sistem sosial,
kebiasaan dan pola pikir masyarakat. Dimana faktor keamanan, kenyamanan, dan
kecepatan yang harus dicapai ke tempat tujuan menjadi salah satu permasalahan yang
harus dapat diatasi guna efisiensi dan penghematan biaya transportasi tersebut.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam meneliti dan
menganalisa mengenai fenomena transportasi dalam hal ini ojek online. Pendekatan
kualitatif ini memfasilitasi studi tentang isu-isu secara mendalam dan detail. Metode
penelitian kualitatif cenderung dihubungkan dengan paradigma interpretif. Metode ini
memusatkan penyelidikan terhadap cara manusia memaknai cara kehidupan sosial
mereka, serta bagaimana manusia perlunya memahami realitas sosial dari berbagai
sudut pandang orang-orang yang hidup di dalamnya. Realitas sosial yang dihadapi
manusia sudah terbentuk dari waktu ke waktu melalui proses komunikasi, interaksi dan
sejarah bersama. Menggambarkan sifat interpretif sebagai paradigma yang memiliki
karakteristik untuk memahami dan menjelaskan dunia sosial yang tidak terlepas dari
kacamata personal yang terlibat langsung dalam sebuah proses sosial. Peranan sosial
38
masyarakat, penelitian terikat kepada norma-norma, aturan-aturan tertentu dan
keyakinan, serta pandangan dan sikap dari informan. Penelitian dilakukan dengan
melakukan wawancara dengan beberapa informan yang memiliki pengalaman individu
dan dipengaruhi oleh lingkungan penelitian akuntansi interpretif (Darmayasa &
Aneswari, 2015).
Mendekati lapangan tanpa dibatasi oleh kategori yang telah ditentukan
sehingga memberikan kontribusi suatu analisis yang penuh keterbukaan, kedalaman,
dan detail dalam penyelidikan kualitatif. Jadi untuk mendapat analisa mendalam secara
deskriptif tentang penerapan komunikasi tepat guna dalam ojek online.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data
penelitian yang dibutuhkan. Jenis data dalam penelitian ini berupa data subyek dan data
dokumenter. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi
subyek penelitian (responden). Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang
memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam
kejadian (Aliwarman, 2011).
2. Sumber Data
Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data yang komprehensif dan heuristik,
maka peneliti akan mengumpulkan data primer. Dimana data primer ini merupakan
data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu individu atau perseorangan
yang membutuhkan pengelolaan lebih lanjut seperti hasil wawancara. Data primer yang
digunakan penulis berupa tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait terutama
39
bagian keuangan (Wandansari, 2013). Dimana data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melaui media perantara). Data primer secara khusus
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas,
penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan (field research)
Penelitian lapangan merupakan penelitian kualitatif di mana peneliti mengamati dan
berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial kecil. Dalam hal ini,
penelitian yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke kantor Gojek Makassar,
dan driver Gojek.
a. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu prosedur pengumpulan data berupa data-data sekunder
dalam dokumen-dokumen Gojek Makassar yang terkait dengan pengeloalaan kegiatan
lembaga. Data dokumenter berupa laporan keuangan, laporan program, jurnal, data
transaksi dan sebagainya. Data tersebut dapat menjadi bahan atau dasar dalam
melakukan analisis data yang telah dikumpulkan.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data primer dengan pengamatan
langsung kepada subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian sistematik tanpa adanya
pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti. Metode observasi dapat
menghasilkan data yang lebih rinci, lebih akurat, dan bebas dari respons bias (Ferdian,
2010). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung dan menganalisis
40
konten (content analysis) dari dokumen terkait keuangan/sistem pembagian tarif pada
Gojek Makassar.
c. Wawancara Mendalam (in-dept interiew)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan tanya jawab kepada pengurus/karyawan/staf atau pimpinan Gojek
Makassar terkait hal yang berkenaan dengan pembahasan dalam penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei, observasi salah satunya
mewawancarai masyarakat yang menggunakan Gojek, manajer Gojek dan driver
Gojek. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data lisan, tulisan, maupun
dalam bentuk dokumentasi laporan. Untuk memudahkan memperoleh data dalam
penelitian tersebut, maka diperlukan beberapa instrumen berupa alat untuk menunjang
proses perolehan data dalam penelitian ini yaitu kamera, perekam suara, peralatan
menulis, handphone, daftar pertanyaan wawancara, jurnal, dan referensi lainnya.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
komparatif yakni mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek penelitian
yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengendalian internal
dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi berbasis aplikasi. Penelitian ini
menggunakan strategi penelitian Heuristic Inquiry. Dimana heuristic inquiry
merupakan apa pengalaman subjek terhadap fenomena itu dan apa pengalaman esensial
orang lain terhadap fenomena itu. Dengan strategi penelitian heuristik ini, si peneliti
harus mempunyai pengalaman pribadi dan ketertarikan yang kuat terhadap fenomena
41
yang sedang diteliti. Dalam strategi penelitian ini juga diposisikan co-researcher yang
turut memberi intensitas pengalaman terhadap suatu fenomena yang sedang diteliti.
Baik peneliti dan co-researcher saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terhadap
suatu fenomena. Heuristik ini harus mempunyai pandangan yang mendalam, Patton
(dalam Anindhita dkk 2016).
Dengan begitu, kita akan mendapatkan pandangan secara keseluruhan terhadap
fenomena yang sedang diteliti terutama dalam penelitian mengenai analisis
pengendalian internal dalam mengatasi fraud orderan pada transportasi online. Pada
penelitian ini berkaitan dengan teori fraud triangle karena suatu gagasan yang meneliti
tentang penyebab terjadinya kecurangan, dimana untuk meminimalisir kecurangan
pada perusahaan Gojek, pada fraud triangle biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi kecurangan.
G. Pengujian Keabsahan Data
Pada penelitian kualitatif, pengujian keabsahan data untuk mendapatkan nilai
kebenaran terhadap penelitian disebut juga dengan uji kredibilitas (credibility). Uji
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat
dilakukan antara lain dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan analisis kasus
negative. Dengan pertimbangan bahwa penelitian ini menggunakan berbagai sumber
data dan berbagai teknik pengambilan data yang bermacam-macam. Maka metode
pengujian yang paling tepat adalah dengan menggunakan triangulasi, yakni sebagai
berikut:
42
1. Triangulasi Sumber Data
Menurut Patton (1987) triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam hal ini jangan sampai banyak
mengharapkan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan,
pendapat, atau pemikiran (Bachri, 2010). Yang penting disini ialah bisa mengetahui
adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut. Dalam penelitian ini,
setelah mengumpulkan data prime yang telah diperoleh. Maka data tersebut
dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, mana yang berbeda
hingga menganalisis dan menghasilkan kesimpulan mengenai fraud orderan pada
bisnis transportasi online.
2. Triangulasi Teori
Triangulasi teori, hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan
informasi atau Thesis Statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandikan dengan
perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan
atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, trigulasi teori dapat meningkatkaan
kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara
mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh dalam pelaksanaan penelitian.
3. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji data dilakukan dengan cara kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Maka, dalam penelitian ini dilakukan
pengecekan pada hasil wawancara kepada anggota, staf, dan karyawan (Sugiyono,
2014).
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. Gojek Indonesia
PT. Gojek Indonesia atau dikenal dengan Gojek yang berdiri pada tahun 2011,
Gojek merupakan sebuah perusahaan teknologi yang berjiwa sosial yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sector informal di Indonesia,
pendiri Gojek adalah seorang pemuda asli Indonesia yang bernama Nadiem Makariem
dan Michaela Moran. Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan
Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan waktu
selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder
dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation Officer
kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim
memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya.
Pada saat Nadiem Makarim, bercengkrama dengan tukang ojek langganannya.
Ternyata lebih dari 70% waktu kerjanya hanya menunggu pelanggan. Para tukang ojek
pangkalan tersebut menunggu dari 8 sampai 10 jam, akan tetapi mereka hanya
mendapatkan penumpang 4 sampai 7 orang penumpang saja. Nadiem Makarim pun
langsung wawancara tukang ojek lainnya. Ternyata semuanya mengeluh susah cari
pelanggan. Apalagi di Jakarta kemacetan makin memburuk.
Jika ada layanan transport dan delivery yang cepat dan praktis, pasti akan
sangat membantu warga Jakarta. Melihat para ojek pangkalan yang hampir seharian
menghabiskan waktu dan belum tentu mendapatkan penumpang. Nadiem Makarin
bersama Michaelanglo Maron membantu para tukang ojek pangkalan untuk
44
mendapatkan penumpang dengan cara yang lebih cepat dan efisien yaitu dengan
mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. Gojek Indonesia.
Awalnya Gojek melayani panggilan lewat telepon saja. Seperti panggilan
kepada taksi. Tetapi semakin kesini Gojek semakin berkembang pada awal tahun 2015
kemarin, meluncurkan aplikasi android Gojek. Inovasi ini memberikan keuntungan
lebih banyak lagi pada pendiri Gojek dan para pengemudi Gojek. Gojek ini memang
sedang sangat heboh semakin banyak penggunanya dan berkembang terus menerus.
Perusahahaan Gojek ini bermitra dengan sekitar 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu)
pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan
berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan dan barang.
Kegiatan Gojek bertumpu pada tiga nilai pokok yaitu kecepatan, inovasi dan
dampak sosial. Para driver Gojek mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat
semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan
kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi Gojek
ini. Adapun Gojek mengusung logo yang sangat mudah di pahami dan diingat oleh
masyarakat. Logo tersebut digambarkan dengan gambar ojek yang berwarna hijau dan
tulisan tegas dan berwarna hitam. Logo Gojek dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1
Logo Perusahaan
(Sumber: Google Picture)
Gojek telah resmi beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta,
Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang dan
45
Balikpapan. Adapun pihak perusahaan Gojek masih berencana untuk melakukan
pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
2. Visi dan Misi
a) Visi
Pengertian Visi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa adalah suatu pandangan atau wawasan yang dirancang
oleh para pendiri perusahaan. Berikut merupakan visi dari perusahaan PT. Gojek
Indonesia:
“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan
bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman
dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut
mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia baik untuk masa kini dan
kedepannya”.
b) Misi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa pengertian misi dalam perusahaan adalah tindakan untuk
melakukan tugas dalam mewujudkan visi yang telah dibuat oleh pendiri perusahaan.
Misi perusahaan PT. Gojek Indonesia dalam mewujudkan visi nya, yaitu:
a. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang
baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
b. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
c. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
46
Visi dan Misi yang telah Gojek buat, diharapkan dapat ikut menstabilkan
perekonomian di Indonesia kedepannya juga dapat membantu mewujudkan negara
Indonesia yang lebih bermartabat.
3. Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Berikut
merupakan susunan struktur organisasi di PT. Gojek Indonesia:
Gambar 4.2
Struktur Organisasi
Manager/Co.
Keuangan
Direktur Utama
Wakil Direktur
Manager/Co
Bidang IT
Manager/Co.
Tukang ojek
Manager/Co.
Karyawan
Front Office
& Pemasaran
Karyawan
Bidang IT.
- Progra
ming
- Web
Karyawan
Front
Office:
- Customer
service
-Administrasi
- Pemasaran
Karyawan
Akuntansi
Karyawan
Tukang Ojek
47
Pada struktur organisasi memiliki tugas dan tanggungjawab kerja masing
masing, yaitu sebagai berikut:
a. Direktur Utama
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami
perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan perusahaan.
5) Menentukan strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan.
6) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai bidang
administrasi, kepegawaian, hingga pengadaan barang.
b. Wakil Direktur
1) Membantu semua tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di masing-
masing area.
c. Manager IT
1) Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Gojek dalam hal
mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada pelanggan.
2) Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,
brainware dan jaringan dibidang TIK untuk mencapai kinerja optimum
Gojek Indonesia.
3) Mengelola layanan perancangan sistem komputerisasi dan program aplikasi
perangkat yang terintegrasi.
4) Menyediakan data-data yang diperlukan oleh bagian lain yang berkaitan
dengan IT.
48
d. Manager Karyawan Front Office dan Pemasaran
1) Melatih, menetapkan, dan mengevaluasi karyawan front office.
2) Memastikan bahwasannya karyawan mengetahui sistem komputerisasi, etika
menerima keluhan secara langsung atau via telepon dan standart operasional
Gojek.
3) Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan bawahannya.
4) Membuat laporan daftar pelanggan.
5) Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan
peringatan bagi yang melanggar.
6) Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemasaran.
e. Manager Akuntansi
1) Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
2) Mengembangkan format pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.
3) Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
4) Melakukan sistem pencatatan keuangan.
5) Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.
6) Merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan atas semua aktivitas
akuntansi.
7) Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.
f. Manager Ojek
1) Membuat kelompok-kelompok tukang ojek.
2) Mengkoordinir semua karyawan tukang ojek.
3) Selalu melakukan pengontrolan di setiap link pangkalan Gojek.
49
4) Bertanggung jawab kepada wakil direktur atas semua karyawan tukang ojek.
g. Karyawan
1). Bidang Programming
a. Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager IT di bidang
programming.
b. Bertanggung jawab mengenai program kepada manager IT.
2). Bidang Web
a. Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager IT di bidang
web.
b. Bertanggung jawab mengenai program aplikasi maupun web Gojek.
3). Front Office (Customer Servis, Administrasi & Pemasaran)
a. Melaksnakan semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh manager
Fornt Office dan administrasi.
b. Bertanggung jawab kepada manager Front Office dan administrasi.
h. Tukang Ojek
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager bagian ojek.
2) Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu ditetapkan dan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
3) Bertanggung jawab kepada atasannya.
50
B. Sistem Nilai dan Macam-Macam Produk PT Gojek Indonesia
Gojek Indonesia juga memiliki nilai yang dianut. Adapun nilai yang dianut antara lain:
1. Firm Infrastructure
Gojek menyadari bahwa kemudahan merupakan hal penting yang paling utama untuk
memberikan kenyaman bagi para konsumen. Kemudahan diberikan dalam akses
melalui aplikasi handphone.
2. Human Resources Management
Driver ojek yang bernaung di Gojek juga sudah mencapai 350.000 driver di Indonesia.
3. Technology Development
Fitur e-commerce pada Gojek sangat lengkap bila dibandingkan dengan fitur e-
commerce dari mode transportasi lainnya. Gojek menawarkan e-commerce terpadu
yang memungkinkan customer Gojek untuk menggunakan jasa kurir, jasa transportasi,
jasa delivery makanan dan jasa belanja. Fitur Gojek yang menarik adalah penumpang
bisa menggunakan Go-Pay dalam setiap transaksinya jadi lebih praktis dan yang tak
kalah menarik adalah customer dapat memberikan rating dan saran untuk driver Gojek.
Berikut ini merupakan penjelasan dari berbagai macam pelayanan yang disediakan
oleh PT. Gojek Indonesia:
1. Go-Send, merupakan layanan antar jemput barang untuk mengantarkan barang
tersebut kepada orang yang dituju hanya dalam waktu 90 menit, dan bahkan lebih
cepat lagi jika jarak lebih dekat.
2. Go-Ride, merupakan layanan mengantar penumpang ke lokasi yang ingin dituju.
3. Go-Food, merupakan layanan pesan antar makanan bagi konsumen yang ingin
menikmati makanan tertentu dari restoran atau gerai yang tidak memiliki layanan
pesan antar makanan.
