ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING,...

143
ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, EMOTIONAL BRANDING, DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Annisa Nur Azizah NIM: 1112081000061 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016

Transcript of ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING,...

Page 1: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING,

EMOTIONAL BRANDING, DAN SERVICE QUALITY

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Annisa Nur Azizah

NIM: 1112081000061

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016

Page 2: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

i

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING,

EMOTIONAL BRANDING, DAN SERVICE QUALITY

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Annisa Nur Azizah

NIM: 1112081000061

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

ii

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, EMOTIONAL

BRANDING, DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN

(Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Annisa Nur Azizah

NIM: 1112081000061

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 4: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 12 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa :

1. Nama : Annisa Nur Azizah

2. NIM : 1112081000061

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Emotional

Branding, dan Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus

pada Konsumen Ikea Alam Sutera)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Mei 2016

Page 5: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 20 Juni 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Annisa Nur Azizah

2. NIM : 1112081000061

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Emotional

Branding, dan Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus

pada Konsumen Ikea Alam Sutera)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 6: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

v

Page 7: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Annisa Nur Azizah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Desember 1993

Alamat : Jl. Benda Timur V Blok E-67 no. 15, RT 006 RW

015, Pamulang II, Tangerang Selatan

No Telpon : 085775902044

Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

1. SD Waskito Pamulang Tahun 2000 – 2006

2. SMP Waskito Pamulang Tahun 2006 – 2009

3. SMAN 6 Tangerang Selatan Tahun 2009 – 2012

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012 – 2016

III. Pengalaman Organisasi

2010 – 2011 : Bendahara OSIS SMAN 6 Tangerang Selatan

2013 – 2014 : Anggota HMJ Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2014 – 2015 : Anggota DEMA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

vii

ABSTRACT

The aim of this study is to analize the influence of experiential marketing,

emotional branding and service quality towards consumer satisfaction (case study

in IKEA Alam Sutera consumers). The data used in this reseacrh is a primary

data, collected from over 100 respondents whom are consumers of IKEA Alam

Sutera.The sampling technique used in this research ispurposive sampling, then

data was processed by multiple regression analysis. The result of this research, it

is proved that emotional branding and service quality have significant influence

on consumer satisfaction partially, but experiential marketing have no significant

influence on consumer satisfaction.It is proved that experiential marketing,

emotional branding and service quality have significant influence on consumer

satisfaction simultaneously. The value of Adjusted R Square is 0,571 it means that

all independent variables can be explained 57,1% toward dependent variable.

While the remaining of 42,9% was explained by other factors which were not

examined in this research.

Keyword: Experiential Marketing, Emotional Branding, Service Quality,

Consumer Satisfaction

Page 9: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

viii

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh experiential marketing,

emotional branding, dan service quality terhadap kepuasan konsumen (studi kasus

pada konsumen IKEA Alam Sutera). Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer yang dikumpulkan dari 100 responden yang merupakan

konsumen IKEA Alam Sutera. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling,kemudian data di proses

menggunakan analisa regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa secara parsial emotional branding dan service quality berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan experiential marketingtidak

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Secara simultan terbukti bahwa

experiential marketing, emotional branding, dan service quality berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Nilai Adjusted R Square nya

adalah 0,571 yang berarti semua variabel independen dapat menjelaskan sebesar

57,1% terhadap variabel dependen. Sementara sisanya 42,9% dapat dijelaskan

oleh faktor – faktor lainnya yang tidak diuji dalam penelitian ini.

Kata kunci: Experiential Marketing, Emotional Branding, Service Quality,

Kepuasan Konsumen

Page 10: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, yang telah

memberikan nikmat, iman, sehat, serta Islam. Hanya dengan segala kebesaran-

Nya, dan atas kehendak-Nya pula sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang

ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini terutama kepada :

1. Ibunda Salomah Werdiningsih, terima kasih untuk semangat, dukungan dan doa

Ibu yang tidak pernah berhenti serta selalu membimbing langkah saya dengan

penuh keikhlasan.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM., selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia membimbing, memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan dan kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA., selaku dosen Pembimbing Skripsi II

yang telah bersedia memotivasi, membimbing dan mengarahkan dalam

penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan dan ilmu yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

Page 11: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

x

7. Segenap keluarga tercinta, Bude Hadi Hartati, Bibik Prapti Widyaningsih,

Yayuk Ninis Purwati, Mas Wawan Dwinanto, Mba Amarena Nediari, Bibik

Prapti J Tejasari, Mas Guteng Tri Kusdaryono dan seluruh keluarga saya.

Terima kasih telah memberikan semangat dan dukungan baik moril maupun

materi untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat – sahabat saya, Devi, Wilda, Fifi, Syifa, Oby, Laily, Kiki, Anggita,

Ravena, dan Mahda. Terima kasih telah menemani dan mewarnai hari - hari

saya serta selalu memberikan saya semangat dan dukungan selama 8

semester kuliah bersama.

9. Seluruh teman saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis terutama di Jurusan

Manajemen dan teman – teman di Kelas Pemasaran angkatan 2012. Terima

kasih untuk kebersamaanselama ini.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu dari awal penulisan hingga

skripsi ini selesai, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Saya ucapkan

terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

Jakarta, 1 Juni 2016

Penulis

Annisa Nur Azizah

Page 12: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xi

DAFTAR ISI

COVER DALAM .................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

ABSTRAKSI ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian .......................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Landasan Teori ....................................................................................... 12

1. Retailing ................................................................................................... 12

a. Pengertian Retailing ............................................................................ 12

b. Jenis Toko Ritel .................................................................................. 13

2. Experiential Marketing ............................................................................ 15

a. Pengertian Experiential Marketing ..................................................... 15

b. Dimensi Experiential Marketing ......................................................... 17

3. Emotional Branding ................................................................................ 18

a. Pengertian Emotional Branding .......................................................... 18

b. Dimensi Emotional Branding ............................................................. 19

Page 13: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xii

4. Service Quality......................................................................................... 21

a. Pengertian Service Quality .................................................................. 21

b. Dimensi Service Quality ..................................................................... 22

5. Kepuasan Konsumen ............................................................................... 23

a. Pengertian Kepuasan Konsumen ........................................................ 23

b. Pengukuran Kepuasan Konsumen ...................................................... 24

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 26

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 37

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 40

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 40

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 42

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 43

1. Uji Kualitas Data ................................................................................ 43

a. Uji Validitas ....................................................................................... 43

b. Uji Reliabilitas ................................................................................... 44

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 45

a. Uji Normalitas Data ............................................................................ 45

b. Uji Multikolinieritas............................................................................ 45

c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 46

3. Uji Hipotesis ............................................................................................ 46

a. Uji F (Uji Simultan) ............................................................................ 46

b. Uji t (Uji Parsial) ................................................................................. 47

4. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................... 48

5. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ...................................................... 49

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 54

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 54

1. Sejarah Singkat Pendirian IKEA ............................................................. 54

2. Pembukaan Gerai IKEA di Indonesia...................................................... 55

Page 14: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xiii

3. Visi dan Misi IKEA ................................................................................. 56

4. Logo Perusahaan ...................................................................................... 56

5. Desain Toko IKEA Alam Sutera ............................................................. 57

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 58

1. Karakteristik Responden .......................................................................... 58

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................................ 62

a. Hasil Uji Validitas............................................................................... 62

b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 64

3. Analisis Kuesioner ................................................................................... 65

4. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 87

a. Hasil Uji Normalitas Data ................................................................... 87

b. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 88

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 89

5. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................................................. 91

a. Hasil Uji F 91

b. Hasil Uji t 92

6. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ........................................ 96

7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)....................................... 97

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Kesimpulan ............................................................................................. 98

B. Saran ....................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

Page 15: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Indeks Perkembangan Ritel Global (GRDI) 2015. ............................... ..1

Tabel 1.2 Top Brand Award 2015 . ........................................................................ 3

Tabel 1.3 The World’s Most Valuable Brands Award. ........................................... 7

Tabel 2.1 Tabel Ringkasan Penelitian Terdahulu. ................................................ 26

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 51

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 58

Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 59

Tabel 4.3 Pendapatan per bulan Responden ......................................................... 60

Tabel 4.4 Jumlah Kunjungan Responden ............................................................. 60

Tabel 4.5 Jumlah Pembelian Responden .............................................................. 61

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 62

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 64

Tabel 4.8 Penataan produk di show room IKEA terlihat menarik ........................ 65

Tabel 4.9 Produk di show room IKEA.................................................................. 65

Tabel 4.10 Suasana di dalam toko IKEA tidak bising .......................................... 66

Tabel 4.11 Aroma di dalam toko IKEA tidak berbau tak sedap ........................... 66

Tabel 4.12 Konsumen merasa senang berbelanja di IKEA Alam Sutera ............. 67

Tabel 4.13 Membeli furniture / peralatan rumah tangga di IKEA ........................ 67

Tabel 4.14 IKEA memiliki kesesuaian harga dan kualitas ................................... 68

Tabel 4.15 Konsumen merasa cukup terpikat dengan konsep toko IKEA ........... 68

Tabel 4.16 Desain furniture IKEA sesuai dengan gaya hidup konsumen ............ 69

Tabel 4.17 Konsep toko IKEA .............................................................................. 69

Tabel 4.18 Konsumen menjadi lebih kreatif ......................................................... 70

Tabel 4.19 Konsep toko IKEA cocok untuk konsumen ........................................ 70

Tabel 4.20 Citra toko IKEA dapat menggambarkan gaya hidup .......................... 71

Tabel 4.21 Pelayanan yang diberikan IKEA ......................................................... 72

Tabel 4.22 Pengalaman berbelanja di IKEA ......................................................... 72

Tabel 4.23 Pengalaman berbelanja di IKEA menyenangkan ................................ 73

Tabel 4.24 Pengalaman menyenangkan di IKEA ................................................. 73

Tabel 4.25 Desain produk IKEA inovatif ............................................................. 74

Tabel 4.26 Konsep penataan furniture di IKEA imajinatif ................................... 74

Tabel 4.27 Desain toko IKEA secara keseluruhan kreatif .................................... 75

Tabel 4.28 Merek IKEA semakin dikenal masyarakat ......................................... 75

Tabel 4.29 Furniture yang ditawarkan IKEA ........................................................ 76

Tabel 4.30 Fasilitas fisik di toko IKEA cukup modern ........................................ 76

Tabel 4.31 Peralatan yang berkaitan dengan layanan toko cukup lengkap ........... 77

Page 16: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xv

Tabel 4.32 Karyawan IKEA .................................................................................. 77

Tabel 4.33 Sarana komunikasi yang digunakan oleh IKEA ................................. 78

Tabel 4.34 IKEA memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan ............ 78

Tabel 4.35 Karyawan IKEA dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan .... 79

Tabel 4.36 Karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan administrasi .......... 79

Tabel 4.37 Karyawan IKEA bersedia membantu konsumen ketika dibutuhkan .. 80

Tabel 4.38 Karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan .............................. 80

Tabel 4.39 Pelayanan karyawan ............................................................................ 81

Tabel 4.40 Konsumen merasa aman saat berurusan dengan IKEA ...................... 81

Tabel 4.41 Pengetahuan karyawan IKEA tentang produk cukup baik ................. 82

Tabel 4.42 Karyawan IKEA melayani konsumen dengan sopan .......................... 82

Tabel 4.43 Lokasi toko IKEA Alam Sutera mudah diakses ................................. 83

Tabel 4.44 IKEA mampu mengkomunikasikan informasi ................................... 83

Tabel 4.45 IKEA mampu memahami kebutuhan konsumen ................................ 84

Tabel 4.46 Konsumen bersedia berkunjung atau membeli produk ....................... 84

Tabel 4.47 Konsumen tertarik untuk membeli produk ......................................... 85

Tabel 4.48 Konsumen merekomendasikan IKEA ................................................. 85

Tabel 4.49 Konsumen memberi perhatian yang lebih sedikit ............................... 86

Tabel 4.50 Konsumen bersedia memberikan ide mengenai produk ..................... 86

Tabel 4.51 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 89

Tabel 4.52 Hasil Uji F ........................................................................................... 91

Tabel 4.53 Hasil Uji t ............................................................................................ 92

Tabel 4.54 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ................................... 96

Tabel 4.55 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 97

Page 17: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 4.1 Perubahan logo IKEA ....................................................................... 56

Gambar 4.2 Denah Toko IKEA Alam Sutera ....................................................... 58

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 88

Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 90

Page 18: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ....................................................................... 105

Lampiran 2: Tabulasi Jawaban Variabel Experiental Marketing ....................... 110

Lampiran 3: Tabulasi Jawaban Variabel Emotional Branding ........................... 113

Lampiran 4: Tabulasi Jawaban Variabel Service Quality ................................... 116

Lampiran 5: Tabulasi Jawaban Variabel Kepuasan Konsumen .......................... 119

Lampiran 6: Output SPSS Uji Asumsi Klasik .................................................... 122

Lampiran 7: Output SPSS Uji Hipotesis ............................................................. 124

Lampiran 8: Output SPSS Koefisien Determinasi .............................................. 125

Page 19: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri ritel di Indonesia meningkat, hal tersebut ditandai

dengan meningkatnya peringkat Indonesia dalam Indeks Perkembangan Ritel

Global (GRDI) 2015 yang dirilis oleh AT Kearney. Pada tahun 2014,

Indonesia menduduki peringkat ke 15, sedangkan pada tahun 2015, Indonesia

menduduki peringkat ke 12 (Tabel 1.1).

Tabel 1.1

Indeks Perkembangan Ritel Global (GRDI) 2015

Sumber : atkearney.com, 2015

Page 20: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

2

AT Kearney mencatat pasar ritel di Indonesia tahun 2015 mencapai USD

326 miliar atau senilai Rp 4.306 triliun. Total penjualan ritel di Indonesia pun

telah tumbuh sebesar 14,5% (sindonews.com, 2015).

Kepala Departemen Data dan Informasi Pasar Asosiasi Pengusaha Ritel

Indonesia (Aprindo), Roy Mandey mengatakan, ada 3 faktor utama yang

mempengaruhi pertumbuhan industri ritel di Indonesia. Pertama,

pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil pada kisaran 5% ke atas. Kedua,

populasi penduduk Indonesia yang terus naik. Bahkan hampir sebagian besar

penduduk Indonesia berstatus kelas menengah. Dan ketiga, gaya hidup

masyarakat Indonesia yang menyukai produk - produk baru (RadarPena.com,

2015).

Disamping itu, situs Data Consult (Business Research Studies Report)

memaparkan bahwa dalam periode lima tahun (2007-2011) jumlah gerai ritel

modern di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 17,57% per tahun.

Pertumbuhan tersebut tergolong sangat pesat yang dilihat pada tahun 2007

jumlah gerai ritel hanya 10.365 buah dan pada tahun 2011 telah mencapai

18.152 buah yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia (datacon.co.id,

2011).

Seiring dengan perkembangan jumlah gerai ritel yang tergolong pesat,

maka dapat menciptakan tingkat persaingan di dalam industri ritel khususnya

di antara toko - toko furniture. Adapun persaingan bisnis toko furniture di

Indonesia, dapat dilihat pada tabel Top Brand Award 2015 di bawah ini

(Tabel 1.2).

Page 21: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

3

Tabel 1.2

Top Brand Award 2015 Kategori Supermarket

Perkakas Rumah dan Dekorasi

Merek Top Brand Index

Ace Hardware 47,4 %

AJBS 10,2 %

Depo Bangunan 8,3 %

Mitra 10 7,6 %

Sumber : topbrand-award.com, 2015

Tabel tersebut menunjukkan bahwa merek Ace Hardware mendominasi

persaingan dalam kategori supermarket perkakas rumah dan dekorasi. Selain

Ace Hardware, terdapat supermarket perkakas rumah dan dekorasi lainnya

seperti AJBS (Anak Jaya Bapak Sejahtera), Depo Bangunan dan Mitra 10

yang secara ketat bersaing untuk memperebutkan posisi kedua, ketiga, dan

keempat.

Melihat ketatnya persaingan dalam industri ini, maka diperlukan strategi

yang tepat untuk dapat bertahan menghadapi pesaing. Setiap bisnis ritel

furniture perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya

dengan cara memunculkan diferensiasi yang dimiliki perusahaan

dibandingkan dengan pesaing untuk menarik hati konsumen. Diferensiasi

dalam ritel furniture tidak hanya dilakukan dengan cara - cara penentuan

lokasi dan bauran barang dagangan saja, tetapi juga bisa dilakukan dengan

menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik dan disertai dengan

peningkatan kualitas pelayanan.

Konsumen membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa bukan sekedar

karena nilai fungsionalnya, namun juga karena nilai sosial dan emosionalnya.

Nilai sosial dan emosional tersebut mencakup sensory enjoyment,

Page 22: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

4

mewujudkan mood states yang diharapkan, mewujudkan tujuan – tujan sosial,

dan memenuhi konsep diri. Dengan kata lain, pembelian dilakukan atas dasar

kemampuan produk untuk menstimulasi dan memuaskan emosi. (Tjiptono,

2007:382).

