ANALISIS PENGARUH DEBT RATIO DIVIDEND YIELD ASSET … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
Transcript of ANALISIS PENGARUH DEBT RATIO DIVIDEND YIELD ASSET … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH DEBT RATIO, DIVIDEND YIELD, ASSET
GROWTH, EARNING PER SHARE, DAN CHANGE IN EARNINGS
TERHADAP DIVIDEND PER SHARE
(Studi Kasus Pada Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
REZA SETIAWAN PRIYATAMA
NIM.F0208186
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
ABSTRACT
This purpose of this paper is to examine the effect of debt ratio (DR),
dividend yield (DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) and change in
earning (CIE) on dividend per share (DPS) in multinational companies listed in
Indonesian Stock Exchange period 2008-2011.
Sampling technique in this study is purposive sampling. The analysis
technique is multiple linear regression with least square difference and hypothesis
test using F-statistic test to examine simultaneously regression coefficient and t-
statistic test to examine partially regression coefficient.
From the analysis result, indicate that debt ratio (DR), dividend yield
(DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) and change in earning (CIE)
simultaneously have significant effect to dividend per share (DPS) in level of
significance 5%. While partially debt ratio (DR) have negative and significant
effect to dividend per share (DPS), dividend yield (DY) and earning per share
(EPS) partially have positive and significant effect to dividend per share (DPS),
but asset growth (AG) and change in earning (CIE) partially have no significant
effect to dividend per share (DPS) in level of significance 5%. Predictable of five
variabel on dividend per share (DPS) is 50,7%, got from adjusted R square
50,7%, while the rest 49,3% is affected by others variables outside the model.
Keywords: multinational companies, debt ratio, dividend yield, asset growth,
earning per share, change in earning, and dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh
variabel debt ratio (DR), dividend yield (DY), asset growth (AG), earning per
share (EPS) dan change in earning (CIE) terhadap dividend per share (DPS) pada
Perusahaan Multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-
2011.
Teknik penggambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan persamaan
kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan uji statistik F untuk pengujian
koefisien regresi secara simultan dan uji statistik t untuk pengujian pengujian
koefisien regresi secara parsial.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa variabel debt ratio (DR), dividend
yield (DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) dan change in earning
(CIE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend per share (DPS)
pada level of significance 5%. Sedangkan secara parsial debt ratio (DR)
berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend per share (DPS), dividend yield
(DY) dan earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap dividend per share (DPS), akan tetapi asset growth (AG) dan change in
earning (CIE) secara parsial tidak berpengaruh terhadap dividend per share (DPS)
pada level of significance 5%. Kemampuan prediksi kelima variabel tersebut
terhadap dividend per share (DPS) sebesar 50,7% didapat dari adjusted R square
50,7% sedangkan sisanya 49,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
penelitian.
Kata kunci: perusahaan multinasional, debt ratio, dividend yield, asset growth,
earning per share, change in earning, dan dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahaan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mu lah hendaknya kamu berharap”.
(Q.S Al. Insyirah : 5-8)
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (solusi).”
(QS. Ath Thalaq : 2).
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasihati
supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya bersabar.”
(Q.S. Al ‘Asr)
“Sungguh utama untuk memberi bila diminta, namun lebih utama lagi adalah memberi tanpa diminta,
karena dorongan pengertian”
(Kahlil Gibran)
“Masa depan adalah sebuah pencapaian dari masa sekarang, masa sekarang adalah sebuah pencapaian dara masa lalu.”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahakan kepada :
Allah S.W.T.
Ibuku dan Bapakku tercinta
Adikku yang aku sayangi
Keluarga besarku
Teman-teman dan sahabatku
Almamaterku
My only one wife dan keturunanku kelak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Debt Ratio, Dividend Yield, Asset Growth, Earning Per Share, Dan Change In
Earnings Terhadap Dividend Per Share (Studi Kasus Pada Perusahaan
Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)” ini
dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk
mencapai gelar sarjana Strata-1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sesungguhnya penelitian ini merupakan
rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa
perkuliahan. Penulis menyadari bahwa pasti terdapat banyak kekurangan dalam
skripsi ini, akan tetapi walaupun sedikit semoga dapat memberi sumbangsih bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dan para pembaca.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan
dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara
langsung, tidak langsung, moril ataupun materiil. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Heru Agustanto, S.E., M.E. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, perhatian, dan pengarahan yang sangat berharga bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Ibu Sinto Sunaryo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berharga
yang telah diberikan.
5. Kepada kedua orang tua saya tercinta, Bapak Hadi Pratiknyo dan Ibu Sri
Soedarwani, beserta adik saya, Ridwan Dwi Setiawan Habibie, dan keluarga
besar saya, terima kasih atas doa restunya dengan tulus ikhlas yang senantiasa
diberikan.
6. Kepada Unit Pelayanan Pendidikan, Ibu Sarti dan Ibu Tetri yang telah
membantu aktivitas akademis.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
8. Teman-teman yang banyak membantu dan mensuport penulisan skripsi ini
Nila, Awan, Fatamoya, Awaludin, Aulia, Bayu Eka, Arya, dan Happy.
9. Teman-teman “dele-dele kopong”, Manajemen Keuangan ‟08, dan
Manajemen „08 yang selalu setia menemani selama ini.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
Akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua
pihak, penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta, Agustus 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
ABSTRACT ................................................................................................................ iv
ABSTRAKSI ............................................................................................................. v
MOTTO................. ................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.... .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
B. Penelilitan Terdahulu......................................................................... 18
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 22
D. Hipotesis ........................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .............................................................................. 27
B. Populasi dan Sampel......................................................................... 27
D. Teknik Pengambilan Sampel.... ........................................................ 28
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................... 29
F. Sumber Data ..................................................................................... 32
H. Model Analisis Data .......................................................................... 33
1. Analisis Deskripstif ...................................................................... 33
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 33
3. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................................. 41
B. Analisis Dan Pembahasan ................................................................ 42
1. Analisis Deskriptif Data .............................................................. 42
2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 45
a. Uji Normalitas .......................................................................... 45
b. Uji Multikolinearitas ................................................................ 47
c. Uji Autokorelasi ....................................................................... 48
d. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
3. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 51
a. Pengujian Ketepatan Perkiraan Model (Goodness of Fit)
dengan uji R² ........................................................................... 51
b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (uji F) ............. 52
c. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t) .................. 54
1) Uji pengaruh antara debt ratio (DR) dengan dividend per
share (LGDPS) .................................................................. 56
2) Uji pengaruh antara dividend yield (DY) dengan dividend
per share (LGDPS) ........................................................... 57
3) Uji pengaruh antara asset growth (AG) dengan dividend
per share (LGDPS) ........................................................... 58
4) Uji pengaruh antara earning per share (EPS) dengan
dividend per share (LGDPS) ............................................. 59
5) Uji pengaruh antara change in earning (CIE) dengan
dividend per share (LGDPS) ............................................. 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 62
B. Keterbatasan ..................................................................................... 64
C. Saran ................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
IV.1 Pemilihan Sampel ............................................................................................ 42
IV.2 Statistik Deskriptif ........................................................................................... 43
IV.3 Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Tranformasi ............................................ 46
IV.4 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Tranformasi .............................................. 47
IV.5 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................................. 48
IV.6 Hasil Uji Autokolerasi ..................................................................................... 49
IV.7 Uji Goodness of Fit .......................................................................................... 52
IV.8 Uji Statistik F ................................................................................................... 53
IV.9 Uji Statistik t .................................................................................................... 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 22
Gambar IV.1 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .................................................. 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Daftar Sampel Perusahaan Multinasional yang Menbagikan
Dividen dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ....................... 69
LAMPIRAN 2 Data Keuangan Perusahaan Sampel Periode 2008-2011 ............... 71
LAMPIRAN 3 Penentuan Variabel Dummy Change In Earning ........................... 80
LAMPIRAN 4 Data Transformasi LGDPS ............................................................. 83
LAMPIRAN 5 Hasil Output SPSS 17.0 .................................................................. 85
LAMPIRAN 6 Surat Pernyataan Skripsi ................................................................. 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH DEBT RATIO, DIVIDEND YIELD, ASSET
GROWTH, EARNING PER SHARE, DAN CHANGE IN EARNINGS
TERHADAP DIVIDEND PER SHARE
(Studi Kasus Pada Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2011)
Reza Setiawan Priyatama
NIM.F0208186
This purpose of this paper is to examine the effect of debt ratio (DR),
dividend yield (DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) and change in
earning (CIE) on dividend per share (DPS) in multinational companies listed in
Indonesian Stock Exchange period 2008-2011.
Sampling technique in this study is purposive sampling. The analysis
technique is multiple linear regression with least square difference and hypothesis
test using F-statistic test to examine simultaneously regression coefficient and t-
statistic test to examine partially regression coefficient.
From the analysis result, indicate that debt ratio (DR), dividend yield
(DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) and change in earning (CIE)
simultaneously have significant effect to dividend per share (DPS) in level of
significance 5%. While partially debt ratio (DR) have negative and significant
effect to dividend per share (DPS), dividend yield (DY) and earning per share
(EPS) partially have positive and significant effect to dividend per share (DPS),
but asset growth (AG) and change in earning (CIE) partially have no significant
effect to dividend per share (DPS) in level of significance 5%. Predictable of five
variabel on dividend per share (DPS) is 50,7%, got from adjusted R square
50,7%, while the rest 49,3% is affected by others variables outside the model.