51
4. Go-Mart, merupakan layanan di mana para driver Gojek dapat membantu
konsumen belanja apapun dan toko manapun, seperti belanja bulanan, elektronik,
tiket konser, obat, atau apa pun dengan batasan nominal pembelanjaan maksimal
Rp. 1.000.000,-
5. Go-Clean, merupakan layanan jasa kebersihan rumah secara panggilan untuk
bersih-bersih rumah yang bisa dipanggil melalui aplikasi Gojek. Tarif layanan Go-
Clean adalah Rp 60.000,-/jam. Layanan ini terbagi lagi ke dalam beberapa layanan,
yakni Vacuum and Sweep (menyapu/membersihkan lantai), Dish Washing
(mencuci piring), Bathroom Sanitizing (membersihkan kamar mandi), dan Floor
Mapping (mengepel lantai).
6. Go-Massage, merupakan layanan jasa pijat tradisional panggilan untuk datang ke
rumah. Layanan ini terbagi lagi dalam beberapa layanan, yakni Reflexology (Rp
90.000,-/jam), Full Body Massage (Rp 100.000,-/jam), Full Body Massage and
Scrub (Rp 165.000,-/1,5 jam), dan Full Body Massage and Face Pressure (Rp
165.000,-/1,5 jam).
7. Go-Glam, merupakan layanan jasa kecantikan panggilan, ditujukan untuk
konsumen yang ingin melakukan perawatan kecantikan di rumah. Beberapa paket
perawatan yang ditawarkan, yakni Creambath & Hair Dry (Rp 100.000,-), Blow
Dry (Rp 100.000,-), Hair Coloring up to shoulder length (Rp 250.000,-), Hair
Coloring longer than shoulder length (Rp 450.000,-), Manicure & Nail Polish
(Rp100.000,-), Pedicure & Nail Polish (Rp 110.000), serta Pedicure, Manicure &
Nail Polish (Rp 150.000,-).
8. Go-Box, merupakan layanan angkut antar barang dalam jumlah yang besar, seperti
pengguna layanan yang ingin pindah rumah dan mengangkut barang-barangnya.
52
9. Go-Car, menggunakan mobil dan dengan tarif/km, yang sekitar Rp4000/km nya.
Potongan yang di deposit satu kali order Rp1000
10. Go-Tix, layanan pesan tiket yang juga memberi informasi-informasi mengenai
acara atau kegiatan yang akan berlangsung, sayangnya masih belum mencakup
seluruh kota-kota dipenjuru Indonesia.
11. Go-Busway, digunakan untuk mengetahui lokasi bus transjakarta secara real time
dan estimasi kedatangan bus di halte.
12. Go-Med, solusi layanan yang terintegrasi yang memungkinkan pengguna untuk
membeli obat-obatan, vitamin dan kebutuhan medis lainnya.
13. Go-Auto, layanan jasa otomotif yang memanggil mitra servis (montir) untuk
mengatasi berbagai permasalahan motor atau mobilmu yang akan langsung datang
ke lokasi.
14. Go-Pulsa, layanan yang memungkinkan pengguna aplikasi Gojek untuk mengisi
pulsa menggunakan saldo Go-Pay dengan mudah.
15. Go-Bluebird, layanan ini Gojek bekerjasama dengan taxi Blue Bird, membayar
tarif sesuai argometer taxi. Perbedaannya dengan Go-Car adalah kalau Go-Car satu
tempat bisanya, kalau Go-Bluebird bisa berhenti kapan saja atau bisa menunggu
siapa.
Dari banyaknya layanan yang diberikan Gojek, semuanya bermanfaat dan juga
mempermudah masyarakat, akan tetapi fitur yang beroperasi di Gojek Makassar adalah
Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-Box, Go-Auto, dan Go-Med.
C. Peluang Perkembangan Usaha PT Gojek Indonesia
Dampak positif hadirnya ojek online ini adalah masyarakat mendapat layanan
ojek lebih mudah, murah, dan cepat. Perusahaan ojek online juga membuka lapangan
53
kerja untuk masyarakat, sehingga masyarakat bisa mendapat penghasilan lebih.
Sedangkan dampak negatif dari hadirnya ojek online adalah bagi para ojek
konvensional, layanan ini membuat penghasilan mereka lebih sedikit. Bagi para
pengemudi ojek konvensional, sebaiknya memiliki kemauan untuk mengikuti
teknologi pada zaman ini. Sehingga bisa ikut bekerja dengan perusahaan ojek online
dan menggunakan gadget selama bekerja. Pada pernyataan Iskandar sebagai driver
Gojek yang mengatakan bahwa:
“Sekira dulu tukang ojek biasaka, selaluka menunggu di pangkalan ojek tapi sekarang jadika driver Gojek jadi banyakmi kudapat uang di Gojek dari pada dulu kodong sedikit sekaliji, dulu susahka cari penumpang.” (Wawancara tanggal 15 September 2017, pukul 08:10 di WhatsApp)
Berdasarkan informasi dari Iskandar ini, ia mengatakan bahwa dulunya dia
adalah driver ojek konvensional kemudian beralih ke ojek online karena ojek
konvensional lebih banyak waktu menunggu, penghasilan kurang banyak karena tidak
pasti dapat pelanggan, kurang aman, dan pembayaran dilakukan langsung sesuai
kesepakatan. Dimana penghasilan Iskandar lebih besar dari pada mengojek sendiri
karena dengan Gojek dirinya tidak perlu keliling mencari penumpang, selain itu dengan
Gojek tingkat kepercayaan masyarakat kepada dirinya lebih tinggi karena kalau ojek
pribadi kerjanya sendiri, keliling sendiri, sekarang dia bekerjasama dengan kantor.
Hal yang melatar belakangi perkembangan usaha transportasi online
diantaranya adalah
1) Core Process
Salah satu sumber efisiensi yang hadir dalam layanan tukang ojek konvensional
adalah masa ngetem yang terlalu lama atau dalam bahasa supply chain management
dikenal sebagai idle time yang merupakan waktu kosong yang hilang sia-sia. Gojek
54
dengan kekuatan aplikasinya yang real time mampu memotong waktu tersebut secara
dramatis. Ribuan calon customer yang telah mendownload aplikasi Gojek yang user
friendly (pengguna yang bersahabat) yang dibuat untuk mudah melakukan pemesanan
order pengiriman yang kemudian ribuan order yang terkumpul, didistribusikan oleh
Gojek ke ribuan armadanya, yang berada pada titik paling dekat dengan yang memberi
order, secara real time, seketika. Proses ini berlangsung secara kontinyu, real time.
Dengan proses ini, maka level produktivitas pengojek naik secara sangat signifikan.
Dengan kekuatan ajaib aplikasi yang bersifat real time, masa tunggu pengojek bisa
ditekan hingga nyaris titik nol (Just In Time Inventory/tepat waktu).
2) Marketing & Services
Sebagai perusahaan jasa yang sangat menjunjung tinggi sebuah kualitas jasa, Gojek
memiliki manajemen kualitas jasa
a. Kehandalan
Gojek mampu memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat, dan dapat
dipercaya, tepat waktu seperti pelayanan: 90 minute delivery anywhere in the city (90
menit pengiriman dimana saja ke dalam kota)
b. Daya Tanggap
Gojek siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan konsumen karena
Gojek melakukan sistem online dalam hal pelayanannya juga menyediakan pinjaman
dana untuk konsumen yang menggunakan jasa belanja. “Shop for food, ticket, medicine
anything under Rp 1.000.000 (belanja makanan, tiket atau apapun di bawah 1 juta).
We'll pay for it firs (bayar di muka)”
55
c. Assurance
Pada pelayanan Gojek berusaha untuk membuat customer merasa aman dalam
hal pemakaian jasa Gojek, dan juga selalu sopan terhadap konsumen, seperti:
transparent pricing, free shower cap and masker (penetapan harga transparan, penutup
kepala dan masker gratis). Selain itu, Gojek selalu mengutamakan kejujuran dan
kepercayaan.
d. Emphaty
Hal ini Gojek berusaha menjadikan konsumen seperti partner dan juga
menciptakan hubungan relasional yang baik dengan pelanggan
e. Tangible
Gojek selalu memberikan fasilitas fisik yang memadai juga perlengkapan dan
juga sarana komunikasi.
D. Sistem Bagi Hasil, Performa, dan Perhitungan Bonus Gojek Makassar
Performa bertujuan untuk mengukur kinerja dari driver Gojek dalam melayani
pelanggan, terutama dalam hal penerimaan order. Performa dihitung berdasarkan
jumlah order yang masuk ke aplikasi driver. Jika driver tidak mengambil order yang
masuk ke aplikasi driver dan jika order dicancel (dari sisi customer/driver/call center)
maka tingkat penyelesaian order akan turun. Dalam satu hari, driver harus
menyelesaikan order minimal 40% dari jumlah order yang masuk ke aplikasi driver.
Sebagai contoh, untuk setiap 10 order yang masuk ke aplikasi driver, driver hanya
boleh mengabaikan/menolak 6 order saja.
PT. Gojek Indonesia melakukan sistem bagi hasil sesuai dengan perjanjian awal
yang disepakati bersama dengan mitra. Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership
& Public Relation PT. Gojek Indonesia cabang Makassar, mengatakan bahwa:
56
“Begini dek, pembagian hasil antara PT Gojek dengan driver berbeda, yang didapatkan driver 80% sedangkan perusahaan 20%, pembagian ini diistilahkan dengan sistem driver top up. Jika dilakukan proses pengantaran maka deposit akan masuk ke account driver dengan potongan 20%, namun pendapatan cash dari customer sepenuhnya diterima oleh driver.” (Wawancara tanggal 13 September 2017, pukul 09:30 di kantor Gojek).
Hal tersebut dinilai bahwa besaran nilai bagi hasil yang diterapkan di PT. Gojek
Indonesia adalah 20-80 %, Gojek tidak menerapkan sistem gaji pokok, dimana pihak
Gojek akan menerima sebesar 20% dan driver akan menerima 80% dari pendapatan
jasa. Misalnya driver ini mendapatkan 20.000 satu kali orderan, bagi hasilnya sebesar
2.000 untuk Gojek sedangkan driver Gojek mendapatkan 18.000.
Besaran pembagian yang diterapkan dapat dikatakan bahwa pendapatan yang
diterima oleh driver cukup besar. Namun dari sudut pandang driver sistem pembagian
yang dirasakan oleh pihak driver dianggap tidak sesuai, hal ini sesuai dengan hasil
wawancara Dika selaku driver Gojek yaitu
“Pembagiannya memang 20%-80% dianggap tidak sesuaiki karena proses perhitungan saat ini yang berbeda, (driver menulis di kertas) hitungannya jarak 0-4 km misalnya dek sebesar Rp13.000, pakai Go-Pay Rp9.000 (driver menjawab sambil merokok) itu juga kalau ada pesan Go-Food lewat Gojek, uang pribadina driver dulu dipake memesan. Kemudian ada perjanjian yang tidak sesuai dengan realisasi seperti itue perjanjian pemberian jaket secara gratis dan helm namun tidak terealisasiki karena terpotongki pendapatan driver, setiap harinya dipotong Rp5.000 selama 38 hari, deh ballassi.” (Wawancara tanggal 20 September 2017, pukul 20:15 di Samata).
Berdasarkan hasil wawancara Dika seorang driver, pembagian tarif ke
perusahaan 20% tidak sesuai dikarenakan pada potongan yang ada pada Go-Pay
(dompet pelanggan) lebih sedikit potongan tarifnya dibandingkan tidak menggunakan
Go-Pay kemudian pelanggan ini tidak lagi memberikan uang tunai kepada driver tetapi
tarifnya terpotong di Go-Pay pelanggan jadi bagi hasilnya, perusahaan Gojek
membagikan tarif ke deposit driver. Kemudian pernyataan Dika tentang pemesanan
Go-Food. Dimana pada tarif Go-Food, ketika pelanggan memesan makanan melalui
57
Go-Food, driver mengeluh karena pada saat membeli makanan maka uang yang
dipakai untuk membeli adalah uang seorang driver Gojek. Driver tersebut khawatir
ketika uangnya dulu dipakai karena biasa ada pelanggan melakukan penipuan kepada
driver Gojek. Dan juga ada perjanjian yang tidak sesuai dengan realisasi seperti
perjanjian pemberian jaket secara gratis dan helm namun tidak terealisasi karena
pengadaan dilakukan dengan pemotongan pendapatan seperti pernyataan Dika di atas.
Untuk diketahui bahwa Gojek memberikan perbedaan pembayaran ketika
bertransaksi menggunakan Go-Pay (pembayaran tidak tunai/tidak langsung) dengan
tidak menggunakan Go-Pay (pembayaran tunai/langsung), berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan dengan Dika bahwa tarif ketika tidak menggunakan Go-
Pay (pembayaran langsung) secara presentase ini tinggi (mahal) artinya apabila
menggunakan Go-Pay (pembayaran tidak langsung) pembayarannya murah, contohnya
ketika peneliti berada di kampus UIN Samata menuju ke kampus UNHAS, apabila
menggunakan Go-Pay/dompet pelanggan yang ada di aplikasi (pembayaran tidak
langsung) sebesar Rp17.000 lebih murah dari pembayaran langsung lebih mahal
sebesar Rp23.000.
58
Gambar 4.3
Pembayaran Go-Pay & Pembayaran Tidak Go-Pay
(Sumber: Handphone)
Peneliti)
59
Berikut ini kemitraan bagi hasil pada PT Gojek Makassar:
Gambar 4.4
Perjanjian Kerja Sama Kemitraan
(Sumber: Foto di Handphone Driver)
60
Pada perjanjian kerja sama kemitraan, Yayat seorang driver mengatakan bahwa:
“(Driver duduk sambil minum kopi di dekat kantor Gojek sambil berbicara dengan driver lain) Kami dipanggil mitra, namun kami tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, misalnya saat mereka mengubah skema tarif, kami tak dimintai pendapat. Jika kami memang mitra, seharusnya kami juga dilibatkan dan banyaknya driver Gojek sehingga kita susah dapat pelanggan.” (Wawancara tanggal 20 September 2017, pukul 16:10 di Bulukunyi)
Pada pernyataan di atas, apabila perusahaan merubah tarif Gojek, driver Gojek
yang jujur harus dilibatkan pada saat rapat tentang perubahan tarif, Yayat ini
mengkritisi perusahaan karena mempekerjakan driver dalam waktu singkat, dulunya
para driver ini adalah suatu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain namun
sekarang driver saling bersaing, saat ini mereka harus proaktif untuk berkeliling dan
mencari orderan calon penumpang karena pendapatan mereka menurun semenjak
aplikasi-aplikasi tersebut muncul di pasaran.
Sistem pembayaran yang dilakukan oleh PT. Gojek Indonesia menggunakan
salah satu bank untuk proses kerjasama dalam hal ini bank CIMB (commerce
international merchant bankers) Niaga dipilih sebagai partner untuk mewadahi proses
penggajian driver Gojek Indonesia. Adanya sistem pemusatan pembayaran upah pada
salah satu bank memudahkan untuk mengontrol dan mendistribusikan hasil yang
diterima oleh driver Gojek hal ini akan memberikan dampak berupa kemudahan
bertransaksi secara aman dan cepat karena tidak lagi menggunakan sistem pengupahan
secara manual.
61
Gambar 4.5
Go Mobile by CIMB Niaga
(Sumber: Handphone Driver Gojek)
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kurniawan Iskandar selaku Brand
Partnership & Public Relation PT. Gojek Indonesia cabang Makassar
yang mengatakan bahwa:
“PT. Gojek Indonesia bekerjasama dengan Bank CIMB Niaga untuk menampung pendapatan para driver Gojek. Driver dibekali dengan sistem rekening handphone aplikasi Go Mobile yang terhubung langsung dengan nomor handphone.” (Wawancara tanggal 13 September 2017, pukul 09:30 di kantor Gojek).
Hal ini jika terjadi proses top up, withdraw hal tersebut akan masuk secara
langsung di rekening driver bersangkutan dan bentuk aplikasi driver dengan customer
berbeda, kalau aplikasi driver Gojek menerima pesanan sedangkan aplikasi pelanggan
hanya memesan saja dengan menggunakan layanan Gojek yang ada misalnya memesan
makanan melalui Go-Food, berbelanja melalui Go-Mart dan sebagainya.