Menurut Kertajaya pada Hamzah (2007), terdapat lima tingkatan

pemasaran, yaitu pemasaran komoditas, pemasaran barang (goods

marketing), pemasaran jasa (service marketing), pemasaran pengalaman

(experiential marketing) dan pemasaran perubahan bentuk (transformation

marketing). Mengacu pada kondisi sekarang ini maka digunakanlah suatu

bentuk pemasaran yang mencoba menganalisis konsumen dengan

menggunakan model-model psikologis dalam menganalisis perilaku

konsumen yaitu experiential marketing. Dalam pendekatan ini, pemasar

menciptakan produk atau jasa dengan menyentuh panca indra konsumen,

menyentuh hati, dan merangsang pikiran konsumen. Jika produk dapat

menyentuh nilai emosional pelanggan secara positif maka dapat menjadi

memorable experience antara perusahaan dan pelanggan. Hal ini berpengaruh

sangat baik bagi perusahaan karena pelanggan yang puas biasanya

menceritakan pengalamannya menggunakan jasa suatu perusahaan kepada

orang lain (Schmitt pada Rahmawati, 2003).

Experiential marketing mencoba menggeser pendekatan pemasaran

tradisional yaitu 4P (product, price, place, and promotion) yang hanya

bertumpu pada fitur dan benefit. Pada experiential marketing, perusahaan

tidak hanya berorientasi pada fitur dan benefit tetapi juga mengutamakan

Page 23: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

5

emosi pelanggan dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang bisa memberikan

kepuasan bagi pelanggan sehingga tercapai memorable experience yang

membuat pelanggan mengulang kembali pengalamannya (loyal) dengan jasa

perusahaan dan bahkan mau mengeluarkan uang lebih untuk menikmati

pengalaman baru menggunakan fasilitas lain yang ditawarkan perusahaan.

Unsur sense, feel,think, act, dan relate yang dijadikan pedoman, membuat

experiential marketing berbeda dengan konsep tradisional. Sense ditujukan

terhadap rasa dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman melalui panca

indra, feel ditujukan terhadap perasaan dan emosi positif yang timbul, think

ditujukan terhadap intelektual dengan tujuan menciptakan kesadaran

(cognitive), pengalaman untuk memecahkan masalah yang mengikut sertakan

konsumen di dalamnya, act ditujukan mempengaruhi pengalaman jasmaniah,

gaya hidup, dan interaksi. Sedangkan relate berisikan aspek-aspek sense, feel,

think, dan act marketing (Schmitt pada Hamzah, 2007).

Salah satu toko ritel yang menawarkan konsep berbeda dalam aktivitas

berbelanja adalah IKEA sebuah home furnishing baru asal Swedia. Tercatat

pada tanggal 15 Oktober 2014, IKEA mulai beroperasi di Indonesia.

Kehadiran IKEA di Indonesia merupakan gerai ke-364 yang telah tersebar di

46 negara, yang berlokasi di Jalur Sutera Boulevard No. 45 Alam Sutera,

Tangerang. Dengan luas toko yang mencapai 35.000 meter persegi, IKEA,

Alam Sutera memiliki luas trading area yang mencapai kurang lebih 20.000

meter persegi dan menyediakan 1.200 area parkir untuk konsumennya

(hero.co.id, 2014).

Page 24: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

6

Masyarakat dari berbagai daerah menyambut antusias pembukaan toko

furniture IKEA di Indonesia. Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah

pengunjung sejak store IKEA pertama kali dibuka. General Manager IKEA

Indonesia, Mark Magee, mengatakan IKEA sudah berhasil menarik lebih dari

2,5 juta pengunjung dalam kurun waktu satu tahun (industri.bisnis.com,

2015).

IKEA Alam Sutera menghadirkan lebih dari 7.000 jenis produk home

furnishing yang inovatif, 55 room setting dengan pengaturan inspiratif, tiga

setting interior lengkap untuk rumah, apartemen dan studio. Produk IKEA

dikembangkan melalui pendekatan Democratic Design, dimana bentuk,

fungsi, kualitas dan harga yang terjangkau terintegrasi ke dalam produk yang

ramah bagi semua orang, bahkan bagi anak-anak sekalipun (hero.co.id, 2014).

Salah satu konsep store yang ditawarkan peritel asing ini adalah

konsumen dapat melihat dan mencoba berbagai berbagai display produk yang

ditawarkan IKEA Alam Sutera kepada konsumennya. Konsep store tersebut

berhasil menciptakan suasana berkunjung ke retail tersebut menjadi

pengalaman yang menyenangkan dan inspiratif bagi seluruh keluarga. Tata

letak produk yang rapi, dekorasi yang menarik dan fasilitas yang tersedia,

membuat IKEA Alam Sutera ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai

wilayah di daerah Jabodetabek.

Meskipun IKEA Alam Sutera terbilang peritel furniture yang baru di

Indonesia dan belum masuk dalam jajaran top brand kategori supermarket

perkakas rumah dan dekorasi, tetapi IKEA merupakan brand furniture yang

Page 25: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

7

terkemuka di dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan award yang didapatkan

IKEA dari Majalah Forbes sebagai The World’s Most Valuable Brand 2015.

Pada award tersebut, IKEA menduduki posisi ke 4 dalam kategori ritel

setelah Wal-Mart, H&M, dan Home Depot. Brand value IKEA pada tahun

2015 mencapai USD 11, 8 milyar dan brand revenue IKEA pada tahun 2015

mencapai USD 37,4 milyar (Tabel 1.3).

Tabel 1.3

The World’s Most Valuable Brands Award Versi Majalah Forbes

Kategori Retail

World

Rank

Retail

Industry

Rank

Brand Brand Value

(Dalam Milyar

Dollar)

Brand Revenue

(Dalam Milyar

Dollar)

20 1 Wal-Mart $ 24,7 $ 313

33 2 H&M $ 15,3 $ 21,2

37 3 Home Depot $ 13 $ 83,2

45 4 IKEA $ 11,8 $ 37,4

58 5 Zara $ 9,4 $ 14,8

Sumber : forbes.com, 2015

Dalam pendekatan Experiential Marketing, pemasar menawarkan produk

atau jasanya dengan merangsang unsur – unsur emosi konsumen yang

menghasilkan berbagai pengalaman bagi konsumen (Schmitt, 1999). Dalam

hal ini, IKEA berusaha agar sebanyak mungkin orang dapat menikmati

perabotan rumah tangga yang didesain dengan baik, sehingga membawa

perubahan yang baik dalam kehidupan mereka. Konsumen tidak perlu

terburu-buru saat berkunjung ke toko IKEA, karena konsumen dapat melihat,

menyentuh dan mencoba semua perabotan yang sudah ditata di berbagai

room setting. Konsumen dapat merasakan nyamannya tempat tidur, mencoba

sofa, membandingkan dapur serta melihat ribuan inspirasi lainnya yang dapat

Page 26: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

8

membuat rumah terlihat lebih indah. Semua pelayanan tersebut IKEA

lakukan dengan harapan mampu memuaskan para pelanggannya dengan

suasana berbelanja yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat

memberikan pengalaman yang positif setelah mengunjungi IKEA.

IKEA mengerti pentingnya menghantarkan merek ke benak konsumen

dengan melibatkan sisi emosional konsumen. IKEA juga berusaha

menciptakan kualitas pelayanan yang baik dan sesuai dengan harapan

konsumen. Semua itu dilakukan agar konsumen dapat merasakan kepuasan

dan tentunya untuk dapat bertahan dalam menghadapi persaingan di industri

ritel.

Didukung dengan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Pengaruh Experiential

Marketing, Emotional Branding, dan Service Quality terhadap Kepuasan

Konsumen (Studi Kasus pada konsumen IKEA Alam Sutera)”.

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Konsumen saat ini membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa bukan

sekedar karena nilai fungsionalnya saja, namun juga karena nilai sosial,

emosional, dan tentunya disertai dengan kualitas pelayanan yang

memuaskan. Experiential Marketing, Emotional Branding dan Service

Quality sangat penting, tidak hanya sebagai strategi pembeda dari pesaing

tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri karena membuat konsumen

mendapatkan interesting memorable dengan pengalaman - pengalaman yang

Page 27: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

9

belum pernah dirasakan dan membuat konsumen percaya bahwa merek yang

ditawarkan dapat memberikan nilai positif baginya.

Meskipun IKEA Alam Sutera terbilang peritel furniture yang baru di

Indonesia dan belum masuk dalam jajaran top brand kategori supermarket

perkakas rumah dan dekorasi di Indonesia, akan tetapi IKEA merupakan

brand furniture yang terkemuka di dunia. IKEA Alam Sutera juga telah

memiliki pengunjung yang relatif banyak, dan menawarkan konsep

berbelanja furniture rumah tangga yang menarik dan memberikan

pengalaman tersendiri bagi para konsumennya.

Berdasarkan fenomena yang terjadi dan perumusan masalah yang telah

dijelaskan di atas, maka peneliti menetapkan pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1. Apakah experiential marketing berpengaruh secara parsial terhadap

kepuasan konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera?

2. Apakah emotional branding berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera?

3. Apakah service qualityberpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera?

4. Apakah experiential marketing, emotional branding, dan service

qualityberpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada

konsumen IKEA Alam Sutera?

Page 28: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

10

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh experiential marketing

terhadap kepuasan konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh emotional branding

terhadap kepuasan konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh service quality terhadap

kepuasan konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh experiential marketing,

emotional branding dan service quality secara simultan terhadap kepuasan

konsumen pada konsumen IKEA Alam Sutera.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pihak Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan sebagai

informasi dan bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan penentu

strategi – strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memenangkan

persaingan di pasar.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis serta

untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

11

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan dasar

pengembangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

4. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan akan menambah kepustakaan di bidang

manajemen pemasaran dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk

menambah wawasan dan pengetahuan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Retailing

a. Pengertian Retailing

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:396) retailing meliputi semua

kegiatan yang mencakup penjualan produk atau jasa secara langsung

kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, nonbisnis konsumen.

Menurut Levy dan Weitz (2011:6) retailing adalah satu rangkaian

aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual

kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Menurut Berman dan Evans (2007:3) retailing merupakan suatu usaha

bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen

akhir yang menggunakannnya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga.

Menurut Gilbert (2003:6) retail adalah semua usaha bisnis yang

secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk

memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang

dan jasa sebagai inti dari distribusi.

Dari definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa retailing

adalah serangkaian aktivitas bisnis yang menjual barang, jasa, maupun

gabungan dari keduanya kepada konsumen akhir yang membeli produk

untuk dikonsumsi sendiri.

Page 31: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

13

b. Jenis Toko Ritel

Kotler dan Armstrong (2014:397-401) membagi jenis – jenis toko

pengecer utama, yaitu:

1. Specialty store

Toko eceran yang menjual lini produk sempit dengan pilihan

mendalam pada lini tersebut, seperti toko perlengkapan olah raga,

toko bunga, dan toko buku.

2. Department store

Toko eceran yang menjual ragam lini produk luas, masing - masing

lini dioperasikan sebagai departemen terpisah yang dikelola oleh

pembeli atau pedagang khusus, seperti toko pakaian, toko perabot

rumah tangga, dan home furnishings.

3. Supermarket

Toko ritel yang relatif besar, biaya rendah, margin rendah, volume

tinggi, yang dirancang untuk melayani seluruh kebutuhankonsumen

akan produk bahan pangan dan rumah tangga.

4. Convenience store

Toko ritel yang relatifkecil, terletakdi dekat daerahpemukiman,

dengan jam buka yang lama, tujuh hari seminggu dan menjual lini

produk terbatas pada barang – barang kebutuhan sehari – hari dengan

tingkat perputaran tinggi dengan harga yang sedikit lebih mahal.

Page 32: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

14

5. Discount store

Toko ritel yang menjual barang dagangan standar pada harga yang

lebih murah denganmargin yang lebih rendahdanvolume yang lebih

tinggi

6. Off-price retailer

Toko yang menjual barang – barang yang dibeli dengan harga sedikit

lebih rendah daripada harga grosir dan dijual dengan harga yang lebih

murah dari harga eceran, sering kali barang – barang sisa produksi,

barang lebih dan cacat yang didapat dengan harga yang sangat murah

dari pabrik atau pengecer lain. Pengecer ini meliputi factory outlet

yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen; independent off-price

retailers yang dimiliki dan dijalankan oleh wiraswasta atau oleh divisi

perusahaan eceran besar; dan warehouse (wholesale) club yang

menjual barang dengan pilihan terbatas dengan diskon besar untuk

konsumen yang membayar biaya keanggotaan.

7. Superstore

Toko ritel yang sangat besaryang biasanya bertujuan memenuhi

seluruh kebutuhan konsumen akan produk makanan dan non makanan

yang dibeli secara rutin. Termasuk supercenters, toko yang

menggabungkan pasar swalayan dan toko diskon dan category killer,

toko yang menjual pilihan lini produk mendalam pada kategori

tertentu.

Page 33: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

15

IKEA merupakan home furnishings yang termasuk dalam jenis toko

ritel Department stores. Department stores merupakan toko eceran yang

menjual ragam lini produk luas, masing - masing lini dioperasikan

sebagai departemen terpisah. IKEA memiliki 18 departmen yaitu

departemen ruang keluarga, penyimpanan di ruang keluarga, ruang kerja,

ruang makan, dapur, kamar tidur, lemari pakaian dan penyimpanan,

dunia anak IKEA, IKEA family, pecah belah dan peralatan masak,

tekstil, perlengkapan tidur, perlengkapan kamar mandi, pengaturan dan

penyimpanan, lampu, karpet, dekorasi dinding dan cermin, dan dekorasi

rumah.

2. Experiential Marketing

a. Pengertian Experiential Marketing

Saat ini, konsumen menganggap fungsi feature & benefit, kualitas

produk dan citra merek sebagai suatu keharusan. Yang mereka inginkan

adalah produk, komunikasi dan kampanye pemasaran yang mempesona

indra mereka, menyentuh hati dan mensimulasi pikiran mereka. Mereka

menginginkan produk, komunikasi dan kampanye yang dapat

menghubungkan ke dalam gaya hidup mereka dan juga yang memberikan

pengalaman. (Schmitt, 1999:22).

Experiential marketing adalah merupakan pendekatan pemasaran

yang melibatkan emosi dan perasaan konsumen dengan menciptakan

pengalaman – pengalaman positif yang tidak terlupakan sehingga

Page 34: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

16

konsumen mengkonsumsi dan fanatik terhadap produk tertentu (Schmitt

dalam Novia, 2012:3).

Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam

pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dulu hingga

sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena

sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, para pemasar lebih

menekankan diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan

produk kompetitor. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan

akan mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya

karena mereka dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara

langsung melalui lima pendekatan (sense, feel, think, act, dan relate) baik

sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah produk dan jasa.

(Andraeni, 2007:3).

Experiential marketing ialah suatu konsep yang menggabungkan

elemen emosi, logika dan keseluruhan proses berpikir lalu kemudian

menghubungkannya kepada konsumen. Tujuan dari Experiential

Marketing ialah untuk membangun hubungan dimana konsumen

merespon produk yang ditawarkan berdasarkan emosi dan tingkat

pemikiran mereka. (Tatum dalam Retno dkk, 2011:1110).

Dari definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

experiential marketing merupakan pendekatan pemasaran yang

menggabungkan elemen emosi, logika dan keseluruhan proses berpikir

lalu kemudian menghubungkannya kepada konsumen dengan

Page 35: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

17

menciptakan pengalaman – pengalaman positif yang tidak terlupakan

sehingga konsumen mengkonsumsi dan fanatik terhadap produk tertentu.

b. Dimensi Experiential Marketing

Schmitt (dalam Rini 2009:16-17) memberikan suatu framework

experiential marketing, yaitu Strategic Experience Modules (SEMs),

yang terdiri dari beberapa tipe experience. Strategic Experience Modules

tersebut adalah :

1. Sense (indera)

Sense adalah aspek - aspek yang berwujud dan dapat dirasakan dari

suatu produk yang dapat ditangkap oleh kelima indera manusia.

Strategi pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi konsumen

dengan menciptakan pengalaman sensori melalui pengelihatan,

perabaan pendengaran, penciuman dan pengecapan.

Dalam penelitian ini, indikator pengecapan tidak dipergunakan karena

objek penelitian berupa toko furniture.

2. Feel (perasaan)

Feel campaign sering digunakan untuk membangun emosi konsumen

secara perlahan. Strategi pemasaran ini bertujuan untuk

mempengaruhi perasaan dan emosi terdalam konsumen sehingga

tercipta pengalaman afektif, yaitu adanya perasaan positif terhadap

merek yang dapat memperkuat emosi kesenangan dan kebanggaan

konsumen.

Page 36: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

18

3. Think (pikiran)

Strategi pemasaran ini bertujuan mendorong konsumen untuk

berinteraksi secara kognitif, seperti keterlibatan pemikiran konsumen

dalam mengkonsumsiproduk atau jasa dan kemampuan perusahaan

dalam memikat konsumen yang dihadirkan baik dalam bentuk visual,

verbal ataupun konseptual.

4. Act (aksi)

Tindakan berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan

tubuh) untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya. Strategi

pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi gaya hidup dan

menciptakan interaksi antar konsumen.

5. Relate (Saling Berkaitan)

Strategi pemasaran ini meliputi aspek sense, feel, think, dan act.

Relatemenjadi daya tarik keinginan yang paling dalam bagi konsumen

untuk pembentukan self-improvement, status socio-economic dan

image.

3. Emotional Branding

a. Pengertian Emotional Branding

Emosi dimaksudkan bagaimana suatu merek mampu menggiring

konsumen untuk masuk ke alam emosi melalui berbagai persentuhan

dengan keseluruhan indra konsumen secara dalam sehingga tercipta suatu

hubungan intim yang dalam dan intens untuk jangka waktu panjang. Ini

mempunyai arti bahwa para pemasar harus secara cermat dapat

Page 37: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

19

memahami berbagai kebutuhan emosional dari target pasarnya sehingga

mampu membangun langkah - langkah untuk memperkuat relationship

dan mengakui konsumen sebagai mitranya. (Gobe dalam Wibisono,

2009:13).