Keywords: multinational companies, debt ratio, dividend yield, asset growth,
earning per share, change in earning, and dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH DEBT RATIO, DIVIDEND YIELD, ASSET
GROWTH, EARNING PER SHARE, DAN CHANGE IN EARNINGS
TERHADAP DIVIDEND PER SHARE
(Studi Kasus Pada Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2011)
Reza Setiawan Priyatama
NIM.F0208186
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh
variabel debt ratio (DR), dividend yield (DY), asset growth (AG), earning per
share (EPS) dan change in earning (CIE) terhadap dividend per share (DPS) pada
Perusahaan Multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-
2011.
Teknik penggambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan persamaan
kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan uji statistik F untuk pengujian
koefisien regresi secara simultan dan uji statistik t untuk pengujian pengujian
koefisien regresi secara parsial.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa variabel debt ratio (DR), dividend
yield (DY), asset growth (AG), earning per share (EPS) dan change in earning
(CIE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend per share (DPS)
pada level of significance 5%. Sedangkan secara parsial debt ratio (DR)
berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend per share (DPS), dividend yield
(DY) dan earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap dividend per share (DPS), akan tetapi asset growth (AG) dan change in
earning (CIE) secara parsial tidak berpengaruh terhadap dividend per share (DPS)
pada level of significance 5%. Kemampuan prediksi kelima variabel tersebut
terhadap dividend per share (DPS) sebesar 50,7% didapat dari adjusted R square
50,7% sedangkan sisanya 49,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
penelitian.
Kata kunci: perusahaan multinasional, debt ratio, dividend yield, asset growth,
earning per share, change in earning, dan dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada
berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan
oleh para investor. Risiko merupakan tingkat kerugian yang ditanggung
investor dalam melakukan aktivitas investasi, sedangkan ketidakpastian
adalah suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan
saham akibat dari faktor makro ekonomi. Untuk mengurangi kemungkinan
risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai
macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan
maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik
dalam suatu negara (Tesdi Priono,2006).
Krisis ekonomi global sejak tahun 2008, memiliki dampak yang buruk
pada perekonomian di dunia. Sebagai dampak dari krisis ekonomi global
ialah penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan dari
perusahaan. Perusahaan yang langsung tekena dampak krisis ekonomi
tersebut adalah perusahaan multinasional. Dampak krisis ekonomi global
melalui jalur finansial, diantaranya melemahnya saham-saham pada bursa
saham, meningkatnya indikator risiko utang, dan tekanan pembalikan arus
modal portofolio oleh investor global dari emerging economies di dunia
termasuk di Indonesia (Rizky, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Krisis ekonomi global juga menimbulkan resesi, inflasi, dan kenaikan
suku bunga yang menyebabkan daya beli masyarakat turun. Hal ini
berdampak pada penjualan perusahaan menurun sehingga perusahaan tidak
sanggup membiayai operasional usaha dan pailit. Menurunnya penjualan
akan berdampak pada laba dan arus kas sehingga mempengaruhi kelancaran
dalam membagi dividen kepada pemegang saham setiap tahunnya (Brigham
dan Houston, 2006).
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa
datang (Agus Sartono, 2001). Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan
dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing.
Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh,
maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Dengan
demikian dividen menempati posisi penting di keuangan perusahaan,
terutama karena hubungannya dengan struktur modal yang bersumber dari
laba ditahan, utang atau dari jenis pembiayaan eksternal lain. Kebijakan
keuangan, seperti dividen dan leverage, akan mempengaruhi kebijakan
manajerial dan keputusan manajer untuk bergabung sebagai pemilik
perusahaan (Mahadwartha et al., 2002; Crutchley et al., 1989; dan Jensen et
al., 1992).
Pembagian dividen sangat penting bagi perusahaan, karena dengan
membagikan dividen dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi
pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang
saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena
akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan.
Pembayaran dividen yang relatif stabil akan mengurangi ketidakpastian
pemegang saham dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan.
Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend per share-nya yaitu
besar dividen yang diberikan kepada para investor per lembar saham. Besar
kecilnya dividend per share yang dibagikan akan mempengaruhi keputusan
investasi para investor dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan
perusahaan (Tesdi Priono, 2006).
Jika terjadi situasi perusahaan kekurangan modal yang timbul akibat
pembayaran dividen yang tinggi, maka memaksa manajer perusahaan untuk
mengatur modal kerja guna investasi dan pembayaran utang. Sebagai
alternatif, manajemen keuangan harus mengeluarkan saham baru atau
meningkatkan utang. Situasi nyata mamaksa perusahaan untuk
mempertimbangkan pilihan dan strategi yang berbeda, seperti keseimbangan
antara pembayaran dividen, tingkat utang, dan penerbitan saham baru.
Di sisi lain, manajer keuangan perusahaan takut kehilangan likuiditas
dalam pembayaran dividen yang tinggi. Hal itu menyebabkan kekurangan
ketersediaan uang untuk reinvestasi dan modal kerja, dan ketergantungan
utama pada pembiayaan eksternal yang mahal. Untuk pembiayaan operasi,
investasi, dan keputusan pembayaran dividen adalah keputusan utama
perusahaan yang membutuhkan ketepatan akurasi, karena secara langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
mempengaruhi nilai saham. Jika perusahaan memiliki operasi dan financial
leverage yang lebih tinggi, sedangkan hal-hal lain tetap sama, maka
perusahaan akan memilih kebijakan pembayaran dividen yang lebih rendah
untuk menurunkan biaya perusahaan dari pembiayaan eksternal (Rozeff,
1982).
Kenyataan bahwa jika dividen dibayarkan lebih besar, jumlah yang
lebih kecil akan tersedia untuk ditahan untuk entitas pembayaran utang dan
diterapkan sebagai modal kerja (Lintner, 1956; Brittain, 1964; Modigliani dan
Miller, 1961; Pettit, 1972; Black dan Scholes, 1973; Michael, Thaler dan
Womack 1995; Dhillon dan Johnson, 1994; Amibud dan Murgia, 1997; dan
Charitou dan Vafeas, 1998). Hal tersebut diperkuat dengan temuan dalam
Aasia et al. (2011) yakni debt ratio memiliki pengaruh negatif terhadap
dividend per share, sehingga ketika hutang tinggi maka perusahaan
menggunakan labanya untuk membayar bunga hutang maka dividen yang
dibayarkan menurun.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Aasia et al. (2011) pada
perusahaan yang terdaftar di KSE menemukan bahwa debt ratio dan dividend
yield berpengaruh terhadap dividend per share, sedangkan change in earnings
tidak berpengaruh terhadap dividend per share. Edward et al. (2011)
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang menentukan kebijakan
dividen pada perusahaan perbankan di Ghana periode 1999-2003 menemukan
bahwa profitability, debt, changes in dividend dan collateral capacity
memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen, sedangkan risk, growth
dan age memiliki pengaruh negatif tehadap kebijakan dividen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Chang dan Rhee (1990) melakukan penelitian tentang pengaruh
growth potential, earning variability, firm size, nondebt tax shields, dan
profitability terhadap dividend payout ratio dari 508 perusahaan periode
1969 -1987. Hasil penelitian yang dilakukan Chang dan Rhee (1990)
adalah growth potential tidak berpengaruh terhadap dividend payout
ratio, sedangkan earning variability, firm size, nondebt tax shields, dan
profitability berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout
ratio.
Kashif Imran (2011) melakukan penelitian tentang analisis faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan sektor mesin di
Pakistan periode 1996-2008. Hasil penelitian yang dilakukan Kashif
Imran (2011) last year dividend per share, earning per share,
profitability, sales growth, dan size berpengaruh signifikan terhadap
dividend per share, sedangkan liquidity tidak berpengaruh signifikan
terhadap dividend per share.
Isfenti Sadalia dan Khalijah (2011) melakukan penelitian tentang
analisis faktor yang mempengaruhi dividend per share pada barang konsumsi
di BEI periode 2006-2009. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Isfenti
Sadalia dan Khalijah (2011) tersebut adalah dalam uji F-test didapatkan
current Ratio, debt to Equity Ratio, return on asset, firm size, earning per
share berpengaruh positif terhadap dividend per share. Sedangkan dalam uji
t-test didapatkan firm size dan earning per share secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap dividend per share, akan tetapi current ratio,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
debt to equity ratio, dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap
dividend per share.
(Tesdi Priono, 2006) mengemukakan pendapatan per lembar saham
(earning per share) merupakan total keuntungan yang diperoleh investor
untuk setiap lembar sahamnya. Total keuntungan tersebut diukur dari rasio
antara laba bersih setelah pajak terhadap jumlah lembar saham yang beredar,
EPS berpengaruh signifikan positif terhadap variabel DPS mengindikasikan
bahwa manajemen perusahaan mempertimbangkan EPS perusahaan dalam
menentukan kebijakan dividen, hal ini juga menjadi informasi yang sangat
berguna bagi investor untuk memperhatikan EPS perusahaan dalam
mengambil keputusan investasinya karena bila laba perusahaan lebih besar
dari jumlah saham yang beredarnya meningkat maka akan meningkatkan
dividen.