Berikut ini isi aplikasi driver Gojek:
1. Akun driver
2. Pendapatan driver
62
3. Presentase performa driver
4. Detail point yang didapatkan driver
5. Rating yang didapatkan oleh driver dari customer
6. Pesan yang diterima driver dari perusahaan Gojek
7. Pilihan untuk melihat riwayat pesanan yang diterima driver
8. Pilihan untuk melihat syarat dan ketentuan driver
9. Jenis order dan nomor order
10. Lokasi customer
11. Lokasi tujuan
12. Jumlah uang yang diterima jika menjalankan order
13. Jarak yang akan ditempuh driver
14. Pilih jika setuju dan ingin menjalankan order/pilihan untuk menolak order
Bentuk aplikasi driver dalam melakukan pekerjaannya sebagai berikut:
Gambar 4.6
Aplikasi Driver Gojek
Aplikasi Go-Ride
63
Aplikasi Go-Car
(Sumber: Handphone Driver Gojek)
Gojek Indonesia ingin terus memberikan berbagai macam keuntungan kepada
seluruh rekan driver. Salah satunya melalui program top up via driver yang
memberikan keuntungan dalam bentuk komisi ataupun poin tambahan yang bisa
didapatkan oleh rekan driver. Oleh karena itu, berikut adalah penyesuaian terhadap
nominal bonus yang akan didapatkan oleh rekan driver setiap harinya:
14 Point = Rp20.000
16 Point = Rp30.000
20 Point = Rp40.000
Total BONUS yang bisa driver dapatkan adalah Rp100.000/hari. Sedangkan untuk
point Go-Car berbeda dengan sepeda motor, berikut point Go-Car:
7 Point = Rp75.000
11 Point = Rp110.000
14 Point = Rp140.000
Jadi, maksimal BONUS yang bisa terima Go-Car sebesar Rp325.000. Namun,
perusahaan akan memberikan berbagai poin atau komisi tambahan sehingga semakin
64
banyak rekan driver yang berkesempatan mendapatkan BONUS dan KOMISI. Berikut
ini adalah perhitungan poin pada PT Gojek cabang Makassar yang beroperasi di kota
Makassar:
1. GO-RIDE 2. GO-SEND 3. GO-FOOD 4. GO-MAR 5. GO-MED
E. Analisis Keberlangsungan Usaha PT Gojek Indonesia
Keberadaan Gojek sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat
yang saat ini sedang marak, secara langsung memberikan pengaruh yang cukup besar
bagi perkembangan ekonomi di beberapa kota besar di Indonesia. Gojek hadir
memotong mata rantai pengangguran di beberapa kota salah satunya adalah kota
Makassar terbukti dengan tingkat antusiasme masyarakat menjadi driver Gojek bahkan
banyak yang memilih untuk keluar dari pekerjaan yang digeluti hanya untuk mendaftar
1 Point
(0-6 KM)
1.5 Point
(6-10 KM)
2 Point
(10-20 KM)
3 Point
(>20 KM)
+1 Point
order
Pukul 23:00-
05:00
1.5 Point
(0-10 KM)
2.5 Point
(10-20 KM)
3 Point
(>20 KM)
+1 Point
order
Pukul 23:00-
05:00
2 Point
(0-10 KM)
3 Point
(>10 KM)
+1 Point
order
Pukul 23:00-
05:00 untuk
daerah
tertentu
2 Point
(0-10 KM)
3 Point
(>10 KM)
+1 Point
untuk order
lebih dari
200.000
3 Point/
Order
65
menjadi salah satu driver Gojek. Untuk menganalisis seberapa jauh perkembangan
usaha PT. Gojek Indonesia harus dilihat dari semua sudut pandang.
Untuk menganalisis seberapa jauh perkembangan usaha Gojek saat ini yang
mengambil sampel PT. Gojek Makassar, dimana Gojek saat ini meningkat tapi belum
tentu kedepannya akan terus meningkat olehnya itu kita melakukan analisis SWOT
sebagai berikut :
1) Strengths
Kekuatan dari dalam yang dimiliki oleh Gojek adalah model alat transportasi umum
yang menawarkan berbagai macam kemudahan. Selain menyediakan jasa antar jemput
customer, Gojek juga menyediakan jasa lain yang cukup membantu seperti kurir instan,
dan personal shopping tercepat, selain itu keunggulan dari Gojek ini adalah
menggunakan layanan sms, telepon dan aplikasi mobile jadi penumpang tidak perlu
menghampiri driver ojek cukup telepon atau mengirim pesan Gojek akan menghampiri
Anda.
2) Weakness
Kelemahan dari Gojek ini adalah ketika customer menggunakan layanan personal
shopping mungkin barang yang di inginkan kurang sesuai dengan yang di inginkan
ketika kurang lengkap menjelaskan barang apa yang ingin dibeli dan saat ini Gojek
masih menyediakan kredit untuk pembelian barang tidak lebih dari dua juta rupiah.
3) Opportunities
Peluang yang dimiliki Gojek ini adalah Gojek dapat memperluas jangkauannya sampai
ke Kota-kota besar di Indonesia bukan hanya di Jakarta. Dengan adanya Gojek
Indonesia ini dapat juga membantu tukang ojek lainnya dalam hal beroperasi sehingga
struktur tranportasi umum di Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
66
4) Threats
Ancaman yang akan dihadapi Gojek saat ini adalah dari pengendara ojek konvensional
dan juga munculnya pesaing baru yang bergerak di bidang yang sama. Selain
persaingan dengan pengendara ojek konvensional, Gojek bersaing dengan Grab-bike.
Kekuatan Grab Bike ini bisa merobohkan bisnis Gojek karena kekuatan yang tak kalah
menggetarkan. Perusahaan yang sama dengan Gojek ini datang dari pengusaha
Malaysia, dengan dukungan modal hingga 2.5 Triliun. Dengan dukungan dana nyaris
tak terbatas itu, Grab Bike langsung meletuskan amunisi peperangan. Mereka segera
meluncurkan “pricing war/perang harga” yakni dengan tarif promosi ojek Grab Bike
seharga Rp 5.000 kemana saja yang lebih murah bila dibandingkan dengan tarif
promosi Gojek seharga Rp 15.000. GrabBike juga memberikan upah ke pengojeknya
90% dari total order, sementara Gojek hanya 80%. Grab Bike juga memberikan
program berangkat umroh kepada pengojeknya yang berprestasi. Pricing war yang
berkepanjangan pada akhirnya bisa membuat keduanya menjadi bangkrut. Namun
Gojek tetap memiliki kelebihan dalam variasi jasa yang ditawarkan, brand awareness
(nama produk/logo) yang kuat dan member yang banyak karena eksistensi yang jauh
lebih lama dibandingkan para pesaingnya.
Hasil wawancara dengan Rahmat Hidayat selaku Supervisor Go-Box PT. Gojek
Indonesia cabang Makassar mengatakan bahwa:
“Faktor kebutuhan masyarakat yang sangat beragam sehingga Gojek berusaha memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan tersebut seperti layanan Go-Ride, Go-Car, Go-Send, Go-Auto, Go-Box, Go-Bluebird, Go-Food, Go-Med, dan Go-Mart, layanan Gojek di kota Makassar hanya 9 fitur yang beroperasi, layanan ini akan terus berkembang misalnya layanan Go-Clean, Go-Glam, dan Go-Busway ini akan beroperasi dan direncanakan kedepannya, gitu dek.” (Wawancara tanggal 18 September 2017, pukul 10:00 di kantor Gojek Makassar).
67
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan Gojek akan terus
meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan semakin
kompleksnya persoalan yang dirasakan oleh masyarakat terutama terkait masalah
transportasi. Berikut ini perubahan sistem sosial dari adanya inovasi ojek online:
Tabel 4.1
Inovasi Ojek Online
No Sebelum adanya inovasi ojek online Perubahan setelah adanya inovasi ojek
online
1 Pemesanan secara konvensional Pemesanan secara online
menggunakan aplikasi ojek online
yang diinstal di dalam Smartphone
penggunanya
2 Keterbatasan tempat dan waktu
untuk menggunakan transportasi
umum
Kapan saja dan dimana saja (24 jam),
masyarakat dapat mengakses,
memesan dan meggunakan
transportasi umum
3 Masalah kemacetan menjadi
hambatan transportasi umum
Solusi transportasi saat ada kemacetan
4 Kurangnya keamanan transportasi
umum
Keamanan Transportasi ojek online
yang terjamin
5 Citra ojek sebagai pekerjaan
rendahan
Peningkatan citra ojek sebagai
pekerjaan yang bergengsing
6 Tidak adanya standar operasional
pelayanan pada jasa transportasi
Adanya standar operasional pelayanan
pada ojek online : Pelayanan yang
ramah, bersih, rapi dan sesuai dengan
standar keamanan pengendara
7 Belum adanya bisnis di bidang jasa
yang mengkolaborasikan dengan
teknologi komunikasi internet
Semakin banyak bisnis di bidang jasa
yang mengkolaborasikan dengan
teknologi komunikasi internet
terutama untuk pemesanan
penggunaan jasa tersebut
(Sumber: Kurniawan dkk, tanggal 30 September 2017, Pukul 14:00 di Kantor)
Hal ini disebabkan karena kualitas jasa pelayanan dapat digunakan sebagai alat
untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dengan adanya peningkatan kualitas jasa
68
pelayanan yang baik maka dapat menimbulkan suatu kepuasan pelanggan, dan
kemungkinan besar akan menarik pelanggan baru. Oleh karena itu industri penghasil
jasa transportasi dihadapkan pada tantangan yang cukup berat. Pelanggan
meningkatkan tuntutan akan kualitas. Kecenderungan ini kiranya akan diperkuat oleh
tekanan persaingan di masa mendatang. Setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan
kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh pada kualitas
(Wibisono & Syahril, 2016).
F. Bentuk Fraud/Kecurangan Driver Gojek Makassar
Kecurangan (fraud) adalah berbagai macam cara kecerdikan manusia yang
direncanakan dan dilakukan secara individual maupun berkelompok untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan dari pihak lain dengan cara yang tidak benar
sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Dengan kata lain, kecurangan adalah
penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil aset atau hak orang lain.
Suatu kegiatan dikategorikan sebagai suatu kecurangan apabila (Koroy, 2008):
1) Adanya keuntungan bagi diri sendiri atau kelompok
2) Merugikan pihak lain
3) Cara yang tidak benar, ilegal atau perbuatan melawan hukum
Hasil wawancara bernama Rido selaku asisten dosen dan driver PT Gojek Indonesia
cabang Makassar mengatakan bahwa:
“(Suasana ribut kemudian Rido menegur temannya) Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecurangan, pertama toh karena motif ekonomi dan tekanan keuangannya itu orang dek, serta tekanan karena pekerjaanna, (Peneliti menyuruh Rido memakai bahasa baku) terus toh, tuliski di kertas yang kubilang nah sempat kulupa kata-kataku nah, begini motif ekonomi menandakan bahwa pelaku mempunyai tujuan utama berupa suatu kebutuhan atau keinginan eeeh untuk memperoleh keuntungan finansial dari kecurangan tersebut, yaitu berupa uang atau sesuatu yang dapat ditukar dengan uang. Dalam hal ini, biasanya kecurangan terjadi lebih seperti gaya hidup mewah, demi harga diri atau agar lebih dipandang di masyarakat. Atau karena jumlah penghasilan gaji minim
69
padahal kebutuhan hidup yang harus dipenuhi banyak. Ada pula yang disebabkan karena tekanan pekerjaan seperti adanya tekanan pekerjaan dari pihak ketiga.” (Wawancara tanggal 29 September 2017, pukul 16:00 di Hertasning)
Kehadiran ojek berbasis aplikasi yang dikenal dengan sebutan Gojek memang
menjadi fenomena tersendiri. Namun ditengah melambungnya nama Gojek, ternyata
menyisakan beberapa catatan kecurangan driver yang mencoba mencari penghasilan
dengan berbagai cara nakal. Salah satunya adalah fraud orderan yang merupakan
perbuatan kecurangan dalam melakukan pemesanan/bertransaksi untuk mendapatkan
keuntungan sendiri, biasa disebut dengan istilah order fiktif. Menurut Wiwin selaku
driver mengatakan bahwa:
“Begini dek nah, dengan membuat order fiktif ini meraupki omzet besar. Dan akibatnya kurangnya keuntungan yang didapatkan perusahaan dengan adanya kecurangan orderan, driver yang tidak jujur ini tidak mengikuti aturan/ketentuan bagi hasilnya perusahaan seperti toh yang kita tadi sebutkan dek cocokmi, adanya driver menyuruh mengcancel pemesanan pelanggan tetapi tetap mengantar pelanggan ke tempat tujuan jadi tidak terpotongki uangku yang ada di depositku (tidak ada keuntungan yang didapatkan perusahan Gojek).” (Wawancara tanggal 29 September 2017, pukul 16:35 di Hertasning)
Berdasarkan hasil wawancara Wiwin seorang driver bahwa order fiktif ini
meraup omzet besar karena apabila ia tidak melakukan order fiktif maka penghasilan
driver sedikit/berkurang. Perusahaan tersebut sudah menentukan aturan bagi hasilnya
20%-80% tapi driver ini tetap melakukan fraud/kecurangan demi mendapatkan
pendapatan yang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga fraud dalam
skala kecil, bila tidak diantisipasi oleh PT. Gojek maka berpotensi menimbulkan fraud
dalam skala yang lebih besar dan hal ini akan berdampak pada stabilitas keuangan
perusahaan.
70
Pernyataan yang sama dengan Ibu Nunu seorang driver Gojek yang membahas
tentang kecurangan, Ibu Nunu mengatakan bahwa:
“Saya nak, melakukanka kecurangan order untuk mengumpulkan point ji juga supaya mendapatka bonus yang masuk ke depositku untuk membayar cicilan motorku.” (Wawancara 29 September 2017, pukul 17:00 di Samata)
Pernyataan Ibu Nunu ini, ia melakukan fraud orderan untuk mengumpulkan
point karena terlalu banyak waktu di rumah bersama keluarga dari pada kerja di luar
rumah. Akan tetapi berdasarkan kasus tentang fraud orderan, dimana perilaku curang
sangat dilarang oleh Allah SWT. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah
Al-Baqarah ayat 42 yang berbunyi:
Terjemahnya:
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu Mengetahui.”
Surah Al-Baqarah ayat 42 menjelaskan bahwa kita sebagai Hamba Allah yang
mengetahui tentang yang benar dan salah, diperintahkan untuk tidak melakukan serta
menyembunyikan sesuatu yang bahkan kita akan tahu bahwa hal tersebut merugikan
orang lain. Dalam masalah Gojek di sini, seorang driver dituntut untuk menjaga
kejujuran dan kebenaran dalam dirinya. Bahwa dilarang mengambil suatu tambahan
dari modal pokok tanpa adanya imbalan pengganti (konpensasi) yang dapat dibenarkan
oleh hukum syara’. Hal ini tentu berkesinambungan dengan adanya fraud pada saat
terjadi orderan. Hal ini menjadi salah satu dasar bahwa pentingnya pengendalian
internal dalam rangka mengatasi fraud orderan yang terjadi di lapangan.
71
Selain itu pula Allâh Azza wa Jalla menyebutkan bahwa memenuhi takaran dan
timbangan lebih utama dan lebih baik manfaat. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Terjemahnya:
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S Al-Israa’/17:35).”