Emotional branding adalah saluran di mana orang secara tidak sadar

berhubungan dengan perusahaan dan dengan produk dari perusahaan

tersebut dalam suatu metode yang mengagumkan secara emosional

(Gobe, 2005:31). Kata emosional yang dimaksud adalah bagaimana suatu

merek menggugah perasaan dan emosi konsumen, bagaimana suatu

merek dapat menjadi hidup bagi masyarakat, dan bagaimana membentuk

hubungan yang mendalam dan tahan lama (Gobe, 2005:18). Emotional

branding adalah sebuah alat untuk menciptakan komunikasi pribadi

dengan konsumen (Gobe, 2005:28).

Dari definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa emotional

branding adalah saluran dimana konsumen secara tidak sadar

berhubungan dengan perusahaan dan produk dari perusahaan tersebut

serta merupakan alat untuk menciptakan komunikasi pribadi dengan

konsumen sehingga tercipta suatu hubungan yang dalam dan intens untuk

jangka waktu yang panjang.

b. Dimensi Emotional Branding

Konsep dasar dari proses emotional branding didasarkan pada

empat aspek penting yang memberikan kerangka strategi bagi emotional

branding. (Gobe, 2005 : 36-37). Empat aspek tersebut adalah :

Page 38: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

20

1) Relationship (Hubungan)

Relationship adalah tentang menumbuhkan hubungan yang mendalam

dengan menunjukkan rasa hormat pada konsumen serta memberikan

mereka pengalaman emosional yang mereka inginkan.

2) Sensorial experiences (Pengalaman pancaindera)

Menyediakan konsumen suatu pancaindera dari suatu merek adalah

kunci untuk mencapai hubungan emosional dengan merek yang

menimbulkan kenangan manis serta akan menciptakan preferensi

merek.

3) Imagination (Imajinasi)

Imajinasi dalam penetapan desain merek adalah upaya yang membuat

proses emotional branding menjadi nyata. Pendekatan imajinatif

dalam desain produk, kemasan, dan toko ritel memungkinkan merek

menembus batas atas harapan dan meraih hati konsumen dengan cara

yang baru dan segar.

4) Vision (Visi)

Visi merupakan faktor utama dari kesuksesan jangka panjang suatu

merek. Merek berkembang melalui suatu daur hidup dalam pasar dan

untuk menciptakan serta mempertahankan pangsa pasar, merek harus

diseimbangkan dengan kondisi pasar secara konsisten.

Page 39: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

21

4. Service Quality

a. Pengertian Service Quality

Definisi kualitas menurut Kotler dan Keller (2009:143) adalah

totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat.

Menurut Lovelock dan Wright (2007:96), kualitas layanan adalah

evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa

suatu perusahaan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada “dua faktor utama

yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived

service atau kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima

atau dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan

yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.

Jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk (Tjiptono, 2006:59).

Kualitas yang dirasakan didefinisikan sebagai penilaian konsumen

terhadap keseluruhan keunggulan produk, sedangkan kualitas pelayanan

yang dirasakan merupakan pertimbangan global yang berhubungan

dengan superioritas dari pelayan. Harapan pelanggan merupakan

keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang

dijadikan standar dalam menilai kinerja produk tersebut.

Page 40: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

22

Setiap pelanggan mempunyai harapan tersendiri disaat

memutuskan untuk memilih tempat penyedia jasa yang dibutuhkan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:140) harapan pelanggan dibentuk

berdasarkan pengalaman konsumen berbelanja pada masa lampau, opini

teman dan kerabat, serta informasi dan janji-janji perusahaan dan para

pesaing.

Dari definisi – definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan evaluasi

kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu

perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan.

b. Dimensi Service Quality

Menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman (1998) dalam

Lovelock, Wirtz dan Mussry (2011:154-155), terdapat 5 dimensi yang

digunakan oleh konsumen dalam mengevaluasi kualitas layanan, yaitu :

1. Tangibles (Bukti Fisik)

Berkaitan dengan penampilanfasilitas fisik, peralatan yang digunakan

perusahaan, penampilan karyawan, serta saranakomunikasi yang

digunakan oleh perusahaan.

2. Reliability (Kehandalan)

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, karyawan dapat diandalkan

sertakaryawan mampu memberikan pelayanan administrasi secara

akurat.

Page 41: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

23

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

Berkaitan dengan kesediaan para karyawan untuk membantu

konsumen dan kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan

secara cepat.

4. Assurance (Jaminan)

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan

kepercayaan kepada konsumen, konsumen merasa aman saat

berurusan dengan perusahaan, karyawan memiliki pengetahuan yang

diperlukan untuk melaksanakan pelayanan, serta para karyawan selalu

bersikap sopan dalam melayani konsumen.

5. Emphaty (Empati)

Berkaitan dengan kemudahan perusahaan untuk diakses oleh

konsumen, perusahaan mengkomunikasikan informasi dengan baik

kepada konsumen, dan kemampuan perusahaan dalam memahami

kebutuhan konsumen.

5. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2011:292), kata kepuasan atau satisfaction

berasal dari bahasa latin ‘satis’ (artinya cukup baik, memadai) dan ‘facio’

(melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.

Page 42: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

24

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau

hasil) terhadap ekspektasi mereka. (Kotler dan Keller, 2012:150).

Menurut Mowen (1995) dalam (Tjiptono, 2007:349) merumuskan

kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan suatu barang atau jasa

setelah perolehan dan pemakaiannya. Dengan kata lain, kepuasan

pelanggan merupakan penilaian evaluatif purna beli yang dihasilkan dari

seleksi pembelian spesifik. Sedangkan menurut Howard dan Sheth

(1969) dalam (Tjiptono, 2007:349) kepuasan pelanggan adalah situasi

kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan

antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang

dilakukan.

Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan

konsumen adalah suatu persepsi konsumen atas harapannya mengenai

kinerja dari barang atau jasa yang ditawarkan atau pelayanan yang

diberikan telah terpenuhi atau terlampaui berdasarkan pengalaman yang

didapatkan.

b. Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2012:150) salah satu kunci untuk

mempertahankan pelanggan adalah dengan kepuasan pelanggan. Oleh

karena itu, kepuasan pelanggan harus diukur secara teratur. Adapun cara

mengukur kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :

Page 43: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

25

1) Tetap setia lebih lama

2) Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk

baru dan memperbaharui produk-produk yang ada.

3) Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dengan

produk-produknya

4) Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek lain

5) Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan

Page 44: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

26

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

1 Pengaruh

Experiential

Marketing

terhadap

Kepuasan

Konsumen

Pengguna

Samsung

Galaxy Tab.

Sriayudha

2013

Jenis

penelitian yang

dilakukan

adalah

penelitian

eksplanatori

dengan

pendekatan

kuantitatif.

Populasi pada

penelitian ini

adalah

pengguna

Samsung

Galaxy Tab di

Kota Jambi

dimana sifat

populasi selalu

mengalami

perubahan,

tidak tetap.

Sampel dipilih

dengan metode

probability

sampling yang

dipilih

berdasarkan

wilayah

penjualan

produk

Samsung

Galaxy.

Besaran

sampel yang

terpilih adalah

100 orang.

Analisis data

menggunakan

1. Berdasarkan uji

F yang

dilakukan

terbukti secara

bersama –

sama kelima

variabel

penelitian

yaitu variabel

sense, feel,

think, act dan

relate

memberikan

pengaruh yang

signifikan

terhadap

kepuasan

konsumen

pengguna

Samsung

Galaxy Tab.

2. Berdasarkan

Uji t terbukti

bahwa secara

parsial hanya

variabel sense

dan think yang

dapat

memberikan

pengaruh yang

signifikan

terhadap

kepuasan

konsumen

pengguna

Samsung

Galaxy Tab,

sementara

- Persamaan :

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing

sebagai

variabel

independen

dan variabel

Kepuasan

Konsumen

sebagai

variabel

dependen.

2. Teknik analisis

yang

digunakan

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda.

- Perbedaan:

Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

pengguna

Samsung

Galaxy Tab di

Kota Jambi,

sedangkan pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

Page 45: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

27

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

analisis regresi

berganda.

variabel feel,

act dan relate

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

kepuasan

konsumen

pengguna

Samsung

Galaxy Tab.

3. Berdasakan

hasil

perhitungan

ditemukan

bahwa variabel

think adalah

variabel yang

berpengaruh

paling

dominan di

dalam

penelitian ini.

IKEA Alam

Sutera.

2 Pengaruh

Experiential

Marketing

Terhadap

Kepuasan

Pelanggan

Swalayan Sinar

Rahayu

Negara.

Rosita

2015

Penelitian ini

menggunakan

desain

penelitian

kausal dengan

responden

sebanyak 100

orang. Data

dikumpulkan

dengan metode

dokumentasi

dan kuesioner,

yang

selanjutnya

dianalisis

menggunakan

analisis regresi

berganda yang

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa

1. Experiential

marketing

berpengaruh

signifikan

terhadap

kepuasan

pelanggan

Swalayan

Sinar Rahayu

Negara Tahun

2014 ditinjau

dari dimensi

sense, feel,

think, action

dan relate.

- Persamaan :

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing

sebagai

variabel

independen.

2. Teknik analisis

yang

digunakan

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda.

-

Page 46: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

28

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

meliputi

uji t dan uji F.

2. Experiential

Marketing

berpengaruh

signifikan

secara

simultan

terhadap

Kepuasan

Pelanggan

Swalayan

Sinar Rahayu

Negara Tahun

2014.

Perbedaan:Popu

lasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan

Swalayan Sinar

Rahayu Negara,

sedangkan pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

3 Analisis

Pengaruh

Experiential

Marketing

Terhadap

Kepuasan

dan Loyalitas

Pelanggan:

Kasus

Hypermart

Malang Town

Square

(MATOS).

Kusumawati

2011

Jenis

penelitian ini

dilakukan

dengan

menggunakan

survei

kuesioner pada

50 responden

sebagai

pelanggan

Hypermart

Malang Town

Square

(MATOS).

analisis

jalur(path

analysis)digun

akan untuk

menganalisis

data penelitian.

1. Terdapat

pengaruh yang

signifikan

antara variabel

Experiential

Marketing (X)

terhadap

variabel

Kepuasan

Pelanggan (Z)

2. Dari hasil

analisis

statistik

inferensial,

terungkap

bahwa

Variabel

Experiential

Marketing (X)

berpengaruh

signifikan

terhadap

Loyalitas

Pelanggan

pada Bisnis

- Persamaan :

Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing

sebagai variabel

independen.

- Perbedaan:

1. Teknik analisis

yang

digunakan

pada jurnal

tersebut adalah

teknik analisis

jalur(path

analysis)

sedangkan

pada

penelitian ini

teknik analisis

yang

digunakan

adalah teknik

Page 47: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

29

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

Retail (Y)

dengan

Kepuasan

Pelanggan (Z)

sebagai

variabel antara.

analisis regresi

berganda.

2. Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan

Hypermart

Malang Town

Square

(MATOS)

sedangkan

pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

4 Pengaruh

Emotional

branding dan

Experiential

marketing

Terhadap

Loyalitas

Merek Eiger

Adventure

Melalui Brand

trust dan

Kepuasan

Pelanggan

Sebagai

Variabel

Intervening

(Studi kasus

pada Eiger

Adventure

Store

Semarang).

Penelitian ini

menggunakan

metode

explanatory

research.

Teknik

pengambilan

sampel

menggunakan

teknik

nonprobability

sampling, yaitu

purposive

sampling

dengan sampel

berjumlah 100

orang.

Penelitian ini

menggunakan

teknik analisis

kuantitatif.

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa

variabel

emotional

branding (X1),

experiential

marketing (X2),

brand trust (Z1)

dan kepuasan

pelanggan (Z2)

memiliki

pengaruh yang

positif terhadap

loyalitas merek

(Y). Variabel

experiential

marketing

merupakan

variabel yang

memberikan

- Persamaan :

Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketingdan

Emotional

branding

sebagai variabel

independen.

-Perbedaan:

1. Teknik analisis

yang

digunakan

pada jurnal

tersebut adalah

teknik analisis

jalur(path

analysis)

sedangkan

Page 48: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

30

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

Wijanarka

Suryoko, dan

Widiartanto

2014

Analisis data

menggunakan

analisis jalur

(path

analysis).

pengaruh terbesar

(0,526)

sedangkan

variabel

emotional

branding

merupakan

variabel yang

memberikan

pengaruh terkecil

(0,043) terhadap

loyalitas merek.

pada

penelitian ini

teknik analisis

yang

digunakan

adalah teknik

analisis regresi

berganda.

2. Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan

Eiger

Adventure

Store

Semarang,

sedangkan

pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

5 The Effects Of

Experiential

Marketing And

Service Quality

On Customer

Satisfaction

And Customer

Loyalty At

Shopping

Centers.

Karadeniz,

Pektaş, dan

Topal

Objek

penelitian

adalah

pelanggan dari

Pusat Belanja

di Istanbul dan

metode

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

kuesioner.

Menggunakan

SPSS11.5

untukanalisis

Meskipun

Experiential

Marketing adalah

faktor kunci

dalam sebagian

besar strategi

perusahaan, pada

penelitian ini

terlihat Service

Quality masih

merupakan faktor

dominan dalam

mempengaruhi

kepuasan dan

loyalitas

- Persamaan :

Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing dan

Service Quality

sebagai variabel

independen.

-Perbedaan:

1. Teknik analisis

yang

digunakan

pada jurnal

Page 49: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

31

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

2013 faktor, uji

validitas, uji

reliabilitas, dan

analisis

regresi. Survei

selesai dalam 1

bulan, dan

diterapkan

untuk 416

orang.

pelanggan. tersebut adalah

teknik analisis

faktor

sedangkan

pada

penelitian ini

teknik analisis

yang

digunakan

adalah teknik

analisis regresi

berganda.

2. Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan dari

Pusat Belanja

di Istanbul,

sedangkan

pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

6 Pengaruh

Kualitas

Layanan

terhadap

Kepuasan

Pelanggan

dalam

Membentuk

Loyalitas

Pelanggan.

Aryani

dan Rosinta

Penelitian ini

adalah

penelitian

kuantitatif dan

teknik

sampling

menggunakan

purposive

sampling.

Instrumen

penelitian

menggunakan

Kuesioner

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa kelima

dimensi

pembentuk

kualitas layanan

terbukti

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kualitas

layanan.

Selain itu, hasil

- Persamaan :

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

Kualitas

Pelayanan

Sebagai

variabel

independen

-Perbedaan:

1. Teknik analisis

yang

Page 50: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

32

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

2010

Yang

dianalisis

dengan

Structural

Equation

Modeling

(SEM).

penelitian

menunjukkan

terdapat pengaruh

yang kuat dan

positif antara

variabel

kualitas layanan

KFC terhadap

kepuasan

pelanggan

pada mahasiswa

FISIP UI. Dari

penelitian ini

diketahui pula

bahwa tidak

terdapat pengaruh

antara kualitas

layanan

terhadap loyalitas

pelanggan pada

mahasiswa FISIP

UI. Hasil

penelitian lain

menunjukkan

bahwa terdapat

pengaruh yang

kuat dan positif

antara kualitas

layanan

KFC terhadap

loyalitas

pelanggan pada

mahasiswa FISIP

UI

digunakan

pada jurnal

tersebut adalah

teknik analisis

Structural

EquationMode

ling (SEM).

sedangkan

pada

penelitian ini

teknik analisis

yang

digunakan

adalah teknik

analisis regresi

berganda.

2. Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Mahasiswa

FISIP UIyang

menjadi

pelanggan

KFC,

sedangkan

pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

7 Analisa

Pengaruh

Kualitas

Layanan

terhadap

Kepuasan

Konsumen

Penelitian ini

dilaksanakan

dengan

menyebarkan

kuesioner

kepada 100

konsumen

Hasil dari

penelitian ini

menunjukkan

bahwa dimensi

reliability,

responsiveness,

assurance,

- Persamaan :

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

Kualitas

Pelayanan

Sebagai

Page 51: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

33

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

pada Layanan

Drive Thru

McDonald’s

Basuki Rahmat

di Surabaya.

Widjoyo,

Rumambi, dan

Kunto

2013

McDonald’s

Basuki Rahmat

yang pernah

menggunakan

layanan drive

thru dalam 3

bulan terakhir

ini. Teknik

analisa yang

digunakan

adalah analisa

regresi linear

berganda.

empathy, dan

tangibles

berpengaruh

terhadap

Kepuasan

Konsumen

pengguna layanan

drive thru

McDonald’s

Basuki Rahmat di

Surabaya.

Sedangkan

dimensi yang

paling dominan

mempengaruhi

Kepuasan

Konsumen adalah

responsiveness.

variabel

independen

dan variabel

Kepuasan

Konsumen

sebagai

variabel

dependen.

2. Teknik analisis

yang

digunakan

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda.

-Perbedaan :

Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Konsumen

McDonald’s

Basuki Rahmat

di Surabaya,

sedangkan pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

8 Pengaruh

Experiential

Marketing

Terhadap

Kepuasan Dan

Loyalitas

Pelanggan

Metode yang

digunakan

adalah Metode

yang

digunakan

adalah

deskriptif dan

Hasil penelitian

yang diperoleh

adalah sebagai

berikut:

1. Penilaian

konsumen

terhadap

- Persamaan :

Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing

sebagai variabel

Page 52: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

34

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

Breadtalk Mall

Kelapa Gading

3, Jakarta.