Berdasarkan fenomena tersebut, dengan demikian saya sangat tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian adalah “Analisis
Pengaruh Debt Ratio, Dividend Yield, Asset Growth, Earning Per Share,
dan Change in Earnings Terhadap Dividend Per Share (Studi Pada
Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2011).”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang didapatkan adalah
sebagai berikut :
1. Apakah debt ratio berpengaruh terhadap dividend per share?
2. Apakah dividend yield berpengaruh terhadap dividend per share?
3. Apakah asset growth berpengaruh terhadap dividend per share?
4. Apakah earning per share berpengaruh terhadap dividend per share?
5. Apakah change in earnings berpengaruh terhadap dividend per share?
6. Apakah debt ratio, dividend yield, asset growth, earning per share,
dan change in earnings secara simultan berpengaruh terhadap
dividend per share?
C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi dividend per share pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011, secara spesifik
peneliti bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh debt ratio terhadap dividen per share.
2. Pengaruh dividend yield terhadap dividend per share.
3. Pengaruh assets growth terhadap dividend per share.
4. Pengaruh earning per share terhadap dividend per share.
5. Pengaruh change in earnings terhadap dividen per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
6. Serta pengaruh secara simultan antara debt ratio, dividend yield, asset
growth, earning per share, dan change in earnings terhadap dividen
per share.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian peneliti berharap penelitian yang
dilakukan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak
manajemen perusahaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
dividend per share dan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan
dalam pembayaran dividen per share, sehingga dapat membantu
perusahaaan dalam mengabil kebijakan.
2. Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi para investor
untuk melakukan investasi dalam pasar modal guna menentukan
keputusan investasi dan dapat mengetahui fartor-faktor yang
mempengaruhi dividen per share yang berguna untuk mengetahui
pendapatan dividen di masa datang.
3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi akademisi
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi dividend per share sehingga
dapat memberikan tambahan wawasan kepada akademisi terkait dengan
dividen per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini memberikan penjelasan mengenai variabel-variabel
yang diteliti untuk selanjutnya diuji dalam penelitian. Hal ini diperlukan
sebagai dasar penginterpretasian terhadap hasil-hasil pengujian yang
diperoleh sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara formal didefinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan pemerintah, public authorities maupun oleh perusahaan
swasta (Suad Husnan, 2005). Perkembangan suatu pasar modal dan
industri sekuritas pada suatu negara merupakan salah satu alat ukur
melihat perkembangan ekonomi. Pasar modal merupakan leading
indikator bagi tren perekonomian suatu negara. Dalam suatu
perekonomian tradisional dimana unit-unit ekonomi memenuhi
kebutuhan dasar mereka melalui barter terbatas, tentu tidak memiliki
dorongan untuk mengembangkan suatu sistem keuangan. Setelah suatu
sistem perekonomian menampakkan jenjang yang lebih tinggi dalam
mengembangkan ekonomi warga negara mulai mengambil spesialisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
masing-masing dalam bidang produksi dan jasa. Kecenderungan untuk
menyimpan kekayaan dalam real asset (aktiva fisik) secara pelahan
hilang dan bergeser kearah aktiva keuangan (finansial asset).
Pada tahap awal dalam perkembangan perekonomian uang
muncul sebagai alat tukar yang menggantikan sistem barter. Apabila
pembangunan ekonomi berkembang lebih jauh, rumah tangga mulai
mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan dalam bentuk tabungan.
Peningkatan arus tabungan ini, dimobilisir kedalam sistem perbankan,
asuransi, mutual fund atau investasi langsung kedalam efek.
Suad Husnan (2005) pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu
fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam melaksanakan fungsi
ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan
dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders) kepada pihak
yang memerlukan dana (borrowers). Dengan menginvestasikan
kelebihan dana yang mereka miliki, lender mengharapkan akan
memperoleh imbalan dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan
investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.
Fungsi ini sebenarnya dilakukan oleh perantara keuangan lainnya seperti
lembaga perbankan. Perbedaan dalam pasar modal diperdagangkan dana
jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara.
Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrowers dan lender menyediakan dana tanpa harus
terlibat langsung kedalam menyediakan dana tanpa harus terlibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
langsung dalam kepemilikan aktivitas riil yang diperlukan untuk
investasi tersebut.
2. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang
berusaha di banyak negara, perusahaan ini biasanya sangat besar.
Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang
di banyak negara. Perusahaan multinasional memiliki ciri-ciri antara lain:
dimiliki oleh banyak orang dengan kewarganegaraan berbeda, wilayah
operasionalnya mendunia, sekalipun berkantor pusat di suatu negara,
mereka memiliki banyak anak perusahaan di berbagai negara, dan ciri
yang terpenting adalah memiliki asset dan omset penjualan yang luar
biasa besar nilainya, yang melampaui nilai PDB banyak negara.
Perusahaan multinasional biasanya memiliki sebuah kantor pusat di
mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan
multinasional dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena
pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar dan juga sumber finansial
yang sangat berkecukupan.
Perusahaan multinasional pada dasarnya adalah sebuah perusahaan
raksasa yang menjalankan, memiliki serta mengendalikan operasi bisnis
atau kegiatan-kegiatan usahanya di lebih dari satu negara. Perusahaan
multinasional ini umumnya berupa perusahaan yang dikelola oleh lebih
dari sebuah negara, dan oleh karena kekuatan ekonominya yang besar, ia
mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan perekonomian suatu negara
dengan sangat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Kebijakan Dividen
Robert Ang dalam Tesdi Priono (2006) menyatakan bahwa
dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak
dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai
cadangan bagi perusahaan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Cadangan
yang diambil dari EAT dilakukan sampai cadangan mencapai minimum
dua puluh persen dari modal yang ditempatkan. Modal yang ditempatkan
adalah modal yang disetor penuh ditambah dengan modal yang belum
disetor sehubungan dengan penerbitan saham baru seperti rights dan
warrant. Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan dividen
yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Menurut Brigham (2006) menyebutkan ada lima teori dari
preferensi investor yaitu:
a. Dividend irrelevance theory, adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh baik terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti
pendapat Modigliani dan Miller (M-M) yang menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend
Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak
(EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen
sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Bird-in-the-hand theory, sependapat dengan Gordon dan Lintner
yang menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika
Dividend Payout Ratio (DPR) rendah. Hal ini dikarenakan investor
lebih suka menerima dividen daripada capital gains.
c. Tax preference theory, adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains
maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak.
d. Information content or signaling hypothesis, di dalam teori ini M-M
berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang di atas kenaikan
normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di
masa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan atau kenaikan
dividen yang dibawah kenaikan normal diyakini investor sebagai
suatu sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di masa
mendatang. Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau
penurunan harga setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen
semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin disebabkan
oleh efek sinyal dan preferensi terhadap dividen.
e. Clientele effect, suatu teori yang menyatakan bahwa pemegang
saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap
kebijakan dividen perusahaan. Kelompok investor yang
membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai suatu Dividend
Payout Ratio (DPR) yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika
perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.
4. Dividend Per Share
Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock)
untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan
memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua
pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian
dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah
membayar dividen untuk saham preferen Jogiyanto dalam Tesdi Priono
(2006).
Sawidji Widoadmodjo dalam Tesdi Priono (2006) juga
menyatakan bahwa dividen adalah bagian laba yang diberikan emiten
kepada para pemegang saham, baik dalam bentuk dividen tunai (DPS)
dan dividen saham (stock dividend). Dividen tunai (DPS) merupakan
dividen yang dibayar oleh emiten kepada para pemegang saham secara
tunai untuk setiap lembarnya (dividend per share). Sedangkan dividen
saham (stock dividend) merupakan dividen yang dibayar atau dibagi
dalam bentuk saham, yang diperhitungkan untuk setiap lembarnya.
Robbert Ang dalam Tesdi Priono (2006) juga menyatakan bahwa
dividen tunai (DPS) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk
uang tunai. Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan
dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.
Nilai dari suatu dividen tunai sesuai dengan nilai tunai yang diberikan.
Harga wajar dividen saham merupakan harga yang diputuskan di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
rapat umum pemegang saham (RUPS), dan merupakan harga penutupan
yang tersedia sebelum RUPS yang akan memutuskan dividen saham
(umumnya pada sesi terakhir hari bursa sebelumnya atau sesi terakhir
sebelum RUPS dimulai).
5. Debt Ratio
Brigham dan Houston (2006) mengutarakan rasio total hutang
terhadap total aktiva, yang umumnya disebut sebagai rasio hutang (debt
ratio), akan mengukur persentase dari hutang yang diperoleh perusahaan.
Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang.
Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin
rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian
yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Pemegang saham, dilain
pihak, mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan
memperbesar ekspektasi keuntungan. Para kreditor akan enggan
meminjamkan lebih banyak uang dan manajemen kemungkinan membuat
perusahaan menjadi subyek dari risiko kebangkrutan jika ia berusaha
untuk tetap terus meningkatkan rasio hutang dengan meminjam
tambahan dana.
6. Dividend Yield
Agus Sartono (2001) dividend yield merupakan rasio antara
dividen per lembar saham dengan harga saham. Dividend yield
mencerminkan tingkat keuntungan investasi di suatu saham. Beberapa
investor menggunakan dividend yield sebagai suatu ukuran risiko dan
sebagai suatu penyaring investasi, yaitu mereka akan berusaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
menginvestasikan dananya dalam saham yang menghasilkan dividend
yield yang tinggi.
Perubahan dividend yield akan mempengaruhi harga saham. Jika
investor tersebut bermaksud menyimpan saham selamanya, ia
mengharapkan dividen saham. Jika investor bermaksud menjual
dikemudian hari, ia mengharapkan dividen saham dan keuntungan akibat
kenaikan harga saham. Ini berarti apabila dividend yield dari perusahaan
yang efisien semakin tinggi maka semakin besar kemungkinan saham itu
dinilai tinggi.