Berdasarkan ayat di atas, perintah menyempurnakan takaran mengiringi
perintah beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla. Sebab, pelaksanaan dua hal tersebut
berarti memberikan hak kepada pemiliknya yang tepat, tanpa ada pengurangan. Orang
yang menyalahi ketentuan yang adil ini berarti telah menjerumuskan dirinya sendiri
dalam ancaman kebinasaan. Adapun perihal tentang berbuat kebaikan ini diungkapkan
di dalam Al Qur’an (Q.S Al-An’am) sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (Q.S Al-An’am/06:135).”
Artinya, tetaplah dalam kekafiranmu sebagaimana Aku tetap dalam
keislamanku. Maksudnya: Allah menjadikan dunia sebagai tempat mencari (hasil)
yang baik yaitu kebahagiaan di akhirat.
72
Adapun pendapat Naas tentang masalah fraud orderan, Naas ini seorang driver
yang mengatakan bahwa:
“Memang sih ada sebagian driver yang mempermainkan sistem order milik Gojek. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat order fiktif. Katakanlah dari ponsel milik teman. Driver bersangkutan kemudian mengambil order, meski kenyataannya ia tidak beroperasi di lapangan.” (Wawancara tanggal 23 September 2017, pukul 21:00 di Samata).
Berdasarkan hasil wawancara Naas bahwa driver ini mempermainkan aplikasi
Gojek, dengan cara order fiktif yang merupakan pemesanan orderan palsu maksudnya
driver mempunyai teman yang memiliki aplikasi Gojek lalu driver ini menyuruh
temannya melakukan order fiktif. Akan tetapi driver ini tidak beroperasi di lapangan.
Berikut cara driver Gojek melakukan fraud orderan:
1) Driver menggunakan 2 Handphone android/bekerja sama dengan temannya untuk
melakukan pemesanan. Misalnya customer bernama Nisar berteman dengan
seorang driver bernama Dika, dia bekerja sama untuk melakukan fraud orderan
dengan cara sebagai berikut:
Nisar dan Dika berada di tempat yang sama, Nisar memesan Go-Ride dengan
lokasi di Jl Yasin Limpo Samata ke Misi depo Bangunan kemudian klik pesan lalu
menunggu driver yang mau menerima kemudian driver yang tadi berada di dekat
customer muncul di aplikasi driver Dika, lalu Dika menerima pelanggan yang bernama
Nisar. Kemudian Dika seolah-olah menelfon Nisar dengan menggunakan aplikasinya
supaya perusahaan Gojek mengetahui bahwa Dika ini menjalankan Go-Ride, Dika
tidak menuju ke Misi Depo Bangunan tapi di aplikasi Dika menampilkan menjalankan
pekerjaan, Dika masih berada di tempat customer, dia tidak mengaktifkan GPS ketika
ia sudah menerima pekerjaan tersebut, 10 menit kemudian Dika mengklik
menyelesaikan pekerjaan di aplikasinya. Dan Nisar tidak membayar Dika seharga
73
Rp6.000 tetapi Dika hanya mengejar point untuk mendapatkan bonus. Akan tetapi
deposit Dika terpotong senilai Rp2.000 untuk perusahaan Gojek.
Gambar 4.7
Pesanan Customer Melalui Driver Dika
Customer Nisar Customer Nisar
Customer Nisar Aplikasi driver Dika
74
Point di Aplikasi driver Dika
(Sumber: Handphone Driver dan Customer)
Si Dika adalah seorang driver mengatakan bahwa:
“Kalau menyusunki skripsi, jangan laloki sebut namaku kodong, sempat nalihat perusahaan, balassima (dengan muka serius) beginie, saya melakukan kecurangan karena saya harus mencapai target dalam satu hari 14/16/20 point karena hari ini saya toh baruka 6 point yang kudapatkan, (sambil minum secangkir kopi di teras rumah) saya haruska berusaha mencapai minimal 14 point dan ada juga driver memiliki 4 aplikasi dengan 4 handphone untuk melakukan kecurangan orderan dan saya itu bekerja sekitar pukul 07:00-00:00. Pendapatanku per hari ketika tidak melakukanka kecurangan orderan sebesar Rp150.000 ji kasian (10 order itu) sedangkan melakukanka kecurangan orderan maksimalmi itu pendapatanku sebesar Rp340.000 (20 order)” (Wawancara tanggal 20 September 2017, pukul 11:30 di Samata)
Pada pernyataan Dika tersebut, ketika ia mendapatkan misalnya point 14 berarti
dia mendapatkan bonus sebesar Rp20.000 akan tetapi jika Dika mendapatkan 13 berarti
dia tidak mendapatkan point karena targetnya hanya 14/16/20 point sedangkan kalau
21 point yang didapatkan driver Dika, dia tidak mendapatkan bonus lagi tapi Dika
hanya mendapatkan uang tunai dari pelanggan sedangkan pada pendapatan driver
Dika, ketika ia melakukan fraud lebih besar dari pada ia tidak melakukan fraud (jujur
& kerja keras).
75
2) Fraud orderan juga terjadi pada saat Urfia (customer) ingin memesan makanan
melalui layanan Go-Food, Urfia memesan makanan di Bakso Genit Jl Hertasning,
di antar ke kampus 2 UIN Samata (Perumahan Garaganti), Urfia memesan bakso
bakar seharga Rp20.000 di Warung Bakso Genit, driver yang ia dapatkan bernama
Karim, driver ini menelfon custumer (Urfia). Karim ini mengatakan bahwa:
“Ibu Urfia saya akan menuju ke Bakso Genit,tapi tolong cancel pesanan ibu dengan kata “ingin mengubah pesanan/driver tidak membawa cukup uang”, Ibu ceklis kalimat itu di aplikasi tetapi saya tetap membelikan ibu bakso, sabar yah bu” (Telfon tanggal 2 Oktober 2017, pukul 10:00 melalui handphone)
Customer yang bernama Urfia ini mengikuti aturan driver Gojek, dia menceklis
dengan kalimat “ingin mengubah pesanan” di aplikasinya lalu membatalkan pesanan,
20 menit kemudian driver sudah ada di lokasi customer dengan membawa bakso bakar
yang ia pesan kemudian Urfia membayar sebesar Rp28.000 yang tadi sudah tertera di
aplikasi Gojek yang ongkos antarnya Rp8.000 + Bakso bakar Rp20.000. Urfia
membayar dengan cara tunai langsung di berikan ke driver (Karim), jadi deposit driver
tidak terpotong berarti uang yang Rp28.000 jatuh ketangan uang pribadi driver Gojek.
Driver Gojek yang bernama Karim ini mengatakan bahwa:
“Kenapa bertanya begitu? (dengan muka bingung) kerja di Gojek? (tidak pak, untuk skripsi. Kata pelanggan) kira kerja di kantor Gojekki, jangan kasih tau nah orang kantor, gini yah bu (sambil merokok di depan rumah dan melihat aplikasinya) saya melakukan cancel order melalui layanan Go-Food karena saya mau membeli kebutuhan misalnya yah bensin, rokok dan makanan. Kalau saya tadi tidak menyuruh mengcancel otomatis deposit saya terpotong berarti tidak menerima sebesar Rp28.000, memang antara semua layanan Gojek yang banyak pointnya itu adalah Go-Food sebanyak 2 point tetapi untuk saat ini saya kekurangan uang, makin banyaknya pengemudi Gojek sebenarnya membuat makin sulit mencari penumpang dan saya berani melakukan kecurangan orderan sehari sebanyak 2 kali karena saya takut di suspend, biasa ada driver melakukan kecurangan itu lebih dari 7 kali untuk mengumpulkan point, menurut saya driver yang mengumpulkan hanya point saja untuk mendapatkan bonus berarti dia orang mampu (orang kaya) karena kurang uang tunai yang ia pegang.” (Wawancara tanggal 2 Oktober 2017, pukul 11:00 di Samata)
76
Berdasarkan hasil wawancara Karim seorang driver bahwa layanan Go-Pay ini
memiliki banyak point (1 kali pesan makanan dapat 2 point) dari pada layanan Gojek
yang lainnya hanya 1 point saja. Akan tetapi Karim ini tetap melakukan fraud orderan
karena ia kekurangan uang tunai artinya tidak mempunyai banyak uang yang ia
dapatkan atau yang ia pegang karena Karim ini ingin membeli kebutuhannya seperti
bensin, rokok dan lain-lain. Sebenarnya dalam sehari itu driver boleh membatalkan
orderan sebanyak 6 kali tapi driver tersebut cari aman supaya dia tidak di curigai oleh
perusahaan/tidak terdeteksi melakukan fraud. Driver ini cari aman dengan cara
menyuruh pelanggan mengcancel orderan yang ada di aplikasi pelanggan dengan
kalimat yang aman/tidak merusak nama baik driver seperti “Ingin mengubah
pesanan/driver tidak membawa cukup uang” kalimat ini aman dari terdeteksinya
kecurangan, sedangkan apabila pelanggan memilih kalimat seperti “Driver minta order
dibatalkan” besar kemungkinan driver tersebut akan dicuriga/terdeteksi melakukan
fraud di aplikasi perusahaan Gojek.
Gambar 4.8
Pesanan Customer ke Driver Gojek
Aplikasi Urfia Aplikasi Urfia
77
Aplikasi Urfia Aplikasi Urfia
Aplikasi Urfia Aplikasi Driver
(Sumber: Handphone Driver dan Customer)
3) Go-Car merupakan alat transportasi online yang beroda empat (mobil). Adapun
fraud orderan yang terjadi pada Go-Car sebagai berikut:
Edi adalah seorang driver Go-Car sedangkan Adi sebagai customer, Adi ini
memesan Go-Car melalui aplikasinya, lokasi Adi berada di Jl Yasin Limpo mau ke
misi depo bangunan menggunakan Go-Car, setelah ia memesan Go-Car, tidak lama
78
kemudian aplikasi Adi muncul seorang driver yang bernama Edi, dan aplikasi
driver Edi tidak mengklik kalimat “Memulai pekerjaan” lalu driver ini menelfon
Adi yang mengatakan bahwa:
“Mohon maaf pak Adi, tolong sekarang cancel orderan bapak dengan menggunakan kalimat “Saya ingin menggati alamat” tapi saya tetap mengantar pak Adi ke misi depo bangunan. Terima kasih pak Adi.” (Telfon tanggal 23 Oktober 2017, pukul 16:30 di handphone)
Adi ini mengikuti apa yang dikatakan driver Go-Car mengklik kalimat “Saya
ingin mengganti alamat”. Sesudah ia cancel di aplikasinya sendiri, lalu muncullah di
aplikasi driver dengan kalimat “Booking dibatalkan”. Lalu driver yang bernama Edi
mengantar Adi ke misi depo bangunan, ketika sudah sampai ke tempat tujuan, Adi
membayar sebesar Rp12.000 ke driver Go-Car, jadi deposit si Edi tidak terpotong
sebesar Rp1.000 karena customer sudah membatalkan di aplikasinya artinya
perusahaan Gojek tidak mendapatkan uang.
Gambar 4.9
Aplikasi Adi dan Aplikasi Edi
Aplikasi Adi Aplikasi Adi
79
Aplikasi Adi Aplikasi Edi
Aplikasi Edi
(Sumber: Handphone Driver dan Customer)
Pada pesanan Go-Car di atas, Driver Go-Car ini yang bernama Edi mengatakan bahwa:
“(Berbicara di atas mobil) Mauki apa ambil foto? Kenapaki kepo sekali? (Driver dengan muka bingung dan peneliti menjawab pertanyaan driver) oh untuk skripsi, begini nah saya itu menggunakanka 2 aplikasi dan 2 handphone yaitu GrabCar dan Go-Car, setiap ada pelanggan yang masuk ke aplikasi Go-Car berarti saya harus mematikan/non aktifkan aplikasi Grab-Carku, supaya tidak ada yang masuk pesanan, kalau masalah pendapatanku, kalau saya tidak melakukan kecurangan jujurka di aplikasi Go-Car dan (peneliti mencatat di kertas) beroperasi sekitar pukul 08:00-00:00, maksimal yang saya dapatkan itu
80
sebesar Rp225.000 per hari (10 order + 7 point) sedangkan di GrabCar sebesar Rp300.000 dengan 10 order + bonus jam kerja, kemudian biaya kehidupan sehari-hari (biaya bensin Rp150.000 + makan Rp50.000 maka sisa pendapatan per hari Rp300.000).” (Wawancara tanggal 23 Oktober 2017, pukul 17:00 di Misi Depo Bangunan)
Pernyataan Edi di atas berbeda dengan pernyataan Aras juga seorang driver Go-
Car yang mengatakan bahwa:
“Pendapatanku saya banyak kalau melakukanka kecurangan orderan biasa orang bilang order fiktif, saya beroperasi itu pukul 08:00-00:00, di Go-Car pendapatanku maksimal Rp350.000 per hari dengan jumlah order 14 sedangkan GrabCar sekitar 20 order sebesar Rp750.000.” (Wawancara tanggal 24 Oktober 2017, pukul 16:00 di WhatsApp)
Driver Go-Car ini, Edi & Aras berani memakai 2 aplikasi dan membuat
kecurangan karena penghasilan Go-Car yang sedikit dan pelanggan kurang meminati
Go-Car sebab tarifnya mahal dibadingkan dengan GrabCar yang murah dengan
menggunakan kode promosi, sehingga pendapatan berbeda ketika ia melakukan fraud
orderan lebih besar dari pada orderan dengan pendapatan kerja keras (jujur). Jadi
pelanggan/customer lebih menyukai layanan GrabCar dari pada Go-Car.
Adapun bentuk flowchart pemesanan dan penerimaan pelanggan pada aplikasi
Gojek Makassar sebagai berikut:
81
Pelanggan dan Driver Gojek
Pelanggan
Memesan Gojek
Menunggu Driver yang
Mau Menerima
Pelanggan
Mendapatkan
Driver
Driver Mendapatkan
Pelanggan
Apakah Driver
Menerima
Orderan dari
Pelanggan
Tidak Menjalankan tapi
Menerima Orderan
Menjalankan tapi
Cancel
Selesai
Tidak
Ya
82
Pada pemesanan orderan dan penerimaan pelanggan dalam aplikasi Gojek
flowchart di atas menggambarkan cara seseorang ketika melakukan pemesanan Gojek
lewat aplikasi Gojek tersebut. Misalnya pelanggan memesan Gojek lalu pelanggan
tersebut menunggu driver yang mau menerima orderan, ketika pelanggan mendapatkan
seorang driver yang muncul di aplikasi pelanggan dan driver mendapatkan pelanggan
yang dimana driver tersebut, ketika driver tidak menjalankan tapi menerima orderan
artinya ada self order yang dilakukan driver sehingga terkesan adanya pelanggan
melakukan orderan atau driver menyuruh temannya melakukan order fiktif. Sedangkan
ketika driver menjalankan tapi menyuruh membatalkan atau cancel orderan maka
deposit seorang driver tidak terpotong jadi perusahaan Gojek tidak mendapatkan
keuntungan dari driver tersebut.
Pada sistem Gojek Makassar, jika terjadi kecurangan orderan yang dimana
berdampak pada citra buruk bagi perusahaan maka Gojek Makassar membagikan buku
panduan ke driver yang baru bergabung, buku panduan tersebut untuk mengetahui
adanya suspend ketika terdeteksi melakukan fraud orderan kemudian sebelum
terjadinya fraud orderan, maka sistem perusahaan tersebut mengadakan training
pengendalian internal untuk mengetahui akibat jika terdeteksi melakukan fraud orderan
dan harus menanamkan sikap profesionalisme seorang driver Gojek karena sudah
disepakati bahwa bagi hasilnya 80% untuk driver dan 20% untuk perusahaan Gojek.