Suyanto dan

Yurdatila

2013

kausalitas

dengan 210

responden.

Teknik analisis

data yang

digunakan

adalah

Stucture

Equation

Model (SEM).

experiential

marketing

pada

BreadTalk

dinilai baik

karena berada

pada kategori

baik yaitu hasil

rata-rata

jawaban

responden

lebih dari 4

2. Kepuasan

pelanggan

yang dirasakan

oleh responden

dinilai baik

karena

berada pada

kategori baik

yaitu hasil

rata-rata

jawaban

responden

lebih dari 4

3. Loyalitas

konsumen

yang dirasakan

responden

dinilai baik

karena berada

pada kategori

baik yaitu hasil

rata-rata

jawaban

responden

lebih dari 4

4. Experiential

marketing

memiliki

pengaruh yang

independen.

- Perbedaan :

1. Teknik analisis

yang

digunakan

pada jurnal

tersebut adalah

teknik analisis

Structural

Equation

Modeling

(SEM).

Sedangkan

pada

penelitian ini

teknik analisis

yang

digunakan

adalah teknik

analisis regresi

berganda.

2. Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan

Breadtalk

Mall Kelapa

Gading 3 di

Jakarta,

sedangkan

pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

Page 53: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

35

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

positif dan

signifikan

dengan

kepuasan

pelanggan

sebesar

7,915%; (5)

experiential

marketing

memiliki

pengaruh yang

positif dan

signifikan

dengan

loyalitas

pelanggan

sebesar

3,114%.

9 Pengaruh

Experiental

Marketing

Terhadap

Kepuasan

Pelanggan”

(Studi pada

Pelanggan

Mujigae Resto

Ciwalk

Bandung).

Barimbing dan

Sari

2014

Penelitian ini

menggunakan

metode

accidental

sampling.

Metode

analisis yang

digunakan

adalah metode

analisis

deskriptif dan

metode

analisis regresi

berganda. Jenis

penelitian

adalah

penelitian

kuantitatif, dan

data yang

digunakan

adalah data

primer dan

data sekunder.

Hasil yang

didapat dalam

penelitian ini

menunjukkan

bahwa secara

simultan Sense

Marketing, Feel

Marketing, Think

Marketing, Act

Marketing dan

Relate Marketing,

berpengaruh

signifikan pada

kepuasan

pelanggan

Mujigae Resto

Ciwalk Bandung.

Secara parsial

dapat dilihat

variable bebas

experiential

marketing yang

berpengaruh

- Persamaan :

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

Experiential

Marketing

sebagai

variabel

independen.

2. Teknik analisis

yang

digunakan

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda.

- Perbedaan:

Populasi yang

digunakan

dalam jurnal

tersebut adalah

Pelanggan

Page 54: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

36

No

Judul

Penelitian,

Nama Peneliti,

dan Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

signifikan

terhadap

kepuasan

pelanggan terdiri

dari tiga, yaitu

variabel sense, act

dan relate pada

Mujigae Resto

Ciwalk Bandung.

Mujigae Resto

Ciwalk

Bandung,

sedangkan pada

penelitian ini

populasi yang

digunakan

adalah

Konsumen

IKEA Alam

Sutera.

Page 55: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

37

C. Kerangka Berpikir

Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Emotional Branding, dan

Service Quality terhadap Kepuasan Konsumen

(Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera)

Uji Kualitas Data :

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Hipotesis :

1. Uji F (Simultan)

2. Uji t (Parsial)

Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Kesimpulan dan Saran

Emotional Branding (X2)

Service Quality (X3)

Kepuasan Konsumen

(Y)

Experiential Marketing (X1)

Page 56: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

38

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan penelitian dan landasan teori,

maka dapat diajukan suatu hipotesis yang masih memerlukan pengujian untuk

membuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan

dua arah (two-tailed), sehingga hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang

digunakan yaitu:

1. H0: β0 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel experiential marketing

terhadap kepuasan konsumen.

H1: β1 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel experiential marketing terhadap

kepuasan konsumen.

2. H0: β0 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel emotional branding terhadap

kepuasan konsumen.

H2: β2≠ 0; terdapat pengaruh variabel emotional branding terhadap

kepuasan konsumen.

3. H0: βo = 0; tidak terdapat pengaruh variabel service quality terhadap

kepuasan konsumen.

H3: β3 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel service quality terhadap kepuasan

konsumen.

4. H0: βo = 0; tidak terdapat pengaruh variabel Experiential marketing,

emotional branding, dan service quality secara simultan

terhadap kepuasan konsumen.

Page 57: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

39

H4: β4≠ 0; terdapat pengaruh variabel Experiential marketing, emotional

branding, dan service quality secara simultan terhadap

kepuasan konsumen.

Page 58: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh

yang signifikan dari experiential marketing (X1), emotional branding (X2), dan

service quality (X3) terhadap Kepuasan Konsumen. Penelitian dilakukan pada

bulan Januari 2016 sampai dengan bulan April 2016. Populasi dalam penelitian

ini adalah konsumen IKEA Alam Sutera yang berlokasi di Jalan Jalur Sutera

Boulevard No 45, Alam Sutera, Bumi Serpong Damai, Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen IKEA

Alam Sutera yang berjumlah sekitar 208.000 pengunjung per bulan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, yang hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili

keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih sedikit dari populasinya

(Sugiyono, 2011:81). Adapun pedoman yang digunakan dalam penelitian ini

untuk menentukan jumlah ukuran sampel yaitu didasarkan pada rumus

Page 59: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

41

Slovin dengan jumlah populasi (N) yang telah diketahui sebanyak 208.000

orang, dengan jumlah penelitian (n) yang harus diambil berdasarkan rumus

Slovin dengan tingkat kepercayaan 90% (α = 0,10) yaitu adalah sebagai

berikut :

n = N

1 + N (α)2

Keterangan :

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

α = Tingkat Kepercayaan

n = 208.000

1 + 208.000 x (0,10)2

= 99,95 = 100 responden

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka penelitian ini menggunakan

100 responden sebagai sampel.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2011:85). Adapun pertimbangan yang telah ditentukan

adalah :

1. Responden pernah mengunjungi toko IKEA Alam Sutera

2. Responden pernah membeli furniture / peralatan rumah tangga di toko

IKEA Alam Sutera

Page 60: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

42

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk

menjawab masalah riset secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer

diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan

tangan pertama yang memperoleh data tersebut (Istijanto (2005) dalam

Sunyoto, 2014:28).

Data primer dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan

kuesioner yang dibuat oleh penelitidari beberapa referensi, yang kemudian

dimodifikasikan dalam bentuk pernyataan. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2011:142).

Pada penelitian ini, responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa

melibatkan pandangan subjektif interviewer. Kuesioner diberikan kepada

100 responden, sebelumnya dilakukan try out untuk 30 responden terlebih

dahulu untuk menguji pertanyaan.

Kuesioner menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima

tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut (Ghozali,

2012:47) :

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

Page 61: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

43

R = Ragu – ragu diberi skor 3

S = Setuju diberi skor 4

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Peneliti

menggunakan riset kepustakaan yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, membaca dan memahami buku, jurnal, literatur, artikel, dan

data dari internet.

D. Metode Analisis Data

Setelah data hasil kuesioner didapat, data harus dianalisis terlebih dahulu

agar bisa digunakan dan dijadikan dasar dari pengambilan keputusan. Data

dalam penelitian ini diolah dengan perangkat lunak komputer yang bernama

SPSS (Statistical Package for Social Science) 22 for Windows.

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur atau valid atau tidaknya

suatu kuesioner. suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2012:52).

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pernyataan

kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Correlation Product

Page 62: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

44

Moment dari Karl Pearson dengan cara mengkorelasikan masing-

masing item pernyataan kuesioner dan totalnya. Cara menentukannya

dengan membandingkan nilai sig 2 tailed dengan nilai α (0,05) :

1) Jika nilai sig 2 tailed< 0,05 maka pernyataan tersebut dinyatakan

valid

2) Jika nilai sig 2 tailed ≥ 0,05 maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2012:47).

Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel

dengan cara melihat Cronbach’s Alpha dengan signifikansi yang

digunakan lebih besar dari 0,7. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,7 (Ghozali,

2012:48).

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengambil hasil dari pengisian kuesioner terhadap 30 responden

pertama, dan kemudian diproses dengan software SPSS 22.

Page 63: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

45

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi normalitas data yang terbebas dari

asumsi klasik statistik, baik itu normalitas, multikolinearitas dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2012:147) uji normalitas bertujuan untuk melihat

apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel

independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang

menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data

mempunyai distribusi normal atau tidak; yaitu dengan melihat Normal

Probability plot.

Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau

mendekati normal, untuk mendeteksi normal dapat dilakukan dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2012:105), uji multikolineritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar

Page 64: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

46

sesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari

nilai tolerance dan Variate Inflation Factor (VIF), nilai toleransi yang

besarannya di atas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa

tidak ada multikolinearitas pada variabel independennya (Ghozali

2012:105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2012:139), uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Kita dapat melihat dari grafik scatterplot antara

prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola

tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi

heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik – titik yang ada menyebar

di atas dan di bawah angka sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2012:98), uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama

Page 65: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

47

terhadap variabel dependen atau terikat. Hasil F test ini pada output spss

dapat dilihat pada ANOVA (Analysis of Variance). Hasil uji F

menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari

level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih

besar dari F tabel. Sedangkan F tabel dihitung dengan cara df = K – 1 dan

df2 = n – k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Hipotesis

yang digunakan adalah :

H0 : b1 : b2 : b3 = 0 Berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel

dependen.

Ha : b1 : b2 : b3 ≠ 0 Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji parsial atau t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing – masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

variabel dependen. Hasil uji ini pada output spss dapat dilihat pada tabel

coefficients. Nilai dari uji t dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.)

pada masing-masing variabel independen, dapat dinyatakan suatu

variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen jika

p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan (0,05) dan df

= N – 2 (Ghozali, 2012:99).

Page 66: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

48

Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two

tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H0 yaitu

terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa

digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak

sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak

menunjukkan satu arah, sehingga pengujian dilakukan dua arah (Suharyadi

dan Purwanto S.K., 2009:88). Kriteria dalam uji parsial (Uji t) dapat

dilihat sebagai berikut :

1) Uji hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel

a) Apabila -t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b) Apabila -t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidk mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Uji hipotesis berdasarkan signifikansi

a) Jika angka sig. > 0,05, maka H0 diterima

b) Jika angka sig. < 0,05, maka H0 ditolak

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen

Page 67: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

49

(variabel penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003

dalam Ghozali , 2012:95). Formulasi untuk regresi linier berganda adalah

sebagai berikut :

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3+ e

Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen

a = Konstanta

β1,β 2,β 3 = Koefisien Regresi

X1 = Experiential Marketing

X2 = Emotional Branding

X3 = Service Quality

e = Standar Eror

5. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2012:97), koefisien determinasi (Adjusted R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Hal ini berarti nilai koefisien determinasi

menunjukkan persentase pengaruh keseluruhan variabel independen

(Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Service Quality)

terhadap nilai variabel dependen (Kepuasan Konsumen). Jika pengaruh

tidak mencapai 100% maka kekurangannya dijelaskan oleh variabel lain.

Besarnya koefisien determinasi adalah sampai dengan 1 (satu). Semakin

mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen

Page 68: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

50

terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan apabila koefisien determinasi

mendekati satu, maka semakin besar pengaruh seluruh variabel independen

terhadap variabel dependen dan sebaliknya.

Page 69: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

51

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Experiential

Marketing

(X1)

(Bernd H.

Schmitt

(1999)

dalam Rini

2009:16-17)

Sense

1. Penglihatan

2. Perabaan

3. Pendengaran

4. Penciuman

Likert

Feel

5. Emosi kesenangan

konsumen

6. Emosi kebanggan konsumen

Think

7. Keterlibatan pemikiran

konsumen dalam

mengkonsumsi produk/jasa

8. Perusahaan memikat

konsumen dalam bentuk

visual/ verbal/ konseptual

Act

9. Pengaruh terhadap gaya

hidup konsumen

10. Interaksi antar konsumen

Relate

11. Self-improvement

12. Status sosio-ekonomi

konsumen

13. Image

Emotional

Branding

(X2)

(Marc Gobe,

2005: 36-37)

Relationship

14. Perusahaan menghormati

konsumen

15. Perusahaan mampu

menjalin hubungan yang

baik dengan konsumen

Likert

Sensorial

Experience

16. Perusahaan memberikan

pengalaman

menyenangkan untuk

konsumen

17. Terciptanya preferensi merek

Imagination

18. Desain produk

19. Desain kemasan

20. Desain toko ritel

Vision

21. Merek berkembang di pasar

22. Merek seimbang dengan

kondisi pasar secara

konsisten

Tangibles

23. Fasilitas fisik yang menarik

24. Peralatan yang digunakan

perusahaan cukup lengkap

25. Penampilan karyawan rapih

Page 70: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

52

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Service

Quality

(X3)

Parasuraman,

Zeithaml dan

Berry

(1998)

dalam

Lovelock,

Wirtz dan

Mussry

(2011:154-

155)

26. Sarana komunikasi yang

digunakan oleh perusahaan

cukup menarik

Likert

Reliability

27. Perusahaan mampu

memberikan pelayanan

sesuai dengan yang

dijanjikan

28. Karyawan dapat diandalkan

dalam memberikan

pelayanan

29. Karyawan mampu

memberikan pelayanan

administrasi secara akurat

Responsiveness

30. Kesediaan para karyawan

untuk membantu konsumen

31. Kemampuan karyawan

dalam memberikan

pelayanan secara cepat

Assurance

32. Kemampuan karyawan

dalam memberikan

kepercayaan kepada

konsumen

33. Konsumen merasa aman

saat berurusan dengan

perusahaan

34. Karyawan memiliki

pengetahuan yang

diperlukan untuk

melaksanakan pelayanan

35. Karyawan bersikap sopan

dalam melayani konsumen

Emphaty

36. Perusahaan mudah untuk

diakses oleh konsumen

37. Perusahaan

mengkomunikasikan

informasi dengan baik

kepada konsumen

38. Perusahaan mampu

memahami kebutuhan

konsumen

39. Konsumen tetap setia lebih

lama menggunakan produk-

produk perusahaan

40. Konsumen membeli lebih

banyak ketika perusahaan

Page 71: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

53

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Kepuasan

Konsumen

(Y)

(Kotler dan

Keller,

2012:150)

memperkenalkan produk

baru dan memperbaharui

produk – produk yang ada

41. Konsumen membicarakan

hal – hal yang baik tentang

perusahaan dengan produk

– produknya

42. Konsumen memberi

perhatian yang lebih sedikit

kepada merek-merek lain

43. Konsumen menawarkan

gagasan jasa atau produk

kepada perusahaan

Likert

Page 72: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

54

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Pendirian IKEA

IKEA adalah sebuah peritel perabotan rumah tangga dari Swedia.

Didirikan oleh Ingvar Kamprad di kota kelahirannya Småland, Swedia

Selatan pada tahun 1943. Nama IKEA merupakan singkatan yang terdiri

dari inisial namanya sendiri yaitu IK (Ingvar Kamprad), sedangkan inisial

EA adalah singkatan dari Elmtaryd dan Agunnaryd yang merupakan nama

daerah pertanian dan desa tempat ia dibesarkan (Press release IKEA Alam

Sutera, 2014).

Pada awal tahun 1980-an, dengan toko IKEA yang sudah tersebar di 20

negara, Ingvar Kamprad, menyadari bahwa ia harus melindungi konsep unik

IKEA. Konsep merupakan bagian dari pertumbuhan perusahaan. Dia ingin

kebebasan total dan struktur kepemilikan jangka panjang, sehingga pasar

saham bukanlah pilihan. Sehingga, dibuat sistem waralaba IKEA. Kini,

semua toko IKEA (kecuali toko IKEA Delft di Belanda, yang dimiliki oleh

sistem B.V. Inter IKEA) beroperasi di bawah perjanjian waralaba. Sistem

B.V. Inter IKEA adalah pemilik dari konsep IKEA dan waralaba IKEA di

seluruh dunia (ikea.com, 2016).

Page 73: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

55

Saat ini, toko IKEA terdapat di 46 Negara yang tersebar di Amerika

Utara sebanyak 51 toko, Eropa sebanyak 249 toko, Asia sebanyak 31 toko,

Australia sebanyak 7 toko, Timur Tengah sebanyak 9 toko dan Amerika

Tengah sebanyak 1 toko (ikea.com, 2016).

2. Pembukaan Gerai IKEA di Indonesia

Pada tanggal 15 Oktober 2014, Hero Group sebagai pemegang lisensi

IKEA di Indonesia membuka gerai pertama IKEA di Alam Sutera,

Tangerang, Banten, Indonesia. IKEA Alam Sutera merupakan toko ke-364

dan yang paling baru dari 46 negara di dunia (Press release IKEA Alam

Sutera, 2014). IKEA dengan kehadirannya di Indonesia memperkenalkan

konsep baru dalam ritel perabotan rumah tangga, yaitu mengkombinasikan

showroom ritel dan gudangnya, dimana pelanggan dapat memilih dan

merakit produk sendiri di rumah. IKEA juga menawarkan berbagai layanan

untuk pelanggan termasuk jasa pengambilan, pengantaran dan pemasangan

produk (Laporan tahunan Hero Group, 2014).