7. Asset Growth
Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas
operasional perusahaan. Semakin besar asset diharapkan semakin besar
hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan asset
yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah
kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya
kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi
hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan
pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan
dijamin oleh besarnya asset yang dimiliki perusahaan menurut Robert
Ang dalam Tesdi Priono (2006).
Pertumbuhan aset (asset growth) diduga berhubungan positif
terhadap kebijakan dividen, dimana semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
perusahaan maka semakin banyak dana yang dibutuhkan oleh perusahaan
tersebut untuk berinvestasi (Chang dan Rhee, 1990).
8. Earning Per Share
Pendapatan per lembar saham (earning per share) merupakan
total keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya.
Total keuntungan tersebut diukur dari rasio antara laba bersih setelah
pajak (earnings after tax - EAT) terhadap jumlah lembar saham yang
beredar (outstanding share). Laba bersih yang diperhitungkan tersebut
setelah dikurangi dengan dividen untuk para pemegang saham prioritas/
minoritas (preffered stock).
Semakin besar earning after tax maka pendapatan DPS per
lembar saham (DPS per share) yang akan diterima oleh para pemegang
saham biasa (common stock) juga semakin besar. Hal tersebut dengan
asumsi jika dividen bagi para pemegang saham minoritas dan jumlah
saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap.
9. Change in Earnings
Harahap (2007) berpendapat laba adalah perbedaan antara
realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode
tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
penghasilan itu. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa laba
adalah perbedaan antara pendapatan (revenue) yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu dengan biaya‐biaya yang
dikeluarkan pada periode tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini, laba
yang dimaksud laba sebelum pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Laba adalah informasi penting dalam suatu laporan keuangan.
Angka ini penting untuk: (1) Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar
pengenaan pajak yang akan diterima negara, (2) Untuk menghitung
dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan
dalam perusahaan, (3) Untuk menjadi pedoman dalam menentukan
kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan, (4) Untuk menjadi
dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan
lainnya di masa yang akan datang, (5) Untuk menjadi dasar dalam
perhitungan dan penilaian efisiensi, (6) Untuk menilai kinerja perusahaan
atau segmen perusahaan, (7) Perhitungan zakat sebagai kewajiban
manusia sebagai hamba kepada Tuhannya melalui pembayaran zakat
kepada mereka (Harahap, 2007).
B. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan relevan
dengan masalah dalam penelitian ini, antara lain :
1. Aasia Asif, Waqas Rasool, dan Yasir Kamal (2011)
Aasia Asif, Waqas Rasool, dan Yasir Kamal (2011) melakukan
penelitian tentang pengaruh debt ratio, dividend yield, dan change in
earnings terhadap dividend per share pada 403 perusahaan yang terdaftar
di KSE periode 2002-2008. Dalam penelitian yang dilakukan, digunakan
metode analisis data untuk menguji hipotesis yakni dengan analisis
regresi menggunakan fixed effects models dan random effects models.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Hasil dari penelitian yang dilakukan Aasia Asif, Waqas Rasool,
dan Yasir Kamal (2011) tersebut adalah ketika menggunakan fixed effects
models didapatkan hasil debt ratio memiliki pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap dividend per share dan ketika menggunakan random
effects models didapatkan hasil debt ratio memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap dividend per share. Untuk dividend yield baik
menggunakan fixed effects models maupun random effects models
menunjukkan hasil yang sama yaitu berpengaruh positif signifikan
terhadap dividend per share. Sedangkan untuk change in earnings baik
menggunakan fixed effects models maupun random effects models
menunjukkan hasil berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan
terhadap dividend per share.
2. Chang dan Rhee (1990)
Chang dan Rhee (1990) melakukan penelitian tentang pengaruh
growth potential, earning variability, firm size, nondebt tax shields, dan
profitability terhadap dividend payout ratio dari 508 perusahaan periode
1969 -1987.
Hasil penelitian yang dilakukan Chang dan Rhee (1990) adalah
growth potential tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio,
sedangkan earning variability, firm size, nondebt tax shields, dan
profitability berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout
ratio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Kashif Imran (2011)
Kashif Imran (2011) melakukan penelitian tentang analisis faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan sektor mesin di
Pakistan periode 1996-2008.
Hasil penelitian yang dilakukan Kashif Imran (2011) last year
dividend per share, earning per share, profitability, sales growth, dan
size berpengaruh signifikan terhadap dividend per share, sedangkan
liquidity tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend per share.
4. Isfenti Sadalia dan Khalijah (2011)
Isfenti Sadalia dan Khalijah (2011) melakukan penelitian tentang
analisis faktor yang mempengaruhi dividend per share pada perusahaan
barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009. Dalam
penelitian, Isfenti Sadalia dan Khalijah (2011) menggunakan lima
variabel independen current ratio, debt to equity ratio, return on asset,
firm size, dan earning per share.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Isfenti Sadalia dan
Khalijah (2011) tersebut adalah dalam uji F-test didapatkan current
Ratio, debt to Equity Ratio, return on asset, firm size, earning per share
berpengaruh positif terhadap dividend per share. Sedangkan dalam uji t-
test didapatkan firm size dan earning per share secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share, akan
tetapi current ratio, debt to equity ratio, dan return on asset tidak
berpengaruh terhadap dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
5. Hatta (2002)
Hatta (2002) melakukan penelitian tentang asset growth, insider
ownership, free cash flow, dan size terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999.
Hasil dari penelitian yang dilakukan Hatta (2002) tersebut adalah
asset growth berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio,
sedangkan pada variabel yang lain insider ownership, free cash flow, dan
size tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
6. Tesdi Priono (2006)
Tesdi Priono (2006) melakukan penelitian tentang analisis
pengaruh rasio-rasio keuangan, pertumbuhan aset, dan ukuran
perusahaan terhadap dividend per share pada perusahaan yang terdaftar
di BEJ periode 2002-2004. Dalam penelitian, Tesdi Priono (2006)
menggunakan variabel tujuh variabel independen return on investment,
cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share, asset
growth, dan size.
Hasil dari penelitian yang dilakukan Tesdi Priono (2006) tersebut
adalah variabel return on investment, debt to total asset, earning per
share, dan asset growth secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
dividend per share, sedangkan cash ratio dan size tidak berpengaruh
signifikan terhadap dividend per share. Untuk pengujian secara simultan
didapatkan return on investment, cash ratio, current ratio, debt to total
asset, earning per share, asset growth, dan size berpengaruh signifikan
terhadap dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak
dikurangi dengan laba ditahan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Oleh karena
dividen didapatkan dari laba bersih perusahaan maka laba yang diperoleh
perusahaan sangat berpengaruh pada dividen yang dibayarkan. Maka dari
kajian pustaka, penelitian terdahulu, dan uraian singkat tersebut didapatkan
kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka pemikiran di atas menunjukkan model penelitian
analisis pengaruh debt ratio, dividend yield, asset growth, earning per share,
dan change in earnings terhadap dividend per share pada perusahaan
Dividend Per Share
Debt Ratio
Dividend Yield
Asset Growth
Earning Per Share
Change In Earning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Dalam penelitian ini, debt ratio berpengaruh negatif terhadap dividend per
share, dividend yield berpengaruh positif terhadap dividend per share, asset
growth berpengaruh positif terhadap dividend per share, earning per share
berpengaruh positif terhadap dividend per share, change in earnings
berpengaruh positif terhadap dividen per share, debt ratio, dividend yield,
asset growth, earning per share, dan change in earnings secara simultan
memiliki pengaruh terhadap dividend per share.
D. HIPOTESIS
Aasia et al. (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa debt
ratio memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap dividend per share.
Nilai negatif berarti koefisien debt ratio secara negatif berhubungan dengan
pembayaran dividen. Penurunan maupun peningkatan debt ratio berbanding
terbalik dengan pembayaran dividen artinya bahwa jika rasio hutang
perusahaan mengalami kenaikan akan berpengaruh pada pembayaran dividen
yang lebih rendah. Tingkat hutang perusahaan yang tinggi menyebabkan
sebagian laba akan digunakan untuk membayar beban hutang, maka dividen
juga akan berkurang atau menurun.
Penelitian Aasia at. al. (2011) diperkuat oleh penelitian serupa yang
dilakukan oleh Tesdi Priono (2006) yang menunjukkan bahwa leverage
memiliki hubungan negatif terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian
hipotesis kedua dirumuskan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Hipotesis 1 : Debt ratio berpengaruh negatif terhadap dividend per
share.
Aasia et al. (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa dividend
yield memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap dividend per share.
Nilai positif berarti koefisien dividend yield tahun lalu (t-1) secara positif
berhubungan dengan dividen saat ini (t). Peningkatan maupun penurunan
hasil dividen memiliki hubungan langsung dengan dividen tahun yang akan
datang. Penelitiaan Aasia et al. (2011) diperkuat oleh penelitian serupa yang
dilakukan Kashif Imran (2011) bahwa dividen tahun sebelumnya memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap dividen saat ini. Dengan demikian
hipotesis pertama dirumuskan :
Hipotesis 2: Dividend yield berpengaruh positif terhadap dividend
per hare.