Perusahaan Gojek tersebut juga harus tetap mengawasi aktivitas seorang driver
sehingga tidak terjadi kecurangan. Jika perusahaan menemukan fraud orderan yang
terjadi maka sistem pengendalian internal yang diterapkan di PT. Gojek cabang
Makassar ada 2 cara yang saling berkaitan antara lain:
1. Aplikasi untuk mendeteksi kecurangan yang terjadi di Gojek Makassar.
83
2. Driver di suspend ketika sudah terdeteksi di aplikasi perusahaan yang
melakukan fraud orderan.
Adapun bentuk flowchart sistem pengendalian internal pada PT. Gojek
Makassar sebagai berikut:
BAGIAN PENGENDALIAN
Tidak
Ya
Melaksanakan Training
Pengendalian Internal
Pengawasan
Memeriksa Fraud
Orderan
Membagikan
Buku Panduan
Mulai
Menemukan
Fraud Orderan
Peringatan
Suspend
Tingkat
Kecurangan
84
Keterangan bentuk flowchart :
: Memulai/Menyelesaikan
: Proses
: Penerimaan
: Tindakan
Adapun pernyataan singkat Nadiem Makarim di sosial media, berdalih bahwa
perusahaannya telah memiliki bukti yang cukup terhadap para driver-nya. Ia merasa
perlu mengambil sikap tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi dimasa
depan. Meski begitu, sama seperti kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan
driver, mungkin juga order fiktif tersebut terjadi dikarenakan kesalahan dari pihak
Gojek sendiri. Gojek tak secara gamblang mengungkapkan bagaimana atau seperti apa
kesalahan yang mereka maksud. Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership &
Public Relation PT. Gojek Indonesia cabang Makassar, mengatakan bahwa:
“(Berbicara sambil mengerjakan pekerjaan kantornya) Juru bicara perusahaan Gojek Indonesia mengatakan kepada Tech in Asia bahwa Gojek ini sedang dalam proses menyelesaikan setiap masalah suspend para driver-nya, kasus demi kasus. Biasanya, rute yang diambil selalu jauh, tapi kadang juga ada yang memilih rute pendek. Lalu kemudian si driver menyelesaikan order itu, lalu membayarnya dengan uang pribadi. Nantinya keuntungan akan didapat saat pembayaran upah bagi hasil, dengan bertambahnya penghasilan lewat Gojek, otomatis memiliki uang lebih dari yang biasanya digunakan dalam sebulan. Jadi uang tersebut bisa saja dijadikan suatu peluang investasi.” (Wawancara tanggal 21 September 2017, pukul 11:00 di kantor Gojek)
85
Berdasarkan hasil wawancara Bapak Kurniawan bahwa juru bicara perusahaan
Gojek Indonesia ini mengatakan kepada Tech in Asia bahwa Gojek ini sedang dalam
proses menyelesaikan setiap masalah suspend para driver-nya, dimana Nadiem
Makarim ini menuduh 7.000 driver telah melakukan kecurangan dan diberi kesempatan
untuk tetap bekerja sama dengan Gojek dengan membayar sejumlah denda. 7.000
driver adalah angka yang tak seberapa. Terlebih jika dibandingkan dengan 350.000
driver yang Gojek klaim telah menjadi mitra mereka. Tidak ada dampaknya jika Gojek
membuat marah atau bahkan kehilangan beberapa mitranya. Kejadian ini, bagi
sebagian orang, membuat Gojek terlihat sebagai perusahaan yang kejam. Mereka tanpa
kompromi membekukan akun driver dan mendikte peraturannya.
Berikut ini pernyataan Nadiem di facebook:
86
Gambar 4.10
Pernyataan Nadiem
(Sumber: Google picture)
87
Meski Nadiem mengatakan pihaknya “Telah mengamati hal ini cukup lama dan
memiliki bukti kuat terhadap setiap individu terkait,” kebijakan ini menuai respons
negative karena di akun Facebook resmi perusahaan ini, beberapa netizen menyarankan
agar manajemen memperbaiki aplikasinya terlebih dahulu, sebelum melimpahkan
kesalahan kepada driver. Sebab, order fiktif bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama,
karena memang ada oknum yang memanfaatkan celah pada sistem Gojek untuk
melakukan itu. Bisa juga karena eror pada sistem, misalnya terjadi double order yang
tidak bisa dibatalkan oleh pemesan.
Apa yang dilakukan para driver Gojek ini adalah hal yang kurang baik untuk
dirinya dan untuk keberlangsungan perusahaan karena dia berperilaku tidak jujur
karena memperoleh harta dengan cara yang curang dan perusahaan tidak mendapatkan
hasil dari driver sementara islam sendiri melarang mengambil hak orang lain dan
melarang berbuat curang. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an (Q.S Al-
Maidah/5:8) yang berbunyi:
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Maidah/5:8).”
88
Ayat ini memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan
pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt, baik pekerjaan
yang berkaitan dengan urusan agama maupun pekerjaan yang berkaitan dengan urusan
kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka bisa sukses dan
memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.
G. Bentuk Pengendalian Internal Gojek dalam Menghindari Terjadinya Fraud
Orderan
1. Menggunakan Aplikasi Mixpanel, Tableau, Metabase
Hasil wawancara Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership & Public Relation PT.
Gojek Indonesia cabang Makassar, mengatakan bahwa:
“Perusahaan ini menggunakan aplikasi melalui komputer antara lain: mixpanel, tableau, metabase untuk melihat aktivitas/transaksi yang dilakukan driver dengan pelanggan, dari ke 3 aplikasi tersebut saling berhubungan.” (Wawancara tanggal 21 September 2017, pukul 13:00 di kantor Gojek)
Berikut penjelasan singkat mengenai aplikasi yang digunakan pengendalian internal
perusahaan:
1. Mixpanel: untuk meraup untung besar dari bisnis online, mengoptimalkan situs web
dengan menggunakan alat pengujian A/B, terhadap bagaimana pengunjung
berinteraksi. Yang dimaksud dengan pengujian A/B adalah membagi lalu-lintas
pengunjung ke dalam dua macam situs percobaan. Pengujian ini untuk melihat
bagaimana pengunjung berinteraksi dengan driver Gojek dan membeli/pesanan
customer secara online, kemudian melakukan pencatatan terhadap jumlah
transaksi/saldo.
89
Gambar 4.11
Aplikasi Mixpanel
(Sumber: Google Play Store)
2. Tableau: salah satunya, perangkat lunak dengan fungsi modern bisnis intelijen
software kelas bisnis ini dapat memudahkan perusahaan melakukan analisa bisnis.
Tableau sendiri memiliki kemampuan untuk melakukan analisa data secara
komprehensif dan mengubahnya dalam bentuk grafik yang sangat diperlukan
perusahaan. Kemampuan itu membuat perangkat lunak ini dipilih banyak
perusahaan agar membaca kondisi pasar secara cepat dan mudah berdasarkan
kategori usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi maupun informasi lainnya.
90
Gambar 4.12
Aplikasi Tableau
(Sumber: Google Play Store)
3. Database: Penggunaan teknologi dalam sebuah perusahaan, institusi ataupun
organisasi mempunyai peranan penting guna mencapai tujuan. Suatu perusahaan
dituntut untuk bekerja seefisien mungkin supaya bisa bertahan di atas kerasnya
persaingan. Salah satu teknologi yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan,
institusi maupun organisasi adalah teknologi dalam memproses data sehingga
menjadi informasi yang beguna, teknologi yang dimaksud adalah sistem
pengolahan basis data atau database. Penggunaan database yang baik pada
perusahaan retail misalnya, mampu membantu seorang tim pengendalian ketika
mencari data driver yang terdeteksi melakukan kecurangan atau database
mempermudah ketika pencarian stok persediaan, barang paling laku/layanan yang
sering digunakan pelanggan, stok makanan di fitur Go-Food, mengecek harga
barang dan masih banyak yang lainnya.
91
Gambar 4.13
Aplikasi Database
(Sumber: Data Gojek Makassar)
4. Suspend
Pada operasional hariannya, pihak Gojek menerapkan sistem suspend terhadap
para driver Gojek guna mencegah fraud atau ketidakwajaran dalam setiap transaksi
aplikasi Gojek. Kebijakan suspend tersebut juga dianggap untuk melindungi konsumen
Gojek. Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership & Public Relation PT. Gojek
Indonesia cabang Makassar, mengatakan bahwa:
"Gojek melakukan suspend kepada oknum yang melakukan kecurangan demi melindungi ratusan ribu mitra driver kami yang jujur. Kami ingin memastikan adanya keadilan bagi mereka yang telah bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraannya. Ini juga kami lakukan untuk melindungi para konsumen setia kami, Di Gojek, mitra driver memegang peranan penting. Oleh karenanya, kebijakan perusahaan akan selalu dilandasi pada misi untuk menyejahterakan kehidupan para mitra Gojek " (Wawancara tanggal 21 September 2017, pukul 11:00 di kantor Gojek)
Berdasarkan hasil wawancara Bapak Kurniawan yang membahas tentang
suspend Gojek ini yang artinya bahwa driver tidak akan bisa masuk dalam aplikasi
khusus driver sehingga secara otomatis ia tidak akan bisa menerima order. Bisa
dibayangkan sendiri bagaimana anda yang menjadi driver Gojek mendapat suspend
92
maka otomatis anda tidak bisa narik pada durasi suspend berlangsung. Kalau suspend-
nya hanya sebentar tapi jika sampai satu hari di suspend, bisa-bisa tidak dapat
pemasukan dalam sehari. Hasil wawancara Kurniawan Iskandar selaku Brand
Partnership & Public Relation PT. Gojek Indonesia cabang Makassar, mengatakan
bahwa:
“Gini nih, Suspend Gojek ini ada yang bersifat sementara dan ada juga bersifat permanen tergantung dari tingkat kesalahan atau aktivitas dari aplikasi driver Gojek.” (Wawancara tanggal 21 September 2017, pukul 11:30 di kantor Gojek)
Pada pernyataannya tersebut yang dikatakan suspend bersifat sementara
misalnya driver ini terdeteksi melakukan fraud orderan sebanyak 1 kali jadi dia di
berikan peringatan pertama untuk tidak melakukan kedua kalinya tapi tidak beroperasi
selama 3 hari. Sedangkan bersifat permanen misalnya driver terdeteksi melakukan
fraud orderan sebanyak 5 kali jadi driver ini akan di bekukan akunnya artinya dia tidak
bekerja di perusahaan Gojek.
Berikut adalah arti dan kode suspend Gojek yang perlu driver ketahui,
walaupun tidak berharap terjadi suspend, namun tidak ada salahnya driver mengetahui
apa arti kode suspend Gojek dibawah ini:
1. Autosuspend for fraud_ID 2001 : terlalu banyak transaksi yang memiliki jarak
kejauhan
2. Autosuspend for fraud_ID 2002 : transaksi yang diselesaikan terlalu banyak
3. Autosuspend for fraud_ID 2003 : Customer tidak puas dengan hasil kerja driver
4. Autosuspend for fraud_ID 2004 : transaksi terlalu cepat diselesaikan terjadi
berkali-kali
5. Autosuspend for fraud_ID 2005 : terlalu banyak transaksi yang diselesaikan
6. Autosuspend for fraud_ID 2006 : jarak mencurigakan
93
7. Autosuspend for fraud_ID 2007 : transaksi diselesaikan terlalu cepat dalam
pengertian perjalanan transportasi dan telah terjadi berkali-kali
8. Autosuspend for fraud_ID 2008 : transaksi distance tidak masuk akal
9. Autosuspend for fraud_ID 2009 : kecepatan driver menyelesaikan transaksi
terlalu cepat dan terjadi berkali-kali
10. Autosuspend for fraud_ID 20010 : transaksi mencurigakan karena melakukan
banyak transaksi dengan customer yang sama
11. Autosuspend for fraud_ID 20011 : nomor telpon customer adalah nomor telpon
driver
12. Autosuspend for fraud_ID 20012 : melakukan transaksi dengan customer yang
sudah dilabel mencurigakan
13. Autosuspend for fraud_ID 20013 : terlalu banyak cancel
14. Autosuspend for fraud_ID 20014 : transaksi mencurigakan untuk Go-Food, Go-
Ride, Go-Mart, Go-shop, Go-Med
Pada kode suspend di atas serta penjelasannya, maka sekarang driver harus
dapat berhati-hati dalam melakukan transaksi yang dapat menimbulkan kecurigaan
sistem Gojek yang dapat berakibat di suspend-nya akun driver oleh pihak Gojek.
Ternyata jika driver melakukan banyak transaksi dengan pelanggan yang sama
walaupun sebenarnya itupun kejadiannya juga kebetulan, maka hal itu bisa
mengakibatkan suspend pada akun driver. Namun driver tidak perlu khawatir jika hal
itu terjadi pada driver, asalkan transaksi tersebut memang bukan sesuatu yang
disengaja.
Demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan untuk kenyamanan
driver sebagai mitra Gojek, Gojek ini telah menetapkan Peraturan dan sanksi atas
94
pelanggaran-pelanggaran yang mungkin driver lakukan. Di bawah ini adalah informasi
mengenai pelanggaran apa saja yang harus dihindari agar driver tidak dikenakan sanksi
yang telah ditetapkan. Informasi di bawah ini akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
terdiri dari:
1. Auto Suspend: Driver akan dikenakan sanksi atas tindakan yang ia lakukan
berdasarkan deteksi secara otomatis dari sistem Gojek.
Tabel 4.2
Auto Suspend
No Pelanggaran Sanksi
1 Melakukan order fiktif Putus mitra dan penalti Rp 300.000
2 Menyelesaikan atau
penjalankan order dengan
waktu yang tidak wajar
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
3 Menyelesaikan atau
menjalankan order dengan jarak
yang tidak wajar
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
4 Menyelesaikan atau
menjalankan order dengan
kecepatan dan lokasi yang tidak
wajar
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
5 Menyelesaikan jumlah order
yang tidak wajar
Putus mitra dan penalti sesuai dengan
sisa deposit yang tersisa pada akun
Driver
6 Terlalu sering menyelesaikan
order dari pelanggan yang sama
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
7 Memiliki rating rata-rata yang
rendah
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila putus
mitra, sisa deposit yang ada dalam
akun anda akan dikembalikan
95
8 Menggunakan aplikasi
tambahan dan/atau aplikasi lain
yang berfungsi untuk
memanipulasi perangkat selular
dan/atau aplikasi Gojek atau
tidak menggunakan aplikasi
Gojek yang dikeluarkan secara
resmi dalam menjalankan order
dari pelanggan
Putus mitra dan penalti sesuai dengan
sisa deposit yang tersisa pada akun
driver
9 Melakukan TOP UP Go-Pay
secara tidak wajar
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
10 Terindikasi menggunakan
perangkat yang mencurigakan
dalam mengambil order,
termasuk namun tidak terbatas
menggunakan perangkat yang
sama dengan driver lain pada
waktu bersamaan
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila putus
mitra, sisa deposit yang ada dalam
akun driver akan dikembalikan
11 Melakukan manipulasi
order/data transaksi pada saat
menjalankan order
Suspend (Driver dapat melakukan
banding di kantor OPS) apabila
diasosiasikan dengan order fiktif, maka
sanksi order fiktif akan diberlakukan
(Sumber: data Gojek Makassar)
Terkait proses banding, driver dapat melakukan banding paling lambat 2 bulan
setelah tanggal auto suspend dilakukan. Akun akan diaktifkan kembali apabila driver
terbukti tidak melakukan pelanggaran. Namun, apabila terbukti melanggar, sanksi
sebagaimana dinyatakan di atas akan diberlakukan.
Pelanggaran yang driver lakukan juga dimungkinkan untuk diproses dengan
instansi yang terkait sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (termasuk tapi tidak
terbatas berdasarkan ketentuan hukum perdata dan/atau hukum pidana).