Dengan gerai seluas 35.000m2, IKEA Alam Sutera menawarkan

pelanggan untuk berbelanja perlengkapan rumah tangga dan menikmati

masakan khas Swedia di restoran berkapasitas 730 tempat duduk. Didukung

dengan hampir 400 tenaga kerja, kehadiran IKEA di Indonesia bukan hanya

sekedar menjual perabotan rumah tangga, tetapi juga memberi solusi,

edukasi dan inspirasi bagi pelanggan yang menginginkan produk berkualitas

dunia guna meningkatkan kehidupan di rumah (Laporan tahunan Hero

Group, 2014).

Page 74: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

56

3. Visi dan Misi IKEA

a. Visi

Visi IKEA adalah menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih

baik bagi banyak orang dengan menawarkan rangkaian produk yang

dirancang dengan baik, produk perabot rumah tangga yang fungsional

dengan harga terjangkau, sehingga lebih banyak orang yang dapat

membelinya (ikea.com, 2016).

b. Misi

IKEA bekerja keras untuk mencapai kualitas dengan harga

terjangkau bagi pelanggannya dengan cara memaksimalkan seluruh

rangkaian nilaidengan membangun hubungan kerjasama pemasok dalam

jangka panjang, investasi dalam produksi secara otomatis dan

memproduksi dalam jumlah besar (ikea.com, 2016).

4. Logo Perusahaan

Logo IKEA hampir tidak berubah selama sejarah perusahaan dan logo

versi tahun 1967 tetap menjadi simbol yang konsisten dari bisnis IKEA.

Gambar 4 .1Perubahan logo IKEA

Sumber : ikea.com, 2016

Page 75: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

57

5. Desain Toko IKEA Alam Sutera

Toko IKEA Alam Sutera didesain dengan warna biru dan aksen kuning

yang merupakan warna nasional Swedia. Bangunan toko ini dirancang

sedemikian rupa sehingga konsumen akan berkeliling mengikuti arah jarum

jam. Layout seperti ini dibuat agar konsumen menjelajah ke seluruh bagian

toko. Namun demikian, beberapa jalan pintas juga dibuat untuk konsumen

yang tidak ingin mengikuti alur yang telah disediakan. Toko IKEA Alam

Sutera terdiri dari dua lantai denganshowroom dan restoran di lantai atas

sedangkan di lantai bawah terdapat market hall, area layanan mandiri, area

makanan swedia, area bermain anak, kasir dan area layanan pelanggan.

Pada bagian showroom terdapat berbagai furniture dan beberapa produk

pilihan yang telah ditata secara menarik dalam berbagai setting ruangan. Di

showroom ini konsumen mencatat nama dan kode barang yang ia suka. Dari

sana, konsumen dapat mengambil keranjang belanja, kemudian melanjutkan

perjalanan ke market hall yang menjual berbagai aksesoris dan barang-

barang kecil. Dari market hall barulah konsumen masuk ke area layanan

mandiri (self-serve furniture area) tempat konsumen mengambil produk-

produk dengan nomor seri yang telah dicatat di area sebelumnya. Setelah

itu, konsumen dapat membayar produknya yang dibelinya di kasir.

Page 76: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

58

Gambar 4.2

Denah Toko IKEA Alam Sutera

Sumber : Brosur IKEA Alam Sutera, 2016

B. Analisis dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen IKEA Alam Sutera

yang minimal pernah sekali berkunjung ke toko IKEA Alam Sutera dan

minimal pernah membeli satu buah barang yang dijual di toko IKEA Alam

Sutera. Sampel yang diambil berjumlah 100 responden. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data karakteristik responden

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 36 36 %

Wanita 64 64 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak 64 atau sebesar 64 %,

Page 77: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

59

sedangkan sisanya sebanyak 36 orang atau sebesar 36 % merupakan

responden berjenis kelamin pria. Artinya, sebagian besar responden yang

mengisi kuesioner adalah wanita.

Tabel 4.2

Usia Responden

Kategori Usia Jumlah Persentase

< 20 tahun 0 0 %

20 – 25 tahun 17 17 %

26 – 30 tahun 28 28 %

31 – 35 tahun 20 20 %

36 – 40 tahun 16 16 %

41 – 45 tahun 6 6 %

46 – 50 tahun 6 6 %

> 50 tahun ke atas 7 7 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.2 dapat dilihat data responden menurut usia, disini terlihat

yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 26 – 30 tahun tahun yaitu

sebanyak 28 responden, lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 31

– 35 tahun sebanyak 20 responden. Pada urutan ketiga yaitu kisaran usia 20

– 25 tahun sebanyak 17 responden, kemudian pada urutan keempat yaitu

kisaran usia 36 – 40 tahun sebanyak 16 responden. Pada urutan kelima

yaitu kisaran usia > 50 tahun ke atas sebanyak 7 responden, lalu pada urutan

keenam terdapat 2 kelompok usia yaitu kisaran usia 41 – 45 tahun sebanyak

6 responden dan kisaran usia 46 – 50 tahun sebanyak 6 responden dan pada

urutan ketujuh yaitu kisaran usia < 20 tahun tidak terdapat responden yang

mengisi kuesioner penelitian ini atau sebanyak 0 responden.

Page 78: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

60

Tabel 4.3

Pendapatan per bulan Responden

Kisaran Pendapatan

(per bulan)

Jumlah Persentase

< Rp. 1.000.000 2 2 %

Rp. 1.000.000 – Rp. < 3.000.000 19 19 %

Rp. 3.000.000 – Rp. < 5.000.000 31 31 %

Rp. 5.000.0000 – Rp.< 7.000.000 25 25 %

Rp. 7.000.0000 - Rp. < 10.000.000 10 10 %

> Rp. 10.000.000 13 13 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.3 dapat dilihat data responden menurut pendapatan per

bulan, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah responden dengan

pendapatan per bulan sebesar Rp. 3.000.000 – Rp. < 5.000.000 yaitu

sebanyak 31 responden, lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran

pendapatan Rp. 5.000.0000 – Rp.< 7.000.000 sebanyak 25 responden. Pada

urutan ketiga yaitu kisaran pendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. < 3.000.000

sebanyak 19 responden, kemudian pada urutan keempat yaitu kisaran

pendapatan > Rp. 10.000.000 sebanyak 13 responden. Pada urutan kelima

yaitu kisaran pendapatan Rp. 7.000.0000 - Rp. < 10.000.000 sebanyak 10

responden, lalu pada urutan keenam kisaran pendapatan < Rp. 1.000.000

sebanyak 2 responden.

Tabel 4.4

Jumlah Kunjungan Responden

Jumlah Kunjungan Jumlah Persentase

1 – 3 kali 54 54 %

4 – 6 kali 32 32 %

7 – 9 kali 7 7 %

≥ 10 kali 7 7 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 79: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

61

Pada tabel 4.4 dapat dilihat data responden menurut jumlah kunjungan,

disini terlihat yang lebih mendominasi adalah responden dengan kunjungan

sebanyak 1 – 3 kali yaitu sebesar 54 responden, lalu disusul pada urutan

kedua yaitu responden dengan jumlah kunjungan sebanyak 4 – 6 kali sebesar

32 responden. Pada urutan ketiga terdapat responden dengan jumlah

kunjungan sebanyak 7 – 9 kali dan responden dengan jumlah kunjungan ≥ 10

kali masing - masing sebesar 7 responden.

Tabel 4.5

Jumlah Pembelian Responden

Jumlah Pembelian Jumlah Persentase

1 – 3 barang 51 51 %

4 – 6 barang 27 27 %

7 – 9 barang 4 4 %

≥ 10 barang 18 18 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.5 dapat dilihat data responden menurut jumlah pembelian,

disini terlihat yang lebih mendominasi adalah responden dengan pembelian

sebanyak 1 – 3 barang yaitu sebesar 51 responden, lalu disusul pada urutan

kedua responden dengan jumlah pembelian sebanyak 4 – 6 barang sebesar 27

responden. Pada urutan ketiga responden dengan jumlah pembelian sebanyak

≥ 10 barang sebesar 18 responden, dan sisanya responden dengan jumlah

pembelian sebanyak 7 – 9 barang sebesar 4 responden.

Page 80: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

62

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pernyataan

kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Correlation Product

Moment dari Karl Pearson dengan cara mengkorelasikan masing-masing

item pernyataan kuesioner dan totalnya. Cara menentukannya dengan

membandingkan nilai sig 2 tailed dengan nilai α (0,05) :

1) Jika nilai sig 2 tailed< 0,05 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid

2) Jika nilai sig 2 tailed ≥ 0,05 maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid

Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 responden, peneliti

melakukan try out kepada 30 orang responden dengan memberikan 43

butir pertanyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu experiential

marketing, emotional branding, service quality dan kepuasan konsumen

untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan yang

diajukan.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Experiential Marketing, Emotional Branding,

Service Quality, dan Kepuasan Konsumen

Butir Pertanyaan Nilai sig 2 tailed Nilai α Keterangan

Experiential Marketing (X1)

X1.1 0,000 0,05 VALID

X1.2 0,005 0,05 VALID

X1.3 0,002 0,05 VALID

X1.4 0,001 0,05 VALID

X1.5 0,000 0,05 VALID

X1.6 0,001 0,05 VALID

X1.7 0,003 0,05 VALID

X1.8 0,001 0,05 VALID

X1.9 0,000 0,05 VALID

Page 81: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

63

Butir Pertanyaan Nilai sig 2 tailed Nilai α Keterangan

X1.10 0,000 0,05 VALID

X1.11 0,001 0,05 VALID

X1.12 0,021 0,05 VALID

X1.13 0,000 0,05 VALID

Emotional Branding (X2)

X2.1 0,000 0,05 VALID

X2.2 0,001 0,05 VALID

X2.3 0,000 0,05 VALID

X2.4 0,000 0,05 VALID

X2.5 0,017 0,05 VALID

X2.6 0,003 0,05 VALID

X2.7 0,003 0,05 VALID

X2.8 0,010 0,05 VALID

X2.9 0,000 0,05 VALID

Service Quality (X3)

X3.1 0,009 0,05 VALID

X3.2 0,004 0,05 VALID

X3.3 0,476 0,05 VALID

X3.4 0,004 0,05 VALID

X3.5 0,005 0,05 VALID

X3.6 0,040 0,05 VALID

X3.7 0,000 0,05 VALID

X3.8 0,000 0,05 VALID

X3.9 0,027 0,05 VALID

X3.10 0,000 0,05 VALID

X3.11 0,000 0,05 VALID

X3.12 0,000 0,05 VALID

X3.13 0,000 0,05 VALID

X3.14 0,000 0,05 VALID

X3.15 0,000 0,05 VALID

X3.16 0,000 0,05 VALID

Kepuasan Konsumen (Y)

Y.1 0,000 0,05 VALID

Y.2 0,000 0,05 VALID

Y.3 0,000 0,05 VALID

Y.4 0,000 0,05 VALID

Y.5 0,000 0,05 VALID

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa

dari item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden ditemukan

Page 82: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

64

nilai sig 2 tailed < 0,05 yang berarti setiap butir pertanyaan tersebut valid

maka dapat dilanjutkan ke penelitian selanjutnya.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah

dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk

menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal, teknik yang digunakan

adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha dengan bantuan

program SPSS 22. Suatu uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat

konsistensi (Ghozali, 2012:48) Variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach’s Alpha > 0,7.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha

N of Item Keterangan

Experiential Marketing 0,849 13 Reliabel

Emotional Branding 0,815 9 Reliabel

Service Quality 0,883 16 Reliabel

Kepuasan Konsumen 0,726 5 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa variabel yang terdiri dari

Experiential Marketing, Emotional Branding, Service Quality dan Kepuasan

Konsumen memiliki data yang reliabel, hal ini terlihat dari nilai Cronbach

Alpha lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat

dilanjutkan.

Page 83: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

65

3. Analisis Kuesioner

Berikut ini adalah rekapitulasi hasil jawaban dari 100 responden dalam

menjawab kuesioner :

Tabel 4.8

Penataan produk di show room IKEA terlihat menarik

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 62 62 %

Setuju 38 38 %

Ragu – ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

penataan produk di show room IKEA terlihat menarik, sebanyak 62

responden atau sebesar 62% menjawab sangat setuju dan sebanyak 38

responden atau 38 % menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.9

Produk di show room IKEA dapat diraba untuk merasakanteksturnya

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 54 54 %

Setuju 46 46 %

Ragu – ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

produk di show room IKEA dapat diraba untuk merasakan teksturnya,

sebanyak 54 responden atau sebesar 54% menjawab sangat setuju dan

sebanyak 46 responden atau 46 % menjawab setuju. Sedangkan tidak ada

Page 84: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

66

responden yang menjawab jawaban ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak

setuju.

Tabel 4.10

Suasana di dalam toko IKEA tidak bising

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 19 19 %

Setuju 67 67 %

Ragu – ragu 11 11 %

Tidak Setuju 3 3 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

suasana di dalam toko IKEA tidak bising, sebanyak 19 responden atau

sebesar 19% menjawab sangat setuju, sebanyak 67 responden atau 67 %

menjawab setuju, sebanyak 11 reponden atau sebesar 11 % menjawab ragu

– ragu dan sebanyak 3 responden atau 3 % menjawab tidak setuju.

Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban sangat tidak

setuju.

Tabel 4.11

Aroma di dalam toko IKEA tidak berbau tak sedap

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 14 14 %

Setuju 74 74 %

Ragu - ragu 11 11 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

aroma di dalam toko IKEA tidak berbau tak sedap, sebanyak 14 responden

atau sebesar 14% menjawab sangat setuju, sebanyak 74 responden atau 74

Page 85: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

67

% menjawab setuju, sebanyak 11 reponden atau sebesar 11 % menjawab

ragu – ragu dan sebanyak 1 responden atau 1 % menjawab tidak setuju.

Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban sangat tidak

setuju.

Tabel 4.12

Konsumen merasa senang berbelanja di IKEA Alam Sutera

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 51 51

Setuju 49 49

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen merasa senang berbelanja di IKEA Alam Sutera, sebanyak 51

responden atau sebesar 51% menjawab sangat setuju dan sebanyak 49

responden atau 49 % menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.13

Membeli furniture / peralatan rumah tangga di IKEA cukup bergengsi

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 34 34

Setuju 64 64

Ragu - ragu 2 2

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

membeli furniture / peralatan rumah tangga di IKEA cukup bergengsi,

sebanyak 34 responden atau sebesar 34% menjawab sangat setuju, sebanyak

Page 86: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

68

64 responden atau 64 % menjawab setuju, dan sebanyak 2 reponden atau

sebesar 2 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.14

IKEA memiliki kesesuaian antara harga yang ditawarkan dengan

kualitas produk dan pelayanan yang diberikan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 31 31

Setuju 56 56

Ragu - ragu 13 13

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

IKEA memiliki kesesuaian antara harga yang ditawarkan dengan kualitas

produk dan pelayanan yang diberikan, sebanyak 31 responden atau sebesar

31% menjawab sangat setuju, sebanyak 56 responden atau 56 % menjawab

setuju, dan sebanyak 13 reponden atau sebesar 13 % menjawab ragu – ragu.

Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Tabel 4.15

Konsumen merasa cukup terpikat dengan konsep toko IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 33 33 %

Setuju 64 64 %

Ragu - ragu 3 3 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen merasa cukup terpikat dengan konsep toko IKEA, sebanyak 33

Page 87: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

69

responden atau sebesar 33% menjawab sangat setuju, sebanyak 64

responden atau 64 % menjawab setuju, dan sebanyak 3 reponden atau

sebesar 3 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.16

Desain furniture IKEA sesuai dengan gaya hidup konsumen

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 24 24 %

Setuju 64 64 %

Ragu - ragu 12 12 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

desain furniture IKEA sesuai dengan gaya hidup konsumen, sebanyak 24

responden atau sebesar 24% menjawab sangat setuju, sebanyak 64

responden atau 64 % menjawab setuju, dan sebanyak 12 reponden atau

sebesar 12 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju

Tabel 4.17

Konsep toko IKEA mampu menciptakan interaksi antara konsumen

dengan konsumen lain

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 37 37 %

Setuju 53 53 %

Ragu - ragu 10 10 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsep toko IKEA mampu menciptakan interaksi antara konsumen dengan

Page 88: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

70

konsumen lain, sebanyak 37 responden atau sebesar 37% menjawab sangat

setuju, sebanyak 53 responden atau 53 % menjawab setuju, dan sebanyak 10

reponden atau sebesar 10 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju

Tabel 4.18

Konsumen menjadi lebih kreatif dalam menentukan konsep penataan

rumah setelah berbelanja di IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 33 33 %

Setuju 65 65 %

Ragu – ragu 1 1 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen menjadi lebih kreatif dalam menentukan konsep penataan rumah

setelah berbelanja di IKEA, sebanyak 33 responden atau sebesar 33%

menjawab sangat setuju, sebanyak 65 responden atau 65 % menjawab

setuju, sebanyak 1 reponden atau sebesar 1 % menjawab ragu – ragu dan

sebanyak 1 responden atau 1 % menjawab tidak setuju. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju.