Chang dan Ree (1990) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa asset
growth tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan dalam
penelitian Hatta (2002) ditemukan bahwa asset growth memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Akan tetapi dalam
penelitian lain oleh Tesdi Priono (2006) asset growth memiliki hubungan
negatif dan signifikan. Chang dan Rhee (1990) berpendapat bahwa asset
growth selalu memiliki hubungan negatif terhadap kebijakan dividen akan
tetapi belum tentu berpengaruh signifikan. Dengan demikian hipotesis ketiga
dirumuskan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Hipotesis 3 : Asset growth berpengaruh negatif terhadap dividend
per share.
Kashif Imran (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
earning per share memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap
dividend per share. Penelitian serupa juga ditemukan oleh Isfenti dan
Khalijah (2011), dan Tesdi Priono (2006) bahwa earning per share
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan
demikian hipotesis keempat dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis 4 : Earning per share berpengaruh positif terhadap
dividend per share.
Aasia et al. (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa change
in earning tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend per share. Dengan
demikian hipotesis kelima dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis 5 : Change in earning berpengaruh positif terhadap
dividend per share.
Isfenti dan Khalijah (2011) dalam penelitiannya menemukan
bahwa current Ratio, debt to Equity Ratio, return on asset, firm size,
earning per share secara simultan atau bersama-sama berpengaruh
positif terhadap dividend per share. Dalam penelitian lain Tesdi Priono
(2006) menemukan bahwa secara simultan return on investment, cash
ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share, asset growth,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dan size berpengaruh signifikan terhadap dividend per share. Dengan
demikian hipotesis keenam dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis 6 : Debt ratio, dividend yield, asset growth, earning
per share, dan change in earning secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Jogiyanto (2004) menerangkan desain penelitian adalah rencana dari
struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat mungkin
menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif. Rancangan penelitian ini adalah
studi regresional, sebab tujuan penelitian berusaha menjelaskan pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen melalui pengujian
hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara debt ratio,
dividend yield, asset growth, earning per share dan change in earnings
terhadap dividend per share. Berdasarkan dimensi waktu, studi ini bersifat
data pooling. Data ini merupakan kombinasi antara data cross-sectional dan
time-series. Data cross-sectional yaitu data yang dikumpulkan pada satu titik
waktu. Sedangkan data time-series merupakan data yang secara kronologis
disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu (Mudrajad, 2009).
B. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Mudrajad, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan multinasional
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2011.
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
(Mudrajad, 2009). Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan
dapat mewakili populasi penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan multinasional yang membagikan dividen dan memiliki data
lengkap yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Dalam penelitian seorang peneliti sering kali menggunakan sampel
dengan beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu
proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencakup untuk
mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria dalam
penelitian sebagai berikut :
a. Perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2008-2011.
b. Menerbitkan laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31
Desember periode 2007-2011.
c. Melakukan pembagian dividen pada tahun 2007-2011 dan
dipublikasikan di ICMD (Indonesian Capital Market Directory).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
d. Memiliki data lengkap selama periode penelitian untuk faktor-faktor
yang diteliti.
D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian variabel-
variabel yang menjadi obyek penelitian beserta pengukurannya. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah debt ratio, dividend yield, asset
growth, earning per share dan change in earnings (variabel dummy).
Sedangkan variabel dependennya adalah dividend per share.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian adalah dividend per share.
Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan
memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua
pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Besarnya
dividend per share menurut Aasia Asif, Waqas Rasool, dan Yasir Kamal
(2011) dapat dicari dengan rumus :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Variabel Independen
a. Rasio Hutang (Debt Ratio)
Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan
untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam
rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Menurut Aasia Asif,
Waqas Rasool, dan Yasir Kamal (2011), pengukuran debt ratio
sebagai berikut :
b. Hasil Dividen (Dividend Yield)
Dividend Yield adalah suatu rasio yang menghubungkan
dividen yang dibayar dengan harga saham biasa. Beberapa investor
menggunakan dividend yield sebagai suatu ukuran risiko dan sebagai
suatu penyaring investasi. Dividend yield yang digunakan dalam
penelitian adalah dividen tahun sebelumnya. Menurut Aasia Asif,
Waqas Rasool, dan Yasir Kamal (2011), pengukuran dividend yield
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Pertumbuhan Aset (Asset Growth)
Asset Growth Rasio antara total aset (t) sekarang dikurangi
dengan total asset sebelumnya (t-1) terhadap total asset sebelumnya
(t-1) (Tesdi Priono, 2006). Variabel ini juga dapat didefinisikan
sebagai perubahan tahunan dari aktiva tetap, dirumuskan sebagai
berikut :
d. Laba per Lembar Saham (Earning per Share)
Pendapatan per lembar saham (earning per share) merupakan
total keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar
sahamnya. Total keuntungan tersebut diukur dari rasio antara laba
bersih setelah pajak (earnings after tax - EAT) terhadap jumlah
lembar saham yang beredar (outstanding share). Dividen akan
dibayarkan jika perusahaan mampu mendapatkan keuntungan bersih,
dengan begitu laba bersih per saham (EPS) akan mempengaruhi
dalam pembagian dividen (Isfenti et al; 2011). Pengukuran earning
per share dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
e. Perubahan Laba (Change in Earnings)
Pada penelitian Aasia Asif, Waqas Rasool, dan Yasir Kamal
(2011) dimana perubahan laba (∆E) merupakan variabel dummy.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pengukuran rasio perubahan laba atau change in earnings ( E)
menurut Aasia Asif, Waqas Rasool, dan Yasir Kamal (2011) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Karena hanya ada dua indikator maka hanya ada satu variabel
dummy, hal ini sesuai dengan pembentukan variabel dummy yang
dinyatakan dalam k-1 variabel dummy. Nilai 1 sebagai kategori nilai
positif dan nilai 0 sebagai kategori nilai negatif.
E. SUMBER DATA
Data adalah sekumpulan informasi yang dipergunakan untuk
pengambilan keputusan (Mudrajad, 2009). Data dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan
survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data
original. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder. Data
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan multinasional
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh dari www.idx.co.id.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Informasi dividen periode 2007-2011 diperoleh dari Pojok BEI FE
UNS dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
F. METODE ANALISIS DATA
Pengujian statistik meliputi prosedur pengujian kualitas data
penelitian dan prosedur pengujian konsep yang dihipotesiskan. Pengujian
kualitas data penelitian bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data
yang terkumpul memenuhi kriteria kelayakan untuk dianalisis dengan
menggunakan metode statistik apapun metodenya. Sedangkan pengujian
konsep bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antar-variabel yang
dihipotesiskan.
1. Analisis Deskriptif
Menurut Ghozali (2006) analisis statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Dalam penelitian ini
variabel yang digambarkan nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum, dan minimum meliputi debt ratio, dividend yield, asset
growth, earning per share dan change in earnings dengan dividend per
share.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka
selanjutnya dilakukan analisis uji normalitas melalui uji
kolmogorov-smirnov dengan menggunakan level of significant
sebesar 0,05 atau sebesar 5% (Ghozali, 2006)..
Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan p-
value yang diperoleh dengan tingkat signifikansi yang ditentukan
sebesar 0,05. Bila p-value ≥ 0,05 maka data yang digunakan dalam
penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya
bila nilai p-value < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal
(Ghozali, 2006).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikollinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar variabel independen sama
dengan nol (Ghozali, 2006).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
tolerance dan VIF (variance inflation factor). Jika nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF=1/tolerance). Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10
dan nilai VIF 10 (Ghozali, 2006).
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini sering
ditemukan pada data time series karena gangguan pada individu
atau kelompok cenderung memengaruhi kelompok yang sama pada
periode berikutnya.
Cara yang digunakan untuk mendiagnosis adanya
autokorelasi adalah dengan uji durbin-watson (DW test). Uji durbin
watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi
dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Jika nilai
uji statistik durbin-watson, maka tidak terjadi
autokorelasi (Ghozali, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED (Ghozali, 2006).
Heteroskesdastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot
menunjukkan sebagai berikut:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar
nol.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah.
3) Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang
melebar, menyempit, kemudian melebar kembali.
4) Penyebaran tidak berpola.
e. Analisis Regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Didalam analisis regresi variabel dependen dipengaruhi
tidak hanya oleh variabel skala rasio (debt ratio, dividend yield,
asset growth, dan earning per share) tetapi juga dipengaruhi oleh
variabel yang bersifat kualitatif atau skala nominal (change in
earnings : positif dan negatif). Cara pemberian kode dummy
umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dengan 1 atau 0.
Dalam penelitian variabel independen change in earnings hanya
memiliki dua kategori yaitu 1 untuk positif dan 0 untuk negatif.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda dengan model sebagai berikut :
Dimana:
Y = Dividen per Share
= Konstanta
- = Koefisien regresi
= Debt ratio
= Dividend yield tahun sebelumnya
= Asset growth
= Earning per share
= Change in earning
= Standar error
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian ketetapan perkiraan (Goodness of Fit Test) dengan Uji
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
aktual dapat diukur dari Goodness of Fit Test. Secara statistik,
setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai
statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut
signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah dimana ditolak). Sebaliknya disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana
diterima.
Koefisien determinasi (adjusted ) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi besarnya diantara 0
dan 1 (0 1). Nilai yang kecil menunjukan kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variasi independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam kenyataan nilai adjusted dapat bernilai negatif,
walaupun yang diharapkan harus bernilai positif. Dalam uji empiris
jika didapat nilai adjusted negatif, maka nilai dianggap nol
(Ghozali, 2006).