2. Manual Suspend: Driver akan mendapatkan sanksi atas tindakan yang ia
lakukan berdasarkan laporan dari pelanggan ataupun pihak lain.
96
Tabel 4.3
Manual Suspend
No Pelanggaran Sanksi
1 Berbicara dan/atau bertindak
kearah pelecehan seksual (baik
secara lisan maupun tulisan)
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
2 Melakukan tindakan kriminal Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
3 Terlambat menjemput pelanggan Peringatan melalui pesan di aplikasi
(apabila terjadi akumulasi akan
berakibat kepada suspend 1 hari kerja)
4 Berkendara terlalu cepat, tidak
mentaati aturan lalu lintas,
berkendara pada saat mengantuk,
menggunakan HP ketika
berkendara, maupun melakukan
pelanggaran atas norma-norma
berkendara yang lazim
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
5 Merokok saat berkendara, helm
kotor, menjalankan order tanpa
konfirmasi kepada pelanggan, dan
hal-hal lain yang mengakibatkan
ketidaknyamanan pada pelanggan
Peringatan melalui pesan di aplikasi
(apabila terjadi akumulasi akan
berakibat kepada suspend 1 hari kerja)
6 Menghubungi pelanggan di luar
kebutuhan order
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
7 Memberikan kembalian yang
kurang atau meminta pembayaran
lebih dari yang seharusnya (uang
parker, uang bensin dan lain-lain)
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
8 Memberikan alasan kepada
pelanggan untuk tidak
menjalankan order atau meminta
pelanggan untuk cancel booking
Peringatan melalui pesan di aplikasi
(apabila terjadi akumulasi akan
berakibat kepada suspend 1 hari kerja)
9 Menyebarkan atau membujuk
orang lain untuk menyebarkan
berita bohong atau palsu dan atau
merusak nama baik perusahaan
baik secara langsung maupun
media
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
10 Membawa anak/istri atau orang
lain pada saat menjalankan order
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
97
11 Tidak menjalankan order tanpa
memberikan penjelasan kepada
pelanggan
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
12 Menghilangkan barang pelanggan Suspend + dua peringatan dan
melakukan penggantian sesuai kerugian
pelanggan (driver harus datang ke
kantor Ops) (apabila terjadi akumulasi
sehingga putus mitra maka sisa deposit
akan dikembalikan)
13 Merusak barang pelanggan Suspend + dua peringatan dan
melakukan penggantian sesuai kerugian
pelanggan (driver harus datang ke
kantor Ops) (apabila terjadi akumulasi
sehingga putus mitra maka sisa deposit
akan dikembalikan)
14 Memperlakukan atau berbicara
kepada pelanggan dengan tidak
sopan
Suspend 3 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 5 hari kerja)
15 Menurunkan pelanggan sebelum
tiba di tempat tujuan atau meminta
mitra lain untuk menjalankan order
Suspend + dua peringatan (driver harus
datang ke kantor Ops) (apabila terjadi
akumulasi sehingga putus mitra maka
sisa deposit akan dikembalikan)
16 Memalsukan data dan
memanipulasi akun seperti data
berbeda pada aplikasi,
menggunakan akun yang telah
putus mitra, data asli (KTP/SIM)
palsu, menggunakan akun yang
telah dibajak dan sebagainya
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
17 Akun anda di bajak oleh pihak lain Suspend (driver harus datang ke kantor
Ops)
18 Berkendara secara ugal-ugalan
atau menimbulkan kecelakaan
dikarenakan kelalaian driver
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
19 Atribut tidak lengkap Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
20 Menyebarluaskan nomor, foto,
maupun informasi pelanggan
lainnya di media maupun
(termasuk namun tidak terbatas
kepada media sosial)
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
98
21 Plat motor kendaraan berbeda
dengan yang tertera pada aplikasi
Suspend + dua peringatan (driver harus
datang ke kantor Ops) (apabila terjadi
akumulasi sehingga putus mitra maka
sisa deposit akan dikembalikan)
22 Tidak kooperatif dalam
pengembalian barang pelanggan
yang tertinggal di dalam kendaraan
driver
Suspend + dua peringatan (driver harus
datang ke kantor Ops) (apabila terjadi
akumulasi sehingga putus mitra maka
sisa deposit akan dikembalikan)
23 Pelanggan tidak menerima
perlengkapan Go-Ride (helm,
masker wajah dan penutup kepala)
Peringatan melalui pesan di aplikasi
(apabila terjadi akumulasi akan
berakibat kepada suspend 1 hari kerja)
24 Berkelahi atau berselisih paham
dengan driver Gojek lain di depan
pelanggan atau di tempat umum
(off/on job)
Suspend + dua peringatan (driver harus
datang ke kantor Ops) (apabila terjadi
akumulasi sehingga putus mitra maka
sisa deposit akan dikembalikan)
25 Menekan tombol “Pick up”
sebelum menjemput dan bertemu
dengan pelanggan
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
26 Melakukan kegiatan dengan tujuan
untuk menghalangi dan/atau
menghambat driver lainnya dalam
menjalankan order
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
27 Mengancam (intimidasi) pegawai
Gojek
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
28 Mengemudi dalam pengaruh
alcohol atau pengaruh obat
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
29 Mengajak driver lain untuk
malakukan kegiatan demonstrasi,
sweeping, dan segala hal yang
dapat merugikan perusahaan
dan/atau mengganggu ketertiban
umum
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
30 Menawarkan dan memberikan
barang atau uang kepada staf
Gojek yang bertujuan untuk
menyalahi peraturan
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
31 Ditemukan atau dilaporkan
membawa senjata api/tajam dan
atau obat terlarang saat sedang
menjalankan order
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
99
32 Menggunakan kendaraan yang
tidak layak dalam menjalankan
order
Satu peringatan (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 1 hari kerja)
33 Membelikan barang yang tidak
sesuai dengan pesanan pelanggan
tanpa melakukan konfirmasi
terlebih dahulu kepada pelanggan
(Go-Food, Go-Mart, Go-Shop)
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
34 Memasukkan atau input harga
barang yang tidak sesuai dengan
struk pembelanjaan (Go-Food,
Go-Mart, atau Go-Shop)
Suspend 1 hari kerja (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 3 hari kerja)
35 Mengantarkan pelanggan ke lokasi
yang berbeda dengan yang tertera
di aplikasi, atau menolak melalui
rute yang diminta oleh pelanggan
Satu peringatan (apabila terjadi
akumulasi akan berakibat kepada
suspend 1 hari kerja)
36 Dokumen resmi
(KTP/SIM/SKCK) tidak lengkap
atau tidak diperbarui
Suspend (driver harus dating ke kantor
Ops)
37 Berbicara dan/bertindak kearah
pertengkaran yang berujung
kontak fisik (baik secara lisan
maupun tulisan)
Putus mitra dan sisa deposit akan
dikembalikan
(Sumber: data Gojek Makassar)
Apabila driver telah menerima 3 peringatan, maka kerjasama kemitraan driver
akan diputus. Apabila driver melakukan pelanggaran yang sama berkali-kali, maka
sanksi yang diberikan berupa kelipatan dari sanksi yang disebutkan di atas.
Suspend pada layanan Go-Car memiliki kesamaan dengan suspend layanan Go-
Ride. Di bawah ini adalah nomor yang berbeda pada tabel auto suspend Go-Car dan
manual suspend Go-Car:
1. Auto Suspend Go-Car, ini sama dengan tabel auto suspend Go-Ride kecuali no
1, 9, dan 11. Tetapi di no 1 pada tabel auto suspend Go-Car sebesar Rp600.000
putus mitra dan penaltinya.
100
2. Manual Suspend Go-Car, ini sama dengan tabel manual suspend Go-Ride
kecuali no 12, 13, 23, dan 34 tidak ada pada jenis pelanggaran manual suspend
Go-Car.
H. Efektivitas Pengendalian Internal Control dalam Mitigasi Fraud
Efektivitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam tujuannya, yang
berarti bahwa kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai (Tandri dkk,
2015). Pengendalian internal itu sendiri adalah segala komponen baik berupa proses,
elemen-elemen maupun kegiatan, yang terjalin erat dan berfungsi untuk memastikan
agar segala kegiatan yang akan dan telah berjalan menuju kearah tujuan organisasi
sebagaimana telah ditetapkan dan diselenggarakan dengan cara seefisien mungkin.
Suatu pengendalian internal dikatakan efektif apabila memahami tingkat sejauh mana
tujuan operasi entitas tercapai, hukum dan regulasi yang berlaku dipatuhi (Rahayu &
Eti, 2015).
Kecurangan/fraud adalah serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal
yang sengaja dilakukan untuk menipu, kecurangan dilakukan oleh perorangan atau
organisasi untuk memperoleh uang, properti, ataupun jasa dengan cara menghindari
pembayaran, kerugian, kenyamanan pribadi, ataupun keuntungan bisnis. Fraud
(kecurangan) terjadi akibat tiga hal, yaitu: incentive/pressure (tekanan), opportunity
(kesempatan) dan Rationalization (rasionalisasi), menurut penelitian yang dilakukan
oleh Cressey pada tahun 1950 (Iqbal & Murtanto, 2016). Dimana berdasarkan teory
fraud triangle bahwa setiap fraud akan disebabkan hal-hal yaitu:
a. Tekanan
Pada kasus Gojek, driver mendapat tekanan berupa pencapaian point tertentu,
hal ini akan memicu driver Gojek menjadi 2 jenis:
101
1. Driver jujur, akan termotivasi positif yaitu dengan cara bekerja keras.
2. Driver tidak jujur/malas, akan mengalami tekanan yang mengakibatkan si
driver akan mencari cara yang curang untuk memanipulasi sistem.
b. Kesempatan/peluang
Kecurangan akan dilakukan jika ada kesempatan dimana seseorang harus
memiliki akses terhadap aset atau memiliki wewenang untuk mengatur prosedur
pengendalian yang memperkenankan dilakukakannya skema kecurangan (Diany &
Dwi, 2014). Setiap terjadi peluang akan membuat dampak yang berbeda pada setiap
individu (driver Gojek) misalnya:
1. Orang jujur, akan melihat setiap kesempatan sebagai suatu cara untuk
memperoleh tambahan penghasilan tetapi diperoleh dengan cara yang baik.
Dimana justru kelemahan itu akan membuat dia semakin rajin bekerja karena
adanya peluang mendapatkan keuntungan pendapatan.
2. Orang curang/malas, akan melihat setiap peluang sebagai kesempatan untuk
mengurangi kinerja mereka dengan cara tinggal di rumah. Dia menangkap
adanya peluang kelemahan sistem.
c. Rasionalisasi
Rasionalisasi menyebabkan pelaku kecurangan mencari pembenaran atas
perbuatannya (Kusumawardhani, 2011). Penggambaran orang yang curang akan
melakukan rasionalisasi berupa mengotak-atik aplikasi dengan cara yang dijelaskan
sebelumnya, adanya tekanan awal dalam perusahaan lalu dia melihat ada peluang,
aplikasinya bisa dikerjain lalu lahirlah rasionalisasi atau pembenarannya dengan cara
seperti itu misalnya contoh fraud orderan yaitu temannya yang buat orderan dan ada
order nyata tapi diminta cancel, itulah bentuk rasionalisasinya.
102
Berkaitan dengan pernyataan Kurniawan Iskandar selaku Brand Partnership &
Public Relation PT. Gojek Indonesia cabang Makassar yang mengatakan bahwa:
“Saya rasa mungkin masih ada jenis kecurangan yang belum kami definisikan seperti pada layanan baru kami yaitu Go-Bluebird yang bekerja sama dengan taxi Bluebird dengan menggunakan argo, yang kami harapkan semoga tidak terdapat fraud orderan pada layanan baru Go-Bluebird.” (Wawancara tanggal 17 Oktober 2017, pukul 22:00 di WhatsApp)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kurniawan bahwa Go-Bluebird
ini yang merupakan layanan baru di kota Makassar yang bekerjasama dengan taxi Blue
Bird yang menggunakan argo dalam bertransaksi, dia berharap bahwa semoga tidak
terdapat fraud orderan pada layanan tersebut akan tetapi perusahaan akan terus
mengawasi layanan ini sehingga tidak terjadi kerugian pada kerjasama antara Gojek
dengan Taxi Blue Bird.
Adapun pernyataan Yapip selaku driver Grab/mantan driver Gojek yang
mengatakan bahwa:
“Saya dulu toh mantan driver Gojekka yang terkena suspend karena selaluka melakukan kecurangan orderan, putusma sama Gojek, lalu beralih hatika menjadi driver Grab (sambil merokok), awalnya saya ingin menggunakan 2 aplikasi dalam bekerja tetapi saya terlanjur terkenaka suspend, menyesal sekalia melakukan kecurangan orderan, tapi menurutku, suspend terlalu ta’liwa-liwaki aturanna.” (Wawancara tanggal 18 Oktober 2017, pukul 09:00 di Samata)
Pada pernyataan driver tersebut, adanya sikap penyesalan yang terjadi bila ia
melakukan fraud dan menurut dia suspend terlalu berlebihan, maksudnya bahwa dia
kerja di lapangan panas, hujan, dan terdapat risiko persaingan Gojek seperti tarif Grab
yang murah dibandingkan dengan tarif Gojek sehingga ia kurang mendapatkan
pelanggan jadi dia melakukan fraud orderan. Pada pernyataan Yapip hampir sama
103
dengan pernyataan seorang konsumen/pelanggan yang bernama Lilis yang membahas
mengenai tarif Gojek dan Grab, yang mengatakan bahwa:
“Nakke make 2 aplikasi transportasi diminati oleh masyarakat Makassar singkamma toh aplikasi Gojek dan Grab, (peneliti menyuruh memakai bahasa baku) hahaha iyo seriusma ini menjelaskan, makarua artinya kedua aplikasi tersebut sangat bermanfaat seperti saya yang tidak mempunyai kendaraan, bakumi toh bahasaku hahah, gini loh. Ketika saya menggunakan aplikasi Gojek, terkadang saya lama menunggu ada yang menerima orderan saya, terkadang disitu saya merasa sedih hahah (muka bercanda) seperti di daerah Perumahan Garaganti Samata, saya merasakan ketidak hadiran Gojek dan jika dibandingkan dengan tarif Gojek dengan tarif Grab, saya rasa tarif Grab lebih murah dan cocok dengan harga mahasiswa.” (Wawancara tanggal 18 Oktober 2017, pukul 16:00 di Samata)
Pada pernyataan Lilis memang Grab lebih murah dibandingkan Gojek dengan
menggunakan tarif promo Grab dengan Go-Pay Gojek. Berikut perbedaan tarif normal
Go-Ride dengan tarif GrabBike dan tarif Go-Pay Go-Ride dengan kode promo
GrabBike sebagai berikut:
Gambar 4.14
Tarif Go-Ride dan Tarif GrabBike
Tarif Promo GrabBike Tarif Normal GrabBike
104
Go-Pay dan Tarif Normal Go-Ride
(Sumber: Handphone menggunakan Aplikasi Grab dan Gojek)
Pada gambar di atas, membandingkan tarif Go-Pay Go-Ride dengan tarif promo
GrabBike. Tarif normal Go-Ride dengan tarif normal GrabBike. Layanan GrabBike ini
menggunakan promo yang merupakan tarif murah/diskon atau menawarkan setiap hari
variasi kode promo untuk pelanggan aplikasi GrabBike, sedangkan layanan Go-Ride
hanya menggunakan Go-Pay yang merupakan sebuah dompet pelanggan/saldo/kredit
yang bisa pelanggan pakai sebagai alat transaksi jika memesan Go-Ride dan juga
memiliki promo ketika hari perayaan saja, layanan GrabBike juga memiliki GrabPay
yang sama dengan Go-Pay. Akan tetapi pelanggan lebih sering menggunakan kode
promo Grab karena murah. Misalnya ketika peneliti berada di Bukit Garaganti mau ke
KFC Citraland, kalau peneliti menggunakan GrabBike yang memiliki kode promo
berarti peneliti membayar sebesar Rp5.000 sedangkan Go-Pay Go-Ride sebesar
Rp10.000, tarif Go-Pay sama dengan tarif normal GrabBike sebesar Rp10.000
sedangkan tarif normal Go-Ride sebesar Rp14.000. Jadi jika dilihat pada gambar di
atas tarif yang murah adalah promo GrabBike sebesar Rp5.000.