Tabel 4.19

Konsep toko IKEA cocok untuk konsumen ekonomi

menengah ke atas

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 20 20 %

Setuju 77 77 %

Ragu – ragu 2 2 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 89: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

71

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsep toko IKEA cocok untuk konsumen ekonomi menengah ke atas,

sebanyak 20 responden atau sebesar 20% menjawab sangat setuju, sebanyak

77 responden atau 77 % menjawab setuju, sebanyak 2 reponden atau sebesar

2 % menjawab ragu – ragu dan sebanyak 1 responden atau 1 % menjawab

tidak setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban

sangat tidak setuju.

Tabel 4.20

Citra toko IKEA dapat menggambarkan gaya hidup masyarakat

modern dalam berbelanja furniture

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 38 38 %

Setuju 62 62 %

Ragu – ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

citra toko IKEA dapat menggambarkan gaya hidup masyarakat modern

dalam berbelanja furniture, sebanyak 38 responden atau sebesar 38%

menjawab sangat setuju dan sebanyak 62 responden atau 62 % menjawab

setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban ragu –

ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 90: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

72

Tabel 4.21

Pelayanan yang diberikan IKEA cukup baik sehingga konsumen

merasa dihormati

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 17 17 %

Setuju 69 69 %

Ragu – ragu 14 14 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pelayanan yang diberikan IKEA cukup baik sehingga konsumen merasa

dihormati, sebanyak 17 responden atau sebesar 17% menjawab sangat

setuju, sebanyak 69 responden atau 69 % menjawab setuju, dan sebanyak 14

reponden atau sebesar 14 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.22

Pengalaman berbelanja di IKEA meyakinkan konsumen untuk

berbelanja disana kembali

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 31 31 %

Setuju 66 66 %

Ragu - ragu 3 3 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pengalaman berbelanja di IKEA meyakinkan konsumen untuk berbelanja

disana kembali, sebanyak 31 responden atau sebesar 31% menjawab sangat

setuju, sebanyak 66 responden atau 66 % menjawab setuju, dan sebanyak 3

Page 91: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

73

reponden atau sebesar 3 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.23

Pengalaman berbelanja di IKEA menyenangkan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 45 45 %

Setuju 55 55 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pengalaman berbelanja di IKEA menyenangkan, sebanyak 45 responden

atau sebesar 45% menjawab sangat setuju dan sebanyak 55 responden atau

55 % menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab

jawaban ragu – ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.24

Pengalaman menyenangkan di IKEA membuat konsumen lebih

menyukai IKEA dibanding merek lain

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 21 %

Setuju 53 53 %

Ragu - ragu 21 21 %

Tidak Setuju 5 5 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pengalaman menyenangkan di IKEA membuat konsumen lebih menyukai

IKEA dibanding merek lain, sebanyak 21 responden atau sebesar 21%

menjawab sangat setuju, sebanyak 53 responden atau 53 % menjawab

setuju, sebanyak 21 reponden atau sebesar 21 % menjawab ragu – ragu dan

Page 92: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

74

sebanyak 5 responden atau 5 % menjawab tidak setuju. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju.

Tabel 4.25

Desain produk IKEA inovatif

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 23 23 %

Setuju 77 77 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

desain produk IKEA inovatif, sebanyak 23 responden atau sebesar 23%

menjawab sangat setuju dan sebanyak 77 responden atau 77 % menjawab

setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban ragu –

ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.26

Konsep penataan furniture di IKEA imajinatif

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 31 31 %

Setuju 69 69 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsep penataan furniture di IKEA imajinatif, sebanyak 31 responden atau

sebesar 31% menjawab sangat setuju dan sebanyak 69 responden atau 69 %

menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban

ragu – ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 93: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

75

Tabel 4.27

Desain toko IKEA secara keseluruhan kreatif

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 27 27 %

Setuju 73 73 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

desain toko IKEA secara keseluruhan kreatif, sebanyak 27 responden atau

sebesar 27% menjawab sangat setuju dan sebanyak 73 responden atau 73 %

menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban

ragu – ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.28

Merek IKEA semakin dikenal masyarakat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 23 23 %

Setuju 67 67 %

Ragu - ragu 10 10 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

merek IKEA semakin dikenal masyarakat, sebanyak 23 responden atau

sebesar 23% menjawab sangat setuju, sebanyak 67 responden atau 67 %

menjawab setuju, dan sebanyak 10 reponden atau sebesar 10 % menjawab

ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Page 94: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

76

Tabel 4.29

Furniture yang ditawarkan IKEA mampu memenuhi permintaan pasar

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 14 14 %

Setuju 67 67 %

Ragu – ragu 19 19 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

furniture yang ditawarkan IKEA mampu memenuhi permintaan pasar,

sebanyak 14 responden atau sebesar 14% menjawab sangat setuju, sebanyak

67 responden atau 67 % menjawab setuju, dan sebanyak 19 reponden atau

sebesar 19 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.30

Fasilitas fisik di toko IKEA cukup modern

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 22 22 %

Setuju 73 73 %

Ragu - ragu 5 5 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

fasilitas fisik di toko IKEA cukup modern, sebanyak 22 responden atau

sebesar 22% menjawab sangat setuju, sebanyak 73 responden atau 73 %

menjawab setuju, dan sebanyak 5 reponden atau sebesar 5 % menjawab

ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Page 95: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

77

Tabel 4.31

Peralatan yang berkaitan dengan layanan toko cukup lengkap

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 36 36 %

Setuju 62 62 %

Ragu - ragu 2 2 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

peralatan yang berkaitan dengan layanan toko cukup lengkap, sebanyak 36

responden atau sebesar 36% menjawab sangat setuju, sebanyak 62

responden atau 62 % menjawab setuju, dan sebanyak 2 reponden atau

sebesar 2 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.32

Karyawan IKEA berpenampilan rapih

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 13 %

Setuju 87 87 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA berpenampilan rapih, sebanyak 13 responden atau sebesar

13% menjawab sangat setuju dan sebanyak 87 responden atau 87 %

menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban

ragu – ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 96: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

78

Tabel 4.33

Sarana komunikasi yang digunakan oleh IKEA cukup menarik

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 21 %

Setuju 73 73 %

Ragu - ragu 6 6 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

sarana komunikasi yang digunakan oleh IKEA cukup menarik, sebanyak 21

responden atau sebesar 21% menjawab sangat setuju, sebanyak 73

responden atau 73 % menjawab setuju, dan sebanyak 6 reponden atau

sebesar 6 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.34

IKEA memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 13 %

Setuju 74 74 %

Ragu - ragu 13 13 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

IKEA memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, sebanyak 13

responden atau sebesar 13% menjawab sangat setuju, sebanyak 74

responden atau 74 % menjawab setuju, dan sebanyak 13 reponden atau

sebesar 13 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 97: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

79

Tabel 4.35

Karyawan IKEA dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 16 16 %

Setuju 79 79 %

Ragu - ragu 5 5 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan, sebanyak

16 responden atau sebesar 16% menjawab sangat setuju, sebanyak 79

responden atau 79 % menjawab setuju, dan sebanyak 5 reponden atau

sebesar 5 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.36

Karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan administrasi

secara akurat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 21 %

Setuju 79 79 %

Ragu - ragu 9 9 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan administrasi secara akurat,

sebanyak 21 responden atau sebesar 21 % menjawab sangat setuju,

sebanyak 79 responden atau 79 % menjawab setuju, dan sebanyak 9

reponden atau sebesar 9 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 98: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

80

Tabel 4.37

Karyawan IKEA bersedia membantu konsumen ketika dibutuhkan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 28 28 %

Setuju 69 69 %

Ragu - ragu 3 3 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA bersedia membantu konsumen ketika dibutuhkan, sebanyak

28 responden atau sebesar 28 % menjawab sangat setuju, sebanyak 69

responden atau 69 % menjawab setuju, dan sebanyak 3 reponden atau

sebesar 3 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.38

Karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan secara cepat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 13 %

Setuju 78 78 %

Ragu - ragu 9 9 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA mampu memberikan pelayanan secara cepat, sebanyak 13

responden atau sebesar 13 % menjawab sangat setuju, sebanyak 78

responden atau 78 % menjawab setuju, dan sebanyak 9 reponden atau

sebesar 9 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 99: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

81

Tabel 4.39

Pelayanan karyawan yang baik meningkatkan kepercayaan

konsumen terhadap perusahaan IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 26 26 %

Setuju 74 74 %

Ragu - ragu - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pelayanan karyawan yang baik meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap perusahaan IKEA, sebanyak 26 responden atau sebesar 26%

menjawab sangat setuju dan sebanyak 74 responden atau 74 % menjawab

setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban ragu –

ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.40

Konsumen merasa aman saat berurusan dengan IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 18 18 %

Setuju 77 77 %

Ragu - ragu 5 5 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen merasa aman saat berurusan dengan IKEA, sebanyak 18

responden atau sebesar 18 % menjawab sangat setuju, sebanyak 77

responden atau 77 % menjawab setuju, dan sebanyak 5 reponden atau

sebesar 5 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 100: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

82

Tabel 4.41

Pengetahuan karyawan IKEA tentang produk cukup baik

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 18 18 %

Setuju 75 75 %

Ragu - ragu 6 6 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

pengetahuan karyawan IKEA tentang produk cukup baik, sebanyak 18

responden atau sebesar 18% menjawab sangat setuju, sebanyak 75

responden atau 75 % menjawab setuju, sebanyak 6 reponden atau sebesar 6

% menjawab ragu – ragu dan sebanyak 1 responden atau 1 % menjawab

tidak setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban

sangat tidak setuju.

Tabel 4.42

Karyawan IKEA melayani konsumen dengan sopan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 24 24 %

Setuju 75 75 %

Ragu - ragu 1 1 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

karyawan IKEA melayani konsumen dengan sopan, sebanyak 24 responden

atau sebesar 24 % menjawab sangat setuju, sebanyak 75 responden atau 75

% menjawab setuju, dan sebanyak 1 reponden atau sebesar 1 % menjawab

Page 101: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

83

ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.43

Lokasi toko IKEA Alam Sutera mudah diakses

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 38 38 %

Setuju 54 54 %

Ragu - ragu 7 7 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

lokasi toko IKEA Alam Sutera mudah diakses, sebanyak 38 responden atau

sebesar 38% menjawab sangat setuju, sebanyak 54 responden atau 54 %

menjawab setuju, sebanyak 7 reponden atau sebesar 7 % menjawab ragu –

ragu dan sebanyak 1 responden atau 1 % menjawab tidak setuju. Sedangkan

tidak ada responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju.

Tabel 4.44

IKEA mampu mengkomunikasikan informasi mengenai

produknyadengan cukup baik

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 17 17 %

Setuju 79 79 %

Ragu - ragu 4 4%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

IKEA mampu mengkomunikasikan informasi mengenai produknya dengan

cukup baik, sebanyak 17 responden atau sebesar 17 % menjawab sangat

setuju, sebanyak 79 responden atau 79 % menjawab setuju, dan sebanyak 4

Page 102: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

84

reponden atau sebesar 4 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.45

IKEA mampu memahami kebutuhan konsumen

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 42 42 %

Setuju 54 54 %

Ragu - ragu 4 4 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

IKEA mampu memahami kebutuhan konsumen, sebanyak 42 responden

atau sebesar 42 % menjawab sangat setuju, sebanyak 54 responden atau 54

% menjawab setuju, dan sebanyak 4 responden atau sebesar 4 % menjawab

ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.46

Konsumen bersedia berkunjung atau membeli produk

di IKEA kembali

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 41 41 %

Setuju 58 58 %

Ragu - ragu 1 1 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen bersedia berkunjung atau membeli produk di IKEA kembali,

sebanyak 41 responden atau sebesar 41 % menjawab sangat setuju,

sebanyak 58 responden atau 58 % menjawab setuju, dan sebanyak 1

Page 103: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

85

responden atau sebesar 1 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju

Tabel 4.47

Konsumen tertarik untuk membeli produk-produk baru IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 41 41 %

Setuju 55 55 %

Ragu - ragu 4 4 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen tertarik untuk membeli produk-produk baru IKEA, sebanyak 41

responden atau sebesar 41 % menjawab sangat setuju, sebanyak 55

responden atau 55 % menjawab setuju, dan sebanyak 4 responden atau

sebesar 4 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada responden yang

menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju

Tabel 4.48

Konsumen merekomendasikan IKEA dan produk-produknya

kepada orang lain

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 45 45 %

Setuju 54 54 %

Ragu - ragu 1 1 %

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen merekomendasikan IKEA dan produk-produknya kepada orang

lain, sebanyak 45 responden atau sebesar 45 % menjawab sangat setuju,

sebanyak 54 responden atau 54 % menjawab setuju, dan sebanyak 1

Page 104: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

86

responden atau sebesar 1 % menjawab ragu – ragu. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.49

Konsumen memberi perhatian yang lebih sedikit kepada

merek-merek selain IKEA

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 12 12 %

Setuju 59 59 %

Ragu - ragu 22 22 %

Tidak Setuju 7 7 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek selain

IKEA, sebanyak 12 responden atau sebesar 12% menjawab sangat setuju,

sebanyak 59 responden atau 59 % menjawab setuju, sebanyak 22 reponden

atau sebesar 22 % menjawab ragu – ragu dan sebanyak 7 responden atau 7

% menjawab tidak setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab

jawaban sangat tidak setuju.

Tabel 4.50

Konsumen bersedia memberikan ide mengenai produk atau layanan

kepada IKEA jika diminta

Jawaban Responden Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 10 %

Setuju 78 78 %

Ragu - ragu 11 11 %

Tidak Setuju 1 1 %

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban di atas tentang pernyataan bahwa

konsumen bersedia memberikan ide mengenai produk atau layanan kepada

Page 105: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

87

IKEA jika diminta, sebanyak 10 responden atau sebesar 10% menjawab

sangat setuju, sebanyak 78 responden atau 78 % menjawab setuju, sebanyak

11 reponden atau sebesar 11 % menjawab ragu – ragu dan sebanyak 1

responden atau 1 % menjawab tidak setuju. Sedangkan tidak ada responden

yang menjawab jawaban sangat tidak setuju.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi

data normal atau mendekati normal. Proses uji normalitas data dilakukan

dengan menggunakan grafik normal P-Plot.

Salah satu cara termudah untuk normalitas residual adalah dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik, distribusi

normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Adapun uji normalitas

dapat dilihat sebagai berikut :

Page 106: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

88

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal. serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik ini

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi

normalitas (Ghozali, 2012:163).

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

Variate Inflation Factor (VIF), nilai toleransi yang besarnya di atas 0,1

dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada

Page 107: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

89

multikolinearitas pada variabel independennya (Ghozali, 2012:105).

Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas :

Tabel 4.51

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 X1 .350 2.856

X2 .322 3.106

X3 .411 2.433

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai Tolerance tidak

kurang dari 0,1 dan nilai Variate Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari

10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda

terbebas dari asumsi klasik maka variabel dapat digunakan dalam

penelitian.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Kita dapat melihatnya dari grafik

Scartterplot antara prediksi variabel dependen dengan residualnya. Jika

membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi

heteroskedastisitas.

Page 108: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

90

Sebaliknya apabila titik – titik yang ada menyebar di atas dan di

bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2012:139). Berikut hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan grafik

scatterplot :

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas, dapat dilihat

bahwa titik – titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 109: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

91

5. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen, adapun hasil

pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Hasil Uji F (Hasil Uji Secara Simultan)

Uji simultan dengan F test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F

test ini pada output SPSS dapat dilihat pada ANOVA (Analysis of

Variance) (Ghozali, 2012:98). Hasil hipotesis dalam pengujian ini

adalah:

Tabel 4.52

Hasil Uji F (Hasil Uji Secara Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 254.440 3 84.813 44.934 .000b

Residual 181.200 96 1.887

Total 435.640 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang

dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel

experiential marketing, emotional branding, dan service quality terhadap

variabel kepuasan konsumen. Hasil uji F menunjukkan ketiga variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen karena p-value (pada kolom sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari

Page 110: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

92

level of significant yang ditentukan yaitu sebesar 0,05. Sehingga model

regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka

dapat disimpulkan H0 ditolak Ha diterima.

b. Hasil Uji t (Hasil Uji Secara Parsial)

Uji parsial atau t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen. Hasil dari uji t dapat dilihat dari p-value

(pada kolom sig.) pada masing-masing variabel independen. Berikut ini

hasil uji t (uji parsial) :

Tabel 4.53

Hasil Uji t (Hasil Uji Secara Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.595 2.031 -.785 .434

X1 .094 .056 .185 1.665 .099 .350 2.856

X2 .232 .076 .352 3.035 .003 .322 3.106

X3 .129 .044 .299 2.917 .004 .411 2.433

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel emotional

branding (X2) dan variabel service quality (X3) berpengaruh terhadap

variabel Kepuasan Konsumen (Y), sedangkan variabel Experiential

Marketing (X1)tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen

(Y). Berikut ini adalah hasil penjelasan mengenai pengaruh antar variabel

independen terhadap kepuasan konsumen :

Page 111: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

93

1) Pengaruh Experiential Marketing (X1) Terhadap Kepuasan

Konsumen (Y)

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel experiential marketing

(X1) memiliki nilai p-value (pada kolom sig.) sebesar 0,099 > 0,05

artinya tidak signifikan, maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa coefficient experiential marketing secara

parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y).