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2006) uji Pengaruh Simultan (Uji F-
statistik) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara
membandingkan nilai dengan yang terdapat
pada tabel analysis of variance. Untuk menentukan nilai,
tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat
kebebasan (degree of freedom). Kriteria uji yang digunakan
adalah:
1) Jika < , maka diterima artinya secara statistik
dapat dibuktikan bahwa variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependent.
2) Jika > , maka ditolak dan (Hipotesis
alternatif) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan
semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Pengujian koefisien regresi parsial (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Untuk melihat pengaruh secara parsial adalah
dengan melihat nilai signifikansinya. Nilai signifikansi yang
terbentuk dibawah 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen secara parsial dengan variabel
dependen. Sebaliknya bila signifikansi yang terbentuk diatas
5% maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara parsial dengan variabel dependen.
Cara melakukan uji t dengan membandingkan
dan sebagai berikut:
1) Jika < , diterima artinya variabel
independen secara individual tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika > , ditolak dan diterima
artinya varibel independen secara individual
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara
debt ratio, dividend yield, asset growth, earning per share, dan change in earning
terhadap dividend per share pada perusahaan multinasional yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Dalam pengambilan sampel diperoleh
45 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian selama tahun periode 2008-
2011, sehingga didapatkan data statistik yang diperoleh sebanyak 180 sampel.
Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan data hasil penelitian
yang telah dilakukan serta pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik
analisis yang telah ditentukan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
aplikasi Microsoft Excel 2007, sedangkan pada pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan aplikasi SPSS 17.0 (Statistical Package for Social Science).
A. DESKRIPSI DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dalam buku Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dan melalui website resmi www.idx.co.id. Data yang
dugunakan dalam penelitian ini antara lain ; total aset, total aset tahun ini,
total aset tahun sebelumnya, total hutang, jumlah saham yang beredar,
dividen tahun ini, dividen tahun sebelumnya, laba sebelum pajak tahun ini,
laba sebelum pajak tahun sebelumnya, laba setelah pajak, dan harga saham
tahunan (closing price). Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang
membagikan dividen dan memenuhi kriteria penelitian yang ditetapkan.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel diperoleh sejumlah 45 perusahaan
yang memenuhi kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan. Berikut secara
ringkas proses pemilihan sampel dalam penelitian :
Tabel IV.1
Pemilihan Sampel
Jumlah populasi 125
Jumlah yang tidak memenuhi kriteria sampel
1. Perusahaan yang tidak membagikan dividen
selama tahun penelitian.
56
2. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap
selama tahun penelitian.
26
Jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria (82)
Jumlah sampel yang diteliti 43
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Deskriptif Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Menurut Ghozali (2006) analisis statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum, dan minimum. Dalam penelitian ini variabel
yang digambarkan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan
minimum meliputi dividend per share yang diproksikan dalam variabel
DPS, debt ratio yang diproksikan dalam variabel DR, dividend yield yang
diproksikan dalam variabel DY, asset growth yang diproksikan dalam
variabel AG, earning per share yang diproksikan dalam variabel EPS dan
change in earnings yang diproksikan dalam variabel CIE. Dalam tabel
IV.2 memberikan informasi mengenai nilai maksimum, minimum, rata-
rata, dan standar deviasi dari data objek penelitian.
Tabel IV.2
Analisis Deskriptif
N Minimum Maksimum Rata-Rata Standar
Deviasi
DPS
DR
DY
AG
EPS
CIE
Valid N
(listview)
172
172
172
172
172
172
172
.950
.094
.001
-.506
1.647
.000
21279.000
4.324
.520
2.647
24073.944
1.000
839.42350
.48473
.05178
.15600
1557.28418
0.70930
2553.002175
.359788
.070692
.261888
3605.760100
.455410
Sumber : Hasil Output Data SPSS 17.0
Dari hasil output pada Tabel IV.2 dapat diketahui nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata, dan nilai standar deviasi dari 172 sampel.
Variabel dividend per share (DPS) mempunyai nilai minimum sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
0,950, nilai maksimum sebesar 21279,000, nilai rata-rata variabel DPS
sebesar 839,42350, dan nilai standar deviasi variabel DPS sebesar
2553,002175. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai standar deviasi
lebih besar dari nilai rata-rata DPS yang mengindikasikan hasil yang
kurang baik, karena standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan
dari data variabel tersebut cukup tinggi karena lebih besar dari nilai rata-
ratanya.
Variabel debt ratio (DR) mempunyai nilai minimum sebesar 0,094,
nilai maksimum sebesar 4,324, nilai rata-rata sebesar 0,48473, dan nilai
standar deviasi sebesar 0,359788. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, nilai
standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata DR yang mengindikasikan
hasil yang baik, karena standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan
dari data variabel tersebut rendah karena lebih kecil dari nilai rata-ratanya
sehingga penyebaran data untuk variabel DR menunjukkan data
terdistribusi normal.
Variabel dividend yield (DY) mempunyai nilai minimum sebesar
0,001, nilai maksimum sebesar 0,520, nilai rata-rata sebesar 0,05178, dan
nilai standar deviasi sebesar 0,070692. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata DY yang
mengindikasikan hasil yang kurang baik, karena standar deviasi yang
mencerminkan penyimpangan dari data variabel tersebut cukup tinggi
karena lebih besar dari nilai rata-ratanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Variabel asset growth (AG) mempunyai nilai minimum sebesar -
0,506, nilai maksimum sebesar 2,647, nilai rata-rata sebesar 0,15600, dan
nilai standar deviasi sebesar 0,261888. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata AG yang
mengindikasikan hasil yang kurang baik, karena standar deviasi yang
mencerminkan penyimpangan dari data variabel tersebut cukup tinggi
karena lebih besar dari nilai rata-ratanya.
Variabel earning per share (EPS) mempunyai nilai minimum
sebesar 1,647, nilai maksimum sebesar 24073,944 dalam , nilai rata-rata
sebesar 1557,28418, dan nilai standar deviasi sebesar 3605,760100. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih besar dari nilai
rata-rata EPS yang mengindikasikan hasil yang kurang baik, karena
standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan dari data variabel
tersebut cukup tinggi karena lebih besar dari nilai rata-ratanya.
Variabel change in earning (CIE) sebagai variabel dummy
mempunyai nilai minimum sebesar 0,000, nilai maksimum sebesar 1,000,
nilai rata-rata sebesar 0,70930, dan nilai standar deviasi sebesar 0,455410.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar laba sebelum pajak
mengalami kenaikan hal ini nampak bahwa nilai rata-rata yang lebih
tingggi dari nilai minimum.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui
uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan pengujian dua arah (2-
tailed test) dengan level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5%.
Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan p-value yang
diperoleh dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05.
Bila p-value ≥ 0,05 maka data yang digunakan dalam penelitian
merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p-
value < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2006).
Hasil output dari uji normalitas dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel IV.3 sebagai berikut :
Tabel IV.3
Hasil Uji Normalitas Data
Sebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel N Asymp. Sig. (2-
tailed) Ket.
Unstandarized
Residual 172 .000
Tidak
Normal
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Hasil dari tabel IV.3 dapat diketahui bahwa nilai asymp. sig.
(2-tailed) sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05 maka dapat
dikatakan data tidak berdistribusi normal. Karena data berdistribusi
tidak normal maka diperlukan transformasi data dengan menggunakan
LG(10) atau logaritma 10 yang dilakukan pada variabel dependen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
(Ghozali, 2006). Pengujian ulang dilakukan dengan menggunakan
variabel dependen LGDPS.
Hasil output dari pengujian ulang dpat dilihat pada tabel IV.4
sebagai berikut :
Tabel IV.4
Hasil Uji Normalitas Data
Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel N Asymp. Sig. (2-
tailed) Ket.
Unstandarized
Residual 172 .329 Normal
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Setelah dilakukan transformasi data pada veriabel dependen
(DPS) menjadi LGDPS maka didapatkan hasil uji normalitas data
setelah transformasi dengan nilai asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,329
dimana lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan data telah
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas didalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (variance inflation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
factor). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian.
Sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih
besar dari 10 maka terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2006).
Hasil output dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
IV.5 sebagai berikut :
Tabel IV.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Ket.
DR
DY
AG
EPS
CIE
.936
.899
.930
.903
.941
1.068
1.112
1.076
1.107
1.063
Tidak ada multikolinearitas
Tidak ada multikolinearitas
Tidak ada multikolinearitas
Tidak ada multikolinearitas
Tidak ada multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Dari hasil pengujian multikolinearitas yang tersaji dalam tabel
IV.5 dapat diketahui bahwa nilai tolerance pada semua variabel
adalah lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF pada semua variabel kurang
dari 10 maka dapat dikatakan tidak terdapat multikolinearitas di antara
variabel tersebut. Dengan demikian semua variabel tersebut (debt
ratio, dividend yield, asset growth, earning per share, dan change in
earning) dapat digunakan sebagai variabel independen untuk
memprediksi variabel dependen (dividend per share) dalam penelitian.
c. Uji Autokolerasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara
yang digunakan untuk mendiagnosis adanya autokorelasi adalah
dengan uji durbin-watson (DW test). Jika nilai uji statistik durbin-
watson, maka tidak terjadi autokorelasi (Ghozali,
2006).
Hasil output dari pengujian autokolerasi dapat dilihat pada
tabel IV.6 sebagai berikut :
Tabel IV.6
Hasil Uji Autokolerasi
Dependent
Variable Durbin-Watson Ket.