105
Pada tarif Go-Car dan GrabCar juga memiliki perbedaan. Berikut perbedaan
tarif Go-Car dan GrabCar:
Gambar 4.15
Tarif Go-Car dan GrabCar
GrabCar Promo GrabCar Tidak Promo
Go-Car Go-Pay & Tarif Normal
(Sumber: Handphone yang Menggunakan Aplikasi Grab & Gojek)
106
Pada gambar 4.15, perbedaannya adalah Go-Car ini tidak ada kode promo yang
bervariasi setiap harinya. Misalnya ketika peneliti berada di Bukit Garaganti mau ke
kampus Unismuh Makassar dengan menggunakan layanan GrabCar dengan tarif
normal sebesar Rp33.000 sedangkan tarif promo dengan menggunakan kode yang
tersedia pada layanan GrabCar Rp28.000. Kalau layanan Go-Car dengan tarif normal
sebesar Rp34.000, sedangkan Go-Pay dengan jumlah tarif sebesar Rp28.000. Jadi tarif
yang lebih murah digunakan adalah promo layanan Grab-Car.
Sistem informasi akuntansi yang baik harus mempunyai suatu pengendalian.
Sistem pengendalian internal yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi sangat
berguna untuk mencegah atau menjaga terjadinya kesalahan-kesalahan atau
kecurangan-kecurangan. Sistem pengendalian internal juga dapat digunakan untuk
melacak kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga dapat dikoreksi.
Untuk mengamati fenomena mengenai fraud orderan ini, menurut peneliti
kedua pengendalian internal yang di terapkan PT. Gojek Makassar mengenai aplikasi
untuk mendeteksi dan driver di suspend ketika sudah terdeteksi di aplikasi, perusahaan
sudah melakukan hal itu akan tetapi menurut peneliti pengendalian internal control
perusahaan tersebut kurang efektif karena buktinya masih ada fraud/kecurangan yang
terjadi, kecurangan tersebut timbul karena adanya tekanan, peluang dan rasionalisasi.
Dimana semakin banyak jumlah orang yang ingin menjadi mitra Gojek dalam hal ini
merambah ketat persaingan di antara driver Gojek sendiri, hal ini sesuai dengan teori
fraud triangle yang mengatakan bahwa peluang kecurangan disebabkan oleh tekanan
yang tinggi. Kemudian berkaitan dengan hubungan keagenan merupakan suatu kontrak
dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk
melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen
107
membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut
mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini
agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan principal (Ahmad &
Septriani, 2008).
Tekanan yakni insentif yang mendorong orang melakukan kecurangan karena
tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, perilaku gambling,
mencoba-coba untuk mengalahkan system dan ketidakpuasan kerja. Adanya peluang
dimana kesempatan yaitu adanya atau tersedianya kesempatan untuk melakukan
kecurangan atau situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai
untuk melakukan fraud. Kemudian para pelaku fraud biasanya mencari berbagai alasan
secara rasional untuk menjustifikasi tindakan mereka, sikap atau karakter adalah apa
yang menyebabkan satu atau lebih individu untuk secara rasional melakukan fraud
(Jefri & Mediaty, 2014).
Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai fokus (titik temu)
hubungan keagenan antara pemilik perusahaan Gojek (principal) dan driver (agent).
Pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan keagenan dalam perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan utilitas mereka. Tujuan tersebut seringkali hanya bisa dicapai apabila
tanggung jawab pengelolaan perusahaan diserahkan kepada para profesional. Dengan
menyerahkan pengelolaan perusahaan tersebut kepada para profesional (driver),
diharapkan mereka dapat menutup keterbatasan yang ada sehingga tindakan fraud yang
sering terjadi bisa di minimalisir. Perusahaan sebagai principal akan lebih
meningkatkan pengendalian dalam melihat situasi yang terjadi pada drivernya.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun 2011 perusahaan Gojek sudah
beroperasi tapi jumlah driver yang kurang dan kebijakan aplikasi sudah ada pada tahun
108
2011 akan tetapi driver belum mengetahui cara melakukan fraud orderan pada saat itu,
seiring perkembangan sistem yang canggih pada perusahaan Gojek dan bertambahnya
jumlah driver yang bekerja pada tahun 2015 dimana driver sudah mengetahui cara
fraud orderan seperi order fiktif. Yang dikatakan efektif seperti keluar peraturan
suspend tahun ini, maka tidak ada kecurangan berikutnya.
Pada kasus fraud orderan ini, kita harus jujur dalam bertransaksi dimana
kejujuran menuntun kita pada kebenaran, Dan kebenaran menuntun kita ke surga,
pernyataan tersebut berkaitan dengan riwayat dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra.,
Rasulullah saw. Bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran
menuntunmu pada kebenaran, Dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan senantiasa
seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt, sebagai
orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu
pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa
berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt, sebagai
pendusta.” (H.R. Muslim).
Pada kasus di atas atau yang sudah dikemukakan sebelumnya, dalam suatu
kecurangan (fraud) yang terungkap merupakan bagian kecil dari seluruh kecurangan
yang sebenarnya terjadi. Seperti misalnya menangani penyakit, lebih baik mencegah
daripada mengobati. Kecurangan dapat dikurangi bahkan dicegah dengan menciptakan
iklim budaya jujur, keterbukaan, dan saling membantu satu sama lain. Oleh karena itu,
upaya utama seharusnya adalah pada pencegahannya. Sedangkan fraud sering terjadi
apabila: (a) pengendalian internal tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar
atau tidak efektif; (b) driver diperkerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas
mereka; (c) driver diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau di
109
tempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan;
(d) driver melakukan fraud, tidak efisien serta tidak taat pada hukum dan peraturan
yang berlaku; (e) driver yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang harus
dipecahkan, masalah keuangan, masalah kesehatan keluarga, gaya hidup yang
berlebihan; (f) industri di mana perusahaan menjadi bagiannya memiliki sejarah atau
tradisi terjadinya fraud.
Berdasarkan kasus di atas atau yang sudah dibahas sebelumnya, tindakan
pencegahan kecurangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Cara menghindari suspend dalam aplikasi adalah jangan melakukan OFIK
(order fiktif, order palsu) untuk tujuan apapun jangan menyelesaikan order di
bawah 15 menit, jangan melebihi 150 KM/hari, jangan terlalu cepat selesaikan
orderan, minimal setengah jam 1 order, jangan mengambil penumpang yang
sama dalam hari yang sama, esok hari tidak apa-apa, rating jangan dibawah 3.0,
jangan memakai Aplikasi MOD driver Gojek, keseringan menawarkan Go-Pay
ke customer, max 2-3 kali /hari.
b. Training pada driver Gojek Makassar hanya cara menggunakan aplikasi Gojek
(membagikan buku panduan berkendara), seharusnya membahas tentang akibat
melakukan kecurangan dan menanamkan sikap jujur pada driver Gojek dalam
bertransaksi.
c. Ketika rapat mengenai tarif Gojek, seharusnya mitra yang jujur dilibatkan.
d. Aplikasi yang digunakan oleh konsumen, pengemudi, maupun perusahaan
Gojek harus lebih ditingkatkan terutama bidang keamanan.
e. Peningkatan pelayanan Customer Servic untuk mengontrol keluhan baik dari
konsumen maupun driver Gojek.
110
f. Perusahaan Gojek sebaiknya dalam melakukan open recruitment (seleksi untuk
menjaring sumber daya manusia yang berkualitas dan layak dijadikan sebagai
anggota atau menduduki suatu jabatan) diadakan suatu tes kualifikasi untuk
menyaring calon driver Gojek.
g. Sebaiknya perusahaan Gojek perlu membuat departemen lini baru yaitu
departemen keamanan yang bertugas sebagai pengawas lapangan untuk
mengurangi kecurangan-kecurangan yang ada.
h. Perusahaan perlu memberikan tindakan yang tegas baik kepada pegawai
maupun driver yang melakukan kecurangan bisa dengan denda, surat
peringatan, maupun pemecatan.
i. Membangun struktur pengendalian internal yang baik.
j. Mengefektifkan aktivitas pengendalian internal.
k. Meningkatkan kul tur organisasi yang dapat dilakukan dengan
mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
l. Memberikan sanksi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan
memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merambahnya bisnis ojek berbasis online (Gojek) yang sangat menjanjikan
membuat ribuan orang akhirnya memutuskan untuk beralih profesi atau hanya
melakukannya sebagai pekerjaan sampingan sebagai pengendara ojek untuk
mendapatkan pendapatan. Semakin maraknya pengendara ojek online tentunya juga
membuat persaingan antar pengendara jasa ojek online itu sendiri. Alhasil tak sedikit
di antara mereka yang melakukan kecurangan demi mendapatkan penumpang dengan
membuat orderan palsu atau melakukan fraud (kecurangan) orderan.
Pemberian bonus pada driver ternyata selain memberikan dampak positif bagi
driver juga memberikan dampak negatif sebab dengan adanya bonus ini, banyak driver
Gojek melakukan self (sendiri) order di aplikasi Gojek dengan menggunakan nama
akun yang berbeda-beda sehingga terkesan adanya pelanggan yang melakukan orderan.
Di sisi lain, dampak negatif yang dapat timbul dari pelanggan adalah adanya orderan
fiktif yang dilakukan oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab, juga terdapat
kecurangan pada driver seperti mengantar penumpang sampai tujuan tanpa pick up
(menjemput) dan fraud orderan lain seperti temannya yang buat orderan, ada order
nyata tapi diminta cancel sehingga saldo deposit driver tidak terpotong berarti tarifnya
jatuh ke tangan driver Gojek.
Pada kasus di atas, setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan
antar atau transportasi online seperti halnya Gojek, Grab dan sebagainya perlu
melakukan sistem pengendalian internal sejak dini agar kecenderungan kecurangan
111
112
dapat dicegah dan diminimalisir. Pengendalian internal yang dilakukan oleh PT. Gojek
cabang Makassar adalah
1. Aplikasi untuk mendeteksi kecurangan yang terjadi di Gojek Makassar.
2. Driver di suspend ketika sudah terdeteksi di aplikasi perusahaan yang
melakukan fraud orderan.
Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan
program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya
tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Sedangkan pengendalian internal
control merupakan serangkaian tindakan, baik dalam bentuk prosedur, kebijakan
maupun metode, untuk memberi kepastian yang memadai bagi manajemen bahwa
organisasi akan mampu mencapai tujuannya, di antaranya menjaga kekayaan
organisasi dan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi.
Menganalisa fenomena ini, peneliti menggunakan teori untuk menyesuaikan
theory fraud triangle dan teori agency sehingga sistem pengendalian internal yang
lemah dan manajemen pengawasan yang kurang memadai harus mampu untuk
antisipasi sehingga tidak lagi ada kecurangan bagi perusahaan. Dimana pengendalian
internal ini sebagai koordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur perkantoran yang
berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan tugasnya sendiri juga secara
berkelanjutan mengecek pekerjaan karyawan yang lain untuk hal-hal tertentu yang
rawan kecurangan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan maka terdapat
beberapa hal yang dapat disarankan antara lain:
113
1) Dari pihak PT. Gojek Makassar, seharusnya mengadakan training khusus
mengenai fraud orderan. Dimana untuk menanamkan sikap profesionalisme
seorang driver dan untuk mengatasi akan adanya kasus fraud yang dilakukan oleh
para driver Gojek perusahaan maka perlu adanya pengendalian internal yang baik.
2) Untuk pihak driver Gojek, jangan melakukan fraud orderan pada aplikasi Gojek
karena sudah ditetapkan pembagian hasilnyanya 80% untuk driver sedangkan
Gojek 20%. Tanamkan pada diri anda sikap profesionalisme karena Sikap
profesionalisme itu harus diterapkan kepada semua aspek kehidupan, termasuk
pengelolaan aset. Siapa yang berbuat curang maka akan dibalas dengan
kecurangan. Berlakulah jujur, karena kejujuran akan membawa keberkahan dan
kecurangan awal dari kerugian.
3) Bagi masyarakat pengguna aplikasi Gojek, kalau anda mengetahui ada driver
melakukan order fiktif, sebaiknya jangan memberikan bintang 5 dan memberikan
alasan yang fakta/nyata. Sedangkan apabila anda mengetahui bahwa driver berbuat
jujur dalam bertransaksi/tidak melakukan order fiktif, berikan bintang 5 dan
berkomentar dengan cara baik karena itu mempengaruhi pendapatan seorang driver
Gojek. Pengguna/pelanggan aplikasi Gojek juga harus berbuat jujur karena orang
yang suka berkata jujur mendapat tiga perkara yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa
hormat. Lebih baik berbicara jujur meskipun menyakitkan seseorang daripada
menipu yang membuat seseorang tersenyum. Jadilah hamba Allah yang jujur
lidahnya dalam berkata.
114
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan. 2013. Jakarta: Al-Hakam. Ahmad, Afridian Wirahadi dan Yossi Septriani. 2008. Konflik Keagenan: Tinjauan
Teoritis dan Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. 3(2): 47-55.
Aliwarman, Fauzul. 2011. Mewujudkan Ketahanan Nasional Melalui Perlindungan
Hukum Bagi Penumpang Taksi Silver di Kota Surabaya. Call For Paper dan Seminar Nasional Fakultas Hukum UPNV: 337-348.
Amajida, Fania Darma. 2016. Kreativitas Digital dalam Masyarakat Risiko Perkotaan
Studi Tentang Ojek Online Gojek di Jakarta. Informasi Kajian Ilmu Komunikasi. 46(1): 115-128.
Anindhita, Wiratri., Melisa Arisanty dan Devie Rahmawati. 2016. Analisis Penerapan
Teknologi Komunikasi Tepat Guna pada Bisnis Transportasi Ojek Online (Studi pada Bisnis Gojek dan Grab Bike Dalam Penggunaan Bisnis Transportasi). Prosiding Seminar Nasional Indocompac: 712-729.
Aryani, Dwi dan Febrina Rosinta. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. 17(2): 114-126.
Astuty, Christina Budi. 2002. Analisis Pengendalian Intern terhadap Sistem Akuntansi
Penggajian Studi Kasus pada PT Telkom Divisi Regional Ii Jakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Aviana. Putu Mega Selvya. 2012. Penerapan Pengendalian Internal dalam Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1(4): 65-70.
Bachri, Bachtiar S. 2010. Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada
Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10(1): 46-62. Bangun, Ginanjar Hutomo. 2012. Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Angkutan
Umum. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Darmayasa, I Nyoman., Yuyung Rizka Aneswari. 2015. Paradigma Interpretif pada
Penelitian Akuntansi Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. 6(3): 350-361.
Diany, Yuvita Avrie dan Dwi Ratmono. Determian Kecurangan Laporan Keuangan:
Pengujian Teori Fraud Triangle. Journal Of Accoaunting. 3(2): 2337-3806. Eprilianto, Deby Febriyan. 2013. Service Performance Indicator Sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Jurnal Natapraja. 1(1): 60-74.