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel

experiential marketing tidak berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun experiential

marketing adalah salah satu faktor kunci dalam sebagian strategi

perusahaan, pada penelitian ini terlihat service quality dan emotional

branding yang masih menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi

kepuasan konsumen. Hal ini diduga karena konsumen IKEA Alam

Sutera menganggap bahwa strategi service quality yang dilakukan

IKEA Alam Sutera seperti tersedianya fasilitas fisik yang

mendukung konsumen dalam berbelanja, kehandalan karyawan

IKEA dalam melayani konsumen, kecepatan karyawan IKEA dalam

melayani konsumen, jaminan yang diberikan oleh IKEA untuk para

konsumen dan kemudahan akses yang diberikan IKEA bagi para

konsumennya lebih berpengaruh terhadap kepuasan mereka daripada

strategi experiential marketing yang dilakukan IKEA seperti

menciptakan pengalaman melalui panca indra konsumen dengan

Page 112: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

94

memberikan keunggulan interior toko melalui pengelihatan,

perabaan, penciuman dan pendengaran konsumen. Selain itu, diduga

konsumen IKEA mengganggap bahwa strategi emotional branding

yang dilakukan IKEA seperti membina hubungan yang baik dengan

konsumen, menciptakan pengalaman sensorial, menciptakan

imajinasi penataan rumah bagi konsumen, dan mempertahankan

visinya lebih berpengaruh terhadap kepuasan mereka daripada

strategi experiential marketing yang dilakukan IKEA.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Karadeniz, Pektaş, dan Topal pada tahun 2013, dalam

penelitian yang berjudul The Effects Of Experiential Marketing And

Service Quality On Customer Satisfaction And Customer Loyalty At

Shopping Centers. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa efek

pengalaman pemasaran (experiential marketing) belum dapat

melampaui efek dari kualitas pelayanan (service quality) untuk

meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan pada suatu

Shopping Center di Istanbul, Turki.

2) Pengaruh Emotional Branding (X2) Terhadap Kepuasan

Konsumen (Y)

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel emotional branding

(X2) memiliki nilai p-value (pada kolom sig.) sebesar 0,003 < 0,05

artinya signifikan, maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat

Page 113: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

95

disimpulkan bahwa coefficient emotional branding secara parsial

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y).

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa setiap

meningkatkan strategi emotional branding maka akan semakin besar

meningkatkan kepuasan konsumen sebagaimana sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wijanarka, Suryoko danWidiartanto

pada tahun 2014, dalam penelitian yang berjudul Pengaruh

Emotional Branding dan Experiential Marketing Terhadap Loyalitas

Merek Eiger Adventure Melalui Brand Trust dan Kepuasan

Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi kasus pada Eiger

Adventure Store Semarang). Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa variabel emotional branding memiliki pengaruh yang positif

terhadap loyalitas merek melalui brand trust dan kepuasan

pelanggan sebagai variabel intervening.

3) Pengaruh Service Quality (X3) Terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel service quality (X3)

memiliki nilai p-value (pada kolom sig.) sebesar 0,004 < 0,05 artinya

signifikan, maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa coefficient service quality secara parsial

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y).

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa setiap meningkatkan

kualitas pelayanan (service quality) maka akan semakin besar

meningkatkan kepuasan konsumen sebagaimana sesuai dengan

Page 114: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

96

penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Rosinta pada tahun 2010,

dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Layanan terhadap

Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan

positif antara variabel kualitas layanan KFC terhadap kepuasan

pelanggan pada mahasiswa FISIP UI.

6. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya, berikut ini hasil persamaan regresi linier berganda :

Tabel 4.54

Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = -1,595 + 0,094X1 + 0,232X2 + 0,129X3

Berdasarkan tabel di atas, ditemukan bahwa variabel yang paling

mempengaruhi kepuasan konsumen adalah emotional branding (X2) karena

Page 115: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

97

memiliki nilai beta standardized coefficient lebih besar dari variabel lainnya

yaitu sebesar 0,352.

7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2012:98) uji koefisien determinasi digunakan untuk

menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (adjusted R2).

Adapun hasil uji determinasi Adjusted R Square :

Tabel 4.55

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .764a .584 .571 1.37386 1.605

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Adjusted R Square sebesar

0,571 (57,1%) menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi

yang didapatkan variabel independen Experiential Marketing, Emotional

Branding, dan Service Quality memiliki pengaruh terhadap variabel

Kepuasan Konsumen sebesar 57,1%. Sedangkan sisanya 42,9% dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Page 116: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris akan adanya

pengaruh experiential marketing (X1), emotional branding (X2), dan service

quality (X3) terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan data yang diperoleh

dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial, hasil uji t

menunjukkan bahwa variabel experiential marketing (X1) tidak

berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y).

2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial, hasil uji t

menunjukkan bahwa variabel emotional branding (X2) berpengaruh

signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y).

3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial, hasil uji t

menunjukkan bahwa variabel service quality (X3) berpengaruh signifikan

terhadap variabel kepuasan konsumen (Y).

4. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel emotional branding (X2)

merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen (Y). Hal tersebut terlihat dari nilai standardized coefficient beta

sebesar 0,352. Lalu diikuti dengan variabel service quality (X3) sebesar

0,299. Sedangkan variabel experiential marketing (X1) tidak berpengaruh

Page 117: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

99

terhadapkepuasan konsumen dengan nilai standardized coefficient beta

sebesar 0,185.

5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara simultan, hasil uji F

menunjukkan bahwa ketiga varaibel independen yaitu experiential

marketing (X1), emotional branding (X2), dan service quality (X3)

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan

diuraikan beberapa saran yang dianggap relevan dengan penelitian :

Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel experiential marketing tidak

berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa

meskipun experiential marketing adalah salah satu faktor kunci dalam sebagian

strategi perusahaan, pada penelitian ini terlihat emotional branding dan service

quality yang masih menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen. Hal ini diduga karena konsumen IKEA Alam Sutera menganggap

bahwa strategi emotional branding yang dilakukan IKEA seperti membina

hubungan yang baik dengan konsumen, menciptakan pengalaman sensorial,

menciptakan imajinasi penataan rumah bagi konsumen, dan mempertahankan

visinya lebih berpengaruh terhadap kepuasan mereka daripada strategi

experiential marketing yang dilakukan IKEA. Selain itu, diduga konsumen

IKEA mengganggap bahwa strategi service quality yang dilakukan IKEA

Alam Sutera seperti tersedianya fasilitas fisik yang mendukung konsumen

dalam berbelanja, kehandalan karyawan IKEA dalam melayani konsumen,

Page 118: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

100

kecepatan karyawan IKEA dalam melayani konsumen, jaminan yang diberikan

oleh IKEA untuk para konsumen dan kemudahan akses yang diberikan IKEA

bagi para konsumennya lebih berpengaruh terhadap kepuasan mereka daripada

strategi experiential marketing yang dilakukan IKEA seperti menciptakan

pengalaman melalui panca indra konsumen dengan memberikan keunggulan

interior toko melalui pengelihatan, perabaan, penciuman dan pendengaran

konsumen.

Oleh karena itu, IKEA Alam Sutera masih harus memperbaiki lagi strategi

experiential marketing yang digunakannya agar dapat berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen. Salah satu caranya adalah dengan memberikan inovasi

pada interior toko secara berkala agar konsumen semakin merasakan

pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan berkesan di IKEA. Selain itu,

IKEA juga harus lebih memperhatikan tingkat kebisingan toko serta harus

lebih memperhatikan aroma toko khususnya pada area layanan mandiri yang

merupakan tempat pengambilan barang yang akan dibeli oleh konsumen.

Service quality yang diberikan oleh IKEA Alam Sutera perlu

dipertahankan agar semakin meningkatkan kepuasan konsumen. IKEA sudah

cukup baik dalam memberikan pelayanan seperti tersedianya fasilitas fisik

yang mendukung konsumen dalam berbelanja, kehandalan karyawan IKEA

dalam melayani konsumen, kecepatan karyawan IKEA dalam melayani

konsumen, jaminan yang diberikan oleh IKEA untuk para konsumen dan

kemudahan akses yang diberikan IKEA bagi para konsumennya. Strategi

service quality yang sudah diterapkan dengan baik tersebut tentunya harus

Page 119: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

101

terus ditingkatkan agar dapat menciptakan kepuasan jangka panjang konsumen

terhadap IKEA Alam Sutera.

Sebagai variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan

konsumen, emotional branding berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen. Hal ini membuktikan bahwa strategi emotional branding yang

digunakan oleh IKEA Alam Sutera sudah cukup baik. IKEA sudah cukup

berhasil dalam membina hubungan yang baik dengan konsumen melalui

pelayanan yang baik serta IKEA juga sudah berhasil dalam menciptakan

imajinasi penataan rumah yang inspiratif dan kreatif bagi para konsumennya.

Strategi emotional branding yang sudah diterapkan dengan baik tersebut

tentunya harus terus ditingkatkan untuk semakin menambah kepuasan

konsumen terhadap IKEA Alam Sutera.

Maka berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi yang

penting bagi IKEA Alam Sutera. Dengan cara perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan strategi experiential marketing, emotional

branding, dan service quality yang sudah ada agar di kemudian hari kepuasan

konsumen IKEA Alam Sutera dapat semakin meningkat.

Page 120: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

102

DAFTAR PUSTAKA

Andreani, Fransisca. “Experiential Marketing : Sebuah Pendekatan Pemasaran”,

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 2, No. 1, hal. 1-8, 2007.

Aryani, Dwi. “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam

Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Jurnal Ilmu Administrasi dan

Organisasi, Vol. 17, No. 2, hal. 114-126,Universitas Indonesia, 2010.

Barimbing, Citra Aptri Adolia. ”Pengaruh Experiental Marketing Terhadap

Kepuasan Pelanggan (Studi pada Pelanggan Mujigae Resto Ciwalk

Bandung)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Telkom,

Bandung, 2014.

Berman, Barry dan Joel R. Evans. “Retail Management”, New Jersey: Prentice

Hall, 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20”,

Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.

Gilbert, David.“Retail Marketing Management”,Second Edition, Prentice Hall,

2003.

Gobe, Marc. “Emotional Branding : Paradigma Baru Untuk Menghubungkan

Merek Dengan Pelanggan”, PT. Erlangga, Jakarta, 2005.

Hamzah, Amir. “Analisis Experiential Marketing, Emotional Branding, dan

Brand Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari”. JurnalUsahawan, hal.

22-28, 2007.

Karadeniz, Mustafa.“The Effects Of Experiential Marketing And ServiceQuality

On Customer Satisfaction And Customer Loyalty At Shopping

Centers”,Journal of Naval Science and Engineering,2013.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, “Principles of Marketing”, Fifteenth edition,

Pearson Education Limited, England, 2014.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Marketing Management”, New Jersey :

Prentice-Hall Published, 2012.

Kusumawati, Andriani.“Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

KepuasanDan Loyalitas Pelanggan: Kasus Hypermart Malang

Town Square (MATOS)”,Jurnal Manajemen Pemasaran

Modern,Vol. 3, No. 1,Universitas Brawijaya Malang, 2011.

Page 121: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

103

Levy, Michael & Weirtz, Barton A, “Retailing Management”, Eighth edition,

Boston : Irwin Mc-Graw-Hill, 2011.

Lovelock, Christopher, Wirtz, Jochen, Mussry, Jacky, “Manajemen Pemasaran

Jasa, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia”, Erlangga, Jakarta,

2011.

Novia, Vivi. “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Customer Loyalty”,

Jurnal Manajemen, Vol.3, No.2, 2012.

Rahmawati. “Pengaruh Sense dan Feel dari Experiential Marketing pada

konsumen Soto Gebrak”,Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol 3 No 2

Agustus, hal 109-121, 2003.

Retno, Dewanti, Tjia Fie Chu & Wibisono. “The Influence Of Experiential

Marketing, Emotional Branding, Brand Trust Towards Brand Loyalty”.

Journal of Economics and Business, Vol 2, No.2, November 1109-1117.

2011.

Rini, Endang Sulistya. “Menciptakan Pengalaman Konsumen Dengan

Experiential Marketing”. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2. Nomor 1.15-

20, Januari 2009.

Rosita, Ni Putu Septia.“Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan

Pelanggan Swalayan Sinar Rahayu Negara”, Jurnal Universitas

Pendidikan GaneshaSingaraja, Vol. 5 No. 1, 2015.

Schmitt, H. Bernd. “Experiential Marketing: How To Get Your Customer To

Sense, Feel, Think, Act and Relate To Your Company And Brands”. New

York: The Free Press. 1999.

Sriayudha, Yayuk. “Pengaruh Experiential Marketing terhadap Kepuasan

Konsumen Pengguna Samsung Galaxy Tab”, Jurnal Dinamika

ManajemenVol.1, No.4, 2013.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta, 2011.

Suharyadi, Purwanto S.K, “Statistik : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”,

Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Sunyoto, Danang. “Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen”,

CAPS, 2014.

Suyanto, A.M.A. “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Dan

Loyalitas Pelanggan Breadtalk Mall Kelapa Gading 3”, Jurnal Ilmu

Manajemen & Bisnis, Vol. 04, No. 02, Univesitas Telkom, 2013.

Page 122: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

104

Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa”, Bayumedia, Malang, 2007.

Tjiptono, Fandy. “Service, Quality & Satisfaction”, edisi ketiga, Penerbit Andi,

2011.

Widjoyo, Iksan Ongko. “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan

Konsumen pada Layanan Drive Thru McDonald’s Basuki Rahmat di

Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran,Vol. 1, No. 1, 2013.

Wijanarka, Yuda. “Pengaruh Emotional branding dan Experiential Marketing

terhadap LoyalitasMerek Eiger Adventure melalui Brand Trust dan

Kepuasan Pelanggan Sebagai VariabelIntervening(Studi kasus pada

Eiger Adventure Store Semarang)”, Diponegoro Journal Of Social

And Political Of Science,2014.

http://ekbis.sindonews.com/ diakses pada November 2015

http://hero.co.id/ diakses pada Oktober 2015

http://radarpena.com/ diakses pada Oktober 2015

http://www.datacon.co.id/ diakses pada November 2015

http://www.forbes.com/ diakses pada Desember 2015

http://www.ikea.com/ diakses pada Oktober 2015

http://www.topbrand-award.com/ diakses pada Desember 2015

https://www.atkearney.com/ diakses pada Oktober 2015

http://industri.bisnis.com/read/ diakses pada November 2015

Page 123: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

105

Lampiran 1:

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai

mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, saya :

Nama : Annisa Nur Azizah

NIM : 1112081000061

Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen Pemasaran

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan

judul “Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Emotional Branding, dan

Service Quality terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada Konsumen IKEA

Alam Sutera)”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i

untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah menganggu waktunya. Data yang diperoleh

hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Dimohon untuk menjawab setiap pertanyaan dengan lengkap (tidak ada

yang dikosongkan), karena setiap jawaban Anda akan sangat bermakna bagi

penelitian ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, pilihlah jawaban yang

sesuai dengan pendapat Anda.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Annisa Nur Azizah

Page 124: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

106

SCREENING QUESTION

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada

Saudara/i untuk menceklist ( √ ) pernyataan berikut ini:

1. Apakah anda pernah mengunjungi toko IKEA Alam Sutera?

( ) Ya ( ) Tidak

2. Apakah anda pernah membeli furniture / perabotan rumah tangga di toko IKEA

Alam Sutera?

( ) Ya ( ) Tidak

I. DATA RESPONDEN

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada

Saudara/i untuk mengisi dan menceklist (√) data-data berikut ini:

1. Nama : ............................... (boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

3. Usia :

( ) < 20 tahun ( ) 36 – 40 tahun

( ) 20 – 25 tahun ( ) 41 – 45 tahun

( ) 26 – 30 tahun ( ) 46 – 50 tahun

( ) 31 – 35 tahun ( ) > 50 tahun ke atas

4. Pendapatan / bulan :

( ) < Rp. 1.000.000 ( ) Rp. 5.000.000 – < Rp. 7.000.000

( ) Rp. 1.000.000 – < Rp. 3.000.000 ( ) Rp. 7.000.000 – < Rp. 10.000.000

( ) Rp. 3.000.000 – < Rp. 5.000.000 ( ) > Rp. 10.000.000

5. Sudah berapa kali anda berkunjung ke toko IKEA Alam Sutera?

6. Sampai saat ini, sudah berapa banyak jumlah barang yang anda beli di toko

IKEA Alam Sutera?