LGDPS 2.381 Tidak ada autokolerasi
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Dari hasil output pengujian autokorelasi tersebut dapat
diketahui bahwa besarnya nilai durbin-watson sebesar 2,381 nilai
tersebut didapat dari ;
pada tingkat signifikansi 0,01 dimana nilai durbin-watson adalah
sehingga dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED (Ghozali, 2006).
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar
grafik scatterplot berikut ini :
Gambar IV.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Sumber : Hasil Output SPSS 17.0
Dari hasil output pengujian heteroskedastisitas yang tampak
dalam gambar IV.1 dapat diketahui bahwa titik-titik dalam grafik
scatterplot tidak terkumpul dalam satu bagian saja melainkan dapat
menyebar secara merata, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk melakukan pengujian dan
pembuktian dari hipotesis yang digunakan dalam penelitian. Dalam
pengujian hipotesis digunakan pengujian dengan analisis regresi linear
berganda dari 172 sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
a. Pengujian Ketepatan Perkiraan Model (Goodness of Fit) dengan
uji R²
Koefisien determinasi (adjusted ) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
perubahan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi besarnya
diantara 0 dan 1 (0 1). Nilai adjusted yang kecil
menunjukan kemampuan variasi perubahan variabel independen
dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variasi perubahan
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi perubahan variabel dependen. Akan tetapi,
jika nilai R² memiliki nilai negatif maka nilai R² dianggap 0 (nol)
berarti variasi perubahan variabel independen tidak mampu
menjelaskan variasi perubahan variabel dependen (Ghozali, 2006).
Hasil pengujian R² dapat ditunjukkan pada tabel IV.7 berikut
ini :
Tabel IV.7
Uji Goodness of Fit
Model Summaryᵇ
Model R R² Adjusted
R² Std. Error of
The Estimate
1 .722ª .522 .507 .69227
a. Predictors: (Constant), CIE, DR, DY, AG, EPS
b. Dependent Variable: LGDPS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Data output dari pengujian ketepatan perkiraan model
didapatkan nilai adjusted R² sebesar 0,507 atau 50,7% berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi
perubahan variabel dependen sebesar 50,7%, sedangkan 49,3%
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen dalam
penelitian.
b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (uji statistik F)
Pengujian koefisien regresi secara simultan (uji statistik F)
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdiri
dari debt ratio (DR), dividend yield (DY), asset growth (AG), earning
per share (EPS), dan change in earning (CIE) secara simultan atau
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen dividend per share
(LGDPS). Pada uji statistik F jika nilai p (p-value) < 0,05 maka
memenuhi syarat signifikan atau ditolak. Hasil output dari uji
statistik F dapat dilihat pada tabel IV-14 berikut ini :
Tabel IV.14
Uji Statistik F
ANOVAᵇ
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression
Residual
Total
86.797
79.553
166.350
5
166
171
17.359
.479
36.223 .000ª
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
a. Predictors: (Constant), CIE, DR, DY, AG, EPS
b. Dependent Variable: LGDPS
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Uji statistik F pada sampel penelitian didapatkan hasil bahwa
nilai uji statistik F sebesar 36,223 dengan signifikansi F sebesar 0,000
(p<0,05) sehingga ditolak dan hipotesis alternatif diterima maka
dapat dikatakan bahwa debt ratio, dividend yield, asset growth,
earning per share, dan change in earning secara simultan atau
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen dividend per share.
Maka secara simultan atau bersama-sama pula debt ratio
berpengaruh negatif terhadap dividend per share hal ini nampak pada
nilai negatif pada koefisien debt ratio yakni -0,42025 berarti ketika
rasio hutang naik maka dividen yang dibayarkan menurun karena laba
yang dihasilkan digunakan untuk membayar bunga hutang.
Dividend yield berpengaruh positif terhadap dividend per share
hal ini nampak pada nilai positif pada koefisien dividend yield yakni
2,91588 berarti ketika dividen tahun sebelumnya tinggi maka dividen
saat ini juga tinggi.
Asset growth berpengaruh positif terhadap dividend per share
hal ini nampak pada nilai positif pada koefisien asset growth yakni
0,11287 berarti ketika terjadi kenaikan aset maka dividen yang
dibayarkan juga naik. Hal ini disebabkan aset merupakan aktiva yang
digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, maka jika hasil dari
operasional perusahaan yang tinggi akan meningkatkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
operasional dalam bentuk laba yang nantinya digunakan sebagai
pembayaran dividen.
Earning per share berpengaruh positif terhadap dividend per
share hal ini nampak pada nilai positif pada koefisien earning per
share yakni 0,00016 berarti ketika laba per lembar saham tinggi maka
dividen yang dibayarkan per lembar saham juga tinggi karena ketika
laba bersih setelah pajak yang diperoleh tinggi maka laba per lembar
saham dan dividen yang dibayarkan juga tinggi.
Change in earning berpengaruh positif terhadap dividend per
share hal ini tampak pada nilai koefisien change in earning yakni
0,06590 berarti ketika perubahan laba mengalami kenaikan maka
dividen yang dibayarkan juga naik karena dividen yang dibayarkan
bersumber dari laba yang dihasilkan .
c. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji statistik t)
Pengujian koefisien regresi secara parsial (uji statistik t)
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen
secara parsial mempengaruhi variabel dependen dimana dlam
penelitian ini variabel independen yang terdiri dari debt ratio (DR),
dividend yield (DY), asset growth (AG), earning per share (EPS), dan
change in earning (CIE) secara parsial mempengaruhi variabel
dependen yakni dividend per share (LGDPS). Pada uji statistik t (t-
test) jika nilai p-value lebih kecil dari level of significant yang
ditetapkan atau nilai t-hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang diuji memiliki
pengaruh secara parsial pada variabel dependen. Hasil output dari uji
statistik t dapat dilihat pada tabel IV-8 berikut ini :
Tabel IV.8
Uji Statistik t
Coefficientsª
Model Unstandarized
Coefficients
Standarized
Coefficients
t Sig
B Std.
Error
Beta
1 (Constant)
DR
DY
AG
EPS
CIE
1.60572
-.42025
2.91588
.11287
.00016
.06590
.13025
.15205
.78965
.20965
.00002
.11985
-.15330
.20899
.02997
.59162
.03043
12.32782
-2.76385
3.69265
.53839
10.47420
.54987
.00000
.00636
.00030
.59103
.00000
.58314
a. Dependent Variable: LGDPS
Sumber : Hasil Olahan Data, 2012
Uji statistik t pada sampel penelitian didapatkan hasil bahwa
debt ratio (DR) berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend per
share (LGDPS), dividend yield (DY) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap dividend per share (LGDPS), asset growth (AG)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend per share
(LGDPS), earning per share (EPS) berpengaruh positif signifikan
terhadap dividend per share (LGDPS), dan change in earning (CIE)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend per share
(LGDPS). Model analisis regresi yaitu :
LGDPS =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
1) Uji pengaruh antara debt ratio (DR) dengan dividend per share
(LGDPS).
Pengujian hipotesis yang pertama yaitu pengaruh antara
debt ratio (DR) terhadap dividend per share (LGDPS). Hasil
pengujian debt ratio dengan dividend per share didapatkan hasil
berpengaruh negatif signifikan. Hal ini berarti bahwa debt ratio
berpengaruh terhadap dividend per share.
Dari hasil pengujian ini juga didapatkan t hitung sebesar -
2.76385 dan nilai sig.-t sebesar 0,00636 (p<0,05), maka
ditolak dan diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa debt
ratio berpengaruh signifikan terhadap dividend per share.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian serupa yang
dilakukan Aasia et al. (2011) yang melakukan penelitian di
Pakistan dan mendapatkan hasil bahwa hutang memiliki pengaruh
negatif pada dividen yang dibayarkan. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Tesdi Priono (2006) dalam penelitiannya yang
melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di BEJ
periode 2002-2004.
Tanda negatif pada hasil uji hipotesis menunjukkan jika
rasio hutang perusahaan menurun akan berpengaruh pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
pembayaran dividen yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika rasio
hutang perusahaan mengalami kenaikan akan berpengaruh pada
pembayaran dividen yang lebih rendah. Tingkat hutang
perusahaan yang tinggi menyebabkan sebagian laba digunakan
untuk membayar beban hutang, maka dividen juga akan
berkurang atau menurun.
2) Uji pengaruh antara dividend yield (DY) dengan dividend per
share (LGDPS).
Pengujian hipotesis yang kedua yaitu pengaruh antara
dividend yield (DY) terhadap dividend per share (LGDPS). Hasil
pengujian dividend yield dengan dividend per share didapatkan
hasil berpengaruh positif signifikan. Hal ini berarti bahwa
dividend yield yang merupakan proksi dari dividen tahun
sebelumnya berpengaruh terhadap dividend per share yang
merupakan proksi dividen saat ini.
Dari hasil pengujian ini juga didapatkan t hitung sebesar
3,69265 dan nilai sig.-t sebesar 0,00030 (p<0,05), maka
ditolak dan diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dividend yield tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend per
share.
Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aasia et al. (2011) yang mengindikasikan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
di Pakistan dividen tahun sebelumnya menunjukkan adanya
pengaruh positif signifikan terhadap dividen saat ini.
Tanda positif pada hasil uji hipotesis menunjukkan jika
dividen tahun sebelumnya mengalami peningkatan maka
pembayaran dividen saat ini juga akan mengalami peningkatan.
Sebaliknya, jika dividen tahun sebelumnya mengalami penurunan
maka pembayaran dividen saat ini juga mengalami penurunan.