115
Ferdian. 2010. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada CV. Mitra
Tanindo). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Gamar, Nur dan Ali Djamhuri. 2015. Auditor Internal sebagai “Dokter” Fraud di
Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. 6(1): 107-123. Hidayah, Faizah Nur., Nurwulan Dwi Apriliani., Nida Muharram., Muhammad
Badruddin dan Muhammad Fahreza. 2015. Sosiologi Konflik Perebutan Kue Kesejahteraan (gojek dan ojek). Makalah. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Indrianto. 2015. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi pada Datayasa
Komputer. Jurnal Konferensi Nasional Sistem dan Informatika: 943-948. Iqbal, Muhammad dan Murtanto. 2016. Analisa Pengaruh Faktor-Faktor Fraud
Triangle terhadap Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Property Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seminar Nasional Cendekiawan: 2540-7589.
Jefry, Riny dan Mediaty. 2014. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan.
Jurnal Akuntansi. 1(2): 2339-1502. Kadarisman, Muh., Aang Gunawan dan Ismiyati. 2015. Implementasi Kebijakan
Sistem Transportasi Darat dan Dampaknya Kesejahteraan Sosial di Jakarta. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTransLog). 02(01): 59-78.
Kadir, Abdul. 2006. Transportasi: Peran dan Dampaknya dalam Pertumbuhan
Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Wahana Hijau. 1(3): 121-131.
Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan
oleh Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 10(1): 22-33. Kusumawardhani, Prisca. 2011. Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis
Fraud Triangle pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi: 1-20.
Lindawati, Hj. dan Irma Salamah. 2012. Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual Karyawan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 14(1): 56-68.
Maharani, Putri Oceana. 2013. Pengaruh Efektivitas Struktur Pengendalian Intern
Terhadap Kinerja Perkreditan Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 5(3): 666-675.
Marliani, Mery dan Yulius Jogi. 2015. Persepsi Pengaruh Fraud Triangle terhadap
Pencurian Kas. Business Accounting Review. 3(2): 21-30.
116
Meikhati, Ety dan Istiyawati Rahayu. 2015. Peranan Audit Internal dan Pencegahan Fraud dalam Menunjang Efektivitas dalam Pengendalian Internal (Studi Kasus pada Yayasan Internusa Surakarta. Jurnal Paradigma. 13(01): 1693-0827.
Nena, Agustina Florentiana Du’a. 2015. Analisa Sistem Informasi Akuntansi dalam
Meningkatkan Pengendalian Internal atas Pendapatan di RS. Hermana Lembean. Jurnal Emba. 3(4): 117-129.
Novena, Magdalena Eka. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Terkomputerisasi pada PT. PD (Kantor Pusat). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1(3): 55-61.
Nugroho, Tomi. 2012. Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan dan Jembatan Kota Administrasijakarta Utara. Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Pamungkas, Imang Dapit. 2014. Pengaruh Religiusitas Dan Rasionalisasi Dalam
Mencegah Dan Mendeteksi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 15(2): 48-59.
Rachmawati, Kurnia Kusuma. 2014. Pengaruh Faktor-Faktor dalam Perspektif Fraud
Triangle terhadap Frudulent Financial Reporting (Studi Kasus pada Perusahaan berdasarkan Sanksi dari Bapepam Periode 2008-2012). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Soraya, Dara Inda. 2013. Pendeteksian Financial Statement Fraud Berdasarkan
Perspektif Fraud Triangle pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia: 1-27. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B. Cet ke XXI:277. Sukirman dan Maylia Pramono Sari. 2013. Model Deteksi Kecurangan Berbasis Fraud
Triangle (Studi Kasus pada Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi & Auditing. 9(2): 199-225.
Suprajadi, Lusy. 2009. Teori Kecurangan Fraud Awareness dan Metodologi Untuk
Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan. Bina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar. 13(2): 52-58.
Tan, Syamsurijal., Agus Syarif dan Delfira Ariza. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang
Memperngaruhi Harga Saham pada Industri Transportation Services di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Jurnal Dinamika Manajemen. 2(2): 116-129.
Tandri, Marchell, Jullie J. Sondakh dan Harijanto Sabijono. 2015. Efektivitas
Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap Penerimaan dan Pengeluaran Kas di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Jurnal Emba. 3(3): 2303-11.
Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kontenporer. Jakarta: Salemba Empat.
117
Vanuaria, Lusi Widhiyanti. 2012. Strategi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam Meningkatkan Pelayanan Transportasi Kereta Api Studi Kasus di Kantor Daerah Operasi VII Madium Periode 2009-2011. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Wandansari, Nini Dewi. 2013.Perlakuan Akuntansi atas PPH Pasal 21 pada PT. Artha
Prima Finance. Jurnal EMBA. 1(3): 558-566. Wibisono, Aryo dan Syahril. 2016. Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan terhadap
Kepuasan Pelanggan. Jurnal Performance Bisnis & Akuntansi. 6(2): 32-47. Widarti. 2015. Pengaruh Fraud Triangle terhadap Deteksi Kecurangan Laporan
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen dan Sriwijaya. 13(2): 229-244.
LAMPIRAN
NAMA INISIAL YANG DI WAWANCARA
DIKA
YAYAT
RIDO
WIWIN
IBU NUNU
NAAS
KARIM
EDI
ARAS
YAPIP
LILIS
ISKANDAR
Keterangan: Nama inisial untuk melindungi mereka dari PT. Gojek cabang
Makassar karena apabila dia ketahuan, driver ini akan terkena suspend
atau dipecat.
LAMPIRAN MANUSKRIP
Narasumber: Brand Partnership & Public Relation dan Supervisor Go-Box.
Gojek ini merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani
angkutan melalui jasa ojek.
1. Bagaimana progres perkembangan Gojek di Makassar?
“Pada bulan Mei 2015 lalu, masyarakat belum banyak yang mengetahui adanya ojek online ini, tetapi dengan banyaknya sosialisai dan informasi lewat berita baik itu media televisi, cetak, online dan lain-lain, maka akhir tahun 2015 yang lalu diprediksi semakin melonjak. Tarif awal pada Gojek Makassar sekitar Rp 15.000 kemanapun tujuan pelanggan dengan jarak maksimal 25 KM, kemudian pada bulan Agustus 2015 sudah memiliki 700 driver yang tersebar di seluruh kota Makassar dimana 300 diantaranya adalah perempuan, jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai target 2500 driver. Kemudian tarif Gojek Makassar untuk konsumen tahun 2016 adalah Rp 3.000/KM. Akan tetapi tarif Gojek menurun di tahun 2017 sebesar Rp 2.000/KM.”
2. Berapa jumlah driver Gojek tahun 2015-2017?
“Indeks pengemudi Gojek dari tahun 2014 hingga tahun 2017 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan terbesar terjadi pada rentang 2016 ke 2017 dimana peningkatan tersebut mencapai sekitar 50.000 driver.”
Selain memberi kenyamanan bagi pelanggan, juga memberi keuntungan yang lebih
bagi driver sebab setiap orderan driver memperoleh bonus dari Gojek.
3. Berapa pembagian tarif Gojek dan driver?
“Tarif Gojek 20% sedangkan tarif driver 80%.”
4. Bagaimana cara pembagian bonus pada driver Gojek?
“14 point = Rp20.000, 16 point = Rp30.000, 20 point = Rp40.000. Total BONUS yang bisa driver dapatkan adalah Rp100.000/hari. Sedangkan untuk point Go-Car berbeda dengan sepeda motor, berikut point Go-Car: 7 point = Rp75.000, 11 point = Rp110.000, 14 point = Rp140.000. Jadi, maksimal BONUS yang bisa terima Go-Car sebesar Rp325.000.”
Kemudahan, kenyamanan dan kecanggihan sistem membuat Gojek unggul namun
aplikasi Gojek masih memiliki kelemahan sehingga dapat terjadi fraud oleh oknum.
5. Kendala apa saja yang di alami selama Gojek ini beroperasi?
“Persaingan antara ojek konvensional dan transportasi online lainnya.”
6. Apa saja bentuk kecurangan yang terjadi?
“Order fiktif yang di lakukan driver Gojek.”
7. Menurut Bapak, mengapa fraud tersebut dapat terjadi?
“Faktor ekonomi sehingga driver melakukan fraud orderan, tidak usah lagi capek menunggu pelanggan yang masuk di aplikasi Gojek tersebut.”
Dari artikel dan berita yang saya dengar, kecurangan yang terjadi dapat berasal dari
driver dan dapat pula dari pelanggan. Pemberian bonus pada driver ternyata selain
memberikan dampak positif bagi driver juga memberikan dampak negatif sebab
dengan adanya bonus ini, banyak driver Gojek melakukan self order di aplikasi Gojek
sehingga terkesan adanya pelanggan yang melakukan orderan. Di sisi lain, dampak
negatif yang dapat timbul dari pelanggan adalah adanya orderan fiktif yang dilakukan
oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab, juga terdapat kecurangan pada driver
seperti mengantar penumpang sampai tujuan tanpa mengklik pick up di aplikasi
sehingga saldo deposit driver tidak terpotong berarti tarifnya jatuh ke tangan driver
8. Bagaimana perusahaan Gojek mengetahui apakah driver ini melakukan
kecurangan atau tidak?
“Perusahaan ini menggunakan aplikasi melalui komputer antara lain: mixpanel, tableau, metabase untuk melihat aktivitas/transaksi yang dilakukan driver dengan pelanggan, dari ke 3 aplikasi tersebut saling berhubungan.”
9. Adakah upaya khusus dari pihak Gojek untuk mengatasi fraud (order fiktif) ini?
“Dengan menerapkan suspend yang merupakan akibat driver yang melakukan kecurangan seperti didenda atau dibekukan akunnya. Gini nih, Suspend Gojek ini ada yang bersifat sementara dan ada juga bersifat permanen tergantung dari tingkat kesalahan atau aktivitas dari aplikasi driver. Gojek melakukan suspend kepada oknum yang melakukan kecurangan demi melindungi ratusan ribu mitra driver kami yang jujur. Kami ingin memastikan adanya keadilan bagi mereka yang telah bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraannya. Ini juga kami lakukan untuk melindungi para konsumen setia kami, Di Gojek, mitra driver memegang peranan penting. Oleh karenanya, kebijakan perusahaan akan selalu dilandasi pada misi untuk menyejahterakan kehidupan para mitra Gojek.”
10. Bagaimana dampak yang di timbulkan fraud ini terhadap perusahaan Gojek?
“Fraud dalam skala kecil, bila tidak diantisipasi oleh PT GOJEK maka berpotensi menimbulkan fraud dalam skala yang lebih besar dan hal ini akan berdampak pada stabilitas keuangan perusahaan dan kepercayaan konsumen bahkan akan berimbas pada eksistensi perusahaan.”
Narasumber: Driver Gojek
1. Apa manfaat setelah bergabung di perusahaan Gojek?
“Sekira dulu tukang ojek biasaka, selaluka menunggu di pangkalan ojek tapi sekarang jadika driver Gojek jadi banyakmi kudapat uang di Gojek dari pada dulu kodong sedikit sekaliji, dulu susahka cari penumpang.”
2. Bagaimana bentuk kecurangan orderan?
“Kecurangan yang terjadi dapat berasal dari driver dan dapat pula dari pelanggan. Pemberian bonus pada driver ternyata selain memberikan dampak positif bagi driver juga memberikan dampak negatif sebab dengan adanya bonus ini, banyak driver Gojek melakukan self order di aplikasi Gojek sehingga terkesan adanya pelanggan yang melakukan orderan. Di sisi lain, dampak negatif yang dapat timbul dari pelanggan adalah adanya orderan fiktif yang dilakukan oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab, juga terdapat kecurangan pada driver seperti mengantar penumpang sampai tujuan tanpa pick up (menjemput) dan fraud orderan lain seperti temannya yang buat orderan, ada order nyata tapi diminta cancel sehingga saldo deposit driver tidak terpotong berarti tarifnya jatuh ke tangan driver.”
3. Mengapa driver melakukan kecurangan orderan?
“(Suasana ribut kemudian Rido menegur temannya) Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecurangan, pertama toh karena motif ekonomi dan tekanan keuangannya itu orang dek, serta tekanan karena pekerjaanna, (Peneliti menyuruh Rido memakai bahasa baku) terus toh, tuliski di kertas yang kubilang nah sempat kulupa kata-kataku nah, begini motif ekonomi menandakan bahwa pelaku mempunyai tujuan utama berupa suatu kebutuhan atau keinginan eeeh untuk memperoleh keuntungan finansial dari kecurangan tersebut, yaitu berupa uang atau sesuatu yang dapat ditukar dengan uang. Dalam hal ini, biasanya kecurangan terjadi lebih seperti gaya hidup mewah, demi harga diri atau agar lebih dipandang di masyarakat. Atau karena jumlah penghasilan gaji minim padahal kebutuhan hidup yang harus dipenuhi banyak. Ada pula yang disebabkan karena tekanan pekerjaan seperti adanya tekanan pekerjaan dari pihak ketiga.”
4. Berapa pendapatan per hari ketika melakukan kecurangan orderan dengan tidak
melakukan kecurangan orderan?
“Kalau masalah pendapatanku, kalau saya tidak melakukan kecurangan jujurka di aplikasi Go-Car dan (peneliti mencatat di kertas) beroperasi
sekitar pukul 08:00-00:00, maksimal yang saya dapatkan itu sebesar Rp225.000 per hari (10 order + 7 point) sedangkan di GrabCar sebesar Rp300.000 dengan 10 order + bonus jam kerja, kemudian biaya kehidupan sehari-hari (biaya bensin Rp150.000 + makan Rp50.000 maka sisa pendapatan per hari Rp300.000). Sedangkan pendapatanku saya banyak kalau melakukanka kecurangan orderan, biasa orang bilang order fiktif, saya beroperasi itu pukul 08:00-00:00, di Go-Car pendapatanku maksimal Rp350.000 per hari dengan jumlah order 14 sedangkan GrabCar sekitar 20 order sebesar Rp750.000.”
5. Bagaimana pembagian tarif Go-Pay dan tarif normal?
“Nakke make 2 aplikasi transportasi diminati oleh masyarakat Makassar singkamma toh aplikasi Gojek dan Grab, (peneliti menyuruh memakai bahasa baku) hahaha iyo seriusma ini menjelaskan, makarua artinya kedua aplikasi tersebut sangat bermanfaat seperti saya yang tidak mempunyai kendaraan, bakumi toh bahasaku hahah, gini loh. Ketika saya menggunakan aplikasi Gojek, terkadang saya lama menunggu ada yang menerima orderan saya, terkadang disitu saya merasa sedih hahah (muka bercanda) seperti di daerah Perumahan Garaganti Samata, saya merasakan ketidak hadiran Gojek dan jika dibandingkan dengan tarif Gojek dengan tarif Grab, saya rasa tarif Grab lebih murah dan cocok dengan harga mahasiswa.”
6. Bagaimana menurut anda, tentang suspend?
“Saya dulu toh mantan driver Gojekka yang terkena suspend karena selaluka melakukan kecurangan orderan, putusma sama Gojek, lalu beralih hatika menjadi driver Grab (sambil merokok), awalnya saya ingin menggunakan 2 aplikasi dalam bekerja tetapi saya terlanjur terkenaka suspend, menyesal sekalia melakukan kecurangan orderan, tapi menurutku, suspend terlalu ta’liwa-liwaki aturanna.”
RIWAYAT HIDUP
ANDI URFIA AWALIAH, di lahirkan di
Bulukumba pada tanggal 20 Desember 1994. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari
Ibunda Nurul Hilma S.Pd.AUD dan Ayahanda Andi Mansur
Massarappi. Penulis memulai pendidikan di TK Fastabiqul
Khaerat pada tahun 1999, dan SDN 9 Tanah Kong-Kong.
Penulis tamat SD pada tahun 2007. Penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 1 Gangking, tamat pada tahun 2010. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA NEGERI 1 Bulukumba hingga tahun 2013.
Kemudian pada tahun tersebut penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan Akuntansi dan menyelesaikan studi pada Desember 2017.