Page 125: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

107

II. Cara Pengisian Kuesioner

Berilah tanda ceklist ( √ ) pada alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai

dengan kondisi yang menurut Anda sesuai dengan Anda. Pada setiap pernyataan

telah disediakan bagian lima poin skala disampingnya dengan keterangan sebagai

berikut:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

R : Ragu-ragu

Experiential Marketing

No. Pernyataan SS S R TS STS

1. Penataan produk di showroom IKEA terlihat

menarik (terdapat contoh-contoh ruangan

seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur

lengkap bersama dengan produk yang

dijual)

2. Produk - produk di showroom IKEA (seperti

sofa, kasur, dan furniture lainnya) dapat

diraba untuk merasakan teksturnya

3. Suasana di dalam toko IKEA tidak bising

4. Aroma di dalam toko IKEA tidak berbau tak

sedap

5. Saya merasa senang berbelanja di IKEA

Alam Sutera

6. Menurut saya, membeli furniture / peralatan

rumah tangga di IKEA cukup bergengsi

7. Menurut saya, IKEA memiliki kesesuaian

antara harga yang ditawarkan dengan

kualitas produk dan pelayanan yang

diberikan

8. Saya merasa cukup terpikat dengan konsep

toko IKEA

9. Desain furniture IKEA sesuai dengan gaya

hidup saya

10. Konsep toko IKEA mampu menciptakan

interaksi antara saya dengan konsumen lain

(seperti keluarga / pasangan / teman yang

sedang menemani saya berbelanja di IKEA)

/ orang lainnya

11. Saya menjadi lebih kreatif dalam

menentukan konsep penataan rumah setelah

berbelanja di IKEA

Page 126: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

108

12. Menurut saya, konsep toko IKEA cocok

untuk konsumen ekonomi menengah ke atas

13. Menurut saya, image (citra) toko IKEA

dapat menggambarkan gaya hidup

masyarakat modern dalam berbelanja

furniture

Emotional Branding

No. Pernyataan SS S R TS STS

14. Pelayanan yang diberikan IKEA cukup baik

sehingga saya merasa dihormati sebagai

konsumen

15. Pengalaman berbelanja di IKEA

meyakinkan saya untuk berbelanja disana

kembali

16. Pengalaman berbelanja di IKEA

menyenangkan

17. Pengalaman menyenangkan di IKEA

membuat saya lebih menyukai IKEA

dibanding merek lain

18. Desain produk IKEA inovatif (modern)

19. Konsep penataan furniture di IKEA

imajinatif (dapat menginspirasi saya)

20. Desain toko IKEA secara keseluruhan

kreatif

21. Merek IKEA semakin dikenal masyarakat

22. Furniture yang ditawarkan IKEA mampu

memenuhi permintaan pasar

Service Quality

No. Pernyataan SS S R TS STS

23. Fasilitas fisik di toko IKEA (seperti

escalator, lift, parkir, dll) cukup modern

24. Peralatan yang berkaitan dengan layanan

toko (seperti tas belanja, troli belanja, kertas

daftar belanja, pensil untuk mencatat daftar

belanja, dll) cukup lengkap

25. Karyawan IKEA berpenampilan rapih

26. Sarana komunikasi (seperti iklan atau

website) yang digunakan oleh IKEA cukup

menarik

27. IKEA memberikan pelayanan sesuai dengan

yang dijanjikan

Page 127: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

109

28. Karyawan IKEA dapat diandalkan dalam

memberikan pelayanan

29. Karyawan IKEA mampu memberikan

pelayanan administrasi (misalnya struk

pembelian, kartu garansi, pengantaran

barang, dll) secara akurat / tanpa kesalahan

30. Karyawan IKEA bersedia membantu saya

ketika dibutuhkan

31. Karyawan IKEA mampu memberikan

pelayanan secara cepat

32. Pelayanan karyawan yang baik,

meningkatkan kepercayaan saya terhadap

perusahaan IKEA

33. Saya merasa aman saat berurusan dengan

IKEA

34. Pengetahuan karyawan IKEA tentang

produk cukup baik (mampu menjawab

setiap pertanyaan saya dengan baik)

35. Karyawan IKEA melayani saya dengan

sopan

36. Menurut saya, lokasi toko IKEA Alam

Sutera mudah diakses

37. Menurut saya, IKEA mampu

mengkomunikasikan informasi mengenai

produknya dengan cukup baik

38. IKEA mampu memahami kebutuhan saya

(tersedia berbagai fasilitas tambahan seperti

restoran, bistro, area bermain anak, dll)

Kepuasan Konsumen

No. Pernyataan SS S R TS STS

39. Saya bersedia berkunjung atau membeli

produk di IKEA kembali

40. Saya tertarik untuk membeli produk-produk

baru IKEA

41. Saya merekomendasikan IKEA dan produk-

produknya kepada orang lain

42. Saya memberi perhatian yang lebih sedikit

kepada merek-merek selain IKEA

43. Saya bersedia memberikan ide mengenai

produk atau layanan kepada IKEA jika

diminta

Page 128: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

110

Lampiran 2:

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Experiential Marketing (X1)

No

X1

.1

X1

.2

X1

.3

X1

.4

X1

.5

X1

.6

X1

.7

X1

.8

X1

.9

X1.

10

X1.

11

X1.

12

X1.

13

Tot

al

Rata -

rata

1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 60 4,6

2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 62 4,8

3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 61 4,7

4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 60 4,6

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

6 5 5 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 4 53 4,1

7 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 57 4,4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

9 5 5 3 3 5 5 5 5 4 3 5 4 5 57 4,4

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 5,0

11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 3,9

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 63 4,8

13 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 61 4,7

14 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 59 4,5

15 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50 3,8

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

17 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 54 4,2

18 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 60 4,6

19 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 54 4,2

20 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 55 4,2

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 5,0

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

23 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 58 4,5

24 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 59 4,5

25 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 58 4,5

26 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 58 4,5

27 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 49 3,8

28 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50 3,8

29 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 59 4,5

30 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 59 4,5

31 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 57 4,4

32 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 59 4,5

33 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 58 4,5

34 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 58 4,5

35 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 58 4,5

36 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 59 4,5

37 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 3,8

Page 129: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

111

38 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 4,2

39 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 59 4,5

40 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 58 4,5

41 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 58 4,5

42 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 48 3,7

43 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 60 4,6

44 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 48 3,7

45 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 62 4,8

46 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 60 4,6

47 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 61 4,7

48 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 54 4,2

49 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 52 4,0

50 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 63 4,8

51 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 60 4,6

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

53 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 59 4,5

54 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55 4,2

55 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51 3,9

56 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 52 4,0

57 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 59 4,5

58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64 4,9

59 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 48 3,7

60 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 56 4,3

61 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 58 4,5

62 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 56 4,3

63 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 60 4,6

64 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 58 4,5

65 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51 3,9

66 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 58 4,5

67 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50 3,8

68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 50 3,8

69 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 57 4,4

70 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 48 3,7

71 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 57 4,4

72 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 55 4,2

73 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 4,2

74 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 57 4,4

75 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50 3,8

76 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 56 4,3

77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

78 5 5 2 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 54 4,2

Page 130: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

112

79 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 59 4,5

80 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 57 4,4

81 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 58 4,5

82 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 52 4,0

83 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 50 3,8

84 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 56 4,3

85 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 55 4,2

86 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55 4,2

87 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 57 4,4

88 5 5 2 5 5 4 4 5 4 4 2 2 5 52 4,0

89 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 53 4,1

90 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 57 4,4

91 5 5 3 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 55 4,2

92 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 59 4,5

93 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 54 4,2

94 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 3,8

95 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51 3,9

96 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 53 4,1

97 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 53 4,1

98 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50 3,8

99 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 57 4,4

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4,0

Page 131: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

113

Lampiran 3:

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Emotional Branding (X2)

No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 Total Rata - rata

1 4 5 5 5 5 5 5 4 4 42 4,7

2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 40 4,4

3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42 4,7

4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 43 4,8

5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34 3,8

6 4 3 4 3 5 4 4 4 5 36 4,0

7 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4,1

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

9 4 4 4 5 5 5 5 4 3 39 4,3

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,0

11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,9

12 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41 4,6

13 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40 4,4

14 4 4 5 5 5 5 5 4 4 41 4,6

15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 3,8

16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 3,9

17 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34 3,8

18 4 4 5 3 4 5 4 4 4 37 4,1

19 4 5 5 4 4 5 5 5 4 41 4,6

20 3 4 5 5 5 5 5 5 5 42 4,7

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,0

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

23 4 5 5 4 4 5 4 4 4 39 4,3

24 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40 4,4

25 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38 4,2

26 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 4,4

27 3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 3,6

28 3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 3,6

29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 4,1

30 5 4 4 5 5 4 4 5 5 41 4,6

31 5 5 5 4 4 4 4 5 5 41 4,6

32 5 4 4 5 5 4 4 5 5 41 4,6

33 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 4,4

34 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40 4,4

Page 132: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

114

35 4 5 5 5 4 5 5 4 4 41 4,6

36 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39 4,3

37 3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 3,6

38 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4,1

39 4 4 5 5 4 4 5 4 5 40 4,4

40 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39 4,3

41 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 4,4

42 3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 3,6

43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39 4,3

44 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34 3,8

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,0

46 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 4,1

47 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39 4,3

48 4 4 4 4 5 4 4 5 4 38 4,2

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

50 5 4 4 4 4 5 4 5 4 39 4,3

51 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39 4,3

52 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 3,8

53 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40 4,4

54 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 4,2

55 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,9

56 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4,1

57 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4,1

58 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 4,1

59 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34 3,8

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

61 4 5 5 4 5 5 4 4 4 40 4,4

62 5 4 5 4 4 5 5 4 4 40 4,4

63 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43 4,8

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

65 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 3,9

66 5 4 4 4 5 5 5 4 4 40 4,4

67 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33 3,7

68 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33 3,7

69 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38 4,2

70 3 4 4 2 4 4 4 3 3 31 3,4

71 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38 4,2

72 4 4 4 4 5 5 5 5 4 40 4,4

Page 133: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

115

73 4 4 4 3 4 4 5 4 4 36 4,0

74 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,9

75 3 4 4 2 4 4 4 4 3 32 3,6

76 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 4,2

77 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,9

78 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41 4,6

79 4 5 5 3 4 5 4 4 4 38 4,2

80 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34 3,8

81 4 5 5 4 5 4 5 5 4 41 4,6

82 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34 3,8

83 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33 3,7

84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

85 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4,1

86 4 5 5 4 4 4 4 4 3 37 4,1

87 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39 4,3

88 5 4 5 4 4 4 4 5 5 40 4,4

89 3 3 4 2 4 4 4 4 4 32 3,6

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

91 4 5 5 4 4 5 4 4 3 38 4,2

92 4 5 5 4 4 5 4 4 4 39 4,3

93 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 4,1

94 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 3,8

95 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38 4,2

96 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 4,2

97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,0

98 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33 3,7

99 4 4 4 3 4 4 5 5 4 37 4,1

100 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 3,8

Page 134: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

116

Lampiran 4:

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Service Quality (X3)

No

X3

.1

X3

.2

X3

.3

X3

.4

X3

.5

X3

.6

X3

.7

X3

.8

X3

.9

X3.

10

X3

.11

X3

.12

X3

.13

X3

.14

X3

.15

X3

.16 Total

Rata -

rata

1 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 73 4,6

2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 66 4,1

3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 73 4,6

4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 74 4,6

5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 62 3,9

6 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 55 3,4

7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 67 4,2

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 4 5 65 4,1

10 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79 4,9

11 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 62 3,9

12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79 4,9

13 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 71 4,4

14 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 66 4,1

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 3,9

16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 65 4,1

17 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 67 4,2

18 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 64 4,0

19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 66 4,1

20 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 73 4,6

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 5,0

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

23 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 70 4,4

24 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 72 4,5

25 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 72 4,5

26 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 73 4,6

27 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 58 3,6

28 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 58 3,6

29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4,1

30 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 72 4,5

31 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 71 4,4

32 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 72 4,5

33 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 72 4,5

34 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 71 4,4

35 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 74 4,6

36 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 71 4,4

37 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 59 3,7

Page 135: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

117

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65 4,1

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4,1

40 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 69 4,3

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4,1

42 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 59 3,7

43 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 71 4,4

44 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 3,9

45 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73 4,6

46 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4,1

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 66 4,1

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

50 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 72 4,5

51 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 74 4,6

52 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62 3,9

53 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 72 4,5

54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 66 4,1

55 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 60 3,8

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

57 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 70 4,4

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65 4,1

60 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 69 4,3

61 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 75 4,7

62 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 69 4,3

63 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 74 4,6

64 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 71 4,4

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

66 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 68 4,3

67 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3,9

68 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3,9

69 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4,1

70 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 3,9

71 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 67 4,2

72 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 68 4,3

73 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4,1

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 63 3,9

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4,1

77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

78 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 55 3,4

Page 136: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

118

79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65 4,1

80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 62 3,9

81 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4,1

82 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 62 3,9

83 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 67 4,2

84 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3,9

85 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 64 4,0

86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4,1

87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4,1

88 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 69 4,3

89 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3,9

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

91 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 65 4,1

92 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 69 4,3

93 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 71 4,4

94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 63 3,9

98 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3,9

99 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 69 4,3

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0

Page 137: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

119

Lampiran 5:

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel

Kepuasan Konsumen (Y)

No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Total Rata - rata

1 5 5 5 4 4 23 4,6 2 4 4 5 4 5 22 4,4 3 5 5 5 4 4 23 4,6 4 5 5 5 5 4 24 4,8 5 4 4 4 3 4 19 3,8 6 4 3 4 2 2 15 3 7 4 4 4 4 3 19 3,8 8 4 4 4 4 4 20 4 9 5 5 5 4 4 23 4,6 10 5 5 5 5 5 25 5 11 4 4 4 3 4 19 3,8 12 4 5 5 4 4 22 4,4 13 4 4 5 4 4 21 4,2 14 4 4 4 5 4 21 4,2 15 5 5 5 4 4 23 4,6 16 4 4 4 4 4 20 4 17 4 3 4 3 4 18 3,6 18 5 5 5 3 3 21 4,2 19 4 4 4 4 4 20 4 20 5 3 5 5 5 23 4,6 21 4 5 5 4 4 22 4,4 22 4 4 4 4 4 20 4 23 5 5 5 4 4 23 4,6 24 5 5 5 4 4 23 4,6 25 5 5 4 4 5 23 4,6 26 5 5 5 4 4 23 4,6 27 4 4 4 4 3 19 3,8 28 4 4 4 3 4 19 3,8 29 5 4 5 4 4 22 4,4 30 4 4 5 5 4 22 4,4 31 5 5 5 4 4 23 4,6 32 5 5 4 4 5 23 4,6 33 5 5 4 4 5 23 4,6 34 5 5 5 4 4 23 4,6 35 5 5 5 5 4 24 4,8 36 5 5 5 5 4 24 4,8

Page 138: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

120

37 4 4 4 3 4 19 3,8 38 5 4 4 4 4 21 4,2 39 5 5 5 4 4 23 4,6 40 5 5 5 5 4 24 4,8 41 5 5 4 4 4 22 4,4 42 4 4 4 3 4 19 3,8 43 4 5 5 4 4 22 4,4 44 4 4 4 3 3 18 3,6 45 5 5 5 5 5 25 5 46 4 4 4 4 4 20 4 47 5 5 4 4 4 22 4,4 48 4 4 4 4 4 20 4 49 5 4 4 4 4 21 4,2 50 5 5 5 4 4 23 4,6 51 5 5 5 5 4 24 4,8 52 4 4 4 4 4 20 4 53 4 5 5 4 5 23 4,6 54 4 5 5 4 4 22 4,4 55 4 4 4 3 4 19 3,8 56 4 4 4 4 4 20 4 57 4 4 4 4 4 20 4 58 4 4 4 4 4 20 4 59 4 4 4 3 4 19 3,8 60 4 4 4 4 4 20 4 61 5 5 5 4 4 23 4,6 62 4 4 5 4 4 21 4,2 63 5 5 5 4 4 23 4,6 64 5 5 5 5 4 24 4,8 65 4 4 4 3 4 19 3,8 66 4 4 4 4 4 20 4 67 4 4 4 3 4 19 3,8 68 4 4 4 3 4 19 3,8 69 5 5 5 4 4 23 4,6 70 4 4 3 2 3 16 3,2 71 5 5 5 2 4 21 4,2 72 4 5 4 4 5 22 4,4 73 4 4 4 3 4 19 3,8 74 4 4 4 4 4 20 4 75 4 4 4 2 3 17 3,4 76 4 4 5 4 4 21 4,2 77 4 4 4 4 4 20 4

Page 139: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

121

78 5 4 5 4 3 21 4,2 79 5 5 5 3 4 22 4,4 80 4 4 4 4 4 20 4 81 4 4 4 3 4 19 3,8 82 4 4 4 3 4 19 3,8 83 4 4 4 4 4 20 4 84 4 4 5 4 4 21 4,2 85 5 5 5 4 4 23 4,6 86 5 5 5 4 4 23 4,6 87 5 5 5 5 4 24 4,8 88 5 4 4 2 5 20 4 89 3 3 4 3 3 16 3,2 90 4 4 5 4 4 21 4,2 91 4 4 4 4 3 19 3,8 92 5 5 5 4 4 23 4,6 93 5 5 4 4 4 22 4,4 94 4 4 4 2 4 18 3,6 95 4 4 5 3 3 19 3,8 96 4 4 4 4 4 20 4 97 4 4 4 3 3 18 3,6 98 4 4 4 3 4 19 3,8 99 4 4 4 3 4 19 3,8

100 4 4 4 2 4 18 3,6

Page 140: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

122

Lampiran 6:

Output SPSS Uji Asumsi Klasik

a. Output SPSS Uji Normalitas

b. Output SPSS Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 X1 .350 2.856

X2 .322 3.106

X3 .411 2.433

a. Dependent Variable: Y

Page 141: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

123

c. Output SPSS Uji Heteroskedastisitas

Page 142: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

124

Lampiran 7:

Output SPSS Uji Hipotesis

a. Output SPSS Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 254.440 3 84.813 44.934 .000b

Residual 181.200 96 1.887

Total 435.640 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Output SPSS Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.595 2.031 -.785 .434

X1 .094 .056 .185 1.665 .099 .350 2.856

X2 .232 .076 .352 3.035 .003 .322 3.106

X3 .129 .044 .299 2.917 .004 .411 2.433

a. Dependent Variable: Y

Page 143: ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35739/1/EKO... · analisis pengaruh experiential marketing, emotional branding, dan

125

Lampiran 8 :

Output SPSS Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .764a .584 .571 1.37386 1.605

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y