Manajemen perusahaan beranggapan bahwa jika terjadi
penurunan dividen saat ini merupakan suatu tanda jika perusahaan
sedang mengalami kesulitan keuangan yang berdampak pada
keputusan investasi investor.
3) Uji pengaruh antara asset growth (AG) dengan dividend per share
(LGDPS).
Pengujian hipotesis yang ketiga yaitu pengaruh antara
asset growth (AG) dengan dividend per share (LGDPS). Hasil
pengujian antara asset growth dengan dividend per share
didapatkan hasil asset growth tidak berpengaruh terhadap
dividend per share. Dari hasil pengujian ini juga didapatkan t
hitung sebesar 0,53839 dan nilai sig.-t sebesar 0,59103 (p>0,05),
maka diterima dan ditolak. Hal tersebut menunjukkan
bahwa asset growth tidak berpengaruh signifikan terhadap
dividend per share.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian serupa yang
dilakukan Chang dan Rhee (1990) dimana dalam penelitiannya
didapatkan hasil asset growth tidak berpengaruh signifikan
terhadap dividen. Namun penelitian ini tidak serupa dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hatta (2002) dan Tesdi Priono
(2006) dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Hatta (2002)
didapatkan hasil asset growth memiliki pengaruh positif
sedangkan pada penelitian Tesdi Priono (2006) memiliki
pengaruh negatif.
Hal ini disebabkan oleh perusahaan multinasional yang
merupakan perusahaan raksasa yang memiliki aset yang besar
dimana dalam penelitian ini pertumbuhan aset dalam perusahaan
multinasional tidak mempengaruhi kebijakan pembayaran
dividen. Dengan kata lain, meskipun hasil aktivitas operasional
perusahaan yang tinggi atau besar tidak mempengaruhi kebijakan
pembayaran dividen.
4) Uji pengaruh antara earning per share (EPS) dengan dividend per
share (LGDPS).
Pengujian hipotesis yang keempat yaitu pengaruh antara
earning per share (EPS) dengan dividend per share (LGDPS).
Hasil pengujian earning per share dengan dividend per share
didapatkan hasil berpengaruh positif signifikan. Hal ini berarti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
bahwa earning per share berpengaruh terhadap dividend per
share.
Dari hasil pengujian ini juga didapatkan t hitung sebesar
10,47420 dan nilai sig.-t sebesar 0,00000 (p<0,05), maka
ditolak dan diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa earning
per share berpengaruh signifikan terhadap dividend per share.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian serupa yang
dilakukan Isfenti Sadalia dan Khalijah (2011) dalam
penelitiannya didapatkan hasil earning per share berpengaruh
positif signifikan terhadap dividend per share. Sementara dalam
penelitian lain juga didapatkan hasil yang serupa Tesdi Priono
(2006) mendapatkan hasil earning per share berpengaruh positif
signifikan terhadap dividend per share.
Tanda positif pada hasil uji hipotesis menunjukkan jika
laba per lembar saham mengalami peningkatan maka dividen per
lembar saham juga akan mengalami peningkatan, sebaliknya jika
laba per lembar saham mengalami penurunan maka dividen per
lembar saham juga akan mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan
mengalami kenaikan atau tinggi maka akan meningkatkan jumlah
dividen yang dibayarkan.
5) Uji pengaruh antara change in earning (CIE) dengan dividend per
share (LGDPS).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Pengujian hipotesis yang kelima yaitu pengaruh antara
change in earning (CIE) dengan dividend per share (LGDPS).
Hasil pengujian antara change in earning dengan dividend per
share didapatkan hasil tidak berpengaruh signifikan. Dari hasil
pengujian ini juga didapatkan t hitung sebesar 0,54987 dan nilai
sig.-t sebesar 0,58314 (p>0,05), maka diterima dan ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa change in earning tidak
berpengaruh signifikan terhadap dividend per share.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian serupa yang
dilakukan Aasia et al. (2011) dalam penelitiannya juga
didapatkan hasil change in earning tidak berpengaruh signifikan
terhadap dividend per share. Hal ini dimungkinkan perubahan
laba dalam penelitian dihitung mengunakan laba sebelum pajak,
sehingga belum mampu mempengaruhi kebijakan pembayaran
dividen. Kebijakan pembayaran dividen dilakukan dari perlakuan
manajemen dari laba bersih yang diperoleh laba bersih setelah
pajak yang kemudian dibagikan kepada para investor dalam
dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali untuk
perusahaan dalam laba ditahan. Oleh karena itu, laba yang berhak
dibagikan kepada pemegang saham adalah laba setelah beban
bunga dan beban pajak (EAT).
BAB V
PENUTUP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Pada bab ini disajikan rangkuman seluruh hasil perhitungan dan analisis
data sebagai suatu kesimpulan. Dalam bab ini juga disajikan keterbatasan
penelitian serta saran yang dapat digunakan sebagai suatu solusi untuk penelitian
yang akan datang.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan mengenai
pengaruh antara dividend yield, debt ratio, asset growth, earning per share,
dan change in earning terhadap dividend per share dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil pengujian antara debt ratio dengan dividend per share adalah
berpengaruh negatif signifikan. Hasil uji satistik t hitung menunjukkan
nilai sig.-t sebesar 0,00636 (p<0,05) maka ditolak sedangkan
diterima artinya debt ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap
dividend per share. Debt ratio perusahaan yang turun akan menyebabkan
manajemen perusahaan melakukan pembayaran dividen yang lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan dalam
melakukan pembayaran dividen mempertimbangkan debt ratio yang
dimiliki. Oleh karena itu, semakin rendah debt ratio yang dimiliki
perusahaan maka semakin rendah pula laba yang digunakan untuk
membayar beban hutang sehingga membuat hak pemegang saham atau
dividen lebih tinggi atau semakin tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Hasil pengujian antara dividend yield dengan dividend per share adalah
berpengaruh positif signifikan. Hasil uji statistik t hitung menunjukkan
nilai sig.-t sebesar 0,00030 (p>0,05) maka ditolak sedangkan
diterima artinya dividend yield secara parsial berpengaruh positif
terhadap dividend per share. Dividend yield yang menggambarkan
dividen pada tahun sebelumnya berpengaruh terhadap dividend per share
yang menggambarkan dividen pada saat ini. Kebijakan pembayaran
dividen pada perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia ternyata dipengaruhi oleh kebijakan pembayaran dividen pada
tahun sebelumnya.
3. Hasil pengujian anatara asset growth dengan dividend per share adalah
tidak berpengaruh signifikan. Hasil uji statistik t hitung menunjukkan
nilai sig.-t sebesar 0,59103 (p>0,05) maka diterima sedangkan
ditolak artinya asset growth secara parsial tidak berpengaruh terhadap
dividend per share. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen
perusahaan dalam pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh tingkat
pertumbuhan aset.
4. Hasil pengujian antara earning per share dengan dividend per share
adalah berpengaruh positif signifikan. Hasil uji statistik t hitung
menunjukkan nilai sig.-t sebesar 0,00000 (p<0,05) maka ditolak
sedangkan diterima artinya earning per share secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap dividend per share. Earning per
share perusahaan yang tinggi atau semakin besar maka semakin tinggi
pula dividen yang diterima oleh para pemegang saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
5. Hasil pengujian antara change in earning dengan dividend per share
adalah tidak berpengaruh signifikan. Hasil uji statistik t hitung
menunjukkan nilai sig.-t sebesar 0,58314 (p>0,05) maka diterima
sedangkan ditolak artinya change in earning secara parsial tidak
berpengaruh terhadap dividend per share. Dalam penentuan pembayaran
dividen manajemen perusahaan di Indonesia menetapkannya dengan laba
bersih setelah pajak dan tidak tergantung pada laba sebelum pajak.
6. Hasil pengolahan data dengan uji statistik F menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 maka ditolak sedangkan diterima artinya bahwa
semua variabel independen (dividend yield, debt ratio, asset growth,
earning per share, dan change in earning) secara simultan atau bersama-
sama mempengaruhi variabel dependen (dividend per share).
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan masih memiliki keterbatasan dalam
pengamatan penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pengamatan penelitian mempunyai kelemahan yaitu bersifat sesaat, hanya
menyoroti kondisi perusahaan pada saat laporan keuangan tersebut dibuat
sehingga kurang mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam
setiap tahun.
2. Pengamatan penelitian yang menggunakan data sekunder yang
memungkinkan adanya kesalahan dalam perhitungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
3. Pengamatan penelitian hanya menggunakan lima variabel independen saja
sehingga kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi
perubahan variabel dependen masih kurang tinggi.
C. SARAN
1. Bagi Perusahaan
Sebelum melakukan kebijakan pembayaran diviven hendaknya
manajemen perusahaan mengkaji lebih lanjut faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya pembayaran dividen sehingga ke depan
dalam melakukan pembayaran dividen dapat saling menguntungkan
antara perusahaan dan investor.
2. Bagi Investor
Sebelum melakukan investasi hendaknya investor terlebih dahulu
mengkaji informasi-informasi internal perusahaan yang khususnya
tentang pembayaran dividen. Selain itu, invertor juga perlu mengkaji
informasi-informasi eksternal perusahaan karena hal ini secara tidak
langsung juga berdampak pada pembayaran dividen.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebelum melakukan penelitian hendaknya peneliti selanjutnya
juga mengkaji ulang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan
pembayaran dividen sehingga didapatkan nilai koefisien determinasi
yang tinggi atau mendekati satu.
DAFTAR PUSTAKA